BAB III PENYAJIAN DATA
A. Penjelasan Penyajian data berikut ini berdasarkan penelitian yang dilaksanakan diperumahan Asta Regenci RT 11/RW 08 kel. Tuah karya kec. Tampan Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang persepsi masyarakat terhadap tayanagan reportase investigasi Trans TV. Untuk itu teknik pengumpulan data sesuai dengan apa yang telah penulis kemukakan dalam Bab pendahuluan yaitu dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi yang telah penulis lakukan dengan mengamati dan memperhatikan secara langsung aktifitas masyarakat dalam menonton tayangan reportase investigasi. Wawancara dilaksanakan dengan cara berkomunikasi langsung dengan mengajukn beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Dokumentasi adalah salah satu teknik pengambilan data yang gunakan sebagai data pelengkap untuk menambah keakuratan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Data yang diperoleh melalui dokumentasi ini berupa laporan dan foto yang dapat menambah keakuratan data.
1
B.
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayanagan Reportase Investigasi Trans TV. 1. Seleksi Seleksi erat hubungannya dengan sensasi dan atensi dimana sensasi merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi adalah proses menangkap stimuli melalui alat indra. Proses sensasi terjadi saat alat indra mengubah stimulus menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh otak dari tahap inilah atensi (perhatian) berperan dalam memberikan perhatian terhadap stimulus tersebut. Untuk mengukur kemampuan seleksi masyarakat dalam menonton tayangan di televisi dapat dilihat dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan:
a. Menyeleksi waktu Faktor waktu memiliki pengaruh yang amat besar dalam proses seleksi. Ketepatan waktu menyangkut sesuatu yang baru dan relevan, keduanya sangat diutamakan. Ketepatan waktu juga menegaskan salah satu kemampuan teknologi komunikasi yang amat menonjol, yakni kemampuan untuk menembus kendala waktu. Tuchman (1978) memberikan penjelasan mengenai sifat dasar jaringan waktu tersebut, yang pada dasarnya menggarisbawahi pembagian tipe peristiwa itu.
2
Apakah bapak/ibu mengetahui jam tayang acara reportase investigasi? “Setiap jam 16.45 sore” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Jam 4 atau jam setengah 5 sore” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Acaranya selama 30 menit jam 16.45 sore”(wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Jam setengah 6 sore”(wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Jam 5 sore” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Jam 5 sore” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Durasinya 30 menit kalau gak salah jam Jam 16.45- jam 17.10” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Jam 5 sore” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Jam 4 setengah 5 sore” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
b. Menyeleksi Tokoh Setiap wartawan masing-masing memiliki sumber yang mereka sukai dan berhubungan dengan tokoh penting melalui berbagai sarana institusionalkonferensi
pers,
hubungan
masyarakat,
dan
lain
sebagainya. Berita seringkali berupa apa yang dikatakan oleh para tokoh penting menyangkut peristiwa tertentu. Hal ini menggaris bawahi kenyataan bahwa sebagian besar upaya pengumpulan berita berkisar di sejumlah tokoh, terutama karena para tokoh berlainan dengan peristiwa, selalu lebih mudah diperoleh dan bisa berbicara. Bagaimana menurut bapak/ibu pemilihan narasumberpada acara reportase investigasi? “Narasumbernya dapat dipercaya karna informasinya dari pelakunya langsung”(wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Saya rasa sudah bagus, penjelasan dari narasumbernya meyakinkan pakar yang menjelaskannya pun merukapan orang
3
yang ahli pada bidangnya” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Sudah pasti, berita yang disampaikan akurat karna informasi yang diberikannyakan langsung dari orang-orang yang melakukannya”(wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Saya cukup salut sama acara reportase investigasi ini mereka mampu mendapatkan keterangan langsung dari pelakunya, apalagi tim pengujinya luar biasa”(wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Kalau menurut saya bisa buat mereka ngomong jujur seperti itu bukan pekerjaan mudah apa lagi yang mereka sampaikan sebenarnya menjatuhkan diri mereka sendiri dan itu luarbiasa menurut saya.” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Apa bagusnya cuma dapat informasi, apa dengen mereka ngomong mereka sadar, justru dengan mereka ngomong kayak gitu mereka menjerumuskan orang lain yang menonton tayangan tersebut” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Reportase investigasi hebat karna informannya dapat dipercaya,saya juga salut buat krunya mampu menampilkan sisi lain kejaharan langsung dari pelakunya” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Lumayan, lumayan bikin masyarakat mikir buat melakukan hal yang sama” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Bolehlah, langsung pelakunya yang jadi narasumber tapi apa bagusnya menampilkan cara kerjanya gak ada untungnya menurut saya kalau gitu” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013) c. Menyeleksi lokasi Pentingnya faktor lokasi dalam pengumpulan berita ditekankan oleh WalferLippman (1922), bahwa berita terdiri atas sejumlah peristiwa yang lebih menonjol dari pada kejadian biasa sehari-hari dan dapat diperoleh melalui observasi pada tempat terjadinya peristiwa tersebut atau tempat dimana peristiwa itu disebarkan kemasyarakat luas misalnya pengadilan, kantor polisi, parlemen, bandar udara, rumah sakit dan lain sebagainya (McQuail:1996, 164).
4
Bagaimanamenurut bapak/ibu lokasi kejadian apakah sesuai dengan topik acara reportase investigasi? “Sesuai, tayanagan reportase investigasi gak pernah jauh-jauh dari masyarakat pembahasannya pun selalu yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat”(wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Kayaknya udah, lokasi kejadiannya masih sekitar kita pasti yang mengenai masyarakat” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “lokasinya sesuai dengan topik kayak kemaren tentang pencurian kos-kosan, pembahasannya pun berhubungan dengan koskosan”(wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Lokasinya selalu berhubungan dengan topik yang sedang mereka bahas kalau jajanan pasar mereka menampilkan lokasi-lokasi yang berhubungan dengan pasar”(wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Bagus lokasinya selalu menunjukkan apa yang sedang dibahas” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Sesuai mengajarkan dan menunjukkan tempat-tempat mereka mendapatkan barang-barang berbahaya dan cara membuatnya” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Saya suka lokasi-lokasi yang menjadi topik dalam tayangan reportase investigasi ini karna mampu menampilkan lokasi-lokasi yang terkadang sulit buat orang umum masuk apalagi buat mendapatkan informasi” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Lokasi apaan lokasi pembuatanya atau lokasi untuk mendapatkan zat-zat berbahaya kayak yang dilakukan pelaku itu” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Saya tidak pernah memperhatikan lokasi-lokasinya” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
Dari hasil wawancara dapat penulis simpulkan bahwa tayangan reportase investigasi merupakan tayangan yang banyak diminati oleh masyarakat RT 11/RW 08 Kel.Tuah karya Kec. Tampan Pekanbaru karenamasyarakat mengetahui adanya tayangan reportase investigasi, yang ditayangkan setiap sabtu dan minggu pukul 16.45-17.15 WIB selama 30 menit, selain itu masyarakat juga memberikan perhatiankhusus
5
dalam menonton tayangan reportase investigasi.Sebagian masyarakat juga menyediakan waktu khusus untuk menyaksikan tayangan reportase invrestigasi, sedangkan sebagian lainkan jika mempunyai waktu luang saja. (Observasi,12 Oktober 2013).
2. Organisasi Organisasi adalah bagaimana pesan diatur atau diorganisasikan mempengaruhi persepsi. Untuk mengukur kemampuan pengoranisasian masyarakat dalam menonton tayangan di televisi peneliti telah melakukan wawancara dengan masyarakat tentang kualitas, tujuan dan pesan yang disampaikan tayangan reportase investigasi kepada masyarakat. a. Mengorganisasikan objektivitas dan kualitas informasi Objektifitas pada umumnya berkaitan dengan berita dan informasi.
Objektivitas
adalah
prinsip
yang
acapkali
hanya
dihubungkan dengan isi dan kualitas informasi. Bagaimana menurut bapak/ibu kualiatas berita yang ditayangan acara reportase investigasi? “Bagus, apalagi tayanagan ini membuat kita lebih waspada terhadap kejahatan pedagang curang yang bisa membahayakan kesehatan” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Berita yang disampaikan berkualitaslah mampu menampilkan pelakunya sebagai narasumber” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Menurut saya berita yang disampaikan acara ini bagus sekali ya, dengan adanya acara ini kita sebagai orang awam jadi lebih tau dan lebih berhati-hati dalam bertindak ”(wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013)
6
“Acara ini mengajarkan kita jadi masyarakat yang pintar”(wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Saya rasa tayangan ini mampu membuat masyarakat cerdas terutama bagi kesehatan mereka sendiri” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Tidak ada kualitasnya menurut saya, berita yang disampaikan mengajarkan hal yang tidak baik bagi masyarakat itu sendiri” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Dengan adanya tayangan reportase investigasi ini masyarakat jadi lebih bisa waspada, mereka juga jadi lebih tau hal-hal seperti apa yang tidak bagus untuk kesehatan” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Kualitas apanya, saya tidak pernah suka apa yang ditayangkan acara ini gak ada mutunya” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Saya rasa gak ada, saya tidak melihat ada sesuatu yang bisa membuat tayangan ini berkualitas” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
b. Mengorganisasikan tujuan Dengan adanya tujuan dapat membentuk pendapat dan memberi informasi.tujuan yang pada pokoknya berkaitan dengan dorongan dan tujuan sesorang serta untuk menafsirkan sesuatu rangsangan. Bagaimana menurut bapak/ibu tujuan dari tayangan reportase investigasi ini? “Buat kita lebih berhati-hati dalam memilih dan menilai makanan yang layak untuk di konsumsi” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Agar masyarakat lebih berhati-hati terutama tentang kesehatan”(wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Tayangan reportase investigasi mengajarkan kita jadi konsumen yang cerdas dan lebih waspada terhadap kecurangan yang dilakukan pedagang curang” (wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Agar kita lebih waspada” (wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Membuat kita lebih waspada terhadap apa yang akan kita konsumsi” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013)
7
“Reportase investigasi ini hanya membuat takut masyarakat, karna semakin banyak saja yang akan melakukan hal yang sama” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Mengingatkan kita agar berhati-hati dalam memilihdan menilai makanan yang akan kita konsumsi serta menjadikan kita konsumen yang cerdas” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Membuat khawatir masyarakat, terus mengajarkan hal yang tidak benar” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Tujuan hanya membuat takut dan khawatir, tak ada lagi makanan yang layak untuk dimakan kalau semuanya menggunakan zat-zat berbahaya” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
c. Mengorganisasikan pesan Pesan menggambarkan suatu kesadaran dan penyesuaiaan terhadap berbagai aspek subjekif, emosi dan aspek hubungan dalam konteks komunikasi. Apakah bapak/ibu tau maksud dari pesan yang disampaikan tayangan reportase investigasi ? “Tayangan reportase investigasi ini lebih lengkap dalam menyampaikan informasi dan berita yang disampaikan pun menjadi kepentingan masyarakat itu sendiri” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Pesan yang disampaikan meningkatkan kewaspadaan” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Mengajarkan kita jadi konsumen yang cerdas”(wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Membuat kita lebih waspada”(wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Acara reportase investigasi menambah wawasan dan kewaspadaan terutama yang berhubungan dengan kesehatan” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Tayangan ini mengispirasi pedagang untuk berbuat kecurang yang sama mengajarkan banyak orang untuk melakukan perbuatan yang serupa” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Mengingatkan kita agar berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi, membuat kita lebih cerdas dalam menilai informasi yang kita terima” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013)
8
“Tidak ada yang aman untuk dikosumsi” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Membuat takut masyarakat karna tayangan ini sama saja mengajarkan hal yang sama dengan yang dilakukan pedagang tersebut” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
Dari perbedaan diatas dapat penulis simpulkan bahwa tayangan reportase investigasi ini memberikan pesan positif yang dapat diambil masyarakat untuk kearah yang lebih baik dan masyarakat dapat menarik kesimpulan dari tayangan tersebut setelah menyaksikannya. Tayangan reportase investigasi ini lebih lengkap dalam memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Agar masyarakat tidak terpengaruh atau meniru sesuatu yang berbahaya yang akan merusak kesehatan masyarakat itu sendiri serta mengajarkan masyarakan menjadi konsumen yang cerdas. (observasi, 17 Oktober 2013)
3. Interpretasi Interpretasi adalah bagaimana kita mengerti pesan yang telah diproses oleh sistem indrawi. Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses interpretasi tersebut bergantung pada pengalaman, motivasi, dan perasaan individu. Interpretasi juga tergantung
pada
kemampuan
seseorang
untuk
mengadakan
pengkategorian informasi yang diterimanya. Untuk mengukur kemampuan interpretasi masyarakat pada tayangan reportase investigasi dapat dilihat dari hasil wawancara yang
9
penulis lakukan dengan masyarakat tentang pendapat dan manfaat tayangan reportase investigasi bagi mereka: a. Menginterpretasikan pengalaman individu Pengalaman harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia, hal ini menunjukkan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya. Apakah bapak/ibu merasakan pengaruh tayangan reportase investigasi dalam kehidupan sehari-hari? “Tidak saya tidak merasakan pengaruh tayangan reportase investigasi ini dalam kehidupan sehari-hari” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Tidak ada ya pengaruhnya apa lagi buat saya” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Gak ada, kan acara ini mengajarkan hal yang baik”(wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Tidak merasakan pengaruh apa-apa, saya melihat acara ini tergantung dari topiknya”(wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Saya rasa tidak, justru degan adanya acara ini membuat lebih waspada” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Dalam kehidupan sehari-hari tidak tapi dalam menilai sesuatu iya, karnaTayangan ini bisa saja mengispirasi pedagang untuk berbuat kecurang yang sama dengan apa yang telah ditayangkan ditelevisikan”(wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013)
10
“Gak ada pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, kan apa yang disampaikan dari tayangan ini tergantung kita menanggapinya seperti apa” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Buat masyarakat menjadi parno (paranoit) kalau semua makanan itu tidak ada yang baik” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Saya kurang suka, kenapa harus menampilkan cara produksinya itu sama saja menimbulkan masalah yang jauh lebih besar buat masyarakat nantinya” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
b. Menginterpretasikan motivasi Motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan. Apa motivasi bapak/ibu dalam menonton tayangan reportase investigasi? “Saya suka terutama yang berhubungan dengan makanan dan minuman” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “kayaknya gak ada motiv, saya cuma sering melihat informasi apa saja yang disampaikan” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Suka saja sekalian cari informasi”(wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Mengisi waktu luang, terus tergantung topik pembahasannya juga sih”(wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Saya cuma menonton informasi yang bisa saya dapat” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Gak ada motivasi saya untuk menonton acara ini”(wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Saya suka melihat acara ini karna menarik, informasi yang disampaikanya pun bagus karna tidak semua apa yang terlihat itu baik buat kesehatan kita diajarin pandai-pandai dalam menilai sesuatu” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Sama sekali tidak ada, melihat acara itupun gak sengaja” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013)
11
“Gak ada motivasi saya untuk menonton acara ini, saya hanya melihat” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
c. Menginterpretasikan perasaan individu Perasaaan adalah keadaan individu sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus baik eksternal maupun internal. Pada umumnya perasaan berkaitan pada persepsi dan merupakan reksi pada stimulus yang mengenainya. Perasaa yang timbul pada masing-masing individu ternyata dapat berbeda satu dengan yang lain. Ada yang mengalami keadaan tersebut sebagai suatu yang sangat menyenangkan, tetapi sebliknya ada juga yang biasa dan bahkan mungkin ada yang mengalami perasaan yang tidak senang. Sekalipun stimulusnya sama, namun perasaan yang ditimbulkan oleh stimulus tersebut dapat berbeda-beda. Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah menonton acara reportase investigasi? “Setelah menonton tayangan reportase investigasi ini saya bisa jadi lebih berhati-hati dalam memilih dan menilai makanan yang layak untuk di konsumsi” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “lebih selektif dalam memilih terutama bagi kesehatan” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Reportase investigasi mengajarkan kita jadi konsumen yang cerdas dan mampu meminilai hal yang baik buat diri kita sendiri” (wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Lebih berhati-hati saja dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi ” (wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Bersikap selektif dan waspada terutama yang berhubungan dengan kesehatan serta kondisi lingkunagan sekitar” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Tayangan ini mengispirasi pedagang untuk melakukan kenakalan yang serupa, tayangan ini juga tidak menunjukkan efek jerah dan sangsi yang tegas bagi pelakunya jadi tayangan ini hanya untuk
12
menakut-nakuti masyarat saja menurut saya ” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Lebih berhati-hati dalam memilih makanan jadi bisa lebih waspada dalam memilih apa yang akan dikonsumsi tayangan ini juga menjadikan kita menjadi konsumen yang cerdas”. (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Tayangan ini hanya bisa menebarkan perasaan yang tidak baik buat mereka yang menyaksikannya” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Perasaan saya setelah menonton tayangan ini alangkah lebih baiknya tayangan ini tidak menayangkan cara-cara memprodsi halhal tersebut karna secara tidak langsung tayangan ini melakukan hal yang sama seperti yang disampaikannya” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
Dari pendapat tersebut masyarakat bisa menilai tayangan ini bermanfat atau tidak tergantung dari perhatian masyarakat serta merekalah yang mampu menilai baik atau buruknya suatu tayangan. Pendapat ini juga tergantung pada pendidikan dan pengalaman seseorang. Pendapat disini merupakan bagian dari persepsi seseorang, dalam penelitian ini pengetahuan seseorang sangat berpengaruh, dengan adanya pengetahuan yang dimiliki seseorang akan memunculkan hal-hal yang baru karena mereka sudah mengetahui apa yang mereka lihat sebelumnya dan membandingkanya. Dari hasil wawancara dapat diketahui ada beberapa hal yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menonton tayangan reportase investigasi Trans TV di Perumahan Asta Regenci RT 11/RW 08 kel. Tuah karya kec. Tampan Pekanbaru seperti pendapat, pengetahuan dan minat.
13
1. Media Massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. a. Media massa memberikan informasi Media massa memberikan berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan, memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. Informasi apa yang bapak/ibu dapatkan setelah menyaksikan acara reportase investigasi? “Informasi mengenai modus kejahatan dan cara mengatasinya” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Informasi tentang makanan yang mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Menampilkan fakta yang masuk akal terutama pada makanan dan minuman yang berada disekitar kita” (wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Berhati-hati dalam memili makanan” (wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Informasi tentang kesehatan dan cara mengatasinya ” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Informasi yang didapat sepertinya bagaiman cara melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan pedangan curang tersebut” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013)
14
“Kita lebih bisa mengetahui apa dan bagaimana kecurangan itu bisa terjadi ”. (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Informasi apa gak ada kayaknya” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Memberikan kita informasi tentang bagaimana kita mengikuti hal yang serupa seperti yang telah ditayangkanya ” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
b. Media massa memberikan pengetahuan Media massa memberikan pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki, menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. Pengetahuan
apa
saja
yang
bapak/ibu
dapatkan
setelah
menyaksikan tayangan reportase investigasi? “Pengerahuan tentang hal-hal yang mungkin bisa merusak diri kita sendiri dan merugikan orang banyak” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “Pengetahuan tentang kesehatan” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Pengetahuan tentang zat-zat berbahaya yang bisa merusak kesehatan” (wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Pengetahuan tentang cara meghindari dan mengantisipasinya” (wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Terutama bagi kesehatan dan cara mengantisipasi hal buruk yang mungkin saja bisa terjadi pada diri kita sendiri” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Pengetahuan bagaimana cara membuat dan mendapatkan hal-hal bahaya tersebutlah yang ingin ditunjukkan tayangan ini pada masyarakat” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Pengetahuan dalam memilih dan menilai makanan yang baik untuk dikonsumsi”. (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Pengetahuan apa tentang makanan-makanan apa saja yang tidak dapat dimakan” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Pengetahuan tentang kecurangan yang mungkin saja bisa dilakukan oleh masyarakat yang menontonnya” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
15
c. Media massa memberikan hiburan Media massa menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana rilaksasi. Meredakan ketegangan sosial, melepaskan diri atau terpisah
dari
permasalahan,
bersantai,
mengisi
waktu
dan
menyalurkan emosi. Apakah tayangan reportase investigasi ini memberikan hiburan pada bapak/ibu? “Saya cukup terhibur dengan adanya tayanagan ini” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). “lumayan lah mengisi waktu luang” (wawancara dengan Ronaldi, 12 Oktober 2013) “Sedikit terhibur, jadi bisa bertukar pendapat sama teman kalau nonton acara ini” (wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) “Bukan terhibur sih tepatnya sambil bersantai dapat ilmu” (wawancara dengan Eka, 12 Oktober 2013). “Buat mengisi waktu luang lumayanlah” (wawancara dengan Efendi, 12 Oktober 2013) “Gak ada sedikit pun hiburanya acara ini cuma bikin emosi nonton acara ini” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013) “Cukup terhibur sekalian dapat informasi”. (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) “Hiburan apaan bikin emosi iya” (wawancara dengan Deni, 18 Oktober 2013) “Bukan hiburan tapi ketegangan yang ada kalau nyaksikan acara ini mah” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013)
Dari pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa media massa juga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat baik yang berkaitan dengan pesan atau medianya itu sendiri karna media massa memiliki posisi yang penting dalam mempengaruhi perasaan dan
16
kehidupan manusia apabila benar-benar di manfaatkan sebagaimana seharusnya. Dalam penelitian ini selain mengambil data dari wawancara kepada masyarakat yang mewakili, peneliti juga mengambil data dari hasil observasi sesuai dengan permasalahan dalam penelitian, seperti melihat langsung kelokasi penelitian dan juga mendatangi rumahrumah yang menonton tayangan reportase investigasi, masyarakat yang mengetahui dan menyukai tayangan ini nantinya yang mewakili Persepsi Masyarakat Terhadap Tayanagan Reportase Investigasi Trans TV di Perumahan Asta Regenci RT 11/RW 08 kel. Tuah karya kec. Tampan Pekanbaru.
17
BAB IV ANALISIS DATA
A.
Penjelasan Pada bab ini penulis menyajikan analisa data yang diperoleh dari observasi dan wawancara yang telah dipaparkan pada bab III sebelumnya. Dengan tujuan untuk mengetahui dan menjawab permasalahan penelitian yaitu untuk menetahuipersepsi masyarakat terhadap tayanagan reportase investigasi Trans TV di perumahan Asta Regenci RT 11/RW 08 kel. Tuah karya kec. Tampan Pekanbaru. Dalam analisis data ini penulis menggunakan metode yang telah ditentukan yaitu Deskriptif kualitatif, yaitu data yang hanya menggunakan kata-kata dan menggambarkan fenomena yang ada disuatu lapangan.
B.
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayanagan Reportase Investigasi Trans TV Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan persepsi masyarakat terhadap tayanagan reportase investigasi Trans TV sesuai dengan konsep operasional dan teori yang penulis gunakan pada bab-bab sebelumnya, perbedaan ini yang membuat masyarakat RT 11/RW 08 kel. Tuah karya kec. Tampan Pekanbaru tertarik untuk menonton tayangan reportase investigasi.
18
Adapun analisis yang dapat dijabarkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang berkerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu. b. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syarat sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan
dalam
rangka
mengadakan
persepsi.
Perhatian
merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
19
1. Seleksi Seleksi mencangkup sensasi dan atensi, dimana sensasi merupakan proses menangkap stimulus melalui alat indra. Sensasi merujuk pada pesan yang dikirim ke otak lewat pengindraan. Sedangkan atensi atau perhatian merupakan proses ketika stimilus menajadi menonjol. Perhatian timbul disebabkan oleh faktor internal dalam diri kita misal: faktor biologis, faktor psikologi dan faktor sosiogenesis, persepsi lazaim disebut sebagai kerangka rujukan, jika kita memahami suatu pristiwa kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Dapat dilihat dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengansaudari Ranti adalah sebagai berikut:“Setiap jam 16.45 sore, narasumbernya dapat dipercaya karna informasinya dari pelakunya langsung. Sesuai, tayanagan reportase investigasi gak pernah jauh-jauh dari masyarakat pembahasannya pun selalu yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat” (wawancara dengan Ranti, 12 Oktober 2013). Dari pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa tayangan reportase investigasi merupakan tayangan yang banyak diminati oleh masyarakat RT 11/RW 08 Kel.Tuah karya Kec. Tampan Pekanbaru karenamasyarakat mengetahui tayangan reportase investigasi dan jam tayangnya
yaitu
setiap
sabtu
dan
minggu
pukul
16.45-17.15
WIB.Masyarakat juga memberikan perhatian khusus dalam menonton tayangan reportase investigasi.
20
Sesuai dengan teori S-O-R ini, Stimulus merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak, komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya. Proses komunikan tersebut menimbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya (Effendy, 1993:318). Dari aspek ini tayangan reportase investigasi ini memiliki banyak kelebihan dibanding tayangan yang sejenis, bagi masyarakat yang menyukai tayangan ini mengarahkan masyarakat kearah yang lebih baik. Tayangan reportase investigasi ini mengajarkan masyarakat bersikap waspada. 2. Organisasi Mempersepsikan sesuatu tidak terlepas dari aktifitas aktif yang melibatkan pembelajaran, pembaharuan cara pandang dan pengaruh timbal balik dalam pengamatan. Tayangan reportse investigasi ini juga sangat menarik perhatian masyarakat, dilihat dari banyaknya masyarakat yang merespon tayanagan tayangan reportase investigasi. Hal ini juga yang membuat tayangan reportase investigasiberbeda dengan tayangan lainnya seperti yang dikatakan saudara Mirayaitu sebagai berikut:“Dengan adanya tayangan reportase investigasi ini masyarakat jadi lebih bisa waspada, mereka juga jadi lebih tau hal-hal seperti apa yang tidak bagus untuk kesehatantan. Mengingatkan kita agar berhati-hati dalam memilih dan menilai makanan
21
yang akan kita konsumsi serta menjadikan kita konsumen yang cerdas” (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) Selain pendapat diatas sebagian masyarakat juga menunjukkan sikap ketidak sukaan pada tayangan reportse investigasi seperti yang dikatakan saudara Zainal yaitu sebagai beritut:“Tidak ada kualitasnya menurut saya, berita yang disampaikan mengajarkan hal yang tidak baik bagi masyarakat itu sendiri.Reportase investigasi ini hanya membuat takut masyarakat, karna semakin banyak saja yang akan melakukan hal yang sama.Tayangan ini mengispirasi pedagang untuk berbuat kecurang yang sama mengajarkan banyak orang untuk melakukan perbuatan yang serupa” (wawancara dengan Zainal, 17 Oktober 2013). Dari perbedaan diatas dapat penulis simpulkan bahwa tayangan reportase investigasi ini memberikan pesan positif bagi masyarakat, dengan adanya tayangan ini dapat mengarahkan masyarakat kearah yang lebih baik selain itu masyarakat juga dapat menarik kesimpulan dari tayangan tersebut setelah menyaksikannya. Stimulus merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak, komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya.Proses
komunikan
tersebut
menimbul
pengertian
dan
penerimaan atau mungkin sebaliknya(Effendy, 1993:318). Jadi pro dan kontra yang terdapat pada tayangan investigasi inilah yang membuat masyarakat memberikan penilaian akan suatu objek secara
22
jujur dan apabila seseorang menonton acara investigasi yang lain mereka bisa membandingkan dengan tayangan yang pernah ditontonnya, mereka akan lebih tahu dan lebih jujur dalam mempersepsikan suatu objek. 3.
Interpretasi Interpretasi adalah inti dari persepsi yang identik degan penyandian
balik dalam proses komunikasi, kita mengerti pesan yang telah diproses oleh sistem indrawi dan menyampaikannya melalui persepsi. Dapat dilihat dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada saudaraMira mengenai persepsi masyarakat terhadap tayangan reportase investigasibahwa:“Gak ada pengaruhnya tayangan ini dalam kehidupan sehari-hari, kan apa yang disampaikan dari tayangan ini tergantung kita menanggapinya seperti apa. Saya suka melihat acara ini karna menarik, informasi yang disampaikanya pun bagus karna tidak semua apa yang terlihat itu baik buat kesehatan kita diajarin pandai-pandai dalam menilai sesuatu. Lebih berhati-hati dalam memilih makanan jadi bisa lebih waspada dalam memilih apa yang akan dikonsumsi tayangan ini juga menjadikan kita menjadi konsumen yang cerdas”. (wawancara dengan Mira, 17 Oktober 2013) Dan ada juga pendapat lain seperti yang disampaikan saudara Ida seperti berikut: “Saya kurang suka, kenapa harus menampilkan cara produksinya itu sama saja menimbulkan masalah yang jauh lebih besar buat masyarakat nantinya. Perasaan saya setelah menonton tayangan ini alangkah lebih baiknya tayangan ini tidak menayangkan cara-cara memprodsi hal-hal
23
tersebut karna secara tidak langsung tayangan ini melakukan hal yang sama seperti yang disampaikannya” (wawancara dengan Ida, 18 Oktober 2013) Dari
pendapat
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
untuk
mempersepsikan sesuatu tidak hanya dilihat dari isi pesan yang disampaikannya tapi bagaimana persepsi tersebut mampu memberikan pengaruh pada masyarakat. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa melebihi semula. Prof. Dr.mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan. (Effendy, 2003:255). Dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi persepsi masyarakat RT 11/RW 08 Kel. Tuah karya Kec. Tampan Pekanbaru terhadap tayangan reportase investigasi dapat dilihat dari tanggapan masyarakat yang lebih menyukai tayangan reportase investigasi serta banyaknya minat masyarakat untuk menyaksikan tayangan reportase investigasi ini. 4. Media Massa Pada dasarnya media tergantung pada pendayagunaan kekuasaan oleh unsur ketuatan lain, atau paling maksimal berperan sebagai alat bagi unsur kekuatan ini. Media juga merupakan saluran yang dimanfaatkan untuk mengendalikan arah dan memberikan dorongan terhadap perubahan sosial.
24
Dalam hal ini media massa juga mempunyai andil besar dalam mempengaruhi persepsi masyarakat seperti wawancara yang peneliti lakukan pada saudari Ayu yaitu berikut:“Menampilkan fakta yang masuk akal terutama pada makanan dan minuman yang berada disekitar kita. Pengetahuan tentang zat-zat berbahaya yang bisa merusak kesehatan. Sedikit terhibur, jadi bisa bertukar pendapat sama teman kalau nonton acara ini” (wawancara dengan Ayu, 12 Oktober 2013) Asumsi dasar dari model yang penulis gunakan adalah: media massa menimbulkan
efek
yang
terarah,
segera
dan
langsung
terhadap
komunikan.Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi artinya model ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif.(Effendy, 2003:254) Dari pendapat tersebut dapat disimpukan bahwa tayangan reportase investigasi ini merupakan tayangan yang mampu menarik perhatian masyarakat. Selain dari informasi yang disampaikanya, pro dan kontra terhadap tayangan ini pun mampu menjadi daya tertarik bagi masyarakat untuk menyaksikan tayangan reportase investigasi ini. Tayangan reportase investigasi ini lebih lengkap dalam memberikan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat. Agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati terhadap obnum-obnum yang berbuat curang dan dapat membahayakan bahkan merusak kesehatan masyarakat itu sendiri.
25
Ada beberapa hal yang peneliti temukan yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap tayangan reportase investigasi tersebut sebagai berikut: a.
Pendapat atau perhatian, merupakan suatu hal yang timbul dalam diri seseorang untuk memberikan argumen terhadap suatu objek.
b.
Pengetahuan, dengan pengetahuan masyarakat bisa memberikan penilaian akan suatu objek.
c.
Minat, pernyatan yang menunjukkan bahwa seseorang menyukai suatu hal,
dan
akan
memberikan
perhaatian
khusus
jika
mereka
menyukainya.
Dari pendapat tersebut masyarakat bisa menilai tayangan ini bermanfat atau tidak tergantung dari perhatian masyarakat dan merekalah bisa menilai baik atau tidaknya suatu tayangan. Pendapat ini juga tergantung pada pendidikan dan pengalaman seseorang. Pendapat disini merupakan bagian dari persepsi seseorang, dalam penelitian ini pengetahuan seseorang sangat berpengaruh, dengan adanya pengetahuan yang dimiliki seseorang akan memunculkan hal-hal yang baru karena mereka sudah mengetahui apa yang mereka lihat sebelumnya dan membandingkanya. Dari hasil wawancara dapat diketahui ada beberapa hal yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menonton tayangan reportase investigasi Trans TV di Perumahan Asta Regenci RT 11/RW 08 kel. Tuah karya kec. Tampan Pekanbaru seperti pendapat, pengetahuan dan minat.
26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data dan analisa data dapat disimpulkan bahwa Persepsi Masyarakat Terhadap Tayanagan Reportase Investigasi Trans TV di Perumahan Asta Regenci RT 11/RW 08 kel. Tuah karya kec. Tampan Pekanbaru memiliki persepsi baik, dilihat dari: 1. Banyaknya masyarakat yang menjadikan tayangan reportase sebagai tontonan yang sering dinikmati masyarakat. 2. Tayangan reportase investigasi ini juga memberikan pesan positif yang dapat diambil masyarakat dan masyarakat juga dapat menarik kesimpulan dari adanya tayangan reportase investigasi ini. 3. Serta ada bebetapa hal yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menonton tayanagan reportase investigasi adapun hal tersebut adalah pendapat, pengetahuan dan minat.
B. Saran Dilihat dari kesimpulan penelitian diatas maka penulis dapat memberikan saran agar para penonton khususnya masyarakat perumahan Asta Regenci RT 11/RW 08 Kel.Tuah karya Kec. Tampan Pekanbaru jangan sampai salah mempersepsikan tayangan reportase investigasi di Trans Tv. Adapun saran tersebut antara lain yaitu:
27
1.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat dapat memilih program acara yang bermamfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
2.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan Program Acara
Reportase
Investigasi tersebut lebih baik dalam menyampaikan informasi dan pendidikan sehingga mampu meningkatkan kepedulian masyarakat dan kesadaran masyarakat terhadap disekitarnya serta bisa menjadi referensi bagi masyarakat dan menambah pengetahuan bagi masyarakat itu sendiri. 3. Bagi rekan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkannya sebagai pengetahuan dan pengalaman sebagai acuan untuk kedepannya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi,2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.Rineka Cipta. Jakarta Bungin, Burhan,2001 Metode Penelitian Sosial, Format Kuantitatif dan Kualitatif Airlangga University press Surabaya. Effendy, Uchjana, Onong,1993. Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya. Bandung. _______
2003, Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi,CitraAditya Bakti, Bandung
Kriantono, Rachmat, 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group. Jakarta Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2012, Pustaka Media. Surabaya McQuail, Denis 1996. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi kedua. Penerbit Erlangga Jakarta. Morissan. 2004. Jurnalistik Televisi Mutakhir.Bogor: Ghalia Indonesia _______
,dkk. 2010. Teori Komunikasi Massa. PT.Ghalia Indonesia, Bogor.
Mulyana, Deddy, 2011. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT.Remaja Rosdakarya. Bandung. Nurudin, 2007. Pengantar Komunikasi Massa, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Rakhmat, Jalaludin, 1998. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung _______
,2009. Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya. Bandung
Rubani, Mardhiah. 2010. Psikologi Komunikasi.UR Press. Pekanbaru.
29
Sarwono, W, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi Umum. PT Raja Grafindo Persada. Jakrta Shaleh, Abdul, Rahman. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Kencana Media Group. Jakarta Singarimbun, Masri. 1991. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta. Severin J Werner. 2009. Teori Komunikasi:Sejarah, Metode dan Terpaan di Dalam Media Massa, Edisi ke-5. Jakatra: Kencana Pranada Media Grup. Walgito, Bimo.2004. Pengantar Psikologi Umum. ANDI.Yogyakarta. Referensi Tambahan: Trans Tv stasiun televisi nasional terbaik (2007) http://kpid-kalbar.org/kpid/printNews.php?newsid=88&isprint=1 http://firmandena.blogspot.com/2009/06/metode-penulisanreportaseinvestigasi.html http://Reportase(acaratelevisi)-Wikipedia bebas.html
30
bahasa
Indonesia,
ensiklopedia