EFEKTIVITAS PENGAWASAN PENERAPAN PRINSIP SYARIAH OLEH DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) (STUDI KASUS PADA PT. BPRS AMANAH SEJAHTERA)[1] Devika Refgiani Program Studi S1 Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Suherman Rosyidi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This research using qualitative approach while research method used was a case study with using pattern matching technique for analyzing. The analysis is done by looking at the suitability of supervision of the implementation of sharia principle by DPS on BPRS Amanah Sejahtera with SEBI No 15/22/DPbS. The results can be concluded that monitoring of product and new activity by DPS on BPRS Amanah Sejahtera had been in accordance with SEBI N0 15/22/DPbS. The supervision toward activity for raising funds, financing and other services activities by DPS on BPRS Amanah Sejahtera does not satisfy one of the nine points contained in the SEBI No 15/22/DPbS. In general, the supervision by DPS on BPRS Amanah Sejahtera has been effective because DPS not only doing the good supervision but also make improvements and development, DPS monitoring with his best, and DPS give priority to the BPRS Amanah Sejahtera. Keywords: Islamic banks, effectiveness, supervision, sharia principle, Sharia Supervisory Board, regulation of Bank Indonesia. I. PENDAHULUAN
sama, yaitu sebagai lembaga intermediasi
Latar Belakang
dalam lalu lintas transaksi keuangan.
Perbankan syariah muncul karena
Karakteristik
perbankan
syariah
adanya kesadaran masyarakat muslim
yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil
untuk
aktivitas
merupakan alternatif bagi masyarakat
keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip
dan bank untuk bekerja dengan saling
syariah.
menguntungkan,
menjalankan
seluruh
Pengembangan
perbankan
saling
berbagi
risiko,
syariah di Indonesia dilakukan dalam
menjunjung keadilan dalam bertransaksi,
kerangka
serta
dual-banking
system
(sistem
menghindari
kegiatan
spekulatif
perbankan ganda) untuk menghadirkan
dalam melakukan transaksi keuangan.
jasa perbankan alternatif. Dalam sistem
Karakteristik tersebut sesuai dengan prinsip
tersebut,
syariah, yaitu sesuai dengan Al-Qur’an
perbankan
berdampingan konvensional dalam
dengan bekerja
mendukung
masyarakat.
syariah
Baik
perbankan
secara mobilisasi
perbankan
dan
Al-Hadits.
Perbankan
syariah
sinergis
diharapkan dapat mendukung stabilitas
dana
sistem keuangan secara keseluruhan yang
syariah
pada
maupun konvensional memiliki fungsi yang
gilirannya
kontribusi
yang
akan signifikan
memberikan terhadap
pencapaian kestabilan ekonomi untuk 1]
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Devika Refgiani; NIM: 041211431023 diuji pada 04 April 2016
758
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
mewujudkan
kemaslahatan
seluruh
beberapa kasus yang menimbulkan citra
mayarakat.
buruk pada lembaga keuangan syariah.
Masyarakat
menyambut
baik
Misalnya, di daerah Tegal, penelitian yang
kehadiran lembaga keuangan syariah,
dilakukan
terutama masyarakat muslim yang mulai
tahun 2002 yang berjudul Implementasi
sadar
seluruh
Pembiayaan Mudharabah di BMT Mentari
aktivitas keuangan sesuai dengan prinsip
Bina Artha Tegal menemukan adanya
Islam.
yang
lembaga
yang
menerapkan
untuk
menjalanakan
Berdasarkan
dilakukan
oleh
penelitian
Patimatu
Jahra
oleh
Ahmad
keuangan
Dahlan
syariah
sistem
pada
yang
mudharabah
dilakukan di Banjarmasin dengan judul
muqayyadah fi an-nisbah bi al miyyah
Profil BMT Ukhuwah di Kota Banjarmasin
dengan
tahun 2002, BMT memiliki peran yang
ditetapkan
besar
pembiayaan
bagi
pemberdayaan
dan
perhitungan 2,5%
nisbah
berdasar
yang
yang jumlah
dikeluarkan.
pengembangan usaha kecil. Nasabah
Mekanisme ini menyerupai perhitungan
BMT merasa terbantu oleh pembiayaan
bunga sehingga menimbulkan persepsi
untuk
menambah
sehingga
usaha
modal
mereka
negatif
masyarakat terhadap lembaga
mereka
semakin
keuangan
syariah
dan
menurunkan
meningkat dan kualitas hidupnya pun
kepercayaan
masyarakat
semakin membaik.
lembaga keuangan syariah.
terhadap
Sebuah penelitian yang dilakukan
Citra buruk lembaga keuangan
di Magelang oleh Solihin pada tahun 1999
syariah tentu juga akan berdampak pada
mendukung penelitian di atas. Penelitian
persepsi masyarakat tehadap perbankan
tersebut menyatakan bahwa perbankan
syariah yang merupakan bagian dari
syariah
alternatif
lembaga keuangan syariah. Penelitian
konvensional.
yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
berjudul Potensi, Preferensi dan Perilaku
masyarakat memilih lembaga keuangan
Masyarakat terhadap bank syariah di
syariah karena menerapkan prinsip syariah
Pulau Jawa tahun 2000, mengungkapkan
dan profesionalisme lembaga keuangan
bahwa di wilayah Jawa Barat masyarakat
syariah
non
mampu
lembaga
menjadi
keuangan
sebanding
dengan
lembaga
nasabah
yang
diberi
keuangan konvensional. Dari penelitian ini
tentang
terungkap bahwa 72% responden setuju
mempunyai kecenderungan kuat untuk
atas keberadaan BMT Kharisma di Kota
memilih
bank
syariah.
Magelang.
nasabah
yang
telah
Sementara
itu,
tidak
semua
produk/jasa
penjelasan
produk/jasa
masyarakat memandang positif kehadiran
bank
Bank
Syariah
Sebaliknya, menggunakan
syariah
mempunyai
kecenderungan untuk berhenti menjaadi
bank syariah. Hal ini karena terjadinya
759
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
nasabah
karena
keraguan
terhadap
rangkap jabatan DPS menjadi penyebab
konsistensi penerapan prinsip syariah.
pengawasan yang dilakukan DPS tidak
Penerapan prinsip syariah pada
optimal.
bank syariah selalu diawasi oleh Dewan Syariah
Nasional
melalui
Pada penelitian yang dilakukan
Dewan
oleh Sanusi pada tahun 2004 dengan
Pengawas Syariah yang ada di setiap
judul
bank syariah. Dewan Pengawas Syariah
Pengawasan Dewan Pengawas Syariah
bertanggung
terhadap
jawab
atas
kesesuaian
Implementasi Produk
dan
Efektivitas
Perbankan
Syariah
prinsip syariah pada semua produk/jasa
menyatakan bahwa pengawasan yang
yang
dilakukan oleh DPS terhadap produk-
ditawarkan
oleh
bank
syariah
kepada masyarakat. Tanggung jawab ini
produk
diimplementasikan
Cabang Pekanbaru, Bank Syariah Mandiri
terhadap
pada
Muamalat
Indonesia
operasional
bank
dan Bank Riaukepri Unit Usaha Syariah
pengawasan
pada
belum optimal karena jumlah anggota
mendapatkan
DPS tidak seimbang dengan jumlah Bank
penilaian yang baik dari masyarakat.
Syariah. Ketidakoptimalan pengawasan
Berdasarkan berita di Republika Online
oleh DPS juga disebabkan anggota DPS
pada hari Rabu tanggal 4 November
banyak tugas rangkap sehingga tugas
2015, peserta seminar “Edukasi Keuangan
sebagai
Syariah untuk Pengusaha” menilai praktik
dilakukan dengan optimal.
syariah. bank
kegiatan
pengawasan
Bank
Kegiatan syariah
belum
perbankan syariah masih lemah. Ada dua
anggota
Penelitian
DPS
ini
dapat
disusun
untuk
kritik mengenai praktik perbankan syariah
mengetahui
yang disampaikan. Salah satunya adalah
pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
kritik
Pengawas
Syariah
dilakukan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Pembiayaan
Rakyat
Para
Sejahtera.
mengenai
pengawasan
anggota
DPS
dinilai
yang belum
memahami sepenuhnya konsep ekonomi
terhadap
kualitas
perbaikan
praktik
perbankan
Efektivitas
tetapi
sifatnya
kasuistik
Amanah
diukur
atau
dilihat
dari
kenyataan bahwa sesuatu itu berhasil, memiliki dampak atau menjadi sebab
syariah. Penilaian kritis ini mungkin sekali benar,
Syariah
Bank
dilakukan mencapai tujuan atau sasaran.
Kritik ini perlu diperhatikan dan bagi
pada
menilai sejauh mana kinerja yang telah
diakses pada tanggal 04 Desember 2015).
pelajaran
efektivitas
Efektivitas adalah ukuran dalam
(www.republika.co.id,
dijadikan
mana
II. LANDSAN TEORI
syariah, sehingga kualitas pengawasan dipertanyakan
sejauh
tidak
tercapainya
dan
Efektivitas
kondisional. Kritikan lain terkait dengan
tujuan merupakan
atau unsur
sasaran. penting
dalam mencapai tujuan dan sasaran
pengawasan DPS adalah jumlah DPS dan
760
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
yang
telah
organisasi.
ditetapkan
Kinerja
oleh
disebut
sebuah
efektif
ini fokus pada kegiatan atau kinerja
bila
internal apakah sudah sesuai dengan
dapat mencapai tujuan dan sasaran
rencana
tersebut
mencapai tujuan organisasi.
pada
waktu
yang
telah
ditetapkan.
Pada
intinya
efektiviats
membahas
tentang
cara
melakukan
pekerjaan
yang
benar
dan
tepat
dalam
efektivitas yang fokus pada keberhasilan
dicapai.
dengan
Kurniawan
dalam bukunya Transformasi Pelayanan
mencapai rencana
target awal
sesuai
dantujuan
organisasi.
Publik, mendefinisikan efektivitas sebagai
Kontrol
berikut.
dan
pengawasan
dijelaskan dalam ajaran Islam. Penjelasan
Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan, program atau misi) daripada suatu organisasi tanpa adanya tekanan atau ketegangan dianatara pelaksanaannya” (Kurniawan, 2005:109). Pendekatan
untuk
tersebut terdapat dalam nash Al-Qur’an dan hadits yang dapat dijadikan dasar dalam
pendekatan,
dikemukakan
oleh
Lubis(1987:55),
Martini
yang
pada
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. AlMaidah 5:8).
yang dan
pokoknya
1. Pendekatan Sumber sumber
efektivitas
yakni
melalui
memanfaatkan
pengukuran keberhasilan
sumber-sumber
(input)
yang dibutuhkan. Suatu organisasi harus mendapatkan
sumber
syariah.
˴ϗ˸ ˵ ˶ ͉ ˶ Ϧϴ ۡﭑﻟ ِﻘ ۡﺴ ِۖﻂΑ Ϯ˵ϧϮϛ˵ ˸ Ϯ˵Ϩϣ ˯˴ َٰ ٓﯾَﺄَﯾﱡ َﮭﺎ ٱﻟﱠﺬِﯾﻦ ˴ϣ ˴ΪϬ ˶Ϯ͉ Ի ˶˯˴Ը ˴ ˴η ۚ ۡ ْﺎنُ ﻗَ ۡﻮ ٍم َﻋﻠَ ٰ ٓﻰ أَ ﱠﻻ ﺗ َﻌۡ ِﺪﻟُﻮاൗ ٱﻋ ِﺪﻟُﻮاْ ھ َُﻮ َﺷﻨ َ َو َﻻ ﯾَ ۡﺠ ِﺮ َﻣ ﱠﻨ ُﻜ ۡﻢ ۢ ى ͉ ͉ ْأَ ۡﻗ َﺮبُ ِﻟﻠﺘﱠ ۡﻘ َﻮ ٰۖى َوٱﺗﱠﻘُﻮا ٨ َﯿﺮ ِﺑ َﻤﺎ ﺗَﻌۡ َﻤﻠُﻮن ϥ͉ ·˶ ˴Լ ُ ˴ َﺧ ِﺒԼ
adalah sebagai berikut: Pedekatan
bank
Al-Maidah [5] ayat 8:
mengukur
sebagaimana
pengawasan
Sebagaimana firman Allah dalam surah
efektivitas suatu organisasi dikenal ada tiga
belum
Pendekatan sasaran, yakni pengukuran organisasi
Agung
atau
3. Pedekatan Sasaran
sehingga visi dan misi organisasi dapat Menurut
awal
yang
dibutuhkannya dan memeliharanya agar menjadi efektif.
Adapun
2. Pendekatan Proses
hadits
yang
sesuai
yakni pengukuran
dengan pengawasan dan kontrol pada
efektivitas dari pelaksanaan program atau
bank syariah salah satunya adalah hadits
tugas yang telah ditetapkan. Pendekatan
yang diriwayatkan Abu Sa’id Al Khudi
Pendekatan
proses
761
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
radiallahuanhu
berkata
bahwa
beliau
pengawasan
mendengar Rasulullah saw bersabda:
eksternal
menerangkan diperintahkan
hadits
bahwa
di
yang
external
syariah
auditor),
DSN,
dan
stakeholders. Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak dari dalam perusahaan, misalnya internal auditor, Dewan Pengawas Syariah (DPS), Direktur Kepatuhan, Dewan Komisaris dan lain sebagainya. Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas mengawasi segala aktivitas bank agar selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Dengan
kata
lain,
DPS
bertanggung jawab atas produk dan jasa yang
atas
ditawarkan
kepada
masyarakat
Mukmin
agar sesuai dengan prinsip syariah. Selain
kebenaran
itu, investasi atau proyek yang ditangani
kaum
menegakkan
pengawasan
misalnya OJK, akuntan publik (termasuk
“Barangsiapa diantaramu melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangan (kekuasaan)-nya. Apabila tidak sanggup, dengan ucapannya. Apabila tidak sanggup, dengan hatinya, dan itulah selemahlemahnya iman” (HR. Muslim). dan
adalah
Pengawasan
dilakukan oleh pihak dari luar perusahaan,
ﻓَﺈِ ْن،ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ُﻣ ْﻨ َﻜﺮا ً ﻓَ ْﻠﯿُﻐَﯿِ ّْﺮهُ ﺑِﯿَ ِﺪ ِه ﻟَ ْﻢ ﯾَ ْﺴﺘَ ِﻄ ْﻊ ﻓَ ِﺒﻘَ ْﻠﺒِ ِﮫ َوذَ ِﻟ َﻚ َﻣ ْﻦ َرأَى ﺴﺎﻧِﮫ ﻓَﺈِ ْن َ ﻓَ ِﺒ ِﻠ ﺎن ْ َأ ُ ﺿ َﻌ ِ ﻒ اْ ِﻹ ْﯾ َﻤ
Ayat
eksternal.
Saat
oleh bank juga harus sesuai dengan
menegakkan kebenaran, kaum Mukmin
prinsip syariah, dan tentu saja bank itu
harus bersikap adil tanpa membeda-
sendiri harus dikelola sesuai dengan prinsip
bedakan.
syariah.
dan
mencegah
kemungkaran.
Begitu
juga
dalam
Berdasarkan Surat Edaran Bank
pengawasan pada bank syariah yakni pengawasan
Indonesia (SEBI) No.8/19/DPbS tahun 2006
hendaknya bertujuan untuk mencegah
perihal Pedoman Pengawasan Syariah
kemungkaran dan senantiasa berlaku adil.
dan
Pengawasan
Pengawasan
dalam
melakuakan
bank
syariah
menuntut
Tata
Cara Bagi
Pelaporan Dewan
Hasil
Pengawas
adanya independensi. Independensi ini
Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS)
bertujuan
adalah
agar
pengawasan
yang
“...dewan
yang
dilakukan dapat berjalan optimal dan
pengawasan
tidak ada campur tangan pihak lain yang
dalam kegiatan usaha bank syariah yang
dapat menimbulkan ketidakadilan.
dalam menjalankan fungsinya bertindak secara
Pengawasan pada Bank Syariah
terhadap
melakukan
independen”.
prinsip
Bank
Indonesia
maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
selanjutnya
terdiri dari dua sistem pengawasan, yakni
keanggotaan DPS harus mendapatkan
sistem pengawasan internal dan sistem
rekomendasi dari DSN dan Majelis Ulama
762
menetapkan
syariah
bahwa
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
Jenis dan Sumber Data
Indonesia. Pengawasan
penerapan
prinsip
Jenis
data
yang
dibutuhkan
dalam
syariah oleh Dewan Pengawas Syariah
penelitian ini adalah data primer ldan
(DPS) memiliki pedoman yang telah diatur
data sekunder. Data primer merupakan
oleh Bank Indonesia, yakni Surat Edaran
data yang diperoleh secara langsung dari
Bank Indonesia No 15/22/DPbS tahun
lokasi penelitian. Data sekunder yaitu data
2013. SEBI No 15/22/DPbS merupakan surat
dokumen–dokumen
edaran
Bank
terkait dengan pengawasan oleh Dewan
Indonesia dengan tujuan untuk memberi
Pengawas Syariah. Sumber data pada
pedoman
penelitian
yang
dikeluarkan
kepada
Dewan
oleh
Pengawas
Syariah (DPS) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
dalam
melaksanakan
ini
pendukung
diperoleh
dari
yang
literature
review dan data-data lapangan.
tugas,
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
wewenang dan tanggung jawab. Aturan
Data-data yang diperoleh dari
pada SEBI No 15/22/DPbS ini menjadi
berbagai sumber diperlukan pengecekan
standar baku bagi pengawasan prinsip
lebih
syariah oleh DPS Bank Pembiayaan Rakyat
lanjut
untuk
memenuhi
syarat
objektivitas dan kredibilitas, yaitu melalui
Syariah.
proses
triangulasi ini
dengan
akan
sumber.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian
membandingkan
Pendekatan Penelitian
keselarasan antara wawancara dengan digunakan
pihak terkait, observasi di lapangan, dan
dalam penelitian ini adalah pendektan
dibuktikan dengan arsip dokumen yang
kualitatif.
ada, sehingga data dapat akurat dan
Pendekatan
Metode
yang
penelitian
yang
digunakan adalah studi kasus.
dapat dipertanggungjawabkan.
Ruang Lingkup Penelitian
Teknik Analisis Data
Pembatasan
penelitian
Data-data
perlu
yang
diperoleh
dari
dilakukan agar hasil pembahasan dapat
berbagai sumber diperlukan pengecekan
mencapai sasaran, terfokus, dan dapat
lebih
menjawab rumusan masalah. Oleh karena
objektivitas dan kredibilitas, yaitu melalui
itu penelitian ini dibatasi dan terfokus
proses triangulasi dengan sumber. Teknik
pada efektivitas pengawasan oleh DPS
analisis
pada
penjodohan
PT.
BPRS
Amanah
Sejahtera.
lanjut
untuk
data
memenuhi
menggunakan pola,
syarat
teknik
yakni
dengan
Pengukuran efektivitas dilakukan dengan
membandingkan
membandingkan pengawasan oleh DPS
dilakukan
PT. BPRS Amanah Sejahtera dengan SEBI
Sejahtera dengan SEBI No 15/22/DPbS
No 15/22/DPbS tahun 2013.
tahun 2013.
763
oleh
pengawasan DPS
BPRS
yang
Amanah
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PT.
BPRS
Amanah
bank
pembiayaan
merupakan syariah
yang
dengan
yang mengusulkan produk tersebut Sejahtera
menjalankan
prinsip
syariah
kemudian
rakyat
usulannya di depan DPS dan Direksi.
usahanya
2. Memeriksa
fatwa
dan/atau
akad
dalam
yang digunakan dalam produk dan
menghimpun dana maupun menyalurkan
aktivitas baru. Dalam hal produk dan
dana dalam bentuk pembiayaan kepada
aktivitas baru belum didukung dengan
para pengusaha kecil dan menengah.
fatwa dan/atau akad dari DSN-MUI
Sebagai bank pembiayaan rakyat syariah,
maka
BPRS Amanah Sejahtera memiliki Dewan
Direksi BPRS untuk meminta fatwa
Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas
kepada DSN-MUI. Hasil wawancara
mengawasi
menerangkan
kegiatan
Islam
mempresentasikan
BPRS
Amanah
DPS
mengusulkan
bahwa
kepada
selama
ini
Sejahtera agar sesuai dengan prinsip
produk baru yang diusulkan telah
syariah.
yang
memiliki fatwa dari DSN-MUI, sehingga
dilakukan oleh DPS, yang pertama adalah
DPS tidak perlu mengusulkan kepada
pengawasan
Direksi BPRS untuk meminta fatwa
Kegiatan
pengawasan
terhadap
produk
dan
aktivitas baru pada bank pembiayaan
kepada DSN-MUI.
rakyat syariah. Ada beberapa hal yang
3. Mengkaji
fitur,
mekanisme,
dilakukan DPS dalam pengawasan produk
persyaratan, ketentuan, sistem dan
dan
prosedur produk dan aktivitas baru
aktivitas
baru
BPRS
Amanah
Sejahtera, yaitu:
terkait dengan pemenuhan prinsip
1. Meminta penjelasan dari pejabat BPRS
syariah. Dari penjabaran wawancara
yang berwenang mengenai tujuan,
terkait pengawasan produk baru dan
karakteristik,
aktivitas baru dapat kita lihat bahwa
dan
fatwa
dan/atau
akad yang digunakan sebagai dasar
DPS
dalam rencana penerbitan produk
ketentuan, system dan prosedur pada
dan aktivitas baru. Berdasarkan hasil
produk baru. Pada produk baru Wa’d
wawancara dengan ketiga informan
misalnya, DPS mengkaji makanisme
didapat keterangan sebagai berikut.
produk yang mewajibkan nasabah
Dalam setiap pengajuan produk baru
mengambil seluruh dana yang telah
oleh
dijanjikan
BPRS,
Sejahtera dengan
DPS
BPRS
mengadakan Direksi
dan
Amanah pertemuan
Divisi
mengkaji
tersebut
yang
pemaksaan
oleh
mekanisme,
BPRS.
Mekanisme
mengandung bagi
fitur,
unsur nasabah.
mengusulkan produk tersebut. Pada
Pemaksaan dapat menjadi perbuatan
rapat
z}alim, sehingga ketentuan tersebut
tersebut
DPS
meminta
penjelasan terkait tujuan produk, akad produk
dan
karakteristiknya.
dihapus.
Divisi
764
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
4. Memberikan pendapat terkait aspek pemenuhan
prinsip
syariah
1. Melakukan
pemeriksaan
di
kantor
atas
BPRS paling kurang (satu) kali dalam 1
produk dan aktivitas baru yang akan
(satu) bulan. Dari keterangan yang
dikeluarkan.
Pendapat
pemenuhan
prinsip
DPS
terkait
diberikan oleh para informan, DPS
syariah
dapat
BPRS Amanah Sejahtera melakukan
dilihat pada pengawasan produk baru
kunjungan
BPRS, yaitu Wa’d. DPS memberikan
Namun,
pendapatnya
mendesak,
ketentuan
yaitu
menghilangkan
bahwa
nasabah
wajib
telah
dijanjikan
dikhawatirkan mengarah
BPRS.
Karena
ketentuan
tersebut
pada
bila
kembali
menggunakan dana seluruhnya yang
satu
kali
ada
DPS
ke
masalah
yang
bersedia
kantor
datang
BPRS
Amanah
2. Meminta laporan kepada Direksi BPRS mengenai
perbuatan
produk
penghimpunan
dan
dana,
aktivitas
pembiayaan
dan kegiatan jasa BPRS lainnya yang
5. Menjelaskan secara mendalam dan
dilakukan
oleh
holistik mengenai pemenuhan prinsip
terhadap
kegiatan
syariah atas produk dan aktivitas baru
dana,
yang
BPRS
dikembangkan secara
bulan.
Sejahtera.
pemaksaan dan z}alim.
Penjelasan
setiap
oleh
BPRS.
mendalam
dan
BPRS.
pembiayaan lainnya
dengan
Pengawasan
penghimpunan dan
dilakukan
meminta
kegiatan oleh
berkas
DPS dan
holistik mengenai pemenuhan prinsip
mengoreksi akadnya. DPS mengoreksi
syariah atas produk dan aktivitas baru
akad di depan Direksi dan meminta
selalu
penjelasan
dilakukan
Amanah
oleh
Sejahtera.
DPS
BPRS
Penjelasan
ini
terkait
akd
tersebut
kepada Direksi.
dilakukan saat diskusi bersama Direksi
3. Melakukan pemeriksaan secara uji
dan juga divisi yang mengusulkan
petik
produk
sebanyak tiga nasabah untuk masing-
baru.
Penjelasan
yang
(sampling)
masing
pendapat dan saran terhadap produk
penghimpunan
baru tersebut
dan kegiatan jasa lainnya, termasuk
pengawasan
DPS
pembiayaan
pembiayaan
yang
direstrukturisasi oleh BPRS. Berdasarkan
adalah pengawasan terhadap kegiatan
keterangan dari informasi pertama,
penghimpunan dana, pembiayaan dan
DPS BPRS Amanah Sejahtera dalam
kegiatan
melakukan
BPRS
yang
penanganan
dana,
akad
kedua
jasa
oleh
kegiatan
dan/atau
kurang
diberikan oleh DPS biasanya disertai
Selanjutnya,
produk
paling
lainnya.
Dalam
pengawasan
pengawasan tersebut, DPS melakukan
menggunakan metode sampling. DPS
beberapa hal, sebagai berikut:
memeriksa berkas dari tiga nasabah terbesar di setiap kantor cabang BPRS
765
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
Amanah
Sejahtera.
Begitu
juga
pengawasan yang dilakukan oleh DPS
dengan keterangan yang diberikan
di
oleh informan kedua bahwa setiap
meminta
divisi yang memberi laporan ke DPS
kepada
menggunakan
yang hadir dalam memeriksa akad.
data,
jadi
metode tidak
ditampilkan
sampling
semua
data
melainkan
beberapa
untuk
penjelasan Direksi
data
a. kegiatan
lainnya, dan
nasabah yang ditetapkan sebagai
b. perhitungan
untuk
pemenuhan
mengetahui
prinsip
Berdasarkan
transaksi
syariah.
keterangan
DPS lanjut
karyawan
penghimpunan
dari
sampel
transaksi
lebih
maupun
pembiayaan dokumen
Sejahtera.
pemenuhan Prinsip Syariah atas:
keseluruhan. 4. Memeriksa
Amanah
6. Memberikan pendapat terkait aspek
hanya
mewakili
BPRS
dana,
dan
jasa
dan
pencatatan
keuangan
BPRS
mengenai
pembayaran bonus atau bagi hasil
para
kepada
nasabah
penyimpan,
informan, DPS BPRS Amanah Sejahtera
pembayaran bagi hasil kepada
meminta berkas-berkas nasabah untuk
bank
mengoreksi
dalam
pendapatan yang berasal dari
mengoreksi akad, DPS melihat proses
pengenaan denda, penempatan
transaksi
dengan
pada
meliputi
pendapatan non halal lainnya,
dipenuhi,
serta pelaporan penerimaan dana
BPRS.
akad.
antara
Proses
persyaratan
Artinya,
nasabah
transaksi yang
ini
harus
kesepakatan bagi hasil, kesepakatan
lain,
bank
pengakuan
konvensional,
dan
dari zakat, infak, dan sedekah.
penetapan margin, penetapan dan
DPS BPRS Amanah Sejahtera
pembebanan ujrah serta kewajiban
dalam melakukan pengawasan telah
dan hak nasabah dan BPRS.
memenuhi
5. Melakukan permintaan konfirmasi
inspeksi,
pengamatan,
keterangan kepada
ini.
Berdasarkan
keterangan yang diberikan oleh para
dan/atau
pegawai
poin
informan
BPRS
di
atas,
DPS
pernah
memberikan pendapat terkait aspek
dan/atau nasabah untuk memperkuat
pemenuhan
hasil
penghimpunan dana. BPRS Amanah
pemeriksaan
dokumen
sebagaimana dimaksud dalam poin 4,
Sejahtera
apabila
administrasi
diperlukan.
Sistem
prinsip
syariah
membebankan pada
dalam biaya
nasabah
pengawasan yang dilakukan oleh DPS
tabungannya. DPS yang mengetahui
BPRS
akan hal ini memberikan pendapat
Amanah
mengoreksi
Sejahtera
akad
di
adalah
depan
para
bahwa
hal
tersebut
tidak
sesuai
Direksi dan beberapa karyawan. Poin
dengan prinsip syariah pada fatwa
kelima
DSN
ini
sudah
sesuai
dengan
766
No 02/DSN-MUI/IV/2000. Pada
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
fatwa tersebut terdapat ketentuan
pembiaayaan, dan produk jasa BPRS
yang
lainnya.
berbunyi,
“Bank
sebagai
mudharib menutup biaya operasioanl tabungan nisbah
dengan
9. Menjelaskan secara mendalam dan
menggunakan
keuntungan
yang
holistik mengenai hasil pengawasan
menjadi
penerapan
Prinsip
haknya”. Kemudian DPS juga memberi
Otoritas
Jasa
pendapatnya
termasuk
dalam
meeting
hasil
terkait
pencatatan
pendapatan. 7. Melakukan BPRS
pembahasan
mengenai
pengawasan Syariah dalam
hasil
poin
dituangkan
1
dalam
Keuangan
(OJK),
pembahasan pemeriksaan
exit Bank
Indonesia. Penyampaian laporan ke
temuan
Bank Indonesia disusun DPS secara
Prinsip
jelas sesuai dengan hasil pemeriksaan
dimaksud
yang
kepada
dengan
penerapan
sebagaimana
Syariah
yang
hasilnya
risalah
telah
dilakukan.
Hasil
rapat
dengan Direksi BPRSpun dilaporkan ke
rapat.
Bank
Dalam mengoreksi akad, DPS tidak
Indonesia
berikut
bukti-bukti
dokumentasi
melakukannya sendiri di dalam ruang
Pengawasan
penerapan
prinsip
kerja melainkan dengan sistem diskusi
syariah yang dilakukan oleh DPS secara
bersama Direksi, kepala bagian dan
umum telah memenuhi pedoman yang
manajer.
terdapat pada SEBI No. 15/22/DPbS tahun
Hasil
pemeriksaanpun
langsung disampaikan kepada Direksi,
2013.
kepala
dipenuhi
bagian
dan
manajer.
Bila
Hanya
satu
oleh
poin
DPS
yang
BPRS
tidak
Amanah
ditemukan akad yang tidak sesuai
Sejahtera, yaitu poin yang menjelaskan
dengan prinsip syariah maka akad
DPS meminta
tersebut direvisi pada waktu itu juga.
perhitungan dan pengbayaran bagi hasil
8. Menyusun laporan hasil pengawasan penerapan
Prinsip
Syariah
bukti
dokumen
atau bonus, pembayaran bagi hasil pada
atas
bank lain, pencatatan dan pengakuan
kegiatan usaha BPRS. DPS menuyusun
pendapat
laporan dua kali dalam setahun untuk
pelaporan penrimaan dan ZIS.
laporan
pencatatan
dan
Meskipun demikian, DPS memberi
laporan
saran dan nasehat terkait hal-hal yang
sesuai dengan format yang diberikan
disebutkan pada poin tersebut. Misalnya,
oleh Bank Indonesia. Dalam menyusun
DPS
laporan ini DPS menyampaikan hasil
memberikan bonus yang terlalu sedikit.
pemeriksaannya
temuan-
Contoh lain, DPS memberikan saran untuk
temuan dan perbaikan atas akad,
tidak memasukkan fee dari asuransi ke
kegiatan
dalam pos pendapatan. Hal ini karena
DPS
ke
serta
Bank
Indonesia.
semesteran
berupa
membuat
termasuk
penghimpunan
dana,
menyarankan
bank
untuk
tidak
bila fee masuk pos pendapatan dan fee
767
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
tidak dibayarkan oleh asuransi, maka
prinsip syariah pun dapat dikurangi
bank tidak dapat menepati bagi hasil
bahkan dihindari.
yang telah disepakati dengan nasabah.
2. DPS mejalankan pengawasan dengan
Dalam hal ini bank telah berlaku za}lim
kemampuan terbaiknya. DPS sebagai
pada nasabah.
seorang sesama
V. SIMPULAN DAN SARAN
pembahasan
oleh DPS. Pertimbangan dalam menilai pengawasan DPS adalah: 1. DPS telah melakukan pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan dengan baik. Menurut Komaruddin (1994:104), “Pengawasan adalah berhubungan perbandingan
BPRS
awal
berpedoman
langkah
hal
kebaikan.
Sebagai seorang pengawas, DPS
antara
pelaksanaan actual, rencana, dan untuk
dalam
Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orangorang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (QS. Al-Ashr 103:1-3).
lain
dalam menilai efektivitas pengawasan
dengan
saling
٣ ﺼ ۡﺒ ِﺮ ِ ﺼ ِﻠ ٰ َﺤ ﺻ ۡﻮاْ ِﺑﭑﻟ ﱠ ٱﻟ ٰ ﱠ َ ﻖ َوﺗ ََﻮا َ ﺖ َوﺗ ََﻮا ِ ّ ﺻ ۡﻮاْ ِﺑ ۡﭑﻟ َﺤ
efektif oleh informan. Hal ini karena para pertimbangan
harus
Al-Ashr [103] ayat 1-3 yang berbunyi: ْﻋﻤِ ﻠُﻮا َ ِإ ﱠﻻ ٱﻟﱠﺬِﯾﻦَ َءا َﻣﻨُﻮاْ َو٢ ﺴﻦَ ﻟَﻔِﻲ ﺧُﺴۡ ٍﺮ َ ٰ ٱﻹﻧ ِ ۡ إِ ﱠن١ َو ۡٱﻟﻌَﺼۡ ِﺮ
penerapan prinsip syariah dinilai telah
memiliki
bahwa
Sebagaimana firman Allah dalam QS.
yang
telah dijelaskan di atas, pengawasan
informan
merasa
muslim
menasehati
Simpulan Berdasarkan
muslim
perbaikan
Amanah
Sejahtera
pada
telah
ajaran
Islam
dan
dalam melaksanakan pengawasan.
Jadi,
DPS menjadikan ajaran Islam sebagai
pengawasan tidak hanya dilakukan
dasar dan motivasinya melaksanakan
dengan memeriksa berkas dengan
pengawasan
ketentuan
yang
syariah di BPRS Amanah Sejahtera.
diperlukan Amanah
terhadap rencana
perbaikan
penyimpangan yang
berarti”.
tapi
juga
perbaikan.
DPS
BPRS
Sejahtera
melakukan
dengan
ada
membina
3. DPS
memberikan
BPRS
Amanah
memberikan
para
penerapan
prioritas Sejahtera
kemudahan
dan dalam
komunikasi.
agar para karyawan lebih paham
komunikasi yang luas dengan BPRS,
mengenai penerapam prinsip syariah
yaitu tidak hanya dengan bertemu
dalam perbankan. Bila karyawan telah
langsung tapi juga dengan berbagai
memahami
media seperti sms, chating ataupun
penyimpangan
email.
768
membuka
kepada
karyawan. Pembinaan ini bertujuan
maka
DPS
prinsip
akses
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
Saran
(Online),
1. BPRS
Amanah
Sejahtera
meningkatkan karyawannya
lebih
diakses 04 Desember 2015).
pemahaman terhadap
(http://www.republika.co.id,
“Bank Amanah Sejahtera”.
penerapan
www.amanahsejahtera.com diakses
prinsip syariah agar penyimpangan
pada tanggal 27 Desember 2015. Pukul
penerpan
19.00 WIB.
prinsip
syariah
dapat
dihindarkan. Dalam hal ini, pembinaan
Bank Indonesia. 2000. Potensi, Preferensi
bagi karyawan sebaiknya dijadwalkan
dan
secara rutin.
Bank Syariah di Pulau Jawa. Direktorat
2. BPRS
Amanah
mempertahankan
Perilaku
Masyarakat
terhadap
Sejahtera
agar
Penelitian dan Pengaturan Perbankan:
hubungan
baik
Jakarta.
dengan Dewan Pengawas Syariah
Jahra, Patimatu. 2002. Profil Usaha BMT
(DPS) agar efektivitas pengawasan
Ukhuwah di Kota Banjarmasin. Tesis MSI
oleh DPS dapat dipertahankan dan
UII Yogyakarta.
ditingkatkan. 3. DPS agar
Karim, Adiwarman A. 2010. Bank Islam
mempertahankan
peran
Analisis
Fiqih
yang telah dilaksanakan dengan baik.
Ketiga.
Jakarta:
4. Untuk
penelitian
diharapkan dijadikan
selanjutnya,
penelitian
acuan
penelitian
untuk
terkait
pengawasan
oleh
selanjutnya efektivitas
ini
dapat
dapat
Kurniawan,
melakukan
pada
Mu’allim,
Transformasi Yogyakarta:
Amir.
“Persepsi
Masyarakat
Lembaga
Keuangan
Syariah”. Al-Mawardi Edisi X, thn 2003. Yogyakarta, Indonesia. terjemahan.
Bandung:
CV
2010.
Moleong,
Al-
Otoritas
2001.
Kualitatif.
Metodologi PT
Remaja
Jasa
Keuangan.
2013.
Surat
Edaran No 15/22/DPbS Tahun 2013
Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani
Perihal Pedoman Pelaksanaan Tugas
Press. 2014.
J.
Rosdakarya: Bandung.
Antonio, M. Syafi’I. 2007. Bank Syariah: Dari
Syafaruddin.
Lexy
Penelitian
Penerbit
Diponegoro.
Alwi,
2005.
Publik.
Terhadap
Al-Qur’an Karim. Hikmah.
Grafindo
Bandung: Ghalia Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
dan
Raja
Martini dan Lubis. 1987. Teori Organisasi.
Bank Syariah di Indonesia.
Al-Qur’an
PT.
Edisi
Pembaruan
Penelitian
DPS
Agung.
Pelayanan
mengukur
pengawasan
Keuangan.
Persada.
dengan
DPS.
dan
dan
Kompetensi
Tanggung
Jawab
Dewan
Pengawas Syariah Bank Pembiayaan
Dewan Pengawas Syariah. E-Paper,
Rakyat Indonesia.
769
Syariah.
Jakarta:
Bank
Refgiani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 9 September 2016: 758-770; Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus pada PT. BPRS Amanah Sejahtera)
Sanusi. 2004. Implementasi dan Efektivitas Pengawasan
Dewan
Pengawas
Syariah terhadap Produk Perbankan Syariah
(Analisis
Perbandingan
Pengawasan pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank
riaukepri
terhadap
Unit
Produk
Usaha Bank
Syariah Syariah).
Disertasi. UIN Suska Riau. Pekanbaru. “Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia”. http://www.bi.go.id/id/perbankan/syari ah/Contents/Default.aspx
diunduh
pada tanggal 22 Agustus 2015. Pukul 13.00 WIB. Solihin. 1999. Perilaku Konsumen terhadap Produk
BMT
(Studi
Kasus
di
BMT
Kharisma Magelang Jawa Tengah). Tesis MSI UII. Yoyakarta. Yin, Robert K. 2003. Case Study Research. Third Edition. London: Sage Publications Ltd.
770