Em bilang, “Kau cengeng.” Yeah, benar aku cengeng, aku nangis terisak-isak dalam kelas kebudayaan dunia dan praktis membuat diriku menjadi pusat perhatian dunia. Tapi siapa yang tahan tidak mengeluarkan air mata kalau pacar idaman mu baru saja mengakhiri hubungan dengan mu tanpa alasan yang jelas, maksudku memangnya apa kesalahanku dan apa sih yang ada dipikirannya? Dia nyaris membuatku menggantang asap, Oh tidak! Dia memang berhasil membuatku menggantang asap! Menyedihkan sekali, hanya untuk bicara dengan pacar mu maksudku mantan pacarmu kau butuh sepuluh penyambung lidah yang bisa membuatnya cukup gentlemen berdiri dihadapanmu dan memberi penjelasan kenapa dia memutuskanmu. KENAPA ADA COWOK SUPER KEREN YANG TIDAK GENTLEMEN SEPERTI ITU? “Jadi, menurutmu apa yang harus kulakukan?” tanyaku sambil tersedu-sedu “Well, kau tidak perlu melakukan apapun, selain berhenti menangis, ini bukan masalah besar lagi pula kalau ditahan lebih lama kau bisa makin gila dengan cowok itu.” Kata Em yang sama sekali tidak menghiburku. Jadi aku mulai merogoh ponselku, aku sudah tidak tahan dengan olok-olokan sepuluh bocah yang mengiming-imingi kata-katanya dengan bilang “Dia tidak mau bertemu denganmu, dia tidak mau bertemu denganmu, dia tidak mau bertemu denganmu, dia tidak mau bertemu denganmu…“ OH WELL, DIA TIDAK MAU BERTEMU DENGANKU. “Satu-satunya cara untuk mengetahui kejujuran cowok adalah dengan menatap matanya. Kau takkan pernah bisa membaca kejujurannya lewat telepon.” Tahan Em sambil menarik ponselku. “Jadi aku harus ke kelasnya? Oh yang benar saja, aku bisa jadi santapan mata para kakak kelas. Kau tahukan itu memalukan sekali?” Keluhku sambil tersedu-sedu lagi. “Tidak, kan aku sudah bilang kau tidak perlu melakukan apa pun untuk cowok yang pertama, dia berbeda iman denganmu. Kedua, dia sangat sangat tidak gentlemen. Ketiga, kau bahkan butuh seratus tahun untuk berhasil diajaknya kencan. Jadi mungkin sekarang kau butuh dua ratus tahun untuk membuatnya berani berdiri didekat mu dan tiga ratus tahun untuk berani mengucapkan dua patah kata tepat di depanmu. “ Kata-kata itu sebenarnya sangat tidak enak didengar, tapi yang baru saja diucapkan Em adalah fakta yang hanya saja dia lupa menambahkan beberapa fakta lagi seperti Jerry itu kakak kelas super tampan dan tertampan disekolah, dia anak band, jenius alat musik terutama gitar dan dia juga sangat keren. Oh yeah, apa bedanya tadi aku sudah bilang kalau dia sangat tampan. Aku tidak peduli walaupun bel masuk sudah berbunyi dan guru itu masuk lagi, maksudku Mr. Aritonang. Sebenarnya aku dan Em paling suka pelajaranya nya. Yeah, membahas kebudayaan dunia adalah pembahasan paling keren bagi ku dan Em. Tapi tidak untuk hari ini. TIDAK! Bahkan tidak untuk sepanjang hari ini! Apa peduli ku dengan semua pelajaran ini kalau hatiku sedang sangat teriris. Kurasa seharusnya tadi aku bawa persiapan sejenis kacamata atau apapun yang bisa menutupi mata yang membengkak ini. Tiba-tiba aku merasa hidupku sangat menyedihkan. Lebih menyedihkan dari tadi pagi. Ya mamaw! Ya papaw! Betapa memalukannya. Aku masalah besar dalam bidang cinta sekarang. Konyol sekali, Jerry melihatku pulang sekolah dengan mata sebesar kaki gajah dan dia sama sekali tidak menunjukkan sisi kepahlawanan nya sebagai laki-laki misalnya 1
menghampiriku dan mencoba menenangkan ku setidaknya sampai mataku normal lagi, dan yang lebih utama adalah menjelaskan padaku kenapa dia memutuskanku.
Aku bilang, “Terserah saja tan.” Waktu ibu nya Kenny menawariku sesuatu untuk dimakan. Aku mulai mendekati kasur nya Kenny dan membaringkan tubuhku diatasnya dengan posisi telungkup dan beralaskan bantal tepat kearah mukaku. Aku merasa leherku tercekik, dan sakit hati ini berpindah ke tenggorokan. Aku bersyukur Em tidak disini jadi tidak akan ada yang menampariku dengan argumen-argumen seperti tadi pagi. (Benar-benar menangis lega) “Aku baru ini melihatmu menangis gara-gara cowok, apalagi sampai bengkak seperti itu, memangnya apa yang sudah dilakukan Jerry selama dua minggu ini sampai kau benar-benar cinta mati seperti itu?” Tanya Bella setelah tangisku mulai reda. “Oh….entahlah.” Jawabku lemas, karena kayaknya aku mulai lapar…........ “Lagian kau kau kan masih punya fachri yang keliatannya masih setia menunggumu.” Tambah Kenny. “Oh…ya, aku harap juga seperti itu. “Jawabku lebih lemas lagi karena kayaknya aku mulai sangat-sangat lapar….... Oke. Bahkan untuk bersedih pun kau tetap butuh energi seperti karbohidrat dan protein yang bisa kau dapat dari makanan sejenis nasi atau telur. Oh, betapa sia sia nya hidup kalau nutrisi dalam tubuhku hanya untuk mengkatalisis seluruh protein dan karbohidrat itu menjadi air mata. Yang bisa kukatakan tentang hari ini adalah semua orang terlihat benar-benar menyebalkan. Terutama diriku sendiri, aku benar benar payah hari ini dan sepertinya aku melanggar aturan cantik ala Angelina Jolie, yang bilang kalau kunci menjadi TETAP cantik adalah selalu merasa bahagia. Dan belum ada sedetikpun aku merasa bahagia hari ini! “Andin,” kata ibuku, memandangku dengan penuh keprihatinan. “Kau tidak apaapa?” Aku berusaha tersenyum, tapi tidak bisa. Jadi aku cuma bilang, “Tidak apa-apa bu.” Lalu ibu malah mendekatiku dan tahu? Aku merasa seperti sedang memerankan tokoh utama dalam drama melo korea-korea-an atau sinetron-sinetron-nan atau sesuatu seperti itu. Tidak ada guna nya menenyembunyikan keluh kesah di depan ibumu, bagaimanapun dia pasti tahu apalagi kalau itu adalah ibuku. “Sayang,” katanya menghempaskan diri kesebelahku. “Ada apa?” Tiba-tiba saja, tangisku kembali meledak, padahal satu jam sebelumnya aku baru saja menangis habis-habisan. Jadi aku menangis sampai tertidur, dan waktu terbangun pukul 03.45 lalu mendapati ibu sedang tertidur pulas disebelahku, aku merasa sedikit lebih baik padahal aku belum cerita apapun pada ibu. Maksudku, aku selalu merasa nyaman dalam pelukan ibu, 2
bagaimanapun keadaanya. Tapi sepertinya aku tidak akan ceritakan hal ini ke ibu, tanggapan nya bakal sama dengan Em, ibu pasti senang anaknya putus dengan lelaki yang jelas berbeda agama dengan putri nya dan lebih-lebih lelaki itu tidak gentlemen. Well, ternyata hari sudah berganti tapi perasaanku masih tetap sama. Sialan. “Jadi, apa hari mu sudah lebih baik?” Tanya Em padaku. “Ya, aku rasa sudah. Semalam aku tidur bersama ibuku, dan rasanya damai sekali.” Jawabku dengan ekspresi yang sebenarnya agak membohongi situasi. Well, aku rasa aku tidak akan bisa memanjakan perasaan seperti semalam, menangis kapanpun otakku memerintahkannya dan sama sekali tidak peduli dengan apapun yang terjadi disekitar papan tulis. Tidak, itu tidak akan terjadi hari ini, terlebih untuk pagi ini karena yang masuk ke dalam kelas ku adalah Mrs. Barbara, dan walaupun sebenarnya aku sedang tidak peduli-peduli amat, bahkan lebih tidak peduli dari semalam aku harus bersikap seakan-akan aku sangat peduli. Jadi ini lebih sejenis tekanan di pagi hari. Ya mamaw! Bisakah pelajaran ini diganti ke lain hari maksudku ke hari-hari yang lebih baik misalnya saat suasana hatiku lagi normal atau gembira atau kapanpun yang bukan hari ini, apalagi menit ini. Yang masih bisa kuterima: DINAMIKA GERAK TANPA GESEKAN Hukum Newton II (bergeser/translasi) ∑ 𝒇 = 𝒎. 𝒂 Gaya desakan beban dalam lift yang bergerak dipercepat ke atas ∑ 𝒇 = 𝒎. 𝒂 𝒏 − 𝒘 = 𝒎. 𝒂 Yang sudah tidak bisa kuterima: PERSAMAAN GERAK MELINGKAR/ROTASI Percepatan sudut rata-rata 𝒘 ∆𝜽 𝜽𝟐−𝜽𝟏 𝒓𝒕=
∆𝒕
=
𝒕𝟐−𝒕𝟏
Oh enyahkan saja rumus percepatan itu! enyahkan! Enyahkan! Enyahkan! Enyahkan! Pelajaran apasih setelah ini? Demi mamaw dan papaw! Aku sudah tidak tahan lagi! Tolong deh cepat-cepat bel! Oke, aku tahu orang-orang pasti sangat kaget melihat mataku yang masih sebesar kaki gajah dan seharusnya aku tidak ke kantin. Aku sangat berharap tidak berjumpa dia di sini tapi kalaupun berjumpa boleh juga, hitung-hitung aku bisa melototkan mata besar ini ke arahnya biar dia tahu saja dia nyaris membuat mataku buta. Terserah deh. Orang-orang keliatan lebih observatif dari sepuluh menit lalu, dan aku nggak peduli, mungkin gosip lagi menyebar sejadi-jadi nya di sekolah ini dan kupingku benar-benar risih mendengar nya. Ngomong-ngomong dimana Emma, Kenny, dan Bella? Jangan bilang kalau sejak tadi aku berdiri sendirian di sini, ditengah keramaian orang-orang yang sibuk membahas aku dan cowok itu, maksudku mantanku yang tidak gentlemen itu. Wow, 3
jadi mereka benar-benar meninggalkanku? Oke, baik sekali mereka! Benar-benar sahabat yang baik. Awas saja kalau mereka berani mengajakku bicara. Seolah aku mengalami radang beku di sekujur wajahku, aku berjalan kaku dari arah kantin menuju kelasku yang jaraknya dari ujung ke ujung. Aku tidak akan lagi ke kantin bareng mereka, tidak, sampai aku bisa memaafkan mereka. Jadi bukannya menawarkan permohonan maaf, Bella malah berkata, “Tadi kau kemana saja sih? Kami kecarian lho.” Dengan nada yang tidak beraturan karena mulutnya penuh dengan ayam goreng. Pantas saja diet nya tidak pernah berhasil. “Oh, kalian kecarian aku? Terus sekarang siapa yang lebih dulu sampai dikelas? Kalian kan? Jadi siapa yang kecarian siapa? menyebalkan.” Jawabku kesal. DAN BISA BISA NYA MEREKA MALAH TERTAWA. OH YA PAPAW! MEMANGNYA APA YANG LUCU? Yeah, ini cukup baik daripada yang tadi. Setidaknya ini memang lebih ringan. Kau memang bisa agak relaks di kelas bahasa, apalagi bahasa Indonesia. Setidaknya itulah yang kuharapkan. Well, Mrs Lana memang hanya memberi tugas yang tidak ada di buku panduan kelas X, jadi sekarang dia menyuruh kami membuat cerpen sepanjang dua halaman, oh ya ampun bukannya itu materi di kelas XII? Apa-apaan sih dia? Kelihatannya sih gampang saja, buat Em, bukan aku. Walaupun dia sering bilang kalau dia hanya suka menulis artikel, tapi tetap sajakan itu menulis. Tangan Em mungkin sudah terbiasa dengan aksara, tapi tidak denganku. Jadi aku mengabaikan tugas itu dan menggantinya dengan menggambar, menggambar jauh lebih menyenangkan, tentu saja bagi ku, hanya bagi ku dan makhluk makhluk lain diluar sana yang mungkin senasib denganku. “Oh ya ampun kau sedang apa? Maksudku kau sedang gambar apa?” Tanya Em. “Menurutmu?” Tanyaku sambil mengangkat kertas gambarku lebih dekat ke matanya. “Oh benarkah itu gambaran mu?” Tanya nya kaget. “Tentu saja, siapa lagi.” Jawabku “Untuk apa kau gambar bebek tersenyum?” Tanya nya dengan ekspresi yang kelihatannya serius. “Emma! Aku gambar angsa!” SIAL! “Ini tugas ulangan harian ketiga, jadi mau tidak mau kau harus kerjakan, jangan macam-macam deh di detik-detik kenaikan kelas” Saran Em padaku. “Iya, aku tahu.” Jawabku. “Well, jadi lebih baik kau berhenti dulu menggambar bebek tersenyum itu.” Saran nya lagi. “EMMA! TOLONG DEH! AKU GAMBAR ANGSA! BUKAN BEBEK TERSENYUM! KAYAKNYA KAU PERLU KE DOKTER MATA! “
Harus membuat cerpen, yeah mau tidak mau. 4
Tema: patah hati Judul: (belum ada) Aku duduk di bangku panjang meresapi air mata duka dan luka, mataku sendu, pikiran ku melayang ke awan-awan. Cintaku disapu angin lalu. Harapanku hancur hatiku makin remuk melihat kekasih jiwaku terbang melayang. Aku mengangkat mataku, memandang pesawat yang meraung melintasi langit yang terang benderang, matahari terbenam di barat. Itukah pesawat yang membawa pergi kekasihku? Mungkin. Pesawat itu pun lenyap di balik matahari yang kemerah-merahan. Tamat. Em bilang, itu bukan cerpen karena tidak ada konflik di dalamnya, dan dia malah melarangku mengumpulkan tugas karena dia bilang selain karena itu bukan cerpen, jumlahnya juga belum sampai dua halaman. Memang sih belum dua halaman, tapi itukan tetap tulisan. Masalah ada konflik atau tidak, yeah, mana aku tahu, aku menulis saja itu sudah cukup baik. Jadi aku tetap mengumpulkannya. Oke. Aku memperburuk keadaan. Benar-benar memperburuk. Aku tidak tahu kalau belum membuat judul nya atau lebih tepatnya aku lupa dan aku sudah sangat bodoh bertindak nekat mengumpulkan tulisan yang sama sekali bukan cerpen. Jadi, ini adalah kesekian kali nya mengalami hari yang begitu kacau sejak sesuatu menimpa hidupku. “Secara harfiah ini sama sekali bukan cerpen, Andin. Tapi sepertinya menarik kalau dipajang di mading. Ini lebih seperti puisi, dan puisi mu boleh juga.” Ujar Mrs. Lana seakan itu bukan masalah besar bagiku. Well, kalaupun itu puisi. Apa bagusnya puisi yang tanpa judul? Jadi kayaknya itu bukan pujian, Sama sekali bukan! Dan apa maksudnya mau memajang itu di mading? Oh astaga, habislah aku kalau dia membaca itu, maksudku mantanku yang tidak gentlemen itu. HABISLAH AKU! HABIS! Well, benar sekali dugaanku. Dia memang tidak merespon apapun, ya, jelas dia tidak merespon apapun, dia kan tidak gentlemen. Tapi hampir semua teman-temannya yang kayaknya hidupnya tidak punya urusan lain selain mengurusi puisi-gagal ku, melempariku dengan pertanyaan yang membuat muak, seperti “oh, apakah semenderita itu diputuskan? Oh, apakah benar kekasihmu dibawa lari pesawat? Oh, apakah menurutmu itu pesawat alien? , lalu diakhir pertanyaan mereka menambahkan nya dengan HA-HA-HA-HA. Aku? Peduli? TIDAK! Well, aku bersyukur sekarang waktu berputar lebih cepat----kalau hal itu memang benar. Aku cukup lega puisi-puisi-an ku sudah dicopot dari mading. Tentu saja, karena sudah berlalu tiga puluh hari sejak tangan usil itu, yeah, maksudku tangan guruku memajang nya disitu. Tapi walaupun begitu, walaupun sudah berlalu tiga puluh hari bukan berarti aku sudah baik-baik saja. Aku masih sering memikirkannya setiap malam dan hampir membuatku gila karena aku benar-benar pusing membedakan dimalam yang mana aku memikirkannya karena aku kesal dengan perbuatannya atau karena aku merindukannya. Aku baru saja menyalakan laptop untuk mencari informasi tentang Finlandia di internet (Tugas membuat makalah kebudayaan dunia seputar negara yang punya 5
prestasi dalam bidang pendidikan) berhubung karena ini tugas semester dan mengingat kalau ujian kenaikan kelas tinggal lima hari lagi, jadi kayaknya aku harus segera menyelesaikannya. Dan well, tiba-tiba saja aku melihat ada yang mengirim pesan instan untukku. Aku nyaris tidak pernah mendapat pesan instan, jadi aku benar-benar senang. Tapi kemudian aku melihat pesan itu dari siapa: Jerry. Jerry? Apa yang diinginkannya?
Pukul: 20.44 Jerry: hai…. HAI? APA MAKSUDNYA HAI? Maksudku, apa maksudnya mengirimku pesan yang tulisan nya hanya “hai”? Well, tolong deh Ndin, jangan berharap dia akan mengirim mu sesuatu yang lebih dari “hai” Yang parahnya adalah, bukan hanya tidak tahu harus balas apa tapi aku juga jadi tidak tahu harus melakukan apa, padahal jelas-jelas kalau aku harus segera menyelesaikan tugasku!!!!!!!! Jadi, aku mengirim pesan ke Em, Kenny, dan Bella.
Halo, hai! Apa kalian sudah tidur? Hallo, kemana sih kalian? Tahu tidak? Dia mengrimi ku pesan!!!!! DIA MENGIRIMI KU PESANNNNNNNNNNNN! Tidak ada satupun dari mereka yang biasa tidur kurang dari jam sembilan, yeah, Em mungkin lagi sibuk dengan artikel nya. Kenny mungkin lagi sibuk dengan acara buat kue, tapi mana mungkin dia membuatnya jam segini karena besok sekolah. Dan Bella? Dia pasti lagi tidak melakukan apapun, kecuali kalau dia lagi makan. Tapi apa susahnya sih sambil mengecek ponsel? Itukan gampang saja, memangnya menurutmu dia makan apa jam segini? Well, tentu, snack-snack berlemak jahat itu! Jadi aku megirim pesan ke Hani dan Rere. A: Dia mengirimi ku pesan…... H: Siapa? Jerry? A: Iyaaaaaa! Oh ya ampun akhirnya ada yang balas juga, apa yang harus kubalas? H: Ya ampun mana aku tahu, kau belum memberitahuku apa isi pesannya! A: Oh iya benar aku lupa, dia bilang “hai”, menurutmu apa yang harus kubalas? H: Hanya itu? E: Iya.... (Di sini agak miris, beneran deh) H: Sebaiknya jangan dibalas, kecuali kalau kau siap kecewa lagi. A: Kau yakin?
6
H: Sangat yakin. Aku harus tidur cepat Ndin. Kau tahu kan? disekolahku besok sudah mulai ujian semester. A: Oh Oke, trims Hani. Semoga beruntung… Kalau tahu saran yang kudapat adalah tidak perlu membalas pesan itu, Aku tidak akan buang-buang waktu dan menelantarkan tugasku. Tugas? Oh ya mamaw! Sudah jam berapa ini? 11.54 SIALAN! Well, yang menarik dari Finlandia adalah sistem pendidikannya, bukan rahasia lagi sejak lama sistem pendidikan di Finlandia menjadi nomor satu di dunia bahkan mengalahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Cina. Kau tahu? Rahasia dari majunya pendidikan di Finlandia adalah, mereka tidak membebani murid-muridnya dengan tugas yang berat, biaya pendidikan di gratiskan dan para guru dipilih dengan kualitas terbaik.
Berikut yang dilakukan pemerintah Finlandia bagi warga negaranya: 1. Untuk tiap bayi yang lahir, kepada keluarganya diberi Maternity Package yang berisi 3 buku bacaan untuk ayah, ibu, dan bayi itu sendiri. Alasannya, Pendidikan Anak Usia Dini adalah tahap belajar yang paling kritis. 2. Kegemaran membaca aktif didorong. Finlandia menerbitkan lebih banyak buku anak-anak dari negara mana pun di dunia. 3. Stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish sehingga dalam menonton TV pun anak-anak tetap membaca. 4. Orang Finlandia merasa lebih terhormat jadi guru daripada jadi dokter atau insinyur. 5. Frekuensi tes benar-benar dikurangi. Ujian nasional hanyalah Matriculation Examination untuk masuk Perguruan tinggi. 6. Sekolah swasta menerima dana yang sama dengan sekolah negeri, yaitu sebesar 25% 7. Kenaikan pendapatan nasional Finlandia banyak bersumber dari meningkatnya mutu pendidikan. 8. Dari negara agraris yang tak terkenal kini Finlandia maju di bidang teknologi.
7
Well, Finlandia memang keren tapi apa aku sudah bisa tidur sekarang????????? Karena kayaknya aku bakal punya kantung mata berwarna ungu besok pagi, lihat saja.
“Kau dapat ide darimana mengangkat topik ini? Tanya Em. “Tidak darimana-pun selain karena aku mengetik ‘sistem pendidikan terbaik di dunia’ lalu google menyajikan itu untukku. Yang penting aku siap Em, tolong deh jangan mendikte apapun itu yang salah pada makalahku.” Pinta ku dengan nada defensif. “Ya ampun, kau ini kenapa sih? Aku malah mau bilang topik ini bagus banget dan kau kan jarang-jarang terampil dalam hal-hal begini.” Kata Em “Oh, ya trims. Ngomong-ngomong kenapa kau tidak balas pesanku semalam?” Tanyaku agak kesal padanya. “Yeah, aku sudah tidur.” Jawabnya. “Oh ya? Masa sih?” Tanya ku ragu. “Kalau aku tidak tidur, mata ku pasti sudah seperti mata mu sekarang.” BENAR KAN. MATA KU. Kau tidak perlu harus jadi seheboh ini kalau mantan mu yang tidak gentelman tahutahu mengirimi mu pesan yang isi nya “hai”. Em bilang abaikan saja, persis seperti yang Hana suruh padaku, tapi Bella dan Kenny bilang, “Balas saja, mungkin dia rindu pada mu, atau dia baru sadar kalau dia telah menyakitimu, mungkin dia mau basa-basi sedikit sebelum meminta maaf pada mu, atau ya…dia mau balikan.” Aku bilang, “Balikan? Oh itu kemungkinan yang tidak mungkin banget lho Ken, ya walaupun kau tahu aku pasti mau tapi apa kalian tega membiarkanku menggantang asap lagi?” “Menggantang asap? Oh ya ampun kata-kata itu lagi.” Gerutu Kenny sambil memutar bola mata. Sialan, ternyata berlama-lama menatap layar ponsel yang isinya “hai” menstimulus otakku untuk menarik ulur kenangan masa lalu. Well, seperti sedang menggunakan mesin waktu abad 21 yang bagi orang-orang itu cuman mitos, tapi menurutku dan Em itu adalah mahakarya ilmu fisika yang paling fundamental berlandaskan dari teori relativitasnya Einstein. Praktisnya, mungkin tidak lama lagi kita akan melihat mesin akselerator partikel paling powerful di dunia, melepaskan energi besar, mampu mendistorsi tidak hanya ruang seperti halnya distorsi gravitasi di tempat-tempat di bumi tapi juga waktu! Em pernah mengklarifikasi hal itu kepada ku, bahwa katanya dalam relativitas umum, waktu digambarkan dalam kurva ruang-waktu berawal dari masa lalu ke masa depan. Tetapi ada kalanya kurva tersebut akan berpotongan seperti kurva tertutup yang diinterpretasikan sebagai sebuah mesin waktu. Lebih-lebih di film fiksi ilmiah seperi back to the future, looper, star trek atau yang sebangsanya menjelaskan bawa perjalanan waktu bukan lagi imaginasi ilmu fisika semata. Kayak aku ngerti saja tentang fisika itu. Well, iya sih kalau imaginasi keren itu berubah jadi angka-angka dan menuntut untuk dipecahkan dalam bentuk soal, aku pasrah deh, cukup dengan mengetahui implementasi ilmu itu saja sudah membuatku takjub tanpa harus menggilakkan akal dengan soal-soal yang semacamnya. 8
Persisinya sebulan yang lalu dan itu adalah kencan pertamaku dengan dia dan yang satu-satunya. Yeah kau ngerti kan? Karena tidak akan ada lagi yang kedua, ketiga, atau yang keberapapun. Jadi dia mengajakku nonton konser band lokal dan itu manis juga walaupun aku tidak begitu tertarik dengan penampilan band itu sendiri, tapi ya masa bodoh-lah yang penting aku perginya dengan dia. Dan ya ampun dia seribu kali lebih tampan dilihat dari dekat walaupun dia agak membosankan karena hampir tidak pernah mengajakku berbicara, tapi disisi yang lain aku bisa menikmati ketampanan itu dengan melihat nya kapan pun aku mau, dan kau tahu? Aku tidak akan pernah bosan melakukan nya, sama seperti aku tidak akan pernah bosan nonton Dear John. Dan yang lebih manis lagi adalah dia tahu cara menjagaku walau caranya membosankan. Maksudku, dia tahu kalau keadaan disekitar konser mulai ricuh diatas jam sembilan, jadi dia menawarkan perhatian dengan mengajakku pulang kurang dari jam sepuluh, dan itu karena dia peduli dengan ku, tentu, aku kan pacarnya, saat itu. Well, ngomong-ngomong soal Dear John kayaknya aku perlu nonton film itu lagi. “Kau tidak harus selalu nonton Dear John setiap kali kau patah hati Ndin” Tegur em. “Well, ya terserah mu sajalah Em, film nya sudah terlanjur ku putar.” Jawab ku sambil mengotak-atik remot DVD-ku. Hebat sekali, maksudku kami selalu melakukan hal seperti ini sehari sebelum ujian, menenangkan pikiran dengan bersantai dikamarku dan berekspresi segila-gilanya, seakan besoknya adalah libur panjang yang sepanjang-panjang nya. “Oh, rupanya dari tadi kau tidur” Pukulku ke arah bokong Bella yang tubuh nya membuat semak tempat tidurku. “Ya ampun, kau juga.” Pukulku lebih keras lagi kearah bokong Kenny. Jadi daritadi aku asik-asikan sendiri dengan film melo yang diadaptasi dari novel Nicholas Spark ini? Sialan mereka. Aku sudah menduga akan menghabiskan banyak tisu karena film ini, dan memilih Dear John untuk diputar sehari sebelum ujian semester genap adalah kesalahan fatal. Seharusnya aku tahu kalau adegan antara cinta dan kematian sudah cukup ampuh melarutkan diriku dalam air mata plus aktor yang tampil adalah Channing Tatum sebagai John yang dada nya six pack luar biasa, dan aku benar-benar tidak tega melihat cowok sekeren dia mengalami sesuatu seperti patah hati atau yang sebangsanya. Well, kalau aku jadi Savannah (Amanda Sefried) aku tidak akan menikah dengan cowok manapun selain Chaning Tatum, yang jelas-jelas adalah kekasihnya walaupun aku harus berpisah dengan nya dalam waktu yang cukup lama. Karena misalanya seperti Chaning Tatum yang dalam film itu harus bertugas ke seberang benua yang dirahasiakan sebagai petugas perang AS dan aku sebagai Savannah harus kuliah karena masa liburan atau masa berpacar-pacaranku dengan Chaning sudah habis. Tentu aku akan dengan setia menunggunya dan tidak akan mengkhianatinya hanya karena aku menikah dengan lelaki (duda) yang kupilih karena kasihan, sebut saja karena dia punya penyakit kanker plus dia punya seorang anak laki-laki yang masih butuh diurus, di sini drama dimulai dan sejujurnya aku kurang suka. Tapi yang membuat air mataku bercucuran lebih deras adalah tentang ayahnya Channing (Richar Jenkins) yang dalam film itu sebagai penderita autistik yang gemar mengoleksi koin dan kikuk menghadapi orang-orang. Jadi sebenarnya air mata yang terus mengalir ini bukan hanya karena kisah cinta yang tak tergapai, tetapi karena sosok ayah yang mengucapkan cinta melalui keterbatasannya dengan cara yang merobek jiwa. “Oh ya ampun, apa-apaan kalian?” Tanya ku kaget. “Adik mu lho Ndin yang menyuruhku melakukan ini. Yeah, kau tahu kan? Aku muak sekali dengan dear John mu itu jadi aku bergabung dengan nya.” Jawab Em tanpa ada sesal sedikitpun. 9
Aku bertanya apakah mereka tidak tahu kalau itu adalah cat kuku kesayanganku yang selalu kupakai setiap kali menstruasi?! Dan adikku yang sialan itu bilang, “Kau kan lagi tidak menstruasi, jadi apa salah nya sih?”. “Oh begitu? Darimana kau tahu aku tidak menstruasi? Kau mengeceknya? Dasar sok tahu! Sekarang berhenti mengecat-ngecat kukumu!!!!!” “Dan kau Em, kau membiarkan adikku mengecat kuku nya, percuma saja kau temanku. Kalian benar-benar kurang kerjaan.” Gumamku kesal. “Tolong deh, jangan sentuh barang-barangku lagi!” pintaku sambil merampas botol cat kukuku dari tangan Trisya, bocah 10 tahun yang super menyebalkan. Lalu bocah itu menatapku lekat-lekat dengan tatapan sok menyeramkan. Jelas saja dia kelihatan sangat aneh dan ya ampun apa peduliku dengan teror mata anak usia 10 tahun yang sama sekali tidak horor?
Oh Tuhan, terimakasih telah membantuku. Terimakasih telah mengirimkan Almiza ke dalam ujianku. Aku tidak percaya aku baru saja menyelesaikan SEMUA soal matematika TANPA sakit kepala. Well, hari ini keren karena ujian pertama aman terkendali, walaupun masih ada enam hari lagi untuk ku tempuh. Jadi, aku segera pulang ke rumah dengan tujuan belajar kimia supaya besok kalau-kalau Almiza tidak memberiku contekan aku tetap bisa mengerjakannya. Tapi kayaknya dia bakal memberiku contekan deh, aku akan SANGAT mengusahakan hal itu terjadi. Jadi, pertama-tama aku menghempaskan tubuh ke tempat tidur sambil mengecek ponsel, dan rupanya ada banyak pesan dari Em, kenapa juga harus dari Em?! A: Ya Em? Jumlah PING mu tak terkira. E: Kau tadi tidak ikut ujian? Aku tidak melihat mu di sekolah. A: Mana mungkin aku tidak ikut ujian, goblok. Tadi aku langsung pulang, ada apa? E: Kau menstruasi? Menyebalkan! Aku lagi butuh saranmu untuk artikelku, kau ada waktu? A: Well, ada-sih. Ya ampun kau masih saja mengurusi artikel di saat seperti ini. E: Lagi banyak ide. Oke, kau siap-siap ya, blackberry mu bakalan muntah pesan. A: Ya, Em, ya. E: Kau tahu kalau kekuatan militer Indonesia pernah menjadi salah satu yang terbesar dan terkuat di dunia? A: Tidak. 10
E: Bahkan Amerika pernah sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru UNI SOVIET. A: Aku belum pernah dengar, Terus? E: Oh yeah, tentu saja. Itu terjadi tahun 1960 waktu Belanda masih bercokol di Papua. Well, dan presiden Soekarno kita yang keren langsung mengambil tindakan ekstrim untuk merebut kembali Papua dengan mengeluarkan maklumat Trikora di Yogyakarta. Jadi, berkat kedekatan Indonesia dengan Soviet, kita mendapat bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, 2.5 milyar US$. A: WOW, masih ada lagi? E: Banyak. Dan apa kau tahu kekuatan Indonesia di saat Trikora itu? A: Tidak.
E: Yaitu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Soviet dari kelas Sverdlov, keren banget kan? Dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inci. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Soviet tidak pernah memberikan kapal sekuat ini pada bangsa manapun, kecuali Indonesia. Kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton. Angkatan udara Indonesia juga menjadi salah satu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari: 1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed. 2. 30 pesawat MiG-15 3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17. 4. 10 pesawat supersonic MiG-19.
A: Aku kurang ngerti sih Em, tapi yeah keren juga. E: Belum boleh memberikan penilaian karena aku belum selesai. Aku harap kau masih ditempat mu!! A: Oh ya Tuhan.... E: Kau tahu apa itu pesawat MiG-21 Fishbed? A: Tolong deh Em, buat apa kau menanyai aku dulu? Aku tidak pernah tahu hal-hal yang begituan lho. E: Mungkin saja kau tahu. Well, pesawat MiG-21 Fishbed adalah salah satu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, yaitu pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. 11
Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Ini membuat Indonesia menjadi salah satu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Surabaya. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur barat. Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu yang masih menjadi legendaris sampai saat ini. Itulah alasan kenapa kekuatan militer Indonesia pernah menjadi yang terhebat dan terkuat di dunia A: Sebelum nya mata ku belum pernah sesakit ini sehabis membaca pesan, MASIH ADA LAGI EM? E: Masih mata mu doang kan? Bersyukurlah bukan hatimu yang kesakitan sehabis membaca pesan. Well, jadi bagaimana menurutmu topik artikelku? A: Sialan. Jadi aku hanya perlu mengoreksi topik nya doang? Daritadikan aku sudah bilang KEREN. Tapi kenapa sih kau tidak menulis yang lain, misalnya novel cinta? E: Novel cinta? Enggak deh. Oke trims Andin:* A: Iya. Novel cinta pasti keren, setidak nya lebih keren dari tulisan sejenis fiksi ilmiah atau sesuatu seperti itu yang hanya dibaca oleh orang-orang tidak waras. A: Halo!!!! Emmmm! Kau masih disitu? A: Well, kau curang! Kau tahu kan? Novel adalah kisah yang sempurna terutama yang ber-genre cinta, seharusnya Em menulis nya, setidaknya satu saja. Kau punya tokoh utama cewek yang tangguh, tokoh pria yang keren dan memikat hati, konflik yang mendebarkan, kemudian akhir yang berkilauan. Kalau Em menulisnya, aku akan menjadi orang pertama yang mengemis-ngemis untuk membaca nya lebih dulu. Jadi, Apa kau sadar besok adalah ujian semester genap materi kimia dan bahasa Indonesia? Oke bahasa Indonesia mungkin akan baik-baik saja, tapi bagaimana dengan kimia mu? Oh ya papaw! Apa penting nya mengurusi bakat sahabatmu yang jelas-jelas tidak akan pernah keluar di ujian KIMIA, atau bahkan tentang pesawat-pesawatan di artikel nya tadi. OH YA MAMAW! Lagi-lagi aku membuang waktu. Aku merasa tidak karuan dan kelihatan mengerikan. Aku terjaga semalaman memikirkan Derry, orang yang sama sekali tidak mirip Jerry tapi kenyataan nya adalah saudara kembar Jerry, mem-broadcast pin atas nama Jerry. Oh well, jadi sekarang dia resmi menjadi pengguna blackberry. Dan itu artinya peluang terbuka sangat lebar untuk para cewek dekat dengan nya. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi! 12
Mungkin sebentar lagi dia bakal menggandeng cewek baru dan membuat (lagi) hati ku rapuh tidak kepalang tanggung. “Nama Jerry di dunia kan ada banyak belum tentu yang di broadcast itu adalah Jerry mantanmu walaupun yang mem-broadcast adalah saudara kembar dari mantanmu.” Kata Bella, mencoba meyakinkan ku. “Well, kalau begitu berikan aku ponsel mu.” Pintaku. “Buat apa? Kita barusan bicarain Jerry lho bukan ponselku, tolong deh Ndin hilangkan kebiasaan lemot mu itu.” Omel nya. “Oh ya? Kayaknya kau yang lemot Bella! Aku butuh ponselmu untuk memastikan itu dia atau bukan.” Sanggahku sambil merogoh saku kemejanya dan uuuhh.....jadi tersentuh itu nya. Kemudian aku langsung meng-invite pin orang yang kemungkinan adalah Jerry. OH TUNGGU! Itu memang Jerry! Aku tidak mungkin tidak mengenal wajah dalam foto ini sekalipun aku amnesia! Jadi sekarang dia pakai blackberry dan entah kenapa aku jadi resah sendiri, aku benar-benar resah. “Ups…ya sudah kembalikan ponselku.” Kata Bella sambil merampas ponsel dari tanganku. “Andin, scoopy mu sudah buat semak disitu!” Tegur Em yang tiba-tiba menyambarku dari belakang. “Oh, ya, maaf. Aku duluan ya, sampai jumpa besok.” Pamitku ke arah mereka. “Bel, dia lagi kesambet hantu di parkiran ini, ya?” Tanya Em. “Well, kayaknya sih begitu. Tapi yang jelas bukan hantu parkiran tapi hantu tampan yang...“ Kata Bella setengah menyebalkan. “Bel!” Keluhku segera, sebelum dia melanjutan hal yang bisa membuat perasaanku lebih tidak enak lagi. Kurasa aku bisa meneleponnya (Jerry, maksudku). Tapi aku tidak tahu harus bilang apa. “Apa kabar?” kedengaran nya konyol banget. Oh atau “maaf ya, beberapa minggu lalu aku tidak balas SMS mu, ngomong-ngomong bagaimana kabar mu?” oh ya Tuhan, itu kedengaran payah banget. Aku benar-benar butuh saran dari sahabat ku. “Hani, apa kau sibuk?” “Tidak, ada apa Ndin?” “Aku terjangkit mala rindu.” “Apa? Aku kurang ngerti, kau terjangkit apa?” “Oh astaga pulsaku habis, Aku segera mengirimmu pesan.” A: Maksudku, aku sedang sangat merindukan seseorang dan aku butuh berinteraksi dengan orang itu sekarang juga. Apa yang harus kulakukan? H: Jangan bilang cowok itu lagi Ndin, aku tidak akan setuju kau menyatakan perasaan rindu ke cowok itu!” Oh, itu sama sekali bukan saran yang kuharapkan. Jadi aku tidak membalas pesan Hani karena lagi pula aku sedang terjerumus masuk kedalam lumpur hidup bernama 13
dilema beserta tumpukan buku-buku yang membuat mataku sakit, lebih sakit dari membaca artikel Emma beberapa hari lalu Sekonyong-konyong ibuku masuk ke kamar. “Jangan suka bertingkah aneh seperti itu.” Tegur ibu, sepertinya dia tahu barusan aku menyelinapkan ponsel ke sela-sela lembar buku. “Maksudnya bu?” Tanya ku agak datar seolah aku tidak mengerti. “Tidak perlu pura-pura belajar seperti itu. Ngomong-ngomong sampai tanggal berapa kau ujian?” Tanya ibu. “Ibu tahu lusa tanggal berapa? Karena lusa ujian baru selesai.” Jawabku sambil mengabaikan topik sebelumnya. Lalu ponselku bergetar, dan itu tepat saat ibu berjarak sangat dekat dengan ku. “Oh ya ampun, bu, kayaknya aku mulai ngantuk deh.” Kataku agak basa basi berharap ibu paham kalau aku butuh dia keluar dari kamar ku sekarang. “Berbohongmu kolot sekali anakku. Baiklah, selamat malam.” Lalu ibu beranjak keluar dan aku segera bangkit untuk mengunci pintu. B: Ndin, aku ada info penting tapi kayaknya kau bakal nggak suka sama info ini. A: Apa? Tolong jangan buat aku penasaran!! B: Jerry lagi dekat dengan cewek yang... Duh aku lupa namanya, tapi kalau kau mau aku bisa minta Rio memberitahu ku username twitter nya dan kau bisa cari tahu sendiri, kata rio cewek itu cantik banget dan yang lebih parah nya cewek itu naksir Jerry! Tapi yeah, Kayaknya dia setahun atau dua tahun lebih tua dari Jerry karena dia anak kuliahan. A: BELLAAAAAAA! Itu info super buruk!!!!! Aku butuh pundakmu sekarang, air mata ku sudah tidak tertahankan lagi. B: Well, kau yang sabar dan terima kenyataan ya, ini peringatan untuk mu supaya berhenti memikirkan nya, kami siap menampung air mata mu besok, tentu nya setelah ujian. Kau butuh berapa ember? A: Tidak, kayaknya tidak ada lagi air mata untuk besok, karena aku bakal menghabiskan nya malam ini. B: Malam ini bukan waktu yang tepat untuk menangis gila-gila-an! Kita masih ada dua hari lagi untuk ujian tahu! Jangan bertingkah bodoh seperti itu! A: Well, sebelum nya trims sudah memberitahu. Aku ngantuk berat nih, kayaknya aku harus tidur, harus, dengan air asin ini… B: Asin? Rasanya asin ya? A: Terus terang saja ya Bel, pertanyaan mu membuat ku makin sedih!!!!! B: ups... Maaf.
14
Bagus. Aku merasa sangat buruk (lagi) malam ini. Entah kenapa aku harus menerima kabar itu dari Bella dan entah kenapa aku sempat berpikir bahwa aku merindukan nya, tapi untung seribu untung tanganku yang nyaris melakukan hal bodoh ini belum menekan tombol apapun yang bisa membuat sesuatu terkirim ke ponsel Jerry dan besar kemungkinan akan di abaikan oleh nya. Aku beroda semoga bumi terbuka sekarang juga dan menelanku, tapi nyatanya tidak. Lalu aku berdoa supaya Jerry yang ditelan, tapi kapan sih doaku dikabulkan?
Em menatapku semenit, lalu berkata, “Jadi kau mau bilang kalau sejak Jerry menggunakan blackberry dia jadi dekat dengan...seseorang yang tidak kau sebut namanya, lalu cewek itu suka dengan Jerry dan yang lebih parah nya dia adalah wanita tua, eh, tidak maksutku cewek yang usianya diatas Jerry, Begitu?” Sambil menatap ke satu arah, aku menjawab, “Ya, aku rasa begitu.” “Oh ya Tuhan, Kayaknya kau perlu terapi psikis atau sesuatu seperti itu, jelas antara cewek itu dan kejadian Jerry ganti ponsel adalah dua hal yang tidak perlu untuk dikaitkan, karena kalau dia memang suka dengan cewek itu tanpa harus dari Blackerry juga mereka tetap bisa dekat lho Ndin. Kau cuma menambah beban pikiran mu saja.” Oh ya papaw aku tidak menyangka dia sanggup mengatakan itu. “Well, tetap saja sosial media sejenis blackberry akan membuatnya dekat dengan banyak perempuan, dan kau tahu betapa sangat benci nya aku dengan hal itu?” Geramku. “Dimanapun cowok ganteng berada mereka akan selalu dekat dengan perempuan, atau seperti katamu banyak perempuan, itu wajar dan itu memang sudah seharusnya.” Dia berkata seolah itu bukan apa-apa. “Dan dia juga bukan pacarku lagi.” Kataku, agak berbisik. “Dia mungkin lagi proses pendekatan dengan cewek lain, atau yeah sebut saja dengan cewek yang tanpa nama itu.” “Kau baru menyadari itu sekarang?” Tanya em yang praktis menyayat habis kulit hati ku. “Tolong deh Em, kenapasih pertanyaan mu selalu saja menyebalkan?” Keluhku dengan SANGAT KESAL Well, walaupun jauh di lubuk hati ku yang terdalam aku sadar Em menasehatiku untuk memperkuat kepribadianku dan tidak membiarkan cowok, terlebih cowok yang tidak gentlemen itu memperlakukan ku kayak kaset pintu dan semua pemikiran feminis lain yang sebenarnya oke, tapi ini persoalan yang berbeda. Paling tidak, menurutku berbeda.
15