EKSPLORASI PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FENOMENOGRAFI DI SMA NEGERI 1 KABILA
(Penelitian Fenomenologi pada siswa SMA Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango T.A 2015/2016)
JURNAL PENELITIAN
Oleh Sriyanti Makapuas NIM: 441411074
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2015
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul: Eksplorasi Pemahaman Siswa Tentang Konsep Hidrolisis Garam dengan Menggunakan Pendekatan Fenomenografi di SMA Negeri 1 Kabila (Penelitian Fenomenologi Pada Siswa SMA Negeri I Kabila Kabupaten Bone Bolango T.P 2015/2016)
Oleh Sriyanti Makapuas NIM. 441411074
Telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Mangara Sihaloho, M.Pd NIP. 19660812 199303 1 007
Dr. Netty Ino Ischak, M.Kes NIP. 1968023 199303 2 001
Mengetahui: Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Dr. Akram La Kilo, M.Si NIP. 19770411 200312 1 001
ii
JURNAL PENELITIAN : 2015
EKSPLORASI PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN FENOMENOGRAFI DI SMA NEGERI 1 KABILA Sriyanti Makapuas1, Mangara Sihaloho2, Netty Ino Ischak3 Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengeksplorasi pemahaman siswa SMA Negeri I Kabila tentang konsep hidrolisis garam dengan menggunakan pendekatan fenomenografi. Jenis penelitianya adalah jenis penelitian fenomenologi dengan pendekatan fenomenografi. Subyek penelitianya adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kabila, dengan objek penelitianya adalah siswa kelas XI IPA 3 sebanyak 26 orang yang diambil menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen berupa tes tertulis dengan 16 soal dan tes wawancara. Data penelitian diperoleh dari hasil eksplorasi pemahaman siswa dengan menggunakan pendekatan fenomenografi dalam tes tertulis, tes wawancara, dokumentasi dan observasi. Tekhnik analisis data menggunakan model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa : fenomena pemahaman siswa tentang konsep hidrolisis garam rendah penguasaannya secara teori yaitu dengan persentase 40,42% siswa yang menjawab benar sehingga siswa cenderung menggunakan konsep alternatif. Kata Kunci :
Eksplorasi, Pendekatan fenomenografi, pemahaman konsep dan kimia hidrolisis garam ABSTRACT
The Research was to aims to determinestudents' understanding of SMA explore I Kabila about the concept of salt hydrolysis using phenomenography approach. The Research type is the type of phenomenologi research with phenomenography approach. The subjects of research was students in class XI IPA SMA Negeri I Kabila, with the object of research is the class XI IPA 3 as many as 26 people were taken using sampling techniques saturated. Instrum ent in the form of a written test with 16 questions test and interview test. The Data were obtained from the results of exploration student understanding using phenomenography approach in the written test, interview, documentation and observation. The Data analysis technique using a model developed by Miles and Huberman. The results showed that: the phenomenon of students' understanding of the concept of a low salt hydrolysis in theory that the percentage of 40.42% so that students tend to use alternative concepts. Keywords : Exploration, phenomenography approach, understanding of concepts and chemical hydrolysis of the salt PENDAHULUAN Kemampuan siswa dalam memah ami setiap konsep kimia berbeda-beda, sehingga kemampuan siswa dalam menggambarkan apa yang mereka ketahui
menjadi suatu konsep yang benarpun berbeda-beda. hal ini dikarenakan siswa beranggapan bahwa konsep kimia merupa kan salah satu materi yang dianggap sulit karena bersifat kompleks dan abstrak. 1
Kenyataan ini membuat khawatir para pendidik, sehingga mereka mengidentifika si hal-hal yang menyebabkan kesulitankesulitan siswa untuk memahami konsep sebelum dan sesudah pembelajaran di mu lai sehingga siswa mampu untuk memec ahkan masalah yang dihadapi dalam pen belajaran. Mustofa (dalam Zidny,2013) meny atakan bahwa “dalam ilmu kimia terdapat dua jenis pemahaman yang harus di kuasai oleh siswa yaitu pemahaman konseptual dan pemahaman algoritmik. Pemahaman konseptual merupakan pemahaman tentang hal-hal yang berhubungan dengan konsep, yaitu pengertian, sifat, dan uraian suatu konsep dan juga kemampuan dalam menjelaskan teks, diagram, dan fenomena yang melibatkan konsep-konsep pokok yang bersifat abstrak dan teori-teori dasar sains”. Pemahaman algoritmik merupakan pemahaman tentang prosedur atau serangk aian peraturan yang melibatkan perhitung an matematika untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Una (dalam rahayu dkk,2 012:2), “Jika ditinjau dari tujuan pembelaj aran kimia, pembelajaran kimia tidak hanya bertujuan membekali siswa dengan semua pengetahuan/fakta-fakta kimia, tetapi juga membantu siswa dalam memahami dengan baik konsep dasar dan konsep yang lebih tinggi serta hubunganhubungan diantaranya”. Siswa dapat meng gambarkan fenomenafenomena yang mere ka pelajari dalam konsep kimia, proses penggambaran fenomena tersebut berbeda setiap siswa sesuai dengan kemampuan yang di milikinya itu semua dapat di ketahui dengan pendekatan Fenomenografi Berdasarkan bebearapa peneliti terkait Fenomenografi yang di lakukan oleh Endriani (2012) pada konsep reaksi kimia dengan judul “menggali pemahaman siswa tentang reaksi kimia dengan pendekatan Fenomenografi”. Dari hasil pe nelitian Penelitian tersebut, menyebutkan bahwa pemahaman siswa terhadap konsep kimia yang di ujikan rendah, dan ada sebagian siswa yang menjawab dengan
konsep mereka sendiri. Konsep tersebut di kenal dengan konsep alternatif siswa, konsep alternatif tersebut akan muncul bila siswa mengalami kesulit an dalam mempelajari suatu konsep yang diujikan. konsep alternatif adalah suatu konsep yang berbeda dengan pemahaman masyarakat ilmia namun konsep ini diguna kan terus menerus untuk menjelaskan kons ep-konsep lain yang berhubungan. Dari berbagai penelitian dan asumsi yang di kemukakan diatas maka penelitian ini terinspirasi dengan berbagai hasil yang di peroleh dari penelitian sebelumnya yang mengutamakan pada konsep kimia untuk menguji pemahaman siswa dalam menyele saikan soal, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru mata pelajaran kimia SMA Negeri 1 Kabila, beliau menyatakan bahwa kemamp uan siswa dalam memahami suatu konsep yang berhubungan dengan reaksi dan perhitungan sangat rendah, hal ini juga di perkuat hasil wawancara siswa SMA Nege ri 1 Kabila kelas XI IPA yang menyebutka n bahwa kemampuan mereka dalam mema hami materi kimia yang berhubungan deng an reaksi dan perhirungan rendah. Penelitian dengan pendekatan feno menografi ini digunakan untuk mengetahui dan menggali pemahaman siswa terhadap suatu konsep yang di ujikan, berdasarkan beberapa temuan dari penelitia sebelumnya ,ada beberapa konsep yang kurang di pahami siswa. Cara untuk mengetahui hal tersebut yakni melakukan penelitian denga n pendekatan fenomenografi pada materi hidrolisis garam. Kebanyakan siswa kuran g paham dengan konsep-konsep reaksi hidrolisis garam. Cara menggali pemaham an siswa dengan pendekatan fenomenograf i yaitu dengan memberikan soal tentang materi hidrolisis garam yang berupa tes essay mengenai pemahaman hidrolisis gara m, selanjutnya siswa akan diwawancarai berdasarkan jawaban yang mereka berikan pada tes tertulis tersebut, dengan proses wa wancara tersebut dapat ditemukan fenome na yang ada di dalam pemahaman siswa m engenai konsep hidrolisis garam. 2
Jadi penelitian fenomenografi pen ting untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mengkonseptualisasikan materi yan g diujikan. Berdasasarkan uraian latar bela kang diatas maka dilakukanya penelitian ini dengan judul ”Eksplorasi Pemahaman siswa tentang konsep hidrolisis garam dengan menggunakan pendekatan fenom enografi di SMA Negeri 1 Kabila”. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologi dengan pendekatan fenomen ografi, yang bertujuan untuk mengetahui eksplorasi pemahaman siswa tentang kons ep hidrolisis garam. Subjek dalam peneliti an adalah kelas XI IPA SMA 1 Kabila dengan objek penelitian siswa kelas XI IPA 3 sebanyak 26 orang yang diambil dengan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tertulis dan tes bentuk wawancara. Data dalam penelitian diperoleh dari hasil fenomena pemahaman siswa dalam tes tertulis dan tes wawancara. Tekhnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Dari hasil analisis tersebut kemudian dibahas berdasarkan empat fenomena pemahaman siswa yaitu fenomena pemahaman asam dan basa, fenomena pemahaman definisi hidrolisis garam, fenomena pamahaman tetapan hidrolisis garam (kH) dan fenomena pemahaman pH hidrolisis garam. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dipero leh persentase total ratarata yang menjawa b benar tentang konsep hidrolisis garam adalah sebanyak 40,42%, termasuk katego ri rendah. Dan siswa yang menjawab salah adalah 59,58%. Persentase siswa yang menjawab benar dan salah dalam memahami konsep hidrolisis garam dapat dilihat pada Tabel 1 lampiran 3, dan identifikasi bentuk-bentuk kesalahan siswa tentang konsep hidrolisis garam dapat dilihat pada Tabel 2 lampiran 4.
Pada Tabel 1 lampiran 3, untuk fenomena pemahaman konsep hidrolisis garam rendah. Siswa yang tidak dapat mengidentifikasi senyawa yang termasuk dalam asam lemah dan asam kuat sebanya k 9,61%. Siswa yang tidak dapat mengiden tifikasi senyawa yang termasuk senyawa basa lemah dan basa kuat sebanyak 9,61%. Siswa yang tidak dapat menuliskan reaksi asam dan basa yang berasal dari asam lemah - basa kuat, asam kuat - basa lemah, asam lemah - basa lemah dan asam kuat – basa kuat sebanyak 91,34%. Siswa yang ti dak dapat menjelaskan pengertian hidrolisi s garam serta menuliskan reaksi hidrolisis garam sebanyak 48,07%. Siswa yang tidak dapat menjelaskan perbedaan hidrolisis garam sebagian, hidrolisis garam total dan tidak terjadi hidrolisis sebanyak 58,46%. Siswa yang tidak dapat menghitung tetapan hidrolisis garam (kH) sebanyak 100% dan siswa yang tidak dapat menghitung pH dari hidrolisis garam sebanyak 100%. Berikut persentase jawaban siswa dapat dilihat pada garafik persentase skor siswa pada setiap indikator dalam memahami hidrolisis garam pada Grafik 4.1 Keterangan Grafik 1. Mengidentifikasi Senyawa Asam Lemah dan Asam Kuat 2. Mengidentifikasi Senyawa Basa Lemah dan Basa Kuat 3. Menuliskan Reaksi Hidrolisis Gara m dari Asam dan Basa 4. Menjelaskan Pengertian Hidrolisis Garam serta Menuliskan Reaksinya 5. Menjelaskan Perbedaan dari Jenis Garam Terhidrolisis Sebagian, Gar am Yang Terhidrolisis Total dan Garam Yang Tidak Terhidrolisis 6. Menghitung Tetapan Hidrolisis (K h) Pada Garam 7. Menghitung Nilai pH dari Larutan Garam Yang Terhidrolisis Sebagia n dan Terhidrolisis Total
3
120 100 80 60 40 20 0
90.39
90.39
100
91.34
100 jawaban benar siswa
58.46 51.93 48.07 41.54 9.61
9.61 8.66
1
2
3
0 4
5
jawaban salah siswa
0 6
7
Grafik 4.1Garafik Persentase Skor Siswa Pada Setiap Indikator Dalam Memahami Konsep Hidrolisis Garam fenomena bentuk-bentuk kesalahan yang 1. Fenomena Pemahaman Konsep ditemukandalam penelitian ada beberapa Asam dan Basa a. Fenomena pemahaman mengidentifik siswa yang tidak dapat mengidentifikasi asi senyawa asam lemah dan asam senyawa yang termasuk basa lemah, tetapi kuat. benar dalam mengidentifikasi senyawa Berdasarkan Tabel 1 lampiran 3 basa kuat. Hal ini dapat terjadi apabila diperoleh siswa yang menjawab benar bah siswa menebak atau menghapal konsep. Fe wa senyawa CH3COOH dan HCN termasu nomena menunjukkan bahwa siswa diangg k asam lemah sebanyak 80,77 % dan siswa ap belum memahami konsep tentang basa yang menjawab benar mengidentifikasi lemah dan basa kuat, sehingga siswa tidak senyawa yang termasuk asam kuat adalah dapat membedakan senyawa yang termasu 100 % bahwa . Pada 19,23% siswa yang k basa lemah dan basa kuat. Untuk lebih tidak dapat mengidentifikasi senyawa asa jelasnya terkait tentang fenomena pemaha m lemah, diperoleh bentukm siswa tengtang konsep asam lemah dan bentuk kesalahan sebagai berikut: Siswa asam kuat, basa lemah dan basa kuat dapat menganggap bahwa (a) CH3COOH dan yang mendasari konsep hirolisis garam NaOH termasuk senyawa asam lemah dilihat pada hasil wawancara berikut. sebanyak 3,85%), (b) NaOH, NH4OH dan Berikut kutipan hasil wawancara HCN termasuk dalam senyawa asam siswa terkait fenomena pemahaman asam lemah sebanyak 15,39%. dan basa, sebagai berikut : b. Fenomena Pemahaman Mengidentifika 1) Kutipan Wawancara Siswa Tentang si Senyawa Basa Lemah Dan Basa Fenomena Pemahaman Asam Dan Kuat Basa Responden 1 (Kode : R-I) P : Pada soal no 1 Anda mengidentifikasi Berdasarkan Tabel 1 lampiran 3 di bahwa CH3COOH dan HCN l termasuk peroleh siswa yang menjawab benar bahw dalam asam lemah. Mengapa? a senyawa NH4OH dan NH3 termasuk basa S : karena CH3COOH dan HCN itu lemah sebanyak 80,77 % dan siswa yang terionisasi sebagian, sedangkan asam menjawab benar mengidentifikasi senyawa kuat akan terionisasi sempurna. P : Pada soal no 2 Anda memilih bahwa yang termasuk basa kuat adalah 100 % senyawa HNO3, H2SO4 dan HCl bahwa. Pada 19,23% siswa yang tidak termasuk dalam asam kuat. Mengapa dapat mengidentifikasi senyawa basa lema anda menyatakan bahwa ketiga senyawa h, diperoleh bentuktersebut termasuk dalam golongan asam bentuk kesalahan sebagai berikut: (a) 3,85 kuat? S : karena HNO3, H2SO4 dan HCl, akan % menganggap bahwa senyawa HCN dan terionisasi sempurna didalam air KOH, dan (b) 15,39% HNO3 dan HCl termasuk dalam basa lemah. Berdasarkan 4
P : Pada soal no 3 mengapa anda memilih NH4OH dan NH3 sebagai senyawa yang termasuk dalam basa lemah? S : karena NH4OH dan NH3 adalah senyawa yang menghasilkan OHP : Coba tuliskan reaksi ionisasi dari NH4OH S : NH4OH → NH4 + OHP : Pada soal no 4 mengapa anda memilih NaOH dan KOH sebagai senyawa yang termasuk basa kuat? S : Karena kedua senyawa tersebut NaOH dan KOH adalah senyawa yang menghasilkan OHP : Coba tuliskan reaksi ionisasi dari NaOH dan KOH S : NaOH → Na+ + OH- dan KOH → K+ + OHP : Mengapa suatu senyawa dikatakan bersifat asam kuat, basa kuat dan asam lemah basa lemah? S : Karena asam kuat adalah senyawa yang terionisasi secara sempurna didalam air. Begitupula dengan baa kuat akan terionisasi sempurna didalam air. Sedangkan asam lemah adalah senyawa yang tidak akan terionisasi secara sempurna didalam air . begitupula dengan basa lemah. P : Apakah anda mengetahui konsep asam dan basa menurut para ahli? S : Menurut Archenius asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O+) didalam air, sedangkan basa adalah zat-zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH-. Menurut Lewis asam adalah senyawa yang memberikan pasangan elektron bebas sedangkan basa adalah senyawa yang menerima sepasang elektron bebas. Menurut Bronsted lowry asam adalah yang memberikan proton H+ dan basa adalah yang menerima proton. P : Untuk menyatakan konsep Lewis anda tertukar seharusnya asam adalah suatu molekul atau ion yang menerima pasangan elektron bebas dan basa adalah senyawa atau ion yang memberi pasangan elektron bebas. P : Untuk soal nomor 5 anda menjawab dengan benar untuk jawaban pada pada soal anda yaitu a) CH3COOH (aq) + NaOH (aq) → CH3COONa (aq) + H2O (aq), b) HCl (aq) + NH4OH (aq) → NH4Cl (aq) + H2O (aq) c) HCN (aq) + NH4OH (aq) → NH4CN (aq) + H2O (aq). d) HNO3 (aq) + KOH (aq) → KNO3 (aq) + H2O (aq). Coba anda jelaskan bagaimana cara anda menjawab dengan bentuk jawaban seperti ini?
S : Untuk bagian (a) ibu pertama saya tentukan yang termasuk asam lemah dan basa kuat CH3COOH termasuk dalam senyawa asam lemah dan NaOH adalah basa kuat. Untuk jawaban bagian (b), (c) dan (d) seperti itu ibu dikelompokan dahulu senyawanya.
Berdasarkan fenomena ini, maka pemahaman responden tentang konsep asam dan basa, responden cukup menguas ai konsep. Fenomena ini sejalan dengan hasil tes wawancara untuk mengetahui pemahaman terhadap suatu konsep. Dapat dilihat bahwa responden dapat mengidentif ikasi suatu senyawa asam atau basa respon den juga mampu menjabarkan definisis asa m dan basa menurut para ahli sehingga, hal tersebut memudahkan responden dala m mengidentifikasi senyawa yang termasu k dalam kategori asam lemah asam kuat dan senyawa yang termasuk dalam kategor i basa lemah basa kuat. Oleh karenanya responden dengan kode R-I tergolong cukup dalam pemahaman konsep secara teoritik. 2. Fenomena Pemahaman Definisi Hidr olisis Garam (Definisis Hidrolisis Gar am dan Jenis-jenis Hidrolisis Garam) . a. Fenomena Pemahaman Definisis Hidrolisis Garam dan Reaksi Hidrolisis Garam Berdasarkan Tabel 1 lampiran 3 dala m menjelaskan pengertian hidrolisis garam , siswa yang menjawab benar sebanyak 88,74% dan siswa yang menjawab salah sebanyak 11,53%. Pada 11,53% siswa yang menjawab salah diperoleh bentukbentuk kesalahan siswa sebagai berikut : (a) 3,85% menyatakan bahwa hidrolisis garam adalah reaksi penguraian dalam air, (b) 7,70% siswa yang menyatakan bahwa hidrolisis garam berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian. Berdasarkan Tabel 1 lampiran 3 dalam menuliskan contoh dari reaksi hidrolisis garam, siswa yang menjawab benar sebanyak 15,38% dan siswa yang menjawab salah sebanyak 84,62%. Pada 84,62% siswa yang menjawab salah diperoleh bentuk-bentuk kesalahan siswa 5
sebagai berikut : (a) 26,92% siswa yang menuliskan bahwa reaski hidrolisis garam adalah NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq), (b) 34,62% siswa yang menuliskan bahwa reaksi hidrolisis garam adalah CH3COOK( aq) → CH3COO-(aq) + K+(aq), (c) 11,54% siswa yang menuliskan bahwa reaksi hidrolisis garam adalah KCl → K+ + Cl-, (d) 3,85% siswa yang menuliskan bahwa reaksi hidrolisis garam adalah H2O → H+ + OH-. Berdasarkan Fenomena bentukbentuk kesalahan siswa yang ditemukan didalam penelitian, bahwa siswa tidak dapat nemuliskan reaksi hidrolisis garam dengan benar. Siswa lebih sering menuliskan reaksi ionisasi dari garam bukan reaksi hidrolisis garam hal ini disebabkan karena siswa tidak paham konsep dengan baik sehingga menyulitkan siswa menuliskan contoh reaksi hidrolisis garam, hal ini juga di perkuat dengan wawancara siswa yang menyebutkan bahwa mereka tidak tahu menuliskan contoh dari reaksi hidrolisis garam. Berikut ini adalah kutipan hasil wawancara siswa tentang konsep definisi hidrolisis garam dan contoh reaksi hidrolisis garam. 1) Kutipan Wawancara Siswa Tentang Fenomena Pemahaman Definisi Hidrolisis Garam Responden 1 (Kode : R-I) P : Apa yang anda ketahui tentang definisi hidrolisis garam? S : Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air P : Pada soal nomor 7 anda menjawab untuk contoh reaksi hidrolisis garam adalah HNO3 + KOH → KNO3 +H2O. Coba anda lengkapi reaksi tersebut sehingga membentuk ion positif dan ion negatif? S : HNO3 + KOH → KNO3 +H2O. KNO3 → K+ + NO3K+ + H2O → KOH + H+ NO3- + H2O → HNO3 + OHP : Reaksi diatas menurut anda merupakan reaksi hidrolisis sebagian atau reaksi hidrolisis secara total? S : Reaksi hidrolisis secara total P : Yakin HNO3 dan KOH termasuk dalam golongan senyawa asam atau basa?
S : HNO3 adalah asam kuat dan KOH adalah basa kuat sehingga reaksinya tidak terhidrolisis ibu P : Jadi anion dan kation yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak akan terhidrolisis karena telah teriionosasi secara sempurna didalam air.
b. Fenomena Pemahaman Jenis-jenis Hidrolisis Garam (Hidrolisis Garam Sebagian, Hidrolisis Garam Total dan Garam Yang Tidak Terhidrolisis). Berdasarkan Tabel 1 lampiran 3 untuk Fenomena pemahaman hidrolisis garam, dengan sub konsep jenis-jenis hidrolisis garam, siswa yang menjawab benar pada kategori menjelasakan perbeda an hidrolisis garam sebagian (parsial), hidr olisis garam total (sempurna) dan garam yang tidak terhidrolisis adalah sebanyak 69,23% dan siswa yang menjawab salah sebanyak 30,77%. Dari 30,77% siswa yan g menjawab salah diperoleh bentuk-bentuk kesalahan siswa sebagai berikut : (a) 11,54 % siswa yang menyebutkan bahwa hidrolis is garam sebagian adalah pelarutan garam didalam air akan mengakibatkan ion OHdan bertambahnya ion H+ dalam air sehingga larutan dapat bersifat asam atau pH <7, (b) 3,85% siswa yang menyebutka n bahwa hidrolisis garam sebagian adalah garam yang bereaksi dengan air. (c) 11,54 % siswa yang menyebutkan bahwa terhidr olisis total adalah peristiwa terhidrolisis dari seluruh garam OH baik yang positifny a maupun ion negatifnya membentuk basa dan asam lemah kembali, (d) 3,85% sis wa yang menyebutkan bahwa hidrolisis to tal adalah peristiwa hidrolisis dari seluruh garam baik ion positifnya maupun ion negatifnya membentuk asam dan basanya kembali, (e) 3,85% siswa yang menyebutk an bahwa garam yang tidak terhidrolisis yaitu garam yang ionya tidak bereaksi dengan air. Berikut kutipan hasil wawancara siswa tentang fenomena pemahaman konse p hidrolisis garam sebagian, hidrolisis gara m total, dan tidak terjadi hidrolisis. 1) Kutipan Wawancara Siswa Tentang Fenomena Pemahaman Hidrolisis Garam Sebagian (Parsial), Hidrolisis 6
Garam Total (Sempurna), Tidak Terjadi Hidrolisis Responden 1 (Kode : R-I) P : Apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam sebagian? S : Hidrolisis sebagian adalah reaksi yang terjadi antara asam lemah dan basa kuat P : Coba anda menuliskan contohnya? S : CH3COOH + NaOH →CH3COONa + H2O P : Apa yang dimaksud dengan hirolisis total (sempurna)? S : Hidrolisis total adalah reaksi yang terjadi antara basa lemah dan asam lemah P : Coba anda menuliskan contohnya? S : KNO3 + KOH → KNO3 + H2O P : Bisakah anda uraikan kembali reaksi hidrolisis garam sebagian, dan reaksi hidrolisis total? S : Asam Lemah Ditambah Dengan Basa Kuat CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O CH3COONa → CH3COO- + Na+ CH3COO- + H2O → CH3COOH + OHAsam Lemah Ditambah Basa Lemah HCN + NH4OH → NH4CN + H2O NH4CN → NH4+ + CNNH4+ + H2O → NH4OH + H+ CN- + H2O → HCN + OHAsam Kuat Ditambah Asam Kuat KNO3 + KOH → KNO3 + H2O KNO3 → K+ + NO3P : Untuk reaksi yang tidak terjadi hidrolisis sudah seperti itu? S : Iya ibu P : Agar terbentuk KNO3 seharusnya reaksinya HNO3 kemudian ditambahkan KOH
Berdasarkan fenomena pemahaman yang diuraikan diatas, pemahaman sswa terkait hidrolisis sebagian, hidrolisis total, dan tidak terhidrolisis cukup menguasai, karena siswa mampu menjelaskan pengertianya dan dapat menuliskan contoh dari hidrolisis garam yang terjadi sebagian, reaksi hidrolisis garam total dan reaksi yang tidak terjadi hidrolisis. Siswa dengan kode (R-I) adalah siswa yang paham tentang konsep asam dan basa sehingga siswa dapat menjawab dengan baik pada saat wawancara (lihat lampiran wawancara siswa secara lengkap). Siswa juga dapat menuliskan reaksi hidrolisis garam dengan baik. c. Fenomena Pemahaman Ion-ion yang Berasal dari Asam Kuat dan Basa Kuat Tidak Akan Terhidrolisis. Berdasarkan Tabel 1 lampiran 3, untuk fenomena pemahaman hidrolisis
garam, dengan sub konsep garam yang tidak terhidrolisis siswa diminta untuk menganalisa pernyataan terkait konsep garam yang tidak mengalami hidrolisis. dari hasil analisis siswa diperoleh siswa yang menjawab benar pada pemahman hidrolisis garam adalah sebanyak 65,38% dan siswa yang menjawab salah sebanyak 34,62%. Dari 34,62% siswa yang menjawa b salah diperoleh bentuk bentuk kesalahan sebagai berikut : (a) 3,85% siswa yang menyatakan setujuh bahwa ion-ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat akan terhidrolisis, dengan memberikan alasan ion-ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat akan terhidrolisis membentuk ionisasi garam, (b) 3,85% siswa yang menyatakan setujuh dengan pernyataan bahwa ion-ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat akan mengalami hidrolisis, dengam memberika n alasan ion-ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat dapat membentuk ion positif dan ion negatif sehingga dapat terhidrolisis, (c) 3,85% siswa yang menyat akan setujuh dengan pernyataan yang menyatakan bahwa ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat akan mengalami hidrolisis dengan memberikan alasan ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, akan terhidrolisis karena ion-ion tersebut akan terurai menjadi air dan garam sehingga membentuk ion positif dan ion negatif, (d) 3,85% siswa yang menyatakan setujuh dengan pernyataan ion-ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat akan terhidrolisis, dengan memberikan alasan bahwa ion-ion ynag dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat akan terhidrolisis 1) Kutipan Wawancara Siswa Tentang Fenomena Ion-Ion Yang Dihasilkan Dari Asam Kuat dan Basa Kuat Akan Terhidrolisis Responden 1 (Kode : R-I). P : Pada soal nomor 12 dalam jawaban tertulis anda menyatakan setujuh dengan pernyataan tersebut yang menyebutkan bahwa “Ion-ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat akan terhidrolisis. Mengapa?
7
S : Sebenarnya saya tidak setujuh pada pernyataan tersebut, akan tetapi pada saat menjawab soal saya tidak belajar jadi saya menyatakan setujuh dengan pernyataan itu. P : Mengapa anda menyatakan tidak setujuh dengan pernyataan tersebut? S : Karena ion-ion yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak akan terhidrolisis. P : Bisakah anda menuliskan reaksi garam yang tidak akan mengalami hidrolisis di dalam air? S : HNO3 + KOH → KNO3 + H2O KNO3 → K+ + NO3P : Mengapa kation dan anionya dari asam kuat dan basa kuat tidak akan terhidrolisis? S : Karena asam kuat dan basa kuat akan terionisasi sempurna.
Berdasarkan Hasil Kutipan Wawanc ara Siswa Fenomena Pemahaman Siswa terkait ion-ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat tidak akan terhidrolisis baik dalam penguasaan konsep. Pada fenomena pemahaman konsep asam dan basa siswa juga menguasai konsep, untuk fenomena pemahaman definsi hidrolisis garam (hidrolisis garam sebgaian, hidrolisis garam total dan tidak terjadi hidrolisis (lihat lampiran 6), siswa cukup menguasai. Pada jawaban tertulis siswa menjawab setuju dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa ion-ion yang dihasilkan dari asam kuat dan basa kuat akan terhidrolisis, akan tetapi ketika wawancara siswa menyatakan tidak setuju h hal ini terlihat bahwa siswa cukup meng uasai konsep karena siswa meyebutkan bahwa pada saat siswa menjawab soal siswa tidak belajar. Sehingga siswa menyetujui pernyataan tersebut. 3. Fenomena Pemahaman Konsep Tetapan Hidrolisis Garam (Kh) Berdasarkan Tabel 1 lampiran 3 tentnag konsep penentuan tetapan hidrolisis garam (kH) diperoleh persentase siswa yang menjawab benar sebanyak 0 % dan siswa yang menjawab salah sebanyak 100%. Dari 100% siswa yang menjawab salah diperoleh bentuk-bentuk kesalahan sebagai berikut (a) 34,62% siswa yang menjawab dengan cara penyelesaian Diketahui : CH3COONa = 0,82 gram Mr = 82, Ka CH3COOH = 1,8 × 10-5, Ditanya :
berapakah
Nilai Kh……….? Mol = , =0,01, Mr = = 0,01 Siswa tidak mampu menetukan rumus apa yang harus digunakan dalam penyelesaian soal, (b) 65,38% siswa tidak dapat menjawab soal karena siswa tidak dapat menentukan rumus apa yang harus digunakan. 1) Kutipan Wawancara Siswa Tentang Fenomena Pemahaman Konsep Tetapan Hidrolisis Garam (Kh) Responden 1 (Kode : R-S). ,
P : Pada soal hitung untuk penentuan tetapan hidrolisis garam, mengapa anda menjawab dengan bentuk seperti ini? S : Yang saya ingat hanya rumus mencari mol ibu P : Coba selesaikan soal tersebut secara keseluruhan hingga rumus penentuan tetapan hidrolisis garam? S : Saya tidak tahu ibu untuk rumusnya
4. Fenoemana pemahaman konsep penentuan pH hidrolisis garam Berdasarkan grafik 4.1 persentase Berdasarkan Tabel 1 lampiran 3, pada konsep penentuan pH hidrolisis garam diperoleh persentase siswa yang menjawab benar 0 % dan siswa yang menjawab salah adalah 100%. Dari 100% siswa yang menjawab salah diperoleh bentuk-bentuk kesalahan sebagai berikut : (a) 26,92% siswa yang menjawab dengan menggunaka n rumus pH = -loh H+. dengan jawaban [H+] = √ × = √10 × 10 = -6 + -6 √10 = 10 pH = - log H = - log 10 = -6 log 10 = 6-1 = 5, (b) 73,08% siswa tidak menjawab soal karena Siswa tidak mampu menetukan rumus apa yang harus digunaka n dalam penyelesaian soal. Berikut adalah kutipan hasil wawancara siswa tentang fenomena pemahaman konsep penentuan pH hidrolisis garam sebagai berikut : 1) Kutipan wawancara siswa tentang fenomena pemahaman konsep pH hidrolisis garam responden 1 (Kode : RI). P : pada soal algoritmik, untuk soal nomor 14 anda menjawab dengan menggunakan rumus pH pada umumnya mengapa anda menjawab seperti itu? S : karena hanya rumus itu yang saya tahu
8
P : untuk soal algoritmik mengapa anda tidak menjawab soal? S : karena saya tidak tahu ibu
Berdasarkan uaraian diatas, fenome na pemhaman siswa tentang konsep penent uan pH hidrolisis garam rendah. Hal ini terlihat pada kutipan hasil wawancara siswa, siswa menggunakan rumus yang siswa ketahui dalam memecahkan permasa lahan tetapi responden tidak benar-benar paham tentang rumus tersebut. Berdasarka n hal tersebut siswa hanya menjawab soal SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan eksplorasi pemahamn siswa tentang konse p hidrolisis garam dengan menggunakan pendekatan fenomenografi sebagai berikut: a.Fenomena pemahaman siswa tentang konsep asam- basa mengidentifikasi senyawa asam lemah, asam kuat, basa lemah dan basa kuat termasuk kategori rendah. b.Fenomena pemahaman siswa tentang konsep hidrolisis garam ; definisis hidrolisis garam dan jenis-jenis hidrolisis garam adalah rendah. c.Fenomena pemahaman siswa tentang penentuan tetapan hidrolisis garam (soal algoritmik) rendah. d.Fenomena pemahaman siswa tentang pH hidrolisis garam (soal algoritmik) rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya persentase rata-rata siswa yang menjawab benar sebesar 40,42% dan menjawab salah sebesar 59,58%. Fakta ini menunjukkan bahwa fenomena pemahaman siswa tentan g konsep hidrolisis garam dengan menggu nakan pendekatan fenomenografi rendah. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diuaraikan beberapa saran sebagai berikut : 1.Guru diharapkan dapat menciptakan str ategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan mengkondisika n alat evaluasi dengan pertanyaan yang kritis sehingga menigkatkan daya nalar
secara asal-asalan, untuk itu pemahaman siswa dalam penentuan pH huidrolisis garam rendah siswa tidak tahu konsep. Siswa hanya memahami konsep akan tetapi untuk soal hitung siswa tidak paham cara penyelesaianny (lihat lampiran 6).
siswa untuk memahami konsep. Sehing ga struktur pemahaman siswa dapat tertata dengan baik. 2.Agar tidak terjadi kesalahan pemaha man maka guru dalam pembelajaran harus memperhatikan hubungkan antar konsep-konsep yang kongkrit terhadap konsep-konsep yang abstrak, sehingga siswa dapat memahami konsep secara utuh khususnya pada konsep hidrolisis garam. 3.Perlu diadakanya penelitian lebih lanjut tentang eksplorasi pemahaman siswa tet antang suatu konsep kimia dengan men ambahkan metode pembelajaran yang baru dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Achmad, Hiskia. 2001.Elektrokimia dan kinetika kimia . PT. Citra Aditya Bakti. Bandung. Abas, Nursanti, 2014. Kajian Representasi Submikroskopik Siswa Tentang Konsep Kelarutan Zat. Skripsi. Program Sarjana Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo. Aditomo, Anindito dan Ayuningtyas, Audr ey. 2008. Anima, Indonesian Psych ological Journal, Vol. 24, No. 1, 56-68: Apakah Hubungan antara Orientasi Belajar dan Prestasi Akademik Tergantung pada Konte ks?.Anindito_Aditomo/publication/ 258238787_Does_the_Relationship _Between_Learning_Orientation_a nd_Academic_Achievement_Vary_ Across_Contexts_(Apakah_Hubung 9
an_antara_Orientasi_Belajar_dan _Prestasi_Akademik_Tergantung_ pada_Konteks)/links/00463527848 3e1215f000000.pd.f10 september 2015 (09:23). Agustina, Novita, 2012. Menggali Konsep si siswa SMA Tentang fenomena pelarutan dalam kehidupan seharihari dengan menggunakan pendeka tan fenomenografi. http://karya ilm iah.um.ac.id/index.php/kimia/articl e/view/21501. 10 maret 2015. ( 07.00).
Jakarta. Pusat Perbukuan, Departe men Pendidikan Nasional. Khopkar, 2010. Konsep dasar kimia analit ik. Universitas Indonesia. Jakarta. Kurniati, Rety, 2012. Menggali konsepsi siswa tentang fenomena asan basa dan titrasi menggunakan pendekata n fenomenografi. http://karya ilmia h.um.ac.id/index.php/kimia/article/ view/21488. 10 maret 2015 (08.01).
Ali wah zan wa . 1995. Memahami pemela jaran dan menerusi penyelidikan Fenomenografi .http://psasir.upm.e du.my/3067/1/Memahami_Pemel.y aran_Menerusi_Penyelidikan.pdf. 28 januari 2015 (08.15)
Maulida, Dwi Rosafina, 2012. Menggali konsepsi siswa tentang konsep dasar termokimia dan fenomena yang terkait dengan menggunakan pendekatan fenomenografi. http://k arya ilmiah.um.ac.id/index.php/kim ia/article/view/21556. 10 maret 201 5 (08.27).
Bintaria, Hariyanti. 2014. Pengaruh Strate gi Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Kemampuan Berfikir Kombin asi VisualSpasial Terhadap Pengua saan Konsep Laju Reaksi. Skripsi Program arjana Universitas Negeri Gorontalo.
Munafia, sairotul. 2011. Peningkatan pema haman konsep peserta didik pada materi hokum newron dengan menggunakan media pembelajaran visual berbasis macromedia flash. Skripsi Program Sarjana Institut Agamaislam Negeri Walisongo
Dwiatmini, pramita.2010.Upaya peningkat an pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan himpunan siswa kelas VII A dengan penerapan model pembelajaran STAD . Skripsi Program Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Novianti, Ester, 2012. Menggali konsepsi siswa SMA tentang kesetimbangan kimia dengan pendekatan fenomen ografi. http://karya ilmiah.um.ac.id /index.php/kimia/article/view/2150 3. 3 maret 2015 (0.55).
Endriani; Rahayu, Sri dan Prayitno. 2013. Menggali pemahaman siswa tentan g reaksi kimia dengan pendekatan fenomenografi di salah satu SMP Negeri Kabupaten Malang. http://ju rnal online.um.ac.id/data/artikel/ar tikel5C18BBBB42266BD523C4248 CB8FF312C.pdf. 30 januari 2015 (23.56).
Partana,Fajar dan antuni wiyarsi . 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Pusat Perbukuan, Depa rtemen Pendidikan Nasional. Puriyanto, Edi, 2014. Kajian Fenomenogra fi aspek aspek pengetahuan metako gnitif siswa dalam menyelesaikan soal-soal laju reaksi. Skripsi. Program Sarjana Universitas Neger i Gorontalo.
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. 10
Rahayu sri.,Muna muna dan.,Prayitno.,201 2. Kajian Fenomenografi Pemaham an siswa SMA tentang konsep ikat an ionic dan ikatan kovalen. http://f mipa.um.ac.id/index.php/componen t/attachments/download/19.html. 28 januari 2015 (09.56)
urnal.fpmipa.upi.edu/index.php/jrp pk/article/view/211. 10 maret 2015 (08.20).
Sudarmo unggul, 2006. Kimia untuk SMA kelas XI. Aneka Gama. Jakarta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendid ikan Pendekatan Kuantitatif, Kualit atif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Sukamto, Kostiawan, 2012. Analisis Peng etahuan Metakognitif Mahasiswa dalam Menyelesaikan SoalSoal Ke setimbangan Kimia. Skripsi. Progra m Sarjana Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo. Suleman Abdul Rizal, 2013. Upaya menin gkatkan pemahaman konsep penju mlahan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bonebolango. Skripsi. Program Sarjana Universitas Negeri Goronta lo. Svehla, 1985. Vogel Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro. Kalman Media Pustaka. Jakarta. Syukri, 1999. Kimia Dasar 2. ITB. Bandung. Utami, Budi., Nugroho, Agung., Mahardia ni, Lina., Yamtinah, Sri., Mulyani, Bakti. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departeme n Pendidikan Nasional. Jakarta. Zydni Roby, Sopandi Wahyu, Kusridjadi Ali. 2013. Analisis pemahaman konsep siswa SMA pada materi persamaan kimia dan stoikiometri serta hubungannya dengan kemam puan pemecahan masalah. http://jo 11