HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DI KELAS VIII SMP NEGERI 16 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2014/2015 Ermina Sari Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi gerak pada makhluk hidup dikelas VIII SMP Negeri 16 Pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 yang dilakukan pada bulan November 2014. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Sampel dalam penelitian ini adalah 71 orang siswa kelas VIII menggunakan teknik simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai r disiplin belajar terhadap hasil belajar 0,127 positif sangat rendah, nilai r motivasi belajar terhadap hasil belajar 0,181 positif sangat rendah, dan nilai koefisien korelasi ganda antara disiplin belajar dan motivasi belajar R = 0,181 positif sangat rendah. Selanjutnya dengan rumus koefisien determinan didapatkan hasil sebesar 0.0327. Artinya variabel disiplin belajar dan motivasi belajar mempunyai hubungan terhadap hasil belajar sebesar 3,27 % dan sisanya sebesar 96,73 kemungkinan ditentukan oleh faktor lain. Kata kunci: Disiplin belajar, Motivasi belajar, Hasil belajar Abstract: The purpose of this study was to know the relationship of learning dicipline and learning motivation on student learning achievement in organism motion at class VIII SMP Negeri 16 Pekanbaru academic year 2014 / 2015 which conducted in November 2014. This research was correlational research. Sample in this research was 71 students class VIII which were taken by using simple random sampling technique. Data were analysed by using correlational technique Pearson Product Moment. Based on the analyis of data, it is obtained r value of learning dicipline on learning achievment 0,127 very low positive, the value of r learning motivation 0,181 very low positive, and double correlation coefficient value between learning dicipline and learning motivation R = 0,181 very low positive. Thus, it concludes that there is a correlation between learning dicipline and learning motivation on students learning achievement. Furthermore, the cofficient of determination formula obtained is 0,0327. It means that learning dicipline and learning motivation variabeles have a correlation to the learning achievement, 3,27 % and the remaining 96,73% is the probability determined by other factors. Keyword: Learning Dicipline, Learning Motivation, Learning achievement belajar mengajar dimana aktivitas siswa
PENDAHULUAN pengetahuan
menunjukkan indikator lebih baik. Untuk
dan teknologi dari waktu ke waktu semakin
mencapai pokok materi belajar siswa yang
pesat, arus globalisasi semakin hebat.
optimal tidak lepas dari kondisi dimana
Akibat dari fenomena ini antara lain
kemungkinan siswa dapat belajar dengan
munculnya
efektif dan dapat mengembangkan daya
Perkembangan ilmu
persaingan
dalam berbagai
bidang kehidupan diantaranya pendidikan.
Untuk
bidang
menghadapinya,
dibutuhkan sumber daya manusia yang
eksplorasinya baik fisik maupun psikis (Setyaningrum, 2005). Menumbuhkan motivasi
belajar
berkualitas. Salah satu cara yang ditempuh
pada siswa disaat pembelajaran tidaklah
adalah
mutu
mudah,
mutu
mempengaruhinya antara lain pendidik,
pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan
orang tua, dan siswa (Slameto, 2010).
melalui
pendidikan.
peningkatan
Berbicara
mengenai
banyak
faktor
yang
Banyak
faktor
yang
mempengaruhi
tercapainya tujuan pendidik baik faktor dari
penyelengaraan pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks.
peserta didik maupun dari pihak sekolah.
Pendidikan anak dalam keluarga
Salah satu faktor yang berasal dari peserta
sering kali berlangsung tidak sengaja,
didik yaitu disiplin belajar yang rendah.
dalam arti tidak direncanakan secara khusus
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan
guna
pendidikan salah satunya yaitu dengan
dengan metode-metode tertentu seperti
meningkatkan disiplin belajar pada peserta
dalam pendidikan sekolah.
didik.
dalam keluarga sering kali dilaksanakan
mencapai
tujuan-tujuan
tertentu
Pendidikan
Disiplin adalah suatu kondisi yang
secara terpadu dengan pelaksanaan tugas
tercipta dan terbentuk dari serangkaian
atas kewajiban orang tua terhadap anak.
perilaku
Orang
yang
kepatuhan,
menunjukkan
memegang
peranan
untuk
menimbulkan motivasi belajar dalam diri
terhadap sesuatu peraturan tata tertib
siswa karena keberhasilan siswa dalam
(Prijodarminto,
proses
meningkatkan motivasi belajar tidak hanya
mengajar lancar maka seluruh siswa harus
ditentukan oleh kegiatan belajar mengajar
mematuhi tata tertib dengan penuh rasa
disekolah saja, tetapi juga perlu didukung
disiplin
siswa
dengan kondisi dan perlakuan orang tua
mencapai
(pola asuh dirumah) yang dapat membentuk
sebagai
kebiasaan belajar yang baik (Setyaningrum
yang
memegang
pendidik
dan
tua
keterikatan
disiplin
kesetiaan,
ketaatan,
2004).
tinggi.
peranan
belajar,
Agar
Sehingga dalam
sebab
haruslah
itulah
dapat
menimbulkan
,2005).
motivasi siswanya agar siswa juga memiliki
Menurut Hamalik (2008), motivasi
rasa disiplin dalam belajarnya sehingga
adalah suatu perubahan didalam pribadi
hasil belajar juga meningkat.
seseorang yang ditandai dengan timbulnya
Menurut
No.20
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan
Seseorang yang mempunyai motivasi dalam
nasional
belajar
adalah
Undang-Undang
untuk
berkembangnya
akan
berusaha
mencurahkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia
segenap kemampuannya untuk menguasai
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
ilmu yang dipelajari agar mencapai hasil
Yang Maha Esa, mulia,
sehat, berilmu,
belajar yang optimal. Motivasi selalu
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
mendasari dan mempengaruhi kegiatan
negara yang demokratis serta bertanggung
seseorang untuk mencapai tujuan yang
jawab. Sekolah sebagai salah satu lembaga
diinginkan,
pendidikan formal memiliki tujuan yang
motivasi yang baik dan kuat, hal itu akan
sama dengan tujuan pendidikan nasional.
memperbesar
Untuk mencapai tujuan tersebut tidak selalu
mencapai prestasi.
berjalan
dengan
lancar
karna
kalau
usaha
siswa
dan
mempunyai
kegiatannya
Berdasarkan
observasi
yang
menimbulkan
kegiatan
belajar,
dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 16
menjamin
Pekanbaru, ditemukan bahwa hasil belajar
belajar, yang menjamin kelangsungan dari
siswa pada materi gerak pada makhluk
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
hidup masih banyak yang belum mencapai
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 75
tercapai (Sardiman, 2011). Uno (2010)
yang dilihat berdasarkan ulangan harian
mengatakan
materi
hidup.
dorongan internal dan eksternal dalam diri
Rendahnya keberhasilan siswa bukan hanya
seseorang untuk mengadakan perubahan
disebabkan kurangnya kemampuan siswa
tingkah laku, yang mempunyai indikator
dalam menyerap pelajaran yang diberikan
sebagai berikut, faktor motivasi yaitu: yaitu
oleh guru, tetapi juga dapat dipengaruhi
(1) adanya hasrat dan keinginan berhasil,
beberapa faktor yaitu disiplin belajar dan
(2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam
motivasi belajar.
belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita
gerak
pada
makhluk
kelangsungan
bahwa
dari
yang
kegiatan
motivasi
adalah
Siswa yang disiplin dalam belajar
masa depan, (4) adanya penghargaan dalam
dan adanya motivasi belajar senantiasa
belajar, (5) adanya kegiatan yang menarik
bersungguh-sungguh
dalam belajar, (6) adanya lingkungan
dan
berkonsentrasi
dalam mengikuti pembelajaran dikelas,
belajar yang kondusif.
siswa datang kesekolah tepat waktu dan
Berdasarkan dari uraian yang telah
selalu mentaati tata tertib sekolah, apabila
dikemukakan di atas, maka telah dilakukan
berada dirumah siswa belajar secara teratur
penelitian tentang “Hubungan Antara
dan terarah.
Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar
Disiplin adalah suatu kondisi yang
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
tercipta dan terbentuk dari serangkaian
Materi Gerak pada Makhluk Hidup di
perilaku
Kelas VIII SMPN 16 Pekanbaru Tahun
yang
kepatuhan,
menunjukkan
kesetiaan,
dan
ketaatan, keterikatan
terhadap sesuatu peraturan tata tertib
Ajaran 2014/2015.” Penelitian
ini
mengetahui
penting dalam membentuk individu yang
belajar dan motivasi belajar terhadap hasil
berciri
Arikunto
belajar siswa pada materi gerak pada
(2005) kedisiplinan dapat dilihat dari 3
makhluk hidup di kelas VIII SMPN 16
aspek,
Pekanbaru Tahun Ajaran 2014/2015.
Menurut
yaitu: 1) aspek disiplin siswa di
antara
untuk
(Prijodarminto, 2004). Disiplin berperan
keunggulan.
hubungan
bertujuan
disiplin
lingkungan keluarga, 2) aspek disiplin siswa
di lingkungan sekolah, 3) aspek
disiplin siswa di lingkungan pergaulan.
METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian
korelasional, yang terdiri dari
Motivasi belajar adalah keseluruhan
dua variabel prediktor dan satu variabel
daya penggerak dalam diri siswa yang
kriteria, variabel prediktor yaitu disiplin
belajar (X1) dan Motivasi belajar (X2)
Levene Test dalam Sugiyon Sugiyono (2010) adalah
variabel kriteria adalah hasil belajar (Y).
sebagai berikut:
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
=ܮ
November 2014 di SMP Negeri 16 Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 16
2)
Pekanbaru yang berjumlah 240 siswa yang
ത ݅− ܸ ത݇) (ܰ − ݇)) ∑ ݊݅(ܸ ത݆݅− ܸ ത݅) (݇ − 1)) ∑( ܸ ܸ = |ܺ ܺ − ܺഥ
Uji Hipotesis
a. Korelasi Pearson Product Moment.
terdiri dalam 6 rombongan belajar. Jumlah sampel dari populasi ditentukan rumus Slovin (Subali, 2010) sebanyak 71 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian Keterangan: r = koefisien korelasi x = variabel independent y = variabel dependent b. Korelasi Spearman Rank Rank, digunakan
ini dilakukan melalui angket (kuesioner) dan dokumentasi. Teknis Analisis Data
jika data tidak berdistribusi normal.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus tersebut antara lain:
pearson product
1 6D 2 N ( N 2 1)
moment (parametik) dan Spearman-Brown (non Parametik) 1)
Uji signifikan F dapat dihitung :
Uji Normalitas dan homogenitas
KS FnY i
1
۴ = (ି
Fo Y i
Keterangan : F= Nilai F yang dihitung R= koefisien korelasi ganda n = Jumlah sampel k = Jumlah variabel independen
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui
homogenitas
varian
܀/ܓ )܀/ (ିܓିܖ)
data.
Metode yang digunakan untuk mengujinya adalah Uji Levene (Levene Test). Rumus HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Angket Disiplin Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar n Skor Skor Rata Rata-rata Minimum Maximum Disiplin Belajar 71 55 79 70.01 Motivasi Belajar 71 53 76 66.00 Hasil Belajar 71 40 100 73.00 Uji Normalitas Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Populasi Varian Data
Asymp. Sig. (2-tailed)
α
Keputusan
Kesimpulan
Disiplin Belajar
0,383
0,05
Terima H0
Normal
Motivasi belajar Hasil Belajar
0,790 0,774
0,05 0,05
Terima H0 Terima H0
Normal Normal
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat
0,790 > 0,05 Asymp. Sig dan hasil belajar
dilihat bahwa Asymp. Sig disiplin belajar
pada output Kolmogorov-Smirnov adalah
pada output Kolmogorov-Smirnov adalah
0,774 > 0,05. Ini menunjukkan bahwa
0,383 > 0,05 Asymp. Sig, motivasi belajar
terima H0, artinya data berasal dari populasi
pada output Kolmogorov-Smirnov adalah
yang berdistribusi normal.
3) Uji Homogenitas Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Varian Nilai Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistik 2.973 2.983 2.983 2.818
Sig. df1 .087 1 .086 1 .086 1 .095
df2 140 140 139.576
Status Homogen Homogen Homogen
140
Homogen
1
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji
Pengujian hipotesis ini dilakukan
homogenitas, diketahui nilai Sig. > 0.05
untuk mengetahui hubungan korelasi antara
maka kesimpulannya adalah data berasal
variabel disiplin belajar (X1) dengan hasil
dari varian yang homogen. Hasil uji
belajar biologi siswa (Y) dan variabel
homogenitas varian data selengkapnya
motivasi belajar (X2) dengan hasil belajar
dapat dilihat pada lampiran 11.
biologi siswa (Y).
Pengujian Hipotesis Analisis Korelasi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Tabel 4.4 Korelasi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Variabel R r2 Sig. (2-tailed) X1 terhadap Y 0.127 0.016 0.291 Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat tolak H0 dan H1 diterima. Hal ini berarti dilihat bahwa korelasi antara “disiplin
terdapat hubungan positif antara disiplin
belajar” terhadap “hasil belajar siswa” pada
belajar terhadap hasil belajar pada materi
materi gerak pada makhluk hidup diperoleh
gerak
nilai koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,127
hubungan antara disiplin belajar terhadap
dan
hasil belajar pada materi gerak pada
jika
diinterpretasikan
pada
nilai
koefisien korelasi (r) = 0,127 > 0,00 berarti
pada
makhluk
makhluk hidup searah.
hidup,
berarti
Hasil Belajar
100 50 0 0
y = 0,046x + 66,59 r² = 0,016 50
Korelasi 100
150
Linear (Korelasi)
Disiplin Belajar
Gambar 4.1 Scatter Plot Korelasi Disiplin belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Gerak pada Makhluk Hidup. 1.
Analisis Korelasi Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Tabel 4.5 Korelasi Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Variabel R r2 Sig. (2-tailed) X2 terhadap Y 0.181 0.327 0.131 dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat
korelasi antara “motivasi belajar” dengan
hubungan positif antara motivasi belajar
“hasil belajar” siswa pada materi gerak
terhadap hasil belajar pada materi gerak
pada makhluk hidup
diperoleh nilai
pada makhluk hidup, berarti hubungan
koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,181 dan
antara motivasi belajar terhadap hasil
jika diinterpretasikan pada nilai koefisien
belajar pada materi gerak pada makhluk
korelasi (r) = 0,181> 0,00 berarti tolak H0
hidup searah.
Hasil Belajar
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas,
100 50 0 0
20
y = 0,078x + 60,29 40 r² =600,032780 100
Korelasi 120
Linear (Korelasi)
Motivasi Belajar
Gambar 4.2 Scatter Plot Korelasi Motivasi belajar Terhadap Hasil Belajar Materi Gerak pada Makhluk Hidup.
Siswa pada
2. Analisis Korelasi Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Tabel 4.6 Korelasi Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar F Variabel R Sig. (2-tailed) X1 dan X2 terhadap Y 0.181 0.0327 1.155 Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, 0,00 berarti tolak H0 dan H1 diterima. Hal korelasi antara “disiplin belajar dan
ini berarti terdapat hubungan positif
motivasi belajar” dengan “hasil belajar”
antara disiplin belajar dan motivasi belajar
siswa pada materi gerak pada makhluk
terhadap hasil belajar pada materi gerak
hidup diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
pada makhluk hidup, berarti hubungan
sebesar 0,181 dan jika diinterpretasikan
antara disiplin belajar dan motivasi belajar
pada nilai koefisien korelasi (r) = 0,181 >
terhadap hasil belajar pada materi gerak
nilai koefisien korelasi antara variabel X1,
pada makhluk hidup searah.
X2, dan Y adalah :
Berdasarkan nilai koefisien korelasi antar variabel (X1, X2, dan Y) di atas, maka ۴=
۴=
F = 1.155
܀ / ܓ ( − ܀)/ ( ܖ− ܓ− )
, ૡ / ( − , ૡ)/ (ૠ − − )
Perhitungan di atas diperoleh Fh =
Hasil penelitian yang telah dilakukan
1.155 kemudian dilihat dengan Ftabel (Ft),
di kelas VIII SMP Negeri 16 Pekanbaru
dengan dk pembilang = k dan dk penyebut
menemukan bahwa nilai korelasi antara
= (n – k – 1), maka Ftabel = 3.14. Dari
disiplin belajar terhadap hasil belajar (rx1y)
perhitungan tersebut ternyata Fh < Ft (1.155
sebesar 0,127 > 0,00, hal ini menunjukkan
< 3.14), maka tolak H0, terima H1, yang
terdapat hubungan positif antara disiplin
dapat dinyatakan bahwa hubungan ganda
belajar terhadap terhadap hasil belajar siswa
antara disiplin belajar dan hasil belajar
pada materi gerak pada makhluk hidup.
terhadap hasil belajar siswa pada materi
Tanda positif (+) tersebut menunjukkan
gerak pada makhluk hidup tidak signifikan
bahwa hubungan disiplin belajar terhadap
di kelas VIII SMP Negeri 16 Pekanbaru
hasil belajar searah, artinya semakin tinggi
khususnya pada materi gerak pada makhluk
disiplin belajar siswa untuk belajar maka
hidup.
akan semakin tinggi hasil belajar siswa. Selain itu juga, nilai korelasi antara
Pembahasan
motivasi belajar terhadap hasil belajar (rx2y)
Berdasarkan data yang diperoleh dari
sebesar 0,181 > 0,00, hal ini menunjukkan
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar
terdapat hubungan positif antara motivasi
siswa pada materi gerak pada makhluk
belajar terhadap hasil belajar siswa pada
hidup tergolong baik yaitu dengan nilai
materi gerak pada makhluk hidup. Tanda
terendah 40 dan nilai tertinggi 100. Hasil
positif (+) tersebut menunjukkan bahwa
belajar tersebut menggambarkan bahwa
hubungan motivasi belajar terhadap hasil
rata-rata kemampuan belajar siswa kelas
belajar searah, artinya semakin tinggi
VIII SMP Negeri 16 Pekanbaru Tahun
motivasi belajar siswa untuk belajar maka
Ajaran 2014/2015 pada mata gerak pada
akan semakin tinggi hasil belajar siswa.
makluk hidup adalah 73 dan dikategorikan
Disamping itu, nilai korelasi antara disiplin
baik. Jadi hasil belajar yang diperoleh
belajar dan motivasi belajar terhadap hasil
sangat bergantung pada cara-cara belajar
belajar sebesar R= 0,181 > 0,00, hal ini
yang digunakan.
juga
menunjukkan
terdapat
hubungan
positif antara disiplin belajar dan motivasi
3,27%,
sisanya
sebesar
belajar terhadap hasil belajar siswa pada
kemungkinan ditentukan oleh faktor lain
materi gerak pada makhluk hidup. Tanda
diantaranya
positif (+) tersebut menunjukkan bahwa
tingkat
hubungan disiplin belajar dan motivasi
emosional,
belajar terhadap hasil belajar pada materi
lingkungan serta cara belajar siswa itu
gerak pada makhluk hidup searah, artinya
sendiri.
kelengkapan
intelejensi
pembelajaran,
siswa,
keadaan
91,85%
kecerdasan
keluarga
dan
semakin tinggi disiplin belajar dan motivasi
Dari analisis uji hipotesis dapat
belajar siswa untuk belajar maka akan
diketahui terdapat hubungan antara disiplin
semakin tinggi dan kuat hasil belajar siswa.
belajar dan motivasi belajar terhadap hasil
Hasil penelitian ini sesuai dengan
belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari
penelitian
yang
telah
dilakukan
oleh
hasil analisis bahwa R= 0,181 (nilai
Dasmariani (2014) menemukan bahwa ada
berkisar antara 0,00-0,199), maka hipotesis
hubungan yang positif dan tidak signifikan
yang diajukan “ Terdapat hubungan antara
antara cooperative learning dan motivasi
disiplin belajar dan motivasi
terhadap hasil belajar. Selain itu, Amelia,
terhadap hasil belajar pada materi gerak
D., et al (2012) dalam penelitiannya yang
pada makhluk hidup di kelas VIII SMP
berjudul : “Hubungan disiplin belajar
Negeri
dengan hasil belajar biologi siswa kelas
2014/2015” dapat diterima.
SMA Kelas X dan XI IPA di SMAN 2
16
Pekanbaru
belajar
Tahun
Ajaran
Berdasarkan hasil penelitian yang
Lubuk Basung tahun pelajaran 2011/2012”,
telah
menyatakan
menyampaikan saran- saran sebagai berikut
bahwa
terdapat
hubungan
antara disiplin belajar dengan hasil belajar biologi.
dilakukan,
peneliti
: 1. Bagi sekolah Berdasarkan
KESIMPULAN DAN SARAN
maka
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa disiplin belajar
Berdasarkan hasil penelitian dan
dan motivasi belajar dengan hasil
analisis data dapat disimpulkan bahwa
belajar tidak terkait secara langsung,
terdapat hubungan positif antara disiplin
maka sebaiknya guru membimbing
belajar terhadap hasil belajar siswa pada
siswa agar hasil belajar lebih baik.
materi gerak pada makhluk hidup 1,61%.
2. Bagi peneliti
Hubungan positif antara motivasi terhadap
Untuk peneliti-peneliti berikutnya
hasil belajar pada materi gerak pada
agar dapat memberikan pernyataan
makhluk hidup 3,27%, dan secara simultan
angket yang lebih mendetail dan
terdapat hubungan disiplin belajar dan
mewakili semua item tentang disiplin
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
belajar dan motivasi belajar pada
pada materi gerak pada makhluk hidup
materi gerak pada makhluk hidup
sehingga lebih menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar khususnya pada materi gerak pada makhluk hidup. 3. Bagi siswa Diharapkan
siswa
lebih
meningkatkan disiplin belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta ; Jakarta. Arikunto, S. (2005). Manajemen Pengajaran Manusiawi . Rineka Cipta ; Jakarta. Dimyati & Mudjiono. (2009) Strategi Belajar Mengajar. FMIPAUNJ ; Yogyakarta. Djamarah, S.B. (2011). Psikologi Belajar. Rineka Cipta: Jakarta Emzir. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Rajawali Press; Jakarta Hamalik. O. (2008) Perencanaan Pembelajaran. Bumi Aksara; Jakarta.
Muhidin, S.A. & Abdurrahman, M, (2007). Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS). Pustaka Setia; Bandung. Prijodarmanto, S. (2004). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Pradnya Paramita; Jakarta. Sardiman,A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Raja Grafindo Persada ; Jakarta. Slameto. (2010). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta; Jakarta. Subali, B (2010). Biometri: Aplikasi Statistika dalam Penelitian Biologi. FMIPA UNJ; Yogyakarta. Sudijono, A (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Rajawali Press ; Jakarta. Sugiyono. (2010) .Statistik untuk Penelitian. Alfabeta ; Bandung. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta ; Bandung. Sudijono, A (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Rajawali Press ; Jakarta. Tu’u, T (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta ; Grasindo. Uno, H.B. (2010). Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis dibidang pendidikan. Bumi Aksara ; Jakarta. Usman, H. dan Akbar, P.S. (2006). Pengantar Statistika. Bumi Aksara: Jakarta