EFEKTIVITAS METODE TEAMWORK TEMATIK TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SEYEGAN
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Shola Fitria NIM 11104244006
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2015
i
Efektivitas Metode Teamwork .... (Shola Fitria) 1
EFEKTIVITAS METODE TEAMWORK TEMATIK TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS XI MIA SMA N 1 SEYEGAN EFFECTIVENESS OF THEMATIC TEAMWORK METHOD FOR INTERST READING THE CASE OF 11st GRADE SMA N 1 SEYEGAN Oleh: Shola Fitria, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas metode teamwork tematik dalam layanan bimbingan klasikal untuk minat baca siswa kelas XI MIA SMA N 1 Seyegan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis quasi-eksperimental dengan pretest-posttest control group design. Metode Teamwork Tematik sebagai variabel independent merupakan metode kerjasama tim dalam seting kelas dengan pemberian tugas berupa membuat kliping. Analisis hipotesis menggunakan uji independent sample t test melalui program SPSS ver 16.00. Hasil uji t pretest yaitu nilai signifikansi 0,074 berarti lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen. Uji t setelah treatment atau posttest menghasilkan nilai signifikansi 0,002 yaitu lebih kecil dari 0,05 (0,002<0,05) maka terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen setelah dilakukan treatment pada kelompok eksperimen. Rerata posttest kelompok kontrol adalah 122 dan kelompok eksperimen adalah 131. Oleh karena itu, metode teamwork tematik dalam layanan bimbingan klasikal efektif meningkatkan minat baca siswa.
Abstract This research aims to examine the effectiveness of thematic teamwork method in classical guidance to interest reading. This study used a quantitative approach with quasi-experimental, pretest-posttest control group design. Thematic Teamwork method as an independent variable is a method of teamwork in a classroom setting with tasks such as making a scrapbook. Analysis test hypotheses using independent sample t test with SPSS ver 16.00. Results of the t test of significance 0.074 pretest value means greater than 0.05, which means there is no significant difference between the control and experimental groups. t test posttest generate significant value of 0.002 is less than 0.05 (0.002 <0.05) then there is a significant difference between the control group and the experimental group after treatment in the experimental group. The mean posttest control group was 122 and the experimental group is 131. Therefore, the method of thematic teamwork in classical guidance effectively improve students' interest reading. Keywords: thematic teamwork method, interest of reading
belajar menjadi suatu aktivitas yang wajib
PENDAHULUAN Mewujudkan manusia yang berilmu,
dilakukan oleh peserta didik sebagai seorang
cakap, dan kreatif tidak dapat dipisahkan dari
pelajar. Aktivitas-aktivitas belajar selalu
kegiatan belajar. Kegiatan belajar merupakan
melibatkan jiwa maupun raga, tidak hanya
suatu aktivitas yang dapat menambah ilmu,
mengunakan kognitif namun juga afektif dan
kecakapan,
psikomotorik. Terdapat berbagai macam
maupun
kemampuan,
serta
kreativitas.
aktivitas belajar seperti membaca, menulis,
Belajar menjadi hal yang penting
berdiskusi,
membuat grafik, melakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
percobaan,
dan
melakukan
kegiatan
2 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015
emosional yaitu minat (Nanang Hanafiah dan
jurnal dan yang menunjang belajar peserta
Cucu
Membaca
didik. Minat baca menjadi hal yang penting
merupakan aktivitas yang paling sering
dan seharusnya dimiliki oleh seorang pelajar.
dilakukan di sekolah maupun perguruan
Sejalan dengan itu, kharakteristik
tinggi. Tujuan belajar adalah mendapatkan
remaja menurut Hurlock (1980: 207) pada
ilmu pengetahuan, dengan membaca individu
masa remaja sebagai masa perubahan, yaitu
akan
pengetahuan.
meningginya emosi, perubahan tubuh, minat
Menulis atau mencatat adalah merangkum
dan peran yang diharapkan dalam kelompok
informasi-informasi saat belajar berlangsung
sosial, dan pada pola perilaku. Minat remaja
dan dapat dibaca ulang dengan mudah.
masih dapat berubah tergantung kepada
Membuat grafik dan melakukan percobaan
kondisi lingkungan. Minat remaja pada
adalah salah satu juga dari aktivitas belajar di
pendidikan dipengaruhi oleh sikap mereka
kelas maupun di luar kelas. Percobaan
terhadap guru-guru dan cara mengajar,
berhubungan
pelajaran-pelajaran
pegawai tata usaha, dan kebijaksanaan
yang bersifat ilmiah seperti fisika, sedangkan
akademis serta disiplin. Remaja cenderung
membuat grafik berhubungan dengan angka
menghentikan
aktivitas
dan garis.
menghabiskan
energi,
Suhana,
2012:24).
mendapatkan
ilmu
dengan
yang
banyak
kegiatan
tersebut
Aktivitas belajar yang paling adalah
dialihkan kepada hal-hal yang lebih pasif,
membaca, sebab dengan membaca peserta
seperti menonton, bersantai dan membaca
didik dapat memperoleh ilmu pengetahuan
(Hurlock, 1980: 217-218). Remaja sebagai
dan nilai-nilai hidup (Idris dan Dedy 2002:
seorang pelajar seharusnya memiliki minat
6). Sumber utama seorang akademisi adalah
baca yang tinggi karena itu adalah sebuah
buku, sehingga aktivitas membaca adalah hal
kebutuhan.
utama yang harus dilakukan oleh seorang
Terdapat
banyak
pihak
yang
pelajar dari sekolah dasar sampai perguruan
bertanggung jawab untuk menumbuhkan dan
tinggi.
bagi
menanamkan kebiasaan dan minat membaca
menambah
siswa, salah satunya adalah bimbingan dan
Membaca
masyarakat pengetahuan
karena baru
juga
penting
dapat
sehingga
dapat
konseling.
Bimbingan tugas
untuk
dan
konseling
membangun peradaban yang lebih baik.
memiliki
mengembangkan
Aktivitas membaca tidak hanya sebatas
pribadi, sosial, belajar dan karir siswa.
membaca buku pelajaran namun juga media
Khususnya bimbingan dan konseling belajar
cetak lain. Syaiful Bahri D (2011: 41)
memiliki tujuan untuk menjadikan siswa
mengungkapkan bahwa membaca aktivitas
memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang
yang paling banyak dilakukan selama belajar
positif seperti kebiasaan membaca buku,
di sekolah dan perguruan tinggi, membaca
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
bukan hanya buku pelajaran, tetapi juga
terhadap semua mata pelajaran dan aktif
majalah, jurnal, koran, catatan, buku cerita,
mengikuti semua kegiatan belajar (Syamsu
Efektivitas Metode Teamwork .... (Shola Fitria) 3
Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2010:15).
kelompok dapat memberikan aktivitas yang
Membaca termasuk dalam kemampuan yang
mendukung
berhubungan dengan belajar, oleh karena itu
pengaruh dari luar.
guru harus mampu memberikan stimulus agar siswa tertarik dalam kegiatan membaca. Departemen
minat
karena
Kegiatan berkelompok dan bekerja sama memang dapat meningkatkan motivasi,
dan
namun perlu adanya kegiatan yang lebih
Kebudayaan (1991: 12-18) mengungkapkan
bermakna untuk dilakukan dalam kegiatan
untuk mengembangkan minat baca adalah
kelompok tersebut. Oleh karena itu penting
mengadakan suatu kegiatan yang menarik
memilih kegiatan kelompok dan tugas yang
minat siswa untuk membaca, misalnya:
tepat untuk dapat diberikan kepada siswa.
menunjukkan dan membacakan cerita dari
Pemberian tugas kelompok dan kerjasama
buku, koran, atau majalah, melaksanakan
dapat memberikan manfaat
kunjungan ke perpustakaan, membantu siswa
dibandingkan secara individu.
membuat
Pendidikan
terbentuknya
pojok
bacaan
sederhana,
membentuk kelompok baca siswa,
Metode
yang
yang lebih
digunakan
dalam
tukar-
penelitian ini adalah metode teamwork
pribadi
tematik dalam layanan bimbingan klasikal.
kegiatan
Metode ini adalah metode pemberian tugas
bimbingan
kelompok namun tujuan dari kelompok ini
pembimbing. Salah satu cara yang memiliki
lebih spesifik yaitu untuk menumbuhkan
cakupan luas ialah membentuk kelompok
minat baca. Tugas yang diberikan berbeda
baca siswa. Membentuk kelompok baca
dengan layanan bimbingan klasikal yang
dapat dilakukan dengan berbagai macam
diberikan
pemberian tugas sesuai dengan tujuan yaitu
konseling. Tugas dalam metode teamwork
mengembangkan minat baca siswa.
ini adalah membuat kliping berdasarkan tema
menukar
bahan
antarsiswa,
bacaaan
milik
melakukan
ekstrakulikuler
dengan
Kegiatan
kelompok
memiliki
oleh
Penyediaan
banyak ketidakseimbangan kognitif yang
mempermudah
menstimulasi
kliping.
kreativitas
dan
bimbingan
dan
dengan bahan bacaan yang telah disediakan.
kelebihan yaitu siswa menghasilkan lebih
belajar,
guru
bahan
tersebut
siswa
dalam
bermaksud membuat
perkembangan kognitif dan sosial (Johnson
Kliping adalah suatu media yang
& Johnson, 2012: 482). Hal tersebut sejalan
memuat berita atau artikel dari media cetak,
dengan Marksheffel (Ibrahim Bafadal, 2006:
kliping dibuat dengan cara menggunting
192) minat juga dipengaruhi oleh faktor
artikel kemudian ditempel pada kertas. Jadi
internal dan eksternal, faktor eksternal
siswa dapat bekerja sama membuat kliping
berupa motif sosial yaitu berupa pengakuan
sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
dan penghargaan, terdapat aktivitas yang
Sama hal yang diungkapkan oleh Ortlieb
mendukung terbentuknya minat yang berasal
(2010) bahwa siswa akan tertarik membaca
dari lingkungan. Sehingga dengan adanya
dengan meminta siswa untuk mencari bacaan
4 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015
yang ia pilih. Jadi tema yang tentu sesuai
ke LCD, sebagian besar siswa menaruh
dengan tema yang dikehendaki oleh masing
kepala di meja dan beberapa mengobrol
masing tim.
sendiri. Penggunaan media elektronik seperti
Guru bimbingan dan konseling di
laptop, proyektor dan LCD, serta ditunjang
SMA N 1 Seyegan menggunakan metode
dengan
adanya
fasilitas
internet
yang
tugas kelompok dalam layanan bimbingan
memadai di sekolah seharusnya menjadi
klasikal yang mencakup empat aspek yaitu
penunjang siswa untuk lebih aktif dalam
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pemberian
belajar. Namun, pada kenyataannya masih
tugas kelompok dalam layanan bimbingan
terdapat siswa yang kurang berminat dalam
klasikal yang diberikan guru tersebut adalah
mengikuti kegiatan belajar di kelas lebih
meminta siswa untuk mencari bahan lewat
khususnya dalam membaca.
internat berupa artikel, berita, maupun jurnal
Berdasarkan angket yang disebarkan
yang nantinya akan mereka presentasikan.
di kelas XI SMA N 1 Seyegan, siswa yang
Tema yang diusung disetiap kelompok
mengisi waktu luang dengan membaca buku
adalah mengenai remaja. Selanjutnya setiap
atau mengejakan tugas adalah 19,7% dari
kelompok harus mempresentasikan hasil
total siswa yang ngisi angket 61 siswa..
tugas mereka mencari bahan materi tersebut
Sisanya yaitu 80,3% siswa mengisi waktu
untuk dipresentasikan kepada kelompok lain
luang dengan menonton TV, mendengarkan
menggunakan media powerpoint.
musik dan bermain..
Metode atau cara yang dilakukan
Berbagai
penelitian
tentang
guru dalam layanan bimbingan klasikal
penggunaan metode teamwork dan penelitian
tersebut untuk memacu keaktivan siswa dan
tentang penggunaan media kliping pernah
secara tidak langsung sebagai upaya untuk
dilakukan, seperti penelitian yang dilakukan
menumbuhkan minat membaca. Namun, hal
oleh Ratnawati tahun 2010 berjudul “Upaya
tersebut belum dapat mempertahankan minat
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada
siswa.
dan
Materi Unsur Bangunan Datar Sederhana
mempertahankan minat baca siswa perlu
Melalui Metode Team Work Pada Siswa
adanya kegiatan bermakna. Semakin kuat
Kelas III SD Negeri Presantren Semester II”,
atau dekat hubungan dengan suatu hal,
Afni
semakin besar minat yang akan timbul. Oleh
“Efektivitas Media Buku Kliping Abjad
karena itu, untuk menimbulkan minat baca
Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan
pada siswa adalah dengan membuat siswa
Anak Tuna Grahita Ringan Kelas II Di SLB
terlibat dalam suatu aktivitas membaca.
N 1 Yogyakarta”, dan “Irma Dzulistiyani
Untuk
Berdasarkan
menumbuhkan
observasi
Yuliasari
tahun
2012
berjudul
yang
Tahun 2012 berjudul Pengaruh Kolaborasi
dilakukan kelas, saat ada teman yang
Teamwork Learning Terhadap Keaktifan
mempresentasikan
menggunakan
Belajar IPS Siswa Kelas V SD Di Gugus
powerpoint, siswa tidak antusias untuk lihat
Salamsari Magelang”. Penelitian Tricahyono
tugas,
Efektivitas Metode Teamwork .... (Shola Fitria) 5
Wisnuwardhana bermain
menunjukkan
teamwork
dapat
bahwa
meningkatkan
Keterangan: Kelompok A
:
Kelompok
Treatment
motivasi belajar, yaitu dari 59,4% menjadi
yaitu siswa kelas XI MIA 1 yang mengikuti
78,4% dengan dua siklus. Belum pernah ada
layanan bimbingan klasikal dengan metode
penelitian mengenai minat baca dan metode
teamwork tematik.
teamwork tematik.
Kelompok B
: Kelompok Pembanding
Berdasarkan paparan yang telah
yaitu siswa kelas XI MIA 2 yang tidak
diungkapkan di atas, maka penelitian ini
mengikuti layanan bimbingan dengan metode
dimaksudkan efektivitas
untuk layanan
mengkaji
tentang
teamwork tematik atau yang mengikuti
bimbingan
klasikal
layanan bimbingan klasikal seperti biasa oleh
dengan metode teamwork tematik terhadap
guru bimbingan dan konseling sekolah.
minat baca siswa kelas XI MIA SMA Negeri
O1
: Pre Test skala minat baca
1 Seyegan.
X
:
Teamwork
tematik
yang
dilaksanakan dalam layanan bimbingan
METODE PENELITIAN
klasikal
Jenis Penelitian
O2
: Post-Test
skala minat baca
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
Diatas telah digambarkan desain dari penelitian ini, selanjutnya prosedur dalam
Waktu dan Tempat Penelitian
penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Mei – 2 Juni 2015 di SMA N 1 Seyegan.
pre test, treatmen berupa penerapan metode teamwork tematik dalam layanan bimbingan klasikal, dan post test. Berikut penjelasan mengenai
Target/Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 22 siswa kelas XI MIA 1 sebagai kelompok eksperimen
penelitian
yang
dilakukan: Tes awal atau pre-test Tes ini dilakukan untuk mengetahui
dan 22 siswa kelas XI MIA 2 sebagai kelompok tingkat
kontrol.
prosedur
minat
baca
siswa
sebelum
diberi
perlakuan atau treatment. Pre-test minat baca Prosedur
dilaksanakan pada kelompok eksperimen maupun quasi-
kelompok kontrol. Hasil pre-test dari kedua
experimental dengan desain Pretest-posttest
kelompok kemudian dianalisis untuk mengetahui
control group Design sebagai berikut:
kondisi awal tingkat minat baca kedua kelompok.
Secara
visual,
bentuk
Perlakuan atau treatment Gambar 1. Pretest-posttest Control Group Design
Pemberian
treatment
atau
perlakuan
berupa pelaksanaan metode teamwork tematik
6 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015
yag dilakukan dalam layanan bimbingan klasikal
masing kelompok mengerjakan tugas setelah
yaitu kelompok eksperimen. Prosedur kegiatan
aba-aba, dan (4) penilaian berdasarkan tata
metode
letak dan keterbacaan berita.
teamwork
tematik
dalam
layanan
bimbingan klasikal adalah sebagai berikut:
c) Tahap Penutup, pada tahap akhir ini, setelah
Treatment I
semua
Pada treatment I ini dilakukan melalui tiga
dilakukan diskusi akan manfaat membuat
tahapan yaitu sebagai berikut:
kliping seperti yang telah dilakukan, dan
a) Tahap Awal, yaitu pembentukan tim siswa.
menjelaskan bahwa pertemuan selanjutnya
Sebelum dilakukan pembentukkan, dilakukan
akan membuat kliping. Setiap tim harus
pembukaan yaitu penjelasan maksud dan
menyiapkan tema untuk kliping tim mereka
tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan
dan disesuaikan dengan “termasuk dalam
yaitu
pelajaran apa”. Setelah masing-masing tim
akan
melakukan
kegiatan
secara
tim
menyelesaikan
siswa
tugasnya,
berkelompok. Pembentukan dilakukan secara
menentukan
dipersilakan
mencari
acak melalui cara berhitung 1-6 selanjutnya
terlebih dulu bacaan dari koran maupun
siswa dengan nomor yang sama bergabung
majalah, dan diberitahukan juga bahwa pada
dengan siswa lain yang memiliki nomor yang
pertemuan selanjutnya akan disediakan pula
sama. Setelah siswa terkondisikan barulah
bacaan untuk siswa.
memasuki pada penugaasan. Penugasan dari
Treatmen II
kegitan pertama ini adalah dengan gulungan
a) Tahap Awal pada treatmen kedua ini tidak
tugas.
menggunakan pembentukan tim lagi sebab
b) Tahap pelaksanaan, yaitu setelah siswa terkondisikan
pada
kelompok
masing-
sudah
dibentuk
tim
sebelumnya. Diawali
pada
pertemuan
dengan penjelasan
masing, selanjutnya dibagikan tugas yang
mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
akan dikerjakan oleh masing-masing tim.
yaitu setiap tim membuat kliping sesuai tema
Tugas bentuk gulungan yang didalamnya
yang sudah disepakati pada pertemuan
terdapat potongan potongan kertas berupa
sebelumnya,
berita dari koran. Terdapat satu potongan
mencerikan
pengecoh yang bukan termasuk dalam bagian
kepada tim lain. Alat dan bahan pada
dari berita tersebut. Pada treatmen pertama
pertemuan ini sengaja dibatasi agar siswa
ini merupakan tahapan apersepsi untuk siswa
bergantian dalam mencari bacaan atau
agar dalam pelaksanaan treatmen selanjutnya
mengguntingnya
siswa tidak bingung. Sebelum dibagikan
Sehingga semua siswa mendapat giliran
gulungan tugas, siswa diberikan instruksi (1)
membaca atau mencari berita.
selanjutnya kliping
setiap
yang sudah
dan
tim dibuat
menempelnya.
setiap kelompok akan mendapat 1 gulungan
b) Tahap pelaksanaan, yaitu setelah semua
tugas atau puzzle, (2) disudut gulungan
siswa memahami instruksi maka setiap tim
terdapat angka yang menunjukkan jumlah
dipersilakan mengerjakan tugas membuat
gulungan yang seharusnya, (3) masing-
kliping tersebut. Waktu yang diberikan
Efektivitas Metode Teamwork .... (Shola Fitria) 7
adalah 25 menit, selanjutnya setiap tim
berikut
ini
adalah
langkah-langkah
diharapkan dapat menceritakan isi dari
pengkriteriasasian minat baca dalam penelitian ni: 1. Menetukan skor tertinggi dan terendah
kliping yang tim siswa buat. c) Tahap Penutup, kegiatan ditutup dengan menarik kesimpulan akan manfaat dari
Skor tertinggi = 4 x 46 = 184 Skor terendah = 1 x 46 = 46 2. Menghitung mean ideal (M) yaitu ½ (skor tertinggi + skor terendah)
kegiatan yang baru saja dilaksanakan.
M = ½ (184 + 46) = ½ (230)
Tes akhir atau post-test
= 115
Tes ini diberikan setelah pelaksanaan metode
teamwork
tematik
bimbingan
klasikal
selesai
kelompok
ekperimen
dengan
dalam
layanan
diberikan tujuan
ini dimaksudkan agar dapat membandingkan hasil yang
mengikuti
SD = 1/6 (184 – 46) = 1/6 (138) = 23
untuk
Pada kelompok kontrol juga diberikan post-test,
siswa
– skor terendah)
pada
mengetahui tingkat pencapaian minat baca siswa.
post-test
3. Menghitung standar deviasi (SD) yaitu 1/6 (skor tertinggi
layanan
Tabel. 1 batas Interval kategori minat baca Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Batasan X > µ+1,5α X > 149 µ+0,5α < X ≤ µ+1,5α 126 < X ≤ 149 µ-0,5α < X ≤ µ+0,5α 103 < X ≤ 126 µ-1,5α < X ≤ µ-0,5α 80 < X ≤ 103 X ≤ µ-1,5α X ≤ 80
bimbingan klasikal seperti biasa dengan siswa yang mengikuti layanan bimbingan dengan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
metode teamwork tematik ini.
Hasil Data Penelitian Data
Data,
Intrumen,
dan
Teknik
Pengumpulan Data Pada penelitian ini data yang diambil adalah mengenai tingkat mint baca siswa yang meliputi
aspek
koginitif,
afektif,
Tabel 2. Kategori Hasil Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kategori Sangat Tinggi Tinggi
Kel. Kontrol Pretest Posttest 0 0 14 7
Kel. Eksperimen Pretest Posttest 0 0 7 17
dan
Sedang
8
14
15
5
psikomotorik. Data tersebut diperoleh melalui
Rendah
0
1
0
0
hasil skala minat baca dan observasi selama
Sangat Rendah
0
0
0
0
Jumlah
22
22
22
22
pelaksanaan treatmen.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam adalah analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap skor pre-test dan skor post-test yang masing-masing siswa
akan
dikategorikan.
Merujuk
pada
penjelasan Saifuddin Azwar (2012: 86-109)
Gambar 2. Grafik Rerata Pretest-Posttest Minat Baca Kelompok Kontrol dan Eksperimen
8 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015 Tabel 3. Hasil Uji t Pretest-Posttes Kelompok Kontrol dan Eksperimen Pretest Equal varian ces not assum ed
Equal variances assumed Levene' s Test for Equalit y of Varianc es t-test for Equalit y of Means
Posttest Equal varian ces assum ed
dan menumbuhkan minat membaca siswa. Tugas membuat kliping dengan bacaan yang
Equal varianc es not assume d
sudah disediakan memberikan kebermaknaan untuk siswa, yaitu dalam proses membuat
F .807
.048
.374
.827
kliping terdapat interaksi individu terhadap
Sig.
bacaan dan terlibat langsung dalam proses 1.834
1.834
-3.241
-3.241
membaca dan memilih, selanjutnya ada
42
40.213
42
41.754
proses motorik yaitu menggunting dan
.074
.074
.002
.002
menempel yang memberikan kesan untuk
4.682
4.682
-8.682
-8.682
2.553
2.553
2.679
2.679
-.471
-.478
14.088
14.089
minat yang dirangsang melalui kondisi luar
9.834
9.841
-3.276
-3.275
yaitu teman-teman dalam tim.
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
siswa yang dapat mempertahankan suatu
Mitchell (Schunk & Pintrich, 2012: Pembahasan
328)
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa metode teamwork tematik dalam layanan
bimbingan
klasikal
efektif
meningkatkan minat baca siswa. Pretest menghasilkan rerata pada kelompok kontrol sebesar 126, dan kelompok eksperimen sebesar 122. Hasil analisis uji t menghasilkan signifikansi 0,074 yaitu lebih besar dari 0,05 (0,074>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan sebelum dilakukan treatment. Setelah dilakukan treatment terjadi perubahan pada pada kelompok eksperimen yaitu rerata 131, kelompok kontrol yaitu 122.
memiliki
perbedaan
antara
penggunaan
metode teamwork tematik membuat kliping dan sebelum penggunaan metode teamwork tematik membuat kliping dalam layanan bimbingan klasikal. Metode teamwork tematik yang diterapkan dalam layanan bimbingan klasikal ini mengajarkan individu untuk bekerjasama
bahwa
tugas
kelompok, teka-teki, dan penggunaan tugas komputer dapat membantu mengaktifkan minat
murid,
namun
mempertahankannya, penggunaan
tugas
tidak perlu
dapat adanya
yang bermakna
dan
keterlibatan siswa secara aktif untuk dapat memelihara minat tersebut. Kliping adalah kegiatan yang bermakna karena terdapat beberapa proses dalam kegiatan tersebut yang melibatkan semua aspek yaitu kognitif saat membaca, afektif saat memilih dan tertarik, dan psikomotirik yaitu mengguting dan menempel bacaan.
Hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,002 yang berarti
mengungkapkan
Pemilihan tema pada perlakuan pertama adalah sebagai stimulus dan apersepi untuk
perlakukan
perlakuan memilih
kedua sendiri
kedua.
Tema
membebaskan agar
tidak
pada siswa
membatasi
ketertarikan siswa. Tema yang diminta pada siswa sesuai dengan mata pelajaran bertujuan agar yang dilakukan siswa tidak terlepas dari kegiatan belajar mereka dan sebagai layanan bimbingan belajar
Efektivitas Metode Teamwork .... (Shola Fitria) 9
Metode teamwork tematik ini dapat
menemukan tema atau topik yang ingin
meningkatkan minat baca siswa dikarenakan
dijadikan
kliping.
pengaruh tugas kelompok, sebab tugas
pemilihan
tugas
kelompok
minat
menjadikan belajar lebih aktif dan bermakna.
seperti yang diungkapkan oleh Mitchell
Sehingga dengan adanya kegiatan yang
(Schunk, & Pintrich, 2012: 328) bahwa tugas
melibatkan secara langsung siswa dengan
kelompok
minat
kegiatan membaca dan menghasilkan dari
individu. Selain itu, pada tahap pertama
hasil membaca terwujud secara nyata maka
kliping dilakukan dengan tugas berupa teka-
hal tersebut membuat siswa lebih aktif dan
teki berupa potongan bacaan yang dipisah-
minat baca siswa meningkat.
dapat
membangkitkan
dapat
mengaktifkan
Sehingga
membuat
dengan
kliping
ini
pisah dan tim ditugaskan untuk menyusunnya
Selain itu tema yang dipilih siswa
agar dapat menjadi kliping yang dapat
adalah sesuai dengan mata pelajaran yang
dibaca. Kegiatan yang bermakna dapat
mereka pelajari. Siswa diajak untuk dapat
mempertahankan suatu minat seperti yang
memasukkan atau melihat kesesuaian berita-
diungkapkan juga oleh Mitchell (Schunk &
berita atau artikel dengan mata pelajaran
Pintrich, 2012: 328) mengungkapkan bahwa
yang mereka pelajari. Salah satu faktor yang
tugas kelompok, teka-teki, dan penggunaan
mempengaruhi minat baca adalah adanya
tugas
motivasi. Terdapat empat kondisi yang
komputer
dapat
membantu
mengaktifkan minat murid, namun tidak
motivasional
dapat mempertahankannya, perlu adanya
diperhatikan oleh guru (Sugihartono, dkk,
penggunaan
dan
2007: 78-79) yaitu perhatian, relevansi,
keterlibatan siswa secara aktif untuk dapat
penanaman percaya diri, dan kepuasan. Tema
memelihara minat tersebut.
dalam metode teamwork tematik ini adalah
tugas
Kliping
yang bermakna
berwujud
bagi
siswa
yang
perlu
guntingan-
berdasarkan instruksi bahwa tema kliping
guntingan artikel, atau jenis tulisan lain yang
yang dipilih dapat sesuai dengan mata
sebelumnya pernah dimuat di berbagai media
pelajaran yang mereka pelajari. Sehingga
cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid,
kondisi motivasi relevansi terhadap pelajaran
buletin, jurnal, yang kemudian ditempelkan
dan kehidupan sehari-hari terwujud dalam
pada lembaran kertas atau bahan lain.
kegiatan kliping bertema ini. Motivasi kedua
Selanjutnya
dalam
adalah adanya perhatian, yaitu keadaan ingin
jilidan, map sehingga menjadi dokumen yang
tahu dan mencari tahu. Mencari kliping
menarik.
kliping
merangsang perhatian siswa untuk mencari
memerlukan proses yang tidak singkat,
tahu dan dapat menarik perhatian dan fokus
karena itu kegiatan ini membuat individu
siswa dalam mencari berita-berita atau artikel
terlibat secara aktif dalam kegiatan membuat
yang sesuai dengan tema.
dapat
Kegiatan
dikumpulkan
membuat
kliping yang permulaannya adalah membaca bahan bacaan sebanyak mungkin agar dapat
10 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015
Minat baca terdiri dari tiga aspek,
lalu menjadi 51. Metode teamwork tematik
yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
yaitu
psikomotorik. Aspek Kognitif, cognition
berkelompok.
(kognisi, pengenalan, kesadaran, pengertian)
Suprihatin (2003: 4) membuat kliping dapat
suatu konsep umum yang mencakup semua
menjadi kegiatan yang menyenangkan jika
bentuk pengenalan, termasuk di dalamnya
dikemas dengan menarik dan indah. Jadi
ialah mengamati, melihat, memperhatikan,
dalam penerapannya membuat kliping tidak
memberikan, menyangka, membanyangkan,
hanya monoton menggunting dan menempel
memperkirakan,
mempertimbangkan,
saja, kegiatan berkelompok dapat menarik
berpikir, menduga, dan menilai (Chaplin,
minat siswa, dan secara tidak langsung dapat
2000: 90).
menarik minat baca siswa.
Individu
memiliki
perhatian,
membuat
kliping Menurut
dengan
cara
Trijoto
dan
Aspek Psikomotorik, yaitu individu
memiliki penilian yang positif terhadap
terlibat
kegiatan
berdasarkan keinginan sendiri. Skor pada
membaca.
Individu
memiliki
selektivitas terhadap kegiatan membaca.
aspek
dalam
psikomotorik
kegiatan
juga
membaca
mengalami
Hasil pengamatan yang dilakukan
peningkatan, berdasarkan pengamatan, siswa
saat siswa diberikan pertanyaan pada awal
mengikuti kegiatan dengan antusias, dan
kegiatan
merupakan
tidak perlu dipaksa mereka membuat kliping
kegiatan yang dilakukan hanya semata-mata
dengan sendirinya. Ada beberapa tim yang
untuk memenuhi kewajiban saja, namun
tidak ingin mengakhir kegiatan tersebut. Ini
diakhir kegiatan siswa menyatakan bahwa
menunjukkan individu terlibat atas keinginan
kegiatan membaca dapat menjadi salah satu
sendiri.
bahwa
membaca
alternatif yang positif untuk mengisi waktu luang ataupun belajar segala sesuatu. Grafik aspek minat baca kelompok eksperimen menunjukkan sebagai berikut:
Pada kelompok kontrol mengalami penurunan rerata skor yaitu pada pre test yaitu 126 dan post test 122. Pelaksanaan post test pada kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 28 Mei 2015 pada jam bimbingan klasikal. Pada hari tersebut kelompok kelas kontrol yang belum mempresentasikan hasil kelompok adalah dua kelompok dengan tema
Gambar 3. Grafik Rerata Aspek Minat Baca Kelompok Eksperimen
Aspek Afektif, berupa perasaan, kesenangan, kesukaan, dan bersemangat terhadap aktivitas membaca. Aspek afektif dalam minat baca ini yang paling banyak meningkat yaitu sebanyak 4 dari rerata 47
vandalisme dan kerusakan hutan. kelompok seharusnya mempresentasikan dengan media slide powerpoint namun siswa mengatakan bahwa tidak membawa materi yang buat. Guru bimbingan dan konseling yang pada saat itu tidak hadir mempersilakan peneliti untuk masuk kelas dan mendampingi siswa
Efektivitas Metode Teamwork .... (Shola Fitria) 11
sekaligus mengisi lembar skala post-test
signifikan antara siswa yang mengikuti
minat baca.
layanan bimbingan klasikal dengan metode
Pada kegiatan layanan bimbingan klasikal
tersebut
mempersilakan hasilnya
dilakukan
siswa
dengan
mempresentasikan
walaupun
tanpa
teamwork tematik dan siswa yang tidak mengikuti atau mengikuti layanan bimbingan klasikal seperti biasanya.
bantuan
powerpoint. Pada kelompok kelas kontrol
SIMPULAN DAN SARAN
tersebut siswa terlihat tidak antusias dengan kegiatan presentasi tersebut, dilihat juga dari saat
teman
membacakan
hasil
Dalam kasus ini, semua
kelompok siswa tidak ada yang membawa tugas kelompok mereka. kurang
antusias
Ini berarti siswa
dengan
kegiatan
yang
dilakukan pada bimbingan klasikal. Untuk keaktifan siswa dapat dikatakan bahwa siswa aktif bertanya. Ketergantungan terhadap media elektronik ini memberikan pengaruh juga pada minat baca siswa, pada kasus ini tidak dapat menggunakan media powerpoint memberikan dampak yang signifikan siswa menjadi kurang antusias. Namun juga dapat disebabkan menggunakan
oleh
rasa
media
Kesimpulan penelitian ini adalah
kerja
kelompok teman teman lain hanya menaruh kepala dimeja.
Simpulan
jenuh
jika
elektronik
terus
menerus. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Soedijarto (Idris dan Dedy, 2002: 2) bahwa
metode teamwork tematik dengan tugas membuat kliping dalam layanan bimbingan klasikal dapat meningkatkan minat baca siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis uji t dengan independent sample t test,
pretest
dari 0,05 (0,074>0,05) maka tidak terdapat perbedaan antara kedua kelompok. Hasil analisis posttest menunjukkan t hitung sebesar 3,241 dengan signifikansi 0,002 yang
berarti
(0,002<0,05),
dengan
jadi
kelompok
kecil terdapat
dari
0,05
perbedaan
eksperimen
setelah
dilakukan treatment.
1. Bagi siswa
ngobrol,
lebih
secara signifikan antara kelompok kontrol
faktor budaya, situasi pendidikan dikelas, untuk
dan
dengan signifikansi 0,074 yaitu lebih besar
Saran
berkumpul
kontrol
kelompok eksperimen yaitu t hitung 1,834
yang menyebabkan minat baca rendah adalah
kesenangan
kelompok
Siswa dapat mengunakan metode teamwork
menariknya media elektronik, dan langkanya
tematik
bahan bacaan yang bermutu dan relevan
kegiatan
dengan kebutuhan pembaca
belajar. Siswa juga dapat menggunakan
Jadi penggunaan metode teamwork tematik dalam layanan bimbingan klasikal lebih efektif untuk minat baca siswa, dan terdapat
perbedaan
minat
baca
yang
ini
untuk
belajar
dipergunakan
dalam
mengumpulkan
bahan
metode teamwork tematik ini untuk kegiatan hiburan.
12 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4 2015
2. Bagi Bimbingan dan Konseling Guru
bimbingan
dan
konseling
dapat
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
memanfaatkan metode teamwork tematik untuk tujuan yang macam-macam tergantung visi yang akan dicapai. 3. Bagi Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran dapat memanfaatkan metode teamwork tematik ini untuk metode pembelajaran aktif dan bermakna, dengan tema-tema sesuai dengan mata pelajaran. Sebagai media memperkaya bahan bacaan siswa, maupun bahan ajar bagi siswa. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya disankan dapat lebih matang mempersiapkan waktu, tempat dan
berkoordinasi
dengan
siswa.
Jika
digunakan dalam kelompok yang lebih kecil atau bukan kelas hasil akan lebih efektif namun dibutuhkan kerjasama yang baik dengan guru maupun siswa.
DAFTAR PUSTAKA Chaplin, J. P. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1991). Petunjuk Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca Siswa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ibrahim,
Bafadal. (2006). Pengelolaan Perpustakaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Idris Kamah, dan Dedy P. Rachmanata. (2002). Pedoman Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI Johnson, D. W & Johnson, F. P. (2012). Dinamika Kelompok Teori dan Keterampilan. (Alih Bahasa: Theresia. SS). Jakarta: PT Indeks. Nanang, Hanafiah & Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama Ortlieb, E. T. (2010). Beyond Just Books: Sparking Children’s Interest in Reading. USA: Texas A&M University. Schunk. D. H., & Pintrich, R. P. (2012). Motivation in Education, Theory Research and Application. New Jesney. Prentice Hall. Saifuddin, Azwar. (2012). Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syaiful, Bhari Djamarah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.