Eli Marlina, Khatib Lubis,Pengaruh Model Pembelajaran Sq3r….
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW ) TERHADAP KEMAMPUAN KEMAMPUAN MERESENSI CERPEN “REMBULAN DI MATA IBU” KARYA ASMA NADIA OLEH MAHASISWA SEMESTER III UMTS PADANGSIDIMPUAN
Eli Marlina Harahap, S.S., M.Pd Khatib Lubis, S.S Dosen UMTS Padangsidimpuan
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model pembelajaran SQ3R (survey, question, read, recite, review)Terhadap Kemampuan Kemampuan meresensi cerpen “Rembulan di Mata Ibu” karya Asma Nadia Oleh Mahasiswa semester III UMTS Padangsidimpuan Tahun Akademik 2015-2016. Penelitian ini di laksanakan di UMTS Padangsidimpuan. Dalam penelitian ini, penenliti menggunakan pendekatan kualitatif, metode deskripsi. Dengan jumlah populasi sebanyak 45 mahasiswa yang terdiri dari Satu kelas. Sampel yang ambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 3 yang berjumlah 45 mahasiswa. Alat pengumpulan data digunakan angket dan tes essay. Teknik analisis data menggunakan rumus product momend oleh Person. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan model pembelajaran SQ3R di semester III UMTS padangsidimpuan dapat dikategorikan “Baik”, sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa yaitu, 79,89. Kemampuan kemampuan meresensi cerpen “Rembulan di Mata Ibu” karya Asma Nadia mahasiswa semester III UMTS Padangsidimpua dikategorikan “Amat Baik”. Hal ini dapat dilihat dengan skor rata-rata yang diperoleh mahasiswa, yaitu 89. Pengaruh Model pembelajaran SQ3R (survey, question, read, recite, review) Terhadap Kemampuan Kemampuan meresensi cerpen “Rembulan di Mata Ibu” karya Asma Nadia Oleh Mahasiswa semester III memiliki korelasi lemah atau rendah, dapat dilihat dari hasilnya sebesar 0.289. Dengan demikian dalam penelitian ini berada ditingkat korelasi lemah atau rendah.
Kata kunci: Meresensi cerpen, Model pembelajaran SQ3R (survey, question, read, recite, review).
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMTS Padangsidimpuan
ISSN 2541 – 3775
Vol.1 N0.1 Juli-Desember 2016 | 12
Eli Marlina, Khatib Lubis,Pengaruh Model Pembelajaran Sq3r….
memiliki
A. LATAR BELAKANG Pada hakikatnya
pembelajaran nadalah
proses interaksi antara peserta didik dengan
keterampilan
berbahasa,
yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Tujuan
pembelajaran
bahasa
Indonesia
guru/dosen dan lingkungannya, sehingga terjadi
adalah melatih Mahasiswa untuk meningkatkan
situmulus perubahan tingkah laku dari arah yang
kemampuan berbahasa Indonesia, baik secara
kurang baik menjadi lebih baik. Pembelajaran
lisan maupun secara tulisan. Atas dasar itu,
merupakan suatu proses yang terdiri dari
pengajaran bahasa Indonesia sebaiknya diisi oleh
kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertujuan
kegiatan
kepada
banyaknya baik dalam menulis, berdiskusi,
apa
yang
harus
dilakukan
oleh
Mahasiswa. Kemudian Mengajar berorientasi kepada
apa
yang
harus
dilakukan
melatih
Mahasiswa
sebanyak-
mendengarkan dan sebagainya.
oleh
Pada proses pembelajaran guru/dosen dapat
guru/dosen sebagai pemberi pelajaran. Kedua
merumuskan metode/model pembelajaran yang
aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu
sesuai dengan materi pembelajarannya. Sehingga
menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi
model
antara guru dengan mahasiswa, serta atara
diimplementasikan. Menurut Trianto (2011:22)
mahasiswa
menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah
dengan
mahasiswa
disaat
sedang
berlangsung.
Dalam
pembelajaran
suatu
pembelajarannya
perencanaan
atau
suatu
untuk
pola
digunakan
mempengaruhinya, baik faktor internal maupun
merencanakan
pembelajaran
faktor eksternal yang datang dari luar diri peserta
pembelajaran
dalam
didik.
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
perguruan tinggi adalah agar para Mahasiswa terampil
berbahasa
Indonesia,
dengan
termasuk
di
pedoman
yang
interaksi tersebut banyak sekali faktor yang
Pembelajaran bahasa Indonesia pada tingkat
sebagai
tepat
di
tutorial
dalamnya
dalam
kelas dan
atau untuk
buku-buku,
film,
komponen kurikulum dan lain-lain. Dalam penelitian ini penulis akan membahas
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
tentang,
benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Karena
“Rembulan di Mata Ibu” karya Asma Nadia Oleh
dengan berbahasa merupakan cerminan dari jati
mahasiswa semester III ( tiga ). Dalam meneliti
diri Mahasiswa. Dalam pembelajaran bahasa dan
kemampuan
sastra Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia
cerpen tersebut, penulis menggunakan model
dikembalikan pada kedudukan yang sebenarnya,
pembelajaran SQ3R
yaitu
recite, review), yaitu: model pembelajaran yang
melatih
mahasiswa
untuk
terampil
kemampuan
mahasiswa
meresensi
tentang
cerpen
meresensi
(survey, question, read,
membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan
mengarahkan
serta mampu meresensi sastra dan sebagainya.
pertanyaan,
Sesuai halnya dengan pendapat Tarigan (2008:1)
/tinjauan.
yang menjelaskan bahwa keterampilan berbahasa
Ngalimun (2014:171) yang menjelaskan bahwa
mempunyai
pembelajaran SQ3R (survey, question, read,
empat
komponen,
yaitu:
mahasiswa membaca,
Sesuai
halnya
untuk
meneliti,
menceritakanresensi dengan
pendapat
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
recite, review)
keterampilan
keterampilan
dapat mengembangkan meta kognitif mahasiswa,
berkomunikasi
yaitu dengan menugaskan mahasiswa untuk
membaca
menulis. Mahasiswa
dan
mampu
dengan baik. Dengan demikian pembelajaran
adalah strategi membaca yang
membaca bahan belajar secara seksama.
bahasa Indonesia bertujuan agar mahasiswa
ISSN 2541 – 3775
Vol.1 N0.1 Juli-Desember 2016 | 13
Eli Marlina, Khatib Lubis,Pengaruh Model Pembelajaran Sq3r….
Dengan demikian, perlu diketahui bagaimana pengaruh
penggunaan
model
pembelajaran
kemampuan kemampuan
adalah
kesanggupan
yang dimiliki
dan
seseorang
yang
SQ3R (survey, question, read, recite, review).
dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan
Serta bagaimana kemampuan mahasiswa dalam
pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.
meresensi sebuah cerpen. Apalagi tentang ada
Pengertian Meresensi
tidaknya pengaruh model pembelajaran SQ3R
Santoso
(2001:316)
menjelaskan
bahwa
(survey, question, read, recite, review) terhadap
resensi merupakan ulasan atau pertimbangan
kemampuan meresensi cerpen. Meresensi adalah
mengenai buku. Anugrahany (2002:9) Tujuan
menilai, kata resensi berasal dari bahasa Latin
meresensi adalah memberikan informasi atau
revidere atau
yakitu
recensie yang
artinya
pemahaman tentang apa yang diungkapkan
menimbang, melihat kembali atau menilai.
dalam sebuah buku, memberikan pertimbangan
Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dalam hal
kepada pembaca apakah sebuah buku itu pantas
ini mahasiswa masih kurang mampu dalam
mendapat sambutan, mengajak pembaca untuk
meresensi sebuah cerpen. Sehingga dengan hal
memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan
tersebut,
mengarahkan
problema yang muncul dalam sebuah buku.
mahasiswa untuk lebih mampu dalam meresensi
Anugrahany (2002:9) bahasa resensi biasanya
dengan
singkat, padat, tegas, menarik, mudah ditangkap
maka
penulis
menggunakan
akan
model
pembelajaran
SQ3R.
dan enak dibaca.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis
Langkah-Langkah Meresensi
tertarik untuk meneliti tentang kemampuan
Anugrahany (2002:9) menjelaskan bahwa
meresensi cerpen “Rembulan di Mata Ibu” karya
langkah-langkah meresensi buku adalah sebagai
Asma
berikut:
Nadia
dengan
menggunakan
model
(survey, question, read,
pembelajaran SQ3R
recite, review) Oleh Mahasiswa
Semester III
UMTS Padangsidimpuan.
1.
Kenali buku, mulai dari tema, identitas
penerbit, siapa pengarang, dan golongan buku (ekonomi, pendidikan, bahasa dan lainplain). 2.
Bacalah
buku
secara
konprehensif,
cermat dan detail.
B. PEMBAHASAN
3.
Tandailah bagian-bagian buku yang
dianggap khusus atau penting.
2.1.1 Pengertian Kemampuan Kemampuan merupakan kecakapan
untuk
4.
Buatlah synopsis atau intisari buku.
menyelesaikan tugas. Alwi, Hasan (2007:707)
5.
Tentukanlah
mengemukakan Kata ”kemampuan” berasal dari
susuan
organisasi
penulisan isi, bahasa, dan aspek teknis resensi.
kata “mampu” yang memiliki arti 1) kuasa
6.
(biasa, sanggup) melakukan sesuatu, 2) berada,
Berdasarkan hal tersebut, langkah-langkah
kaya. mempunyai harta lebih dan “kemampuan”
meresensi adalah pertama, Kenali buku, mulai
yang terdiri dari kata”mampu” ditambahi dengan
dari tema, identitas penerbit, siapa pengarang,
imbuhan
1)
dan golongan, buku. kedua, membaca buku
kesanggupan, kecakapan, kekuatan, 2) kekayaan.
secara konprehensif, cermat dan detail. Ketiga,
Sedangkan
(2007:742)
menandai bagian-bagian buku yang dianggap
kemampuan adalah ke sanggupan. Berdasarkan
khusus atau penting. Keempat, membuat sinopsis
hal
atau intisari buku. Kelima, menentukan susuan
ke-an,
tersebut,
ISSN 2541 – 3775
yang
dimiliki
Poerwadarminta
dapat
arti
disimpulkan
bahwa
Koreksi dan revisislah hasil resensi.
Vol.1 N0.1 Juli-Desember 2016 | 14
Eli Marlina, Khatib Lubis,Pengaruh Model Pembelajaran Sq3r….
organisasi penulisan isi, bahasa, dan aspek teknis
drama. Sedangkan menurut Suroto (2001:1-77)
resensi. Dan yang terakhir mengkoreksi dan
menjelaskan ada tiga bentuk karya sastra yaitu:
revisisl hasil resensi. Oleh sebab itu, seorang
Karya Sastra Bentuk Prosa. Karya Sastra Bentuk
yang meresensi harus mengetahui, dan paham
Puisi. Karya Sastra Bentuk Drama.
tentang langkah-langkah dalam meresensi.
Pengertian Cerpen Marahimin (2005:113) menyatakan bahwa,
Hakikat Karya Sastra Pada
hakikatnya
karya
sastra memiliki
cerpen merupakan
sebuah cerita rekaan yang
berbagai keunggulan seperti
seni, keindahan
lengkap tidak ada, tidak perlu ada, dan harus
dalam isi dan ungkapannnya. Priyatni (2012:12)
tidak ada tambahan. Purba (2010:49) Cerpen
Menjelaskan satra adalah pengungkapan realitas
adalah salah satu cerita rekaan atau fiksi yang
kehidupan masyarakat secara imajiner atau fiksi.
sudah tua usianya.
Dalam karya sarta ada beberapa fungsi utama
Dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah
mengenai sastra berkenaan dengan hal tersebut,
salah satu karya sastra yang berbentuk fiktif serta
maka sesuai halnya dengan pendapat Suroto
isi ceritanya yang relatif pendek, baik peristiwa
(2001:71) bahwa dalam kehidupan masyarakat
yang diungkapkan, isi cerita, juml ah pelaku dan
sastra mempunyai beberapa fungsi yaitu: (a)
jumlah kata yang digunakan.
Fungsi rekreatif, yaitu karya sastra dapat memberikan
hiburan
pembacanya,
sehingga
kepada
pembacanya
pembanya
Menurut
Rokhmanyah
(2014:32),
berpendapat bahwa, ada dua unsur pokok yang
merasa
membantu sebuah karya sastra, yaitu unsur
menyenangkan ketika membaca karya sastra. (b)
intrinsik atau unsur dalam (Tema, tokoh, watak
Fungsi didaktif, yaitu satra mampu mendidik
tokoh, latar alur, amanat, sudut pandang dan
pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan
gaya bahasa) dan unsur ekstrinsik unsur luar
kebaikan yang terkandung di dalam karya sastra
(nilai agama, sosial dan budaya).
tersebut. (c) Fungsi estetis, yaitu karya satra yang
Berikut merupakan ciri-ciri cerpen: Bentuk
mampu memberikan keidahan bagi penikmat
tulisannya singkat, padat dan lebih pendek dari
atau pembacanya karena sifat keindahannya. (d)
novel. Terdiri dari 450 sampai 4500 kata.
Fungsi moralitas, yaitu memberikan pengetahuan
Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik
kepada pembaca atau peminatnya sehingga tahu
pengalaman seniri maupun orag lain. Cerita yang
moral yang baik dan buruk karena sastra yang
di
baik selalu mengandung moral yang tinggi. (e)
permasalahan.
Fungsi
yang
kehidupan pelakunya karena mengangkat maslah
menghasilkan karya-karya yang mengandung
tunggal atau inti sarinya saja. Hasi dibaca sekali
ajaran agama
duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang
religius,
yaitu
karya
yang dapat
sastra
diteladani
para
penikmat atau pembaca sastra. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
muat
langsung Tidak
tertuju
pada
melukiskan
pokok seluruh
berarti begi pelakunya saja. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada
dalam kehidupan masyarakat sastra memiliki
penyelesaiannya.
fungsi yang sangat banyak, yaitu: fungsi rekretif,
sangat ekonomi dan mudah dikenal masyarakat.
didaktif, estetis, moralitas, dan religious.
Sanggup meninggalkan kesan mendalam dan
Bentuk dan Jenis-Jenis Karya Satra
mampu
Penggunaan
meninggalkan
efek
kata-katanya
pada
perasaan
pembaca. Menceritrakan satu kejadian, dari Menurut Rokhmansyah (2014:13) genre atau
terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi
macam sasrta ada tiga yaitu: puisi, prosa dan ISSN 2541 – 3775
Vol.1 N0.1 Juli-Desember 2016 | 15
Eli Marlina, Khatib Lubis,Pengaruh Model Pembelajaran Sq3r….
tidak sampai menimbulkan perubahan nasib. Beralur tunggal dan lurus. Penokohannya sangat sederhana, ingkat, dan tidak mendalam.
kegiatan
yang
pembelajaran
SQ3R
(survey,
question, read, recite, review) Ngalimun (2014:171) menjelaskan bahwa pembelajaran SQ3R (survey, question, read,
Model Pembelajaran Pembelajaran
Model
mengandung dirancang
arti
recite, review)
adalah strategi membaca yang
membantu
dapat mengembangkan meta kognitif mahasiswa,
seorang mempelajari suatu kemampuan dan atau
yaitu dengan menugaskan mahasiswa untuk
nilai yang baru. Proses pembelajaran pada
membaca
awalnya
Karakteristik
meminta
guru
untuk
setiap
untuk
mengetahui
bahan
belajar
strategi
secara
SQ3R
seksama.
yang
dapat
kemampuan dasar yang dimiliki oleh mahasiswa
digunakan dalam pembelajaran membaca untuk
meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya,
meningkatkan daya ingat dan pemahaman murid
latar belakang
terhadap
bahan belajar dan menjadi
indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran. Dalam
proses
bacaan.
Dimana
dalam
menggunakan metode ini sebelum membaca kita
itu
melakukan survei untuk memporoleh gambaran
dikembangkan melalui pola pembelajaran yang
umum dari suatu bacaan dengan cara melihat
menggambarkan kedudukan serta peran pendidik
bagian permukaan dan akhir. Langkah-langkah
dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
model SQ3R yang diadaptasikan dari buku
Guru sebagai sumber belajar, penentu metode
Teaching In Todays Elementary School oleh
belajar, dan juga penilai kemajuan belajar
Burn d.kk (Khalik Abdu,2008-14) adalah sebagai
meminta
berikut: Tahap membaca sekilas (survei) pada
para
pembelajaran
isi
pendidik
untuk
menjadikan
pembelajaran lebih efektif dan efisien untuk
tahap
mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
memperhatikan
Istarani (2012:1) menjelaskan bahwa model pembelajaran
merupakan
seluruh
rangkaian
awal
murid judul
diarahkan yang
untuk
ditulis.
menyusun
pertanyaan
(Question).
membaca
(Reading),
Tahap
Tahap Tahap
menjawab
penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek
pertanyaan (Recite). Tahap meninjau ulang
sebelum sedang dan sesudah pembelajran yang
(Review).
dilakukan guru serta segala fasilita yang terkait, yang digunakan secara langsung atau tidak
METODOLOGI PENELITIAN
langsung
Lokasi
dalam
Disamping
model
belajar
mengajar.
semester III UMTS Padangsidimpuan. Penelitian
(1)
ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan
Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar
dimulai semester genap. Waktu tiga bulan
dari para ahli tertentu. Sebagai contoh,model
tersebut
penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen
untuk mengadakan pengumpulan data, sampai
dan berdasarkan teori John dewey. Model ini
penulisan
dirancang
dalam
(2010:173) mengemukakan bahwa, “Populasi
demokratis. (2) Mempunyai
adalah keseluruhan subjek penelitian”. Apabila
misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya
seseorang ingin meneliti semua elemen yang
model
ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya
ciri-ciri
untuk
kelompok secara
berpikir
pembelajaran
penelitian ini di laksanakan di
juga
memiliki
itu
proses
sebagai
melatih
induktif
berikut:
partisipasi
dirancang
mengembangkan proses berpikir induktif.
untuk
adalah
dapat
dipergunakan
laporan
penelitian
sebaik-baiknya
penelitian.
populasi.
Arikunto
Berdasarkan
penjelasan tersebut diketahui jumlah keseluruhan
ISSN 2541 – 3775
Vol.1 N0.1 Juli-Desember 2016 | 16
Eli Marlina, Khatib Lubis,Pengaruh Model Pembelajaran Sq3r….
populasi sebanyak 45 mahasiswa. Sedangkan sampel penelitian di ambil dari keseluruhan populasi, yaitu sebanyak 45 mahasiswa. Metode penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif metode analisis deskriptif, yakni untuk memberikan gambaran tentang
Keterangan : rxy : Koefisien Korelasi product moment antara variabel X danY N : Jumlah sampel
X Y
: Jumlah skor variabel X : Jumlah skor variabel Y
2
kedua variabel penelitian dan juga untuk melihat
x
hubungan diantara variabel. Sebagaimana yang
dikuadratkan
dikemukakan Arikunto (2006:205) bahwa :
y2
“Metode deskriptif adalah untuk membuat
dikuadratkan
deskriptif,
XY : Perkalian antara jumlah skor X dan skor Y
gambaran,
atau
tulisan
secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang
Jumlah
skor
variabel
X
:
Jumlah
skor
variabel
Y
HASIL PENELITIAN
diselidiki”. Instrumen yang digunakan adalah angket dan tes essay.
:
Dalam penelitian ini yang hendak ditentukan adalah Pengaruh Model pembelajaran
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data
SQ3R (survey, question, read, recite, review)
merupakan faktor penting demi keberhasilan
Terhadap Kemampuan Kemampuan meresensi
penelitian. Secara sederhana, pengumpulan data
cerpen “Rembulan di Mata Ibu” karya Asma
diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
Nadia
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
Padangsidimpuan.
menjaring berbagai fenomena, informasi atau
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
kondisi lokasi penelitian sesuai dengan ruang
tehnik analisis yang digunakan adalah dengan
lingkup penelitian. Untuk menghimpun data
menggunakan Mean.
sebagai
Oleh
Mahasiswa Metode
UMTS
yang
digunakan
indikator
penentuan
kemampuan
cerpen
dilaksanakan
berdasarkan
dikumpulkan dan hasil penelitian, maka dapat
langkah-langkah berikut : dipersiapkan RPS,
dikesimpulkan sebagai berikut: Pengaruh Model
Proses belajar mengajar dilaksanakan mengacu
pembelajaran SQ3R
pada RPS. Pada akhir pembelajaran diadakan tes
recite,
meresensi cerpen. Para mahasiswa diarahkan
Kemampuan meresensi cerpen “Rembulan di
untuk
selesai
Mata Ibu” karya Asma Nadia Oleh Mahasiswa
mahasiswa meresensi cerpen, lembar jawaban
semester III UMTS Padangsidimpuan memiliki
mahasiswa
korelasi yang lemah yaitu sebesar
meresensi
meresensi
cerpen.
dikumpul
Setelah
dan
dilaksanakan
Berdasarkan
review)
data-data
yang
telah
(survey, question, read, Terhadap
Kemampuan
0,289.
penilaian.
Dengan demikian dalam penelitian ini berada
Adapun rumus yang dipergunakan untuk menguji hipotesis tersebut dengan menggunakan rumus koreasi Product Moment oleh Pearson yang dikutip dari Suharsimi Arikunto, (2006:270) yakni:
ditingkat korelasi lemah atau rendah. Saran Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasil akhir pembelajaran bahasa Indonesia di semester III UMTS Padangsidimpuan lebih baik
rxy =
dan berkualitas. Dengan menyesuaikan model/
N XY ( X )( Y )
N X
2
( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
ISSN 2541 – 3775
metode yang baik dan sesuai dalam setiap pembelajarannya. Vol.1 N0.1 Juli-Desember 2016 | 17
Eli Marlina, Khatib Lubis,Pengaruh Model Pembelajaran Sq3r….
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Arikunto, suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Anugrahany, Ary, dkk. 2002. Bahasa dan sastra Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Marahimin, Ismail. 2005. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya. Ngalimun.2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Priyatni, Enda Tri. 2012. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purba, Antilan. 2010. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rokhmanyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suroto.2001. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Santoso, Ananda dan Ahmad, Hamzah.1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surbaya: Fajar Mulya. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Karisma Putra Utama. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
ISSN 2541 – 3775
Vol.1 N0.1 Juli-Desember 2016 | 18