EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Erlis Wijayanti1, Sri Hastuti Noer2, Rini Asnawati2
[email protected] 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika
ABSTRAK This research aimed to know the effectiveness of learning strategy of Think Talk Write considered by student’s mathematical communication ability. The population of this research was grade eighth students of Junior High School State 29 Bandar Lampung in academic year 2012/2013. The samples were chosen by purposive random sampling technique. The design of this research was pretestposttest control group design. Based on analysis of data, it was founded that gain of student’s mathematical communication ability with strategy of Think Talk Write was higher than gain of student’s mathematical communication ability with conventional learning, but the student’s mastery learning with strategy of Think Talk Write didn’t reach the target. Thus, it can be concluded that strategy of Think Talk Write was not effective considered by student’s mathematical communication ability. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi pembelajaran Think Talk Write ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik purposive random sampling. Desain dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan strategi pembelajaran Think Talk Write lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran konvensional, tetapi ketuntasan belajar siswa dengan strategi pembelajaran Think Talk Write tidak memenuhi target. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Think Talk Write tidak efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa. Kata kunci : efektivitas, kemampuan komunikasi matematis, think talk write
salah satunya adalah matematika.
PENDAHULUAN Pendidikan
terasa
semakin
Matematika perlu diberikan kepada
penting ketika seseorang memasuki
peserta didik mulai dari sekolah
kehidupan masyarakat dan dunia
dasar untuk membekali siswa dengan
kerja, ilmu dan pengetahuan yang
kemampuan
didapat di pendidikan membantunya
logis, analitis, sistematis, kritis, dan
untuk menyelesaikan berbagai ma-
kreatif, serta kemampuan bekerja-
salah kehidupan masa kini dan yang
sama.
akan datang. Pendidikan juga dapat
ataupun informasi yang disampaikan
membantu mengarahkan siswa men-
orang dengan bahasa atau model ma-
jalani kehidupan sebagai makhluk
tematika yang dapat berupa diagram,
beragama dan makhluk sosial dengan
persamaan matematik, grafik, atau-
baik sehingga dapat mewujudkan
pun tabel. Oleh karena itu diperlu-
perabadan bangsa yang cerdas dan
kan kemampuan komunikasi mate-
bermartabat. Hal ini sesuai dengan
matis yang baik untuk menyampai-
tujuan pendidikan nasional yang
kan informasi tersebut.
komunikasi,
berpikir
Saat ini banyak persoalan
tercantum dalam Undang-Undang
Baroody dalam Ansari (2009)
Republik Indonesia Nomor 20 tahun
menyebutkan sedikitnya dua alasan
2003 tentang Sistem Pendidikan
penting mengapa komunikasi mate-
Nasional Bab 2 Pasal 3 (Guza, 2009:
matika perlu ditumbuhkembangkan
5):
di kalangan siswa. Pertama, matePendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, dan mandiri.
matika tidak hanya sekedar alat
Dalam mencapai tujuan pen-
belajaran matematika, matematika
didikan nasional terdapat beberapa
juga sebagai wahana interaksi antar
pelajaran yang diajarkan di sekolah,
bantu berpikir, menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai alat yang sangat berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat dan cermat.
Kedua,
sebagai aktivitas sosial dalam pem-
siswa, dan juga komunikasi antar
puan komunikasi baru akan terlihat
guru dan siswa.
pada level 3.
Berbagai studi terkait kemam-
Dengan demikian
dapat dilihat bahwa kemampuan
puan matematika siswa telah banyak
komunikasi
dilakukan, diantaranya adalah studi
Indonesia masih tergolong rendah.
PISA (Programme for International Student Assessment).
matematis
siswa
Salah satu faktor yang menye-
Dalam studi
babkan rendahnya kemampuan ko-
PISA, kompetensi yang diukur dalam
munikasi matematis siswa yaitu pro-
ranah kognitif yaitu berpikir dan ber-
ses pembelajaran di sekolah yang
nalar (thinking and reasoning), ber-
masih banyak dilakukan guru kepada
argumentasi (argumentation), berko-
siswa dengan tujuan siswa dapat
munikasi (communication), membuat
mengerti dan menjawab soal yang
model (modeling), menyelesaikan
diberikan oleh guru, tetapi siswa
masalah (problem solving), represen-
jarang sekali diminta untuk men-
tasi (representation), menggunakan
jelaskan asal mula mereka men-
simbol dan operasi (using symbolic
dapatkan jawaban tersebut. Sebagai-
and operations). Dalam studi PISA,
mana diungkapkan oleh Cai, Lane,
standar rata-rata yang digunakan yatu
dan Jakabcsin (Halmaheri, 2005)
500. Hasil studi PISA (Fleischman
bahwa para siswa mengalami ke-
et al, 2010) menunjukkan Indonesia
sulitan ketika diminta untuk mem-
berada pada posisi 61 dari 65 negara
berikan penjelasan atas permasalahan
dengan skor 371.
yang diberikan dalam pembelajaran
Kecakapan matematika yang diukur dalam PISA diurutkan berdasarkan level, yaitu level 1-6.
matematika. Akibatnya siswa jarang berkomunikasi dalam matematika. Pembelajaran seperti ini juga
Kemampuan siswa Indonesia baru
terjadi
di
SMPN
29
Bandar
mencapai level 2.
Pada level 2,
Lampung. Guru menjelaskan materi
siswa dapat menggali informasi dari
dan contoh soal setelah itu membe-
sumber tunggal, menggunakan algo-
rikan soal latihan kepada siswa. Hal
ritma dasar, formula, dan prosedur.
itu ternyata diikuti dengan kemam-
Pada level ini kemampuan komuni-
puan komunikasi matematis siswa
kasi belum begitu terlihat. Kemam-
yang masih rendah. Misalnya saja
ketika siswa diberi soal cerita, siswa
meningkatkan kemampuan komuni-
sering merasa kesulitan untuk meng-
kasi matematis siswa.
ubahnya ke dalam model matematika
Berdasarkan uraian latar be-
atau gambar. Akibatnya siswa tidak
lakang masalah di atas, perlu di-
optimal dalam menyelesaikan soal
adakan penelitian tentang efektivitas
sehingga nilai yang diperoleh siswa
strategi pembelajaran Think Talk
juga rendah.
Write ditinjau dari kemampuan ko-
Usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan
munikasi matematis siswa. Rumusan
kemampuan
masalah dalam penelitian ini adalah
komunikasi matematis siswa di-
“Apakah strategi pembelajaran Think
antaranya dengan cara melibatkan
Talk
siswa secara aktif
ningkatkan kemampuan komunikasi
dalam
pem-
Write
efektif
dalam
me-
belajaran. Salah satu strategi pem-
matematis siswa?”.
Berdasarkan
belajaran yang dapat mendorong
rumusan masalah di atas, tujuan dari
siswa untuk aktif dalam kegiatan
penelitian ini adalah untuk untuk
pembelajaran yaitu strategi pem-
mengetahui efektivitas strategi pem-
belajaran Think Talk Write. Strategi
belajaran Think Talk Write ditinjau
pembelajaran Think Talk Write ber-
dari kemampuan komunikasi mate-
usaha membangun pemikiran, me-
matis siswa.
refleksi, dan mengorganisasi ide, kemudian menguji ide tersebut se-
METODE PENELITIAN
belum siswa menuliskan ide-ide tersebut.
Strategi pembelajaran ini
memberikan
kesempatan
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri
kepada
29 Bandar Lampung yang terbagi
siswa untuk belajar secara aktif,
dalam sembilan kelas (VIII A - VIII
komunikatif, berpikir kritis, siap
I).
mengemukakan
menggunakan
pendapat,
meng-
Pengambilan sampel dilakukan teknik
hargai pendapat orang lain, dan
random
melatih siswa untuk menuliskan hasil
kelas VIII H sebagai kelas eks-
diskusinya ke dalam bentuk tulisan
perimen dan kelas VIII F sebagai
secara sistematis dengan bahasa
kelas kontrol.
sendiri.
perimen pembelajaran menggunakan
Hal ini dapat membantu
sampling
dan
purposive diperoleh
Pada kelas eks-
strategi pembelajaran Think Talk
kan situasi, gambar, diagram, atau
Write
benda
sedangkan
kelas
kontrol
dengan pembelajaran konvensional.
nyata
ke
dalam
bahasa,
simbol, ide, atau model matematika;
Desain penelitian yang diguna-
3) menggunakan istilah, notasi-notasi
kan dalam penelitian ini adalah
matematika dan struktur-strukturnya
pretest-posttest control group design.
untuk menyajikan ide; 4) menyusun
Data yang diperlukan dalam pene-
argumen
litian ini adalah data peningkatan
menyelesaikan masalah matematis.
kemampuan komunikasi matematis
secara
tertulis
Berdasarkan
penilaian
dalam
guru
siswa. Dalam penelitian ini teknik
mitra, soal yang digunakan telah di-
pengumpulan data yang digunakan
nyatakan valid sehingga langkah
adalah tes yang bertujuan untuk
selanjutnya diadakan uji coba soal
mengetahui peningkatan kemampuan
kemudian menganalisis hasil uji coba
komunikasi matematis siswa setelah
mengenai validitas butir soal dan
mengikuti pembelajaran matematika
realibilitas butir soal.
dengan strategi pembelajaran Think
Berdasarkan perhitungan data
Talk Write pada kelas eksperimen
hasil uji coba diperoleh validitas
dan pembelajaran konvensional pada
setiap butir instrumen lebih besar
kelas kontrol.
dari 0,3 yang berarti nomor butir
Instrumen penelitian yang di-
dikatakan valid. Selanjutnya setelah
gunakan dalam penelitian ini berupa
menghitung
reliabilitas
instrumen
tes kemampuan komunikasi mate-
tes, diperoleh koefisien reliabilitas
matis berbentuk esai. Perangkat tes
sebesar r11 = 0,83 yang tergolong
terdiri dari 7 soal esai. Setiap soal
kategori tinggi.
memiliki satu atau lebih indikator
uji coba dapat diketahui bahwa
kemampuan komunikasi matematis.
instrumen tes kemampuan komuni-
Berdasarkan hasil
Adapun indikator kemampuan
kasi matematis tersebut layak di-
komunikasi matematis yang diguna-
gunakan untuk mengumpulkan data.
kan sebagai berikut: 1) menyatakan,
Rekapitulasi
dan mengekspresikan, ide-ide mate-
disajikan pada tabel berikut.
matika ke dalam bentuk gambar atau model matematika lain; 2) menyata-
hasil
tes
uji
coba
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Tes Uji
kelas dengan pembelajaran kon-
Coba
vensional
No Soal 1a 1b 2 3a 3b 4 5
Validitas Butir
rxy 0,77 0,75 0,76 0,79 0,68 0,51 0,76
Reliabilitas
tidak
berbeda
secara
signifikan. Selanjutnya melakukan uji prasyarat pada data peningkatan ke-
0,83 (Reliabilitas Tinggi)
Valid
mampuan komunikasi.
Data ini
diperoleh dari perhitungan dengan rumus gain ternormalisasi terhadap data pretest dan posttest.
Setelah
dilakukan uji prasyarat, diperoleh Data
dalam
penelitian
ini
bahwa data peningkatan kemampuan
dianalisis dengan menggunakan uji
komunikasi matematis siswa berasal
kesamaan dua rata-rata.
dari
Sebelum
populasi
yang
berdistribusi
melakukan analisis uji kesamaan dua
normal dan memiliki varians yang
rata-rata perlu dilakukan uji pra-
sama sehingga uji hipotesis yang
syarat, yaitu uji normalitas dan
digunakan adalah uji-t.
homogenitas data. Setelah dilakukan
juga dilakukan uji proporsi data
uji prasyarat, diperoleh bahwa data
kemampuan
kemampuan awal komunikasi mate-
siswa dengan strategi pembelajaran
matis siswa berasal dari populasi
Think Talk Write.
komunikasi
Selain itu
matematis
yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak sama
HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga uji kesamaan dua rata-rata
Berdasarkan penelitian yang
menggunakan uji-t’ dua pihak. Ber-
telah
dasarkan
analisis data
perhitungan,
diperoleh
′
= 0,13 berada pada daerah
′
<
penerimaan
Sehingga
H0 ,
kemampuan matematis
−
,
hasil
yang
menunjukkan
peningkatan
kemampuan
komunikasi matematis siswa kelas
bahwa
Talk Write lebih dari peningkatan
komunikasi
kemampuan komunikasi matematis
, dengan ttabel = 2,03. disimpulkan
kelas
diperoleh
<
yaitu
awal
bahwa
dilakukan,
dengan
strategi
pembelajaran Think Talk Write dan
dengan strategi pembelajaran Think
siswa kelas dengan pembelajaran konvensional.
Rekapitulasi data
peningkatan kemampuan komunikasi
t0,95 = 1,67.
matematis
maka H0 ditolak.
siswa
disajikan
pada
Tabel 2 berikut. Tabel
2
Karena thitung > ttabel Hal ini me-
nunjukkan bahwa peningkatan ke-
Rekapitulasi
Data
mampuan
komunikasi
matematis
Peningkatan Kemampuan Komu-
siswa dengan strategi pembelajaran
nikasi Matematis
Think
Talk
Write
lebih
tinggi
daripada peningkatan kemampuan Kelas Jumlah Siswa Skor Terendah Skor Tertinggi Rata-rata Simpangan Baku
TTW 37
Konvensional 36
komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.
0,22
0,18
Selanjutnya, hasil perhitungan
0,81
0,69
uji proporsi, diperoleh nilai zhitung =
0,55
0,50
0,1336
0,1169
0,39 dengan taraf signifikan, 5%.
=
Dari daftar distribusi normal
baku diperoleh ztabel = z0,45 = 1,64
Selanjutnya untuk mengetahui
sehingga diperoleh
<
,
hasil yang diperoleh berlaku pula
maka H0 diterima.
Dengan demi-
pada populasi, maka dilakukan uji
kian, presentase ketuntasan belajar
hipotesis. Berdasarkan hasil uji pra-
siswa dengan strategi pembelajaran
syarat, data peningkatan kemampuan
Think Talk Write kurang dari 70%
komunikasi matematis siswa berasal
dari jumlah siswa.
berdistribusi
Berdasarkan hasil penelitian
normal dan memiliki varians yang
diketahui bahwa peningkatan ke-
sama maka uji kesamaan dua rata-
mampuan
rata dapat dilakukan dengan meng-
siswa dengan strategi pembelajaran
gunakan uji-t.
Think Talk Write lebih tinggi dari-
dari
populasi
yang
komunikasi
matematis
Berdasarkan hasil analisis uji-t
peningkatan kemampuan komunikasi
pihak kanan dengan taraf nyata 5%,
matematis siswa dengan pembel-
diperoleh nilai thitung = 1,81. Hasil uji
ajaran konvensional.
kesamaan dua rata-rata antara kelas
Berdasarkan analisis pecapaian
eksperimen dan kelas kontrol dengan
indikator, secara umum pencapaian
uji-t
menunjukkan
indikator kemampuan komunikasi
bahwa thitung lebih dari ttabel, yakni
matematis siswa pada kelas yang
pihak
kanan
menggunakan strategi pembelajaran
kan situasi, gambar, diagram, atau
Think
benda
Talk
Write
lebih
tinggi
daripada pencapaian indikator kemampuan komunikasi matematis sis-
nyata
ke
dalam
bahasa,
simbol, ide, atau model matematika. Pada kelas dengan strategi
wa pada kelas dengan pembelajaran
pembelajaran
konvensional. Pencapaian indikator
jumlah siswa yang tuntas belajar
tertinggi pada kedua kelas adalah
adalah 27 siswa dari 37 siswa
pada indikator menggunakan istilah-
sedangkan pada kelas yang meng-
istilah, notasi-notasi matematika dan
gunakan pembelajaran konvensional,
struktur-strukturnya untuk menyaji-
jumlah siswa yang tuntas belajar
kan ide.
Hal ini karena pada
adalah 21 siswa dari 36 siswa.
pembelajaran sebelumnya para siswa
Namun, berdasarkan uji proporsi
sudah terbiasa menggunakan istilah-
didapatkan bahwa persentase siswa
istilah dan notasi-notasi matematika
tuntas belajar pada kelas dengan
untuk menyelesaikan soal.
strategi pembelajaran Think Talk
Pencapaian indikator terendah
Think
Talk
Write,
Write kurang dari 70%, hal ini berarti
untuk kelas yang menggunakan stra-
ketuntasan
belajar
siswa
masih
tegi pembelajaran Think Talk Write
belum memenuhi target yang ingin
yaitu pada indikator menyatakan, dan
dicapai.
mengekspresikan ide-ide matematika
Ada beberapa hal yang menye-
ke dalam bentuk gambar atau model
babkan banyaknya siswa yang ke-
matematika lain.
Sebagian siswa
tuntasan belajarnya masih di bawah
mengalami kesulitan ketika menyaji-
70%, antara lain siswa belum me-
kan ide matematika melalui gambar,
menuhi semua indikator kemampuan
mereka cenderung to the point,
komunikasi matematis, kurang kon-
padahal jika dibantu dengan gambar
dusifnya suasana kelas ketika pe-
maka akan lebih dalam menyelesai-
nerapan strategi pembelajaran Think
kan suatu persoalan matematika yang
Talk Write, siswa masih sulit untuk
disajikan.
Sedangkan, pencapaian
mengikuti proses pembelajaran yang
indikator terendah untuk kelas yang
baru, dan yang paling penting untuk
menggunakan pembelajaran konven-
melihat efektivitas strategi pembel-
sional yaitu pada indikator menyata-
ajaran Think Talk Write diperlukan
waktu penelitian yang cukup lama,
pada masing-masing anggota kelom-
tidak hanya 1 bulan karena sulit
pok. Pada tahap think, siswa mem-
untuk menyesuaikan suasana dan
baca LKS kemudian memikirkan
kebiasaan
yang
kemungkinan jawaban atau strategi
biasanya siswa belajar dengan cara
penyelesaian, membuat catatan kecil
diberi materi lalu mengerjakan tugas,
tentang ide-ide yang terdapat pada
tiba-tiba siswa dituntut untuk aktif
bacaan, dan hal-hal yang tidak di-
serta berusaha memahami materi dan
pahaminya sesuai bahasanya sendiri.
mengembangkan kemampuan komu-
Pada pertemuan pertama, tahap think
nikasi matematis melalui interaksi
yang seharusnya dilakukan secara in-
dengan teman.
dividu tetapi justru siswa melaku-
belajar
siswa
Proses pembelajaran pada per-
kannya berkelompok.
Namun, se-
temuan pertama di kelas eksperimen
telah diarahkan oleh guru hal itu
dengan menggunakan strategi pem-
dapat diminimalisir pada pertemuan
belajaran Think Talk Write cukup
berikutnya.
sulit, sebab siswa belum mengenal
Tahap selanjutnya yaitu tahap
strategi pembelajaran Think Talk
talk.
Pada tahap ini siswa men-
Write dan masih terbiasa dengan
diskusikan pengetahuan yang mereka
pembelajaran yang sering dilakukan
peroleh pada tahap sebelumnya dan
oleh guru (konvensional). Sehingga
menguji ide-ide baru mereka dalam
guru terlebih dahulu menjelaskan
diskusi kelompok sehingga mereka
langkah-langkah pembelajaran Think
mengetahui apa yang sebenarnya
Talk Write ini.
mereka tahu dan yang sebenarnya
Proses pembelajaran dengan
mereka butuhkan untuk dipelajari.
strategi pembelajaran Think Talk
Sesuai dengan pendapat Yamin dan
Write melalui tiga tahapan, yaitu
Ansari (2008:
think, talk, dan write yang dilakukan
pentingnya talk dalam matematika
secara individu dan berkelompok.
sebagai cara untuk bernalar, pem-
Mula-mula guru membagi siswa
bentukan ide, dan meningkatkan
menjadi 9 kelompok dengan anggota
kemampuan komunikasi matematis.
4-5 orang. Selanjutnya, guru mem-
Tahap diskusi ini berjalaan cukup
berikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
baik
walaupun
86) tentang betapa
suasana
belajar
kurang kondusif karena ada beberapa siswa yang ribut.
Berbeda dengan kelas yang menggunakan strategi pembelajaran
Pada tahap terakhir yaitu tahap
Think Talk Write, pada kelas dengan
write, siswa menuliskan hasil diskusi
pembelajaran
dengan
bahasa
mereka
sendiri.
hanya memperoleh informasi dari
Siswa
menulis
solusi
terhadap
penjelasan
konvensional
guru
sehingga
siswa
siswa
masalah yang diberikan termasuk
sering terlihat tidak antusias dalam
perhitungan, mengorganisasikan pe-
memahami pelajaran.
kerjaan langkah demi langkah (ada
siswa lebih terfokus pada penjelasan
yang menggunakan gambar agar
guru
mudah dibaca dan ditindaklanjuti),
kesempatan untuk mengembangkan
mengoreksi semua pekerjaan se-
kemampuannya dalam mengaplikasi-
hingga yakin tidak ada perkerjaan
kan konsep. Namun, proses pembel-
ataupun perhitungan yang ketinggal-
ajaran
an, dan meyakini bahwa pekerjaan-
kontrol berjalan lebih kondusif di-
nya lengkap dan mudah dibaca.
bandingkan pada kelas eksperimen.
Langkah ini sesuai dengan aktivitas
Walaupun dalam pembelajaran ini
menulis siswa yang dikemukakan
guru lebih berperan sebagai pusat
oleh Yamin dan Ansari, (2008: 86).
pemberi informasi, tetapi siswa tetap
dan
siswa
Selain itu, l
kurang
konvensional
pada
diberi
kelas
Ketiga tahapan tersebut mem-
aktif mengajukan pertanyaan dan
berikan kesempatan kepada siswa
antusias mengerjakan soal-soal latih-
untuk belajar sendiri melalui ak-
an yang ada.
tivitas-aktivitas
Sesuai
terdapat lebih banyak siswa yang
dengan pendapat Hamalik (2004:
memiliki minat dan motivasi belajar
17), kegiatan tersebut menciptakan
matematika yang cukup tinggi.
belajar.
Pada kelas ini pun
pembelajaran yang efektif. Meskipun
Adapun beberapa kelemahan
dalam pelaksanaannya, ketiga tahap-
dalam penelitian ini, yaitu pada tahap
an tersebut belum terlaksana secara
think dan write sebagian siswa tidak
optimal,
tersebut
melakukannya secara individu. Pada
sangat membantu siswa dalam me-
tahap think saja sebagian siswa sudah
ngembangkan kemampuan komuni-
mulai berdiskusi dengan teman ke-
kasi matematis mereka.
lompoknya.
tetapi
tahapan
Peneliti harus selalu
memantau dan mengingatkan siswa
efektif, sehingga skenario yang telah
untuk melakukan tahap tersebut se-
ditetapkan, baik dalam persiapan,
cara individu.
Selain itu, waktu
belajar dalam kelompok, dan pre-
pelajaran
berkurang
sentasi kelas dapat terlaksana dengan
yang
10-15
menit karena terpotong oleh jam
baik.
istirahat mengakibatkan proses pem-
Berdasarkan uraian di atas, di-
belajaran kurang optimal. Kelemahan
ketahui bahwa peningkatan kemam-
lainnya adalah siswa belum memiliki
puan komunikasi matematis siswa
kesadaran untuk mempelajari ter-
dengan strategi pembelajaran Think
lebih dahulu materi yang akan di-
Talk Write lebih tinggi dari pening-
pelajari, sehingga peneliti perlu men-
katan kemampuan komunikasi mate-
jelaskan materi yang seharusnya
matis siswa dengan pembelajaran
dapat siswa gali sendiri melalui
konvensional, tetapi persentase siswa
proses think. Kelemahan-kelemahan
yang tuntas belajar pada kelas yang
yang terdapat dalam penelitian ini
menggunakan strategi pembelajaran
menyebabkan hasil yang diperoleh
Think Talk Write kurang dari 70%.
kurang optimal, baik dari segi ke-
Hal ini berarti penerapan strategi
mampuan
pembelajaran
komunikasi
matematis
Think
Talk
Write
siswa maupun pencapaian indikator
belum efektif ditinjau dari kemam-
kemampuan komunikasi matematis
puan komunikasi matematis siswa.
siswa. Dalam penerapan pembelajaran
KESIMPULAN
dengan metode diskusi, kemampuan
Berdasarkan hasil penelitian
guru sebagai mediator dan fasilitator
dan pembahasan diperoleh kesim-
dalam mengelola pembelajaran me-
pulan bahwa peningkatan kemampu-
rupakan bagian penting dalam pem-
an komunikasi matematis siswa yang
belajaran.
mengikuti
Selain itu, kemampuan
pembelajaran
dengan
untuk memotivasi dan memberikan
strategi pembelajaran Think Talk
memberikan dorongan kepada siswa
Write lebih tinggi daripada siswa
untuk berpartisipasi aktif.
Penge-
yang mengikuti pembelajaran dengan
lolaan kelas yang baik dapat mem-
pembelajaran konvensional. Namun
buat pembelajaran berjalan dengan
persentase siswa yang tuntas belajar
pada
kelas
yang
menggunakan
strategi pembelajaran Think Talk Write kurang dari 70%. Hal ini ber-
Guza, Afnil. 2009. Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003. Jakarta: Asa Mandiri.
arti strategi pembelajaran Think Talk Write
tidak
efektif
dalam
me-
ningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
DAFTAR PUSTAKA Ansari, B. 2009. Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: Yayasan Pena. Fleischman, Howard L. et al. 2010. PISA Result: What Students Know and Can Do-Student Performance in Reading, Mathematics, and Science. [Online]. Tersedia: http://www. oecd.org/pisa/pisaproducts/488 52548.pdf (diakses pada 25 Januari 2013).
Halmaheri. 2005. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Matematika Peserta Didik SLTP Melalui Belajar dalam Kelompok Kecil Dengan Strategi Think Talk Write. [Online]. Tersedia: http://pagesyourfavourite.com/ ppupsi/abstrakmat2005.html. (diakses pada 10 Januari 2013). Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Yamin, H. M. dan Bansu I. Ansari. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.