EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT BERBASIS EKSPLORASI MATERI PROTISTA TERHADAP HASIL BELAJAR DI SMA 1 TENGARAN skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
oleh Ema Evirianti 4401407038
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
ii
iii
ABSTRAK Evirianti, Ema. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Team Games Tournament Berbasis Eksplorasi materi Protista terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA 1 Tengaran. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Drs. Bambang Priyono, M. Si dan Dr. Margaretha R, M. Si. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA 1 Tengaran, hasil belajar siswa kelas X materi Protista belum mencapai KKM dengan nilai batas tuntas 70. Salah satu pembelajaran yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) berbasis eksplorasi. Penelitian bertujuan mengetahui keefektivan model pembelajaran TGT berbasis Eksplorasi terhadap hasil belajar siswa di SMA 1 Tengaran. Penelitian dilakukan dengan metode experimental dengan desain one shot case study. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA 1 Tengaran tahun ajaran 2013/2014. Sampel penelitian diambil dengan teknik convenience sampling. Pengambilan data menggunakan lembar observasi, tugas, tes dan angket. Sementara analisis data secara kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat aktivitas siswa pada ketiga pertemuan yaitu 96,76%, 96,77% dan 100% siswa kelas XMIPA1 dalam kategori aktivitas tinggi dan sangat tinggi. Kelas XMIPA2 persentase keaktifan pada tiga kali pertemuan yaitu 68,75%, 78,15% dan 97,25% dalam kategori aktivitas tinggi dan sangat tinggi. Sementara dikelas XMIPA3 persentase keaktifannya yaitu 62,27%, 76,03% dan 97% dalam kategori aktivitas tinggi dan sangat tinggi. Hasil analisis terhadap hasil belajar menunjukkan rata-rata nilai hasil belajar dikelas XMIPA1 mencapai 84,2; kelas XMIPA2 mencapai 78,08 dan kelas XMIPA3 mencapai 79,15. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi pada materi Protista terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA 1 Tengaran efektif dalam mengoptimalkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Penerapan pembelajaran TGT berbasis eksplorasi dapat diterapkan pada materi biologi lain dengan menggunakan bahan ajar yang sesuai. Kata kunci : Team Games Tournament, Protista, hasil belajar, efektivitas
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Team Games Tournament Berbasis Eksplorasi Materi Protista terhadap Hasil Belajar di SMA 1 Tengaran”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan sebagian waktu dan tenaga demi membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus hati kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kelancaran administrasi dalam menyelesaikan Tugas akhir/ skripsi. 3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang, atas kebijaksanaan yang telah diberikan untuk menyelesaikan studi di Jurusan Biologi 4. Drs. Bambang Priyono, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Margareta Rahayuningsih, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II atas segala arahan, bimbingan, masukan dan kesabaran dalam membimbing penulis 5. Andin Irsadi, S.Pd, M.Si. selaku Dosen Penguji sekaligus dosen wali penulis atas segala arahan, masukan dalam perbaikan skripsi serta memberikan motivasi kepada penulis 6. Bapak/Ibu dosen dan karyawan FMIPA khususnya jurusan Biologi atas segala bantuan yang diberikan. 7. Kepala SMA 1 Tengaran atas ijin dan kemudahan administrasi 8. Ibu Umi Mardewi, S.Pd atas waktu dan bantuan dalam penelitian serta siswa kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 SMA 1 Tengaran tahun ajaran 2013/2014 yang telah membantu penelitian penulis 9. Mama ku tersayang Almarhumah Mulyaningsing yang selalu aku rindukan disetiap nafasku v
10.
Kakak ku tersayang, Elisa Setyorini, Inneke Wahyuningsih dan Kukus Ngulandanu, terima kasih atas pengorbanan kalian membiayaiku dan tetap memberikan semangat
11. My BFF “Ntie, Rini, Ipey”, atas keceriaan, kehangatan, kebersamaan dan semangat yang akan menjadi kenangan indah dihatiku 12. My Roommate Sekar “PC”, atas kebersamaan, kehangatan dan semangatnya. 13. Mba Putri, atas bantuan yang tak terhingga sewaktu penelitian dan selalu memberikan semangat 14. Keluarga besar “Kost Santika 2” terimakasih untuk toleransi, kebersamaan dan dukungannya. 15. Tokoh Idola saya DBSK, lagu-lagumu selalu memberikan kehangatan dan inspirasi tersendiri dihatiku 16. Uchun Oppa yang selalu memberikan hiburan ketika melihatmu 17. “My Pingkai” Aspire one happy yang tak pernah lelah bekerja keras demi terselesainya skripsi ini. 18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu baik yang besifat material maupun spiritual demi terselesainya skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidaklah sempurna, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan demi membangun sebuah pemahaman dan penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi. Namun demikian penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Semarang, 11April 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..........................................................
ii
PENGESAHAN ...............................................................................................
iii
ABSTRAK .......................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR .....................................................................................
v
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xi
BAB 1
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................
1
B. Perumusan Masalah .................................................................
4
C. Penegasan Istilah ......................................................................
4
D. Tujuan Penelitian .....................................................................
5
E.
6
Manfaat Penelitian ...................................................................
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ......................................................................
7
B. Kerangka Berpikir Penelitian ...................................................
15
C. Hipotesis Penelitian..................................................................
16
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................
17
B. Populasi dan Sampel ................................................................
17
C. Variabel Penelitian ...................................................................
17
D. Rancangan Penelitian ...............................................................
18
E.
Prosedur Penelitian...................................................................
18
F.
Data dan Model Pengumpulan Data ........................................
24
G. Metode Analisis Data ...............................................................
25
vii
BAB IV
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Halaman
A. Hasil Penelitian .......................................................................
29
1. Aktivitas Siswa ..................................................................
29
2. Hasil Belajar Siswa ............................................................
30
3. Kinerja Guru......................................................................
33
4. Tanggapan Siswa ..............................................................
35
5. Tanggapan Guru ...............................................................
36
B. Pembahasan ............................................................................
38
1. Aktivitas Siswa .................................................................
38
2. Hasil Belajar Siswa ...........................................................
44
3. Kinerja Guru .....................................................................
49
4. Tanggapan Siswa ..............................................................
50
5. Tanggapan Guru ...............................................................
52
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ..................................................................................
53
B. Saran .......................................................................................
53
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
54
LAMPIRAN
57
.........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Rekapitulasi validitas butir soal uji coba ..................................................
20
2. Rekapitulasi taraf kesukaran ......................................................................
21
3. Rekapitulasi daya pembeda soal ................................................................
22
4. Soal yang digunakan untuk penelitian .......................................................
23
5. Rekapitulasi hasil aktivitas siswa selama pembelajaran ............................
30
6. Rekapitulasi hasil belajar kognitif ..............................................................
31
7. Rekapitulasi hasil belajar psikomotorik .....................................................
32
8. Persentase skor per aspek psikomotorik ....................................................
32
9. Rekapitulasi kinerja guru selama pembelajaran .........................................
34
10. Rekapitulasi tanggapan siswa ....................................................................
35
11. Rekapitulasi tanggapan guru ......................................................................
37
12. Rekapitulasi hasil penelitian ......................................................................
37
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Pola penempatan pada meja tournament ...................................................
12
2. Kerangka berfikir penelitian ......................................................................
15
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Silabus kegiatan pembelajaran ...................................................................
58
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..........................................................
61
3. Kisi-kisi soal evaluasi ................................................................................
80
4. Soal evaluasi...............................................................................................
82
5. Kunci jawaban soal evaluasi ......................................................................
86
6. Contoh jawaban soal evaluasi ....................................................................
87
7. Paket soal Team Games Tournament .........................................................
88
8. Aturan Team Games Tournament ..............................................................
93
9. Rekapitulasi hasil analisis butir soal ..........................................................
94
10. Perhitungan validitas soal .......................................................................... 100 11. Perhitungan reliabilitas soal ....................................................................... 102 12. Perhitungan tingkat kesukaran soal ............................................................ 103 13. Perhitungan daya pembeda soal ................................................................. 105 14. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA1 pertemuan pertama ......... 107 15. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA1 pertemuan kedua ............. 109 16. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA1 pertemuan ketiga ............. 111 17. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA2 pertemuan pertama .......... 113 18. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA2 pertemuan kedua ............. 115 19. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA2 pertemuan ketiga ............ 117 20. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA3 pertemuan pertama ........... 119 21. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA3 pertemuan kedua ............. 121 22. Rekapitulasi penilaian aspek afektif XMIPA3 pertemuan ketiga ............. 123 23. Rekapitulasi persentase per aspek yang diamati kelas XMIPA1 ............... 125 24. Rekapitulasi persentase per aspek yang diamati kelas XMIPA2 ............... 126 25. Rekapitulasi persentase per aspek yang diamati kelas XMIPA3 ............... 127 26. Rekapitulasi hasil belajar ranah kognitif kelas XMIPA1 ........................... 128 27. Rekapitulasi hasil belajar ranah kognitif kelas XMIPA2 ........................... 130 28. Rekapitulasi hasil belajar ranah kognitif kelas XMIPA3 ........................... 132
xi
Lampiran
Halaman
29.
Rekapitulasi hasil belajar ranah psikomotorik kelas XMIPA1 ............... 134
30.
Rekapitulasi hasil belajar ranah psikomotorik kelas XMIPA2 ............... 135
31.
Rekapitulasi hasil belajar ranah psikomotorik kelas XMIPA3 ............... 136
32.
Rekapitulasi hasil observasi kinerja guru ............................................... 137
33.
Rekapitulasi angket tanggapan siswa kelas XMIPA1............................. 138
34.
Rekapitulasi angket tanggapan siswa kelas XMIPA2............................. 139
35.
Rekapitulasi angket tanggapan siswa kelas XMIPA3............................. 140
36.
Rekapitulasi angket tanggapan dan saran kelas XMIPA1 ...................... 141
37.
Rekapitulasi angket tanggapan dan saran kelas XMIPA2 ...................... 142
38.
Rekapitulasi angket tanggapan dan saran kelas XMIPA3 ...................... 143
39.
Rekapitulasi hasil kegiatan TGT kelas XMIPA1 .................................... 144
40.
Rekapitulasi hasil kegiatan TGT kelas XMIPA2 .................................... 146
41.
Rekapitulasi hasil kegiatan TGT kelas XMIPA3 .................................... 148
42.
Daftar nama siswa kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 .................. 150
43.
Ringkasan hasil rekapitulasi hasil penelitian .......................................... 153
44.
Contoh penilaian aspek afektif ................................................................ 154
45.
Contoh penilaian psikomotorik .............................................................. 157
46.
Contoh lembar angket tanggapan guru ................................................... 159
47.
Contoh lembar angket tanggapan siswa .................................................. 161
48.
Contoh hasil lembar jawaban diskusi siswa ............................................ 163
49.
Contoh kartu Alga dan paramecium ....................................................... 169
50.
Contoh laporan praktikum Protista ......................................................... 170
51.
Surat keputusan pembimbing skripsi ...................................................... 178
52.
Surat keterangan selesai penelitian ......................................................... 179
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran
merupakan
proses
yang
sengaja
dirancang
untuk
menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam diri individu. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan sesuatu hal yang bersifat eksternal dan sengaja dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar internal dalam diri individu. Pembelajaran IPA khususnya biologi membutuhkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya, karena pembelajaran biologi bukan hanya sekedar kumpulan fakta dan konsep melainkan terdapat berbagai proses dan nilai yang dapat diterapkan dalam lingkungan kehidupan manusia. Proses pembelajaran mempunyai tujuan agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Smith dan Ragan (2003) mengemukakan tiga indikator yang digunakan untuk menentukan keberhasilan proses pembelajaran, yaitu afektif, efisien, dan menarik. Pembelajaran perlu diciptakan menjadi peristiwa yang menarik agar mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Beberapa indikator timbulnya motivasi belajar diantaranya adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik (Uno, 2010). Meningkatnya motivasi belajar siswa akan berimbas pada peningkatan hasil belajar. Disamping itu, melalui proses pembelajaran yang berkualitas konsep dan bersifat aplikatif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik. Guru perlu menerapkan model atau strategi belajar yang sesuai serta memanfaatkan sumber belajar yang tepat dalam pembelajaran biologi. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA 1 Tengaran, hasil belajar siswa tahun pelajaran 2011-2012 kelas X yaitu kelas X.1 sampai X.7 belum mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan nilai batas tuntas 70 dan secara klasikal ketuntasan kelas belum mencapai 75% yaitu baru mencapai 60%. Bila
1
dibandingkan kembali dengan hasil belajar siswa di tahun pelajaran 2012-2013 yaitu semua siswa kelas X sudah mencapai ketuntasan klasikal 80% dengan nilai batas tuntas 75. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa tahun pelajaran 2012/2013, tetapi khusus pada materi Protista tidak terjadi peningkatan hasil belajar. Hasil belajar materi Protista pada dua kali ulangan harian memperlihatkan siswa yang belum tuntas kurang lebih 40% dari 35 siswa. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran, didapatkan data bahwa hanya sekitar 10% siswa yang memiliki kesiapan yang cukup untuk belajar di kelas. Hal tersebut terlihat dari aktivitas siswa dalam tanya jawab yang diadakan oleh guru. Ketersediaan sumber belajar memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran. Ketersediaan fasilitas belajar mengajar
SMA 1 Tengaran sangat terbatas. Fasilitas dan sumber belajar hanya
mengandalkan dari guru mata pelajaran yang berupa LKS sekolah dan Power Point.
Siswa hanya pasif menunggu guru memberikan pembelajaran kepada
mereka. Proses pembelajaran masih cenderung pasif, padahal metode mengajar yang digunakan selama ini adalah demonstrasi, ceramah, slide presentasi dan diskusi yang dilengkapi dengan LKS. Siswa kurang memberikan respon positif, ketika guru memberikan pertanyaan atau member kesempatan untuk bertanya. Selain itu, kurangnya motivasi siswa dalam belajar mempengaruhi hasil belajar yang tidak tuntas. Penerapan pembelajaran Team Games Tournament (TGT) berbasis eksplorasi diharapkan dapat efektif digunakan dalam pembelajaran biologi materi Protista. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yaitu penerapan TGT pada pembelajaran materi keragaman bentuk muka bumi terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa (Handayani, 2010). Penerapan pembelajaran berbasis penemuan (Inquiry) dapat mengembangkan kepercayaan diri (bakat) dalam belajar sains, sebagaimana dilaporkan Brickman et al. (2009) yang menyatakan bahwa penerapan pembelajaran berbasis penemuan dapat menumbuhkan rasa percaya diri akan kemampuan ilmiah yang dimiliki oleh siswa. Penerapan TGT pada
2
pembelajaran klasifikasi Arthropoda di SMP N 1 Paseh dapat memperkuat konsep siswa dan dapat digunakan untuk menilai kompetensi siswa (Sutarto et al. 2008) Slavin (2008) menyatakan bahwa kelas kooperatif menunjukkan hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. TGT merupakan model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar beranggotakan empat sampai enam orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda. Siswa akan mengerjakan soal sebagai suatu tim, selanjutnya diadakan games atau permainan antar tim. TGT tidak hanya suatu kegiatan yang menyenangkan, tetapi dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa karena dapat membantu siswa dalam mengkaji tentang apa yang mereka pelajari dalam setiap bab. TGT juga dapat memudahkan siswa dalam mengerjakan tes evaluasi. Konsep Protista oleh sebagian besar siswa SMA dianggap sulit dipahami, hal ini dialami juga oleh siswa kelas X SMA 1 Tengaran dengan alasan, banyaknya penggunaan istilah dan nama-nama ilmiah sehingga dianggap sulit dipahami, materi yang cukup padat dan banyak hafalan. Indikator yang harus dicapai oleh siswa pada materi Protista salah satunya adalah siswa mampu menjelaskan klasifikasi dalam Kingdom Protista. Berdasarkan indikator yang harus dicapai tersebut diperlukan suatu cara untuk memudahkan siswa dalam proses pemahaman materi. Sehubungan dengan itu, maka dilakukan pembelajaran berbasis eksplorasi. Siswa langsung mencari sumber bahan praktikum di sekitar lingkungan tempat tinggal siswa, dan kegiatan selanjutnya yaitu merencanakan kegiatan, menganalisis rencana kegiatan, mencari buku sumber, melakukan percobaan, menyampaikan data dan menganalisis data serta mengambil kesimpulan. Pada proses pembelajaran tersebut siswa akan diberikan semacam permainan akademik yaitu TGT, siswa berkompetisi dalam kelas untuk mendapatkan penghargaan. Tujuan diadakannya TGT pada pembelajaran Protista adalah untuk mengukur seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan meningkatkan keaktifan siswa dikelas. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dilakukan penelitian “Efektivitas Model Pembelajaran Team Games Tournament
3
Berbasis Eksplorasi Materi Protista Terhadap Hasil Belajar
Di SMA 1
Tengaran”
B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah ”Apakah model pembelajaran Team Games Tournament berbasis eksplorasi efektif terhadap hasil belajar pada siswa di SMA 1 Tengaran?”
C. Penegasan Istilah 1. Efektivitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti berpengaruh atau akibat yang dapat membawa suatu hasil (Poerwadaminta,2002).
Efektivitas pembelajaran adalah suatu pengaruh atau
akibat dalam suatu kegiatan yang dapat membawa suatu hasil yang terbaik.
2. Pembelajaran berbasis eksplorasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Eksplorasi adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan) teutama sumber-sumber alam yang terdapat ditempat itu (Poerwadarminta, 2002). Pembelajaran berbasis eksplorasi merupakan metode pembelajaran aktif yang memanfaatkan lingkungan sekitar. Siswa melakukan kegiatan mulai dari merencanakan kegiatan, menganalisis rencana kegiatan, mencari buku sumber, melakukan percobaan, menyampaikan data dan menganalisis data serta mengambil kesimpulan. Siswa memecahkan masalah yang diberikan guru dengan memanfaatkan segala fasilitas yang tersedia dan menggunakan segala potensi yang dimiliki oleh siswa.
3. Model Pembelajaran TGT Merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dengan dibentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang terdiri dari tiga sampai lima siswa yang heterogen baik dalam prestasi akademik dan jenis kelamin. Dalam
4
pembelajarannya digunakan turnamen akademik, kuis dan skor kemajuan individu, dimana siswa berkompetensi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin 2008). Tujuan digunakannya
TGT
dalam
pembelajaran adalah
untuk
menciptakan lingkungan kelas yang efektif dimana siswa secara aktif terlibat dalam proses pengajaran dan menerima dorongan untuk meraih kinerja yang sukses.
4. Hasil belajar Merupakan perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang (Hamalik,1995). Ketiga aspek kemampuan diatas merupakan penilaian kemampuan yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Ranah kognitif akan diukur dengan tes lisan (permainan akademik TGT) dan soal evaluasi. Ranah afektif akan diukur dengan melihat sikap, minat, nilai dan moral siswa selama dalam kegiatan pengamatan dan diskusi. Ranah psikomotorik akan diukur dari pelaksanaan praktikum dan diskusi.
5. Materi Protista Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi Protista merupakan materi kelas X semester gasal. Standar kompetensi (SK) 2. Memahami prinsip-prinsip makhluk hidup, sedangkan Kompetensi Dasar (KD) 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan perannya bagi kehidupan.
D. Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi terhadap hasil belajar pada siswa di SMA 1 Tengaran.
5
E. Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Bagi Siswa Siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan, sehingga
termotivasi dan aktif untuk belajar biologi sehingga hasil belajar yang diperoleh memuaskan, serta memudahkan siswa dalam memahami materi Protista 2. Bagi Guru Membantu guru dalam menciptakan kegiatan belajar yang menarik, menyenangkan dan memberikan alternatif pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi Sekolah Pemanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar sehingga dapat mengembangkan KTSP berupa pemusatan pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan siswa dengan lingkungannya sehingga dapat mendukung pelaksanaan KTSP.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat dan karakteristik pembelajaran Biologi Biologi adalah ilmu yang unik dimana eksperimen dan organisme hidup dapat berlangsung baik di laboratorium dan di lapangan (Prokop et al, 2007). Menurut Saptono (2003), dalam pembelajaran biologi, adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Akgul (2006) menjelaskan bahwa perilaku pembelajaran, aktivitas dan keputusan merupakan variabel yang penting dalam konteks suatu pelajaran yang dapat mempengaruhi pemahaman siswa tentang ilmu sains. Mata pelajaran biologi berdasarkan Standar Isi (SI) masuk dalam rumpun mata pelajaran IPA dan kelompok mapel Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Pembelajaran Biologi memerlukan kegiatan penyelidikan atau eksperimen sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah. b. Keterampilan proses dalam biologi mencakup keterampilan dasar dan keterampilan terpadu (BSNP 2006)
2. Pembelajaran Biologi Berbasis Eksplorasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Eksplorasi adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan) teutama sumber-sumber alam yang terdapat ditempat itu (Poerwadarminta, 2002). Sesuai dengan obyek biologi yaitu suatu fenomena nyata, maka cara-cara yang paling tepat untuk mempelajarinya sehingga saat ini dikembangkan suatu pendekatan pembelajaran biologi berdasarkan prinsip-prinsip ekploratif.
7
Menurut Cavin dan Sund dalam Haryono (2007) membedakan pendekatan untuk pembelajaran sains berdasarkan tingkat dominasi peran guru dan keterlibatan siswa, yaitu : a. Ekspositori, peran guru sangat dominan dan siswa relative pasif hanya bersifat transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. b. Eksploratori atau penemuan bebas (free discovery), dimana siswa sangat aktif dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. c. Penemuan terbimbing (Guaided discorvery), dimana tidak terjadi dominasi pada salah satu pihak, guru dan siswa sama-sama aktif dalam proses pembelajaran. Mengalami dan mengeksplorasi berarti melibatkan indera lihat, dengar, cium, raba, dan rasa. Hal ini akan dapat meningkatkan pemahaman guru tentang suatu konsep dan meningkatkan daya bertahan pemahaman tersebut (informasi) dalam pemikiran siswa. Maher (2004) dalam penelitian tentang implikasi desain kurikulum menyatakan bahwa pengajaran dan pembelajaran yang baik adalah terciptanya interaksi yang komplek antara siswa, guru dan pengaturan kegiatan belajar. Hal ini ditandai dengan tingkat ambiguitas di dalam kelas antara input dan output dan guru yang baik adalah mereka yang berusaha untuk memotivasi siswa yang menanggapi pertanyaan dan merangsang diskusi. Beberapa pola metode pembelajaran menurut Amien (1988), yaitu : 1. Guided discovery inquiri (penemuan dengan bimbingan) Pola
ini
guru
memberikan
bimbingan
yang
cukup
besar
dalam
pembelajarannya dan siswa melakukan penyelidikan melalui prosedur selangkah demi selangkah. 2. Modified-discovery-inquiry (penemuan dengan fasilitas tersedia) Pola ini guru memberikan suatu masalah sekaligus alat dan bahan yang diperlukan kemudian memberi semangat siswa agar bekerja mencari prosedur pemecahan masalah 3. Invitation to inquiry (penemuan dengan langkah ilmiah), Pola ini mengajak siswa seperti layaknya ilmuwan. 4. Inquiry role approach (penemuan dengan pendekatan pemberian tugas),
8
Pola ini pemecahan masalah melibatkan tim-tim yang memiliki tugas sendirisendiri. 4. Free – Inquiry (penemuan dengan pendekatan kebebasan dan siswa) Pola ini siswa dilibatkan untuk menentukan problem yang akan disedikinya dan sekaligus menentukan sendiri cara pemecahan problem. 5. Pictorial riddle (penemuan dengan petunjuk gambar). Pola ini motivasi pemecahan masalah yang menampilkan gambar, poster, transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan gambar tersebut. 6. Synectic Lesson (penemuan dengan membandingkan sesuatu) Pola ini dapat meningkatkan proses kreatif siswa dengan menghubungkan sesuatu untuk mencari persamaannya. 7. Value Clarification (penemuan berdasarkan nilai sikap) Pola ini dapat menunjukkan perkembangan moral dengan cara memberikan pertanyaan yang dijawab berdasarkan penilaian siswa tentang pertanyaan tersebut.
3. Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) Merupakan salah satu pembelajaran kooperatif dengan dibentuk kelompokkelompok kecil dalam kelas yang terdiri tiga sampai lima yang heterogen baik dalam prestasi akademik dan jenis kelamin. Kegiatan pembelajarannya digunakan turnamen akademik kuis dan skor kemajuan individu, dimana siswa berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2008). Menurut Slavin (2008), model pembelajaran TGT memiliki langkah-langkah (sintaks) sebagai berikut : a. Tahap penyajian kelas (class presentation) Bahan ajar dalam pembelajaran TGT mula-mula akan diperkenalkan melalui presentasi kelas. Prensentasi kelas akan dilakukan oleh siswa yang sudah dikelompokan oleh guru. Pada kegiatan ini siswa bekerja lebih dahulu untuk menemukan informasi atau mempelajari konsep-konsep atas upaya mereka sendiri. Dengan cara ini, siswa menyadari bahwa mereka harus sungguh-sungguh
9
memperhatikan presentasi kelas, karena dengan begitu akan membantu mereka dalam turnamen/pertandingan dengan baik dan skor turnamen mereka menentukan skor tim b. Belajar dalam kelompok Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game c. Games Tournament Tujuan dari permainan ini adalah mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok. Setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya, siswa yang mewakili kelompoknya, masing–masing ditempatkan dalam meja–meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta homogen. d. Penghargaan Kelompok (team recognition) Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok. Memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Hasil
penelitian
penggunaan
metode
TGT
dalam
pembelajaran
menunjukkan hasil yang positif. Menurut hasil penelitian tentang efek dari TGT pada prestasi, sikap dan ingatan, Van Wyk (2011) melaporkan bahwa pembelajaran dengan metode TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan menambah pengalaman belajar, selain itu TGT menunjukkan sikap positif sebagai strategi pembelajaran yang baik diterapkan dalam proses belajar mengajar. Selain itu hasil penelitian tentang TGT yang dilakukan oleh Karen (1990) dalam
10
dilaporkan bahwa hasil sembilan dari sepuluh hasil studi banding yang dilakukan menunjukkan bahwa prestasi akademik mengalami peningkatan signifikansi yang besar dalam permainan TGT. Team, terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Pembelajaran melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. Game. Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan dan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing. Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembarkegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen-tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Setelah turnamen pertama ini, para siswa akan bertukar meja tergantung pada kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja “naik tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi (misalnya, dari meja 6 ke meja 5) : skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang sama; dan yang skornya paling rendah “diturunkan.” Dengan cara, jika pada awalnya siswa
11
sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya
Team A A-1 A-2 A-3 A-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah
Meja Turnamen
Meja Turnamen
1
2
Meja Turnamen 3
B-1 B-2 B-3 B-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah
Meja Turnamen 4
C-1 C-2 C-3 C-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah
Gambar 1 Penempatan pada Meja Tournament (Slavin,2008) 4. Hasil Belajar
Merupakan perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang (Hamalik,1995). Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Bloom dan Krathwohl (1964) dalam Pribadi (2010), tiga domain atau ranah yang dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. a. Tujuan pembelajaran pada ranah kognitif adalah untuk melatih kemampuan intelektual siswa. Tujuan pada ranah ini membuat siswa mampu menyelesaikan 12
tugas-tugas yang bersifat intelektual. Bloom mengemukakan enam kemampuan yang bersifat hierakis yang terdapat dalam ranah kognitif yaitu : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah afektif sangat terkait dengan sikap, emosi, penghargaan dan penghayatan atau apresiasi terhadap nilai, norma, dan sesuatu yang sedang dipelajari. Krathwohl dan kawan-kawan mengemukakan lima hierarki dalam ranah afektif, yaitu menerima, merespon, memberi nilai, mengorganisasi, dan member karakter terhadap suatu nilai. c. Ranah psikomotorik memiliki kaitan yang erat dengan kemampuan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik dalam berbagai mata pelajaran. Misalnya, dalam mata pelajaran praktikum, olahraga dan drama. Ranah psikomotorik terdiri atas empat hierarki kemampuan, yaitu imitasi, manipulasi, presisi dan artikulasi. Imitasi adalah kemampuan mempraktekkan keterampilan yang diamati. Sedangkan manipulasi sangat terkait dengan kemampuan dalam memodifikasi suatu keterampilan. Presisi merupakan kemampuan yang memperlihatkan kecakapan dalam melakukan aktivitas dengan tingkat akurasi yang tinggi. Artikulasi merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara terkoordinasi dan efisien. 5.
Karakteristik Materi Protista Konsep Protista dalam kurikulum Tingkat satuan Pendidikan 2006 kelas
X Standar Kompetensinya yaitu : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup, dengan Kompetensi Dasar yaitu menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista dan perannya bagi kehidupan. Indikator yang harus dicapai meliputi : Menjelaskan ciri-ciri umum Protista, Mendeskripsikan ciri-ciri Protista mirip hewan, tumbuhan dan jamur, Mengidentifikasi organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung, Memberikan beberapa contoh peranan Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia. Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler atau multiseluler. Sel eukariotik mempunyai nukleus dan membran batas organel seperti mitokondria dan aparatus golgi, dimana kedua organel tersebut terdapat dalam sitoplasma. Sebagian memiliki sifat aerob karena memiliki mitokondria untuk respirasi
13
selulernya. Beberapa Protista tidak memiliki mitokondria karena mengandung bakteri yang bersimbiosis untuk melakukan respirasi seluler, Protista tersebut dapat hidup di lingkungan yang anaerob. Beberapa Protista ada yang fotoautrotof dengan kloroplas sebagai organel untuk melakukan fotosintesis. Ada Protista yang heterotrof yaitu Protista yang menyerap molekul organik atau menelan partikel makanan yang lebih. Terdapat pula Protista yang dapat melakukan fotosintesis dan nutrisi heterotrof, misalnya Euglena. Reproduksi dan siklus hidup Protista sangat bervariasi yaitu secara aseksual dengan membelah diri dan seksual dengan penyatuan dua gamet. Protista dibagi menjadi tiga SubKingdom yaitu : a. Protista menyerupai hewan Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu : 1. Kelas Rhizopoda (Sarcodina) 2. Kelas Ciliata (Ciliophora) 3. Kelas Flagellata (Mastigophora) 4. Kelas Sporozoa b. Protista menyerupai tumbuhan (Alga) Alga dikelompokan menjadi 6 divisi, yaitu : 1. Pyrrhophyta 2. Euglenophyta 3. Chrysophyta 4. Rhodophyta 5. Phaeophyta 6. Chlorophyta c. Protista menyerupai jamur 1. Mycomycota 2. Oomycota (Campbell, Biologi Jilid 1) Materi diatas merupakan materi yang akan digunakan sebagai penelitian. Pada pembelajaran sebelumnya guru menerapkan metode ceramah, diskusi dan model pembelajaran. Dalam menyampaikan materi masih dominan pada aspek pengetahuan dan pemahaman konsep. Selain itu, sumber belajar yang digunakan
14
oleh guru antara lain slide power point, lembar kerja siswa dan charta. Sumber belajar yang diperoleh siswa hanya mengandalkan sumber belajar guru.
B. Kerangka berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Hasil Belajar : -Khusus pada materi Protista tidak terjadi peningkatan hasil belajar - 2 (dua) kali ulangan harian 40% siswa tidak tuntas dalam belajar - 10 % siswa memiliki kesiapan cukup untuk belajar di kelas
-
Metode Pembelajaran yang diterapkan oleh Guru : - Ceramah - Diskusi - Demonstrasi - Slide Presentasi
Materi Protista
Siswa pasif dalam mencari bahan belajar Sumber belajar hanya mengandalkan dari guru mata pelajaran yang berupa LKS dan PPT Siswa hanya mengerjakan LDS dan dikerjakan saat pembelejaran berlangsung Siswa tidak menanggapi posistif atas pertanyaan guru Pembelajaran kurang optimal
Hasil belajar siswa rendah
Penelitian Penerapan pembelajaran berbasis eksplorasi
Pembelajaran dengan menggunakan model TGT
Siswa merencanakan, melaksanakan penyelidikan menganalisis dan mensintesis, mempresentasikan dan mengevaluasi
Pembelajaran dalam suasana menyenangkan Kompetisi antar kelompok Tanggung jawab individu dalam kelompok Kompetisi sesuai kemampuan akademik
Siswa aktif dalam proses pembelajaran
Aktivitas dan motivasi belajar 85% tercapai
Hasil belajar mencapai KKM ≥ 80%
Gambar 2 Kerangka berfikir 15
C. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Pembelajaran berbasis eksplorasi dan model pembelajaran TGT efektif terhadap hasil belajar siswa di SMA 1 Tengaran.
16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA 1 Tengaran pada materi Protista tahun ajaran 2013/2014. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober – November 2013, kelas X semester gasal di SMA 1 Tengaran yang terdiri dari 3 (tiga) kelas MIPA.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA 1 Tengaran yang terdiri dari 7 (tujuh) kelas, dari ke ketujuh kelas tersebut sudah terbagi atas kelas MIPA dengan jumlah 3 (tiga) kelas, kelas IPS dengan jumlah 2(dua) kelas dan kelas Bahasa dengan jumlah 2 (dua) kelas. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) kelas MIPA. Kelas tersebut diambil sebagai kelas perlakuan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Convineant Sampling yaitu mengambil sampel berdasarkan atas tujuan berupa kondisi dan pertimbangan sekolah (Arikunto, 2006)
C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu: 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Aktivitas siswa pada saat kegiatan TGT berbasis eksplorasi 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Skor hasil belajar siswa pada materi Protista.
D. Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode experimental dengan desain one shot case study. Secara sistematis rancangan penelitian dapat dilihat sebagai berikut.
17
0
X X Keterangan X
:
: Perlakuan (Pembelajaran berbasis eksplorasi disertai dengan pembelajaran kooperatif TGT)
0
: hasil observasi sesudah perlakuan
(Arikunto,2006)
Perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran berbasis ekplorasi kelompok disertai dengan metode pembelajaran TGT. Observasi dilakukan pada saat proses belajar berlangsung, evaluasi dilakukan sesudah perlakuan dan hasil evaluasi dianalisis untuk melihat hasil belajar siswa setelah perlakuan diberikan.
E. Prosedur Penelitian Langkah-langkah pokok yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Tahap persiapan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah: a. Melaksanakan observasi awal melalui kegiatan wawancara dengan guru serta melakukan kegiatan pengamatan kegiatan belajar mengajar di kelas. b. Melaksanakan observasi pada lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran materi Protista. c. Menyusun instrumen penelitian berupa: Silabus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Diskusi Siswa (LDS) Lembar diskusi siswa disusun untuk melengkapi RPP. Lembar diskusi siswa disusun berdasarkan materi yang ada. Dengan LDS tersebut siswa diajak menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa ini disusun untuk melengkapi RPP. Lembar kerja siswa disusun berdasarkan materi yang ada. Lembar kerja siswa disusun sebagai panduan siswa dalam merancang percobaan.
18
d. Membuat alat evaluasi, yang nantinya di uji cobakan kepada siswa kemudian dianalisis. Langkah-langkah penyusunan instrumen evaluasi adalah sebagai berikut: a. Materi yang diberikan sesuai dengan konsep Protista. b. Menentukan tipe soal untuk menguji kemamuan siswa berupa soal pilihan ganda. c. Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan aspek pengetahuan ( C1 ), aspek pemahaman ( C2 ), aspek penerapan ( C3 ), aspek analisis dan sintesis ( C4 ), aspek evaluasi (C5) dan kreativitas (C6). d. Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditentukan. Alat evaluasi berupa tes tulis berbentuk pilihan ganda sebanyak 45 butir soal yang akan diujicobakan dan ditentukan tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reabilitasnya. Uji alat evaluasi dilakukan secara empiris sebagai berikut: 1) Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Menurut Arikunto (2006), sebuah data dikatakan valid jika sesuai dengan keadaannya. Validitas butir soal dapat dicapai bila terdapat kesejajaran antara skor butir soal tersebut dengan skor total. Validitas butir soal ditentukan dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
N.
Rxy = N.
X2
XY
X . X
2
N. Y 2
Y Y
2
Keterangan : Rxy
= koefisien
korelasi skor item dengan skor total
N
= jumlah peserta
∑X
= jumlah skor item
∑Y
= jumlah skor total
∑XY = jumlah perkalian skor item dengan skor total ∑X2
= jumlah kuadrat skor item
19
∑Y2
= jumlah kuadrat skor total Setelah itu dikonsultasikan dengan harga r product moment. Apabila
harga rxy lebih besar daripada harga rtable dengan taraf signifikansi α = 5%, maka butir soal tersebut valid. Butir soal yang valid akan digunakan sebagai alat evaluasi, sedangkan butir soal yang tidak valid akan dibuang. Hasil uji coba soal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Hasil validitas soal uji coba No 1
2
Kriteria Valid
No soal 1, 2, 6, 7, 8, 11, 13, 19, 21, 22, 23, 24, 25 27, 28, 29, 30, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 45 46, 49, 50 3, 4, 5, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 26 31, 32, 33, 34, 35, 36, 41, 44, 47, 48
Tidak Valid
Jumlah 27 23
* Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 (halaman 94-99) Dari jumlah soal yang valid sebanyak 27 akan diambil 25 soal yang digunakan untuk soal evaluasi, sedangkan soal yang tidak valid akan dibuang. 2) Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2006) untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus:
r11
k
S2
k 1
pq S
2
keterangan: r 11 = Reliabilitas tes secara keseluruan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q S2 = Varians total k = banyaknya item
3) Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto, 2006). Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
20
disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00-1,0. Indeks kesukaran tersebut menunjukkan taraf kesukaran soal. Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: 0,00 ≤ P < 0,30 adalah soal yang sukar 0,31 ≤ P < 0,70 adalah soal yang sedang 0,71 ≤ P ≤ 1,00 adalah soal yang mudah Rumus untuk mengetahui indeks kesukaran adalah : P
B JS
B JS
P
Dimana P = tingkat kesukaran soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan diperoleh hasil seperti tabel 2 berikut : Tabel 2 Hasil analisis tingkat kesukaran No Kriteria 1 Sukar 2
3
Sedang
Mudah
No soal 18, 44
Jumlah 2
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 17, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48 49, 50 6, 19, 20, 21, 24, 27
42 6
* Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 (halaman 94-99)
4) Daya beda tes Menurut Arikunto (2006), Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut diskriminasi (DP). Rumus yang digunakan adalah : DP =
-
= PA-PB 21
Keterangan : DP
= daya pembeda
JA
= banyaknya peserta kelompok atas
JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= banyaknya peserta kelompok atas menjawab benar
BB
= banyaknya peserta kelompok bawah menjawab
PA
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
Kriteria daya pembeda : DP antara 0,00 sampai 0,20 = jelek DP antara 0,21 sampai 0,40 = cukup DP antara 0,41 sampai 0,70 = baik DP antara 0,71 sampai 1,00 = baik sekaliHasil analisis daya pembeda pada soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Hasil analisis daya pembeda soal Daya Pembeda Sangat Jelek Jelek Cukup Baik
Nomor Soal
Jumlah
3, 14 4, 5, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 20, 31, 32, 35, 41 2, 6, 7, 8, 9, 11, 24, 26, 33, 34, 36, 44, 45, 47, 48, 50 1, 13, 19, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30, 37, 38, 39 40, 42, 43, 46, 49
16 18 13 19
* Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 (halaman 94-99) Soal yang baik dan layak digunakan harus mencapai kriteria validitas dan reliabilitas yang tinggi (valid dan reabel) dengan tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar, sedangkan daya beda soalnya mempunyai kriteria yang cukup dan baik. Berdasarkan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4 Soal yang digunakan untuk penelitian Nomor Butir Soal
Jenis soal Pilihan Ganda
Digunakan
Tidak digunakan
1, 2, 6, 7, 8, 11, 13, 19, 21, 22 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 37, 38,
3, 4, 5, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 17 18, , 20, 26, 31, 32, 33, 34, 35, 36
22
39, 40,42, 43, 45, 46, 49,50 Jumlah
41, 44, 47, 48 23
27
* Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 (halaman 94-99) 2. Tahap Pelaksanaan Sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMA 1 Tengaran. Adapun tahap – tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan perangkat pembelajaran b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran pertama yaitu penyampaikan materi dengan pendekatan saling kemas. Kegiatan pembelajaran kedua, siswa dikelompokkan untuk mengerjakan soal diskusi dan selanjutnya akan dilaksanakan kegiatan TGT. Pada kegiatan ini siswa akan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan soal lembar diskusi yang telah dikerjakan oleh siswa. Selanjutnya, Melaksanakan eksperimen yang sudah mereka rancang dimana dalam pelaksanaan praktikum tersebut juga akan dilaksanakan TGT. Pada kegiatan TGT dalam pelaksanaan praktikum, siswa akan diberikan kesempatan untuk bisa menemukan dengan cepat jenis Protista yang terdapat dalam sampel air. Kelompok tercepat akan mendapatkan point TGT.
c. Melakukan penilaian selama proses pembelajaran sesuai dengan instrument yang telah dibuat d. Membagikan
dan
mengumpulkan
angket
tanggapan
siswa
tentang
pembelajaran berbasis eksplorasi dengan disertai permainan akademik TGT selama proses pembelajaran. e. Memberikan angket dan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran tentang tanggapan terhadap pembelajaran berbasis eksplorasi disertai permainan akademik TGT selama proses pembelajaran
23
F. Data dan Metode Pengambilan Data a. Data 1. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa diambil dari nilai kognitif, afektif dan psikomotorik dan kinerja guru 2. Data kualitatif berupa : a. Tanggapan siswa tentang pembelajaran berbasis eksplorasi disertai dengan TGT. b. Tanggapan guru tentang pembelajaran berbasis eksplorasi disertai dengan TGT. b. Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa antara lain pada aspek kognitif diperoleh dengan tes tertulis, data aspek afektif siswa diperoleh dengan rublik penilaian afektif, dan data aspek psikomotorik diambil dengan lembar observasi siswa pada saat kegiatan praktikum. Sedangkan untuk data tambahan, cara pengambilan datanya adalah sebagai berikut : a) Data tentang kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran diperoleh dengan lembar observasi kinerja guru. Pengambilan data dilakukan selama pembelajaran berlangsung. b) Data tentang tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran berbasis eksplorasi disertai dengan TGT dengan menggunakan angket tanggapan siswa. c) Data tentang tanggapan guru terhadap penerapan pembelajaran berbasis eksplorasi disertai dengan TGT dengan menggunakan angket tanggapan guru dan wawancara
G. Metode Analisis Data 1. Hasil belajar ranah kognitif Hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari hasil diskusi siswa, games, turnamen dan tes akhir pembelajaran. Nilai akhir diperoleh dengan rumus :
24
NA = Keterangan : NA
= nilai akhir
L
= nilai laporan
E
= nilai tes akhir pembelajaran
D
= nilai diskusi
T
= nilai turnamen Setelah didapat data nilai hasil belajar, data tersebut dianalisis untuk
mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal. Menurut Mulyasa (2007), ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan teknik analisis persentase Presentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal : P= Keterangan : P
= ketuntasan belajar klasikal
Σ ni
= jumlah siswa yang tuntas secara individual
N
= jumlah keseluruhan siswa
2. Hasil belajar ranah psikomotorik Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Pada penelitian ini penilaian hasil belajar ranah psikomotorik dilakukan melalui proses observasi siswa pada saat praktikum dengan menggunakan lembar penilaian psikomotorik. Hasil belajar ranah psikomotorik dianalisis dengan rumus.
P
n x100 N
Keterangan : P = nilai hasil belajar psikomotorik n
= jumlah skor siswa
N = jumlah skor total
25
3. Aktivitas siswa Penilaian terhadap aktivitas siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Data aktivitas siswa dianalisis menggunakan deskriptif persentase. Untuk menghitung persentasenya digunakan rumus : Keaktifan (A) =
Kriteria keaktifan siswa : 86 %
100 %
: Aktivitas sangat tinggi
71 % < A
85 %
: Aktivitas tinggi
61 %
70%
: Aktivitas sedang
60 %
: Aktivitas rendah
51%
50%
: Aktivitas sangat rendah
4. Tanggapan siswa Data angket tanggapan siswa dianalisis secara deskriptif persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tanggapan Positif = Keterangan : n = Jumlah siswa yang menjawab positif („ya‟) N = Jumlah total siswa Angka persentase (P) selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut: 85% - 100%
= Sangat baik
70% - <84% = Baik 60% - <69% = Cukup 51% - <59% = Kurang Skor ≤50%
= Jelek
26
5. Kinerja guru Pengamatan dan penilaian terhadap kinerja guru bertujuan untuk mengetahui dan menilai cara mengajar guru. Hal ini dikarenakan guru memgang peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Menghitung persentase kinerja guru dianalisis dengan rumus :
a1 =
x 100
Keterangan : a1
= Persentase kinerja guru
n
= Jumlah aktivitas yang dilakukan guru
N
= Jumlah aktivitas yang seharusnya dilakukan guru
Kriteria persentase skor kinerja guru (Arikunto,2006) Sangat tinggi : bila 81< % skor ≤ 100% Tinggi
: bila 61< % skor ≤ 80%
Sedang
: bila 41< % skor ≤ 60%
Rendah
: bila 21< % skor ≤ 40%
Sangat rendah : bila %< % skor ≤ 20% 6. Data tanggapan guru Data tanggapan guru terhadap proses pembelajaran direkap ke dalam suatu kolom. Tanggapan guru disediakan lembar untuk diiisi oleh guru mata pelajaran biologi. Data dianalisis secara deskriptif.
7. Penghargaan Kelompok Tim dimungkinkan mendapatkan sertifikat/penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka melebihi kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menemukan 20% dari peringkat mereka
27
H. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Biologi dengan berbasis eksplorasi kelompok disertai dengan TGT dikatakan efektif apabila : 1. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa ≥80% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75 2. Aktivitas siswa minimal 85% dengan memiliki aktivitas aktif dan sangat aktif
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Tengaran pada bulan OktoberNovember 2013, pada 3 (tiga) kelas yaitu kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3. Hasil penelitian terdiri dari data aktivitas siswa, hasil belajar siswa, kinerja guru
28
selama proses pembelajaran, tangggapan siswa dan guru terhadap efektivitas model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi. Adapaun data yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Aktivitas siswa Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan I, II dan III menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Data ini digunakan untuk mengetahui peran aktif siswa selama proses pembelajaran. Setelah dilakukan analisis data, diketahui bahwa siswa kelas XMIPA1 lebih aktif dibandingkan dengan dua kelas lainnya disetiap pertemuan. Hal ini dapat dilihat dari persentase keaktifan pada ketiga pertemuan yaitu 96,76%; 96,77% dan 100% siswa kelas XMIPA1 termasuk dalam kategori aktivitas tinggi dan sangat tinggi. Kelas XMIPA2 persentase keaktifan pada tiga kali pertemuan yaitu 68,75%; 78,15 dan 97,25%. Sementara dikelas XMIPA3 persentase keaktifannya yaitu 62,27; 76,03 dan 97% (Tabel 5). Hasil rekapitulasi data aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa kelas XMIPA2 dan XMIPA3 belum mencapai indikator keberhasilan yaitu >85%. Selanjutnya, pada pertemuan ketiga, aktivitas di ketiga kelas MIPA sudah >85% dari indikator keberhasilan. Hal ini menunjukan adanya peningkatan disetiap pertemuan pada aktivitas siswa. Hasil penelitian juga menunjukkan masih terdapat kelas yang siswanya memiliki aktivitas sedang dan rendah. Persentase terendah keaktifan siswa untuk kategori sedang dan rendah terdapat di kelas XMIPA1 yaitu sebesar 3%. Persentase tertinggi untuk kategori aktivitas rendah terdapat di kelas XMIPA3 pada pertemuan pertama yaitu sebesar 21%. Persentase tertinggi untuk kategori aktivitas sedang terdapat di kelas XMIPA2 pada pertemuan pertama yaitu sebesar 19% (Tabel 5). Tabel 5 Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Kriteria keaktifan Sangat tinggi Tinggi Sedang
∑ % ∑ % ∑ %
Kelas XMIPA1 Kelas XMIPA2 P1 P2 P3 P1 P2 P3 12 26 28 8 18 21 38,70 83,87% 90,32% 25,00% 56,25% 66% 18 4 3 14 7 10 58,06% 12,90% 9,68% 43,75% 21,90% 31,25% 1 1 0 6 2 1 3% 3% 0% 19% 6% 3%
29
Kelas XMIPA3 P1 P2 P3 4 9 13 14,00% 31% 45% 14 13 15 48,27% 45% 51% 5 4 1 17% 14% 4%
Rendah
∑ % ∑ %
0 0% 0 0%
0 0% 0 0%
0 0% 0 0%
4 12% 0 0%
5 16% 0 0%
0 0% 0 0%
Sangat rendah Keaktifan (Tinggi dan sangat 96,76% 96,77% 100% 68,75% 78,15% 97,25% tinggi) *Data selengkapnya disajikan pada lampiran 14 (halaman 107-124 )
6 21% 0 0%
3 10% 0 0%
0 0% 0 0%
62,27%
76,03%
97%
2. Hasil Belajar Hasil belajar siswa kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 pada materi Protista dengan menggunakan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014, diperoleh dari dua ranah kognitif dan ranah psikomotorik. a. Hasil belajar ranah kognitif Pengukuran hasil belajar ranah kognitif diperoleh dengan tes tertulis, nilai tugas berupa lembar diskusi siswa (LDS), nilai pembuatan kartu identifikasi Protista, nilai rancangan praktikum, nilai lembar kerja siswa (LKS) dan nilai turnamen. Penilaian ranah kognitif dilakukan untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan yaitu materi Protista. Rekapitulasi data hasil belajar menunjukkan rata-rata nilai hasil belajar di kelas XMIPA1 lebih tinggi yaitu 84,2 daripada kelas XMIPA2 dengan rata-rata 78,08 dan kelas XMIPA3 dengan rata-rata hasil belajar 79,15 (Tabel 6)
Tabel 6 Rekapitulasi hasil belajar kognitif Variasi Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas
XMIPA1 89,32 72,15 84,2 29
30
Kelas XMIPA2 XMIPA3 84,05 89,68 65,95 63,93 78,08 79,15 24 24
Jumlah siswa yang tidak tuntas 2 8 Ketuntasan klasikal (%) 93,54% 75% Rata-rata ketuntasan klasikal 84% dari ke 3 (tiga) kelas (%) *Data selengkapnya disajikan pada lampiran 16 (halaman 128-133)
5 82,75%
Hasil belajar ranah kognitif menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang tidak tuntas. Hal ini terlihat di kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3. Ketiga kelas tersebut masing-masing memiliki siswa yang tidak tuntas sebesar 7% (2 siswa), 25% (8 siswa) dan 18% (5 siswa). Hal ini terlihat nilai hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan belajar minimal yang ditetapkan. Hail rekapitulasi data hasil belajar, menunjukkan ketuntasan klasikal kelas XMIPA1 adalah 93,54%, sedangkan ketuntasan klasikal pada kelas XMIPA2 dan XMIPA3 adalah 75% dan 82,75%. Rata-rata nilai hasil belajar ranah kognitif pada kelas XMIPA1 sebesar 84,2; kelas XMIPA2 sebesar 78,08 dan kelas XMIPA3 sebesar 79,15. Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa hasil belajar ranah kognitif siswa pada tiga kelas tersebut telah mencapai ketuntasan klasikal yaitu 84% siswa memperoleh KKM ≥75 (Tabel 6). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata ketuntasan klasikal belajar siswa ≥80% dari indikator keberhasilan.
b. Hasil belajar ranah psikomotorik Ranah psikomotorik diperoleh melalui pengamatan siswa secara langsung selama proses pembelajaran pada saat dilakukan praktikum berlangsung. Aspek yang dinilai meliputi kesiapan alat dan bahan, menggunakan mikroskop, melakukan
pengamatan,
membuat
laporan,
menarik
kesimpulan
serta
mengumpulkan dan mengkomunikasikan laporan tepat waktu. Hasil pengukuran ditulis pada lembar observasi aspek psikomotorik siswa.
Tabel 7 Rekapitulasi hasil belajar psikomotorik Variasi
XMIPA1 100 76,19 86,78
Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata 31
Kelas XMIPA2 XMIPA3 95,24 100 52,38 71,42 82,59 86,37
Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas
100% 0%
87,5% 12,5%
96,55% 3,45%
*Data selengkapnya pada lampiran 17 (halaman 134-136) Tabel 8 Skor aspek psikomotorik selama kegiatan pembelajaran Persentase XMIPA XMIPA XMIPA 1 2 3
No
Kegiatan
1
Pendahuluan a. Mempersiapkan alat dan bahan Kegiatan pengamatan a. Menggunakan mikroskop dengan benar b. Melakukan pengamatan dengan benar Laporan a. Menarik kesimpulan b. Membuat laporan akhir praktikum c. Mengumpulkan dan mengkomunikasikan laporan tepat waktu Penutup
2
3
4
100%
100%
88%
92% 79%
84% 64%
91% 80%
89% 86%
89% 78%
90% 80%
79%
79%
87%
81%
82%
87%
*Data selengkapnya pada lampiran 17 (halaman 134-136) Hasil rekapitulasi data ranah psikomotorik menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas XMIPA1 lebih tinggi yaitu 86,78 dibandingkan dengan kelas XMIPA2 dan XMIPA3, walaupun perbandingan rata-rata nilainya tidak terlalujauh yaitu 82,59 dan 86,37. Selama penilaian proses kegiatan praktikum sampai pembuatan laporan, ternyata masih ada siswa yang belum tuntas. Kelas XMIPA2 dan XMIPA3 memiliki jumlah siswa yang tidak tuntas masing-masing sebesar 12,5% dan 3,45% (Tabel 7). Hasil penilaian dari tujuh aspek yang diamati, ada tiga aspek yang mendapat skor paling sedikit pada kelas XMIPA1 dan XMIPA2. Aspek tersebut diantaranya adalah “melakukan pengamatan dengan benar” dengan skor 79% pada kelas XMIPA1 dan skor 64% pada kelas XMIPA2. Aspek “membuat laporan akhir praktikum”, kelas XMIPA2 mendapatkan skor yang paling rendah yaitu 78%. Aspek “mengumpulkan dan mengkomunikasikan laporan tepat waktu” dengan skor 79% pada kelas XMIPA1 dan XMIPA2, skor 87% pada kelas XMIPA3 (Tabel 8).
32
3. Kinerja Guru Selama Proses Pembelajaran Data hasil observasi kinerja guru selama proses pembelajaran digunakan sebagai aspek pendukung dalam pembahasan hasil belajar siswa. Data hasil observasi kinerja guru bertujuan mengetahui sejauh mana guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Aspek yang diamati dalam memperoleh data kinerja guru terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan terdiri dari tiga aspek, kegiatan inti terdiri dari sepuluh aspek dan kegiatan penutup terdiri dari dua aspek. Hasil penelitian kinerja guru menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran baik kelas XMIPA1, XMIPA2 maupun XMIPA3 berbeda-beda kriterianya tergantung dari aspek yang dinilai. Ada beberapa aspek yang mendapatkan skor terendah. Aspek tersebut diantaranya “memotivasi siswa” dengan skor 75% pada tiap kelas, aspek memberi penghargaan atau sanjungan kepada siswa dengan skor 75% di kelas XMIPA1. Secara keseluruhan penilaian kinerja guru selama proses pembelajara dalam kategori tinggi dan sangat tinggi per aspeknya (Tabel 9)
Tabel 9 Kinerja guru selama proses pembelajaran No
Persentase
Kegiatan
XMIPA1 Kriteria XMIPA2 Kriteria 1
XMIPA3 Kriteria
a. Memotivasi siswa
75%
Tinggi
75%
Tinggi
75%
Tinggi
b. Menyampaikan tujuan
92%
Sangat
67%
Tinggi
75%
Tinggi
pembelajaran
tinggi
33
c. Menggali pengetahuan
100%
Sangat
awal siswa 2
a. Memberi informasi
tinggi 92%
Sangat
tentang kegiatan b. Memotivasi siswa
92%
Sangat
92%
Sangat
tinggi 67%
Tinggi
tinggi 100%
Sangat
tinggi 100%
Sangat
berpendapat dan
tinggi 100%
tinggi
Sangat
100%
Sangat
Tinggi
tinggi
mengajukan pertanyaan c. Membagi bahan ajar dan
92%
Sangat
memberi penjelasan d. Menggunakan bahan ajar
tinggi 100%
Sangat
dalam pembelajaran e. Membimbing siswa dalam
100%
Sangat
Sangat
praktikum g. Meminta siswa mengumpulkan
100%
Sangat
100%
Sangat
turnamen berdasarkan
Sangat
Sangat
tinggi 100%
Sangat
Sangat
tinggi 100%
Sangat
tinggi 100%
Sangat
tinggi 100%
Sangat
tinggi 100%
tinggi 100%
84%
tinggi
tinggi
lembar pengamatan h. Membagi siswa dalam meja
100%
tinggi 100%
Sangat tinggi
tinggi
presentasi f. Membimbing siswa dalam
100%
Sangat
tinggi 100%
Sangat
tinggi 100%
tinggi
Sangat
tinggi 100%
Sangat
tinggi
tinggi
nilai akademik i. Memberi penegasan pada
100%
Sangat
konsep-konsep penting j. Memberi penghargaan atau
92%
tinggi 75%
Tinggi
a. Membimbing siswa dalam
Sangat
92%
Sangat
tinggi 92%
Sangat
tinggi 84%
Sangat
membuat kesimpulan b. Memberi tugas
84%
tinggi
sanjungan kepada siswa 3
Sangat
92%
tinggi 92%
Sangat tinggi
Sangat
tinggi 92%
Sangat
tinggi 84%
Sangat
tinggi 84%
Sangat
tinggi
*Data selengkapnya pada lampiran 18 (halaman 137)
tinggi
4. Tanggapan Siswa dan Guru Terhadap Proses Pembelajaran Data tanggapan siswa dan guru digunakan sebagai faktor pendukung dalam pembahasan hasil belajar siswa pada penelitian ini. a. Data tanggapan siswa Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran Protista dengan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi diperoleh dengan memberikan angket 34
kepada siswa pada pertemuan terakhir. Data hasil angket tanggapan siswa diperoleh dengan menganalisis lembar angket tanggapan siswa yang diberikan pada akhir proses pembelajaran. Hasil analisis angket tanggapan siswa kelas eksperimen menunjukkan semua pertanyaan yang disampaikan mendapat tanggapan sangat baik. Pertanyaan yang mendapatkan tanggapan positif paling besar adalah pertanyaaan tentang suasana kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan alam sekitar dengan persentase dari ketiga kelas sebesar 100% dari jumlah keseluruhan siswa. Selain itu pertanyaan tentang pembelajaran berbasis eksplorasi dengan games TGT diterapkan pada materi biologi yang lain mendapatkan respon masing-masing sebesar 87% di kelas XMIPA1, 88% di kelas XMIPA2 dan 93% dikelas XMIPA3 (Tabel 10) Tabel 10 Hasil tanggapan siswa pada pembelajaran Protista Jawaban No
Pertanyaan
XMIPA1
XMIPA2
XMIPA3
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
80%
20%
62,5%
37,5%
79%
21%
80%
20%
97%
3%
97%
3%
100%
0%
100%
0%
100%
0%
4 Kesulitan dalam menjawab soal tes
22%
78%
75%
25%
69%
31%
5
100%
0%
88%
12%
86%
14%
87%
13%
88%
12%
93%
7%
1
Pemahaman siswa terhadap materi setelah pembelajaran dilaksanakan
2
Senang dengan suasana kelas saat pembelajaran
3
Senang dengan kegiatan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan alam sekitar
Siswa dapat menemukan obyek yang diamati, membuat laporan dan membuat kesimpulan
6
Setuju jika pembelajaran berbasis
Tabel 10 Hasil tanggapan siswa pada pembelajaran Protista (lanjutan) No
Pertanyaan
XMIPA1
eksplorasi dengan games TGT diterapkan pada materi biologi
35
Jawaban XMIPA2
XMIPA3
Yang lain 7 Tanggapan Dan saran
Pembelajaran tidak hanya indoor, outdoor juga, agar bisa berganti suasana dan tidak bosan Penjelasan materi lebih ditingkatkan
Tidak memberi tugas terlalu banyak Belajar dengan TGT lebih asik dan mengaktifkan siswa untuk menjawab
Pembelajaran yang menyenangkan tetapi waktu untuk mempersiapkan bahan-bahan dan mengerjakan tugas dan soal yang diberikan terbatas
*Data selengkapnya pada lampiran 20 (halaman 141-143) b. Tanggapan Guru Terhadap Proses Pembelajaran Tanggapan guru terhadap pembelajaran Protista, diambil dengan memberikan angket kepada guru. Angket guru berisi 7 (tujuh) pertanyaan. Hasil dari pemberian angket tanggapan, guru memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan TGT berbasis eksplorasi Hanya saja ada kekurangan dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi yaitu selain diberikan tugas untuk laporan kelompok seharusnya juga diberikan tugas individu. Hal ini untuk mengaktifkan siswa secara keseluruhan (Tabel 11) Hasil penelitian penerapan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi materi Protista di kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 di SMA 1 Tengaran menunjukkan bahwa pada aspek ketuntasan klasikal untuk ketiga kelas sebesar 95,87% dengan kriteria sangat baik, aspek psikomotorik sebesar 94,68% dengan kriteria sangat baik dan aspek aktivitas siswa sebesar 87% dengan kriteria sangat aktif (Tabel 12).
Tabel 11 Tanggapan guru terhadap proses pembelajaran Pertanyaan No 1 Tanggapan dan kesan Ibu terhadap pembelajan Biologi berbasis eksplorasi disertai dengan Team Games Tournamaen 2 Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya ada peningkatan atau tidak kualitas pembelajaran sete-
36
Jawaban Baik, karena mengaktifkan siswa dalam membangun Pemahaman Ada peningkatan
3
4
5
lah menerapkan pembelajran berbasis eksplorasi dengan Team Games Tournament Menurut Ibu aktivitas dan motivasi belajar siswa setelah melakukan pembelajaran berbasis eksplorasi dengan Team Games Tournament Kelebihan dengan pembelajan berbasis eksplorasi disertai dengan Team Games Tournament Kekurangan apa saja yang didapat dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan tersebut?
6 Assesmen yang diterapkan efektif kah untuk mengukur kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik
Siswa terlihat lebih senang dan bersemangat Siswa aktif membangun pemahaman dari berbagai media dan dengan pengamalan Waktu yang dibutuhkan lama Dalam membuat pelaporan, sebaiknya selain kelompok juga ada laporan individu untuk mengaktifkan siswa secara Keseluruhan Ya, Sangat efektif
*Data selengkapnya pada lampiran 27 (halaman 159)
Tabel 12 Rekapitulasi hasil penelitian efektivitas model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi terhadap hasil belajar di SMA 1 Tengaran
Aspek
XMIPA1
Kelas XMIPA2
XMIPA3
Rata-rata
Ketuntasan klasikal
%
93,54
75
82,75
84
Psikomotorik
%
100
87,5
96,55
94,68
%
97,84
81,38
78,4
85,87
Kriteria
Sangat aktif
Aktif
Aktif
Aktivitas Sangat aktif
*Data selengkapnya pada lampiran 23 (halaman 153)
B. Pembahasan 1. Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses belajar mengajar. Aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Kegiatan-kegiatan yang diamati meliputi : kesiapan siswa untuk 37
belajar, merespon pada saat guru memberikan motivasi dan apersepsi, aktivitas membaca buku, LKS yang relevan dengan pelajaran biologi, aktivitas bertanya, aktivitas menjawab pertanyaan guru dan teman, mengajukan pendapat, mendengarkan penjelasan guru, membuat bagan, pola atau gambar, bekerja dalam kelompok, aktivitas dalam turnamen, mengkomunikasikan dan menanggapi hasil diskusi kelompok, menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan sikap ilmiah. Berdasarkan hasil rekapitulasi data aktivitas siswa pada pembelajaran di kelas diketahui bahwa kelas XMIPA1 memperoleh persentasi aktivitas sebesar 96,76%; 96,77%; 100%; kelas XMIPA2 sebesar 68,75%; 78,15%; 97,25% dan kelas XMIPA3 sebesar 62,27%; 76,03%; 97% (Tabel 5). Hasil perolehan data pada pertemuan pertama, siswa kelas XMIPA2 dan XMIPA3 belum mencapai persentase aktivitas yang diharapkan (>85%) masing-masing persentase sebesar 68,75% dan 62,27%. Sebaliknya di kelas XMIPA1, persentase aktivitasnya sudah mencapai >85% yaitu sebesar 96,76. Tingginya aktivitas siswa di kelas XMIPA1 disebabkan karena siswa di kelas tersebut memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran TGT berbasis eksplorasi mampu mengaktifkan siswa kelas XMIPA1 dalam pembelajaran. Rendahnya aktivitas di kelas XMIPA2 dan XMIPA3 disebabkan karena belum maksimalnya motivasi untuk bertanya dan berpendapat pada diri siswa pada kegiatan TGT maupun presentasi materi. Motivasi merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa, hal ini didukung oleh penelitian I Chao Lee (2010) yang menyatakan bahwa motivasi belajar dalam diri siswa, baik intrinsik maupun ekstrinsik adalah faktor yang paling penting pada prestasi belajar. Pertemuan kedua masing-masing kelas menunjukkan adanya peningkatan aktivitas terutama di kelas XMIPA2 dan XMIPA3, walaupun peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan yaitu masing-masing 78,15 dan 76,03. Peningkatan di kedua kelas tersebut karena pada pertemuan kedua diadakan praktikum, sehingga mereka harus aktif dalam bertanya agar dapat melakukan praktikum dengan baik dan benar, selain itu saat kegiatan TGT mereka sudah tidak terlihat kaku lagi dalam menjawab maupun menyanggah pendapat teman lainnya. Meskipun sudah ada peningkatan, kedua kelas tersebut ternyata belum mencapai indikator
38
keberhasilan dalam penelitian. Sebaliknya, di kelas XMIPA1 persentase keaktivan selama proses pembelajaran cenderung stabil yaitu sebesar 96,77. Adanya kestabilan persentase keaktivan di kelas XMIPA1, karena kelas tersebut lebih memiliki motivasi tinggi dalam belajar yang terlihat di aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru serta aktivitas di kegiatan diskusi. dibandingkan dengan kedua kelas MIPA yang lain. Selanjutnya untuk persentase pertemuan ketiga, ketiga kelas sudah mencapai hasil yang diharapkan yaitu aktivitas >85% dari indikator keberhasilan dengan memiliki aktivitas tinggi dan sangat tinggi. Penyebab meningkatnya persentase di pertemuan tersebut karena, pada pertemuan ketiga siswa akan mempresentasikan hasil laporan praktikum dan juga merupakan hari terakhir pelaksanaan TGT. Sebelumnya guru sudah mengumumkan hasil skor sementara pelaksanaan TGT selama dua pertemuan sebelumnya. Bagi kelompok yang belum mencapai skor yang maksimal diharapkan memanfaatkan sebaikbaiknya pelaksaaan TGT di pertemuan ketiga ini. Hal ini memicu semangat siswa untuk lebih meningkatkan keaktivannya dalam kelas. Analisis tiap aspek penilaian aktivitas siswa pada pertemuan pertama masih terdapat beberapa aspek yang memiliki persentase rendah (<75%) baik di kelas XMIPA1, XMIPA2 maupun XMIPA3. Aspek tersebut diantaranya mengajukan pendapat, mempersiapkan diri untuk belajar, bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dan teman, membuat bagan atau gambar, merespon guru dalam memberikan motivasi dan apersepsi, membaca buku paket, LKS dsb serta sikap ilmiah. Kelas XMIPA3 mendapatkan persentase terendah pada aktivitas “bertanya dan mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan merespon guru dalam memberikan motivasi dan apersepsi” yaitu masing-masing sebesar 58% dan 65%. Pada aktivitas bekerja dalam kelompok dan aktivitas turnamen mendapatkan persentase tertinggi (>75%). Kelas XMIPA1 mendapatkan persentase tertinggi pada aspek aktivitas “bekerja dalam kelompok dan mendengarkan penjelasan guru” masing-masing sebesar 100% dan 98%. Kelas XMIPA3 mendapatkan persentase tertinggi pada aktivitas turnamen yaitu sebesar 100% sedangkan kelas XMIPA2 dari tiga aspek diatas masing-masing mendapatkan persentase 78%, 96% dan 89% (Lampiran 15). Adanya aspek yang masih memiliki persentase
39
rendah di kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 dan belum adanya semangat dalam bertanya maupun berpendapat disebabkan karena model pembelajaran yang diterapkan berbeda dari biasanya sehingga siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang baru. Pada pembelajaran sebelumnya, mereka hanya datang, menulis dan mendengarkan. Adanya penerapan model pembelajaran TGT disertai dengan kegiatan eksplorasi, siswa dituntut untuk aktif dalam menggali sumbersumber belajar secara mandiri tanpa tergantung dengan sumber belajar dari guru. Pada pertemuan kedua, penilaian aktivitas siswa selama pembelajaran sama seperti pada pertemuan sebelumnya. Ada beberapa aspek yang meningkat dan ada juga aspek yang menurun. Kelas XMIPA2 dan XMIPA3 mengalami penurunan pada aspek “mendengarkan penjelasan guru dengan persentase sebesar 86% dan 88%. Sebaliknya, di kelas XMIPA1 mengalami peningkatan hampir disemua aspek yang dinilai. Penurunan terjadi di kelas XMIPA3 pada aspek “aktivitas bertanya kepada guru dan teman” yaitu sebesar 56% (lampiran 15). Adanya penurunan pada aspek tersebut, hal ini karena pada pertemuan kedua siswa bekerja dalam kelompok untuk melakukan praktikum, fokus pada alat dan bahan yang sudah dipersiapkan, berdiskusi dengan kelompoknya tentang contoh air yang sudah mereka bawa dan akhirnya mengakibatkan siswa tidak terlalu mendengarkan penjelasan guru. Sementara itu, di kelas XIPA1 dalam aspek mendengarkan penjelasan guru, kelas tersebut memiliki persentase yang stabil, dan menunjukkan bahwa siswa di kelas XMIPA1 memiliki keinginan untuk lebih mengetahui cara kerja praktikum dengan mendengarkan penjelasan terlebih dahulu. Pada aspek “sikap ilmiah” di kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 sudah mengalami peningkatan yang cukup tinggi masing-masing sebesar 84%, 85% dan 91% (Lampiran 15). Aspek sikap ilmiah sangatlah penting dalam penilaian aktivitas terutama di pertemuan kedua. Hal ini karena pada pertemuan tersebut siswa akan mengadakan sebuah eksperimen dengan menggunakan rancangan yang disusun oleh siswa, satu minggu sebelum diadakannya praktikum. Dalam merancang sebuah praktikum, siswa dituntun untuk bersikap ilmiah. Kegiatan merancang eksperimen ini, siswa melakukan sendiri untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru
40
sehingga melibatkan peran dan keaktifan siswa dalam melakukan pengamatan, pengambilan data, dan mengisi lembar pertanyaan. Tugas rancangan tersebut diberikan sebelum siswa memasuki materi Protista. Jika prosedur yang siswa tulis sudah sesuai dengan tema permasalahan yang diberikan, rancangan tersebut akan ditandatangani oleh guru. Praktikum pengamatan Protista dilakukan dengan pengambilan sampel air. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan siswa adalah mengambil sampel disekitar lingkungan tempat tinggal mereka dan lingkungan sekolah. Adanya kegiatan praktikum yang memanfaatkan lingkungan sekitar, siswa lebih tertarik dalam proses pembelajaran karena siswa menemukan berbagai jenis Protista pada sampel yang mereka amati sehingga menimbulkan rasa ingin tahu siswa yang menyebabkan siswa lebih aktif dan dapat bersikap ilmiah. Sikap ilmiah yang dimaksud pada kegiatan pertemuan kedua ini adalah bagaimana kesiapan siswa dalam persiapan pelaksanaan praktikum, baik menentukan sumber air yang akan digunakan untuk praktikum maupun rancangan praktikum yang mereka susun, melaksanakan praktikum dengan baik, serta membuat laporan praktikum disertai dengan data, pembahasan dan sumber yang mendukung. Manfaat dilaksanakannya kegiatan praktikum mengakibatkan siswa mampu berpikir kristis dan ilmiah dengan apa yang mereka jumpai dilapangan. Selain itu siswa mampu membandingkan dengan teori yang telah mereka peroleh. Hal ini didukung oleh penelitian Taraban et al. (2007) yang membuktikan bahwa implikasi utama dari penerapan laboratorium berbasis pembelajaran aktif yang digunakan oleh guruguru SMA di ruang kelas, menyebabkan peningkatan penggunaan
praktik
pembelajaran yang berpusat pada siswa serta meningkatkan pengetahuan dan proses pembelajaran serta dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara ilmiah. Disamping membuat rancangan eksperimen, siswa diberi tugas membuat kartu Alga dan kartu paramecium. Hal ini bertujuan mempermudah siswa dalam membandingkan gambar dengan hasil pengamatan mereka dan memudahkan siswa dalam belajar materi Protista. Tugas kartu Alga dan kartu paramecium menuntut siswa untuk mencari sumber belajar sebanyak-banyaknya baik melalui internet maupun buku biologi yang relevan.
41
Pada pertemuan ketiga, hampir di ketiga kelas MIPA ditiap aspek mengalami peningkatan. Terlihat di kelas XMIPA1 pada aspek “merespon guru dalam memberikan motivasi dan apersepsi” mengalami peningkatan sebesar 93%, begitupun juga di kelas XMIPA2 dan XMIPA3 mengalami peningkatan sebesar 81% dan 67%. Aspek “aktivitas bertanya kepada guru dan teman, menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat, membuat bagan,pola dan gambar, bekerja dalam kelompok dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran” mengalami peningkatan yang cukup tinggi di kelas XMIPA1 dan XMIPA2. Tetapi, aspek “bertanya kepada guru dan teman”, menjawab pertanyaan dan mengajukan pendapat” di kelas XMIPA3 cenderung masih rendah yaitu masing-masing sebesar 56%, 67% dan 65% (lampiran 15). Secara keseluruhan siswa di ketiga kelas MIPA, ada beberapa siswa yang tidak mengalami peningkatan aktivitas dari pertemuan ke pertemuan berikutnya. Penyebab secara keseluruhan belum adanya peningkatan pada aspek tersebut karena adanya faktor internal siswa, yaitu karakteristik siswa. Siswa dengan karakter pendiam, sulit berubah menjadi siswa yang aktif dalam waktu singkat. Adanya siswa yang memiliki karakter pendiam, penulis memiliki solusi yaitu memberikan sebuah tanggung jawab kepada siswa tersebut dengan menjadikannya ketua dalam kelompok diskusi, presentasi maupun kelompok praktikum. Hal ini bisa menjadikan siswa yang pendiam bisa menjadi aktif, karena dia mengemban tanggung jawab baik bagi dirinya maupun teman sekelompoknya dalam hal tugas mata pelajaran maupun nilai keaktifan didalam kelas. Pembelajaran model TGT berbasis eksplorasi mampu mengoptimalkan aktivitas siswa, karena komponen pembelajaran TGT didominasi oleh aktivitas siswa. Melalui serangkaian kegiatan presentasi, diskusi, game dan eksplorasi siswa dapat memahami konsep materi Protista. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa aktivitas siswa mengikuti games tournament sangat tinggi. Keaktifan siswa pada kegiatan games tournament selama tiga pertemuan memiliki rata-rata sebesar 98% (kelas XMIPA1); 96% (kelas XMIPA2) dan 98% (kelas XMIPA3) (lampiran 15). Keaktifan siswa bermain games dipengaruhi oleh ketertarikan siswa terhadap pembelajaran. Pembelajaran yang dikombinasikan
42
dengan games memberikan suasana yang menyenangkan, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran dan secara tidak disadari siswa dapat memahami dan mengerti konsep materi yang diajarkan. Hal ini didukung dengan penelitian hyungsung (2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan permainan terbukti meningkatkan minat peserta didik dan memotivasi peserta dalam mengeksplorasi dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Penghargaan yang diberikan kepada kelompok dengan skor tertinggi dapat meningkatkan motivasi belajar dan aktivitas selama proses pembelajaran. Kenadala yang dihadapi pada saat pelaksanaan tournament adalah suasana kelas yang ramai dan mengganggu konsentrasi siswa sehingga diperlukan pengelolaan kelas dengan baik. Menurut Usman (2002), pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Ketertarikan dan keantusiasan siswa dalam kegiatan eksperimen dengan mengerjakan LDS dan LKS mampu membangun keterampilan proses sains siswa, diantaranya menjelaskan, mengamati, pengambilan data, interpretasi dan mengkomunikasikan. Hal ini diperkuat dengan pendapat Haryono (2006) bahwa siswa harus diberikan kesempatan untuk langsung terlibat dalam aktivitas dan pengalaman ilmiah seperti apa yang dilakukan atau dialami oleh ilmuwan, dan demikian siswa dididik dan dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan mengolah informasi melalui aktivitas berpikir dengan mengikuti prosedur (metode) ilmiah yang mana akan membangun keterampilan proses siswa.
2. Hasil Belajar Siswa Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) penilaian dilakukan secara tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni et al. 2005). Penilaian hasil
43
belajar dalam penelitian ini menggunakan assesmen alternatif, sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa karena nilai belajar tidak hanya didapat dari nilai evaluasi akhir saja. a. Hasil Belajar Ranah Kognitif Hasil belajar siswa setelah pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi menunjukkan hasil yang cukup baik. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa presentase ketuntasan pada setiap kelas menunjukkan ketercapaian indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu ketuntasan klasikal siswa ≥80% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75. Sebelumnya peneliti menetapkan batas tuntas minmal sebesar 80, tapi melihat kondisi di salah satu kelas yang tidak memungkinkan untuk KKM sebesar 80, maka peneliti menurunkan KKM menjadi 75 dan dalam hal ini peneliti menaikkan KKM yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh guru mata pelajaran yaitu sebesar 70. Ketuntasan klasikal pada penelitian ini tergolong tinggi, yaitu sebesar 93,54% (XMIPA1);
75%
(XMIPA2) dan 82,75% (XMIPA3).
Berdasarkan tabel 6, diketahui nilai tertinggi dari seluruh sampel kelas XMIPA adalah 89,32 yang terdapat di kelas XMIPA1, sedangkan nilai terendahnya adalah 63,93 yang dicapai oleh kelas XMIPA3. Nilai rata-rata dari semua kelas XMIPA sampel penelitian adalah 83,76 dengan ketuntasan klasikal dari ketiga kelas sebesar 84% Ketuntasan belajar siswa diperoleh dari perhitungan nilai akhir siswa, diperoleh dari 10% dari nilai turnamen, 20% dari nilai LDS dan tugas, 30% dari nilai laporan dan 40% dari nilai evaluasi. Pencapaian hasil belajar yang sangat tinggi terdapat di kelas XMIPA1 dan XMIPA3 yaitu sebesar 93,54 dan 82,75 sedangkan kelas XMIPA2 hanya memperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 78,08%. Hal ini dikarenakan oleh faktor internal dan eksternal pada diri siswa. Sebelum peneliti melakukan penelitian dikelas XMIPA2, guru mata pelajaran memberikan informasi tentang keadaan dan bagaimana situasi di kelas XMIPA2. Diketahui bahwa kelas XMIPA2, sebagian siswanya merupakan pindahan dari kelas IPS, dimana atas permintaan orangtua dipindah ke jurusan MIPA. Kondisi yang demikian berdampak pada hasil belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan
44
pendapat Anni et al.(2005) bahwa kondisi eksternal seperti variasi pembelajaran dan lingkungan belajar serta kondisi internal yang mencakup kesehatan fisik, kemampuan intelektual, emosional dan kondisi sosial akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar kognitif diketahui bahwa ada beberapa siswa yang dinyatakan tidak tuntas pada hasil belajar ranah kognitif meliputi 2 (dua) orang pada kelas XMIPA1, 7 (tujuh) orang pada kelas XMIPA2 dan 5 (lima) orang di kelas XMIPA3. Dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya terutama untuk kelas XMIPA2, mengalami peningkatan yang sangat baik. Sebelumnya dikelas XMIPA2 hampir sebagian besar siswa mengikuti remidial. Adanya siswa yang belum tuntas belajar salah satunya disebabkan siswa kurang dapat mengikuti proses pembelajaran secara optimal. Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru, ribut sendiri, tidak serius dalam proses pembelajaran. Sewaktu kelompok mereka diberikan tugas, beberapa anggota dari kelompok melaporkan bahwa ada yang tidak ikut mengerjakan tugas ataupun mencari sumber materi. Bagi siswa yang mendapatkan hasil tes
kurang dari batas tuntas yang telah ditetapkan, guru mengadakan
remidial. Hasil analisis data pada nilai diskusi dan tugas dari tiga kali pertemuan yang diperoleh masing-masing kelas sebesar 93,20 di kelas XMIPA1; 93,09 di kelas XMIPA2 dan 88,78 di kelas XMIPA3 (lampiran 16). Kegiatan diskusi bertujuan untuk merangsang siswa agar lebih siap menerima materi yang akan diberikan oleh guru. Secara umum, aktivitas diskusi meliputi mengerjakan Lembar Diskusi Siswa, membuat kartu Alga dan kartu paramecium, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil diskusi siswa. Pembelajaran berbasis eksplorasi mengarahkan siswa untuk mencari sumber belajar serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Kegiatan selanjutnya yaitu merencanakan kegiatan, menganalisis rencana kegiatan, mencari buku maupun di internet sebagai sumber, melakukan percobaan, menyampaikan data dan menganalisis data serta mengambil kesimpulan. Analisis kegiatan TGT diketahui bahwa sebagian siswa memperoleh nilai sangat bagus pada kegiatan TGT. Rata-rata nilai hasil tiga kali pelaksanaan TGT
45
yaitu 82 dikelas XMIPA1, 84 di kelas XMIPA2 dan 78 dikelas XMIPA3 (lampiran 16). Games dalam proses pembelajaran juga memiliki peranan penting. Adanya Games tournament, siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan keterlibatan siswa ini dapat memotivasi siswa mengingat kembali materi yang diajarkan oleh guru. Kegiatan Games-Tournament menciptakan suasana yang tidak membosankan. Adanya tournament antar kelompok, setiap siswa bertanggung jawab mencari jawaban dan pemahaman terhadap materi, supaya dapat memberikan konstribusi didalam kelompoknya. Agar dapat meraih tujuan personal mereka, anggota kelompok saling membantu untuk mencapai pemahaman materi dan nilai yang tinggi (Slavin 2008). Akhir dari kegiatan TGT, siswa akan mendapatkan penghargaan kelompok. Tujuan dari penghargaan kelompok ini adalah agar siswa termotivasi dan lebih giat untuk belajar. Penghargaan yang diberikan berupa pujian, applause, sertifikat dan hadiah. Kegiatan ini mampu menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Gregory (2012) yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan kepada siswa dimaksudkan untuk menyampaikan kompetensi yang dapat mempengaruhi perkembangan prestasi dikemudian hari. Media yang digunakan dalam Games Tournament menggunakan kartu soal yang isinya relevan dengan materi dan pelaksaanaan kerja tim. Kartu tersebut juga divariasaikan dengan gambar agar lebih terlihat menarik. Secara umum, penggunaan model belajar TGT berbasis eksplorasi efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar ranah kognitif. Hal ini dapat terlihat dari pencapaian hasil belajar yang sudah lebih besar dari 75 dari indikator keberhasilan. Ketercapaian ini disebabkan karena suasana belajar mengajar yang berbeda dari biasanya. Adanya games dalam pembelajaran merupakan suatu yang baru bagi siswa-siswa kelas XMIPA. Kegiatan eksplorasi yang menuntut untuk siswa lebih mandiri dan aktif, baik dalam mencari sumber belajar maupun aktif dalam proses pembelajaran. Adanya semacam penghargaan bagi kelompok terbaik yang mengumpulkan tugas tepat waktu serta kerja tim yang solid merupakan menjadi pengaruh tersendiri bagi siswa untuk menjadi lebih aktif dan bersemangat
46
dari pembelajaran yang biasanya. Selama pelaksanaan penelitian, terdapat beberapa kendala ketika di lapangan diantaranya : 1. Kurangnya waktu untuk memahami materi yang disampaikan. 2. Siswa terkadang mengalami kesulitan dalam menerangkan materi kepada siswa yang lain (kegiatan presentasi). 3. Pembagian kelompok karena ada peserta didik yang menolak pembagian kelompok yang ditentukan oleh guru. Hal ini juga yang menyebabkan motivasi belajar beberapa siswa kurang pada saat pembelajaran berlangsung. 4. Pelaksanaan praktikum yang seharusnya di Laboratorium, dilaksanakan diperpustakaan. Hal ini karena laboratorium biologi di SMA 1 Tengaran sedang dalam proses perbaikan. Sehingga dalam hal ini peralatan praktikum seperti
mikroskop
harus
dipindahkan keperpustakaan. Hal
ini
yang
menyebabkan waktu praktikum menjadi berkurang. 5. Kondisi salah satu dari tiga kelas yaitu kelas XMIPA2 yang memiliki riwayat pindahan dari jurusan IPS, sehingga harus lebih ekstra dalam menjelaskan materi.
b. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Pengukuran hasil belajar ranah psikomotorik dilakukan menggunakan lembar penilaian aspek psikomotorik siswa. Proses penilaian dilakukan selama proses praktikum berlangsung dengan mengamati keterampilan siswa selama proses pengamatan Protista. Hal-hal yang dinilai meliputi mempersiapkan alat dan bahan, penggunaan mikroskop, proses pengamatan dan pembuatan laporan. Berdasarkan hasil rekapitulasi data hasil belajar ranah psikomotorik, siswa kelas XMIPA1 memperoleh nilai psikomotorik lebih tinggi daripada siswa kelas XMIPA2 dan XMIPA3. Hasil analisis rata-rata nilai psikomotorik siswa kelas XMIPA1 mencapai 86,78 sedangkan di kelas XMIPA2 dan XMIPA3 masingmasing mencapai 82,59 dan 86,37 (Tabel 7). Persentase pencapaian siswa dalam kegiatan praktikum dimulai dari persiapan alat dan bahan sampai pembuatan laporan (Tabel 8). Berdasarkan analisis, ada beberapa aspek yang memiliki persentase rendah. Aspek tersebut diantaranya adalah melakukan pengamatan
47
dengan benar, membuat laporan dan mengkomunikasikan laporan tepat waktu. Sebagian besar siswa tidak membuat laporan dengan lengkap, seperti kurangnya keterangan pada gambar dan beberapa pertanyaan yang belum dijawab dengan tepat. Pada aspek ”membuat laporan akhir praktikum” kelas XMIPA2 mendapatkan persentase terendah masing-masing sebesar 78% sedangkan untuk aspek “mengumpulkan dan mengkomunikasikan laporan tepat waktu, kelas XMIPA1 dan XMIPA2 mendapatkan presentase terendah yaitu masing-masing sebesar 79%. Dilihat dari aspek “kegiatan pengamatan”, kelas XMIPA2 mendapatkan persentase terendah yaitu 64%, kelas XMIPA1 dan XMIPA3 masing-masing mendapatkan persentase sebesar 79% dan 80% (Tabel 7), belum dapat mengamati obyek dengan benar. Selain itu, mereka belum bisa membedakan antara jenis Protista dan kotoran yang terkandung dalam air. Pada saat pelaksanaan praktikum, masih ada siswa yang kesulitan dalam menggunakan mikroskop karena kurangnya intensitas penggunaan mikroskop disertai dengan preparat dipembelajaran sebelumnya. Hal ini yang menyebabkan siswa masih kesulitan dalam melakukan pengamatan. Secara keseluruhan, aspek yang lain menunjukkan persentase yang cukup tinggi diantaranya aspek kesiapan alat dan bahan, menarik kesimpulan dan membuat laporan praktikum. Aspek “kesiapan alat dan bahan” persentase kelas XMIPA1 dan XMIPA2
sebesar 100% dan XMIPA3 sebesar 88%. Aspek
“menarik kesimpulan” persentase kelas XMIPA1 dan XMIPA3 sebesar 89% dan XMIPA3 sebesar 90% (Tabel 7). Berdasarkan Tabel 7, terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah mencapai ketuntasan maksimal (>75). Persentase siswa yang tuntas pada ranah psikomotorik dikelas XMIPA1 sebesar 100%, kelas XMIPA2 sebesar 87,5% dan kelas XMIPA3 sebesar 96,55%. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan praktikum dapat meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik dan siswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Hasil tersebut juga didukung oleh penelitian Yadav et al. (2013) yang menyatakan bahwa pelaksanaan eksperimen dapat membantu memperluas pengalaman siswa dan mengembangkan inisiatif sumber daya dan kerjasama serta meningkatkan pengetahuan dan proses pembelajaran siswa. Berdasarkan analisis data ternyata
48
masih ada siswa yang belum tuntas, Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya selama penilaian aktivitas kegiatan praktikum masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, akibatnya pada saat praktikum tidak bisa melakukan pengamatan dengan benar sehingga mendapatkan skor yang minimal.
3. Kinerja Guru selama proses pembelajaran Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti juga mengamati kinerja guru dalam mengajar. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi. Ketercapaian kinerja guru dalam penelitian ini adalah jika guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Hasil observasi kinerja guru dalam proses pembelajaran pada kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 dengan menggunakan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi menunjukkan hasil yang baik. Beberapa kegiatan yang mendapatkan persentase rendah diantaranya aspek “memberi informasi tentang kegiatan” dengan persentase sebesar 67% dikelas XMIPA2 (Tabel 9). Hal ini disebabkan karena banyaknya jam yang terbuang untuk kelas XMIPA2 sebagai contoh banyaknya tanggal merah dijadwal mata pelajaran biologi kelas XMIPA2. Oleh sebab itu, guru mata pelajaran kesulitan untuk memberikan informasi tentang kegiatan
secara
detail
karena
terbatasnya
waktu
pembelajaran.
Aspek
“menyampaikan tujuan pembelajaran” dikelas XMIPA2 juga mendapatkan persentase rendah yaitu sebesar 67% (Tabel 9). Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sudah sangat baik dan dilaksanakan sesuai RPP. Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan. Guru juga berinteraksi dengan membimbing siswa dalam diskusi maupun kegiatan praktikum, membantu siswa yang mengalami kesulitan baik secara individual maupun kelompok dan berupaya agar suasana kelas lebih menyenangkan. Adapun kekurangan yang ada disebabkan karena keterbatasan waktu untu menyajikan materi pembelajaran karena persiapan pembelajaran dengan menggunakan model
49
pembelajaran TGT berbasis eksplorasi membutuhkan waktu lebih banyak. Hal ini terlihat pada saat siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa. Saat presentasi tidak semua kelompok mempresentasikan hasil pengamatan mereka, sehingga untuk mengatasi hal tersebut, guru hanya menunjuk dua kelompok yang mempresentasikan hasil pengamatannya. Keterlaksanaan pembelajaran merupakan faktor yang penting terutama guru yang berperan sebagai fasilitator. Kemampuan guru dalam mengelola kelas merupakan aspek yang penting karena situasi pembelajaran yang menyenangkan dapat berengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan akhirnya dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Santiboon et al (2012) berpendapat bahwa guru berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar dan dapat membantu siswa untuk mencapai prestasi terbaik dan pengalaman belajar yang bermakna. Guru harus menciptakan suasana positif diantaranya yaitu memiliki hubungan yang baik dengan siswa dan membantu siswa mencapai hasil belajar (Fisher et al, 1997)
4. Tanggapan siswa Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi memperoleh respon yang positif, karena melalui strategi ini siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa mampu berinteraksi dengan temannya melalui diskusi kelompok dan terlibat langsung dengan lingkungan melalui kegiatan eksplorasi baik dalam mencari bahan belajar maupun mencari bahan untuk kegiatan praktikum. Adanya tournament akademik dalam pembelajaran materi Protista menjadikan siswa merasa senang dan semangat mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil angket tanggapan yang tertera pada tabel 9 yaitu pada aspek tanggapan terhadap suasana kelas saat pembelajaran TGT disertai dengan kegiatan eksplorasi dikelas XMIPA menunjukkan presentase sebesar 80%, kelas XMIPA2 sebesar 97% dan kelas XMIPA3 sebesar 97%. Pada lembar tanggapan aspek “menemukan obyek yang diamati”, “membuat laporan dan kesimpulan” dikelas XMIPA1 menunjukkan persentase
50
100% (Tabel 10). Hal ini dapat diartikan bahwa seluruh siswa dikelas XMIPA1 sudah dapat menemukan obyek pada sampel air yang mereka bawa, membuat laporan dan membuat kesimpulan dengan baik. Sementara itu, dua kelas yang lain masih terdapat siswa yang belum bisa melakukan ketiga kegiatan tersebut. Kelas XMIPA2 terdapat 12% dan XMIPA3 terdapat 13% siswa menjawab tidak dapat menemukan obyek (Tabel 10). Siswa yang belum dapat menemukan obyek dengan baik dikarenakan mereka belum bisa menggunakan mikroskop dengan baik. Guru juga menyatakan beberapa siswa yang belum bisa menggunakan mikroskop dengan lancar menyebabkan waktu yang dibutuhkan dalam praktikum lebih lama. Tanggapan dan saran yang diberikan oleh siswa pada aspek ke tujuh sangatlah positif. Sebagian besar siswa menyatakan pembelajaran dengan TGT berbasis eksplorasi membuat bersemangat dalam memperebutkan skor yang tinggi. Selain itu dengan adanya tournament, mereka bisa berdebat dengan teman dari kelompok lain karena memiliki jawaban yang berbeda. Siswa juga memberikan tanggapan positif pada saat melakukan kegiatan eksplorasi, yaitu mencari bahan untuk kegiatan praktikum. Ketertarikan dan tanggapan positif siswa dikarenakan dengan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar siswa menemukan hal-hal menarik yang belum pernah ditemui sebelumnya yaitu berbagai jenis Protista seperti paramecium, amoeba, euglena, spirogyra dan jenis Protista lain secara langsung, sehingga siswa tertarik dalam mempelajari Materi Protista. Selain itu, kegiatan eksplorasi dalam mencari bahan-bahan materi untuk kegiatan presentasi dan pembuatan kartu Alga, paramecium juga disambut positif oleh sebagian siswa. Terlihat direkapitulasi tanggapan siswa pada aspek “suasana kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan alam sekitar”, ketiga kelas memberikan tanggapan positif sebesar 100% dari jumlah keseluruhan siswa (Tabel 10). Hal ini karena baru pertama kali nya mereka mencari bahan materi sendiri. Selain tanggapan positif, tanggapan negatif terhadap kegiatan eksplorasi ini juga muncul pada sebagian siswa. Siswa berpendapat dengan adanya kegiatan eksplorasi, tugas menjadi tambah banyak. Minat siswa yang cukup tinggi dan suasana pembelajaran yang menyenangkan, membuat siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar sehingga
51
pemahaman siswa pada suatu materi menjadi baik. Hal ini didukung oleh pendapat Fraser (2002) bahwa suasana dan lingkungan belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar dan pemahaman siswa. Terbukti di kelas XMIPA1 80% siswa yang menyatakan paham tentang materi Protista dengan penerapan strategi pembelajaran tersebut. Selain itu kelas di kelas XMIPA2 menunjukkan persentase sebesar 62,5% dan di kelas XMIPA3 menunjukkan persentase sebesar 79% (Tabel 10). Perbedaan kepahaman di ketiga kelas tersebut, disebabkan karena penyesuaian masing-masing siswa dalam menerima strategi pembelajaran yang baru berbeda-beda.
5. Tanggapan Guru Hasil analisis tanggapan guru mengenai penerapan model pembelajan TGT berbasis eksplorasi menunjukkan dapat memotivasi siswa untuk belajar sesuai materi yang diterimanya, dapat dilihat dalam tabel 10. Kelebihan
yang
ditemukan
selama
proses
pembelajaran
dengan
menerapkan model pembelajaran TGT disertai dengan kegiatan eksplorasi adalah siswa lebih aktif dalam membangun pemahaman dari berbagai media dan dengan pengalaman yang didapatkan dari kegiatan mengeksplor sumber belajar. Kekurangan model ini adalah diperlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan proses kegiatan dan dalam pembuatan laporan, sebaiknya selain laporan kelompok juga terdapat laporan individu yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa secara keseluruhan. Jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya, terdapat peningkatan kualitas pembelajaran setelah menerapkan pembelajaran berbasis eksplorasi dengan TGT. Kualitas pembelajaran meliputi sikap siswa, yang sebelumnya cuek dan tidak peduli dengan pelajaran menjadi cukup aktif dalam pembelajaran. Selain sikap, nilai hasil belajar pada tiap kelas mengalami peningkatan juga.
52
53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) berbasis Eksplorasi efektif diterapkan pada pembelajaran materi Protista di SMA 1 Tengaran. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata ketuntasan klasikal hasil belajar dari ketiga kelas yaitu XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 yaitu sebesar 84%, sementara untuk aktivitas selama proses pembelajaran ≥85% siswa memiliki aktivitas tinggi dan sangat tinggi.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ada beberapa saran yang dapat diajukan oleh penulis antara lain : 1. Pembelajaran TGT berbasis eksplorasi dapat dijadikan
sebagai salah satu
alternatif pembelajaran yang dapat mengoptimalkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dalam penemuan konsep sendiri dan dapat diterapkan pada materi biologi lain yang berkaitan dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar. 2. Perlu adanya manajemen waktu yang tepat sehingga pada saat pemahaman materi serta kegiatan pembelajaran yang lain dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
54
DAFTAR PUSTAKA Ali. M, S. 2006. Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: Grafindo Akgul E. M. 2006. Teaching Science In An Inquiry – Based Learning Environment:What it Means for Pre-service Elementary Science Teachers. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education. Volume 2, Number 1 Amien M. 1998. Buku Pedoman Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Pendidikan IPA Umum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Anni CT, Rifa‟i A, E. Purwanto & D. Purnomo. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES PRESS. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta B. J. Fraser. 2002. Learning Environments Research : Yesterday, Today and Tomorrow In educational Learning Environments, Singapore : World Scientific Publishing. pp.49-72 Brickman P, Gormally C, Armstrong N & Hallar B. 2009. Effect of Inquiry – Based Learning on Student‟s Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. Volume. 3, Number 2 BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model Silabus SMA/MA. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Byers C. 2007. Playing to Learn : Game- Driven Comprehension of Complex Content. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. Volume 19, Number 1, 33-42 Campbell, N. A, Reece J. B, Urry L. A, Cain M. L, Walseman S. A, Minorsky P. V & Jackson R. B . 2002. Biologi Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga Crawford A, B. 2000. Embracing The Essence of Inquiry : New Roles for Science. Journal of Research in Science Teaching, Vol. 37, No. 9 Darsono, M. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang.
55
D Fisher, T. Richards & B. Faser. 1999. Assessing teacherstudent interpersonal relationships in science. Australian Science Teachers Journal, 42. pp. 2833 Gregory S. C. 2012. Looking Into Issues of Rewards and Punishment In Student. International Journal of Research Studies In Psychology. Vol. 1, No. 2, 29-38 Hamalik, O. 2003. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo Handayani, F. 2010. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi. Jurnal Penelitian Kependidikan. Tahun 20, Nomor 2 Haryono. Efektifitas Keterampilan Proses dan Ekspositori Dalam Pembelajaran Sains Ditinjau Dari Cara Berfikir Siswa. Dalam : Wiyanto & Subyantoro (Eds). 2007. UNNES Menjawab Tantangan Zaman (Kumpulan Ringkasan Disertasi). Semarang : UNNES PRESS ________ 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar Vol.7, No.1, 1-13 Hodson, D. 1999. Building a Case for a Sociocultural and Inquiry – Oriented View of Science Education. Journal of Science Education and Technology. Vol. 8, No.3 Hyungsung P. 2012. Relationship Between Motivation and Student‟s Activity On Educational game. International Journal of Grid and Distributed Computing. Vol. 5, No. 3 Ibrahim HM, F Rachmadiarti, M Nur & Ismoyo. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Pusat Sains dan Matematika Sekolah Program Pasca Sarjana Unesa Surabaya : Penerbit University Press Isnaeni, N. 2008. Pembelajaran Sistem Pernapasan Berbasis Eksplorasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Siswa di SMA Institut Indonesia Semarang (Skripsi). Semarang : FMIPA UNNES I-Chao. L. 2010. The effect of Learning Motivation, Total Quality, Teaching and Peer-Assisted Learning on Study Achievement: Empirical Analysis from Vocational Universities or Colleges‟ students in Taiwan. The Journal of Human Resource and Adult Learning. Vol. 6, No. 2
56
Maher, A. 2004. Learning Outcome in Higher Education : Implications For Curriculum Design and Student Learning. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education. Volume 3, Nomor 2 Mulyasa E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Muslich M . 2007. KTSP Dasar Pemahaman Dan Pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara Nasution, S. 2003. Berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Poerwadarminta, WJS. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Pribadi, B. A. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat Prokop P, Prokop M & Tunnicliffe S.D. 2007. Is Biology boring? Student Attitudes Toward Biology. Attitudes Towards Biology. Volume 42, Number 1 Rudyatmi E & A. Rusilowati. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Semarang : Universitas Negeri Semarang Ridlo, S. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang : FMIPA UNNES Santiboon T, Chumpolkulwong S, Yabosdee P & Klinkaewnarong J. 2012. Assessing Science Students‟ Perceptions in Learning Activities Achievements in Physics Laboratory Classrooms in Udon Thani Rajabhat University. International Journal of Innovation, Management and Technology. Vol. 3 No. 2 Saptono, S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES Slavin RE. 2008. Cooperavite Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung Nusamedia __________ 1996. Research on Cooperative Learning and Achievement : What We Know, What We Need to Know. Contemporary Educational Psychology 2, 43-69. Article No. 0004 Smith. P.L & Ragan. T.L. 2003. Instructional Design. Upper Saddle River, NJ. Merril Prentice Hall Inc.
57
Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers Sudjana, N. 1998. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Alegensindo Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sutarto, Rochintaniawati D & Hamdiyati Y .2008. Constructivist Aproach In Cooperative Learning TTo Study Classification Of Arthropod. International Conference On Lesson Study. Faculty of Mathematics and Science Education, Indonesia University of Education Taraban R, Box C, Myers R, Pollard R & Bowen. W. C. 2007. Effects of Active Learning Experiences On Achievement, Attitudes and Behaviors In School Biology. Journal of Research In Science Teaching. Vol. 44, No. 7, 960-979 Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher. Uno B Hamzah & K Masri. 2010. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara Usman, Uzer Moh. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Karya Rosda. Van Wyk M M. 2012. Teacher Efficacy : The Use of Cooperative Learning Techniques in Economics Education in Free State Secondary Schools. Journal of Social Science 26 (3) : 183-193 _______________2011. The Effect of Teams Games Tournamens on Achievement, Retention and Attitudes of Economics Education Students. Journal of Social Science 26 (3) : 183-193 Wallace S.C, Tsoi Yin M, Calkin J & Darley M. 2002. Learning from InquiryBased Laboratories in Nonmajor Biology: An Interpretive Study of the Relationships among Inquiry Experience, Epistemologies, and Conceptual Growth. Journal of Research In Science Teaching. Volume 40, Nomor 10 Wragg, E.C. 1996. Pengelolaan Kelas. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia
58
Yadav B and Shri K M. 2013. A study of the Impact of Laboratory Approach On Achievement and Process Skills In Science Among Is Standard Students. International Journal of Scientific and Research Publications. Volume 3, Issue 1
59
LAMPIRAN
60
Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SEKOLAH : SMA 1 Tengaran MATA PELAJARAN : Biologi KELAS/SEMESTER : X(Sepuluh)/ 1 (satu) STANDAR KOMPETENSI : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
2.3 1. Ciri-ciri Menyajikan umum Protista ciri-ciri umum mirip hewan, filum dalam tumbuhan dan Kingdom jamur Protista dan 2. Peranan peranannya Protista dalam dalam kehidupan kehidupan
Kegiatan Pembelajaran 1. Melakukan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Team Games Tournament berbasis eksplorasi, Selanjutnya siswa akan mencari sumber dan bahan untuk kegiatan pengamatan, referensi untuk laporan praktikum dan bahan untuk melakukan diskusi dan presentasi.
Indikator Teknik Kognitif : 1. Siswa mampu menjelaskan ciriciri umum Protista 2. Siswa mampu mengidentifikasi Protista berdasarkan ciriciri morfologinya 3. Siswa mampu mendeskripsikan organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung
Tes digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa tentang kingdom Protista
Penilaian Alokasi Sumber Belajar Waktu Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Soal pilihan Amoeba termasuk 2X45 1. Sumber belajar: ganda menit - Lingkungan Rhizopoda yang alat sekitar sekolah geraknya berupa …. - Slide Power Point - LKS dibuat a. Flagella peneliti b. Silia - Campbell, NA dkk. 2002. Biologi c. Pseudopodia Jilid 1 d. Bulu cambuk - Glencoe. B iology (McGraw, e. Vakuola 2008) 2. Alat dan Bahan : - Mikroskop - Gelas obyek - Air yang diambil dari berbagai tempat
61
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 2. Mengamati jenis Protista mirip hewan dengan menggunakan mikroskop 3. Menggambar Protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan . 4. Mendeskripsikan dan mengelompokkan Protista mirip hewan berdasarkan ciri yang diamati 5. Melakukan kajian literature tentang Protista mirip hewan, tunmbuhan dan jamur 6. Membuat kartu Alga dan kartu paramecium
Indikator Teknik 4. Siswa mampu membedakan organisme Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip jamur berdasarkan pengamatan dan studi literatur 5. Siswa mampu mengidentifikasi Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia Afektif: Perilaku jujur, berani, percaya diri, disiplin, kerja sama, kreatif, dan toleransi
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Instrumen
Alokasi Waktu 2x45 menit
Skala Psikologi digunakan untuk mengukur aspek afektif siswa (jujur, berani,, percaya diri, disiplin, kerja sama, kreatif, dan toleransi
62
Lembar observasi aktivitas siswa di dalam kelas
Terlampir 2x45 menit
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Teknik Psikomotorik : Mampu menemukan obyek pengamatan, Mampu membuat laporan hasil pengamatan yang sesuai dengan hasil eksplorasi dan diskusi kelompok
Tes unjuk kerja digunakan untuk menilai ketrampilan siswa menggunakan mikroskop, menyiapkan bahan dan menyusun laporan hasil pengamatan berdasarkan hasil eksplorasi dan diskusi kelompok
Penilaian Bentuk Instrumen Lembar aktivitas psikomotorik
Contoh Instrumen Terlampir
Alokasi Waktu
Tengaran 23 Oktober 2013 Mengetahui, Guru Biologi,
Kepala Sekolah,
Peneliti
Umi Mardewi, S. Pd
Drs. Maikal Soedijarto
Ema Evirianti
NIP. 197006071997022002
NIP. 196301211988031008
NIM. 4401407038
63
Sumber Belajar
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA 1 Tengaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/1 Materi Pokok : Protista Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Standar Kompetensi 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup B. Kompetensi Dasar 2.3. Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam Kingdom Protista, dan peranannya dalam kehidupan C. Indikator 1. Kognitif: a. Proses 1) Menjelaskan ciri-ciri umum Protista 2) Mengidentifikasi Protista berdasarkan ciri-ciri morfologinya 3) Mendeskripsikan organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung 4) Membedakan organisme Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip jamur 5) Mengidentifikasi Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia b. Produk - Membuat kartu Paramecium dan kartu Alga 2. Psikomotorik - Dapat membuat kartu Paramecium dan kartu Alga sebagai hasil dari proses eksplorasi 3. Afektif - Perilaku disiplin, kerja sama, kreatif, toleransi, berani dan percaya diri
64
D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a. Proses Siswa mampu : 1) Menjelaskan ciri-ciri umum Protista 2) Mengidentikasi Protista berdasarkan ciri-ciri morfologinya 3)Mendeskripsikan organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung 4) Membedakan organisme Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip hewan 5) Mengidentifikasi Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia b. Produk Setelah siswa mempelajari tentang ciri-ciri umum Protista dan mendeskripsikan Protista berdasarkan ciri-ciri morfologinya, siswa mampu membuat kartu Paramecium dan kartu Alga. Kartu Paramecium digunakan sebagai gambar pembanding sewaktu melaksanakan Praktikum sedangkan kartu Alga digunakan sebagai gambar pembanding sewaktu siswa mengerjakan Lembar Diskusi Siswa dimana untuk tugas membuat kartu Alga diberikan pada pertemuan sebelumnya. 2. Afektif Perilaku disiplin, kerja sama, kreatif, toleransi, berani dan percaya diri E. Materi Pembelajaran 1. Ciri-ciri umum Protista Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler atau multiseluler. Sel eukariotik mempunyai nukleus dan membran batas organel seperti mitokondria dan aparatus golgi, dimana kedua organel tersebut terdapat dalam sitoplasma. Sebagian memiliki sifat aerob karena memiliki mitokondria untuk respirasi selulernya. Beberapa Protista tidak memiliki mitokondria karena mengandung bakteri yang bersimbiosis untuk melakukan respirasi seluler, Protista tersebut dapat hidup di lingkungan yang anaerob. Beberapa Protista ada yang fotoautrotof dengan kloroplas sebagai organel untuk melakukan fotosintesis. Ada Protista yang heterotrof yaitu Protista yang menyerap molekul organik atau menelan partikel
65
makanan yang lebih. Terdapat pula Protista yang dapat melakukan fotosintesis dan nutrisi heterotrof, misalnya Euglena. Reproduksi dan siklus hidup Protista sangat bervariasi yaitu secara aseksual dengan membelah diri dan seksual dengan penyatuan dua gamet. Klasifikasi kingdom Protista dibagi menjadi 3 berdasarkan morfologi dan daur hidupnya yaitu Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip jamur. Protista mirip hewan dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat geraknya Protista mirip hewan dibagi menjadi 4 kelas yaitu : Kelas Sarcodina, Ciliata, Flagellata dan Sporozoa. Berdasarkan pigmennya Protista mirip tumbuhan dibagi menjadi 6 divisi yaitu :Pyrrhophyta, Euglenophyta, Chrysophyta, Rhodophyta, Phaeophyta, dan Chlorophyta. Sedangkan Protista mirip jamur berdasakan tipe mitosis nya dibagi menjadi 2 yaitu : Mycomycota dan Oomycota 2. Ciri-ciri Protista mirip hewan dan Protista mirip tumbuhan a. Protista mirip hewan memiliki ciri-ciri : - Uniseluler - Heterotrof - Mempunyai alat gerak bervariasi : flagellum, silia, pseudopodia - Struktur tubuh : membran sel, mitokondria, ribosom, lisosom, nucleus, vakuola kontraktil, vakuola makanan, kloroplas (hanya dimiliki oleh Flagelata) - Reproduksi asexsual : pembelahan biner, reproduksi sexual : Penyatuan 2 gamet yang berbeda atau dengan konjugasi (penyatuan 2 inti sel vegetatif) b. Protista mirip tumbuhan memiliki ciri-ciri : - Soliter dan berkoloni - Unisel - Sel bersifat eukariotik, berklorofil sehingga bersifat autotrof - Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati sehingga termasuk tumbuhan talus - Hidup ditempat basah, diperairan tawar, dan di laut yang masih ditembus cahaya matahari F. Metode Pembelajaran 1. Model
: Team Games Tournament (TGT)
2. Metode : Pembelajaran berbasis eksplorasi
66
G. Langkah-langkah pembelajaran Pertemuan pertama (2x45 menit) Kegiatan belajar mengajar : Tahapan
Kegiatan
Guru Kegiatan awal 1. Guru memasuki kelas tepat (5 menit) waktu dan mengucapkan salam dan meminta siswa untuk berdoa terlebih dahulu 2. Guru menggali pengetahuan awal siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Siswa 1.Siswa masuk kelas, duduk secara tertib, menjawab salam guru serta berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas 2.Siswa mendengarkan dengan seksama penyampaian dari guru
Kegiatan Inti 1. Eksplorasi (80 menit) Mengaitkan materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan motivasi dan apersepsi : “Apakah kalian pernah melihat tumpukan jerami yang terendam air?Organisme apa sajakah yang terdapat didalamnya? Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk bergabung dengan kelompok yang sudah dibentuk untuk memulai presentasi kelas. a. Tahap penyajian kelas Guru memberikan instruksi kepada siswa agar mempersiapkan diri untuk mempresentasikan tentang materi yang akan dipelajari. Guru memberikan semacam undian untuk menentukan kelompok mana yang akan presentasi
Memberi respon jawaban atas pertanyaan yang disampaian guru
67
Mengikuti instruksi guru untuk bergabung dengan teman sekelompok
Mengikuti instruksi guru untuk mempersiapkan presentasi 2 (dua) kelompok maju untuk presentasi tentang materi Protista (Ciri-ciri umum, Protista mirip hewan dan Protista mirip tumbuhan) Kelompok yang tidak mendapatkan undian menyimak dengan seksama.
Tahapan
Kegiatan Guru Siswa Setelah siswa presentasi bahan b. Belajar dalam kelompok Guru membagikan Lembar ajar, siswa mengikuti instruksi Diskusi Siswa dan guru untuk mengerjakan dan menginstruksikan kepada siswa mendiskusikan LDS yang telah untuk dikerjakan serta dibagi didiskusikan secara kerja tim Siswa mengikuti instruksi guru Guru menginstruksikan untuk untuk saling kerja tim dan saling membetulkan setiap membetulkan kekliruan apabila kekeliruan atau miskonsepsi teman sesama tim membuat apabila teman sesame tim kekeliruan. membuat kesalahan dalam mengerjakan diskusi 2. Elaborasi a. Games Tournament Setelah proses diskusi kelompok selesai, guru menginstruksikan agar kelompok-kelompok segera menempatkan di meja turnamen Dalam permaianan ini siswa yang bersaing merupakan Mengikuti instruksi guru untuk wakil dari kelompoknya menempatkan diri di meja Guru menjelaskan bahwa turnamen yang telah disediakan setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya dan masing– masing ditempatkan dalam meja–meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama Guru menentukan nomor urut siswa dan menempatkan siswa pada meja turnamen dan setiap meja terdapat 1 lembar permainan, 1 lembar jawaban, 1 kotak nomor soal dan 1 lembar skor permaianan Sebelum dimulai games tournament guru memberikan penjelasan aturan permaianannya (aturan permainan terlampir)
68
Tahapan
Kegiatan penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Siswa Guru menginstruksikan untuk Siswa memulai games memulai games tournament tournament dengan dan membimbimbing siswa bimbingan guru dalam pelaksanaan turnamen. d. Penghargaan Kelompok (team recognition) Guru menginstruksikan untuk Siswa mengumpulkan lembar mengumpulkan lembar skor skor permainan kepada guru permainan dan nantinya skor tersebut akan dikumpulkan terlebih dahulu sampai pelaksanaan games tournament terakhir. Setelah itu akan dihitung rerata skor kelompok. Pemilihan rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut 3. Konfirmasi Guru memberikan penguatan materi tentang materi yang Siswa memperhatikan baru didiskusikan dan dengan seksama penguatan diturnamen kan. materi yang diberikan oleh Guru memberikan guru kesempatan kepada siswa Siswa menanyakan hal yang untuk menanyakan hal yang belum jelas belum jelas Guru membantu siswa dalam Siswa membuat kesimpulan menyimpulkan materi yang dengan dibimbing guru baru saja dipelajari Guru menugaskan kepada Siswa mencatat tugas yang siswa untuk membuat kartu diberikan guru Paramecium dan menjelaskan Siswa berkumpul dengan bahwa tugas tersebut akan anggota kelompok untuk digunakan sebagai gambar penyiapan alat dan bahan pembanding pada kegiatan yang akan digunakan untuk berikutnya praktikum yang sudah dirancang oleh mereka dan telah diacc oleh guru
69
Tahapan
Kegiatan Guru Siswa Guru mengingatkan kegiatan penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum yang sudah dirancang siswa dan disetujui oleh guru untuk pertemuan berikutnya Guru menutup kegiatan Siswa berdoa dan menjawab pembelajaran dengan doa dan salam dari guru salam.
H. Sumber belajar 1. Campbell, NA dkk. 2002. Biologi Jilid 1 2. Lembar diskusi yang dibuat peneliti 3. Kartu Alga yang dibuat siswa sebagai hasil eksplorasi I. Penilaian 1. Penilaian Afektif
: keterampilan, keaktifan dan penampilan siswa
dalam melakukan presentasi materi dan games turnament 2. Penilaian Kognitif
: Penilaian LDS dan games turnament
3. Penilaian Psikomotorik
: Pembuatan Kartu Protista dan Kartu Alga
J. Bentuk Instrumen 1. Lembar Diskusi Siswa 2. Rublik penilaian pelaksanaan TGT 3. Rublik penilaian afektif (pelaksanaan diskusi dan presentasi) 4 Rublik penilaian psikomotorik (penilaian proyek) Tengaran, Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Umi Mardewi
Ema Evirianti
NIP. 197006071997022002
NIM. 4401407038
70
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMA 1 Tengaran
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
: Protista
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
A. Standar Kompetensi 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup B. Kompetensi Dasar 2.3.Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam Kingdom Protista, dan peranannya dalam kehidupan C. Indikator 1. Kognitif: a. Proses 1) Menjelaskan ciri-ciri umum Protista 2) Mendeskripsikan Protista berdasarkan ciri-ciri morfologinya 3)Mengidentifikasi organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung 4) Membedakan organisme Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip jamur 5) Mengidentifikasi Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia b. Produk Membuat laporan sementara hasil pengamatan langsung Protista mirip hewan 2. Psikomotorik 1) Mampu membuat laporan Protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan langsung 2) Mampu menemukan obyek pengamatan 3. Afektif
71
- Perilaku disiplin, kerja sama, tanggung jawab, kreatif, toleransi, berani dan percaya diri D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a. Proses Siswa mampu : 1) Menjelaskan ciri-ciri umum Protista 2) Mengidentifikasi Protista berdasarkan ciri-ciri morfologinya 3)Mendesripsikan organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung 4)Membedakan organisme Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip jamur 5) Mengidentifikasi Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia b. Psikomotorik setelah siswa mengidentifikasi Protista mirip hewan berdasarkan ciri-ciri morfologinya, siswa mampu menemukan obyek pengamatan dan membuat laporan hasil pengamatan. c. Produk Setelah siswa mempelajari tentang ciri-ciri umum Protista dan mendeskripsikan Protista berdasarkan ciri-ciri morfologinya, siswa mampu membuat kartu Paramecium. Kartu Paramecium digunakan sebagai gambar pembanding sewaktu melaksanakan Praktikum 2. Afektif Perilaku disiplin, kerja sama, kreatif, toleransi, berani dan percaya diri E. Materi pembelajaran 1.) Protista mirip jamur Protista mirip jamur contohnya Myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota (jamur air). Keduanya memilki struktur tubuh dan cara reproduksi yang berbeda dari jamur sejati sehingga terpisah dari Kingdom Fungi. a. Myxomycota
72
Organisme ini umumnya berpigmen terang, kuning atau oranye, semuanya heterotrofik. Dalam siklus hidupnya organism ini dapat berupa plasmodium (masa ameboid berupa materi protoplasma tanpa dinding dan berinti banyak). b. Oomycota Organisme ini terdiri dari benang-benang hifa yang tidak bersekat (senositik) sehingga memiliki banyak inti, dan dinding selnya terdiri dari selulosa. Semuanya bersifat heterotrofik, baik parasit maupun saprofit. Reproduksi aseksualnya dengan membentuk zoospore. Reproduksi seksual dengan fertilisasi membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. F. Metode Pembelajaran 1. Model
: Team Games Tournament (TGT)
2. Metode : Pembelajaran berbasis eksplorasi (praktikum) G. Langkah-langkah pembelajaran Pertemuan kedua (2x45 menit) Kegiatan belajar mengajar : Tahapan Kegiatan awal (5 menit)
Kegiatan Inti (80 menit)
Kegiatan Guru Siswa 1. Guru memasuki kelas tepat 1. Siswa masuk kelas, duduk waktu dan mengucapkan salam secara tertib, menjawab salam dan meminta siswa untuk berdoa guru serta berdoa dengan terlebih dahulu dipimpin oleh ketua kelas 2. Guru menggali pengetahuan 2. Siswa mendengarkan awal siswa dengan seksama penyampaian 3. Guru menyampaikan tujuan dari guru pembelajaran yang akan dicapai Memberi respon jawaban atas 1. Eksplorasi Mengaitkan materi yang pertanyaan yang disampaian berhubungan dengan guru kehidupan sehari-hari dan memberikan motivasi dan apersepsi : “Apakah kalian pernah melihat roti berjamur?Apakah kalian bisa memberikan contoh Protista mirip jamur?” Guru memberikan instruksi Mengikuti instruksi guru kepada siswa untuk bergabung untuk bergabung dengan dengan kelompok yang sudah teman sekelompok dibentuk untuk memulai
73
presentasi kelas Tahapan
Kegiatan Guru Siswa a. Tahap penyajian kelas Guru memberikan instruksi kepada siswa agar mempersiapkan diri untuk mempresentasikan tentang materi yang akan dipelajari. Guru memberikan semacam undian untuk menentukan kelompok mana yang akan presentasi b. Belajar dalam kelompok Guru membagikan Lembar Setelah siswa presentasi Diskusi Siswa dan bahan ajar, siswa mengikuti menginstruksikan kepada instruksi guru untuk siswa untuk dikerjakan serta mengerjakan dan didiskusikan secara kerja tim mendiskusikan LDS yang Guru menginstruksikan untuk telah dibagi saling membetulkan setiap Siswa mengikuti instruksi kekeliruan atau miskonsepsi guru untuk saling kerja tim apabila teman sesama tim dan membetulkan kekliruan membuat kesalahan dalam apabila teman sesama tim mengerjakan diskusi membuat kekeliruan. 2. Elaborasi c. Games Tournament Setelah proses diskusi kelompok selesai, guru Siswa memulai games menginstruksikan agar tournament dengan kelompok-kelompok segera bimbingan guru menempatkan di meja turnamen dan melaksanakan games turnament d. Penghargaan Kelompok (team recognition) Guru memberikan instruksi Masing-masing tim agar mengumpulkan lembar mngumpulkan lembar skor permainan permainan mereka. Setelah pelaksanaan pesentasi, diskusi dan games turnament selesai, guru memberikan instruksi kepada siswa umntuk menyiapkan diri dalam praktikum yang akan diadakan hari itu juga.
74
Tahapan
Kegiatan Guru
Siswa Setelah pelaksanaan Siswa menyiapkan diri pesentasi, diskusi dan games untuk pelaksanaan turnament selesai, guru praktikum memberikan instruksi kepada siswa umntuk menyiapkan diri dalam praktikum yang akan diadakan hari itu juga. Guru mengecek kesiapan alat dan bahan yang telah Siswa mengecek juga disiapkan oleh siswa dari jauh sebelum alat dan bahan hari, sampai sampel air yang dicek oleh guru mereka peroleh dari hasil eksplorasi di lingkungan sekitar sekolah Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan mereka lakukan yaitu mengamati, menemukan dan menganalisis jenis Protista yang ditemukan dengan bahan yang telah dibawa. Guru memberikan sekilas pengantar materi yang akan dipraktikumkan Guru memberikan instruksi untuk mngeluarkan kartu Paramecium yang digunakan untuk gambar pembanding dan lembar rancangan eksperimen yang sudah dirancang oleh mereka sendiri Mengingatkan kembali untuk membaca terlebih dahulu prosedur kerja praktikum Membimbing siswa dalam melakukan praktikum Guru menginstruksikan kepada siswa untuk dengan berlomba-lomba dalam Menyimak seksama penjelasan dari menemukan jenis Protista guru yang terdapat dalam sampel air dan kelompok tercepat akan mendapatkan point TGT
75
(termasuk dalam permainan TGT) Siswa mengeluarkan kartu paramecium dan lembar rancangan eksperimen
Tahapan
Kegiatan Guru
Siswa
3. Konfirmasi Guru meminta siswa untuk membersihkan alat dan bahan setelah praktikum dan menginstuksikan untuk mengumpulkan hasil laporan sementara untuk ditanda tangani oleh guru. Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang mereka tanyakan dari presentasi, diskusi, games turnamen sampai kegiatan praktikum Memberikan tugas untuk Kegiatan membuat laporan hasil akhir praktikum dengan (5 menit) dilengkapi referensi jurnal dari internet Guru meminta siswa untuk menyiapkan presentasi hasil praktikum secara berkelompok Guru meminta siswa untuk belajar tentang materi Protista untu persiapan tes evaluasi Menutup pelajaran dengan mengucap salam H. Sumber belajar 1. Laboratorium Biologi 2. Lingkungan sekolah 3. Campbell, NA dkk. 2002. Biologi Jilid 1
76
Siswa setelah selesai praktikum membersihkan alat dan bahan dan mengumpulkan hasil laporan semenatara kepada guru
Siswa menanggapi pertanyaan guru. Membuat tugas laporan hasil praktikum Menyiapkan presentasi hasil praktikum Siswa menyiapkan diri umtuk tes evaluasi Siswa berdoa dan mengucapkan salam
4. LDS dan LKS yang dibuat peneliti 5. Rancangan penelitian yang dibuat siswa 6. Kartu Paramecium yang dibuat siswa sebagai hasil eksplorasi I. Penilaian 1. Penilaian Afektif
: keterampilan, keaktifan dan penampilan siswa dalam
melakukan presentasi materi dan games turnament 2. Penilaian Kognitif : Penilaian LDS dan games turnament 3. Penilaian Psikomotorik
:
keterampilan dan keaktifan siswa dalam
melakukan pengamatan dan laporan hasil praktikum,
pembuatan
Kartu
Paramecium J. Bentuk Instrumen 1. Lembar Diskusi Siswa 2. Rublik penilaian pelaksanaan TGT 3. Rublik penilaian afektif (pelaksanaan diskusi dan presentasi) 4 Rublik penilaian psikomotorik (penilaian proyek)
Tengaran, Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Umi Mardewi
Ema Evirianti
NIP. 197006071997022002
NIM. 4401407038
77
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMA 1 Tengaran
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
: Protista
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
A. Standar Kompetensi 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup B. Kompetensi Dasar 2.3.Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam Kingdom Protista, dan peranannya dalam kehidupan C. Indikator 1. Kognitif: a. Proses 1) Menjelaskan ciri-ciri umum Protista 2) Mendeskripsikan Protista berdasarkan ciri-ciri morfologinya 3)Mengidentifikasi organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung 4) Membedakan organisme Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip jamur 5) Mengidentifikasi Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia b. Produk Membuat laporan hasil pengamatan dan mempresentasikan hasil
78
2. Psikomotorik 1) Mampu membuat laporan Protista mirip hewan berdasarkan hasil pengamatan langsung 3. Afektif - Perilaku disiplin, kerja sama, tanggung jawab, kreatif, toleransi, berani dan percaya diri D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a. Proses Siswa mampu : 1) Menjelaskan ciri-ciri umum Protista 2) Mengidentifikasi Protista berdasarkan cirri-ciri morfologinya 3)Mendesripsikan organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung 4)Membedakan organisme Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip jamur 5) Mengidentifikasi Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia b. Psikomotorik setelah siswa mengidentifikasi Protista mirip hewan berdasarkan ciri-ciri morfologinya, siswa mampu menemukan obyek pengamatan dan membuat laporan hasil pengamatan. 2. Afektif Perilaku disiplin, kerja sama, kreatif, toleransi, berani dan percaya diri E. Materi Pembelajaran Pada pertemuan ketiga akan dilakukan presentasi hasil praktikum yang telah dilaksnakan pada pertemuan sebelumnya, pelaksanaan TGT, dan tes evaluasi. F. Metode pembelajaran 1. Model
: Team Games Tournament (TGT)
2. Metode
: Pembelajaran berbasiss eksplorasi (presentasi)
G. Langkah-langkah pembelajaran
79
Pertemuan ketiga (2 x 45 menit) Kegiatan Belajar Mengajar :
Tahapan
Kegiatan
Guru Siswa Guru memasuki kelas tepat waktu Siswa masuk kelas, duduk dan mengucapkan salam dan secara tertib, menjawab meminta siswa untuk berdoa terlebih salam guru serta berdoa dahulu. dengan dipimpin oleh Guru menyampaikan tujuan ketua kelas pembelajaran yang akan dicapai Siswa mendengarkan dengan seksama penyampaian dari guru Kegiatan Inti 1. Eksplorasi (80 menit) Mengaitkan materi yang Memberi respon jawaban berhubungan dengan kehidupan atas pertanyaan yang sehari-hari dan memberikan disampaian guru motivasi dan apersepsi : “Apa saja yang kalian temukan pada saat praktikum kemarin?” Guru mengintruksikan agar bergabung dengan kelompok yang sudah terbentuk kemarin Siswa menyimak dan Guru meminta siswa untuk mengikuti instruksi dari menyiapkan diri untuk guru mempresentasikan hasil praktikum beserta dengan laporan yang telah Siswa menyiapkan diri dibuat. dengan teman sekelompok untuk mempresentasikan hasil praktikum
Kegiatan awal (5 menit)
2. Elaborasi Mengundi kelompok yang akan Kelompok hasil maju mempresentasikan hasil pengundian maju untuk praktikum mempresentasikan hasil Guru memberikan kesempatan praktikum kepada siswa untuk bertanya kepada Siswa bertanya kepada kelompok yang maju presentasi kelompok yang maju Guru memberikan umpan balik dari hasil diskusi presentasi dan menjelaskan pertanyaan yang belum terjawab Mendengarkan dan menulis jawaban yang disampaikan oleh guru
80
Games Tournament Setelah presentasi kelas selesai, Siswa kembali ke meja guru menginstruksikan agar turnamen untuk kelompok-kelompok segera pelaksanaan games menempatkan di meja turnamen dan turnamen dan memulai melaksanakan games tournament kembali turnamen Tahapan
Kegiatan Guru Siswa Penghargaan Kelompok (team recognition) Guru memberikan instruksi Siswa mengumpulkan lembar agar mengumpulkan lembar skor permainan skor permainan Setelah lembar skor dari tiga Siswa membantu guru dalam kali pelaksanaan turnamen menghitung rerata skor terkumpul,maka akan kelompok diakumulasikan Guru dengan dibantu siswa menghitung rerata skor kelompok, yaitu dengan memilih rerata skor kelompok Dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh masingmasing kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Guru memberikan penghargaan pada kelompok Kelompok tournamen yang memiliki skor tertinggi akan yang memperoleh skor mendapatkan penghargaan tertinggi dalam pelaksanaan Tournamen 3. Konfirmasi Guru meminta siswa untuk Siswa kembali ke tempat kembali ke tempat duduk duduk masing-masing dan masing-masing untuk menyiapkan diri untuk tes persiapan mereka evaluasi evaluasi akhir bab Protista Guru membagikan soal Siswa mengerjakan tes evaluasi evaluasi mengambil lembar Setelah waktu mengerjakan Kegiatan Akhir Guru jawaban siswa setelah waktu soal evaluasi selesai, siswa (5 menit) mengerjakan soal evaluasi menyerahkan lembar jawab selesai kepada guru Guru menutup kegiatan Siswa berdoa dan
81
pembelajaran dengan doa dan salam
mengucapkan salam kepada guru
H. Sumber belajar 1. Campbell biology. 9th edition 2. LDS dan LKS yang dibuat peneliti 3. Laporan hasil praktikum dan slide presentasi yang dibuat siswa I. Penilaian 1. Penilaian Afektif
: keterampilan, keaktifan dan penampilan siswa dalam
melakukan presentasi materi dan games turnament 2. Penilaian Kognitif : Penilaian games turnament 3. Penilaian Psikomotorik
:
kecermatan dalam menyusun laporan hasil
praktikum J. Bentuk Instrumen 1. Lembar Diskusi Siswa 2. Rublik penilaian pelaksanaan TGT 3. Rublik penilaian afektif (pelaksanaan diskusi dan presentasi) 4 Rublik penilaian psikomotorik (penilaian proyek)
Tengaran, Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Umi Mardewi
Ema Evirianti
NIP. 197006071997022002
NIM. 4401407038
82
2013
83
Lampiran 3
Satuan pendidikan Tahun pendidikan Mata pelajaran Standar Kompetensi
KISI-KISI SOAL EVALUASI : SMA 1 Tengaran : 2013/2014 : Biologi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
Kompetensi Materi Dasar 2.3. 1. Ciri-ciri
Indikator
C1 1. Menjelaskan
Menyajikan
umum Protista
ciri-ciri umum
ciri-ciri
mirip hewan,
Protista
umum filum
tumbuhan dan
dalam
jamur
mengidentifikasi
kingdom
2. Peranan
Protista
Protista dan
Protista dalam
berdasarkan ciri-
perannya
kehidupan
ciri morfologinya
bagi kehidupan
Kunci jawaban
2. Siswa mampu
C2
Jumlah soal Waktu Bentuk soal
: 30 butir : 40 menit : Pilihan Ganda
Ranah C3
C4
B
2,
E, C, E, B, D, A, E, D, C
11, 15, 19,
1, 16, 17, 20, 29,
25
B, A, C, C, A
10, 28,
4,
5, 27,
3. Siswa mampu mendeskripsikan organisme Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan langsung
84
C5
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator 4. Siswa mampu menbedakan
Kunci jawaban A, C, C, A, C, B, C, B, B, B, C
C1 12, 18, 24,
C2 3, 14, 21, 22, 23,
6,
26,
Ranah C3 13, 30
C4 7,
organisme Protista mirip hewan, mirip tumbuhan dan jamur berdasarkan pengamatan
B, C, A, E
langsung dan studi literatur 5. Siswa mampu mengidentifikasi Protista yang menguntungkan dan merugikan manusia
85
8, 9,
C5
Lampiran 4 SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : Biologi Pokok Bahasan : Protista Kelas/Semester : X / 1 Waktu : 40 menit Petunjuk Umum : a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal b. Tulislah nama, kelas dan nomor absen pada lembar jawaban yang tersedia c. Jawaban diisikan pada lembar jawaban yang telah disediakan
1. Protozoa berdasarkan alat geraknya dibagi menjadi.... . a. Rhizopoda, Ciliata, Ganggang, Euglenophyta b. Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, Sporozoa c. Ganggang, Jamur, Sporozoa, Rhizopoda d. Ciliata, Flagellata, Sporozoa, Ganggang e. Sporozoa, Euglenophyta, Ciliata, Oomycota 2. Berikut ini adalah beberapa ciri makhluk hidup 1). Prokariot 2). Eukariot 3). Uniseluler 4). Multiseluler 5). Memiliki beberapa jaringan Yang merupakan ciri-ciri Protista adalah ... . a. 1, 3, 4 b. 2, 3, 4 c. 3, 4, 5 d. 1, 2, 3, 4 e. 1, 2, 3, 4, 5 3.
Amoeba termasuk Rhizopoda yang alat geraknya berupa …. a. Flagella d. bulu cambuk b. Silia e. vakuola kontraktil c. Pseudopodia
4. Perbedaan organisme dalam kelas Ciliata dengan kelas Rhizopoda adalah pada Ciliata .... a. memiliki vakuola kontraktil b. bergerak dengan silia c. bereproduksi dengan cara membelah diri d. bergerak dengan bulu cambuk e. mengambil makanan dengan pseudopodia 5. Ditemukan organisme yang tempat hidupnya di laut dan air tawar, mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk,, dan bersifat parasit. Organisme tersebut termasuk ke dalam kelas …. a. Sporozoa b. Rhizopoda c. Flagellata
d. Sarcodina e. Ciliata
6. Mikroorganisme penyebab penyakit disentri adalah …. 86
a. b. c. d. e.
Trypanosoma gambiense Entamoeba histolytica Leishmania donovani Plasmodium vivac Escherichia coli
7. Suatu mikroorganisme ditemukan dalam feses manusia dengan ciri-ciri tidak mempunyai klorofil, berbulu getar (silia), dan menyebabkan gangguan pada perut. Mikroorganisme tersebut dalam genus …. a. Didinium
d. Euglena
b. Balantidium e. Stentor c. Volvox 8. Organisme di bawah ini termasuk kelas.... a b c
Mastigophora Cilliata Sporozoa
d e
Suctoria Rhizopoda
9. Seorang siswa mengamati air kolam dengan menggunakan mikroskop. Salah satu obyek yang menarik perhatiannya adalah organism yang berbentuk lonjong seperti sandal, ada banyak kaki – kaki kecil di permukaan tubuhnya, bergerak lincah, bening, transparan. Berdasarkan ciri yang dicatat tersebut kemungkinan besar organisme itu adalah Protista yang menyerupai …. a. Hewan b. Tumbuhan
c. Jamur e. Jamur atau Hewan d. Tumbuhan atau Hewan
10. Pengaruh pemberantasan nyamuk Anopheles terhadap plasmodium penyebab penyakit malaria adalah … a. Mencegah secara langsung pembiakan spora b. Memperlemah virulensinya c. Memutuskan daur hidupnya d. Memperlambat metabolism sel darah merah e. Memperpendek umur plasmodium 11. Salah satu ciri bahwa suatu Protista dianggap menyerupai tumbuhan adalah ... a. memiliki dinding sel b. memiliki membran sel c. tidak memiliki alat gerak d. memiliki pigmen klorofil e. multiseluler 12. Penyusunan klasifikasi ganggang dibuat berdasarkan ciri … a. Cara memperoleh makanan c. Tempat hidupnya e. Pigmentasi b. Cara berkembang biak d. Bentuk spora 13. Salah satu ciri ganggang hijau yang membedakan dengan ganggang yang lain adalah... . a. mampu berfotosintesis b. berkembangbiak dengan konjugasi c. memiliki pigmen dominan berupa klorofil d. memiliki peronoid untuk menyimpan amilum e. habitatnya yang kosmopolit 14. Protista pada gambar di bawah ini merupakan ”Protista like plants”. Apa nama mikroorganisme tersebut.... 87
a Spirogyra
d Ochromonas
b Chlorella
e Chlorococcum
c Clamidomonas 15. Di bawah ini adalah ciri-ciri suatu Alga: 1). Tubuhnya bersel banyak 2). Umumnya berbentuk benang dan lembaran 3). Mempunyai pigmen fukosantin 4). Hidupnya di laut berdasarkan ciri-ciri di atas, Alga tersebut termasuk kelompok Alga... a. Cyanophyta d. Crysophyta b. Chlorophyta e. Rhodophyta c. Phaeophyta 16.Ganggang merupakan golongan Protista yang semua anggotanya telah mempunyai klorofil, sehingga ganggang bersifat …. a. Heterotrof d. epifit b. Saprofit e. parasit c. Autotrof 17. Eucheuma spinosum adalah suatu jenis ganggang yang sel-selnya mempunyai lapisan lendir sehingga ganggang ini digunakan untuk membuat agar-agar. Ganggang ini termasuk …. a. Chlorohyta d. Phaeophyta b. Rhodophyta e. Chrysophyta c. Euglenophyta 18. Klorofil a, klorofil b, dan karotenoid terdapat pada …. a. Diatom, ganggang hijau, Euglena b. Ganggang hijau, ganggang merah, dan ganggang coklat c. Ganggang hijau, Euglena, dan tumbuhan darat d. Ganggang hijau, ganggang merah, dan diatom e. Ganggang merah, diatom, dan Euglena 19. Pernyataan yang tidak tepat mengenai ganggang cokelat adalah …. a. Ada yang jaringannya sudah mengalami diferensiasi b. Memiliki zat warna fukoxantin sehingga berwarna cokelat c. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi d. Hampir semuanya hidup di laut e. Mempunyai pigmen yang sama dengan tumbuhan 20. Penggolongan Protista mirip jamur dibagi menjadi 2 golongan, yaitu.... a Myxomycota dan Deuteromycota b Basidiomycota dan Oomycota c Ascomycota dan Oomycota d Basidiomycota dan Deuteromycota e Myxomycota dan Oomycota 21. Seorang siswa mendapatkan beberapa ikan mas koki peliharaannya mati dengan bercak-bercak pada tubuhnya. Bercak-bercak ini diduga sebagai penyebab kematian ikan tersebut. Organisme parasit yang paling mungkin untuk ciri-ciri tersebut adalah …. a. Lycogala
88
b. Arcyria c. Physarium d. Saprolegnia e. Phytophthora 22. Reproduksi Protozoa pada gambar berikut adalah secara ….
a. Generatif dengan membelah diri b. Vegetatif dengan membelah diri c. Generatif dengan konjugasi d. Vegetatif dengan pembentukan tunas e. Vegetatif dengan pembentukan spora 23. Contoh jamur air yang merupakan parasit pada kentang adalah …. a. Phytophtora nicotinae d. Saprolegnia b. Phytophtora infestans e. Dictyostelium c. Phytophtora palmifera 24. Salah satu manfaat Protista mirip jamur adalah …. a. Bahan makanan b. Menghasilkan antibiotik c. Pembusuk bahan organik pada perairan d. Dapat diolah menjadi makanan suplemen e. Membasmi hama 25. Seorang anak mengalami kerusakan system saraf pusat dan pembuluh darah sehingga tidak dapat bebicara dan berjalan serta tertidur terus menerus. Apabila tidak segera ditangani maka akan terjadi kematian. Diketahui di tangannya terdapat bekas gigitan seekor lalat penghisap darah. Ternyata anak tersebut terinfeksi mikroorganisme yang bernama …. a. b. c. d.
Glossina moritans Trichonympha campanula Plasmodium vivax Entamoeba histolytica
e. Tripanosoma brucei
89
Lampiran 5 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 1. B
11. D
21. D
2. B
12. E
22. B
3. C
13. C
23. B
4. B
14. A
24. C
5. C
15. C
25. E
6. E
16. C
7. B
17. B
8. A
18. C
9. A
19. D
10. C
20. E
90
Lampiran 6
91
Lampiran 7 Paket Soal Team Games Tournament A Pertanyaan Klasifikasi pada Protozoa didasarkan atas… sebutkan
Alat geraknya, Rhizopoda, Ciliata, Flagelata, Sporozoa
Rhizopoda dan Flagelata mempunyai alat gerak berupa ….
Kaki semu dan bulu cambuk
Perkembangbiakan Ciliata dan Sporozoa
Jawaban
Ciliata : dengan konjugasi Sporozoa : Pembelahan biner dan pembentukan gamet
…
1. Sitoplasma 2. Vakuola kontraktil 3. Makronukleus 4. Vakuola makanan 5.Corong mulut 6. Silia 7. Ektoplasma
Lengkapi gambar diatas: 1. 4. 7. 2. 5. 3. 6.
Eksoeritrositik
Sporozoit berkembang menjadi kriptozoit. Siklus ini dinamakan …
Kriptozoit masuk dan menyerang sel darah merah dan berubah menjadi tropozoit, disebut siklus …
eritrositik
Dalam siklus hidupnya, Plasmodium memiliki 2 fase yaitu … dan kedua fase tersebut berlangsung dimana…
Fase vegetative dan fase generative, fase vegetative berlangsung didalam tubuh manusia dan fase generative berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina
Jelaskan Ciri Protista mirip hewan!
Uniseluler, heterotrof, berukuran mikroskopis, Perkembangbiakan aseksual dengan membelah diri dan seksual dengan konjugasi
92
Paramecium caudatum
Yang termasuk ke dalam kelas Ciliata adalah …
Organisme yang dapat hidup baik secara fotoautotrof maupun heterotrof adalah …
Sisa metabolisme pada dikeluarkan melalui ….
Euglena viridis Vakuola makanan
protista
Dibagi menjadi 6, yaitu : Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrhophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta
Klasifikasi Alga dibagi menjadi … Sebutkan!
Gambar disamping memiliki pigmen … dengan reproduksi vegetatif secara …., termasuk ke dalam filum …, contohnya…
Gambar disamping memilki pigmen…. Memiliki struktur…., Reproduksi vegetative …, termasuk ke dalam filum…, contohnya..
Gambar disamping memiliki pigmen… Reproduksi vegetative secara…, termasuk ke dalam filum..., contohnya…
Pigmen klorofil, reproduksi vegetative secara membelah diri, fragmentasi dan membentuk zoospore, termasuk ke dalam filum Chlorophyta (Ganggang hijau), contohnya
Chlorella, Ulva, Volvox
Pigmen fukoxantin, memiliki struktur multiseluler, reproduksi vegetative dengan fragmentasi, termasuk filum Phaeophyta (Ganggang cokelat), contohnya
Sargassum
Pigmen klorofil a dan b, karoten, reproduksi vegetative secara pembelahan biner, termasuk ke dalam filum Euglenophyta, contohnya Euglena viridis
93
Gambar disamping banyak dimanfaatkan sebagai…,masuk ke dalam filum…, memiliki pigmen…, reproduksi generatif dan vegetatif dengan cara…, contohnya …
Dimanfaatkan untuk bahan-bahan agar-agar dan kosmetik, masuk dalam filum Rhodophyta, reproduksi generatif dengan peleburan gamet dan generatif dengan spora, contohnya Eucheuma
spinosum
Memiliki struktur uniseluler, memiliki pigmen klorofil a dan c, karoten, reproduksi vegetative dengan cara membelah diri, habitat hidupnya di laut dan sebagian kecilhidup di air tawar, termasuk dalam filum Pyrrhophyta, contohnya Noctiluca
Gambar disamping mamiliki struktur …, memiliki pigmen …, Reproduksi vegetatif dengan …, habitat hidup di …, termasuk dalam filum…, contohnya …
miliaris
(Ganggang api)
Eukariotik, Reproduksi dan siklus hidup Protista sangat bervariasi yaitu secara aseksual dengan membelah diri dan seksual dengan penyatuan dua gamet, Beberapa Protista ada yang fotoautrotof dengan kloroplas sebagai organel untuk melakukan fotosintesis, Ada Protista yang heterotrof yaitu Protista yang menyerap molekul organik atau menelan partikel makanan yang lebih, Terdapat pula Protista yang dapat melakukan fotosintesis dan nutrisi heterotrof, misalnya Euglena, Beberapa Protista tidak memiliki mitokondria karena mengandung bakteri yang bersimbiosis untuk melakukan respirasi seluler, Protista tersebut dapat hidup di lingkungan yang anaerob.
Jelaskan ciri-ciri Protista
94
Paket soal Team Games Tournament B Pertanyaan
Jawaban Dibagi menjadi 2 yaitu jamur air (Oomycota) dan jamur lendir
Protista mirip jamur dibagi menjadi … Sebutkan!
(Myxomycota)
Ciri-cirinya : dinding berupa selulosa, mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat, berkembang biak secara aseksual dnegan pembentukan zoospore dengan dilengkapi alat berenang berupa 2 buah flagel
Jelaskan ciri Oomycota!
Jelaskan ciri Mycomycota!
Ciri-cirinya : bentuk tubuh seperti lendir, struktur tubuh vegetative menyerupai Amoeba, tetapi cara berkembang biaknya menyerupai Fungi, berkembang biak secara aseksual dan seksual, biasa hidup dihutan-hutan basah, tanah lembab atau batang kayu yang membusuk
95
Paket soal Team Games Tournament C Pertanyaan Jawaban Protista yang merugikan karena menyerang tanaman karet adalah ….
Pythophthora nicotinae
Pada penyebaran Toxoplasma gondii, manusia berperan sebagai ….
Hospes perantara
Kelompok ciliata yang hidup dalam usus besar ternak atau manusia …
Balantidium
Penyebab penyakit kalaazar disebabkan oleh … dan termasuk dalam.. kelompok …
Leishmania sp,
Kelompok Flagellata
Entamoeba histolytica,
….. adalah sejenis parasit yang dapat menimbulkan penyakit disentri. Hewan ini dapat bergerak dengan menggunakan ….
Pseudopodia
T. Gambiense
Salah satu parasit yang menyebabkan penyakit tidur dimana disebarkan oleh lalat Tse tse …
Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan, Amoeba dapat mempertahankan hidupnya dengan …
Membentuk kista
Salah satu penyakit yang menyerang alat kelamin wanita adalah …
Trichomonas vaginalis
Peran Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan …
Zooplankton yang menjadi sumber makanan utama bagi hewan air
96
Lampiran 8
ATURAN DALAM TEAM GAMES TOURNAMENT Langkah-langkah dalam Kegiatan Turnamen dengan bimbingan dari guru : 1. Guru menempatkan siswa pada meja turnamen (4 -5 orang, dengan kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 kartu pertanyaan untuk permainan, 1 lembar skor permainan. 2. Guru membagikan kartu permainan dan menentukan pembacanya. 3. Pembaca I mengambil soal sesuai nomor pada kartu kemudian membaca dan mencoba menjawabnya. Jika penantang 1 memiliki jawaban berbeda dapat mengajukan jawaban, bila penantang I melewatinya maka menjadi kesempatan penantang II untuk mengajukan jawabannya. 4. Jika jawaban pembaca benar maka kartu disimpan sebagai bukti skor. Bila jawaban pembaca salah dan penantang I benar maka kartu berhak diberikan kepada penantang I. 5. Untuk pertanyaan berikutnya peran penantang satu menjadi pembaca, penantang II menjadi penantang I, penantang III menjadi penantang II, dan si pembaca menjadi penantang III 6. Setelah permainan pada meja turnamen I selesai dilanjutkan pada meja turnamen berikutnya sampai semua siswa mendapat kesempatan untuk Turnamen I. 7. Pada turnamen ke- II siswa berganti posisi sesuai skor yang didapat. Siswa yang mendapat skor tertinggi akan dinaikkan pada meja turnamen lebih tinggi tingkatannya dan siswa yang mendapat skor terendah akan diturunkan pada meja turnamen dibawahnya. 8. Setiap akhir turnamen siswa menghitung kartu dan skor mereka dan diakumulasi dengan semua tim 9. Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik (kriteria tengah), Tim Baik (kriteria bawah)
97
Lampiran 9 Tabel Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda No
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
3 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0
4 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
UC-02 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-13 UC-05 UC-11 UC-25 UC-03 UC-04 UC-26 UC-15 UC-30 UC-32 UC-24 UC-37 UC-35 UC-20 UC-29 UC-31 UC-34 UC-28 UC-23 UC-38 UC-21 UC-36 UC-18 UC-01 UC-27 UC-22 UC-33 UC-10 UC-12 UC-17 UC-19 UC-14 UC-16 Jumlah 24 24 25 22 0.632 0.632 0.658 0.579 p 0.368 0.368 0.342 0.421 q 8.62 8.62 8.62 8.62 St 31.54 30.58 28.60 29.50 Xp 27.92 27.92 27.92 27.92 Xt 0.3576 0.3968 0.3776 0.2882 Y 0.219 0.197 0.204 0.278 SE rpbis 0.550 0.404 0.109 0.215 rpbis 0.429 0.387 0.400 0.545 SE*1.96 valid valid tidak tidak hasil 24 24 25 22 B 38 38 38 38 JS 0.63 0.63 0.66 0.58 P Sedang Sedang Sedang kriteria Sedang 17 15 12 12 BA 7 9 13 10 BB 19 19 19 19 JA 19 19 19 19 JB 0.53 0.32 -0.05 0.11 D baik Cukup S Jelek Jelek kriteria Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Kriteria soal
Daya Beda
Tingkat kesukaran
Validitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kode
98
No Soal 5 6 7 8 9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 20 29 23 21 17 0.526 0.763 0.605 0.553 0.447 0.474 0.237 0.395 0.447 0.553 8.62 8.62 8.62 8.62 8.62 26.75 30.07 30.87 31.48 31.53 27.92 27.92 27.92 27.92 27.92 0.3837 0.3989 0.3909 0.3909 0.39089 0.211 0.173 0.203 0.206 0.206 -0.143 0.447 0.423 0.458 0.376 0.414 0.339 0.398 0.404 0.404 tidak valid valid valid tidak 20 29 23 21 17 38 38 38 38 38 0.53 0.76 0.61 0.55 0.45 Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang 9 18 15 14 12 11 11 8 7 5 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 -0.11 0.37 0.37 0.37 0.37 S Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang
Tabel Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda 10 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1
11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
12 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
21 0.553 0.447 8.62 28.48 27.92 0.3837 0.210 0.072 0.412 tidak 21 38 0.55 Sedang 11 10 19 19 0.05 Jelek Dibuang
26 0.684 0.316 8.62 30.46 27.92 0.3909 0.193 0.434 0.378 valid 26 38 0.68 Sedang 16 10 19 19 0.32 Cukup Dipakai
19 0.500 0.500 8.62 29.00 27.92 0.3909 0.208 0.125 0.407 tidak 19 38 0.50 Sedang 11 8 19 19 0.16 Jelek Dibuang
21 0.553 0.447 8.62 33.29 27.92 0.3837 0.210 0.691 0.412 valid 21 38 0.55 Sedang 16 5 19 19 0.58 Baik Dipakai
No Soal 14 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 14 0.368 0.632 8.62 27.36 27.92 0.3989 0.196 -0.050 0.384 tidak 14 38 0.37 Sedang 7 7 19 19 0.00 S Jelek Dibuang
15 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
16 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1
17 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
18 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0
23 0.605 0.395 8.62 30.00 27.92 0.3909 0.203 0.298 0.398 tidak 23 38 0.61 Sedang 13 10 19 19 0.16 Jelek Dibuang
16 0.421 0.579 8.62 29.88 27.92 0.38368 0.209 0.193 0.409 tidak 16 38 0.42 Sedang 9 7 19 19 0.11 Jelek Dibuang
25 0.658 0.342 8.62 28.96 27.92 0.3968 0.194 0.167 0.380 tidak 25 38 0.66 Sedang 14 11 19 19 0.16 Jelek Dibuang
9 0.237 0.763 8.62 30.89 27.92 0.3576 0.193 0.192 0.378 tidak 9 38 0.24 Sukar 5 4 19 19 0.05 Jelek Dibuang
28 0.737 0.263 8.62 30.82 27.92 0.38368 0.186 0.563 0.365 valid 28 38 0.74 Mudah 18 10 19 19 0.42 Baik Dipakai
99
Tabel Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda No Soal 20 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
22 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0
26 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
29 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0.711 0.289 8.62 29.67 27.92 0.3776 0.195 0.317 0.382 tidak 27 38 0.71 Mudah 15 12 19 19 0.16 Jelek Dibuang
28 0.737 0.263 8.62 30.68 27.92 0.3837 0.186 0.535 0.365 valid 28 38 0.74 Mudah 18 10 19 19 0.42 Baik Dipakai
21 0.553 0.447 8.62 32.67 27.92 0.3776 0.214 0.612 0.419 valid 21 38 0.55 Sedang 16 5 19 19 0.58 Baik Dipakai
26 0.684 0.316 8.62 31.38 27.92 0.3978 0.190 0.591 0.372 valid 26 38 0.68 Sedang 18 8 19 19 0.53 Baik Dipakai
28 0.737 0.263 8.62 30.39 27.92 0.3837 0.186 0.480 0.365 valid 28 38 0.74 Mudah 17 11 19 19 0.32 Cukup Dipakai
23 0.605 0.395 8.62 31.74 27.92 0.3576 0.222 0.548 0.435 valid 23 38 0.61 Sedang 17 6 19 19 0.58 Baik Dipakai
17 0.447 0.553 8.62 31.47 27.92 0.39781 0.203 0.370 0.397 tidak 17 38 0.45 Sedang 11 6 19 19 0.26 Cukup Dibuang
27 0.711 0.289 8.62 30.59 27.92 0.3664 0.201 0.485 0.394 valid 27 38 0.71 Mudah 18 9 19 19 0.47 Baik Dipakai
24 0.632 0.368 8.62 31.42 27.92 0.3576 0.219 0.531 0.429 valid 24 38 0.63 Sedang 16 8 19 19 0.42 Baik Dipakai
19 0.500 0.500 8.62 33.84 27.92 0.3909 0.165 0.687 0.323 valid 19 38 0.50 Sedang 16 3 19 19 0.68 Baik Dipakai
100
Tabel Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
31 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
32 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
33 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1
22 0.579 0.421 8.62 31.68 27.92 0.399 0.201 0.511 0.393 valid 22 38 0.58 Sedang 15 7 19 19 0.42 Baik Dipakai
23 0.605 0.395 8.62 29.48 27.92 0.3909 0.203 0.224 0.398 tidak 23 38 0.61 Sedang 12 11 19 19 0.05 Jelek Dibuang
21 0.553 0.447 8.62 28.33 27.92 0.3978 0.203 0.053 0.397 tidak 21 38 0.55 Sedang 11 10 19 19 0.05 Jelek Dibuang
18 0.474 0.526 8.62 28.33 27.92 0.2882 0.281 0.045 0.551 tidak 18 38 0.47 Sedang 11 7 19 19 0.21 Cukup Dibuang
No Soal 34 35 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 23 14 0.605 0.368 0.395 0.632 8.62 8.62 30.22 29.43 27.92 27.92 0.366 0.3978 0.216 0.197 0.330 0.133 0.424 0.386 tidak tidak 23 14 38 38 0.61 0.37 Sedang Sedang 14 8 9 6 19 19 19 19 0.26 0.11 Cukup Jelek Dibuang Dibuang
101
36 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
37 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
38 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
39 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1
20 0.526 0.474 8.62 29.50 27.92 0.3576 0.226 0.193 0.444 tidak 20 38 0.53 Sedang 12 8 19 19 0.21 Cukup Dibuang
18 0.474 0.526 8.62 32.94 27.92 0.399 0.203 0.553 0.398 valid 18 38 0.47 Sedang 13 5 19 19 0.42 Baik Dipakai
21 0.553 0.447 8.62 32.48 27.92 0.3968 0.203 0.587 0.398 valid 21 38 0.55 Sedang 15 6 19 19 0.47 Baik Dipakai
25 0.658 0.342 8.62 30.56 27.92 0.3837 0.201 0.424 0.393 valid 25 38 0.66 Sedang 17 8 19 19 0.47 Baik Dipakai
Tabel Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda No Soal 40 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
41 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
42 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0
43 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
44 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
45 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
46 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0
47 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1
48 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0
49 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
19 0.500 0.500 8.62 32.84 27.92 0.399 0.203 0.571 0.398 valid 19 38 0.50 Sedang 16 3 19 19 0.68 Baik Dipakai
15 0.395 0.605 8.62 30.40 27.92 0.3978 0.199 0.232 0.391 tidak 15 38 0.39 Sedang 8 7 19 19 0.05 Jelek Dibuang
19 0.500 0.500 8.62 31.74 27.92 0.391 0.208 0.442 0.407 valid 19 38 0.50 Sedang 14 5 19 19 0.47 Baik Dipakai
22 0.579 0.421 8.62 31.23 27.92 0.3909 0.205 0.450 0.402 valid 22 38 0.58 Sedang 15 7 19 19 0.42 Baik Dipakai
10 0.263 0.737 8.62 30.30 27.92 0.3244 0.220 0.165 0.432 tidak 10 38 0.26 Sukar 7 3 19 19 0.21 Cukup Dibuang
21 0.553 0.447 8.62 31.76 27.92 0.391 0.206 0.495 0.404 valid 21 38 0.55 Sedang 14 7 19 19 0.37 Cukup Dipakai
20 0.526 0.474 8.62 31.60 27.92 0.36641 0.221 0.450 0.433 valid 20 38 0.53 Sedang 14 6 19 19 0.42 Baik Dipakai
26 0.684 0.316 8.62 28.88 27.92 0.35761 0.211 0.164 0.413 tidak 26 38 0.68 Sedang 15 11 19 19 0.21 Cukup Dibuang
16 0.421 0.579 8.62 29.75 27.92 0.36641 0.219 0.181 0.428 tidak 16 38 0.42 Sedang 10 6 19 19 0.21 Cukup Dibuang
18 0.474 0.526 8.62 33.28 27.92 0.2882 0.281 0.589 0.551 valid 18 38 0.47 Sedang 14 4 19 19 0.53 Baik Dipakai
102
Tabel Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda 50 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 23 0.605 0.395 8.62 30.91 27.92 0.39089 0.203 0.430 0.398 valid 23 38 0.61 Sedang 15 8 19 19 0.37 Cukup Dipakai
Y2
Y 35 38 35 34 37 37 37 30 35 37 33 29 36 37 43 37 32 34 40 17 25 21 16 18 21 29 22 27 19 18 19 27 21 20 24 10 14 17 1061
1225 1444 1225 1156 1369 1369 1369 900 1225 1369 1089 841 1296 1369 1849 1369 1024 1156 1600 289 625 441 256 324 441 841 484 729 361 324 361 729 441 400 576 100 196 289 32451
Reliabilitas n n-1 p' q' St2 Y SE SE *1.96 r11
50 49 0.5584211 0.4415789 76.40 0.39089 0.206229 0.4042089 0.8557337
103
Lampiran 10 Perhitungan Validitas Butir Soal Rumus : rxy
2
2
2
2
Butir soal Valid jika rxy > rtabel Perhitungan: Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no . Selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel Analisis Butir Soal
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode UC-02 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-13 UC-05 UC-11 UC-25 UC-03 UC-04 UC-26 UC-15 UC-30 UC-32 UC-24 UC-37 UC-35 UC-20 UC-29 UC-31 UC-34
Butir Soal No 1 (X) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
Skor Y2
XY
1296 1369 1600 1444 1681 1156 1600 729 1156 1369 1225 1024 1369 1225 2025 1225 784 625 1521 784 784 729
36 37 40 38 41 34 40 27 34 37 35 32 37 35 45 35 0 25 39 0 0 0
Total (Y) 36 37 40 38 41 34 40 27 34 37 35 32 37 35 45 35 28 25 39 28 28 27
104
Analisis Butir Soal (lanjutan)
No
Kode
23
UC-28
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Jumlah
UC-23 UC-38 UC-21 UC-36 UC-18 UC-01 UC-27 UC-22 UC-33 UC-10 UC-12 UC-17 UC-19 UC-14 UC-16
Butir Soal No 1 (X) 1
Total (Y) 26
Y2
XY
676
26
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 41
26 26 25 23 22 20 20 20 20 20 20 20 19 17 27 1785
676 676 625 529 484 400 400 400 400 400 400 400 361 289 729 49579
26 0 25 0 0 0 0 0 20 0 20 0 19 17 27 1161
Skor
rxy = rxy
= 0.432
Hasil perhitungan bahwa nilai r hitung = 0.432
Karena rhitung > rtabel, maka soal no 1 valid
105
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Soal Rumus :
r11
M(k M k 1 k -1 kVt
Keterangan : K
: Banyaknya butir soal
M
: Rata-rata skor total
Vt
: Varians total
Kriteria Interval r11 < 0,2 0,2 < r11 < 0,4 0,4 < r11 < 0,6 0,6 < r11 < 0,8 0,8 < r11 < 1,0
Kriteria Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Perhitungan :
r11 =[
M=
=
= 0,883
= 28,87 Vt = 35349 – 38 = 90,77 Nilai koefisien korelasi tersebut pada interval 0,8-1,0 dalam kategori tinggi
106
Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus :
P
B JS
Keterangan : P : Indeks Kesukaran B : Jumlah butir soal yang dijawab benar JS : Jumlah total responden Kriteria : Interval IK
Kriteria
IK = 0.00
Terlalu sukar
0.00 < IK ≤ 0.30
Sukar
0.30 < IK ≤ 0.70
Sedang
0.00 < IK < 1.00
Mudah
IK = 1.00
Terlalu mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
107
Perhitungan pada butir soal nomer 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kelompok Atas Kode Skor UC-02 1 UC-06 1 UC-07 1 UC-08 1 UC-09 1 UC-13 1 UC-05 1 UC-11 1 UC-25 1 UC-03 1 UC-04 1 UC-26 1 UC-15 1 UC-30 1 UC-32 1 UC-24 1 UC-37 0 UC-35 1 UC-20 1 Jumlah 18
Kelompok Bawah No Kode Skor 1 UC-29 0 2 UC-31 0 3 UC-34 0 4 UC-28 1 5 UC-23 1 6 UC-38 0 7 UC-21 1 8 UC-36 0 9 UC-18 0 10 UC-01 0 11 UC-27 0 12 UC-22 0 13 UC-33 1 14 UC-10 0 15 UC-12 1 16 UC-17 0 17 UC-19 1 18 UC-14 1 19 UC-16 1 Jumlah 8
IK = = 0.68 Berdasarkan kriteria, maka soal nomer 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
108
Lampiran 13 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL Rumus :
DP Keterangan :
BA JA
BB JB
DP
: Daya Pembeda
BA
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
BB
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JA
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria : Interval DP
Kriteria
DP = 0.00
Sangat jelek
0.00 ≤ DP ≤ 0.20
Jelek
0.21 < DP ≤ 0.40
Cukup
0.41 < DP ≤ 0.70
Baik
0.71 < DP ≤ 1.00
Sangat baik
109
Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti tabel analisis butir soal Kelompok Atas No Kode Skor 1 UC-02 1 2 UC-06 1 3 UC-07 1 4 UC-08 1 5 UC-09 1 6 UC-13 1 7 UC-05 1 8 UC-11 1 9 UC-25 1 10 UC-03 1 11 UC-04 1 12 UC-26 1 13 UC-15 1 14 UC-30 1 15 UC-32 1 16 UC-24 1 17 UC-37 0 18 UC-35 1 19 UC-20 1 Jumlah 18
Kelompok Bawah No Kode No 1 UC-29 0 2 UC-31 0 3 UC-34 0 4 UC-28 1 5 UC-23 1 6 UC-38 0 7 UC-21 1 8 UC-36 0 9 UC-18 0 10 UC-01 0 11 UC-27 0 12 UC-22 0 13 UC-33 1 14 UC-10 0 15 UC-12 1 16 UC-17 0 17 UC-19 1 18 UC-14 1 19 UC-16 1 Jumlah 8
DP =
= 0.53 Berdasarkan kriteria maka soal nomer 1 memiliki daya pembeda yang baik.
110
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA1 Pertemuan Pertama No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2
2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 2
3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
4 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 3 2
5 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2
Skor Item Ke6 7 8 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 1 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2
111
12 2 1 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3
13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
Jumlah Skor 35 32 29 34 32 35 30 32 33 32 35 35 33 33 27 28 31 34 31 31 36 35 34 33 38 32
%
Kriteria
89,74 82,05 74,35 87,17 82,05 89,74 76,92 82,05 84,61 82,05 89,74 89,74 84,61 84,61 69,23 71,79 79,48 87,17 79,48 79,48 92,3 89,74 87,17 84,61 97,43 82,05
Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sedang Aktivitas Tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi
No
Skor Item Ke-
Jumlah
%
Kriteria
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
27
3
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
32
82,05
Aktivitas Tinggi
28
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
31
79,48
Aktivitas Tinggi
29
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
30
3
3
1
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
33
84,61
Aktivitas Tinggi
31 Total Ratarata
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
37
94,87
Aktivitas sangat tinggi
16
15
15
17
18
17
22
22
24
24
24
23
23
433,31
88%
83%
92%
75%
79%
65% 98% 86% Rata-rata Kelas
100%
98%
82%
76%
67%
84,28
Aktivitas Tinggi
84,28
Nilai Tertingggi
97,43
Nilai Terendah
69,23
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa :
X 100%
Aktivitas sangat tinggi (ST) :
:
Aktivitas tinggi (T)
X 100%
:
X 100%
: 58,06%
: 38,70% ST + T = 38, 70 + 58,06 = 96,76%
Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA1
112
Pertemuan Kedua No
Skor Item Ke-
Jumlah
Kriteria
%
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
1
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
2
3
3
1
3
3
3
3
1
3
3
3
2
2
33
84,61
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
34
87,17
Aktivitas Tinggi Aktivitas Tinggi
4
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
5
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
6
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
100
Aktivitas sangat tinggi
7
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
8
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
2
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
9
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
10
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
11
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
12
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
39
100
Aktivitas sangat tinggi
13
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
14
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
36
93,3
Aktivitas sangat tinggi
15
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
27
69,23
Aktivitas sedang
16
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
17
1
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
33
84,61
Aktivitas Tinggi
18
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
19
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
2
3
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
20
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
21
2
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
22
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
35
89,74
Aktivitas sangat tinggi
23
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
33
84,61
Aktivitas Tinggi
24
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
25
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
37
94,87
Aktivitas sangat tinggi
No
Skor Item Ke-
Jumlah
113
%
Kriteria
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
26
3 3 3 3 3 3 144.9
3 3 3 3 3 3 138
3 3 3 3 2 3 146
2 2 2 2 3 3 124
2 3 2 3 3 3 140
2 2 2 2 2 2 117
3 3 3 3 3 3 156
3 2 3 3 2 3 143
27 28 29 30 31 Total Ratarata
9
10
11
12
13
Skor
3 3 3 3 3 3 159
3 3 3 3 3 3 160
2 2 3 3 3 3 147
3 3 2 2 2 3 144
2 3 3 3 3 3 143
34 35 35 36 35 38
93% 89% 95% 78% 89% 76% 98% 89% 100% 100% 91% 89% 84% Rata-rata kelas Nilai tertinggi Nilai Terendah
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa : ST =
X 100%
= 83,87%
T=
X 100%
= 12,90%
ST + T = 83,87 + 12,90 = 96,77%
Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA1 Pertemuan Ketiga 114
89,85 94,87 69,23
87,17 89,74 89,74 92,3 89,74 94,87 4590,6
Aktivitas sangat tinggi
89,85
Aktivitas sangat tinggi
Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi
No
Skor Item Ke-
Jumlah
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3
3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3
37 37 34 36 35 37 36 35 35 36 35 35 34 35 34 34 35 36 36 35 36 35 35 35 38
No Absen
Skor Item Ke1
2
3
4
5
6
7
% 94,87 94,87 87,17 92,3 89,74 94,87 92,3 89,74 89,74 92,3 89,74 89,74 87,17 89,74 87,17 87,17 89,74 92,3 92,3 89,74 92,3 89,74 89,74 89,74 97,43 Jumlah
8
9
10
115
11
12
13
Skor
Kriteria Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi
%
Kriteria
26 27 28 29 30 31 Total Ratarata
3 3 3 3 3 3 144.9
2 3 3 3 3 3 137
3 3 3 3 3 3 147
2 2 2 3 3 3 125
2 3 3 2 3 3 140
2 2 2 3 2 2 118
3 3 3 3 3 3 156
2 3 3 3 2 3 143
3 3 3 3 3 3 159
3 2 3 3 3 3 159
2 3 2 3 3 3 147
3 2 3 2 3 3 145
3 3 3 2 3 3 143
33 35 36 36 37 38
98% 93% 100% 78% 86% 73% 98% 89% 100% 98% 88% 97% 80% Rata-rata Kelas
84,61 89,74 92,3 92,3 94,87 97,43 4598,2 91,06
Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas sangat tinggi
Aktivitas sangat tinggi
91,06
Nilai Tertingggi
97,43
Nilai Terendah
84,61
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa : ST =
X 100%
= 90,32%
T=
X 100%
= 9,68%
ST + T = 90,32 + 9,68 = 100%
No
Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA2 Pertemuan Pertama Skor Item KeJumlah 116
%
Kriteria
Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 No Absen 26
1 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2
2 2 2 3 1 3 1 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 2 1 1
3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 1 2 1 2 1
4 2 1 3 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 2 1 2 2 2 1 3 2
5 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 4 2
6 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 2 5 1
7 8 9 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 1 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 3 3 3 Skor Item Ke6 7 8 2 3 3
10 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
11 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 9 3
117
12 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 10 3
13 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 11 3
Skor 29 29 32 24 34 20 32 24 29 31 25 29 27 28 27 33 28 33 35 36 20 20 29 21 27 12 3
13 3
74,35 Aktivitas tinggi 74,35 Aktivitas tinggi 82,05 Aktivitas tinggi 61,53 Aktivitas sedang 87,17 Aktivitas tinggi 51,28 Aktivitas rendah 82,05 Aktivitas tinggi 61,53 Aktivitas sedang 74,35 Aktivitas tinggi 79,48 Aktivitas tinggi 64,1 Aktivitas sedang 74,35 Aktivitas tinggi 69,23 Aktivitas sedang 71,79 Aktivitas tinggi 69,23 Aktivitas sedang 84,6 Aktivitas tinggi 71,79 Aktivitas tinggi 84,61 Aktivitas tinggi 89,74 Aktivitas sangat tinggi 92,3 Aktivitas sangat tinggi 51,28 Aktivitas rendah 51,28 Aktivitas rendah 74,35 Aktivitas tinggi 53,84 Aktivitas rendah 69,23 Aktivitas sedang Jumlah Kriteria % Skor 31 79,48 Aktivitas tinggi
27 28 29 30 31 32 Total Ratarata
3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 136 111.71 73%
3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 138 120.7 132.8
67% 73%
59%
3 3 3 3 3 3 142
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 149 143.8
3 3 3 3 3 3 148
3 3 3 3 3 3 169
2 2 3 2 3 2 140
3 2 2 3 3 2 172
2 2 2 2 3 2 149
35 34 34 35 38 34 943
68% 78% 89% 72% 78% 96% 75% 77% 71% Rata-rata Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah
89,74 87,17 87,17 94,87 97,43 87,17 4569,45
Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi
75,71 75,71 97,43 51,28
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa :
ST =
X 100%
T=
= 25%
X 100%
= 43,75%
ST + T = 25 + 43,75 = 68,75 %
No Absen
1
2
3
4
5
Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA2 Pertemuan Kedua Skor Item KeJumlah 6 7 8 9 10 11 12 13 Skor
118
%
Kriteria
Aktivitas tinggi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 No Absen 26
3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 2 1 2 1 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2
1 2
2 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1
2 1
2 2 2 2 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 1 2
3 2
1 2 3 1 3 1 3 1 1 2 1 1 3 1 1 1 3 3 3 2 1 2 2 1 2
4 2
2 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 1 3
2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 2
5 3
2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 1 3
1 2 3 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 3
Skor Item Ke6 7 8 3 2 3
1 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 1 3 1 3
3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
9 3
1 3 2 1 3 2 3 2 3 3 1 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
10 3
119
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3
2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3
12 3
25 33 36 21 36 22 35 24 34 36 31 32 35 32 32 36 36 36 36 37 20 20 34 20 33
13 3
Jumlah Skor 33
64,1 84,6 92,3 53,84 92,3 54,41 89,74 61,53 87,17 92,3 79,48 82,05 89,74 82,05 82,05 92,3 92,3 92,3 92,3 94,87 51,28 51,28 87,17 51,28 84,6
Aktivitas sedang Aktivitas tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas rendah Aktivitas sangat tinggi Aktivitas rendah Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sedang Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas rendah Aktivitas rendah Aktivitas sangat tinggi
% 84,6
Aktivitas rendah Aktivitas tinggi
Kriteria Aktivitas tinggi
27 28 29 30 31 32 Total Ratarata
3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 130 107.71 79%
3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132 119.7 125.8
71% 81%
67%
3 3 3 3 3 3 137
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 143 140.8
3 3 3 3 3 3 144
3 3 3 3 3 3 163
2 2 2 2 3 2 133
3 3 3 3 3 3 169
2 2 2 2 3 3 144
35 89,74 35 89,74 35 89,74 37 94,87 38 97,43 37 94,97 1022 4402,91
75% 79% 86% 81% 83% 96% 77% 100% 85% Rata-rata Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah
81,82
Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi
Aktivitas tinggi
81,82 97,43 51,28
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa :
ST =
X 100%
T=
= 56,25%
X 100%
= 21,90%
ST + T = 56,25 + 21,90 = 78,15%
No Absen 1
1 3
2 2
3 3
4 3
5 2
Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA2 Pertemuan Ketiga Skor Item KeJumlah % 6 7 8 9 10 11 12 13 Skor 2 2 2 2 3 2 3 2 31 79,48
120
Kriteria Aktivitas tinggi
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 No Absen 27 28
3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2
1 3 3
3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 2 1
2 2 2
3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
3 3 3
2 3 2 3 2 3 2 1 2 1 1 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3
4 3 3
2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2
5 2 2
2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3
2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3
3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3
3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 2 2 3 2 3 2 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
Skor Item Ke6 7 8 3 3 3 3 3 3
9 3 3
10 3 3
121
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 2 2
3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
35 36 28 36 29 35 30 34 36 31 32 35 35 35 36 36 36 36 37 29 27 34 29 33
12 3 3
13 2 2
94,87 92,3 71,79 92,3 74,35 89,74 76,92 87,17 92,3 79,48 82,05 89,74 89,74 89,74 92,3 92,3 92,3 92,3 94,87 74,35 69,23 87,17 74,35 84,6 Jumlah Skor 35 35
Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas sedang Aktivitas sangat tinggi Aktivitas tinggi Aktivitas tinggi
% 89,74 89,74
Kriteria Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi
29 30 31 32
3 3 3 3 3 2 3 3 131 110.71
Total Ratarata
85%
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 133 120.7 125.8
3 3 3 3 137
3 3 3 3 3 3 3 3 144 139.8
3 3 3 3 143
3 3 3 3 163
3 2 3 2 134
3 3 3 3 169
3 2 3 3 145
38 97,43 37 94,87 38 97,43 38 97,43 1022 4420,76
Aktivitas sangat tinggi
81% 88% 77% 79% 81% 91% 87% 90% 96% 81% 100% 89% Rata-rata Kelas
87,09 87,09 97,43 71,79
Aktivitas sangat tinggi
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi Aktivitas sangat tinggi
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa : ST =
X 100%
T=
= 66%
X 100
= 31,25%
ST + T = 66 + 31,25 = 97,25%
Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA3 Pertemuan Pertama No
Skor Item Ke-
Jumlah
%
Kriteria
27
69,23
Aktivitas sedang
20
51,28
Aktivitas rendah
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
1
3
2
2
2
2
2
1
1
3
3
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
3
1
2
1
122
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
31
79,48
Aktivitas tinggi
4
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
1
1
2
30
76,92
Aktivitas tinggi
5
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
3
35
89,74
Aktivitas sangat tinggi
6
1
1
2
1
1
2
3
2
1
3
2
3
2
24
61,53
Aktivitas sedang
8
1
1
1
1
2
2
2
1
3
3
1
3
2
23
58,97
Aktivitas rendah
9
1
1
1
1
2
1
2
1
1
3
2
3
2
21
53,84
Aktivitas rendah
10
3
2
3
1
1
3
3
1
3
3
3
3
3
32
82,05
Aktivitas tinggi
11
2
2
3
1
1
1
2
1
1
3
1
2
2
22
56,41
Aktivitas rendah
12
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
13
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
14
2
2
3
2
2
2
3
2
1
3
3
3
2
30
76,92
Aktivitas tinggi
15
3
2
3
2
2
1
2
1
2
3
2
2
2
27
69,23
Aktivitas sedang
16
2
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2
2
2
32
82,05
Aktivitas tinggi
17
2
2
2
2
2
1
3
2
1
3
2
2
2
26
66,67
Aktivitas rendah
18
2
2
1
1
1
1
2
2
1
3
2
2
2
22
54,41
Aktivitas rendah
19
2
2
1
1
2
1
3
2
1
3
2
2
2
24
61,53
Aktivitas sedang
20
2
1
2
3
2
2
3
2
3
3
2
2
2
29
74,35
Aktivitas tinggi
21
3
3
3
1
2
2
3
2
3
3
3
3
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
22
2
2
3
1
2
2
3
2
3
3
3
3
3
32
82,05
Aktivitas tinggi
23
1
2
2
1
1
2
3
1
3
3
3
2
3
27
69,23
Aktivitas sedang
24
3
1
3
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
25
3
2
2
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
32
82,05
Aktivitas tinggi
7
No
Skor Item Ke-
Jumlah
%
Kriteria
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
26
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
27
3
2
2
2
1
2
3
3
3
3
2
2
3
31
79,48
Aktivitas tinggi
123
28
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
31
79,48
Aktivitas tinggi
29
3
3
2
2
2
2
3
1
3
3
3
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
30
2
2
3
2
2
2
3
1
3
3
2
3
2
30
76,9
Aktivitas tinggi
Total Ratarata
117.8
97.67 119.8
74%
65%
74%
83.56 98.67 98.65 135.9 110.7 134.8 150.98 123.8 58%
58%
60%
89%
64%
80%
100%
74%
152 144.91 81%
3838,95
80%
Rata-rata Kelas
74,1
Aktivitas tinggi
74,1 89,74 51,28
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa :
ST =
T=
X 100%
= 14%
X 100
= 48,87%
ST + T = 14 + 48,27 = 62,27%
Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA3 Pertemuan Kedua No
Skor Item Ke-
Jumlah
%
Kriteria
32
82,05
Aktivitas tinggi
3
23
58,97
Aktivitas rendah
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
1
3
2
3
2
3
2
2
1
3
3
2
3
3
2
2
2
1
1
2
1
2
1
2
2
1
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
3
124
4
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
3
33
84.6
Aktivitas tinggi
5
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
6
1
1
2
1
2
2
3
2
1
3
2
3
3
26
66,66
Aktivitas sedang
8
1
1
2
1
2
2
2
2
3
3
2
3
3
27
69,23
Aktivitas sedang
9
1
1
1
1
2
1
2
1
1
3
2
3
2
21
53,84
Aktivitas rendah
10
3
2
3
1
2
3
3
2
3
3
3
3
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
11
2
2
3
1
2
1
2
2
1
3
2
3
2
26
66,66
Aktivitas sedang
12
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
35
89,74
Aktivitas sangat tinggi
13
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
35
89,74
Aktivitas sangat tinggi
14
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
31
79,48
Aktivitas tinggi
15
3
2
3
2
2
2
2
2
1
3
2
3
2
29
74,35
Aktivitas tinggi
16
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
17
2
2
2
2
2
1
3
2
2
3
2
3
2
28
71,79
Aktivitas tinggi
18
2
2
1
1
1
1
2
1
2
3
1
3
2
22
54,41
Aktivitas rendah
19
3
2
1
1
1
1
3
2
2
3
1
3
2
25
64,1
Aktivitas sedang
20
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
37
94,87
Aktivitas sangat tinggi
21
3
2
3
1
2
2
2
2
3
3
3
3
3
32
82,05
Aktivitas tinggi
22
2
2
3
1
2
2
2
2
3
3
3
3
3
31
79,48
Aktivitas tinggi
23
1
2
3
1
2
2
3
2
3
3
3
3
3
31
79,48
Aktivitas tinggi
24
3
1
3
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
25
3
2
3
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
7
No
Skor Item Ke-
Jumlah
%
Kriteria
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
26
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
27
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
28
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
29
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
125
30 Total
3
2
3
119,8
96,67
119,8
79%
67%
82%
Rata-rata
2
2
2
3
2
3
3
2
83,56 99,67 98,65 135,9 112,7 134,8 150,98 124,8 56%
67%
65%
88%
71%
83%
98%
78%
3 154 100%
3
33
84,6
145,91
3859,46
91%
79,24
Rata-rata Kelas
Aktivitas tinggi
Aktivitas tinggi
79,24 94,87 53,84
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa :
ST =
X 100%
T=
= 31,03 %
X 100%
= 45%
ST + T = 31,03+ 45 = 76,03%
Rekapitulasi Hasil Penilaian Aspek Afektif Kelas XIPA3 Pertemuan Ketiga No
Skor Item Ke-
Jumlah
%
Kriteria
32
82,05
Aktivitas tinggi
2
27
69,23
Aktivitas sedang
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
1
3
2
3
2
3
2
2
1
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
4
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
126
5
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
6
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
30
76,9
Aktivitas tinggi
8
3
2
3
1
2
2
2
2
3
3
2
3
3
31
79,48
Aktivitas tinggi
9
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
29
74,35
Aktivitas tinggi
10
3
2
3
1
2
3
3
2
3
3
3
3
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
11
3
2
3
2
2
1
2
2
1
3
2
3
2
28
71,7
Aktivitas tinggi
12
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
37
94,87
Aktivitas sangat tinggi
13
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
14
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
15
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
32
82,05
Aktivitas tinggi
16
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
17
2
2
2
2
2
1
3
2
2
3
2
3
2
28
71,79
Aktivitas tinggi
18
3
2
2
2
2
2
2
1
2
3
3
3
2
29
74,35
Aktivitas tinggi
19
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
30
76,9
Aktivitas tinggi
20
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
37
94,87
Aktivitas sangat tinggi
21
3
2
3
1
2
2
2
2
3
3
3
3
3
32
82,05
Aktivitas tinggi
22
2
2
3
1
2
2
2
2
3
3
3
3
3
31
79,48
Aktivitas tinggi
23
1
2
3
1
2
2
3
2
3
3
3
3
3
31
79,48
Aktivitas tinggi
24
3
1
3
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
33
84,6
Aktivitas tinggi
25
3
2
3
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
34
87,17
Aktivitas sangat tinggi
7
No
Skor Item Ke-
Jumlah
%
Kriteria
Absen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Skor
26
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
27
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
28
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
36
92,3
Aktivitas sangat tinggi
29
3
3
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
35
8974
Aktivitas sangat tinggi
30
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
35
89,74
Aktivitas sangat tinggi
127
Total Ratarata
119.8 99.67 119.8 88.56 99.67 101.65 135.9 112.7 134.8 79%
67%
82%
56%
67%
65%
88%
71%
150.98
124.8
154
98%
78%
100%
83%
Rata-rata Kelas
Perhitungan rata-rata keaktifan siswa : X 100%
= 45%
T=
3887,7
91%
84,06
84,06 94,87 69,23
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
ST =
145.91
x 100%
= 52%
ST + T = 45 + 52 = 97%
128
Aktivitas tinggi
Lampiran 15
Persentase Tiap Aspek yang diamati kelas XMIPA1 No Aspek yang diamati 1 Aktivitas mempersiapkan diri untuk belajar 2 Aktivitas merespon guru dalam memberikan motivasi dan apersepsi 3 Aktivitas membaca buku paket, LKS, buku lain yang relevan dengan pelajaran yang bersangkutan 4 Aktivitas bertanya kepada guru dan teman 5 Aktivitas menjawab pertanyaan dari guru dan teman 6 Aktivitas mengajukan pendapat 7 Aktivitass mendengarkan penjelasan/keterangan guru 8 Aktivitas membuat bagan, pola dan gambar 9 Aktivitas bekerja dalam kelompok 10 Aktivitas dalam turnamen 11 Aktivitas mengkomunikasikan dan menanggapi hasil diskusi kelompok 12 Aktivitas menyimpulkan kegiatan pembelajaran 13 Sikap Ilmiah
129
Pertemuan I 88% 83%
Pertemuan II Pertemuan III 93% 98% 89% 93%
92%
95%
100%
75% 79% 65% 98% 86% 100% 98% 82% 76% 67%
78% 89% 76% 98% 89% 100% 100% 91% 89% 84%
78% 86% 73% 98% 89% 100% 98% 88% 97% 80%
Persentase Tiap Aspek yang diamati kelas XMIPA2 No Aspek yang diamati 1 Aktivitas mempersiapkan diri untuk belajar 2 Aktivitas merespon guru dalam memberikan motivasi dan apersepsi 3 Aktivitas membaca buku paket, LKS, buku lain yang relevan dengan pelajaran yang bersangkutan 4 Aktivitas bertanya kepada guru dan teman 5 Aktivitas menjawab pertanyaan dari guru dan teman 6 Aktivitas mengajukan pendapat 7 Aktivitass mendengarkan penjelasan/keterangan guru 8 Aktivitas membuat bagan, pola dan gambar 9 Aktivitas bekerja dalam kelompok 10 Aktivitas dalam turnamen 11 Aktivitas mengkomunikasikan dan menanggapi hasil diskusi kelompok 12 Aktivitas menyimpulkan kegiatan pembelajaran 13 Sikap Ilmiah
130
Pertemuan I 73% 67%
Pertemuan II 79% 71%
Pertemuan III 85% 81%
73%
81%
88%
59% 68% 78% 89% 72% 78% 96% 75% 77% 71%
67% 75% 79% 86% 81% 83% 96% 77% 100% 85%
77% 79% 81% 91% 87% 90% 96% 81% 100% 89%
Persentase Tiap Aspek yang diamati kelas XMIPA3 No Aspek yang diamati 1 Aktivitas mempersiapkan diri untuk belajar 2 Aktivitas merespon guru dalam memberikan motivasi dan apersepsi 3 Aktivitas membaca buku paket, LKS, buku lain yang relevan dengan pelajaran yang bersangkutan 4 Aktivitas bertanya kepada guru dan teman 5 Aktivitas menjawab pertanyaan dari guru dan teman 6 Aktivitas mengajukan pendapat 7 Aktivitas mendengarkan penjelasan/keterangan guru 8 Aktivitas membuat bagan, pola dan gambar 9 Aktivitas bekerja dalam kelompok 10 Aktivitas dalam turnamen 11 Aktivitas mengkomunikasikan dan menanggapi hasil diskusi kelompok 12 Aktivitas menyimpulkan kegiatan pembelajaran 13 Sikap Ilmiah
131
Pertemuan I 74% 65%
Pertemuan II 79% 67%
Pertemuan III 79% 67%
74%
82%
82%
58% 58% 60% 89% 64% 80% 100% 74% 81% 80%
56% 67% 65% 88% 71% 83% 98% 78% 100% 91%
56% 67% 65% 88% 71% 83% 98% 78% 100% 91%
Lampiran 16
Rekapitulasi hasil belajar ranah kognitif kelas X MIPA 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kode Siswa A-01 A-02 A-03 A-04 A-05 A-06 A-07 A-08 A-09 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25
LDS 1 90.76 90.76 90.76 92.3 90.76 92.3 89.23 93 93 89.23 92.3 92.3 92.3 90.76 90.76 89.23 92.3 93 90.76 90.76 89.23 89.23 92.3 93 92.3
Nilai Diskusi/Tugas LDS 2 LDS 3 NRE 97 90 95 97 90 95 100 92 95 97 92 90 100 92 95 97 92 90 97 92 91 97 80 96 97 80 96 97 92 91 97 92 95 97 92 90 97 92 90 97 90 95 100 92 95 97 92 91 97 92 90 97 80 96 100 92 95 97 90 95 97 92 91 97 92 91 97 92 95 97 80 96 97 92 95
KTAP 95 95 92 95 92 95 95 92 92 95 92 95 95 95 92 95 95 92 92 95 95 95 92 92 92
Rata rata 93.6 93.6 93.95 93.26 93.95 93.26 92.84 91.6 91.6 92.84 93.7 93.26 93.26 93.6 93.95 92.84 93.26 91.6 93.95 93.6 92.84 92.84 93.7 91.6 93.7
Nilai Turnamen TGT1 TGT2 TGT3 90 93 95 90 34 90 60 70 90 80 100 90 75 70 80 80 84 90 95 93 90 75 84 90 75 84 90 95 93 90 85 80 95 80 84 90 85 84 100 90 93 90 90 70 80 90 84 95 80 84 90 75 84 90 90 93 90 90 84 90 95 84 90 90 84 95 75 80 67 95 93 95 75 70 95
132
Rata rata 93 72 74 90 75 85 93 83 83 93 87 85 90 93 80 90 90 83 91 88 90 90 74 95 85
NL 91 91 87 75 87 75 78.5 84 84 78.5 88 75 75 91 87 78.5 75 84 87 91 78.5 78.5 88 84 88
NE 85 87 75 55 75 79 82 80 83 85 82 87 80 80 77 82 83 55 84 85 85 82 82 85 72
Nilai Kognitif 89,32 88,02 82,29 72,15 82,39 81,25 84,21 83,82 85,02 85,41 86,64 84,45 82,15 87,32 83,69 83,91 83,35 73,82 87,59 88,82 85,12 83,91 85,34 87,02 82,44
Tuntas/ Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
No
Kode LDS 1
Siswa
Nilai Diskusi/Tugas LDS 2 LDS 3 NRE
Rata KTAP
rata
Nilai Turnamen TGT1 TGT2 TGT3
Rata
NL
NE
rata
Nilai
Tuntas/
Kognitif
Tidak
26
A-26
90.76
100
92
95
92
93.95
85
84
90
87
87
82
86.39
Tuntas
27
A-27
92.3
97
92
95
92
93.7
85
70
95
84
88
82
86.34
Tuntas
28
A-28
90.76
100
92
95
92
93.95
85
84
90
86
87
75
83.49
Tuntas
29
A-29
93
97
80
96
92
91.6
75
84
90
83
84
76
82.22
Tuntas
30
A-30
90.76
97
90
95
95
93.6
90
80
80
84
91
84
88.02
Tuntas
31
A-31 Total
92.3
97
92
95
95
94.26
80
70
67
73
88
80
84.55
Tuntas
3025
2782
2905
2900
2889.3
2600
2528
2759
2649
2605
2466
2610.46
98
90
93.7
93.54
93.2
74
80
92
82
85
79.54
2832,5
Rata-rata
91.38
Rata-rata kelas
84.2
Nilai tertinggi
89.32
Nilai terendah
72.15
∑ Siswa tuntas
29
∑ Siswa tidak tuntas Keterangan : ND : NT
2 Nilai presentase ketuntasan klasikal
Nilai Diskusi
: Nilai Turnamen
NRE
:
NE
:
NL
Nilai Hasil evaluasi : Nilai Laporan
P=
Nilai Rancangan eksperimen
P= = 93,54%
133
Rekapitulasi hasil belajar ranah kognitif kelas X MIPA 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kode Siswa B-01 B-02 B-03 B-04 B-05 B-06 B-07 B-08 B-09 B-10 B-11 B-12 B-13 B-14 B-15 B-16 B-17 B-18 B-19 B-20 B-21 B-22 B-23 B-24 B-25
LDS 1 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 87.69 87.69 87.69 87.69 87.69 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 92.3 92.3 92.3 92.3 92.3
Nilai Diskusi/Tugas LDS 2 LDS 3 NRE 100 91 90 100 91 90 100 91 90 100 91 90 100 91 90 84 85 95 84 85 95 84 85 95 84 85 95 84 85 95 100 80 90 100 80 90 100 80 90 100 80 90 100 80 90 100 95 92 100 95 92 100 95 92 100 95 92 100 95 92 98 100 95 98 100 95 98 100 95 98 100 95 98 100 95
KTAP 96 96 96 96 96 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92
Ratarata 94.16 94.16 94.16 94.16 94.16 89.4 89.4 89.4 89.4 89.4 91.76 91.76 91.76 91.76 91.76 94.6 94.6 94.6 94.6 94.6 95.46 95.46 95.46 95.46 95.46
Nilai Turnamen T1 T2 T3 90 100 80 80 84 78 90 80 80 80 84 80 90 80 78 95 90 90 60 67 78 65 67 78 90 70 80 90 100 90 95 100 90 95 100 90 95 100 90 95 100 78 95 100 78 75 67 78 65 67 90 65 84 78 60 84 78 75 84 78 80 67 90 80 84 78 75 67 78 75 67 90 85 84 78
134
Ratarata 90 81 84 82 83 92 69 70 80 94 95 95 95 91 91 74 74 76 74 79 89 81 74 77 83
NL
NE
80 80 80 80 80 79 79 79 79 79 77 77 77 77 77 82 82 82 82 82 80 80 80 80 80
77 68 73 78 59 75 40 70 74 55 80 68 58 78 69 50 75 73 71 75 85 78 50 76 60
Nilai Kognitif 82.63 78.13 80.43 82.23 74.7 80.78 64.48 76.58 79.18 72.98 82.95 78.15 74.15 81.75 79.32 70.92 80.92 80.32 79.32 75.42 86 82.4 70.49 81.19 75.4
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
No
Kode Siswa
LDS 1 92.3 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 2962.9 92.6
26 B-26 27 B-27 28 B-28 29 B-29 30 B-30 31 B-31 32 B-32 Total Rata-rata Rata-rata kelas Nilai tertinggi Nilai terendah ∑ siswa tuntas ∑ Siswa tidak tuntas Keterangan : ND NT
Nilai Diskusi/Tugas Rata-rata LDS 2 LDS 3 NRE KTAP 98 100 95 92 95.46 98 86 90 96 92.76 98 86 90 96 92.76 98 86 90 96 92.76 98 86 90 96 92.76 98 86 90 96 92.76 98 86 90 96 92.76 3096 2871 2945 3018 2978.92 97 89.71 92.03 95 93.09
Nilai Turnamen T1 T2 T3 80 87 67 75 84 90 70 84 90 80 67 90 80 67 78 70 67 78 75 87 90
Ratarata 78 83 82 79 75 72 84 2626 84
NL
NE
85 85 85 85 85 85 85 2585 80
72 75 75 35 67 56 79 2174 70
78.08 84.05 65.95 24 8
Nilai presentase ketuntasan klasikal :
Nilai Diskusi
: Nilai Turnamen
NRE
:
NE
:
NL
:
Nilai Ketuntasan Kognitif Tuntas 81.19 Tuntas 82.35 Tuntas 82.25 65.95 Tidak tuntas Tuntas 78.35 73.65 Tidak Tuntas Tuntas 84.05 2498.61
P=
Nilai Rancangan eksperimen Nilai Hasil evaluasi
= Nilai Laporan
135
75
Rekapitulasi hasil belajar ranah kognitif kelas X MIPA 3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kode Siswa C-01 C-02 C-03 C-04 C-05 C-06 C-07 C-08 C-09 C-10 C-11 C-12 C-13 C-14 C-15 C-16 C-17 C-18 C-19 C-20 C-21 C-22 C-23 C-24 C-25
Nilai Tugas/Diskusi LDS 1 LDS 2 LDS 3 93.84 97 92 93.84 97 92 93.84 97 92 93.84 97 92 93.84 97 92 93.84 94 90 93.84 93.84 93.84 80 80 80 80 80 93.84 93.84 93.84 93.84 93.84 89.23 89.23 89.23 89.23 89.23
94 94 94 77 77 77 77 77 94 94 94 94 94 92 92 92 92 92
90 90 90 85 85 85 85 85 92 92 92 92 92 85 85 85 85 85
NRE 91 91 91 91 91 90
KTAP 92.5 92.5 92.5 92.5 92.5 93.84
90 90 90 85 85 85 85 85 90 90 90 90 90 91 91 91 91 91
93.84 93.84 93.84 92.5 92.5 92.5 92.5 92.5 91 91 91 91 91 94.5 94.5 94.5 94.5 94.5
Ratarata 93.26 93.26 93.26 93.26 93.26 92.4 92.4 92.4 92.4 83.9 83.9 83.9 83.9 83.9 92.16 92.16 92.16 92.16 92.16 90.35 90.35 90.35 90.35 90.35
Nilai Turnamen TGT TGT TGT 1 2 3 90 84 90 75 80 78 65 67 67 90 93 95 90 100 90 80 84 90 75 85 80 95 90 80 75 90 70 75 80 65 50 80 70 70 80 75
136
70 80 80 84 84 67 67 93 67 67 84 67 34 80 70 70 84 84
90 90 78 90 90 90 80 90 80 80 90 67 56 84 90 80 80 78
Nilai Rata-rata
NL
NE
Kognitif
Ketuntasan
88 78 67 93 94 84
79 79 79 79 79 87
78 40 71 80 75 76
82.35 66.15 77.45 83.65 81.75 83.38
Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
79 85 80 90 88 79 74 91 73 74 85 67 50 82 78 74 82 79
87 87 87 87 87 87 87 87 75 75 75 75 75 88 88 88 88 88
93 72 69 76 48 71 72 69 68 62 71 67 45 76 57 83 76 70
89.68 81.88 80.18 82.28 70.88 79.18 79.08 79.58 75.43 73.13 77.83 74 63.93 83.07 75.07 85.07 83.07 80.37
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Nilai Tugas/Diskusi
Kode Siswa
No
LDS 1 26 70.76 27 70.76 28 70.76 29 70.76 30 70.76 2513.71 Rata-rata 87 Rata-rata kelas Nilai tertinggi Nilai terendah ∑ Siswa tuntas ∑ Siswa tidak tuntas C-26 C-27 C-28 C-29 C-30 Total
LDS 2 LDS 3 73 80 73 80 73 80 73 80 73 80 2541 2530 87.62 87.24
NT
:
Nilai diskusi :
Ratarata 83 91 79 77 74 2318
Nilai NL
NE
88 88 88 88 88 2433 84
71 76 76 75 85 2048 75
Kognitif 79.37 82.17 80.97 80.37 84.07 2295.39 79.15 89.68 63.93 24 5
P=
Nilai Turnamen P=
NL
81.35 81.35 81.35 81.35 81.35 2574.7 88.78
Nilai Turnamen TGT TGT TGT 1 2 3 80 84 84 90 93 90 75 80 80 80 67 84 75 67 78
Nilai presentase ketuntasan klasikal
Keterangan : ND
NRE KTAP 89 94 89 94 89 94 89 94 89 94 2590 2697.86 89.31 93.02
Ratarata
x100 = 82,75
Nilai Laporan
137
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Lampiran 17 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas X IPA 1 No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total
1 a 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
2 a 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 86
Skor Item Ke 3 b a b 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 74 82 80
c 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 74
4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 76
Jumlah Skor 17 16 21 18 20 19 18 19 18 18 18 19 18 17 18 18 19 19 18 16 17 19 17 19 18 17 17 21 18 19 19
Nilai
Ketuntasan
80.95 76.19 100 85.71 95.24 90.48 85.71 90.48 85.71 85.71 85.71 90.48 85.71 80.95 85.71 85.71 90.48 90.48 85.71 76.19 80.95 90.48 80.95 90.48 85.71 80.95 80.95 100 85.71 90.48 90.48 2690
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 31
86.78
100%
Ratarata 100% 92% 79% 89% 86% 79% 81%
138
Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas X IPA 2 No Absen
1 a
1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 3 10 3 11 3 12 3 13 3 14 3 15 3 16 3 17 3 18 3 19 3 20 3 21 3 22 3 23 3 24 3 25 3 26 3 27 3 28 3 29 3 30 3 31 3 32 3 Total 96 Rata-rata 100%
2 a 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 81 84%
Skor Item Ke 3 b a b 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 62 86 75 64%
89%
78%
c
4
2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 76
2 2 3 1 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 79
79%
82%
139
Jumlah Skor 16 16 18 16 18 11 17 16 17 19 18 18 18 17 18 20 16 19 18 18 12 11 18 11 19 20 20 20 20 20 20 20
Nilai
Ketuntasan
76.19 76.19 85.71 76.19 85.71 52.38 80.95 76.19 80.95 90.48 85.71 85.71 85.71 80.95 85.71 95.24 76.19 90.48 85.71 85.71 57.14 52.38 85.71 52.38 90.48 95.24 95.24 95.24 95.24 95.24 95.24 95.24 2643
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 28
82.59
87.50%
Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas X IPA 3 No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total Rata rata
Skor Item Ke 2
Juml ah Skor
Nilai
Ketuntasan
1 2 3 2 2 2
16 18 20 19 18 20
76.19 85.71 95.23 90.47 85.71 95.23
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
21 15 19 17 20 20 18 18 19 16 16 16 19 18 18 18 16 18 19 19 19 19 19
100 71.42 90.47 80.95 95.23 85.71 85.71 85.71 90.47 76.19 76.19 76.19 90.47 85.71 85.71 85.71 76.19 85.71 90.47 90.47 90.47 90.47 90.47 2504.8
1 a 3 3 3 3 3 3
a 2 2 3 2 2 3
b 1 2 2 3 2 3
a 3 3 3 3 3 3
3 b 3 3 3 3 3 3
c 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 80
3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 70
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 79
3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 70
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 76
3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76
88%
91%
80%
90%
80%
87%
87%
140
4
86.37
Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 28
96.55%
Lampiran 18 Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Kinerja Guru Selama Pembelajaran (kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3) Kelas XMIPA1 Skor Item Ke -
Perte muan Ke-
1
Kriteria
Total
2
3
Skor
%
ST
a
b
c
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
a
b
1
3
3
4
3
4
3
4
4
-
-
4
4
3
3
3
45
87
v
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
57
95
v
3
3
4
4
4
4
4
4
4
-
-
4
4
3
4
4
50
96
v
Total
9
11
12
11
12
11
12
12
4
4
12
12
9
10
11
%
75%
92%
100%
92%
100%
92%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
75%
84%
92%
T
S
R
SR
Kelas XMIPA2 Skor Item Ke -
Perte 1
Kriteria
Total
2
3
%
muan Ke-
a
b
c
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
a
b
1
3
2
4
2
4
4
4
4
-
-
4
4
3
3
3
44
85
v
2
3
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
54
90
v
3
3
4
3
3
4
4
4
4
-
-
4
4
4
4
4
49
94
v
Total
9
8
11
8
12
12
12
12
4
4
12
11
11
11
10
75%
67%
92%
67%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
92%
92%
92%
84%
%
141
Skor
ST
T
S
R
SR
Kelas XMIPA3
Perte
Skor Item Ke -
muan
1
Kriteria
Total
2
3
Skor
%
ST
Ke-
a
b
c
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
a
b
1
3
3
3
4
4
3
4
4
-
-
4
4
3
3
3
45
87
v
2
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
55
92
v
3
3
3
4
4
4
4
4
4
-
-
4
3
4
4
4
49
94
v
Total
9
9
11
12
12
10
12
12
4
4
12
10
11
11
10
%
75%
75%
92%
100%
100%
84%
100%
100%
100%
100%
100%
84%
92%
92%
84%
142
T
S
R
SR
Lampiran 19 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Kelas XMIPA1 1 2 3 4 5 No 6 Absen Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 1 1 1 21 1 1 1 1 1 1 22 1 1 1 1 1 1 23 1 1 1 1 1 1 24 1 1 1 1 1 1 25 1 1 1 1 1 1 26 1 1 1 1 1 1 27 1 1 1 1 1 1 28 1 1 1 1 1 1 29 1 1 1 1 1 1 30 1 1 1 1 1 1 31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 25 6 25 6 31 7 24 31 27 4 Total 80% 20% 80% 20% 100% 0% 22% 78% 100% 0% 87% 13% %
143
Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Kelas XMIPA2 1 2 No Absen Ya Tidak Ya Tidak 1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1 5 1 1 6 1 1 7 1 1 8 1 1 9 1 1 10 1 1 11 1 1 12 1 1 13 1 1 14 1 1 15 1 1 16 1 1 17 1 1 18 1 1 19 1 1 20 1 1 21 1 1 22 1 1 23 1 1 24 1 1 25 1 1 26 1 1 27 1 1 28 1 1 29 1 1 30 1 1 31 1 1 32 1 1 0 Total 20 12 31 1 % 62,5% 37,5% 97% 3%
3
4
Ya Tidak Ya Tidak Ya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 32 24 8 28 100% 0 75% 25% 88%
144
5 Tidak 1
1
Ya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Tidak
1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 4 12%
1 1 28 88%
0 4 12%
No Absen
1 Ya Tidak 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 1 9 1 10 1 11 1 12 13 1 14 1 15 1 16 17 1 18 1 19 20 1 21 22 1 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 28 29 1 30 0 Total 23 % 79%
1
1
1
Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Kelas XMIPA3 2 3 4 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 6 21%
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 97%
0 1 3%
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 100%
145
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 9 31%
1 1 25 86%
6 Ya Tidak 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 20 69%
5 Ya Tidak 1 1 1 1 1 1
0 4 14%
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 93%
0 2 7%
Lampiran 20 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Poin Tanggapan dan Saran Kelas XMIPA1 No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30 31
Tanggapan dan Saran Saat penyampaian dimohon memberi teorinya dulu Pembelajaran biologi sangat menyenangkan dan mudah diresapi Menurut saya, pembelajaran biologi dengan metode seperti ini sangat tepat Lebih baik tugasnya bertahap dan waktu mengerjakan lebih lama Suasana terlalu ramai jadi tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar Materi Protista menjadi lebih mudah dipahami dan dimohon dikurangi dalam memberikan tugas Dapat melaksanakan praktikum tapi tugas yang sebelum nya banyak sekali Pembelajaran yang menyenangkan karena berebutan menjawab soal Ditambah dalam penyampaian materi Senang karena dapat menimbulkan keramaian dalam mendapatkan nilai Lebih enak pelajaran seperti biasa diterangkan guru tapi ada TGT Dalam pembelajaran sebaiknya tidak selalu indoor, tapi juga outdoor sehingga dapat melakukan pembelajaran lebih menarik dan suasana berbeda Penjelasan materi secara manual sebaiknya dilakukan agar siswa lebih paham Sebaiknya pada awal pembelajarandiberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran materi yang diinginkan dan siswa diajak dalam melakukan penalaran Materi Protista menjadi mudah diingat karena membuat tugas kartu Alga Dengan cara belajar seperti ini kita bisa belajar menjadi tutor sebaya dan mudah memahami pelajarannya Menjadi lebih mandiri dalam belajar Terlalu banyak tugas dan bertele-tele Menyenangkan dan banyak tugas Menumbuhkan kekompakan dan solidaritas antar anggota kelompok Dapat berebut soal tapi suasananya terlalu berisik Lebih menyenangkan dan tidak membuat kami jadi mengantuk Dimohon untuk mengurangi tugas Dalam pembelajaran seperti ini murid lebih semangat karena berlomba –lomba menjadi yang pertama Sangat menyenangkan karena bisa memanfaatkan alam sekitar Ditambah dalam penyampaian materi Belum terlalu memahami metode pembelajarannya Pembelajaran yang mengasikan tapi dikasih waktu yang lama untuk mengerjakan tugas, walaupun displin jangan terlalu ketat untuk mengumpulkan tugas Bisa berdiskusi, bekerja sama dan membagi tugas Waktunya sangat singkat dalam penyampaian materi dan TGT Jangan terlalu banyak tugas Proses pembelajarannya terlalu cepat Belajarnya sangat menyenangkan karena berebut menjawab dengan kelompok lain Suasana terlalu gaduh tapi menyenangkan karena termotivasi untuk mendapatkan point Senang karena bisa mendapatkan bahan-bahan praktikum dilingkungan sekitar Tempat praktikumnya tidak nyaman karena bukan dilaboratorium Belajarnya cepat sekali sehingga belum terlalu mudeng TGT sangat menyenangkan tapi sayang kurang waktunya
146
Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Poin Tanggapan dan Saran Kelas XMIPA2 No Absen Tanggapan dan Saran 1 Pembelajaran tentang Protista dapat menambah penguasaaan konsep 2 Tidak memberikan tanggapan 3 Pembelajaran tentang Protista sangat menyenangkan Semoga pembelajarannya seperti Protista terus 4 Pembelajaran seperti ini harus terus dilanjutkan agar pembelajaran menjadi menyenangkan Jam pelajaran harus masuk tepat waktu, datang janagn terlalu awal 5 Pembelajaran menyenangkan, lebih mudah paham dengan objek dari alam 6 Seharusnya lebih diperjelas dalm penjelasan materi 7 Menyenangkan 8 Telalu banyak nama ilmiah, sehingga susah diingat 9 Pembelajarannya menyenangkan Terlalu banyak tugas dan sedikit dalam menjelasakan materi 10 Lebih jelas dalam menjelaskan materi 11 Pembelajaran yang sungguh menarik Tingkatkan pembelajaran yang demikian 12 Sebaiknya pembelajaran ini dilakukan secara santai, jangan terlalu banyak tugas karena akan membuat pusing siswa 13 Sebaiknya lebih tegas 14 Ada yang sulit, ada yang mudah 15 Kebanyakan nama ilmiah yang susah diingat 16 Pembelajaran yang rumit dan lebih suka yang biasa 17 Lebih sering menjelaskan materinya 18 Pembelajaran yang dapat meningkatkan kegiatan siswa tapi dimohon untuk mengurangi tugas 19 Kurangi tugas 20 Kurang jelas penyampaiannya 21 Harus lebih menarik 22 Tidak memberikan tanggapan 23 Tidak memberikan tanggapan 24 Sangat menyenangkan, semoga bisa menggunakan pembelajaran yang seperti ini terus 25 Lebih diperbanyak dalam penyampaian materi 26 Rumit, kurang asik, membingungkan 27 Sebaiknya pembelajaran ini dilakukan secara santai, jangan terlalu banyak tugas karena akan membuat pusing siswa 28 Jangan memberi tugas terlalu banyak karena pelajarannya bukan hanya biologi saja Belajar dengan TGT : lebih asik dan lebih mengaktifkan untuk menjawab pertanyaan 29 Tidak memberi tanggapan 30 Pembelajarannya terlalu cepat dan tugas yang diberikan langsung 1 bab tidak bertahap 31 Banyak tugas 32 Tidak memberi tanggapan
147
Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa Poin Tanggapan dan Saran Kelas XMIPA3 No Absen 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tanggapan dan Saran Tugas terlalu banyak sehingga sulit mengerjakannya Tanggapan: Pembelajaran Protista sangat membantu untuk menambah Ilmu Pengetahuan Saran : Jangan terlalu singkat dalam pembelajaran jMenyenangkan dan menambah pengetahuan Terlalu banyak tulisan latin sehingga sulit dihafal Tidak memberi tanggapan Menyenangkan tetapi dalam mengerjakan tugas waktunya sangat sedikit -----------------------------------------------------------------------------------------------------Tidak terlalu susah bila mempelajari materi dengan baik Banyak hal yang belum saya ketahui menjadi tahu dan mengerti Pembelajaran Protista menyenangkan karena diselingi permainan Memahami materi Protista, tapi hanya sebagian tertentu saja Kebanyakan bahasa latin sehingga membuat sulit Senang, bisa lebih mengetahui cara-cara hidup Protista dan jangan terlalu banyak tugas dalam satu pertemuan Pembelajaran yang menyenangkan dan semoga kedepannya akan jauh lebih baik Pembelajaran Protista seharusnya dilaksanakan dengan tugas yang sedikit saja, karena tugasnya sangat banyak, tetapi saya tetap senang dengan pembelajaran yang demikian Saya senang, semangat, tapi jika salah satu orang dalam kelompok yang tidak mengikuti kelompok saya kurang senang dan tolong kalau memberikan tugas jangan terlalu banyak Pembelajaran yang mengasikan, dalam penjelasan materi ditambah Materi Protista sangat panjang tetapi mudah untuk menghafalkan dengan metode Team Games Tournament Tugasnya terlalu banyak Kurang mengerti dengan pembelajaran yang demikian Nama latinnya dikurangi karena saya sulit menghafalnya Susah untuk memahaminya, waktunya terlalu singkat, diharap ada tambahan waktu Jangan terlalu banyak tugas karena membuat bingung Saya paham belajar dengan menggunakan pembelajaran yang diterapkan dan diharap tugas dikurangi Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas sangat sedikit dan perbanyak dalam penjelasan materi Saya sekarang mulai memahai materi Protista karena pembelajaran tyang diterapkan Tidak memberi tanggapan Bisa lebih mengenal tentang Protista Menyenangkan Terlalu banyak tugas
148
Lampiran 21 Rekapitulasi Kegiatan Team Games Tournament kelas XMIPA1 Nama
No Kelompok Danang I 1 Dimasygi N.S 2 1 Joko Nugroho 3 Khanif Ulil A 4 M. Idris.D 5 rata-rata Al Rizky Maulana 1 2 Andre Nopebrian S 2 3 Kusandi A.F 4 Priyono 5 Wahyu Widiyanto rata-rata Dwi malinda 1 Endarwati 2 Nur Hidayati 3 3 Rohmatul 4 Awaliyah Wahyu Hastuti 5 rata-rata 1 Indah S 2 Rifaul A 4 3 Shindita A.N 4 Siti Anifah 5 Winda A rata-rata Aulia Nur lintang 1 Dewi Wulan Sari 2 5 Lusi Safitri 3 Nurul Istiqomah 4 Sholichatun Nisa 5 Tiyas Sri Susanti 6 rata-rata
TGT 1 TGT 2 TGT 3 Skor Total 160 30 80 160 25 80 160 25 80 1350 170 10 100 160 30 80 810 120 420 180 28 85 180 10 80 190 28 80 1419 180 25 80 180 23 70 910 114 395 150 25 80 150 25 80 150 25 80 1268 140 23 85 150 25 80 740 123 405 170 23 85 150 23 60 150 21 85 1284 170 21 85 160 21 60 800 109 375 120 21 80 150 21 70 180 21 70 1544 180 21 70 170 25 70 170 25 80 970 134 440
149
Nilai 90 85 85 73 90 93 72 93 88 84 83 83 83 82 83 87 74 85 84 73 74 75 80 80 87 86
No 1 2 3 4 5
Kelompok
6
Nama
Diyan Ariyanti Hirla Adelia S Mira Fadila C Puri Safita R Putri Wulandari rata-rata
TGT 1 TGT 2 190 28 190 28 180 25 190 25 180 25 930 131
150
TGT Skor 3 Total 80 80 85 1471 80 85 410
Nilai 93 93 90 90 90
Rekapitulasi Kegiatan Team Games Tournament kelas XMIPA2 Nama
No Kelompok Afi K 1 Alma Syifa Triyasari 2 1 Aldi Atma P 3 Abdul Haris S 4 Aji Wibowo 5 rata-rata Ayu Siti A 1 2 Ayu Tri W 2 3 Atikah A 4 Ari Indriyani 5 Anggun Tri Y rata-rata Dewi Yunita Sari 1 Damar Rizky 2 Nurcahyo 3 Duwi Yuliyatni 3 Dwi Prastiwi W 4 Farida A 5 rata-rata Galih Kusuma W 1 Laela Tri W 2 4 I.Anggi S 3 Kirana W.H 4 5 Khofiatun Nida rata-rata Rina Amalia 1 Salma H.S 2 5 Miftakhuz Zaki 3 Nabila Laras S 4 M. Angga P 5 Raka Agam S 6 rata-rata
TGT 1 TGT 2 TGT 3 160 25 60 180 24 80 160 25 70 180 30 70 180 23 70 860 127 350 180 21 70 180 30 80 130 20 70 120 20 60 190 23 80 800 114 360 190 30 90 190 190 190 190 950 150 130 130 120 150 680 170 160 160 150 160 150 950
151
30 30 30 30 150 20 20 25 25 25 115 25 26 20 20 25 20 136
90 90 70 70 410 60 80 70 70 70 350 80 60 80 60 70 80 430
Skor Total
1337
1274
Nilai 81 83 82 90 84 80 94 70 69 92 95
1510
1145
1516
95 95 91 91 74 79 74 74 76 83 78 89 74 81 77
No Kelompok Nama Santi 1 Wahyuningsih 2 6 Zanuar Rizal 3 Septi A 4 Suparmi 5 6 Yuda Setiyawan rata-rata
TGT 1 150 140 160 160 140 150 900
152
TGT 2 25 25 20 20 20 20 130
Skor TGT 3 Total 80 80 80 1490 70 70 80 460
Nilai 83 75 84 82 79 72
Rekapitulasi Kegiatan Team Games Tournament kelas XMIPA3 TGT Skor Nama No Kelompok TGT 1 2 TGT 3 Total Ardiyan A.W 1 180 30 80 Airlangga L 2 150 23 60 1 Ani Betya S 3 180 28 85 1271 Aditya Wahyu S 4 180 25 80 Alvin Bhakti S 5 130 20 20 rata-rata 820 126 325 Fedli Bagus K 1 160 24 70 Fatheh Anandito K 2 85 24 90 2 Dewanti Dewi S.W 969 3 160 25 80 Dwi Lestari 4 150 21 80 rata-rata 555 94 320 Marni Yuliani 1 180 28 80 Fikri Amar Ghafar 2 190 25 80 3 Hasna Laila R 3 180 25 80 1378 Karlina Aghata Kristi 4 160 20 80 Kristina Yuliyanti 5 150 20 80 rata-rata 860 118 400 Muhammad Arif S 1 150 20 70 Muhammad Ulil 2 Aidi 140 20 70 4 Muhammad Alfian 3 160 25 80 1055 Muhammad Ichsan 4 F 130 20 60 5 Muhammad Lutfi S 50 10 50 rata-rata 630 95 330 Ribka Yovita 1 140 21 73 Siti Hikmawati 2 150 25 70 5 N.F.Andaruningtyas 3 160 24 83 1245 Niken Vivi S 4 140 21 80 Rita Nur Efendi 5 160 25 73 rata-rata 750 116 379
153
Nilai 94 78 93 88 67 80 85 84 79 91 90 88 79 74 74 73 85 67 50 74 79 82 78 82
No Kelompok Nama Vining Ayu L 1 Yulaika Ayu L 2 Tiara Putri M 3 6 Siti Rodhiah 4 Yuniarti 5 Kusumaningrum rata-rata
TGT 1 TGT 2 TGT 3 150 23 73 160 20 75 180 28 80 160 25 75 150 800
154
20 116
70 373
Skor Total
1289
Nilai 79 77 91 83 74
Lampiran 22 DAFTAR NAMA SISWA KELAS XMIPA1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa AL Rizky M Andre N.S Aulia Nurlintang Danang Ihsanudin Dewi Wulan Sari Dimasyqi N.S Diyan Ariyanti Dwi Malindha Endarwati Hirla Adelia Indah S Joko Nugroho Khanif Ulil A Kusandi Achmad F Lusi Safitri Mira F Cahya M. Idris Darmawan Nur Hidayati Nurul Istiqomah Priyono Puri Safita Resmi Putri Wulandari Rifaul Awaliyah Rohmatul Awaliyah Shindita A.N Sholichatun Nisa Siti Anifah Tiyas Sri S Wahyu Hastuti Wahyu Widianto Winda Arini
155
Kode siswa A-01 A-02 A-03 A-04 A-05 A-06 A-07 A-08 A-09 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27 A-28 A-29 A-30 A-31
DAFTAR NAMA SISWA KELAS XMIPA2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Abdul Haris S Afi Khabibawati Aji Wibowo Aldi Atma P Alma Syifa Triyasari Anggun Tri Yoga Ari Indriyani Atikah Ainur Rahmah Ayu Siti Aisyah Ayu Tri W Damar Rizky Nurcahyo Dewi Yunita Sari Duwi Yuliyatni Dwi Prastiwi W Farida A Galih Kusuma W Ishma A.S Khofiatun Nida Kirana W.H Laela Tri Wardati Miftakhuz Zaki M.Angga P Nabila Laras S Raka Agam S Rina Amalia Salma H.S Santi Septiana N.A Suparmi Wahyuningsih Yuda S Zanuar Rizal B
156
Kode Siswa B-01 B-02 B-03 B-04 B-05 B-06 B-07 B-08 B-09 B-10 B-11 B-12 B-13 B-14 B-15 B-16 B-17 B-18 B-19 B-20 B-21 B-22 B-23 B-24 B-25 B-26 B-27 B-28 B-29 B-30 B-31 B-32
DAFTAR NAMA SISWA KELAS XMIPA3
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Aditya Wahyu S Airlangga L. Lubis Alvin Bhakti S Ani Betya S Ardiyan Abdi.W Dewanti Dewi. S. W Keluar Dwi Lestari Fatheh Anandito.K Fedli Bagus Kurniawan Fikri Amar Ghafar Hasna Laila Rahmawati Karlina Aghata Kristi Kristina Yulianti Marni Yuliani Muhammad Ulil Aidi Muhammad Arif Setiawan Muhammad Alfian.T.A.N Muhammad Ichsan Fadhila Muhammad Lutfi Setiawan N. F. Andaruningtyas Niken Vivi. S. Ribka Yovita Rita Nor Efendi Siti Hikmawati Siti Rodhiah Tiara Putri M Vining Widyastuti Yulaika Ayu L Yuniarti Kusumaningrum
157
Kode siswa C-01 C-02 C-03 C-04 C-05 C-06 C-07 C-08 C-09 C-10 C-11 C-12 C-13 C-14 C-15 C-16 C-17 C-18 C-19 C-20 C-21 C-22 C-23 C-24 C-25 C-26 C-27 C-28 C-29 C-30
Lampiran 23 Rekapitulasi hasil penelitian Aspek aktivitas siswa Kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 No
Kelas XIPA1
Kategori Skor
Kriteria Keaktifan
Pertemuan I Siswa
%
Kelas XIPA2
Pertemuan II Siswa
%
Pertemuan III Siswa
Pertemuan I
%
Siswa
%
Pertemuan II Siswa
Kelas XIPA3 Pertemuan III
%
Siswa
%
Pertemuan I Siswa
Pertemuan II
Pertemuan III
%
Siswa
%
Siswa
%
1
86 - 100
Aktivitas sangat tinggi
12
39%
26
84%
28
90,32%
8
25%
18
57%
21
66%
4
14%
9
31%
13
45%
2
71 - 85
Aktivitas tinggi
18
58%
4
13%
3
9,68%
14
44%
7
21%
10
31%
14
48%
13
45%
15
51%
3
61 - 70
Aktivitas sedang
1
3%
1
3%
0
0
6
19%
2
6%
1
3%
5
17%
4
14%
1
4%
4
51 - 60
Aktivitas rendah
0
0
0
0
0
0
4
12%
5
16%
0
0
6
21%
3
10%
0
0
Aktivitas sangat rendah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5 Skor ≤ 50
Jumlah Keaktifan secara klasikal (%)
31 100% 96,76%
31 100% 96,77%
Rata-rata keaktifan secara klasikal
31
100% 100%
32 100% 68,75%
97,84%
32 100% 78,15%
32 100% 97,25%
29 100% 62,27%
81,38%
dari masing-masing kelas (%) Rata-rata keaktifan secara klasikal dari ketiga kelas
29 100% 76,03%
29
78,4%
85,87%
Rekapitulasi hasil penelitian Ranah Kognitif dan Ranah Psikomotorik kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 Ranah Kognitif Ranah Psikomotorik Kelas
Variasi
Kelas
Variasi XIPA1
XIPA2
XIPA3
XMIPA1
XMIPA2
Nilai tertinggi
89,32
84,05
89,68
Nilai tertinggi
100
95.23
100
Nilai terendah
72,15
65,95
63,93
Nilai terendah
76,19
52.38
71.42
Rata-rata
84,2
78,3
79,15
Rata-rata
86.78
82,59
86.37
Jumlah siswa yang tuntas
29
24
24
Jumlah siswa yang tuntas
31
28
28
Jumlah siswa yang tidak tuntas
2
8
5
Jumlah siswa yang tidak tuntas
0
4
1
93,54%
75%
82,75%
100%
87,5%
96,55%
Ketuntasan klasikal (%) Rata-rata ketuntasan klasikal
XMIPA3
Ketuntasan klasikal (%) Rata-rata ketuntasan klasikal dari ke 3 (tiga) kelas (%)
84%
dari ke 3 (tiga) kelas (%)
158
94,68%
100% 97%
Lampiran 24
159
160
161
Lampiran 25
162
163
Lampiran 26
164
165
Lampiran 27
166
167
Lampiran 28
168
169
170
171
172
173
Lampiran 29
174
Lampiran 30 DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1 Siswa melakukan kegiatan presentasi materi Protista
Gambar 2 Siswa melakukan kegiatan Team Games Tournament
Gambar 3 Siswa melakukan kegiatan praktikum mengamati Protista mirip hewan dan tumbuhan
175
Lampiran 31
176
177
178
179
180
181
182
183
Lampiran 32
184
Lampiran 33
185