Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 1
BAB I SISTEM Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan pendekatan: a. Prosedur Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu". Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu". Kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaiman (how) mengerjakannya. b. Komponen/elemen Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu". Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil. Contoh : Sistem Akuntansi terdiri dari sub sistem akuntansi penjualan, sub sistem akuntansi pembelian, sub sistem akuntansi penggajian dan sub sistem akuntansi biaya, dengan dokumen-dokumen dasar sebagai komponennya, seperti buku jurnal, buku besar, buku pembantu, neraca saldo, laporan rugi/laba, dan laporan perubahan modal. Defenisi system yang lain :
-
LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan ANATOL RAPOROT Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan seperangkat hubungan satu sama lain L ACKOF Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagianbagian dalam keadaan saling tergantungan satu sama lain
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah Kumpulan elemen-elemen / komponen-komponen yang terdiri satu atau lebih sub data yang saling berhubungan dan berintegrasi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Contoh : sistem penjualan, sistem persediaan dan lain-lain Ciri-Ciri dari sistem adalah - Komponen/Elemen/Bagian/Sub Sistem (Component) - Penghubung (Interface) - Lingkungan (Environment) - Batasan (Boundary) - Masukan (Input) STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
-
Hal : 2
Pengolahan (Process) Keluaran (Output) Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
Klasifikasi sistem - Sistem Abstrak - Sistem Fisik - Sistem Tertutup - Sistem Terbuka - Sistem Alamiah - Sistem Buatan Manusia - Sistem Terbuka - Sistem Tertutup Jenis Sistem Transacsion processing sistems Sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses datadata dalam jumlah besar untuk kegiatan transaksi bisnis rutin Pada Level ini terbagi atas 2 bagian : ¾ Office Automation Sistem Mendukung pekerja data yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasinya dengan cara-cara tertentu sebelum membagikannya atau menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan bahkan diluaar organisasi. ¾ Knowledge Work Sistem Mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur dll dengan menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkonstribusikannya ke organisasi / masyarakat. Pada level ini terbagi 3 bagian ¾ Sistem Informasi Manajeman Sistem Informasi Manajemen adalah sistem terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan computer. Sistem Informasi Manajemen adalah sistem informasi terkomputerisasi yang berfungsi mendukung jangkauan yang lebih luas fungsi-fungsi bisnisnya disbanding TPS. Output dari SIM adalah memberikan suatu laporan kepaada pemberi keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi meski tidak berupa struktur tunggal. ¾ Decision support Sistems. DSS adalah sistem informasi yang outputnya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan membaantu para pembuat keputusan dalam membuat keputusan-keputusan semi terstruktur ¾ Sistem Ahli Menangkap keahlian pembuat menyelesaikan masalah-masalah
keputusan
untuk
digunakan
dalam
Pada level ini terbagi 3 bagian ¾ Group Decision Support Sistems dan Computer Supported Collaborative Work Sistems Bersama-sama membawa anggota kelompok dalam cara elektronik tertentu untuk membantu kelompok dalam menyelesaikan suatu masalah ¾ Executive Support Sistems
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 3
Membantu pihak eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan jalan menyediakan dukungan grafik dan komunikasi di lokasi-lakasi yang bisa diakses Syarat-syarat dari sistem a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu masalah b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan c. Adanya unsur diantara elemen sistem d. Unsur dasar dari proses (arus, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen Model Umum Sistem 1. Sistem sederhana INPUT
PROCESS
OUTPUT
2. Sistem dengan banyak masukan dan pengeluaran INPUT INPUT
OUTPUT PROCESS
INPUT
OUTPUT OUTPUT
Pelaku Sistem - Pemakai - Manajemen - Pemeriksa - Penganalisa Sistem - Pendesain Sistem - Programmer - Personal Pengoperasian Analisis dan Desain Sistem Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semunya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara. Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian transformasi baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
Tahapan dalam menganalisis sistem : 1. Definisikan masalahnya. Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan ?. Apa tujuan usaha analisis sistem ?. 2. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 4
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari. Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem. a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ? b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan lingkungan? c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa rumusan pengembangannya ? 3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?. 4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya. 5. Terapkan alternatif tersebut. 6. Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem. Berikut ini adalah beberapa dasar bagi teori sistem oleh para ahli :
No
Tabel 1 : Teori Sistem Umum dan Disain Sistem Informasi Teori Sistem Umum Kepentingan bagi disain Sistem Informasi Komponen-komponen dari Gambarkan komponen-komponen dan hubungan suatu sistem berinteraksi antara mereka selama proses analisis Sebuah sistem adalah suatu keseluruhansistem Sistem adalah pengejar tujuan (goal seeking) Sistem mempunyai masukan dan keluaran Sistem mengubah masukan untuk menghasilkan keluaran Sistem menunjukkan adanya entropi Sistem harus di kendalikan
Yakinkan untuk merumuskan keseluruhan sistem sebelum menguji sub sistem Apa tujuan sebuah sistem informasi ? Tugas utama disain adalah untuk menentukan masukan dan keluaran pengolahan untuk membuat keluaran dari masukan
Pengolahan informasi adalah hal krisis bagi keberhasilan sebuah organisasi Sistem informasi membantu mengendalikan organisasi; sistem informasi harus mempunyai umpan balik bagi unjuk kerja mereka serta harus dikendalikan Sistem membentuk hirarki Disain sistem informasi merupakan tugas yang berhirarki; sistem terdiri dari hirarki subsistem Sistem memperlihatkan adanya Sistem informasi mempunyai banyak bagiandiferensiasi bagian khusus Sistem memperlihatkan adanya Ada banyak cara untuk mendisain sebuah sistem equifinality untuk mencapai sasaran yang di kehendaki
BAB II DATA & INFORMASI
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 5
Defenisi Data - Data adalah bentuk jamak dari datum, meskipun demikian data mewakili keduanya baik bentuk tunggal maupun bentuk jamak. - Data adalah hasil pengamatan atau fakta bentuk yang masih mentah, yang secara khas menggambarkan gejala psihik atau transaksi bisnis - Data harus dipandang sebagai sumber daya bahan baku yang kemudian diproses ke dalam suatu bentuk produk berupa informasi Defenisi Informasi o Gordon B Davis (Manajemen Information Sistem) Data yang sudah diproses menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuat keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek di masa depan o Mc Fadden (1999) Data yang telah diproses sedemikaian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut o Tata Sutabri (2003) Data yang telah diklarifikasi atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan Siklus informasi Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu. Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti gambar berikut :
PROSES
INPUT
OUTPUT DASAR DATA
DATA
PENERIMA
HASIL TINDAAKAN
KEPUTUSAN TINDAKAN
Gambar 2.1 : Siklus Informasi Kualitas & Nilai dari suatu informasi - Relevan STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
-
Akurat
-
Completeness Correctness Security Ketepatan waktu Ekonomis Efisiensi Reliability
Hal : 6
• • •
Nilai informasi • Manfaat (Use) • Biaya (Cost) Atribut dari informasi yang berkualitas - Defenisi waktu • Ketepatan waktu => informasi disediakan bila diperlukan • Kondisi keberadaan => informasi yang dihasilkan harus terbaru • Frekwensi => informasi harus disajikan setiap kali informasi tersebut dibutuhkan • Periode waktu => dapat disajikan pada masa lampau , masa kini dan masa yang akan datang
-
Defenisi Bentuk • Ketelitian => informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan • Keterkaitan => informasi harus dihubungkan dengan kebutuhan daari penerim informasi yang spesifik dalam suatu situasi yang spesifik pula. • Kelengkapan =>harus bisa disajikan setiap informasi yang diperlukan • Kepadatan => hanya menyediakan informasi yang diperlukan saja • Lingkup informasi => ruang lingkp luas atau sempit,focus kepada informasi internal/ eksternal • Kinerja/performance = > informasi dapat mengungkapkan kinarja dengan mengukur penyelesaian aktivitas, kemajuan yang tercapai dan sumber daya yang terkumpul
-
Defenisi isi • Kejelasan => informasi yang disajikan harus dalam bentuk format yang mudah untuk dipahami • Detail => informasi dapat disajikan dalam bentuk detail atau dalam format ringkas • Order => informasi dapat diatur dalam suatu urutan tertentu • Presentasi => informai dapat ditampilkan dalam bentuk naratif, grafik , gambar dll • Media => informasi yang disajikan dapat dalam bentuk catatan dokumen, kertas yang tercetak, tayangan video dll
Informasi dan Tingkat Manajemen Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasar penggunanya, yaitu : a. Informasi Strategis Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan perusahaan dan sebagainya. b. Informasi Taktis Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana penjualan. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 7
c. Informasi Teknis Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persedian stock, retur penjualan dan laporan kas harian. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 8
BAB III KONSEP SISTEM INFORMASI
Defenisi Sistem Informasi ¾ Kombinasi antara produser kerja, informasi, orang dan teknologi informaasi yang diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu organisasi (Alter, 1992) ¾ Kumpulan perangkat lunak dan perangkat keras yang dirancang untuk mentransformasikan data untuk menjadi suatu informasi yang berguna (Bodnar dan hopwood, 1993) ¾ Suatu system buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan computer yang berbasis computer dan manual yang dibuat untuk mennghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran bagi si pemakai (Gelinas,Oram dan Wiggins 1990) ¾ Serangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai (Hall, 2001) ¾ Sebuah system informasi mengumpulkan, menyimpan dan memproses, mennganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban, McLean, Wetherbe, 1999) ¾ Sistem informasi kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberydaya (manusia dan computer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output), guna mencapai sasaran dari suatu perusahaan (Wilkinson, 1992) Manfaat Sistem Informasi a) Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. b) Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. c) Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. Pemakai Sistem Informasi Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk manajer yang bertanggung atas pengalokasian sumber daya untuk pengembangan dan pengoperasian perusahaan Komponen Sistem Informasi 1. Sumber daya perangkat lunak 2. Sumber daya perangkat keras a. Machines b. Media 3. Sumber daya data a. Data b. Knowledge 4. Sumber daya manusia a. End User b. IS Spesialist 5. Sumber daya jaringan komunikasi Sejarah dan Peranan Sistem Informasi o Pengolahan data : 1950s – 1960s Sistem pengolah data secara elektronik. memproses transaksi, pencatatan, dan aplikasi akutansi tradisional o Pelaporan manajemen : 1960s – 1970s
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 9
Sistem Informasi manajemen. Menyampaikan kepada manajemen informasi dalam bentuk format tertentu untuk dukungan pengambilan keputusan oleh manajer o Dukungan keputusan : 1970s - 1980s Sistem Pendukung Keputusan. Dukungan Secara interaktif dalam proses pengambilan keputusan managerial o Dukungan strategis dan pemakai : 1980s – 1990s - Sistem hitungan bagi pemakai. Memberi dukungan hitung menghitung untuk meningkatkan produktifitas pemakai dan kerjasama antar kelompok kerja - Sistem informasi eksekutif. Memberikan informasi yang kritis kepada manajemen puncak - Sistem Pakar . Memberikan informasi atau nasihat bagi pemakai sistem yang berbasis knowledge dari para pakar - Sistem informasi strategis. Produk dan jasa yang strategis untuk keunggulan bersaing o Perdagangan dan bisnis elektronik : 1990s – 2000s Sistem jaringan e-bussiness dan e-commerce. Sistem jaringan e-bussiness dan e-commerce yang mendunia dengan menggunakan internet, ekstranet, intranet dan sistem jaringan lainnya. Kemampuan Sistem Informasi - Komputasi numeric, volume besaar dan cepat - Komunikasi cepat, akurat dan murah - Menyimpan infoormasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil namun dapat diakses - Pengaksesan informasi yang sangat banyak didunia dengan cepat dan mudah - Meningkatkan efektifitas dan efesiensi - Menyajikan informasi yang jelas - Mengotomasikan proses-proses bisnis - Mempercepat mengetikan dan penyuntingan - Pembiayaan yang lebih murah Peranan Sistem Informasi Dalam bisnis sistem informasi melaksanakan tiga peranan 1. Mendukung operasi bisnis 2. Mendukung pengambilan keputusan manajerial 3. Mendukung keunggulan strategis
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 10
Klasifikasi Sistem Informasi - Level Organisasi - Area Fungsional - Dukungan yang diberikan - Aktivitas Manajemen - Arsitektur Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Level Organisasi - Sistem Informasi Antar Departemen - Sistem Informasi Antar Organisasi - Sistem Informasi Antar Perusahaan Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Area Fungsional - Sistem Informasi Akutansi - Sistem Informasi Keuangan - Sistem Informasi Manufaktur - Sistem Informasi SDM - Sistem Informasi Pemasaran Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Dukungan yang diberikan - Sistem Pemrosesan Transaksi - Sistem Informasi Manajemen - Sistem Informasi Perkantoran - Sistem Pendukung Keputusan - Sistem Informasi Eksekutif - Sistem Kecerdasan Buatan Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Aktivitas Manajemen
-
Sistem Informasi Pengetahuan Sistem Informasi Manajerial Sistem Informasi Operasional Sistem Informasi Strategis
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Arsitektur Sistem Informasi - Sistem Berbasis Mainframe - Sistem Komputer Pribadi - Sistem Tersebar atau Komputasi Jaringan Contoh Sistem Informasi - E Commerce - E Government - E Bussiness - E Learning - Sistem Informasi Akademis - Sistem Penjualan Kendaraan baik kredit maupun kontan
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 11
BAB IV PENDETEKSIAN MASALAH SISTEM Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyababkan sistem informasi mempunyai masalah, antara lain karena : a. Waktu (overtime). b. Lingkungan sistem yang berubah. c. Peru bahan prosedur operasional. Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke sistem. Maintenance programming mencakup 60 sampai 90 persen dari programming budget dan menunjukkan apakah sistem informasi yang memburuk perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil (minor). Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu : 1. Relevansi (relevancy). 2. Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness), kebenaran (correctness), dan keamanan (security). 3. Ketepatan waktu (timeliness). 4. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan biaya (cost). 5. Efisiensi (eficiency). 6. Dapat dipercaya (reliability). 7. Kegunaan (usability). a)
Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi. Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain : 1. Banyak laporan yang isinya terlalu panjang 2. Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya. 3. Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI. 4. Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan. 5. Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi 6. dan disebarluaskan. b)
Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif. Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness). 1. Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian formulirnya tidak lengkap. 2. Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena kesengajaan atau ketidaksengajaan. 3. Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data dari sumber-sumber dokumennya.
c)
Kebenaran (correctness)
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 12
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain : 1. Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya. 2. Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan. 3. Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan. 4. Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan. Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi masukan kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan. d)
Keamanan (security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah. e)
Ketepatan waktu (timeliness)
Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu : 1. Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan. Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas kesalahan. 2. Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan. Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda). 3. Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan. 4. Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami kenaikan. 5. Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff pemeliharaan program dan staff operasinya.
f)
Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan sistem informasi yang didapat. g)
Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut. Efisiensi dari sistem tersebut adalah : 100.000 ------- = 20% 500.000 Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain : 1. Keluaran / nilai uang (trougput/dollar). 2. Keluaran / waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours worked). 3. Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours). 4. Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar). 5. Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of programmers). STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 13
6. Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction). h)
Dapat dipercaya (reliability)
Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan masalah reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain : 1. Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya bagus, kemudian komputer mengalami penurunan. 2. Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining. 3. Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi, barangkali satu jam atau empat minggu. 4. Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya. 5. Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak. 6. Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu menguranginya. i)
Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem. Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara lain : 1. Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula. 2. Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi. 3. Naiknya keluhan-keluhan pemakai. 4. Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.
Information systems backlog Tumpukan pemasukan data adalah sebuah kondisi dimana transaksi yang datang tidak langsung dimasukkan (posted) ke record pada awal hari kerja berikutnya. Tujuan uatma dari sistem informasi bisnis adalah menyimpan sumber daya (to keep track of resources), sehingga kegagalan memperbarui (to update) sumber daya record adalah sebuah masalah sistem yang serius. Sebagai analis, adalah penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadi tumpukan (backlogs) dan masalah-masalah yang sebabkan systems backlogs. Terdapat 5 alasan mengapa sebuah tumpukan masalah sistem informasi dapat terjadi : 1. Volume transaksi mengalami kenaikan (transaction volume increase). 2. Penurunan kinerja (decreasing performance). 3. Pergantian karyawan yang tinggi (employee turnover). 4. System downtime. 5. Transaction variances. Beberapa masalah backlogs menyebabkan beberapa kekacauan, antara lain : 1. Menumpuknya rekord-rekord (lack of record currency). 2. Kenaikan rata-rata kesalahan (increased error rates). 3. Kenaikan biaya (increased costs). 4. Kenaikan pergantian karyawan (increased employee turnover).
Deteksi sumber-sumber masalah sistem informasi : a. Keluhan pemakai (user complaints). STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 14
b. Perhatian top manajemen (top management concerns) c. Penunjuk jalan (scouting). d. Pengawas pemakai (user surveys). e. Pengawas (audits). f. Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems). Laporan awal masalah Banyaknya catatan-catatan (logs) masalah-masalah laporan dapat digunakan oleh sistem analis untuk studi awal (preliminary study). Studi ini memutuskan jika laporan atau deteksi masalah adalah cukup serius untuk menjamin perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan. Analis menyiapkan sebuah laporan awal masalah yang mencakup 4 elemen berikut: 1. Source, dari mana sumber masalah informasi berasal. 2. Nature, sebuah deskripsi singkat tentang sumber masalah. 3. Detailed analysis, pengembangan secara teknis dari masalah (problem nature). 4. Recommendation, sejauh mana solusi dari masalah akan dikembangkan. Tipe recommendation, terdiri dari : a. Masalahnya kecil dan kebutuhan pemeliharaan. b. Masalahnya membutuhkan kemampuan sistem. c. Masalahnya serius sehingga perlu analisis detail. Rekomendasi ini dimulai dari system development life cycle. Detail analisis memutuskan apakah sistem saat ini perlu diganti dengan sistem informasi yang baru.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 15
BAB V PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan Sistem Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada
sistem yang lama secara
Perlunya pengembangan sistem Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama yang timbul dapat berupa : Ketidakberesan.(problems) Pertumbuhan organisasi
Permasalahan
Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities) teknologi informasi yang berkembang dengan sangat cepatnya. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Prinsip Pengembangan Sistem Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal : a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi b. Investasi yang terbaik harus bernilai Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik. Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem Proses pengembangan sistem tidak harus urut. Jangan takut membatalkan proyek. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem PIECES Performance (Kinerja) Peningkatan terhadap kinerja system yang baru sehingga menjadi lebih efektif Information (Informasi) Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan. Economy (Ekonomi) Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi. Control (Pengendalian) Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi Eficiency (Efisiensi) Peningkatan terhadap efisiensi operasi Services (Pelayanan) Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem Tahapan Pengembangan Sistem Perencanaan Sistem ( Systems Planning) Analisis Sistem (System Analysis) Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum Seleksi Sistem (System Selection) Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Terinci Implementasi (System Implementation) Pemeliharaan Sistem (System Maintenance) STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 16
Interaksi antar proses tahapan pengembangan sistem
Metodologi Pengembangan Sistem Metodologi adalah Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturanaturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah : Suatu cara / teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh: Penulis Buku Peneliti Konsultan System House Pabrik Software Alat Pengembangan Sistem Tools untuk ANALISIS 1. Data Collection Tools Membantu mendapatkan prosedur sistem yang sedang berjalan Dokumentasi proses dan aktivitas Digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem 2. Charting Tools Membantu membuat presentasi sistem dan aktivitas dengan menggunakan grafik (DFD) termasuk juga flowchart 3. Dictionary Tools STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 17
Membantu untuk mencatat dan memelihara elemen sistem, seperti data items, proses data stores
Tools Untuk DESIGN 1. Specification Tools Membantu mendapatkan features yang harus ada di dalam aplikasi , seperti : ⇒ Output (keluaran) yang efektif ⇒ Input (masukan) sistem yang efektif ⇒ File dan data base ⇒ Spesifikasi proses atau pseudocode ,dll 2. Lay-Out Tools Membantu menguraikan : ⇒ Posisi data ⇒ Pesan ⇒ Bentuk layar tampilan ⇒ Bentuk laporan ⇒ Struktur deskripsi data ⇒ Rancangan kode ⇒ Rancangan formulir ,dll Tools Untuk Development Software Engineering Tool Membantu dalam memformulasikan rancangan perangkat lunak termasuk prosedur dan kontrol, seperti juga dokumentasi desain. Bertujuan menghasilkan rancangan yang optimum Code Generator Tools Membantu untuk menghasilkan source code Testing Tools Membantu mengevaluasikan sistem atau bagian-bagian sistem dengan spesifikasi yang telah dibuat Teknik Pengembangan Sistem Teknik Manajemen Proyek : - CPM (Critical Path Method) - PERT (Program Evaluation and Review Technique ) Teknik Menemukan Fakta - Wawancara - Observasi - Kuesioner - Sampling Teknik Analisis Biaya Teknik Menjalankan Rapat Teknik Inspeksi Team Pengembangan Sistem n Manajer analis sistem Sebagai ketua/koordinator team Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota team Membuat jadual pelaksanaan proyek Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem dan penerapan Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem o p q r s
Hal : 18
Membuat laporan kemajuan proyek Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari team
Ketua Analis sistem ; wakil dari manajer analisis sistem Analis Sistem Senior Analis sistem yunior Pemrogram Aplikasi senior Pemrogram Aplikasi yunior
Penyebab Kegagalan Pengembangan Sistem Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
Analisis Sistem Yaitu penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefenisikan, mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan Merupakan tahap kritis yang sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya Sistem analis Yaitu orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer). Programmer Yaitu orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis(lebih memahami teknologi komputer) Analis Sistem disebut juga: ♣ Systems Designer ♣ Systems Engineer ♣ Software Engineer ♣ System Analyst Programmer ♣ Information System Engineer ♣ Systems Consultant ♣ Operation Analyst ♣ Information Analyst ♣ Data Analyst ♣ Business Analyst ♦Ketrampilan yang diperlukan Analis Sistem: 1. Analytical Skills ∗ Systems thinking ∗ Organizational knowledge ∗ Problem identification ∗ Problem analyzing and solving STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 19
2. Technical Skills ∗ PC, Mini computer, mainframe ∗ Programming language ∗ Operating systems (single machine, network) ∗ Database and file management systems ∗ Data communication standard and software for LAN and WAN ∗ Systems development tools and environment ∗ DSS generator ∗ Data analysis tool ∗ Methods and techniques 3. Management Skills ∗ Resource Management (manajemen sumber daya) ∗ Project Management (manajemen proyek) ∗ Risk Management (manajemen resiko) ∗ Change Management (manajemen perubahan) 4. Interpersonal Skills ∗ Communication skills ⇒ Interviewing, listening, questionmaires ⇒ Written and oral presentation ∗ ∗ ∗
Working alone and with a team Fasilitating group Managing Expectations
Tugas dan Tanggung Jawab Sistem analis a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan. b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya. c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar. d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer. Tanggung jawab Analis Sistem lainnya: 1. Mengevaluasi kelayakan proyek 2. Menganalisis sistem yang berjalan mengenai masalah dan kemungkinan pengembangan 3. Mendefinisikan kebutuhan untuk pengembangan atau penggantian sistem berjalan 4. Mengevaluasi kelayakan solusi alternatif 5. Memilih produk perangkat keras dan piranti lunak 6. Merancang sistem: interface, aliran data, dan prosedur 7. Menyelia implementasi sistem Programmer a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer. b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan. c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksiinstruksi program.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 20
d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program. Langkah-langkah dasar analisa sistem 1. Identify yaitu mendefenisikan masalah ¾ Mendefenisikan penyebab masalah ¾ Mendefenisikan titik keputusan ¾ Mendefenisikan personil-personil kunci 2. Understand yaitu memahami kinerja dari sistem yang ada ¾ Menentukan jenis penelitian ¾ Merencanakan penjadwalan penelitian ¾ Mengatur jadwal jadwal wawancara ¾ Mengatur jadwal observarsi ¾ Mennngatur jadwal penngambilan sampel ¾ Membuat penugasan penelitian ¾ Membuat agenda wawancara ¾ Mengumpulkanhasil penelitian 3. Analize yaitu menganalisa sistem • Menganallisa kelemahan sistem • Menganalisa kebutuhan pemakai 4. Report yaitu membuat laporan • Melaporkan bahwa anallisis telah selesai dilakukan • Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen • Meminta pendapat dan saran dari ihak manajemen • Meminta persetujuan dari pihak manajemen untuk melakukan tindak selanjutnya Team Pengembang Sistem Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut : 1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst) Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem lainnya. c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan. d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain sistem dan penerapannya. e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem. f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem. g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report). h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 21
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst) Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan. 3. Analis sistem senior Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah berpengalaman. 4. Analis sistem junior (junior systems analyst) Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (systems analyst trainee). 5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer) Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi senior kadangkadang juga disebut dengan pemrogram/analis. 6. Programmer aplikasi (application programmer) Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi. 7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer) Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modulmodul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications programmer trainee). Alat dan teknik pengembangan sistem Terbagi atas : 1. Graphical tools a. HIPO b. Data Flow Diagram (DFD) c. Structure Chart d. SADT e. Warnier/Orr f. Jakson's Diagram 2. Diagram Chart 2.1 Activity Chart a. Systems Flowchart b. Program Flowchart (Program Logic Flowchart, Detailed Computer Program Flowchart) c. Paperwork Flowchart / Form Flowchart d. Database Relationship Flowchart e. Process Flowchart f. Gantt Chart 2.2 Layout Charting 2.3 Personal Relationship Charting a. Working Distribution Chart b. Organization Chart 3. Technique Public 3.1 Teknik Manajemen Proyek (Penjadualan Proyek) a. CPM (Critical Path Method) b. PERT (Program Evalution and Review Technique) STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 22
3.2 Fact Finding Technique (Mengumpulkan data dan menemukan fakta) a. Interview, Observation, Questionaires, Sampling 3.3 Cost Effectiveness Analysis / Cost Benefit Analysis 3.4 Inspection and Walkthrough 3.5 Meeting
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 23
BAB VI SIKLUS HIDUP SISTEM General Systems Life Cycle (GSLC) Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistem biologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu : a. Development (introduction) b. Growth c. Maturity d. Deterioration (decline) Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut : | | +---------------+\ | /: : \ | / : : \ | / : : \ | / : : \ | / : : \ | / : : | /--------+/ : : | / I : II : III : IV |/ : : : +--------------------------------------------------------------Development Growth Maturity Deterioration Gambar 6.1 : General Systems Life Cycle (GSLC) Information Systems Life Cycle (ISLC) Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi. Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu : a. Systems Development (Design) b. Systems Implementation c. Systems Operation (Maintenance) d. Systems Obsolescence Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut : | | +----------------------+\ | /: : \ | / : : \ | / : : \ | / : : \ | / : : \ | / : : | /--------------+/ : : |/ I : II : III : IV |/ : : : +-----------------------------------------------------------------------------------Systems Systems Systems Operation Systems Development Implementation (Maintenance) Obsalescence (Design) Gambar 6.2 : Information Systems Life Cycle
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 24
Systems Development Life Cycle (SDLC) SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu : a. Analysis b. Design c. Implementation Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable). Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih rinci dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 6.3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC) ANALYSIS Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk : a) Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem b) Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya. c) Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini d) Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah : 1. Problem detection a. Tujuan Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (memburuk). b. Hasil STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 25
Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem. 2. Initial investigation a. Tujuan Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerahmenimbulkan permasalahan. b. Hasil Penjelasan sistem saat ini.
daerah yang
3. Requirement analysis (determination of ideal systems) a. Tujuan Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi). b. Hasil Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem. 4. Generation of system alternatives a. Tujuan Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya. b. Hasil Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan untuk memperbaiki sistem. 5. Selection of proper system a. Tujuan Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada management. b. Hasil Hasil-hasil dari studi sistem. DESIGN Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk : Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah : 6. Output design a. Tujuan Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya. b. Hasil Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output). 7. Input design a. Tujuan Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi. b. Hasil Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input). 8. File design a. Tujuan Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem informasi. b. Hasil Bentuk (forms) dari dokumentasi file.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 26
IMPLEMENTATION Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk : a) Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya. b) Mengimplementasikan sistem yang baru. c) Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah : 9. Programming & Testing a. Tujuan Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar. b. Hasil Coding program dan spesifikasi program. 10.Training a. Tujuan Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan sistem). b. Hasil Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya. 11. System changeover a. Tujuan Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai sistem (user organization). b. Hasil Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 27
BAB VII PENGAMATAN AWAL Konsep sistem investigasi (System Investigation Concepts)
Masalah (problem) adalah kesenjangan perbedaaan (gap) antara tujuan sistem dan kondisi sistem yang sebenarnya, dengan pengertian lain kenapa sistem gagal untuk mencapai tujuan sistem yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah menyebabkan kegagalan sistem, maka seorang analis sebaiknya melakukan investigasi lebih dahulu sebelum melakukan tindakan untuk memperbaiki sistem. Dengan investigasi, seorang analis akan lebih memahami masalah dan alur sistemnya lebih mendalam, meskipun dalam detect problem sudah diketahui permasalahannya tetapi masih menggambarkan garis besarnya saja. Banyak laporan dalam deteksi masalah mungkin tidak benar-benar nyata atau tidak dapat dipecahkan. Hal tersebut mungkin dikarenakan : a. Tujuan yang terlalu ideal sehingga sulit atau mungkin tidak akan tercapai. b. Sistem tidak dapat dikembangkan karena kekurangan sumberdaya, sikap atau keduanya. c. Pengukuran sistem yang tidak akurat. d. Pernyataan tujuan sistem yang sudah ketinggalan (statement of goals is dated). e. Kesenjangan antara sistem yang ideal dan sistem saat ini sifatnya sementara (the gap between the ideal and the current system is temporary and will decrease given patience). Dalam tahap problem solving, sebaiknya memberikan penjelasan tentang : a. Penjabaran kondisi sistem yang berjalan melalui kegiatan investigasi secara rinci. b. Mendapatkan konsensus sistem yang ideal. c. Mengembangkan beberapa alternatif untuk mengurangi perbedaan (gap) antara sistem yang ideal dengan sistem yang sedang berjalan. d. Memilih alternatif yang terbaik dan menjualnya ke manajemen. Tugas mulai point b sampai d akan memakan waktu yang cukup lama termasuk biaya yang dibutuhkan. Tujuan dari investigasi adalah untuk memantapkan atau menunjukkan masalah yang sebenarnya terjadi disamping sebagai cara seorang analis untuk mengerti sistemnya secara mendalam.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 28
Kendala dalam sistem investigasi Dalam melakukan investigasi terdapat beberapa hambatan atau kendala yang akan terjadi , diantaranya masalah : a. Waktu (time) Analis kekurangan sumber daya (resource) waktu, sehingga hanya melakukan sebagian kegiatan investigasi. Biasanya waktu berhubungan dengan masalah biaya yang dibutuhkan. b. Biaya (cost) Seringkali biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan lamanya waktu untuk kegiatan investigas, sehingga manajemen akan memberikan batasan biaya. c. Ilmu pengetahuan (knowledge) Manager sistem informasi cenderung menyuruh analis yunior yang belum memiliki keahlian teknis atau pengetahuan yang cukup, sehingga akan berdampak pada hasil investigasi yang kurang mendalam,matang atau lengkap. d. Politik (politics) Manajemen atau pihak-pihak tertentu mungkin menyebarkan isu-isu yang tujuannya untuk menghambat kegiatan investigasi. e. Campur tangan (interference) Adalah terdapatnya pihak-pihak yang berusaha campur tangan atau mengatur dalam kegiatan investigas sehingga akan menganggu atau menimbulkan kekacauan. Rekomendasi Hasil dari investigasi adalah sebuah rekomendasi, yang salah satunya adalah sebagai berikut : a. Tidak mengambil tindakan apapun karena tidak ditemukan masalah. Hal tersebut dapat terjadi karena mungkin dalam preliminary report, masalahnya dibuat-buat sehingga pada saat dilakukan investigasi masalah-masalahnya tersebut tidak terjadi atau tidak ditemukan. b. Melakukan pemeliharaan sistem untuk masalah-masalah yang kecil. Pemeliharaan sistem yang dilakukan setiap hari (periode pendek) akan membantu meminimalkan masalah-masalah yang muncul sehingga cepat untuk ditangani dan selalu terkontrol secara baik. c. Meningkatkan kemampuan atau ketrampilan pemakai didalam menjalankan atau menggunakan sistem informasi. d. Mempertimbangkan untuk modifikasi sistem secara total, sehingga perlu pemikiran untuk menggantinya dengan sistem yang baru. e. Menempatkan masalah yang terjadi kedalam rencana pengembangan sistem yang segera dilakukan. Taktik investigasi a. Dengarkan, jangan mengurui (listen, do not lecture). Jika anda tahu semua jawaban, pasti anda tidak akan melakukan investigasi. Sehingga dalam kegiatan investigasi sebaiknya memberikan waktu yang cukup bagi pihak manajemen atau pemakai untuk menjelaskan secara lengkap dan jelas dan analis sistem jangan terlalu mendominasi pembicaraan. b. Jangan memberikan pemecahan awal terhadap masalah (do not presolve the problem). Artinya jangan berusaha menunjukkan pemikiran untuk memecahkan masalah, sebelum seluruh kegiatan investigasi selesai dilakukan, sehingga menghindari solusisolusi yang sebagian-sebagian. c. Membandingkan cerita (compare stories). Berbeda orang berarti berbeda pandangan terhadap masalah yang sama, sehingga perlu melibatkan supervisor dan bawahan dalam memberikan pandangan masalah STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
d.
e.
f.
g.
h.
Hal : 29
secara jelas dan dapat dipercaya. Sebaiknya tidak mendengarkan dari 1 sumber sehingga hanya ada 1 pandangan (opionio). Ketika pemakai memiliki perbedaan pandangan, sebaiknya cari perbedaannya dan kemudian mencari pandangan yang memiliki kesamaan. Perhatikan keengganan tanggapan (look for reluctant responses). Keengganan memberikan tanggapan mengindikasikan sesuatu yang disembunyikan. Terlalu banyak masalah sistem dapt juga menyebabkan kebingungan sehingga tidak mampu menjelaskan secara lengkap. Perhatikan masalah inkonsistensi logikal (probe for logical inconsistencies). Inkonsistensi logikal adalah penghentian flow data dimana data tersebut hilang, atau secara tiba-tiba muncul data tertentu. Beberapa hal yang berhubungan dengan masalah ini : • Ada data masukkannya tetapi tidak ada outputnya (black hole). • Ada keluaran (output) tetapi tidak ada data masukannya (miracles). Perhatikan dampak anda (observe your effect). Memperhatikan perbedaan dari pemakai ketika anda hadir dan saat anda tidak hadir. Penilaian secara langsung disebut dengan internal probe. Sedangkan external probe adalah penilaian yang dilakukan tanpa diketahui oleh siapapun (searching external material), seperti dengan menganalisa laporan, sejarah permasalah terdahulu, dan sumber-sumber investigasi sekunder lainnya. Memerlukan kerja keras, sehingga menimbulkan kebosanan (expect hard, boring work). Jadilah detektif yang profesional dan sabarlah dalam menangani permasalahan sistem secara bertahap.dan berkesinambungan. Hindari masalah politk (avoid politics). Misi analis sistem adalah fakta bukan mengadili (your mission is fact, not judgement).
Teknik investigasi Teknik investigasi meliputi kegiatan : a. Secara langsung (direct (internal) probes) Yaitu untuk mengetahui secara langsung apa yang terjadi dalam lingkungan pemakai. Mereka mengijinkan anda untuk memperhatikannya langsung tanpa melalui pihak-pihak tertentu (interpreter). Internal probes merupakan sumber kekacauan (disruptive), karena timbul perbedaan sikap. Internal probes digunakan sebagai pengkayaan (a richer) dan kelompok pembenar dari fakta yang terjadi (truer group of facts). Terdapat tiga teknik untuk melakukan investigasi langsung, yaitu dengan : * Kuesioner (questionnaires). Teknik ini sangat tepat, apabila dalam investigasi memiliki kendala waktu dan biaya. Meskipun mendapatkannya dari responde melalui blangko isian. Adapun hal-hal dalam kuesioner kondisi akan penjelasannya akan berbeda apabila dilakukan tatap muka langsung (face to face interview). Hal terbaik dari kuesioner adalah sebagai dokumen yang dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan yang terjadi pada responden. * Tanya jawab (interview). Kegiatan ini membutuhkan waktu dan keahlian khusus. Tidak semua orang dapat melakukan tanya jawab dengan sukses. Interview dapat digunakan untuk pertanyaan yang berurutan secara mendalam disamping lebih fleksibel sesuai dengan kondisi lapangan. Kendala yang dihadapi adalah waktu dan keahlian khusus. * Pengamatan (observation). Merupakan internal probe yang kuat (a powerful internal probe). Duduk bersama dengan pemakai sistem dengan melakukan pengamatan dengan pertanyaan yang lebih spesifik. Mengapa anda melakukan kegiatan ini ? atau dimana dokumen ini akan dipindahkan ?. Setiap pertanyaan mungkin akan dapat menunjukkan pemecahan masalah misterius.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 30
b. Secara tidak langsung (indirect (external) probes) Kegiatan yang dapat dilakukan dengan cepat dan tidak kelihatan dari operasional personel, sehingga dapat mengetahui sisi luar atau sesuatu yang disembunyikan dari komunitas pemakai. Kegiatan ini akan mendominasi pada awal kegiatan SDLC, selanjutnya internal probe untuk memperdalam. * Aliran prosedur (procedure flow). Prosedure operasional merupakan sarana (vehicles) bagi pegawai baru mengerti pekerjaannya dan pengalaman karyawan untuk menangani masalah. Jika procedure flow tidak benar, sistem informasi tidak dapat dioperasikan secara benar pula. Gunakan system flowchart untuk menelusuri jalannya informasi sebagai penjelasan prosedure operasinya. Apabila ada permasalahan diprosedur, masalah tersebut mungkin akan timbul dalam operasional yang sebenarnya. * Mempelajari dokumen (document review). Adalah dengan mendapatkan dan mengumpulkan dokumen-dokumen penting (critical document). Jika masalah banyak terjadi di customer orders, kumpulkan sumber dokumen asli dari customer orders tersebut yang digunakan sebagai data entry-nya, format interaktif layar, detail transaksi, ringkasan dan kesalahan laporan yang terjadi. Dokumen seringkali menjadi penyebab masalah. * Sampel (sampling). Mungkin anda membutuhkan informasi dari para vendor billing yang telah memberikan diskon pada saat pembayran, karena perusahaan kehilangan uang saat diskon tidak diberikan ketika terjadi penundaan pembayaran. Anda dapat melibatkan para pelanggan pembayar untuk mendapatkan informasi (walaupun ada banyak transaksi). Akhirnya anda dapat membuat daftar sampel data dengan pemilihan random untuk satu minggu terakhir, memilih 20 halaman dari transaksi harian, memilih 5 item dari setiap halaman yang terpilih., merekam informasi untuk setiap 5 item dan menghitung rata-rata dan varian untuk sampel-sampel dari semua transaksi pembayaran yang terjadi. * Tabular (Tabular tools) Disebut juga matrix, yaitu daftar cek (checklists) untuk menemukan perselisihan (discrepancies) dalam alur transaksi seperti berikut :
Deskripsi sistem saat ini Menentukan kinerja sistem saat ini akan mengalami kesulitan apabila perusahaan tidak memiliki sebuah standar pengukuran kinerja sistem. Sayang sekali, perusahaan cenderung tidak memperbarui (to update) dokumentasi sistem yang berjalan. Karenanya, analis memperbaiki dokumen selama investigasi masalah sistem. Deskripsi sistem saat ini meliputi penjelasan : a. Masukan (inputs) STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 31
b. Keluaran (outputs) c. File (files) d. Elemen data (data elements) e. Volume transaksi dan dokumen tindakan (transaction and action document volume) f. Diagram aliran data (data flow diagrams)
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 32
BAB VIII KEBUTUHAN ANALISIS
Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu : a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap. b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal. c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala sumber daya. d. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team pengembangan e. sistem. Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya. Keinginan pemakai Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap keinginan pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan konsep daripada kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem informasi yang sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan secara mendalam dapat menimbulkan perbedaan pandangan atau akan mengecewakan end-user. Metode kebutuhan analisis Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan requirement system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation, procedure analysis, dan document survey. Setiap metode akan dijelaskan secara mendalam sebagai berikut : Tanya jawab (Interviews) 1. Bagaimana metode itu digunakan. a. Pemilihan potential interviewees. b. Membuat perjanjian terhadap potential interviewees. c. Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas. d. Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya. 2. Target dari metode. a. Kunci pribadi dalam proses DFD. b. Kadangkala melibatkan orang luar, seperti pelanggan atau vendors. 3. Keuntungan metode. a. Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan menyesuaikannya sesuai situasi yang terjadi. b. Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir hal ini dapat terjadi ?. c. Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi. d. Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 33
4. Kerugian metode. a. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. b. Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara. c. Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah. 5. Kapan metode tersebut baik digunakan. a. Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci. b. Test kredibilitas dari interviewees. c. Mencari interview yang unsureness atau contradictions. d. Memantapkan kredibilitas team. Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience, format, weighting dan combining responses, and docummentation. Kuesioner (Questionnaires) 1. Bagaimana metode itu digunakan. a. Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner. b. Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users. c. Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi. 2. Target dari metode. a. Semua end-user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam proses solusi pemecahan sistem. b. End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD. 3. Keuntungan metode. a. Murah dan cepat dari pada interviews. b. Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih. c. Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner. d. Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user. 4. Kerugian metode. a. Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user. b. Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user. c. Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk mengembalikan kuesioner. d. Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik. 5. Kapan metode tersebut baik digunakan. a. Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua. b. Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user. c. Bila memiliki sedikit waktu dan biaya. Observasi (Observation) 1. Bagaimana metode itu digunakan. a. Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan. b. Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan pengolahan lembar kerja. 2. Target dari metode. a. Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow Diagram) 3. Keuntungan metode. b. Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion). c. Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan. d. Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati). e. Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 34
4. Kerugian metode. a. Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati). b. Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan. c. Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis. 5. Kapan metode tersebut baik digunakan. a. Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya. b. Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat). Tip praktis dalam melakukan observasi : a. Jangan mengamati dalam waktu yang lama. Terdapat dua alasan, yaitu : dengan waktu yang lama akan mengacau operasi yang sedang diamati, dan akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya. b. Buat catatan yang ringkas. c. Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan mengurangi gangguan. d. Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama. e. Jangan melakukan observasi tanpa rencana.. Prosedur analisis (Procedure Analysis) 1. Bagaimana metode itu digunakan. a. Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasikan aliran dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow diagram (DFD). b. Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem. c. Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada mendeskripsikan volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari dokumen aslinya. 2. Target dari metode. a. Dokumen utama dalam DFD (Data Flow Diagram) b. Proses dalam DFD. 3. Keuntungan metode. a. Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences) yang minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai. b. Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk melakukan observasi. 4. Kerugian metode. a. Prosedure mungkin tidak lengkap dan tidak -up to date lagi. b. Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis. 5. Kapan metode tersebut baik digunakan. a. Memutuskan apakah masalah kegagalan sistem dapat membantu perancangan yang baik. b. Tim analis tidak secara total familiar dengan aliran dokumen. c. Mendeskripsikan aliran dokumen yang menganggu kerjanya fungsi. Pengamatan dokumen (Document Survey) 1. Bagaimana metode itu digunakan. a. Mengidentifikasikan dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram). b. Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 35
c. Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk record data, meliputi field (ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan struktur kodingnya (coding structure). 2. Target dari metode. a. Aliran data kunci ditunjukkan dalam data flow diagram (DFD). 3. Keuntungan metode. b. Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya. c. Permulaan elemen kamus data. d. Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural. 4. Kerugian metode. a. Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami kebanjiran dokumen dan laporan). 5. Kapan metode tersebut baik digunakan. b. Harus dikerjakan jika sebuah sistem akan didesain (selama kegiatan analisis, dalam memperjelas desain sistem yang baru dan analisis dokumen dapat membantu untuk menentukan tugas perancangan selanjutnya). Sampling Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak mengalami kegagalan atau ancaman. Kendala sumber daya a. Waktu Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat mempengaruhi analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak mungkin dioperasikan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu perlu membutuhkan waktu yang cukup supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga dapat membuat alternatif yang paling baik. b. Uang Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga membutuhkan pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi persaingan dengan para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang besar dalam sistem informasinya. c. Keahlian. Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting. Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain. Hal ini nantinya akan diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk tenaga konsultan. d. Teknologi. Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung kerja sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terusmenerus, yang konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan sampai teknologi yang dipakai ketinggalan dari para pesaingnya. e. Faktor ekternal.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 36
Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan menggunakan teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data lokal dalam sebuah sistem database pusat, dan sebagainya. Dokumen kebutuhan analisis 1. Arahan (conduct) analisis. c. Hubungan dengan pemakai akhir. d. Menganalisa records, forms dan laporan. e. Pengamatan proses. f. Menganalisa metode yang digunakan. g. Permasalahan dalam pengumpulan data. 2. Kebutuhan pemakai. a. Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya. b. Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya). c. Kebutuhan pelatihan. d. Pengaruh sistem baru. 3. Kendala sistem. a. Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal. b. Realistik sistem. 4. Dokumentasi. a. Intrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview). b. Konsensus statistik. c. Aliran data secara logikal dan phisik. d. Element awal dalam kamus data.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 37
BAB IX PEMILIHAN SISTEM
Dalam tahap ini (SDLC), sejumlah alternatif yang telah dibuat perlu untuk dibandingkan sehingga dapat menemukan hanya satu sistem yang terbaik. Masingmasing alternatif sistem yang sudah tetap dibandingkan dengan kondisi sistem saat ini. Perlu diperhatikan, bahwa sistem saat ini dapat dilanjutkan dalam bentuk penggantian sistem baru. Kalau sebuah candidat sistem pengganti tidak memberikan keuntungan yang lebh dibanding sistem saat ini, maka sistem saat ini akan tetap digunakan, sehingga sistem pengganti harus benar-benar memberikan keuntungan dan manfaat melebihi sistem sekarang secara maksimal. Taktik membandingkan (comparison tactics) Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif. Biaya adalah kebutuhan pembayaran untuk perancang dan pengoperasi sistem informasi.Keuntungan adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil implementasi sistem informasi. Hal-hal tersebut termasuk mengurangi tingkat kesalahaan (error rates), meningkatkan penjualan (increased customer sales), dan mempercepat waktu respon. Keuntungan merupakan sesuatu yang sulit diukur karena bersifat kualitatif (bukan berupa angka hanya deskriptif saja). Meningkatkan kepuasan konsumen dan mengurangi perlawanan pemakai (end-user resistance) adalah keuntungan kualitatif. Keuntungan adalah kesempatan untuk meningkatkan (memperbaiki) keuntungan perusahaan. Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya (B). 1. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem mempunyai keuntungan sama. 2. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai keuntungan yang lebih banyak dibanding B. 3. A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai keuntungan yang lebih banyak. Sebuah contoh pertanyaan sulit dijawab, jika sistem A biayanya rendah, tetapi sistem B mempunyai keuntungan yang lebih banyak, mana sistem yang baik ? Ada banyak contoh perusahaan menyesuaikan sistem informasi baru dengan memperhatikan kenaikan keuntungan dibanding penurunan biaya. Pertama, penggunaan kartu ATM dibenarkan untuk meningkatkan jumlah nasabah bank sehingga menambah pelayanan (added service). Kedua penggunaan laser scanning untuk supermarket adalah untuk mengurangi antrian pembayaran (checkuot lines), yang akan diterjemahka sebagai projected meningkatkan layanan (market share) konsumen. Penekanan pemakaian automation sebagai peningkatan penjualan dan keuntungan dibanding mengurangi biaya. Menjual (selling) sistem informasi ke manajemen sebagai projected benefits mempunyai dua masalah, yaitu : a. Sulit menaksir keuntungan secara kuantitatif (to quantify benefits). Berapa banyak nasabah bank menarik uangnya melalui mesin ATM ?. Berapa besar tingkat pinjaman baru pribadi (the average new customer's loan), checking dan savings balance ?. Banyak yang telah mencoba memecahkan pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui probabilitas (use of future probabilities). STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 38
Masing-masing pendekatan menambahkan masalah estimasi probabilitas mendatang dan masalah estimasi pendatang mendatang (estimating future revenues). b. Kalaupun keuntungan dapat ditaksir secara kuantitatif, jarang dalam bentuk nilai uang. Bagaimana waktu tunggu yang pendek dari nasabah terhadap tingkat keuntungan uang yang diperoleh. Bagaimana dapat menterjemahkan mengurangi tingkat kesalahan dengan mengurangi biaya atau menaikkan pendapatan ?. Memang dapat dikerjakan, tetapi sulit, merupakan tugas yang samar-samar (imprecise task). Mengapa penting untuk diterjemahkan (to translate) menjadi keuntungan yang dapat diukur dalam uang (to measurable dollars) ?. Ada tiga alasan, yaitu : 1. Perusahaan membuat catatan (keep track) uang dengan sistem akuntansi tradisional. 2. Alternatif sistem informasi bersaing dengan alternatif yang berasal dari area lain dalam perusahaan. 3. Top management memutuskan apakah atau tidak memutuskan dengan pengembangan sistem informasi baru. Suatu saat, adalah relatif mudah membenarkan (justify) otomatisasi berdasar keuntungan daripada biaya. Pada awal proses informasi, pilihanya adalah manual lawan sistem otomatisasi. Perusahaan menjadi modern melalui otomatisasi. Sekarang pilihan lebih sulit. Secara khas, pilihan adalah diantara lama dan versi baru otomatisasi sistem. Menjadi jauh lebih sulit menjual pengembangan sistem baru kepada manajemen berdasarkan probabilistic benefits daripada prediksi biaya yang beralasan. Karenanya, bahasan akan menjelaskan pedoman praktis untuk membandingkan alternatif sistem informasi : Choose one system over another based on dollars. When two alternatives are nearly equal in dollars, select the system with more nondollar benefits. Akan digunakan aturan (rule) atau taktik (tactic), sistem analis harus berhati-hati dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Hanya seorang sistem analis dengan kemampuan komunikasi yang tinggi (superior communication skills) dan pertimbangan pengaruh (considerable influence) dapat menjual (sell) ke manajemen sebuah sistem dengan pengukuran biaya yang tinggi tetapi keuntungan yang tidak terukur adalah lebih baik. Hal ini merupakan kesedihan, tetapi masih benar. b. Angka uang (dollar figures) menyatakan secara tidak langsung (imply) lebih akurat daripada kelayakan. Sebuah perusahaan dapat memprediksi market share-nya dua puluh tahun dari sekarang. Angka peramalan (forecast figure) berisi 3 desimal point yang kelihatan lebih akurat. Kebenaran akurasi adalah jawaban yang lebih baik. Biaya sistem informasi Keuntungan mencakup dalam model analisis yang hanya dapat diekpresikan dalam nilai uang, dimana jarang terjadi. Ketika dapat diekspresikan dalam nilai uang, ditunjukkan dalam biaya negatif. Additional system costs Additional system benefits Net additional system costs
$ 49,357 $(16,423) $ 32,934
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 39
Biaya sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : categories, nature, dan when they occur. Kategori biaya Pada dasarnya biaya dibagi dalam kategori : a. Hardware : mainframe, minicomputers, microcomputers, dan peripheral equipment. b. Software : systems, utility, dan application software. c. People : analysts, programmers, operators, data entry personnel, dan sebagainya. d. Supplies : paper, tapes, disk, dan sebagainya. e. Telecommunications : modem, local area network cabling, multiplexors, frontend processors, dan sebagainya. f. Physical site : air conditioning, humidity control, security, dan sebagainya.
Gambar 9.1 : Typical sistems operating costs Nature of costs Membandingkan biaya sistem informasi melalui kehidupan sistem, analis memproyeksi berapa perubahan biaya untuk masa depan. Untuk melakukannya, ada tiga model biaya operasi sistem informasi, yaitu : a. Linear. b. Exponential. c. Step function.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 40
Ketika biaya terjadi (When costs occur) Biaya sistem informasi dapat terjadi sekali atau berkesinambungan. On-time costs, development costs adalah berhubungan dengan pengembangan sistem, dan recurring costs, operational costs adalah berhubungan dengan operasi sistem informasi setiap hari. Perbedaan antara one-time (development) dan recurring (operational costs) seringkali dari pilihan materi (matter). Misalnya, pembelian sebuah komputer adalah one-time development system, sedangkan menyewa komputer yang sama adalah recurring operational cost. Gunakan daftat berikut untuk menetapkan biaya : a. One-time (development) costs. 1. Hardware purchase. 2. Software purchase. 3. Analysis, design, programming, and testing personnel hours. 4. Preparation of computer site. 5. Initial training and orientation of users. 6. Docummentation for new system. 7. Changeover from old to new system. 8. Conversion from old to new file format. b. Recurring (operational) costs. 1. Hardware and software lease. 2. Hardware and software maintenance contracts. 3. Day-to-day personnel cost including analysts and programmers, computer operations, data entry operators, and end-user costs. 4. Computer supplies. 5. Telecommunication costs. 6. Computer site rental or lease. 7. Ongoing training. Metode untuk komparasi sistem Ada 4 metode yang biasa digunakan untuk membandingkan dua atau lebih sistem informasi, yaitu : a. Break-even analysis (BEP) b. Payback period c. Discounted payback period d. Internal rate of return (IRR). Faktor kualitatif Hanya seorang analis sistem yang berkharismatik saja yang dapat menjual sistem informasi ke top management tanpa menunjukkan peningkatan keuntungan. Mungkin sistem baru mempunyai biaya yang rendah atau penjualan yang tinggi daripada sistem yang lama. Mungkin laporannya dalam meningkatkan keakuratan atau kepuasan konsumen. Walaupun demikian, faktor-faktor tersebut tidak menyangkut besarnya penghematan uang atau besarnya uang yang dikeluarkan. Suatu saat anda dapat posisi mengirikan dapat menjual sebuah sistem informasi baru ke manajemen dengan menggunakan antisipasi keuntungan daripada penghematan uang. Selamat !. Anda harus berusaha membantu manajer tingkat atas yang terkait agar dapat ditingkatkan. Mungkin anda akan menjual kemampuan saat ini yang tidak ada. Dalam setiap sebuah kasus, ada sistem informasi saat ini tidak dibandingkan dengan biaya usulan sistem baru. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 41
Membuat rencana menjual sistem informasi baru berdasarkan keuntungan kualitatif daripada biaya kuantitatif adalah hal yang tidak biasa. Seringkali anda menunjukkan beberapa perbedaan biaya sebelum top management mempertimbangkan rekomendasi anda untuk mendesain sebuah sistem informasi baru. Memang terdapat kaitan antara sistem yang diperbandingkan melalui biaya, tidak dapat diukur dan faktor-faktor perbandingan non-biaya. Faktor kualitatif seperti kinerja sistem informasi dan keuntungan strategi kompetetif menjadi relevan. Faktor sistem informasi Beberapa faktor kualitatif yang mengarah kinerja sistem informasi yang baik : a. Mengurangi tingkat kesalahan (increased accuracy). b. Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan. c. Mengurangi waktu tanggap dari workstation interaktif. d. Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi). e. Meningkatkan keamanan sistem. f. Memperbanyak update sumber record aktif. g. Meningkatkan kepuasaan pemakai. Beberapa faktor tersebut dapat diukur, tetapi tidak dalam uang. Faktor strategi perusahaan Sistem informasi dapat membuat keuntungan kompetetif dalam perusahaan. Meningkatkan keuntungan saat ini, bagaimanapun juga adalah sulit untuk diestimasi. Kenaikan profit seringkali tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi terjadi beberapa tahun sesudah implementasi dari sistem baru. Ketika dua alternatif sistem mendekati kesamaan perbandingan, pintu terbuka untuk mempertimbangkan faktor strategi perusahaan. Terdapat faktor-faktor strategi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kepuasan konsumen (customer satisfaction). Sebuah sistem informasi dapat menyebabkan kehati-hatian menyampaikan produk dan keinginan efisien konsumen. Meningkatkan kepuasan konsumen akan tidak diragukan meningkatkan penjualan. Seperti peningkatan penjualan, bagaimanapun juga sulit untuk diprediksi dan secara kuantitatif. 2. Meningkatkan penjualan (increased sales). Sistem point of sales (POS) membebaskan dari penyimpanan tugas-tugas rekord. Manajemen mengharap penjualan staff setia terhadap waktu usaha pemasaran dan ini meningkatkan penjualan. Hanya saja penjualan akan meningkatkan kesulitan memprediksi dalam uang. 3. Komitmen konsumen dan vendor (customer and vendor commitments). Perusahaan mendesain masukan sistem secara online dan memperbolehkan konsumen langsung mengakses ke sistemnya. Konsumen sekarang terkunci (tergantung) pada sistem ini sehingga memiliki komitmen untuk setia (senang) pada perusahaan tersebut. Komitmen konsumen dan vendor sulit untuk diprediksi. 4. Information product marketing. Seringkali, sistem informasi baru dapat dipakai oleh perusahaan lainnya. Seperti American Airline menyediakan sistem informasi pemasaran produk selama tahun 1970, perusahaan mengembangkan sebuah sistem pemesanan tiket dan kemudian
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 42
sistem pemasaran ini juga digunakan oleh jasa penerbangan lainnya, sehingga menjadi produk yang menguntungkan.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 43
BAB X TEKNIK PENJADWALAN Defenisi Proyek Proyek adalah urutan sementara aktivitas-aktivitas yang unik, rumit dan terkoneksi yang memiliki satu tujuan atau sasaran dan harus diselesaikan dalam waktu yang spesifik, sesuai anggaran dan berdasarkan spesifikasi Lima Dasar Proyek Yang Fundamental Yang Harus Dikendalikan Oleh Penganalisa Sistem
-
Mengawali Proyek Menentukan Kelayakan Proyek Kegiatan Perencanaan dan Pengontrolan Penjadwalan Proyek Mengelola Anggota Tim Analisis Sistem
Kelayakan Suatu Proyek Kriteria layaknyaa suatu proyek : - Kriteria Teknis - Kriteria Ekonomis - Kriteria Operasional Kegiatan Perencanaan Dan Pengontrolan Perencanaan meliputi semua kegiatan 1. Menyeleksi tim penganalisis sistem 2. Menetapkan anggota tim yang sesuai untuk proyek-proyek tertentu 3. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap tugas 4. Membuat jadwal proyek sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan sesuai waktu yang direncanakan 5. Pengontrolan berati menggunakan umpan balik untuk memonitor proyek, meliputi membuaat perbandingan antara rencana proyek dengan hasil aktual 6. Pengontrolan berarti mengambil tindakan yang tepat untuk mempercepat atau membuat jadwal ulang kegiatan-kegiatan yang pelu diselesaikan tepat waktu sekaligus memotivasi anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaan mereka Penjadwalan Proyek • Menggunakan grafik gantt Grafik gantt adalah suatu cara yang mudah untuk menjadwalkan tugas – tugas, merupkan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tigas atau kegiatan. Panjang masing-masing kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas yang dikerjakan •
Grafik Gantt dua dimensi Defenisi waktu ditunjukkan lewat dimensi horizontal Defenisi kegiatan membentuk dimensi vertikal
-
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 44
Contoh Gambar Grafik Gantt
Kelebihaan Grafik Gantt 1. Kelabihan utama dari grafik gantt adalah kesederhanaan. Penganalisis sistem tidak hanya akan menemukan bahwa teknik ini sangat mudah digunakan namun juga bermanfaat bagi kegiatan komunikasi dengan para pengguna. 2. Kelebihan lain dari penggunaan grafik gantt kotak-kotak yang mewakili kegiatan atau tugas-tigas digambarkan berdasarkan skala; maksudnya ukuran kotak menunjukkan panjang waktu relatif yang diperlukan untuk menyelesaikan masinmasing tugas Mengunakan Diagram PERT PERT adalah singkatan dari Program Evaluation And Review Technique (Teknikteknik revisi dan evaluasi program) Grafik PERT 1) Kegiatan-kegiatan pada grafik PERT digambarkan dalam bentuk tanda panah, panjang tanda panah tidak memiliki kaitan dengan durasi kegiatan. 2) Lingkaran didalam diagram PERT disebut peristiwa dan ditunjukkan melalui angka, huruf atau bentuk-bentuk penandaan lainnya. 3) Simpul melingkar menunjukkan a) Suatu kegiatan telah selesai dilaksanakan b) Menunjukkan kegiatan-kegiatan yang mana perlu diselesaikan sebelum kegiatan baru dilakukan Contoh Gambaran Grafik PERT Daftar kegiataan menggambarkan grafik gantt Kegiatan
Pendahuluan
Durasi
A Melakukan Wawancara B Menyusun Kuestioner C Membaca Lap Perusahan D Menganalisa Aliran Data E Memperkenalkan Prototipe
Tidak Ada Tidak Ada A B C,D
4 2 5 3 6
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 45
Contoh Gambar Grafik PERT
20 A,4
C,5
10
40
B,2
E,6
50
D,3 30
Menentukan CPM atau Jalur Kritis Pada Diagram PERT Suatu proyek memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. Permulaan adalah peristiwa 10 dan akhir peristiwa 50. Untuk menentukan panjang proyek, masing-masing jalur dari awal sampai akhir diidentifikasikan dan panjang setia jalur dikalkulasikan. Dalam Contoh ini jalur 10-20-40-50 memiliki panjang 15 hari, sedangkan jalur 10-30-40-50 memiliki panjang 11 hari. Meskipun satu orang bisa bekerja pada jalur 10-20-40-50 dan yang lainnya pada jalur 10-30-40-50, proyek tersebut bukanlah suatu perlombaan. Proyek yang menyatakan bahwa kedua rangkaian kegiatan(jalur) dapat dilengkapi secara berturut-turut, berarti proyek tersebut memerlukan waktu 15 hari untuk benar-benar selesai. Jalur terpanjang disebut sebagai CPM atau jalur krisis. Meskipun jalur krisis ditetapkan dengan menghitung jalur yang terpanjang, namun ditetapkan sebagai jalur yang bisa menyebabkan keseluruhan proyek akan gagal bila terdapt satu hari terjadi penundaan. Scale Time atau Jalur Non Kritis Keterlambatan satu hari pada salah satu proyek tidak menyebabkan proyek tersebut menjadi gagal atau terganggu ini disebut juda dengan waktu kendur atau scale time contohnya pada jalur 10-30-40-50 Lima Dasar Penting Untuk Memilih Suatu Proyek 1. 2. 3. 4. 5.
Proyek Yang Diminta Didukung Oleh Pihak Manajemen Ditetapkan Waktunya Sesuai Dengan Sumber Daya Yang Dimiliki Mengarahkan Bisnis Menuju Tercapainya Tujuan Dapat Dipraktekkan Cukup Penting Untuk Dijadikan Pertimbangan Bagi Proyek-proyek Lain
BAB XI BAGAN ALIR DOKUMEN
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 46
Defenisi Bagan Alir Dokumen Bagan alir ini disebut juga bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tebusan-tebusanya yang ada pada suatau sistem. Nama lainnya bisa disebut aliran sistem informasi
Simbol Yang Digunakan Dalam Bagan Alir Dokumen Dokum en (Kertas)
Proses Manual
Keyboard Alir
Proses Kom puter
Operasi Luar
Office Line
Kartu Plong
Sim panan
Penghubung
Floppy Disk
Pita kertas berlubang
Harddisk Magnetik Tape
Contoh Penggunaan Bagan Alir Dokumen Sistem pendaftaran mahasiswa baru pada salah satu PTS. Mahasiswa baru mengambil formulir penerimaan mahasiswa baru pada bagian adm sebanyak 2 rangkap, setelah diisi oleh mahasiswa tsb diserahkan lagi kebagian adm beserta uang , bagian adm akan menyerahkan formulir tsb kebagian adm keuangan untuk disahkan, bagian adm keuangan akan melakukan pengesahan pada formulir tsb dan formulir yang pertama akan disimpan sebagai arsip pada bagian adm keungan sedangkan formulir kedua diserahkan lagi kebagian adm, kemudian bagian adm akan menyerahkan formulir kedua tsb pada mahasiswa. setelah dilakukan seleksi mahasiswa,mahasiswa yang lulus akan melapor ke bagian adm untuk melakukan registrasi ulang, bagian adm akan menyerahkan formulir registrasi ulang kepada mahasiswa sebanyak 2 rangkap, setelah diisi kemudiaan diserahkan kembali kebagian adm, bagian adm akan menyerahkan formulir tsb kebagian adm akademik, bagian adm akademik akan memproses formulir tsb secara komputer untuk dibuatkan laporan sebanyak 2 rangkap, setelah laporan selesai maka bagian adm akademik akan memberikan laporan yang pertama kepada pimpinan sebagai arsip. Dari kasus diatas buatkanlah bagan alir dokumennya
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 47
BAB XII PERANCANGAN SISTEM Definisi Verzello/ John Reuter III : Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancangan bangun implementasi : "menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk “ John Burch & Gary Grudnitski Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi George M. Scott Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analis sistem 2 Tujuan utama perancangan sistem yaitu : Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci ) Untuk mencapai tujuan di atas, analis sistem harus dapat mencapai sasaran yaitu : ¾ Desain sistem harus berguna, mudah dipahami, dan nantinya mudah digunakan. ¾ Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yg dilanjutkan pada tahap analisis sistem. ¾ Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen, dan mendukung keputusan yg akan dilakukan manajemen. ¾ Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data informasi, simpanan data, metode, prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak. Tekanan Desain Integrasi (Integration) Jalur Pemakai / Sistem (user/system interface) Tantangan persaingan (competitive forces) Kualitas dan kegunaan informasi (information quality and usability) Kebutuhan - kebutuhan sistem (systems requirements ) - Keandalan - Ketersediaan - Keluwesan - Skedul instalasi - Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan - Kemudahan diperlihara Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data (data processing requirements ) - Volume - Hambatan waktu pengolahan - Permintaan perhitungan Faktor-faktor organisasi (Organization factors) STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 48
Kebutuhan - kebutuhan biaya efektivitas (cost efectiveness requirements) Faktor-faktor manusia (human factors) Kebutuhan - kebutuhan kelayakan (feasibility requirements) - Kelayakan teknik - Kelayakan ekonomi - Kelayakan hukum - Kelayakan operasi - Kelayakan skeduL Personil yang terlibat Spesialis pengendalian Personil penjamin kualitas Spesialis komunikasi data Pemakai system Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu Desain sistem secara umum(general systems design) Desain sistem secara terinci (detailed systems design) Disebut juga desain konseptual(conceptual design) atau desain logical (logical design) atau desain secara makro(makro design). Tujuan : memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara rinci. Alat bantu perancangan sistem : - Data Flow Diagram - Bagan Alir Dokumen - ERD
TEKNIK BAGAN ALIR ”DFD” Dipopulerkan oleh Tom DeMarco (1978) dan Gane & Sarson (1979) dengan menggunakan pendekatan metoda analisis sistem terstruktur (structured system analysis method) DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan suatu sistem yang otomatis maupun manual dengan melalui gambar yang berbentuk jaringan grafik Komponen DFD
TERMINATOR Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi / berhubungan langsung dengan sistem.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 49
Terdapat 2 jenis Terminator : 1. Terminator Sumber Merupakan Terminator yang menjadi sumber 2. Terminator Tujuan Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.
Terminator Sumber
Terminator Tujuan
T. Tujuan & Sumber
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, perusahaan/departemen yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama yang berhubungan dengan sistem tsb dan biasanya menggunakan kata benda. Contoh : Dosen, Mahasiswa. Hal yang perlu diperhatikan tentang terminator : • Alur data yang menghubungkan terminator dgn sistem, menunjukkan hubungan sistem dgn dunia luar. • Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur yang berkaitan dgn Terminator. • Hubungan yang ada antar terminator tidak digambarkan dalam DFD. Pedoman Penamaan Terminator • Nama terminal berupa kata benda • Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama (digambarkan dua kali, dimaksudkan untuk membuat diagram lebih jelas). Bila demikian, maka terminal ini perlu diberi garis miring pada pojok kiri atas.
PROSES Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang dilakukan. Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dgn input dan output :
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses : – Proses harus memiliki input dan output. – Proses dapat dihubungkan dgn komponen terminator, data store atau proses melalui alur data STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem –
Hal : 50
Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dgn komponen proses.
Pedoman Pemberian Nama Proses • Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan fungsi proses tersebut, misalnya: Hitung Gaji, Pendataan Order, Cetak Laporan Penjualan, dll. • Jangan menggunakan kata ‘proses’ sebagai bagian dari nama suatu process (bubble). • Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama. • Proses harus diberi nomor. Urutan nomor sedapat mungkin mengikuti aliran / urutan proses; namun demikian, urutan nomor tidak berarti secara mutlak merupakan urutan proses secara kronologis • Penomoran proses pada tingkat pertama (Diagram Nol) adalah 1.0, 2.0, 3.0, dst. • Context Diagram tidak perlu diberi nomor. • Proses 2.1 adalah proses level terendah, tidak dirinci lagi
DATA STORE Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dgn kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder.
Proses Write
Proses Read
Proses Update
Yang perlu diperhatikan tentang data store : Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi sebagai tujuan/tempat penyimpanan fari suatu proses (proses write). Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sbg sumber/ proses memerlukan data (proses read). Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sbg sumber dan tujuan. Pedoman Pemberian Nama • Nama harus mencerminkan isi data store tersebut
ALUR DATA Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket datadari satu bagian ke bagian lainnya. Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir / informasi. Ada 4 konsep tentang alur data : Packets of data Apabila ada 2 data / lebih yg mengalir dari 1 sumber yg sama menuju pada tujuan yg sama & mempunyai hubungan digambarkan dgn 1 alur data.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 51
Diverging data flow Apabila ada sejumlah paket data yg berasal dari sumber yg sama menuju pada tujuan yg berbeda atau paket data yg kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yg berbeda.
Converging data flow Apabila ada beberapa alur data yg berbeda sumber menuju ke tujuan yg sama.
Sumber dan Tujuan Arus data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yg menuju proses.
Dari proses ke bukan proses
Dari bukan proses menuju proses
Dari proses ke proses
Pedoman Pemberian Nama • Nama aliran data yang terdiri dari beberapa kata dihubungkan dengan garis sambung • Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama dan pemberian nama harus mencerminkan isinya • Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan grup elemen • Hindari penggunaan kata ‘data’ untuk memberi nama pada aliran data • Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 52
Tingkatan Diagram pada DFD Context Diagram (Diagram Hubungan) Diagram Zero (Diagram 0) Diagram Rinci (Level 1, Level 2, dst) CONTEXT DIAGRAM Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke atau output dari sistem. Memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi boundary Hanya ada satu proses. Tidak boleh ada data store. DIAGRAM 0 Perlihatkan data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya (functional primitive), tambahkan * pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan diagram hubungan harus terpelihara. DIAGRAM RINCI Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya. Penomoran pada DFD
Di dalam satu level seyogyanya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi. Balancing Dalam DFD Aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari rincian proses tersebut.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 53
PENGGAMBARAN DFD Buat daftar proses (List Activity) Buat diagram context Diagram ini adalah diagram level tyertinggi dari DFD yg menggambarkan hubungan sistem dgn lingkungan luarnya. Cara : - Tentukan nama sistemnya. - Tentukan batasan sistemnya. - Tentukan terminator apa saja yg ada dalam sistem. - Tentukan apa yg diterima/diberikan terminator dari/pada sistem. - Gambarkan diagram context. Buat diagram level Zero Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context. Cara : - Tentukan proses utama yg ada pada sistem. - Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg keluar/masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yg masuk/keluar pada level berikutnya) - Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data. - Gambarkan diagram level zero. + Hindari perpotongan arus data + Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). Buat diagram level Satu Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Cara : - Tentukan proses yg lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yg ada di level zero. - Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan. - Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sbg sumber maupun tujuan alur data. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 54
- Gambarkan DFD level Satu + Hindari perpotongan arus data. + Beri nomor pada masing-masing sub-proses yg menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1 DFD level dua, tiga, .. Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dg proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yg digunakan sama dgn level satu. TUGAS Buatlah DFD dari sistem informasi pembayaran uang kuliah, jika diketahui daftar proses yang digunakan yaitu : 1. Membuat master data mahasiswa 2. Membuat master data uang kuliah 3. Pembayaran uang kuliah a. Cek data mahasiswa b. Cek pembayaran sebelumnya c. Hitung Denda d. Input data / Buat kwitansi pembayaran uang kuliah 4. Membuat Laporan
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 55
BAB XIII STUDI KASUS ”Sistem Informasi Penyewaan VCD” Tujuan Pembahasan Menganalisa SIFO Penyewaan VCD Mengetahui secara umum, gambaran mengenai Sistem Informasi Penyewaa VCD Memahami jalannya aliran data Mengetahui Entitas yang terlibat Mampu mengembangkan kembali Sistem Informasi PenyewaanVCD ke arah yang lebih baik Daftar Aktifitas 1. Transaksi Sewa & Pengembalian VCD / DVD - Pendataan Pemasok - Pendataan VCD/DVD - Pendataan Peminjam - Pencarian - Penyewaan VCD/DVD - Pengembalian VCD/DVD 2. Pembayaran Sewa VCD/DVD 3. Order VCD 4. Pembuatan Laporan Lap. Pemasok Lap. Katalog VCD Lap. Peminjam Lap. Penyewaan Lap. Pengembalian Lap. Pembelian Entitas Entitas Internal Staf Penjaga Entitas External Pemilik Peminjam Pemasok
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 56
Data Flow Diagram Level Konteks PEMINJAM
Identitas Peminjam
Identitas Pemasok
Daftar Permintaan
Harga Sewa
Bukti Kembali
PEMASOK Faktur Beli
Info. Detil Penolakan Sewa Pembayaran Sewa Detil Kembali
Nota Sewa Info. VCD
Kartu Anggota
Sistem Informasi Penyewaan VCD Lap. Pengembalian Lap. Pembelian VCD
Lap. Peminjam
Lap. Pemasok
Rincian VCD
Daftar Order VCD
Lap. Katalog VCD Lap. Penyewaan
PEMILIK
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 57
Data Flow Diagram Level 0 Identitas Peminjam
PEMINJAM Harga Sewa
Detil Sewa
Kartu Anggota
PEMASOK
Identitas Pemasok
Detil Kembali
Faktur Beli
Info VCD
1.0 Transaksi Sewa & Daftar Permintaan Pengembalian Bukti Kembali VCD Sewa OK Info Penolakan
Nota Sewa
Detil Pembayaran Sewa
VCD Rec VCD
2.0 Pembayaran Sewa VCD
Rec VCD Baru
Rec VCD
Daftar Order VCD
Rincian VCD Rec Rec Pemasok Baru Pemasok
Pemasok
Rec Rec Peminjam Pemasok Baru Rec Rec Sewa & Peminjam Kembali
Peminjam Rec Peminjam
Rec Peminjam
Lap. Peminjam Lap. Pemasok
4.0 Pembuatan Laporan
Lap. Katalog VCD
Rec VCD
Rec Pembelian
Rec Pembayaran
Lap. Pengembalian
3.0 Order VCD
Rec VCD
VCD
Lap. Pembelian VCD
Lap. Sewa VCD
PEMILIK
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 58
Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 :Transaksi Sewa dan Pengembalian VCD
Identitas Peminjam
Identitas Pemasok
Kartu Anggota
1.3 Pendataan Data Peminjam Info VCD
Rec Peminjam Baru
Rec Peminjam
1.1 Pendataan Data Pemasok
1.2 Pendataan Data VCD
Rec VCD Baru
Peminjam
Rec VCD Baru
Rec VCD
Rec VCD
VCD
Pemasok Rincian VCD
Daftar Permintaan
Rec VCD Rec VCD Update
Rec VCD
1.4 Searching VCD
1.5 Sewa VCD Rec Sewa Baru Rec Sewa
Detil Sewa Info Penolakan
Sewa Sewa OK
Rec VCD
Detil Kembali
Rec Peminjam
1.6 Pengembalian Rec VCD Kembali Update
Rec Sewa Rec Sewa & Kembali
Bukti Kembali
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 59
DFD Level 2 Proses 1.3 : Pendataan Data Peminjam
Identitas Peminjam
Kartu Anggota
Rec Peminjam
1.3.1 Cek Peminjam Peminjam Valid
Rec Peminjam
Peminjam Invalid
1.3.3 Cetak Kartu Anggota
Peminjam
Rec Peminjam Baru
1.3.2 Input Data Peminjam
1.3.4 Update/Delete Data Peminjam
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 60
DFD Level 2 Proses 1.5 : Sewa VCD
Detil Sewa Rec Peminjam
Informasi Penolakan
1.5.1 Cek Peminjam
Terdaftar
Belum Terdaftar
1.5.3 Penyiapan Bukti Penolakan
1.5.2 Cek Peminjaman Sebelum
Sewa OK
1.5.4 Perekaman data sewa VCD Rec Sewa Baru
Rec VCD Update
Daftar Sewa
Rec Sewa
Bebas dari Pinjaman
Masih ada
Rekam OK 1.5.5 Update Stock VCD
Peminjam
Rec VCD
Sewa VCD
Tugas : Berdasarkan DFD Level Konteks & Level 0 coba anda kembangkan kembali untuk proses : 1. Order VCD 2. Pembayaran Sewa 3. Pembuatan Laporan
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 61
BAB XIV STUDI KASUS ”Sistem Informasi Perpustakaan” TUJUAN Menganalisa SIFO Perpustakaan Mengetahui secara umum, gambaran mengenai Sistem Informasi Perpustakaan Memahami jalannya aliran data Mengetahui Entitas yang terlibat pada SIFO Perpustakaan Mampu mengembangkan kembali Sistem Informasi Perpustakaan ke arah yang lebih baik DAFTAR AKTIFITAS n Pendataan Anggota Baru Staf Perpustakaan memberikan formulir permohonan anggota Formulir diisi oleh Calon Anggota & dikembalikan lagi ke staf perpustakaan dengan melampirkan identitas/syarat menjadi anggota Staf perpustakaan melakukan verifikasi terhadap formulir pemohon 9 Jika permohonan di setujui maka Staf perpustakaan melakukan penginputan data-data Anggota & melakukan pencetakan kartu anggota yang kemudian diberikan ke Anggota 9 Jika permohonan di tolak maka Staf perpustakaan menginformasikan dengan melalui surat pemberitahuan Staf perpustakaan membuat laporan Anggota dan diserahkan ke Ka. Perpustakaan o
Pendataan Buku Perpustakaan Data buku perpustakaan diperoleh dari Penerbit Staf Perpustakaan membuat laporan Katalog buku
p
Pendataan Peminjaman Buku Anggota memberikan Kartu Anggota & Buku yang dipinjam ke Staf Perpustakaan Staf Perpustakaan melakukan verifikasi Kartu Anggota (berlaku/tidak berlaku) Kemudian Staf Perpustakaan mengambil kartu peminjaman buku pada buku yang dipinjam oleh mahasiswa & memberikan buku ke mahasiswa. Staf Perpustakaan membuat laporan Grafik peminjaman buku q
Pendataan Pengembalian Buku Anggota memberikan buku ke Staf Perpustakaan Staf Perpustakaan mencari kartu anggota dan kartu pinjam buku kemudian melakukan verifikasi terhadap buku yang dipinjam. Kartu Anggota di kembalikan kepada Anggota Staf Perpustakaan membuat laporan pengembalian buku (Lap Keterlambatan)
r
Pendataan Sumbangan Buku Mahasiswa memberikan buku sumbangan ke Staf Perpustakaan Staf Perpustakaan membuat bukti penerimaan buku dan diberikan ke mahasiswa Staf Perpustakaan membuat Laporan Buku Sumbangan
s
Order Buku Penerbit memberikan data-data penerbit dan daftar buku baru Staf perpustakaan melakukan pengecekan terhadap buku baru dan buku yang ada. Kemudian Staf Perpustakaan membuat Daftar Order Buku dan diserahkan ke Ka. Perpustakaan STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 62
Setelah Daftar Order Buku disetujui maka diberikan kepada Yayasan Penerbit memberikan Faktur Beli Buku (atas order) & buku baru tersebut di data oleh Staf Perpustakaan Staf Perpustakaan membuat Laporan Penerbit Staf perpustakaan membuat Laporan Buku yang di beli
ENTITAS Entitas Internal Staf Perpustakaan ( 2 Orang ) Entitas External Kepala Perpustakaan Anggota Mahasiswa Penerbit Yayasan
TUGAS Dari daftar aktifitas yang ada anda rancang DFD Level Context, Level 0, 1
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 63
BAB XV PERANCANGAN OUTPUT TUJUAN Sasaran output adalah menyediakan / melayani informasi bagi user Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement) Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user (tidak berlebihan) Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan Jaminan ketepatan penyampaian output Memilih device dan media komputer yang baik Type Output yang dihasilkan oleh sistem informasi : c Output tercetak d Output melalui tampilan layar e Audio Klasifikasi Output Output Eksternal Dibuat untuk disampaikan kapada pihak-pihak di luar sistem / organisasi Misal : ⇒ Tagihan pelanggan ⇒ Laporan tahunan ⇒ Laporan untuk pelanggan,vendor ⇒ Dan lain-lain Output Internal Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Terdiri atas : Historical Report : Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok / periode tertentu (laporan periodik) Exception Report : Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian (laporan perkecualian) Turnaround Document : Output berupa dokumen yang dikembalikan , misalnya bagian dari statement nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah JENIS-JENIS LAPORAN n Report Untuk Level Manajemen Hierarchical Report Menyingkat, mengumpulkan dan menyesuaikan data untuk hierarki manajemen sehingga memungkinkan manajer pada semua tingkatan menerima informasi sesuai kebutuhan khusus mereka. Tipe Report ini terdiri atas 2 jenis : Filter Report Report dibuat untuk memfilter elemen data yang sesuai dengan permintaan Contoh : Manajer Proyek membutuhkan laporan biaya bahan baku dan biaya overhead Responsibility Report Report dibuat untuk melihat siapa yang bertanggung jawab Contoh : Manajer Pemasaran memerlukan laporan pengeluaran untuk iklan o Report Untuk Membandingkan Comparative Report Memungkinkan manajer dan pemakai lain memeriksa dua atau lebih item untuk menentukan kesamaan dan ketidaksamaan. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 64
Tipe Report ini : Horizontal Report Contoh : laporan rugi laba, neraca, jumlah setiap item dibandingkan dengan item yang berhubungan pada satu/ lebih report sebelumnya Vertical Report Contoh : laporan pendapatan, yang membedakan suatu bagian dari totalnya dalam report (%) Counterbalance Report Contoh : laporan keuntungan atau kerugian dari mulai kasus terburuk, moderat hingga terbaik Monitoring Report Memperlihatkan sebuah varian (variance) dan divergensi (divergence) dari sebuah standar, anggaran kuota, rencana atau tolak ukur. Tipe Report ini : Variance Report Contoh : laporan kinerja tenaga kerja dirancang untuk membandingkan standard dan hasil nyata Exception Report Contoh : Laporan penjualan salesman yang melebihi atau kurang dari target yang telah ditetapkan Membuat Grafik untuk ilustrasi data Digunakan untuk mengilustrasikan informasi numerik agar dapat dipahami secara cepat. Grafik mengubah kuantitas ke suatu bentuk Perangkat untuk membuat prototype grafik : Spreadsheet, CASE tools, DBMS, 4thGL. Jenis Grafik n Grafik Sebaran (Scatter Graph) Menggambarkan suatu trend data o Grafik Garis (Line Graph) Mengggambarkan fluktuasi selama jangka waktu tertentu, apakah naik atau turun (tinggi, rendah atau stabil)
Jenis Grafik lanjutan p Grafik Batang (Bar Graph) Menunjukkan proporsi atau kuantitas yang saling berhubungan Ada 2 jenis yaitu Horisontal (Horizontal Bar Graph) Digunakan untuk membandingkan item yang berbeda dalam kerangka waktu yang sama Vertikal (Vertical Bar Graph) Digunakan untuk mengukur perbandingan item yang sama pada periode waktu yang berbeda q Sektograf (Sectograph) Menunjukkan pembagian jumlah total yang terpisah Bagan kue (Pie Chart) Berupa lingkaran yang disegmentasi yang menunjukkan prosentasi Grafik Lapisan (Layer Graph)
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 65
Wilayah antara garis menunjukkan kuantitas dan ditambahkan ke jumlah total r Piktograf (Picturegraph) Serupa batang hanya diganti dengan icon. Setiap gambar menunjukkan kuantitas item yang diilustrasikan MEDIA OUTPUT c Printer Jenis impact, menggunakan pukulan (impact) dan pita (ribbon) untuk menghasilkan cetakan ♣ Dotmatrix printer ♣ Daisy wheel printer ♣ Line printer ♣ Band printer Jenis tinta ♣ ♣ ♣ ♣
non-impact, menggunakan teknologi penyinaran, pemanasan,
atau
Ink jet Desk jet Laser jet Thermal printer
d
Screen monitor Monochrome CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA) LCD (passive,active)
e
Output Audio (suara)
f
Output microform (microfilm dan microfiche)
Pertimbangan Pemilihan Media Output z Untuk siapa output tersebut diberikan z Seberapa banyak yang dibutuhkan z Di mana output tersebut dibutuhkan z Jenis media (tercetak,layar,suara) z Seberapa cepat dibutuhkan z Frekuensi output z Berapa lama output disimpan(retensi) z Apakah terdapat aturan tertentu dalam membuat, menyimpan,dan menyampaikan output z Perhitungan biaya maintenance dan supplies z Pengaruh teknologi yang dipilih Pedoman Pembuatan Output Tercetak Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan Semua halaman harus mempunyai titel , tanggal , dan nomor halaman Semua kolom harus dilabel Singkatan sebaiknya dihindarkan Metode Perancangan Output yang Efektif c Informasi yang disampaikan terdiri dari : • Informasi yang tetap (Constant Information) Informasi yang tetap (sama) setiap kali dicetak Misal : judul, label kolom dll STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 66
• Informasi yang berubah (Variable Information) Informasi yang berisi data atau hasil perhitungan yang menjadi isi output. Misal : isi detail d Pada lay-out harus ditunjukkan panjang karakter dan jenis data setiap informasi variabel, Misal : Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah 30 karakter alfanumerik diberi tanda X sebanyak 30 buah, Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah tujuh karakter numerik diberi tanda 9 sebanyak tujuh buah. Bila ingin ada tanda pemisah harus dicantumkan, contoh : 9.999.999,99 e Jika informasi yang ditampilkan berulang-ulang dalam suatu kolom, gunakan tanda garis memanjang dari atas ke bawah pada kolom tersebut (detail lines) f Untuk menghitung lebar tiap kolom, tentukan panjang field sesuai dengan kamus data Misal : Kolom NIM pada laporan daftar mahasiswa (a) panjang field sesuai kd, 10 karakter (b) panjang judul 18 (NO INDUK MAHASISWA) (c) ditambah 2 spasi kosong untuk jarak dengan kolom berikutnya (d) jumlahnya menjadi panjang kolom, yaitu 20 g Gunakan printer lay-out form Tahap Pembuatan Output Tercetak 1. Tentukan kebutuhan laporan 2. Tentukan pemakai laporan tsb • Staf operasi ⇒ laporan operasional • Manajer ⇒ laporan manajerial 3. Tentukan elemen data yang akan dimasukkan 4. Hitung jumlah karakter tiap kolom 5. Buat judul laporan 6. Tentukan jumlah detil setiap halaman 7. Tentukan jumlah halaman setiap laporan 8. Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode) 9. Buat judul tiap kolom 10. Tentukan jenis data (A,X,9) pada informasi variabel 11. Tentukan letak summary(control break) 12. Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 67
Pedoman Tambahan lain Jika jumlah halaman laporan lebih dari satu maka pada bagian bawah halaman (kecuali halaman terakhir) dicetak keterangan “bersambung” dan pada akhir STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 68
laporan di halaman terakhir dicetak keterangan “ akhir laporan “ Jika suatu kolom numerik merupakan hasil perkalian dua kolom numerik lainnya (misalnya NILAI JUAL, yang merupakan hasil perkalian JUMLAH UNIT dan HARGA PER UNIT) pastikan bahwa jumlah digit yang disediakan cukup Jika terjadi level break tambahan satu baris kosong sebagai pemisah. Hindari data duplikat (pada laporan berlevel)
Bedakan LAPORAN dari DAFTAR
Selain laporan dalam bentuk angka, laporan dalam bentuk grafik cukup bermanfaat bagi manajemen level menengah ke atas
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 69
BAB XVI PERANCANGAN KELUARAN PERANCANGAN LAYAR z Modus layar ⇒ Teks - 25 baris x 80 kolom - 1 jenis font, ukuran karakter sama ⇒ Grafis - Resolusi yang beragam ( 640 x480, 800 x600, 1024 x 768, 1024 x 1024 ) z Screen Total area layar monitor yang bisa dipakai z Window Bagian dari screen, biasanya empat bersegi, dalam satu waktu yang bersamaan bisa ada lebih dari satu, boleh saling menimpa z Widget Window, tempat fungsi tertentu terjadi z Event Proses terhadap widget, melalui input device z Label Widget Memberi label bagi widget lain Tidak ada event z
Form Widget Penyedia tempat (alas) bagi widget lain Membentuk hubungan parent-child dengan widget lain yang ditempatkan di atasnya : jika ukuran form widget diubah (resize) maka ukuran child-widget juga berubah, jika posisi form widget diubah maka posisi child widget juga pindah Tidak ada event
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 70
z
List Widget Menyediakan entri-entri untuk dipilih Entri-entri berada di dalam sebuah window Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll bar widget
z
Drop-Down List Widget Varian dari list widget Digunakan untuk menghemat area tampilan Entri pilihan baru ditampilkan bila diaktifkan
z
Scroll Bar Widget Tidak berdiri sendiri, digunakan bersama widget lain Penggulungan vertikal atau horisontal Terdiri dari panah atas, panah bawah dan elevator
z
Push-Button Widget Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol Jika di-click maka aktifkan callback routine
z
Toggle Switch Widget Berfungsi sebagai saklar (switch) on-off Switch tidak diberi berlabel
z
Radio Box Button Diberi nama berdasarkan cara kerja tombol pesawat radio kuno Dalam satu waktu hanya ada satu tombol yang bisa dipilih
z
Dialog Widget Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget Text Widget Digunakan untuk menyunting text Single line edit atau multi line edit Dilengkapi dengan fasilitas penyuntingan teks (cut,copy,paste dll)
z
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 71
z
Menu Bar Widget Ditata secara horisontal Dilengkapi dengan tombol short cut
z
Pull-Down Menu Widget Digunakan jika entri pilihan terlalu banyak Kelompok menu dirancang secara hirarkis Diberi label yang mudah dimengerti Dibedakan antara entri akhir, entri yang perlu diberi masukan, entri yang masih ada rinciannya
Hal-hal yang harus di perhatikan Jumlah dimensi tampilan (2 dimensi,3 dimensi) Jumlah baris dan kolom tampilan Tingkat resolusi (rendah, menengah, tinggi) Jumlah warna (monochrome, 3 warna, 8 warna) Cara penyorotan data penting (garis bawah, tebal, miring, berkedip) Pedoman Perancangan keluaran Buatlah rancangan layar yang sederhana Buatlah tampilan yang konsisten Sediakan fasilitas perpindahan antar layar Buatlah tampilan layar yang menarik Pedoman Perancangan Keluaran Layar dibagi 3 area - Judul - Isi tampilan - Pesan atau instruksi STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 72
Gunakan widget yang sesuai Usahakan tampilan muat dalam satu layar(ke samping) Untuk data berlevel kosongkan entri yang sama Untuk data tidak berlevel gunakan warna pembeda antara baris ganjil dan baris genap Gunakan efek khusus (tebal,miring,kedip) untuk menampilkan data yang penting (misalnya stok yang kurang dari stok minimum) Bila jumlah entri (field) tampilan terlalu banyak, sebaiknya gunakan multi screen. Pada layar utama ditampilkan entri utama. Bila entri ini dipilih (misalnya dengan mouse clicking) buat window lain (pop up) untuk menampilkan entri rinci.Setelah mendapat respon user (selesai baca) hapus window pop up ini.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 73
BAB XVII PERANCANGAN INPUT TUJUAN Membuat Penyelesaian input yang mudah dan efisien Menjamin Input akan memenuhi tujuan yang diharapkan Menjamin pentelesaian yang tepat Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik Membuat input yang tidak rumit Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten Kualitas masukan menentukan kualitas keluaran “Garbage In Garbage Out“ KARAKTERISTIK FORMULIR MASUKAN (Visual Display Terminal) Æ Efektif Formulir dan layar masuka melayani tujuan spesifik dalam sistem informasi Æ Akurat Menunjukkan bahwa rancangan masukan adalah tepat dan sempurna Æ Mudah penggunaannya Tidak membutuhkan waktu ekstra/ pelatihan khusus dalam pemasukan data Æ Konsisten Formulir dan layar masukan adalah seragam Æ Sederhana Formulir dan layar masukan terfokus pada perhatian user Æ Menarik User senang menggunakannya Media Input n PAPER FORMS Dokumen sumber yang membutuhkan pengisian dengan pengetikan.
metode tulisan tangan atau
Perancangan formulir kertas melibatkan : Pemilihan kertas yang tepat Ukuran Warna Zoning Penyiapan instruksi Pembuatan kapsion dan penggambaran field data Pemberian spasi Pemberian sekuens o ELECTRONIC FORMS Merupakan layar entri data yang dirancang untuk digunakan sumber dokumen resmi.
tanpa
adanya
Komponen yang digunakan Zoning Instruksi Garis, kotak dan kapsion Indikator field data Urutan pedoman perancangan STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 74
Perancangan formulir elektronik Rancangan field data Pengaturan kapsion dan field data Rancangan pesan pada layar p DIRECT-ENTRY DEVICE Merupakan layar entri data yang dirancang untuk digunakan sumber dokumen resmi.
tanpa
adanya
Beberapa peralatan tersebut : Magnetic Ink Character Recognition (MICR) Optical Character Recognition (OCR) Optical Mark Recognition (OMR) Digitizer Image scanner Point-of-sales (POS) devices Automatic Teller Machine (ATM) Mouse Voice recognition. p CODES Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke komputer dan mengambil bermacam2 informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat terdiri dari kumpulan angka, huruf karakter2 khusus, simbol (bar code), warna dan suara. Beberapa guideline dalam membuat kode : Mudah diingat Unik Fleksibel Efisien Konsisten Sesuai standar Menghindari spasi Menghindari karakter yang mirip Panjang yang harus sama. q MENUS Menu banyak digunakan dalam dialog karena merupakan user interface yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi alternatif atau option. Metode pemilihan menu : Keying Pointing Touching Voice input Teknik perancangan menu yang modern : Pull down menus Nested menus Shingled and tiled menus Icons menus Touch menus Sound cues. 5. NATURAL LANGUAGES Memungkinkan sistem komputer mengerti bahasa manusia. STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 75
Bahasa natural berupa dialog percakapan dan antarmuka database Banyak aplikasi untuk interface dengan database menggunakan query atau bahasa perintah. Beberapa DBMS telah membangun pengetahuan linguistik yang memungkinkan komputer mengerti input user. Contoh : Query atau perintah Fungsi “Display the accountants who work within division C in alphabetic order” sorting “List analysts with salaries greater than $75,000” selection retrieval
Pedoman Perancangan Layar Masukan Mudah diisi Sesuai dengan yang diinginkan (tujuan) Akurat Bentuk masukan harus atraktif Mempertimbangkan media pemasukan (di key-in ataukah dibaca OMR) Mudah Diisi • Alur pengisian formulir - Kiri ke kanan - Atas ke bawah • Formulir dibagi atas tujuh bagian - Judul - Identifikasi dan akses - Instruksi - Isi (inti) - Tanda tangan dan pengesahan - Total - Komentar • Gunakan Caption ( pedoman pengisian) - Line caption - Boxed caption - Checked-of caption - Table caption
Caption
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 76
Sesuai Dengan Tujuan
Format laporan yang berbeda departemen yang berbeda
untuk
Sesuai Dengan Tujuan
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 77
Perancangan layar Masukan yang Baik • Jika layar masukan disajikan berdasarkan dokumen/ formulir masukan maka rancang layar masukan mirip dengan formulir masukan • Untuk masukan dengan data tertentu, gunakan - Daftar data yang diperoleh (Clasification Codes) - Window pop up - Widget list atau drop down list - Widget radio button (untuk check-off) • Jika entri tampilan terlalu banyak, gunakan pendekatan parentchild (header-detail) • Tampilan yang balance akan lebih mudah untuk dibaca Clasification Codes CHECK REGISTER Check Number Date
/
/
Paid to For Amount Classification CLASSIFICATION CODES ADS CUST MAIN MERC MISC INS
Advertising Customer ( refund ) Maintenance Merchandise Miscellaneous Insurance
PAY POST RENT SERV SUPP TAX
Payroll Postage Rent Service Supplies Taxes
Windows Pop Up
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 78
CHECK REGISTER
Check Number Date
CLASSIFICATION CODES
/
/
Paid to For Amount Classification
ADS CUST MAIN MERC MISC INS PAY POST RENT SERV SUPP TAX
Advertising Customer ( refund ) Maintenance Merchandise Miscellaneous Insurance Payroll Postage Rent Service Supplies Taxes
Type ? to see classification codes
Drop-Down List
TUGAS 1. Rancanglah formulir-formulir masukan yang diperlukan oleh sebuah perusahaan jasa penyewaan video dan laser disc 2. Rancanglah layar-layar masukan sehubungan dengan soal nomer 1
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 79
BAB XVIII PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRI Tujuan Memastikan bahwa data yang dimasukkan kedalam sistem adalah akurat Dicapai dengan Pengkodean yang efektif dan efisien Penangkapan dan pemasukan data yang efektif dan efisien Menjamin kualitas melalui validasi Pengkodean Tujuan Pengkodean : 1. Memelihara suatu urutan - Simple Sequence Code - Alphabetic Derivation Code 2. Mengklasifikasi informasi - Classification Code - Block Sequence Code 3. Menyamarkan / menjadikan informasi - Cipher Code 4. Mengungkapkan informasi - Significant-Digit Subset Code - Mnemonic Code 5. Meminta aksi yang tepat - Function Code Pedoman Umum Pengkodean Ringkas Stabil Unik Dapat diurutkan (sortable) Hindari kode yang membingungkan Seragam Dapat dimodifikasi Mempunyai arti Simple Sequence Code - Pemberian nomor urut - Tidak ada hubungan antara nomor urut dengan data yang diberi nomor tsb - Lebih baik dari pengkodean acak ⇒ Eliminasi pemberian kode yang sama ⇒ Dapat memperkirakan item yang sudah diinput Contoh :
ALPHABETIC DERIVATION CODE - Mengurangi kesalahan dibandingkan dengan simple sequence code - Menggunakan huruf atau dikombinasikan dengan angka STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 80
- Biasanya digunakan sebagai nomor account Contoh
: 68506KND7533TVG
Format
CLASIFICATION CODES Digunakan untuk membedakan kelompok data Menggunakan karakter tunggal ( huruf atau angka ) Sebagai cara singkat untuk mewakili suatu : orang, tempat, benda dll Contoh : Code Tax Deducable Item I Interest payments M Medical payments T Taxes C Contribution D Dues S Supplies Masalah timbul bila ada beberapa item memiliki code yang sama, di atasi dengan menggunakan lebih dari satu karakter BLOCK SEQUENCE CODE Pengembangan dari sequnce code Data dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama Contoh : Code Name of S/W Package Type 100 1-2-3 Speadsheet 101 Multiplan 102 VP- Planner …. …. 200 Rbase System V Database 201 Paradox 4.0 202 dBase 5.0 …. …. 300 Wordstar 9.0 Word Processing 301 Word Perfect 8.2 302 Ms Word 7.0
CIPHER CODE Mengganti huruf dengan huruf , atau angka dengan dengan angka, atau huruf dengan angka Contoh : Code Arti Code Arti
BLEA C H 12 3 4 5 6 BIMC
MIND 7 890
$ 18.75
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 81
SIGNIFICANT-DIGIT SUBSET CODE Maknanya tersembunyi bagi orang awam tapi dimengerti oleh orang internal Berupa suatu bilangan dengan banyak angka Contoh :
MNEMONIC CODE Digunakan untuk membantu pengingatan Kombinasi huruf dan simbol Contoh: Code Arti JKT Jakarta BKK Bangkok BSB Bandar seri Begawan DPS Denpasar FUNCTION CODE Misalnya digunakan untuk mengkode fungsi yang harus dilakukan komputer Sebagai pengganti input yang terlalu panjang Contoh : Digunakan untuk meng updating inventory Code Function 1 Delivered 2 Sold 3 Spoiled 4 Lost or Stolen 5 Returned 6 Transferred Out 7 Transferred In 8 Journal Entry (add) 9 Journal Entry (subtract) Memilih Metode Pemasukan Data Key to storage key to tape key to disk Optical character recognition (OCR) Magnetic Ink Caracter Recognition (MICR) Mark-sense form (seperti pada pengisian KRS) Punch-out form Bar code (seperti pada kartu mahasiswa)
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 82
BAB XIX PERANCANGAN DATABASE Tujuan
Ketersediaan data (data availability) Akurat dan konsistensi (data integrity) Penggunaan storage yang efisien Kemudahan dalam updating Kemudahan dalam reviewing data
Konsep Penting File Kumpulan record sejenis Record Kumpulan data item (field) yang menggambarkan suatu entitas secara lengkap Key Satu atau beberapa data item pada record yang menjadi identitas record tersebut Database Kumpulan table-table yang digunakan pada suatu piranti lunak aplikasi
Perbedaan utama field konvensional dengan table databas Field konvensional, (Pascal ,C, COBOL) column (position) oriented Table database (Oracle, Informix,FoxPro) attribute oriented Jenis-Jenis File File MASTER - Berisi record suatu entitas - Attribute (field) nya boleh diupdate - Jumlah record relatif permanen Contoh : File Master Mahasiswa File Master Dosen File Master Barang File Master Pelanggan File TABLE - Mirip file master, umumnya hanya read only Contoh : File Tabel Bulan File Tabel Mata Kuliah File TRANSAKSI - Merekam data transaksi - Meng-update file master - Jumlah record terus bertambah Contoh : File Transaksi Penjualan File Transaksi Retur Pembelian FileTransaksi Perkuliah-an File Perantara/Sementara/Kerja/Temp Dibentuk supaya proses lebih cepat Contoh : File Indeks Æ Berisi record key terurut File Sort Æ File master/transaksi terurut File Laporan Æ Hitung cukup sekali, cetak berkali-kali File HISTORI Merupakan file gabungan dari record-record pada file master dan file transaksi yang tidak diperlukan lagi ( kadaluarsa, logical delete ) dipindah ke file STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 83
histori NORMALISASI FILE Yaitu proses transformasi dari user-view yang kompleks dan data store ke dalam struktur data yang kecil dan stabil. Normal PERTAMA (1NF) Hilangkan semua kelompok data yang berulang (repeating Group) dan menentukan primary key hasilnya adalah relasi dibagi-bagi menjadi relasi yang lebih sederhana.
Normal KEDUA (2NF) Semua non - key atribute (field yang bukan record key) harus full dependent kepada primary key : jika terjadi relasi yang lain maka dibuat relasi yang baru Normal KETIGA (3NF) Hilangkan transitive dependency, yaitu sebuah non-key attribute yang tergantung pada non-key attribute yang lain dalam satu relasi Tip Perancangan File • Tipe data untuk field kunci (record key) sebaiknya alphanumeric, walaupun isinya mungkin data numerik. • Pertimbangkan panjang field
•
•
File table Vs table dalam program Jika jumlah data item sedikit dan relatif permanen maka sebaiknya diletakkan pada program ( dalam sebuah modul yang bisa diaccess secara global) Pastikan pemilihan record key tidak menimbulkan duplikasi
Penentuan Field Kunci File Transaksi Perkuliahan NIM Kode _Mt_ Kuliah Kode_Semester Kode_Kelas Jumlah_Kehadiran Nilai_Tugas_Mandiri Nilai_Praktikum Nilai_Ujian_Midsmt Nilai_Ujian_Smt
Record key : NIM Duplikasi Æ Seseorang mahasiswa mengambil beberapa mata kuliah Record key : NIM + Kode_Mt_Kuliah Duplikasi Æ Bila tidak lulus mata kuliah tsb maka diambil kembali (jadi 2 record ) STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 84
Record key : NIM + Kode_Semester Duplikasi Æ Semua mata kuliah yang diambil mahasiswa tsb pada semester yang sama mempunyai NIM dan Semester yang sama Record key : NIM + Kode_Mt_Kuliah + Kode_Semester “UNIK“
TUGAS 1. Tentukan file-file yang diperlukan untuk mencetak kedua laporan ini (file yang sama digunakan untuk mencetak keduanya) 2. Tentukan cara index yang digunakan pada masing-masing laporan
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 85
BAB XX KONVERSI SISTEM & PELATIHAN Pelatihan merupakan sebagian dari aktivitas untuk mendukung berhasilnya implementasi sistem aplikasi, agar hasil pengoperasian aplikasi sesuai dengan kebutuhan user. Aktivitas dan implementasi adalah sbb : a. Merencanakan dan menyiapkan organisasi pengolahan data b. Memberikan pelatihan untuk user c. Strategi konversi d. Evaluasi sistem baru Penyiapan organisasi pengolahan data meliputi : a. Menetapkan sasaran organisasi b. Menyusun organisasi pengolahan data c. Penyiapan tugas organisasi pengolahan data Strategi Pelatihan n Memilih peserta pelatihan a. Peserta pelatihan adalah user, terdiri dari Primary User dan Secondary User b. Instruktur, dapat berasal dari vendor, system analyst, lembaga pendidikan, in-house training -------------------------------------------------------------User Instruktur --------------------------------Primary Secondary -------------------------------------------------------------Vendor x System Analist x x Lembaga pendidikan x In-House x Lainnya x -------------------------------------------------------------o Pedoman Pelatihan a. Menetapkan tujuan pelatihan • Menetapkan sasaran yang diharapkan • Melakukan evaluasi pelaksanaan pelatihan b. Metode pelatihan • Disesuaikan dengan peserta terdiri : peragaan, ceramah, praktek langsung • Terdapat dua metode utama yaitu demonstrasi (presentasi) dan penyiapan materi pelatihan (hands-on) • Keuntungan metode demonstrasi adalah terjadinya diskusi, tanya jawab antara instruktur-peserta c. Materi pelatihan, terdiri dari : • Manual pelatihan • Contoh kasus • Prototipe dan contoh model output d.Tempat pelatihan (training sites) Disesuaikan dengan tujuan, biaya dan tersedianya tempat pelatihan Jenis Pelatihan n Operator Training Prosedur-prosedur yang perlu dibicarakan dalam operator training adalah : STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 86
Daily Run Activities Periodic Report Preparation Emergency Procedurs
Manual dari semua prosedur operasi harus selalu di-update kalau terjadi perubahan (dokumentasi sistem harus up to date) o Direct User Training Direct User atau secondary user, yaitu staf - staf yang secara langsung menangani atau menggunakan sistem yang dibuat. Hal-hal yang perlu dibahas dan diuji : Data Entry Procedurs Inquiries Meng-edit (mengubah) data yang sudah dientry Running Report Banyak timbul pertanyaan-pertanyaan pada waktu pelatihan ini. p
Management User Training
Hal-hal yang perlu dibicarakan : Konsep mengenai Sistem Informasi dan Komputerisasi Pengendalian (kontrol) dalam sistem infiormasi Prosedur Dasar perubahan dari manual ke otomatisasi Konversi Merupakan perpindahan dari sistem lama ke sistem yang telah dikembangkan(baru)
Metode Konversi Sistem Paralel Direct Cut-over Pilot Approach Phase-In Method
n Paralel Run Yaitu mengoperasikan sistem baru dan sistem lama secara bersamaan (pada suatu saat yang ditentukan). Setiap hasil proses dievaluasi, disambung.apabila sistem baru telah/ menjadi lebih baik dari sistem lama, maka dilakukan penggantian sistem yang baru. ¾ KELEBIHAN Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama Manambah rasa aman bagi user ¾ KELEMAHAN Masalah biaya Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali untuk sistem lama dan sistem baru Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem baru terhadap sistem yang lama o Direct Cut-Over Sistem baru langsung digunakan untuk menggantikan sistem lama, pada suatu saat/ periode yang ditentukan.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 87
Konversi ini dapat dilakukan apabila : Telah dilakukan pengetesan sistem secara ekstensif Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (time delay) User dipaksa harus menggunakan sistem baru Resiko pada teknik direct cut-over : Delay yang lama berakibat makin banyak kesalahan User menggunakan sistem yang belum dikenal User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem baru p Phase-In Method (Prototipe Approach / Gradual Approach) Strategi konversi ini menggabungkan dua jenis approach pertama, dengan mengurangi sebanyak-banyaknya resiko yang dapat terjadi. Artinya pada saat awal dilakukan parallel run, selanjutnya pada pertengahan periode secara bertahap sistem lama digantikan sistem baru. ¾ KEUNTUNGAN User terlibat dalam konversi ini Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data ¾ KELEMAHAN Membutuhkan waktu yang lebih lama Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan q Pilot Approach atau Distributed Approach Strategi konversi ini dilakukan apabila terdapat beberapa lokasi atau site, misalnya pada sistem bank, restoran, supermarket dan lainnya. Pengujian dan pengoperasiannya dilakukan pada suatu site terpilih dan apabila hasilnya memuaskan baru dilakukan konversi di site yang lainnya.
STMIK BUDIDARMA
Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 88
Daftar Pustaka Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, AddisonWesley Publishing Company, 1983. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995. Lucas JR, Henry C., Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit Erlangga, Edisi Tiga, Jakarta, 1987. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan Publishing Company, New York, 1991.
Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan Publishing Company, New York, 1991.
STMIK BUDIDARMA