47
LAMPIRAN
48 Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.),Penetapan Kadar Protein, Penetapan Kadar Lemak, dan Penetapan Kadar Kolesterol Hati Itik Cihateup
Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) Produksi minyak esensial diperoleh secara ekstraksi sesuai dengan
prosedur penelitian Subeki dkk., (2006) 1. Sebanyak 80 kg tepung buah makasar direndam selama 1 minggu dan setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. 2. Filtrat disaring dengan menggunakan kain saring dan kemudian diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L. 3. Filtrat pekat tersebut kemudian diekstrak dengan etil asetat (EtOAc) hingga diperoleh fraksi air dan EtOAc. 4. Fraksi CHCl³ diuapkan hingga kering dan kemudian dimasukkan ke dalam silika gel kolom kromatografi dan dielusi dengan clorofom sehingga diperoleh 3 fraksi. 5. Minyak esensial diperoleh dari fraksi 2 (1:2) lalu dievaporasi untuk memperoleh minyak esensial murni.
Penetapan Kadar Lemak Hati Itik 1. Timbang 5 g sampel dan dibungkus dengan kertas saring yang bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105oC selama 12 jam untuk menghilangkan air. 2. Sampel kering tersebut ditimbang dan dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet kemudian diberi pelarut lemak dengan perbandingan 1:2
49 3. Ekstraksi dilakukan selama 8 jam sampai larutan pelarut lemak dalam ekstraksi soxhlet berwarna jernih. 4. Sampel yang telah terekstraksi lemaknya dikeringkan lagi dalam oven selama 12 jam pada suhu 105oC. 5. Sampel kemudian dikeluarkan dari oven dan ditimbang 6. Penentuan kadar lemak, selisih antara bobot sampel sebelum dan setelah diekstraksi menunjukkan banyaknya lemak yang terkandung kemudian dinyatakan dalam persentase.
Keterangan :
Y
= bobot sampel kering sebelum diekstraksi
Z
= Bobot sampel setelah diekstraksi dan dikeringkan
X
= Bobot sampel awal
Penetapan Kadar Kolesterol Hati Itik 1. Cincang hati itik sampai halus 2. Ambil 1 gram hati itik masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan etanol atau eter + alcohol dengan perbandingan 1:3 sejumlah 10 ml 3. Didihkan dalam air mendidih (water bath) sambil diaduk-aduk 4. Sampel dicentrifuge (3000 rpm), untuk memisahkan antara lemak dengan bahan kering lain 5. Ambil supernatan (lapisan atas) 6. Masukkan dalam beker glass kecil (50 ml), uapkan supernatan dengan cara dipanaskan dalam penangas air mendidih.
50 7. Encerkan
dengan
kloroform,
sample
siap
dianalisis
dengan
spectrophotometer dengan panjang gelombang 515 nm
Penetapan Kadar Protein Hati Itik Destruksi 1. Timbang sampel kering oven sebanyak ±1 gram (catat sebagai A gram) 2. Masukkan ke dalam labu Kjeldhal dengan hati-hati, dan tambahkan 6 gram katalis campuran 3. Tambah 20 mLasam sulfat pekat 4. Panaskan dalam nyala api kecil di lemari asam. Bila sudah tidak berbuih lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar 5. Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih, setelah itu dinginkan. Destilasi 1. Siapkan alat destilasi selengkapnya 2. Pindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian bilas dengan aquades sebanyak kurang lebih 50 ml 3. Pasangkan erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5% sebanyak 15 mLuntuk menangkap gas amonia, dan telah diberi indikator campuran sebanyak 2 tetes 4. Basakan larutan bahan dari destruksi dengan menambah 40-60 mLNaOH 40% melalui corong samping. Tutup kran corong segera setelah larutan tersebut masuk ke labu didih 5. Nyalakan pemanas bunsen dan alirkan air ke dalam kran pendingin tegak
51 6. Lakukan destilasi sampai semua N dalam larutan dianggap telah tertangkap oleh asam borax yang ditandai dengan menyusutnya larutan dalam labu didih sebanyak
bagian (atau sekurang-kurangnya sudah
tertampung dalam erlenmeyer sebanyak 15 ml) Titrasi 1. Erlenmeyer berisi sulingan tadi diambil 2. Kemudian titrasi dengan HCL yang sudah diketagui normalitasnya catat sebagai B, titik titrasi dicapai dengan ditandai dengan perubahan warna hjau ke abu-abu. Catat jumlah larutan HCL yang terpakai sebagai C ml.
Keterangan = A
= berat sampel
B
= normalitas HCL
C
= mililiter HCL yang dipaka
52 Lampiran 2. Output Analisis Varians Polinomial orthogonal Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Kadar Protein Hati Itik Cihateup Sum of Df Squares Between Groups
Within Groups Total
(Combined) Linear Term
Contrast Deviation
25,194 21,134 4,059 10,937 36,131
Mean F Square
3 8,398 15,357 1 21,134 38,648 2 2,030 3,712 20 .547 23
Sig ,000 ,000 ,043
53 Lampiran 3. Output Analisis Contrast orthogonal Kadar Protein Hati Itik Cihateup dengan Level Pemberian Minyak Buah Makasar yang Berbeda
Protein Assume Hati variances
equal
Does not assume equal variances
Contrast
Value of Contrast
Std. Error
T
1
-6,3100
1,04580
-6,034
2 3 1 2 3
-,8500 -1,2333 -6,3100 -,8500 -1,2333
,73949 ,42695 ,73707 ,84652 ,46630
Df
Sig. (2tailed)
20
,000
-1,149 20 -2,889 20 -8,561 18,532 -1,004 9,412 -2,645 10,000
,264 ,009 ,000 ,340 ,025
54 Lampiran 4. Output Analisis Varians Polinomial orthogonal Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Kadar Lemak Hati Itik Cihateup Sum of df Squares Between Groups
(Combined) Linear Term
Within Groups Total
100,073 Contrast
95,159
Deviation
4,914 5,243 105,316
Mean F Square
3 33,358 127,23 9 1 95,159 362,97 3 2 2,462 9,371 20 ,262 23
Sig ,000 ,000 ,001
55 Lampiran 5. Output Analisis Contrast orthogonal Kadar Lemak Hati Itik Cihateup dengan Level Pemberian Minyak Buah Makasar yang Berbeda
Lemak Hati
Assume variances
equal
Does not assume equal variances
Contrast
Value of Contrast
Std. Error
T
df
Sig. (2tailed)
1
-12,3433
,72411
-17,046
20
,000
2 3 1 2 3
-4,7083 -,7583 -12,3433 -4,7083 -,7583
,51202 ,29562 ,84823 ,51336 ,23324
-9,196 -2,565 -14,552 -9,172 -3,251
20 20 6,815 7,668 9,558
,000 ,018 ,000 ,000 ,009
56 Lampiran 6. Output Analisis Varians Polinomial orthogonal Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Kadar Kolesterol Hati Itik Cihateup
Between Groups
Within Groups Total
(Combined) Linear Term
Contrast Deviation
Sum of df Squares
Mean F Square
,152 ,008 ,144 ,779 ,931
,051 ,008 ,072 ,039
3 1 2 20 23
1,305 ,217 1,849
Sig ,300 ,647 ,183
57 Lampiran 7. Output Analisis Contrast orthogonal Kadar Kolesterol Hati Itik Cihateup dengan Level Pemberian Minyak Buah Makasar yang Berbeda
Kolesterol Assume equal Hati variances
Does not assume equal variances
Contrast
Value of Contrast
Std. Error
T
1
-,3540
,27909
-1,268
20
,219
2 3 1 2
,0135 ,1728 -,3540 ,0135
,19735 ,11394 ,23408 ,18860
,068 20 1,517 20 -1,512 12,000 ,072 12,913
,946 ,145 ,156 ,944
3
,1728
,13400
1,290
Df
8,973
Sig. (2tailed)
,229
58 Lampiran 8. Foto Penelitian
Proses pemotongan itik Cihateup
Persiapan pengukuran kadar protein hati itik Cihateup
Pengukuran kadar protein hati itik Cihateup
59
Sampel yang dididihkan di water bath
Alat spektofotometer
Proses pengukuran spektofotometer
kadar
koleterol
hati
itik
Cihateup
menggunakan