Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol. 2 No 04 Juli 2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS MELALUI SISTEM GUGUS DI SMA NEGERI 1 CEPIRING SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Endang Widarti Guru SMA N I Cepiring, Kendal
ABSTRAKSI Guru merupakan tenaga pendidik yang bertugas mencerdaskan bangsa dalam semua aspek. Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan salah satu kemampuan guru dalam melakukan perbaikan kualitas pembelajaran dan praktik pembelajaran. Kurangnya pemahaman guru di SMA Negeri 1 Cepiring dalam menuliskan laporan penelitian tindakan kelas merupakan kendala yang melatar belakangi penulis dalam menulis laporan penelitian tindakan sekolah ini. Salah satu solusi dalam masalah ini penulis menggunakan metode pembimbingan sistem gugus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah melalui pembimbingan system gugus bagi guru SMA Negeri 1 Cepiring semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dapat meningkatkan kemampuan pengembangan profesi guru dalam penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan sekolah yang terdiri dari dua siklus. Siklus I terdiri dari dua pertemuan dan siklus II terdiri dari tiga pertemuan yang meliputi kegiatan : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Pada siklus Idiperoleh klasifikasi nilai penyusunan PTK yaitu rata-rata nilai tertinggi 2,3, nilai rata-rata terendah 1,3 dengan rata-rata nilai 1,8. Namun demikian rata-rata nilainya belum kategori baik. Pada Siklus II diperoleh nilai klasifikasi nilai penyusunan PTK yaitu nilai tertinggi 3,0, nilai terendah 2,7 dan nilai rata-rata 2,9, semua proposal yang disusun subjek penelitian dikatagorikan sangat baik karena nilai rata-ratanya diatas 2.Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa pembimbingan system gugus dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis laporan penelitian tindakan kelas dalam mengembangkan keprofesiannya. Kata Kunci : Sistem gugus, pengembangan profesi guru, penelitian tindakan kelas. PENDAHULUAN
pendidikan
formal,
A. Latar Belakang
pendidikan
dasar
Guru adalah pendidik professional dengan mengajar,
tugas
utama
pada dan
jenjang
pendidikan
menengah. Guru professional akan
mendidik,
tercermin
dalam
penampilan
membimbing,
pelaksanaan pengabdian tugas-tugas
mengarahkan, melatih, menilai dan
yang ditandai dengan keahlian baik
mengevaluasi peserta didik pada jalur
dalam 29
materi
maupun
metode.
Keahlian yang dimiliki oleh guru
sistem gugus bagi guru SMA Negeri 1
profesional
Cepiring semester 2 tahun pelajaran
diperoleh
adalah
keahlian
melalui
suatu
dan
pelatihan
pendidikan
yang proses
2015/2016.
yang
Rumusan Masalah
diprogramkan secara khusus untuk itu.
Berdasarkan
uraian
di
Seorang guru yang professional harus
permasalahan
mampu mengembangkan kemampuan
tindakan sekolah inidapat dirumuskan
guru dalam pembelajaran.Penelitian
sebagai
Tindakan kelas atau PTK merupakan
pembimbingan sistem gugus bagi guru
salah satu kemampuan guru dalam
SMA Negeri 1 Cepiring semester 2
melakukan
kualitas
tahun
praktik
meningkatkan
perbaikan
pembelajaran
dan
pembelajaran.
berikut
pelajaran
penelitian
“Apakah
melalui
2015/2016
dapat
kemampuan
pengembangan profesi guru dalam
Salah satu cara meningkatkan
penelitian tindakan kelas (PTK)?
kemampuan pengembangan profesi guru
dalam
atas,
Tujuan Penelitian
dalam
PTK
adalah
berkelompok
atau
bersama-sama.
masalah diatas, tujuan dari Penelitian
Gugus sekolah merupakan kumpulan
Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah
dari beberapa sekolah (3-8 sekolah)
Ingin
yang berdekatan dimana guru, kepala
pembimbingan sistem gugus bagi guru
sekolah dan pengawas sekolah dapat
SMA Negeri 1 Cepiring semester 2
melakukan kegiatan-kegiatan secara
tahun
bersama-sama
untuk
meningkatkan
masalah
berkaitan
yang
secara
Berdasarkan
mengatasi dengan
dari
mengetahui
pelajaran
rumusan
apakah
melalui
2015/2016
dapat
kemampuan
pengembangan profesi guru dalam
pelaksanaan pendidikan.
penelitian tindakan kelas (PTK).
Berdasarkan uraian latar belakang
Manfaat Penelitian
di atas maka penulis tertarik untuk
Berdasarkan
rumusan
masalah
mengadakan penelitian yang akan
dan tujuan yang ingin dicapai dalam
dituangkan
penelitian tindakan sekolah (PTS)
dalam
sebuah
bentuk
tulisan penelitian tindakan sekolah
diatas,
dengan
diharapkan dapat bermafaat secara
judul
“Peningkatan
maka hasil
Kemampuan Pengembangan Profesi
teoritis
Guru
Tindakan
teoritis, hasil penelitian ini diharapkan
Kelas (PTK) melalui pembimbingan
dapat menemukan beberapa prinsip
Dalam
Penelitian
30
maupun
penelitian ini
praktis.
Secara
peningkatan
kemampuan
pembimbingan sistem gugus dalam
pengembangan profesi guru dalam
meningkatkan
penelitian
pengembangan profesi guru dalam
tindakan
kelas
(PTK)
kemampuan
melalui pembimbingan gugus. Adapun
penelitian
kegunaan
mempunyai banyak kelebihan yaitu
penelitian
secara ini
praktis
diharapkan
hasil mampu
tindakan
meningkatkan
kelas
komunikasi
(PTK)
dan
menemukan cara-cara yang praktis,
kerjasama antar guru dan sekolah
efektif
dalam
dan
efisien
dalam
menyelenggarakan pembimbingan
berbagai gugus
meningkatkan
mengembangkan
keprofesionalan guru, menumbuhkan
untuk
semangat
kemampuan
kompetitif
anggota gugus
dikalangan
dan menyebarkan
pengembangan profesi guru.
inovasi dalam pembelajaran. Sehingga
Kerangka Berpikir
diharapkan
Sebelum melakukan penelitian peneliti
belum
peserta
melaksanakan
menerapkan
menuliskan
gugusmampu
sampai laporan
perlaksanaan
pembimbingan sistem gugus dalam
penelitian
mendorong guru SMA Negeri 1
diprekdisi dari kondisi awal ke siklus
cepiring
kedua
dalam
mengembangan
tindakan
dengan
kelas.Sehingga
mengalami
peningkatan
profesinya melalui penelitian tindakan
aktifitas. Gambar kerangka berpikir
kelas (PTK).
pada penelitian ini dapat dilihat pada
Berdasarkan kajian teori diatas dengan
menerapkan Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir Setelah adanya Tindakan
gambar 2.1 berikut:
strategi Belum Menerapkan Sistem Gugus Menerapkan sitem gugus
Pengembangan Profesi Guru Meningkat
Pengembangan Profesi Guru Rendah Siklus I Menerapkan Pembimbingan Sistem Gugus Siklus II Menerapkan Pembimbingan Sistem Gugus dengan WhatsApp
Gambar 1. Kerangka Berpikir. 31
Pada penelitian ini tindakan
instrumen, kajian dokumen kondisi
hanya dilakukan dua kali, maka
prasiklus serta pengurusan perijinan
setelah dilakukan tindakan pada siklus
penelitian.
yang kedua di duga melalui penerapan
Februari sampai dengan bulan Maret
pembimbinan
melakukan
sistem gugus
dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam
dengan
pengembangan
sistem
profesi
melalui
Pertengahan
kegiatan
bulan
pembelajaran
menerapkanpembimbingan gugus
dengan
2
siklus.
penelitian tindakan kelas di SMA
Dilanjutkan pada akhir bulan Maret
Negeri 1 Cepiring semester 2 tahun
melakukan analisis data hasil kegiatan
pelajaran 2015-2016.
pembelajaran
METODE PENELITIAN
pembimbingan
Waktu Penelitian
mendiskusikan hasil analisis dengan
Penelitian ini dilaksanakan
menggunakan
kolaborator.
gugus
dan
Penyusunan
dan
pada bulan Januari sampai dengan
pengesahan laporan dilakukan awal
April
bulan).
bulan April. Alokasi waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian diawali pada
secara skematis dapat dilihat di table 1
bulan
berikut:
2016
Januari
(empat
sampai
dengan
penyusunan proposal lengkap dengan Tabel 1. Alokasi Waktu Penelitian Waktu No
Kegiatan
Januari
Februari
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Penyusunan 1
V v v proposal penelitian Penyusunan
2
instrumen penelitian
V V
dan perijinan Pengumpulan data 3
V V siklus 1 dan siklus 2
32
V V
4 5 1
April 2 3 4
4
Analisis data
V
V
5
Pembahasan/Diskusi
V
V
Penyusunan 6
V V Laporan
7
Desiminasi
V V
semua hasilpenelitian yang dilakukan
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di
oleh
Negeri
yang
mengikuti pembimbingan penelitian
beralamatkan di Jl. Sri Agung No. 57
tindakan kelas.Penelitian ini dilakukan
Desa Cepiring Kecamatan Cepiring
dengan melalui empat tahap, yakni 1)
Kabupaten Kendal pada semua guru
perencanaan
SMA Negeri 1 Cepiring dan guru-guru
pelaksanaan tindakan; 3) observasi
SMA disekitarnya
dan interpretasi; 4)refleksi.
Subjek dan Objek Penelitian
Sumber Data
Subjek Penelitian
1.
SMA
1
Penelitian
Cepiring
guru
gugus
tindakan;
selama
2)
Data Primer
dilaksanakan
Data primer yaitu data yang
pada semua guru SMA Negeri 1
diperoleh langsung dari sumbernya.
Cepiring
SMA
Sumber data variabel kemampuan
disekitarnya. Peserta penelitian ini
menyusun proposal PTK yakni data
berjumlah 37 guru, terdiri dari Guru
kuantitas dan data kualitas kelayakan
SMA
yang
proposal. Data kuantitas adalah jumlah
N
proposal yang disusun oleh guru yang
dan
Negeri
berjumlah
ini
semua
21
guru-guru
1
Cepiring guru,
SMA
Kaliwungu 4 guru, SMA NEGERI
telah
dibimbing.
Rowosari 9 guru, SMA Negeri Gemuh
kelayakan
1 guru, dan SMA Negeri 2 Kendal 2
kelayakan
guru.
guru.
Objek Penelitian
2.
adalah
Data
kualitas
hasil
penilaian
proposal yang disusun
Data Sekunder
Objek penelitian ini adalah
Data sekunder yaitu data yang
hasil penelitan tindakan kelas, dalam
diperoleh secara tidak langsung dari
penelitian ini yang dimaksud dengan
sumbernya. Data ini berupa dokumen-
hasil penelitian tindakan kelas adalah
dokumen dan olah data yang diperoleh 33
dari Tata Usaha SMA Negeri 1
Dari pengertian di atas, maka
Cepiring Kabupaten Kendal. Selain itu
validasi data dalam penelitian ini
juga data dari guru lain atau teman
dengan
kolabolator dalam penelitian.
teman sejawat atau disebut dengan
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
kolaborator
Teknik
pengumpulan
data
cara
penelitian
melibatkan
dalam serta
observer
pelaksanaan
disahkan
oleh
kuantitas kemampuan guru menyusun
pembimbing penelitian tindakan kelas.
PTK diperolah dengan menghitung
Analisis Data
jumlah laporan PTK yang disusun guru.Data
kelayakan
Analisis data dalam penelitian ini
proposal
menggunakan penelitian komparatif
diperoleh dari penilaian laporan PTK,
adalah
dengan instrumen penilaian PTK.
membandingkan.
Penelitian
Nilai pembimbingan PTK dengan nilai
dilakukan
membandingkan
tertinggi 3.
persamaan dan perbedaan dua atau
Validasi Data
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek
Dalam penelitian ini validasi data menggunakan
teknik
penelitian
yang
untuk
bersifat ini
yang di teliti berdasarkan kerangka
triangulasi,
pemikiran tertentu. Pada penelitian ini
teknik ini bertujuan bukan untuk
variabelnya
mencari kebenaran tentang beberapa
untuk sampel yang lebih dari satu atau
fenomena,
dalam waktu yang berbeda.
peningkatan
tetapi
lebih
pemahaman
pada
masih
mandiri
tetapi
peneliti
Nilai yang telah dikumpulkan
terhadap apa yang telah ditemukan
akan ditabulasi dalam tabel, dihitung
(Sugiyono, 2006: 271). Triangulasi
prosentasenya
dan
dianalisis
diartikan sebagai pengecekan data dari
menggunakan
analisis
deskriptif.
berbagai sumber dengan berbagai
Masing-masing lembar penilaian PTK
cara, dan berbagai waktu. Triangulasi
melalui 3 katagori, yakni skor 3 jika
Sumber menurut Patton (Moleong,
indikator ada seluruhnya dan tidak ada
2007: 330) bahwa “Triangulasi dengan
revisi atau sangat baik, skor 2 jika
sumber berarti membandingkan dan
indikator muncul dan sedikit revisi
mengecek balik derajat kepercayaan
atau baik, skor 1 jika indikator muncul
suatu
sebagian dan banyak revisi atau
informasi
yang
diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda
kurang baik.
dalam penelitian kualitatif”
34
Pelatihan dibuka dengan pembinaan
Indikator Kinerja Tindakan dalam penelitian ini
oleh kepala sekolah SMA Negeri 1
dikatakan berhasil jika terdapat bukti
Cepiring
naiknya
menulis
kebijakan pemerintah tentang guru
penelitian tindakan kelas dengan nilai
oleh pengawas SMA oleh bapak Drs.
rata-rata 2 dengan kategori baik.
Wagiyo,
Prosedur Tindakan
penulisan penelitian tindakan kelas di
kemampuan
Dalam
penelitian
dilanjutkan
M.Pd.
Materi
tentang
pelatihan
peneliti
paparkan oleh bapak Rohadi. M,P.d.
penelitian
Pertama pembimbing menyampaikan
dengan
materi secara umum tentang PTK,
menggunakan dua siklus. Langkah-
kemudian dilanjut bagaimana cara
langkah dalam setiap siklus terdiri
membuat penelitian tindakan kelas
atas:
secara bertahap. Pertama yaitu bab 1
menggunakan tindakan
ini
dan
metode sekolah
1)
Planing
yaitu
membuat
perencanaan tindakan; 2) Acting yaitu
pendahuluan.
melakukan
sesuai
materi bab 1 pembimbing memberi
perencanaan; 3) Observasing yaitu
tugas pada semua peserta pelatihan
mengamati terhadap tindakan yang
untuk mengaplikasikan sesuai dengan
dilakukan; 4) Reflecting (mengingat
mata
kembali
Dimulai dengan menganalisa masalah
tindakan
pengalaman
dilalui,
yang
memikir-mikir
mempertimbangkan
serta
telah dan
Setelah
pelajaran
pemaparan
masing-masing.
pembelajaran.
membuat
Pertemuan kedua, presentasi hasil
sesuatu penilaian).
penyusunan penelitian tindakan kelas
Pelaksanaan Siklus I
pada bab1 pendahuluan. Pembimbing
a. Perencanaan Tindakan
mengambil satu contoh penelitian
Pada awal penelitian semua guru
tindakan
kelas.
Pelatihan
dikumpulkan di ruang laboratorium
dengan
biologi,
urusan
landasan teori dan bab 3 metodologi
kurikulum selanjutnya diajak diskusi
penelitian. pembimbing memberika
dalam
untuk
latihan atau tugas ke semua peserta
tindakan
untuk mengaplikasikan materi sesuai
diikuti
rangka
menyusun
wakil
persiapan
perencanaan
pemaparan
pada
dilanjut bab
2
sekolah siklus 1.
dengan mata pelajaran masing-masing.
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi
Dalam siklus 1 ini terdapat 2 pertemuan.
Pertemuan
Observasi dilakukan bersamaan
Pertama,
dengan 35
pelaksanaan
tindakan.
Observasi dilakukan terhadap kegiatan
dilanjutkan dengan pelatihan pada bab
guru
4.
dalam
meninjau
materi,
mengajukan pertanyaan.
Pertemuan kedua, presentasi tugas
d. Refleksi
atau
latihan
pada
bab
4
dan
Berdasarkan observasi dan hasil
dilanjutkan dengan pemaparan teori di
pembimbingan pada siklus 1, peneliti
bab 5 beserta lampiran-lampiran pada
berdiskusi dengan kolaborator mencari
penelitian
kelemahan
siklus dua ini peneliti menambahkan
dan
kekuranganserta
hambatan-hambatan mengoptimalkan
untuk
tujuan
lebih
alat
tindakan
komunikasi
kelas.
Dalam
melalui
aplikasi
penelitian,
WhatsApp untuk memperlancar atau
hasil diskusi terhadap pelaksanaan
mempermudah pembimbingan karena
siklus 1 dan hasil pembimbingan
waktu pelatihan yang kurang memadai
menjadi
untuk mengkover semua peserta dan
bahan
pertimbangan
perbaikan pada perencanaan siklus 2.
mempermudah
Pelaksanaan Siklus 2
peserta.
a. Perencanaan
Pertemuan
Berdasarkan hasil refleksi pada
semua
komunikasi
ketiga
peserta
antar
desiminasi,
pembimbingan
Siklus 2, terkait dengan hal – hal yang
penelitian
harus
mendesiminasikan hasil dari laporan
dilakukan
oleh
gurupada
tindakan
penelitian ini, kepala sekolah/peneliti
penelitian tindakan kelas.
mengingatkan kembali bahwa menulis
c. Observasi
penelitian
tindakan
kelas
untuk
memperbaiki
penting
kelas
Observasi dilakukan bersamaan
proses
dengan
pelaksanaan
tindakan.
pembelajaran yang bermasalah dan
Observasi dilakukan terhadap kegiatan
merupakan
guru
pengembangan
profesi
dalam
meninjau
masing-masing guru.
mengajukan
b. Pelaksanaan Tindakan
danmempresentasikan.
Dalam siklus II ini terdapat 3 pertemuan.
Pertama,
materi,
pertanyaan,
d. Refleksi
peserta
Hasil observasi dan evaluasi
mempresentasikan tugas atau latihan
hasil pembimbingan peserta gugus
pada pertemuan pertama yaitu bab 2
yang diperoleh kemuadian dianalisis.
dan bab 3. Kemudian dilanjut dengan
Analisis
Pemaparan materi pada bab 4 hasil
analisis diskriptif komparatif yaitu
penelitian
membandingkan aktivitas dan hasil
dan
pembahan
dan 36
yang
digunakan
adalah
pembimbingan yang diperoleh peserta
menyusun PTK, yaitu guru bahasa
gugus dengan aktivitas dan hasil
Indonesia SMA Negeri 1 Cepiring.
pembimbingan pada kondisi awal serta
2.
Deskripsi Siklus I
aktivitas dan hasil pembimbingan pada
a.
Perencanaan Tindakan
siklus 1.
Pada awal perencanaan semua
Hasil
pembimbingan
meningkat
sebagai
kemampuan laporan
juga
guru dan wakil kepala sekolah
dampak
mengadakan
rapat
guru
dalam
menulis
tentang
kinerja
tindakan
kelas
dengan
pengembangan
membahas guru
profesi
dan guru
konsisten melalui perencanaan yang
dalam menulis laporan tindakan
standar.
kelas
Hipotesis Penelitian
Biologi.
Berdasarkan rumusan masalah,
b.
di
ruang
laboratorium
Pelaksanaan Tindakan
tujuan serta kerangka berpikir diatas
Pertemuan Pertama pada kegiatan
adalah pembimbingan sistem gugus
pelatihan ini di buka dengan
dapat meningkatkan kemampuan guru
pembinaan dari kepala sekolah
dalam pengembangan profesi melalui
kemudian di sambung dengan
PTK
1
pemaparan dari pengawas sekolah
Cepiringsemester 2 tahun pelajaran
yaitu bapak Drs.Wagiyo, M.Pd.
2015/2016.
kegiatan
di
SMA
Negeri
dilanjutkan
setelah
istirahat yaitu dengan pemaparan HASIL
PENELITIAN
materi tentang PTK. Kemudian
DAN
PEMBAHASAN
dilanjutkan dengan pembahasan
Hasil Penelitian
bab 1 pendahuluan.Dilanjutkan
1. Deskripsi Kondisi Awal
dengan
Hasil penelitian awal tentang penyusunan
PTK
untuk
memperdalam materi pada bab 1.
guru
Berikut pelatihan terhadap materi
menunjukkan bahwa hanya ada satu
terkait yang diperlihatkan pada
subjek
gambar 2.
penelitian
oleh
penugasan
yang
pernah
37
Gambar 2. Kegiatan Pembimbingan Siklus I Pertemuan kedua, presentasi dan
atas dapat diklasifikasi pada tabel
evaluasi hasil penyusunan laporan
2 di bawah ini sehingga mudah
tindakan kelas pada bab 1 .
membacanya.
Pembimbing
mengambil
contoh
laporan
tindakan
kelas
satu
Tabel 2. Klasifikasi Nilai Penyusunan PTK pada Siklus I
penelitian yaitu
kimia.
No
Setelah presentasi pembimbing mengevaluasi
1
hasil
presentasi.
dilanjutkan
dengan
2
pemaparan teori pada bab 2.
3
Dan
Setelah
istirahat
pembimbing
Klasifikasi Nilai Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Ratarata
Nilai
Kategori
2,3
Baik
1,3
Kurang
1,8
Baik
memaparkan teori pada bab 3.
c.
Kemudian
dilanjut
dengan
Dari tabel di atas dapat dibaca
penugasan
penulisan
laporan
bahwa sudah ada kenaikan pada
penelitian tindakan kelas pada bab
siklus I yaitu Nilai rata-rata
2 landasan teori dan bab 3
tertinggi
metodologi penelitian.
terendah 1,3 dengan rata-rata nilai
Observasi
1,8. Namun demikian rata-rata
Pengamatan dalam hal ini adalah
nilainya belum kategori baik. d.
menilaisubjek penelitian dengan
2,3,
nilai
rata-rata
Refleksi
menggunakan instrumen penilaian
Berdasarkan observasi dan hasil
PTK. PTK bab 1, bab 2 dan bab 3
pembimbingan
dikumpulkan dan dikoreksi oleh
selama
pembimbing.Hasil
digolongkan
penilaian di 38
pada
siklus
pembimbingan dalam
1
dapat kategori
kurang sehingga peneliti akan
pembimbing memaparkan materi
meneruskan pada kegiatan siklus
cara penyusunan laporan tindakan
II.
kelas pada bab 4 yaitu hasil dan
3. Deskripsi Siklus II
pembahasan
a. Perencanaan Tindakan
silanjutkan
Berdasarkan
hasilrefleksi
pada
penelitian dengan
dan
penugasan
pelatihan pada bab 4.
Siklus 2, terkait dengan hal – hal
Pertemuan ke dua, peserta pelatihan
yang
mempresentasikan hasil penugasan
harus
dilakukan
oleh
gurupada penelitian ini, kepala
atau
sekolah/peneliti
pertama.
mengingatkan
latihan
pada
pertemuan
Kemudian
dilanjutkan
kembali bahwa penulisan laporan
dengan
penelitian tindakan kelas penting
selanjutnya yaitu bab 5 simpulan
untuk
profesi
dan saran serta lampiran-lampiran
masing-masing guru melalui media
laporan penelitian tindakan kelas.
whatsApp.Penggunaan
whatsApp
Dan dilanjutkan dengan penugasan
untuk
berdiskusi
atau
pengembangan
memudahkan
pemaparan
penyusunan
materi
laporan
pada
antar guru dengan pembimbing
materi tersebut. Diluar pertemuan
yang tidak memungkinkan bertatap
pelatihan
muka.
menggunakan
b. Pelaksanaan Tindakan
semua alat
peserta komunikasi
melalui aplikasi WhatsApp untuk
Dalam siklus II ini terdapat 3
mempermudah diskusi dan tanya
pertemuan.
jawab
pada
Pertemuan
siklus
pertama
antar
peserta
dengan
2
ini
peserta
pembimbing.
mempresentasikan
hasil
laporan
whatsApp ini digunakan untuk
tindakan kelas bab 2 dan bab 3 dan
memfasilitasi antar peserta dan
pembimbing mengevaluasi
pembimbing
penulisan
laporan.
hasil
Kemudian
Penggunaan
yang
tidak
bertatap muka langsung.
39
dapat
Gambar 3. Kegiatan Pembimbingan Siklus II Pertemuan ketiga desiminasi yang
Setiap sesi terdiri dari 5 penyaji.
dibagi dalam tiga sesi, semua
Berikut
peserta pembimbingan penelitian
menggambarkan
tindakan kelas mendesiminasikan
penelitian tindakan kelas.
hasil
gambar
yang desiminasi
penelitian tindakan kelas.
Gambar 4. Kegiatan Desiminasi c.
Observasi
materi, mengajukan pertanyaan,
Observasi dilakukan bersamaan
danmempresentasikan.
dengan Observasi
pelaksanaan
tindakan.
Setelah peneliti dan pembimbing
dilakukan
terhadap
mengadakan penilaian bersama,
kegiatan guru dalam meninjau 40
hasilnya dapat dibaca pada tabel
prasiklus, siklus I dan siklus II. Dilihat
2.
dari jumlah PTK yang disusun terjadi kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 3. Klasifikasi Nilai Penyusunan PTK pada Siklus II No
Klasifikasi
Nilai
dibaca tabel 4.
Kategori
Tabel 4. Data Nilai Prasiklus, Siklus
Nilai 1
Nilai Tertinggi
3,0
I dan Siklus II
Sangat No
Baik 2
Nilai Terendah
2,7
Baik
3
Nilai Rata-rata
2,9
Baik
1
Pra
Siklus
Siklus
PTK
Siklus
I
II
Nilai
2,0
2,3
3,0
1,0
1,3
2,7
1,0
1,8
2,9
Dari tabel 2. dapat disimpulkan
tertingg
bahwa seluruh subjek penelitian
i 2
mampu menyusun PTK dengan
h
nilai terendah 2,7 dan nilai rata-
3
rata 2,9, semua proposal yang disusun
subjek
rata-rata
Dari data diatas dapat dibaca
nilai rata-ratanya diatas 2.
bahwa data kualitas penyusunan PTK
Refleksi
meningkat, dari prasiklus nilai rata-
Hasil observasi dan evaluasi hasil pembimbingan
peserta
diperoleh
rata 1,0 menjadi 2,9 atau sangat baik
gugus
pada siklus II, nilai tertinggi dari 2,0
kemudian
menjadi 3,0
dianalisis. Hasil pembimbingan
1,0 menjadi 2,9.
kemampuan guru dalam menulis
Berdasarkan tabel di atas dapat
laporan tindakan kelas dengan melalui
disimpulkan
perencanaan
tindakan
yang standar.
untuk
penelitian meningkatkan
berhasil. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian,
proses pembimbingan secara gugus.
dapat dirangkumkan ke dalam tabel 3, yakni
ini
bahwa
kemampuan guru melalui PTK telah
PEMBAHASAN Berdasarkan
nilai terendah dari 1,0
menjadi 2,7. Dan rata-rata nilai dari
juga meningkat sebagai dampak
konsisten
Nilai
penelitian
dikatagorikan sangat baik karena
yang
Nilai terenda
sangat Baik. Nilai tertinggi 3,0,
d.
Nilai
membandingkan
data
Gambar
hasil
3
untuk
memperjelas
keberhasilan tindakan peneliti.
41
3,5 3,0
2,9
3,0
2,7
2,5
2,3 2,0
2,0
1,8
1,5
Pra-Siklus Siklus I
1,3 1,0
Siklus II
1,0
1,0 0,5 0,0 Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
Gambar 3. Diagram Perbandingan Nilai Antar Siklus Dari gambar diatas dapat dibaca
sistim
bahwa
mengalami
kemampuan pengembangan profesi
peningkatan dari pra siklus ke siklus
guru melalui penelitian tindakan kelas
satu yaitu pra siklus dengan nilai
di SMA Negeri 1 Cepiring. Hal ini
tertinggi 2,0 meningkat menjadi 2,3,
sejalan dengan pendapat Baedhowi
meningkat 0,3 atau 15%. Untuk nilai
yang menyatakan bahwa tujuan untuk
tertinggi 2,3 pada siklus I menjadi 3,0
lebih mengaktifkan komunikasi antar
pada siklus II, mengalami peningkatan
guru, baik yang sebidang (dalam
0,7 atau 39,4%. Nilai terendah pada
kelompok mata pelajaran) atau dalam
pra siklus 1,0 menjadi 1,3, mengalami
suatu klaster tertentu, sehingga dalam
peningkatan
0,3 atau 30%. Untuk
proses selanjutnya akan menjadi grup-
nilai terendah pada siklus I 1,3
grup dinamis (dynamic groups) yang
menjadi 2,7 pada siklus II, meningkat
aktif
1,4 atau 107,6%. Dan nilai rata-rata
berbagai kegiatan inovatif.
dari pra siklus 1,0 menjadi 1,8,
PENUTUP
mengalami peningkatan 0,8 atau 80%.
Simpulan
nilai
tertinggi
Nilai rata-rata pada siklus I 1,8 menjadi
2,9,
berarti
mengalami
tersebut
di
disimpulkan
Hasil pembahasan di atas dapat bahwa
untuk
dapat
meningkatkan
berkembang
Berdasarkan
peningkatan 1,1 atau 61,1%.
disimpulkan
gugus
uraian atas
maka
dengan
seperti dapat
bahwaPembimbingan
sistem gugus bagi guru SMA Negeri 1
pembimbingan
Cepiring semester 2 tahun pelajaran 42
2015/2016
dapat
meningkatkan
Arikunto,
Suharsimi,
kemampuan pengembangan profesi
2011,Penelitian
guru dala penelitian tindakan kelas
Jakarta: BumiAksara
dari nilai rata-rata 1,8 menjadi 2,9
dkk.,
TindakanKelas.
Baedhowie,
dengan kategori nilai Baik.
TantanganPendidikanMasaDepand
Rekomendasi
anKiatMenjadi Guru Profesional,
Dengan penelitian
memperhatikan di
atas,
hasil
Makalah,
bahwa
Disampaikanpada
Seminar Nasionaldan Launching
pembimbingan sistem gugus dapat
Klub
meningkatkan
Yogyakarta, Yogyakarta, 14 Juni
kemampuan
guru
menyusun proposal PTK maka peneliti
2009
menyampaikan saran sebagai berikut:
Bafadal,
Guru
Indonesia
Wilayah
I.
(2006).
(1) pengawas dapat membimbing guru
PeningkatanProfesionalisme Guru
dengan memanfaatkan sistem gugus
SekolahDasar.
atau secara berkelompok antar sekolah
BumiAksara
karena pembimbingan secara individu
Danim,
Jakarta.
Sudarwan.
PT
2012.
tidak mungkin dilaksanakan; (2) guru
MotivasiKepemimpinandanEfektivit
perlu
asKelompok.Jakarta :RinekaCipta
mengoptimalkan
penggunaan
TIK untuk meningkatkan pengetahuan
Daryanto,2011,PenelitianTindakanKel
dan keterampilannya.
asdanPenelitianTindakanSekolahB esertaContoh-
DAFTAR PUSTAKA
Contohnya,Yogyakarta
Akbar S., Penelitian Tindakan Kelas
Media.
(Filosofi,
Metodologi
dan
Hikmat,
Harry.
:
Gava
(2004).
Implementasinya), Malang: Surya
StrategiPemberdayaanMasyarakat.
Pena Gemilang, 2006.
Bandung, HumanioraUtama Press.
Ali
Imran.
(1996).
Madya,
Suwarsih.
2009.
BelajardanPembelajaran. Jakarta:
PenelitianTindakanKelas.www.ktio
PT DuniaPustaka Jaya.
nline.upadate 28 Agustus 2009
Alwi,
Hasan.
2005.
PeraturanMenteriPendidikanNasional
KamusBesarBahasa IndonesiaEdisiKetiga.
Republik Jakarta:
Indonesia
Tahun
BalaiPustaka.
Nomor
16 2007
tentangStandarKualifikasiAkademi kdanKompetensi Guru. 43
PeraturanMenteri
Negara
PenertibanAparatur
Negara
danReformasiBirokrasiNomor
Sukardi,2011,MetodologiPenelitianPe
16
ndidikan,Jakarta : PT BumiAksara.
Tahun 2009. Sagala,
Suparlan, 2008, Menjadi Guru Efektif, Syaiful.
H.
Jakarta: Hikayat Publishing.
(2007).KonsepdanMaknaPembelaj
Suyadi,2012,PanduanPenelitianTinda
aran.Alfabeta. Bandung. Sahertian.
2000.
kanKelas,Yogyakarta : Diva Press. Prinsip
SyaifulSagala
H.
2010,
danTeknikSupervisiPendidikan.
SupervisiPembelajaranDalamProfe
Surabaya : Usaha Nasional
siPendidikan, Bandung :Alfabeta.
Sanjaya,
Wina,
Tahir,
PenelitianTindakanKelas, Jakarta:
Muh.,2012,PengantarMetodologiP
Kencana, 2010.
enelitian
Sardiman.
2011.
Pendidikan,Makassar
:
InteraksidanMotivasiBelajarMenga
UniversitasMuhammadiyah
jar. Jakarta: Rajawali Press.
Makassar.
Suhardjono.(2006).
Undang-UndangNomor
PenelitianTindakanKelasSebagaiK
14
Tahun
2005 tentang Guru danDosen.
egiatanPengembanganProfesi Guru.Jakarta :BumiAksara.
44