Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ICARE BERBASIS MEDIA AUTENTIK “BERBABE” TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR Maria Desidaria Noge1 Abstrak Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar bahasa Inggris siswa yang belajar melalui model pembelajaran ICARE berbasis media autentik “Berbabe” dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Konvensional pada siswa kelas V SDK Jerebuu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan rancangan penelitian Non Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDK Jerebuu berjumlah 40 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VA sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VB sebagai kelompok kontrol. Data penelitian dikumpulkan menggunakan instrumen tes hasil belajar bahasa Inggris berupa tes objektif. Hasil tes selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pengujian statistik uji-t dengan menghitung Gane Score dinormalisasi (Gsn) dari setiap kelompok. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa Inggris antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t diperoleh bahwa Thitung = 3,870 > Ttabel = 2,042, (DB) = n1+ n2 – 2 = 38, taraf signifikan 5%. Rata-rata hasil belajar bahasa Inggris kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelompok kontrol (0,50>0,38). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ICARE berbasis media autentik “Berbabe” efektif digunakan sebagai model pembelajaran bahasa Inggris bagi guru-guru bahasa Inggris SD sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa Sekolah Dasar. Kata Kunci: Model Pembelajaran Icare, Media Autentik “Berbabe”, Sekolah Dasar Abstract This research was important at finding out the significant difference between English learning achievements of students who were treated by using ICARE learning based authentic media “Berbabe” and students who were treated by using Conventional learning model of class V students in Jerebuu Catholic Primary School. This research was quasi experiment with Non Equivalent Control Group Design. The population of this research was class V students of Jerebuu Catholic Primary School totaled 40 students. The sample of research was class VA students as experiment group and class VB students as control group. Research data collected used English learning achievement instrument test formed objective test. The result of test next analyzed by using statistical trial t-test with counting Gane Score dinormalisasi (Gsn) from each group. The result of data analysis shows that there is significant difference of English learning achievement between students of experiment group and students of control group. It can be seen from the result of t-test analysis obtained that Tcount = 3,870 > Ttable = 2,042, (DB) = n1+ n2 – 2 = 38, significant level 5%. The average of English learning achievement in experiment group is higher than the average of English learning achievement in control group (0.50>0.38). Based on the results of research can be concluded that ICARE learning model based authentic media “Berbabe” is effectively used as English learning model for English teachers of Primary School so as to improve English learning achievement of Primary School students. Keywords: Model of Learning, Authentic Media Icare "Berbabe", Primary School
1
Maria Desidaria Noge, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti, NTT. Email:
[email protected] ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|198
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... Pemasalahan lain yang juga dihadapi
PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, bahasa Inggris
adalah pembelajaran bahasa Inggris yang
merupakan bahasa trendsetter di seluruh
selama ini diterapkan lebih menekankan pada
dunia. Mengapa demikian? Karena dengan
aspek penguasaan bahasa, penguasaan struktur
perkembangan teknologi dan informasi yang
bahasa (grammar), kemampuan membaca
kian berkembang pesat saat ini, bahasa Inggris
(reading) dan memahami isi teks bacaan, dan
menjadi sangat penting untuk dikuasai agar
lebih mengutamakan hasil belajar misalnya
manusia dapat seiring sejalan menjalankan
pada
roda perkembanga n dunia. Di negara-negara
pembelajaran bahasa Inggris yang diterapkan
maju
ternyata mengesampingkan penguasaan aspek
termasuk
menempatkan
Indonesia, bahasa
pemerintah
Inggris
dalam
saat
ujian
akhir.
Di
sisi
lain,
berbicara (speaking) dan menulis (writing).
pendidikan formal sehingga sejak dini setiap
Dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
orang dapat mempelajari bahasa tersebut
bahasa Inggris masih bersifat berpusat pada
secara berjenjang.
guru (teacher centered). Hal ini sangat
Pendidikan dasar (SD/MI) merupakan
bertolak belakang dengan yang terjadi di
awal jenjang pendidikan yang ditempuh siswa
negara-negara lain. Menurut Wang (2006),
pada usia muda yakni 6-12 tahun. Menurut
pendekatan pembelajaran bahasa Inggris yang
Santrock (2002) usia 6 – 12 tahun adalah
mereka terapkan banyak menekankan pada
masa anak-anak akhir dimana pada masa
kemampuan berfikir kritis, penggunaan bahasa
tersebut anak-anak memiliki
yang realistis, pembelajaran bahasa yang
karakteristik
psikologis salah satunya adalah rasa ingin
berpusat
tahu yang besar, dan rasa ingin mencoba hal
classroom)
yang baru. Di dunia pendidikan Dasar
kualitas proses pembelajaran.
khususnya Sekolah Dasar, bahasa Inggris
pada
siswa
dan
(student-centered
menekankan
pula
pada
Berkaitan dengan proses pembelajaran
belum masuk menjadi mata pelajaran wajib
yang
dalam kurikulum Sekolah Dasar. Berdasarkan
mempengaruhi keberlangsungan proses belajar
hasil
mengajar
observasi di beberapa
sekolah di
terjadi,
masalah
adalah
lain
model,
metode,
model
pembelajaran,
dalam mata pelajaran Muatan Lokal. Hal lain
pendekatan
juga ditemukan bahwa guru bahasa Inggris
Berdasarkan pembahasan terdahulu, guru tentu
bukanlah guru yang sesuai dengan bidang
belum mampu menggunakan model, metode,
ilmunya. Artinya guru bahasa Inggris yang
model pembelajaran, dan, strategi dengan
mengajar adalah guru yang berasal dari bidang
baik.
keilmuan yang lain. Tentu ini menjadi salah
digunakan tentu akan menjadikan proses
satu kelemahan penerapan pengajaran bahasa
pembelajaran menjadi terarah dan tepat guna.
Inggris di Sekolah Dasar, karena akan
Dua komponen penting yang menentukan
berpengaruh pada output yang dihasilkan.
keberhasilan suatu model pembelajaran adalah
yang
Model
strategi
juga
kecamatan Jerebuu, bahasa Inggris masuk
ISSN 2355-0066
dan,
yang
digunakan
pembelajaran
ataupun oleh
yang
guru.
tepat
Jurnal Tunas Bangsa|199
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... guru dan siswa sendiri. Dikatakan berhasil
pada
apabila guru mampu menerapkan model sesuai
dikembangkan mencakup rangkaian konten
dengan
dengan
pembelajaran
dengan
pengetahuan
baru
siswa
mampu
sebelumnya.
Maka,
proses
belajar
pembelajaran harus dimulai dari apa yang
mengajar dengan panduan guru sesuai model
diketahui oleh siswa atau pengalaman yang
yang diterapkan. Sejalan dengan penelitian ini,
pernah dialami siswa agar dapat meningkatkan
salah satu model pembelajaran yang dapat
pemahaman siswa sehingga pada akhirnya
diterapkan adalah model pembelajaran ICARE.
dapat diaplikasikan dan dikembangkan secara
KAJIAN TEORI
baik.
langkah-langkah
memperhatikan karakteristik mengikuti
kesesuaian siswa
dan
keseluruhan
tahap
ini,
kompetensi
yang
Menurut
yang
menghubungkan
dengan
pengetahuan
keseluruhan
Yumiati
dan
proses
Endang
ICARE meliputi lima unsur kunci dari
Wahyuningrum (2015), ada 3 langkah yang
pengalaman pembelajaran yang baik, yang
dapat dilakukan pada tahap ini, antara lain: a)
dapat diterapkan pada anak-anak, remaja,
Membagi materi ke dalam sub-sub topik
maupun
untuk
orang
tua
yaitu
Connection,
Application,
Extension.
Menurut
Introduction,
Reflection, Nosadi
and
(2011),
memudahkan siswa
informasi
baru;
b)
memahami
Menghubungkan
informasi kepada tugas-tugas yang berkaitan
penggunaan sistem ICARE merupakan untuk
dengan
memastikan bahwa para peserta memiliki
sebelumnya; c) Memfasilitasi siswa dengan
kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang
informasi
telah mereka pelajari. Maka, sistem ICARE
berkesinambungan
sehingga
tidak hanya diterapkan pada pelatihan tetapi
rangkaian
belajar
yang
bermakna;
juga dalam proses pembelajaran. Sistem
Menyajikan bahan
yang
akan diberikan
pengajaran
oleh
secara lebih menyenangkan dengan berbagai
Department of Educational Technology, San
pendekatan dan penggunaan media autentik.
Diego University Amerika Serikat dengan
Pada saat menyajikan bahan, waktu yang
tahapan secara terperinci sebagai berikut: (1)
dibutuhkan sekitar sepuluh menit sehingga
pendahuluan
tahap
tidak terlalu menguras waktu dari yang
pertama ini, guru perlu menjelaskan tujuan
ditetapkan; (3) mengaplikasikan/menerapkan
pembelajaran dan hasil belajar yang ingin
(application); tahap ini merupakan tahap yang
dicapai.
paling penting dan utama dalam proses
ICARE
dikembangkan
(Introduction);
Guru
atau
pada
fasilitator
memberi
dunia
nyata
dan
secara
bertahap
merupakan
konten
mendapatkan informasi atau pengetahuan baru
penjelasan,
pada
sederhana sehingga bahan pembelajaran dapat
kesempatan
disajikan
(2)
mengaplikasikan apa yang telah didapatnya.
menghubungkan / hubungkan (connection);
Bagian application harus dilakukan dalam
ISSN 2355-0066
keseluruhan;
connection, dan
siswa
siswa
hendaknya diberikan secara singkat dan
secara
tahap
setelah
4)
pembelajaran,
Dalam
mana
dan
pemahaman secara baik kepada siswa tentang pembelajaran.
di
pengetahuan
peluang
diberi untuk
Jurnal Tunas Bangsa|200
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... jangka
waktu
yang
paling
lama
dari
yang bisa memperkaya pengetahuan
keseluruhan proses belajar mengajar di kelas
telah
karena pada tahap ini siswa bekerja secara
membuat kesimpulan akhir atas apa yang
individu,
tanpa
berpasangan
dicapai
yang
siswa yaitu bersama-sama
instruktur/guru,
secara
diperoleh dan (b) sebagai bahan evaluasi,
berkelompok
untuk
extension di sekolah dikenal dengan pekerjaan
atau
memecahkan masalah kontekstual berdasarkan
rumah.
apa yang telah didapat. Proses pembelajaran
menyediakan
berlangsung melalui belajar aktif dan praktik
tambahan, tugas ataupun latihan bagi siswa.
secara
interaktif
mengaplikasikan berdasarkan
dan
kooperatif
bahan
yang
persoalan
yang
Oleh
karena
itu,
serangkaian
guru bahan
dapat bacaan
dengan
Adapun bentuk lain dari ICARE yang
diajarkan
disajikan oleh Hoffman and Ritchie (1998,
terjadi
di
2005) yaitu sebagai berikut.
sekitarnya; (4) refleksi (reflection); tahap ini disebut juga tahap ringkasan dari pelajaran.
Introdu ction
Connec t
Apply
Reflect
Extend
Pada tahap ini, siswa diberikan kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah didapat.
Penjelasan:
Sedangkan
adalah
I=Pendahuluan:
belajar
diperkenalkan, dengan konteks, tujuan, dan /
mengajar. Tahap ini dapat dilakukan melalui
atau prasyarat yang disediakan; C=Konten
beberapa cara, antara lain: (a) diskusi secara
atau
berkelompok dalam bentuk presentasi untuk
pembelajaran
mengetahui pemahaman siswa tentang bahan
meminta siswa untuk menerapkan konten
yang telah dipelajari atau didapat; (b) kegiatan
pelajaran dalam kegiatan, latihan, atau proyek;
penulisan mandiri secara individu dimana
R=Reflect:
siswa
hasil
pembelajaran mereka dan pengetahuan yang
pembelajaran; dan (c) kuis yang diberikan oleh
didapat melalui topik diskusi, jurnal, atau tes
instruktur/guru berupa beberapa pertanyaan
diri;
singkat. Kata kunci pada tahap ini adalah
memberikan
instruktur/guru
tambahan dengan link ke informasi lebih
tugas
mengevaluasi
instruktur/guru
keseluruhan
menulis
secara
harus
proses
ringkas
menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan kembali
apa
yang
telah
memperluas/mengembangkan
diperoleh;
(5)
(extension);
unit
Connect:
atau
berisi dan
siswa
pelajaran
sebagian
konten;
A=Terapkan:
merefleksikan
E=Memperpanjang kesempatan
materi
atau
proses
Evaluasi:
untuk
belajar
lanjut atau evaluasi. Dalam
penelitian
ini,
model
pembelajaran ICARE dikembangkan dengan “Berbabe”.
pada tahap akhir ini, proses pembelajaran
menggunakan
berakhir namun bukan berarti siswa sudah
Media autentik “Berbabe” merupakan media
dapat mengaplikasikan apa yang telah didapat.
pembelajaran bahasa Inggris yang berbentuk
Ada dua kegiatan yang harus dilakukan pada
nyata dan ada di sekitar kita. Kata Berbabe
tahap ini, yakni: (a) instruktur/guru melakukan
singkatan dari berbasis barang bekas artinya
serangkaian pengalaman belajar tambahan
bahwa media yang digunakan terbuat dari
ISSN 2355-0066
media
autentik
Jurnal Tunas Bangsa|201
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan
4) Setiap kelompok akan mendapat satu
(Kristiani). Menurut Semiawan dkk (1989:96),
papan stereo form sebagai alas/tempat
bahan sisa yang tidak terpakai dan barang
untuk belajar how to tell the time
bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan
5) Ketua kelompok mengambil undian
pencemaran lingkungan, namun kalau kita
yang mana didalamnya terdapat soal
olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat
tentang how to tell the time.
bantu belajar mengajar. Jadi, media authentic
6) Kelompok bekerja dengan memasang
Berbabe merupakan media yang terbuat dari
jarum jam dan menyusun huruf-huruf
bahan-bahan di sekitar kita yang sudah tidak
berdasarkan soal how to tell the time.
digunakan lagi
yang dapat dimanfaatkan
Setelah itu ketua kelompok mewakili
sebagai media pembelajaran bahasa Inggris.
untuk menjawab dengan mengatakan
Barang-barangnya berbentuk nyata, mudah
waktu dengan tepat
didapat, mudah dibuat, harganya murah dan
7) Guru akan keliling, menilai dan
mudah diupayakan, sangat familiar serta siswa
memberi penghargaan bagi kelompok
pernah menggunakan atau mengkonsumsinya.
yang tercepat mengerjakan dan benar
Adapun beberapa contoh media autentik
jawabanya.
berbasis barang bekas yang bisa dan pernah
2. Koran (newspaper)
digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris (Kristina) adalah sebagai berikut.
authentic. Koran yang sudah tidak dibaca lagi
1. Tutup Botol sebagai media belajar
bisa digunakan untuk sumber dan media pembelajaran bahasa Inggris. Siswa bisa
Telling Time Tutup
Koran (newspaper) merupakan media
botol
yang
sudah
tidak
mendeskripsikan koran tersebut dari nama
digunakan lagi (seperti tutup botol dari sprite,
koran, jenis terbitan, hotline news, harganya
fanta, coca cola dll) bisa dimanfaatkan sebagai
Teknik pelaksanaannya:
media pembelajaran bahasa Inggris, contohnya membuat
jam
dari
tutup
botol
untuk
mempermudah siswa belajar mengatakan jam dalam bahasa Inggris. Teknik Pelaksanaanya:
1) Siswa diminta membawa Koran harian Kalteng Pos, Radar Sampit ataupun Tabengan. 2) Guru
dan
siswa
melakukan
quescussion tentang koran tersebut
1) Siswa diminta untuk membawa tutup
3) Siswa mendeskripsikan koran tersebut.
botol yang sudah tidak digunakan lagi
4) Siswa diminta untuk mengumpulkan
ke sekolah. 2) Tutup botol-tutup botol itu ditulisi abjad A sampai Z 3) Kemudian guru membuat kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa
hasil
kerjaannya
ataupun
mempresentasikannya didepan kelas yang kemudian guru akan mengecek dan memberi penilaian 5) Guru menyimpulkan dan memberi penghargaan kepada siswa terbaik.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|202
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... 3. Buku cerita yang tertempel di kotak
4. Kartu Undangan (Invitation Card) Kartu undangan apa saja yang pernah
dancow. Pada kemasan bungkus susu dancow
kita terima, tentunya sudah tidak digunakan
tertempel buku cerita kecil tentang cerita fiktif,
lagi. Oleh karenanya kartu undangan itu bisa
non fiktif dan cerita tokoh-tokoh nusantara
digunakan untuk media pembelajaran bahasa
yang dikemas dalam bentuk cerita seri
Inggris. Invitation card ini adalah termasuk
bergambar dengan tujuan untuk menghibur
short
pembaca, menambah wawasan dan ilmu
Contoh Invitation Card ada bermacam-macam
pengetahuan. Cerita itu rata-rata disesuaikan
seperti
dengan usia siswa anak sekolah dari 6 – 12
Invitation, Circumcision Invitation, Reunion
tahun. Berkaitan dengan mata pelajaran bahasa
Invitation, Ceremonial Invitation, Meeting
Inggris
Invitation, etc.
cerita-cerita itu bisa digunakan
sebagai sumber dan media belajar terutama materi narrative.
functional
text/non continues
Wedding
Invitation,
text.
Birthday
Teknik Pelaksnaannya: 1) Siswa
Teknik pelaksanaannya:
diminta
membawa
Kartu
Undangan (Invitation Card)
1) Siswa diminta membawa buku cerita
2) Siswa
yang tertempel di kotak susu dancow
memahami isi dari kartu
undangan tersebut.
2) Siswa diminta untuk memahami cerita
3) Siswa diminta untuk menulis kembali
dan membuat sinopsis singkat tentang
undangan itu dalam bahasa Inggris
cerita tersebut dari judul, pelaku dan
atau
isi ceritanya.
kedalam bahasa inggris di depan kelas.
menceritakan
undangan
itu
3) Siswa diminta untuk mengumpulkan
4) Siswa mengumpulkan hasil kerjaannya
hasil kerjaannya yang kemudian guru
yang kemudian guru akan mengecek
akan mengecek dan memberi penilaian
dan memberi penilaian
4) Untuk membuat media ini lebih menarik,
siswa
diminta
5) Apabila kegiatan itu speaking, siswa
untuk
bercerita didepan kelas dan diselingi
membuatnya dalam bentuk lampion. 5) Setelah guru mengecek, siswa diminta
tanya jawab dengan temannya. 6) Guru
untuk menceritakan kembali di depan kelas dengan membawa lampion yang
siswa
temannya
memberi pertanyaan.
memberi
5. Bungkus Supermi Bungkus
bercerita
dan
penghargaan kepada siswa terbaik.
sudah dibuatnya. 6) Setelah
menilai
mie
yang
sudah
tidak
digunakan lagi ini bisa digunakan sebagai media belajar bahasa Inggris materi procedure
7) Guru menilai, memberi penguatan,
text. Karena pada bungkus supermi ini terdapat
menyimpulkan materi dan memberi
cara-cara memasak mie baik mie rebus
penghargaan kepada siswa terbaik.
maupun mie goreng. Sehingga mempermudah siswa
ISSN 2355-0066
untuk
mempraktekkannya
ataupun
Jurnal Tunas Bangsa|203
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... memberikan
instruksi
atau
menceritakan
3) Siswa dibentuk dalam kelompok kecil
kembali bagaimana membuat mie rebus atau
masing-masing
mie goreng.
melakukan
Teknik pelaksanaannya:
discussion) tentang nutrition fact yang
1) Siswa diminta membawa bungkus mie rebus atau mie goreng 2) Guru
dan
melakukan
quescussion tentang bungkus
mie
tersebut
orang
quescussion
dan
(question
dimiliki. 4) Setelah
siswa
4
itu
siswa
diminta
untuk
menceritakan tentang informasi nilai gizi makanan/minuman berdasarkan nutrition fact tersebut di depan kelas.
3) Siswa bisa melakukan tiga kegiatan
5) Guru menilai, menyimpulkan dan
dari bungkus mie tersebut. Kegiatan
memberi
itu bisa dipilih salah satu untuk
terbaik.
mempraktekkan, memberi petunjuk kepada teman untuk mempraktekan
penghargaan bagi
siswa
7. Brosur Brosur juga bisa dijadikan media
atau menceritakan kembali bagaimana
pembelajaran
membuat mie tersebut di depan kelas.
brosur bermacam-macam bisa tentang suatu
4) Guru
memberi
penilaian
dan
merefleksi
bahasa
Inggris.
Jenis-jenis
produk ataupun pendidikan. 1) Guru membagi brosur kepada setiap
5) Guru menyimpulkan dan memberi penghargaan kepada siswa terbaik.
siswa. 2) Siswa dibentuk dalam kelompok kecil masing-masing
6. Nutrition Fact Nutrition fact merupakan salah satu
melakukan
4
orang
quescussion
dan
(question
materi bahasa Inggris yang berbentuk label
discussion) tentang isi yang ada dalam
yang tertempel pada suatu produk makanan
brosur tersebut.
atau minuman. Nutrition Fact ini memberikan
3) Setelah itu siswa menceritakan tentang
informasi tentang nilai gizi yang terkandung
informasi yang ada dalam brosur
dalam produk makanan atau minuman. Ia bisa
tersebut di depan kelas.
digunakan sebagai media pembelajaran bahasa
4) Guru menilai, memberi penguatan,
Inggris.
menyimpulkan
Teknik pelaksanaannya:
penghargaan bagi siswa terbaik.
1) Setiap siswa membawa gunting dan satu
kotak/bungkus
dan
memberi
Berdasarkan paparan di atas, fokus
produk
penelitian ini adalah efektivitas penggunaan
makanan/minuman yang sudah tidak
model pembelajaran ICARE berbasis media
digunakan lagi.
autentik “Berbabe” terhadap hasil belajar
2) Siswa menggunting nutrition fact yang ada dalam kotak produk tersebut.
bahasa Inggris siswa Sekolah Dasar. Tujuan penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
efektivitas penggunaan model pembelajaran ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|204
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... ICARE berbasis media autentik “Berbabe”
dalam penelitian ini adalah hasil belajar
terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa
bahasa Inggris.
Sekolah Dasar.
Metode
pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode tes. Data
METODE Penelitian ini dilaksanakan di SDK
hasil belajar bahasa Inggris siswa diperoleh
Jerebuu pada semester genap tahun ajaran
dari tes tertulis dalam bentuk objektif tes
2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan
pilihan ganda. Teknik penskoran tiap butir soal
adalah eksperimen semu (Quasi experiment)
dengan menggunakan skala 1-100. Instrumen
dengan menggunakan desain Non Equivalent
yang digunakan dalam pre-test dan post-test
Control Group Design (Sugiyono dalam
dibuat sendiri oleh peneliti. Oleh karena itu,
Riduwan, 2013).
dilakukan
Populasi
uji
validitas
dan
reabilitas
penelitian adalah seluruh
instrument test. Instrument test ini diujikan
siswa kelas V SDK Jerebuu yang berjumlah 40
pada siswa kelas V SDI Gurusina dengan
siswa.
jumlah responden 30. Pemilihan siswa kelas V
Pengambilan
kelas
penelitian
menggunakan teknik random sampling yaitu
SDI
dengan
mempelajari juga materi yang ada dalam test.
merendom
kelas
sedangkan
Gurusina
Setelah
teknik intac group karena semua subjek kelas
menggunakan rumus korelasi product moment
dijadikan sampel penelitian.
dari 15 butir test yang diuji cobakan, 10 butir
kelas diperoleh kelas VA sebagai kelompok Eksperimen dan kelas VB sebagai kelompok Kontrol.
Siswa
validitas
dengan
test dinyatakan valid dan 5 butir test dinyatakan drop. Uji reabilitas terhadap butir soal yang
Eksperimen
valid dengan menggunakan rumus KR-20. Uji
berjumlah 20 dan siswa kelompok Kontrol
reabilitas yang diperoleh adalah r20 = 0.8
berjumlah
Eksperimen
(0.60≤0.80), dengan demikian tes hasil belajar
diberikan perlakuan dengan menggunakan
bahasa Inggris dinyatakan memiliki reabilitas
model pembelajaran ICARE berbasis media
tinggi dan memenuhi syarat untuk digunakan
autentik “Berbabe” dan kelompok kontrol
dalam penelitian.
20.
kelompok
uji
mereka
pengambilan sampel dengan menggunkan
Berdasarkan pengundian dari kedua
dilakukan
dikarenakan
Kelompok
diberikan perlakuan dengan menggunakan model konvensional.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik persyaratan analisis
Dalam penelitian ini variabel yang
uji norma uji tukey dengan persyaratan data
digunakan dua variabel yaitu variabel bebas
distribusi normal dan varian homogeny.
dan variabel terikat. Variabel bebas pada
Perhitungan
penelitian ini adalah model pembelajaran
homogenitas varian menggunakan aplikasi
ICARE berbasis media autentik “Berbabe” dan
SPSS 16.00 from windows.
uji
normalitas
data
dan
model konvensional sedangkan variabel terikat
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|205
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... HASIL PENELITIAN DAN
(mean), median, modus dan varians dan hasil
PEMBAHASAN
belajar
Distribusi umum yang diuraikan pada bagian ini adalah meliputi deskripsi rata-rata
pre-test
dan
post-test
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat di tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Eksperimen Pre Post test test 42,9 75,5 5 40,5 79,5 57,0 83,7 4
Mean Median Modus
Analisis data yang digunakan dalam tes
ini
adalah
varians
penelitian
ini
menggunakan rumus polled varians. Sebelum
bahwa perbedaan yang didapat dari uji-t
melakukan pengujian hipotesis dengan uji
benar-benar
tukey, terlebih dahulu dilakukan pengujian
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
persyaratan
program SPSS 16.00 from windows dengan
data
t
homogenitas
dilakukan dengan maksud untuk meyakinkan
yang
uji
Uji
dengan
persebaran
analisis
Kontrol Pre Post test test 39,7 62,4 5 5 37,5 62 42 63,5 3
dilakukan hasil
terhadap
penelitian.
dari
perbedaan
kedua.
Uji
Uji
menghitung data yang telah dinormalisasikan
persyaratan analisis terdiri dari dua yaitu uji
dari tiap kelompok sehingga dari perolehan
normalitas data dan uji homogenitas data.
tersebut diperoleh uji homogenitas varians
Penghitungan uji normalitas data dan uji
levenel statistic menunjukkan angka 0.693
homogenitas varians menggunakan aplikasi
dengan taraf signifikan 0.410 lebih besar dari
SPSS 16.00 from windows dengan menghitung
taraf 5%(α=0,05).
Gsn dari masing-masing kelompok.
Dari
Berdasarkan uji normalitas data pada kelompok
eksperimen
persyaratan
yaitu
uji
normalitas data dan uji homogenitas varians
angka
dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian
statistik=0.164 dengan df=20, signifikan 0.165
ini berdistribusi normal dan homogen. Oleh
lebh besar dari taraf signifikan 5%(α=0,05), ini
karena itu uji hipotesis dengan menggunakan
berarti data hasil belajar kelompok eksperimen
uji tukey dapat dilakukan. Dengan menghitung
berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas
gane score yang dinormalisasikan dari setiap
pada kelompok kontrol diperoleh angka
kelompok diperoleh t-hitung sebesar 3,870 dan
statistik 0.206 dengan df=20 dan signifikasi
ttabel 2,042 untuk db= n1+n2=38 dengan taraf
0.025
signifikan
signifikan 5% sehingga t hitung lebih besar
5%(α=0,05), ini berarti data hasil belajar
dari ttabel , 3,870 > 2,042. Ini berarti hipotesis
kelompok kontrol berdistribusi normal.
nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak
lebih
ISSN 2355-0066
besar
dari
diperoleh
uji
taraf
Jurnal Tunas Bangsa|206
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... terdapat perbedaan yang signifikan hasil
diperoleh
belajar bahasa Inggris antara siswa yang
kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata
belajar melalui model pembelajaran ICARE
kelompok kontrol, yaitu 0,50>0,38. Hal ini
berbasis media autentik “Berbabe” dengan
menunjukkan
siswa yang belajar dengan model konvensional
penerapan
ditolak. Sebaliknya hipotesis alternatif (Ha)
berbasis media autentik “Berbabe” terhadap
yang menyatakan terdapat perbedaan hasil
hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas V
belajar bahasa Inggris yang signifikan antara
SDK Jerebuu tahun pelajaran 2016/2017.
siswa
model
Rangkuman hasil belajar bahasa Inggris
pembelajaran ICARE berbasis media autentik
dengan analisis uji persyaratan normalitas dan
“Berbabe” dengan siswa yang belajar dengan
homogenitas serta uji hipotesis disajikan pada
menggunakan model konvensional diterima.
tabel 2
yang
belajar
Dari rata-rata hasil
melalui
menyatakan
bahwa model
bahwa
terdapat
pembelajaran
rata-rata
pengaruh ICARE
belajar siswa yang Tabel 2. Hasil Analisis Data No
Melalui
Taraf signifika n 5% (α=05)
Uji analisis
Eksperi men
Kont rol
1
Normalita s
0,165
0,05 4
2
Homogen itas
0,410
0,05
3
Hipotesis
3,870
2,042
belajar bahasa Inggris antara siswa yang
pre-test
menggunakan model Contextual Teaching And
sebelum dilakukan treatmen dan post-test
Learning dan siswa yang menggunakan model
setelah dilakukan treatmen. Rata-rata kelas
konvensional. Hal ini dapat dibuktikan dengan
dan varians hasil belajar yan diperoleh dari
data hasil analisis dan uji t-test yang
penghitungan
rata-rata
dilakukan. Sebelum melakukan uji t-test
kelompok eksperimen =0,50 ,sedangkan rata-
terlebih dahulu dicari nilai Gsn dari masing-
rata kelompok kontrol 0,38.
masing kelompok. perhitungan Gsn bertujuan
yang
analisis
dilakukan
Gsn
data
0,05
hasil
belajar
hasil
Kelompok
dengan
diperoleh
Penelitian ini secara umum dapat dideskripsikan bahwa terdapat perbedaan hasil ISSN 2355-0066
untuk mencari rerata sampel dari masingmasing kelompok. Jurnal Tunas Bangsa|207
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... Dari perhitungan Gsn menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
hendaklah memberikan contoh soal yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
hasil belajar bahasa Inggris antara siswa yang belajar
dengan
menggunakan
model
Dengan diadakannya penelitian ini membuktikan bahwa hasil belajar bahasa
pembelajaran ICARE berbasis media autentik
Inggris
“Berbabe” dan siswa yang belajar dengan
pembelajaran ICARE berbasis media autentik
menggunakan model konvensional. Hal ini
“Berbabe” lebih baik dibandingkan dengan
dapat dilihat dari uji analisis uji-t yaitu thitung
hasil belajar dengan menggunakan model
=3,870
konvensional.
lebih
besar
dari
ttabel
2,042
dengan
Hal
menggunakan
ini
berarti
model
model
(3,870>2,042). Dengan rata-rata hasil belajar
pembelajaran ICARE berbasis media autentik
bahasa Inggris kelompok eksperimen lebih
“Berbabe” memberi kontribusi yang cukup
besar dari kelompok kontrol (0,50>0,38.
bermakna dalam meningkatkan hasil belajar
Dengan demikian penelitian ini terdapat
bahasa Inggris siswa.
pengaruh hasil belajar bahasa Inggris dengan
PENUTUP
menggunakan model pembelajaran ICARE
Berdasarkan penelitian yang telah
berbasis media autentik “Berbabe” pada siswa
dilakukan selama kurang lebih satu bulan di
kelas V SDK Jerebuu tahun ajaran 2016/2017.
SDK Jerebuu dengan sampel siswa kelas VA
Salah
dapat
sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas
mempengaruhi hasil belajar bahasa Inggris
VB sebagai kelas kontrol diperoleh hasil
siswa
melaksanakan
penelitian yaitu terdapat perbedaan hasil
pembelajaran pembelajaran guru hendaklah
belajar bahasa Inggris antara siswa yang
menggunakan
yang
menggunakan model pembelajaran ICARE
mampu merangsang daya pikir siswa serta
berbasis media autentik “Berbabe” dan siswa
dapat
adalah
satu
pada
model
diaplikasikan
faktor
yang
saat
pembelajaran
baik
setelah
yang belajar dengan menggunakan model
selama
proses
konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil t-
pembelajaran. Model pembelajaran ICARE
test dengan hasil t-hitung lebih besar dari hasil
berbasis media autentik “Berbabe” digunakan
t-tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
dalam
dapat
T-hitung = 3,870 > 2,042, dengan derajat
membantu siswa baik secara individu maupun
kebebasan (db) = n1+n2-2 = 38 dan taraf
secara kelompok mengenal dan memahami
signifikan 5%. Rata-rata hasil belajar bahasa
soal bahasa Inggris yang dikaitkan dengan
Inggris kelompok eksperimen lebih besar dari
barang-barang bekas agar siswa dapat dengan
rata-rata prestasi belajar kelopok kontrol yaitu
mudah
mengaplikasikan
0,50 > 0,38. Disimpulkan bahwa model
materi. Siswa dapat menemukan sendiri cara
pembelajaran ICARE berbasis media autentik
memecahkan masalah yang diberikan. Dalam
“Berbabe” berpengaruh terhadap hasil belajar
menerangkan
bahasa Inggris siswa kelas V SDK Jerebuu
mendapatkan
proses
secara
pengalaman
pembelajaran
memahami
materi
dan
kepada
agar
siswa guru
Kecamatan Jerebuu Tahun Ajaran 2016/2017. ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|208
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... Saran-saran
yang
sesuai
yang cocok dengan materi yang diajarkan,
dengan hasil penelitian di atas adalah sebagai
agar siswa mampu memahami, memecahkan,
berikut: (1) bagi siswa, hendaknya sebagai
dan
siswa lebih berperan secara aktif dalam
didapat.
meningkatkan
hendaknya
kemampuan
diajukan
berpikir
dan
mengaplikasikan (3)
bagi dapat
praktisi
yang
pendidikan
menggunakan
menggunakan media, salah satunya media
penelitian lebih lanjut dengan materi dan
autentik “Berbabe”. (2) bagi guru, hendaknya
ruang lingkup yang lebih luas.
pembelajaran
landasan
hasil
penelitian
menerapkan
sebagai
telah
memecahkan masalah bahasa Inggris dengan
guru
ini
materi
dalam
dengan
menggunakan beberapa model pembelajaran
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|209
Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... DAFTAR RUJUKAN Abdul Majid, Belajar Dan Pembelajaran, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2014, hlm.261. Abdul Majid, Op.Cit., hlm.262. Hoffman, B., & Ritchie, D.C (1998). (2005). Teaching and Learning Online: Tools, templates, and training. In: J. Willis, D. Willis, & J. Price (Eds.), Technology and Teacher Education annual1998. Charlottesville, VA: Association for Advancement of Computing in Education. Amak. 2010. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis ICARENew. http://www.scribd.com/doc/26759485/Rencana-Pelaksanaan-Pembelajaran-BerbasisICARENew. Diakses pada tanggal 30 Juni 2017. Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuantitatif. Singaraja: Universitas pendidikan Ganesha Press. Nosadi. 2011. Model ICARE (Introduction Connection Application Reflection Extention) untuk meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Teknik Informatika. Putu Yuli Krisnawati et.al., Penerapan Model Pembelajaran ICARE (Introduction Connection Application Reflection Extention) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunkasi (TIK) Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014, hlm.91. Yumiati dan Endang Wahyuningrum, Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika “Pembelajaran ICARE (Introduction, Connect, Apply, Reflect, Extend) Dalam Tutorial Online Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa UT”, STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.2, September 2015, hlm.185.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|210