NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SMA Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
[email protected] ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan unsur intrinsik novel
Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara (2) mendeskripsikan nilai religius novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara (3) mendeskripsikan nilai religius novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) unsur intrinsik dalam novel Surat Dahlan, yaitu (a) tema novel ini adalah perjuangan seorang laki-laki untuk meraih cita-cita; (b) watak tokoh yang dominan adalah baik dan bijaksana; (c) alur yang digunakan alur mundur; (d) latar terdiri dari tempat, waktu, dan sosial (e) sudut pandang digunakan adalah sudut pandang persona ketiga dengan menyebutkan “nama” dan persona pertama gaya “aku”, (2) nilai religius dalam novel Surat Dahlan ada tiga, yaitu nilai religius hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan alam, dan (3) keseuaian nilai religius novel Surat Dahlan sebagai bahan pembelajaran di SMA berdasarkan tinjauan dari aspek psikologi, bahasa, dan latar belakang budaya. Ketiga aspek tersebut mendukung novel Surat Dahlan disesuaikan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Kata kunci: Nilai religius, novel, bahan pembelajaran sastra.
PENDAHULUAN Karya sastra pada hakikatnya penjelmaan angan serta pengalaman pengarang dengan kekuatan imajinasinya. Karya sastra berfungsi bukan hanya memberikan hiburan atau keindahan saja terhadap pembacanya, melainkan karya sastra itu dapat memberikan sesuatu yang memang dibutuhkan manusia pada umumnya yakni berupa nilai-nilai sastra seperti nilai pendidikan, moral, sosial, dan religius. Novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara merupakan salah satu novel yang sangat baik untuk perkembangan akhlak remaja berusia 13-17 tahun khususnya pelajar SMA. Hubungannya dengan pembelajarannya di SMA sangatlah relevan karena didalamnya mengajarkan kepada pembaca
khususnya pada kalangan siswa SMA, yaitu tentang perjuangan Dahlan untuk meraih cita-cita dan ikhlas dalam menghadapi segala cobaan yang diberikan oleh sang pencipta. Ikhlas merupakan memberikan atau menyerahkan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara di dalam pembelajrannya di SMA, diharapkan dapat menambah khasanah tentang arti ikhlas dalam hidup dan dapat mengambil nilai positif di dalamnya. Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam karya sastra adalah suatu keberadaan sastra itu sendiri. Pada hakikatnya manusia dikatakan religius apabila sikap dan tingkah lakunya sudah menunjukkan hubungan yang baik. Hubungan yang baik itu mencakup tiga aspek, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan alam. Apabila hubungan ketiga tersebut sudah baik maka seseorang dikatakan mencapai nilai religius yang mutlak. Permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran dirumuskan sebagai berikut. (a) bagaimanakah unsur intrinsik (tema, tokoh, alur, latar, dan sudut pandang) yang terdapat dalam novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara; (b) bagaimanakah wujud nilai religius yang terdapat dalam novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara; (c) bagaimanakah kesesuaian nilai religius novel Surat Dahlan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. KAJIAN TEORI Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur (yang secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan unsur intrinsik menjadi faktor pendukung sebuah novel dapat terwujud. Unsur-unsur tersebut antara lain tema, tokoh dan penokohan, alur (pengeplotan), latar, dan sudut pandang. Religius sastra merupakan suatu ide dan pandangan hidup yang diciptakan oleh sastrawan yang dituangkan ke dalam karya sastra. Dalam
novel pasti terkandung pesan moral berupa nilai religius. Pada dasarnya karya sastra diciptakan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pembaca. Walaupun pesan moral yang disampaikan sedikit, tetap masih mengandung pesan moral yang berupa religius. seperti yang dikatakan Mangunwijaya (1988: 11) bahwa karya sastra pada dasarnya religius. Pembelajaran sastra di SMA meliputi pengetahuan tentang sejarah sastra, teori sastra, dan kritik sastra. Selain itu, pembelajaran sastra juga diarahkan untuk memperbaiki budi pekerti dan mempertajam kepekaan perasaan siswa. Pembelajaran sastra di SMA dalam analisis ini terdiri dari pengertian pembelajaran sastra, tujuan pembelajaran sastra, manfaat pembelajaran sastra, metode pembelajaran sastra, model pembelajaran sastra, bahan pembelajran sastra, langkah-langkah pembelajaran sastra, sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran sastra. METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah unsur intrinsik novel dan nilai religius yang terkandung dalam novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara. Fokus penelitian adalah metode didkriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah narasi dan percakapan. Instrumen penelitian ini adalah penulis sendiri sebagai peneliti peneliti, kartu data, dan alat tulis. Teknik pengumpulan adalah teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Penyajian hasil analisis digunakan teknik penyajian informal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Unsur Intrinsik Novel Surat Dahlan Karya Khrisna Pabichara Unsur intrinsik novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara meliputi lima unsur, yaitu tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Tema novel ini adalah perjuangan seorang laki-laki untuk meraih cita-cita; watak tokoh yang dominan adalah baik dan bijaksana. Alur yang digunakan
alur mundur; latar terdiri dari latar tempat diantaranya di tepi sungai, rumah, dan kantor, latar waktu terdiri dari dini hari, pagi, siang, malam, dan bulan, latar sosial adalah melukiskan tradisi atau adat budaya masyarakat, sudut pandang yang digunakan adalah persona ketiga dengan menyebutkan nama “aku” dan persona pertama gaya “aku”. Kepaduan antarunsur sangat terjalin dan bernilai estetik. 2. Nilai Religius Novel Surat Dahlan Karya Khrisna Pabichara Nilai religius yang terdapat dalam novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara meliputi tiga wujud nilai religius. Nilai religius hubungan manusia dengan Tuhannya meliputi: salat, berdoa, memuji Tuhan, dan bersyukur. Nilai religius hubungan manusia dengan diri sendiri antara lain meliputi sabar, pemaaf, adil, ikhlas, berani, memegang amanah, mawas diri dan santun. Nilai religius hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan alam antara lain meliputi tolong menolong, saling memaafkan, menepati janji, lapang dada, menegakkan keadilan, bijaksana, dan memuji keindahan alam. 3. Nilai Religius dalam Novel Surat Dahlan sebagai Bahan Pembelajaran di SMA Kesesuaian nilai religius novel Surat Dahlan sebagai bahan pembelajaran di SMA terletak pada aspek bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya. Dari segi bahasa, bahasa yang digunakan dalam novel Surat Dahlan adalah sederhana, dari segi psikologis permasalahan yang ada dalam novel Surat Dahlan sesuai dengan siswa kelas SMA, dan dari segi latar belakang budaya dalam novel Surat Dahlan berasal dari budaya Indonesia khususnya Samarinda dan Jawa sehingga siswa akan mudah untuk memahami dan menambah wawasannya. Ketiga aspek tersebut mendukung novel Surat Dahlan disesuaikan sebagai
bahan pembelajaran sastra di SMA.
Pemanfaatan novel Surat Dahlan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA terdapat dalam standar kompetensi membaca yaitu memahami berbagai
hikayat, novel terjemahan dengan kompetensi dasar yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik novel Indonesi/ terjemahan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan sebelumnya, simpulan penelitian ini adalah (1) unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara meliputi: tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang, (2) nilai religius novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara mencakup tiga aspek meliputi: hubungan manusia dengan Tuhan (salat, berdoa, memuji Tuhan, dan bersyukur), hubungan manusia dengan diri sendiri (sabar, pemaaf, adil, ikhlas, berani, memegang, amanah, mawas diri, dan santun), hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan alam (tolong menolong, saling memaafkan, menepati janji, lapang dada, menegakkan keadilan, bijaksana, dan memuji keindahan alam), (3) bahan pembelajaran novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara adalah menggunakan kemampuan dasar dan indikator belajar sebagai pengganti tujuan pembelajaran umum dan khusus. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas. Sumber belajar yang digunakan adalah hasil karya sastra atau novel, buku pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA, buku tentang sastra, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan media masa. Bahan pembelajaran sastra di kelas XI SMA terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar kompetensinya adalah 7.1 Memahami berbagai hikayat, novel terjemahan. Kompetensi dasarnya adalah 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia atau terjemahan. Langkah-langkah pembelajaran nilai religius novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara menggunakan model pembelajaran kooperatif group investigation. Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran novel Surat Dahlan karya Khrisna Pabichara secara tertulis dengan menggunakan tes esai.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad Daud. 2013. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Bagiya. 2013. “Nilai Religius Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMA”. Surya Bahtera Jurnal Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Indonesia. Vol. 1. pp: 54-59. Mangunwijaya, Y. B. 1988. Sastra dan Religiusitas. Jakarta: Sinar Harapan. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pabichara, Khrisna. 2013. Surat Dahlan. Jakarta: PT Mizan Publica. Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: PT Mangle Panglipur.