“PENGARUH STOCK SPLIT, VOLUME PENJUALAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2014.” Elga Selvia Romadhon Jalan Cinehel Kp. Bobojong RT. 002 RW. 009 Kel. Panyingkiran Kec. Indihiang, Kota Tasikmalaya (
[email protected]) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya ABSTRACT The Influence of Stock Split, Sales Volume of Stock, and Abnormal Return On Stock Liquidity at The Company Listed On Indonesia Stock Exchange by : ELGA SELVIA ROMADHON 12 34 02 016 Under the Guidance: Deden Mulyana Dedeh Sri Sudaryanti The purpose of this research was to know and analyze about the influence of Stock Split, Sales Volume of Stock, and Abnormal Return on Stock Liquidity at The Company Listed On Indonesia Stock Exchange. The method of this research used descriptive method and correlational method. To analyze the data, the researcher used multiple regression linear and determination coefficient. Partially, based on the result, Stock Split and Sales Volume of Stock had significant effect on Stock Liquidity at The Company Listed On Indonesia Stock Exchange. While, Abnormal Return had not significant effect on Stock Liquidity. Simultaneously, there was significant effect between Stock Split, Sales Volume of Stock, and Abnormal Return on Stock Liquidity at The Company Listed On Indonesia Stock Exchange. So, the Hipotesis was Verified.
Keyword: stock split, sales volume of stock, abnormal return, stock liquidity.
ABSTRAK Pengaruh Stock Split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Oleh : ELGA SELVIA ROMADHON 12 34 02 016 Dibawah Bimbingan: Deden Mulyana Dedeh Sri Sudaryanti Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Stock Split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode korelasional. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dan Koefisien Determinasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial, Stock Split dan Volume Penjualan Saham berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan Abnormal Return berpengaruh tidak signifikan terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara Stock Split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian, Hipotesis yang diajukan dapat di Verifikasi.
Kata kunci:
stock split, volume penjualan saham, abnormal return, likuiditas saham.
PENDAHULUAN Perusahaan emiten yang memiliki kinerja yang baik, maka harga saham perusahaan tersebut akan melambung. Sehingga dengan harga saham yang tinggi maka perusahaan akan kesulitan untuk menjual sahamnya atau tidak likuid. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan investor untuk membeli saham dengan harga yang terlalu tinggi. Untuk itu perlu dilakukan pemecahan saham (stock split). Dalam penelitian ini penulis mengambil perusahaan yang melakukan Stock Split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 1.1 Data Perbandingan Jumlah Lembar Saham Setelah Dilakukan Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014. Kode Split Tanggal Nama Emiten Saham ratio 1 2 3 4 19-Apr-2013 JPFA Japfa Comfeed Tbk. 1:5 27-Jun-2013 SMRA Summarecon Agung Tbk. 1:2 8-Jul-2013 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk. 1:4 22-Jul-2013 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk. 1:10 29-Jul-2013 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. 1:10 1-Ags-2013 JRPT Jaya Real Property Tbk. 1:5 28-Ags-2013 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 1:5 4-Sep-2013 BATA Sepatu Bata Tbk. 1:100 26-Sep-2013 JKON Jaya Kontruksi Tbk. 1:5 12-Feb-2014 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk. 1:2 12-Feb-2014 INAI Andal Aluminium Industry Tbk. 1:2 25-Jul-2014 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk. 1:2 8-Sep-2014 CMPP Centris Multipersada Pratama Tbk. 1:4 6-Nov-2014 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. 1:100 Sumber : www.sahamok.com Berdasarkan data diatas, Tiap perusahaan melakukan pemecahan dengan jumlah yang berbeda. Contohnya perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk. memecah jumlah sahamnya dari satu lembar menjadi seratus lembar sedangkan perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk. memecah sahamnya dari satu lembar menjadi lima lembar. Perbedaan jumlah pemecahan saham tersebut dikarenakan harga saham tiap perusahaan berbeda-beda. Sebelum melakukan stock split, menurut student preneur harga saham Multi Bintang Indonesia Tbk. sangat tinggi yaitu mencapai Rp 1.124.500 per lembar saham. Sedangkan harga saham perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk. sebelum stock split menurut bisnis tempo hanya sebesar Rp 250 per lembar saham. KAJIAN TEORI “Stock split adalah kebijakan perusahaan untuk melakukan pemecahan saham karena nilainya dinggap sudah terlalu tinggi” (Irham, 2015: 92). Perusahaan melakukan stock split agar harga sahamnya menjadi lebih rendah sehingga akan menarik para investor untuk membeli sahamnya karena dengan harga yang lebih rendah akan lebih terjangkau oleh masyarakat. Harga saham yang lebih rendah serta menjanjikan tingkat return yang baik akan memotivasi para investor untuk melakukan pembelian pada saham yang bersangkutan. Kegiatan transaksi yang dilakukan di pasar modal dapat meningkatkan volume penjualan saham. Menurut Suad dkk (2005: 282) volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah lembar saham yang beredar pada waktu
tertentu. Ketika volume penjualan saham tinggi, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid sedangkan jika volume penjualan saham rendah maka perusahaan tersebut tidak likuid. Untuk menghitung volume penjualan saham dapat diukur dengan Trading Volume Activity (TVA) dengan rumus sebagai berikut: TVA = Jumlah saham perusahaan i yang diperdagangkan pada periode tertentu Jumlah saham perusahaan i yang beredar pada waktu tertentu (Suad, 2005:283) Setiap investor yang berinvestasi mempunyai tujuan yang sama yaitu mendapatkan keuntungan dari investasinya. Investor yang menanamkan modalnya dalam bentuk saham tentunya akan menerima tingkat pengembalian investasi (return) baik dalam bentuk dividen maupun capital gain/loss. Dalam dunia investasi dikenal dengan istilah abnormal return. “Abnormal return adalah selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan” Suad (2009: 269). Abnormal return ini mungkin akan terjadi ketika perusahaan melakukan stock split namun keadaan tidak normal ini tidak akan bertahan lama, return yang diterima investor akan normal kembali setelah beberapa waktu setelah stock split. Abnormal return dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: AR= Ri-E(Ri) (Suad, 2009: 270) Keterangan: Ri = tingkat keuntungan saham i E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk saham i Likuiditas menurut Bursa Efek Indonesia (informasi umum pasar modal, stock exchenge) dalam Deden (2011) adalah kelancaran yang menunjukan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal investasi. Perusahaan dikatakan likuid ketika saham yang mereka miliki mudah diperjual belikan di pasar modal. Dengan kata lain, suatu saham dikatakan likuid jika saham tersebut mudah ditukarkan dengan uang (kas). Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung likuiditas saham adalah sebagai berikut: TVA = Jumlah Volume Transaksi Total Volume Saham (Deden, 2011) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode korelasional. Menurut Ibrahim (2015: 59) Metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk melukiskan, menggambarkan atau memaparkan keadaan objek yang diteliti sebagaimana apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi ketika penelitian tersebut dilakukan. Sedangkan metode
korelasional menurut Rus (2003: 31) adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih. PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan empat variabel yang disesuaikan dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Stock split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return terhadap Likuiditas Saham”. Keempat variabel tersebut terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: Variabel Independen (variabel bebas) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (Sugiyono, 2014: 96). Dalam kaitanya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel independen adalah: Stock split (X1), Volume Penjualan Saham (X2) dan Abnormal Return (X3). Sedangkan Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014: 97). Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi variabel dependen adalah Likuiditas Saham (Y).
1
2
No
Variabel
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel 3 4 Definisi Indikator Operasional
5
6
Skala
Satuan
Rasio
(%)
Variabel Independen 1.
2.
Stocksplit (X1)
Volume Penjualan Saham (X2)
Pemecahan saham menjadi beberapa lembar dengan harga saham yang lebih rendah pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014 Mengukur berapa besar jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014.
-Jumlah lembar saham lama sebelum stock split -Jumlah lembar saham baru setelah stock split
-jumlah lembar saham yang diperdagang kan pada periode tertentu
-jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu
Rasio
(%)
3.
Abnormal Return (X3)
Selisih antara return sebenarnya dengan return yang diharapkan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014.
-return Sebenarnya
Rasio
(%)
Rasio
(%)
-return harapan
Variabel Dependen 4.
Likuiditas Saham (Y)
Kemudahan suatu -jumlah volume saham untuk transaksi ditukarkan dengan uang pada- -volume saham saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014.
JENIS DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui data sekunder, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang di peroleh dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Studi dokumentasi Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara melihat, membaca dan mencatat data-data maupun informasi Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2014 yang diperoleh dari dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. 2. Studi Kepustakaan Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji teori yang diperoleh dari literatur, artikel, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu sehingga peneliti dapat memahami literatur yang berkaitan dengan penelitian yang bersangkutan. MODEL PENELITIAN Model penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori, yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analaisis statistik yang akan digunakan (Sugiyono, 2014: 137). Dalam penelitian ini model penelitian dapat digambarkan dalam model skema sebagai berikut:
Stock Split (X1) Likuiditas Saham (Y)
Volume Penjualan Saham (X2) Abnormal Return (X3) Gambar 3.1 Model Penelitian
TEKNIK ANALISIS DATA Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. Analisis Regresi Berganda Hasil penelitian pada analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 1 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error .158
.961
X1
-6.510
2.526
X2
4.287
X3
.225
Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
.165
.872
-.661
-2.577
.028
.655
1.526
1.214
.927
3.533
.005
.627
1.595
.218
.224
1.032
.327
.916
1.092
a. Dependent Variable: Y
Berdasaran hasil penghitungan pada tabel coefficientsa dapat menghasilkan bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 = 0,158-6,510+4,287+0.225 Dari persamaan diatas menunjukan bahwa ketika stock split, volume penjualan saham dan abnormal return berada pada nilai nol maka likuiditas perusahaan sebesar 0,158. Koefisien regresi stock split sebesar -6,510. Hal ini berarti setiap stock split pada perusahaan meningkat sebesar satu maka likuiditas Saham akan menurun sebesar – 6,510 dengan asumsi variabel-variabel yang lain konstan. Untuk koefisien regresi volume penjualan saham sebesar 4,287. Hal ini berarti setiap volume penjualan saham pada perusahaan meningkat sebesar satu maka likuiditas saham akan meningkat sebesar 4,287 dengan asumsi variabelvariabel yang lain konstan. Sedangkan, untuk koefisien regresi abnormal return
sebesar 0,225. Hal ini berarti setiap abnormal return pada perusahaan meningkat sebesar satu maka likuiditas saham akan meningkat sebesar 0,225 dengan asumsi variabel-variabel yang lain konstan. Koefisien Determinasi (r2) Hasil keofisien determinasi dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada tabel di bawah: Tabel 4.2 Koefisien Determinasi Model Summaryb Change Statistics Mode l
R
R Square
1
.754a
Adjusted R Std. Error of R Square F Square the Estimate Change Change
.569
.439
1.32540
.569
df1
4.393
df2 3
10
Sig. F Change
DurbinWatson
.032
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil penghitungan dapat diketahui bahwa nilai R Square (R2) sebesar 0,569 artinya persentase sumbangan faktor fundamental (Stock Split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return) terhadap Likuiditas Saham sebesar 56,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Pengujian Hipotesis Uji Simultan Hasil uji simultan dapat dilihat pada output anova dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 3 ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
23.154
3
7.718
Residual
17.567
10
1.757
Total
40.721
13
F 4.393
Sig. .032a
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil penghitungan Uji Simultan diperoleh tingkat signifikasi sebesar 0,032 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% atau (α = 0,05) sehingga Sig > α atau 0,032 > 0,05 maka H0 ditolak Ha diterima, artinya Stock Split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return berpengaruh signifikan terhadap
1.530
Likuiditas Saham pada Perusahaan yang melakukan Stock Split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hipotesis diterima, artinya Stock Split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang melakukan Stock Split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hipotesis diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Wang (2000) yang menyimpulkan bahwa aktivitas split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan tetapi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap abnormal return. Adapun Penelitian Arifin dan Rika (2013) terdapat perbedaan signifikan terhadap likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split. Uji Parsial Hasil uji parsial dapat dilihat pada output coeffiientsa dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 4 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error .158
.961
X1
-6.510
2.526
X2
4.287
X3
.225
Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
.165
.872
-.661
-2.577
.028
.655
1.526
1.214
.927
3.533
.005
.627
1.595
.218
.224
1.032
.327
.916
1.092
a. Dependent Variable: Y
a.
Pengaruh Stock Split terhadap Likuiditas Saham Hasil penghitungan uji parsial pada tabel coefficientsa diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,028 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (ɑ 0,05) sehingga sig<ɑ atau 0,028<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa Stock Split berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Saham, karena Stock Split yang dilakuan oleh perusahaan akan mengindikasikan nilai saham yang beredar mendekati harga yang sesungguhnya (nilai intrinsik). Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakuan oleh Arifin dan Rika (2013) bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split.
b.
Pengaruh Volume Penjualan Saham terhadap Likuiditas Saham Hasil penghitungan uji parsial pada tabel coefficientsa diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,005 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (ɑ 0,05) sehingga sig<ɑ atau 0,005 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukan bahwa Volume Penjualan Saham terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang terdafar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20132014 berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian
yang dilakuan oleh Farid (2012) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan volume perdagangan terhadap likuiditas saham sesudah stock split. c.
Pengaruh Abnormal Return terhadap Likuiditas Saham Hasil penghitungan uji parsial pada tabel coefficientsa diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,327 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (ɑ 0,05) sehingga sig>ɑ atau atau 0,327 > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya Abnormal Return terhadap Likuiditas Saham pada perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014 berpengaruh tidak signifikan. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakuan oleh Arifin dan Rika (2013) yang menyatakan bahwa Tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap abnormal return sebelum dan sesudah stock split.
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki nilai yang beragam. Selanjutnya, Volume Penjualan dan Abnormal Return pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami nilai yang beragam (fluktuasi) dari hari ke hari. Stock Split memiliki nilai minimum sebesar 1% yaitu terjadi pada PT Sepatu Bata, Tbk. dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk. dan nilai maksimum sebesar 50% terjadi pada empat Perusahaan yaitu PT Summarecon Agung, Tbk., PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk., PT Andal Aluminium Industry, Tbk dan PT Surya Toto Indonesia, Tbk. Volume Penjualan Saham memiliki nilai minimum 0,00% yaitu pada PT Sepatu Bata, Tbk. dan nilai maksimum sebesar 1,57% terjadi pada PT Surya Toto Indonesia, Tbk. Sedangkan, Abnormal Return memiliki nilai minimum sebesar -4,90% pada PT Centris Multipersada Pratama, Tbk. dan nilai maksimum sebesar 1,77% terjadi pada Jaya Kontruksi, Tbk. Perubahan ini diakibatkan oleh kondisi perekonomian Indonesia maupun kebijakan terhadap harga saham. 2. Likuiditas Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan secara fluktuatif. Likuiditas saham memiliki nilai minimum sebesar 0,00% pada PT Sepatu Bata, Tbk. dan nilai maksimum sebesar 246,56% terjadi pada PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk. 3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial, Stock Split dan Volume Penjualan Saham berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Saham dan Abnormal Return berpengaruh tidak signifikan terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014. Sedangkan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Stock Split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return terhadap Likuiditas Saham pada pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014.
SARAN Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi investor, perusahaan, dan penelitian selanjutnya. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi Investor Bagi investor yang ingin menginvestasikan sahamnya pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebaiknya melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan. Dalam hal ini investor harus menempatkan saham yang akan ditanamkannya pada perusahaan yang tepat. Untuk melihat kondisi perusahaan apakah tepat untuk dipilih, salah satunya dengan melihat kondisi Likuiditas Saham. 2. Bagi Perusahaan Dari hasil yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara Stock Split, Volume Penjualan Saham dan Abnormal Return terhadap Likuiditas Saham. Oleh karena itu diharapkan manajemen perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi Likuiditas Saham. Salah satunya dengan melakukan Stock Split jika harga saham sudah di anggap terlalu tinggi, agar harga saham lebih murah dan diharapkan dengan konsisi ini investor akan tertarik untuk membeli saham sehingga volume penjuaan saham akan meningkat dan saham akan menjadi lebih likuid. Pihak perusahaan juga harus lebih faktor–faktor lain seperti perilaku pasar, situasi sosial dan politik serta kebijakan pemerintah. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan baik dengan menggunakan variabel yang sama pada perusahaan lainnya atau dengan mengubah salah satu variabel maupun variabel lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arifin Akhmad dan Rika Ramadiyansari. 2013. Analisis Perbandingan Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham dan Likuiditas Sebelum dan Sesudah pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, Vol. 16, No. 1, Januari 2013. Deden Mulyana. 2011. Analisis Likuiditas Saham terhadap Harga Saham. Jurnal Magister Manajemen, Vol. 4, nomor 1, Maret 2011, halaman 77-96. Farid Mubarokah. 2012. Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham, dan Volume Perdagangan terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Go Public yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2007 sampai dengan Maret 2011. Dinamika Manajemen, Vol. 2 No. 6, Halaman 33-48.
https://studentpreneur.co/blog/inilah-perusahaan-dengan-harga-saham-palingmahal-di-indonesia/. Diakses: 16 Nopember 2015. Ibrahim M. A. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Irham Fahmi. 2015. Manajemen Investasi, edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Rus Efendi. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang-Bidang Ekstra Lainnya. Semarang: UPT Uninesteres. Suad Husnan. 2005. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. . 2009. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi keempat. Yogyakarta:UPP STIM YKPN. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Wang Sutrisno et al. 2000. Pengaruh Stock Split terhadap Likuiditas dan Return Saham diBursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 2, No. 2, September 2000, halaman 1 – 13. www.sahamok.com. Diakses: 16 Nopember 2015.