EKSPEKTASI PENGGUNA TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI TENGAH PERUBAHAN GLOBALISASI INFORMASI: STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN UHAMKA
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh : Muhammad Dwiki Novabianto 1110025000018
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014
ABSTRAK
Muhammad Dwiki Novabianto Ekspektasi Pengguna Terhadap Pelayanan Perpustakaan di Tengah Perubahan Globalisasi Informasi: Studi Kasus pada Perpustakaan UHAMKA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelayanan yang disediakan oleh Perpustakaan UHAMKA telah memenuhi harapan pengguna kebutuhan informasi para pegawai dalam menunjang pekerjaan mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna perpustakaan UHAMKA yang sedang berada di perpustakaan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 41 responden atau 59% dari jumlah rata-rata pengunjung tiap bulan yang berjumlah 70 pengunjung. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling (sampel kebetulan) terhadap pengguna perpustakaan UHAMKA yang berada saat kebetulan mengunjungi perpustakaan saat penelitian berlangsung. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa besar harapan akan beberapa aspek yang ada di perpustakaan UHAMKA. Pada aspek ekspektasi terhadap akses informasi mendapatkan hasil bahwa OPAC bisa diakses dengan berbagai media pengguna sebagian besar memilih dengan tablet yaitu sebanyak 26 orang (53,66%), dalam hal pengaksesan elektronik kebanyakan responden memilih melalui LAN sebanyak 12 orang (26,09%), mengenai jam buka perpustakaan kebanyakan pengguna memilih jam 12/13 jam sebanyak 15 orang (36,59%), kemudian dalam topik sikap pustakawan dalam melayani pengguna sebagian besar memilih ramah yaitu sebanyak 29 orang (54,72%), dan diperlukannya tutorial informasi secara online hampir seluruh responden memilih Ya dengan pemilih sebanyak 39 orang (95,12). Pada aspek ekspektasi terhadap koleksi mendapatkan hasil bahwa sebagian besar pengguna mengharapkan mendigitalisasikan buku dengan menscan sebanyak 23 orang (44,23%), kemudian dalam hal pemesan buku kebanyakan pengguna memilih dengan cara whatsapp yaitu sebanyak 14 orang (25%), untuk pengadaan buku kebanyakan responden memilih dengan cara mengisi form pengadaan secara online sebesar 27 orang (47,37%), dalam hal jenis koleksi yang diharapkan dalam bentuk elektronik sebagian besar pengguna berharap E-journal UHAMKA bisa segera diwujudkan dengan pemilih sebanyak 23 (41,82%), dan dalam hal jurnal online yang diharapkan kebanyakan pengguna memilih jurnal Current Health Science Journal sebanyak 10 orang (17,42%).
Kata Kunci: Harapan, Ekspektasi, Globalisasi Informasi, Akses Informasi, Koleksi
i
Kata Pengantar Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya yang tiada henti dalam memelihara dan membimbing penulis pada proses penyusunan skripsi ini yang berjudul “Ekspektasi Pengguna Terhadap Pelayanan Perpustakaan di Tengah Perubahan Globalisasi Informasi: Studi Kasus pada Perpustakaan UHAMKA”. Skripsi ini disusun dengan tujuan utama sebagai proses penyatuan dan pembelajaran mengenai ilmu-ilmu yang di dapat selama perkuliahan dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP). Dalam proses dan penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak-pihak yang turut membantu baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya penulisan skripsi ini yaitu kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah.
ii
4. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan skripsi ini, yang telah meluangkan waktu dan kesabarannya memberikan masukan dan bimbingan kepada penulisan selama proses penulisan skripsi ini. 5. Kepada penguji 1 Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum dan penguji 2 Ibu Ulfah Andayani, M.Hum. Terima kasih atas kritik, saran, pengalaman yang berharga dan tak terlupakan dalam 3 bulan terakhir dalam pengerjaan revisi skripsi. Semoga skripsi ini bisa menjadi contoh untuk penelitian selanjutnya. 6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan segala pengetahuan dan ilmu kepada mahasiswa Jurusan Ilmu perpustakaan. 7. Kepada para pemustaka Perpustakaan UHAMKA Fajar, Ilham dll yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Perpustakaan UHAMKA Jakarta. 8. Kepada kedua orang tua Bapak Drs. H. Hamzah HMT dan Ibunda Hj. Eni Masfufah M.Pd yang teramat berjasa dalam kehidupan penulis, semoga Allah memberikan kasih dan sayang-Nya kepadamu. Terima kasih atas segala doa dengan tulus ikhlas kepada penulis, skripsi ini didedikasikan untuk kalian. 9. Kakakku Ahmad Darmawan dan adikku, Rahmat Tri Aditya dan Hanifah Pri Hantari yang telah memberikan segala doa dan ucapan motivasinya. 10. Kawan-kawan JIPers angkatan 2010.
iii
11. Putri Widiasti Soentoro yang selama ini memberikan dorongan semangat dan doa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih selama ini telah menjadi motivasi serta inspirasi dalam hidup penulis. 12. Dan kepada pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada kalian semua. Jakarta, 27 Agustus 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................................i KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................v DAFTAR TABEL..................................................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1 B. Pembatasan dan Perencanaan Masalah......................................................................3 C. Tujuan dan Manfaat penelitian..................................................................................3 D. Metode penelitian......................................................................................................6 E. Penelitian Terdahulu..................................................................................................9 F. Sistematika penulisan..............................................................................................11 BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Ekspektasi................................................................................................................12 B. Pelayanan.................................................................................................................12 B.1 Jenis Layanan...................................................................................................13 C. Pengaruh Globalisasi pada Perpustakaan................................................................15 D. Penerapan Teknologi...............................................................................................19 E. Akses........................................................................................................................25 F. Pengaruh Globalisasi pada SDM (Sumber Daya Manusia).....................................26 F.1 Pengaruh terhadap Pustakawan.........................................................................26 F.2 Pengaruh terhadap Pengguna.............................................................................31 BAB III GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat........................................................................................................33 B. Visi dan Misi Perpustakaan UHAMKA..................................................................34 C. Tata Tertib................................................................................................................34 D. Pelayanan.................................................................................................................38 E. Koleksi.....................................................................................................................40 F. Fasilitas....................................................................................................................43 G. Gedung dan Ruang...................................................................................................44 H. Automasi Perpustakaan............................................................................................45
v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Identitas Responden..................................................................................................47 B. Ekspektasi Pengguna terhadap Akses Informasi.....................................................49 C. Ekspektasi Pengguna terhadap Koleksi Perpustakaan.............................................53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.............................................................................................................59 B. Saran.......................................................................................................................61 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................62 LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Kompetensi Pustakawan...........................................................................30 2. Tabel 2 Jenis kelamin responden...........................................................................47 3. Tabel 3 Status keangotaan responden....................................................................48 4. Tabel 4 Asal Fakultas Responden..........................................................................48 5. Tabel 5 Harapan OPAC bisa diakses dengan.........................................................49 6. Tabel 6 Harapan pengaksesan elektronik...............................................................50 7. Tabel 7 Harapan jam buka perpustakaan...............................................................51 8. Tabel 8 Sikap pustakawan dalam melayani pengguna...........................................51 9. Tabel 9 Harapan tersedianya tutorial informasi secara online..............................52 10. Tabel 10 Harapan mendigitalisasikan buku...........................................................53 11. Tabel 11 Harapan pemesan buku dengan..............................................................54 12. Tabel 12 Harapan pengadaan buku dengan cara....................................................55 13. Tabel 13 Jenis koleksi yang diharapkan dalam bentuk elektronik.........................56 14. Tabel 14 Jurnal online yang diharapkan................................................................57
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian Lampiran 2: Lembar Surat Izin Penelitian Lampiran 3: Lembar Surat Dosen Penguji
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
mengakibatkan
akan
terpenuhinya kebutuhan informasi yang terus berkembang, oleh karena itu dibutuhkan suatu lembaga yang diharapkan dapat mengelola perkembangan informasi tersebut sehingga informasi dapat ditemukan dan dimanfaatkan dengan mudah oleh masyarakat atau orang yang membutuhkannya. Salah satu lembaga pengelola, yang menangani dan dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna adalah perpustakaan. Pelayanan informasi yang diberikan perpustakaan adalah merupakan ujung tombak keberhasilan suatu perpustakaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, yaitu memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Dalam penyelengaraan perpustakaan, peranan Library service sangat luas, karena menyangkut berbagai bidang kegiatan perpustakaan; dapat dikatakan seluruh pekerjaan perpustakaan diperuntukan LIBRARY SERVICE ini, sebab berhasil atau gagalnya suatu perpustakaan bergantung kepada service yang diselenggarakan untuk pembacanya.1 Untuk mengembangkan layanan perpustakaan dituntut adanya sikap profesional dari petugas perpustakaan atau pustakawan. Tanpa sikap profesional bagaimanapun modern, lengkap dan cangihnya perpustakaan tersebut akan kurang berarti. Sehingga perlu dikembangkan dengan baik upaya-upaya peningkatan profesionalitas pustakawan dalam rangka peningkatan layanan perpustakaan.2
1 2
Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan (Bandung: Alumni, 1987) hal. 93-94 Wiji suwarno. Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2009) hal. 14
1
Pustakawan pada dasarnya mengelola pengetahuan yang tercetak. Namun dengan adanya informasi digital, terjadilah pergeseran makna dari pengetahuan. Sekarang pengetahuan lebih dilihat sebagai kemampuan dinamis untuk menghubungkan, mengubah, dan menggunakan ide atau pemikiran. Dalam era digital konsep pengetahuan ini dicerminkan dengan perangkat komunikasi modern yaitu jaringan komputer. Apa yang kemarin disebut pengetahuan mungkin saat ini hanyalah informasi yang dapat dikombinasikan dengan pemikiran-pemikiran baru untuk menjadi pengetahuan yang lebih mutakhir. Dengan kemudahan yang dimungkinkan oleh adanya jaringan komputer global, dapat dipahami bahwa produksi informasi akan semakin membludak.3 Perpustakaan UHAMKA sebagai perpustakaan yang berorientasi pada kebutuhan pengguna mempunyai tanggung jawab dalam pemberian jasa layanan perpustakaan dan informasi secara prima. Pemakai jasa perpustakaan merupakan tolak ukur dalam pengembangan jasa layanan dan informasi di perpustakaan UHAMKA ini. Menurut pengamatan dilapangan, peneliti menemukan besarnya harapan untuk kebutuhan informasi yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun. Perpustakaan UHAMKA dinilai kurang memperhatikan kebutuhan informasi penggunanya, mulai dari tidak tersedianya website perpustakaan yang bisa diakses penggunanya hingga muncul rasa kurang terpenuhinya kebutuhan informasi karena tidak tersedianya layanan perpustakaan dalam mengaksesnya kebutuhan informasi tersebut. Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai harapan pengguna akan terpenuhinya kebutuhan informasi ditinjau dari sisi pelayanan di Perpustakaan UHAMKA dengan mengambil tema penelitian: “Ekspektasi Pengguna Terhadap Pelayanan Perpustakaan di
3
Wiji suwarno. Psikologi Perpustakaan hal. 75
2
Tengah Perubahan Globalisasi Informasi: Studi Kasus pada Perpustakaan UHAMKA”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Pembatasan terkait masalah penelitian ini adalah tentang masalah ekspektasi pengguna terhadap pelayanan perpustakaan melalui variabel-variabel berikut ini: 1) ekspektasi pengguna terhadap akses informasi dan 2) ekspektasi pengguna terhadap koleksi.
Adapun
penelitian
ini
dilakukan
di
Perpustakaan
Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) yang beralamat di Jl.Limau II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
2.
Perumusan Masalah Dari variabel-variabel di atas penulis mencoba melakukan perumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana ekspektasi pengguna terhadap koleksi perpustakaan UHAMKA? 2) Bagaimana ekspektasi pengguna terhadap akses informasi perpustakaan UHAMKA?
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang dicapai dari penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan tanggapan atau umpan balik secara langsung dari mahasiwa maupun mahasiswi UHAMKA terhadap ekspektasi layanan di Perpustakaan UHAMKA:
3
1. Untuk mengetahui ekspektasi pengguna terhadap koleksi yang berada di perpustakaan UHAMKA. 2. Untuk mengetahui ekspektasi pengguna terhadap akses informasi yang berada di perpustakaan UHAMKA.
2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu: 1. Manfaat akademis Penelitian yang dilaksanakan ini diharapakan dapat memperkaya khasanah penelitian tentang ekspektasi pengguna terhadap pelayanan. Dan juga penelitian ini juga bisa diharapkan menjadi acuan sebagai penelitian sejenisnya dengan topik penelitian ini. 2. Manfaat praktis Penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan evaluasi dalam menentukan strategi pengambilan keputusan mengenai kemudahan mendapatkan akses informasi tehadap pelayanan perpustakaan, terutama memperhatikan hal-hal apa saja yang dianggap paling penting dan utama bagi terpenuhinya ekspektasi pengguna dalam hal pelayanan. Masukan ini diharapkan juga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan perencanaan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan, baik dalam hal penambahan jenis layanan untuk menjadi lebih baik lagi.
4
D. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifanalitis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif-analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan objek penelitian dan menjelaskan penelitian tersebut secara apa adanya. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki/diteliti kemudian dianalisa, diberikan interpretasi dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan sikap dan kriteria yang baik dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi pekerjaan secara efektif.4 Metode kuantitatif merupakan metode-metode yang didasarkan pada informasi numerik atau kuantitas-kuantitas, dan biasanya diasosiasikan dengan analisis-analisis statistik.5
2. Populasi dan Sampel Populasi adalah “keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti”.6 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengguna Perpustakaan UHAMKA. Berdasarkan informasi yang diterima dari petugas perpustakaan bahwa jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan pengguna perpustakaan UHAMKA adalah sekitar 70 orang. Sampel adalah “sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri
4
Moh sta. Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) hal. 72 Jane Stake. How to do media and cultural studies, (Yogyakarta: Bentang, 2006) hal. 11 6 Sugiarto dkk., Teknik Sampling, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001) hal.2 5
5
keberadaan populasi yang sebenarnya”.7 Dalam pengambilan sampel, penulis mengunakan
acidental sampling, teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandangan orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.8 Adapun rumus pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan rumus Slovin9 n=
N 1 + Ne2
Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Batas Kesalahan yang diinginkan (10% dari populasi) Maka: n =
70 1 + 70 (0,1)2 70
=
1 + 70 (0,01) 70
=
1 + 0,7 70
=
= 41,17 dibulatkan menjadi 41
17
3. Sumber data a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau kelompok.10 b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.11 7
Sugiarto dkk., Teknik Sampling, hal.2 8 Nanang Martono. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012) hal.79 9 Consuello G. Sevilla, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI Press, 1993), hal. 161 10 J Surpanto, Statistik Teori dan Aplikasi (Jakarta: Erlangga, 2000) hal. 10
6
4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan data yaitu: a. Studi Pustaka (Library Research) Penelitian
ini
dilakukan
dengan
mempelajari
buku-buku,
literatur,
dokumen, artikel dengan maksud untuk mendapatkan gambaran tinjauan literatur sesuai dengan pembahasan penelitian ini. b. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian yang mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian, dengan cara: 1. Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap
fenomena-fenomena
yang
dijadikan
objek
pengamatan.12 Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berisi hasil pengamatan langsung dari tempat penelitian sebagai tambahan pengumpulan data. 2. Angket (Kuesioner) Angket yaitu suatu alat yang memuat daftar pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapatkan jawaban. Kegiatan pembagian angket diberikan kepada seluruh pengguna perpustakaan UHAMKA.
11 12
J Surpanto, Statistik Teori dan Aplikasi, hal. 10 Muljono, dkk., Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan (Jakarta: Grasindo, 2007), hal. 16
7
5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Adapun
teknik
pengolahan
data
yang
digunakan penulis untuk
mendapatkan informasi atau data-data dalam penelitian ini adalah: editing, tabulating, dan analisis data13. a. Editing
Proses Editing yakni mempelajari kembali berkas-berkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dinyatakan baik, sehingga dapat disiapkan untuk proses selanjutnya. b. Tabulating Yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban responden kedalam tabulasi atau tabel yang kemudian dicari persentasenya untuk dianalisa, adapun untuk memperoleh data angket telah ditabulasikan dan dipersentasikan dengan rumus.
Dimana
P = Angka persentase untuk setiap kategori F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah responden
Adapun parameter untuk penafsiran nilai persentase adalah:
13
0%
: Tidak ada satupun
1 % - 25 %
: Sebagian kecil
26 % - 49 %
: Hampir setengahnya
50 %
: Setengahnya
Ridwan, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alpabetis, 2003), hal. 71
8
E.
51 % - 75 %
: Sebagian besar
76 - 99 %
: Hampir seluruhnya
100 %
: Seluruhnya
Penelitian Terdahulu Dalam point ini merupakan pembahasan mengenai perbedaan maupun persamaan antara penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang sebelumnya: 1. Sri Harwati. Persepi dan Harapan Pemustaka terhadap rencana perubahan sistem perpustakaan universitas Indonesia (Skripsi Mahasiswa UI, 2010). Skripsi ini membahas mengenai persepsi dan harapan pemustaka terhadap rencana perubahan sistem perpustakaan Universitas Indonesia (UI) dalam hal sistem layanan, sarana dan prasarana, koleksi, dan SDM (staf perpustakaan). Skripsi tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan. Persamaannya terletak pada topik dan pendekatan penelitian. Penelitian ini sama-sama menggunakan penelitian kuantitatif dan sama-sama membahas mengenai harapan pemustaka terhadap perpustakaannya. Namun kemudian kedua penelitian ini memiliki perbedaan terletak pada teknik pengumpulan data dan lokasi penelitian. Sri menggunakan teknik pengumpulan data hanya berupa metode survey, sedangkan peneliti menggunakan 2 penelitian data yaitu observasi dan kuesioner. Sri juga melakukan penelitian di Perpustakaan Universitas Indonesia, sedangkan peneliti melakukan penelitian di Perpustakaan UHAMKA. 2. Indriyani. Persepsi dan harapan pemakai terhadap online public access catalog (OPAC) TINLIB: Suatu studi terhadap pemakai perpustakaan The British Council Jakarta.
9
Skripsi ini membahas mengenai Penelitian mengenai persepsi dan harapan pemakai terhadap OPAC TINLIB di perpustakaan The British Council untuk mendapatkan gambaran mengenai persepsi dan harapan pemakai terhadap OPAC perpustakaan tersebut. Skripsi tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan. Persamaannya terletak pada subjek penelitian dan metode penelitiannya. Penelitian ini sama-sama menggunakan penelitian kuantitatif dan dalam penggunaan metodologi penelitian sama-sama menggunakan kuesioner dan studi kepustakaan untuk menunjang kelengkapan data penelitian. Namun kemudian kedua penelitian ini memiliki perbedaan yang terletak pada objek yang diteliti dan lokasi penelitian. Indriany memfokuskan terhadap OPAC. Sedangkan peneliti membahas harapan mengenai akses informasi, koleksi, dan layanan. Indriany juga melakukan penelitian di Perpustakaan The British Council, sedangkan peneliti melakukan penelitian di Perpustakaan UHAMKA
10
F.
Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran dan memudahkan telaah terhadap skripsi ini, penulis membagi skripsi ini ke dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR Bab ini berisi suatu landasan teoritis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah yang hendak diteliti, yaitu tentang definisi ekspektasi, pelayanan, pengaruh globalisasi pada perpustakaan, penerapan teknologi, akses, pengaruh globalisasi pada SDM,
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UHAMKA Bab ini berisi tentang sejarah singkat Perpustakaan UHAMKA, Visi dan Misi Perpustakaan, Tata Tertib perpustakaan, Pelayanan perpustakanan, koleksi perpustakaan, Fasilitas perpustakaan, Gedung dan Ruang perpustakaan, dan Automasi perpustakaan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN Bab ini berisi hasil penelitian yaitu berisi tentang ekspektasi pengguna terhadap koleksi, dan ekspektasi pengguna terhadap akses informasi.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulisan.
11
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Ekspektasi Ekspektasi dalam artian bahasa indonesia berarti harapan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, harapan adalah keinginan supaya menjadi kenyataan.14 Sedangkan menurut Kamus Kepustakawanan Indonesia, harapan adalah standar internal yang digunakan untuk menilai kualitas suatu pengalaman jasa.15 Sehingga ekspektasi merupakan suatu bentuk dasar kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan dalam upaya untuk mewujudkan apa yang diinginkan untuk menjadi sesuatu yang menjadi kenyataan.
B. Pelayanan Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.16 Pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna.17
14
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) hal. 388 15 Lasa Hs. Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009) hal. 100 16 Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian (Jakarta: Salemba Empat, 2002) hal. 82 17 Moenir. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2002) hal. 26-27
12
Jadi pelayanan adalah suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang satu sama lain atau aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan berupa suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu diberikan kepada orang lain, dalam hal ini kebutuhan pelanggan tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka.
B.1 Jenis Layanan Dari beragam bentuk layanan yang sering disediakan oleh perpustakaan, namun tujuan utamanya hanya satu, yakni dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan informasi yang sesuai dengan keinginannya. Pelayanan di perpustakaan dibagi menjadi dua yaitu layanan teknis dan layanan publik: 1. Layanan Teknis a. Pengadaan koleksi Pengadaan atau akuisisi koleksi bahan pustaka merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi. Bagi perpustakaan yang baru dibentuk atau didirikan, kegiatan pengadaan ini meliputi pekerjaan penetuan kriteria koleksi perpustakaan dan pembentukan koleksi awal. Sedangkan untuk perpustakaan yang sudah berjalan, kegiatan pengadaan untuk menambah dan melengkapi koleksi yang sudah ada. Yang menjadi titik tolak kegiatan pembinaan dan pengembangan koleksi selanjutnya.
13
b. Pengolahan Pengolahan atau “processing” adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau di tempat tertentu yang telah disediakan. Untuk kemudia siap dipakai oleh pemakai. Pekerjaan pengolahan koleksi yang berbentuk tercetak (printed matter) dan yang terekam (recorded matter) dibedakan dan dipisahkan, meskipun ada pekerjaan yang memiliki kesamaan. 1. Menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka 2. Registerasi bahan pustaka 3. Pengecapan atau stempel perpustakaan pada halaman tertentu 4. Klasifikasi 5. Katalogisasi 6. Pembuatan kelengkapan pustaka 7. Penjajaran kartu (file) 8. Penyusunan koleksi (buku) di rak 9. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka18 c. Layanan sirkulasi Adalah kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta
penyelesaian
administrasinya.19 Layanan pengembalian dan peminjaman bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilakukan oleh hampir semua perpustakaan. Internet terdapat banyak layanan jasa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus.
18
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006) hal 151-159 19 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, hal.73
14
Biasanya pada website atau homepage selalu terdapat FAQ (Frequently Asked Questions). Jasa sejenis dapat juga di periksa seperti pada situs “AskERIC”.20
2. Layanan Publik a. OPAC Dalam portal perpustakaan berbasis web kita mengenal istilah OPAC (Online Public Access catalogue) yaitu sebuah fitur yang digunakan untuk memfasilitasi pengunjung web untuk mencari katalog koleksi, perpustakaan yang dapat diakses oleh umum. Untuk mencari koleksi kita tinggal mengetik judul buku yang kita cari. Dapat dilakukakn dengan kata kunci judul, pengarangm subjek, nomor klasifikasi, dan sebagiannya. Paket user ini digunakan oleh user untuk melakukan pencarian katalog, baik katalog buku, majalah, dan laporan penelitian. Fitur meliputi sebagai berikut: 1. OPAC (Online Public Access catalogue) a. Pencarian simple search b. Pencarian advance search c. Menampilkan detail katalog d. Menampilkan status ketersediaan buku 2. Pencarian Buku Baru 3. Pemesanan Buku 4. Download data digital (abstraksi/full text)21
20
Blasius Sudarsono. Anatologi Kepustakawanan indonesia (jakarta: Sagung Seto, 2006) hal. 407 21 Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi perpustakaan (Yogyakarta: Kanisius, 2008) hal. 134
15
b. Layananan Jasa Penelitian Jasa penelitian disediakan untuk membantu para peneliti dalam mencari informasi di perpustakaan. Artinya bahwa para peneliti yang membutuhkan sumber informasi di perpustakaan dapat dengan mudah dan cepat memperolehnya atas bantuan staf perpustakaan.22 Perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi yang dapat menunjang penelitian. Dengan adanya jasa penelitian ini para peneliti dapat dengan mudah dan cepat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Untuk mendukung jasa penelitian ini perpustakaan harus menyediakan koleksi tercetak dan koleksi jurnal. Koleksi tercetak yang bisa membantu layanan jasa penelitian ini meliputi disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, makalah, prosiding dll.
C. Pengaruh Globalisasi pada Perpustakaan Globalisasi Informasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui informasi. Dengan adanya teknologi internet dan jaringan telekomunikasi nirkabel, manusia semakin mudah untuk berhubungan satu sama lain. Seperti tidak ada jarak yang memisahkan seorang di eropa dengan seorang di Indonesia. Semua berkembang begitu cepat dan distribusi informasi seperti tidak terbatas.23 Konsepsi global merambah hampir semua segi kehidupan masyarakat, dan bahkan banyak pihak merasa ketinggalan jaman kalau tidak ikut meneriakannya. Salah satu aspek yang sangat terkena dampak global namun juga berperan sangat besar adalah aspek komunikasi informasi. Informasi memainkan peran yang sangat menentukan. Terwujudnya masyarakat informasi ini sangat dimungkinkan karena kecanggihan 22
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, hal.72 23 Ridwansyah Yusuf. Globalisasi Informasi. Diakses dari http://ridwansyahyusufachmad.com/2009/05/11/globalisasi-informasi/ pada 6 Oktober 2014 pukul 09.58
16
teknologi informasi dan telekomunikasi (telematika). Dahulu hal-hal yang masih menjadi mimpi kini sudah terjadi berkat teknologi tersebut dan adanya jaringan informasi global (internet). Konsep-konsep baru tentang informasi juga terus berkembang, di sisi lain juga muncul konsep perang informasi (information warfare). Sebagai bagian masyarakat dunia, Indonesia juga tidak terlepas dari tarikan kuat arus pertumbuhan ini (karena globalisasi).24 Beberapa dasawarsa terakhir ini, dunia teks mendapat tantangan dari temuantemuan teknologi baru. Seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), perpustakaan pun dituntut untuk mampu beradaptasi dengan hal tersebut. Perpustakaan pada era ini benar-benar dipilih sebagai salah satu pelaku perubahan (agent of change). Dikatakan demikian karena perpustakaan merupakan tempat di mana berbagai informasi tersimpan di dalamnya dan di sini pula sesungguhnya embrio intelektual diciptakan. Betapa tidak, dahulu perpustakaan yang dianggap sebagai tempat buku saja kini berkembang menjadi pusat sumber daya informasi. Artinya, perpustakaan tidak lagi sebagai penyimpan buku semata, melainkan menjadi tempat yang mampu menciptakan nilai tambah bagi pemustaka, yang bermanfaat bagi orang lain. Perkembangan yang tampak sekarang adalah mulai digalakannya perpustakaan digital yang pada umumnya koleksi yang dimiliki berupa informasi yang terekam dalama bentuk digital, dan memerlukan alat akses yang dikenal dengan nama komputer. Berbondong-bondong perpustakaan di berbagai belahan bumi ini mengemas ulang maupun mengembangkan koleksinya dalam bentuk digital. Pertanyaannya adalah apakah dengan hal tersebut, perpustakaan harus meninggalkan koleksi maupun sistem
24
E. Koswara. Dinamika Informasi dalam Era Global (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998) hal.85
17
konvesionalnya atau apakah perpustakaan akan mendewakan digital sebagai media informasi yang dimilikinya? Karena keterbatasan aplikasi teknologi informasi pada perpustakaan, sering digunakan istilah komputerisasi perpustakaan karena pada awalnya masih merupakan satu atau beberapa aspek aplikasi komputer pada kegiatan perpustakaan.25 Sementara itu teknologi komputer sekarang ini sudah merasuk ke semua aspek kehidupan dan memaksa kita serta seluruh institusi termasuk perpustakaan, untuk menerima dan menggunakannya. Peran teknologi komputer di dalam bidang perpustakaan dan informasi menjadi semakin penting. Hal tersebut karena teknologi ini menjanjikan peningkatan mutu pelayanan perpustakaan terutama dalam hal kecepatan efesiensi kerja yang memang sangat dibutuhkan oleh institusi yang bergerak dalam bidang pelayanan informasi semacam perpustakaan.26 Selain itu ada juga manfaat penggunaan Teknologi Informasi dalam perpustakaan antara lain sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas layanan Peningkatan kualitas layanan pada kecepatan pencarian referensi, kelengkapan data referensi, keberadaan buku, kondi, peminjaman, pembuatan KTA, dan akses. 2. Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan
D. Penerapan Teknologi Dari sudut pandang pengguna sumber daya digital terus-menerus banyak mendapatkan keuntungan seperti kecepatan waktu dan kenyamanan dalam mengakses informasi, ketepatan waktu, kemampuan untuk mencari langsung di teks (seperti
25
Sulistyo Basuki. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 1994) hal.95-96 26 Antonius Bangun dkk. Kepustakawanan Indonesia: Potensi dan Tantangan (Jakarta: Kesaint Blanc, 1992) hal.106
18
melawan catatan katalog), kemampuan untuk menghubungkan untuk lebih bahan bacaan, dan kemampuan untuk menyebarkan dan berbagi informasi. Dari sudut pandang perpustakaan format digital menawarkan kemudahan penyimpanan dan pemeliharaan, keunggulan biaya, kemampuan untuk menargetkan pengguna global dll. Namun, sumber daya digital juga menimbulkan masalah bagi manusia, sosial dan teknologi, seperti kebingungan dalam membaca di layar, masalah dalam akses internet dan kecepatan, infrastruktur yang buruk, kurangnya keterampilan yang cukup untuk menggunakan sumber daya digital, dan perubahan persepsi yang dihasilkan dari hak untuk menggunakan dari pada kepemilikan fisik, dll. Sejalan dengan banyaknya para pengguna internet ini, maka teknologi web-pun mengalami perubahan yang cukup signifikan, Bermula dari teknologi web 1.0 yang secara garis besar sifatnya read,, kini telah beralih ke teknologi web 2.0 yang sifatnya read-write sehingga memungkinkan para penggunanya untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya dalam sebuah komunitas online yang besar yang menghapuskan sifat-sifat individu. Library 2.0 adalah sebuah komunitas virtual yang terpusat pada pemustaka dan merupakan
ruang
elektronis
yang
kaya
sosial
dan
menjunjung
persamaan.
Saat Library 2.0 dapat bertindak sebagai sebuah fasilitator dan penyedia dukungan, pemustaka tidak perlu bertanggung jawab dalam pembuatan konten web. Pemustaka berinteraksi dan membuat sumber informasi dengan pemustaka lainnya dan pustakawan. Sebuah teori untuk Library 2.0 dapat diketahui memiliki 4 elemen penting berikut: a. Terpusat pada pengguna. Pengguna berpartisipasi dalam pembuatan konten dan layanan yang terlihat dalam tampilan web perpustakaan, OPAC, dll. Pemakaian dan pembuatan konten web yang dinamis sehingga peran pustakawan dan pengguna tidak selalu jelas. 19
b. Menyediakan sebuah layanan multimedia. Koleksi dan layanan Library 2.0 menyediakan komponen video dan audio. Walaupun hal ini jarang sekali dicetuskan sebagai fungsi Library 2.0 di sini disarankan agar seharusnya begitu. c. Kaya secara sosial. Tampilan web perpustakaan berisi tampilan pengguna. Ada dua cara yaitu sinkronisasi (contohnya IM) dan asinkronisasi (contohnya wiki) untuk komunikasi pengguna dengan pengguna lain dan dengan pustakawan. d. Inovatif secara bersama-sama. Mungkin hal ini adalah aspek tunggal utama dari Library 2.0 yaitu bertumpu pada asas perpustakaan sebagai layanan masyarakat, namun sadar bahwa ketika masyarakat berubah perpustakaan tidak saja ikut berubah tetapi juga membiarkan pemustaka untuk merubahnya. Perpustakaan siap untuk merubah pelayanannya, mencari cara baru untuk memberi kesempatan masyarakat, bukan saja perorangan, untuk mencari, menemukan, dan menggunakan informasi.27 1. Perangkat Keras (Hardware) Sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat serta diperlukan program untuk menjalankannya. Fungsi perangkat keras untuk mengumpulkan data dan mengonversinya ke dalam suatu bentuk yang dapat diproses oleh komputer. Perangkat keras otomasi perpustakaan, antara lain komputer, scanner, digital camera, dan CD Writer. Ciri peralatan komputer dilihat pada kapasitas, waktu akses, serta kecepatannya. Kapasitas untuk memori dinyatakan dalam ribuan karater dikenal dengan nama K byte atau K atau Kb hingga ke ukuran milyaran byte, dikenal dengan nama Gigabyte, disingkat Gb. Waktu akses memori komputer ataupun
27
Jack. M. Maness. 2008. ”Teori Library 2.0: Web 2.0 dan Dampaknya terhadap Perpustakaan”. Visi Pustaka, Vol, 10, no. 3 (Desember), hal. 31
20
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan instruksi. Waktu akses ini dinyatakan dalam ukuran detik, misalnya nanodetik atau sama dengan 1/1.000.000 detik.28 a.
Spesifikasi sistem perangkat keras Untuk keperluan pembuatan digital library, spesifikasi sistem disarankan untuk menggunakan teknologi terbaru dengan kemampuan akses dan memori yang lebih tinggi dan cepat. Sebagai gambaran kebutuhan perangkat, berikut contoh spesifikasi: 1. Satu unit komputer untuk server database dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: a. Prosesor: Intel core i7 b. Sisa Hardisk: 80 GB c. Memori: 512 MB d. Sistem Operasi: Windows XP/Vista/Linux e. Program: Interbase server (sesuai dengan sistem operasinya) 2. Komputer untuk pengolahan anggota, penggolahan bahan pustaka, dan sirkulasi dengan spesifikasi minimum sebagai berikut. a. Prosesor: Intel core i7 b. Sisa Hardisk: 40 GB c. Memori: 256 MB d. Sistem Operasi: Windows XP/Vista e. Program: interbase client for windows f. Komputer untuk penelusuran bahan pustaka dengan spesifikasi sama dengan item 2 g. Jaringan komputer lokal Spesifikasi sistem pelatan penunjang Website 3. Web server a. Perangkat Keras Xeon 3.0 GHz EM64T, L2 Cache 2MB, 1 GB DDR2 ECC SDRAM, Single Channel U320 SCSI, 73GB HDD 10K SCSI Hot-swappable, 48x
28
Sulistyo-Basuki. Teknik dan Jasa Dokumentasi (Jakarta: Gramedia, 1992) hal 126-127
21
CD-ROM, VGA ATI Radeon 7000 16MB, Gbe NIC, Tower 530W nonredundant b. Perangkat Lunak Sistem Operasi: Linux Kernal 2.4.x Web server: Apache 1.3.31 Scripting server: Php 5; aktifkan modul mysql, modul curl, modul dbase], modul php_soap 4. Database Server c. Perangkat Keras Xeon 3.0 GHz EM64T, L2 Cache 2MB, 1,5 GB DDR2 ECC SDRAM, Single Channel U320 SCSI, 2x73GB HDD 10K SCSI Hot-swappable, 48x CD-ROM, VGA ATI Radeon 7000 16MB, Gbe NIC, Tower 530W non-redundant d. Perangkat Lunak Sistem operasi: Linux kernal 2,4.x Database: MySQL v5.1 5. Backup Server a. Perangkat Keras Xeon 3.0 GHz EM64T, L2 Cache 2MB, 1 GB DDR2 ECC SDRAM, Single Channel U320 SCSI, 73GB HDD 10K SCSI Hot-swappable, 48x CD-ROM, VGA ATI Radeon 7000 16MB, Gbe NIC, Tower 530W nonredundant b. Perangkat Lunak Sistem Operasi: Linux Kernal 2.4.x Web Server: Apache 1.3.31 Scripting Server: php 5; aktifkan modul mysql, modul curl, modul dbase]. Non Aktifkan modul php_soap Database: MySQL v5.1 Terminal atau client c. Perangkat Keras Spesifikasi minimal: P III, Ram 128, HD 10Gb. d. Perangkat Lunak
22
Sistem Operasi: Ms. Windows/Linux (Xwindows) Browser: Ms. Internet Explorer, Mozilla Firefox (support javascript).29
2. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi yang memberitahu perangkat keras untuk melakukan suatu tugas sesuai dengan perintah. Tanpa perangkat lunak, perangkat keras tidak ada gunanya. Tujuan dari sistem komputer adalah untuk mengonversi data menjadi informasi. Data dapat digambarkan sebagai bahan baku, apakah dalam bentuk kertas, elektronik atau bentuk lain, yang diproses oleh komputer. Dengan kata lain, data terdiri dari fakta atau angka sebagai bahan baku yang diproses menjadi informasi. Perangkat lunak juga sering diartikan sebagai metode atau prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai baik multi-tasking maupun multi-user. Perangkat lunak (software) untuk otomasi perpustakaan seperti CDS/ISIS dari UNESCO yang dapat diperoleh secara gratis melalui internet. Dan pada umumnya software yang sering digunakan oleh berbagai perpustakaan yaitu Lontar Maupun Senayan. 3. Network/Jaringan Otomasi perpustakaan harus mampu memenuhi kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya bersama melalui teknologi informasi. Komponen perangkat keras jaringan antara lain komputer sebagai server dan klien, Network Interface Card (LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau radio, modem. Hal yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:
29
Supriyanto dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi perpustakaan hal. 65-67
23
a. Jumlah komputer serta lingkup dari jaringan (LAN, WAN) b. Lokasi dari hardware: komputer, kabel, panel distribusi, dan sejenisnya c. Protokol komunikasi yang digunakan. d. Menentukan staf yang bertanggung jawab dalam pembangunan jaringan30 4. Data (Informasi) Data bisa dikatakan sebagai informasi yang akurat, dan semua data adalah embrionya informasi. Sementara ituinformasi belum tentu dikatakan data, sebab ada informasi yang disampaikan tanpa data (seperti gosip, “kabar burung”). Tetapi informasi juga merupakan data jika informasi itu diterima kemudian direkam. File merupakan rekaman (records) yang dibelakukan sebagai suatu unit, mejadi bagian dari komputer itu sendiri. Maka, data yang telah masuk dalam komputer sangat tergantung terhadap komputernya itu sendiri, jika komputer tidak aktif, maka data inipun tidak bisa diakses oleh pengguna. Jika data dalam komputer dikenal dengan nama file, maka data konvensional disebut dengan dokumen atau arsip.31
KONVENSIONAL
DOKUMEN, ARSIP
KOMPUTER
FILE
Data konvensional maupun data yang ada dalam komputer, merupakan sumber informasi yang harus dijaga. Sebab informasi yang ada di dalamnya merupakan “aset” yang cukup berharga bagi dunia informasi 30 31
Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi perpustakaan hal. 59 Wiji suwarno. Pengetahuan Dasar Kepustakaan(Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) hal. 14-15
24
E. Akses Kata “akses” (access) merupakan salah satu kata paling penting dalam konsep dan aplikasi perpustakaan digital, sebab kata ini memperlihatkan aspirasi sekaligus kekuatiran. Perkembangan teknologi informasi memang membuat orang berharap agar segala bentuk dan ragam informasi akan menjadi mudah diperoleh oleh siapa saja, dimana pun dia berada.32 Kalau sebuah katalog perpustakaan sudah diakses melalui internet, pemakai dapat mengecek dari rumah apakah suatu buku ada. Kalau buku tersebut sedang dipinjam. Pemakai dapat merevasi dengan mencantumkan nama mereka untuk kemudian disisihkan untuk dipinjam. Pemakai juga dapat memeriksa dari rumah atau kantor buku mana saja yang mereka pinjam pada saat itu, dari file keanggotaan mereka sendiri. Perpanjangan dapat juga dilakukan dari rumah. Pemberitahuan mengenai pinjaman yang sudah lewat batas dapat dikirim kepada pemakai melalui email.33 Dan oleh karena itu, perpustakaan sebagai pusat informasi harus menerapkan teknologi dalam mendukung kegiatan di perpustakaan. Perpustakaan harus membuat akses informasi menjadi hidup selama 24 jam dan bisa diakses menggunakan hp, tablet ataupun sarana elektronik lainnya. Sehingga penelusuran informasi tidak harus dilakukan di perpustakaan saja, akan tetapi bisa diakses dimanapun dan kapanpun saat dibutuhkan. Penerapan teknologi dalam dunia perpustakaan tentu sangat membantu akan terciptanya akses informasi yang diharapkan tersebut. Jadi teknologi dan perpustakaan merupakan komponen yang saling membutuhkan dan saling mengisi antara satu dengan yang lain.
32
Putu Laxman Pendit. Perpustakaan Digital dari A sampai Z (Jakarta: Citra Karyakarsa Mandiri, 2008) hal.17 33 Ade Abdul Hak. 1999. “Internet dan Perpustakaan”. Al Maktabah, Vol I, no. 2, hal. 35
25
F. Pengaruh Globalisasi pada SDM (Sumber Daya Manusia) F.1 Pengaruh terhadap Pustakawan Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat di era globalisasi ini, tentu upaya pembentukan citra di atas harus dibarengi peningkatan dari sisi teknis berupa revitalisasi keilmuan, aplikasi teknologi, profesionalisme dan cara kerja. Saat ini manusia memasuki abad pengetahuan, dimana dengan berlandaskan atas penguasaan pengetahuan ini setiap bangsa terpaksa dan terpacu untuk mengusai ilmu dan teknologi. Secara umum perpustakaan berfungsi sebagai pencatat peristiwa, merefleksikan dan menyediakan ruang imajinasi untuk membangun kebudayaan di masa depan. Bagaimanapun juga peradaban global adalah dunia informasi yang hilir mudik membangun realitas maya. Karena itu peran dan fungsi utama perpustakaan saat ini dan masa datang adalah berebut kuasa informasi dalam sistem sosial, dan perpustakaan akan eksis jika mampu menguasai teknologi dalam membangun komunikasi. Kompetensi yang mutlak diperlukan oleh pustakawan pada zaman globalisasi ini terdiri atas: 1. Kompetensi intelektual antara lain berupa kemampuan berpikir dan bernalar, kemampuan kreatif (meneliti dan menemukan), kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan strategis yang mendukung kehidupan global. 2. Kompetensi (intra) personal antara lain berupa kemandirian, ketahanbantingan, keindependenan, kejujuran-keberanian, keadilan, keterbukaan, mengelola diri sendiri, dan menempatkan diri sendiri secara bermakna serta orientasi pada keunggulan yang seusai dengan kehidupan global.
26
3. Kompetensi komunikatif antara lain berupa kemahirwacanaan, kemampuan menguasai sarana komunikasi mutakhir, kemampuan menguasai suatu bahasa, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan membangun hubungan-hubungan dengan pihak lain yang mendukung kehidupan global dalam satu sistem dunia. 4. Kompetensi sosial budaya antara lain berupa kemampuan hidup bersama orang lain, kemampuan memahami dan menyelami keberadaan orang/pihak lain, kemampuan memahami dan menghormati kebiasaan orang lain, kemampuan berhubungan atau berinteraksi dengan pihak lain, dan kemampuan berkerja sama secara multikultural. 5. Kompetensi kinestetis-vokasional antara lain berupa kecakapan mengoperasikan sarana-sarana komunikasi mutakhir, kecakapan melakukan pekerjaan mutakhir, dan kecakapan menggunakan alat-alat mutakhir yang mendukung perpustakaan untuk berkiprah dalam kehidupan global.34 Profesionalisme
pustakawan
mempunyai
arti
pelaksanaan
kegiatan
perpustakaan yang didasarkan pada keahlian dan rasa tanggungjawab sebagai pengelola perpustakaan. Keahlian menjadi faktor penentu dalam menghasilkan hasil kerja serta memecahkan masalah yang mungkin muncul. Sedangkan tanggung jawab merupakan proses kerja pustakawan yang tidak semata-mata bersifat rutinitas, tetapi senantiasa dibarengi dengan upaya kegiatan yang bermutu melalu prosedur kerja yang benar. Ciri-ciri profesionalisme seorang pustakawan dapat dilihat berdasarkan karakteristik-karakteristik
sebagai
berikut;
34
1)
memiliki
ilmu
pengetahuan,
Tjahjono Widijantos. 2008. “Sentralitas Kompetensi, Aplikasi Teknologi Informasi, dan Strategis Holistik: Upaya PerpustakaaN-Pustakawan Meningkatkan Profesionalisme dan Kualitas Layanan di Era Globalisasi”. Visi Pustaka, Vol.X, no.3 (Desember) hal.5
27
keterampilan, kecakapan dan keahlian yang mumpuni dalam bidangnya, 2) memiliki tingkat kemandirian yang tinggi, 3) memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dan bekerja sama, 4) senantiasa berorientasi pada jasa dan menjunjung tinggi kode etik pustakawan, dan 5) senantiasa melihat ke depan atau berorientasi pada masa depan. Bertolak dari profesionalisme itu saat ini mutlak dibutuhkan pustakawanpustakawan yang memiliki cara kerja pelayanan dengan berprinsip pada people based service (berbasis pengguna) dan service excellence (layanan unggul) dengan bertujuan untuk senatiasa memuaskan pengguna, meningkatkan kualitas jasa, dan meningkatkan jumlah pemakai atau pengguna jasa perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (information and comunication technology) telah merambah ke semua sektor pelayanan sosial budaya termasuk perpustakaan. Munculnya format-format baru kemasan informasi, online acess serta format-format pustaka baru seperti pustaka digital atau pustaka multimedia menciptakan sekaligus membutuhkan layanan perpustakaan yang serba cepat, simple, memberi banyak alternatif sekaligus layanan yang kompetitif. Penguasaan TI atau ICT di sebuah perpustakaan akan menjadi tolok ukur kemajuan dan kecanggihan sekaligus kemampuan layanan perpustakaan tersebut. Penguasaan dan penerapan dari ICT dalam pelayan perpustakaan dapat dilihat dari dua sistem yakni sistem informasi manajemen (SIM) dan sistem perpustakaan digital (digital library). Dengan penerapan SIM layanan perpustakaan yang off-line berubah menjadi on-line. Pemanfaatan perpustakaan tidak lagi bergantung pada visitasi pemakai perpustakaan atau bertumpu pada kunjungan secara fisik ke perpustakaan, tetapi dapat dilakukan setiap saat dari berbagai tempat dimanapun pengguna berada. Dengan demikian pelayanan sebagai pintu gerbang utama perpustakaan
28
sangat
mengandalkan kemampuan pengelola atau pustakawannya agar teknologi yang ada dapat diguakan secara efektif dan efisen. Pustakawan selain harus memiliki etos kerja juga mesti dibekali dengan penguasaan TI, memahami ilmu manajemen, proaktif dan costumer oriented. Berkaitan dengan aplikasi TI ini, pustakawan perlu mempunyai standar kompetensi yang paling dasar, yakni: 1) Memiliki kemampuan dalam penggunaan komputer (komputer literacy), 2) Kemampuan menguasai basis data (database), 3) Kemampuan dan penguasaan peralatan TI, 4) Kemampuan dalam penguasaan teknologi jaringan, 5) Memiliki kemampuan dan penguasaan internet, 6) Kemampuan dalam berbahasa Inggris. Dengan bertumbuh pesatnya informasi secara pesat, pustakawan juga harus memiliki beberapa aspek untuk mensikapi perubahan informasi tersebut. Berikut ini adalah profil pustakawan yang diharapkan pada masa depan: a. Berorientasi kepada kebutuhan pengguna b. Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik c. Mempunyai kemampuan teknis perpustakaan yang tinggi d. Mempunyai kemampuan berbahasa asing yang memadai e. Mempunyai kemampuan pengembangan secara teknis dan prosedur kerja f. Mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi g. Mempunyai kemampuan melaksanakan penelitian di bidang perpustakaan35
Untuk lebih jelasnya, Library and Information Technology Association (LITA) membagi menjadi empat kategori tersebut dalam beberapa variabel seperti yang digambarkan dalam tabel berikut ini.
35
Blasius Sudarsono. Antologi kepustakawanan Indonesia hal. 183
29
Tabel 1 Kompetensi Pustakawan Kategori No.
1
2
3
4
5
6
7
4.
2.
3.
PENGETAHUAN UMUM KOMPUTER
KETERAMPILAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN INTERNET
PERANGKAT KERAS KOMPUTER
Bagian komputer dan fungsinya (CPU, hard drive, RAM) Sistem operasi komputer (Microsoft Windows, dll) Perangkat lunak aplikasi (word, excel, power point, dll) Keamanan komputer (antivirus, antispyware)
Membuat halaman WEB denan Front Page atau Dreameaver Membuat halaman WEB dengan XHTML dan CSS
Kamera Digital
Sistem Perpustakaan terintegrasi (senayan, prajna, lontar, dll)
Video rekam digital
Tautan (Link) artikel
Protokol Internet (HTTP, FTP, SMTP)
Drive USB
Managemen sumber elektronik
Layanan referensi maya dengan menggunakan Yahoo Mesenger atau sejenisnya Skema metadata online (Dubline Core, EAD)
Proyektor/LCD
Alat Penelusur (MeTaLib, WebFeat)
PDA
Managemen peminjaman antar perpustakaan
XML
Komputer tablet
Managemen aset digital (Digitool, ResourceSpace)
Penelusuran Basisdata Online (seperti penggunaan operator Boolean pada EBSCO/JSTOR dll) Blog
Smartboard
Perangkat lunak institutional repository (Dspace, Eprint)
e-book reader
Wiki
MP3 Player
Public Access System (Software reverasi komputer, atau kontrol percetakan) Perangkat Keras dan lunak barcode magnetik
1.
Penanganan masalah dasar komputer (kenapa printer tidak jalan, kenapa komputer terkunci, dll) Penanganan dan pemeliharaan komputer lanjutan (installasi software, bongkar pasang kabel/harddisk, dll) Konfigurasi dan penanganan jaringan kabel atau nirkabel
8
Digitalisasi atau menscan bahan tercetak
9
Teknologi untuk layanan pengguna yang mempunyai
30
PRODUK-PRODUK YANG BERHUBUNGAN DENGAN OTOMASI PERPUSTAKAAN
10 11 12
13 14
15
kelainan kemampuan Software permainan (Games) Software editing photo (Photoshop)
Situs Jaringan Sosial (facebook atau yang lainnya) Podcasting
Perangkat keras dan lunak RFID
Membuat dan memelihara basisdata (Ms. Access, atau MySOL) Bahasa Scripting (PHP, JavaScript)
RSS
Proposal otomasi perpustakaan
Bahasa pemrograman orientasi objek (Visual Basic, Java) Administrasi Server (WEB server, network drives)
Evaluasi validitas dan penangung jawab situs WEB
Perencanaan teknologi perpustakaan
Thin clients
Membuat tutorial literasi informasi online
F.2 Pengaruh terhadap Pengguna Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem otomasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan pengguna-penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai operator atau teknisi, serta para anggota perpustakaan. Otomasi Perpustakaan baru bisa dikatakan baik bila memenuhi kebutuhan pengguna, baik staf maupun anggota perpustakaan. Tujuan dari sistem otomasi perpustakaan adalah untuk memberikan manfaat kepada pengguna. Dalam era globalisasi sekarang ini, perpustakaan dituntut untuk harus mengikuti apa yang terjadi pada zaman saat ini. Seperti yang kita ketahui, mulai dari anak muda sampai yang tua sudah bisa memainkan tablet, smartphone maupun
31
sarana elektronik lainnya. Dalam hal ini, perpustakaan harus melihat apa yang dibutuhkan dan dirasa perlu untuk memenuhi apa yang dibutuhkan. Misalnya OPAC yang harus bisa diakses diluar perpustakaan dan bisa diakses dengan berbagai sarana elektronik lainnya, tersedianya web interaktif yang dimana pengguna bisa menanyakan kepada pustakawan atas ketersediaan koleksi yang berada di perpustakaan. Perpustakaan harus menyadari bahwa hal semacam ini yang harus bisa dilakukan untuk menimbulkan kepuasan pengguna. Maupun kegiatan seperti peminjaman buku yang saat ini sudah bisa dilakukan dengan Self Service, yang dimana kegiatan ini pengguna tidak harus bertatap muka dengan pustakawan untuk mengembalikan buku. Akan tetapi, pengguna hanya menaruh buku di mesin tersebut. Hal-hal ini yang harus dilakukan perpustakaan di era globalisasi informasi saat ini, agar pengguna tidak meninggalkan perpustakaan karena berangapan perpustakaan itu kuno dan tidak bisa melayani dengan baik dan cepat.
32
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (selanjutnya disebut UHAMKA) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta milik Persyarikatan Muhammadiyah yang berkedudukan di Jakarta yang dikelola oleh Perserikatan Muhammadiyah. UHAMKA adalah perubahan bentuk dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Jakarta dengan nama awal Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). PTPG ini diresmikan pada tanggal 25 Rabiul Awal 1377H/18 November 1957 M. Sejalan dengan kebijakan pemerintah, pada tahun 1958 PTPG berubah menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menginduk kepada Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Pada tahun 1965 FKIP UMJ berdiri sendiri dengan nama IKIP Muhammadiyah Jakarta (IKIP-MJ). Pada tahun 1997 IKIP Muhammadiyah Jakarta berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA). UPT
Perpustakaan berdiri seiring dengan berdirinya IKIP Muhammadiyah
Jakarta. Sejak berdiri, perpustakaan banyak mengalami perkembangan, walaupun perkembangannya tersebut dilaksanakan tahap demi tahap. Sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) memiliki cabang yaitu Perpustakaan Kampus Pasar Rebo dan Perpustakaan Kampus Klender.
33
B. Visi dan Misi Perpustakaan UHAMKA 1. Visi Sebagai pusat layanan informasi ilmiah berbasis teknologi informasi bagi seluruh sivitas akademika UHAMKA. 2. Misi Mendukung seluruh kegiatan civitas akademika dalam: a. Menyediakan dan mengelola bahan-bahan informasi yang aktual, lengkap dan akurat khususnya bahan pustaka guna mendukung kegiatan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka dalam proses belajar mengajar, penelitian dan pengembangan ilmu serta pengabdian masyarakat. b. Menyediakan jasa layanan berupa pemakaian dan pengadaan bahan-bahan pustaka serta penyediaan fasilitas sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan seluruh sivitas akademika UHAMKA. c. Menjaga, melestarikan dan mengembangkan bahan-bahan informasi yang merupakan kekayaan koleksi perpustakaan UHAMKA. d. Menyebarluaskan informasi sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal bagi penyelenggaraan Caturdarma Perguruan Tinggi
C. Tata Tertib 1. Jam Buka Hari
Jam Buka
Senin-Kamis
08.30-12.00 dan 13.00-17.00 WIB
Jum’at
08.30-11.30 dan 13.30-17.00 WIB
Sabtu
08.30-12.00 dan 13.00-15.00 WIB
Minggu dan Hari Libur Nasional
Tutup/libur
34
2. Tata Tertib pengunjung Setiap Pengunjung Perpustakaan UHAMKA wajib: a. Mengisi buku pengunjung yang telah disediakan b. Setiap pengunjung perpustakaan UHAMKA diminta untuk turut menjaga ketenangan, ketertiban dan kebersihan ruang perpustakaan dengan: 1. Tidak membuat keributan, bercandam berteriak, mengobrol dan tindakan lain yang mengangu sesama pengunjung. 2. Tidak makan, minum dan merokok di ruang perpustakaan. 3. Tidak mencoret-coret meja dan peralatan lain di dalam ruang perpustakaan. 4. Tidak memindahkan meja dan kursi yang telah ditata 5. Membuang sampah di tempat yang telah disediakan 6. Tidak diperkenankan berdiskusi di dalam ruang koleksi dan referensi c. Pengunjung wajib berpakaian rapi, sopan dan memakai sepatu. d. Tidak diperkenankan membawa keluar buku/majalah/bahan pustaka lainnya milik perpustakaan tanpa dicatat dahulu di bagian peminjaman e. Pencurian dan penyobekan bahan pustaka merupakan pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi administratif dan pencabutan sebagai anggota perpustakaan. f. Staf petugas perpustakaan berhak untuk menegur dan meminta kepada pengunjung yang dianggap menggangu ketenangan suasana untuk meninggalkan ruang perpustakaan. g. Tata tertib ini berlaku bagi semua pengunjung perpustakaan UHAMKA. h. Sanksi dapat dikenakan kepada setiap anggota atau pemakai perpustakaan yang tidak mentaati tata tertib.
35
3. Peraturan Peminjaman a. Menggunakan kartu anggota (KTA) perpustakaan milik sendiri dan masih berlaku. b. Tidak diperkenakan meminjam KTA atau member nomor password kepada orang lain. Jika melanggar keanggotaannya akan diblokir selama 3 bulan. Aktivitas kembali setelah ada permintaan dan pernyataan resmi tidak akan melangar kembali dari yang bersangkutan. c. Mahasiswa/dosen/karyawan diperkenankan meminjam buku maksimal 3 (tiga) eksemplar dengan judul yang berbeda. d. Buku yang telah dipinjam dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) kali e. Koleksi yang dapat dipinjam adalah buku teks yang bisa dipinjam selama 10 hari bagi mahasiwa dan bisa dipinjam selama 14 hari bagi dosen. f. Buku referensi, tandon, jurnal, majalah, skripsi, tesis dan laporan penelitian hanya dapat dibaca di tempat. g. Buku yang akan dibawa keluar ruang koleksi, sudah diproses di bagian layanan sirkulasi/peminjaman. h. Buku yang telah dipinjam tidak diperkenankan dibawa kembali ke dalam ruang koleksi. 4.
Penggunaan Internet a. Menyerahkan KTA/KTM yang masih berlaku kepada petugas. b. Mengisi daftar pengguna internet. c. Pengguna hanya diberi waktu 1 (satu) jam dan dapat diperpanjang 1 (satu) jam lagi bila tidak ada antrian. d. Internet hanya dapat dipergunakan untuk browsing saja.
5.
Sanksi dan Biaya Administrasi a. Terlambat mengembalikan buku dikenakan denda sebesar Rp. 500,- perhari/buku
36
b. Peminjaman buku untuk fotokopi diberikan waktu selama 3 (tiga) jam dengan menyerahkan KTP/KTA/KTM yang masih berlaku. Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda sebesar Rp. 2000,-/jam/buku c. Menghilangkan kartu RF Date Due dikenakan denda sebesar Rp. 10.000,-/lembar d. Membuat kartu anggota perpustakaan baru sebesar Rp. 20.000,e. Kerusakan/kehilangan KTA dikenakan biaya pergantian sebesar Rp. 10.000,f. Perpanjangan kartu anggota pertahun akademik sebesar Rp. 10.000 (perSeptember) g. Menghilangkan kunci loker dikenakan denda sebesar Rp. 50.000,h. Terlambat mengembalikan kunci loker dikenakan denda sebesar Rp. 10.000,-/hari i. Biaya administras tamu Rp.10.000,-/kunjungan j. Buku yang hilang/rusak wajib diganti dengan buku asli bukan buku bekas, bukan buku hadiah dan layak dibaca dengan judul yang sama atau diganti dengan judul yang lain dengan persetujuan dari pihak perpustakaan atau dapat diganti dengan uang sebesar 2 (dua) kali lipat dari harga buku tersebut k. Pencurian dan penyobekan bahan pustaka merupakan pelanggaran. Untuk pelanggar dapat dicabut keanggotaannya atau dikenakan sanksi administrasi. 6. Bebas Pustaka Bagi mahasiswa yang akan wisuda wajib meminta surat bebas pustaka dengan syarat sebagai berikut: a. Menyerahkan skripsi atau tesis yang telah disahkan dalam bentuk softcopy dalam file PDF dan file Word b. Semua buku yang dipinjam telah dikembalikan serta mengembalikan kartu anggota Perpustakaan UHAMKA
37
c. Membawa surat bebas pustaka dari kampus masing-masing bagi mahasiswa FKIP, FE, dan FMIPA. D. Pelayanan 1. Keanggotaan Seluruh sivitas akademika UHAMKA berhak menjadi anggota perpustakaan dengan melampirkan persyaratan menjadi anggota sebagai berikut: a. Mahasiswa 1. Masih terdaftar sebagai mahasiswa UHAMKA 2. Mengisi formulir pendaftaran anggota 3. Menyerahkan 2 (dua) foto ukuran 2x3 4. Telah mengikuti pendidikan pemakai perpustakaan (P3) 5. Setiap tahun masa keanggotaan harus diperpanjang b. Dosen/Karyawan 1. Menunjukan kartu/identitas dosen/karyawan yang berlaku 2. Mengisi formulir pendaftaran anggota 3. Menyerahkan 2 (dua) foto ukuran 2x3 4. Memperpanjang kartu anggota perpustakaan pada setiap awal tahun akademik 5. Keanggotaan diberhentikan apabila sudah tidak tercatat sebagai dosen/karyawan UHAMKA c. Pengguna dari luar UHAMKA/Alumni 1. Membawa surat dari instansi yang terkait/kartu identitas yang berlaku 2. Mengisi form yang disediakan 3. Fasilitas baca ditempat dan foto copy 4. Dikenakan biaya administrasi setiap kali kunjungan
38
2. Layanan Bimbingan Pemakai Setiap awal tahun perpustakaan menyelengarakan bimbingan pemakai perpustakaan untuk mahasiswa baru dengan tujuan memperkenalkan perpustakaan secara umum memngenai fasilitas dan layanan yang tersedia. 3. Layanan Sirkulasi Melayanai peminjaman, pengembalian, perpanjangan bahan pustaka serta melakukan kegiatan denda. 4. Layanan Referensi Salah satu kegiatan yang bertujuan untuk membantu pengguna dalam menelusur informasi. Pengguna dibantu untuk menemukan informasi secara cepat, menelusur informasi yang lebih spesifik. 5. Layanan e-library Merupakan salah satu layanan local content yang dimiliki oleh perpustakaan yang berupa koleksi yang sudah terdigitalisasi. 6. Layanan Internet Layanan yang digunakan untuk membantu pengguna dalam menelusur informasi yang lebih beragam dengan bantuan akses internet. 7. Layanan foto copy Perpustakaan UHAMKA menyediakan layanan foto copy untuk membantu pengguna yang memerlukan bahan pustaka
39
E. Koleksi 1. Koleksi Buku Adapun buku-buku dalam bidang umum meliputi buku-buku dalam berbagai disiplin ilmu terutama yang dibutuhkan oleh jurusan atau prodi-prodi umum, antara lain adalah buku dalam bidang: 1. Karya Umum 2. Ekonomi Manajemen 3. Pendidikan 4. Teknologi 5. Bahasa dan Kesusasteraan 6. Politik, Sosial dan Budaya 7. Ilmu-ilmu Murni (Matematika, IPA) 8. Ilmu Kedokteran 9. Sejarah dan Biografi
2. Pengorganisasian Koleksi Buku Koleksi buku terbagi dalam tiga kategori, yaitu buku koleksi referensi, buku koleksi umum, dan buku tandon. Koleksi referensi (bahan rujukan) adalah berbagai bahan pustaka yang bisa digunakan atau dibaca di perpustakaan, tidak untuk dipinjamkan (dibawa pulang). Hingga saat ini Perpustakaan UHAMKA Jakarta memiliki kurang lebih 1745 judul buku rujukan (referensi). Sedangkan koleksi umum adalah buku-buku yang bisa dipinjam. Saat ini Perpustakaan UHAMKA Jakarta menyediakaan tidak kurang dari 17098 judul. Dan koleksi buku tandon berjumlah kurang lebih 4490 judul. 40
3. Muatan Lokal Yang dimaksud dengan muatan atau koleksi lokal adalah koleksi yang berupa karya-karya yang dihasilkan oleh para sivitas akademika UHAMKA itu sendiri. Yang termasuk jenis koleksi ini adalah: a. Skripsi b. Tesis c. Laporan Penelitian Sampai saat ini, jumlah koleksi skripsi telah mencapai tidak kurang dari 3802 judul, tesis sekitar 1022 judul, laporan penelitian 19 judul. a. Koleksi Digital Adapun koleksi digital yang terdapat di perpustakaan UHAMKA ini seperti: 1. E-journal (Proquest, EBSCO, Gale Cangage) 2. Skripsi/tesis Digital 3. E-book
b. Cara pengaksesan koleksi digital sebagai berikut: Di perpustakaan uhamka dalam pengaksesan e-journal (Proquest, EBSCO, Gale Cangage) tidak bisa membuka dari komputer yang biasa digunakan untuk mengakses koleksi digital akan tetapi harus menggunakan 1 komputer khusus yang dapat menngakses secara online. Berikut cara mengkases koleksi digital di Perpustakaan UHAMKA:
41
1. Proquest (search.proquest.com) Dalam
mengakses
jurnal
proquest:
alamat
URL
internetnya
adalah
search.proquest.com setelah dibuka situs proquest tersebut lalu masukan username beserta password untuk mengakses jurnal proquest tersebut. Username: 37NJNFNPXF dan Password: pqdikti2011. 2. EBSCO (search.epnet.com) Kemudian cara mengkases jurnal EBSCO sama dengan jurnal Proquest harus mengetik alamat URL dengan kalimat search.epnet.com setelah terbuka masukan username dan passwordnya. Username: ns181035 dan Password: password 3. Gale Cangage (infotrac.galegroup.com) Dan dalam pengaksesan jurnal Gale Cangage sama dengan cara mengakses jurnal Proquest
dan
EBSCO.
Tetapi
alamat
urlnya
berbeda
yakni:
infotrac.galegroup.com dengan username kpt03036 dan password develop. 4. Skripsi/Tesis Digital Dalam pengaksesan koleksi skripsi maupun tesis adalah membuka beranda OPAC UHAMKA kemudian pilih Koleksi UHAMKA-NA dan muncul pilihan skripsi maupun tesis dari Skirpsi dari FT, Skripsi FIKES, Skripsi FE, SkripsiFKIP, Skripsi FPAI dan berbagai fakultas yang ada di UHAMKA. 5. E-book Dan cara pengaksesan E-book, mula-mula membuka beranda OPAC UHAMKA lalu pilih E-Book lalu cari E-Book apa yang ingin dicari.
42
F. Fasilitas Perpustakaan UHAMKA memiliki beberapa fasilitas, antara lain: OPAC, ruang baca, hotspot area, loker/penyimpanan tas, ruang diskusi, ruang baca digital, dan papan pengumuman. 1. OPAC Adalah salah satu bentuk katalog yang dapat diakses secara online oleh pengguna perpustakaan. Data-data koleksi buku disimpan dalam suatu database perpustakaan sehingga pengguna bisa mengakses dengan komputer yang berada di Perpustakaan UHAMKA. Proses penelusuran melalui OPAC ini sangat mudah dan cepat. Program OPAC yang digunakan perpustakaan UHAMKA adalah LONTAR (Library and Digital Archive). Sayang OPAC ini hanya bisa diakses hanya di perpustakaan UHAMKA saja tidak bisa diakses dengan online seperti apa yang sudah dilakukan perpustakaan perguruan tinggi yang lain. 2. Ruang Baca Perpustakaan sebagai sarana publik, dimana setiap ruang dipergunakan untuk membaca. Perpustakaan ada di lantai 2 dimana masing-masing ruangan memiliki fungsi sebagai ruang baca. Di lantai 2 ruang baca yang disediakan terletak di tengah, sebelah kiri dan kanan ruangan. 3. Hot Spot Area Selain layanan Internet, Perpustakaan UHAMKA menyediakan akses hotspot area yang bersifat free. Sarana Hotsopot area ini ditunjukan untuk pengguna perpustakaan dalam melakukan penelusuran bahan-bahan koleksi yang ada di internet.
43
4. Loker/Tempat Penitipan Barang Untuk kenyamanan pengunjung dan demi keamanan bersama, perpustakaan UHAMKA menyediakan tempat penitipan barang bagi mahasiwa/i ataupun pengguna dari luar yang akan mengunjungi perpustakaan UHAMKA. Tempat penitipan barang ini terletak di lantai 2 setelah masuk ke Perpustakaan UHAMKA Jakarta. 5. Ruang Diskusi Ruangan diskusi diperuntukan khusus untuk berdiskusinya para pengunjung perpustakaan, terutama mahasiswa yang ingin selalu berdiskusi dengan temantemannya. 6. Papan pengumuman Untuk melihat pengumuman-pengumuman penting sepertu acara seminar, agenda kampus, ataupun kegiatan yang diadakan di perpustakaan. G. Gedung dan Ruang UHAMKA memiliki 4 (empat) gedung perpustakaan. Gedung perpustakaan tersebut berada di Kampus A sebagai Perpustakaan Utama, Kampus B sebagai Perpustakaan FKIP, Kampus C sebagai Perpustakaan FMIPA dan Kampus D sebagai Perpustakaan FE. Masing-masing gedung perpustakaan memiliki ruang sirkulasi, ruang pengolahan, ruang Kepala/Koordinator Perpustakaan, ruang baca, ruang koleksi, ruang diskusi, ruang baca digital dan ruang penitipan barang/tas. Luas gedung perpustakaan berbeda-beda. Perpustakaan Pusat memiliki luas sekitar 15x12m, Perpustakaan FKIP memiliki luas sekitar 10x4m. Perpustakaan FMIPA memiliki luas sekitar 8x4 m dan Perpustakaan FE memiliki luas sekitar 4x4 m. Berikut adalah layout dari Perpustakaan Pusat UHAMKA:
44
Keterangan: 1. Ruang Kerja/Pengolahan 2. Ruang Koleksi 3. Ruang Koleksi Skripsi/tesis 4. Ruang baca 5. Sirkulasi H. Automasi Perpustakaan Seluruh kegiatan Perpustakaan UHAMKA telah dilakukan secara terautomasi. Program yang digunakan yaitu LONTAR (Library Automation And Digital Archieve) version 3. Dengan LONTAR Koleksi perpustakaan dapat ditemukan kembali melalui sistem pencarian yang ada, antara lain: 1. Simple search (pencarian sederhana) 2. Advance search (Sistem Boolean Operator: AND, OR, NOT). Dan kenyataannya dilapangan, kegiatan automasi ini belum sepenuhnya bisa diakses secara online. Kegiatan automasi ini hanya bisa dilakukan di dalam perpustakaan
45
itu sendiri. Hal ini mengakibatkan berkurangnya proses pengaksesan dalam mencari koleksi yang tidak bisa dinikmati selama 24 jam di perpustakaan UHAMKA ini.
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan dan diuraikan mengenai hasil penelitian serta pembahasannya mengenai Ekspektasi Pengguna terhadap Pelayanan Perpustakaan di Tengah Perubahan Globalisasi Informasi. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan item-item yang meliputi identitas responden, akses informasi perpustakaan, dan koleksi perpustakaan.
A. Identitas Responden Tabel 2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
17
41,50%
Perempuan
24
58,50%
Jumlah
41
100%
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden adalah lakilaki yaitu 17 orang (41,5%). Sedangkan sebagian besar perempuan sebanyak 24 orang (58,5%). Lebih banyaknya responden berjenis kelamin perempuan dari pada laki-laki dikarenakan penelitian ini menggunakan metode accidental sampling yaitu setiap pengunjung yang ditemui menjadi responden.
47
Tabel 3 Status keanggotaan Responden Status
Frekuensi
Persentase
Anggota
30
73,2%
Bukan Anggota
11
26,8%
Jumlah
41
100%
Dari tabel 3 diatas menunjukan bahwa sebagian kecil responden bukan anggota perpustakaan yaitu sebanyak 11 orang (26,8%). Sedangkan sebagian besar responden yang menjadi anggota perpustakaan 30 orang (73,2%). Tabel 4 Asal Fakutltas Responden Fakultas
Frekuensi
Persentase
Fakultas Agama Islam
5
12,2%
Fakultas Ekonomi
3
7,32%
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
26
63,41%
Fakultas Psikologi
4
9,76%
Fakultas Teknik
3
7,32%
Jumlah
41
100%
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pengguna yang sering mengunjungi perpustakaan adalah Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan sebanyak 26 orang (63,41%). Sebagian kecil pengguna lainnya berasal dari Fakultas Agama Islam, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomi. Responden yang berasal dari Fakultas Agama Islam berjumlah 5 orang (12,2%), Fakultas Teknik berjumlah 3 orang
48
(7,14%), Fakultas Psikologi berjumlah 4 orang (9,76%), dan 3 orang (7,14%) untuk Fakultas Ekonomi.
B. Ekspektasi Pengguna terhadap Akses Informasi Data mengenai ekspektasi pengguna terhadap pengaksesan informasi mencakup unsur-unsur yang berkenaan dengan akses untuk memperoleh informasi tentang perpustakaan. Untuk mengetahui hasil analisis data berdasarkan persentase dapat dilihat dari tabel dibawah ini
Tabel 5 Harapan OPAC bisa diakses dengan Jenis media
Frekuensi Persentase
PC/Komputer Tablet HP Gadget Jumlah
6
12,24%
26
53,06%
17
34,70%
0
0
49
100%
Berkaitan dengan harapan akan OPAC bisa diakses dengan berbagai media, bahwa sebagian besar responden memilih OPAC bisa diakses dengan tablet sebanyak 26 orang (53,66%). Dan juga sebagian besar responden memilih HP dengan 17 orang (34,70%), sedangkan sebagian kecil responden lainnya hanya 6 orang memilih PC/Komputer (12,24%). Sementara itu untuk pilihan gadget tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban pada pilihan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan pengguna memilih tablet untuk mengakses sarana OPAC.
49
Tabel 6 Harapan Pengaksesan elektronik Jenis Jaringan
Frekuensi Persentase
http Lokal Remote akses LAN Lainnya (....) Jumlah
30
65,22%
4
8,70%
0
0
12
26,09%
0
0
46
100%
Dari tabel diatas, dapat terlihat hasil dilapangan terungkap bahwa sebagian besar responden yaitu 30 orang (65,22%) memilih pengaksesan elektronik dengan cara http. Sedangkan hampir setengahnya berpendapat jaringan LAN yang lebih cocok untuk pengaksesan elektronik yaitu sebanyak 12 orang (26,09%). Untuk pilihan lokal sebagian kecil responden memilihnya dengan jumlah 4 orang (8,70%). Pada pilihan remote akses dan pilihan lainnya tidak ada satupun yang memberikan jawaban pada pilihan tersebut. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Hal ini menunjukan bahwa pengguna perpustakaan UHAMKA menginginkan pengaksesan elektronik bisa dilakukan dengan http. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengguna supaya tidak harus datang ke perpustakaan dan bisa mengakses ketika tidak berada di dalam perpustakaan.
50
Tabel 7 Harapan jam Buka Perpustakaan Jam operasional
Frekuensi
Persentase
0
0%
5
12,2%
9
21,95%
12
29,27%
15
36,59%
41
100%
8 jam 9 jam 10 jam 11 jam Lainnya (12 jam, 13 jam) Jumlah
Dari tabel 7 diatas, diperoleh jawaban responden terbanyak yaitu hampir setengahnya responden yang menginginkan jam buka perpustakaan selama 12 atau 13 jam yaitu sebanyak 15 orang (36,59%). Selanjutnya jawaban terbanyak kedua, hampir setengahnya responden sebanyak 12 orang (29,27%) memilih 11 jam. Sedangkan sebagian kecil responden memilih jam buka perpustakaan selama 9 dan 10 jam yaitu sebanyak 9 orang (21,95%) memilih 10 jam dan 5 orang (12,2%) memilih 9 jam. Dan tidak ada satupun yang memilih 8 jam pada pilihan dikuesioner tersebut. Hal ini berarti hampir semua pengguna berharap agar perpustakaan bisa menambah jam operasional perpustakaan UHAMKA. Tabel 8 Sikap pustakawan dalam melayani pengguna Sikap Ramah Tanggap Santai Cepat Jumlah 51
Frekuensi
Persentase
29
54,72%
14
26,42%
4
7,55%
6
11,32%
53
100%
Seperti apa yang ada di tabel 8 tentang sikap pustakawan dalam melayani pengguna, menunjukan bahwa sebagian besar responden memilih sikap ramah yang ditunjukan pustakawan dalam melayani pengguna sebanyak 29 orang (54,72%). Sedangkan hampir setengahnya responden berpendapat tanggap sebanyak 14 orang (26,42%) memilih tanggap dan sebagian kecil responden memilih santai dan cepat dengan pemilih sebanyak 4 orang (7,55%) untuk pilihan santai dan 6 orang (11,32%) untuk pilihan cepat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sikap ramah merupakan sikap dominan yang pengguna rasakan dalam pemberian sikap pustakawan dalam memberikan pelayanan. Tabel 9 Harapan tersedianya tutorial informasi secara online Jawaban
Frekuensi
Persentase
39
95,12%
2
4,88%
41
100%
Ya Tidak Jumlah
Seperti hasil diatas diketahui bahwa hampir seluruhnya responden berpendapat Ya atau setuju untuk diadakan tutorial informasi secara online yaitu sebanyak 39 orang (95,12%). Sedangkan sebagian kecil responden memilih Tidak atau tidak perlu diadakan tutorial informasi dengan online. Hal ini menunjukan bahwa semua responden
mengaharapkan
adanya
turonial
informasi
secara
memudahkan pengguna pemula dalam mengakses informasi online.
52
online
untuk
C. Ekspektasi Pengguna terhadap Koleksi Perpustakaan Dari data ini terdapat 5 ekspektasi yang ditawarkan mengenai harapan tentang koleksi yang ada dan yang diharapkan untuk berada di perpustakaan UHAMKA. Untuk mengetahui hasil analisis data berdasarkan persentase dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 10 Harapan mendigitalisasikan buku Jenis pendigitalisasian
Frekuensi
Persentase
9
17,31%
13
25%
7
13,46%
23
44,23%
0
0%
52
100%
Kemas ulang informasi Diperbanyaknya dengan format digital Difoto dan dibuat menjadi file Menscan Lainnya (........) Jumlah
Berdasarkan hasil dari kuesioner tentang harapan mengubah buku yang sudah lama
menjadi
digital,
menunjukan
bahwa
hampir
setengahnya
responden
berpemikiran menscan adalah cara yang digunakan untuk mendigitalisasi buku yang sudah lama yaitu sebanyak 23 orang (44,23%). Sedangkan sebagian kecil responden lainnya memilih cara diperbanyaknya dengan format digital dengan pemilih sebanyak 13 orang (25%), kemas ulang informasi dipilih sebanyak 9 orang (17,31%), dan dengan cara difoto dan dibuat menjadi file sebanyak 7 orang (13,46%). Sementara itu untuk jawaban Lainnya tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban pada pilihan tersebut. Jadi menurut penulis, pengguna perpustakaan memilih cara yang paling banyak dipilih yaitu dengan cara menscan dalam mendigitalisasikan buku yang sudah lama ke dalam format digital.
53
Tabel 11 Harapan pemesanan buku dengan Frekuensi
Persentase
5
8,93%
8
14,29%
4
7,14%
14
25%
5
8,93%
13
23,21%
7
12,5%
56
100%
Jenis media SMS Facebook (FB) Twitter Whatsapp Yahoo mail BBM LINE Jumlah
Dari hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa sebagian kecil responden memilih pemesanan buku melalui BBM sebanyak 10 orang (24,40%) dan terbanyak kedua dengan pilihan 8 orang yang sebagian kecil responden memilih melalui Whatsapp dan Facebook (FB) dengan persentase (19,51%). Selanjutnya responden memilih pemesanan buku dengan SMS sebanyak 5 orang (12,20%), diikuti responden yang memilih melalui media LINE 4 orang (9,76%) dan Twitter 4 orang (9,76%), dan yang terakhir sebanyak 2 orang memilih pemesanan buku dengan Yahoo Mail dengan persentase (4,88%). Dari uraian diatas dapat digambarkan bahwa sebagian sebagian besar responden memilih pemesanan buku dengan BBM. Hal ini dianggap praktis oleh pengguna karena tidak harus datang ke perpustakaan itu sendiri.
54
Tabel 12 Harapan pengadaan buku dengan cara Frekuensi Persentase
Keterangan Form pengadaan tertulis Langsung berbicara kepada pustakawan Form pengadaan online Form Pengadaan dalam OPAC Lainnya (...........) Jumlah
2
3,51%
6
10,53%
27
47,37%
22
38,60%
0
0%
57
100%
Harapan akan pengadaan buku dengan berbagai cara oleh pengguna, didapatkan hasil bahwa hampir setengahnya responden memilih form pengadaan buku dengan online sebanyak 27 orang (47,37%) dan 22 orang (38,60%) memilih form pengadaan buku dalam OPAC. Sedangkan sebagian kecil responden memilih form pengadaan tertulis sebanyak 2 orang (3,51%) dan 6 orang reponden memilih langsung berbicara kepada pustakawan dalam hal pemesanan buku dengan persentase (10,53%). Dan untuk jawaban Lainnya tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban pada pilihan tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden mengharapkan perpustakaan UHAMKA bisa menyediakan form pengadaan buku baik dengan online maupun pengadaan buku dengan OPAC.
55
Tabel 13 Jenis koleksi yang diharapkan dalam bentuk elektronik Frekuensi Persentase
Keterangan E-journal E-book E-prosiding UHAMKA E-Article E-journal UHAMKA Lainnya (............) Jumlah
2
3,64%
4
7,27%
17
31%
9
16,36%
23
41,82%
0
0
55
100
Dari tabel 13 dapat disimpulkan bahwa, hampir setengahnya responden memilih E-journal UHAMKA dapat di wujudkan harapan menyediakan jurnal terbitan UHAMKA dapat tersedia dalam bentuk elektronik dengan pemilih sebanyak 23 (41,82%) dan 17 orang (31%) memilih E-prosiding UHAMKA. Sedangkan sebagian kecil responden memilih E-Article sebanyak 9 orang (16,36%), E-book sebanyak 4 orang (7,27%), 2 orang (3,64%) memilih E-journal. Sementara itu untuk jawaban Lainnya tidak ada satupun yang memilihnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memilih E-journal UHAMKA untuk dibuat dalam bentuk elektronik, karena jurnal terbitan UHAMKA saat ini hanya diterbitkan dalam bentuk tercetak.
56
Tabel 14 Jurnal online yang diharapkan Frekuensi Persentase
Jurnal JSTOR
8
13,79%
FAJ (Financial Analysts Journal) JSR (Journal of Service Research) EMERALD
4
6,90%
9
15,52%
7
12,07%
ScienceDirect
5
8,62%
IJER (International Journal of Environmental Research) MAKTABAH ISLAMIYAH
7
12,07%
7
12,07%
Current Health Science Journal Lainnya (Elsivier)
10
17,24%
1
1,72%
Jumlah
58
100
Berkaitan dengan penyataan jurnal online yang diharapan ada di perpustakaan UHAMKA, dapat diketahui
bahwa jurnal online yang paling banyak diinginkan
untuk berada di perpustakaan UHAMKA adalah Current Health Science Journal dengan 10 orang (17,24%), kedua jurnal JSR dengan pemilih sebanyak 9 orang (15,52%), ketiga jurnal JSTOR dengan pemilih sebanyak 8 orang (13,79%), keempat jurnal EMERALD, IJER, dan MAKTABAH ISLAMIYAH yang sama-sama dipilih sebanyak 7 orang (12,07%), kelima jurnal ScienceDirect dipilih sebanyak 5 orang (8,62%), keenam jurnal FAJ dipilih sebanyak 4 orang (6,90%) dan pada pilihan lainnya responden mengisi jurnal Elsivier untuk jurnal yang ada di perpustakaan UHAMKA sebanyak 1 orang (1,72%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jurnal online yang paling banyak diinginkan atau dipilih terbanyak adalah jurnal
57
Current Health Science Journal. Mengingat hanya ada 3 jurnal online saja yang ada di perpustakaan UHAMKA yaitu Proquest, EBSCO, dan Gale Cangage.
58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Ada dua ekspektasi atau harapan para pengguna perpustakaan UHAMKA yaitu: 1. Ekspektasi pengguna terhadap akses informasi Mengenai akses informasi, pengguna menginginkan pengaksesan OPAC bisa dilakukan dengan tablet, hp maupun sarana elektronik lainnya sehingga tidak harus datang ke perpustakaan dalam mengakses informasi yang berada di perpustakaan UHAMKA. Hal serupa juga terlihat dalam pengaksesan elektronik yang kebanyakan pengguna menginginkan diakses secara http, yaitu dengan koneksi web yang berguna untuk pengguna mengakses dimanapun dan kapanpun. Jam operasionalpun pengguna menginginkan ditambah yang saat ini mulai buka dari jam 09-17.00 menjadi 9-13 jam, hal ini dilakukan karena para pengguna kurang puas terhadap jam buka perpustakaan yang untuk golongan perpustakaan perguruan tinggi minim jam bukanya. Mengenai sikap pustakawan dalam melayani pengguna dinilai cukup bagus oleh pengguna, karena terbanyak dipilihnya sikap ramah dan tanggap. Akan tetapi, selain ramah dan tanggap pustakawan juga harus meningkatkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi profesional maupun kompetensi individu sehingga pustakawan tidak kaku terhadap perubahan-perubahan yang ada di perpustakaan. Selanjutnya pengguna mengharapkan perpustakaan UHAMKA untuk menyediakan tutorial secara online, hal ini dinilai sangat berguna untuk pengguna perpustakaan pemula yang tidak tahu bagaimana mencari buku dalam OPAC dsb.
59
2. Ekspektasi pengguna terhadap koleksi Dalam hal mendigitalisasikan buku yang sudah lama, pengguna memilih menscan untuk cara yang bisa dilakukan untuk melakukan hal tersebut. Untuk era globalisasi, pengguna memilih pemesanan buku dengan media Whatsapp. Hal ini menunjukan bahwa zaman sudah berubah dan pengguna menginginkan cara yang praktis dan efisien waktu dalam melakukan segala hal termasuk dalam hal yang berbau perpustakaan seperti pemesanan buku dengan media Whatsapp. Mengenai pengadaan buku dengan berbagai cara yang ditawarkan dalam kuesioner, diketahui bahwa pengguna perpustakaan UHAMKA menginginkan dapat tersedia dalam form pengadaan secara online dan dalam OPAC. Pengguna mengharapkan adanya inovasi yang memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan-kegiatan termasuk dalam pengadaan buku dengan cara online dan OPAC tersebut. Untuk topik jenis koleksi yang diharapkan untuk berada di perpustakaan UHAMKA kebanyakan pengguna memilih E-prosiding UHAMKA dan E-journal UHAMKA untuk bisa diadakan dalam bentuk elektronik atau digital. Karena selama ini, baik prosiding maupun jurnal terbitan UHAMKA hanya diterbitkan dalam format tercetak yang pengguna tidak bisa menikmatinya dalam bentuk digital. Pembahasan yang terakhir mengenai jurnal online yang diharapkan, kebanyakan pengguna memilih Current Health Science Journal dan JSR. Pengguna mengharapkan penambahan jurnal online untuk berada di perpustakaan UHAMKA, karena selama ini hanya baru tiga jurnal saja yang tersedia dalam perpustakaan UHAMKA yaitu Proquest, EBSCO, dan Gale Cangage.
60
B. SARAN Dalam hal ini penulis berusaha memberikan saran kepada pihak perpustakaan, setidaknya ada beberapa hal hal yang harus didengarkan dan diperbaiki oleh pihak perpustakaan UHAMKA terhadap perubahan yang ada di perpustakaan UHAMKA yaitu sebagai berikut: 1.
Diharapkan perpustakaan UHAMKA dapat memberikan akses informasi di perpustakaan melalui OPAC dengan berbagai sarana seperti tablet, hp, laptop. Sehingga pengguna apabila ingin melakukan pengecekan koleksi tidak harus datang ke perpustakaan akan tetapi bisa diluar perpustakan.
2.
Jam buka perpustakaan juga seharusnya bisa ditambah, yang saat ini mulai beroperasi jam 09.00-17.00 menjadi 09.00-20.00 sesuai dengan harapan pengguna yang mengharapkan jam buka perpustakaan bisa selama 13 jam.
3.
Penambahan jurnal online sebagai bahan referensi pengguna khusunya pengguna tingkat akhir dalam menyelesaikan penelitiannya dinilai sangat perlu. Mengingat perpustakaan UHAMKA sendiri saat ini hanya menyediakan 3 jurnal online yaitu Proquest, EBSCO, dan Gale Cangage.
61
DAFTAR PUSTAKA
Ade Abdul Hak. “Internet dan Perpustakaan”. Al Maktabah, Vol I, no. 2, 1999 Antonius Bangun dkk. Kepustakawanan Indonesia: Potensi dan Tantangan. Jakarta: Kesaint Blanc, 1992. Blasius Sudarsono. Anatologi Kepustakawanan indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006. E. Koswara. Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998. J Surpanto. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga, 2000. Jack. M. Maness. 2008. ”Teori Library 2.0: Web 2.0 dan Dampaknya terhadap Perpustakaan”. Visi Pustaka, Vol, 10, no. 3 (Desember) Jane Stake. How to do media and cultural studies, Yogyakarta: Bentang, 2006. Lasa Hs. Kamus Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009. Moenir. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2002. Moh. Nasir. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003. Muljono, dkk., Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2007. Nanang Martono. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Philip Kotler. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jakarta: Salemba Empat, 2002. Pendit, Putu Laxman. Perpustakaan Digital dari A sampai Z. Jakarta: Citra Karyakarsa Mandiri, 2008. Ridwansyah Yusuf. Globalisasi Informasi. Diakses dari http://ridwansyahyusufachmad.com/2009/05/11/globalisasi-informasi/ pada 6 Oktober 2014 pukul 09.58 Soedibyo, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Alumni, 1987.
62
Sudarsono, Blasius. Antologi kepustakawanan Indonesia. Bandung: Remaja Rosdayakarya, 1998. Sulistyo-Basuki. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya,1994. Sulistyo-Basuki. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta: Gramedia, 1992. Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006. Suwarno, Wiji. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Suwarno, Wiji. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2009. Sevilla, Consuella G. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press, 1993. Sugiarto. dkk. Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Tjahjono Widijantos. 2008. “Sentralitas Kompetensi, Aplikasi Teknologi Informasi, dan Strategis Holistik: Upaya PerpustakaaN-Pustakawan Meningkatkan Profesionalisme dan Kualitas Layanan di Era Globalisasi”. Visi Pustaka, Vol.X, no.3 (Desember) Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius, 2008. Yusup, Pawit M. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
63
LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI PRODI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
EKSPEKTASI PENGGUNA TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI TENGAH PERUBAHAN GLOBALISASI INFORMASI: STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN UHAMKA
Data Responden Nama
:
Jenis Kelamin : [ ] Laki-laki
[ ] Perempuan
Keanggotaan : [ ] Anggota
[ ] Bukan Anggota
Fakultas
:
Petunjuk Pengisian: 1. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat 2. Pengisian jawaban dalam kuesioner ini dengan cara: a. Memberi tanda Check list () pada jawaban yang Anda anggap paling benar b. Isilah titik-titik kosong dengan jawaban anda yang sebenarnya.
Pertanyaan Penelitian
A. Ekspektasi Pengguna terhadap Akses Informasi 1. Saya berharap OPAC bisa diakses dengan? (boleh pilih lebih dari satu) [ ] PC/Komputer [ ]Tablet
[ ] HP `
[ ] Gadget
2. Saya berharap pengaksesan elektronik dengan cara? (Boleh dijawab lebih dari satu) [ ] http
[ ] remote akses
[ ] lokal
[ ] LAN
[ ] Lainnya (sebutkan) ................. 3. Saya berharap jam buka perpustakaan UHAMKA selama? [ ] 8 jam
[ ] 10 jam
[ ] 9 jam
[ ] 11 jam
[ ] Lainnya (sebutkan) ................. 4. Bagaimana harapan anda terhadap sikap pustakawan dalam melayani pengguna adalah? (boleh pilih dari satu) [ ] ramah
[ ] simple
[ ] tanggap
[ ] cepat
5. Apakah diperlukan tutorial literasi informasi secara online? [ ] Ya [ ]Tidak
B. Ekspektasi Pengguna terhadap Koleksi 6. Saya berharap perpustakaan UHAMKA dapat mendigitalisasi buku yang sudah lama dengan cara? [ ] Kemas ulang informasi
[ ] Difoto dan dibuat menjadi file
[ ] Diperbanyak dengan format digial
[ ] Menscan
[ ] Lainnya (sebutkan) .............
7. Saya berharap perpustakaan UHAMKA bisa melayani pemesanan buku dengan? [ ] SMS
[ ] Twitter
[ ] Facebook (FB)
[ ] Whatsapp
[ ] Yahoo mail
[ ] LINE
[ ] BBM
[ ] Lainnya (sebutkan) .............
8. Saya berharap perpustakaan UHAMKA dalam pengadaan buku menyediakan? (boleh jawab lebih dari satu) [ ] Form pengadaan tertulis [ ] Langsung berbicara kepada pustakawan [ ] Form pengadaan online [ ] Form pengadaan dalam OPAC [ ] Lainnya (sebutkan) ............. 9. Jenis koleksi apa saja yang anda harapkan tersedia dalam bentuk elektronik di perpustakaan UHAMKA? (boleh jawab lebih dari satu) [ ] E-journal
[ ] E-articles
[ ]E-book
[ ] E-journal UHAMKA
[ ] E-prosiding UHAMKA
[ ] Lainnya (sebutkan) .............
10. Jurnal online berlanganan apa saja yang ada harapkan tersedia di perpustakaan UHAMKA? (boleh jawab lebih dari satu) [ ] JSTOR
[ ] EMERALD
[ ] FAJ (Financial Analysys Journal)
[ ] ScienceDirect
[ ] JSR (Journal of Service Research)
[ ] MAKTABAH SYAMILAH
[ ] IJER (Indonesian Journal of Education)
[ ] Current Health Science Journal
[ ] Lainnya (sebutkan) .............