EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH SISWA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh: ZAKIYAH RACHMANI NIM: 109011000019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
Zakiyah Rachmani (109011000019). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fikih di MTs Ruhul Ulum Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat efektivitas pembelajaran fikih dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) untuk meningkatkan hasil belajar siswa MTs Ruhul Ulum dan mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC). Penelitian ini dilakukan dengan subyek penelitian siswa kelas VIII MTs Ruhul Ulum Jakarta tahun ajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pengumpulan data dilakukan melalui pre tes dan post tes, observasi, catatan lapangan, wawancara, dan angket. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran Koperatif Tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari hasil post tes yang meningkat dibandingkan pre tes dan juga tercapainya nilai seluruh siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan analisa angket, respon siswa setelah belajar fikih dengan model pembelajaran Koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) sebagian besar baik. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) sangat efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar fikih siswa. Siswa berharap agar model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) dapat digunakan pada materi fikih lainnya. Kata Kunci: Model cooperative integrated reading and composition (CIRC), Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam, atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative
Integrated
Reading
and
Composition
(CIRC)
Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Siswa”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada kekasih Allah, pejuang agama Islam dan teladan yang terbaik yaitu Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, dan sahabatnya yang telah memberikan petunjuk kepada umat manusia kejalan yang benar. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan, dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafstafnya. 3. Bapak Bahrissalim, MA sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan petunjuk dan nasehat kepada penulis dengan sabar dan ikhlas demi keberhasilan penulis. 4. Ibu Heny Narendrany Hidayati, M.Pd selaku penasehat akademik yang telah membimbing penulis selama menjadi mahasiswa. 5. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
6. Bapak M. Thoyib, M.Pd.I, selaku kepala sekolah MTs Ruhul Ulum Jakarta, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di madrasah yang dipimpinnya. 7. Ibu Rahmawati, M.Pd.I, sebagai guru Fikih kelas VIII MTs Ruhul Ulum Jakarta, terima kasih atas bantuan dan waktunya selama penulis melakukan penelitian di madrasah tersebut. 8. Kepada kedua orang tua ayahanda tercinta, dan ibunda tersayang. Serta keluarga besar yang telah menunggu penyelesaian skripsi ini. Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan selain ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan, kasih sayang, dukungan dan do’a kalian serta kesabaran yang tak terhingga. 9. Kepada teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2009 terkhusus kelas peminatan Sejarah dan kelas A PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengisi buku hati penulis dengan kenangan yang tiada pernah terhapus selama mengikuti perkuliahan dan semoga tali silaturahmi kita tetap terjalin. 10. Untuk teman-teman Latanza El angkatan 2009 yang sudah memberikan support kepada penulis, semoga silaturahmi dan komunikasi kita tetap terjalin. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua. Akhir kata, besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amien Jazakumullah Khairan Katsiro ... Jakarta, Juli 2014
Zakiyah Rachmani
iii
DAFTAR ISI
Abstrak ………………………………………….....………………………........ i Kata Pengantar .....................................................................................................ii Daftar Isi ...............................................................................................................iv Daftar Tabel ....................................................................................................... vii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah ................................................................ 6 D. Rumusan Masalah .................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Pengertian Efektivitas ....................................................... 9 2. Model Pembelajaran Koperatif ....................................... 12 a. Pengertian Pembelajaran Koperatif ............................ 12 b. Unsur-unsur Pembelajaran Koperatif ......................... 14 c. Tujuan Pembelajaran Koperatif ................................. 15 d. Langkah-langkah Pembelajaran Koperatif ................. 16 3. Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) .............................................................................. 17 a. Dasar Pemikiran ......................................................... 17 b. Unsur-unsur Program Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ........................................... 18 iv
c. Langkah-langkah Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ............................. 19 d. Kelebihan Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ........... 21 e. Kekurangan Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ........... 21 4. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar .................................... 22 a. Pengertian Belajar ...................................................... 22 b. Prinsip-prinsip belajar ................................................ 23 c. Tujuan Belajar ............................................................ 24 d. Hasil Belajar ............................................................... 25 5. Pembelajaran Fikih Guru ................................................. 27 a. Pengertian Fikih ......................................................... 27 b. Pengertian Mata Pelajaran Fikih ................................ 28 c. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Fikih ................... 28 d. Ruang Lingkuup Mata Pelajaran Fikih ...................... 29 B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 30 C. Kerangka Berfikir ................................................................... 31 D. Hipotesis Tindakan ................................................................. 32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 33 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............. 33 C. Subyek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian .................. 34 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................ 35 E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................. 35 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .......................... 39 G. Data dan Sumber Data .......................................................... .40 H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 40 I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ..................................... 43
v
K. Analisis Data dan Interpretasi Data ........................................ 44 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .................................. 44
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................ 45 B. Pemeriksaan Keabsahan Data................................................. 60 C. Analisis Data........................................................................... 60 D. Interpretasi Hasil Analisis....................................................... 77 E. Keterbatasan Peneliti .............................................................. 78
BAB V
METODOLOGI PENELITIAN A. Kesimpulan............................................................................. 79 B. Implikasi...................................................................................80 C. Saran........................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Pembelajaran Koperatif
Tabel 4.1
Sarana dan Prasarana MTs Ruhul Ulum Jakarta
Tabel 4.2
Skor Hasil Belajar Pre Tes dan Post Tes Siklus I
Tabel 4.3
Perhitungan Mean Data Perbandingan Hasil Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus I
Tabel 4.4
Skor Hasil Belajar Pre Tes dan Post Tes Siklus II
Tabel 4.5
Perhitungan Mean Data Perbandingan Hasil Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus II
Tabel 4.6
Skor Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.7
Perhitungan Mean Data Perbandingan Hasil Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus I
Tabel 4.8
Skor Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.9
Perhitungan Mean Data Perbandingan Hasil Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus II
Tabel 4.10
Kriteria Data Distribusi Bergolong Siklus I
Tabel 4.11
Kriteria Data Distribusi Bergolong Siklus II
Tabel 4.12
Nilai Rata-rata Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Tabel 4.13
Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran
Tabel 4.14
Antusiasme Siswa
Tabel 4.15
Keefektifan Model Pembelajaran
Tabel 4.16
Keefektifan Model Pembelajaran Terhadap Keaktifan Siswa
vii
Tabel 4.17
Keefektifan Model Pembelajaran Terhadap Pemahaman Siswa
Tabel 4.18
Keefektifan Model Pembelajaran Terhadap Pemahaman Siswa
Tabel 4.19
Minat Dan Perhatian Siswa
Tabel 4.20
Keefektifan Model Pembelajaran Terhadap Kesulitan Belajar
Tabel 4.21
Pemahaman Siswa
Tabel 4.22
Kejenuhan Siswa
Tabel 4.23
Kesesuaian Model Pembelajaran Dengan Materi
Tabel 4.24
Keefektifan Model Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran
Tabel 4.25
Tingkat Konsentrasi
Tabel 4.26
Keefektifan Model Pembelajaran Terhadap Waktu
Tabel 4.27
Keefektifan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia
adalah
makhluk
Allah
SWT
yang
memiliki
kelebihan
dibandingkan makhluk lainnya, oleh karena itu manusia diciptakan Allah SWT dengan tujuan untuk beribadah, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu ciri khusus manusia adalah memiliki akal dan pikiran. Melalui pendidikanlah manusia mengaplikasikan akal dan pikirannya, karena dalam pendidikan berlangsung proses belajar yang melibatkan akal dan pikiran seseorang dalam menerima ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi dirinya sehingga kelak akan mengangkat harkat dan martabatnya menjadi makhluk yang terhormat dan sempurna di sisi Allah SWT. Pendidikan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, oleh karena itu pendidikan mutlak harus ada dalam kehidupan manusia. Jadi pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. “Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan bangsa dan merupakan kegiatan belajar yang berlangsung secara terus menerus. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan”.1 Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan bangsa merupakan salah satu cita-cita luhur dari perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Maka untuk mewujudkan cita-cita tersebut pendidikan menempati urutan pertama yang mendapatkan perhatian khusus, karena maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh berhasil atau tidaknya bangsa itu dalam mendidik seluruh generasi mudanya.
1
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 1
1
2
Mengutip Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3, bahwa pendidikan nasional memiliki fungsi sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2 Melalui pendidikan manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan tuntunan dalam kehidupan. Menurut Chaplin dkk dalam buku Muhibbin Syah mengemukakan bahwa “Pendidikan adalah pengembangan potensi atau kemampuan manusia secara menyeluruh yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri”.3 Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu, dilihat dari segi pendidikan, telah terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia yang berilmu, beriman, dan bertaqwa. Sebagaimana kita ketahui bahwa orang-orang yang berilmu, beriman, dan bertaqwa akan mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah SWT. Diterangkan dalam firman Allah SWT dalam Q.S Al-Mujaadilah ayat 11 yaitu:
2
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Undang-undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Nuansa Aulia, 2012), Cet. VII, hal. 4 3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 15, hal. 35
3
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al-Mujaadilah ayat 11)4 Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut perlu adanya peninjauan berbagai aspek yang mendukung usaha tersebut, terutama dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Karena proses pembelajaran akan berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Berbicara tentang hasil belajar siswa, hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Purwanto menyatakan bahwa “Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya”.5 Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang di dalamnya terdapat proses belajar mengajar yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen dalam proses belajar di sekolah diantaranya: guru, peserta didik, proses belajar mengajar (PBM), serta model pembelajaran merupakan salah satu yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan tersebut, diperlukan adanya usaha-usaha serius dari setiap unsur yang terdapat di dalam dunia pendidikan. “Dalam proses kegiatan belajar dan mengajar siswa dijadikan sebagai student centered atau dalam kata lain pembelajaran berpusat pada siswa. Proses pembelajaran yang berlangsung lebih mengaktifkan siswa dibandingkan guru. Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik”.6 Dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari peranan seorang guru yang merupakan sentral dalam kegiatan belajar mengajar. Dan mengajar adalah tugas seorang guru, mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran pada peserta didik, akan tetapi sebagai 4
Fadhal Abdul Rahman Bafadal, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005), hal. 543 5 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet.1, hal. 46-47 6 Hamzah. B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 15
4
suatu proses mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. jadi dalam proses pembelajaran, guru merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, karena guru merupakan orang yang berhadapan langsung dengan siswa. “Kegiatan belajar yang terjadi di sekolah tidak akan berjalan tanpa adanya siswa atau peserta didik, karena peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran, bukan guru. siswa adalah organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa”.7 Setiap siswa memiliki kemampuan, dan latar belakang yang berbeda-beda yang pada dasarnya memiliki potensi yang harus dikembangkan. Guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada siswa, oleh karena itu peserta didiklah yang belajar. Inti dari kegiatan suatu sekolah atau kelas adalah proses belajar mengajar (PBM). Kualitas belajar siswa banyak ditentukan oleh keberhasilan belajar mengajar tersebut atau dengan kata lain banyak ditentukan oleh interaksi antara guru, siswa, dan sarana yang mendukung proses pembelajaran di kelas. Berbagai masalah yang muncul dari pengalaman mengajar mengharuskan para pendidik mencari solusinya. Di antara berbagai masalah tersebut adalah masalah model pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk pandai dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas, yang dapat mengaktifkan kegiatan belajar siswa, serta agar siswa dapat memahami dan menguasai setiap materi pelajaran. Untuk menciptakan proses belajar mengajar yang terarah dan efektif diperlukan model pembelajaran yang menyenangkan, yang dapat membangkitkan minat siswa dalam belajar. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. “Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil yaitu antara empat sampai enam orang secara heterogen yang mempunyai latar belakang akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama”.8
7
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal. 52 8 Ibid., hal. 242.
5
Salah satu model pembelajaran koperatif yang banyak dikenal untuk membantu siswa memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca dan tulis adalah dengan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and composition (CIRC) yakni model pembelajaran koperatif terpadu membaca dan menulis. Seperti yang telah disinggung di atas tentang model pembelajaran koperatif
yakni
model
pembelajaran
dengan
menggunakan
sistem
pengelompokkan atau tim kecil yaitu antara empat sampai enam orang siswa. Model pembelajaran ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, mengembangkan kemampuan berfikir siswa dalam menyelesaikan masalah. Hal ini akan membuat belajar siswa menjadi menyenangkan dan lebih menarik, karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Siswa diberikan kebebasan untuk berfikir kreatif dan aktif dalam mengembangkan kemampuan mengenai materi yang diajarkan. Pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini berbeda dengan pembelajaran koperatif lainnya, karena pada dasarnya setiap pembelajaran koperatif masing-masing tipe berbeda-beda. Yang membedakan pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini adalah dalam hal menganalisa wacana atau artikel berdasarkan topik pembelajaran, yaitu dengan membaca dengan keras yang nantinya akan didengarkan oleh teman satu kelompok, kemudian kemampuan siswa dalam setiap kelompok dalam memahami bacaan, lalu menulis tanggapan terhadap artikel atau wacana yang berhubungan dengan topik pembelajaran. Disinilah kerja sama dalam kelompok sangat ditentukan. Berdasarkan observasi pra penelitian yang telah saya lakukan pada pembelajaran Fikih pada siswa kelas VIII MTs Ruhul Ulum Jakarta pada tanggal 7 Februari 2014, di temukan beberapa permasalahan, diantaranya: Pada saat kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Fikih di kelas, masih menemukan banyak kendala terutama masalah penggunaan metode membaca dan mencatat yang diberikan oleh guru yang belum menunjang motivasi siswa untuk belajar. Untuk menumbuhkan minat membaca dan menulis dalam diri siswa diperlukan suatu strategi belajar yang tepat agar siswa terbiasa untuk
6
membaca suatu wacana dan terbiasa untuk menulis dan menjadikannya sebuah bacaan agar para siswa paham apa yang mereka baca dan mengerti apa yang mereka tulis. Masalah lain adalah hasil belajar Fikih di kelas VIII masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dengan peneliti melihat buku hasil belajar siswa pada ulangan harian sebelumnya kepada guru mata pelajaran Fikih (Bu Rahmawati). Dan hasil belajar yang diperoleh siswa belum memuaskan atau dapat dikatakan hanya sebagian saja yang mencapai KKM yaitu sebesar 70. Selain itu ada berbagai hambatan yang dihadapi oleh siswa kelas VIII MTs Ruhul Ulum, diantaranya yaitu: metode pembelajaran yang digunakan pun masih konvensional, yakni metode ceramah, serta pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat text book, dan hanya mengacu pada Lembar Kerja Siswa terbitan Khazanah. Untuk itu penulis tertarik mengangkat skripsi ini dengan judul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Siswa”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Cara mengajar masih dilakukan secara konvensional 2. Masih rendahnya hasil belajar Fikih siswa 3. Semangat belajar siswa kurang 4. Minimnya model pembelajaran yang digunakan guru Fikih Pembelajaran bersifat text book, serta tugas dari Lembar Kerja Siswa terbitan Khazanah
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada:
7
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). 2. Model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sebagai model pembelajaran yang digunakan agar hasil belajar Fikih siswa lebih optimal.
D. Rumusan Masalah Dari uraian identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang ada, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) di MTs Ruhul Ulum Jakarta? 2. Apakah pembelajaran Fikih dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar Fikih siswa?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Keefektivan penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam pembelajaran Fikih. 2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar Fikih siswa melalui model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan peneliti. Adapun manfaat penelitian ini bagi: 1. Siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar Fikih sehingga mendapatkan hasil belajar yang diharapkan. 2. Guru, diharapkan dapat dijadikan alternatif model pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
8
3. Sekolah, dapat dijadikan rujukan bagi para guru di MTs Ruhul Ulum Jakarta untuk menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran dan karakteristik peserta didik.
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Pengertian Efektivitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur, atau mujarab, dapat membawa hasil”.1 Dalam memaknai efektivitas setiap orang memberi arti yang berbeda, sesuai sudut pandang, dan kepentingan masing-masing. Hal tersebut diakui oleh Chung dan Maginson yang dikutip oleh E.Mulyasa, “Efektivenes means different to different people”.2 Jadi efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional. Efektivitas dapat dijadikan barometer untuk mengukur keberhasilan pendidikan. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas, merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasaran. “Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar, yaitu segala daya upaya guru untuk membantu para siswa agar bisa belajar dengan baik”.3 Dalam dunia pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi efektivitas mengajar guru dan segi efektivitas belajar murid. Efektivitas mengajar guru menyangkut sejauh mana jenis-jenis kegiatan 1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hal 218 2 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011), Cet.13, hal 82 3 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif, (Jakarta: Kencana, 2010), hal 20
9
10
belajar mengajar yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Dengan sendirinya prinsip ini harus memperhitungkan kemampuan guru, sehingga upaya peningkatannya untuk dapat menyelesaikan setiap program perlu mendapatkan perhatian. Efektifitas belajar murid menyangkut sejauhmana tujuan-tujuan pelajaran yang diharapkan telah dicapai melalui kegiatan mengajar yang ditempuh.4 Menurut Slameto bahwa untuk meningkatkan cara belajar yang efektif, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1. Kondisi internal yaitu kondisi yang ada dalam diri siswa itu sendiri, contohnya kesehatan, keamanan, ketentraman, dan sebagainya. Siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan-kebutuhan internalnya dapat dipenuhi. Terdapat tujuh jenjang kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi, yaitu: a. Kebutuhan fisiologis b. Kebutuhan akan keamanan c. Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta d. Kebutuhan akan status contohnya keinginan akan keberhasilan e. Kebutuhan self-actualisation f. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti g. Kebutuhan estetik 2. Kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada diluar diri pribadi siswa. Untuk dapat belajar efektif diperlukan lingkungan yang baik dan teratur 3. Strategi belajar. Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil belajar semaksimal mungkin.5 Sedangkan untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syaratsyarat sebagai berikut: a. Belajar yang aktif, baik mental maupun fisik b. Guru harus banyak menggunakan metode pada waktu mengajar
4
Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet 5, hal 183 5 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 74-76
11
c. Guru harus memberikan motivasi pada siswa d. Kurikulum yang baik dan seimbang e. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual f. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di kelas g. Pada penyajian bahan pelajaran pada siswa, guru perlu memberikan masalah-masalah yang merangsang siswa untuk berfikir h. Semua pelajaran yang diberikan perlu diintegrasikan i. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan keadaan dan kehidupan yang nyata di masyarakat j. Dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak memberi kebebasan pada siswa untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar sendiri, dan mencari pemecahan masalah sendiri.6 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas itu berkaitan dengan terlaksananya semua tugas serta tercapainya tujuan. Dan secara umum bahwa efektivitas berarti ketercapaian suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Efektivitas merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam tujuannya atau suatu tingkatan terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai, yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Hasil dari efektivitas pembelajaran dapat diukur dengan tercapai atau tidaknya Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) mata pelajaran Fikih yang telah ditetapkan di MTs Ruhul Ulum Jakarta, yaitu sebesar 70. Efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini diukur dari hasil pre test dan post test. Pembelajaran dikatakan efektif jika terdapat peningkatan antara hasil pre test dan post test siswa.
6
Ibid., hal 92-95
12
2. Model Pembelajaran Koperatif a. Pengertian Pembelajaran Koperatif Teori
yang
melandasi
pembelajaran
koperatif
adalah
teori
konstruktivisme. Pada dasarnya teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan menstransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. “Menurut Slavin yang dikutip oleh Rusman berpendapat bahwa, pembelajaran kooperatif menggalakan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah konstruktivisme”.7 Sebelum mengenal tentang model pembelajaran koperatif, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari model pembelajaran. “Menurut Soekamto dkk mengemukakan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”. 8 Jadi model pembelajaran merupakan seperangkat prosedur yang sistematis tentang cara dan gaya belajar. Adanya model pembelajaran ini dimaksudkan untuk memudahkan pengajar atau guru dalam menentukan strategi belajar di kelas. Biasanya model pembelajaran yang ada lebih mengaktifkan siswa, atau dapat dikatakan siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran dari pada guru. Guru hanya sebagai fasilitator membantu siswa jika mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar. Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok. 7
Rusman, Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. III, hal 201 8 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstriktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hal. 5
13
Istilah cooperative learning dalam pengertian bahasa Indonesia dikenal dengan
nama
pembelajaran
koperatif.
“Menurut
Yatim
Riyanto
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan
kecakapan
akademik
(academic
skill),
sekaligus
keterampilan sosial (social skill) termasuk interpersonal skill”.9 “Wina
Sanjaya
menyebutkan
merupakan
model
pembelajaran
model dengan
pembelajaran
kooperatif
menggunakan
sistem
pengelompokkan atau tim kecil antara empat sampai enam orang secara heterogen yang mempunyai latar belakang akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama”.10 Sedangkan menurut Johnson dalam buku Isjoni mengemukakan, “Cooperanon means working together to accomplish shared goals. Within cooperative activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other groups members. Cooperative learning is the instructional use of small groups that allows students to work together to maximize their own and each other as learning”.11 Berdasarkan uraian tersebut, cooperative learning mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan koperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok. Pembelajaran koperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa pembelajaran koperatif merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang lebih berpusat pada siswa (student oriented) dengan melibatkan penggunaan kelompok untuk memaksimalkan belajar.
9
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), cet. ke 3, hal 267 10 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal 242 11 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. ke7, hal 15
14
b. Unsur-Unsur Pembelajaran Koperatif Menurut
Yatim
Riyanto
dalam
bukunya
Paradigma
Baru
Pembelajaran, unsur-unsur yang terkandung dalam pembelajaran koperatif adalah sebagai berikut: “Mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama sebagai latihan hidup masyarakat”.12 Maksudnya bahwa pembelajaran koperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengatasnamakan kerja sama kelompok. Dengan belajar bersama atau kelompok dapat menghasilkan interaksi bersama antar anggota kelompok dalam belajar, atau dapat dikatakan seperti tutor sebaya. Siswa belajar dari teman-teman satu kelompoknya, saling membantu, menghargai pendapat masing-masing anggota. Selanjutnya
“Saling
ketergantungan
positif
antar
individu”.13
Maksudnya tiap individu dalam satu kelompok memiliki peranan dan tanggung jawab masing-masing dalam kelompoknya, karena ini adalah pembelajaran kelompok dimana masing-masing dalam kelompoknya, karena ini adalah pembelajaran kelompok dimana masing-masing individu memiliki tanggung jawab besar terhadap kelompoknya. Kemudian, “Temu muka dalam proses pembelajaran”.14 Dalam model pembelajaran yang melibatkan masing-masing individu dalam satu kelompok pastilah ada temu muka dalam proses pembelajaran, karena proses pembelajaran tidak akan berlangsung tanpa adanya temu muka. Selain itu tanggung jawab serta komunikasi antar individu di bangun untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu dapat mengerjakan tugas sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru yang akan menghasilkan hasil belajar yang meningkat, dan diperoleh lah evaluasi pembelajaran kelompok.
12
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal 265 13 Ibid. 14 Ibid., hal 266
15
Dari unsur-unsur pembelajaran yang telah dipaparkan di atas, jelas bahwa dalam pembelajaran koperatif mengutamakan kerja sama kelompok, dimana masing-masing individu dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab serta kontribusi terhadap kemajuan kelompoknya dalam mencapai tujuan pembelajaran. c.
Tujuan Pembelajaran Koperatif Model pembelajaran koperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-
tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu: 1) Hasil Belajar Akademik Dalam belajar kooperatif dikembangkan untuk mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas hasil belajar akademis. Di samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaaikan tugas-tugas akademik. 2) Penerimaan Terhadap Perbredaan Individu Tujuan lainnya ialah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan
ras,
budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan
ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai terhadap perbedaan individu satu sama lain. 3) Pengembangan Keterampilan Sosial Tujuan penting ketiga yaitu mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam pengembangan keterampilan sosial.15 15
Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, ……………., hal 27 - 28
16
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Koperatif Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran koperatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif16 Fase
Tingkah laku guru
Fase-1
Guru menyampaikan semua tujuan
Menyampaikan tujuan dan
yang ingin dicapai pada pelajaran
memotivasi siswa
tersebut
dan
memotivasi
siswa
belajar Fase-2
Guru
menyampaikan
Menyajikan informasi
kepada
siswa
demonstrasi
informasi
dengan
jalan
lewat
bahan
atau
bacaan Fase-3
Guru menjelaskan kepada siswa
Mengorganisasikan siswa kedalam bagaimana kelompok kooperatif
cara
membentuk
kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase-4
Guru
membimbing
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
pada
saat
kelompok mereka
belajar
mengerjakan tugas mereka
Fase-5
Guru mengevaluasi hasil belajar
Evaluasi
tentang materi yang telah dipelajari atau
meminta
setiap
kelompok
untuk mempresentasikan hasil kerja mereka 16
48-49
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstriktivistik,………….., hal.
17
Fase-6
Guru
mencari
cara-cara
untuk
Memberikan penghargaan
menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
3.
Model Cooperative Integrated Reading and Composition a. Dasar pemikiran CIRC (Cooprative Integrated Reading and Composition) adalah suatu metode pembelajaran yang merupakan bagian dari metode cooperatitive learning yang bertujuan untuk meningkatkan daya paham dan daya ingat siswa tentang materi yang mereka baca dengan cara memadukan membaca dan menulis. Pembelajaran kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting.17 Satu fokus utama dari kegiatan-kegiatan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah para siswa yang bekerja di dalam
tim-tim
kooperatif
dari
kegiatan-kegiatan
ini,
yang
dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca, supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang-bidang lain seperti pemahaman saling membaca, kosa kata, dan pembacaan pesan. Para siswa termotivasi untuk saling bekerja satu sama lain dalam kegiatan-kegiatan ini atau rekognisi lainnya yang didasarkan pada pembelajaran seluruh anggota tim. Tujuan utama dari model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas. Para siswa dalam CIRC juga membuat penjelasan terhadap prediksi mengenai bagaimana masalah-masalah akan diatasi dan merangkum unsur utama dari wacana kepada satu sama lain, yang 17
Robbert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal. 200
18
mana keduanya merupakan kegiatan-kegiatan yang ditemukan dapat meningkatkan pemahaman dalam membaca.18 Salah satu tujuan dari program Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah untuk jauh lebih meningkatkan kesempatan siswa untuk membaca dan menulis serta menerima umpan balik dari kegiatan mereka dengan membuat para siswa membaca dan menulis untuk teman satu timnya dan melatih mereka mengenai bagaimana saling merespon kegiatan membaca dan menulis mereka. Secara garis besar, model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menekankan pada kerja sama tim atau kelompok dalam memecahkan masalah atau tugas yang diberikan oleh guru dengan membaca secara bergantian dari masingmasing anggota, dan menulis tanggapan terhadap wacana, kemudian mempresentasikannya di depan kelas, agar seluruh siswa dapat memahami materi yang dibahas oleh setiap tim atau kelompok.
b. Unsur-unsur Program Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terdiri dari dua unsur penting kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan menulis terpadu.Unsurunsur utama dari Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah sebagai berikut: “Kelompok Membaca. Jika menggunakan kelompok membaca para siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok yang terdiri lebih dari dua atau tiga orang berdasarkan tingkat kemampuan membaca mereka, yang dapat ditentukan oleh guru mereka”. 19 Maksud dari unsur CIRC yang pertama yaitu kelompok membaca yang merupakan kelompok belajar. Sebelum pembelajaran dimulai,
18
Ibid,. hal 203 Ibid., hal. 205
19
19
terlebih dahulu guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, yang terdiri 5-6 orang siswa. Masing-masing individu dalam satu kelompok bertanggung jawab terhadap kelompoknya. “Tim. Para siswa dibagi kedalam kelompok membaca dan menulis mereka”.20 Berdasarkan kalimat di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa dalam pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung jawab terhadap
tugas
mengeluarkan
kelompok. ide-ide
Setiap
untuk
anggota
memahami
kelompok
suatu
konsep
saling dan
menyelesaikan tugas (task), sehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman
belajar.
Proses
pembelajaran
ini
mendidik
siswa
berinteraksi sosial dengan teman dan lingkungan.
c. Langkah-langkah
Cooperative
Integrated
Reading
and
Composition (CIRC) Dengan mengadopsi model pembelajaran Cooperative Learning tipe CIRC untuk melatih siswa meningkatkan keterampilannya dalam menganalisis artikel yang berhubungan dengan materi Fikih tentang Bab Makanan dan Minuman yang halal dan haram, langkah-langkah yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Guru membentuk kelompok belajar siswa secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 6 siswa. 2) Guru memberikan Lembar Kertas Siswa (LKS) dan artikel yang berhubungan
dengan
materi
dengan
langkah-langkah
penyelesaiannya kepada setiap kelompok 3) Guru memberitahukan kepada setiap siswa agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CIRC yang spesifik sebagai berikut: 20
Ibid.
20
a) Salah satu anggota kelompok membaca atau beberapa anggota kelompok saling membaca bergantian artikel yang telah diberikan oleh guru. b) Membuat prediksi atau menganalisis artikel yang telah diberikan. c) Masing-masing kelompok saling membuat rencana penyelesaian analisis artikel atau memberi tanggapan terhadap artikel dan ditulis pada lembar kertas. d) Menyerahkan hasil tugas kelompok kepada guru. 4) Setiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan pola CIRC (team study). Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok. 5) Ketua kelompok, melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami oleh anggota kelompoknya. Jika diperlukan guru dapat memberikan bantuan secara proporsional. 6) Guru meminta perwakilan kelompok tertentu untuk menyajikannya di depan kelas. 7) Guru bertindak sebagai narasumber dan fasilitator jika diperlukan. 8) Menjelang akhir waktu pembelajaran, guru dapat mengulang secara klasikal tentang strategi pemecahan permasalahan atau dalam kata lain menarik kesimpulan bersama. 9) Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. 21 Bila diperhatikan, langkah-langkah model pembelajaran CIRC ini sebenarnya mendorong siswa lebih aktif, kritis, dan sistematis dan bertujuan menghadapi bacaan secara berkelompok, sehingga pembaca lebih bisa lama mengingat setiap gagasan pokok suatu bacaan dan kemampuan menganalisis artikel yang berhubungan dengan materi diharapkan lebih memuaskan. Karena dengan model pembelajaran
21
Ibid., hal. 207
21
CIRC ini, siswa bekerja sama untuk menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam teks. Keterlibatan siswa untuk belajar secara aktif merupakan salah satu indikator keefektifan belajar. Dengan demikian siswa tidak hanya menerima materi pengajaran yang diberikan guru, melainkan siswa juga berusaha menggali dan mengembangkan sendiri dalam kelompoknya. Melalui pembelajaran koperatif tipe CIRC ini, setiap anggota siswa dalam kelompoknya akan belajar memilih point-point bacaan yang penting lalu berdiskusi untuk merencanakan bagaimana menganalisis artikel yang berhubungan dengan materi, sehingga masing-masing siswa akan paham dan mampu untuk menganalisis artikel yang berhubungan dengan materi.
d. Kelebihan Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Kelebihan penggunaan pembelajaran koperatif tipe CIRC adalah: 1. CIRC dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca pesan dan menyelesaikan soal pemecahan masalah sebab lebih bisa fokus pada pemahaman. 2. Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang. 3. Membantu siswa yang lemah dikarenakan dalam kelompok siswa saling berketergantungan. 4. Para siswa dapat memahami makna wacana atau artikel dan saling mengecek pekerjaannya.22
e. Kekurangan
Pembelajaran
Koperatif
Integrated Reading and Composition (CIRC)
22
Robert E Slavin, Cooperative Learning .............................., hal 202
Tipe
Cooperative
22
Kekurangan penggunaan pembelajaran koperatif tipe CIRC adalah: 1. Tidak semua siswa dapat mengerjakan soal dengan teliti. 2. Membutuhkan banyak waktu.23 3. Tidak semua pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.24
4.
Hakikat Belajar dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan kata yang paling sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Belajar menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan menuntut ilmu baik di lembaga pendidikan formal maupun informal. Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang belajar, diantaranya: 1) “Wittig dalam bukunya Psycology of Learning yang mendefinikan belajar merupakan perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman”.25 2) “Hintzman dalam bukunya The Psycology of Learning and Memory, berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia, atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi organisme tersebut”.26 3) “Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psycology, mengemukakan bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap akibat latihan dan pengalaman”.27 4) Dan
“Skiner
dalam
bukunya
Educational
Psycology,
mengemukakan belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progresif”.28 23
Ibid., hal 210 Arfiyadi Ahsan, Model Pembelajaran Kooperatif, http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com diakses pada Jum’at 26 Desember 2013 25 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana, 2001), hal 61 26 Ibid., 27 Ibid,. hal. 60 24
dari
23
Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan adaptasi yang terjadi akibat adanya latihan dan pengalaman yang mempengaruhi.
b. Prinsip-Prinsip Belajar Berdasarkan buku yang ditulis oleh Sumiati dan Asra yang berjudul Metode Pembelajaran, menjelaskan prinsip belajar diantaranya adalah: “Hasil belajar sepatutnya menjangkau banyak segi”. 29 Maksudnya dalam suatu proses belajar, banyak segi yang sepatutnya sebagai hasil belajar. Yaitu meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang konsep, kemampuan menerapkan konsep, kemampuan menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai kemanfaatan suatu konsep, menyenangi dan memberi respon yang positif terhadap sesuatu yang dipelajari, dan diperoleh kecakapan melakukan suatu kegiatan tertentu. Kemudian,
“Hasil
belajar
diperoleh
berkat
pengalaman”.30
Maksudnya pemahaman dan struktur kognitif dapat diperoleh seseorang melalui pengalaman melakukan suatu kegiatan. Pemahaman itu sendiri bersifat abstrak. Sesuatu yang abstrak akan mudah diperoleh dengan jalan melakukan kegiatan-kegiatan yang kongkrit atau nyata, sehingga orang yang bersangkutan memperoleh pengalaman yang menuntun pada pemahaman yang bersifat abstrak. Lalu “Belajar merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan”.31 Maksudnya dalam proses belajar, apa yang ingin dicapai sepatutnya dirasakan dan dimiliki oleh setiap siswa. Tujuan belajar bukan berarti tujuan pembelajaran, karena tujuan pembelajaran merupakan tujuan dan harapan yang ingin dicapai guru dari kegiatan yang dilakukan.
28
Ibid. Sumiati, dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2008), hal 41 30 Ibid. 31 Ibid. 29
24
Berdasarkan prinsip-prinsip belajar yang telah dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar diperoleh dari suatu proses dari mengenal, mengerti, hingga memahami. Belajar juga diperoleh dari sebuah pengalaman yang nantinya akan berakhir pada hasil belajar. Dengan belajar siswa dapat mengalami perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari keadaan sebelumnya.
c. Tujuan Belajar Dalam buku yang ditulis oleh J.J Hasibuan dan Moedjiono yang berjudul Proses Belajar Mengajar, Robert M Gagne, mengelompokkan kondisi-kondisi belajar (sistem lingkungan belajar) sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. “Gagne mengemukakan delapan macam, yang kemudian disederhanakan menjadi lima macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar.”32 Kelima macam kemampuan belajar tersebut antara lain: Pertama,
“Keterampilan
Intelektual”.33
Maksudnya
adalah
kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik, setiap peserta didik memiliki kemampuan dan latar belakang yang berbeda-beda, oleh karena itu tugas seorang guru adalah memahami masing-masing peserta didik, dan tidak membeda-bedakan masingmasing peserta didik. Kedua, “Strategi Kognitif”.34 Mengatur cara belajar dan berfikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. Masing-masing peserta didik diberikan anugerah berupa akal dan pikiran, bagaimana cara mengatur cara belajar dan berfikir seseorang adalah tergantung dari masing-masing peserta didik, dalam pendidikan formal di sekolah seorang guru hanyalah sebagai 32
J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hal 5 33 Ibid. 34 Ibid.
25
perantara dalam menghubungkan kemampuan yang dimiliki siswa dengan ilmu yang diberikan. Ketiga, “Informasi Verbal”35 Pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang. Yakni kemampuan siswa dalam menangkap informasi yang disampaikan oleh guru baik secara verbal maupun non verbal. Keempat, “Keterampilan motorik yang diperoleh sekolah antara lain keterampilan menulis, mengetik, dan sebagainya”.36 Setelah seorang siswa berada di pendidikan formal, dapat memiliki pengetahuan, karena semua di ajarkan oleh guru, dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan atas. Kelima, “Sikap dan Nilai”.37 Berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang atau kejadian. Kelima macam hasil belajar tersebut di atas menyarankan, bahkan mempersyaratkan kondisi-kondisi belajar tertentu sehingga dapat dijabarkan strategi-strategi belajar yang sesuai dan pada dasarnya akan menghasilkan tujuan yang diharapkan yakni keberhasilan dalam belajar.
d. Hasil Belajar Setelah melakukan aktifitas belajar, seseorang berhasil atau tidaknya mengalami suatu proses belaar, dapat diukur oleh hasil belajar. Hasil belajar sangat penting untuk diidentifikasi agar kita dapat mengetahui seberapa besar perubahan yang dialami oleh seseorang setelah melakukan aktifitas belajar. Hasil belajar adalah pola-pola perubahan nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Bloom,
35
Ibid. Ibid. 37 Ibid. 36
26
hasil belajar adalah mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.38 Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran
yang dikategorikan oleh
para
pakar pendidikan
sebagaimana tersebut diatas tidak dapat dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.39 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar Fikih adalah hasil penilaian setelah peserta
didik
melakukan
pembelajaran.
Namun,
berdasarkan
pembatasan masalah yang telah diuraikan di BAB I, maka hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini hanya terbatas pada hasil penilaian kognitif. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kesulitankesulitan dalam belajar di sekolah itu banyak dan beragam. Penyebab kesulitan belajar tersebut dapat di kelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu faktor yang berasal dari diri individu siswa yang belajar dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal yang ada pada diri siswa adalah faktor kemampuan intelektual seperti perasaan, minat, motivasi, kematangan untuk belajar, kebiasaan belajar, kemampuan mengingat, dan kemampuan alat inderanya dalam melihat dan mendengar. Sedangkan faktor eksternal yang ada di luar diri siswa adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi belajar mengajar seperti guru, kualitas proses belajar mengajar (PBM) serta lingkungan seperti teman sekelas, keluarga, dan sebagainya.40 Dari pendapat di atas, diketahui bahwa strategi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam pembelajaran Fikih. Pembelajaran Fikih akan lebih bermakna apabila diimbangi dengan media dan strategi 38
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Surabaya: Pustaka Pelajar, 2009), h. 5-6 39 Ibid, hal. 7 40 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hal. 89
27
belajar yang tepat, dalam hal ini pemilihan media dan penggunaan metode yang tepat sebagai alat hasil belajar peserta didik. Pembelajaran harus melibatkan peserta didik secara aktif dalam belajar, terlebih lagi jika mereka dapat bekerja sama dan saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Pembelajaran Fikih a. Pengertian Fikih “Fiqh menurut bahasa berarti paham yang mendalam. Bila paham dapat digunakan untuk hal-hal yang bersifat lahiriah, maka fiqh berarti paham yang menyampaikan ilmu zhahir kepada ilmu batin”.41 Dalam Alqur’an disebutkan
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah: 122).42
Pengertian fikih seperti tergambar dalam ayat diatas merupakan pengertian yang sebenarnya. Pengertian tersebut pada perkembangan selanjutnya mengalami penyempitan makna.
41
Amir Syarifuddin, Usul Fiqih, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hal 2 Fadhal Abdul Rahman Bafadal, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005), hal 206 42
28
Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Quraisy Syihab bahwa “fikih yang
pada
mulanya
dimaksudkan
sebagai
pengetahuan
yang
menyeluruh tentang agama, mencakup hukum, keimanan, akhlak, alQur’an dan hadits, tetapi istilah itu kemudian dipakai khusus mengenai pengetahuan tentang hukum agama saja”.43 Pengertian fikih menurut istilah sangat beraneka ragam tergantung siapa yang memberikan pengertian dan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Menurut para fuqaha fikih berarti “ilmu yang menerangkan hukum-hukum syarah yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci”.44
b. Pengertian Mata Pelajaran Fikih di Mts Pelajaran fikih dalam proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati, dan mengenal hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pesoman hidupnya (way of live) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengamalan, dan pembiasaan. Mata pelajaran fikih di MTs ini meliputi: fikih ibadah dan fikih muamalah, yang menggambarkan bahwa ruang lingkup fikih meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan sesama manusia.
c. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Fikih di MTs 1. Tujuan Fikih di madrasah tsanawiyah bertujuan membekali peserta didik agar dapat: (1) mengetahui, dan memahami pokok-pokok hukum 43 44
M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1994), hal 383 Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet 8, hal 17
29
Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi sosial. (2) melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin, dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.45 2. Fungsi Mata pelajaran fikih di MTs berfungsi untuk: (a) penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT (b) penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat (c) pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin. (d) pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui fikih Islam (e) perbaikan kesalahankesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari (f) pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami fikih atau hukum Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 46
d. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fikih di MTs Ruang lingkup fikih di madrasah tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran fikih di MTs yaitu: (a) Fikih Ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara thaharah, shalat fardhu, shalat sunnah, dan shalat dalam keadaan darurat, sujud, adzan dan iqomah, berdzikir dan berdoa setelah 45
Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam), hal 3 46 Ibid., hal 46
30
shalat, puasa, zakat, haji dan umrah, qurban dan aqiqah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur. (b) Fikih Muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qiradh, riba, pinjam meminjam, utang piutang, gadai, borg serta upah.47
B. Hasil Penelitian yang Relevan Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian tersebut adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Siswa SMP 238”. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada materi aritmetika sosial dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC sebanyak 84% siswa telah mampu menyelesaikan soal cerita matematika secara urut dan sistematis. Sedangkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, hanya 52% saja siswa yang telah mampu menyelesaikan soal cerita secara urut dan mampu memahami makna dari isi soal cerita. Selebihnya masih harus di bimbing dalam setiap langkah untuk menyelesaikan soal cerita. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Azizah dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti diantaranya adalah mata pelajaran yang dipilih, Azizah Matematika sedangkan peneliti Fikih, Bentuk soal yang dipakai, Azizah memakai tes uraian sedangkan peneliti tes pilihan ganda, dan jenis penelitian yang digunakan, peneliti menggunakan PTK sedangkan Azizah non PTK. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Lestary Permata Sari Jurusan Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated 47
Ibid., hal 3
31
Reading and Composition (CIRC) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa di SMAN 86”. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar ekonomi setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC.
Perbedaan yang dilakukan oleh Lestari P.S dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti diantaranya mata pelajaran yang dipilih, Lestari P.S IPS sedangkan peneliti Fikih, Cara menganalisis data Lestari P.S dengan N-gain sedangkan peneliti dengan melakukan tahapan: merekap skor yang diperoleh siswa, menghitung skor kumulatif keseluruhan, menentukan kriteria skor, dan menghitung prosentase, serta instrumen yang digunakan, Lestari P.S tidak memakai angket yang diberikan kepada siswa.
C. Kerangka Berfikir Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa. Perubahan tersebut dapat terlihat melalui hasil belajar. Mata pelajaran fikih merupakan pelajaran yang selalu berkembang dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dari masing-masing siswa. Rendahnya penguasaan materi dan hasil belajar tidak terlepas dari strategi pembelajaran di kelas serta model pembelajaran yang dikembangkan. Proses belajar mengajar di kelas harus optimal supaya siswa mampu menguasai, mengembangkan, dan memanfaatkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari, terutama mata pelajaran Fikih. Untuk itu diperlukan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan siswa, serta minat siswa dalam belajar di kelas. Strategi pembelajaran di kelas kadang menjadi hal yang menakutkan bagi guru dalam pembelajaran di kelas, ini dikarenakan gaya belajar tiap siswa yang berbedabeda, oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran di kelas yang aktif, bermakna, dan menyenangkan tanpa mengesampingkan pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dibantu melalui model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
32
Pembelajaran Model CIRC dalam fikih diduga dapat membantu para siswa dalam meningkatkan efektivitas belajarnya. Para siswa dalam kelompok dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas, menganalisis artikel, dan dapat saling bertukar pendapat dengan yang lain sehingga siswa akan termotivasi untuk berperan aktif dalam proses belajar dan pembelajaran.
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang relevan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: Penggunaan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar Fikih siswa pada materi makanan dan minuman yang halal dan haram.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret – 11 April tahun ajaran 2013/2014 (semester genap) yang bertempat di sekolah MTs Ruhul Ulum Jakarta, dengan peringkat akreditasi B.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menerapkan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas terhadap proses belajar mengajar Fikih menggunakan model pembelajaran CIRC dengan beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan (planing), penerapan tindakan (action), pengamatan dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observing), dan melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang di harapkan. Menurut Rapoport seperti yang dikutip oleh Kunandar mendefinisikan “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama”.1 Arikunto mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai Suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.2 Sedangkan Wibawa dalam buku Tukiran Taniredja dkk, mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan”.3
1 2
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), cet. 5, hal 46 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal
3
33
34
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di kelas. Dengan demikian, prosedur langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini akan mengikuti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan yang telah umum dilakukan. Pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, pada penelitian ini peneliti menggunakan dua siklus.Prosedur penelitian tersebut terdiri dari empat tahap kegiatan setiap siklus, yaitu: 1. Perencanaan (planing) Dalam tahap ini peneliti merencanakan dengan menyusun RPP bersama guru bidang studi. 2. Tindakan (action) Pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. 3. Pengamatan (observing) Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi. 4. Refleksi (reflection) Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang telah diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hal ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
C. Subyek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTs Ruhul Ulum yang terletak di jalan Kebon Nanas Utara Jatinegara, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan di kelas VIII yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 18siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
3
Tukiran Taniredja, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. ke-2, hal 15
35
Dalam penelitian ini dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing beranggotakan 6 orang dengan mempertimbangkan jenis kelamin dan nilai ulangan harian. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah peneliti sendiri. Dalam hal ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru Fikih dan siswa kelas VIII MTs Ruhul Ulum Jakarta, Guru Fikih dalam penelitian ini terlibat sebagai observer sedangkan siswa kelas VIII sebagai objek penelitian.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, peran dan posisi peneliti dalam penelitian bertindak sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran Fikih dengan menggunakan model CIRC. Sedangkan guru bidang studi Fikih dalam penelitian ini terlibat sebagai kolaborator dan observer. Dimana guru membantu peneliti dalam hal membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membantu dalam melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya. Selain itu, guru bidang studi sebagai pemberi penilaian terhadap peneliti dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran CIRCdan mengamati seluruh aktivitas belajar Fikihsiswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dan guru bidang studi masing-masing memiliki kedudukan yang setara artinya masing-masing mempunyai peran dan posisi yang saling membutuhkan satu sama lain dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Keduanya sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Penelitian
tindakan
kelas
diawali
dengan
melakukan
penelitian
pendahuluan kemudian akan dilanjutkan dengan siklus I dan siklus selanjutnya hingga mencapai indikator keberhasilan. Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
36
1. Pra Penelitian a. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran fikih dan siswa. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai proses pembelajaran, hasil belajar siswa serta untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. b. Observasi Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran fikih di kelas VIII. Peneliti mengamati segala aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran fikih di kelas tersebut 2. Siklus I a. Perencanaan Tindakan 1) Membuat RPP pada materi Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram. 2) Membuat instrument-instrument penelitian, yaitu lembar observasi guru pada KBM, lembar wawancara untuk guru dan siswa, lembar kertas siswa (LKS), artikel, serta lembar soal hasil belajar. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan dilakukan minimal dua siklus kegiatan. Masing-masing siklus terdiri dari 2 x tatap muka dapat diuraikan sebagai berikut: Siklus I, Pertemuan I 1) Guru
mengelola
dan
mengorganisir
kelas
persiapan
proses
pembelajaran 2) Guru mengabsen kehadiran siswa 3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai kompetensi yang diajarkan 4) Melakukan pre tes atau tes awal, tujuannya untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari 5) Guru menjelaskan materi pelajaran fikih 6) Guru memberikan contoh-contoh terkait pelajaran yang diajarkan
37
7) Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajukan pertanyaan jika materi yang dijelaskan belum dipahami 8) Guru mempersiapkan kelas atau siswa untuk menstimulasikan KBM dengan model CIRC 9) Guru menjelaskan langkah-langkah belajar dengan menggunakan model CIRC 10) Guru menjelaskan bahwa belajar dengan model CIRC akan dilakukan pada pertemuan berikutnya 11) Guru menutup pelajaran
Siklus I, pertemuan II 1) Guru mengorganisir dan mengelola kelas persiapan proses belajar mengajar dan mempersiapkan perangkat pembelajaran 2) Guru mengabsen kehadiran siswa 3) Guru menginformasikan kembali model pembelajaran yang akan digunakan 4) Guru menyebutkan pembagian nama-nama kelompok 5) Guru melakukan apersepsi materi pelajaran pertemuan I 6) Pelaksanaan model koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), dimana siswa memecahkan masalah melalui artikel yang berisi kalimat dan gambar secara berkelompok, masingmasing anggota dalam setiap kelompok saling bekerja sama satu sama lain, dengan membaca secara bergantian,
menganalisis, dan
memberikan tanggapan. Setelah itu dipresentasikan didepan kelas. 7) Melakukan tes akhir di akhir siklus.
c. Observasi Observasi dilakukan selama proses belajar mengajar untuk memantau aktivitas guru dan siswa di kelas pada format observasi.
38
d. Refleksi Peneliti bersama guru mata pelajaran menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, tindakan yang diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Kemudian hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.
Siklus II, pertemuan I 1) Guru
mengelola
dan
mengorganisir
kelas
persiapan
proses
pembelajaran 2) Guru mengabsensi kehadiran siswa 3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4) Melakukan pre tes atau tes awal, tujuannya untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari 5) Guru menjelaskan materi pelajaran fikih 6) Guru memberikan contoh-contoh dan gambar-gambar terkait dengan pelajaran yang diajarkan 7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan jika materi yang dijelaskan belum dipahami 8) Guru melakukan umpan balik materi pelajaran kepada siswa 9) Guru memberikan penguatan kepada siswa di akhir pembelajaran 10) Guru menutup Pembelajaran
Siklus II, pertemuan II 1) Mempersiapkan siswa menerima pelajaran 2) Apersepsi, menanyakan kembali pelajaran yang dipelajari sebelumnya 3) Pelaksanaan model koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), dimana siswa memecahkan masalah melalui artikel yang berisi kalimat dan gambar secara berkelompok, masing-
39
masing anggota dalam setiap kelompok saling bekerja sama satu sama lain, dengan membaca secara bergantian,
menganalisis, dan
memberikan tanggapan. Setelah itu dipresentasikan didepan kelas. 4) Melakukan tes akhir di akhir siklus.
e. Obsevasi Observasi dilakukan selama proses belajar mengajar untuk memantau aktivitas guru dan siswa di kelas pada format observasi.
f. Refleksi Guru menganalisis proses belajar mengajar yang sudah dilaksanakan sehingga
dapat
diketahui
sejauh
mana
tingkat
ketercapaian
tujuan
pembelajaran dengan menggunakan model koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), dalam hal ini meningkatkan hasil belajar fikih siswa kelas VIII MTs Ruhul Ulum Jakarta. Refleksi yang dilakukan pada siklus I menjadi acuan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II, hanya saja pada siklus II tindakan yang dilakukan merupakan tindakan perbaikan pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami pelajaran fikih secara maksimal, dalam hal ini pembelajaran CIRC berhasil meningkatkan hasil belajar fikih itu sendiri.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), hasil penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah hasil belajar fikih siswa dapat meningkat, sehingga dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian akan dihentikan jika hasil belajar seluruh siswa sudah mencapai KKM yaitu sebesar 70.
40
G. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan hasil pre tes dan post tes, lembar observasi, hasil wawancara terhadap guru kolaborator dan siswa, serta hasil angket yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui respon siswa setelah belajar fikih dengan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah guru, siswa, dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes (pre tes dan post tes), lembar observasi KBM, pedoman wawancara, dan angket. Berikut penjelasan instrumen-instrumen tersebut:
1. Tes (Pre tes dan Post tes) Tes tertulis ini berupa tes awal (pre tes) dan tes akhir (post tes). Tes awal adalah tes yang dilaksanakan pada awal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Sedangkan tes akhir dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa setelah pembelajaran berlangsung. Soal-soal tes awal dibuat sama dengan soal-soal tes akhir. Tes tesebut dalam bentuk tes obyektif jenis pilihan ganda sebanyak 15 soal. Tes ini diberikan pada siswa kelas VIII sebelum dan sesudah pembelajaran untuk memperoleh gambaran hasil belajar siswa sebelum dan sesudah aktifitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
2. Lembar Observasi “Observasi
adalah
suatu
proses
pengamatan
dan
pencatatan
secarasistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu”.4 4
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hal 153
41
Lembar
observasi
digunakan
untuk
observasi
selama
kegiatan
pembelajaran berlangsung. Lembar observasi digunakan untuk mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan kelas dan juga untuk mengetahui tingkat efektivitas belajar siswa dalam belajar fikih.
3. Catatan Lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, dan aspek lainnya yang perlu dicatat.
4. Lembar Wawancara “Wawancara adalah salah satu bentuk evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung”.5 Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap hasil belajar fikih siswa. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran dan siswa sesudah dan sebelum penelitian.
5. Angket “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.6 Angket diberikan kepada siswa setelah berakhirnya penelitian, tujuannya adalah untuk mengetahui respon siswa setelah belajar fikih dengan model 5 6
142
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), ....................., hal 157 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: IKAPI, 2013), h.
42
pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, biasa disebut dengan metode pengumpulan data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini terdiri dari tes (pretes dan postes) sebagai instrumen penelitian, lembar observasi, membuat catatan lapangan,melakukan wawancara dan menyebarkan angket. Sebelum memulai belajar mengajar, guru sekaligus peneliti memberikan pretes pada siswa mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari, kemudian disetiap pertemuan guru kolaborator mengisi lembar observasi yang setiap siklus akan dianalisis bersama peneliti. Kemudian guru memberikan posttes kepada siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Berikut penjelasan dari teknik pengumpulan data yang digunakan: 1. Pre tes dan Post tes Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru sekaligus peneliti memberikan tes kemampuan awal pada siswa mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari. Lalu guru memberikan tes akhir kepada siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). 2. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi digunakan untuk mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan kelas dan juga untuk mengetahui tingkat efektivitas belajar siswa dalam belajar fikih. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek
43
pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, dan aspek lainnya yang perlu dicatat. 4. Wawancara Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Wawancara setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap hasil belajar fikih siswa. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran dan siswa sesudah dan sebelum penelitian. 5. Angket Angket diberikan kepada siswa setelah berakhirnya penelitian, tujuannya adalah untuk mengetahui respon siswa setelah belajar fikih dengan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Data yang terkumpul pada siklus pertama dianalisis observer dan didiskusikan bersama guru bidang studi, kemudian dideskripsikan sebagai bahan penyusunan perencanaan pada pembelajaran siklus kedua. Data yang terkumpul pada siklus pertama dan siklus kedua yang diperoleh melalui observasi langsung dan tes, kemudian diamati dan dianalisis selanjutnya dideskripsikan sebagai bahan untuk mencari alternatif tindakan lain untuk melakukan siklus berikutnya, apabila pada siklus kedua ini pelaksanaan proses belajar belum mengalami kemajuan. Berdasarkan Panduan praktis penelitian tindakan kelas yang ditulis oleh Moh. Amin, teknik analisis pada penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tahapan:7
7
Moh. Amin, Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas Untuk Penilaian Angka Kredit Guru, (Sleman: Inspirasi, 2011), h. 47
44
a. merekap skor yang diperoleh siswa b. menghitung skor kumulatif keseluruhan c. menentukan kriteria skor d. dan menghitung prosentase
Serta selanjutnya menganalisis angket secara deskriptif dengan melakukan prosentase menggunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut: P=
x 100%
Keterangan: P = Persentase yang dicari F = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah responden (Number of cases)
K. Analisis Data dan Interpretasi Data Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif yang dilanjutkan refleksi. Data yang diperoleh diubah menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan ilmiah. Efektivitas pembelajaran diukur dengan ketuntasan KKM mata pelajaran Fikih di MTs Ruhul Ulum yaitu 70. Pembelajaran dinilai efektif jika terdapat peningkatan antara hasil Pre tes dan Post tes siswa.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang memiliki tahapantahapan dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan atau pengumpulan data, dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1.
Gambaran Umum Madrasah Secara geografis MTs Ruhul Ulum Jakarta terletak di jalan Kebon Nanas
Utara RT 12 RW 07, Jatinegara, Jakarta Timur. MTs Ruhul Ulum Jakarta dipimpin oleh Moh Thoyib, M.Pd.I dengan jumlah tenaga pendidik 15 orang, dan tenaga kependidikan 2 orang serta jumlah siswa sekitar 87 orang. Visi dan Misi MTs Ruhul Ulum Jakarta a. Visi MTs Ruhul Ulum Jakarta: “Mulia dalam akhlaq dan berprestasi dalam pengetahuan yang berwawasan IMTAQ” b. Misi MTs Ruhul Ulum Jakarta: 1) Menyiapkan generasi unggul yang beriman dan berakhlaq mulia 2) Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif, dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan untuk mencapai masa depan gemilang 3) Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat 4) Membudayakan keimanan dan ketaqwaan warga sekolah 5) Meningkatkan profesionalitas guru 6) Memberi layanan pembelajaran secara maksimal, efektif, dan efisi c. Tujuan MTs Ruhul Ulum Jakarta 1. Penataan manajemen sekolah 2. Optimalisasi tugas pokok dan fungsi guru 3. Menjaring input lulusan SD yang memiliki nilai UN tinggi 4. Nilai ulangan mencapai KKM 5. Hasil ujian Nasional yang baik 6. Melengkapi sarana-prasarana penunjang sekolah
45
46
Sarana dan Prasarana MTs Ruhul Ulum Jatinegara Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana MTs Ruhul Ulum Jakarta
No
Jenis Prasarana
1 2 3
Jumlah
Jumlah ruang kondisi baik 2 1 1
Jumlah ruang kondisi rusak -
Ruang Kelas 3 Ruang Guru 1 Ruang 1 Bermain 4 Wc Guru 1 1 5 Wc Siswa 4 4 6 Meja Guru 6 3 3 7 Kursi Guru 6 3 3 8 Lemari Guru 6 3 3 9 Meja Siswa 120 60 60 10 Kursi Siswa 120 60 60 11 Papan Karya 1 1 Siswa 12 Loker Siswa 13 Rak Siswa 14 Alas Lantai 3 3 15 Ruang TU 1 1 16 Gudang 1 1 17 Ruang 3 1 Sirkulasi 18 Tempat 1 1 Olahraga 19 Tempat Ibadah 1 1 20 Ruang lainnya Sumber Didapat Dari TU MTs Ruhul Ulum Jakarta
Katagori Kerusakan Rusak Rusak Rusak ringan sedang berat 1 -
-
-
20 20 -
40 40 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2. Pembelajaran Fikih di Kelas VIII MTs Ruhul Ulum Jakarta Peneliti melakukan wawancara sebelum tindakan dengan guru Fikih kelas VIII pada tanggal 1 Februari 2014.
1
Wawancara ini bertujuan untuk
mengetahui proses pembelajaran fikih di kelas VIII dan mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran fikih. Berdasarkan wawancara tersebut, 1
Rahmawati, M.Pd.I (Guru Kolabolator), Wawancara Sebelum Tindakan, MTs Ruhul Ulum Jakarta, 1 Februari 2014
47
diperoleh informasi bahwa pembelajaran fikih yang selama ini digunakan adalah menggunakan metode ceramah, penugasan, dan tekstual.2 Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VIII sebagai kelas yang cocok untuk penelitian, terkait dengan permasalahan efektivitas pembelajaran siswa dalam meningkatkan hasil belajar fikih. Penentuan ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh guru yang dilakukan selama mengajar di kelas tersebut. Dalam pengamatan ini terlihat efektivitas belajar siswa masih rendah. Melihat masalah tersebut maka peneliti melakukan penelitian untuk mengatasi masalah efektivitas belajar siswa tersebut. Peneliti menggunakan 2 siklus dalam penelitian ini. Selain wawancara peneliti juga memberikan pre tes dan post tes pada siswa.
3. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan Berdasarkan seluruh informasi yang telah diperoleh, pada penelitian ini dilakukan proses perencanaannya adalah merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrumen-instrumen penelitian yaitu membuat Lembar Kertas Siswa dan artikel serta soal tes untuk akhir siklus, lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi siswa pada KBM, dan pedoman wawancara untuk guru dan siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan ( 4x40 ). Proses pembelajaran diawali dengan melaksanakan Pretes terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Guru (peneliti) menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa 2
Rahmawati, M.Pd.I (Guru Kolabolator), Wawancara Sebelum Tindakan, MTs Ruhul Ulum Jakarta, 1 Februari 2014
48
untuk aktif dalam pembelajaran. Memberikan gambaran dan kegiatankegiatan
yang
pembelajaran
akan
dilakukan
koperatif
tipe
siswa
ketika
Cooperative
melaksanakan
Integrated
Reading
model and
Composition (CIRC). Selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa materi Makanan dan minuman yang halal. Membagi siswa kedalam 5 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa, masing-masing kelompok saling bekerja sama. Lalu guru memberikan satu artikel yang harus dianalisis oleh tiap kelompok. Masing-masing siswa dalam setiap kelompok saling membaca artikel secara bergantian, menganalisisnya, kemudian masing-masing memberi tanggapannya yang ditulis dikertas. Tugas guru (peneliti) mengawasi dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Setelah waktu yang ditentukan habis dalam kerja kelompok selanjutnya tiap kelompok mempresentasikan dari hasil analisis yang mereka buat. Lalu guru me resume secara garis besar yang telah dipaparkan oleh seluruh siswa pada materi makanan dan minuman yang halal. Dan dipertemuan kedua diakhiri dengan melakukan post tes.
c. Observasi 1) Catatan Lapangan Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) diperoleh catatan lapangan sebagai berikut: Pada saat pembelajaran berlangsung, suasana kelas masih kurang kondusif. Dari pengamatan penulis, ada beberapa siswa yang tidak membantu teman satu kelompok, jadi pekerjaan kelompoknya masih mengandalkan teman yang pintar saja. Namun dalam kegiatannya masing-masing kelompok sudah menganalisis artikel berdasarkan ketentuan model CIRC, misalnya membaca secara bergantian, namun ada beberapa siswa yang terlihat malas dalam membaca secara bergantian.
49
Pada saat pengerjaan lembar kerja siswa (LKS) dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), siswa masih terlihat mengandalkan teman satu kelompoknya. Dan siswa masih terlihat pasif dalam pengerjaan artikel, atau dapat dikatakan malu untuk bertanya kepada guru (peneliti) bila mengalami kesulitan. Setelah selesai pengerjaan menganalisis artikel, masing-masing kelompok melakukan presentasi kelompok di depan kelas, dalam pengamatan masih banyak siswa yang masih malu-malu dalam mempresentasikan hasil diskusi mereka. Seharusnya presentasi dilakukan secara bergantian, namun ada saja siswa yang takut untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kemudian diskusi masih terlihat pasif karena kurangnya tanya jawab yang diajukan oleh siswa kelompok lain kepada kelompok siswa yang presentasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan saat penelitian siklus I dapat diketahui bahwa tindakan yang diberikan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siklus I belum sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Hal ini disebabkan sisiwa masih bingung karena belum terbiasa dengan langkah-langkah model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sehingga masih belum tercipta suasana pembelajaran yang efektif. 2) Wawancara Setelah pelaksanaan tindakan siklus I selesai, dilakukan wawancara dengan siswa pada jam istirahat. Wawancara dilakukan kepada 6 orang siswa, yang tergabung dalam satu kelompok dalam penelitian. Pencatatan dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai masing-masing siswa dalam satu kelompok yang dijadikan sebagai sampel wawancara. Berikut secara garis besar hasil wawancara sebagai berikut:
a. Siswa masih merasa kebingungan dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), tetapi
50
meskipun awalnya bingung tetapi siswa merasa senang karena ada metode belajar baru yang belum meraka dapatkan sebelumnya. b. Sebagian besar siswa senang membaca artikel karena didalam artikel disertai gambar dan informasi luas yang berkaitan dengan materi. Walaupun pada awalnya siswa sangat malas untuk membaca. c. Masih malu-malu dalam tanya jawab pada saat diskusi, karena merasa takut jika salah bertanya, dan menjawab pertanyaan. Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa menyukai model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dengan pembelajaran menggunakan model CIRC siswa mampu menggabungkan informasi dari apa yang mereka baca, mereka dengar, dan mereka tulis sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh yang dapat menggabungkan sebuah ingatan yang baik dan akhirnya dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya. Kriteria ketuntasan maksimal (KKM) adalah 70 namun pada siklus pertama ini Pre tes belum memenuhi KKM yaitu 63,8 begitu pula dengan nilai Post tes yaitu 69,3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Skor Hasil Belajar Pre Tes dan Post Tes Siklus I No
Nama
Pre Tes
Post Tes
1
S1
67
87
2
S2
80
67
3
S3
80
73
4
S4
53
73
5
S5
80
73
6
S6
60
60
7
S7
46
53
8
S8
67
73
9
S9
60
73
51
10
S10
80
73
11
S11
67
73
12
S12
60
80
13
S13
53
60
14
S14
73
60
15
S15
73
60
16
S16
67
53
17
S17
73
67
18
S18
60
80
19
S19
53
80
20
S20
60
67
21
S21
73
80
22
S22
60
87
23
S23
67
67
24
S24
60
80
25
S25
53
67
26
S26
73
67
27
S27
73
60
28
S28
53
60
29
S29
60
67
30
S30
46
80
Berdasarkan hasil tes siklus I diatas, maka dapat diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3 Perhitungan Mean Data Perbandingan Hasil Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus I Pre Tes Nilai
Frekuensi
Post Tes Prosentasi
Nilai
Frekuensi
Prosentasi
52
46-50
2
7%
46-50
-
-
51-55
5
17%
51-55
3
10%
56-60
8
26%
56-60
6
20%
61-65
-
-
61-65
-
-
66-70
5
17%
66-70
4
13%
71-75
6
20%
71-75
9
30%
76-80
4
13%
76-80
6
20%
81-85
-
-
81-85
-
-
86-90
-
-
86-90
2
7%
91-95
-
-
91-95
-
-
96-100
-
-
96-100
-
-
Jumlah
30
100%
Jumlah
30
100%
Dari data di atas, diperoleh data bahwa telah terjadi peningkatan nilai siswa pada pre tes dan post tes. Pada lembar penilaian tampak bahwa telah terjadi kenaikan rata-rata nilai siswa dari 63,8 pada pre tes dan 69,3 pada post tes. Pada hasil pre tes hanya terdapat 10 orang siswa saja yang mendapatkan nilai diatas KKM, sedangkan pada hasil post test terdapat peningkatan yakni terdapat 17 orang siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.
d. Refleksi Secara garis besar kegiatan pembelajaran pada siklus I dapat dikatakan masih kurang. Hasil belajar siswa dalam bentuk Pre tes dan Pos tes masih rendah karena belum mencapai atau memenuhi KKM 70. Tahap ini oleh peneliti dan guru bidang studi melakukan analisis pada siklus I. Berdasarkan analisis pada observasi, wawancara, dan tes ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I, diantaranya: 1. Masih ada siswa yang menulis ketika guru menjelaskan materi, untuk selanjutnya guru harus memperhatikan siswa-siswanya.
53
2. Masih banyak siswa yang tidak mendengarkan dan memperhatikan ketika penyampaian materi karena siswa masih banyak bercanda serta mengobrol. Untuk selanjutnya guru harus lebih tegas terhadap siswa, memperhatikan dan mendengarkan ketika penyampaian materi. 3. Ketika belajar kelompok suasana kurang kondusif, untuk selanjutnya guru harus lebih tegas dan memperhatikan gerak-gerik siswa. 4. Ketika belajar kelompok masih banyak siswa yang kurang memiliki rasa tanggung jawab, adanya anggota kelompok lainnya yang tidak aktif , untuk selanjutnya guru harus lebih memotivasi siawa. 5. Pada saat pengerjaan lembar kertas siswa artikel secara berkelompok, siswa tidak membaca artikel terlebih dahulu, selanjutnya guru mempertegas pada siswa-siswa untuk membaca dahulu sebelum mengerjakannya. 6. Alokasi waktu pembelajaran harus dapat di maksimalkan agar di akhir pembelajaran dapat menyimpulkan materi yang diberikan.
Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk siklus selanjutnya perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya: perlu ditingkatkan memotivasi siswa agar berani untuk bertanya baik ketika proses pembelajaran maupun ketika berdiskusi berlangsung, diberikan ketegasan ketika berdiskusi kelompok, maupun diskusi kelas, diberikan ketegasan untuk menyalin materi setelah selesai dijelaskan, dan alokasi waktu pembelajaran harus dapat dimaksimalkan agar di akhir pembelajaran dapat menyimpulkan materi yang diberikan. Dengan melihat hasil refleksi pada siklus I dan belum tercapainya indikator keberhasilan yang ditetapkan, karena masih rendahnya efektivitas dan hasil belajar siswa dilihat dari KKM sebesar 70 yang belum tercapai, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikanperbaikan yang telah disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I.
54
d. Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Perencanaan Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang mengacu pada refleksi siklus I, hasil observasi siklus I, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrumen-instrumen penelitian yaitu lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi kegiatan siswa pada KBM, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, membuat lembar kertas siswa, artikel, serta soal tes untuk pre tes dan post tes. Pada Siklus II ini guru mengkondisikan kelas dan meningkatkan kegiatan pada setiap pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) agar pembelajaran berjalan lebih baik dari sebelumnya.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran siklus II terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit) dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated reading and Composition (CIRC). Pada siklus II yaitu pertemuan ketiga dan keempat ini siswa hadir semua. Tahap dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II sebenarnya sama saja pada tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I, hanya saja materi yang berbeda. Pada siklus II materi yang dibahas tentang jenis-jenis makanan dan minuman haram, dalil-dalil jenis-jenis makanan dan minuman haram, serta bahayanya mengkonsumsi makanan dan minuman haram. Namun pada siklus II ini, sudah terlihat perbaikan-perbaikan dari siklus I.
55
c. Observasi 1) Catatan Lapangan Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus II berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), diperoleh catatan lapangan sebagai berikut: pada saat pembelajaran kelompok berlangsung suasana kelas sudah kondusif, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pembelajaran Fikih di kelas yang menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam kerja kelompok terlihat masing-masing siswa dalam satu kelompok saling bergotong royong dalam menganalisis artikel yang diberikan oleh peneliti. Semua siswa dalam satu kelompok saling bergantian membaca, menulis, dan menganalisis artikel. Saat pengerjaan artikel di lembar kertas siswa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) masing-masing siswa dalam satu kelompok saling bekerja sama dalam menganalisis artikel, seluruh siswa terlihat aktif dalam mengerjakan soal artikel. Pada saat presentasi kelompok,
seluruh
siswa
sudah
terlihat
percaya
diri
dalam
mempresentasikan hasil kelompoknya, mengemukakan pendapatnya, serta bertanya kepada kelompok lain. Pada saat mengerjakan soal Pre tes dan Post tes siswa sudah mulai mandiri dan tidak ada lagi yang sibuk bertanya pada temannya serta mampu menyelesaikan dengan tepat waktu. 2) Wawancara Berdasarkan catatan lapangan pada siklus II dapat diketahui bahwa tindakan yang diberikan dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Suasana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe CIRC sudah optimal. Hal ini dikarenakan siswa sudah memahami langkah-langkah
model
pembelajaran
koperatif
tipe
Cooperative
56
Integrated Reading and Composition (CIRC) secara utuh, sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, dilakukan wawancara, di luar jam kelas yaitu pada jam istirahat sama pada halnya siklus I wawancara dilakukan kepada 6 orang siswa, yang tergabung dalam satu kelompok dalam penelitian. Pencatatan dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai masing-masing siswa dalam satu kelompok yang dijadikan sampel wawancara. Berikut diperoleh data secara garis besar: a. Siswa sudah dapat dengan mudah menerapkan dengan model pembelajaran
CIRC,
tetapi
meskipun
awalnya
masih
membingungkan sedikit untuk beberapa orang siswa, tetapi siswa merasa senang karena ada metode belajar baru yang belum pernah meraka dapatkan sebelumnya. b. Sebagian besar siswa senang membaca wacana artikel karena didalamnya disertai gambar dan contoh-contoh yang berkaitan dengan materi c. Seluruh siswa sudah aktif dalam tanya jawab pada saat diskusi, semua siswa banyak yang bertanya pada kelompok lain, dan kelompok yang ditanya dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik, dan benar. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 6 orang siswa sebagai sampel, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mulai terbiasa dan menyukai model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dengan model pembelajaran CIRC siswa termotivasi untuk memperhatikan penjelasan dari guru dan terbiasa untuk membaca. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah 70. Hasil belajar siswa pada siklus II ini telah meningkat dari pada siklus I, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
57
Tabel 4.4 Skor Hasil belajar Pre Tes dan Post Tes Siklus II No
Nama
Pre Tes
Post Tes
1
S1
87
73
2
S2
67
80
3
S3
73
80
4
S4
73
80
5
S5
73
93
6
S6
60
73
7
S7
53
73
8
S8
73
80
9
S9
73
73
10
S10
73
80
11
S11
73
73
12
S12
80
80
13
S13
53
73
14
S14
60
80
15
S15
60
80
16
S16
53
73
17
S17
80
87
18
S18
80
87
19
S19
80
73
20
S20
67
93
21
S21
80
73
22
S22
73
93
23
S23
73
87
24
S24
80
73
25
S25
67
73
26
S26
87
100
27
S27
60
93
58
28
S28
73
87
29
S29
73
73
30
S30
80
73
Berdasarkan hasil tes siklus II diatas, maka dapat diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.5 Perhitungan Mean Data Perbandingan Hasil Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus II Pre Tes
Post Tes
Nilai
Frekuensi
Prosentasi
Nilai
Frekuensi
Prosentasi
46-50
-
-
46-50
-
-
51-55
3
10%
51-55
-
-
56-60
4
13%
56-60
-
-
61-65
-
-
61-65
-
-
66-70
3
10%
66-70
-
-
71-75
11
36%
71-75
13
44%
76-80
7
24%
76-80
8
26%
81-85
-
-
81-85
-
-
86-90
2
7%
86-90
4
13%
91-95
-
-
91-95
4
13%
96-100
-
-
96-100
1
4%
Jumlah
30
100%
Jumlah
30
100%
Dari data di atas, diperoleh data bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup berarti. Pada lembar penilaian tampak bahwa telah terjadi kenaikan rata-rata nilai siswa pada pre tes sebesar 70,6 dan rata-rata nilai siswa pada post tes sebesar 79,8. Pada hasil pre tes terdapat 10 orang siswa yang masih
59
mendapatkan nilai dibawah KKM, sedangkan pada hasil post tes seluruh siswa berhasil mendapatkan nilai diatas KKM semua atau tuntas. Dengan adanya data-data yang mengarah pada meningkatnya efektivitas dan hasil belajar fikih dilihat dari nilai post tes siswa yang meningkat dan mencapai KKM oleh seluruh subyek, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II dan dianggap model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan dan meningkatkan hasil belajar fikih siswa.
d. Refleksi Secara garis besar kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siklus II sudah berhasil. Antusias siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II sudah sangat baik, siswa terlihat berantusias dan aktif dari awal proses pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Keadaan kelas juga sudah menunjukkan hasil memuaskan, pada siklus kedua ini keadaan kelas sudah lebih kondusif dari pada sebelumnya. Ketika mengerjakan soal post tes pun siswa sudah serius dan tidak lagi sibuk bertanya pada temannya. Hasil belajar siswa dalam bentuk post tes sudah lebih baik dari sebelumnya serta telah memenuhi KKM dan hasil belajar seluruh siswa telah memenuhi standar KKM. Adapun hasil wawancara dengan guru dan siswa memberikan informasi bahwa siswa sangat antusias terhadap pembelajaran fikih menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dan guru bidang studi mengatakan bahwa penerapan model pembelajaran CIRC ini telah dilaksanakan dengan baik sehingga benar-benar meningkatkan hasil belajar siswa.
60
B. Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu instrumen tes dan non tes. Untuk instrument tes yang digunakan adalah berupa tes formatif yang diberikan setiap akhir siklus, dan tes submatif diberikan setiap akhir pembelajaran berupa soal latihan pada pada artikel yang ditulis di lembar kertas siswa. Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar fikih siswa pada setiap pertemuan dari tiap siklus sebagai implikasi dari PTK. Sedangkan untuk instrument non tes berupa lembar observasi, wawancara, dan angket yang ditujukan untuk guru dan siswa.
C. Analisis Data 1. Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Fikih dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) bertujuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Data hasil belajar pre test dan post test pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus I No
Nama
Pre Tes
Post Tes
1
S1
67
87
2
S2
80
67
3
S3
80
73
4
S4
53
73
5
S5
80
73
6
S6
60
60
7
S7
46
53
8
S8
67
73
9
S9
60
73
10
S10
80
73
61
11
S11
67
73
12
S12
60
80
13
S13
53
60
14
S14
73
60
15
S15
73
60
16
S16
67
53
17
S17
73
67
18
S18
60
80
19
S19
53
80
20
S20
60
67
21
S21
73
80
22
S22
60
87
23
S23
67
67
24
S24
60
80
25
S25
53
67
26
S26
73
67
27
S27
73
60
28
S28
53
60
29
S29
60
67
30
S30
46
80
Tabel 4.7 Perhitungan Mean Data Perbandingan Hasil Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus I Pre Tes
Post Tes
Nilai
Frekuensi
X
fX
Nilai
Frekuensi
X
fX
46-50
2
48
96
46-50
0
48
0
51-55
5
53
265
51-55
3
53
159
56-60
8
58
464
56-60
6
58
348
62
61-65
0
63
0
61-65
0
63
0
66-70
5
68
340
66-70
4
68
272
71-75
6
73
438
71-75
9
73
657
76-80
4
78
312
76-80
6
78
468
81-85
0
83
0
81-85
0
83
0
86-90
0
88
0
86-90
2
88
176
91-95
0
93
0
91-95
0
93
0
96-100
0
98
0
96-100
0
98
0
Jumlah
30
-
1,915
Jumlah
30
-
2,080
Rata-rata = 1,915/30 = 63,8
Rata-rata = 2,080/30 = 69,3
Dari data di atas, diperoleh data bahwa telah terjadi peningkatan nilai siswa pada pre tes dan post tes. Pada lembar penilaian tampak bahwa telah terjadi kenaikan rata-rata nilai siswa dari 63,8 pada pre tes dan 69,3 pada post tes. Pada hasil pre tes hanya terdapat 10 orang siswa saja yang mendapatkan nilai diatas KKM, sedangkan pada hasil post test terdapat peningkatan yakni terdapat 17 orang siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.
Tabel 4.8 Skor Hasil belajar Pre Tes dan Post Tes Siklus II No
Nama
Pre Tes
Post Tes
1
S1
87
73
2
S2
67
80
3
S3
73
80
4
S4
73
80
5
S5
73
93
6
S6
60
73
7
S7
53
73
8
S8
73
80
9
S9
73
73
63
10
S10
73
80
11
S11
73
73
12
S12
80
80
13
S13
53
73
14
S14
60
80
15
S15
60
80
16
S16
53
73
17
S17
80
87
18
S18
80
87
19
S19
80
73
20
S20
67
93
21
S21
80
73
22
S22
73
93
23
S23
73
87
24
S24
80
73
25
S25
67
73
26
S26
87
100
27
S27
60
93
28
S28
73
87
29
S29
73
73
30
S30
80
73
Berdasarkan hasil tes siklus II diatas, maka dapat diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.9 Perhitungan Mean Data Perbandingan Hasil Belajar Fikih Antara Sebelum dan Sesudah Diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Siklus II Pre Tes Nilai
Frekuensi
Post Tes X
fX
Nilai
Frekuensi
X
fX
64
46-50
0
48
0
46-50
0
48
0
51-55
3
53
159
51-55
0
53
0
56-60
4
58
232
56-60
0
58
0
61-65
0
63
0
61-65
0
63
0
66-70
3
68
204
66-70
0
68
0
71-75
11
73
803
71-75
13
73
949
76-80
7
78
546
76-80
8
78
624
81-85
0
83
0
81-85
0
83
0
86-90
2
88
176
86-90
4
88
352
91-95
0
93
0
91-95
4
93
372
96-100
0
98
0
96-100
1
98
98
Jumlah
30
-
2,120
Jumlah
30
-
2,395
Rata-rata = 2,120/30 = 70,6
Rata-rata = 2,395/30 = 79,8
Dari data di atas, diperoleh data bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup berarti. Pada lembar penilaian tampak bahwa telah terjadi kenaikan ratarata nilai siswa pada pre tes sebesar 70,6 dan rata-rata nilai siswa pada post tes sebesar 79,8. Pada hasil pre tes terdapat 10 orang siswa yang
masih
mendapatkan nilai dibawah KKM, sedangkan pada hasil post tes seluruh siswa berhasil mendapatkan nilai diatas KKM semua atau tuntas. Berdasarkan kriteria data distribusi maka siklus I bergolong sebagai berikut: Tabel 4.10 Pre tes Nilai 91 - 100
Post tes
Frekuensi
Prosentasi
Frekuensi
Prosentasi
-
-
-
-
Kriteria Sangat
tinggi
atau baik sekali 81 - 90
-
-
2
7%
Tinggi atau baik
71 – 80
10
33%
15
50%
Sedang atau
65
cukup < 70
20
67%
13
43%
Rendah atau kurang
Jumlah
30
100%
30
100%
Berdasarkan kriteria siklus I ini belum ada siswa sama sekali yang mendapat nilai kriteria sangat tinggi atau baik sekali. Terjadi perubahan pada nilai tinggi atau baik pada post tes sebanyak 2 siswa padahal sebelumnya pada pre tes tidak ada siswa sama sekali yang mendapat nilai tinggi atau baik. Nilai kategori sedang atau cukup pada pre tes sebanyak 10 siswa menjadi 15 siswa pada post tes. Nilai rendah atau kurang pada pre test sebanyak 20 siswa dan terjadi penurunan jumlah siswa pada post tes yaitu 13 siswa.
Kriteria data distribusi siklus II bergolong sebagai berikut: Tabel 4.11 Pre tes Nilai 91 - 100
Post tes
Frekuensi
Prosentasi
Frekuensi
Prosentasi
-
-
5
17%
Kriteria Sangat
tinggi
atau baik sekali 81 - 90
2
7%
4
13%
Tinggi atau baik
71 – 80
18
60%
21
70%
Sedang atau cukup
< 70
10
33%
-
-
Rendah atau kurang
Jumlah
30
100%
30
100%
Berdasarkan kriteria terjadi perubahan yang sangat berarti yaitu terdapat nilai yang sangat tinggi atau baik sekali pada post tes sebanyak 5 siswa, dan tidak ada sama sekali siswa yang mendapat nilai sangat tinggi atau baik sekali
66
pada saat pre tes. Nilai kategori tinggi atau baik pada pre tes sebanyak 2 siswa menjadi 4 siswa. Nilai kategori sedang atau cukup dari 18 siswa pada pre tes menjadi 21 siswa pada post tes. Dan terjadi peningkatan pada nilai rendah atau kurang terdapat sebanyak 10 siswa pada pre tes dan pada saat post tes tidak ada sama sekali siswa yang mendapat < 70 atau rendah. Dengan adanya data-data yang mengarah pada meningkatnya efektivitas dan hasil belajar fikih dilihat dari nilai post tes siswa yang meningkat dan mencapai KKM oleh seluruh subyek, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II dan dianggap model pembelajaran CIRC dapat meningkatkan dan meningkatkan hasil belajar fikih siswa. Berdasarkan hasil data diatas pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ruhul Ulum Jakarta
Tabel 4.11 Nilai Rata-rata Sebelum dan Sesudah diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Nilai Rata-rata
Siklus I
Siklus II
Sebelum
63,8
70,6
Sesudah
69,3
79,8
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VIII dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Pada siklus I hasil rata-rata sebelumnya 63,8 sedangkan sesudah 69,5. Karena hasil belajar siswa berangsur-angsur meningkat maka penelitian dicukupkan pada pada siklus II dengan hasil sesudah diterapkannya model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yaitu 79,8.
67
2. Hasil Angket Siswa Hasil angket sesudah menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang terdiri dari 15 pernyataan, yaitu 8 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Hasil angket dapat dilihat dari tabel 4.12 s/d 4.26 berikut ini: a) Saya menyukai pelajaran fikih dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Tabel 4.12 Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran No Soal 1
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
22
74%
Setuju
4
13%
Ragu-Ragu
2
7%
Tidak Setuju
1
3%
Sangat Tidak Setuju
1
3%
30
100%
Jumlah
Data di atas menunjukkan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 22 responden (74%), yang menjawab setuju 4 responden (13%), yang menjawab ragu-ragu 2 responden (7%), yang menjawab tidak setuju 1 responden (3%), dan yang sangat tidak setuju 1 responden (3%). Ini menunjukkan bahwa
mayoritas atau sebagian besar 22 responden (74%)
menyukai pelajaran fikih menggunakan model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC)
b) Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat saya lebih semangat dalam belajar
Tabel 4.13
68
Antusiasme siswa No Soal 2
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
7
23%
Setuju
22
74%
Ragu-Ragu
1
3%
Tidak Setuju
-
0%
Sangat Tidak Setuju
-
0%
30
100%
Jumlah
Hasil penelitian pada tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa 7 responden (23%) yang menjawab sangat setuju, 22 responden (74%) yang menjawab setuju, 1 responden (3%) yang menjawab ragu-ragu, (0%) yang menjawab tidak setuju, dan (0%) yang yang menjawan sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa dalam penerapan model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC), siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih antusias dan semangat
c) Penyampaian materi fikih dengan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menjadi lebih bervariasi. Tabel 4.14 Keefektifan model pembelajaran No Soal 3
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
14
47%
Setuju
13
43%
Ragu-Ragu
3
10%
Tidak Setuju
-
0%
Sangat Tidak Setuju
-
0%
30
100%
Jumlah
69
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 14 responden (47%) yang menjawab sangat setuju, 13 responden (43%) yang menjawab setuju, 3 responden (10%) yang menjawab ragu-ragu, (0%) yang menjawab tidak setuju, dan (0%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sangat setuju menggunakan model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) sebagai model pembelajaran yang lebih bervariasi
d) Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat saya aktif dalam mengikuti tahapan pelajaran fikih Tabel 4.15 Keefektifan model pembelajaran terhadap keaktifan siswa No Soal 4
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
11
37%
Setuju
13
43%
Ragu-Ragu
3
10%
Tidak Setuju
2
7%
Sangat Tidak Setuju
1
3%
30
100%
Jumlah
Data di atas dapat diketahui bahwa 11 responden (37%) yang menjawab sangat setuju, 13 responden (43%) yang menjawab satuju, 3 responden (10%) yang menjawab ragu-ragu, 2 responden (7%) yang menjawab tidak setuju, dan 1 responden (3%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa aktif dalam mengikuti tahapan pembelajaran fikih dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC)
70
e) Penggunaan model pembelajaan koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat saya memahami materi yang belum dipahami sebelumnya Tabel 4.16 Keefektifan model pembelajaran terhadap pemahaman siswa No Soal 5
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
5
17%
Setuju
20
67%
Ragu-Ragu
4
13%
Tidak Setuju
1
3%
Sangat Tidak Setuju
-
0%
30
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa memahami materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC), hal ini dibuktikan dengan siswa yang menjawab sangat setuju 5 responden (17%), 20 responden (67%) yang menjawab setuju, 4 responden (13%) yang menjawab ragu-ragu, 1 responden (3%) yang menjawab tidak setuju, (0%) yang menjawab sangat tidak setuju.
f) Penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat mempermudah pemahaman dan menambah wawasan saya dalam belajar fikih Tabel 4.17 Keefektifan model pembelajaran terhadap pemahaman siswa No Soal 6
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
13
43%
Setuju
10
34%
Ragu-Ragu
2
7%
Tidak Setuju
1
3%
71
Sangat Tidak Setuju Jumlah
4
13%
30
100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 13 responden (43%) yang menjawab sangat setuju, 10 responden (34%) yang menjawab setuju, 2 responden (7%) yang menjawab ragu-ragu, 1 responden (3%) yang menjawab tidak setuju, dan 4 responden (13%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sangat setuju apabila model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) dapat mempermudah pemahaman dan menambah wawasan siswa dalam belajar fikih.
g) Penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat membangkitkan minat dan perhatian saya dalam kegiatan pembelajaran Tabel 4.18 Minat dan perhatian siswa No Soal 7
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
7
23%
Setuju
14
47%
Ragu-Ragu
9
30%
Tidak Setuju
-
0%
Sangat Tidak Setuju
-
0%
30
100%
Jumlah
Data diatas menunjukkan bahwa siswa yang menjawab sanagt setuju 7 responden (23%), 14 responden (47%) yang menjawab setuju, 9 responden (30%) yang menjawab ragu-ragu, (0%) yang menjawab tidak setuju, dan (0%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition
72
(CIRC) dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran .
h) Saya merasa kesulitan belajar dengan penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Tabel 4.19 Keefektifan model pembelajaran terhadap kesulitan belajar No Soal 8
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
-
0%
Setuju
3
10%
Ragu-Ragu
4
13%
Tidak Setuju
10
34%
Sangat Tidak Setuju
13
43%
30
100%
Jumlah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa (0%) yang menjawab sangat setuju, 3 responden (10%) yang menjawab setuju, 4 responden (13%) yang menjawab ragu-ragu, 10 responden (34%) yang menjawab tidak setuju, dan 13 responden (43%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak merasa kesulitan belajar dengan penerapan model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC).
i) Saya tidak mengerti dengan konsep yang diajarkan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Tabel 4.20 Pemahaman siswa No Soal 9
Pernyataan Sangat Setuju
F
P
3
10%
73
Setuju
3
10%
Ragu-Ragu
1
3%
Tidak Setuju
12
40%
Sangat Tidak Setuju
11
37%
30
100%
Jumlah
Pada tabel 4.18 jelas terlihat bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 3 responden (10%), 3 responden (10%) yang menjawab setuju, 1 responden (3%) yang menjawab ragu-ragu, 12 responden (40%) yang menjawab tidak setuju, dan 11 responden (37%) yang menjawab sangat tidak setuju. Jadi hal ini menyatakan bahwa banyak siswa yang tidak setuju apabila dengan diterapkannya model pembelajaran koperatif tipe cooperative integrated reading and composition (CIRC) membuat mereka tidak mengerti konsep yang diajarkan
j) Dalam belajar fikih saya merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Tabel 4.21 Kejenuhan siswa No Soal 10
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
2
7%
Setuju
1
3%
Ragu-Ragu
4
13%
Tidak Setuju
13
43%
Sangat Tidak Setuju
10
34%
30
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa tidak merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran kopeartif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) hal ini dibuktikan dengan siswa yang menjawab
74
sangat setuju 2 responden (7%), 1 responden (3%) yang menjawab setuju, 4 responden (13%) yang menjawab ragu-ragu, 13 responden (43%) yang menjawab tidak setuju, dan 10 responden (34%) yang sangat tidak setuju.
k) Penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) tidak sesuai dengan materi yang diajarkan Tabel 4.22 Kesesuaian model pembelajaran dengan materi No Soal 11
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
2
7%
Setuju
1
3%
Ragu-Ragu
3
10%
Tidak Setuju
13
43%
Sangat Tidak Setuju
11
37%
30
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 2 responden (7%), 1 responden (3%) yang menjawab setuju, 3 responden (10%) yang menjawab ragu-ragu, 13 responden (43%) yang menjawab tidak setuju, dan 11 (37%) responden yang menajwab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju apabila model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) tidak sesuai dengan materi yang diajarkan
l) Model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) tidak diperlukan dalam proses pembelajaran fikih Tabel 4.23 Keefektifan model pembelajaran dalam proses pembelajaran No Soal
Pernyataan
F
P
75
12
Sangat Setuju
-
0%
Setuju
1
3%
Ragu-Ragu
4
13%
Tidak Setuju
14
47%
Sangat Tidak Setuju
11
37%
30
100%
Jumlah
Penggunaan model pembelajaran koperatif tipe cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) diperlukan dalam proses pembelajaran fikih, hal ini dapat dilihat pada tabel diatas bahwa siswa yang menjawab sangat setuju (0%), 1 responden (3%) yang menjawab setuju, 4 responden (13%) yang menjawab ragu-ragu, 14 responden (47%) yang menjawab tidak setuju, dan 11 responden (37%) yang menjawab sangat tidak setuju
m) Penggunaan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat konsentrasi belajar terganggu. Tabel 4.24 Tingkat konsentrasi No Soal 13
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
-
0%
Setuju
3
10%
Ragu-Ragu
4
13%
Tidak Setuju
14
47%
Sangat Tidak Setuju
9
30%
30
100%
Jumlah
Siswa tidak setuju apabila dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat konsentrasi mereka terganggu, hal ini dapat dilihat dari tabel diatas bahwa siswa yang menjawab sangat setuju (0%), 3 responden (10%) yang menjawab setuju, 4 responden (13%) yang menjawab ragu-ragu, 14 responden
76
(47%) yang menjawab tidak setuju, dan 9 responden (30%) yang menjawab sangat tidak setuju.
n) Penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) hanya membuang-buang waktu Tabel 4.25 Keefektifan metode terhadap waktu No Soal 14
Pernyataan
F
P
Sangat Setuju
1
3%
Setuju
3
10%
Ragu-Ragu
2
7%
Tidak Setuju
15
50%
Sangat Tidak Setuju
9
30%
30
100%
Jumlah
Siswa tidak setuju apabila dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) hanya membuang-buang waktu, hal ini dapat dilihat pada tabel diatas bahwa yang menjawab sangat setuju 1 responden (3%), 3 responden (10%) yang menjawab setuju, 2 responden (7%) yang menjawab ragu-ragu, 15 responden (50%) menjawab tidak setuju, dan 9 responden (30%) yang menjawab sangat tidak setuju.
o) Belajar fikih dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Tabel 4.26 Keefektifan model pembelajaran terhadap hasil belajar No Soal 15
Pernyataan Sangat Setuju
F
P
11
37%
77
Setuju
13
43%
Ragu-Ragu
5
17%
Tidak Setuju
1
3%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
30
100%
Jumlah
Dengan diterapkannya model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menurut siswa dapat membuat hasil belajar mereka hal ini dapat dilihat dari tabel diatas bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 11 responden (37%), 13 responden (43%) yang menjawab setuju, 5 responden (17%) yang menjawab ragu-ragu, 1 responden (3%) yang menjawab tidak setuju, dan (0%) yang menjawab sangat tidak setuju.
D. Interpretasi Hasil Analisis Berdasarkan hasil analisis, data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa menyenangi pelajaran Fikih dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dengan adanya rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar siswa. Meskipun pada siklus I masih terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) siswa lebih aktif dan kritis dalam belajar fikih. Karena dalam proses pembelajaran siswa terlibat secara aktif untuk membaca pesan dan memecahkan masalah
dalam
keadaan
senang
sehingga
proses
pembelajaran
tidak
membosankan. Di awal pembelajaran, yaitu di siklus I pertemuan pertama siswa sudah dijelaskan
mengenai
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Sehingga pada pertemuan selanjutnya siswa sudah dapat menguasai
78
materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil analisis, angket, dan wawancara dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat pada meningkatnya hasil belajar siswa pada materi makanan dan minuman yang halal dan haram, dimana seluruh siswa telah mencapai KKM.
E. Keterbatasan Peneliti Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, meskipun usaha yang dilakukan peneliti telah maksimal, namun penelitian ini masih banyak terdapat kekurangannya. Kekurangan tersebut disebabkan keterbatasan peneliti dan mitra peneliti (guru mata pelajaran Fikih) dalam melakukan observasi kegiatan pembelajaran secara terperinci, mengakibatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran kurang terkontrol dengan baik. Selain itu kurangnya waktu karena kegiatan
pembelajaran
membutuhkan waktu.
membutuhkan
tahapan-tahapan
yang
biasanya
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Bersarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) berdasarkan penelitian yang dilakukan mendapat respon yang sangat baik oleh siswa, selain itu juga dapat berpengaruh positif dalam mengaktifkan siswa, baik pada ranah psikomotorik siswa (sikap, gerak, keaktifan yang ditunjukkan siswa), ranah kognif siswa (nilai atau hasil belajar yang diperoleh), dan ranah afektif siswa (keaktifan di kelas atau dalam proses pembelajaran) serta merangsang dan meningkatkan kepedulian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan efektif.
2. Model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terbukti dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa, hal ini dilihat dari nilai seluruh siswa yang melebihi nilai KKM dan juga nilai post tes siklus II yang meningkat dibandingkan dengan post tes siklus I. Dilihat dari hal tersebut jelas bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar.
Dengan demikian penerapan model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dianggap berhasil dalam meningkatkan efektivitas dan hasil belajar siswa, karena telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
79
80
B. Implikasi Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan di lingkungan pendidikan maka kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi dalam bidang pendidikan dan juga penelitian-penelitian selanjutnya. Sehubungan dengan hal tersebut, skripsi saya berkesimpulan bahwa “Model pembelajaran koperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terbukti dapat meningkatkan
hasil
belajar
fikih
siswa”,
maka
implikasinya
adalah
pengembangan dan penerapan model pembelajaran CIRC secara terencana, sistematis, dan praktis.
C. Saran- saran Adapun saran-saran yang ingin disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi guru, untuk membuat pelajaran lebih menarik dan menyenangkan terutama dalam mempelajari pelajaran Fikih, sebaiknya mencoba model pembelajaran yang menarik, dan inovatif yang dapat membangkitkan minat dan antusias siswa dalam belajar, serta metode pembelajaran lain selain metode konvensional. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran di kelas dalam upaya meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran Fikih. 3. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong para pembaca khususnya pendidik untuk melakukan penelitian sejenis pada mata pelajaran yang lain
DAFTAR PUSTAKA Ahsan, Arfiyadi. “Model Pembelajaran Kooperatif”, http://.blogspot.com. 26 Desember 2013. Amin, Moh. Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas Untuk Penilaian Angka Kredit Guru. Sleman: Inspirasi, 2011. Amri, Sofan dan Iif Khoitu Ahmadi. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran: Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: Prestasi Publisher, 2010. Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur). Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009. Asra, dan Sumiati. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima, 2008. Bafadal, Fadhal Abdul Rahman. Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005. Darajat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.
Dewi, Nurna. “Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition”, http://izzaaljannah55.wordpress.com/ . 26 Desember 2013 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Hasibuan J.J, dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008. Isjoni. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta, 2013. Kunandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010. Moedjiono, dan J.J Hasibuan. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.
Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011 81
82
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012 Rusman. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011. Sabri , Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Shihab, M. Quraisy. Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan, 1994. Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Slavin, Robbert E. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Media, 2005. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: IKAPI, 2013. Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar, 2009. Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana, 2001. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Syarifuddin, Amir. Usul Fiqih. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997. Taniredja, Tukiran. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2011. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988. Tim Redaksi Nuansa Aulia. Undang-undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Bandung: Nuansa Aulia, 2012. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta: Kencana, 2010.
83
---------. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstriktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. Uno, Hamzah. B. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: MTs Ruhul Ulum Jatinegara
Mata Pelajaran
: Fikih
Kelas/Semester
: VIII / Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan Ke
: 1
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman Kompetensi Dasar
: 1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian halal 2. Menjelaskan jenis-jenis makanan & minuman halal 3. Menguraikan ciri-ciri makanan & minuman halal
A. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran selesai, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian halal 2. Menjelaskan jenis-jenis makanan & minuman halal 3. Menguraikan ciri-ciri makanan & minuman halal
B. Karakter siswa yang diharapkan Teliti, Cermat, dan Ingin Tahu. C. Materi Pembelajaran Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram
D. Model Pembelajaran dan metode Pembelajaran 1. Pre test 2. Ceramah bervariasi 3. Tanya Jawa
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan ( Waktu 10 Menit ) 1. 2. 3. 4.
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdo’a Mengabsen siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Apersepsi: guru menanyakan kepada siswa tentang pengetahuan awal pada materi yang akan disajikan
b. Kegiatan Inti (Waktu 55 Menit) 1. Melakukan tes awal (pre test) 2. Siswa menjelaskan / menguraikan materi pelajaran fikih 3. Guru memberikan contoh-contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan 4. Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya jika materi yang dijelaskan belum dimengerti 5. Guru memberikan umpan balik materi pelajaran kepada murid c. Kegiatan Penutup ( Waktu 15 Menit) 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pelajaran yang telah diajarkan 2. Guru menyampaikan bahwa model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) akan dilakukan pada pertemuan berikutnya 3. Guru menutup pembelajaran
F. Media dan Sumber Belajar 1. Media : - Whiteboard dan Spidol 2. Sumber Belajar : Zainal Muttaqin dan Amir Abyan, Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2009), hal 94. Mohammad Muslih dan Nur Hadi Ihsan, Fiqih Kelas VIII MTs, (Yudistira: Jakarta, 2011), hal 103.
G. Penilaian 1. Bentuk : Bentuk instrumen pada penilaian ini berupa tes pilihan ganda (PG), 2. Teknik : Tes Tertulis 3. Soal : Terlampir
Mengetahui,
Jakarta, ............... 2014
Guru Fikih
Peneliti
Rahmawati, M.Pd.I
Zakiyah Rachmani
Kepala MTs Ruhul Ulum
Mohammad Thoyib, M.Pd.I NIP. 19640113 200701 1 013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: MTs Ruhul Ulum Jatinegara
Mata Pelajaran
: Fikih
Kelas/Semester
: VIII / Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan Ke
:2
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman Kompetensi Dasar
: 2. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal
Indikator
: 1. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan halal 2. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi minuman halal 3. Menyebutkan dalil mengkonsumsi makanan halal 4. Menyebutkan dalil mengkonsumsi minuman halal
A. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran selesai, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan halal 2. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi minuman halal 3. Menyebutkan dalil mengkonsumsi makanan halal 4. Menyebutkan dalil mengkonsumsi minuman halal
B. Karakter siswa yang diharapkan Cermat dan Ingin Tahu. C. Materi Pembelajaran Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram D. Model Pembelajaran dan metode Pembelajaran 1. Ceramah bervariasi 2. Tanya Jawab
3. Diskusi Dengan Model Pembelajaran CIRC 4. postes E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan ( Waktu 10 Menit ) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam Mengabsen siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan Membagikan daftar pembagian kelompok Apersepsi: guru menanyakan kembali pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya
b. Kegiatan Inti (Waktu 55 Menit) 1. Guru menjelaskan kembali secara singkat materi pelajaran pertemuan 1 2. Guru mengondisikan siswa dalam beberapa kelompok, dan meminta siswa mengatur kelompok dan meja belajarnya 3. Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan 4. Siswa melaksanakan Model Pembelajaran CIRC dan guru bertindak sebagai pemberi interuksi 5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan ditanggapi oleh siswa dan guru c. Kegiatan Penutup ( Waktu 15 Menit) 1. Melakukan tes akhir / pretes 2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pelajaran yang telah diajarkan 3. Guru menutup pembelajaran F. Media dan Sumber Belajar 1. Media : - Whiteboard dan Spidol 2. Sumber Belajar : Mohammad Muslih dan Nur Hadi Ihsan, Fiqih Kelas VIII MTs, (Yudistira: Jakarta, 2011). Nur Diniyah, LKS Khazanah-Fiqih 8, (Surakarta: Udo Brothers). Artikel
G. Penilaian 1. Bentuk : Bentuk instrumen pada penilaian ini berupa tes pilihan ganda (PG), 2. Teknik : Tes Tertulis 3. Soal : Terlampir
Mengetahui,
Jakarta, ................. 2014
Guru Fikih
Peneliti
Rahmawati, M.Pd.I
Zakiyah Rachmani
Kepala MTs Ruhul Ulum
Mohammad Thoyib, M.Pd.I NIP. 19640113 200701 1 013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah
: MTs Ruhul Ulum Jatinegara
Mata Pelajaran
: Fikih
Kelas/Semester
: VIII / Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan Ke
:3
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman Kompetensi Dasar
: 1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian halal 2. Menjelaskan jenis-jenis makanan & minuman haram 3. Menguraikan ciri-ciri makanan & minuman haram
A. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran selesai, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian halal 2. Menjelaskan jenis-jenis makanan & minuman haram 3. Menguraikan ciri-ciri makanan & minuman haram
B. Karakter siswa yang diharapkan Teliti, Cermat, dan Ingin Tahu. C. Materi Pembelajaran Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram
D. Model Pembelajaran dan metode Pembelajaran 1. Pre test 2. Ceramah bervariasi 3. Tanya Jawab
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan ( Waktu 10 Menit ) 1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdo’a 2. Mengabsen siswa 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Apersepsi: guru menanyakan kepada siswa tentang pengetahuan awal pada materi yang akan disajikan b. Kegiatan Inti (Waktu 55 Menit) 1. Melakukan tes awal (pre test) 2. Guru menjelaskan / menguraikan materi pelajaran fikih 3. Guru memberikan contoh-contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan 4. Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya jika materi yang dijelaskan belum dimengerti 5. Guru memberikan umpan balik materi pelajaran kepada murid c. Kegiatan Penutup ( Waktu 15 Menit) 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pelajaran yang telah diajarkan 2. Guru menyampaikan bahwa model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) akan dilakukan kembali pada pertemuan berikutnya 3. Guru menutup pembelajaran F. Media dan Sumber Belajar 1. Media
: - Whiteboard dan Spidol
2. Sumber Belajar
:
Zainal
Muttaqin
dan
Amir
Abyan,
Fikih
Madrasah
Tsanawiyah Kelas VIII, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2009)
Mohammad Muslih dan Nur Hadi Ihsan, Fiqih Kelas VIII MTs, (Yudistira: Jakarta, 2011).
G. Penilaian 1. Bentuk : Bentuk instrumen pada penilaian ini berupa tes pilihan ganda (PG), 2. Teknik : Tes Tertulis 3. Soal : Terlampir
Mengetahui,
Jakarta, ................ 2014
Guru Fikih
Peneliti
Rahmawati, M.Pd.I
Zakiyah Rachmani
Kepala MTs Ruhul Ulum
Mohammad Thoyib, M.Pd.I NIP. 19640113 200701 1 013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah
: MTs Ruhul Ulum Jatinegara
Mata Pelajaran
: Fikih
Kelas/Semester
: VIII / Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan Ke
:4
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman Kompetensi Dasar
: 2. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman haram
Indikator
: 1. Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan haram 2. Menjelaskan bahaya mengkonsumsi minuman haram 3. Menyebutkan hukum mengonsumsi makanan & minuman haram dalam keadaan darurat
A. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran selesai, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan haram 2. Menjelaskan bahaya mengkonsumsi minuman haram 3. Menyebutkan hukum mengkonsumsi makanan & minuman haram dalam keadaan darurat B. Karakter siswa yang diharapkan Teliti, Cermat, dan Ingin Tahu. C. Materi Pembelajaran Makanan dan Minuman yang Halal dan Haram D. Metode Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) 4. Post tes
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan ( Waktu 10 Menit ) 1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam 2. Mengabsen siswa 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan 5. Apersepsi: guru menanyakan kembali pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya b. Kegiatan Inti (Waktu 55 Menit) 1. Guru
menjelaskan kembali secara singkat materi pelajaran
pertemuan kemarin 2. Guru mengondisikan siswa dalam beberapa kelompok, dan meminta siswa mengatur kelompok dan meja belajarnya 3. Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan 4. Siswa melaksanakan Model Pembelajaran CIRC dan guru bertindak sebagai pemberi interuksi 5. Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya,
dan
ditanggapi oleh siswa dan guru c. Kegiatan Penutup ( Waktu 15 Menit) 1. Melakukan tes akhir / post tes 2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pelajaran yang telah diajarkan 3. Guru menutup pembelajaran F. Media dan Sumber Belajar 1. Media : - Whiteboard dan Spidol 2. Sumber Belajar :
Mohammad Muslih dan Nur Hadi Ihsan, Fiqih Kelas VIII MTs, (Yudistira: Jakarta, 2011). Nur Diniyah, LKS Khazanah-Fiqih 8, (Surakarta: Udo Brothers). Artikel
G. Penilaian 1. Bentuk : Bentuk instrumen pada penilaian ini berupa tes pilihan ganda (PG), 2. Teknik : Tes Tertulis 3. Soal : Terlampir
Mengetahui,
Jakarta, .................. 2014
Guru Fikih
Peneliti
Rahmawati, M.Pd.I
Zakiyah Rachmani
Kepala MTs Ruhul Ulum
Mohammad Thoyib, M.Pd.I NIP. 19640113 200701 1 013
SOAL PRE TEST dan POST TEST SIKLUS I
Nama
:
Mata Pelajaran: Fikih Berilah Tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Artinya halal adalah .... a. dilarang c. boleh b. dijamin d. dijanjikan 2. Makanan atau minuman sepanjang tidak ada larangan syara’ hukumnya .... a. halal c. haram d. sunah b. makruh 3. Ketentuan halal haramnya makanan dan minuman ditetapkan berdasarkan ... a. ulama b. Al-Qur’an dan Hadis b. nabi d. Kitab fikih 4. Yang termasuk dalil makanan yang thayyib atau makanan yang baik, terdapat dalam surat ......... a. Al-Baqarah ayat 184 b. Al-Baqarah ayat 197 c. Al-Baqarah ayat 99 d. Al-Baqarah ayat 168 5.
ياايها الناس كلوا مما فى االرضlanjutan dari ayat tersebut adalah ..... a. حلال طيبا
c. لهم الطيبات
b. من طيبات
d. اياه تعبدون
6. Dalam memilih makanan, seorang muslim harus memerhatikan ………… a. harganya b. halal dan haram c. kemasannya d. kandungan vitamin 7.
الحالل ما احل هللا في كتا به
Menurut hadis tersebut, sesuatu yang halal adalah ……. a. yang tidak tersebut di dalam kitab Allah b. Apa yang dihalalkan dalam kitab Allah c. Allah mempersilahkannya kepada para rasul d. Rasulullah tidak berhak menentukan hukumnya 8. Yang termasuk jenis-jenis makanan yang halal adalah ....... a. makanan yang kotor dan menjijikan b. semua makanan yang tidak memberi mudarat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, tidak merusak moral dan tidak merusak aqidah
c. makanan yang diperoleh dari hasil mencuri d. makanan yang diperoleh dari riba 9. Berikut adalah jenis minuman yang halal, kecuali .... a. memabukkan b. bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena najis ... c. air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kegidupan manusia d. didapatkan dengan cara-cara yang halal 10. Laut adalah muara dari segala air. Hukum minum air laut adalah ……… a. syubhat b. makruh c. haram d. halal 11. Yang termasuk makanan yang halal adalah ..... a. daging ular c. daging buaya b. daging kucing d. daging kelinci 12. Berikut ini yang termasuk syarat makanan halal adalah ………. a. mengandung gizi c. tidak beracun b. seger d. banyak dikonsumsi masyarakat 13. Air susu kambing hukumnya adalah ............ a. makruh b. halal c. haram d. sunnah 14. Berikut adalah manfaat dari mengonsumsi makanan yang halal, kecuali ..... a. hati menjadi tenang c. mendorong hidup bersih b. terhindar dari penyakit d. menjadi pintar 15. MUI adalah singkatan dari .... a. majelis umum indonesia b. majelis urusan indonesia c. majelis ulama indonesia d. majelis usaha indonesia
SOAL PRE TEST dan POST TEST SIKULUS II
Nama
:
Mata Pelajaran : Fikih Berilah Tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Salah satu syarat makanan itu diharamkan adalah ...... a. tidak ada ditempat itu c. mahal harganya b. tidak enak rasanya d. merusak organ tubuh 2. Makan jagung yang dipetik dari kebun tetangga tanpa izin adalah ........ a. mubah b. makruh c. haram d. syubhat 3. Berikut ini contoh tumbuhan yang diharamkan dalam Islam karena mengganggu kesehatan adalah ....... a. kemangi b. kecubung c. mengkudu d. selada 4. Makanan yang diperuntukkan sesaji hukumnya ............. a. mubah b. makruh c. haram d. syubhat 5. Salah satu pelajaran yang terkandung dalam Surah al-A’raf ayat 157 adalah ............. a. perjudian itu haram hukumnya b. barang yang hasil perampokan itu haram hukumnya c. barang yang menggiurkan itu haram hukumnya d. sesuatu yang menjijikkan itu haram hukumnya 6. Makanan yang diperoleh dengan cara yang tidak halal, keharamannya disebut .............. a. haram ‘aini c. haram sababi b. haram daruri d. haram muakadah 7. Berikut ini makanan yang termasuk haram ‘aini adalah ............. a. durian mengambil milik tetangga b. telur busuk c. roti hasil taruhan d. mangga mentah 8. Mengonsumsi minuman memabukkan, tetapi tidak sampai memabukkan hukumnya ..... a. haram b. makruh c. mubah d. syubhat 9. Minum air kencing sendiri hukumnya haram karena .......... a. tidak biasa diminum c. mengakibatkan sakit b. najis d. tidak bergizi 10. كل مسكر خمر وكل خمر حرامLafal yang digarisbawahi pada hadis tersebut berarti .............. a. berbahaya
b. menjijikkan
c. memabukkan
d. menggiurkan
11. Benda-benda cair di bawah ini haram diminum, kecuali .............. a. Brendy c. Wisky b. Arak d. Cuka 12. Andi diancam teman-temannya akan dikeroyok jika tidak mau minum minuman keras bersama mereka. Andi tidak mampu mengelak dan tidak ada yang menolong. Andi terpaksa minum minuman itu. Perbuatan Andi termasuk ............. a. pengecut c. tidak tahan uji b. darurat dan dimaafkan d. berdosa 13. Dalam kondisi darurat, makanan yang haram boleh dikonsumsi. Hal ini dijelaskan Allah swt dalam Al-Qur’an Surah ............. a. al-Baqarah ayat 173 b. al-A’raf ayat 157 c. al-Baqarah ayat 166 d. an-Nahl ayat 69 14. Berobat dengan sesuatu yang haram hukumnya .......... a. haram b. mubah c. makruh d. sunah 15. Yang bukan merupakan mudarat mengkonsumsi makanan dan minuman yang diharamkan adalah .................... a. menimbulkan kerakusan b. dapat mengantarkan ke dalam api neraka c. menenangkan jiwa dan mental d. dapat merusak organ tubuh
Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test Siklus I
1. 2. 3. 4. 5.
C A B D A
6. B 7. A 8. A 9. D 10. C
11. C 12. C 13. B 14. D 15. C
Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test Siklus II 1. 2. 3. 4. 5.
D C B C D
6. B 7. B 8. A 9. B 10. C
11. D 12. B 13. A 14. A 15. C
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS I
Kelompok: 1 Nama: 1. Adam M Rifa’i
4. M. Andi
2. Fitri S
5. Andri W
3. Megi Resapanni
6. Fahrul Rizal
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS I
Kelompok: 2 Nama: 1. Adibah Nafisah
4. Nur Hanifah
2. A. Ivan R
5. Izzudin
3. Rizky Hardiansyah
6. M. Syarif
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS I
Kelompok: 3 Nama: 1. M. Said
4. Syahrul M
2. M. Nurkan
5. M. Aufar R
3. Siti Faridah N
6. Nur Rizky DP
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS I
Kelompok: 4 Nama: 1. M. Akbar
4. Bari Saifurrochman
2. Nur Fadilah
5. Widia S
3. Achmad Zulfikar Ali
6. Arini Salsabila
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS I
Kelompok: 5 Nama: 1. Nurul Hajijah
4. M. Nalfaridzi
2. Syifanna N
5. Ramadhan
3. Ibtisam
6. A. Fahriansyah
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS II
Kelompok: 1 Nama: 1. Adam M Rifa’i
4. M. Andi
2. Fitri S
5. Andri W
3. Megi Resapanni
6. Fahrul Rizal
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS II
Kelompok: 2 Nama: 1. Adibah Nafisah
4. Nur Hanifah
2. A. Ivan R
5. Izzudin
3. Rizky Hardiansyah
6. M. Syarif
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS II
Kelompok: 3 Nama: 1. M. Said
4. Syahrul M
2. M. Nurkan
5. M. Aufar R
3. Siti Faridah N
6. Nur Rizky DP
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS II
Kelompok: 4 Nama: 1. M. Akbar
4. Bari Saifurrochman
2. Nur Fadilah
5. Widia S
3. Achmad Zulfikar Ali
6. Arini Salsabila
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR KERTAS SISWA (LKS) SIKLUS II
Kelompok: 5 Nama: 1. Nurul Hajijah
4. M. Nalfaridzi
2. Syifanna N
5. Ramadhan
3. Ibtisam
6. A. Fahriansyah
Analisis Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Tanggapan Terhadap Artikel .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
LEMBAR OBSERVASI PROSES BELAJAR MENGAJAR PRA PENELITIAN
Tempat
: MTs. Ruhul Ulum Jakarta
Kelas
: VIII
Hari/Tanggal : Jum’at, 07-02-2014 Waktu
: 06.50 – 08.05
HAL YANG DIAMATI
PENGAMATAN
Materi
Haji dan Umrah
Metode
-
Ceramah dan tanya jawab
-
Melakukan absensi Menjelaskan materi dengan baik Bimbingan kepada siswa yang masih kurang paham Mengajak siswa melafazkan ayat atau hadits bersama-sama Pada saat menjelaskan diselingi tanya jawab ke siswa
Aktivitas Guru
-
Aktivitas Siswa
Interaksi Antara Guru & Siswa Evaluasi
-
Siswa kurang serius dalam belajar Siswa mayoritas pasif Belum memiliki keberanian sehingga jarang siswa yang bertanya, menanggapi, atau mengungkapkan pendapatnya
Cukup baik meskipun tidak sedikit siswa yang terlihat bercanda dan tidak memperhatikan saat guru sedang menjelaskan Mengerjakan soal isian di LKS
Peneliti / Observer
LEMBAR OBSERVASI PENELITI PADA KBM
Mata Pelajaran: Fikih
Semester/Kelas : 2/VIII
Materi
: Makanan dan Minuman Yang Halal
Siklus
:I
Tujuan
: Sebagai evaluasi terhadap peneliti dalam proses pembelajaran Fikih dengan menerapkan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Petunjuk
: Beri tanda checklis (√) pada kolom yang sesuai dengan anda.
Pertemuan Ke : 1
Penilaian No
Aspek Yang di Nilai
Komentar 1
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai Memotivasi siswa Penggunaan media/alat yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penguasaan materi Teknik menyampaikan materi Pemusatan perhatian siswa terhadap proses belajar Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir Penjelasan mengenai pertemuan selanjutnya belajar menggunakan model pembelajaran CIRC Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat Menutup pengajaran Jumlah Total Skor
2 √
3
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6
24 30
4
Saran atau Catatan Evaluasi: Dalam penyampaian materi sudah baik, namun dalam kegiatan menutup pelajaran diharapkan lebih teratur, tadi terlihat sekali terburu-burunya.
Keterangan Skala Penilaian : 1. 2. 3. 4.
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Observer/Guru Mata Pelajaran
Rahmawati, M.Pd.I
LEMBAR OBSERVASI PENELITI PADA KBM
Mata Pelajaran: Fikih
Semester/Kelas : 2/VIII
Materi
: Makanan dan Minuman Yang Halal
Siklus
:I
Tujuan
: Sebagai evaluasi terhadap peneliti dalam proses pembelajaran Fikih dengan menerapkan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Petunjuk
: Beri tanda checklis (√) pada kolom yang sesuai dengan anda.
Pertemuan Ke : 2
Penilaian No
Aspek Yang di Nilai
Komentar 1
1.
2. 3. 4. 5.
6.
7. 8. 9. 10. 11.
12.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai Penguasaan materi Teknik menyampaikan materi Penggunaan media/alat yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan metode kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pemusatan perhatian siswa terhadap proses belajar Pengelolaan kegiatan diskusi Bimbingan kepada kelompok Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat Menutup pengajaran Jumlah Total Skor
2
3 √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
6
√ 27 33
4
Saran atau Catatan Evaluasi: Penggunaan model CIRC pada pertemuan ini berjalan kurang maksimal dan suasana kelas masih kurang kondusif. Pada saat diskusi kelas berlangsung masih ada siswa atau kelompok yang tidak bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya. Diharapkan pada pertemuan berikutnya dapat berlangsung lebih kondusif.
Keterangan Skala Penilaian : 1. 2. 3. 4.
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Observer/Guru Mata Pelajaran
Rahmawati, M.Pd.I
LEMBAR OBSERVASI PENELITI PADA KBM
Mata Pelajaran: Fikih
Semester/Kelas : 2/VIII
Materi
: Makanan dan Minuman Yang Haram
Siklus
: II
Tujuan
: Sebagai evaluasi terhadap peneliti dalam proses pembelajaran Fikih dengan menerapkan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Petunjuk
: Beri tanda checklis (√) pada kolom yang sesuai dengan anda.
Pertemuan Ke : 3
Penilaian No
Aspek Yang di Nilai
Komentar 1
1.
2. √ 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai Memotivasi siswa Penggunaan media/alat yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penguasaan materi Teknik menyampaikan materi Pemusatan perhatian siswa terhadap proses belajar Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir Penjelasan mengenai pertemuan selanjutnya belajar menggunakan model pembelajaran CIRC Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat Menutup pengajaran Jumlah Total Skor
2
3
4 √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30
4 34
Saran atau Catatan Evaluasi: Pada pertemuan ini keadaan kelas dan proses belajar mengajar sudah sesuai dengan RPP. Dan sudah berlangsung kondusif.
Keterangan Skala Penilaian : 1. 2. 3. 4.
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Observer/Guru Mata Pelajaran
Rahmawati, M.Pd.I
LEMBAR OBSERVASI PENELITI PADA KBM
Mata Pelajaran: Fikih
Semester/Kelas : 2/VIII
Materi
: Makanan dan Minuman Yang Haram
Siklus
: II
Tujuan
: Sebagai evaluasi terhadap peneliti dalam proses pembelajaran Fikih dengan menerapkan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Petunjuk
: Beri tanda checklis (√) pada kolom yang sesuai dengan anda.
Pertemuan Ke : 4
Penilaian No
Aspek Yang di Nilai
Komentar 1
1.
2. 3. 4. 5.
6.
7. 8. 9. 10. 11.
12.
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai Penguasaan materi Teknik menyampaikan materi Penggunaan media/alat yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan metode kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pemusatan perhatian siswa terhadap proses belajar Pengelolaan kegiatan diskusi Bimbingan kepada kelompok Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat Menutup pengajaran Jumlah Total Skor
2
3
4 √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
6
√ 40 46
Saran atau Catatan Evaluasi: Kegiatan pembelajarannya sudah teratur, sesuai dengan RPP, anak-anak sudah melakukan pembelajaran dengan model CIRC dengan sangat baik.
Keterangan Skala Penilaian : 1. 2. 3. 4.
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Observer/Guru Mata Pelajaran
Rahmawati, M.Pd.I
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus : I Kelas : Tanggal : No
Aktivitas Siswa
1
Kesiapan siswa menerima pembelajaran
2
Mendengarkan penjelasan materi yang
Ya
Tidak
disampaikan guru 3
Semangat dan antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar
4
Membaca dan mempelajari kembali materi yang diajarkan
5
Melakukan diskusi kelompok
6
Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok
7
Mempresentasikan hasil diskusi
8
Aktif mengajukan pertanyaan
9
Aktif mengungkapkan pendapat
10
Aktif menanggapi pendapat
11
Menganalisis artikel dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
12
Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan rangkuman/kesimpulan
Peneliti
Jumlah
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus : II Kelas : Tanggal : No
Aktivitas Siswa
1
Kesiapan siswa menerima pembelajaran
2
Mendengarkan penjelasan materi yang
Ya
Tidak
disampaikan guru 3
Semangat dan antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar
4
Membaca dan mempelajari kembali materi yang diajarkan
5
Melakukan diskusi kelompok
6
Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok
7
Mempresentasikan hasil diskusi
8
Aktif mengajukan pertanyaan
9
Aktif mengungkapkan pendapat
10
Aktif menanggapi pendapat
11
Menganalisis artikel dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
12
Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan rangkuman/kesimpulan
Peneliti
Jumlah
PEDOMAN WAWANCARA SEBELUM PENELITIAN RESPONDEN GURU FIKIH MTs RUHUL ULUM JAKARTA
Hari/Tanggal : : Tempat Narasumber : Tujuan Wawancara : Mengidentifikasi kondisi awal proses pembelajaran Fikih pada kelas yang akan diteliti. Pedoman wawancara guru ini digunakan sebelum tindakan : 1. Sudah berapa lama ibu mengajar di MTs ini? 2. Bagaimana prestasi belajar Fikih siswa disini? 3. Bagaimana motivasi belajar Fikih siswa di MTs ini? 4. Apakah selama ini siswa mengalami kesulitan belajar? 5. Bagaimana cara ibu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa? 6. Persiapan seperti apa yang ibu persiapkan untuk mengajar? 7. Apakah siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan keaktifan dan kesenangannya pada pelajaran Fikih? 8. Kendala apa saja yang sering ibu jumpai dalam pengajaran Fikih? 9. Upaya apa saja yang pernah ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi? 10. Metode apa saja yang sering ibu gunakan saat pembelajaran Fikih di kelas? 11. Pernahkah
ibu
menggunakan
metode
pelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition di kelas? 12. Berapakah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan MTs ini untuk mata pelajaran Fikih?
KUTIPAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU MATA PELAJARAN FIKIH DI MTS RUHUL ULUM JAKARTA SEBELUM TINDAKAN
Peneliti: Sudah berapa lama ibu mengajar di MTs ini? Guru: saya mengajar dari tahun 1990 Peneliti: Bagaimana prestasi belajar Fikih siswa disini? Guru: lumayan yah, sebagian sudah mencapai kriteria yang diinginkan sekolah Peneliti: Bagaimana motivasi belajar Fikih siswa di MTs ini? Guru: motivasi anak-anak belajar fikih ya beda-beda tiap kelas, tapi menurut saya selama ini motivasi belajar fikih mereka cukup baik Peneliti: Apakah selama ini siswa mengalami kesulitan belajar? Guru: ada tapi hanya beberapa Peneliti: Bagaimana cara ibu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa? Guru: pertama ya saya motivasiin mereka dulu, membimbing siswa yang bertanya, dan memberikan siswa tugas rumah agar siswa membaca buku fikih lagi dan terbiasa mengerjakan soal Peneliti: Persiapan seperti apa yang ibu persiapkan untuk mengajar? Guru: RPP sih Peneliti: Apakah siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan keaktifan dan kesenangannya pada pelajaran Fikih? Guru: Kurang Peneliti: Kendala apa saja yang sering ibu jumpai dalam pengajaran Fikih?
Guru: masing-masing siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda, terkadang ada 1 sampai 2, 3 orang siswa merasa jenuh belajar, nah disinilah tugas guru agar siswa mau belajar Peneliti: Upaya apa saja yang pernah ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi? Guru: sebenernya sudah sering mengingatkan ke anak agar selalu bertanya pada guru jika mengalami kesulitan dalam memahami materi, tapi kadang anak takut untuk bertanya pada guru, jadi mereka kadang gak ngerti pada materi yang mereka anggap sulit Peneliti: Metode apa saja yang sering ibu gunakan saat pembelajaran Fikih di kelas? Guru: ceramah, tanya jawab, tugas Peneliti: Pernahkah ibu menggunakan metode pelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) di kelas? Guru: belum pernah Peneliti: Berapakah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan MTs ini untuk mata pelajaran Fikih? Guru: KKM fikih 70
PEDOMAN WAWANCARA SEBELUM PENELITIAN RESPONDEN SISWA
Hari/Tanggal Kelas Tempat Tujuan
: : VIII : : Mengidentifikasi kondisi awal siswa dalam belajar Fikih
Daftar wawancara siswa sebelum tindakan! 1. Apa yang kamu rasakan saat belajar Fikih? 2. Apa yang menyebabkan kamu senang atau tidak senang dalam belajar Fikih? 3. Bagaimana perasaan kamu bila mendapat nilai buruk pada pelajaran Fikih? 4. Bagaimana menurut pendapat kamu tentang cara guru dalam menerangkan pelajaran Fikih? 5. Pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar Fikih? 6. Pembelajaran seperti apa yang kamu lebih sukai, ceramah, diskusi berkelompok, atau yang lain? mengapa?
KUTIPAN HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA SEBELUM TINDAKAN
Hari/tanggal
: Jum’at, 07-02-2014
Tempat
: Ruang kelas VIII
Waktu
: Jam Istirahat
Identitas Siswa: 1. 2. 3. 4. 5. No. 1.
2.
Adam M. Rifa’i Fitri Septiyansyah Fahrul Rizal Nurfadillah Siti faridah nabilah
6. Meggi Resapanni 7. Ibtisam 8. M Nurkan 9. M Said Valentino 10. Syifanna
Pertanyaan Tanggapan aja kadang Apa yang kamu rasakan saat belajar 1. Biasa menyenangkan, kadang enggak Fikih? 2. Saya mah seneng-seneng aja bu 3. Kadang nyambung kadang engga bu belajar fikih 4. Seru bu 5. Biasa aja 6. Saya sesuai mood saya sih bu 7. Ngebosenin, kadang akunya gak ngerti bu 8. Biasa aja juga bu 9. Awal-awal ngantuk lama-lama gak 10. Happy-happy aja Apa yang menyebabkan kamu 1. Tergantung gurunya bu, kalo gurunya humoris jadi gak senang atau tidak senang dalam ngantuk 2. Sekarang fikih jam pertama bu, belajar Fikih? jadi masih semangat, kalo kemaren-kemaren bukan jam pertama soalnya 3. Gak senengnya kalo yang itungitungannya kayak zakat, saya baru sukanya kalo hafalan gitu 4. Tergantung materinya bu
3.
Bagaimana
perasaan
kamu
bila
mendapat nilai buruk pada pelajaran Fikih?
4.
Bagaimana menurut pendapat kamu tentang
cara
guru
menerangkan pelajaran Fikih?
dalam
5. Kalo gurunya semangat jadi saya ikutan semangat juga jadinya 6. Belajar fikih kayaknya penting bu, soalnya ngajarin sholatsholat 7. Kalo gak ngitung-ngitung bu 8. Tergantung gurunya tergantung materinya juga 9. Gurunya harus semangat ngajarnya 10. Belajar fikih semester sekarang jam pertama jadi masih seger kalo disuruh hafalan 1. Saya sedih bu 2. Kalau saya mendapat nilai buruk, saya akan baca-baca buku lagi, belajar lagi 3. Sebel bu, apalagi kalo yang nyontek dapet nilainya lebih besar 4. Saya minta remedial kalo boleh sama bu rahma 5. Saya pinginnya dapet nilai bagus, apalagi kalo banyak temen-temen yang nilainya bagus 6. Sedih, takut juga ditanya orang tua 7. Sedih, berarti harus lebih rajin belajar lagi 8. Gak papa deh bu, yang penting bukan hasil nyontek 9. Takut diomelin orang tua 10. Yang penting nilai jujur deh bu gapapa 1. Keseringan berdasarkan LKS, seperti mendiktekan kalimat dan kami menulis dibuku 2. Kalau kata saya bu rahma kalo ngajar tegas 3. Keseringan ceramah, tapi pernah diskusi juga sih 4. Enak-enak aja 5. Mencatat materi dan mengerjakan LKS
5.
Pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar Fikih?
6.
Pembelajaran seperti apa yang kamu lebih
sukai,
berkelompok, mengapa?
ceramah, atau
yang
diskusi lain?
6. Mencatat, ngerjain LKS 7. Nyatet terus dijelasin 8. Biasa ajah 9. Baik, santai, mudah dimengerti 10. Ngejelasin bu 1. Yang jangan tegang-tegang bangad bu 2. Diskusi bu, kita jarang diskusi 3. Santai-santai aja, gak banyak teori, tapi menjadikan kita aktif 4. Yang santai, tapi jelas 5. Pake games bu 6. Diskusi juga boleh bu 7. Dijelasin terus guru nanya ke siswa uda pada paham belum 8. Yang jangan serius bangat apalagi kalo yang mata pelajaran fikih nya jam terakhir 9. Belajar sambil bermain 10. Yang kelompok-kelompok gitu bu 1. Ceramah, terus kita tanya jawab aja, diskusi males bu 2. Ceramah suka, diskusi suka, yang penting pake permainan bu 3. Saya gak suka diskusi, saya malu buat ngejelasinnya bu 4. Permainan, karena bisa bikin kita aktif 5. Pingin yang diskusi tapi jangan tegang-tegang 6. Kalo ceramah kebanyakan teori 7. Permainan, seru tuh bu 8. Saya mau diskusi bu, tapi sekali-kali diskusi diluar kelas 9. Kalo ceramah kebanyak teori, jadi siswa gak paham, kalau diskusi pasti ada temen yang gak serius belajar 10. Yang fun aja, diskusi juga gapapa, tapi jangan setiap pertemuan diskusi mulu bu
*Keterangan: Untuk tanggapan no 1, menunjukkan siswa no 1
PEDOMAN WAWANCARA SETELAH TINDAKAN RESPONDEN GURU FIKIH MTs RUHUL ULUM JAKARTA
Dilaksanakan pada
:
Hari/Tanggal
:
Responden
: Guru Fikih
Tujuan Wawancara
: Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada setelah tindakan dalam meningkatkan efektivitas belajar fikih siswa
Pedoman wawancara guru ini digunakan setelah tindakan : 1. Apakah menurut ibu penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini cocok diterapkan pada pembelajaran Fikih? 2. Berdasarkan pengamatan yang ibu lakukan bagaimana menurut tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran Fikih? 3. Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama anda melakukan pengamatan? 4. Apakah ada keluhan dari siswa tentang model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini? 5. Apakah siswa terlihat menyukai model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini? 6. Apa saja kekurangan dan kelebihan pada penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated reading and Composition (CIRC) ini menurut ibu? 7. Apakah ada kemungkinan ibu menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini di kelas yang anda ajarkan? 8. Bagaimana saran atau solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan ini?
KUTIPAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU MATA PELAJARAN FIKIH DI MTS RUHUL ULUM JAKARTA SETELAH TINDAKAN
Peneliti: Apakah menurut ibu penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini cocok diterapkan pada pembelajaran Fikih? Guru: Cocok, terlihat anak-anak menyukai dan terlihat ada kemajuan dari siswa dalam belajar fikih Peneliti: Berdasarkan pengamatan yang ibu lakukan bagaimana menurut tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran Fikih? Guru: Mereka mulai seneng belajar fikih, oh ternyata banyak peristiwa yang terjadi sehari-hari yang dibahas dalam pelajaran fikih Peneliti: Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama anda melakukan pengamatan? Guru: Siswa terlihat semangat dalam belajar, sebagian siswa aktif bertanya, perhatian siswa dalam belajar semakin baik, dan siswa mengerjakan tugas dengan baik Peneliti: Apakah ada keluhan dari siswa tentang model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini? Guru: Sejauh ini belum ada Peneliti: Apakah siswa terlihat menyukai model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini? Guru: Iya siswa terlihat interesting dan menyukai model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini Peneliti: Apa saja kekurangan dan kelebihan pada penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated reading and Composition (CIRC) ini menurut ibu? Guru: Kekurangannya adalah kurang membimbing siswa secara merata, dan bener-bener harus bisa mengatur waktu, kelebihannya, model ini baru untuk siswa sehingga menimbulkan rasa ketertarikan siswa, bisa bertukar pikiran dan bekerja sama Peneliti: Apakah ada kemungkinan ibu menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini di kelas yang anda ajarkan? Guru: Iya mungkin
Peneliti: Bagaimana saran atau solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan ini? Guru: Harus benar-benar bisa mengatur waktu, sebaiknya peneliti juga tidak hanya membimbing siswa yang bertanya saja tetapi kepada seluruh siswa
PEDOMAN WAWANCARA SETELAH TINDAKAN RESPONDEN SISWA
Hari/Tanggal Kelas Waktu Tempat
: : VIII : :
Daftar pertanyaan wawancara siswa setelah tindakan! 1. Bagaimana menurut pendapatmu, tentang pembelajaran yang telah diikuti? 2. Apakah kalian senang belajar dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini? 3. Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah berpikir kreatif? 4. Apakah belajar dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) lebih menambah wawasan materi fikih? 5. Apa saran kalian terhadap pembelajaran fikih di kelas untuk ke depannya?
KUTIPAN HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA SETELAH TINDAKAN
Hari/tanggal
: Jum’at, 11-04-2014
Tempat
: Ruang kelas VIII
Waktu
: 09.20 – selesai
Identitas Siswa: (kelompok 3 sebagai sampel) 1. 2. 3. 4. 5. 6. No 1.
2.
M. Said M. Nurkan Siti Faridah Nabilah Syahrul Maulana M. Aufar R Nur Rizky DP Pertanyaan
Tanggapan
Bagaimana menurut pendapatmu, 1. Menyenangkan, saya jarang baca tentang pembelajaran yang telah artikel soalnya bu diikuti? 2. Biasa aja 3. Seru coz kita jadi lebih aktif 4. Nambah wawasan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi diluaran 5. Seru karena diberi kesempatan mengungkapin pendapat 6. Nambah wawasan, jadi tau masalah-masalah yang terjadi diluar tapi mengenai materi Apakah kalian senang belajar 1. Seneng, karena kerja kelompok dengan model pembelajaran sangat berlaku dimodel Cooperative Integrated Reading pembelajaran ini and Composition (CIRC) ini? 2. Iya seneng 3. Seneng, coz ada kegiatan baca bareng, jadi semua anggota kelompok bisa tau isi artikel, jadi bisa saling bantu buat menganalisis, sama ngasih tanggapannya tentang artikel
4. 5.
3.
Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah berpikir kreatif?
6. 1.
2. 3.
4. 5.
6. 4.
Apakah belajar dengan model 1. pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) lebih 2. menambah wawasan materi fikih? 3. 4.
5.
6. 5.
Apa saran kalian terhadap pembelajaran fikih di kelas untuk ke depannya?
1.
2. 3. 4.
yang dikasih Seneng, jadi tambah wawasan Seneng, jarang-jarang kita belajar pake diskusi Seneng bu Iya ternyata seru belajar pake model CIRC, bikin aktif mau gak mau temen-temen anggota kelompok harus baca artikel bergantian Iya bikin aktif Iya karena kita bisa menungkan pendapat kita disini, sehingga pemikiran kita jadi lebih kreatif Iya bikin aktif dan suasana belajar baru buat kita Iya karena bisa mengemukakan pendapat atau tanggapan kita dikertas lembar kerja siswa dan pas diskusi kelas Iya bikin kita bener-bener kerja sama dan aktif Iya saya jadi tau masalah yang terjadi disekitar kita terus bagaimana komentar dan argumen kita Iya bener bu Iya nambah wawasan dan informasi Iya nambah wawasan dan bagaimana penyelesaian masalahnya Saya jarang nyari informasi atau baca artikel, jadinya ya buat saya nambah wawasan materi fikih Iya lebih menambah wawasan khususnya materi tadi Belajarnya jangan diruang kelas mulu, sekali-kali belajar diluar, selama ini palingan kalo praktek sholat aja Metodenya ganti-ganti Belajar fikih dengan lebih banyak latihan pemecahan masalah Pakai media, belajar fikihnya
terus jangan sesuai buku paket atau LKS aja 5. Belajar yang melibatkan siswa 6. Metodenya ganti-ganti bu *Keterangan: Untuk tanggapan no. 1, menunjukkan siswa no 1
KUTIPAN HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA SETELAH TINDAKAN
Hari/tanggal
:
Tempat
:
Waktu
:
Identitas Siswa : (kelompok 3 sebagai sampel) 1. 2. 3. 4. 5. 6. No 1.
2.
M. Said M. Nurkan Siti Faridah Nabilah Syahrul Maulana M. Aufar R Nur Rizky DP Pertanyaan Tanggapan Bagaimana menurut pendapatmu, 1. Menyenangkan, saya jarang tentang pembelajaran yang telah baca artikel soalnya bu diikuti? 2. Biasa aja 3. Seru coz kita jadi lebih aktif 4. Nambah wawasan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi diluaran 5. Seru karena diberi kesempatan mengungkapkan pendapat 6. Nambah wawasan, jadi tau masalah-masalah yang terjadi diluar tapi mengenai materi Apakah kalian senang belajar 1. Seneng, karena kerja kelompok dengan model pembelajaran sangat berlaku dimodel Cooperative Integrated Reading and pembelajaran ini Composition (CIRC) ini? 2. Iya seneng 3. Seneng. Coz ada kegiatan baca bareng, jadi semua anggota kelompok bisa tau isi artikel, jadi bisa saling bantu buat menganalisis, sama ngasih tanggapan tentang artikel yang dikasih 4. Seneng, jadi nambah wawasan 5. Seneng, jarang-jarang kita belajar pake diskusi
3.
4.
5.
6. Seneng bu Apakah kalian merasa lebih aktif dan 1. Iya ternyata seru belajar pake mudah berpikir kreatif? model CIRC, bikin aktif mau gak mau temen-temen anggota kelompok harus baca artikel bergantian 2. Iya bikin aktif 3. Iya karena kita bisa mengungkapkan pendapat kita disini, sehingga pemikiran kita jadi lebih kreatif 4. Iya bikin aktif dan suasana belajar baru buat kita 5. Iya karena bisa mengemukakan pendapat atau tanggapan kita dikertas lembar kerja siswa dan pas diskusi kelas 6. Iya bikin kita bener-bener kerja sama dan aktif Apakah belajar dengan model 1. Iya saya jadi tau masalah yang pembelajaran Cooperative Integrated terjadi disekitar kita terus Reading and Composition (CIRC) bagaimana komentar dan lebih menambah wawasan materi argumen kita fikih? 2. Iya bener bu 3. Iya nambah wawasan dan informasi 4. Iya nambah wawasan dan bagaimana penyelesaian masalahnya 5. Saya jarang nyari informasi atau baca artikel, jadinya ya buat saya nambah wawasan materi fikih 6. Iya lebih menambah wawasan khususnya materi tadi Apa saran kalian terhadap 1. Belajarnya jarang diruang kelas pembelajaran fikih di kelas untuk ke mulu, sekali-kali belajar diluar, depannya? selama ini palingan kalo praktik sholat aja 2. Metodenya ganti-ganti 3. Belajar fikih dengan lebih banyak latihan pemecahan masalah 4. Pakai media, belajar fikihnya terus jangan sesuai buku paket atau LKS aja
5. Belajar yang melibatkan siswa 6. Metodenya ganti-ganti bu *Keterangan: Untuk tanggapan no. 1, menunjukkan siswa no 1
Kisi-Kisi Angket Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Siswa
Variabel Minat Belajar
Dimensi Perasaan Senang
Perhatian dalam belajar
Model Pembelajaran CIRC
Keefektivan model pembelajaran
-
Indikator Menerima pelajaran dengan senang
-
Tidak terpaksa dalam belajar
-
Tidak merasa bosan
-
Mengikuti penjelasan guru
-
Mengerjakan tugas dari guru
-
Penjelasan guru mudah dipahami
-
Aktif belajar dengan model pembelajaran CIRC
Positif 1, 2, 3
Negatif 10
7
8, 13
4, 5, 6, 15
9, 11, 12, 14
ANGKET PENELITIAN Respon Siswa Tentang Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam Pembelajaran Fikih A. Data Responden Nama : Kelas : B. Petunjuk Pengisian: 1. 2. 3. 4.
Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab Berilah tanda checklist ( √ ) pada jawaban yang telah disediakan Jawablah pertanyaan dan pernyataan dibawah ini dengan jujur Jawaban yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan nilai akademik di sekolah dan dijamin kerahasiaannya 5. Terima kasih atas bantuan dan kesediaan anda dalam mengisi angket penelitian ini
Keterangan:
SS S RR TS STS
: Sangat Setuju : Setuju : Ragu-Ragu : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
No
Pernyataan
1.
Saya menyukai pelajaran fikih dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat saya lebih semanagat dalam belajar Penyampaian materi fikih dengan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menjadi bervariasi Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat saya aktif dalam mengikuti tahapan pelajaran fikih
2.
3.
4.
SS
S
RR
TS
STS
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat saya memahami materi yang belum dipahami sebelumnya Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat mempermudah pemahaman dan menambah wawasan saya dalam belajar fikih Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat membangkitkan minat dan perhatian saya dalam kegiatan pembelajaran Saya merasa kesulitan belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Saya tidak mengerti dengan konsep yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam belajar fikih saya merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) tidak sesuai dengan materi yang diajarkan Model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) tidak diperlukan dalam proses pembelajaran fikih Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) membuat konsentrasi belajar terganggu Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) hanya membuang-buang waktu Belajar fikih dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN
UJI REFERENSI Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Siswa” disusun oleh: Nama
: Zakiyah Rachmani
NIM
: 109011000019
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
BAB I No. Footnote 1
2
3
4
5
6
7
Hal. Skripsi Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 1 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 1 Tim Redaksi Nuansa Aulia, Undang2 undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Nuansa Aulia, 2012), Cet. VII, hal. 4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: 2 Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 15, hal. 35 Fadhal Abdul Rahman Bafadal, Al-Qur’an 3 Dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005), hal. 543 Hamzah. B. Uno, Profesi Kependidikan, 3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 15 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, 4 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal. 52 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran 4 Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Judul Buku
Paraf
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal. 242
BAB II No. Hal. Judul Buku Footnote Skripsi 1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan 9 Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hal 218 2 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, 9 (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011), Cet.13, hal 82 3 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran 9 Inovatif-progresif, (Jakarta: Kencana, 2010), hal 20 4 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran 10 Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet 5, hal 183 5 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang 10 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 74-76 6 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang 11 Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 92-95 7 Rusman, Model-Model Pembelajaran 12 (Mengembangkan Profesionalisme Guru), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. III, hal 201 8 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif 12 Berorientasi Konstriktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hal. 5 9 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, 13 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), cet. ke 3, hal 267 10 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran 13 Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Paraf
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal 242 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. ke7, hal 15 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal 265 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal 265 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal 266 Sofan Amri dan Iif Khoitu Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran: Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta: Prestasi Publisher, 2010), hal 93-94 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstriktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hal. 48-49 Robbert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal. 200 Robbert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal. 203 Robbert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal. 205 Robbert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal. 205 Robbert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal. 207 Robbert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal. 202 Nurna Dewi, Model Pembelajaran Cooperative
13
14
14
14
15
16
17
18
18
19
20
21
21
24
25
26 27 28 29 30 31 32 33
34
35
36
37
38
Integrated Reading and Composition, dari http://izzaaljannah55.wordpress.com/ diakses pada Jum’at 26 Desember 2013 Robbert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Terj. Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2005), hal. 210 Arfiyadi Ahsan, Model Pembelajaran Kooperatif, dari http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com diakses pada Jum’at 26 Desember 2013 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana, 2001), hal 61 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana, 2001), hal 61 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana, 2001), hal 60 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana, 2001), hal 60 Sumiati, dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2008), hal 41 Sumiati, dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2008), hal 41 Sumiati, dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2008), hal 41 J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hal 5 J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hal 5 J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hal 5 J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hal 5 J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hal 5 J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar
22
22
22 22 22 22 23 23 23 24
24
24
25
25
25
39
40
41 42 43
44 45
46
47
Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hal 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Surabaya: Pustaka Pelajar, 2009), h. 5-6 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Surabaya: Pustaka Pelajar, 2009), h. 7 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hal. 89 Amir Syarifuddin, Usul Fiqih, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hal 2 Fadhal Abdul Rahman Bafadal, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005), hal 206 M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1994), hal 383 Alhafiz, Standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar mi-mts-ma, dari http://alhafizh84.wordpress.com/downloadstandar-isi-standar-kompetensi-dan-kompetensidasar-mi-mts-ma/ diakses pada Jum’at 26 Desember 2013 Alhafiz, Standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar mi-mts-ma, dari http://alhafizh84.wordpress.com/downloadstandar-isi-standar-kompetensi-dan-kompetensidasar-mi-mts-ma/ diakses pada Jum’at 26 Desember 2013 Alhafiz, Standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar mi-mts-ma, dari http://alhafizh84.wordpress.com/downloadstandar-isi-standar-kompetensi-dan-kompetensidasar-mi-mts-ma/ diakses pada Jum’at 26 Desember 2013
26
26
26 27 27
28 29
29
30
BAB III No. Footnote 1
2
3
4
5
6 7
Judul Buku Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), cet. 5, hal 46 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal 3 Tukiran Taniredja, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. ke-2, hal 15 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hal 153 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hal 157 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: IKAPI, 2013), h. 142 Moh. Amin, Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas Untuk Penilaian Angka Kredit Guru, (Sleman: Inspirasi, 2011), h. 47
Hal. Skripsi
Paraf
33
33
34
40
41
41 43
BAB IV No. Footnote
Judul Buku
Hal. Skripsi
Paraf
Hal. Skripsi
Paraf
BAB V No. Footnote
Judul Buku