EFEKTIVITAS TEKNIK BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO
JURNAL
Oleh : WINDI ADMINI NIM K3109080
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA NOVEMBER 2013
1
EFEKTIVITAS TEKNIK BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO
Windi Admini Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret
ABSTRACT Windi Admini. BRAINSTORMING TECHNIQUE TO IMPROVE SELFCONFIDENCE ON XI STUDENTS OF SMA NEGERI 1 JATISRONO IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014. Thesis, Faculty of Teaching and Education Science, Sebelas Maret University. October 2013. The research aims at identifying the initial condition of preliminary studies about student’s self-confidence, identifying the effectiveness of brainstorming to improve the self-confidence, and identifying the improvement on every aspect of self-confidence after given an intervention. The research is an R and D with experimental method one group pretestposttest design for its effective testing. The subject of the research is XI students SMA Negeri 1 Jatisrono with the population of 30 students. The data exploration technique used before and after intervention is done using questionnaire. The instrument validity is done in two ways: through expert judgment to test the theory concept of brainstorming technique along with its measurement instrument and through empirical validity testing to test the effectiveness of treatment. The empirical result is analyzed statistically using t-test. The result of the research shows that in general, the self-confidence of SMA Negeri 1 Jatisrono students is categorized as average. Brainstorming technique guide can be classified as feasible since it is already reviewed by both experts and practitioners; therefore, the technique guide is the product of this research. The intervention result using statistical analysis results in significance of 0.000 < 0.05 which is proved by the significance of mean from 110.70 before intervention becomes 114.57 after intervention. Therefore, brainstorming technique is effective to improve the self-confidence of XI students of SMA Negeri 1 Jatisrono. There is improvement on every aspect of self-confidence through statistical analysis that resulting in significance level of 0.000 (aspect 1) and 0.007 (aspect 2), both of which is less than 0.05. Therefore, brainstorming technique can improve every aspect of self-confidence of XI students of SMA Negeri 1 Jatisrono after the intervention is given. Keyword : brainstorming technique, self-confidence
2
dan
A. PENDAHULUAN Masa
remaja
merupakan
meyakini
kemampuan
yang
dimilikinya untuk mencapai tujuan-
masa peralihan dari masa kanak-
tujuan dalam hidupnya.
kanak menuju masa dewasa artinya
Kepercayaan diri pada diri
remaja tidak dapat dikatakan sebagai
remaja tidak timbul begitu saja tetapi
anak-anak dan juga tidak dapat
timbul
dikatakan sebagai dewasa. Remaja
sosial. John W. Santrock (alih bahasa
perlu
Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih,
menyiapkan
memasuki
masa
diri
sebelum
dewasa
dengan
mempelajari
2003:338)
keterampilan-
keterampilan
sumber
adanya
dukungan
mengemukakan dukungan
sosial
dua yang
diperlukan
berpengaruh terhadap rasa percaya
nantinya dalam kehidupan sehari-hari.
diri remaja yaitu hubungan dengan
Remaja sebagai makhluk sosial tidak
orang tua dan hubungan dengan
dapat
teman sebaya. Hubungan orang tua
hidup
memerlukan artinya
yang
karena
sendiri bantuan
remaja
perlu
sehingga orang
lain
seperti keharmonisan di lingkungan
berinteraksi
rumah, perhatian pada keadaan anak,
dengan orang lain dan menyesuaikan
ekspresi kasih sayang dan kebebasan 1
diri dengan lingkungan ia berada baik
pada anak dengan batas tertentu akan
lingkungan
lingkungan
dapat membangun kepercayaan diri
lingkungan
pada remaja. Remaja yang mendapat
masyarakat. Penyesuaian diri remaja
kasih sayang dan dukungan dari
di lingkungannya melalui interaksi
orang tua, akan mengembangkan rasa
dengan berbagai elemen yang ada di
percaya dan sikap positif terhadap
lingkungan. Salah satu hal yang
masa depan (Desmita, 2009:204).
mendukung
remaja
Hubungan teman sebaya merupakan
dalam menyesuaikan diri dengan
hubungan terpenting bagi remaja
lingkungan adalah kepercayaan diri.
karena
Kepercayaan
sekolah,
remaja
keluarga, maupun
keberhasilan
diri
membuat
memandang
remaja
lebih
banyak
yang
dimiliki
berinteraksi dengan teman sebayanya,
remaja
mampu
teman sebaya memberikan penilaian
dirinya
sendiri
dari
dan penerimaan terhadap diri remaja
kelebihan-kelebihan yang dimilikinya
sehingga membuat remaja merasa
3
percaya
diri
dengan
teman
hubungan terhadap
untuk
di
berinteraksi
sebaya. atas
kepercayaan
pemenuhan suatu kebutuhan akan
Kedua
mendorong individu untuk memenuhi
berpengaruh
kebutuhan di atasnya. Kebutuhan
diri
pada
individu
remaja.
paling
kebutuhan Remaja
yang
memiliki
karena
tinggi
aktualisasi itu
adalah
diri,
oleh
kepercayaan
diri
kepercayaan diri mampu memenuhi
merupakan hal yang penting yang
kebutuhan-kebutuhan
perlu dimiliki oleh individu agar
Individu
hidupnya.
memiliki
kebutuhan-
mampu
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya
baik
kebutuhan
mengaktualisasikan
diri
sesuai potensi yang dimiliki.
fisik
Individu
yang
memiliki
maupun kebutuhan psikis, apabila
kepercayaan
mampu memenuhi satu kebutuhan
menunjukkan
maka individu tersebut terdorong
dan mampu menghadapi persoalan
untuk memenuhi kebutuhan yang
hidupnya. Karakteristik atau ciri-ciri
lain. Abraham Maslow (Goble 1987,
individu yang memiliki kepercayaan
dalam
dan
diri menurut Jacinta F. Rini (2002),
2004:154)
yaitu: (a) percaya akan kompetensi
mengemukakan hierarki kebutuhan
atau kemampuan diri, hingga tidak
manusia dari yang paling dasar
membutuhkan
sampai kebutuhan yang paling tinggi,
penerimaan, atau pun rasa hormat
yaitu : (a) kebutuhan fisiologis; (b)
orang lain; (b) tidak terdorong untuk
kebutuhan rasa aman; (c) kebutuhan
menunjukkan sikap konformitas demi
rasa memiliki dan kasih sayang; (d)
diterima
kebutuhan
(e)
kelompok; (c) berani menerima dan
(f)
menghadapi penolakan orang lain,
kebutuhan estetik; (g) kebutuhan
berani menjadi diri sendiri; (d) punya
pertumbuhan;
kebutuhan
pengendalian diri yang baik (tidak
aktualisasi diri. Hierarki kebutuhan
moody dan emosinya stabil); (e)
yang dikemukakan oleh Abraham
memiliki internal locus of control
Maslow
(memandang
Mohammad
Mohammad
kebutuhan
Asrori,
Ali
penghargaan; rasa
ingin
dan
dapat
(h)
tahu;
dimaknai
bahwa
4
oleh
diri
mampu
kemampuan
pujian,
orang
dirinya
pengakuan,
lain
keberhasilan
atau
atau
kegagalan, tergantung dari usaha diri
pendukung dalam berinteraksi dengan
sendiri dan tidak mudah menyerah
teman sebaya dan mengaktualisasikan
pada nasib atau keadaan serta tidak
diri di sekolah. Sekolah membantu
tergantung/mengharapkan
bantuan
perkembangan siswa tidak hanya
orang lain); (f) mempunyai cara
pada aspek intelektual saja namun
pandang yang positif terhadap diri
juga pada aspek emosional. Sekolah
sendiri, orang lain dan situasi di luar
menciptakan iklim yang kondusif
dirinya; dan (g) memiliki harapan
yang menunjang kegiatan belajar
yang realistik terhadap diri sendiri,
mengajar
sehingga ketika harapan itu tidak
mampu
terwujud, ia tetap mampu melihat sisi
yang dimiliki baik intelektual maupun
positif dirinya
emosional.
dan
situasi
yang
siswa
sehingga
mengembangkan
Intelektual
potensi
berkaitan
terjadi. Karakteristik kepercayaan diri
dengan
tersebut perlu dimiliki oleh remaja
sedangkan
sehingga
mampu
dengan kemampuan siswa dalam
menyesuaikan diri dan mencapai
menyesuaikan diri dan mengelola
tujuan-tujuan hidupnya.
emosi. Siswa yang mempunyai rasa
remaja
Siswa Sekolah Menengah Atas
(SMA)
rata-rata
prestasi
siswa
percaya
belajar
emosional
diri
siswa
berkaitan
akan
mampu
memiliki
menyesuaikan diri namun bagi siswa
rentang usia 15 sampai 18 tahun yang
yang tidak memiliki kepercayaan diri
berada dalam fase perkembangan
akan minder dan rendah diri. Rasa
remaja, yang merupakan masa yang
rendah
bergejolak.
menjauhi
Remaja
berbagai
persoalan,
tantangan
sebagai
mengalami
ditunjukkan
pergaulan,
dengan
menyendiri,
dan
tidak berani mengemukakan pendapat
dalam
dan tidak berani bertindak atau
pencarian identitas diri. Remaja yang
mengambil inisiatif (Zakiah Daradjat,
memiliki
2001: 12).
mampu
konflik,
diri
proses
kepercayaan menyesuaikan
menunjukkan Kepercayaan
diri
diri
akan
diri
dan
identitas
diri.
sangat
penting
Studi
pendahuluan
yang
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 30
dimiliki oleh siswa di sekolah sebagai
Maret
2013
mengkategorikan
kepercayaan diri siswa yaitu 24 % ada
5
pada kategori tinggi, 48 % ada pada
Imogiri terhadap siswa-siswi yang
kategori sedang, dan 28 % ada pada
kurang
kategori
Berdasarkan
menunjukkan ciri-ciri perilaku yaitu
keterangan dari salah satu Guru BK di
kurang terbuka dengan guru dan
SMA Negeri 1 Jatisrono bahwa
teman sebayanya, mereka enggan
tingkat kepercayaan diri siswa berada
untuk mengungkapkan atau bertanya
pada
tentang
rendah.
kategori
sedang.
Hal
ini
percaya
diri
kesulitan
yang
yang
dihadapi
diketahui dari banyak siswa yang
dalam proses belajar. Hasil penelitian
menunjukkan tingkah laku kurang
tersebut menunjukkan bahwa terdapat
percaya
pengaruh
diri
seperti
cemas
positif
dan
signifikan
menghadapi ujian atau ulangan, malu
kepercayaan diri terhadap prestasi
untuk tampil di depan kelas, dan
belajar siswa artinya semakin tinggi
kurang berani dalam mengemukakan
kepercayaan diri maka akan tinggi
pendapat.
pula prestasi belajar yang dimiliki
Hasil tersebut penelitian
studi
pendahuluan
sejalan
dengan
hasil
yang
dilakukan
oleh
siswa. Kepercayaan
pendorong
Bimbingan
melaksanakan
Volume
yang
dimiliki oleh siswa menjadi faktor
Najlatun Naqiyah (Jurnal Mahasiswa Konseling
diri
1
bagi
siswa
kegiatan
untuk belajar
Nomor 1, 2013) di SMA Negeri 1
dengan
Pacet Mojokerto diperoleh gambaran
penelitian
siswa yang memiliki rasa percaya diri
Hamdan (2009) tentang hubungan
rendah dengan menunjukkan ciri-ciri
antara
perilaku yaitu tidak yakin dalam
motivasi berprestasi pada siswa SMU
mengutarakan pendapat, ragu-ragu
N 1 Setu Bekasi menunjukkan bahwa
bertanya
pada
guru,
ada
berbicara
pada
saat
kesulitan
perasaan
senang.
Hasil
yang
dilakukan
oleh
kepercayaan
hubungan
yang
diri
dengan
positif
dan
melakukan
signifikan antara kepercayaan diri
presentasi di depan kelas, dan ragu-
dengan motivasi berprestasi siswa
ragu dalam menjawab pertanyaan.
artinya semakin tinggi kepercayaan
Penelitian yang dilakukan oleh Tia
diri maka akan semakin tinggi pula
Astuti (2012) di SMA Negeri 1
6
motivasi berprestasi yang dimiliki
interaksi
siswa.
sehingga tercipta dinamika kelompok Berdasarkan
hasil
dengan
individu
lain
studi
yang memungkinkan individu dapat
pendahuluan dan hasil penelitian di
menyelesaikan masalah yang dialami.
atas
bahwa
Charles L. Thompson dan William A.
kepercayaan diri perlu dimiliki oleh
Poppen (dalam W.S. Winkel dan
siswa
M.M.
menggambarkan
untuk
menunjang
prestasi
Sri
Hastuti,
2006:585)
belajar siswa sehingga kepercayaan
mengemukakan
diri siswa perlu ditingkatkan. Guna
bimbingan
meningkatkan kepercayaan diri siswa
diskusi dalam kelas, brainstorming,
diperlukan
layanan
melakukan permainan, deskripsi diri,
Bimbingan dan Konseling. Prayitno
dan role playing. Bentuk bimbingan
dan Erman Amti (2004:254-255)
kelompok
menyatakan layanan Bimbingan dan
dalam
Konseling di sekolah antara lain:
brainstorming.
pemberian
bentuk-bentuk
kelompok
yang
akan
penelitian
layanan orientasi, layanan informasi,
antara
lain
digunakan
ini
Bainstorming
adalah
(curah
layanan penempatan dan penyaluran,
pendapat) merupakan suatu teknik
layanan bimbingan belajar, layanan
yang digunakan untuk menghimpun
konseling
gagasan
perorangan,
layanan
dan
pendapat
untuk
bimbingan kelompok, dan layanan
menjawab pertanyaan tertentu dengan
konseling kelompok. Layanan yang
cara anggota kelompok mengajukan
akan digunakan oleh peneliti adalah
pendapat atau gagasan yang dimiliki
layanan
kelompok.
(Sudjana D. dalam Berton H. Turnip,
merupakan
2009).
bimbingan
Bimbingan
kelompok
Penggunaan
kegiatan bimbingan yang diberikan
brainstorming
kepada
yang
keberanian siswa berpendapat karena
mengalami masalah yang sama (Sitti
dalam teknik ini pendapat yang ada
Hartinah
Layanan
tidak
tersebut
membuat siswa aktif berpendapat. J.
sebagai
J. Hasibuan dan Moedjiono (2012:21)
wadah bagi individu untuk melakukan
menjelaskan bahwa hasil belajar yang
kelompok
DS,
bimbingan menggunakan
individu
2009:6). kelompok kelompok
7
segera
ini
untuk
teknik
dievaluasi
melatih
sehingga
diperoleh
melalui
brainstorming
teknik
adalah
kelompok
belajar
pendapat
orang
lain
anggota
melatih
mempercayai
menghargai
dimiliki.
siswa
untuk
kemampuan
yang
Setelah
pemberian
dan
brainstorming diharapkan terdapat
diri
perubahan tingkah laku pada siswa
dalam mengembangkan ide-ide yang
yaitu dapat mengatasi hambatan-
ditemukannya. Kelebihan dari teknik
hambatan
brainstorming,
kurang percaya diri.
menumbuhkan
lain
dan
rasa
percaya
antara
lain:
mendorong siswa untuk aktif berpikir
yang
Hasil
membuat
siswa
penelitian
cepat dan tersusun logis, mendorong
dilakukan
siswa
Viandra (2012) di SMP Kesatrian 1
untuk
menyatakan
oleh
Surip
yang
Editiawan
pendapatnya, terjadi persaingan yang
Semarang
sehat, dan siswa merasa bebas dan
pengaruh
gembira (M. Subana dan Sunarti,
kelompok
2000:107).
brainstorming terhadap peningkatan
Penggunaan
menunjukkan layanan
adanya bimbingan
dengan
metode
teknik
kepercayaan diri siswa. Berkenaan
brainstorming untuk meningkatkan
dengan hal tersebut, dalam upaya
kepercayaan diri pada siswa dengan
meningkatkan kepercayaan diri siswa
alasan bahwa brainstorming dapat
kelas XI SMA Negeri 1 Jatisrono
membuat siswa lebih aktif karena
maka peneliti tertarik mengadakan
terdapat
dinamika
penelitian
Dinamika
yang
kelompok.
terdapat
dalam
dengan
judul
“Teknik
Brainstorming untuk Meningkatkan
kelompok membuat siswa berani
Kepercayaan Diri Siswa”.
mengutarakan gagasan dan pendapat berdasarkan
pengetahuan
dan
B. METODE PENELITIAN
pengalaman yang dimiliki tanpa rasa takut
salah
atas
pendapat
Metode
yang
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
diutarakannya karena dalam teknik
penelitian
dan
pengembangan
brainstorming
(Research
and
Development).
ini
pendapat
yang
muncul tidak segera dievaluasi. Siswa
Penelitian dan pengembangan (R&D)
belajar menghargai pendapat orang
digunakan untuk merancang produk
8
baru dan prosedur baru yang secara sistematis
diuji
di
dievaluasi,
dan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
lapangan,
Tahap
studi
pendahuluan
disempurnakan
dilakukan terhadap 50 siswa pada hari
sehingga produk tersebut memenuhi
Sabtu, 30 Maret 2013, diperoleh data
kriteria efektivitas dan berkualitas
yang
(Borg & Gall dalam Sugiyono,
kepercayaan diri siswa yaitu 14 siswa
2010:84). Prosedur dalam penelitian
atau
ini adalah : (1) studi pendahuluan; (2)
kepercayaan diri rendah, 24 siswa
merancang panduan intervensi; (3)
atau 48% kategori sedang, dan 12
pengembangan panduan intervensi;
siswa atau 24% kategori tinggi.
(4) uji rasional kelayakan panduan
Berikut
intervensi;
grafik.
(5)
revisi;
(uji
coba
terbatas; dan (7) uji efektivitas.
menunjukkan
28%
berada
disajikan
profil
pada
dalam
awal
kategori
bentuk
60
Tempat penelitian di SMA N
50
1 Jatisrono dan dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2013/2014.
40
Subjek penelitian ini terdiri dari
30
Banyak siswa Prosentase
subjek ahli, subjek praktisi dan subjek 20
peserta didik yang terdiri dari 8 siswa
10
kelas XI sebagai subjek uji coba terbatas dan 30 siswa kelas XI
0
sebagai subjek uji efektivitas.. Teknik pengumpulan data menggunakan
instrumen
angket Grafik 1. Profil Kepercayaan Diri
kepercayaan diri, penilaian modul,
Siswa
dan tanggapan atau evaluasi akhir penelitian.
Analisis
menggunakan
teknik
data Tahap rancangan panduan
analisis
intervensi
deskriptif dan uji t.
dilakukan
setelah
pelaksanaan studi pendahuluan dan kajian
9
literatur
yang
selanjutnya
disusunlah panduan intervensi teknik
Tahap
revisi
panduan
brainstorming untuk meningkatkan
intervensi. Berdasarkan masukan dari
kepercayaan diri siswa.
tiga pakar dan tiga praktisi tersebut
Tahap
dijadikan bahan untuk merevisi dalam
pengembangan
panduan intervensi. Pengembangan
rangka
panduan
teknik
intervensi teknik brainstorming untuk
tiga
menignkatkan kepercayaan diri siswa.
intervensi
brainstorming
terdiri
dari
menyempurnakan
struktur, yaitu pendahuluan, isi, dan
Revisi
penutup.
bahasa, lembar evaluasi, dan tugas Tahap uji rasional kelayakan
berkaitan
panduan
psikologi
dilakukan serta
oleh
bimbingan
Tahap
coba
terbatas
dilakukan oleh guru BK di SMA
dan
Negeri 1 Jatisrono terhadap 8 siswa yang
(expert
kategori
Para
uji
pakar
konseling yang sudah berpengalaman judgement).
materi,
kelompok.
panduan intervensi. Uji kelayakan panduan
dengan
pakar
memiliki
kepercayaan
sedang
dan
diri
rendah
tersebut yaitu Dra. Salmah Lilik, M.si
berdasarkan hasil studi pendahuluan.
selaku dosen psikologi dan dua dosen
Hasil penilaian modul diperoleh rata-
pembimbing yaitu Dr. Asrowi, M.Pd
rata 3,44 dengan prosentase sebesar
dan Drs Ahmad Syamsuri, M.M.
86,04%
Keterimaan panduan juga dinilai oleh
intervensi
praktisi yaitu guru BK di SMA
memiliki kategori sangat baik.
Negeri 1 Jatisrono yang berjumlah 3
yang
berarti
teknik
Tahap
panduan
brainstorming
uji
orang yaitu Harmawan Indrianto,
Pelaksanaan
Sarwedi, dan Trecy Whitny. Hasil
teknik
penilaian panduan intervensi yang
meningkatkan
diberikan oleh ahli terhadp kelayakan
dilakukan terhadap 30 siswa dari
panduan adalah 79,76% dan hasil uji
kelas XI berdasarkan hasil studi
praktisi 81,35%. Berdasarkan hasil
pendahuluan. Treatment dilakukan
tersebut maka panduan intervensi
tiga pertemuan yaitu setiap hari Jumat
dinyatakan layak untuk digunakan
pada tanggal 30 Agustus 2013, 6
dalam penelitian.
September 2013, dan 13 September
10
treatment
efektivitas. panduan
brainstorming kepercayaan
untuk diri
2013. Data diperoleh dari hasil pretest
Hasil pretest
dan posttest tentang kepercayaan diri siswa
yang
kemudian
Skor
hasil
pretest
siswa
dianalisis
tersebut kemudian dicari nilai mean
dengan menggunakan t-test Paired
dan standar deviasi dengan bantuan
Sample Test dengan bantuan program
SPSS 18.0 for windows, diperoleh
SPSS 18.0 for windows. Paired
nilai mean 110,70, standar deviasi
Sample
8,171, dan varian 66,769. Kemudian
Test
digunakan
untuk
membandingkan anatra hasil skor
dilanjutkan
kepercayaan diri sebelum dan sesudah
standar deviasi dan varian pada setiap
diberikan
aspek
teknik
brainstorming.
penghitungan
kepercayan
diri
mean,
dengan
Berikut grafik yang menggambarkan
pengkategorian tinggi, sedang, dan
hasil perbandingan skor seluruh siswa
rendah yang menggunakan rumus,
subjek penelitian anatra pretest dan
sebagai berikut.
posttest. Pretest dilaksanakan tanggal
Tinggi : nilai > mean + 0,5 SD
24
Sedang : nilai = mean – 0,5 SD s.d
Agustus
2013
dan
posttest
dilaksanakan tanggal 20 September
mean + 0,5 SD
2013.
Rendah : nilai < mean – 0,5 SD Penghitungan
160
dibantu
program SPSS 18.0 for windows,
140
berikut dipaparkan hasil pengolahan
120
data tersebut.
100
a.
80
Pretest
60
Posttest
Hasil pretest aspek keyakinan diri (Aspek 1) Berdasarkan
perhitungan
40
analisis deskriptif diperoleh nilai rata-
20
rata 65, standar deviasi 5,608, dan
0
varian 31,448. Kemudian diadakan pengkategorian
yang
diperoleh
Grafik 2. Perbandingan Skor Pretest
hasilnya yaitu 10 siswa atau 33,33%
dan Posttest Siswa
kategori tinggi, 11 siswa atau 36,67%
11
kategori sedang, dan 9 siswa atau
Berdasarkan
30% kategori rendah. b.
Hasil
pretest
diperoleh nilai mean 47,00, standar aspek
bersikap
deviasi 3,494, dan nilai varian 12,207
positif (Aspek 2) Berdasarkan
penghitungan,
artinya menunjukkan bahwa rata-rata perhitungan,
mengalami kenaikan dibandingkan
diperoleh mean 45,70, standar deviasi
tes awal. Kemudian dikategorikan
3,446,
11,872.
yang hasilnya yaitu 9 siswa atau 30%
hasilnya
kategori tinggi, 11 siswa atau 36,67%
yaitu 7 siswa atau 23,33% kategori
kategori sedang, dan 10 siswa atau
tinggi, 14 siswa atau 46,67% kategori
33,33% kategori rendah. Hal ini
sedang, dan 9 siswa atau 30%
berarti bahwa ada 2 siswa meningkat
kategori rendah.
menjadi kategori tinggi dari kategori
dan
Kemudian
nilai
varian
dikategorikan
sedang pada saat pretest, namun Hasil posttest
terdapat 1 siswa yang mengalami
Skor hasil pretest siswa diperoleh
penurunan skor dari kategori sedang
mean 114,57, standar deviasi 8,447,
pada skor pretest menjadi kategori
dan varian 71,357.
rendah.
a.
Hasil postest aspek keyakinan diri (Aspek 1) Berdasarkan
Uji Normalitas penghitungan
Uji
normalitas
data
diperoleh mean 67,57, standar deviasi
dimaksudkan untuk memperlihatkan
5,728,
dan
varian
32,806.
bahwa data sampel berasal dari
dikategorikan
yang
populasi yang berdistribusi normal,
hasilnya yaitu 11 siswa atau 36,67%
baik data pretest maupun data posttest
kategori tinggi, 13 siswa atau 43,33%
subjek eksperimen. Uji normalitas
kategori sedang, dan 6 siswa atau
dilakukan dengan bantuan SPSS 18.0
20% kategori rendah. Hal ini berarti
for
bahwa terdapat peningkatan skor tiap
Kolmogorov-Smirnov seperti berikut.
Kemudian
nilai
kategori dibandingkan saat tes awal. b.
Hasil posttest aspek bersikap positif (Aspek 2)
12
windows
menggunakan
uji
menggunakan
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Pre
df
,091
Post
,093
Sig.
30 30
Sample T-Test
Shapiro-Wilk Statistic
df
diperoleh
Sig.
,200
*
,986
30
,956
,200
*
,972
30
,584
uji-t
yaitu
Paired
karena data yang
merupakan
data
dalam
distribusi yang normal. Hipotesis 1
a. Lilliefors Significance Correction
Ho =
*. This is a lower bound of the true significance.
Gambar 1. Uji Normalitas Data
Tidak ada perbedaan yang signifikan
penerapan
brainstorming Hasil yang ditunjukkan pada gambar
di
atas,
diperoleh
teknik untuk
meningkatkan kepercayaan diri
nilai
siswa kelas XI SMA Negeri 1
signifikansi 0,2. Kriteria kenormalan
Jatisrono antara sebelum dan
uji adalah α = 0,05, jika signifikansi
sesudah diberikan intervensi.
yang diperoleh > α, maka sampel
Ha =
Ada perbedaan yang signifikan
berasal dari populasi berdistribusi
penerapan
teknik
normal, namun jika signifikansi yang
brainstorming
untuk
diperoleh < α, maka sampel bukan
meningkatkan kepercayaan diri
berasal
yang
siswa kelas XI SMA Negeri 1
berdistribusi normal. Dapat dilihat
Jatisrono antara sebelum dan
bahwa 0,2 > 0,05, dengan demikian
sesudah diberikan intervensi.
dari
hipotesis
populasi
alternatif
diterima
dan
hipotesis nihil ditolak, artinya data
Skor
tersebut merupakan data yang berasal
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
dari populasi berdistribusi normal.
sebelum intervensi adalah 110,70 dan
dari
uji-t
berpasangan
standar deviasi 8,171. Kemudian Pengujian Hipotesis Analisis
setelah dilakukan intervensi diperoleh yang
digunakan
rata-rata 8,447 dan standar deviasi
untuk mengetahui perbedaan data
8,447. Hal tersebut menunjukkan
pretest dan posttest guna mengetahui
bahwa nilai post-test lebih besar
perubahan perilaku subjek penelitian
daripada nilai pre-test, maka Ho
yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 1
ditolak dan Ha diterima. Perhatikan
Jatisrono
gambar berikut.
adalah
dengan
13
Paired Samples Test
sesudah diberikan intervensi. Pair 1
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Std. Error -3,867 2,417 ,441 -4,769 -2,964 t -8,761df 29 Mean Deviation Mean Lower Upper
Pretest Postest
Ha =
Ada
perbedaan
yang
Sig. ,000 (2-tailed)
signifikan penerapan teknik Paired Samples Statistics Prosent Std.
Std.
ase
Deviat
Error
kenaika
Mean
N
ion
Mean
n 3,49%
Pair
Pretest
110,70
30
8,171
1,492
1
Posttest
114,57
30
8,447
1,542
brainstorming
untuk
meningkatkan
kepercayaan
diri siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jatisrono pada setiap aspek antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi.
Gambar 2. Hasil Uji-T Berpasangan dan Hasil Statistik Berpasangan
Terdapat
dua
aspek
kepercayaan diri yang akan diuji, Berdasarkan hasil analisis di
yaitu keyakinan diri (Aspek 1) dan
atas maka dapat dikatakan hipotesis
bersikap positif (Aspek 2). Berikut
alternatif
ada
hasil perhitungan analisis deskriptif
penerapan
pada tiap aspek kepercayaan diri
perbedaan teknik
yang
berbunyi
signifikan brainstorming
untuk
dengan
meningkatkan kepercayaan diri siswa
bantuan
SPSS
18.0
for
windows yang telah diringkas.
kelas XI SMA Negeri 1 Jatisrono
Tabel 1. Ringkasan Sattistik
antara sebelum dan sesudah diberikan
Deskriptif pada Tiap Aspek
intervensi telah terbukti dan diterima
Kepercayaan Diri
kebenarannya.
Prosent Std.
N
Min
Max
Mean
Pre
30
52
76
65,00
5,608
31,448
Post
30
55
79
67,57
5,728
32,806
Pre
30
37
53
45,70
3,446
11,872
Post
30
42
56
47,00
3,494
12,207
Dev
Varian
Hipotesis 2
ase kenaik an
Aspek 1
Ho = Tidak ada perbedaan yang signifikan penerapan teknik brainstorming
untuk
meningkatkan
kepercayaan
Aspek 2
Tabel di atas menunjukkan
diri siswa kelas XI SMA bahwa
Negeri 1 Jatisrono pada setiap
terdapat
kenaikan
yang
berbeda pada tiap aspek, dengan
aspek antara sebelum dan
14
3,95%
2,85%
prosentase
3,95%
untuk
aspek
pada tiap aspek kepercayaan diri.
pertama dan 2,85 % untuk aspek
berikut
kedua. Sajian data selanjutnya adalah
berpasangan
penghitungan
kepercayaan diri.
untuk
menguji
ringkasan
hasil
pada
uji-t
tiap
aspek
peningkatan dan melihat efektivitas Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji-t Berpasangan pada Tiap Aspek Kepercayaan Diri
Paired Differences Selisih Aspek
Mean pre-post
Mean
Std.
Std.
95% Confidence Interval of
Deviat
Error
the Difference
ion
Mean
Sig. (2t
Lower
df tailed)
Upper
1
-2,57
-2,567
2,239
,409
-3,403
-1,731
-6,279
29
,000
2
-1,3
-1,300
2,437
,445
-2,210
-,389
-2,921
29
,007
Dapat dilihat melalui tabel di
kategori sedang, 12 siswa atau 24%
atas bahwa selisih mean yaitu 2,57
pada kategori tinggi, dan 14 siswa
pada aspek pertama dan 1,3 pada
atau
aspek kedua. Masing-masing aspek
rendah.
28%
memiliki taraf signifikansi < 0,05
berada
Panduan
pada
kategori
intervensi
yang
yang berarti signifikan. Berdasarkan
dikembangkan
nilai signifikansi tersebut, maka dapat
untuk dijadikan pedoman setelah
disimpulkan
teknik
melalui uji ahli dan uji praktisi. Hasil
bahwa
brainstorming
efektif
untuk
penilaian
meningkatkan
setiap
aspek
terhadap
uji
dinyatakan
ahli
dan
kelayakan
praktisi panduan
kepercayaan diri siswa kelas XI SMA
intervensi
Negeri 1 Jatisrono.
81,35%. Hasil penilaian dalam uji
D. KESIMPULAN DAN SARAN
coba terbatas menunjukkan 86,04%.
Hasil menunjukkan
studi
pendahuluan
bahwa
Secara
profil
adalah
layak
79,76%
keseluruhan
dan
kelayakan
panduan intervensi adalah 82,38%.
kepercayaan diri siswa berada pada
Panduan
intervensi
yang
kategori sedang, yang ditunjukkan
digunakan dalam penelitian mampu
sebanyak 24 siswa atau 48% pada
dipahami
15
dan
dilaksanakan
oleh
siswa. Isi panduan intervensi tersebut,
Bimbingan
meliputi: pemahaman diri, optimisme
terutama
dan penyesuaian diri.
brainstorming dalam bimbingan
Hasil penelitian penerapan teknik
brainstorming
dan
Konseling
pelaksanaan
teknik
kelompok yang bermanfaat untuk
untuk
meningkatkan kepercayaan diri
meningkatkan kepercayaan diri siswa
siswa
menunjukkan bahwa kepercayaan diri
berinteraksi dengan teman sebaya
siswa mengalami peningkatan yang
maupun
ditunjukkan dengan nilai rata-rata
karyawan
sebelum intervensi sebesar 110,70
sekolah
menjadi 114,57 setelah intervensi
diharapkan dapat memfasilitasi
dengan prosentase kenaikan sebesar
dan
3,49% sehingga dapat disimpulkan
program
bahwa teknik brainstorming efektif
kelompok
meningkatkan kepercayaan diri siswa.
brainstorming.
Penerapan
teknik
2.
sehingga
Bagi
a.
keyakinan
diri
dan
lainnya
pelaksanaan
layanan
bimbingan
dengan
Guru
kedua aspek pada kepercayaan diri
dan Kepala
guru
mendukung
Konseling
aspek
guru
sekolah. dan
brainstorming mampu meningkatkan
yaitu
dengan
mampu
Bimbingan
teknik
dan
Perlu penggunaan metode yang
bervariasi
bersikap positif dengan prosentase
mengatasi
kenaikan sebesar 3,95% pada aspek
dialami siswa. Pelaksanaan
pertama dan 2,85% pada aspek kedua.
teknik brainstorming yang
Sesuai dengan kesimpulan
berpedoman
masalah
dalam
pada
yang
modul
hasil penelitian, maka ada beberapa
dapat menjadi salah satu
saran
alternatif dalam memberikan
yang
dapat
dipergunakan
sebagai pertimbangan, yaitu.
layanan bagi siswa yang
1.
kurang percaya diri.
Sekolah Sekolah sebagai tempat belajar
b.
Guru BK diharapkan dapat
dan pembentukan karakter siswa,
mengoptimalkan
hendaknya
kemampuan siswa melalui
mengoptimalkan
dapat peranan
keterlibatan
16
siswa
secara
aktif
dalam
setiap
pelaksanaan bimbingan
c.
brainstorming
layanan dan
baik
konseling
dijadikan
Guru
pelaksanaan
guru
dalam
kegiatan
dan
menambah pengetahuan bagi
topik atau masalah sesuai
siswa.
terkini
(update)
membuat untuk
b.
sehingga
Penelitian ini dilakukan pada siswa
kelas
XI,
peneliti
siswa
tertarik
selanjutnya diharapkan dapat
mengikuti
kegiatan
melakukan penelitian yang
layanan.
serupa dengan mengambil
Bagi Siswa
subjek
a.
Siswa hendaknya siap untuk
menyeluruh pada kelas X
mengikuti
dan
b.
setiap
kegiatan
yang
lebih
XII
sebagai
layanan yang diberikan oleh
perbandingan
guru BK maupun kegiatan
kelayakan
pembelajaran yang diberikan
intervensi sebagai pedoman
oleh guru mata pelajaran.
pelaksanaan
Siswa
menjadi lebih akurat.
diharapkan
dapat
meningkatkan rasa percaya
4.
dan
bagi
memberikan layanan dengan
dengan informasi-informasi
3.
dapat
pedoman
siswa
hendaknya
lebih
sehingga
yang diselenggarakan. BK
yang
c.
sehingga dari
penelitian
Peneliti
selanjutnya
diri sehingga dapat menjalin
diharapkan
hubungan
melaksanakan
dengan
teman
panduan
dapat teknik
sebaya, guru, dan karyawan
brainstorming karena teknik
sekolah.
brainstorming
dapat
Bagi Peneliti Selanjutnya
dijadikan salah satu alternatif
a.
layanan yang menarik bagi
Peneliti diharapkan mengembangkan
selanjutnya dapat
siswa
modul
interaksi
panduan intervensi teknik
17
karena
melibatkan
antar
siswa.
DAFTAR PUSTAKA Berton H. Turnip. (2009). Beberapa Teknik Pembelajaran Partisipatif. http://tliindonesia.wordpress.com/2009/02/03/beberapa-teknikpembelajaran-partisipatif/ diakses tanggal 15 April 2013. Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hamdan. (2009). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Motivasi Berprestasi
Siswa
SMU
N
1
Setu
Bekasi.
http://karya-
ilmiah.ugd.ac.id/index.php/tesisi/ diakses tanggal 1 Mei 2013. J.J. Hasibuan dan Moedjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Jacinta F. Rini. (2002). Memupuk Rasa Percaya Diri. http://www.epsikologi.com/epsi/individual_detail.asp?id=84 diakses tanggal 4 April 2013 M. Subana dan Sunarti. (2000). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Mohammad
Ali
dan
Mohammad
Asrori.
(2004).
Psikologi
Remaja:
Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Najlatun Naqiyah. (2013) Penerapan Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Keterampilan Berkomunikasi Siswa SMA Negeri 1 Pacet Mojokerto. Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling Volume 1 Nomor
1.
http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/jurnal-bk-
unesa/artikel/1950/penerapan-teknik-sosiodrama-untuk-meningkatkanrasa-percaya-diri-dalam-keterampilan-berkomunikasi-siswa-sma-negeri-1pacet-mojokerto diakses tanggal 12 Februari 2013. Prayitno dan Erman Amti. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
18
Santrock, John W. (2003). Adolescence. Terj. Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga. Sitti Hartinah DS. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama. Surip Editiawan Viandra. (2012). Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Metode Brainstorming terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII SMP Kesatrian 1 Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. http://library.ikippgrismg.ac.id/seg.php?a=detil&id=8196 diakses tanggal 15 April 2013 Tia Astuti. (2012). Pengaruh Kepercayaan Diri dan Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Imogiri. http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/779/44/141 diakses tanggal 16 April 2013. W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Media Abadi. Zakiah Daradjat. (2001). Kesehatan Mental. Jakarta: PT. Gunung Agung.
19