` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
P
ERKEMBANGAN KINERJA
No
D ata K euangan
1 2
A set P enghimpunan D ana - G iro - T abungan - Simp. B erjangka 3 P engg una an D ana: - K redit - P enem patan - Efek/Surat B erharga - P enyertaan 4 P endapatan 5 B iay a 6 L a ba O perasional 7 L a ba Sebelum Pajak 8 L a ba Setelah P aja k 9 P erm odalan R asio K euangan 1 P erm odalan: - C A R *) - A ktiva Tetap T erhadap M odal - Jum lah Lembar Saham - EP S (Earning Per Share (R p ) 2 A ktiv a Produktif: - A ktiva Produktif B erm asalah - N PL (G ross) - P PA P terhadap A ktiva P rod uktif - P em enuhan PP AP 3 R entabilitas: - RO A - RO E - N IM - B O PO 4 L ikuiditas: - LD R 5 K epatuha n (C om plia nce): - Persentase Pelanggaran B M PK : a. P ihak T erkait b. Pihak T idak T erkait
6 7 8
- Persentase Pelam pauan B M PK : a. P ihak T erkait b. Pihak T idak T erkait G W M R upiah PDN J aringan K antor - K antor Pusat - K antor C abang U tam a - K antor C abang - K antor C abang Syariah - K antor C abang P embantu - B PD U nit - K ed ai Syariah - K antor K as - U nit Layanan Syariah - K as M obil - A njungan Tunai M andiri (AT M )
4.091.212 3.530.759 2.040.758 895.466 594.535
3.682.437 3.246.611 1.950.672 790.686 505.253
3.364.813 3.004.428 1.679.357 749.321 575.750
(x jutaan rupiah) R ata-R ata Pertum buha n 1 0,27% 8 ,41% 1 0,39% 9 ,39% 2 ,71%
2.399.505 876.108 317.308 2.930 487.769 320.721 167.036 167.049 119.029 469.872
1.757.177 890.511 574.701 2.336 431.391 313.259 118.956 118.132 81.458 369.868
1.068.072 41.902 1.154.840 2.336 362.739 270.116 92.860 92.623 63.097 284.270
5 0,54% 1011 ,80% -47 ,51% 1 2,71% 1 6,00% 9 ,18% 3 4,26% 3 4,47% 3 7,61% 2 8,57%
2009
2008
2007
14,00% 22,27% 980.994 121,335
16,49% 21,93% 823.294 98,942
21,29% 27,12% 600.000 105,162
-18 ,82% -8 ,79% 2 8,19% 8 ,36%
0,77% 1,17% 1,23% 101,96%
0,66% 1,29% 1,18% 105,29%
0,92% 2,19% 0,97% 100,11%
-6 ,11% -25 ,20% 1 2,83% 1 ,01%
3,79% 30,95% 7,57% 69,64%
3,10% 27,71% 7,76% 78,15%
2,57% 27,54% 6,34% 74,40%
2 1,44% 6 ,15% 9 ,97% -2 ,92%
67,93%
54,08%
35,50%
3 8,97%
0 0
0 0
0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
1 1 12 2 2 7 2 12 15 9 20
1 1 11 2 3 5
-
1 1 11 2 3 5 -
11 15 9 19
11 10 9 17
1
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
S
AMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS
Pertama-tama kita panjatkan selalu puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas kinerja positif Bank Kalsel yang selalu meningkat dari tahun ketahun, meskipun dalam situasi ekonomi yang turbulence akibat dampak krisis global ditahun sebelumnya. Pertumbuhan tahun 2009 membuktikan kinerja tersebut antara lain Asset mampu tumbuh 11,10% dibanding tahun 2008 sebesar 9,44%, sehingga pencapaian 4,09 triliun rupiah. Pengumpulan Dana Pihak Ketiga telah meningkat menjadi 3,5 triliun rupiah dari tahun 2008 sebesar 3,2 triliun rupiah, dan pertumbuhan kredit cukup signifikan sebesar 2,39 triliun, mencapai 36,55% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan semakin membaiknya kualitas kredit serta fungsi intermediasi Bank yang tercermin semakin mengecilnya NPL dan meningkatnya LDR. Disamping itu upaya meningkatkan kinerja terutama dalam penyaluran kredit Bank Kalsel semakin meningkatkan konsentrasinya kesektor UMKM, dengan dibukanya jaringan BPD Unit dan Kedai Syariah yang fokus pada usaha micro dan kecil. Pencapaian kinerja tersebut bukan berarti kita sudah merasa puas, karena masih banyak hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan yang kita lakukan kedepan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Bank Kalsel. Memperhatikan perkembangan selama ini, kita perlu optimistis bahwa performance Bank Kalsel akan terus membaik dan maju, namun keoptimisan itu perlu diterjemahkan dengan langkah-langkah yang lebih strategis diiringi dengan kerja keras, cerdas dan ikhlas. Logo baru dan call name Bank Kalsel telah dilaunching dan disosialisasikan, SOTK yang berbasis Strategic Bussines Unit (SBU) dan perubahan status Perusahaan Daerah (PD) ke Perseroan Terbatas (PT) segera akan diwujudkan, adalah bagian dari ikhtiar kita bersama untuk menjadikan Banknya Urang Banua yang dipercaya dan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah. Dewan Pengawas Bank Kalsel mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) khususnya Pemegang Saham, Direksi, dan seluruh Karyawan (ti) Bank Kalsel atas dedikasi dan loyalitasnya mengemban amanah untuk memajukan dan meningkatkan kinerja Bank Kalsel. Semoga Allah SWT selalu memberkati. Amin BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN Dewan Pengawas
H. A. M. Syahbana, SH Ketua
2
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
S
AMBUTAN DIREKTUR UTAMA
Tahun 2009 telah dilalui, meski masih dibayangi kondisi perekonomian yang labil akibat dampak krisis global di tahun sebelumnya, namun Bank Kalsel tetap dapat menunjukkan kinerja yang positif. Untuk itu sudah seharusnyalah kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena telah dilapangkan jalan untuk mengemban amanat membawa Banknya Urang Banua ini maju setapak demi setapak. Keberadaan Bank Kalsel sebagai bank daerah mengemban misi yang sangat penting, terutama dalam perekonomian Kalimantan Selatan. Sebagaimana tergambar dalam Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan, tujuan didirikan Bank Kalsel adalah untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. Implikasinya tentu saja dengan semakin membaiknya kinerja Bank Kalsel akan memberikan faedah yang lebih banyak bagi daerah tercinta ini. Untuk hal tersebut, seluruh jajaran Bank Kalsel selalu bekerja keras dan berusaha seoptimal mungkin agar bank ini dapat terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan tahun 2009 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Aset bank mampu tumbuh 11.10% dari tahun 2008, yakni mencapai 4,09 triliun rupiah. Pengumpulan Dana Pihak Ketiga pun menunjukkan angka yang baik dan mengalami pertumbuhan positif, yang jika pada tahun 2008 membukukan nilai 3,2 triliun rupiah, pada tahun 2009 meningkat menjadi 3,5 triliun rupiah. Hal yang lebih menggembirakan adalah pertumbuhan kredit sebesar 2,39 triliun rupiah, tumbuh dengan signifikan mencapai 36,55% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit tersebut diiringi dengan membaiknya kualitas kredit serta tingkat intermediasi bank yang ditunjukkan dengan semakin mengecilnya NPL dan meningkatnya LDR. Dalam menumbuhkan kinerja bank, terutama dalam pemberian kredit, Bank Kalsel semakin meningkatkan konsentrasi ke sektor UMKM. Hal ini ditunjukkan dengan dibukanya kantor-kantor BPD Unit yang bertujuan untuk melemparkan kredit kepada usaha masyarakat terutama dari sektor mikro dan kecil. Ditahun 2009 ini pula telah dibuka kantor unit dengan prinsip syariah yang dinamakan Kedai Syariah. Melalui dua jenis jaringan kantor ini, BPD Unit dan Kedai Syariah, Bank Kalsel yakin dapat melakukan penetrasi ke pasar mikro dan kecil dengan lebih baik lagi. Terutama karena kebijakan untuk mengembangkan kantor-kantor jenis ini tetap dilanjutkan di tahun 2010. Disamping semua kegiatan usaha tersebut, Bank Kalsel juga tidak melupakan kewajiban dan tanggung jawab sosial. Melalui program CSR (Corporate Social Responsibility), Bank Kalsel berusaha memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Bantuan kepada korban bencana alam, kegiatan kesehatan, olahraga, bantuan pendidikan, hingga edukasi masyarakat secara intens terus dilakukan dan meningkat dari tahun ketahun. Melalui cara ini kepedulian kepada lingkungan sekitar
3
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
ditumbuhkembangkan, karena Bank Kalsel masyarakat disekitarnya.
tentu tidak berarti tanpa dukungan
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih untuk semua stake holder, baik itu pemegang saham, rekanan dan mitra kerja, nasabah dan masyarakat yang selama ini telah memberikan kepercayaan dan dukungannya kepada Bank Kalsel . Tanpa itu semua tentulah kami tidak bisa menjalankan bank ini dengan baik. Semoga hubungan baik yang telah terbina saat ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan dimasa-masa mendatang. Semoga Bank Kalsel tetap dapat memberikan kontribusi bagi daerah dan bermanfaat bagi pengembangan perekonomian di Kalimantan Selatan.
BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN Direksi
H. Juni Rif’at Direktur Utama
4
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
P
ROFIL PERUSAHAAN IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama
:
Kantor Pusat Telepon Faksimili Situs Tanggal Pendirian Jenis Usaha Status Badan Hukum Modal Equity a. Modal Dasar b. Modal Disetor Total Aktiva Jumlah Kantor
: : : : : : : :
: :
Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan Jl. Lambung Mangkurat No. 7 Banjarmasin 70111 (0511) 3350726, 3350727, 3350728 (0511) 3357330 www.bankbpdkalsel.co.id 25 Maret 1964 Bank Umum Perusahaan Daerah Rp. 500.000.000.000,Rp. 245.248.500.000,Rp. 4.091.212.430.513,1 Kantor Pusat 1 Kantor Cabang Utama 12 Kantor Cabang 2 Kantor Cabang Syariah 2 Kantor Cabang Pembantu 7 BPD Unit 2 Kedai Syariah 12 Kantor Kas 15 Layanan Syariah 8 Kas Mobil 1 Kas Mobil Syariah 20 Terminal ATM ATM Bank Kalsel tergabung dalam jaringan ATM BERSAMA dan dapat diakses di 20.487 Terminal ATM dari 70 Bank di seluruh Indonesia
SEJARAH SINGKAT Bank Kalsel didirikan dengan nama Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan pada tanggal 25 Maret 1964. Pendirian tersebut berdasarkan kepada Peraturan Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 4 tahun 1964 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Modal dasar saat pendirian sebesar Rp100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Dalam kegiatan operasionalnya, Bank Kalsel memperoleh ijin usaha dari Menteri Urusan Bank
5
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Sentral/Gubernur Bank Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 26/UBS/65 tanggal 31 Maret 1965. Untuk menyesuaikan diri dengan berbagai macam perkembangan, Peraturan Daerah tersebut telah mengalami perubahan beberapa kali, dan yang terakhir adalah Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan. Dalam Peraturan Daerah tersebut, modal dasar Bank Kalsel ditetapkan sebesar Rp 500.000.000.000,-.
VISI DAN MISI
Menjadi Banknya Urang Banua Yang Dipercaya dan
Visi
Berperan Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Daerah.
Menjadikan Bank Kalsel sebagai bank sehat yang
Misi
berperan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perekonomian dan pembangunan daerah serta pengembangan UMKM melalui penyaluran kredit/pembiayaan dan pemenuhan kebutuhan jasa keuangan/perbankan lainnya serta memperoleh laba yang optimal.
Untuk dapat melaksanakan visi dan misi tersebut, maka bank menetapkan langkah strategis berupa:
Langkah Strategis
Menjadikan Bank yang berkinerja baik. 1 Menjadikan Bank yang dapat memberikan pelayanan 2 terbaik. Mengembangkan produk dan jasa sesuai kebutuhan 3 nasabah/masyarakat. Menjaga agar Bank memiliki organisasi dan tata kerja 4 dengan sistem dan prosedur kerja yang efesien sesuai dengan perkembangan usaha dan ketentuan yang berlaku. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai 5 aset penting untuk menjamin kelangsungan Bank kedepan. Mengembangkan teknologi sistem informasi yang baik 6 sesuai kebutuhan pengembangan Bank serta sarana dan prasarana kerja yang memadai.
6
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
TUJUAN DAN TUGAS BANK KALSEL
Membantu dan mendorong pertumbuhan
Tujuan
perekonomian dan pembangunan Daerah serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat melalui kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip konvensional maupun syariah.
Sebagai salah satu alat kelengkapan Otonomi Daerah
Tugas
di bidang keuangan/perbankan yang menjalankan usahanya sebagai Bank Umum, Bank Kalsel memiliki tugas: Sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di 1 daerah. Sebagai pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan 2 penyimpanan uang daerah. Sebagai salah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3 Turut membina lembaga perkreditan (BKK & LPUK) dan 4 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
KEPEMILIKAN Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2008, modal dasar Bank Kalsel sebesar Rp500 miliar. Dari modal dasar tersebut, sampai dengan Desember 2009 telah disetor sejumlah Rp245,24 miliar, dengan rincian sebagai berikut: SETORAN MODAL DARI PEMEGANG SAHAM (dalam angka penuh)
Pemegang Saham
Tahun 2009 (Rp)
Persentasi
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
108.136.250.000
44,09%
Pemerintah Kota Banjarmasin
27.800.250.000
11,34%
Pemerintah Kabupaten Kotabaru
15.186.750.000
6,19%
7
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Pemegang Saham
Tahun 2009 (Rp)
Persentasi
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara
13.263.750.000
5,41%
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah
12.000.000.000
4,89%
Pemerintah Kabupaten Tabalong
11.902.250.000
4,85%
Pemerintah Kabupaten Balangan
11.397.500.000
4,65%
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan
10.508.750.000
4,28%
Pemerintah Kabupaten Tanah Laut
10.374.250.000
4,23%
Pemerintah Kabupaten Tapin
8.542.250.000
3,48%
Pemerintah Kota Banjarbaru
5.883.250.000
2,40%
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala
4.308.750.000
1,76%
Pemerintah Kabupaten Banjar
3.944.500.000
1,61%
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu
2.000.000.000
0,82%
Jumlah
245.248.500.000
100,00%
KEPENGURUSAN DEWAN PENGAWAS H. A.M. Sjahbana, SH
: Ketua
Prof. DR. H. Asmadji Darmawi
: Anggota
H. Badaruzzaman
: Anggota
Ir. H. Arbainsyah
: Anggota
DEWAN PENGAWAS SYARIAH Prof. DR. H. Kamrani Buseri, MA
: Ketua
K.H. Husin Naparin, Lc, MA
: Anggota
Drs. H. Rusdiansyah Asnawi, SH
: Anggota
DIREKSI H. Juni Rif’at H. Aspulani H.A.T H. Irfan H. A. Fahri Saifuddin
: Direktur Utama : Direktur Pemasaran : Direktur Umum : Direktur Kepatuhan
8
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
PEMIMPIN DIVISI/SATUAN M. Fauzan Noor Wasin Nuri Juliansyah Supian Noor I.G.K. Prasetya Ridha Tahya Basri Hj. Any Mardiani H. A. Hamid Rizal Hasan
: Divisi Perencanaan : Divisi Umum : Divisi Analisa Keuangan & Teknologi : Divisi Dana Jasa : Divisi Kredit : Divisi Sumber Daya Manusia : Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko : Satuan Kerja Audit Intern : Divisi Usaha Syariah
PEMIMPIN CABANG H. Ardiansyah Abdul Wahid Sa'dillah
: Cabang Utama : Cabang Barabai (Pgs)
Lukman
: Cabang Kotabaru
Didi Ferdinansyah
: Cabang Amuntai
Rudy Ansyari A. Mauliansyah Sugiono
: Cabang Tanjung (Pgs) : Cabang Rantau : Cabang Pelaihari
Syaiful Arif
: Cabang Kandangan
H.M.Rizhar
: Cabang Martapura
Yunita Martha
: Cabang Banjarbaru
Adi Rosyadi
: Cabang Marabahan
Rudi Syahrinsyah
: Cabang Batulicin
Fachrudin
: Cabang Paringin
Nordin
: Cabang Pembantu Satui
Slamet
: Cabang Pembantu Nagara
Rachmi Martini Syarifullah
: Cabang Syariah Banjarmasin : Cabang Syariah Kandangan
9
Sub Divisi Keuangan & Teknologi Syariah
Sub Divisi Pemasaran Usaha Syariah
Sub Divisi Perencanaan & Anggaran
Sub Divisi Pengembangan LPK
Kedai Syariah
Kantor Cabang Pembantu Syariah
Kantor Cabang Syariah
Sub Divisi Litbang Syariah
Divisi Usaha Syariah
Sub Divisi Litbang
Divisi Perencanaan
Direktur UUS
Divisi Kredit
GRUP PMSR & ANLS KRD III
Sub Divisi Card Centre
GRUP PMSR & ANLS KRD II
BPD Unit
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Cabang
Kantor Cabang Utama
Sub Divisi Supporting Operasional TSI
Sub Divisi Penelitian & Pengembangan TSI
Sub Divisi Pasar Uang & Modal Sub Divisi Pengelolaan Dana & Settlement
Sub Divisi Analisa Keuangan & Akuntansi
Divisi Analisa Keu. & TSI
Direktur Utama
Sub Divisi Analisa & Pengembangan Dana Jasa
Divisi Dana Jasa
Direktur Pemasaran
GRUP PMSR & ANLS KRD I
Sub Divisi Administrasi & Supervisi & KKL
Sub Divisi Analisa & Pengembangan Kredit
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas
Rapat Umum Pemegang Saham
Sub Divisi Sekretariat & Humas
Sub Divisi Umum & Logistik
Divisi Umum
Direktur Umum
Divisi SDM
Sub Divisi Bangdiklat
Sub Divisi Pengelola SDM
-Komite Audit; - Komite Pemantau Risiko; - Komite Remunerasi & Nominasi
Staf Direksi
Sekretaris Direksi
Staf Evaluasi & Pembinaan Cabang
Kontrol Intern Cabang ( KI C )
Sub Divisi Audit TSI
Sub Divisi Audit Non Kredit
Sub Divisi Audit Kredit
Satuan Kerja Audit Intern
Keterangan: = Direksi = Garis Perintah = Garis Koordinasi
Sub Divisi MRI
Sub Divisi HSP
Divisi KMR
Direktur Kepatuhan
ALCO, Komite Kebijakan Perkreditan (KKP), Komite Manajemen Risiko
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
10
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
S
TRATEGI USAHA
Untuk dapat terus tumbuh dan berkembang, diperlukan strategi usaha yang tepat dan efisien. Dengan menggunakan panduan pada visi dan misi serta langkah strategis, maka untuk menghadapi tahun 2009 telah ditetapkan strategi usaha yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja Bank Kalsel dan mengantisipasi perkembangan kompetisi perbankan yang semakin ketat. STRATEGI USAHA Peningkatan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga dengan target pertumbuhan yang lebih optimis serta memaksimalkan peranan promosi dan pemasaran.
1
Penyaluran Kredit/Piutang dan Pembiayaan Syariah yang lebih agresif dengan tidak melupakan prinsip kehati-hatian serta kualitas kredit dan pembiayaan yang lebih baik.
2
Pada bidang perdagangan dana non kredit, mengevaluasi struktur dana sehingga dapat lebih memaksimalkan dana idle.
3
Meningkatkan profitabilitas melalui perbaikan kinerja perusahaan dan pemasaran yang lebih agresif.
4
Pengembangan jaringan kantor dan peningkatan kerjasama dengan pihak lainnya.
5
Efektifitas Bidang Umum, terutama dalam efisiensi pengadaan yang tepat guna.
6
Pengembangan Teknologi Sistem Informasi (TSI) sesuai perkembangan zaman.
7
Pengembangan Manajemen Risiko.
8
Penelitian dan Pengembangan untuk inovasi dan pembenahan perusahaan yang lebih baik.
9
Memaksimalkan Unit Usaha Syariah.
10
Peningkatan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia.
11
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility/CSR.
12
11
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
B
IDANG USAHA
Bank Kalsel hingga saat ini adalah bank umum dengan karakteristik sebagai bank non devisa. Sebagai bank umum, aktivitas utama yang dijalankan oleh Bank Kalsel adalah melakukan penghimpunan dana dari masyarakat berupa Dana Pihak Ketiga serta menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit dan pembiayaan, disamping juga memberikan jasa-jasa layanan perbankan lainnya. Bank Kalsel juga memiliki Divisi Usaha Syariah, dengan demikian Bank Kalsel memiliki dua prinsip dalam operasional, yakni bank konvensional dan bank syariah. Hal ini diwujudkan dengan terdapatnya jaringan kantor Bank Kalsel konvensional, disisi lain juga terdapat jaringan kantor syariah. PRODUK BANK KALSEL KONVENSIONAL 1. Penghimpunan Dana Tabungan Simpeda dan tabungan Banua * Giro * Deposito On call, deposito berjangka, depo mingguan dan Sertifikat * Deposito 2. Penyaluran Kredit Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Modal Kerja Konstruksi Kredit Konsumtif Kredit Eksport Kredit Multiguna Kredit Pundi Kredit Kendaran Bermotor Roda Dua Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Umum dan bersubsidi Cash Collateral Credit Kredit BPD Peduli Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Kredit Kredit Khusus Pupuk Kalimantan Timur Pinjaman Pemda Kredit Sindikasi Kredit Usaha Rakyat
* * * * * * * * * * * * * * * *
12
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
3. Jasa-Jasa Bank Kiriman Uang Inkaso Garansi Bank ATM Bank Kalsel Debit Card/Eelctronic Data Capture (EDC) Money Changer Safe Deposit Box (SDB) Payment Point TELKOMSEL Payment Point TELKOM Payment Point INDOSAT Payment Point PDAM SMS Banking M-ATM Bersama BPD Net Online
* * * * * * * * * * * * * *
PRODUK BANK KALSEL SYARIAH 1. Penghimpunan Dana Berdasarkan prinsip Wadiah, meliputi Giro iB Al-Amanah dan Tabungan * iB Al-Barakah. Berdasarkan prinsip Mudharabah, meliputi Tabungan iB Al-Barakah baik * untuk umum maupun pelajar, Tabungan Haji iB Ar-Rahman dan Deposito iB Bank Kalsel. 2. Penyaluran Kredit Berdasarkan prinsip jual beli termasuk didalamnya Murabahah * umum, pegawai dan pengalihan piutang (take over) berdasarkan akad Murabahah dan Istishna. Berdasarkan prinsip syirkah (bagi hasil) meliputi Musyarakah dan * Mudharabah. Produk pembiayaan Multijasa iB berdasarkan prinsip Qardh dan * Ijarah. Produk Talangan Haji dan Umrah Jajirah Ar-Rahman * 3. Jasa-Jasa Bank Bidang Jasa perbankan lainnya, meliputi jasa dengan akad Wakalah * (perwakilan), Kafalah dan Al-Qardh.
13
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
S
UMBER DAYA MANUSIA
Peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi serta integritas yang tinggi merupakan salah satu kunci sukses suatu perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya. Oleh karena itu manajemen Bank Kalsel memiliki komitmen untuk selalu mengembangkan potensi SDM secara konsisten dan berkesinambungan yaitu dengan menyelenggarakan berbagai pendidikan, pelatihan, workshop baik secara internal maupun bekerjasama dengan pihak eksternal.
Kompetensi serta integritas SDM yang tinggi merupakan salah satu kunci sukses suatu perusahaan
Seiring dengan perkembangan usaha dalam rangka penambahan jaringan kantor yang dimiliki Bank Kalsel, guna melengkapi formasi yang diperlukan, maka pada tahun 2009 dilakukan penambahan tenaga kerja baru sejumlah 27 orang dengan tetap memperhatikan efektivitas dan efisiensi SDM. Perkembangan pegawai Bank Kalsel menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :
Pendidikan
2008
2009
S2
15
18
S1
357
377
Diploma
27
25
SMA dan lainnya
249
250
Jumlah
648
670
14
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Pelatihan dan workshop bagi pegawai untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM
Beberapa pelatihan yang dilaksanakan di tahun 2009, baik internal maupun eksternal diantaranya: Pelatihan Aplikasi LBU/Basel II 1 Pelatihan dan Tes Program SMR 2 Pelatihan Know You Customer 3 Pelatihan PSAK 50/55 dan PAPI Rev 08 4 Manajemen Risiko Likuiditas 5 Simulasi Business Continuity Plan 6 Pelatihan kredit UMKM 7 Workshop Power Plant Financing 8 Risk Based Audit 9 Diklat tingkat dasar Satpam 10 Pelatihan Treasury Settlement 11 Restrukturisasi NPL 12 Outbond 13 dan lain-lain. 14
15
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
P
ENGEMBANGAN TSI
Dewasa ini teknologi informasi sangatlah penting bagi suatu perusahaan khususnya perbankan yang merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menunjang operasional bank dan pelayanan kepada nasabahnya. Menyadari hal itu Bank Kalsel terus berupaya memberikan yang terbaik kepada nasabahnya dengan pengembangan dan penyempurnaan produk layanan Bank berbasis teknologi serta pengembangan produk dan teknologi informasi.
SMS Banking sudah menjadi standar fasilitas tabungan di Bank Kalsel
Di tahun 2009 beberapa pengembangan TSI yang dilakukan Bank Kalsel yaitu : Pengembangan core banking terkait PSAK 50/55. 1 Pengembangan sistem LBU Basel. 2 Pengembangan modul SMS banking, M-ATM, BPDNET Online. 3 Pengembangan aplikasi Utility Syariah dan modul SHADR untuk Divisi Usaha 4 Syariah. Pengembangan aplikasi payment point untuk Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 5 Pemko Banjarmasin. Perubahan konfigurasi switching BPDNet Online yang merupakan jaringan 6 kerjasama online antar BPD. Implementasi sistem BPD Unit. 7 Ujicoba Disaster Recovery Center (DRC) Bank Kalsel. 8 Pengembangan modul umum dan aktiva tetap. 9
16
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Pembuatan beberapa aplikasi, yaitu : 10 Aplikasi Cross Check Data Nasabah. * Aplikasi Loan Organizing System. * Aplikasi Pemantauan BMPK. * Aplikasi Pemantauan Kinerja Cabang. * Aplikasi Utility Kredit. * Aplikasi Multiguna. * Aplikasi Card Center. * Pengembangan Aplikasi Gaji Online seluruh cabang. 11
P
ENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Kompleksitas risiko dalam industri perbankan semakin tinggi, sehingga perlu adanya penerapan praktek tata kelola bank serta fungsi manajemen risiko yang baik, diantaranya meliputi pengelolaan risiko secara terintegrasi, mitigasi risiko, dan penyediaan sejumlah modal sebagai pondasi yang kuat dalam menghadapi risiko yang timbul. Bank Kalsel terus berkomitmen untuk dapat menerapkan manajemen risiko secara efektif sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan manajemen risiko tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan skala usaha, serta kebutuhan dan sasaran yang ingin dicapai. Proses pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan selama periode tahun 2009 antara lain: Penyusunan dan pengembangan strategi dan kebijakan penerapan manajemen risiko 1 Bank yang disesuaikan dengan regulasi Bank Indonesia, Basel II, serta kebutuhan dan kompleksitas usaha Bank Kalsel. Pengoptimalan pelaksanaan fungsi organisasi manajemen risiko untuk lebih 2 mendukung kegiatan operasional Bank Kalsel dalam rangka pengelolaan risiko yang timbul, yaitu melalui pemberdayaan fungsi Komite Manajemen Risiko, Unit Manajemen risiko, Staf Support Group (SSG) – ALCO, serta unit Kepatuhan dan Hukum; dan pembentukan serta pengoptimalan fungsi Staf Support Pengendali Risiko (SSPR) dan Kontrol Intern Cabang (KIC). Penyempurnaan dan penerapan kebijakan, sistem dan prosedur untuk pengelolaan 3 dan pengendalian risiko. Diantaranya dengan melakukan penyempurnaan kebijakan fungsi Komite Manajemen Risiko dan manajemen risiko cabang, penyusunan dan
17
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
penyempurnaan pedoman-pedoman manajemen risiko baik secara internal maupun melibatkan konsultan. Penyusunan dan penyempurnaan pedoman pengukuran risiko dalam bentuk sistem 4 aplikasi yang dilakukan secara internal atau melibatkan konsultan, yaitu meliputi: aplikasi sistem credit rating dan model perhitungan value at risk (internal model) untuk mengukur risiko kredit dan penetapan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk based pricing) pada setiap transaksi pemberian kredit; aplikasi sistem pemetaan/ penilaian risiko (mapping risk); aplikasi sistem pengukuran profil risiko Bank untuk mengukur peringkat risiko berdasarkan jenis risiko maupun secara keseluruhan (komposit) pada seluruh aktivitas fungsional bank dan profil risiko cabang; dan aplikasi SIM ATMR Risiko Kredit, Pasar dan Operasional. Pengembangan sistem informasi manajemen yang dapat menunjang penerapan 5 manajemen risiko & ALMA secara efektif, serta dapat memastikan terukurnya eksposur risiko pada operasional bank secara akurat, informatif dan tepat waktu. Pemenuhan SDM yang berintegritas dan memiliki kompetensi yang memadai 6 dengan mengikuti pelatihan-pelatihan baik yang dilakukan secara inhouse atau mengikuti pelatihan diluar. Pengembangan dan sosialisasi budaya risiko pada seluruh jenjang organisasi. 7 Pengembangan sistem back-up dan rencana darurat terkait dengan operasional bank 8 dan sistem core banking yang mendukung.
T
ATA KELOLA PERUSAHAAN
Dalam rangka meningkatkan kepatuhan, kesehatan dan kinerja yang baik, Bank Kalsel selalu berusaha memperbaiki tata kelola perusahaannya. Untuk itu penerapan prinsipprinsip GCG (Good Corporate Governance) selalu dijalankan seoptimal mungkin. Berkaitan erat dengan pelaksanaan GCG, salah satu penerapan melalui kepengurusan Dewan Pengawas. Dewan Pengawas Bank Kalsel pada tahun 2009 berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari 3 (tiga) orang Dewan Pengawas Independen dan 1 (satu) Dewan Pengawas Non Independen. Sampai saat ini Dewan Pengawas Bank Kalsel tidak saling memiliki hubungan keluarga. Seluruh Dewan Pengawas Bank Kalsel telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia dan lulus Fit and Profer Test. Dalam memaksimalkan pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Dewan Pengawas telah membentuk : 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi
18
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Dewan Direksi Bank Kalsel dalam periode 2009 berjumlah 4 (empat) orang. Seluruh Direktur Bank Kalsel sampai dengan Desember 2009 tidak ada yang memegang jabatan rangkap pada perusahaan lain. Direksi bertanggung jawab atas pengelolaan Bank Kalsel sehari-hari termasuk memformulasikan dan melaksanakan rencana kerja perusahaan, yang telah dituangkan dalam rencana bisnis. Dalam melaksanakan tugasnya Direksi telah menetapkan atau membentuk satuan kerja atau unit kerja yang diwajibkan oleh ketentuan Bank Indonesia, seperti : 1. Satuan Kerja Audit Intern; 2. Unit kerja Manajemen Risiko; 3. Unit kerja yang melaksanakan fungsi kepatuhan.
Direksi juga membentuk : 1. Komite ALCO. 2. Komite Manajemen Risiko 3. Komite Disiplin 4. Komite TI 5. Komite Kebijakan Perkreditan/Pembiayaan (KKP) Seluruh Direktur Bank Kalsel memiliki kemampuan yang memadai, dan memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dan lulus Fit and Profer Test. Baik Dewan Pengawas dan Direksi Bank Kalsel tidak memiliki saham di Bank Kalsel. Guna menjalankan fungsi kepatuhan, tanggung jawab dilakukan oleh Direktur Kepatuhan. Ruang lingkup pemantauan kepatuhan yang dilakukan oleh Direktur Kepatuhan, saat ini terbatas hanya untuk wewenang Direksi, dan untuk aktivitas berupa : 1. Penyediaan dana dalam bentuk penyaluran kredit, pembiayaan, penempatan dana pada bank counterparty dan atau pembelian surat berharga; 2. Rancangan kebijakan bank; 3. Penyampaian laporan transaksi keuangan mencurigakan dan laporan transaksi keuangan tunai; Selain ketiga hal tersebut diatas, aktivitas lainnya yang dilakukan adalah memastikan ketersediaan buku pedoman dan ketentuan ekstern lainnya seperti Undang-undang, Peraturan/Surat Edaran Bank Indonesia, Keputusan Kepala PPATK, Peraturan/Surat Edaran LPS, Peraturan/Keputusan Menteri melalui media aplikasi yang disebut dengan ”Aplikasi SIM SISDUR”. Fungsi kontrol internal pada Bank Kalsel pada dasarnya dilakukan oleh seluruh unit kerja dan secara khusus dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) serta Kontrol Intern Cabang/Divisi (KIC/D). SKAI secara struktural berada langsung di bawah Direktur Utama, sedangkan untuk KIC/D berada dibawah Satuan Kerja Audit Intern. SKAI dalam melaksanakan fungsinya mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 dan Pedoman Intern yang dituangkan dalam Keputusan Direksi Bank Kalsel.
19
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Adapun audit eksternal yang langsung ditunjuk oleh bank pada tahun 2009 adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Penunjukan auditor eksternal hanya dilakukan untuk pelaksanaan audit laporan keuangan bank dan atas penunjukan BPKP sebagai auditor laporan keuangan telah disetujui dalam RUPS. Untuk menjamin transparansi keuangan perusahaan, pada tahun 2009 bank secara berkala telah menyampaikan laporan keuangan dan non keuangan kepada : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bank Indonesia; Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI); Lembaga pemeringkat di Indonesia; Asosiasi-asosiasi Bank di Indonesia; Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI); 2 (dua) lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan; 2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan.
Selain kepada pihak-pihak sebagaimana tersebut diatas, bank juga mempublikasikan laporan keuangan dan non keuangan kepada stakeholder (publik) melalui media cetak dan web site atau home page : www.bankbpdkalsel.co.id . Dalam pengelolaan perusahaan, remunerasi adalah masalah yang sangat penting. Remunerasi dan fasilitas yang diberikan terkait langsung dengan Sumber Daya Manusia sebagai salah satu bentuk penghargaan perusahaan. Oleh karenanya untuk pengelolaan, Dewan Pengawas telah membentuk komite Remunerasi dan Nominasi. Selama tahun 2009, jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan Bank Kalsel kepada Dewan Pengawas dan Direksi adalah sebagai berikut :
No. 1.
2.
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang a. dapat dimiliki b. tidak dapat di miliki *) Total
Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun Dewan Pengawas Direksi Orang Rp Orang Rp 4
1.516.417.937
4
4
4.254.144.847
4
390.614.017
1.335.568.816
1.141.424.250
2.593.098.000
3.048.456.204
8.182.811.633
Keterangan : *) berupa mobil dinas pribadi dengan nominal dari harga perolehan dan insentif PPH Pasal 21.
20
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Untuk rasio penghasilan Dewan Pengawas, Direksi dan/atau Pegawai Bank Kalsel tahun 2009 dapat digambarkan sebagaimana tabel di bawah ini : Perbandingan Penghasilan/Gaji
Rasio
Pegawai Tertinggi : Pegawai Terendah
100 : 22
Direktur Tertinggi : Direktur Terendah
100 : 90
Komisaris Tertinggi : Komisaris Terendah
100 : 90
Direktur Tertinggi : Pegawai Tertinggi
100 : 39
Direktur Tertinggi : Pegawai Terendah
100 : 8,5
Pegawai sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini adalah pegawai yang telah di angkat menjadi pegawai tetap (bukan calon pegawai atau kontrak). Dan dari data tersebut diatas, tingkat penghasilan Dewan Pengawas dan Direksi dalam 1 (satu) tahun dapat dikelompokan sebagai berikut : (satuan orang) Jenis Remunerasi perorang Jumlah Direksi dalam 1 tahun *)
Jumlah Dewan Pengawas
di atas Rp 2 miliar
-
-
di atas Rp 1 miliar s/d Rp 2 miliar
-
-
di atas Rp 500 juta s/d Rp 1 miliar
-
-
Rp 500 juta ke bawah
4
4
*) yang diterima dalam bentuk penghasilan perbulan Secara keseluruhan, pelaksanaaan Good Corporate Governance (GCG) Bank Kalsel pada Tahun 2009 dinilai dengan Predikat Komposit "BAIK".
21
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
J
ARINGAN PELAYANAN
Pembukaan Kedai Syariah di RS Ansari Saleh Dalam rangka lebih meningkatkan ekspansi usaha dan memberikan layanan optimal kepada nasabah, tahun 2009 Bank Kalsel melakukan penambahan jaringan pelayanan, yaitu : Pada tanggal 17 Desember 2009 penambahan satu unit ATM Bank Kalsel di 1 Bandara Syamsuddin Noor. Pembukaan Kedai Syariah IAIN Antasari pada tanggal 3 Desember 2009. 2 Pembukaan Kedai Syariah di Rumah Sakit Ansari Saleh tanggal 12 November 2009. 3 Perubahan status Kantor Cabang Pembantu Paringin menjadi Kantor Cabang, pada 4 tanggal 2 November 2009. Pembukaan layanan Payment Point di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan 5 Penanaman Modal Pemerintah Kota Banjarmasin, dalam rangka membantu penerimaan setoran daerah, pada tanggal 6 Oktober 2009. Pembukaan BPD Unit Limbur Raya pada tanggal 1 Juni 2009. 6 Pembukaan BPD Unit Serongga pada tanggal 12 Mei 2009. 7 Pembukaan Kantor Kas Pemkab Balangan tanggal 8 April 2009 8
22
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Sampai dengan Desember 2009, jaringan kantor serta jaringan pelayanan yang 9 dimiliki oleh Bank Kalsel adalah sebagai berikut : 1 Kantor Pusat * 1 Kantor Cabang Utama * 12 Kantor Cabang * 2 Kantor Cabang Syariah * 2 Kantor Cabang Pembantu * 7 BPD Unit * 2 Kedai Syariah * 12 Kantor Kas * 15 Layanan Syariah * 8 Kas Mobil * 1 Kas Mobil Syariah * 20 terminal ATM Bank Kalsel * 3 Payment Point *
Wakil Walikota Banjarmasin H. Alwi Sahlan melakukan pembukaan rekening pertama saat pembukaan kantor
P
ERKEMBANGAN PEREKONOMIAN
Dampak krisis global tahun 2008 lalu masih cukup terasa. Hal ini terlihat dari tingkat pengangguran dibeberapa negara yang masih besar, angka kemiskinan yang terus bertambah serta banyaknya sektor usaha yang mengalami kemandekan. Meskipun demikian bangsa Indonesia patut bersyukur, ditengah banyaknya negara-negara yang mengalami pertumbuhan negatif, bangsa Indonesia masih sanggup membukukan pertumbuhan positif. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh dunia perbankan di Indonesia, tidak terkecuali Bank Kalsel. Merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan mungkin adalah pukulan yang paling berat ditahun 2009 ini. Sebutlah kasus bail out salah satu bank yang menyeret beberapa penguasa, hingga kasus pembobolan ATM oleh sindikat internasional. Kesemuanya adalah hal-hal yang dapat melemahkan posisi bank di mata masyarakat.
23
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Konsisten untuk tetap memegang teguh kepercayaan seluruh stakeholder serta terus berbenah diri, ditengah berbagai kondisi yang berpotensi menguntungkan maupun mendatangkan kerugian, Bank Kalsel dapat tetap menunjukkan kinerja positifnya. Pertumbuhan yang dialami bank ini masih memperlihatkan angka yang optimis. Guna penetapan target pasar, secara umum Bank Kalsel tetap mengambil kebijakan mempertahankan captive market yang ada serta melakukan pengembangan ke arah pasarpasar baru yang memiliki potensi yang baik. Pada bidang kredit, sasaran kepada sektor UMKM tetap menjadi prioritas utama. Sedangkan untuk bidang dana selain mempertahankan sumber dana yang ada, juga dilihat sumber dana-dana baru yang potensial. Untuk itu tindakan pemasaran yang agresif, termasuk melakukan undian berhadiah terus diupayakan agar dapat menarik masyarakat menjadi nasabah.
P
ERKEMBANGAN USAHA
Memperhatikan pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia yang berkisar antara 5 s/d 6 % di tahun 2009, Bank Kalsel dapat menumbuhkan asetnya sebesar 11,10 % dibandingkan tahun sebelumnya (tahun 2008). Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata aset selama tiga tahun belakang yang mencapai 10,27%. Angka tersebut menunjukkan nilai yang sangat bagus mengingat roda perekonomian belum dapat bergerak optimal. ASET (x jutaan rupiah)
Aset
2009 4.091.212
Pertumbuhan aset pun mengalami peningkatan yang cukup bagus. Dari tabel dibawah terlihat aset dari tahun 2007-2008 tumbuh sebesar 9,44 %. Pada tahun 2008-2009, pertumbuhan aset mengalami peningkatan menjadi 11,10%.
2007
Rata-Rata Pertumbuhan
3.682.437
3.364.813
10,27%
5.000.000 Aset (x jutaan rupiah)
Uraian
Tahun 2008
4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 2009
2008
2007
Tahun
PERTUMBUHAN ASET Pertumbuhan Aset
2008-2009 11,10%
2007-2008 9,44%
24
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Hal cukup menggembirakan dari pertumbuhan tersebut adalah kepercayaan masyarakat untuk menabung mengalami peningkatan. Sebagai komponen dari Dana Pihak Ketiga (DPK), jumlah tabungan yang berhasil dihimpun ditahun 2009 sebesar Rp 895 miliar, mengalami petumbuhan 13,25 % dari tahun sebelumnya. Secara komposisi, tabungan menempati porsi 25.36 % dari keseluruhan DPK yang ada, dimana juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang menempati porsi 24,35%. Porsi yang lain adalah Giro sebesar 57.80% dan Simpanan Berjangka sebesar 16,84%.
DANA PIHAK KETIGA (DPK) (x jutaan rupiah)
Giro Tabungan Simpanan Berjangka DPK
2009 2.040.758 895.466 594.535
2007 1.679.357 749.321 575.750
3.530.759
3.246.611
3.004.428
Tingkat suku bunga DPK tahun 2009 bervariasi dari terendah 0% hingga tertinggi 8%. Tercatat suku bunga untuk giro berkisar dari 0% hingga 5%, tabungan berkisar 0% hingga 6 % dan deposito berkisar dari 4,25% hingga 8%.
Rata-Rata Pertumbuhan 10,39% 9,39% 2,71% 8,41%
2.500.000 Giro, Tabungan & Deposito (x jutaan rupiah)
Uraian
Tahun 2008 1.950.672 790.686 505.253
2.000.000
1.500.000
1.000.000
Peningkatan kinerja yang cukup 500.000 signifikan terlihat dari pemberian kredit. Total pelemparan kredit di tahun 2009 adalah Rp 2,39 triliun, 0 2009 2008 2007 tumbuh 36,55% dari tahun 2008. T ahun Seiring dengan hal tersebut, LDR juga mengalami pertumbuhan signifikan menjadi 67.93% dari tahun sebelumnya 54.08%. Berbanding terbalik dengan pertumbuhan kredit, NPL (Non Performing Loan) dapat ditekan lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni sebesar 1.17%. Kesemuanya ini merupakan indikator yang sangat baik bagi Bank Kalsel, terutama di bidang perkreditan. Giro
T abun gan
Sim p an an Berjan gk a
KREDIT, LDR DAN NPL (x jutaan rupiah)
Uraian Kredit LDR NPL (gross) -
2009 2.399.505 67,93% 1,17%
Tahun 2008 1.757.177 54.08% 1.29%
2007 1.068.072 35.50% 2.19%
Rata-Rata Pertumbuhan 50,54%
25
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
2.500.000 Kredit (x jutaan rupiah)
Keterangan: - LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah perbandingan antara pinjaman yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga. - NPL (Non Performing Loan) adalah indikator yang menunjukkan tingkat kredit bermasalah (kolektibilitas 3,4 dan 5)
2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 2009
2008
2007
Tahun
PENERIMAAN KREDIT HAPUS BUKU (x jutaan rupiah)
Uraian Kredit yang dijadwalkan kembali Penerimaan kembali kredit hapus buku
Rp 1.527 3.579
2009 % 0,06% 0,15%
Rp 2.645 3.109
2008 % 0,15% 0,18%
Rp 8.545 1.431
2007 % 0,80% 0,13%
Tingkat suku bunga kredit tahun 2009 dari terendah 8% hingga tertinggi 15,5%. Sedangkan untuk margin pembiayaan syariah sebesar 6% sampai 15%. Perbaikan kinerja ini pun tidak lepas dari dukungan para pemegang saham. Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan, modal dasar Bank Kalsel adalah Rp 500 miliar. Tercatat hingga 2009, modal yang disetorkan oleh para pemegang saham adalah Rp245,24 miliar. Memperhatikan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang menetapkan modal perbankan minimal Rp 100 miliar untuk menjadi bank yang fokus telah dapat dipenuhi oleh Bank Kalsel. Ini tentu saja dapat memberikan keleluasaan untuk lebih fokus dalam bidang usaha yang dibidangi serta melakukan kompetisi memperebutkan pangsa pasar perbankan di Kalimantan Selatan. PERMODALAN (x jutaan rupiah)
Uraian
2009
2008
2007*)
Modal Disetor Modal Sumbangan Laba (rugi) Yg. Belum Direalisir Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Cadangan Saldo Laba Setoran Modal Yg Belum Disahamkan Jumlah *) setelah reklasifikasi
245.248 652 (3.627)
205.824 652 (6.188)
150.000 652 673
127 105.859 119.029 2.584
127 85.494 81.458 2.501
127 69.720 63.097 10
469.872
369.868
294.194
26
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Sebagai lembaga perbankan yang profit oriented, pertumbuhan kinerja juga dilihat dengan keberhasilan Bank Kalsel dalam membukukan laba. Beberapa indikator pendukung, seperti peningkatan aset, DPK serta Kredit yang mengalami pertumbuhan yang baik merupakan pendukung untuk dapat meraih laba yang lebih besar. Pada tahun 2009, telah berhasil dibukukan laba bersih senilai Rp119,02 miliar. Laba bersih tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 46.12% dibandingkan tahun sebelumnya. PENDAPATAN, BIAYA DAN LABA (x jutaan rupiah)
Uraian Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba Sebelum Pajak Laba Ditahan Laba Bersih
2009 469.170 166.312
Tahun 2008 415.832 158.134
Rata-Rata 2007 Pertumbuhan 352.656 15,37% 159.102 2,28%
18.587 154.409 167.036 13
15.558 154.300 118.956 (824)
10.084 110.778 9.286 (236)
36,88% 19,68% 610,72% 73,79%
167.049
118.132 81.457
92.623 (530) 63.097
34,47%
119.029
37,61%
PERTUMBUHAN LABA BERSIH (x jutaan rupiah)
Laba Bersih
2009 119.029
Melalui pencapaian-pencapaian diatas, dapat dikatakan bahwa pada tahun 2009 perkembangan usaha Bank Kalsel dikategorikan baik. Seterusnya akan selalu dilakukan berbagai pembenahan-pembenahan yang bertujuan untuk meningkatkan dan memberikan perbaikan kinerja sehingga Bank Kalsel dapat menjadi ”bank yang lebih baik”.
Rata -Rata 2007 Pertumbuhan 63.097 37,61%
120.000 Laba Bersih (x jutaan rupiah)
Uraian
Tahun 2008 81.458
100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0 2009
2008
2007
Tahun
27
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
T
ANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Disamping sisi bisnisnya, Bank Kalsel tetap mengemban tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Wujud kepedulian tersebut terlihat dari peran serta Bank Kalsel melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Secara umum ada 5 bidang yang tercakup dalam program CSR Bank Kalsel yakni: 1. Bencana Alam. 2. Pendidikan dan pelatihan. 3. Kesehatan. 4. Sosial Kemasyarakatan. 5. Lingkungan. Khusus untuk kegiatan keagamaan dilakukan dengan dukungan dana Zakat Infaq Shadaqah (ZIS) Bank Kalsel.
Berikut kegiatan CSR Bank Kalsel selama tahun 2009: KEGIATAN CSR Bidang
Bentuk Kegiatan
1. Bencana Alam
Bantuan Terhadap Korban Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Bantuan Gempa Bumi Sumatera dan Jawa Barat
2. Pendidikan dan Pelatihan
Partisipasi Pembangunan Ponpes Al - Hasaniyah Layap, Paringin Partisipasi Pembangunan Ponpes Nurul Muhibbin, Paringin
3. Kesehatan
Partisipasi Kegiatan Sunatan Massal, SMAN 1 Satui
4. Sosial Kemasyarakatan
Partisipasi Pembangunan Politri Tanah laut
Partisipasi Kegiatan Sunatan Massal, Kerukunan Keluarga Besar Pendidikan Luar Biasa Pelaihari
Partisipasi Kegiatan Pelatihan Jurnalistik
Partisipasi Kegiatan Sunatan Massal, Dewan Kelurahan Kelayan Luar dan Surat Kabar Mingguan Dekrit
Partisipasi Kegiatan Sunatan Massal, Radar Banjar Peduli
Bantuan Pengadaan Mesin Pengering (dryer), Pemkab Batola
28
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
5. Lingkungan
Partisipasi Kegiatan Dialog Interaktif LPPM BEDEMA Unlam
Partisipasi Kegiatan Lingkungan Hidup, LSM BANA Penanaman Sejuta Pohon, Pemko Banjarmasin
Pada tahun 2010, beberapa agenda untuk kegiatan CSR telah direncanakan sedemikian rupa yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab sosialnya. Hal ini seiring dengan pertumbuhan bisnis yang berhasil dicapai oleh Bank Kalsel. Melalui program CSR tersebut, diharapkan keberadaan Bank Kalsel dapat lebih memberi arti bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Penanaman pohon dalam rangka penghijauan, salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan
Berikut adalah rencana kegiatan CSR Bank Kalsel di tahun 2010: Bidang Budaya 1 Dukungan Terhadap Kegiatan Seni Pengembangan Kebudayaan Daerah Festival Tari dan Kesenian Daerah Bidang Pengembangan Pertanian 2 Budidaya Pertanian Budidaya Perkebunan Organik Sedangkan di bidang kesehatan ditambah dengan program penanggulangan 3 gizi buruk, yang pelaksanaannya dapat dilakukan bekerjasama dengan dinasdinas kesehatan yang ada di kabupaten maupun pedesaan. Di bidang lingkungan dapat ditambah dengan program pengelolaan Green Campus dan pengelolaan taman dan ruang terbuka hijau kota.
29
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
P
ENGHARGAAN
Dalam tahun 2009, Bank Kalsel kembali mendapat penghargaan bergengsi Infobank Platinum Award dari majalah Infobank atas prestasi dan kinerja tahun buku 2008. Penghargaan ini dianugerahkan kepada Bank Kalsel karena berhasil mempertahankan predikat “Sangat Bagus” versi penilaian majalah tersebut. Sebagai informasi tambahan, Bank Kalsel telah berhasil mempertahankan predikat ini selama 13 tahun berturut-turut. Penghargaan lain yang diterima Bank Kalsel di tahun 2009 adalah Peringkat III kategori The Most Expansive Funding dan Peringkat II kategori The Most Prudent, keduanya dari dari Karim Business Consulting, serta Peringkat II Kinerja Unit Usaha Syariah Bank dengan Prinsip Syariah (aset kurang dari Rp500 M) versi Majalah Investor.
Beberapa penghargaan yang diterima Bank Kalsel di tahun 2009
R
ENCANA STRATEGIS DI TAHUN 2010
Banyaknya catatan miring dunia perbankan, khususnya di Indonesia pada tahun 2009 menuntut dunia perbankan untuk berusaha lebih keras meraih kepercayaan masyarakat. Meskipun secara umum, kondisi perbankan di Kalimantan Selatan dapat dikatakan stabil dan kondusif, tidak berarti bank yang ada hanya bersifat pasif. Bahkan, dapat dikatakan iklim kompetisi perbankan di daerah ini semakin meningkat, dengan akan masuknya beberapa bank baru di tahun 2010. Sebagai bank daerah yang sudah eksis, tentu saja upaya-upaya mempertahankan kinerja dan meningkatkan pangsa pasar akan terus dilakukan, terutama untuk memenangkan kompetisi. Hal ini sejalan dengan program ”Regional Champion” yang digulirkan oleh BPD seluruh Indonesia dan Bank Indonesia untuk menjadikan BPD sebagai bank dominan di daerahnya masing-masing. Beberapa indikator yang menjadi patokan dalam pencapaian BPD sebagai ”Regional Champion” adalah permodalan yang memadai,
30
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
penguasaan pangsa pasar di segala lini dan portofolio pada kredit produktif yang lebih besar. Untuk itu upaya yang harus dilakukan adalah: Meningkatkan Permodalan. 1 Meningkatkan Brand Awareness BPD dimata masyarakat. 2 Memperbaiki kualitas pelayanan untuk memenuhi harapan masyarakat. 3 Kualitas dan kompetensi SDM yang memadai. 4 Inovasi dan pengembangan produk. 5 Mengoptimalkan strategic partnership diantara BPD untuk kegiatan-2 tertentu. 6 Memperbesar struktur pendanaan yang berasal dari masyarakat. 7 Memperbesar komposisi portfolio kredit ke sektor produktif. 8 Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank Kalsel telah dan akan mengambil beberapa langkah strategis. Strategi induk yang akan ditempuh menghadapi tahun 2010 yakni: Mempertahankan kinerja dalam predikat sehat, menerapkan tata kelola bank 1 yang sehat (GCG), melakukan pengelolaan risiko sesuai dengan best practise manajemen risiko. Meningkatkan pertumbuhan dalam rangka mempertahankan kinerja Bank 2 Kalsel dalam kriteria “Bank berkinerja baik”. Meningkatkan kualitas pelayanan (pelayanan prima) dengan 3 menumbuhkembangkan sales dan services culture dalam aktivitas kerja pegawai sehari-hari. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan Bank Indonesia 4 serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengoptimalkan peran Bank sebagai alat kelengkapan otonomi daerah 5 dibidang keuangan yang berperan dalam pembangunan daerah dan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Strategi Induk tersebut dijabarkan lebih jauh dalam strategi pengembangan bisnis berikut: 1. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK saat ini menjadi rebutan bagi semua pihak perbankan. Untuk memenangkan persaingan ini, langkah-langkah agresif mesti diambil. Salah satu upaya adalah menjalin kerjasama lebih lanjut dalam hal penyaluran gaji pegawai Pemerintah Daerah. Bekerja sama dengan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Prov Kalimantan Selatan, telah disepakati pembuatan Kartu Pegawai Elektronik (KPE) yang juga dapat berfungsi sebagai kartu ATM. Melalui pemberian kartu pegawai sekaligus kartu ATM, selain memberikan 31
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
kemudahan bagi pegawai juga untuk menciptakan loyalitas pegawai daerah sebagai nasabah Bank Kalsel. Untuk mendukung kerja sama ini pula, pada tahun 2010 akan dibuka puluhan mesin ATM yang akan ditempatkan di kantor-kantor pemda, rumah sakit dan berbagai fasilitas umum lainnya. Guna mendukung program pemerintah dalam gerakan masyarakat menabung, Bank Kalsel turut pula memasarkan produk “Tabunganku”. Setoran awal yang ringan serta tiadanya biaya adminitrasi memberikan nilai plus terhadap produk ini, terutama bagi mereka yang keberatan terhadap berbagai potongan yang ada di produk tabungan lain. Dengan kata lain, produk ini akan membuka sebuah pangsa pasar dana baru yang dapat menjadi sumber likuiditas bank. Disamping itu, akan diintensifkan kegiatan-kegiatan promosi untuk dapat menimbulkan brand awareness produk Bank Kalsel dimata masyarakat. Teknologi pendukung akan terus ditingkatkan sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam menabung. 2. Penyaluran Kredit Strategi utama adalah bagaimana meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat. Untuk itu akan ditempuh hal berikut: Penyempurnaan Sistem Operasional dan Prosedur (SOP) agar proses perkreditan * lebih efisien dan efektif, khususnya dalam rangka implementasi PSAK 50-55; Menyempurnaan skim yang telah ada dan menerbitkan skim baru khususnya * dalam rangka pengembangan usaha kecil dan menengah diantaranya kredit resi gudang, pembiayaan khusus KPR Syariah dengan skema murabahah, ijarah dan istishna, serta produk pembiayaan gadai emas; Meningkatkan porsi kredit produktif; serta menekan NPL dan meningkatkan * penerimaan kredit hapus buku; Mengembangkan kerjasama dengan pihak lain dalam menyalurkan kredit usaha * kecil seperti kerjasama dengan PD. BPR, dan dengan bank lain untuk pembiayaan cofinancing/sindikasi; Meningkatkan sosialisasi dan menindaklanjuti permasalahan dalam melaksanakan * penyaluran kredit/pembiayaan; Mengoptimalkan program pelatihan dan pendidikan khususnya terkait dengan * analisa, teknik negoisasi dan kepatuhan (legal) disamping diklat untuk kredit sindikasi. 3.
Pengembangan Jaringan Kantor
Untuk lebih dapat memasarkan produk Bank Kalsel, tahun 2010 akan banyak dibuka jaringan kantor baru, diantaranya:
32
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Pembukaan Kantor Cabang Syariah baru * Pembukaan Kantor Cabang baru di Banjarmasin dengan kualifikasi khusus * terutama dalam hal pelayanan. Pembukaan BPD-BPD Unit, yakni unit kantor kecil yang diletakkan di sentra- * sentra ekonomi rakyat seperti pasar, dengan tujuan utama adalah untuk penyaluran kredit dengan sasaran adalah mereka yang bergerak di sektor mikro dan kecil. Pembukaan Kedai Syariah, baru pertama kali di buka di tahun 2009 dan akan terus * dibuka di lokasi-lokasi baru di tahun 2010 ini. Kedai Syariah secara operasional mirip dengan BPD Unit namun dijalankan berdasar prinsip syariah. Pembukan ATM dalam jumlah yang relatif banyak untuk mendukung program * KPE
4. Perubahan Citra Perusahaan, Rebranding dan Perubahan Organisasi. Tahun 2010 dicanangkan sebagai tahun perubahan menuju Bank Kalsel Champion, yang berarti Bank Kalsel mampu untuk menjadi bank yang unggul di regionalnya. Untuk dapat mencapai hal tersebut, perubahan-perubahan krusial dan penting bagi perusahaan sedang dilakukan. Langkah pertama adalah membentuk sebuah citra perusahaan yang baik dan positif di mata masyarakat dengan melakukan rebranding, diantaranya adalah merubah logo dan call name baru. Logo baru ini akan menjadi cerminan semangat Bank Kalsel untuk terus berkembang dan maju seiring dengan perkembangan zaman. Lebih mendalam lagi, pada tahun 2010 juga akan dilakukan perubahan organisasi Bank Kalsel. Perubahan organisasi ini dicerminkan melalui perombakan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) berbasis SBU (Strategic Bussines Unit). Dengan organisasi baru ini, Bank Kalsel dituntun menjadi sebuah perusahaan yang fokus pada penajaman kemampuan unit-unit bisnisnya untuk dapat menghasilkan profit yang lebih optimal.
B
ANK KALSEL SYARIAH
Bank Kalsel Syariah adalah bagian yang tak terpisahkan dari Bank Kalsel secara keseluruhan yang dipercaya dan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang bergerak dalam operasional perbankan berdasarkan prinsip syariah. Wujud pelayanan kepada masyarakat dari Bank Kalsel Syariah ditandai dengan dibukanya Cabang Syariah Banjarmasin pada tanggal 13 Agustus 2004 sesuai dengan surat persetujuan Bank Indonesia Nomor 6/82/DPIP/Prz/Bjm tanggal 10 Agustus 2004. Dengan dibukanya cabang syariah tersebut masyarakat dapat memilih produk-produk
33
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
yang berkesesuaian dan mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional dan ketentuan perbankan syariah lainnya. Dalam rangka terus mengembangkan Bank Kalsel Syariah dan dengan memperhatikan minat, semangat serta harapan masyarakat dan Pemerintah Daerah ditambah dorongan program akselerasi Bank Indonesia dengan motto Beyond Banking, maka pada tahun 2009 Bank Kalsel Syariah telah menambah jaringan kantor layanannya setingkat Kantor Cabang Pembantu (Kedai) Syariah di RS Ansyari Saleh pada tanggal 12 Nopember 2009 dan IAIN Antasari pada tanggal 3 Desember 2009. Kehadiran Kedai Syariah ini melengkapi jaringan kantor syariah di 2 (dua) Kantor Cabang Syariah dan 15 (limabelas) Layanan Syariah yang terdapat diseluruh Kalimantan Selatan. Agar Bank Kalsel Syariah dapat dengan leluasa mengembangkan usahanya, penyisihan modal untuk Bank Kalsel Syariah telah ditingkatkan menjadi Rp.100.000.000.000 (seratus milyar rupiah). Hal ini juga dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/10/PBI/2009. Bank Kalsel Syariah secara bertahap melakukan pengembangan produk, diantaranya memasarkan produk pembiayaan untuk ibadah haji dan umrah. Pembiayaan ini tidak hanya terbatas pada talangan untuk mendapatkan porsi haji namun juga membiayai paket Haji Plus dan Umrah. Bank Kalsel Syariah telah membuktikan keberhasilannya dengan diperolehnya penghargaan dari beberapa pihak. Penghargaan tersebut adalah Peringkat III kategori The Most Expansive Funding dan Peringkat II kategori The Most Prudent, keduanya dari dari Karim Business Consulting. Penghargaan lainnya adalah Peringkat II Kinerja Unit Usaha Syariah Bank dengan Prinsip Syariah (aset kurang dari Rp500 M) versi Majalah Investor.
PERKEMBANGAN USAHA SYARIAH Sejak dibuka Cabang Syariah Banjarmasin pada tahun 2004, aset Bank Kalsel meningkat sangat pesat. Jika di awal pembukaan aset hanya tercatat sebesar Rp 20,6 miliar, di akhir tahun 2009 aset telah mencapai Rp 239,3 miliar. Peningkatan aset tersebut juga didukung dengan pembukaan Cabang Syariah baru di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2005 sebagai cabang kedua. Rata-rata pertumbuhan aset yang berhasil dicapai oleh Bank Kalsel Syariah dalam tiga tahun ini adalah 62,95%. ASET (x jutaan rupiah)
Uraian Aset
2009 239.297
Tahun 2008 148.197
2007 90.134
Rata-Rata Pertumbuhan 62,95%
Salah satu produk yang dapat menarik masyarakat dari sisi Bank Syariah adalah penghimpunan dana. Sistem bagi hasil berdasarkan prinsip syariah merupakan salah satu alternatif produk dana yang dapat dipilih oleh para penabung disamping produk dari bank konvensional. Oleh karena itu penghimpunan dana dari Bank Kalsel Syariah membukukan pertumbuhan dengan nilai yang sangat bagus. Perkembangan pertumbuhan
34
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
dana juga didukung oleh sebaran jaringan kantor yang telah terdapat di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Selatan. Pengembangan produk, terutama penambahan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan terus dikembangkan. Jika pada awalnya kesulitan utama masyarakat untuk menabung di Bank Kalsel Syariah adalah susahnya memperoleh akses untuk melakukan transaksi karena terbatasnya jaringan pelayanan, kini telah dapat diatasi. Produk tabungan Bank Kalsel Syariah dapat digunakan di seluruh cabang-cabang konvensional Bank Kalsel lainnya serta didukung dengan ATM yang tergabung dalam ATM BERSAMA sebagai jaringan ATM terbesar di Indonesia. PENGHIMPUNAN DANA (x jutaan rupiah)
Uraian Simpanan Wadiah Mudharabah - Tabungan - Deposito Jumlah
2009 14.823
82.516 29.067 126.406
Tahun 2008 16.314
59.165 18.196 93.675
2007 5.555
21.322 15.717 42.594
Rata-Rata Pertumbuhan 92,27%
108,48% 37,76% 77,43%
Dari tabel diatas terlihat bahwa porsi terbesar dari seluruh penghimpunan dana yang ada di Bank Kalsel Syariah ada di produk Tabungan Mudharabah. Total dana yang ada pada tahun 2009 mencapai Rp 126,4 miliar dengan rata-rata pertumbuhan selama 3 tahun adalah 77,43%. Demikian pula halnya dengan produk pembiayaan syariah. Serupa dengan produk penghimpunan dana, penyaluran dana dengan menggunakan prinsip syariah merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat yang menginginkan mendapatkan pinjaman dari perbankan. Dengan asas keadilan, produk pembiayaan syariah dapat menarik minat masyarakat dan meraih nominal pembiayaan yang terus meningkat dari tahun ketahunnya. Produk pembiayaan terbaru yang dikembangkan adalah Jajirah Ar-Rahman, yakni pembiayaan untuk haji dan umrah. Khusus untuk haji, produk talangan ini tidak terbatas hanya untuk mendapatkan porsi haji, namun juga dapat digunakan untuk membiayai paket haji plus dan umrah. Pangsa pasar produk Jajirah Ar-Rahman terutama adalah para calon haji dan umrah, sudah sangat tepat karena selama ini calon jemaah haji dan umrah dari Kalimantan Selatan merupakan salah satu jemaah terbesar di Indonesia. PENYALURAN DANA (x jutaan rupiah)
Uraian Murabahah Mudharabah Musyarakah Jumlah
2009 139.123 9.425 625 149.173
Tahun 2008 129.562 889 680 131.131
2007 54.234 54.234
Rata-Rata Pertumbuhan
77,77%
35
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Total pembiayaan Bank Kalsel Syariah di Tahun 2009 tercatat senilai Rp 149,1 miliar dengan rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun adalah 77,77%. Memperhatikan kinerja dan pertumbuhan Bank Kalsel Syariah, terutama dilihat dari sisi aset, penghimpunan dan penyaluran dana, menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Angka pertumbuhan rata-rata ketiga faktor tersebut mencapai 60% lebih. Dengan usianya yang masih tergolong muda, pertumbuhan positif ini merupakan sebuah pertanda yang baik. Implikasi kinerja yang membaik terlihat dari perolehan laba yang terus meningkat. Tahun ini telah dibukukan laba kotor senilai Rp 5,2 miliar. Demikian pula apabila dilihat dari rata-rata pertumbuhan 3 tahun menunjukkan nilai 252.81%, menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan. PENDAPATAN, BEBAN DAN LABA (x jutaan rupiah)
Uraian Pendapatan bagi hasil Beban bagi hasil Pendapatan bagi hasil bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Laba operasional Pendapatan (beban) non operasional Laba sebelum pajak penghasilan Beban (Manfaat) pajakpenghasilan Laba ditahan
Tahun 2008 9.106 2.349 6.757 226 4.262 2.721 (847) 1.874 1.874
2009 16.156 4.608 11.547 241 5.493 6.295 1.017 5.278 5.278
Rata-Rata 2007 Pertumbuhan 4.349 93,40% 1.340 85,73% 3.009 97,72% 88 81,73% 2.607 46,18% 490 293,33% (48) 722,26% 442 252,81% 442 252,81%
Memperkuat pernyataan diatas, terutama dalam menjelaskan kinerja yang baik dan terjaga dapat dilihat pada rasio-rasio yang ada. Hasil usaha yang membaik terindikasikan dari rasio ROA (Return on Assets-Tingkat pendapatan terhadap aset ) tahun 2009 sebesar 2,94 %, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Demikian pula tingkat kehati-hatian dalam pemberian kredit yang cukup terjaga tercermin dalam rasio NPF (Non Performing Financing- tingkat kolektibiltas pembiayaan, menunjukkan besarnya jumlah kredit bermasalah) yang terus mengecil. ROA DAN NPF Uraian ROA NPF
2009 2,94% 0,12%
2008 1,70% 0,16%
Tahun 2007 0,89% 0,49%
Perkembangan indikasi bagi hasil terhadap dana pihak ketiga dengan nisbah masingmasing produk dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 berdasarkan prinsip revenue
36
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
sharing dari pengelolaan dana baik dari pembiayaan maupun penempatan dana antar bank syariah, digambarkan sesuai dengan tabel berikut:
REALISASI BAGI HASIL DALAM PROSENTASI Uraian Pendapatan yang dibagihasilkan Giro Wadiah Tabungan Wadiah Tamu Al-Barakah Tamupel Al-Barakah Tahaj Ar-Rahman Tamu Al-Barakah Bank Deposito 1 bulan Deposito 3 bulan Deposito 6 bulan Deposito 12 bulan
2009 15,34% 1,92% 1,92% 7,67% 5,75% 4,47% 7,67% 8,31% 8,63% 8,95% 8,95%
2008 12,19% 1,83% 1,83% 6,10% 4,27% 0,00% 6,10% 7,56% 7,92% 7,92% 7,92%
Tahun 2007 9,71% 1,46% 1,46% 4,86% 3,40% 0,00% 4,86% 6,02% 6,31% 6,31% 6,31%
REALISASI BAGI HASIL PER SERIBU RUPIAH Uraian Pendapatan yang dibagihasilkan Giro Wadiah Tabungan Wadiah Tamu Al-Barakah Tamupel Al-Barakah Tahaj Ar-Rahman Tamu Al-Barakah Bank Deposito 1 bulan Deposito 3 bulan Deposito 6 bulan Deposito 12 bulan
2009 12,78 1,5978 1,5978 6,3911 4,7933 3,7282 6,3911 6,9237 7,1900 7,4563 7,4563
2008 10,16 1,5238 1,5238 5,0795 3,5556 5,0795 6,2986 6,6033 6,6033 6,6033
Tahun 2007 8,09 1,214 1,214 4,047 2,833 4,047 5,018 5,261 5,261 5,261
Metode Revenue Sharing ini dipakai oleh semua perbankan syariah di Indonesia, hal tersebut dilakukan dengan beberapa pertimbangan: 1. Sulit dipastikan biaya-biaya yang terkait dengan pengelolaan dana. 2. Saat ini revenue sharing dianggap lebih bersaing dalam perolehan return dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat karena sistem ini tidak memungkinkan terjadinya bagi hasil terhadap kerugian. 3. Belum siapnya masyarakat Indonesia dalam menerima resiko terhadap dana yang disimpannya khususnya terhadap kemungkinan kerugian dalam bisnis bank.
37
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat, Bank Kalsel melalui pemberdayaan Zakat, Infaq dan Shadaqah (Z1S) yang dihimpun dari penghasilan pegawai yang berkewajiban dan zakat dari para nasabah (Shahibul maal) berpartisipasi dalam penanggulangan kemiskinan dan bantuan kemanusiaan baik dalam bentuk pinjaman bergulir AlQardhul Hasan maupun hibah atas dana kebajikan. Posisi Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah terlihat dari tabel sebagai berikut:
Penyerahan bantuan pendidikan kepada mahasiswa IAIN Antasari
PENGELOLAAN DANA SOSIAL (dalam angka penuh) PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA SOSIAL
2008 SALDO DANA ZIS AWAL PERIODE 1.023.833.918 PENERIMAAN DANA SOSIAL 1.156.863.119 Zakat dari Bank 1.128.668.170 Zakat dari pihak Luar Bank 5.324.280 Infaq dan shadaqah 22.870.668 Lainnya PENGGUNAAN DANA ZIS 240.763.433 Disalurkan sendiri 240.763.433 Disalurkan ke BAZ/LAZ SALDO DANA QARDH AWAL PERI ODE 1.023.833.918 SUMBER DANA QORDH 1.323.058.786 Zakat, Infaq & Shadaqah 1.133.992.450 Denda Sumbangan/Hibah 22.870.668 Pendapatan Non Halal Lainnya 166.195.667 PENGGUNAAN QORDH 406.959.100 Pinjaman 70.000.000 Sumbangan 281.325.000 Lainnya 55.634.100 *) Data Dana ZIS dan Al-Qardh satu kesatuan dan tidak terpisah **) Sumber Laporan LAZ (BP ZIS) Bank BPD Kalsel
TAHUN PERTUMBU HAN % 2009 1.939.933.604 89% 1.134.823.486 -2% 1.099.524.744 -3% 3.887.635 -27% 31.411.107 37% 940.264.434 922.764.434 17.500.000 1.939.933.604 1.179.155.790 1.103.412.379 31.411.107 44.332.304 984.596.738 334.014.434 614.375.000 36.207.304
291% 283% 0% 89% -11% -3% 0% 37% 0% -73% 142% 377% 118% -35%
38
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP PELAKSANAAN OPERASIONAL BANK No.02/0p-DPS/BPDKS/2010
Bismillahirrahmannirrahim Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh aspek operasional dan produk Bank Kalsel Unit Usaha Syariah yang dijalankan sampai dengan Bulan Desember 2009 telah sesuai dengan fatwa-fatwa dan ketetapan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Demikian opini ini diberikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya Banjarmasin, 23 Maret 2010 7 R. Akhir 1431
KH. Husin Naparin, Lc, MA Anggota
Drs. KH. Rusdiansyah Asnawi, SH Anggota
Prof. Dr. KH. Kamrani Buseri, MA Ketua
39
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
K
EJADIAN SETELAH LAPORAN AUDIT
Sebagai upaya perbaikan citra perusahaan, terutama untuk menampilkan Bank Kalsel sebagai bank yang kokoh, dinamis, aman, terpercaya dan modern, telah dilakukan kegiatan rebranding. Langkah pertama dari rebranding ini adalah dengan melakukan perubahan logo dan call name. Alasan utama perubahan ini adalah sebagai berikut: a. Perubahan logo adalah jiwa dan semangat dari upaya rebranding, yakni penciptaan citra perusahaan yang lebih baik. b. Logo yang digunakan saat ini kurang sesuai dengan perkembangan brand imaging perusahaan-perusahaan terkini, khususnya industri perbankan. c. Logo yang ada kurang mencerminkan karakteristik dan nilai-nilai lokal Bank Kalsel sebagai cerminan daerah Kalimantan Selatan. Pada tanggal 24 Maret 2010, bertepatan dengan malam puncak peringatan HUT Bank Kalsel ke-46, telah dilakukan launching logo dan call name Bank Kalsel. Berikut adalah keterangan perubahan logo dan call name tersebut: o Corporate Identity lama: a. Logo lama :
b. Call Name lama : BANK BPD KALSEL
o Corporate Identity baru: a. Logo baru :
b. Call Name baru : BANK KALSEL
40
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
P
ENUTUP
Demikian gambaran umum apa yang terjadi di Bank Kalsel pada tahun 2009; rekaman kinerja, prestasi maupun perkembangan lainnya. Alhamdulillah, tahun 2009 telah dapat dilalui dengan baik. Namun tahun-ketahun akan semakin berat, menyadarkan bahwa perjuangan yang ditempuh tidaklah hanya sebatas berhenti di sini. Keberhasilan tahun lalu adalah pemacu semangat bagi kami untuk dapat bekerja lebih baik lagi di tahun depan. Tentunya hal ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik itu pemegang saham, mitra kerja, rekanan, nasabah dan masyarakat. Kami mengharapkan dukungan dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik saat ini dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. Untuk itu semua, kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder, yang selama ini selalu mendampingi Bank Kalsel dalam tumbuh dan kembangnya.
BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN Direksi
H. Juni Rif’at Direktur Utama
H. Aspulani H.A.T Direktur Pemasaran
H. A. Fahri Saifuddin Direktur Kepatuhan
H. Irfan Direktur Umum
41
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
K
EPENGURUSAN BANK KALSEL
DEWAN PENGAWAS H.A. M. SYAHBANA, SH Ketua Dewan Pengawas Lahir di Banjarmasin pada tanggal 01 Desember 1942, menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Bank BPD Kalimantan Selatan sejak 2004. Jabatan terakhir sebelum bergabung dengan Bank Kalsel antara lain Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Timur (1999-2000), Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Timur (2000-2003). Meraih gelar Sarjana Hukum jurusan Perdata. Prof. DR. H. ASMADJI DARMAWI, MM Anggota Dewan Pengawas Lahir di Haruyan, Barabai pada tanggal 16 September 1944, saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Bank Kalsel sejak 08 Juli 2004. Sebelumnya pernah mengemban amanah pada berbagai jabatan antara lain sebagai Pendiri/komisaris Bank BPRS “Barkah Gemadana” (1993-1998), Pendiri/komisaris PT. Sarana Kalsel Ventura (1996-2002), Pendiri/pembina Lembaga-lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) serta Operation and Management Consultant pada proyek Asian Development Bank (ADB) di Kalsel dan Jawa Tengah (1998-2002). Pendidikan formal sarjana Ilmu Sosial dan Politik pada FISIPOL Universitas Gajah Mada (1971), Pasca Sarjana (MM) dari STIE Jakarta (1996) dan gelar Doktoral dari Universitas Brawijaya (2006). H. BADARUZZAMAN Anggota Dewan Pengawas Lahir di Martapura pada tanggal 3 April 1939, pendidikan terakhir Sarjana Pemerintahan IIP Jakarta tahun 1976. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Bank Kalsel sejak Februari 2007. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Kalsel (19902002), Komisaris Amanat Bank Kalsel tahun (1987-1990). Ir. H. ARBAINSYAH Anggota Dewan Pengawas Lahir di Barabai pada tanggal 3 Juni 1960, menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Bank Kalsel sejak Februari 2007. Jabatan yang dipegang disamping sebagai Anggota Dewan Pengawas adalah sebagai Kepala Biro Perekonomian Pemprop. Kalsel (2005sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan Pemkab. Banjar (2003-2005). Meraih gelar Insinyur Pertanian dari Universitas Lambung Mangkurat tahun 1984 dan Magister Administrasi Publik pada Universitas Merdeka Malang (2001).
42
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
DEWAN PENGAWAS SYARIAH Prof. DR. H. KAMRANI BUSERI, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah Menjabat Ketua Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 23 Juli 2004 sampai dengan sekarang. Lahir di Barabai pada tanggal 25 Mei 1950,. Jabatan yang dipegang disamping sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai Rektor IAIN Antasari Banjarmasin (2001-sekarang). Pendidikan formal Sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin(1978), MA dari IAIN Suka Yogyakarta (1989) serta Doktor dari IAIN Suka Yogyakarta (1999). KH. HUSIN NAPARIN, Lc, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Lahir di Kalahiang, Paringin pada tanggal 10 Nopember 1947, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak tanggal 23 Juli 2004. Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya adalah sebagai Local Staff pada Kedutaan Besar RI Jeddah Arab Saudi (1978-1983), Ketua dan staf pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami Banjarmasin (1989-sekarang) dan Ketua Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin (1999-2004). Pendidikan formal Lc (S1) diperoleh dari Al Azhar University Kairo Mesir (1973), kemudian dilanjutkan MA dari Punjab University Lahore Pakistan (1984) dan MA dari Islamic University Islamabad Pakistan (1987). H. RUSDIANSYAH ASNAWI, SH Anggota Dewan Pengawas Syariah Lahir di Birayang, Hulu Sungai Tengah, pada tanggal 7 September 1941, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak tanggal 23 Juli 2004. Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya adalah Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda (19781981), Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Timur, Samarinda (19811992), Ketua Pengadilan Tinggi Agama Sulawesi Utara dan Tengah (1992-1996), Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah, Palangkaraya (1996-2000) dan Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Selatan, Banjarmasin (2000-2007). Pendidikan formal Sarjana dari IAIN Antasari Banjarmasin (1971) dan Sarjana Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus (1992).
DIREKSI H. JUNI RIF’AT Direktur Utama Lahir di Yogyakarta pada tanggal 6 Juni 1959, menjabat sebagai Direktur Utama Bank Kalsel sejak Februari 2007. Sebelumnya pernah memegang jabatan Direktur Pemasaran (2000-Februari 2007), Kepala Biro Treasury (1998-2000), Kepala Biro Perencanaan (1994-1998), Kepala Bagian Riset & Perencanaan (1991-1994). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1983) dan Magister
43
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Manajemen Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (2003). H. ASPULANI H.A.T Direktur Pemasaran Lahir di Banjarmasin 1 September 1951, menjabat sebagai Direktur Pemasaran sejak Februari 2007, sebelumnya di Bank BNI pernah memegang jabatan sebagai Wakil Pemimpin Divisi Dana & Jasa Konsumen (2005), Staff Project Team, Divisi Perencanaan Strategis (2003), Wakil Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang, Kanwil 04 (2001), Wakil Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang, Kanwil 05 (2000). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1978) dan Pascasarjana Agribisnis Institut Pertanian Bogor (1996). H. IRFAN Direktur Umum Lahir di Surabaya pada tanggal 28 Oktober 1965, menjabat sebagai Direktur Umum sejak Februari 2007. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Divisi SDM (2003 2007), Pemimpin Cabang Pembantu Banjarbaru (2002-2003), Kepala Bagian Personalia (1994-2002). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi STIEI Banjarmasin (1989) dan Sarjana Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1990). H. A. FAHRI SAIFUDDIN Direktur Kepatuhan Lahir di Banjarmasin pada tanggal 25 Agustus 1962, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak Februari 2007. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Satuan Kerja Audit Intern (2003-Februari 2007), Pemimpin Divisi Umum (2003), Pemimpin Cabang Utama Banjarmasin (2002-2003), Pemimpin Cabang Tanjung (19982002), Pemimpin Cabang Pelaihari (1994-1998). Meriah gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1986).
PEMIMPIN DIVISI/SKAI/UUS M. FAUZAN NOOR Pemimpin Divisi Perencanaan Lahir di Kandangan pada tanggal 1 Oktober 1972, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan sejak Maret 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pemimpin Sub. Divisi Pengembangan LPK (2004 - Agustus 2007), dan sebagai Pgs. Pemimpin Divisi Perencanaan sejak Agustus 2008- 2009. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1997) dan pendidikan Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat (2008).
44
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
JULIANSYAH Pemimpin Divisi Analisa Keuangan & Teknologi Lahir di Banjarmasin pada tanggal 16 Juli 1962, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Analisa Keuangan & Teknologi sejak tanggal 1 Oktober 2009. Beberapa jabatan yang pernah diduduki antara lain Pemimpin Cabang Kandangan (1997-2002), Pemimpin Cabang Amuntai (2002), Wakil Pemimpin Bidang Operasional Cabang Utama Banjarmasin (2002-Mei 2007), dan jabatan terakhir yang diduduki adalah sebagai Pemimpin Cabang Barabai (Mei 2007 - September 2009). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta tahun 1988. Hj. ANY MARDIANI Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko Lahir di Amuntai pada tanggal 5 Desember 1960, menjabat Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko sejak bulan Maret 2009. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Treasury (2001-2002), Pemimpin SKAI (Maret-Agustus 2002), Kepala Biro Treasury (2002-2003), Wakil Pemimpin Cabang Utama Bidang Pemasaran (2003-2005), dan Pemimpin Divisi Dana Jasa (2005-2009). Pendidikan terakhir Sarjana Muda Akademi Bank & Manajemen Surabaya tahun 1983 dan Sarjana Ekonomi STIE Pancasetia tahun 2003. I.G.K. PRASETYA Pemimpin Divisi Kredit Lahir di Banjarmasin pada tanggal 2 Mei 1968, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kredit sejak bulan Maret 2009. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Analisa Kredit Unit Operasional (1996-1998), Kepala Bagian Kredit Unit Operasional (1998-2002) serta Pemimpin Cabang Kotabaru (2002-Mei 2007), dan Pemimpin Cabang Utama (Mei 20072009). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional pada tahun 1992. WASIN NURI Pemimpin Divisi Umum Lahir di Banjarmasin pada tanggal 27 Juli 1959, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Umum mulai bulan Maret 2009. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Kredit Cabang Barabai (1985-1990), Kepala Seksi Kredit Cabang Rantau (1990-1994), Kepala Bagian Wasbin Kredit (1994-1996), Pemimpin Cabang Martapura (1995-1998), Pemimpin Cabang Barabai (1998-2004), Pemimpin Cabang Martapura (2004-Mei 2007), Pemimpin SKAI (Mei 2007-Agustus 2008), dan Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko (Agustus 2008- 2009). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIE Pancasetia tahun 2004.
45
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
RIDHA TAHYA BASRY Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia Lahir di Jakarta pada tanggal 3 Januari 1959, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia sejak Mei 2007. Sebelumnya memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Marabahan (2000-2002), Pemimpin Cabang Pelaihari (2002-2004) dan Pemimpin Cabang Barabai (2004-Mei 2007). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat pada tahun 1985. SUPIAN NOOR Pemimpin Divisi Dana Jasa Lahir di Barabai pada tanggal 16 November 1967, menjabat Pemimpin Divisi Dana Jasa sejak Maret 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan (2007-Agustus 2008), Pemimpin Cabang Utama (2005–2007), Pemimpin Divisi Perencanaan (1998-2005), dan terakhir menjadi Pemimpin Divisi Umum (Agustus 2008Maret 2009). Meraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas Brawijaya Malang tahun 1991, dan Magister Manajemen Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat tahun 2004. H. ABDUL HAMID RIZAL Pemimpin SKAI Lahir di Banjarmasin tanggal 16 April 1958, menjabat sebagai Pemimpin SKAI sejak Agustus 2008. Sebelumnya pernah memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Amuntai (1995-1996), Pemimpin Cabang Rantau (1997-2003), Pemimpin Cabang Martapura (2003-2004), serta Pemimpin Divisi Umum (Oktober 2004-Agustus 2008). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi STIEI Banjarmasin tahun 1992. HASAN Pemimpin Divisi Usaha Syariah Lahir di Banjarmasin pada tanggal 20 Oktober 1958, menjabat sebagai Pemimpin Unit Usaha Syariah sejak Agustus 2008. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Cabang Barabai (1995), Pemimpin Cabang Martapura (1998), Pemimpin Unit Operasional Banjarmasin (2000), Pemimpin Divisi Kredit (2002 – Mei 2006), Pemimpin Divisi Manajemen Risiko (Mei 2006-Agustus 2008). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tahun 1985.
PEMIMPIN CABANG ARDIANSYAH Pemimpin Cabang Utama Banjarmasin Lahir di Barabai pada tanggal 8 April 1965, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Utama semenjak bulan 18 Oktober 2009. Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Seksi Supervisi Kredit Cabang Utama (2000), Kepala Bagian Wasbin Kredit SKAI (20002002), dan jabatan terakhirnya sebagai Pemimpin Cabang Tanjung mulai tahun 2002
46
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
hingga September 2009. Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIE Indonesia Banjarmasin tahun 1998. ABDUL WAHID SA'DILLAH Pemimpin Cabang Barabai (Pgs) Lahir di Barabai pada tanggal 20 Juli 1958, menjabat sebagai Pgs Pemimpin Cabang Barabai sejak bulan Oktober 2009. Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Sub.Div Pengembangan Sumber Daya Manusia (2002-2003), Pemimpin Bagian Operasional (2004-2007), dan Wakil Pemimpin Cabang Barabai (2007- September 2010). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIE Banjarmasin tahun 1990. LUKMAN Pemimpin Cabang Kotabaru Lahir di Cimahi pada tanggal 4 September 1963, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Kotabaru dimulai pada Mei 2007. Sebelum ini memegang jabatan sebagai Kepala Bagian Pembinaan LPK (1998), Kepala Bagian Litbang (1998-2003), Pemimpin Cabang Pembantu Banjarbaru (2003), Pemimpin Cabang Banjarbaru (2003-Oktober 2004) dan Pemimpin Cabang Pelaihari (Oktober 2004-Mei 2007). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat tahun 1990. DIDI FERDINANSYAH Pemimpin Cabang Amuntai Lahir di Surabaya pada tanggal 29 April 1970, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Amuntai sejak Februari 2008 hingga sekarang. Sebelum ini memegang jabatan sebagai Pemimpin Seksi Operasional Cabang Martapura (2000-2004), Pemimpin Cabang Pembantu Paringin (2004-2005), Pemimpin Cabang Rantau (2005-Mei 2007). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat tahun 1994. RUDY ANSYARI Pemimpin Cabang Tanjung (Pgs) Lahir di Banjarmasin pada tanggal 14 September 1968, menjabat sebagai Pgs. Cabang Tanjung sejak bulan Oktober 2009. Sebelumnya memegang jabatan sebagai Pemimpin Sub Divisi Manajemen Risiko (2006-2009). Pendidikan formal terakhir adalah Magister Manajemen pada Sekolah Tinggi Labora tahun 1998. A. MAULIANSYAH Pemimpin Cabang Rantau Lahir di Banjarmasin pada tanggal 29 Juni 1966, memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Rantau sejak Februari 2008 hingga sekarang. Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya antara lain Petugas Biro Kredit (1998-2000), Kepala Seksi Pemasaran Cabang Utama (2000-2004), Pemimpin Sub. Divisi Administrasi & Supervisi Kredit (2004-2005), Pemimpin Sub. Divisi Analisa & Pengembangan Kredit (2005-2006), Pemimpin Cabang Marabahan (Maret 2006-Mei 2007). Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tahun 1992.
47
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
SUGIONO Pemimpin Cabang Pelaihari Lahir di Tulung Agung pada tanggal 24 April 1969, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Pelaihari sejak Februari 2008 hingga sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi (2002-2003), Pemimpin Sub Divisi Audit Non Kredit (2003-2004) serta Pemimpin Cabang Banjarbaru (2004 – Maret 2006), Pemimpin Cabang Amuntai sejak (Maret 2006-Februari 2008). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIEKN Jaya Negara pada tahun 1991. SYAIFUL ARIF Pemimpin Cabang Kandangan Lahir di Banjarmasin pada tanggal 21 Juni 1967, memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Kandangan sejak Oktober 2009. Sebelumnya pernah menduduki berbagai posisi jabatan antara lain Pemimpin Cabang Marabahan (2004), P emimpin Sub Divisi Audit TSI (2004-2007), Wakil Pemimpin Cabang Utama Bidang Operasional (2007- Oktober 2009). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat pada tahun 1992. H. M. RIZHAR Pemimpin Cabang Martapura Lahir di Banjarmasin pada tanggal 13 Nopember 1963, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Martapura sejak Mei 2007 hingga sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Dana dan Jasa Cabang Rantau (1994-1997), Pemimpin Cabang Pembantu Batulicin (1997-1998), Pemimpin Cabang Kotabaru (1998-2000), Pemimpin Cabang Martapura (2000-2002) dan Pemimpin Cabang Kandangan (2002-Mei 2007). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIE Indonesia Banjarmasin tahun 1989. YUNITA MARTHA Pemimpin Cabang Banjarbaru Lahir di Banjarmasin pada tanggal 27 Juni 1967, memegang jabatan Pemimpin Cabang Banjarbaru sejak Mei 2007. Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya adalah Kabag. Operasional Cabang Utama (1997-2002), Pemimpin Sub. Divisi Analisa & Keuangan (2003-2006) serta Plt. Pemimpin Divisi Analisa Keuangan & Teknologi (Maret 2006-Mei 2007). Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tahun 1992, dan Magister Manajemen Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat. ADI ROSYADI Pemimpin Cabang Marabahan Lahir di Banjarmasin pada tanggal 7 Februari 1964, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Marabahan sejak Februari 2008 hingga sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Operasional Cabang Tanjung (1997-2004), Kepala Seksi Pelayanan Nasabah
48
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
Cabang Tanjung (2004-2005), Pemimpin Cabang Pembantu Satui (2005-Februari 2007). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi STIE Pancasetia tahun 2006. RUDI SYAHRINSYAH Pemimpin Cabang Batulicin Lahir di Banjarmasin pada tanggal 2 Februari 1972, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Batulicin sejak Mei 2007 hingga sekarang. Beberapa posisi yang pernah dijabat sebelumnya antara lain: Kepala Seksi Pemasaran Cabang Kotabaru, Pemimpin Sub. Divisi Analisa & Pengembangan Kredit (2003-2007).
FACHRUDIN Pemimpin Cabang Paringin Lahir di Banjarmasin pada tanggal 7 Februari 1970, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Paringin sejak tahun 2005. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Administrasi Kredit Cabang Utama (2002) serta Pinsubdiv. Audit TSI (2002-2005). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat tahun 1994. NORDIN Pemimpin Cabang Pembantu Satui Lahir di Kelua tanggal 6 Agustus 1970, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Satui sejak 18 Agustus 2009. Sebelumnya memegang jabatan sebagai Pemimpin Seksi Pemasaran dan Analisa Kredit Kantor Cabang Utama (2007-Agustus 2009), Pemimpin Seksi Pemasaran dan Analisa Kredit Cabang Tanjung (2007-2005), dan Pemimpin Sub Seksi Pemasaran pada Cabang Paringin (2004-2005). Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lambung Mangkurat pada tahun 1997. SLAMET Pemimpin Cabang Pembantu Nagara Dilahirkan di Wonogiri 17 Januari 1969, memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Nagara sejak Mei 2006, sebelumnya pernah menduduki jabatan sebagai Petugas Dana Jasa Cabang Amuntai (1996-1999), Kepala Seksi Dana Jasa Cabang Kandangan (1999-2006). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi dari STIE Nasional Banjarmasin tahun 1992. RACHMI MARTINI Pemimpin Cabang Syariah Banjarmasin Lahir di Martapura pada tanggal 15 April 1956, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Syariah Banjarmasin sejak awal tahun 2007. Beberapa posisi yang pernah diduduki diantaranya: Kepala Biro Umum dan SDM (1994-2002), Pemimpin Cabang Pembantu Marabahan (2002-2003), Pemimpin Cabang Utama Banjarmasin (2003-2005), Staf Direksi (2005-2007).
49
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
SYARIFULLAH Pemimpin Cabang Syariah Kandangan Lahir di Banjarmasin pada 27 Juli 1970, memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Syariah Kandangan sejak Desember 2005. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STIEI Banjarmasin tahun 1995.
50
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
J
ARINGAN KANTOR
________________________________________________________KANTOR PUSAT Jl. Lambung Mangkurat No. 7 Banjarmasin 70111 Telp. (0511) 3350726-28 Fax. (0511) 3357330 Email :
[email protected] Website : www.bankbpdkalsel.co.id
___________________________________________KANTOR CABANG UTAMA (1) Jl. Lambung Mangkurat No. 7 Banjarmasin 70111 Telp. (0511) 3350725, 3351613, 3351614, 3351615 Fax. (0511) 3350722
__________________________________________________KANTOR CABANG (12) 1.
BARABAI Jl. Brigjend. H. Hasan Basri No. 12 Barabai 71311 Telp. (0517) 41119, 41398 Fax. (0517) 41827
7.
KANDANGAN Jl. P. Antasari No. 1-2 Kandangan 71211 Telp. (0517) 21481, 22547, 22018 Fax. (0517) 21699
2.
KOTABARU Jl. H. Agus Salim No. 1 Kotabaru 72113 Telp. (0518) 23860, 21217 Fax. (0518) 21157
8.
MARTAPURA Jl. A. Yani Km. 40 Martapura 70614 Telp. (0511) 4720283, 4722711 Fax. (0511) 4720258
3.
AMUNTAI Jl. Norman Umar No. 6 Amuntai 71411 Telp. (0527) 61172, 62900 Fax. (0527) 61525
9.
BANJARBARU Jl. A. Yani Km. 34 Banjarbaru 70711 Telp. (0511) 4787580 Fax. (0511) 4782769
4.
TANJUNG Jl. Jend. Sudirman No. 54 Tanjung 71513 Telp. (0526) 2021014, 2021147 Fax. (0526) 2021481
5.
RANTAU Jl. Brigjend. H. Hasan Basri No. 2A Rantau 71111 Telp. (0517) 31163, 31191 Fax. (0517) 31292
10. MARABAHAN Jl. Basuki Rahmat No.10 Marabahan 70511 Telp. (0511) 4799650 Fax. (0511) 4799547 11. BATULICIN Jl. Raya Batulicin No. 29 RT.03 Batulicin 72171 Telp. (0518) 70159 Fax. (0518) 70550
51
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
6.
PELAIHARI Jl. Kemakmuran No. 1 Pelaihari 70811 Telp. (0512) 21195, 22359 Fax. (0512) 21425
12. PARINGIN Jl. Gunung Pandau No.9 Rt.1 Paringin 71462 Telp. (0526) 2028198 Fax. (0526) 2028197
_________________________________________KANTOR CABANG SYARIAH (2) 1. BANJARMASIN 2. Jl. Brigjend. H. Hasan Basri No. 8 Banjarmasin 70123 Telp. (0511) 3304201, 3303827, 3301032 Fax. (0511) 3304111
KANDANGAN Jl. Jend. Sudirman RT 04 Kandangan Telp. (0517) 22286 Fax. (0517) 23768
_______________________________________KANTOR CABANG PEMBANTU (2) 1. SATUI Jl. Propinsi RT.26 Sungai Danau, Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Telp. (0512) 61303, 61053 Fax. (0512) 61143
2. NAGARA Jl. Pelabuhan, Desa Tumbukan Banyu, Nagara, Kec. Daha Selatan, Kab. Hulu Sungai Selatan Telp. (0517) 51194 Fax . (0517) 52070
___________________________________________________________BPD UNIT (7) 1. BANJARMASIN TIMUR Jl. Kuripan No. 6 Banjarmasin Telp. (0511) 3254858 – 3254859 2. SENTRA ANTASARI Pusat Perbelanjaan Sentra Antasari Lt. I Site 1 Blok D Nomor 34 Jl. P. Antasari Banjarmasin Telp. (0511) 3355001 – 2, 3355004 3. PASAR AMUNTAI Komplek Pasar Amuntai Jl. Abdul Aziz, HSU Telp. (0527) 62553
4. MURAKATA Pusat Perbelanjaan Murakata Barabai Lt. II Site 1 Blok H Nomor 1 Jl. Ir. P. H. M. Noor, Barabai, HST Telp. (0517) 43904 5. KELUA Jl. A. Yani, Pasar Kelua, Kelua Telp. (0526) 2707877 6. BPD Unit Serongga Jl. A Yani Km.29 Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru 7. BPD Limbur Raya Jl. Putri Ciptasari Kotabaru Telp. (0518) 22532
52
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
___________________________________KEDAI SYARIAH (2) 1. RS. ANSARI SALEH Jl. Brigjend H. Hasan Basry No.1 Kayutangi , Banjarmasin
2. KAMPUS IAIN ANTASARI Jl. A. Yani Km 4,5 Banjarmasin
______________________________________________________KANTOR KAS (12) 1. KANTOR GUBERNUR KALSEL Jl. Jend. Sudirman No. 14 Banjarmasin 70115 Telp. (0511) 3363980 2. BANJARMASIN SELATAN Jl. K. S. Tubun No. 43 Banjarmasin 70243 Telp. (0511) 3252164
7. PASAR BAUNTUNG Jl. Lanan No. 1 Banjarbaru 70713 Telp. (0511)4773983 8. PEMDA KAB. TALA Jl. A. Syairani no.3Komplek Perkantoran Gagas Pelaihari, Kab. Tanah Laut
3. BANJARMASIN UTARA Jl. Mesjid Jami No. 41 RT 002 Banjarmasin
9. DISPENDA PROV. KALSEL Jl. A. Yani Km.6 Kantor Dinas Pendapatan Prov. Kalimantan Selatan
4. RSUD ULIN BANJARMASIN Komplek RSU Daerah Ulin Jl. Jend. A. Yani Km. 2 No. 43 Banjarmasin 70231 Telp. (0511) 3275085 Flexi (0511) 7404835
10. KANTOR PEMKAB BALANGAN Kantor Tim Penggerak PKK Kabupaten Balangan Jl. A. Yani Paringin
5. PEMKO BANJARMASIN Jl. RE Martadinata No. 1 Banjarmasin Telp. (0511) 3351689 6. MABU’UN Jl. Raya Mabu’un, Kec. Murung Pudak, Kabupaten Tabalong Telp. (0526)2027272
11. GAMBUT Jl. A. Yani Km. 14 Kabupaten Banjar 12. BINUANG Jl. A. Yani No.101 Binuang Kabupaten Tapin
_________________________________________________________KAS MOBIL (9) Kantor Cabang Utama Banjarmasin 2 (dua) buah, Cabang Barabai, Cabang Kotabaru, Cabang Amuntai, Cabang Rantau, Cabang Pelaihari, Cabang Banjarbaru, Syariah Banjarmasin masing-masing 1 (satu) buah.
53
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
____________________________________________________TERMINAL ATM (20) 1. KANTOR PUSAT / KANTOR CABANG UTAMA (2 Terminal) Jl. Lambung Mangkurat No.7 Banjarmasin 70111 2. KANTOR GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Jl. Jend. Sudirman No. 14 Banjarmasin 70115 3. KANTOR CABANG MARTAPURA Jl. A. Yani Km. 40 Martapura 70614 4. KANTOR CABANG KOTABARU Jl. H. Agus Salim No. 1 Kotabaru 72113 5. KANTOR CABANG AMUNTAI Jl. Norman Umar No. 6 Amuntai 71411 6. KANTOR CABANG RANTAU Jl. Brigjend. H. Hasan Basri No. 2A Rantau 71111 7. KANTOR CABANG PELAIHARI Jl. Kemakmuran No. 1 Pelaihari 70811 8. KOMPLEKS RSUD ULIN BANJARMASIN Kompleks RSU Daerah Ulin Jl. Jend. A. Yani Km. 2 No. 43 Banjarmasin 70231 9. KANTOR CABANG BATULICIN Jl. Raya Batulicin No. 29 RT.03 Batulicin 72171
10. KANTOR CABANG TANJUNG Jl. Jend. Sudirman No. 54 Tanjung 71513 11. KANTOR CABANG BARABAI Jl. Brigjend. H. Hasan Basri No. 12 Barabai 71311 12. KANTOR CABANG BANJARBARU Jl. A. Yani Km. 34 Banjarbaru 70711 13. RUMAH SAKIT SARI MULIA Jl. Pangeran Antasari No.139 Banjarmasin 14. DUTA MALL Jl. A. Yani KM.2 Banjarmasin 15. KANTOR CABANG KANDANGAN Jl. P. Antasari No. 1-2 Kandangan 71211 16. CAPEM SATUI Jl. Propinsi RT.26 Sungai Danau, Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu 17. MARABAHAN Jl. Basuki Rahmat No.10 Marabahan 70511 18. PARINGIN Jl. Gunung Pandau No.8 Rt.1 Paringin 71600 19. BANDARA SYAMSUDIN NOOR Landasan Ulin Banjarbaru
54
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
LEMBAR INI SENGAJA DIKOSONGKAN
55
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BANK BPD KALSEL TAHUN 2009 DAN 2008
NOMOR : LAP - 1861/PW 16/4/2010 TANGGAL : 19 Maret 2010
56
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jl. A. Yani Km. 33, Banjarbaru - 70711 (0511) 4781116 - 4772957- 4780584-4780853 – 4782037 – 4782547 Fax. : (0511) 4774501 eMail :
[email protected],
[email protected], situs : www.bpkp.go.id
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen
1
Laporan Keuangan Bank BPD Kalsel Neraca
2
Laporan Laba Rugi
4
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan Atas Laporan Keuangan
7
57
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jl. A. Yani Km. 33, Banjarbaru - 70711 (0511) 4781116 - 4772957- 4780584-4780853 – 4782037 – 4782547 Fax. : (0511) 4774501 eMail :
[email protected],
[email protected], situs : www.bpkp.go.id
Nomor : LAP-1861/PW 16/4/2010
Laporan Auditor Independen Pemegang Saham, Dewan Pengawas dan Direksi Bank BPD Kalsel Kami telah mengaudit neraca Bank BPD Kalsel tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Bank BPD Kalsel tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan
Rizal Sihite Register Negara No. D-3066 19 Maret 2010
58
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
Catatan 2c, 2p, 3 2c, 4
2009 258.749.051.349 181.812.028.432
2008 224.004.752.451 189.617.153.561
Giro pada Bank Lain Penyisihan Kerugian
2c, 5
1.331.684.233 (13.316.840) 1.318.367.393
2.000.526.712 (20.005.517) 1.980.521.195
Penempatan Penyisihan Kerugian
2d, 6
882.889.106.304 (6.780.324.614) 876.108.781.690
899.506.066.191 (8.995.060.662) 890.511.005.529
Efek-efek Penyisihan Kerugian
2e, 7
320.263.386.118 (2.955.000.000) 317.308.386.118
577.656.070.497 (2.955.000.000) 574.701.070.497
9.536.371.888 2.389.969.349.595 (34.435.512.054) 2.365.070.209.429
15.982.475.479 1.741.195.496.565 (26.523.624.318) 1.730.654.347.726
Kredit yang Diberikan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Penyisihan Kerugian
2b, 2f, 2g, 8
Penyertaan Saham Penyisihan Kerugian
2h, 9
3.020.128.120 (89.177.563) 2.930.950.557
2.425.357.302 (89.177.563) 2.336.179.739
Aset Tetap Akumulasi Penyusutan
2i, 10
97.606.865.893 (47.943.271.300) 49.663.594.593
78.452.927.725 (41.717.963.345) 36.734.964.380
Pendapatan yang Masih Harus Diterima Biaya Dibayar Di Muka Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain
11 2j, 12 2q, 22 13
31.380.759.057 3.683.755.430 883.160.876 2.303.385.589
27.348.415.633 1.926.193.812 609.146.337 2.013.242.957
4.091.212.430.513
3.682.436.993.817
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
59
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Kewajiban Segera Giro Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
Catatan
14 2b, 2l, 15
Tabungan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
2b, 2l, 16
Deposito Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
2b, 2l, 17
Setoran Jaminan Simpanan dari Bank Lain Pinjaman yang Diterima Estimasi Kerugian Komitmen & Kontijensi Utang Pajak Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban Ekuitas Modal Disetor Setoran Modal yang Belum Disahamkan Modal Sumbangan Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi Selisih Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Cadangan Tujuan Saldo Laba Jumlah Ekuitas
18 2m, 19 20 2g, 21 2q, 22 23
24 25 26 27 28 29 30 31
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2009
2008
37.075.986.249
26.108.452.978
1.075.009.986.561 965.748.232.653 2.040.758.219.214
1.126.843.243.824 823.828.865.513 1.950.672.109.337
38.970.480.803 856.496.408.914 895.466.889.717
19.131.071.189 771.555.132.187 790.686.203.376
93.219.420.000 501.315.693.100 594.535.113.100
90.595.000.000 414.658.156.408 505.253.156.408
354.528.288 12.101.545.074 770.857.285 2.361.460.306 17.209.241.059 20.705.966.312 3.621.339.806.604
44.000.000 1.378.659.606 9.115.186.361 1.885.876.720 15.190.611.520 12.234.783.793 3.312.569.040.099
245.248.500.000 2.584.004.429 652.187.328 (3.627.430.000) 127.135.393 63.679.824.796 42.178.989.005 119.029.412.958 469.872.623.909 4.091.212.430.513
205.823.500.000 2.501.372.429 652.187.328 (6.188.336.236) 127.135.393 51.461.168.595 34.033.218.205 81.457.708.004 369.867.953.718 3.682.436.993.817
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
60
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Hasil Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga
450.267.367.052 18.902.608.243 469.169.975.295
398.410.280.965 17.422.377.889 415.832.658.854
2n, 35
166.312.005.274
158.134.440.260
302.857.970.021
257.698.218.594
36
18.587.605.627
15.558.679.883
37 38 39 40 41
6.704.819.203 43.970.428.496 87.773.795.670 6.877.173.154 9.082.950.737 154.409.167.260
17.390.645.598 38.630.736.937 86.442.179.276 5.304.299.474 6.532.730.361 154.300.591.646
167.036.408.388
118.956.306.831
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
42
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Pajak Tahun Berjalan Pajak Tangguhan
LABA BERSIH
2008
2n, 33 2o, 34
Pendapatan Operasional Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya: Penyisihan Aset Produktif Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Iklan dan Promosi Lain-lain Jumlah Beban Operasional Lainnya
2009
13.047.770 167.049.456.158
(824.205.722) 118.132.101.109
2q, 22 48.440.646.800 (420.603.600) 48.020.043.200 119.029.412.958
38.255.849.900 (1.581.456.795) 36.674.393.105 81.457.708.004
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
61
245.248.500.000
39.425.000.000
205.823.500.000
55.823.500.000
150.000.000.000
2.584.004.429
82.632.000
2.501.372.429
(7.423.500.000)
9.924.872.429
652.187.328
652.187.328
-
652.187.328
Modal Sumbangan
(3.627.430.000)
2.560.906.236
(6.188.336.236)
(6.861.636.236)
673.300.000
Laba (Rugi) yg Blm Direalisasi
127.135.393
127.135.393
-
127.135.393
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Saldo 31 Desember 2009
Setoran Modal Pembagian Laba Tahun 2008 Penambahan (Pengurangan) Lainnya Laba Bersih Tahun 2009
Saldo 31 Desember 2008
Setoran Modal Pembagian Laba Tahun 2007 Penambahan (Pengurangan) Lainnya Laba Bersih Tahun 2008
Saldo 1 Januari 2008
Modal Disetor
Modal Setoran yang Belum Disahamkan
63.679.824.796
12.218.656.201
51.461.168.595
9.464.599.333
41.996.569.262
Cadangan Umum
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah)
BANK BPD KALSEL LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
42.178.989.005
8.145.770.800
34.033.218.205
6.309.732.889
27.723.485.316
Cadangan Tujuan
119.029.412.958
119.029.412.958
(81.457.708.004)
81.457.708.004
81.457.708.004
(63.097.328.885)
63.097.328.885
Saldo Laba
469.872.623.909
119.029.412.958
2.643.538.236
(61.093.281.003)
39.425.000.000
369.867.953.718
81.457.708.004
(14.285.136.236)
(47.322.996.664)
55.823.500.000
294.194.878.613
Jumlah Ekuitas
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
62
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Rupiah) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga dan Provisi Pembayaran Bunga Penerimaan Operasional Lainnya Pembayaran Beban Operasional Lainnya Penerimaan Non Operasional Pembayaran Beban Non Operasional Penerimaan kembali Pinjaman Hapus Buku Pembayaran Angsuran PPh Badan Laba Sebelum Perubahan Aset dan Kewajiban Operasional Penurunan (Kenaikan) dalam Aktivitas Operasi: Penempatan pada Bank Lain Efek-efek Pinjaman yang Diberikan Aset Operasi Lainnya Kenaikan (Penurunan) dalam Kewajiban Operasi: Kewajiban Segera Giro, Tabungan, Deposito, dan Sertifikat Deposito Setoran Jaminan Simpanan dari Bank Lain Kewajiban Operasi Lainnya Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas Operasi
2008
465.811.777.625 (166.000.715.220) 14.774.058.511 (149.703.756.105) 1.768.783.818 (1.643.652.708) 3.579.739.080 (36.872.000.000) 131.714.235.001
408.490.712.074 (158.515.517.478) 12.237.414.270 (131.197.143.098) 1.122.636.538 (1.969.758.920) 3.109.475.253 (28.108.000.000) 105.169.818.639
16.616.959.887 258.057.593.765 (642.327.749.439) 217.705.192
(857.181.144.122) 578.414.461.935 (689.297.231.542) (7.832.102.911)
4.872.602.592 284.148.752.910 310.528.288 10.722.885.468 6.537.665.008 70.871.178.672
(5.684.606.599) 242.183.770.682 (52.938.745) 139.785.440 4.840.005.394 (629.300.181.828)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian Aset Tetap Penambahan Penyertaan Penerimaan Dividen Tunai Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Investasi
(14.309.906.520) (594.770.818) 233.808.036 (14.670.869.302)
(3.766.811.553) 211.790.360 (3.555.021.193)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Pinjaman Bank Indonesia Pembayaran Pinjaman PT Bank Tabungan Negara Pembayaran Pinjaman Departemen Keuangan Pembayaran Jasa Produksi dan Dana Kesejahteraan Pembayaran Dana Pembangunan Pembayaran Dividen Penambahan Modal Disetor Penambahan (Pengurangan) Modal Pinjaman Kas Bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(234.475.556) (109.853.520) (8.000.000.000) (12.218.656.201) (12.218.656.201) (36.655.968.602) 39.425.000.000 82.632.000 (29.929.978.080)
(268.231.063) (109.853.520) (8.000.000.000) (9.464.599.333) (9.464.599.333) (28.393.797.998) 55.823.500.000 (7.423.500.000) (7.301.081.247)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
26.270.331.290
(640.156.284.268)
KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN
415.622.432.724
1.055.778.716.992
KAS DAN SETARA KAS - AKHIR TAHUN
441.892.764.014
415.622.432.724
Kas dan Setara Kas Akhir Periode terdiri atas : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Jumlah
258.749.051.349 181.812.028.432 1.331.684.233 441.892.764.014
224.004.752.451 189.617.153.561 2.000.526.712 415.622.432.724
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secarakeseluruhan
63
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
1. UMUM a. Pendirian Bank Bank BPD Kalsel didirikan dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 4 tahun 1964 tanggal 25 Maret 1964, berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1964 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah. Peraturan Daerah tersebut di atas telah disesuaikan kembali peraturan pendiriannya berdasarkan Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor I tahun 1993 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan tertanggal 23 Maret 1993 Nomor 584.43-418 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 3 Seri D No.seri 2 tanggal 24 Maret 1993. Perubahan pertama atas Peraturan Daerah tersebut adalah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 14 Tahun 1997, yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Nomor 584.43-759 tanggal 7 September 1998, dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 14 Seri D No.seri 14 tanggal 31 Oktober 1998. Perubahan kedua adalah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 16 Tahun 2003 pada tanggal 4 September 2003 tentang Bank BPD Kalsel, dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2003 Nomor 69 Seri D Nomor 38 pada tanggal 19 September 2003. Perubahan ketiga/terbaru adalah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2008 pada tanggal 23 Juli 2008 tentang Bank BPD Kalsel, dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 11 pada tanggal 23 Juli 2008. Kegiatan utama Bank BPD Kalsel meliputi jasa-jasa perbankan: giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, transfer/kiriman uang, inkaso, bank garansi, pemberian kredit, pembayaran gaji/pensiunan PNS, dan jasa-jasa lainnya.
Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 26/SK.DIR/REN/2004 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Bank BPD Kalsel, dibentuk Unit Usaha Syariah (UUS) yang dikepalai oleh Pimpinan UUS setingkat Kepala Divisi. Kantor Bank BPD Syariah Banjarmasin mulai beroperasi pada bulan Agustus 2004 dan Kantor Cabang Syariah Kandangan mulai beroperasi pada bulan Desember 2005. Kegiatan utama Bank BPD Syariah adalah penghimpunan dana dalam bentuk giro amanah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah, pembiayaan murabahah, musyarakah, salam, istishna, dan jasa-jasa lainnya. Kantor Pusat Bank BPD Kalsel berkedudukan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Struktur kantor Bank BPD Kalsel sebagai berikut: Kantor Pusat Kantor Cabang Utama Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Unit Usaha Syariah Kantor Kas/Unit Kantor Kas Mobil
: : : : : : :
1 1 12 2 2 17 9
Sejak tahun 2007, terdapat Unit Layanan Syariah pada setiap Kantor Cabang Bank BPD Kalsel. b. Dewan Pengawas dan Direksi Susunan Dewan Pengawas dan Direksi Bank BPD Kalsel sebagai berikut: Dewan Pengawas Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
H. A. M Syahbana H. Asmadji Darmawi H. Badaruzzaman Arbainsyah
Direksi Direktur Utama Direktur Umum Direktur Pemasaran Direktur Kepatuhan
: : : :
H. H. H. H.
Juni Rif'at Irfan Aspulani A. Fahri Saifuddin
64
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Susunan Dewan Pengawas Syariah, Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank BPD Kalsel sebagai berikut: Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota Anggota
: : :
KH. Kamrani Buseri KH. Husin Naparin H. Rusdiansyah Asnawi
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
: : :
H. A. M Syahbana H. Suhartono H. Sofyani
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
H. Badaruzzaman M. Djaperi Poernomo Hadi Suntoro
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
: : : : :
H. Asmadji Darmawi H. Badaruzzaman Arbainsyah Zakhyadi Ariffin Ridha Tahya Basry
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan sesuai dengan praktikpraktik perbankan dan pedoman akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep dasar akrual dan biaya historis, kecuali untuk surat berharga tertentu yang dinilai berdasarkan nilai pasar, dan investasi saham tertentu yang dicatat dengan metode biaya (cost method). Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pembayaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. b. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. Berdasarkan PSAK No. 7, transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lainnya tidak perlu diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Bank BPD Kalsel menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI tanggal 31 Desember. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut : Dolar Amerika Serikat Riyal Saudi Arabia
2009 9.430,00 2.712,50
2008 11.025,00 2.900,00
65
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
d. Penempatan Merupakan penempatan pada bank lain dalam bentuk deposit on call, deposito dan tabungan. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo masing-masing penempatan dan dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif. e. Efek-efek Efek-efek terdiri atas Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Sesuai dengan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", efek-efek dinyatakan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut: 1) Efek yang diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. 2) Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek disajikan sebagai komponen dalam ekuitas. 3) Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, dimana Bank bermaksud dan mempunyai kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto. Efek yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut: 1) Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun yang sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dihapus. 2) Untuk efek yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut. 3) Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas. 4) Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan dalam komponen terpisah dari ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur efek sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku. Penurunan nilai wajar setiap efek yang dimiliki hingga jatuh tempo di bawah biaya perolehannya, selain yang bersifat sementara, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan. Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan berdasarkan selisih antar nilai jual dan nilai tercatat. f. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah . Piutang murabahah adalah akad jual beli antara nasabah dan bank untuk membiayai kebutuhan investasi dan modal kerja nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Piutang murabahah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangkan dengan pendapatan margin yang ditangguhkan dan saldo penyisihan kerugian. Pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan dan kerugian) menurut kesepakatan di muka. Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi di antara para pemilik modal (mitra musyarakah ) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil atau kerugian sesuai dengan kesepakatan atau secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.
66
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah direstrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Kredit bermasalah (non performing loan) dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa kredit yang bersangkutan secara definitif tidak dapat ditagih. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke penyisihan kerugian kredit di neraca. g. Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif Aset produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan, penyertaan saham, serta komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif yang mempunyai risiko kredit. Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif pada akhir tahun dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 masing-masing tentang penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum dan perubahannya. Pengklasifikasian aset produktif antara lain didasarkan pada evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja debitur dan kemampuan membayar. Persentase penyisihan kerugian atas aset produktif dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif yang bersangkutan. PBI mengklasifikasikan aset produktif menjadi 5 (lima) kategori dengan persentase minimum penyisihan kerugian sebagai berikut: Klasifikasi Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Persentase Minimum Penyesuaian Kerugian 1% 5% 15% 50% 100%
Aset produktif dengan kolektibilitas Lancar dan Dalam Perhatian Khusus, sesuai dengan PBI, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibitas Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet digolongkan sebagai aset bermasalah ( non performing ). Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca. Penghapusbukuan kredit dilakukan dengan usulan Direksi dan persetujuan Dewan Pengawas, serta dicatat secara extracomptabel pada rekening administratif. h. Penyertaan Penyertaan merupakan investasi jangka panjang pada PD BPR di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan pada PT Sarana Kalsel Ventura. Penyertaan dibukukan dengan metode biaya (pangsa kurang dari 20%) dan dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset produktif. Penerimaan deviden tunai diakui sebagai pendapatan tahun berjalan. i. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan. Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang "Akuntansi Tanah", perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jumlah biaya yang material sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan jangka waktu yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Pengadaan dibukukan sebagai Aset Tetap dan Inventaris jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Harga perolehannya minimal Rp 1.000.000. 2) Masa manfaat lebih dari satu tahun; 3) Langsung maupun tidak langsung menunjang operasional bank Aset Dalam Penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari Aset Tetap. Ketika Aset Dalam Penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehannya direklasifikasi ke akun Aset Tetap yang sebenarnya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang menambah masa manfaat dan berjumlah material diakui sebagai penambahan harga perolehan.
67
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Aset Tetap, kecuali Tanah dan Aset Dalam Penyelesaian, disusutkan sebagai berikut: 1) Kelompok Bangunan disusutkan dengan metode garis lurus dengan tarif 5% untuk bangunan permanen (masa manfaat 20 tahun) dan 10% untuk bangunan tidak permanen (masa manfaat 10 tahun). 2) Kelompok Aset Tetap bukan Bangunan disusutkan dengan metode saldo menurun berganda (double declining balance method ) dengan tarif 50% untuk aset dengan masa manfaat 4 tahun dan 25% untuk aset dengan masa manfaat 8 tahun. Untuk masa pemakaian tahun terakhir, Aset Tetap disusutkan sekaligus dari nilai buku yang tersisa. j. Pendapatan Diterima Di Muka dan Biaya Dibayar Di Muka Pengakuan atas pendapatan diterima di muka dan biaya dibayar di muka dilakukan apabila nilai nominal di atas Rp10.000.000, yang diamortisasi selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus. k. Beban Ditangguhkan Beban Ditangguhkan adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya pengeluaran karena dianggap memberikan manfaat bagi periode selanjutnya. Beban Ditangguhkan diakui pada saat terjadinya pengeluaran dan dibukukan sebesar biaya perolehan. Amortisasi atas beban yang ditangguhkan dilakukan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya dan tidak melebihi 8 tahun sejak tanggal aset siap digunakan. Terhadap beban ditangguhkan yang belum selesai seluruhnya atau masih dalam proses pengembangan, belum dilakukan amortisasi. l. Simpanan Nasabah Giro merupakan simpanan nasabah di Bank BPD Kalsel yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank BPD Kalsel yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter/teller dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara lain, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank BPD Kalsel yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank BPD Kalsel. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank BPD Kalsel. Sertifikat deposito merupakan deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. Diskon atau perbedaan antara nilai yang diterima sekarang dan nilai nominal dicatat sebagai diskonto dan diamortisasi selama periode waktu sertifikat deposito. Termasuk dalam simpanan nasabah adalah simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri atas: 1) Giro wadiah , merupakan titipan dana pihak ketiga yang setiap saat tersedia untuk dikembalikan dan diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank. 2) Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah , merupakan dana pihak ketiga yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disepakati sebelumnya. 3) Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah , merupakan simpanan pihak lain dengan nisbah bagi hasil yang disepakati di muka dan hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. m. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri atas kewajiban terhadap bank lain dalam bentuk giro, interbank call money yang jatuh tempo, menurut perjanjian, tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain. Simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terdiri atas deposito berjangka mudharabah.
68
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
n. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga yang berasal dari aset produktif bermasalah (non-performing ) tidak diakui, kecuali pada saat pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai non performing , pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima dibatalkan sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar hanya diakui sebagai pendapatan pada saat telah diterima secara tunai. Penerimaan tunai atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Diragukan atau Macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan. Pendapatan dan beban bunga termasuk pendapatan dan beban syariah. Pendapatan syariah terdiri atas bagi hasil (atas pendapatan atau laba rugi) murabahah dan istishna , mudharabah serta musyarakah . Pendapatan dari transaksi murabahah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai. Beban syariah merupakan beban bagi hasil tabungan mudharabah serta bonus giro wadiah , yang diakui pada saat timbulnya kewajiban untuk melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati. o. Provisi dan Komisi Pendapatan provisi, supervisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau supervisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan supervisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. p. Saldo dalam Mata Uang Asing Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah BI. Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. q. Pajak Penghasilan Bank BPD Kalsel menerapkan metode kewajiban (liability method ) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aset atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Bank mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. r. Manfaat Karyawan Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan Revisi atas PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” menggantikan PSAK 24. Revisi PSAK ini adalah mengenai pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas imbalan kerja. Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai dengan Undangundang No. 13 Tahun 2003. Bank BPD Kalsel menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang pesertanya adalah pegawai aktif Bank BPD Kalsel sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta imbalan kerja yang berasal dari Yayasan Kesejahteraan Karyawan. Bank BPD Kalsel mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003 terutama ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di perusahaan.
69
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Penyisihan tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank harus membayar kekurangan tersebut. Penyisihan yang dibentuk dibukukan berdasarkan hasil perhitungan aktuaris independen. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi aset program) dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya jasa lalu diakui selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested). s. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha Bank adalah Bank dan unit syariah. Lokasi Bank hanya berada di Provinsi Kalimantan Selatan sehingga tidak ada penyajian informasi segmen untuk segmen geografis. t. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. 3. Kas 2009 Rupiah Mata Uang Asing: Dolar Amerika Serikat Riyal Saudi Arabia Jumlah Mata Uang Asing Jumlah
2008
258.733.117.311
223.982.247.701
1.886.000 14.048.038 15.934.038 258.749.051.349
1.653.750 20.851.000 22.504.750 224.004.752.451
Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin Automatic Teller Machine (ATM) tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 4.418.610.000 dan Rp.3.527.590.000. 4. Giro Pada Bank Indonesia 2009 Kantor Pusat Unit Usaha Syariah Jumlah
159.889.182.803 21.922.845.629 181.812.028.432
2008 173.834.099.650 15.783.053.911 189.617.153.561
Jumlah tersebut telah sesuai dengan rekonsiliasi tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. 5. Giro Pada Bank Lain 2009 Non Syariah Syariah; Giro Wadiah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Bersih
1.285.201.689 46.482.544 1.331.684.233 (13.316.840) 1.318.367.393
2008 1.998.198.534 2.328.178 2.000.526.712 (20.005.517) 1.980.521.195
Kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 digolongkan lancar.
70
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Mutasi penyisihan kerugian giro pada bank lain sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan (koreksi) tahun berjalan Saldo akhir tahun
2008
20.005.517 (6.688.677) 13.316.840
1.712.397.406 (1.692.391.889) 20.005.517
Kolektibilitas Giro pada bank lain adalah lancar pada tahun 2009 dan 2008. Penyisihan kerugian sebesar 1% dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Kualitas Aktiva Produktif Bank Umum beserta perubahan-perubahannya (PBI Nomor 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI Nomor 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI Nomor 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. 6. Penempatan 2009 Jenis Penempatan
Jangka Waktu
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Bank Lain Deposit On Call (DOC) Deposito Call Money Deposito Mudharabah Tabungan Mudharabah Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah Penempatan (bersih)
Kisaran Tingkat Bunga (%)
Jumlah
6 hari
6,31 %
204.856.644.973
7 hari 1 bulan 4 s.d. 14 hari 1 bulan ---
6,5 % 9,00% 6,35 s.d 6,45 % 5,66 s.d 10,61% 4,03 s.d 5,45 %
30.000.000.000 29.200.000.000 551.000.000.000 37.900.000.000 29.932.461.331 678.032.461.331 882.889.106.304 (6.780.324.614) 876.108.781.690
2008 Jenis Penempatan
Jangka Waktu
Bank Lain Deposit On Call (DOC) Deposito Call Money Deposito Mudharabah Tabungan Mudharabah Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah Penempatan (bersih)
7 hari 1 bulan 5 s.d. 17 hari 1 bulan ---
Kisaran Tingkat Bunga (%)
Jumlah
9,75% 12,00% 10,30% 12,00% 4,50%
15.000.000.000 78.840.000.000 720.000.000.000 85.000.000.000 666.066.191 899.506.066.191 (8.995.060.662) 890.511.005.529
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut: Jenis Penempatan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)
(FASBI)
<=1 bulan
2009 >1-3 bulan
>3-12 bulan
>12 bulan
Jumlah
204.856.644.973
204.856.644.973
Bank Lain Deposito On Call (DOC) Deposito Call Money Deposito Mudharabah Tabungan Mudharabah Jumlah
30.000.000.000 29.200.000.000 551.000.000.000 37.900.000.000 29.932.461.331 882.889.106.304
-
-
-
-
-
-
-
-
30.000.000.000 29.200.000.000 551.000.000.000 37.900.000.000 29.932.461.331 882.889.106.304
71
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain) 2008 Jenis Penempatan
<=1 bulan
>1-3 bulan
>3-12 bulan
>12 bulan
Jumlah
Bank Lain Deposito On Call (DOC) Deposito Call Money Deposito Mudharabah Tabungan Mudharabah Jumlah
15.000.000.000 78.840.000.000 720.000.000.000 85.000.000.000 666.066.191 899.506.066.191
-
-
-
-
-
-
15.000.000.000 78.840.000.000 720.000.000.000 85.000.000.000 666.066.191 899.506.066.191
Mutasi penyisihan kerugian penempatan pada bank lain sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penyesuaian Saldo akhir tahun
2008
8.995.060.662 (2.214.736.048) 6.780.324.614
423.249.220 8.571.811.442 8.995.060.662
Kolektibilitas Giro pada bank lain adalah lancar pada tahun 2009 dan 2008. Penyisihan kerugian sebesar 1% dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Kualitas Aktiva Produktif Bank Umum beserta perubahan-perubahannya (PBI Nomor 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI Nomor 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI Nomor 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 7. Efek-efek a. Berdasarkan tujuan Kisaran Tingkat Bunga (%) 2009
2008
6,47
10,40
Jumlah 2009
2008
Dimiliki hingga jatuh tempo: Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi
(241.410.170)
Nilai bersih Obligasi
50.000.000.000
9,50 s.d 12,90
10,60
287.006.000.000 (592.729.976)
49.758.589.830
286.413.270.024
84.000.000.000
65.000.000.000
Diskonto yang belum diamortisasi
(1.220.273.712)
(1.533.863.292)
Nilai bersih
82.779.726.288
63.466.136.708
132.538.316.118
349.879.406.732
187.725.070.000
227.776.663.765
320.263.386.118
577.656.070.497
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual: Obligasi
Jumlah Efek-efek Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah Efek-efek (bersih)
9,0 s.d 12,875
10,60
(2.955.000.000) 317.308.386.118
(2.955.000.000) 574.701.070.497
72
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 2009 Efek-efek
<=1 bulan
>1-3 bulan
>3-12 bulan
>1-5 tahun
>5 tahun
Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo Nilai Bersih
49.758.589.830
-
35.093.219.412
8.997.500.000
38.689.006.876
132.538.316.118
Tersedia untuk dijual Nilai wajar Jumlah
-
-
6.078.700.000
31.610.100.000
150.036.270.000
187.725.070.000
49.758.589.830
-
41.171.919.412
40.607.600.000
188.725.276.876
320.263.386.118
-
-
(411.719.194)
(406.076.000)
(2.137.204.806)
(2.955.000.000)
49.758.589.830
-
40.760.200.218
40.201.524.000
186.588.072.070
317.308.386.118
Penyisihan Kerugian Jumlah (bersih)
2008 Efek-efek
<=1 bulan
>1-3 bulan
>3-12 bulan
>1-5 tahun
>5 tahun
Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo Nilai Bersih
286.413.270.024
-
25.001.332.177
-
38.464.804.532
349.879.406.733
Tersedia untuk dijual Nilai wajar Jumlah
-
-
-
38.563.443.090
189.213.220.674
227.776.663.764
286.413.270.024
-
25.001.332.177
38.563.443.090
227.678.025.206
577.656.070.497
-
-
(250.013.322)
(385.634.431)
(2.319.352.247)
(2.955.000.000)
286.413.270.024
-
24.751.318.855
38.177.808.659
225.358.672.959
574.701.070.497
Penyisihan Kerugian Jumlah (bersih)
c. Berdasarkan penerbit Jumlah
Peringkat 2009
2008
2009
Sertifikat Bank Indonesia
2008
49.758.589.830
286.413.270.024
+BB
154.125.276.876
192.656.082.523
id A-
id A-
-
-
-
id BBB+
-
25.001.332.177
id BBB+
id BBB+
1.012.200.000
1.026.298.584
id A
id A
18.523.100.000
19.144.093.166
5.066.500.000 4.000.000.000 5.027.219.412
5.093.162.258 9.259.542.780
Obligasi : -
Pemerintah Bank/Perusahaan : Bank Jatim III 2003 Bank DKI IV Tahun 2004 Bank NTB I Bank Jabar V Tahun 2006 Bank BTN XI Tahun 2005 Bank BTN XIII Tahun 2009 Bank Lampung I Tahun 2005
id AA+
id A+
id AA+ id BBB
-
Bank Lampung II Tahun 2007
id BBB
id BBB
9.099.000.000
id A-
-
15.066.000.000
id BBB+
id BBB+
19.060.500.000
14.934.742.921
PLN IX Seri A Tahun 2007
id AA-
id A
19.600.000.000
19.385.792.429
Lembga Export Indonesia
id AAA
-
15.000.000.000
id AA
id AA
4.925.000.000
4.741.753.635
320.263.386.118
577.656.070.497
Bank Sulut III Tahun 2005 Bank DKI V Tahun 2008
Pegadaian XII Seri A Tahun 2007 Jumlah Dikurangi: Penyisihan kerugian
(2.955.000.000)
Jumlah (bersih)
317.308.386.118
-
-
(2.955.000.000) 574.701.070.497
Mutasi penyisihan kerugian efek-efek sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
2.955.000.000 2.955.000.000
2008 1.230.294.285 1.724.705.715 2.955.000.000
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek.
73
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
8. Kredit yang diberikan a. Berdasarkan Jenis Kredit 2009 Lancar
DPK
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Modal Kerja
4.036.956.172
-
-
-
60.000.000
-
-
-
-
-
-
2.733.663.979
-
-
-
-
2.733.663.979
-
-
-
-
-
-
4.837.187.167
-
-
-
-
4.837.187.167
-
-
-
-
Investasi Konsumstif Pembiayaan Mudharabah Piutang Murabahah Pembiayaan Musyarakah Marjin yg ditangguhkan
(2.131.435.430)
Jumlah setelah penyisihan
Pihak ketiga Modal Kerja Investasi Konsumstif Pembiayaan Mudharabah Piutang Murabahah Pembiayaan Musyarakah Marjin yg ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah setelah penyisihan Jumlah Total
(2.131.435.430)
9.476.371.888 Dikurangi: Penyisihan Kerugian
4.096.956.172
-
-
-
60.000.000
-
-
-
-
9.381.608.169
-
-
-
60.000.000
9.441.608.169
360.550.844.375
4.523.192.913
494.957.769
2.008.288.880
16.594.142.691
384.171.426.628
237.918.891.879
3.077.897.839
71.138.623
66.156.951
4.358.010.995
245.492.096.287
1.606.468.757.831
2.180.245.176
707.316.103
924.831.620
3.557.240.171
1.613.838.390.901
8.925.100.727
-
-
-
-
8.925.100.727
237.593.287.808
65.573.832
-
-
308.331.935
237.967.193.575
-
-
-
1.125.000.000
-
(132.233.330)
(101.549.858.523) 2.389.969.349.595
(94.763.719)
9.536.371.888 (94.763.719)
1.125.000.000
-
(101.398.718.038)
(18.907.155)
2.351.183.164.582
9.828.002.605
1.273.412.495
2.999.277.451
24.685.492.462
(23.335.680.194)
(150.614.151)
(55.415.121)
(680.545.147)
(10.118.493.722)
(34.340.748.335)
2.327.847.484.388
9.677.388.454
1.217.997.374
2.318.732.304
14.566.998.740
2.355.628.601.260
2.337.229.092.557
9.677.388.454
1.217.997.374
2.318.732.304
14.626.998.740
2.365.070.209.429
-
2008 Lancar
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Modal Kerja 4.704.029.174 Investasi Konsumstif 1.256.695.559 Pembiayaan Mudharabah Piutang Murabahah 15.512.236.389 Pembiayaan Musyarakah Marjin yg ditangguhkan
Pihak Ketiga Modal Kerja Investasi Konsumstif Pembiayaan Mudharabah Piutang Murabahah Pembiayaan Musyarakah Marjin yg ditangguhkan
Diragukan
Macet
Jumlah
-
-
-
1.450.000.000
-
-
-
-
6.154.029.174 -
-
-
-
-
1.256.695.559
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15.512.236.389
-
-
-
-
(6.940.485.643)
-
-
-
1.450.000.000
-
-
-
-
14.387.150.724
-
-
-
1.450.000.000
15.837.150.724
396.825.496.665
5.630.592.375
268.306.263
2.080.859.183
14.029.250.431
418.834.504.917
143.557.497.719
751.650.422
43.770.333
998.109
1.988.699.433
146.342.616.016
1.048.637.842.847
2.305.317.115
398.073.350
126.302.485
1.991.421.091
1.053.458.956.888
680.000.000
-
-
-
-
680.000.000
204.921.528.460
56.670.503
-
-
354.050.532
205.332.249.495
-
-
-
888.888.890
-
(138.044.368)
(84.341.719.641)
(145.324.755)
888.888.890,00
-
(84.188.671.444)
(15.003.829)
1.711.322.583.137
Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah setelah penyisihan Jumlah Total
Kurang Lancar
(6.940.485.643)
14.532.475.479
Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah setelah penyisihan
DPK
(17.058.147.016)
8.729.226.586 (147.169.397)
-
710.149.946 (72.280.787)
2.208.159.777 (198.607.752)
18.225.377.119 (8.902.094.611)
15.982.475.479 (145.324.755)
1.741.195.496.565 (26.378.299.563)
1.694.264.436.121
8.582.057.189
637.869.159
2.009.552.025
9.323.282.508
1.714.817.197.002
1.708.651.586.845
8.582.057.189
637.869.159
2.009.552.025
10.773.282.508
1.730.654.347.726
74
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi 2009 Lancar
Pertanian Pertambangan Industri Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa Lain-lain Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah (bersih)
DPK
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
15.766.561.846
257.684.354
15.608.159
180.149.581
1.675.631.779
17.895.635.719
14.034.138.154
-
-
-
-
14.034.138.154
20.210.503.200
231.432.409
361.975
-
1.089.246.705
21.531.544.289
23.242.739.072
-
-
-
-
23.242.739.072
106.753.596.295
1.569.885.966
-
-
1.850.864.329
110.174.346.590
255.497.522.659
3.062.732.565
550.125.258
1.894.296.250
14.885.918.679
275.890.595.411
94.987.801.914
2.412.903.485
-
-
752.038.355
98.152.743.754
137.829.662.383
73.118.643
-
-
796.352.264
138.699.133.290
1.692.337.011.947
2.220.245.183
707.316.103
924.831.620
3.695.440.351
1.699.884.845.204
2.360.659.537.470
9.828.002.605
1.273.411.495
2.999.277.451
24.745.492.462
2.399.505.721.483
(23.430.443.913)
(150.614.151)
(55.415.121)
(680.545.147)
(10.118.493.722)
(34.435.512.054)
2.337.229.093.557
9.677.388.454
1.217.996.374
2.318.732.304
14.626.998.740
2.365.070.209.429
Macet
Jumlah
2008 Lancar
Pertanian Pertambangan Industri Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Jasa Lain-lain Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah (bersih)
DPK
Kurang Lancar
Diragukan
21.078.673.788
154.866.940
-
76.122.611
1.995.281.955
9.272.524.421
-
-
-
-
23.304.945.294 9.272.524.421
12.886.294.959
210.402.885
10.075.185
-
1.005.172.246
14.111.945.275
87.133.765.545
526.064.820
-
1.100.000.000
615.922.090
89.375.752.455
274.836.469.986
5.063.068.302
275.431.978
886.546.373
13.152.871.990
294.214.388.629
73.720.498.177
59.416.662
23.625.000
6.688.308
160.220.130
73.970.448.277
119.547.194.866
421.955.824
2.944.433
12.500.000
608.558.958
120.593.154.081
1.127.376.553.642
2.293.451.150
398.073.350
126.302.485
2.140.432.985
1.725.851.975.384
8.729.226.583
710.149.946
2.208.159.777
19.678.460.354
1.132.334.813.612 1.757.177.972.044
(17.203.471.771)
(147.169.397)
(72.280.787)
(198.607.752)
(8.902.094.611)
(26.523.624.318)
1.708.648.503.613
8.582.057.186
637.869.159
2.009.552.025
10.776.365.743
1.730.654.347.726
Macet
Jumlah 2.399.505.721.483
c. Berdasarkan Kolektibilitas 2009 Lancar
Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah (Bersih)
DPK
Kurang Lancar
Diragukan
2.360.659.537.470
9.828.002.605
1.273.411.495
2.999.277.451
24.745.492.462
(23.430.443.913)
(150.614.151)
(55.415.121)
(680.545.147)
(10.118.493.722)
(34.435.512.054)
2.337.229.093.557
9.693.970.755
1.217.996.374
2.318.732.304
14.758.849.564
2.365.070.209.429
Macet
Jumlah 1.757.177.972.044
2008 Lancar
Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah (Bersih)
DPK
Kurang Lancar
Diragukan
1.725.851.975.384
8.729.226.583
710.149.946
2.208.159.777
19.678.460.354
(17.203.471.771)
(147.169.397)
(72.280.787)
(198.607.752)
(8.902.094.611)
(26.523.624.318)
1.708.648.503.613
8.582.057.186
637.869.159
2.009.552.025
10.776.365.743
1.730.654.347.726
d. Berdasarkan Jangka Waktu Perjanjian Kredit Jangka Waktu
- Kurang 1 tahun - 1 sampai 2 tahun - 2 sampai 5 tahun - Lebih 5 tahun Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah (bersih)
2009 62.791.249.665 258.847.629.449 703.250.311.800 1.374.616.530.570 2.399.505.721.483 (34.435.512.054) 2.365.070.209.429
2008 92.732.138.117 229.529.847.245 572.928.572.434 861.987.414.248 1.757.177.972.044 (26.523.624.318) 1.730.654.347.726
75
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
e. Mutasi penyisihan kerugian kredit sebagai berikut: 2009 26.523.624.318 7.911.887.736 34.435.512.054
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penyesuaian Saldo akhir tahun
2008 20.130.865.534 12.333.386.923 (5.940.628.139) 26.523.624.318
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan: a) Kredit yang diberikan per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 seluruhnya dalam mata uang rupiah. b) Tingkat bunga per tahun pada tahun 2009 sebesar 8,00 % sampai 15,5 % dan pada tahun 2008 sebesar 10,5 % sampai 13,5%. Marjin kredit syariah sebesar 6% sampai 15% untuk tahun 2009 dan 9,5 % sampai 14,5 untuk tahun 2008. c) Kredit yang diberikan dijamin dengan deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. d) Kredit yang diberikan terdiri dari kredit untuk modal kerja, investasi, dan konsumtif. e) Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk kepentingan modal kerja dan barang modalnya. f) Kredit konsumsi terdiri atas kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya. g) Kredit kepada direksi dan karyawan bank merupakan kredit pembelian rumah, renovasi rumah, pembelian kendaraan dan kebutuhan rumah tangga lainnya dengan jangka waktu berkisar 3 sampai dengan 20 tahun dengan tingkat bunga 6% pada tahun 2009 baki debet sebesar Rp 140.657.149.218 dan pada tahun 2008 sebesar Rp129.411.798.237 dengan tingkat bunga 6% (flat) dan dibayar dengan pemotongan gaji tiap bulan. h) Kredit program pemerintah dengan sistem kelolaan terdiri atas Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro dan Kredit Ketahanan Pangan. Kredit yang disalurkan dengan sistem Kelolaan sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut: 2009 Penyaluran Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro Kredit Pemilikan Rumah (KPRSS-36) Kredit Ketahanan Pangan Jumlah
2008 Saldo Kredit
5.504.250.000 6.114.650.000 11.618.900.000
349.017.989 3.449.166.668 3.798.184.657
Penyaluran
Saldo Kredit
26.833.702.780 5.504.250.000 3.137.650.000 35.475.602.780
10.034.611.030 546.741.530 3.046.636.944 13.627.989.504
Sedangkan kredit program pemerintah dengan sistem chanelling berupa kredit Dana Bergulir sampai dengan 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai berikut: 2009 Kredit Dana Bergulir Kredit Pengentasan Kemiskinan Jumlah
2008
Penyaluran
Saldo Kredit
Penyaluran
23.739.000.000 1.916.240.000 25.655.240.000
18.371.855.000 1.429.405.682 19.801.260.682
23.739.000.000 1.916.240.000 25.655.240.000
Saldo Kredit
19.330.869.000 1.308.790.682 20.639.659.682
i) Ikhtisar Kredit yang dihapus buku sebagai berikut: Saldo Awal Tahun Penghapus bukuan Kredit tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapus buku Saldo Akhir tahun
2009 24.802.955.635 4.901.090.585 (3.579.739.080) 26.124.307.140
2008 21.903.900.428 6.008.530.460 (3.109.475.253) 24.802.955.635
Kriteria kredit yang dapat dihapus buku antara lain sebagai berikut: - Usaha tidak berjalan lagi sebagaimana mestinya - Sumber pembayaran kembali kredit tidak memadai - Debitur meninggal dunia ataupun tidak diketahui keberadaannya - Agunan kredit tidak ada - Klaim jaminan kredit/asuransi dari pihak penjamin telah diterima
76
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
j) Kredit yang direstrukturisasi sebagai berikut: 2009 1.103.955.036 424.001.456 (186.438.683) 1.341.517.809
Perpanjangan jangka waktu kredit Perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit Penambahan Plafond kredit Perpanjangan jangka waktu dan penambahan plafond kredit Penyisihan restrukturisasi Penyisihan Kerugian Jumlah
2008 2.162.768.352 482.077.460 (191.023.437) (406.873.473) 2.046.948.902
Dari jumlah tersebut yang masuk dalam kategori kredit bermasalah (non performing ) sebesar Rp 1.425.766.955 pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp1.557.527.150 pada tanggal 31 Desember 2008. k) Per 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia. l)
9
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Bank BPD Kalsel ikut membiayai kredit sindikasi dengan persentasi berkisar 1,02% - 4,3% dari total plafond kredit sindikasi. Saldo kredit sindikasi porsi Bank BPD Kalsel tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 87.524.600.665.
Penyertaan Saham 2009 Jenis Usaha Metode Biaya PT Sarana Kalsel Ventura BPR Astambul BPR Simpang Empat BPR Martapura BPR Sungai Tabuk BPR Binuang BPR Tapin Selatan BPR Tapin Tengah BPR Candi Laras Utara BPR Tapin Utara BPR Labuan Amas Selatan BPR Amuntai Tengah BPR Amuntai Selatan BPR Amuntai Utara BPR Sungai Pandan BPR Angkinang BPR Kandangan BPR Daha Selatan BPR Muara Uya BPR Kelua BPR Haruai Jumlah Dikurangi: Penyisihan kerugian Jumlah bersih
Modal Ventura Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan
Persentase Kepemilikan 11,77 10,55 10,96 10,93 9,97 17,07 12,60 17,10 18,28 17,92 6,33 5,29 10,12 8,82 8,07 11,27 6,99 6,47 6,74
Nilai Nominal 748.163.000 134.352.961 158.211.624 113.350.000 111.507.242 112.692.579 146.021.990 77.608.709 77.667.920 86.900.000 33.606.870 41.703.714 183.371.711 140.532.482 147.680.705 287.203.884 158.065.473 108.300.000 153.187.256 3.020.128.120 (89.177.563) 2.930.950.557
BPR Angkinang dan BPR Daha Selatan melakukan merger dengan BPR Kandangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2009 sesuai surat BPR Kandangan Nomor. 108/PD.BPR-KDG/VI/2009 tanggal 10 Mei 2009.
77
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
2008 Jenis Usaha Metode Biaya PT Sarana Kalsel Ventura BPR Astambul BPR Simpang Empat BPR Martapura BPR Sungai Tabuk BPR Binuang BPR Tapin Selatan BPR Tapin Tengah BPR Candi Laras Utara BPR Tapin Utara BPR Labuan Amas Selatan BPR Amuntai Tengah BPR Amuntai Selatan BPR Amuntai Utara BPR Sungai Pandan BPR Angkinang BPR Kandangan BPR Daha Selatan BPR Muara Uya BPR Kelua BPR Haruai Jumlah Dikurangi: Penyisihan kerugian Jumlah bersih
Modal Ventura Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan
Persentase Kepemilikan 11,77 8,84 9,30 8,73 8,01 14,90 16,01 15,70 17,36 14,93 11,02 7,52 9,17 7,98 6,87 11,48 14,33 12,91 10,53 10,09 10,36
Nilai Nominal 748.163.000 81.359.511 103.212.875 55.379.094 61.507.242 91.710.028 128.021.990 66.623.043 71.694.807 66.915.900 33.606.870 41.691.024 127.394.474 93.532.482 97.723.390 73.346.065 100.883.951 112.973.868 108.081.636 58.339.167 103.196.885 2.425.357.302 (89.177.563) 2.336.179.739
Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kualitas, sebagai berikut: 2009 Lancar Diragukan Macet Jumlah Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah bersih
3.020.128.120 3.020.128.120 (89.177.563) 2.930.950.557
2008 2.383.666.278 41.691.024 2.425.357.302 (89.177.563) 2.336.179.739
Mutasi penyisihan kerugian penyertaan sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
89.177.563 89.177.563
2008 89.177.563 89.177.563
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penyertaan saham.
78
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
10 Aset Tetap 2009 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga perolehan:
Aset Dalam Penyelesaian
10.016.846.237 21.308.376.871 289.023.500 8.624.820.685 37.045.853.380 601.193.326 566.813.726
322.164.500 355.122.000 2.495.084.831 22.880.000 15.958.686.837
Jumlah
78.452.927.725
19.153.938.168
7.793.288.716 67.402.949 6.747.986.606 26.601.001.500 508.283.574 -
1.642.326.619 13.902.975 657.650.309 3.875.655.675 35.772.377 -
41.717.963.345
6.225.307.955
Tanah Bangunan Rumah Dinas Kendaraan Inventaris Kantor Inventaris Lainnya
Akumulasi Penyusutan: Bangunan Rumah Dinas Kendaraan Inventaris Kantor Inventaris Lainnya Aset Dalam Penyelesaian Jumlah Nilai Buku
69.000.000
-
609.728.573 (476.479.848) (202.248.725)
-
-
-
378.367.520 (378.367.520)
-
-
36.734.964.380
10.016.846.237 21.699.541.371 289.023.500 8.979.942.685 40.150.666.784 147.593.478 16.323.251.838 97.606.865.893
9.435.615.335 81.305.924 7.405.636.915 30.855.024.695 165.688.431 47.943.271.300 49.663.594.593
2008 Saldo Awal
Harga perolehan: Tanah
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Aset Dalam Penyelesaian
10.016.846.237 20.626.450.895 284.883.500 8.624.820.685 34.300.615.279 566.879.576 265.620.000
681.925.976 4.140.000 2.647.744.685 34.313.750 409.592.552
10.905.410 -
Jumlah
74.686.116.172
3.777.716.963
10.905.410
-
78.452.927.725
Aset Dalam Penyelesaian
6.745.060.061 53.742.899 6.011.589.536 22.590.790.417 452.181.531 -
1.048.228.655 13.660.050 736.397.070 4.011.329.835 56.102.043 -
1.118.752 -
-
7.793.288.716 67.402.949 6.747.986.606 26.601.001.500 508.283.574 -
Jumlah
35.853.364.444
5.865.717.653
1.118.752
-
41.717.963.345
Bangunan Rumah Dinas Kendaraan Inventaris Kantor Inventaris Lainnya
108.398.826 (108.398.826)
Saldo Akhir
10.016.846.237 21.308.376.871 289.023.500 8.624.820.685 37.045.853.380 601.193.326 566.813.726
Akumulasi Penyusutan: Bangunan Rumah Dinas Kendaraan Inventaris Kantor Inventaris Lainnya
Nilai Buku
38.832.751.728
36.734.964.380
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan posisi per 31 Desember 2009 dan 2008. Aset tetap per 31 Desember 2009 telah diasuransikan pada PT Bangun Askrida dengan nilai pertanggungan sebesar Rp23.634.224.441 dan per 31 Desember 2008 diasuransikan pada PT Berdikari Insurance dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.10.311.354.841. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian. 11 Pendapatan yang Masih Harus Diterima 2009 Hasil bunga efek-efek Hasil bunga kredit Hasil bunga antar bank Hasil bunga kredit antar bank Jumlah
7.039.762.153 23.950.824.573 380.948.118 9.224.213 31.380.759.057
2008 8.598.137.153 16.907.492.762 1.833.130.658 9.655.060 27.348.415.633
79
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
12 Biaya Dibayar Dimuka 2009 Premi asuransi Sewa Uang muka pegawai dan biaya kantor lainnya Jumlah
2008
144.147.592 2.815.089.317 724.518.521 3.683.755.430
204.576.462 1.707.852.829 13.764.521 1.926.193.812
2009 396.401.227 1.177.278.272 729.706.090 2.303.385.589
2008 297.159.020 395.415.909 1.320.668.028 2.013.242.957
13 Aset Lain-lain Persediaan Beban yang Ditangguhkan Lainnya Jumlah
Persediaan terdiri atas buku cek, materai/perangko, persediaan kartu ATM, serta persediaan aset murabahah . Beban Ditangguhkan terdiri atas software Sistem Operasi Bank dan hak atas tanah. Lainnya merupakan tagihan penyelesaian transaksi antar bank dan ATM. 14 Kewajiban Segera Pajak yang akan disetor Titipan Umum dan Transfer Bunga yang Masih Harus Dibayar Setoran Jaminan Jatuh Tempo Biaya yang Masih Harus Dibayar Bagi Hasil yang Belum Dibayar Lainnya Jumlah
2009 2.262.131.165 24.420.661.440 3.071.391 59.047.650 10.277.468.190 27.309.206 26.297.207 37.075.986.249
2008 3.209.340.640 18.628.134.232 167.435.931 55.085.800 3.981.507.909 63.974.268 2.974.198 26.108.452.978
Pajak yang akan disetor merupakan saldo persepsi, yaitu setoran pajak-pajak atas nama pihak ketiga yang akan disetorkan ke Kas Negara melalui Bank BPD Kalsel sebagai bank persepsi. Titipan umum pihak ketiga merupakan titipan iuran wajib PNSD Pemprov. Kalimantan Selatan, titipan PPh Pasal 21 Pemerintah Kota/Kabupaten se-Kalimantan Selatan, titipan penerimaan kliring, serta titipan lainya. Bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bunga deposito berjangka yang telah jatuh tempo tetapi belum dicairkan oleh nasabah yang bersangkutan. Setoran jaminan yang jatuh tempo terdiri atas jaminan pelaksanaan dan jaminan pembelian barang. Biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp10.277.468.190 merupakan biaya-biaya yang akan segera dibayarkan terdiri atas pengadaan aset sebesar Rp.4.844.031.648, biaya konsultan (pembuatan pedoman-pedoman) sebesar Rp.1.118.100.000, biaya promosi sebesar Rp395.110.000 serta biaya langganan air, listrik, telepon, surat kabar, dan biaya kantor lainnya sebesar Rp3.920.226.542. Bagi hasil yang belum dibayar merupakan bagi hasil deposito mudharabah yang belum dibayarkan oleh unit usaha syariah. 15 Giro Pihak Bukan Bank Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Giro Non Syariah Giro Wadiah Pihak ketiga Giro Non Syariah Giro Wadiah
Jumlah Total
2009
2008
1.074.123.972.722 886.013.839 1.075.009.986.561
1.126.843.243.824 1.126.843.243.824
951.811.004.181 13.937.228.472 965.748.232.653
807.514.127.932 16.314.737.581 823.828.865.513
2.040.758.219.214
1.950.672.109.337
Tingkat bunga Rekening Giro per-tahun sebesar 0% - 5% pada tahun 2009 dan 0% - 6% pada tahun 2008. Dalam saldo tersebut tidak terdapat rekening giro yang dijadikan sebagai jaminan kredit (cash collateral credit ), baik untuk tahun 2009 maupun tahun 2008.
80
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
16 Tabungan a. Menurut pihak penyimpan Pihak Bukan Bank Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Tabungan Non Syariah Tabungan Syariah Pihak ketiga Tabungan Non Syariah Tabungan Syariah
Jumlah Total
2009
2008
34.548.798.840 4.421.681.963 38.970.480.803
17.723.409.787 1.407.661.402 19.131.071.189
778.401.426.671 78.094.982.243 856.496.408.914
713.797.721.898 57.757.410.289 771.555.132.187
895.466.889.717
790.686.203.376
Bunga Tabungan per-tahun sebesar 0% - 6% pada tahun 2009 dan 0% - 5,68% pada tahun 2008. Dalam saldo tersebut termasuk tabungan yang dijadikan sebagai jaminan kredit (cash collateral credit ) yaitu sebesar Rp 1.633.404.382 untuk tahun 2009 dan Rp 3.450.662.517 untuk tahun 2008. b. Menurut jenis tabungan Jenis Tabungan Tabungan Simpeda Tabungan Banua Tabungan Haji Ar-Rahman Tabungan Mudharabah Al Barakah Tabungan Wadiah Al Amanah Jumlah
2009 733.900.326.494 68.529.097.793 11.843.659.565 81.148.455.808 45.350.057 895.466.889.717
2008 661.049.746.282 62.479.594.036 8.725.795.983 58.405.434.798 25.632.277 790.686.203.376
17 Deposito a. Menurut pihak penyimpan Pihak Bukan Bank Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Deposito Non Syariah Deposito Mudharabah Pihak ketiga Deposito Non Syariah Deposito Mudharabah
Jumlah
2009
2008
77.206.420.000 16.013.000.000 93.219.420.000
80.385.000.000 10.210.000.000 90.595.000.000
488.261.693.100 13.054.000.000 501.315.693.100
406.672.656.408 7.985.500.000 414.658.156.408
594.535.113.100
505.253.156.408
Tingkat bunga per-tahun sebesar 4,25% - 8% pada tahun 2009 dan 4,33% - 12% pada tahun 2008. Dalam saldo tersebut termasuk deposito yang dijadikan sebagai jaminan kredit (cash collateral credit ) yaitu sebesar Rp 3.414.000.000 untuk tahun 2009 dan Rp 4.597.000.000 untuk tahun 2008. b. Menurut periode jatuh tempo Jangka Waktu 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan lebih 12 bulan On Call Jumlah
2009 328.190.273.662 55.069.979.449 21.812.500.000 163.954.859.989 5.500.000 25.502.000.000 594.535.113.100
2008 229.253.056.408 56.933.000.000 22.100.500.000 180.916.100.000 165.500.000 15.885.000.000 505.253.156.408
81
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
c. Menurut sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo Jangka Waktu
2009
<= 1 bulan >1 - 3 bulan >3 - 6 bulan >6 - 12 bulan >12 bulan Jumlah
2008
370.721.573.662 129.630.179.449 13.167.359.989 81.016.000.000 594.535.113.100
268.811.056.408 188.738.500.000 23.837.600.000 23.860.500.000 5.500.000 505.253.156.408
18 Setoran Jaminan Setoran jaminan merupakan setoran jaminan pihak ketiga yang berkaitan dengan bank garansi dan save deposit box. 2009 Bank Garansi Save Deposit Box Jumlah
2008
304.578.288 49.950.000 354.528.288
2.000.000 42.000.000 44.000.000
19 Simpanan dari Bank Lain Tk Bunga/margin Rata-rata
Jumlah
per tahun (%)
Giro Tabungan Tabungan Mudharabah Jumlah
2009
2008
2,750% 3,750% 5,900%
2,500% 3,500% 5,984%
2009
634.961.220 11.090.802.578 375.781.276 12.101.545.074
2008
366.606.951 856.735.316 155.317.339 1.378.659.606
20 Pinjaman yang Diterima 2009 Kreditur Bank Indonesia Departemen Keuangan RI PT Bank Tabungan Negara Jumlah
386.356.960 384.500.325 770.857.285
2008 620.832.516 8.000.000.000 494.353.845 9.115.186.361
a. Pinjaman dari Bank Indonesia Merupakan kredit likuiditas yang digunakan untuk membiayai kredit kepemilikan rumah sederhana dan sederhana sehat. b. Pinjaman dari Departemen Keuangan RI Merupakan pinjaman yang berasal dari Pemerintah RI (Departemen Keuangan) dalam rangka pendanaan kredit usaha mikro dan kecil dari dana Surat Utang Pemerintah (SUP). Pinjaman dituangkan dalam perjanjian pinjaman antara Pemerintah RI dan BPD Kalsel No. KP-035/DP3/2004 tanggal 16 September 2004. Plafon kredit sebesar Rp 20.000.000.000,00 dengan suku bunga yang besarnya sama dengan tingkat bunga SUP yang dikenakan BI kepada Pemerintah RI yaitu sebesar suku bunga SBI berjangka 3 (tiga) bulan yang ditetapkan 3 (tiga) bulan sekali. Pokok pinjaman dibayar dalam 5 (lima) kali angsuran per setengah tahunan secara prorata setiap tanggal 10 Juni dan 10 Desember setiap tahun dengan angsuran pertama dimulai pada tanggal 10 Desember 2007 dan berakhir pada tanggal 10 Desember 2009. c. Pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara Merupakan Perjanjian Penerusan Pinjaman antara PT Bank Tabungan Negara dengan Bank BPD Kalsel yang sumber dananya berasal dari Rekening Dana Investasi (RDI) dalam rangka pembiayaan program kredit pemilikan rumah ( KPRS/RSS ) dengan biaya administrasi sebesar 3% per-tahun dan biaya komitmen 0,25% dari jumlah pinjaman yang belum ditarik.
82
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
21 Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi terkait dengan kegiatan usaha Bank BPD Kalsel dalam pemberian Bank Garansi. 2009 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
1.885.876.720 475.583.586 2.361.460.306
2008 1.042.158.397 843.718.323 1.885.876.720
22 Perpajakan a. Utang Pajak PPh Pasal 21 Wajib Pungut PPh Pasal 4 (2) Wajib Pungut PPh Badan
Jumlah b. Beban Pajak Pajak Tahun Berjalan Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Jumlah
2009 4.663.216.121 977.378.138 11.568.646.800 17.209.241.059 2009 48.440.646.800 (420.603.600) 48.020.043.200
2008 4.324.447.683 718.313.937 10.147.849.900 15.190.611.520 2008 38.255.849.900 (1.581.456.795) 36.674.393.105
c. Beban Pajak Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi dan beban pajak tahun berjalan sebagai berikut: 2009 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Ditambah (dikurangi) perbedaan permanen: Beban-beban rumah instansi Beban representasi, jamuan, dan tamu Beban rekreasi, olah raga, dan bacaan Beban asuransi dan transfer payment Denda/sanksi perpajakan Beban penyisihan/pencadangan Jumlah Ditambah (dikurangi) perbedaan temporer Beban penyusutan PPAP Non Kredit Beban pencadangan Penyisihan Kerugian Jumlah Jumlah Koreksi Fiskal Laba Kena Pajak Perhitungan Pajak Penghasilan 10% x Rp50.000.000 15% x Rp50.000.000 28% x Rp173.002.310.000 30% x Rp127.477.833.000 Pajak Badan Terutang Pajak yang telah disetor Utang Pajak Badan
2008
167.049.456.158
118.132.101.109
56.429.550 1.369.771.275 1.802.620.566 787.485.600 434.391.159 4.450.698.150
203.361.158 1.235.412.539 846.671.032 931.001.677 419.717.524 538.045.594 4.174.209.524
(18.004.380) (2.221.424.724) 3.746.169.572 (4.584.754) 1.502.155.714 5.952.853.864 173.002.310.000
(432.619.713) 76.471.318 5.436.647.608 191.023.437 5.271.522.650 9.445.732.174 127.577.833.000
48.440.646.800 48.440.646.800 36.872.000.000 11.568.646.800
5.000.000 7.500.000 38.243.349.900 38.255.849.900 28.108.000.000 10.147.849.900
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, Bank BPD Kalsel menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) ke kantor pajak atas dasar self-assessment . Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajak terutang.
83
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Pada bulan September 2008, telah dikeluarkan Perubahan Undang-Undang Pajak penghasilan yang berlaku mulai 1 Januari 2009, yaitu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, yang mengatur adanya perubahan tarif pajak penghasilan badan menggunakan tarif tunggal 28% untuk tahun 2009 dan tarif tunggal 25% untuk tahun 2010 dan seterusnya. d. Surat Ketetapan/Keputusan Perpajakan Dalam tahun pajak 2004, Bank BPD Kalsel kelebihan menyetor pajak PPh Badan sebesar Rp1.468.079.798,00, dibukukan sebagai Uang Muka Pajak. Atas kelebihan setor tersebut Kantor Pajak mengadakan pemeriksaan pajak (all taxes ) dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tertanggal 20 Maret 2006: PPh 23 sebesar Rp371.406,00, PPh 22 sebesar Rp111.000,00, PPh 21 sebesar Rp7.400.000,00, dan PPN sebesar Rp1.090.020,00; dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk PPh Badan sebesar Rp1.222.818.398,00. Atas SKPKB dan SKPLB tersebut Bank BPD Kalsel telah mengajukan keberatan. Pada tanggal 27 April 2006 telah diterbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) oleh Kantor Pajak untuk pembayaran kembali kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp1.222.818.398,00. Namun pembayaran tersebut dikompensasikan dengan SKPKB di atas dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp1.075.376.640,00 sehingga diterima sebesar Rp137.869.332,00. Atas SKPLB sebesar Rp1.222.818.398,00 dan STP tahun pajak 2005 sebesar Rp1.075.376.640,00 telah diajukan keberatan. Atas keberatan terhadap SKPLB tersebut Kantor Pajak menerbitkan Surat Keputusan tentang Keberatan yang berisi penolakan atas keberatan terhadap SKPLB tahun 2004 dan Bank BPD Kalsel telah menyetujuinya. Atas keberatan terhadap STP Kantor Pajak telah mengadakan pemeriksaan untuk tahun pajak tahun 2005 pada awal tahun 2008. Atas pemeriksaan tersebut, Kantor Pajak menerbitkan SKPKB untuk tahun-tahun pajak 1998, 2000, 2004, 2005, dan 2007 tertanggal 29 Januari 2008 sebesar total Rp148.911.133,00 untuk PPh Pasal 21, Rp519.480,00 untuk PPN, Rp3.600.192,00 untuk PPh Pasal 23, dan Rp91.309.747,00 untuk PPh Pasal 4(2); serta SKPLB untuk tahun pajak 2005 tertanggal 29 Januari 2008 sebesar total Rp821.189.300,00 untuk PPh Badan dan Rp16.580.399,00 untuk PPh Pasal 21. Atas terbitnya SKP tersebut Bank BPD Kalsel tidak mengajukan keberatan. Pada tanggal 20 Pebruari 2008 telah diterbitkan SPMKP sebesar Rp576.848.748,00 atas SKPLB PPh Badan sebesar Rp821.189.300,00. Sedangkan sisanya sebesar Rp244.340.552,00 dikompensasikan dengan SKPKB lainnya yang terbit tanggal 29 Januri 2008 tersebut. Untuk SKPLB lainnya akan dikompensasikan dengan pembayaran PPh Pasal 21 yang terutang tahun 2008. e. Uang Muka Pajak Mutasi saldo Uang Muka Pajak sebagai berikut: 2009 Saldo awal Penambahan Pengurangan Penerimaan Kompensasi Dibiayakan Saldo akhir
2008
nihil nihil
1.021.290.923 16.580.399
nihil nihil nihil nihil
576.848.748 260.920.951 200.101.623 -
f. Pajak Penghasilan Tangguhan Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan badan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari laba komersial sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan badan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari laba fiskal sebagai berikut: 2009 Laba komersial sebelum PPh badan Taksiran PPh berdasarkan tarif yang berlaku Efek pajak atas perbedaan permanen (positif) Efek pajak atas perbedaan permanen (negatif) Taksiran PPh sebelum beban (manfaat) pajak tangguhan Beban pajak tahun berjalan Beban (manfaat) pajak tangguhan
167.049.456.158 46.773.847.720 1.246.195.480 48.020.043.200 48.440.646.800 (420.603.600)
2008 118.132.101.109 35.422.130.248 1.252.262.857 36.674.393.105 38.255.849.900 (1.581.456.795)
84
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
g. Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak sebagai berikut: 2009
2008
Aset Pajak Tangguhan Saldo awal Penyisihan Imbalan Kerja Non Pendanaan Penyisihan Penghargaan Direksi Penyisihan Kerugian Non Kredit Penyisihan Kerugian Restrukturisasi Penyesuaian perubahan tarif pajak Jumlah
1.711.242.708 635.395.835 413.531.646 (621.998.923) (1.283.731) (330.811.921) 1.806.075.614
1.126.173.446 504.820.836 22.941.395 57.307.031 1.711.242.708
Kewajiban Pajak Tangguhan Saldo awal Beban Penyusutan Penyesuaian perubahan tarif pajak Jumlah Total Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan bersih
1.102.096.372 5.041.226 (184.222.860) 922.914.738 883.160.876
972.310.458 129.785.914 1.102.096.372 609.146.336
23 Kewajiban Lain-lain 2009 Pendapatan Diterima Dimuka Bunga yang Masih Harus Dibayar Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan Paska Kerja Lainnya Jumlah
2008
5.023.521.895 2.109.694.222 177.857.250 8.897.031.838 4.497.861.107 20.705.966.312
2.422.645.864 1.597.374.566 161.808.377 6.193.369.844 1.859.585.142 12.234.783.793
24 Modal Disetor Modal Dasar Bank BPD Kalsel tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sesuai dengan Perda Nomor 11 Tahun 2008 Tanggal 23 Juli 2008 sebesar Rp 500.000.000.000. Komposisi setoran modal tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dari masing-masing pemegang saham adalah sebagai berikut: 2009 Pemegang Saham Pemprov. Kalimantan Selatan Pemkot Banjarmasin Pemkab Banjar Pemkab Barito Kuala Pemkab Tanah Laut Pemkab Tapin Pemkab Hulu Sungai Utara Pemkab Hulu Sungai Tengah Pemkab Hulu Sungai Selatan Pemkab Tabalong Pemkab Kotabaru Pemkot Banjarbaru Pemkab Balangan Pemkab Tanah Bumbu Jumlah
Lembar 432.545 111.201 15.778 17.235 41.497 34.169 53.055 48.000 42.035 47.609 60.747 23.533 45.590 8.000 980.994
Persentasi 44,09% 11,34% 1,61% 1,76% 4,23% 3,48% 5,41% 4,89% 4,28% 4,85% 6,19% 2,40% 4,65% 0,82% 100%
Jumlah 108.136.250.000 27.800.250.000 3.944.500.000 4.308.750.000 10.374.250.000 8.542.250.000 13.263.750.000 12.000.000.000 10.508.750.000 11.902.250.000 15.186.750.000 5.883.250.000 11.397.500.000 2.000.000.000 245.248.500.000
85
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
2008 Pemegang Saham
Lembar
Pemprov. Kalimantan Selatan Pemkot Banjarmasin Pemkab Banjar Pemkab Barito Kuala Pemkab Tanah Laut Pemkab Tapin Pemkab Hulu Sungai Utara Pemkab Hulu Sungai Tengah Pemkab Hulu Sungai Selatan Pemkab Tabalong Pemkab Kotabaru Pemkot Banjarbaru Pemkab Balangan Pemkab Tanah Bumbu Jumlah
Persentasi
348.545 111.201 13.278 15.235 41.497 20.969 45.055 48.000 42.035 39.609 52.747 17.533 19.590 8.000 823.294
42,34% 13,51% 1,61% 1,85% 5,04% 2,55% 5,47% 5,83% 5,11% 4,81% 6,41% 2,13% 2,38% 0,97% 100%
Jumlah 87.136.250.000 27.800.250.000 3.319.500.000 3.808.750.000 10.374.250.000 5.242.250.000 11.263.750.000 12.000.000.000 10.508.750.000 9.902.250.000 13.186.750.000 4.383.250.000 4.897.500.000 2.000.000.000 205.823.500.000
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalsel Nomor: 1 Tahun 1993 tentang Bank BPD Kalsel yang terakhir diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalsel Nomor: 11 Tahun 2008 tanggal 23 Juli 2008 tentang Bank BPD Kalsel, yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Kalsel Tahun 2008 Nomor: 11 pada tanggal 23 Juli 2008, modal dasar Bank BPD Kalsel ditetapkan sebesar Rp 500.000.000.000, yang terdiri dari 2.000.000 lembar saham biasa @ Rp 250.000. 25 Setoran Modal yang Belum Disahamkan Setoran modal yang belum disahamkan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 merupakan setoran penambahan modal dari para pemegang saham yang belum mendapatkan pengesahan dari RUPS, dengan rincian sebagai berikut: Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Pemerintah Kota Banjarmasin Pemerintah Kabupaten Banjar Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Pemerintah Kabupaten Tapin Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Pemerintah Kabupaten Tabalong Pemerintah Kabupaten Kotabaru Pemerintah Kota Banjarbaru Pemerintah Kabupaten Balangan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Jumlah
2009
2008
216.034 152.296 149.565 30.649 117.703 78.939 175.568 2.582.676.969 64.709 32.474 209.523 100.000 2.584.004.429
216.034 152.296 149.565 30.649 117.703 78.939 500.175.568 44.969 64.709 32.474 209.523 2.000.100.000 2.501.372.429
26 Modal Sumbangan Saldo modal sumbangan tidak berubah sejak terakhir dibukukan pada tahun 1996, terdiri atas: Sumbangan dari Bank Indonesia Sumbangan dari Pemprov Kalimantan Selatan Jumlah
48.400.000 603.787.328 652.187.328
Sumbangan dari Bank Indonesia berupa peralatan komputer tahun 1993. Sumbangan dari Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan diperoleh berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor: 9 Tahun 1996 tanggal 12 Desember 1996 berupa penyertaan awal Bank BPD Kalsel pada 20 ( dua puluh ) BPR di Kalimantan Selatan.
86
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
27 Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi Laba atau rugi yang belum direalisasi berasal dari kenaikan atau penurunan bersih nilai wajar obligasi yang dibukukan sebagai "efek tersedia untuk dijual", sebagai berikut: 2009 Nilai wajar 31 Desember Nilai perolehan Laba atau (Rugi) yang belum direalisasi
2008
187.725.070.000 191.352.500.000 (3.627.430.000)
227.776.663.764 233.965.000.000 (6.188.336.236)
Saldo laba atau rugi yang belum direalisasi tanggal 31 Desember 2009 diperoleh dari selisih antara nilai pasar dengan nilai perolehan, sedangkan saldo tanggal 31 Desember 2008 dihitung dengan metode "discounted cashflows " karena tidak tersedianya harga pasar yang wajar untuk nilai obligasi tanggal 31 Desember 2008. 28 Selisih Revaluasi Aset Tetap Saldo selisih revaluasi aset tetap tidak berubah sejak terakhir dibukukan pada tahun 1986, terdiri atas: Dasar Pembukuan
Saldo
SK Menkeu No. 109/KMK.04/79 tanggal 27 Maret 1979 PP No. 45 tahun 1986 tanggal 2 Oktober 1986 Jumlah
36.012.793 91.122.600 127.135.393
29 Cadangan Umum 2009 Saldo awal Penambahan Saldo akhir
51.461.168.595 12.218.656.201 63.679.824.796
2008 41.996.569.262 9.464.599.333 51.461.168.595
Cadangan umum dibentuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham. Penambahan tahun 2009 berasal dari pembagian laba setelah pajak tahun 2008,sedangkan penambahan tahun 2008 berasal dari pembagian laba setelah pajak tahun 2007.
30 Cadangan Tujuan 2009 Saldo awal Penambahan Saldo akhir
34.033.218.205 8.145.770.800 42.178.989.005
2008 27.723.485.316 6.309.732.889 34.033.218.205
Cadangan tujuan dibentuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham. Penambahan tahun 2009 berasal dari pembagian laba setelah pajak tahun 2008, sedangkan penambahan tahun 2008 berasal dari pembagian laba setelah pajak tahun 2007.
31 Saldo Laba 2009 Saldo Awal Pembagian Laba Laba Ditahan Laba Bersih Tahun Berjalan Saldo Laba
81.457.708.004 (81.457.708.004) 119.029.412.958 119.029.412.958
2008 63.097.328.885 (63.097.328.885) 81.457.708.004 81.457.708.004
87
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Pembagian saldo laba dari hasil usaha tahun 2008 dan 2007 dilakukan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 tahun 1993 tentang Bank BPD Kalsel yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2008 dengan rincian sebagai berikut: Persentase Dividen Dana Pembangunan Cadangan Umum Cadangan Tujuan Dana Kesejahteraan Jasa Produksi Jumlah
45% 15% 15% 10% 7,5% 7,5% 100%
2009 36.655.968.602 12.218.656.201 12.218.656.201 8.145.770.800 6.109.328.100 6.109.328.100 81.457.708.004
2008 28.393.797.998 9.464.599.333 9.464.599.333 6.309.732.889 4.732.299.666 4.732.299.666 63.097.328.885
32 Komitmen dan Kontinjensi 2009 KOMITMEN Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit yang belum digunakan Jumlah Kewajiban Komitmen
2008
302.083.515.365 302.083.515.365
177.913.751.386 177.913.751.386
(302.083.515.365)
(177.913.751.386)
26.246.808.630 26.246.808.630
25.719.691.023 25.719.691.023
235.952.310.796 235.952.310.796
188.641.375.030 188.641.375.030
Jumlah Kontinjensi (bersih)
(209.705.502.166)
(162.921.684.007)
KOMITMEN DAN KONTINJENSI (bersih)
(511.789.017.531)
(340.835.435.392)
Jumlah Komitmen (bersih) KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi Bank Garansi Jumlah Kewajiban Kontinjensi
33 Hasil Bunga 2009 Kredit yang diberikan Non Syariah Syariah Jumlah hasil bunga kredit Efek-efek Penempatan dan giro pada Bank Indonesia Penempatan dan giro pada bank lain Jumlah
2008
295.159.561.624 14.163.696.776 309.323.258.400 22.556.312.319 57.911.314.866 60.476.481.467 450.267.367.052
207.674.297.454 7.692.978.948 215.367.276.402 24.616.996.550 111.605.394.036 46.820.613.977 398.410.280.965
2009 18.902.608.243
2008 17.422.377.889
34 Provisi dan Komisi Provisi dan Komisi atas Kredit yang diberikan
Jumlah di atas merupakan pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan pemberian kredit.
88
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
35 Beban Bunga 2009 Deposito Berjangka Non Syariah Mudharabah
Deposito on call Sertifikat Deposito Giro Non Syariah Wadiah Tabungan Non Syariah Mudharabah Antar Bank Bunga antar bank Bagi Hasil Mudharabah
Pinjaman yang diterima Provisi Jumlah
2008
40.169.006.005 1.571.278.706 41.740.284.711
44.991.308.029 1.043.887.527 46.035.195.556
31.730.447 -
22.496.487 -
99.175.446.865 208.948.788 99.384.395.653
90.637.923.216 130.389.780 90.768.312.996
21.237.471.263 2.816.093.500 24.053.564.763
18.643.718.736 1.164.939.128 19.808.657.864
234.854.339 11.787.937 246.642.276
390.558.158 10.125.066 400.683.224
547.954.528 307.432.896
930.930.752 168.163.381
166.312.005.274
158.134.440.260
36 Pendapatan Operasional Lainnya 2009 Administrasi / Penggantian Biaya Kredit Kelolaan Dividen Penyertaan Saham Asuransi Jaminan Kredit Transfer Dukungan/Referensi Bank Lain-Lain Jumlah
9.100.309.771 68.500.000 233.808.036 3.302.451.501 3.625.181.326 534.627.692 686.475.000 1.036.252.301 18.587.605.627
2008 7.602.754.956 211.790.360 2.751.690.087 2.378.700.623 534.881.072 601.110.000 1.477.752.785 15.558.679.883
37 Penyisihan Aset Produktif Penyisihan aset produktif merupakan beban penyisihan kerugian aset produktif berupa Giro dan Penempatan pada bank lain, Kredit yang diberikan, Efek-efek, Penyertaan saham, serta Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dari transaksi bank garansi. 2009 Giro & penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Penyertaan Saham Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi
(1.682.652.119) 7.911.887.736 475.583.586 6.704.819.203
2008 816.834.637 3.396.705.715 12.333.386.923 843.718.323 17.390.645.598
89
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
38 Umum dan Administrasi 2009 Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Premi Asuransi Sewa Pemeliharaan dan Perbaikan Komunikasi Listrik dan Air Tenaga Ahli Perlengkapan Kantor Jasa Komputer Perjalanan Dinas Rapat/Pertemuan Lainnya Jumlah
7.501.704.261 12.462.903.131 876.609.149 2.917.341.866 3.706.572.316 2.157.293.357 1.856.115.979 2.188.250.717 1.598.794.175 3.728.426.101 451.523.510 4.524.893.934 43.970.428.496
2008 6.333.424.450 10.690.118.588 785.745.096 2.324.392.750 5.814.084.567 1.789.703.314 856.720.900 2.084.485.728 1.303.373.666 3.206.287.463 1.340.372.300 2.102.028.115 38.630.736.937
39 Tenaga Kerja 2009 Gaji dan upah pegawai tetap Tunjangan Kegiatan Kerja Tunjangan Perbaikan Penghasilan Tunjangan Pajak Honor Pegawai Tidak Tetap Tunjangan Hari Raya Asuransi Pegawai Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Iuran Pensiun Pegawai Bekal Cuti Perawatan Kesehatan Tunjangan/Penghasilan Lainnya Jumlah
23.920.888.804 11.426.563.345 12.753.944.039 6.642.962.577 5.433.463.490 4.888.462.058 1.685.323.935 3.837.887.110 5.789.010.872 2.401.428.126 1.297.601.695 7.696.259.619 87.773.795.670
2008 21.454.211.175 11.526.696.155 11.913.102.051 9.761.820.965 3.745.631.000 4.710.626.793 1.638.874.353 4.329.913.186 5.191.033.271 2.168.728.675 923.806.162 9.077.735.490 86.442.179.276
40 Iklan & Promosi Iklan dan promosi sebesar Rp 6.877.173.154 dan Rp 5.304.299.474 merupakan beban iklan, promosi dan kegiatan-kegiatan pameran yang dilakukan sepanjang tahun 2009 dan 2008. 41 Lain-lain 2009 Insentif bendaharawan gaji Rekreasi dan olah raga Perjamuan Lain-lain Jumlah
3.910.486.513 1.549.306.066 835.389.382 2.787.768.776 9.082.950.737
2008 2.676.253.982 685.361.082 681.589.930 2.489.525.367 6.532.730.361
42 Pendapatan (Beban) Non Operasional 2009 Pendapatan Sewa Pendapatan Lainnya Hadiah/Kenang-kenangan Beban Lainnya Jumlah
105.399.509 1.551.300.969 (781.708.400) (861.944.308) 13.047.770
2008 30.220.787 1.115.332.411 (202.009.139) (1.767.749.781) (824.205.722)
90
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
43 Program Pensiun dan Imbalan Kerja a. Dana Pensiun Bank BPD Kalsel menyelenggarakan Dana Pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawannya. Manfaat Pensiun dihitung berdasarkan Peraturan Dana Pensiun yang diatur dalam Keputusan Direksi Bank BPD Kalsel Nomor 06/SK.DIR/SDM/2005 tanggal 24 Januari 2005 yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-079/KM.12/2006 tanggal 1 September 2006. Saldo kewajiban program imbalan kerja pada tahun 2009 dan 2008 mengacu pada hasil perhitungan Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama tanggal 2 Pebruari 2010 sesuai dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2004), "Imbalan Kerja" sebagai berikut: 2009 Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja Nilai Wajar Aset Program Status Pendanaan Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan)
(44.934.557.652) 39.990.541.545 (4.944.016.107) 9.712.466.241 4.768.450.134
2008 (30.023.835.866) 31.126.436.784 1.102.600.918 587.175.050 1.689.775.968
Beban Imbalan Kerja yang diakui dalam laporan laba rugi sebagai berikut: 2009 Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Hasil yang Diharapkan dari Aset Program Kerugian (Keuntungan) Aktuaria Beban Imbalan Kerja
2.757.622.097 3.002.383.587 (3.112.643.678) 2.647.362.006
2008 1.825.160.765 4.093.556.615 (2.343.645.263) 417.485.302 3.992.557.419
Mutasi program Imbalan Kerja sebagai berikut: 2009 Saldo awal Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan) Beban Imbalan Kerja Iuran Pemberi Kerja Saldo akhir Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan)
1.689.775.968 (2.647.362.006) 5.726.036.172 4.768.450.134
2008 491.654.933 (3.992.557.419) 5.190.678.454 1.689.775.968
b. Dana Kesejahteraan Pegawai Bank BPD Kalsel juga memberikan kompensasi imbalan kerja kepada karyawan melalui Dana Kesejahteraan Pegawai Bank BPD Kalsel sesuai Surat Keputusan Direksi No. 21/SK.DIR/SDM/2004 tanggal 7 April 2004 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 21/Kep.DIR/Dakes/2008 tanggal 22 Mei 2008 dan Surat Keputusan Direksi Nomor 18/Kep.DIR/Dakes/BPD/2009 tanggal 18 Agustus 2009. Saldo kewajiban program imbalan kerja pada tahun 2009 dan 2008 mengacu pada hasil perhitungan Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama tanggal 2 Pebruari 2010 sesuai dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2004), "Imbalan Kerja" sebagai berikut: 2009 Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja Nilai Wajar Aset Program Status Pendanaan Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan)
(8.926.805.869) 4.048.247.671 (4.878.558.198) 2.945.840.554 (941.131.871) (2.873.849.515)
2008 (3.187.968.153) 2.637.649.525 (550.318.628) 424.844.170 (2.313.983.898) (2.439.458.356)
91
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Beban Imbalan Kerja yang diakui dalam laporan laba rugi sebagai berikut: 2009 Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Hasil yang Diharapkan dari Aset Program Kerugian (Keuntungan) Aktuaria Biaya Jasa Lalu Non Vested Beban Imbalan Kerja
395.869.389 318.796.815 (263.764.953) (112.215.246) 95.705.154 434.391.159
2008 229.194.623 576.649.138 (280.701.279) 12.903.112 538.045.594
Mutasi program Imbalan Kerja sebagai berikut: 2009 Saldo awal Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan) Pembayaran Manfaat Beban Imbalan Kerja Iuran Pemberi Kerja Saldo akhir Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan)
(2.439.458.356) 434.391.159 (2.873.849.515)
2008 (1.901.412.762) (538.045.594) (2.439.458.356)
c. Pencadangan berdasarkan SK Direksi Nomor 17/KEP.DIR/SDM/2008 (Non Pendanaan)
Pada tanggal 25 Maret 2003 telah terbit Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-undang tersebut antara lain mengatur pendanaan dan besaran kompensasi yang wajib diberikan oleh pemberi kerja sehubungan dengan adanya pemutusan hubungan kerja yang meliputi uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak. Menurut pasal 167 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 tahun 2003, bahwa dalam hal manfaat pensiun yang diterima sekaligus ternyata lebih kecil daripada jumlah kompensasi yang wajib diberikan sesuai ketentuan Undang-undang tersebut, maka selisihnya wajib dibayarkan oleh pengusaha. Sesuai yang diwajibkan oleh Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tersebut, Direksi Bank BPD Kalsel mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 17/KEP.DIR/SDM/2008 tanggal 23 April 2008 yang mengatur kebijakan pembayaran pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang diperoleh karyawan Bank BPD Kalsel. Saldo kewajiban program imbalan kerja pada tahun 2009 dan 2008 mengacu pada hasil perhitungan Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama tanggal 2 Pebruari 2010 sesuai dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2004), "Imbalan Kerja" , sebagai berikut: 2009 Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja Nilai Wajar Aset Program Status Pendanaan Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan)
(14.699.129.034) (14.699.129.034) 6.204.068.451 2.471.878.260 (6.023.182.323)
2008 (11.968.743.322) (11.968.743.322) 6.564.544.488 1.650.287.347 (3.753.911.487)
Beban Imbalan Kerja yang diakui dalam laporan laba rugi sebagai berikut: 2009 Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Hasil yang Diharapkan dari Aset Program Kerugian (Keuntungan) Aktuaria Biaya Jasa Lalu Non Vested Beban Imbalan Kerja
1.001.147.108 1.196.874.332 24.348.953 360.476.036 2.582.846.429
2008 786.650.859 727.118.324 (130.344.147) 360.476.036 1.743.901.072
Mutasi program Imbalan Kerja sebagai berikut: 2009 Saldo awal Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan) Pembayaran Manfaat Beban Imbalan Kerja Iuran Pemberi Kerja Saldo akhir Imbalan Kerja Dibayar Dimuka (Cadangan)
(3.753.911.488) 313.575.594 2.582.846.429 (6.023.182.323)
2008 (2.319.900.409) 309.889.993 1.743.901.072 (3.753.911.488)
Perhitungan tersebut adalah diluar uang penggantian manfaat yang berkaitan dengan cuti tahunan dan ongkos pulang ke tempat dimana pekerja diterima bekerja.
92
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh Aktuaris Independen dalam perhitungan imbalan kerja sebagai berikut: 2009 Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Tingkat pensiun awal Selisih usia suami istri Kenaikan PhDP Kenaikan manfaat pensiun bulanan Tingkat bunga Kewajiban Aset Pembayar pajak Metode Perhitungan
2008
GAM - 1971 0,01% per tahun 0,50% per tahun 0,10% per tahun 5 tahun 5% per tahun 10% tiap dua tahun
GAM - 1971 0,01% per tahun 0,50% per tahun 0,10% per tahun 5 tahun 5% per tahun 10% tiap dua tahun
10% per tahun 10% per tahun Penerima pensiun Projected Unit Credit
12% per tahun 10% per tahun Penerima pensiun Projected Unit Credit
Manajemen Bank BPD Kalsel berpendapat bahwa manfaat karyawan yang diberikan melalui dana pensiun, yayasan kesejahteraan pegawai dan pencadangan non pendanaan telah sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003. 44 Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam kegiatan normal usahanya, Bank BPD Kalsel melakukan transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama jika dilakukan pada pihak ketiga (pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa), kecuali untuk kredit/pinjaman yang diberikan kepada direksi dan karyawan. 45 Informasi Segmen 2009 Syariah
Non Syariah
Jumlah
Aset Kas
256.907.954.607
1.841.096.742
258.749.051.349
Giro pada Bank Indonesia
159.889.182.803
21.922.845.629
181.812.028.432
1.285.201.689
46.482.544
1.331.684.233
Giro pada Bank Lain Penyisihan Kerugian
(12.852.016)
(464.825)
(13.316.841)
Kas dan Setara Kas (bersih)
418.069.487.083
23.809.960.090
441.879.447.173
Penempatan
815.056.644.973
67.832.461.331
882.889.106.304
Penyisihan Kerugian Penempatan (bersih)
(6.102.000.000) 808.954.644.973
(678.324.613) 67.154.136.718
(6.780.324.613) 876.108.781.691
Efek-efek
320.263.386.119
Penyisihan Kerugian Efek-efek (bersih) Kredit yang Diberikan Penyisihan Kerugian Kredit yang Diberikan (bersih) Penyertaan Penyisihan Kerugian Penyertaan bersih Rekening Antar Kantor Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Tetap bersih Uang Muka Pajak Pendapatan yang Masih Harus Diterima
(2.955.000.000) 317.308.386.119 2.250.332.533.967 (32.872.853.997) 2.217.459.679.970 3.020.128.120 (89.177.563) 2.930.950.557 106.681.280.247
149.173.187.516 (1.562.658.057) 147.610.529.459 -
320.263.386.119 (2.955.000.000) 317.308.386.119 2.399.505.721.483 (34.435.512.054) 2.365.070.209.429 3.020.128.120 (89.177.563) 2.930.950.557 -
95.677.262.953
1.929.602.939
97.606.865.893
(46.580.736.583)
(1.362.534.716)
(47.943.271.299)
49.096.526.370
567.068.223
31.380.759.057
49.663.594.594 -
-
31.380.759.057
Biaya Dibayar Dimuka
3.609.255.430
74.500.000
3.683.755.430
Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain
883.160.876 2.222.044.740
81.340.847
883.160.876 2.303.385.587
3.958.596.175.422
239.297.535.337
4.091.212.430.513
Jumlah Aset
93
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Kewajiban Kewajiban Segera
36.882.717.163
193.269.086
37.075.986.249
2.025.934.976.902
14.823.242.311
2.040.758.219.214
Tabungan
812.950.225.511
82.516.664.206
895.466.889.717
Deposito
565.468.113.100
29.067.000.000
594.535.113.100
375.781.276
12.101.545.074
Giro
Setoran Jaminan Simpanan dari Bank Lain Pinjaman yang diterima Utang Pajak Est. Kerugian Komitmen & Kontijensi
354.528.288 11.725.763.798 770.857.285 17.099.893.824 2.361.460.306
Rekening Antar Kantor
-
Kewajiban Pajak Tangguhan
-
Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban
354.528.288 -
770.857.285
109.347.235 -
17.209.241.059 2.361.460.306
106.681.280.247 -
-
20.423.661.329
282.304.983
20.705.966.312
3.493.972.197.506
234.048.889.344
3.621.339.806.604
245.248.500.000
-
245.248.500.000
2.584.004.429
-
2.584.004.429
652.187.328
-
Ekuitas Modal Disetor Setoran Modal yang Belum Disahamkan Modal Sumbangan Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi Selisih Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Cadangan Tujuan Laba Ditahan Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
(3.627.430.000)
-
127.135.393
-
127.135.393
63.679.824.796
-
63.679.824.796
42.178.989.005
-
42.178.989.005
113.780.766.965
5.248.645.993
119.029.412.958
464.623.977.916
5.248.645.993
469.872.623.909
3.958.596.175.422
239.297.535.337
4.091.212.430.513
434.492.543.731
15.774.823.321
450.267.367.052
Pendapatan bunga Hasil Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Beban Bunga Bunga Pendapatan Bunga bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Laba Ditahan
652.187.328 (3.627.430.000)
18.521.379.044
381.229.199
18.902.608.243
453.013.922.775
16.156.052.520
469.169.975.295
(161.703.896.343)
(4.608.108.931)
(166.312.005.274)
291.310.026.432
11.547.943.589
302.857.970.021
18.346.270.770
241.334.858
(148.886.068.476) 160.770.228.726 1.030.581.439 161.800.810.165
18.587.605.628
(5.523.098.784)
(154.409.167.260)
6.266.179.663
167.036.408.389
(1.017.533.670) 5.248.645.993
13.047.769 167.049.456.158
48.020.043.200
-
48.020.043.200
113.780.766.965
5.248.645.993
119.029.412.958
94
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
2008 Non Syariah
Syariah
Jumlah
Aset Kas
222.709.790.901
1.294.961.550
224.004.752.451
Giro pada Bank Indonesia
173.834.099.650
15.783.053.911
189.617.153.561
1.998.198.534
2.328.178
2.000.526.712
Giro pada Bank Lain Penyisihan Kerugian
(19.982.235)
(23.282)
(20.005.517)
Kas dan Setara Kas (bersih)
398.522.106.850
17.080.320.357
415.602.427.207
Penempatan
898.840.000.000
666.066.191
899.506.066.191
Penyisihan Kerugian
(8.988.400.000)
Penempatan (bersih)
889.851.600.000
Efek-efek
577.656.070.497
Penyisihan Kerugian Efek-efek (bersih) Kredit yang Diberikan Penyisihan Kerugian Kredit yang Diberikan (bersih) Penyertaan Penyisihan Kerugian Penyertaan bersih Rekening Antar Kantor Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Tetap bersih Uang Muka Pajak Pendapatan yang Masih Harus Diterima Biaya Dibayar Dimuka Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain Jumlah Aset
(2.955.000.000)
(6.660.662) 659.405.529 -
(8.995.060.662) 890.511.005.529 577.656.070.497
-
(2.955.000.000)
574.701.070.497 1.626.046.802.554 (25.172.385.706) 1.600.874.416.848 2.425.357.302 (89.177.563) 2.336.179.739 51.879.336.311 76.721.284.785 (40.538.775.856) 36.182.508.929 27.348.415.633 1.810.993.812 609.146.337 2.004.033.804 3.586.119.808.760
131.131.169.490 (1.351.238.612) 129.779.930.878 1.731.642.940 (1.179.187.489) 552.455.451
25.870.654.512 1.934.357.371.756 731.521.131.685 487.057.656.408 44.000.000 1.223.342.267 9.115.186.361 1.885.876.720 15.015.261.591 12.034.887.695 3.218.125.368.995
237.798.466 16.314.737.581 59.165.071.691 18.195.500.000
115.200.000 9.209.154 148.196.521.369
574.701.070.497 1.757.177.972.044 (26.523.624.318) 1.730.654.347.726 2.425.357.302 (89.177.563) 2.336.179.739 78.452.927.725 (41.717.963.345) 36.734.964.380 27.348.415.633 1.926.193.812 609.146.337 2.013.242.957 3.682.436.993.817
Kewajiban Kewajiban Segera Giro Tabungan Deposito Setoran Jaminan Simpanan dari Bank Lain Pinjaman yang diterima Est. Kerugian Komitmen & Kontijensi Utang Pajak Rekening Antar Kantor Kewajiban Pajak Tangguhan Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban
155.317.339 175.349.929 51.879.336.311 199.896.098 146.323.007.415
Ekuitas Modal Disetor Setoran Modal yang Belum Disahamkan Modal Sumbangan Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi
205.823.500.000 2.501.372.429 652.187.328 (6.188.336.236)
-
26.108.452.978 1.950.672.109.337 790.686.203.376 505.253.156.408 44.000.000 1.378.659.606 9.115.186.361 1.885.876.720 15.190.611.520 12.234.783.793 3.312.569.040.099 205.823.500.000 2.501.372.429 652.187.328 (6.188.336.236)
95
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009 BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Selisih Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Cadangan Tujuan Laba Ditahan Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
127.135.393 51.461.168.595 34.033.218.205 79.584.194.050 367.994.439.764
1.873.513.954 1.873.513.954
127.135.393 51.461.168.595 34.033.218.205 81.457.708.004 369.867.953.718
3.586.119.808.759
148.196.521.369
3.682.436.993.817
389.613.591.998 23.573.043.577 413.186.635.575
8.796.688.967 309.438.402 9.106.127.369
398.410.280.965 23.882.481.979 422.292.762.944
(155.785.098.759) 257.401.536.816 8.872.500.251 (162.597.388.535) 12.581.938.623 116.258.587.155
(2.349.341.501) 6.756.785.868 226.075.542 (4.262.163.356) (847.184.100) 1.873.513.954
(158.134.440.260) 264.158.322.684 9.098.575.793 (166.859.551.891) 11.734.754.523 118.132.101.109
36.674.393.105 79.584.194.050
1.873.513.954
36.674.393.105 81.457.708.004
Pendapatan bunga Hasil Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Beban Bunga Bunga Pendapatan Bunga bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Laba Ditahan
46 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum PBI Nomor 3/21/PBI/2001 mewajibkan bank-bank di Indonesia mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005. (dalam jutaan Rupiah) 2008
2009 Komponen Modal Modal Inti Modal Pelengkap Sub Jumlah Pengurang Jumlah Modal Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dengan memperhitungkan risiko kredit Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan risiko kredit Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar
411.223 33.042 444.265 (3.020) 441.245
334.409 25.693 360.102 (2.425) 357.677
2.633.198
2.045.306
2.735.711
2.168.966
16,76%
17,49%
16,13%
16,49%
47 Manajemen Risiko Risiko pada Bank BPD Kalsel dikelola melalui empat tahapan, yaitu identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank BPD Kalsel telah menyusun struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, kebijakan, ukuran, kompleksitas, dan kemampuan bank, yaitu: Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko, serta beberapa unit kerja yang memiliki fungsi yang berbeda dalam mendukung pelaksanaan dan pengelolaan risiko, yaitu: Asset and Liability Committee (ALCO), support pengendali risiko, staf support group ALCO, dan Kontrol Internal Cabang. Bank BPD Kalsel juga telah mengikut-sertakan karyawannya untuk mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko.
96
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Risiko Kredit Proses kajian risiko kredit telah diatur melalui Komite Kebijakan Perkreditan dan dibahas dalam Komite Manajemen Risiko terkait dengan profil risiko kredit tahun berjalan serta selanjutnya dibahas dalam Komite ALCO terkait dengan suku bunga beserta pengaruhnya. Pemantauan secara berkala dan sesuai kebutuhan dengan tujuan untuk menjamin kualitas kredit yang sehat, konsistensi proses kredit, dan pengembangan budaya kredit di tiap-tiap unit bisnis terkait. Pengembangan sistem pengukuran risiko terus dikembangkan dengan menggunakan Model credit rating system untuk mengukur tingkat risiko tiap debitur termasuk nantinya pengkinian data base kredit yang tersentralisasi dan dikelompokkan berdasarkan kualitas kredit dalam rangka pengelolaan portofolio kredit. Kebijakan Persetujuan Kredit Bank BPD Kalsel mencakup berbagai konsep, antara lain: penetapan target market yang dibiayai, legalitas usaha, jaminan, fisibilitas usaha, kapabilitas nasabah, kondisi ekonomi, besarnya kredit yang diajukan, kewenangan penentuan batas kredit, tanggung jawab petugas kredit, proses persetujuan kredit, kesepakatan kredit, dan persetujuan pencairan kredit. Selanjutnya terdapat Komite Kredit yang mempunyai kewenangan untuk menyetujui pemberian kredit, baik di tingkat Kantor Pusat maupun tingkat Kantor Cabang. Risiko Pasar Proses pengkajian risiko dan pengelolaan risiko pasar dilakukan oleh ALCO dan membantu Direksi dalam hal meminimalkan risiko dan meningkatkan keuntungan terkait dengan aset & kewajiban bank. Komite ini secara rutin melakukan pembahasan yang berhubungan perubahan eksternal yang terkait dengan makro ekonomi, perubahan kurs, perubahan tingkat suku bunga, dan perubahan kebijakan Bank Indonesia. Pada saat ini Bank BPD Kalsel telah memiliki pedoman kebijakan Treasury dan Pedoman Manajemen Risiko Pasar dalam rangka pengendalian risiko pasar. Dalam hal ini, pengukuran dan kecukupan modal yang diperhitungkan untuk meng-cover risiko pasar masih menggunakan pendekatan standard (standard approach ). Pengelolaan perubahan risiko suku bunga khususnya yang berkenaan dengan portofolio pada banking book yang dapat mempengaruhi nilai dari aset berbunga tetap, baik itu pada posisi kredit, posisi surat utang negara (SUN), dana pihak ketiga (tabungan, deposito & giro) dan dana pinjaman yang dapat mempengaruhi net interest income (NIM) dilakukan dengan melakukan pengukuran Gap Suku Bunga (repricing gap ) yang dianalisis secara berkala setiap bulan oleh System Support Grup ALCO (SSG-ALCO) dan dibahas serta ditetapkan oleh ALCO. Risiko Likuiditas Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko likuiditas yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit likuiditas serta penetapan strategi pendanaan yang diikuti dengan strategi pemeliharaan akses pasar untuk kebutuhan likuiditas. Tanggung jawab pengelolaan dan pemantauan keperluan likuiditas harian berdasarkan hasil keputusan ALCO dilakukan oleh Divisi Dana Jasa dengan menggunakan pendekatan pengukuran untuk mengelola risiko likuiditas kepada cash flow concept seperti Basic Surplus dan Liquidity Profile . Risiko Operasional Tujuan pengelolaan risiko operasional adalah untuk memastikan bahwa Bank BPD Kalsel memiliki kebijakan, mekanisme, dan praktik yang tepat untuk menghindari kegagalan atau kerugian, meminimalkan kerugian yang terantisipasi dan tidak terantisipasi, serta memastikan penerapan peluang bisnis baru secara cepat di bawah kendali manajemen risiko. Bank BPD Kalsel berupaya mengurangi risiko operasional dengan mempertahankan sistem kendali internal yang komprehensif.
Bank BPD Kalsel terus berupaya mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan di bidang manajemen risiko operasional, termasuk merumuskan standar dan teknik yang digunakan secara kualitatif dan kuantitatif melalui sejumlah pendekatan yang direkomendasikan oleh Basel, merumuskan metode penilaian, serta melakukan kajian terhadap produk, kebijakan, dokumentasi serta aspek operasional perbankan lainnya untuk melindungi Bank BPD Kalsel dari risiko yang tidak diinginkan. Risiko Kepatuhan Bank BPD Kalsel secara khusus telah membentuk Unit Kepatuhan yang berperan aktif memantau kesesuaian seluruh kegiatan operasional Bank BPD Kalsel dengan peraturan dan perundangan eksternal serta prosedur internal. Selain itu, fungsi pemantauan kepatuhan Bank BPD Kalsel juga menjadi tanggungjawab Direktur Kepatuhan, SKAI (Audit Internal) dan Divisi KMR. Risiko Hukum Risiko hukum dikelola untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank BPD Kalsel dengan pihak ketiga telah didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank BPD Kalsel.
97
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BANK BPD KALSEL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali disebutkan lain)
Pelaksanaan pengelolaan risiko hukum dilaksanakan oleh Sub-Divisi Hukum Sistem & Prosedur (HSP) pada Divisi Kepatuhan & Manajemen Risiko, terutama penanganan yang bersifat preventif terhadap kasus hukum yang timbul dan dinilai masih bisa ditanggulangi oleh intern Bank, tetapi terhadap kasus-kasus tertentu yang dinilai mengandung bobot risiko hukum yang tinggi, pihak manajemen melibatkan konsultan hukum untuk penanganannya. Risiko Reputasi Untuk menjaga dari pemberitaan dan persepsi negatif, Bank BPD Kalsel secara rutin melakukan pemantauan berita yang berhubungan dengan Bank BPD Kalsel dalam berbagai media yang dilakukan oleh Corporate Affairs dan Unit Manajemen Risiko untuk menghindari terulangnya kasus serupa. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia Nomor: 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah, melalui Unit Pelayanan Nasabah di Kantor Cabang dan Unit Audit Intern (SKAI) yang ditunjuk untuk mengawasi jalannya pelaksanaan, Bank BPD Kalsel berupaya untuk menanggapi guna memberikan pelayanan terbaik dalam menangani keluhan dan memberikan solusi kepada nasabah terhadap keluhan yang disampaikan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya tanggapan yang negatif terhadap pelayanan yang diberikan Bank atau pemberitaan negatif ke media massa. Risiko Strategis Bank BPD Kalsel mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif yang dikelola oleh Divisi Perencanaan dan penilaian risiko atas kebijakan yang dilakukan tergambar pada laporan profil risiko bank yang dibuat oleh Divisi KMR. 48 Penyusunan Laporan Keuangan Manajemen Bank BPD Kalsel bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Bank BPD Kalsel Tahun 2009 dan 2008.
98
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jl. A. Yani Km. 33, Banjarbaru - 70711 (0511) 4781116 - 4772957- 4780584-4780853 – 4782037 – 4782547 Fax. : (0511) 4774501 eMail :
[email protected],
[email protected], situs : www.bpkp.go.id
Lampiran : 1 / 1 - 1
DASAR, SIFAT DAN LUAS AUDIT 1. Dasar Audit Audit atas Laporan Keuangan Bank BPD Kalsel untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dilakukan berdasarkan:
Surat Direktur Utama Bank BPD Kalsel Nomor : 4326/Ank-SKAI/KP/009 tanggal 22 Oktober 2009 perihal Audit atas Laporan Keuangan Bank BPD Kalsel tahun buku 2009.
Surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalsel Nomor: S-7631/PW16/4/2009 tanggal 17 November 2009 perihal Audit Independen atas Laporan Keuangan dan Audit Kinerja Bank BPD Kalsel Tahun 2009.
2. Sifat dan Luas Audit Audit ini bersifat pemeriksaan keuangan umum (General Audit) atas laporan keuangan Bank BPD Kalsel untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Audit dilaksanakan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan adanya perencanaan dan pelaksanaan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Luas audit mencakup:
Pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan,
Penilaian atas standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen,
Penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Pelaksanaan audit lapangan berakhir pada tanggal 18 Maret 2010.
99
` LAPORAN TAHUNAN BANK KALSEL 2009
LEMBAR INI SENGAJA DIKOSONGKAN
100