eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2014, 2 (2): 491-502 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2014
STUDI TENTANG INVESTASI CINA DI BIDANG INDUSTRI TRANSPORTASI TRUK DI INDONESIA TAHUN 2005-2012 Ani Endrawati1 NIM.0702045130
Abstract Ani Endrawati, NIM. 07.020.45130, Thesis title Chinese Study Of Chinese Investmenton TheTruckTransportation IndustryInIndonesia In 2005-2012, under guidance Chairul Aftah, S. IP, MIA as Supervisor I and Yuniarti, S. IP, M.Si as Supervisor II, International Relations Studies Program, Faculty of Social and Political Sciences, University Mulawarman 2014.This research purpose is to know how about the study of Chinese investment, especially investment approach concept truck with MNC and FDI, China's investment engaged in truck transportation in Indonesia is likely to increasedue to the heavy transport level needs infrastructure development needs in the country starting from the year 2005 to 2012. This researches type is descriptive analytic, that China's increased investment in the transport sector in Indonesia is quite signifikan truck from year to year to make Indonesia depends on the country In addition. The data presented in this study is primary data that secondary data, which the authors obtained from a variety of books such as, magazines, articles, journals, and newspapers relating to the subject of research. Data collection techniques sourced from a number of literature (Library Research) relevant to the research that is being studied in the writing of research (through books, journals, and access of internet media). Technical analytic of this research using qualitative method , with the deep survey about certain case, and by relevant data analyzed according to the research it self. This secondary data based on the interpretation of primary data and some relevant literature concerned with the problem of the researches, literature get in books, journals, and internet access. The result of this research showed that China captures a substantial investment opportunities in this country because Indonesia has alot of infrastructure projects, political stability is good, and certainly Indonesian lot will depend on the state's transportation needs. Keyword : Truck, Investation, China 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 2, 2014: 491-502
Pendahuluan China merupakan salah satu negara besar di Asia Pasifik. Sejarah negara ini yang menonjol salah satunya adalah di bidang perekenomian yang kian semakin berkembang pesat. Perekonomiannya di dorong oleh banyaknya investasi diluar negara, salah satunya di Indonesia. Investasi China masuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1980an di sektor migas. Seiring perkembangannya dari tahun 1980 sampai dengan 1995 perkemnbangan investasinya tidak saja dalam sektor migas tetapi mulai berinvestasi di sektor-sektor lain seperti di sektor energi,Industri,infrastruktur,dan pertanian.tetapi investasi china pada saat itu hanya sebesar 3,1 %. Investasi China masuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1980an di sektor migas. Seiring perkembangannya dari tahun 1980 sampai dengan 1995 perkemnbangan investasinya tidak saja dalam sektor migas tetapi mulai berinvestasi di sektor-sektor lain seperti di sektor energi, Industri, infrastruktur, dan pertanian, Investasi China sangat erat kaitannya dengan hubungan antara China dan Indonesia. hubungan kedua negara ini berjalan cukup baik dan mengalami peningkatan di berbagai bidang. Terutama di bidang ekonomi dan investasi. Setelah runtuhnya rezim orde baru pada masa kepemimpinan Soeharto di Indonesia, hubungan kedua negara pun justru meningkat tajam. Hubungan tersebut berimbas baik dari adanya kerjasama ASEAN - China, dimana telah diadakan kesepakatan kerjasama ekonomi khususnya dalam investasi. Sehingga adanya peningkatan dari kerjasama ini berdampak positif pada Indonesia, yaitu aliran ODI yang masuk ke Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan China yang masuk ke Indonesia(Sindo, Perkembangan Analisis Investasi China, tahun 2011, hal.12) Investasi negara ini mulai mengalami peningkatan sejak diberlakukannya ASEANChina Free Trade Agreement ( ACFTA ) tahun 2004. Pada hakekatnya ACFTA mengandung makna terbukanya pasar bersama para pelaku usaha didalam satu kawasan tertentu. Berarti tidak bisa dipungkiri akan menciptakan persaingan persaingan yang semakin tajam. Berkembangnya perdagangan dalam ACFTA menjadikan volume perdagangan antara Indonesia – China meningkat. Namun tingkat investasi China di Indonesia juga kian meningkat. Kenaikan impor dari produk barang modal dan bahan baku yang berasal dari China juga seiring dengan meningkatnya investasi di Indonesia. Investasi China yang meningkat sebesar 28,2 % pertahunnya menunjukkan bahwa pemanfaatan investasi lebih tinggi seiring dengan implementasi ACFTA. China adalah investor terbesar kelima di Indonesia dengan nilai investasi USD7,4 miliar. Investasi di luar sektor minyak dan gas, bernilai USD170 juta (38 proyek) tahun 2003, dan meningkat menjadi USD205 juta (80 proyek) di tahun 2005. Investasi China juga tidak terlepas dari hubungannya dengan Indonesia yang dapat dirasakan di semua bidang, terutama di bidang ekonomi. Hubungan ini mengantarkan pada peningkatan kerjasama di berbagai bidang. Hubungan 492
Studi Tentang investasi cina di bidang industri transportasi truk di indonesia (Ani Endrawari)
bilateral antara China dan Indonesia terus meningkat. Hal ini tercermin dari meningkatnya nilai perdagangan kedua negara, yang pada tahun 2008 mencapai US$ 31 miliar.( http://www.bappenas.go.id/node/116/2468/hubungan-bilateralindonesia---china-terus-meningkat-/, diakses 01 Februari 2012, pkl.12.37 wita) Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan china berinvestasi di Indonesia antara lain adalah situasi politik dan ekonomi yang stabil.Kestabilan politik di Indonesia menjadi pertimbangan utama bagi para investor China untuk menanamkan modalnya. Mengingat bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan. Selain China, banyak investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia karena Indonesia memiliki stabilitas politik dalam jangka waktu yang sangat panjang dan China sangat memahami situasi politik di negara ini. Oleh sebab itu China berani berinvestasi di Indonesia.( Arie Dewanto, Makalah Surat Kabar Untuk Tanah Air, Bandung, 2012, hal.09) Sedangkan Kestabilan ekonomi dapat dikatakan stabil jika system keuangannya kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi. Stabilitas perekonomian sangat penting untuk memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi,begitu pula china berinvestasi di Indonesia karena pendapatan nasional di Indonesia cenderung stabil dan daya beli masyarakatnya pun meningkat hal ini yang selalu mendorong tumbuhnya investasi China di Indonesia. Karena keuntungan terbesar didapat dari selera masyarakat Indonesia yang selalu mengikuti trend. Pemerintah China menilai Indonesia sebagai negara tujuan investasi yang sangat menarik. Indonesia dan China adalah dua negara dengan posisi yang sangat penting di dunia. Kedua negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat. Untuk itu, pemerintah China berharap kedua negara bisa terus menjalin hubungan, baik di bidang perekonomian maupun budaya ( http:/organisasi.org/definisi-pengertiankebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal-instrumen-serta-penjelasannya, diakses 16 Desember 2012 ). Salah satu investasi China di Indonesia bergerak di bidang industri transportasi truk. Investasi truk tersebut mucul pertama kali Indonesia sejak awal tahun 2005, dengan merek Foton, Geely dan Greaw Wall. Mereka berambisi menjadikan Indonesia sebagai pasar strategisnya Banyaknya truk China di Indonesia menjadi ketertarikan para pebisnis lokal, karena truk China 40% lebih murah dibandingkan dengan produk truk Jepang, sehingga pebisnis dapat meraih keuntungan dengan memasarkan produk truk tersebut di Indonesia.( http:// www .bisnis .com/articles/2005/09/11/mobil-truk-china, diakses 09 Juni 2014 pkl.12.27 wita) Truk China mengadopsi khusus truk derek berkualitas tinggi. Realisasi investasi dari China ke Indonesia mengalami kenaikan, yakni rata-rata sebesar 50 juta dollar AS per tahun pada tahun 2005 hingga 2008 termasuk dalam sektor industri alat angkutan, truk. Nilai investasi dalam sektor ini mencapai US$ 100. Indonesia memerlukan banyak truk, karena menurut Ketua umum organisasi pengusaha angkutan darat (ORGANDA) Eka Sari Lorena mengatakan saat ini di butuhkan 493
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 2, 2014: 491-502
90.000 unit truk untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di beberapa tahun mendatang. ruk menjadi suatu kebutuhan yang paling penting di Indonesia karena banyaknya daerah pertambangan dan perkebunan di Indonesia membutuhkan truk untuk mendukung pembangunan ekonomi. (http://www.truk-bus.com/ index.php/ news-list, diakses 25 juli 2012) First Automobile Works adalah truk buatan China yang dipasarkan di Indonesia melalui agen tunggal pemegang merek PT. Gaya Makmur Mobil. Di China, pabrik truk selain memproduksi merek nasional seperti FAW, Jiefang, Xiali, Hongqi, juga memproduksi produk join venture seperti mobil penumpang VW, Audi, Toyota, dan Mazda untuk dipasarkan di China. Selain FAW jenis truk China yg lainnya seperti JAC,Sinotruk yang memiliki dua jenis yaitu Howo dan Hova,yang juga dipasarkan di Indonesia melalui agen tunggal PT. Intraco Penta Tbk ( INTA Group). Selain itu, Shacman truk asal China yang juga di pasarkan di Indonesia melalui agen tunggal Heavy duty truck PT. Shacmindo Perkasa. Pada tahun 2010 Truk china tercatat mampu memproduksi hingga 2 juta unit, baik mobil komersial maupun mobil penumpang dan juga dipasarkan ke 70 negara di dunia. Truk ini sangat tepat dipasarkan di Indonesia karena harganya yang relatif lebih murah bila dibandingkan truk Jepang dengan spesifikasi teknis yang setara, yaitu dengan harga sekitar US$46.000-US$260.000. Kelebihan truk China adalah Keunggulan truk china yang mengadopsi teknologi dari Eropa ini yaitu kualitas yang cukup tinggi hampir menyamai seperti Reduction Gear, Differential Lock, Double Circuit Full Airbrake. Selama satu tahun lebih truk China mampu terjual sebanyak 350 unit. Adapun kekurangannya yaitu truk China sangat boros bahan bakar solar dibandingkan truk Jepang dan Eropa.( http:/ / mobil sportku .com/berita/news/atpm/7055-mobil-truk-china-di-indonesia-semakin-laris, diakses 25 Juli 2012, pkl.10.42 wita) Realisasi investasi China tahun 2007 adalah 20 proyek dengan nilai 29 juta dollar AS dan tahun 2010 menjadi 113 proyek dengan nilai 174 juta dollar AS. Dilihat dari keseluruhan PMA yang masuk ke Indonesia tahun 2010, jumlah investasi China masih sangat kecil. Total PMA mencapai 3.081 proyek dengan nilai 16.215 juta dollar AS. Bidang-bidang investasi mereka cukup luas, yakni pertambangan, energi, konstruksi, pertambangan, kantor perwakilan bank, pelayaran dan perdagangan, serta telekomunikasi. Yang menarik adalah tidak ditemukan investasi China langsung di bidang industri manufaktur. Ini sesuai dengan rencana investasi China ke depan, yakni energi, kontraktor, perbankan, perkebunan, dan telekomunikasi.( http://www.theglobal-review. com/content _ detail. php? Lang = id &id=4784&type=6#.UxS15-dHI0k, diakses 03 Maret 2014) Ada pun potensi pendukung investasi cina di Indonesia adalah Banyaknya Proyek Pembangunan di Indonesia.Indonesia masih harus banyak melakukan peningkatan pembangunan, seperti perbaikan jalan, jembatan, gedung – gedung serbaguna, namun harus terkendala oleh terbatasnya dana. Terbatasnya sumber dana pemerintah untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia mendorong pemerintah untuk menarik modal baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri, yaitu melalui investasi Dalam Negeri (Penanaman Modal Dalam Negeri) 494
Studi Tentang investasi cina di bidang industri transportasi truk di indonesia (Ani Endrawari)
dan Investasi Luar Negeri (Penanaman Modal Luar Negeri). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorb -faktor yang mempengaruhi penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal dari luar negeri di Indonesia. Hal ini adalah potensi bagi China untuk melakukan investasi di Indonesia, melihat banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh negara tersebut.dan Pengetahuan dan teknologi yang canggih merupakan potensi keunggulan China. Banyak negara di belahan dunia mengakui keahlian China di bidang ini, terutama dalam hal merakit barang dengan kreatifitas sendiri bahkan membuat duplikat barang seperti halnya elektronik hingga benda bergerak seperti motor hingga truk. Kemampuan China dalam memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi dengan didukung oleh alat teknologi canggih turut membantu produk lokal China laku di pasaran tempat negara ini berinvestasi. China terus menerus mengembangkan pengetahuan dan teknologinya guna menunjang perekonomian domestik. Terkait dengan potensi ini tidak terlepas dari keberhasilan China merakit truk dengan berbagai macam model serta kelebihan truk – truk yang dibuatnya. Truk – truk kemudian dibawa ke negara tujuan investasi untuk dipromosikan, bahkan China mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologinya kepada pihak - pihak yang mengelola dan mengembangkan penjualan truk – truknya di Indonesia dengan membangun sebuah pabrik di daerah Jawa, Cikarang dan Serang untuk terus melancarkan penjualan truk – truk kepada pelanggan di Indonesia. Kecanggihan teknologi dan pengetahuan China ini yang paling berpotensi untuk berinvestasi di Indonesia, karena hal ini merupakan kelebihan bagi China untuk meraih keuntungan ekonomi yang seluas – luasnya. Sehingga negara – negara yang merupakan tujuan investasinya akan mendapat keuntungan pengetahuan dan dana investasi dari China.( http://www.bisnis.com/articles/truk-china-di-pasar-lokal, diakses 25 Juli 2012, pkl.13.22 wita)
Kerangka Dasar Konsep 1. Konsep FDI ( Foreign Direct Investment ) FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. FDI bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (home country) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country) baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dimulai dimana penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.Biasanya, FDI terkait dengan investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian atau konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan; atau konstruksi peralatan atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman kembali modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman jangka pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya juga dikategorikan sebagai investasi langsung. Kini mulai muncul corak-corak baru dalam FDI seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi. Sebagian besar FDI ini merupakan kepemilikan penuh atau hampir penuh dari sebuah perusahaan. 495
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 2, 2014: 491-502
Termasuk juga perusahaan-perusahaan yang dimiliki bersama (joint ventures) dan aliansi strategis dengan perusahaan-perusahaan lokal. Joint ventures yang melibatkan tiga pihak atau lebih biasanya disebut sindikasi (atau ‘syndicates’) dan biasanya dibentuk untuk proyek tertentu seperti konstruksi skala luas atau proyek pekerjaan umum yang melibatkan dan membutuhkan berbagai jenis keahlian dan sumberdaya. Istilah FDI biasanya tidak mencakup investasi asing di bursa saham.(Dhaniswara K.Harjono.2007) Menurut Moehtar Mas’oed, kata investasi memiliki pengertian yang lebih luas karena dapat mencakup baik investasi langsung (direct investment) maupun investasi tidak langsung (portfolio investment), sedangkan kata penanaman modal lebih mempunyai konotasi kepada investasi langsung. Penanaman modal baik langsung atau tidak langsung memiliki unsur-unsur, adanya motif untuk meningkatkan atau setidak-tidaknya mempertahankan nilai modalnya.(Moehtar mas’oed 1990) Menurut Ida Bagus Rahmdi Supancana, Investasi secara langsung (Foreign Direct Investment) adalah selalu dikaitkan adanya keterlibatan secara langsung dari pemilik modal dalam kegiatan pengelolaan modal. Dalam penanaman modal secara langsung, pihak investor langsung terlibat dalam kegiatan pengelolaan usaha dan bertanggung jawab secara langsung apabila terjadi suatu kerugian ( Ida Bagus, 2006 ). Dalam penanaman modal secara langsung, pihak investor langsung terlibat dalam kegiatan pengelolaan usaha dan bertanggung jawab secara langsung apabila terjadi suatu kerugian (N. Rosyidah Rakhmawati, 2003 ). FDI kini memainkan peran penting dalam proses internasionalisasi bisnis. Perubahan yang sangat besar telah terjadi baik dari segi ukuran, cakupan, dan metode FDI. Perubahanperubahan ini terjadi karena perkembangan teknologi, pengurangan pembatasan bagi investasi asing dan akuisisi di banyak negara, serta deregulasi dan privatisasi di berbagai industri. Berkembangnya sistem teknologi informasi serta komunikasi global yang makin murah memungkinkan manajemen investasi asing dilakukan dengan jauh lebih mudah. Pengaruh terbesar FDI ini ada di negara-negara berkembang, dimana aliran FDI telah meningkat pesat dari rata-rata di bawah $10 milyar pada tahun 1970an menjadi lebih dari $200 milyar pada tahun 1999. Di antara negara-negara lainnya, Cina adalah negara tuan rumah terbesar bagi FDI. Perusahaan-perusahaan multinasional besar dan konglomerat-konglomerat masih menjadi bagian terbesar dari FDI (sumber: UNCTAD). Negara-negara ASEAN dengan penghasilan menengah seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Filipina kini tengah menghadapi tantangan utama untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik mereka sebagai tuan rumah bagi FDI dalam lingkungan ekonomi yang berubah dengan pesat. Patut dicatat pula bahwa dana Bantuan Pembangunan Luar Negeri atau ODA (Overseas Development Assistance) dulunya adalah sumber utama dana pembangunan di banyak negara berkembang. Namun, pada tahun 2000 total ODA hanya tinggal setengah dari jumlahnya sebelum tahun 1990an. (http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/10/18/fdi-foreign-direct-investment-diindonesia/ ).
496
Studi Tentang investasi cina di bidang industri transportasi truk di indonesia (Ani Endrawari)
Pembiayaan swasta (privat), melalui FDI, telah menjadi sumber terbesar dari dana pembangunan. Peningkatan luarbiasa FDI ini adalah akibat dari pertumbuhan pesat perusahaan-perusahaan transnasional dalam ekonomi global. Pemerintah sangat memberi perhatiaan pada FDI karena aliran investasi masuk dan keluar dari negara mereka bisa mempunyai akibat yang signifikan. Para ekonom menganggap FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi karena memberi kontribusi pada ukuran-ukuran ekonomi nasional seperti Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), Gross Fixed Capital Formation (GFCF, total investasi dalam ekonomi negara tuan rumah) dan saldo pembayaran. Mereka juga berpendapat bahwa FDI mendorong pembangunan karena bagi negara tuan rumah atau perusahaan lokal yang menerima investasi itu FDI menjadi sumber tumbuhnya teknologi, proses, produk sistem organisasi, dan ketrampilan manajemen yang baru. Lebih lanjut, FDI juga membuka pasar dan jalur pemasaran yang baru bagi perusahaan, fasilitas produksi yang lebih murah dan akses pada teknologi, produk, ketrampilan, dan pendanaan yang baru. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru,pembukaan tanah baru dan sebagainya. Investasi juga di artikan sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh para pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan membina industri- industri. Dalam investasi bagi China, Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri, yaitu lahan yang luas dan sumber daya alam yang melimpah. Indonesia merupakan negara yang memproduksi batu bara yang besar, sedangkan China membutuhkan batubara yang besar bagi kebutuhan – kebutuhan industri. Karena itu China banyak berinvestasi ke Indonesia. 2. Konsep MNC Karena begitu banyaknya karakterisitik multinational cooperation maka sangat sukar untuk memberikan definisi yang dapat mencakup semua kritera sehingga suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus dipenuhi sehingga perusahaan tersebut dapat digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua aktivitas yang mendatangkan pendapatan di beberapa negara sedang yang lain memberi definis lebih pragmatif seperti misalnya jumlah negara dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang dilakukan oleh cabang-cabangnya di negara lain. Untuk lebih sederhana baiklah MNC diberikan definisi sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak di beberapa negara, cabang di luar negeri, tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk tetapi juga operasi dari kegiatan cabang tersebut di kontrol dan diawasi oleh perusahaan induk. Seorang sarjana Robert Gilpin (1985) mendefinisikan sebagai perusahaan besar yang memiliki dan mengelola unit-unit ekonomi di dua negara atau lebih.(Robert Gilpin 1985) Pada umumnya MNC dimiliki oleh para pengusaha perorangan atau swasta seperti misalnya Ford di Amerika, yang dimilik oleh pemerintah seperti Petronas di Malaysia, Pertamina di Indonesia. Tujuan didirikannya MNC adalah untuk 497
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 2, 2014: 491-502
menjamin biaya-biaya produksi sekecil mungkin, sehingga motif penumpukkan modal dapat dicapai dalam waktu yang singkat. Tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui pemilihan lokasi yang menjamin efisiensi yang paling tinggi dan faktor-faktor produksi. Pertimbangan efisiensi tersebut juga mencakup konsepsi-konsepsi perpajakkan dan biaya-biaya lingkungan dari negara-negara yang menjadi lokasi. Multinational Corporation (MNC) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan menjual suatu barang atau jasa yang berada lebih dari satu negara. Bentuk umumnya ada perusahaan induk (holding company) di suatu negara dengan beberapa anak perusahaan (subsidiaries) di negara lain, yang umumnya kegiatan meliputi trading or manufacturing. Ciri khasnya MNC: perusahaan harus membuat keputusan-keputusan mengenai pendapatan dalam berbagai jenis valas yang akan mempengaruhi berbagai operasi perusahaan. Sehingga melihat multi atau tidaknya perusahaan bukan dari besarnya asset tetapi dari operasionalnya. MNC yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana dari banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik. Menurut Robert Gilpin, salah satu masalah yang kerap kali ditemukan adalah persaingan antara MNC baik MNC yang berasal dari home country maupun dari host country. Untuk mengurangi persaingan itu, Gilpin mengajukan solusi yaitu melakukan kerjasama dalam berbagai bentuk seperti usaha joint venture. Menurutnya, walaupun perusahaan –perusahaan dapat bekerjasama dalam satu sektor namun mereka akan tetap bersaing di sektor yang lain ( Robert Gilpin, 2001 ). Menurut Raymond Vernon, semakin meningkat usaha dari MNC maka semakin meningkat pula tuntutan dari pemerintah host country untuk bekerja sama dengan mitra lokal. Vernon menambahkan apabila tuntutan kerjasama tersebut kurang ditanggapi, maka pemerintah host country akan mendorong perusahaan – perusahaan lokal untuk bersaing dengan MNC yang bersangkutan Menurut Vernon, meningkatnya intervensi pemerintah host and country menimbulkan permasalahan multiple jurisdiction. Vernon mengajukan solusi bahwa masalah multiple jurisdiction diselesaikan apabila adanya rejim internasional yang dapat mengakomodir kepentingan mereka dalam bentuk perjanjian internasional.(Raymond Vernon 1971) Menurut Theodore H Cohn, bahwa MNC adalah perusahaan yang memiliki, mengendalikan produksi, distribusi, dan pemasaran paling tidak di dua negara. Sedangkan dalam sebuah majalah Fortune, MNC ialah perusahaan yang memiliki jumlah penjualan produknya di pasar internasional mencapai 20% dari total penjualan.(Theadore H Cohn ) Hasil investasi ini menunjukkan bahwa meskipun truk – truk China sempat mengalami pasang surut, namun tetap saja banyak yang meminati produk buatan
498
Studi Tentang investasi cina di bidang industri transportasi truk di indonesia (Ani Endrawari)
China ini khususnya FAW dan Foton, bahkan setelah tahun 2012, memasuki tahun 2013 penjualan truk – truk China justru meningkat tajam sebanyak 60 %.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif analitik yaitu menjelaskan dan menganalisis studi investasi China di bidang industri transportasi truk di Indonesia tahun 2005-2012. Data yang disajikan merupakan data primer dan skunder yang diperoleh melalui telaah pustaka yakni dengan mengumpulkan data – data seperti buku, media massa, artikel termasuk jurnal dan situs – situs dari internet. Teknik analisa data yang digunakan adalah data kualitatif.
Hasil Penelitian Pasar China terbuka untuk seluruh produk Indonesia. China menghindari praktik proteksionisme yang diberlakukan di berbagai negara. Praktik ini dampaknya buruk bagi perdagangan internasional yang seharusnya didasarkan pada peraturan WTO. Oleh karena itu, China memproduksi hingga 2 juta unit truk yang dipasarkan ke 70 negara di dunia. truk china sangat tepat dipasarkan di Indonesia karena harganya yang relatif lebih murah, dengan spesifikasi teknis yang setara, yaitu dengan harga sekitar US$46.000-US$260.000. Indonesia merupakan negara yang dapat menjadi prioritas relokasi industri dari China.( http: // . www.indonesiaCompenies News_China.htm,diakses 02 Maret 2012 pkl.17.12 wita). Melihat besarnya kebutuhan Indonesia ini, maka kerjasama kedua negara diperkuat melalui sebuah memorandum pada bulan Maret tahun 2002 di Beijing, antara perusahaan induk dari Indonesia yaitu PT Intraco Penta Tbk. (INTA Group) menandatangani memorandum kerja sama (MoU) dengan China National Heavy Truck Company (CNHTC) yang merupakan induk perusahaan truk merek Sinotruk di Beijing, China. dari kesepakatan tersebut China bersedia berinvestasi di Indonesia khususnya pada sektor jasa transportasi angkutan truk senilai 17 Miliar dollar Amerika. Perjanjian tersebut juga difokuskan pada kerja sama pembangunan infrastruktur, yang merupakan signifikansi strategis. . Isi Memorendum Of Understanding kedua negara tersebut meliputi (http;//www.bjreview.com.cn/world,diakses 02 Maret 2014) 1.China bersedia memberikan dana untuk teknologi dalam pembangunan infrastruktur dalam negeri Indonesia. 2.Kedua negara sepakat melakukan usaha patungan untuk membangun perakitan truk di Indonesia. Kesepakatan ini dilakukan dengan kerjasama perusahaan China dan perusahaan di Indonesia, dengan cara membentuk perusahaan joint venture guna persiapan pendirian pabrik perakitan Sinotruk di Indonesia yang akan menelan dana sekitar US$ 100 juta.
499
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 2, 2014: 491-502
Kesepakatan kerjasama antara ASEAN dan China (ACFTA) merupakan peluang bagi Indonesia. Dengan ACFTA Indonesia akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. dengan adanya ACFTA akses pasar bagi Indonesia akan terbuka luas. Indonesia akan memperoleh pangsa pasar hampir 6 kali lipat daripada pasar domestik. Indonesia juga berkesempatan untuk meraih investasi dari China yang saat ini Gross Domestic Product (GDP) menempati peringkat dua dunia dan memiliki cadangan devisa mencapai US$ 2,4 triliun, nilai terbesar di dunia.Truk China mengadopsi khusus truk derek berkualitas tinggi. Realisasi investasi dari China ke Indonesia mengalami kenaikan, yakni rata-rata sebesar 50 juta dollar AS per tahun pada tahun 2005 hingga 2008 termasuk dalam sektor industri alat angkutan, truk. Nilai investasi dalam sektor ini mencapai US$ 100.Kedua pemerintah terus menyepakati sejumlah proyek dalam mendukung pembangunan infrastruktur di tanah air. Supaya pembangunan infrastruktur di Indonesia berjalan dengan lancar, dibutuhkan banyak unit truk karena produk manufaktur berhubungan langsung dengan infrastruktur. Contohnya truk, ban, pembangkit listrik, terkait satu sama lain di bidang infrastruktur. Jadi Indonesia tidak harus lagi mengimpor truk untuk mendukung pembangunan.( http://.www. Indonesian Companies News _ China.htm, diakses 02 Maret 2012, pkl.17.12 wita) Pada tahun 2005, pasar truk China di Indonesia optimis berkembang, ini karena banyaknya pembangunan infrastruktur dan pertambangan serta perkebunan di Indonesia, optimis kontruksi logging dan lainnya, infrasrtrukur kontruksi Indonesia. Pabrik Sinotruk China melalui dealernya PT. IPW ( Intraco Penta Wahana ) memperkenalkan truk – truk mereka pada perusahaan perkebunan di Sumatera Utara melalui Launcing Sinotruk dalam pergelaran Inta Roadshow pada tahun yang sama (tahun 2005). Pasar truk di Sumatera sangat menarik perusahaan otomotif asing. Sumatera Utara merupakan pasar yang paling menarik bagi truk China karena potensinya sangat besar mengingat banyak usaha perkebunan kelapa sawit, transportasi, kontraktor, pertambangan serta kehutanan, dan di wilayah ini ada 1.500 unit truk Sinotruk yang memenuhi kebutuhan proyek.( http://trukmurah.blogspot.com/feeds/post/default?alt=rss, diakses 26 Mei 2014) Pada tahun 2006, 111 truk Compactor dari China dipakai untuk mengangkut sampah dan dikirim secara bertahap ke ibukota Jakarta sebanyak 105 unit. Investasi truk China di Indonesia ini memenuhi kebutuhan Dinas kebersihan, yang telah memiliki 737 truk sampah dari berbagai jenis. Pada tahun yang sama pula, truk China dari joint venture dengan VW, Audi dan FAW memenuhi kebutuhan pembangunan proyek jalan dan pertambangan di kawasan Kalimantan sebanyak 3000unit.(http://beritasore.com/2011/05/24/sumut-pasar-empuk-truk-china, diakses 26 Mei 2014). Secara nasional, tahun 2007 untuk truk China tersebut mampu meraih pangsa pasar 10% atau sekitar 2.000 unit dengan pasar di Jawa, Kalimantan dan Sumut dibanding tahun 2006 yang hanya mencapai 8%. Pembelian satu unit truk China ( Sinotruck) mendapatkan garansi mesin 100.000 km.(http:// beritasore .com /2011/05/24/sumut-pasar-empuk- truk-china, diakses 26 Mei 2014)
500
Studi Tentang investasi cina di bidang industri transportasi truk di indonesia (Ani Endrawari)
Pada tahun 2008 PT. Gaya Makmur Mobil mendatangkan sejumlah unit Dump Truck FAW untuk Trial di Jobsite tambang batubara di Kalimantan Timur, dan terbukti tangguh di daerah tambang batubara. Karena itu PT. GMM ini kemudian bekerjasama Heavy Duty Truck FAW dengan menjadi agen tunggal merek (ATPM) FAW di Indonesia. Pada tahun yang sama, Indomobil Group yang membawahi anak perusahaan PT. Indobuana Autoraya selaku Agen Tunggal Pemegang Merek ( ATPM ) mengeluarkan produk Foton yang merupakan produk asal China. Walaupun tidak besar, tahun ini Foton bisa dilego hingga 1.200 unit. Banyak orang menggunakan truk China ini karena dari segi model tidak ada masalah, teknologi sudah euro 2 dan harga juga yang kompetitif. Masuknya Indomobil di segmen truk di kelas 5 ton tidak terlepas dari tingginya permintaan di sektor perkebunan yang sering memakai truk ukuran di kelas ini. Indomobil berhasil membidik daerah Jawa untuk menekan naiknya penjualan truk ini. Diluar Jawa truk ini menjadi penetrasi utama karena sektor perkebunan yang berkembang. Tahun 2008 ini pertumbuhan penjualan truk khususnya untuk kategori II dan kategori III bisa mencapai 40% dari tahun sebelumnya. Foton didatangkan dalam bentuk CKD dari China dengan kandungan lokal 20%. Pihak Indomobil berinvestasi Rp. 1 Miliar untuk perakitan body dan basis dengan kapasitas produksi 8.000 unit per tahun. Karena inilah Indonesia dilirik oleh China karena pasarnya yang besar dan kebutuhan pembangunan infrastruktur yang masih memerlukan banyak truk. (http://m.detk.com /finance/read /2008/04/123925/929879/4, diakses 26 Mei 2014) Pada tahun 2009 PT. Indomobil sukses melalui anak perusahaannya yaitu PT. Indobuana Autoraya (IBAR) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) meluncurkan truk Foton BJ1039V3JD3-B. Truk kelas 5 ton ini dibandrol pada harga 105 juta (on the road)diluar karoseri. Mesin yang diusung oleh truk China ini memakai mesin diesel 2.771 cc dengan 4 silinder turbocharger bertenaga 92,5 PS dengan standar euro 2. Juga dilengkapi kabin yang nyaman seperti tempat duduk yang memakai sistem reclining dilengkapi juga ELR Safety Belt. Bobot isinya (gross vechile weight) mencapai 5.100 kg dengan curb weight 1670 kg serta luasan dimensi yang luas yaitu 4.700x1695x2050 mm. Truk Foton merupakan truk buatan Beiqi Foton Motor Co Ltd berpusat di China yang merupakan perusahaan otomotif terbesar dengan kapasitas produksi mencapai 600.000 unit per tahun yang mencakup beberapa jenis kendaraan roda empat seperti truk heavy duty, double cabin , SUV, MPV, dan lain – lain. Untuk memperlancar penjualan truk China ini, PT. IBAR menggandeng lembaga pembiayaan satu group yaitu Indomobil Finance yang terbesar di 18 outlet di seluruhIndonesia.(http://.m.detik.com/finance/read/2008/04/25/192436/929733/4/, diakses 26 mei 2014) Pada tahun 2010, pabrik FAW telah memproduksi 2.000 unit gabungan Commercial Vechile dan Passanger Car. Karena itulah FAW disebut sebagai produsen nomor satu China. PT. GMM memasarkan FAW Trucks ke berbagai segmen pasar seperti Mining ( batubara, nikel, pasir kwarsa, dll ), Forestry ( logging dan pulp ), Land Transportation ( Angkutan peti kemas, cargo umum, dll ) Construction ( Ready mix, Cargo Khusus, dll ), Oil & Gas field ( Crane, Tandum 501
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 2, 2014: 491-502
Truck, Fokko Truck dll ), dan kendaraan niaga special purpose lainnya (http://trukmurah.blogspot.com/feeds/post/default?alt=rss, diakses 26 mei 2014 ) Masuknya truk China di Indonesia, melalui Dongfeng Liuzhou Motor Co Ltd, pabrik Dongfeng mengekspor 300 unit truk merek dongfeng chenglong pada Desember 2011, dilakukan rutin setiap bulan hingga memasuki tahun 2012. Karena permintaan Indonesia semakin besar. Merek ini selain memproduksi truk di Indonesia juga melakukan ekspor ke Aljazair, Arab Saudi, dan Filiphina. Perusahaan basis ini terletak di Liuzhou, Guangxi, China. Truk Dongfeng ini di ekspor pula dengan kelas medium seperti Chenglong LZ 5252 GJBM, Chenglong LZ 3253 QDJ. Ekspansi produk truk China ke pasar Indonesia dianggap menjadi ancaman secara tidak langsung bagi industri komponen Indonesia karena harga truknya 40% lebih murah dibandingkan dengan produk truk Jepang. Harga truk China yang sangat murah itu bisa merusak pasar kendaraan komersial di Indonesia karena konsumen dikhawatirkan akan berpaling dari produk Jepang ke China.(http://m.bisnis.com/industri/read/20111212/257/56248/truk-china-pasarlokal, diakses 26 mei 2014) PT.Intraco Penta Tbk (INTA) melakukan penjualan 650 Sinotruk produksi China pada tahun 2012. Perseroan tersebut sudah melakukan kerjasama dengan produsen truk asal China tersebut berbarengan dengan peresmian anak usahanya, PT. Intraco Penta Wahana. Jenis truk – truk tersebut antara lain HOWO dengan varian 6x4 dan 8x4, 371 dan 290 HP dan HOVA Mine Tipper 6x4, 420 HP. Kenaikan total penjualan truk alat berat INTA 89,22% dari 835 unit di tahun 2010 menjadi 1.580 unit di tahun 2011. Sinotruk yang bekerjasama dengan INTA Group merupakan merek dari CNHTC ( China National Heavi Duty Truck Company ) yang erupakan produsen heavy truck kelas dunia untuk pasar pertambangan, kontruksi, inftrastruktur, perkebunan, kehutanan, dan bahkan militer. Perusahaan ini melayani pelanggan truk di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dalam bentuk produk dan layanan purna jual.( http://m.detik.com/finance/read/2012/02/07/170200/1836553/6/, diakses 26 mei 2014 ) Potensi yang Mendukung Investasi China ke Indonesia Banyaknya Proyek Pembangunan di Indonesia Indonesia masih harus banyak melakukan peningkatan pembangunan, seperti perbaikan jalan, jembatan, gedung – gedung serbaguna, namun harus terkendala oleh terbatasnya dana. Terbatasnya sumber dana pemerintah untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia mendorong pemerintah untuk menarik modal baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri, yaitu melalui investasi Dalam Negeri (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan Investasi Luar Negeri (Penanaman Modal Luar Negeri). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorb -faktor yang mempengaruhi penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal dari luar negeri di Indonesia. Hal ini adalah potensi bagi China untuk melakukan investasi di Indonesia, melihat banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh negara tersebut. 502
Studi Tentang investasi cina di bidang industri transportasi truk di indonesia (Ani Endrawari)
China dan Indonesia bekerjasama untuk tiga proyek besar, yaitu pembangkit listrik di Pare Pare, serta jalan tol di Bandung dan Medan. Infrastruktur adalah sektor yang paling diperlukan Indonesia. China siap membantu. Beberapa proyek yang telah dikerjakan adalah pembangkit listrik tenaga uap batu bara di Bali, bekerja sama dengan perusahaan China, Huadian Co. Perusahaan ini juga punya pembangkit listrik di Padang. Semuanya berjalan sukses, dari segi lingkungan dan pengadaan listrik. Perusahaan ini adalah salah satu yang terbaik.( http://m.detik.com/finance/read/2012/02/07/170200/1836553/6/, diakses 26 mei 2014) Pengetahuan dan Teknologi China yang Canggih Pengetahuan dan teknologi yang canggih merupakan potensi keunggulan China. Banyak negara di belahan dunia mengakui keahlian China di bidang ini, terutama dalam hal merakit barang dengan kreatifitas sendiri bahkan membuat duplikat barang seperti halnya elektronik hingga benda bergerak seperti motor hingga truk. Kemampuan China dalam memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi dengan didukung oleh alat teknologi canggih turut membantu produk lokal China laku di pasaran tempat negara ini berinvestasi. China terus menerus mengembangkan pengetahuan dan teknologinya guna menunjang perekonomian domestik. Terkait dengan potensi ini tidak terlepas dari keberhasilan China merakit truk dengan berbagai macam model serta kelebihan truk – truk yang dibuatnya. Truk – truk kemudian dibawa ke negara tujuan investasi untuk dipromosikan, bahkan China mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologinya kepada pihak - pihak yang mengelola dan mengembangkan penjualan truk – truknya di Indonesia dengan membangun sebuah pabrik di daerah Jawa, Cikarang dan Serang untuk terus melancarkan penjualan truk – truk kepada pelanggan di Indonesia. Kecanggihan teknologi dan pengetahuan China ini yang paling berpotensi untuk berinvestasi di Indonesia, karena hal ini merupakan kelebihan bagi China untuk meraih keuntungan ekonomi yang seluas – luasnya. Sehingga negara – negara yang merupakan tujuan investasinya akan mendapat keuntungan pengetahuan dan dana investasi dari China.( http://www.bisnis.com/articles/trukchina-di-pasar-lokal, diakses 25 Juli 2012, pkl.13.22 wita) Hambatan China Berinvestasi di Indonesia Ada banyak kekhawatiran yang membuat investasi terhambat. Hambatan itu melebar dari korupsi, hingga sistem hukum yang tidak berfungsi hingga minimnya tranparansi di masyarakat. Tiga masalah yang dihadapi oleh perusahaan untuk melakukan investasi di Indonesia, yaitu pertama adalah infrastruktur, kedua adalah korupsi dan terakhir adalah regulasi yang tidak jelas. Banyak sekali faktor-faktor yang sebagian besar saling terkait satu sama lainnya dengan pola yang sangat kompleks yang menyebabkan lambatnya pemulihan investasi di Indonesia hingga saat ini. Faktor-faktor tersebut mulai dari yang sering disebut di media masa yakni masalah keamanan, tidak adanya kepastian hukum, dan kondisi infrastruktur yang buruk, hingga kondisi perburuhan yang 503
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 2, 2014: 491-502
semakin buruk.( Tulus Tambunan, dalam jurnal : Iklim Investasi di Indonesia, th.2006, hal.1) Berikut penjelasan dari hambatan – hambatan China berinvestasi di Indonesia : 1.Infrastruktur Walaupun potensi dan posisi Indonesia pada posisi yang paling dilirik banyak investor dari luar negeri, investasi di Indonesia masih terkendala oleh faktor fasilitas infrastruktur yang kurang memadai. Contohnya, Kalimantan memiliki potensi investasi yang sangat besar, sayangnya infrastruktur seperti listrik dan jalan disana masih belum memadai. Karena infrastruktur di Indonesia kurang memadai dan khususnya kurang persiapan dalam listrik dan penempatan. Sehingga waktu kedatangan truk – truk China yang akan dibawa ke lokasi tujuan tidak bisa ditargetkan kapan truk – truk tersebut sampai di tujuan, dan seringkali kedatangan truk – truk tersebut menjadi terlambat sampai berminggu- minggu. 2.Ketidakpastian Hukum di Indonesia Kasus korupsi di Indonesia setiap tahun semakin bertambah, banyak investor China yang sebenarnya ragu berinvestasi ke Indonesia. Karena kondisi hukum di Indonesia yang memberi peluang untuk melakukan tindak korupsi.Di Indonesia, pelaku usaha membutuhkan kepastian hukum serta kemudahan perizinan dan insentif yang layak, dan untuk masalah perizinan selalu dipersulit dan membuat investor mengalihkan dananya dari Indonesia. Ketidakpastian hukum di Indonesia membuat prngusaha truk China menjadi ragu menanamkan investasinya di Indonesia. Karena seringkali orang – orang di Indonesia menyalahkangunakan tanggungjawab yang diembankan oleh para pengusaha asal China. Contohnya saja, beberapa pengusaha di Indonesia yang sepakat mengelola usaha truk di beberapa wilayah menyalahgunakan keuangan untuk pribadi, dimana dana seharusnya diputar lagi untuk mengembangkan usaha truk di wilayah lain. Biasanya para koruptor tersebut tidak diberikan hukuman sebagaimana mestinya yang tertuang dalam undang – undang tentang sanksi bagi koruptor, yang ada para koruptor dapat keluar dalam hitungan kurang lebih setahun saja.( http://www.investor.co.id/home/soal-investasi-ri-perlu-belajar-dari china/41291, diakses 17 Maret 2014) 3.Tingkat Suku Bunga yang Cenderung Naik Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi. Di Indonesia, tingkat suku bunga cenderung naik, hal ini menjadi pertimbangan banyak calon investor yang ingin berinvestasi di Indonesia.Bila kenaikan suku bunga tidak stabil, maka besar kemungkinan pelanggan truk akan beralih pada dealer truk merek lain, karena pada saat kenaikan suku bunga terjadi jumlah harga truk China tidak beda jauh dengan jumlah harga truk merek lain seperti Hino dan Toyota. Terutama pada pelanggan yang mempunyai kontrak akad kredit pada pembelian truk, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan pelanggan terhadap 504
Studi Tentang investasi cina di bidang industri transportasi truk di indonesia (Ani Endrawari)
pembelian truk secara kredit karena tidak ada jaminan jangka fix tahunan untuk penetapan harga bagi pelanggan kredit jika suatu waktu suku bunga naik lagi.( http:// www investor. co.id/home/soal-investasi-ri-perlu-belajar-dari china/41291, diakses 17 Maret 2014) Investasi truk China di Indonesia mengalami pasang surut, bisa dilihat pada awal tahun 2005 ada 1.500 unit truk yang memenuhi kebutuhan wilayah Sumatera, dan mengalami peningkatan di tahun 2006, hal ini menandakan bahwa investasi China tentang truk di sangat disambut baik oleh Indonesia. Tetapi pada tahun 2007 mengalami penurunan disebabkan adanya persaingan penjualan dengan truk lain asal Korea. Dan keberhasilan kembali diraih pada tahun 2008 dengan angka penjualan sebanyak 40 %. Kemudian di tahun 2009 China berhasil lagi meningkatkan penjualan truknya seperti heavy duty, double cabin, SUV, MPV, sebanyak 600.000 unit di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa investasi truk China semakin membaik dan permintaan pelanggan akan truk juga semakin meningkat. Namun, pada tahun 2010 permintaan tersebut menurun menjadi 2000 unit pertahun dan penjualan mulai meningkat lagi menjadi 300 unit setiap bulan selama periode 2011 hingga 2012 dengan hitungan penjualan sebanyak 7.200 unit. Hasil investasi ini menunjukkan bahwa meskipun truk – truk China mengalami pasang surut, namun tetap saja banyak yang meminati produk buatan China ini khususnya FAW dan Foton, bahkan setelah tahun 2012, memasuki tahun 2013 penjualan truk – truk China justru meningkat tajam sebanyak 70 %. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Studi Tentang Investasi China Di Bidang Industri Transportasi Truk di Indonesia Tahun 2005 - 2012, adalah bagian dari kerjasama negara antara Indonesia dan China, dimana China menanamkan modalnya di Indonesia khususnya dalam bidang angkutan truk. China menangkap peluang investasi yang cukup besar di negara ini karena Indonesia mempunyai banyak proyek infrastruktur, stabilitas politik yang bagus, dan pastinya Indonesia banyak bergantung akan kebutuhan transportasi pada negara raksasa ini. Saran Berkaitan dengan penelitian ini, sedikitnya ada beberapa catatan penulis untuk Studi Tentang Investasi China Di Bidang Industri Transportasi Truk di Indonesia Tahun 2005 - 2012, yaitu: 1.Memberikan ketetapan proses prosedur pada setiap investor asing yang akan berinvestasi. Karena banyak contoh kasus investor asing berminat melakunkan investasi tetapi mereka tidak tahu awal prosedur dimulai dari lembaga yang mana yang harus di tuju. 2.Peran pemerintah harus ditingkatkan dalam setiap proyek yang dijalankan pihak swasta. Dalam setiap proyek yang akan dibangun, peran pemerintah sangatlah 505
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 2, Nomor 2, 2014: 491-502
kurang, hal ini menyebabkan proyek tersebut tidak berjalan atau terkesan majumundur. 3.Pemerintah harus tegas dan memberikan ketetapan hukum terlebih pada koruptor. Apabila hal ini terus diabaikan, negara manapun yang akan berinvestasi tidak menutup kemungkinan akan menunda atau memutuskan investasinya di Indonesia. Meskipun ada sebagian kecil beberapa negara hendak berinvestasi, namun hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara ketergantungan. Referensi Buku Bagus Rahmdi Supancana, Ida.2006 Kerangka Hukum dan Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia, Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Cohn, Theodore H. 2005. “Global Political Economy: Theory and Practise” Frontier, Endless .1996. “ Council on Competitiveness, Limited Resources: U.S. R&D Policy for Competitiveness ”. Washington: Council on Competitiveness Istijanto, Oei. 2009. “ Kiat Investasi Valas, Emas, Saham ” Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Jurnal Asia Road Network Menjangkau China, dalam: http://news.okezone.com/read/2007/12/27/19/70898/tnt-asia-roadnetwork-menjangkau-china, diakses 16 Juli 2012. “ China Penyerap Batu Bara Utama RI ”, Jurnal ( Online ), dalam: http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/1609/chinapenyerap-utama-batu-bara-ri, diakses 22-02-2012. Handri Thiono, Harian Kompas, dimuat http://www.danareksaresearch.com/ekonomi/publikasi-media/216-menu-options, diakses 26 Mei 2012. Ichwan Kuswandoko, “ Foreign Direct Investment ”, dalam: http://kuswan.wordpress.com/2011/05/18/foreign-direct-investment/, diakses 21 Februari 2012. Jurnal Online. Dipublikasikan tahun 2012. http://www.bappenas.go.id/node/116/2468/hubungan-bilateralindonesia---china-terus-meningkat-/, di akses 01 Februari 2012 506