Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribbling Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe TGT (Team Games Tournament) Pada Permainan Bola Basket Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 9 Kota Tasikmalaya Ade Nuriana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi no.24 Tasikmalaya 46115. Telp. (0265) 323537 E-Mail :
[email protected]
ABSTRAK Sesuai dengan rumusan masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah pada pembelajaran teknik dasar dribbling dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT (Teams Games Tournament), adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dribbling siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Kota Tasikmalaya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK), populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP N 9 Kota Tasikmalaya sebanyak 38 orang. Semua populasi dijadikan sampel (total sampling). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tesdribbling permainan bola basket. Hasil penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Kota Tasikmalaya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT (Teams Games Tournament) ternyata menunjukan adanya perbaikan dan peningkatan hasil belajar mengajar. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil analisa yang didapat, berupa hasil observasi siswa, guru, serta tes pengetahuan dan keterampilan yang didapat oleh siswa. Kenaikan yang diperoles dari siklus I dan siklus II menunjukan kenaikan prosentase kelulusan sebesar 56,7%, nilai rata-rata pada siklus II adalah 88,5 (B+). Hasil belajar siswa kelas VIII A dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT (Teams Games Tournament) pada siklus II mencapai angka ketuntasan KKM sebesar 100% sehingga siswa dinyatakan lulus dalam pembelajaran teknik dribbling permainan bola basket. Kata Kunci: Meningkatkan, Hasil pembelajaran, Dribbling, Model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament). ABSTRACK
ADE NURIANA, 2015.The effort to improve students’ achievement in dribbling skill by using cooperative learning through TGT (Teams Games Tournament) type in basketball on the eighth grade students of class VIII A in Junior High School 9 Tasikmalaya. The aim of the present study was to solve the problem in learning the basic technique of dribbling by using cooperative learning model through TGT (Teams Games Tournament) type. Moreover, the researcher wanted to find out the improvement of students’ achivement in dribling skill on the eighth grade students of class VIII A in Junior High School 9 Tasikmalaya. The researcher used Classroom Action Research (CAR) as his research method, the population of his study was 38 students of class VIII A in Junior High School 9 Tasikmalaya. The researcher decided that all of the population were sampling (total sampling). The researcher used dribbling test of basketball as his research instrument. The result of Classroom Action Research (CAR) on the eighth grade students of class VIII A in Junior High School 9 Tasikmalaya by using cooperative learning model through TGT (Teams Games Tournament) type showed that there was an improvement in the result of teaching and learning. It could be seen from the obtained result analysis, such as the observation results of the students, teachers, and the knowledge and skills test that were obtained by the students. The cycle I and II showed the increase of the passing reached 56,7%,
1
2 the average of the cycle II reached 88,5 (B+). The result of the study on the eighth grade students of class VIII A by using cooperative learning model through TGT (Teams Game Tournament) type in the cycle II reached 100% of the passing grade (KKM), it meant that the students passed the learning dribbling techniques of basketball . Keyword: Improve, Achievment, Dribbling, Model of learning, Teams Games Tournament.
3 Pendahuluan Untuk mempelajari teknik dasar bola basket yang baik, seorang pemain melaksanakan rangkaian latihan atau belajar sehingga dapat mengetahui dan menguasai teknik dasar yang diberikan. Beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain basket diantaranya : Tekhnik Dribbling. Salah satu masalah yang sering terjadi dalam permainan bola basket adalah kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan dribbling. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru penjas di SMP Negeri 9 Kota Tasikmalaya. Pada waktu melakukan dribbling bola basket, sebagian besar siswa belum melakukannya dengan benar. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, penulis mencoba model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT (Teams Games Tournament). Tipe TGT (Teams Games Tournament) adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktifitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribbling Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Permainan Bola Basket Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 9 Kota Tasikmalaya.
Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Rencana penelitiannyapun dibagi menjadi dua siklus, dan setiap siklus memiliki/ melalui fase-fase perencanaan (pleaning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan Rereflecting (refleksi). Subjek peneliian ini tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Tasikmalaya. Instrument penelitian yang penulis gunakan agar sesuai dengan teknik pengumpulan data diatas, maka penulis menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut : Lembar observasi, Rubrik unjuk kerja, Rubrik tugas, Catatan siswa Pengumpulan data ini dilakukan secara bertahap, data mengenai sikap dan partisipasi belajar diambil dari tindakan pra siklus untuk memperoleh data awal sebelum treatment pembelajaran dilakukan dan diambil pula pada akhir dari siklus. Sesuai dengan tema penelitian ini, maka isntrument yang penulis gunakan adalah tes keterampilan dribbling.
4 Hasil dan Pembehasan Penelitian Hasil Observasi Siklus I Observasi Guru Hasil observasi pada KBM dari observasi yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Observasi Guru No 1
Indikator Persiapan
KBM
meliputi
Komentar media
pembelajaran/alat bantu dan sumber
Guru telah siap dengan alat bantu brupa media untuk melaksanakan pembelajaran.
belajar 2
Memulai pembelajaran
Sebelum memulai KBM, guru memberikan tes awal kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam penguasaan teknik dasar dribbling.
3
Pelaksanaan
pembelajaran
sesuai
tujuan
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami konsep yang akan dipelajari, kemudian melatih gerakan yang sedang dipelajari.
4
Penggunaan media pembelajaran
Alat bantu yang digunakan sesuai dengan apa yang dipelajari.
5
Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran.
6
7
Penggunaan
model
pembelajaran
Guru sudah cukup baik dalam menjalankan model
TGT
pembelajaran TGT di kelas maupun dilapangan.
Pengelolaan waktu pembelajaran
Secara keseluruhan, pembagian waktu dikategorikan baik, namun perlu diperhatikan batasan waktusetiap kegiatan.
8
Penguasaan konsep dan materi
Penguasaan materi cukup baik, namun masih perlu adanya peningkatan.
9
Menanamkan teknik dasar dribbling
Teknik
dasar
dribbling
dipelajari
dengan
menggunakan pembelajaran seperti biasa dengan tambahan model pembelajaran kooperatif TGT. 10
Menguasai kelas/lapangan
Cukup, perlu lebih ditingkatkan lagi dalam penguasaan lapngan agar pembelajaran lebih efektif.
11
Memantakan materi pembelajaran
Guru menyampaikan kesimpulan dari keseluruhan pembelajaran.
5 Observasi Siswa Observasi terhadap siswa dilakukan ketika pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT. Berikut adalah data hasil observasi yang dilakukan. Tabel 2 Hasil Observasi Terhadap Siswa pada Siklus I No 1
Indikator Kehadiran siswa
2
Aktifitas siswa ketika pembelajaran berlangsung
3
Perhatian siswa menjelaskan
4
Sikap siswa ketika pembelajaran
5
Aktifitas siswa ketika menjalankan model pembelajaran TGT
6
Partisipasi siswa dalam diskusi kelompok Sikap siswa terhadap penggunaan model pembelajaran TGT
7
8 9 10
ketika
guru
Keberanian siswa mengemukakan pendapat Tanggapan siswa mengenai pendapat temannya Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
Komentar Sebelum KBM dimulai, siswa sudah siap untuk menerima materi yang akan diajarkan. Aktifitas dan partisipasi siswa pada siklus I belum terlihat, ini dikarnakan karena siswa masih ber’adaptasi dengan model pembelajaran yang baru serta materi yang baru, walaupun ada sebagian siswa yang sudah mulai berperan aktif dalam pembelajaran. Perhatian siswa ketika guru menjelaskan terbilang baik, ini ditandai dengan adanya timbal balik ketika guru menjelaskan. Siswa masih berusaha untuk menyesuaikan diri dengan materi baru dan model pembelajaran baru yang sedang diterapkan. 65% siswa terlihat antusias menjalankan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT dengan materi pembelajaran dribbling permainan bola basket. Masih kurang, dikarnakan siswa masih ber’adaptasi dengan model pembelajaran yang baru. Hanya 70% siswa yang sudah mampu merespon tentang model pembelajaran TGT, dan 30% siswa masih kebingungan dalam menjalankan model pembelajaran tersebut. Sebagian siswa sudah mampu mengemukakan pendapatnya meskipun masih terbilang kurang. Cukup baik, ini ditandai dengan adanya timbal balik ketika diskusi berlangsung. Penguasaam siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik, meskipun dalam pelaksanaan siswa belum sepenuhnya mampu menguasai teknik dribbling dengan baik.
Berdasarkan hasil diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa sebagian siswa sudah cukup merespon terhadap pembelajaran dribbling dengan menggunakan model pembelajara kooperatif tipe TGT, walaupun sebagian siswa masih berusaha menyesuaikan diri dengan materi dan model pembelajaran yang baru diterapkan. Observasi dan Analisis Tes Hasil Belajar Siklus I Siklus I dimulai dengan tes hasil keterampilan belajar dan diperoleh hasil skor terendah 66 dan skor tertinggi adalah 78 (sebelum dikonfersi). Skor maksimum pada siklus I adalah 100. Rata-rata skor psikomotor yang diperoleh pada tes ini adalah 69.1. Dari data awal diatas, penulis mendapatkan jumlah persentasi kelulusan hasil belajar dribbling adalah 43,2%.
6 Tabel 3 Hasil Belajar Siklus I No
Nama Siswa
Akumulasi Tes Awal Kognitif Afektif Psikomotor 1 Agung Maulana B B 72 / B 2 Alan Paroh P B B 66 / B3 Anissahada N.C B B 66 / B4 Asep Maulana C+ B 70 / B 5 Dede Komara B B 68 / B6 Dewa Puspitasari B B 66 / B7 Dimas Aditia A B 74 / B+ 8 Fiqri Syahid K B A 74 / B+ 9 Hana Hanifah B B 70 / B 10 Hermawan BB 66 / B11 Insan M.H C B 68 / B12 Irpan Ramdani B A 70 / B 13 Lala Khanifah.A B B 66 /B14 Mila Munawaroh B B 69 /B15 M. Raka Prasetyo BB 66 / B16 M. Rifqi A B A 78 / B+ 17 M. Tijani BB 70 / B18 Nadia Nurul B B 66 / B19 Nadia N B B 70 / B 20 Nur Alim C+ B 70 / B 21 Fuzi Fauziah B B 68 /B22 Rifal N B B 66 / B23 Rian Prediana BB 68 / B24 Sani Awaliani B A 72 / B 25 Septian Malik B A 72 / B 26 Siti Nurohimah B B 66 / B27 Tedi Syah BB 70 / B 28 Tina M B B 68 /B29 Wida Nurul Huda B A 70 /B 30 Yeni N B B 66 /B31 Yeni Sri W B B 70 / B 32 Yola Ajeng B B 72 / B 33 Yusran M BB 68 / B34 Yusri N B B 70 / B 35 Zalza Lutpitha A B B 66 / B36 Wildan A C+ A 70 / B 37 Alma Aulia A B B 70 / B Jumlah Skor Psikomotor adalah 2557 Rata-rata Skor Psikomotor 2557 / 37 = 69.1 Konfersi : Nilai / 100 x 4 = Konfersi Rata-rata konfersi adalah 2557 / 100 x 4 = 2,64 = BJumlah Prosentasi Kelulusan 43,3%
Ket. T BT T BT BT BT T T T BT BT T BT T BT T BT BT T BT BT BT BT T T BT BT BT T BT T T BT T BT BT T BT
Dari data yang didapat dari hasil observasi dan penilaian siswa pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa penulis masih menemukan beberapa permasalahan, maka disusunlah rencana untuk melaksanakan pembelajaran tindakan siklus II. Refleksi yang dilakukan pada siklus I berdasarkan hasil observasi siswa dan guru adalah sebagai berikut:
7 Tabel 4 Hasil Refleksi Pada Siklus I No 1
Kesulitan Guru Kesulitan Siswa Guru masih kesulitan Siswa belum terbiasa dengan bentuk
Saran/Perbaikan Jelaskan kembali dalam model
ketika mengkondisikan
model pembelajaran yang baru, serta
pembelajaran kooperatif TGT
siswa saat pembelajaran
siswa masih terlihat kaku dalam
serta pelajari kembali tentang
berlangsung,
menjalankan latihan yang diberikan
teknik
terutama
pada peneraman model
penguasaan
kelas/
Lapangan
pembelajaran TGT 2
3
Guru kurang mampu
Masih terdapat siswa yang kurang
Guru harus memiliki sikap
meng’efektifkan waktu
memperhatikan
yang tegas dalam menghadapi
dalam kegiatan belajar
menyampaikan materi pembelajaran
siswa yang dimaksud
Guru perlu melakukan
Siswa
Guru
penekanan-penekanan
dengan model pembelajaran yang
penekanan
ketika pembelajaran
baru dan materi pembelajaran yang
tentang kegiatan yang akan
baru
dilaksanakan
masih
ketika
merasa
guru
canggung
perlu
melakukan
terhadap
pada
siswa
saat
pembelajaran 4.
Guru
belum
menyampaikan pembelajaran
optimal materi
Siswa
belum
optimal
dalam
mengikuti proses pembelajaran
Guru perlu lebih mendalami tentang pembelajaran.
8 Hasil Observasi Siklus II Observasi Guru Hasil observasi pada KBM dari observasi yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut : Tabel 5 Hasil Observasi Terhadap Guru Siklus II No 1
2
Persiapan
Indikator KBM meliputi
media
Komentar Guru telah siap dengan alat bantu brupa media untuk
pembelajaran/alat bantu dan sumber belajar
melaksanakan pembelajaran.
Memulai pembelajaran
Sebelum memulai KBM, guru memberikan tes awal kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam penguasaan teknik dasar dribbling.
3
Pelaksanaan pembelajaran sesuai tujuan
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami konsep yang akan dipelajari, kemudian melatih gerakan yang sedang dipelajari.
4
Penggunaan media pembelajaran
Alat bantu yang digunakan sesuai dengan apa yang dipelajari.
5
Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran.
6
Penggunaan model pembelajaran TGT
Guru sudah terbiasa dalam menjalankan model pembelajaran TGT di kelas maupun dilapangan.
7
Pengelolaan waktu pembelajaran
Secara keseluruhan, pembagian waktu dikategorikan baik dan sesuai skenario siklus II.
8
Penguasaan konsep dan materi
Penguasaan materi sudah baik sesui dengan materi pembelajaran.
9
Menanamkan teknik dasar dribbling
Teknik
dasar
dribbling
dipelajari
dengan
menggunakan pembelajaran seperti biasa dengan tambahan model pembelajaran kooperatif TGT. 10
Menguasai kelas/lapangan
Penguasaan guru terhadap kelas/lapangan sudah baik dan dapat mengkondisikan kelas.
11
Memantakan materi pembelajaran
Guru menyampaikan kesimpulan dari keseluruhan pembelajaran.
Berdasarkan komentar diatas guru sudah mahir dan terbiasa dalam konteks pembelajaran yang dilakukan, keseluruhan aspek telah dikuasai guru serta pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan skenario pada siklus II.
9 Observasi Siswa Observasi terhadap siswa dilakukan ketika pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT. Tabel 6 Hasil Observasi Terhadap Siswa pada Siklus II No 1
Indikator
Komentar
Kehadiran siswa
Sebelum KBM dimulai, siswa sudah siap untuk menerima materi yang akan diajarkan.
2
Aktifitas siswa ketika pembelajaran
Aktifitas dan partisipasi siswa pada siklus II sudah
berlangsung
terlihat, ini ditandai dengan siswa mampu berperan aktif dalam pembelajaran, terjadi hubungan timbal balik antara guru dengan siswa.
3
Perhatian
siswa
ketika
guru
menjelaskan
Perhatian siswa ketika guru menjelaskan dikategorikan baik, ini ditandai dengan adanya timbal balik ketika guru menjelaskan.
4
Sikap siswa ketika pembelajaran
Siswa mampu menyesuaikan diri ketika pembelajaran berlangsung.
5
Aktifitas siswa ketika menjalankan
97% siswa terlihat antusias menjalankan pembelajaran
model pembelajaran TGT
dengan menggunakan model pembelajaran TGT dengan materi pembelajaran dribbling permainan bola basket.
6
7
Partisipasi
siswa
dalam diskusi
95% siswa berapartisipasi dalam pembelajaran yang
kelompok
dilaksanakan.
Sikap siswa terhadap penggunaan
Hanya 97% siswa yang sudah mampu merespon tentang
model pembelajaran TGT
model pembelajaran TGT, dan 3% siswa masih kurang memahami tentang model pembelajaran yang digunakan.
8
9
10
Keberanian siswa mengemukakan
Siswa sudah mampu mengemukakan pendapatnya
pendapat
dengan berani.
Tanggapan
siswa
mengenai
Baik, ini ditandai dengan adanya timbal balik ketika
pendapat temannya
diskusi berlangsung.
Penguasaan siswa terhadap materi
Penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan
pembelajaran
dikategorikan baik, dalam pelaksanaan praktik 97% siswa mampu menguasai teknik dribbling dengan baik.
10 Berdasarkan hasil diatas, penulis menyimpulkan bahwa siswa mampu merespon terhadap pembelajaran dribbling menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT. Observasi dan Analisis Tes Hasil Belajar Siklus II Siklus II dimulai dengan tes hasil keterampilan belajar dan diperoleh hasil skor terendah 78 dan skor tertinggi adalah 100 (sebelum dikonfersi). Skor maksimum pada siklus I adalah 100. Rata-rata skor psikomotor yang diperoleh pada tes ini adalah 88,5. Dari data diatas, penulis mendapatkan jumlah persentasi kelulusan hasil belajar dribbling adalah 100 %. Hal ini dikarenakan siswa sudah menguasai teknik dasar dribbling serta siswa merasa nyaman dengan model pembelajaran dan materi yang diterapkan dalam proses pembelajaran serta keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Adanya kenaikan nilai pada siklus II ini sebesar 100%, sehingga menghasilkan nilai prosentase untuk kelulusan tes dribbling sebesar 56,7%. Hal ini menunjukan bahwa siswa mampu melaksanakan tugas yang diberikan dalam pembelajaran dengan model pembelajaran yang diterapkan sehingga KKM yang ditetapkan dapat terlampaui. Tabel 7 Hasil Belajar Siklus II No
Nama Siswa
Akumulasi Tes Awal Kognitif Afektif Psikomotor
Ket.
1
Agung Maulana
B
B
78 / B
T
2
Alan Paroh P
B
B
86 / B+
T
3
Anissahada N.C
B
B
86 / B+
T
4
Asep Maulana
B
B
90 / A-
T
5
Dede Komara
B
B
80 / B+
T
6
Dewa Puspitasari
B
B
85 / B+
T
7
Dimas Aditia
A
SB
95 / A
T
8
Fiqri Syahid K
B
SB
100 / A
T
9
Hana Hanifah
A
B
86 / B+
T
10
Hermawan
B
B
94 / A
T
11
Insan M.H
B
B
86 / B+
T
12
Irpan Ramdani
B
B
94 / A
T
13
Lala Khanifah.A
B
B
84 / B+
T
14
Mila Munawaroh
B
B
86 /B+
T
15
M. Raka Prasetyo
B
SB
87 /B+
T
16
M. Rifqi A
A
B
96 / A
T
17
M. Tijani
B
B
92 / A-
T
18
Nadia Nurul
B
B
88 / B+
T
11 19
Nadia N
A
SB
92 / A-
T
20
Nur Alim
B
B
92 / A-
T
21
Fuzi Fauziah
B
B
85 / B+
T
22
Rifal N
B
B
80 / B+
T
23
Rian Prediana
B
B
88 / B+
T
24
Sani Awaliani
A
SB
90 / A-
T
25
Septian Malik
B
SB
94 / A
T
26
Siti Nurohimah
B
B
86 / B+
T
27
Tedi Syah
B
B
90 / A-
T
28
Tina M
B
B
88 / B+
T
29
Wida Nurul Huda
B
B
78 / B
T
30
Yeni N
B
B
84 / B+
T
31
Yeni Sri W
A
SB
94 / A
T
32
Yola Ajeng
B
B
92 / A-
T
33
Yusran M
B
B
87 / B+
T
34
Yusri N
B
B
92 / A-
T
35
Zalza Lutpitha A
A
SB
85 / B+
T
36
Wildan A
A
B
92 / A-
T
37
Alma Aulia A
B
B
92 / A-
T
Jumlah Skor Psikomotor adalah 3274 Rata-rata Skor Psikomotor 3274 / 37 = 88,5
T
Konfersi : Nilai / 100 x 4 = Konfersi Rata-rata konfersi adalah 3274 / 100 x 4 = 3,4 = B+ Jumlah Prosentasi Kelulusan 100%
Analisis Keseluruhan Tindakan. Analisis tes hasil belajar yang sudah dilakukan, sebelum siswa memahami pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT skor tertinggi siswa hanya 79 dan skor terendah siswa 66 dengan rata-rata skor 69,1 dan prosentase kelulusan (43,3%). Pembelajaran belum dikatakan berhasil karna belum terjadi peningkatan nilai yang signifikan setelah proses pembelajaran. Sedangakan pada siklus II setelah siswa mengetahui dan mampu memahami konsep pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terjadi peningkatan nilai yang signifikan dengan skor terendah siswa 78 dan skor tertinggi siswa 100 pada siklus II serta prosentase kelulusan sebesar 100%. Dari data diatas, dapat dilihat bahawa pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan setelah siswa mampu melaksanakan pembelajaran menggunakan model
12 pembelajaran kooperatif TGT. Pada setiap siklus terjadi peningkatan skor rata-rata serta prosentase kelulusan meningkat sebesar 56,7% .dari data diatas dapat penulis simpulkan bahwa tes hasil belajar keterampilan dribbling dalam permainan bola basket mengalami peningkatan. Pembahasan Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT ternyata menunjukan bahwa adanya peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa , peningkatan mutu pembelajaran dan hasilnya dapat dilihat dari analisa guru, siswa serta dari data hasil belajar yang telah didapat. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, siswa lebih menikmati jalannya pembelajaran, siswa merasa lebih senang karna dalam penggunaan model ini lebih melibatkan siswa untuk berperan aktif sesama temannya dan terdapatnya game tournament yang membuat mereka merasa lebih antusias untuk melaksanakan pembelajaran, yang hasilnya dapat kita lihat dari data yang didapat bahwa tes hasil belajar setiap siklusnya mengalami peningkatan. Secara garis besar tes yang dilakukan dari seklus I dan siklus II mengalami peningkatan prosentase kelulusan sebesar 56,7%.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pengolahan dan analisis data yang telah dilaksanakan, peningkatan nilai siswa rata-rata terjadi pada siklus II, ini menandakan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT meningkat, sehingga dapat diperoleh simpulan yang menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar dribbling dalam permainan bola basket siswa kelas VIII A SMP Negeri 9 Tasikmalaya.
Saran Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini maka saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut : 1.
Model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT dapat digunakan oleh guru penjas untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani, khususnya materi pembelajaran dribbling permainan bola basket sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
2.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT harus lebih bervariasi, agar siswa tidak mengalami rasa jenuh (boredom).
13 3.
Guru perlu mengembangkan penelitian yang bersifat penelitian tindakan kelas (PTK) terhadap materi pembelajaran yang dianggap sulit oleh siswa pada saat pembelajaran.
4.
Keberhasilan mengajar tidak hanya terpaku pada lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran, tetapi tergantung kepada guru itu sendiri untuk menciptakan suasana belajar yang disukai oleh siswa sehingga siswa antusias dalam menjalani aktifitas pembelajaran dan tujuan pembelajaranpun dapat dicapai.
5.
Untuk peneliti selanjutnya tentang model pembelajaran kooperatif learning tipe TGT, diharapkan lebih mampu menguasai keadaan lapangan/kelas selama pembelajaran dan menciptakan suasana belajar yang lebih disukai siswa dengan catatan seluruh materi pembelajaran dapat tersampaikan, dapat dipahami dan diterapkan oleh siswa.
14 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, (2005: RinekaCipta.
151).
ProsedurPenelitian,
SuatuPendekatanPraktik.Jakara:
Arikunto, Suharsimi. (2010). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta Arikunto, Suharsimi. RinekaCipta.
(1993).
ManajemenPengajaranSecaraManusiawi.
Jakarta:
Danim, S (2002). MenjadiPenelitiKualitatif. Bandung: PustakaSetia DewiLaelatulBadriah, (2009). FisiologiOlahragaedisi II, Bandung: PustakaRamadhan.
Sardiman, Arief S. (1990). Media PendidikanPengertian PengembangandanPemanfaatan. Jakarta: PustekkomDikbuddan CV Rajawali. Surakhmad, Wnarno (1998). DasardanTeknikReseach, PengantarMetodologi Ilmiah. Bandung :Tarsito. ----------, Suharsimi.(2001). Dasar-dasarProsesBelajarMengajar.Bandung: RemadjaRosdakarya. Sudjana, Nana. (2006). PenelitianHasilBelajarMengajar.Bandung:Remadja Rosdakarya. Susilana, Rudi. (2006). KurikulumdanPembelajaran. Bandung: JurusanKurtekpend FIP UPI. http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/ http://ichaledutech.blogspot.com/2014/03/hasil-belajar.html http://pengertianahli.com/2013/09/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html#_ http://panduanguru.com/pengertian-belajar-dan-mengajar/ http://tarynugrohotappuy.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-false-in-x-nonex.html