EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KUNTUM NURSERIES (Jl Raya Tajur No 291, Bogor)
SRI WAHYUNI
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, April 2014
Sri Wahyuni NIM: I34090104
ABSTRAK SRI WAHYUNI. Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Dibimbing oleh NINUK PURNANINGSIH. Media komunikasi pemasaran adalah suatu bentuk saluran penyampaian pesan komunikasi pemasaran kepada khalayak. Tujuan penelitian ini menganalisis bagaimana karakteristik pengunjung Kuntum Nurseries, menganalisis bagaimana strategi media komunikasi pemasaran dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan konatif. Dalam penelitian ini unit agrowisata yang diteliti adalah Kuntum Nurseries. Kuntum Nurseries merupakan salah satu unit usaha yang bergerak dibidang agrowisata yang menawarkan wisata pertanian. Hasil penelitian ini menunjukkan efektivitas media komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh variabel frekuensi penerimaan pesan terhadap efektivitas media komunikasi pemasaran, tepatnya pada aspek kognitif, afektif dan konatif. Kata kunci: efektivitas, media komunikasi pemasaran, agrowisata
ABSTRACT SRI WAHYUNI. Effectiveness of Kuntum Nurseries Agrotourism Marketing Communications media. Supervised by NINUK PURNANINGSIH. Marketing communication media is a channel form of communication media message to audiences. The purposes of this research are to analyze the characteristic of Kuntum Nurseries visitors, to analyze marketing communication media strategy, also to analyze factors that influence the marketing communication media effectivity agrotourism towards point of view of cognitive, affective and conative aspects. In this study, the agrotourism studied was Kuntum Nurseries one of agrotourism that deserve agricultural tour. The result of this research showed that marketing communication media effectivity was influenced by revenue frequency variable towards marketing communicaion media effectivity, especially cognitive and conative aspects. Key words: agrotourism, effectivity, marketing communication media
EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KUNTUM NURSERIES BOGOR
SRI WAHYUNI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi Nama NIM
: Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor : Sri Wahyuni : I34090104
Disetujui oleh
Dr Ir Ninuk Purnaningsih, MSi Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Siti Amanah, MSc Ketua Departemen
Tanggal Lulus: ________________
PRAKATA Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Januari 2014. Peneliti ingin mengkaji mengenai efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata dengan judul Efektifitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries Bogor. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Ninuk Purnaningsih, MSi sebagai selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian karya tulis ini. Kepada Ibu Kennita pihak Kuntum Nurseries yang telah memberi izin dan selalu membantu penulis ketika penelitian berlangsung. Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada Ibunda Rohmawati dan Ayahanda Rusli Suwandi selaku orangtua serta Kristin dan Ogi selaku kakak dan adik tercinta yang selalu mendoakan penulis, tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih terutama kepada Adi Surya Murfadi, Ica, Eca, Nindya, Intan, Resty, Selvi, Adi, Rangga, Jajang, Triary, serta seluruh KPM 46 yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat dalam penyelesaian karya tulis ini dan seluruh responden serta semua pihak yang telah membantu dari penulisan studi pustaka sampai akhir penulisan skripsi ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, April 2014
Sri Wahyuni
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Masalah Penelitian
3
Tujuan Penelitian
3
Kegunaan Penelitian
3
TINJAUAN PUSTAKA
5
Komunikasi Pemasaran
5
Agrowisata
6
Media Komunikasi Pemasaran
7
Efektivitas Promosi dengan Perilaku Pengunjung
11
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas media Komunikasi Pemasaran
13
Kerangka Pemikiran
14
Hipotesis Penelitian
16
Definisi Operasional
16
PENDEKATAN LAPANG
19
Metode Penelitian
19
Lokasi dan Waktu
19
Teknik Pemilihan Responden
19
Teknik Pengumpulan Data
20
Kelemahan Penelitian
20
Teknik Pengolahan Data
20
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
23
Sejarah Kuntum Nurseries
23
Visi, Misi, dan Program Kerja Kuntum Nurseries
23
Struktur Organisasi Kuntum Nurseries
24
Agrowisata yang Ditawarkan Kuntum Nurseries
25
Produk yang Dipasarkan Kuntum Nurseries
27
Media Komunikasi Pemasaran Kuntum Nurseries
28
PROFIL PENGUNJUNG AGROWISATA
29
KUNTUM NURSERIES Usia
29
Pendidikan
30
Pekerjaan
30
Pengeluaran
31
Motivasi
31
STRATEGI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN
33
Keragaman Media
33
Frekuensi Penerimaan Pesan
34
EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN
35
Aspek Kognitif
35
Aspek Afektif
36
Aspek Konatif
36
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif
37 37
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif
41
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif
48
PENUTUP
55
Kesimpulan
55
Saran
56
DAFTAR PUSTAKA
57
LAMPIRAN
59
RIWAYAT HIDUP
73
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jenis-jenis Media Iklan serta Keunggulan dan Keterbatasannya Karateristik konsumen demografi & subbudaya Populasi dan sampel penelitian Daftar harga dan fasilitas-fasilitas Kuntum Nurseries Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan karakteristik pengunjung Jumlah dan persentase motivasi pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan urutan tertinggi hingga terendah Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan strategi media komunikasi pemasaran Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan efektivitas media komunikasi pemasaran Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek kognitif pengunjung Kuntum Nurseries Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek afektif pengunjung Kuntum Nurseries Hasil Uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek konatif pengunjung Kuntum Nurseries
11 13 20 26 29 32 33 35 38 42 43 47 48 52
DAFTAR GAMBAR 1 Model komunikasi pemasaran 2 Kerangka pemikiran 3 Struktur organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries
6 15 25
DAFTAR LAMPIRAN 1 Jadwal Penelitian 2 Sketsa lokasi penelitian 3 Daftar nama responden penelitian 4 Kuesioner penelitian 5 Hasil uji regresi linear berganda 6 Dokumentasi
59 60 61 62 67 70
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (Deptan 2005). Pengembangan agrowisata memiliki sisi positif di antaranya melestarikan sumberdaya alam, wisatawan dapat menikmati keindahan dan kesejukan alam, taman rekreasi, mencari pengetahuan dan pengalaman secara langsung, serta memiliki daya tarik berbeda mulai dari keindahan alamnya, nilai sejarahnya atau bahkan budayanya. Nilai pengetahuan dan pendidikan serta nilai rekreasi yang dimiliki agrowisata dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial. Nilai komersial tersebut menjadikan ketertarikan tersendiri untuk menjalankan bisnis agrowisata. Pertumbuhan industri agrowisata pada saat ini semakin meningkat. Salah satu kondisi yang mempengaruhi terbukanya peluang ini adalah adanya trend back to nature yang tengah berkembang di masyarakat. Trend ini menyebabkan masyarakat sangat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan alam, termasuk dalam memilih sarana rekreasi. Selain itu, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat lebih cerdas dalam memilih sarana rekreasi yang mampu memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan. Motivasi pengunjung dalam menikmati objek wisata telah mengalami perubahan ke bentuk wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Perubahan dalam menikmati objek wisata juga diakibatkan oleh adanya kebutuhan pengunjung dalam memberikan hiburan yang mengandung unsur edukasi, sehingga selain mendapatkan kesenangan dalam menikmati hiburan di objek wisata, pengunjung juga dapat memperoleh pengetahuan baru dari objek wisata yang mereka kunjungi. Oleh karena itu, perusahaan agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan memanfaatkan komunikasi pemasaran dengan menggunakan beberapa alat media komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan kepada pengunjung tentang berbagai keunikan dan keunggulan yang dimiliki oleh setiap daerah agrowisata. Promosi merupakan salah satu kegiatan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan memciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp 2003). Komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika suatu perusahaan sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya melalui media-media promosi kepada khalayak. Media promosi ini dapat dikatakan efektif jika Agrowisata Kuntum Nurseries ini sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya ke pada pengunjung untuk datang ke tempat agrowisata tersebut. Efektivitas media komunikasi pemasaran dapat dilihat dari perubahan sikap konsumen yang terdiri dari tiga aspek yaitu: aspek kognitif (pengetahuan), aspek
2
afektif (perasaan), dan aspek konatif (perilaku). Pada penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2012) penyampaian informasi melalui media juga sebaiknya harus dilakukan secara rutin seperti koran, TV, dan radio, agar penerima pesan dapat mengingat secara terus menerus dengan sendirinya. Diharapkan dengan penyampaian pesan secara rutin ini juga membuat penerima pesan menjadi terbujuk dan tertarik untuk melakukan kunjungan. Informasi yang terdapat dalam suatu media pun harus jelas dan menarik minat pengunjung. Jadi pesan yang disampaikan oleh suatu media pun harus menarik, jelas, dan tentunya harus dilaksanankan secara rutin, agar pesan ini membuat pengunjung terbujuk untuk melakukan kunjungan. Setiap pemilihan media promosi digunakan untuk memperkenalkan produk agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham dalam menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kuntum Nurseries merupakan kompleks lahan yang dijadikan sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik yang meliputi tanaman hias, obat, buah dan sayuran. Selain itu Kuntum Nurseries juga menyediakan tempat wisata pemancingan, wisata ternak, wisata ikan, wisata kebun dan wisata kuliner. Letak Kuntum Nurseries yaitu berada di Jl Raya Tajur No. 291 Kota Bogor, tempat agrowisata ini sangat strategis dengan wisata lain seperti tas Tajur, Kampoeng Air Katulampa dan wisata Taman Safari. Agrowisata ini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan yang indah dari suasana pedesaan, hamparan kebun organik, kolam pemancingan, pepohonan serta udara yang menyejukan, tetapi pengunjung juga memperoleh edukasi pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, dengan melalui praktek langsung yang akan didapatkan oleh pengunjung. Tentu ini merupakan sesuatu yang menyenangkan di tambah banyak fasilitas-fasilitas hiburan yang akan dinikmati oleh pengunjung yang datang ke Kuntum Nurseries. Kuntum Nurseries dihadapkan dengan persaingan agrowisata-agrowisata atau wisata alam lain yang menawarkan wisata yang hampir sama, sehingga membuat persaingan semakin ketat. Kuntum Nurseries harus mampu menciptakan strategi pemasaran agar mampu terus berkembang dengan memperkenalkan keunikan, keunggulan pada setiap daerahnya, menarik minat konsumen untuk berkunjung dan menikmati nuansa alam, serta fasilitas yang disediakan Kuntum Nurseries. Selama ini perkembangnnya, Kuntum Nurseries telah mengembangkan fasilitas-faslilitas tambahan baru guna menunjang kelengkapan pariwisatanya serta dalam promosinya guna menarik wisatawan untuk datang ke Kuntum Nurseries agar mampu menciptakan pencitraan yang berbeda dengan wisata yang lain. Oleh karena itu diperlukan strategi media komunikasi pemasaran yang lebih baik sehingga Kuntum Nurseries mampu bersaing dan minat para wisatawan untuk berkunjung semakin meningkat. Berdasarkan uraian di atas, efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilakukan Kuntum Nurseries terhadap sikap pengunjung dirasa relevan untuk dikaji
3
Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah penelitian yang dapat dirumuskan oleh pernyataan-pernyataan berikut ini: 1. Bagaimana karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor? 2. Bagaimana strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor? 3. Apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries dilihat dari aspek kognitif, afektif dan konatif? 4. Bagaimana efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Menganalisis karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. 2. Menganalisis strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries dilihat dari aspek kognitif, afektif dan konatif. 4. Menganalisis efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni: 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran dalam menggunakan media komunikasi pemasaran. 2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan. 3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih memilih untuk mengunjungi agrowisata edukasi yang berhubungan dengan pertanian sebagai salah satu pilihan untuk rekreasi.
4
5
TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi Pemasaran Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Kegiatan pemasaran ini tak lepas dari aktivitas komunikasi, jika digabungkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan memciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp 2003). Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari antara dua orang atau lebih. Kegiatan ini dilakukan dalam proses pencapaian makna antara si pengirim pesan dan si penerima pesan. Menurut Kusumastuti (2009) melalui komunikasi kita berbagi informasi, gagasan, atau sikap dengan partisipan lainnya. Menurut Berlo et al. (1995) dalam Kusumastuti (2009) komunikasi melalui proses yang melibatkan beberapa unsur seperti, (a) komunikator yang menyatakan gagasan atau perasaan, (b) gagasan dan perasaan yang diubah menjadi suatu pesan, (c) pesan yang disampaikan, (d) komunikan yang menerima pesan dari komunikator, serta (e) reaksi dan umpan balik (efek) yang disampaikan komunikan kepada komunikator. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono 2008). Kotler (2000) dalam Kusumastuti (2009) menyatakan komunikasi pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama kepada konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Aplikasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian (Kennedy dan Soesmanegara 2006). Tujuan komunikasi pemasaran berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari audiens atau konsumen. Pemasar mungkin menginginkan tanggapan kognitif (cognitive), pengaruh (affective), dan perilaku (behavioral) (Kotler 2002). Berlo (1960) dalam Mugniesyah (2009) mengemukakan model komunikasi yang dikenal sebagai Model SMCR, dengan asumsi bahwa komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses. Terdapat enam komponen elemen-elemen dasar komunikasi yang relevan untuk komunikasi antar pribadi, yaitu sumber (source), penyandi (encoder), pesan (message), saluran komunikasi (channel), penerjemah (decoder), dan penerima (receiver). Konteks komunikasi dari orang ke orang (person to person), sumber merupakan pihak yang memproduksi pesan atau penyandi pesan baik secara tertulis maupun lisan, sehingga keduanya tidak terpisahkan dan disebut sourceencoder atau sumber-penyandi. Komunikasi antar pribadi berlangsung jika sumber penyandi pesan dan mengirimkannya melalui saluran komunikasi tertentu kepada penerima, dimana penerima akan menerjemahkan pesan tersebut dengan meresponinya, model MSCR tersebut juga dapat diaplikasikan untuk komunikasi
6
media massa, seperti halnya dalam komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk memberikan informasi, memperkenalkan suatu produk/jasa untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli atau memanfaatkan suatru produk/jasa tersebut. Umpan Balik Sumber
Encoding
Pemasar
Iklan, penjualan perorangan, promosi, public relation, direct marketing
Transmisi
Decoding
Tindakan
Media: Radio, tv, surat kabar, majalah, brosur
Respon dan interpretasi oleh penerima
Perilaku konsumen
Gambar 1 Model komunikasi pemasaran Tujuan komunikasi dalam komunikasi pemasaran menurut Kusumastuti (2009) adalah: 1. Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan produk yang ditawarkan. 2. Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk, konsumen diingatkan bahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan hingga saat ini masih tersedia di pasaran. 3. Membujuk konsumen untuk melakukan pembelian. 4. Menunjukkan perbedaan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain. 5. Menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Berdasarkan konsep periklanan, suatu iklan akan menarik bila menampilkan daya tarik tertentu yang sesuai dengan batas-batas nilai moral yang berkembang dalam masyarakat. Agrowisata Agrowisata atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang
7
umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Agrowisata juga memberi peluang wisatawan untuk terlibat dalam aktivitas rekreasi pedesaan untuk memperluas pengetahuan wisatawan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang agro (Deptan 2005). Jenis agrowisata yang dapat diidentifikasikan berdasarkan potensi komoditas dan lingkungannya, antara lain agrowisata perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan. Penekanan pada partisipasi masyarakat lokal, agrowisata menjadi salah satu sektor pariwisata dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan tidak hanya ditujukan kepada masyarakat lokal saja, tetapi juga para pengunjung agrowisata. Bertambahnya wawasan mengenai produk pertanian dan cara bertani yang benar merupakan salah satu contoh pemberdayaan pengunjung dari aspek pendidikan. pengunjung dapat berinteraksi langsung sehingga dapat melihat, mengetahui, dan mendapat pengalaman intelektual dan budaya setempat. Ruang lingkup agrowisata meliputi pertanian, peternakan, hortikultura, perkebunan, dan perikanan. Klasifikasi agrowisata terdiri dari empat jenis, yaitu: 1. Agrowisata bisnis, kegiatan wisata dilakukan secara bersama-sama dengan kegiatan bisnis dalam bidang agro. Agrowisata bisnis ini memang ditujukan untuk kegiatan bisnis sehingga konsumen akan mendapatkan kepuasan dan juga akan mendapatkan kebutuhan wisatanya. 2. Agrowisata rekreasi, kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan berekreasi. Dewasa ini, agrowisata inilah yang cukup berkembang. Agrowisata ini ditujukan untuk rekreasi dalam obyek wisata agro sehingga konsumen mendapatkan kepuasan dan menghilangkan penat. 3. Agrowisata budaya, kegiatan wisata yang dilakukan dengan pengembangan budaya dalam bidang agro. Agrowisata ini ditujukan adalah untuk menambah pengetahuan mengenai kebudayaan, budaya, dan kehidupan masyarakat pertanian yang mayoritas masih bersifat alami dan tradisional. 4. Agrowisata scientific kegiatan wisata yang dilakukan dengan kegiatan pendidikan dalam bidang agro. Agrowisata ini ditujukan adalah untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan pada bidang agro. Agrowisata juga merupakan kegiatan yang sangat potensial untuk dikembangkan melalui konsep pemberdayaan berbasis masyarakat (Abdullah 2012). Agrowisata memiliki kajian sisi positif tersendiri diantaranya melestarikan sumberdaya alam, wisatawan dapat menikmati keindahan dan kesejukan alam, taman rekreasi, mencari pengetahuan dan pengalaman secara langsung. Serta memiliki daya tarik berbeda mulai dari keindahan alamnya, nilai sejarahnya atau bahkan budayanya. Agrowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat spesifik, pengunjung dapat menikmati keindahan dan keunikan alam, sekaligus menikmati produk agro atau dapat tinggal dilingkungan pertanian, terlibat dalam proses produksi yang kesemuanya dilakukan untuk dapat mengalami, menikmati, mempelajari, dan menghayati bagian dari kehidupan keseharian yang berlangsung di suatu lingkungan pertanian. Selain itu pada penelitian (Amalia 2012) mengatakan bahwa aset penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam.
8
Media Komunikasi Pemasaran Media adalah suatu bentuk saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak saluran. Morissan (2001) media (medium) adalah kategori umum dari system pengiriman pesan yang mencakup beberapa media yaitu media penyiaran (televisi dan radio), media cetak (brosur dan surat kabar), surat, iklan luar ruang, (outdoor advertising), dan media pendukung lainnya. Menurut Ray (1982) dalam Morissan (2001) promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Menurut Morissan (2001) iklan media terdiri dari iklan media penyiaran, iklan media cetak, dan iklan media internet. Selain itu media dalam melakukan komunikasi pemasaran harus tetap diperhatikan, karena media penyampai pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Oleh karena itu tanpa media, pesan tidak akan sampai pada kelompok audiens yang diinginkan. Media komunikasi pemasaran tersebut terdiri dari surat kabar, brosur, majalah, televisi, radio, media luar ruang, iklan transit, dan direct mail (Tjiptono 2008). Kusumastuti (2009) membagi media yang biasa digunakan dalam komunikasi pemasaran menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Media massa, yang terdiri dari media massa elektronik dan media cetak. 2. Media kelompok, yang biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok tertentu. Bentuk media ini diantaranya adalah video presentasi. 3. Media personal, seperti katalog, profil korporat, dan folder. Pemilihan media promosi yang tepat akan memiliki pengaruh besar pada proses pemasaran yang dilakukan. Melalui media, konsumen dengan mudah mengetahui produk yang akan dijual. Efisiensi penggunaan media dilihat dari sejauh mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang dibutuhkan dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi. Sejauh ini, pemasangan iklan masih terpaku pada jenis media yang sudah umum semisal media massa elektronik dan media cetak (surat kabar dan majalah) (kusumastuti 2009). Setiap pemilihan media promosi digunakan untuk memperkenalkan produk agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri. Menurut Morissan (2001) iklan media terdiri dari iklan media penyiaran, iklan media cetak, dan iklan media internet. Media Penyiaran Media penyiaran terdiri dari televisi dan radio yang telah menjadi media yang sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Media penyiaran merupakan salah satu jenis media yang disukai oleh khalayak baik dari sumber mengenai informasi dan desain pesan yang disampaikan (Morissan 2001). Televisi merupakan salah satu media elektronik yang sangat digemari oleh masyarakat, keunggulan dari televisi yaitu menggabungkan gambar, suara, dan gerakan; merangsang indera; perhatian tinggi; jangkauan tinggi. Sedangkan
9
keterbatasan dari media elektronik televisi yaitu biaya absolut tinggi; kekacauan tinggi. Selain televisi adapun penggunaan media elektronik radio yang sama digemari oleh masyarakat. Keunggulan dari radio yaitu penggunaan masal; pemilihan geografis dan demografis tinggi; biaya rendah. Sedangkan keterbatasan dari media elektronik radio yaitu hanya penyajian suara; perhatian lebih rendah daripada televisi; struktur harga tidak standar; paparan bergerak kilat (Kotler 2002). Media Cetak Pengertian iklan media cetak adalah pesan-pesan komersial dari produsen kepada khalayak konsumennya yang disampaikan lewat media cetak (Riyanto (2000) dalam Arindi 2012). Surat kabar atau koran dan majalah merupakan media massa cetak yang menjadi alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima), oleh sebab itu agar pesan yang akan disampaikan oleh media massa cetak dapat diterima secara efektif oleh khalayaknya, maka media massa cetak harus memiliki daya tarik tersendiri dari media lainnya. Media cetak merupakan media statis yang mengutamakan pesanpesan visual, merupakan media yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah katakata, gambar atau fotografi, dalam suatu tata warna serta halaman putih. Jenisjenis iklan media cetak yaitu terdiri dari a) brosur, b) majalah, c) surat kabar dan d) tabloid. Penggunaan media cetak dapat mempermudah pesan yang akan disampaikan dari produsen ke konsumen karena bentuk media cetak yang mudah dibawa dan tidak memakan waktu banyak untuk membacanya. Keunggulan dari media cetak ini usia penggunaan panjang; penerusan pembacaan baik, terkendali penuh; dapat mendramatisir pesan, ketepatan waktu, jangkauan pasar lokal yang baik, penerimaan luas, tingkat kepercayaan tinggi. Sedangkan keterbatasan media cetak yaitu usia penggunan pendek, mutu reproduksi jelek, perencanaan pembelian iklan panjang; tidak ada jaminan posisi, produksi berlebihan dapat membuat biaya hilang sia-sia (Tjiptono 2008). Media Internet Menurut Shimp (2003) mengatakan bahwa suatu ribuan pemasar telah beralih ke internet sebagai calon media untuk mempromosikan merek mereka dan melakukan transaksi penjualan. Media promosi menggunakan media internet dapat dilakukan melalui web, dan situs jejaring sosial lainya seperti (facebook & twitter). Menurut Scott (2009) web digunakan untuk menyampaikan pemikiran dan konten informatif melalui situs Web, blog, e-book, white paper, gambar, foto, konten audio, dan video, atau bahkan bentuk lainnya seperti penempatan produk, permainan, dan realitas virtual. Dalam jurnal Situmorang (2010) mengatakan bahwa seiring waktu maka munculah situs jejaring sosial atau situs pertemanan yang lebih canggih seperti MySpace, Friendster, Facebook dan kemudian Twitter. Internet sebagai sarana berkomunikasi pada mulanya banyak digunakan untuk saling berkirim e-mail dengan menggunakan Yahoo atau Hotmail.
10
Media Ruang Publik Alternatif media dengan memanfaatkan media ruang publik, antara lain dapat memanfaatkan: poster dan atau sticker pada body dalam dan luar bis kota, pager rumah, tiang listrik, dan sebagainya, billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul, balon raksasa, dan lain-lain (Santoso 2011). Media luar ruang, yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis kota, gedung, pagar tembok, dan sebagainya (Tjiptono 2008). Keunggulan beriklan dengan menggunakan media ruang publik: umumnya relatif murah, kecuali pada baliho dan billboard, sangat mencolok karena ukuran besar, penampilan menarik, luwes, sedikit pesaing, pesan iklan ditayangkan berkali-kali atau terus menerus, kesinambungan dan keberlanjutan yang baik, penempatan yang strategis dapat membuat masyarakat yang lalu lalang terekspos untuk memandangnya. Kelemahan beriklan dengan menggunakan media ruang publik: membahayakan pengemudi, kreativitas agak terbatas, efektif hanya bagi publik yang berkendaraan dengan ruang pandang luas, misalnya kendaraan pribadi seperti sepeda, sepeda motor, dan mobil. Media Word of Mouth Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) atau yang biasa disebut WOM adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui perbincangan dengan konsumen lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah pemasar. Bentuk komunikasi pemasaran ini dapat terjadi karena kesan mendalam konsumen terhadap produk atau perusahaan tertentu sehingga konsumen tersebut ingin menyampaikan informasi yang dia ketahui tentang produk atau perusahaan tersebut kepada kerabat dekatnya. Komunikasi pemasaran melalui WOM tidak memerlukan biaya yang begitu besar, namun dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan. Pemasaran Word of Mouth (WOM) ini merupakan bauran komunikasi pemasaran yang paling efektif karena memungkinkan komunikasi pribadi dan mendapat umpan-balik. Menurut Yassiranda (2011) dalam penelitian Amalia (2012) menyatakan bahwa “word of mouth juga termasuk dalam kegiatan media komunikasi pemasaran”. Komunikasi lisan (word of mouth) merupakan “pertukaran ide, pikiran, dan komentar antara dua atau lebih konsumen, dan tidak satupun dari mereka adalah pemasar” Sumarwan (2004) dalam penelitian Amalia (2012). Efektifitas komunikasi WOM dikarenakan beberapa aspek yaitu antara lain: (1) pesan-pesan WOM dapat diadaptasi untuk penerima (receiver), (2) pesan-pesan WOM relatif diterima secara reliable dan jujur, (3) sumber-sumber WOM dianggap memiliki pengalaman sehingga mengetahui informasi yang ingin diketahui receiver, dan (4) WOM dapat diterima sebagai pesan yang tidak bias (Suparman 1996).
11
Tabel 1 Jenis-jenis media iklan serta keunggulan dan keterbatasannya Media Koran
Televisi
Surat Langsung (Direct-mail) Radio
Majalah
Brosur Internet Sumber: Kotler (2002)
Keunggulan Fleksibilitas, ketepatan waktu, jangkauan pasar lokal yang baik, penerimaan luas, tingkat kepercayaan tinggi Menggabungkan gambar, suara, dan gerakan; merangsang indera; perhatian tinggi; jangkauan tinggi Audiens terpilih;fleksibilitas; tidak ada pesaing iklan dalam media yang sama; personalisasi Penggunaan masaal; pemilihan geografis dan demografis tinggi; biaya rendah Pemilihan geografis dan demografis tinggi; kredibilitas dan gengsi; reproduksi bermutu tinggi; usia penggunaan panjang; penerusan pembacaan baik Fleksibilitas; terkendali penuh;dapat mendramatisir pesan Pemilihan audiens tinggi; Kemungkinan interaktif; biaya relatif rendah
Keterbatasan Usia penggunan pendek, mutu Reproduksi jelek, audiens ”terusan” kecil Biaya absolut tinggi; kekacauan tinggi
Biaya relatif tinggi, citra surat Sampah Hanya penyajian suara; perhatian lebih rendah daripada televisi; struktur harga tidak standar; paparan bergerak kilat. Perencanaan pembelian iklan panjang; sebagian sirkulasi siasia; tidak ada jaminan posisi
Produksi berlebihan dapat membuat biaya hilang sia-sia Media relatif baru dengan jumlah pengguna yang rendah dibeberapa negara
Efektifitas Promosi dengan Perilaku Pengunjung Efektivitas merupakan suatu penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok dan organisasi sehingga semakin dekat prestasi yang dicapai dengan prestasi yang diharapkan, berarti semakin efektif penilaian terhadap individu, kelompok dan organisasi. Efektivitas suatu rangsangan dapat dilihat dari seberapa besar keterdedahan sasaran terhadap rangsangan tersebut. Setiap konsumen membutuhkan informasi yang akurat mengenai suatu produk sehingga konsumen tersebut dapat menentukan pilihan yang berujung pada pembelian produk tersebut. Informasi yang diperoleh konsumen dari komunikasi pemasaran memberikan banyak pengetahuan untuk proses perilaku. Konsumen akan menerapkan suatu persepsi untuk mengartikan informasi yang mereka peroleh. Informasi yang sudah diterima konsumen dapat membentuk suatu sikap
12
untuk mengambil keputusan guna menentukan produk yang dipilihnya. Konsumen dalam agrowisata adalah para wisatawan yang mengunjungi agrowisata. Jumlah kunjungan juga dapat dijadikan salah satu parameter untuk menilai perilaku kunjungan wisatawan. Sumarwan (2004) mengartikan perilaku konsumen sebagai semua kegiatan dan tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) dalam Amalia (2012) seseorang senantiasa mempunyai banyak kebutuhan, misalnya kebutuhan biologis dan psikologis. Kebutuhan menjadi motif ketika pada saat kebutuhan itu mencapai tingkat intensitas yang kuat, misalnya konsumen atau pengunjung akan memiliki motivasi yang berbeda untuk memilih bentuk rekreasi apa yang diinginkan. Kunjungan wisatawan ke obyek wisata dipengaruhi oleh berbagai faktor. Setiap orang memiliki tujuan tertentu dalam melakukan kunjungannya, perilaku kunjungan wisatawan ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat mengalihkan perhatian, minat, hasrat, keputusan dan tindakan wisatawan. Perilaku konsumen adalah seluruh kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, atau menghabiskan sebuah produk/jasa. Perilaku konsumen sangat menentukan proses pengambilan keputusan membeli, menghabiskan atau mengambil sesuatu. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk atau jasa tertentu, konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan, selera, dan kemampuan belinya. Konsumen memiliki karateristik yang dapat mempengaruhi perilaku dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Karateristik konsumen terdiri dari pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen, serta karateristik demografi konsumen. Karateristik demografi tersebut dapat dilihat dari faktor-faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku, bangsa, pendapatan, jenis keluarga, lokasi geografis, dan kelas sosial (Putri 2011). Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran dari sikapnya. Komponen kognitif dari sikap menggambarkan pengetahuan dan persepsi terhadap suatu obyek, komponen afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk atau merek tertentu, dan komponen konatif menggambarkan kecendrungan dari seseorang untuk melakukan tindakan tertentu berkaitan dengan obyek tertentu. Ketiga komponen kognitif, afektif, dan konatif dapat menjadi dimensi pengukuran dalam perilaku kunjungan wisatawan.
13
Tabel 2 Karateristik konsumen demografi dan subbudaya NKarakteristik Demografi 1.
Usia
2.
Agama
3.
Suku bangsa
4. 5. 6.
Pendapatan Jenis kelamin Status pernikahan
7.
Jenis keluarga
8.
Pekerjaan
9.
Lokasi geografi
10.
Jenis rumah tangga
11.
Kelas sosial
Sumber: Sumarwan (2004)
Contoh Subbudaya Anak-anak, remaja, dewasa awal, dewasa lanjut, lansia. Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha. Sunda, Jawa, Bali, Batak, Melayu, Dayak, Minahasa, Bugis. Miskin, menengah, kaya. Laki-laki, wanita. Lajang, menikah, janda, duda. Orang tua tunggal, orang tua lengkap, keluarga dengan satu anak, dua anak. Dosen, guru, buruh, karyawan, dokter, akuntan, montir, pengacara. Jawa, Luar Jawa, Kota, Desa. Rumah Tangga Keluarga, Bukan Rumah Tangga Keluarga (tinggal sendiri, tinggal bersama teman di asrama). Kelas atas, kelas menengah, kelas bawah.
Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Mempelajari kebutuhan konsumen, dapat memberikan petunjuk bagi pengembangan produk baru, keunggulan produk, penentuan harga, saluran pemasaran, dan pesan iklan serta elemen bauran pemasaran lainnya. Proses pengambilan keputusan melalui berbagai proses tahapan. Tahapan proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan urutannya yaitu, pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Efektivitas komunikasi adalah salah satu elemen komunikasi yang menjadi indikator keberhasilan komunikasi. Komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim berkaitan erat dan identik atau sama dengan rangsangan yang diterima dan dipahami oleh penerima. Komunikasi efektif antara unsur sumber dengan penerima pesan disebut juga komunikasi timbal balik. Komunikasi timbal balik ditandai dengan hadirnya umpan balik (feedback) dan dampak (effect) komunikasi yang sesuai dengan tujuan sumber pada penyampaian pesan atau informasi (Tubbs dan Moss 1996). Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh produsen atau pemasar didalam menciptakan dan mengembangkan komunikasi efektif terhadap konsumen, yaitu: memilih media dalam komunikasi pesan. Pemasar dapat memilih dua jenis dari saluran komunikasi yaitu komunikasi personal dan komunikasi nonpersonal. Komunikasi personal melibatkan percakapan antara dua
14
orang atau lebih bisa melalui tatap muka, telepon, surat, dan internet. Komunikasi non personal bisa dilakukan melalui media cetak (koran, majalah, brosur), media siaran (televisi, radio), media ruang publik (billboard, rambu, poster), dan media internet (web, facebook, dan twitter). Suatu media dapat dikatakan efektif apabila menghasilkan efek-efek atau perubahan-perubahan pada perilaku seseorang sebagai yang diharapkan oleh sumber, seperti efek kognitif (pengetahuan), efek afektif (perasaan), dan efek konatif atau tindakan. Efektifitas komunikasi dapat diketahui melalui aspek pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif) dan tingkah laku (konatif). Indikator efektivitas komunikasi didasarkan pada tanggapan penerima pesan. Kondisi tersebut dapat terjadi saat pesan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan pesan yang diketahui, dirasakan dan dilakukan oleh penerima yang kemudian disebut tanggapan atau respon. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Komunikasi pemasaran sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media komunikasi yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian Kennedy dan Soemanegara (2006) dalam Kusumastuti (2009). Menurut kusumastuti (2009) terdapat delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi pemasaran yang efektif, yaitu: (1) mengidentifikasi audiens yang dituju (2) menentukan tujuan komunikasi (3) merancang pesan (4) memilih saluran komunikasi (5) menentukan anggaran promosi (6) membuat keputusan atas bauran promosi (7) mengukur hasil promosi (8) mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi. Berdasarkan hasil penelitian Yassiranda (2011) dan Amalia (2012), efektivitas komunikasi pemasaran dapat dipengaruhi oleh suatu komunikasi pemasaran melalui tiga variabel yaitu rancangan pesan, ragam media yang digunakan, dan frekuensi peyampaian pesan. Rancangan pesan dianalisis dengan teori ANSVA, ragam media yang digunakan adalah bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan produk/perusahaan tersebut, dan frekuensi penyampaian pesan adalah jumlah berapa kali suatu pesan komunikasi pemasaran tersebut diperlihatkan. Berdasarkan hasil penelitian Amalia (2012) menunjukan bahwa terdapat hubungan nyata antara dimensi rancangan pesan, ragam media yang digunakan, serta frekuensi penyampaian pesan dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Kerangka Pemikiran Kegiatan promosi agrowisata dalam penggunaan media promosi terdiri dari jenis media komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Kuntum Nurseries serta media-media apa saja yang digunakan dalam memperoleh informasi mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries dan frekuensi penerimaan pesan. Media komunikasi pemasaran terdiri media cetak, media internet, media ruang publik media penyiaran dan WOM. Kuntum Nurseries menggunakan keberagaman media seperti media cetak, media internet, media elektronik, media ruang publik dan media word of mouth, dengan melalui media-media tersebut dapat membantu mempromosikan, memberitahu, membujuk pengunjung untuk datang ke Kuntum Nurseries. Frekuensi penerimaan pesan banyaknya atau tingkat keseringan pengunjung dalam menerima/mengakses informasi mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries melalui media-media yang digunakan. Efektivitas media
15
komunikasi pemasaran dalam penelitian ini dilihat sampai sejauhmana media komunikasi pemasaran dapat mempengaruhi aspek kognitif, afektif, dan konatif sesuai dengan kecenderungan untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Suatu perusahaan agrowisata tentu memikirkan akan perbedaan dari masing-masing karakteristik pengunjung. Perbedaan ini tentu menentukan pula keinginan, kebutuhan, pengeluaran dari setiap pengunjung yang datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries. Keefektivitasan media komunikasi pemasaran agrowisata ini, dapat diukur dari perilaku dan sikap pengunjung mengenai tempat agrowisata yang dipromosikan. Media komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak kognitif, afektif, dan konatif. Jika promosi yang dilakukan oleh pihak Agrowisata Kuntum Nurseries melalui media berhasil membujuk khalayak, maka khalayak akan memilih keinginan untuk mencari informasi mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries dan akan berkunjung kembali. Berdasarkan uraian diatas maka akan dijelaskan keterkaitan antara beberapa variabel sehingga dapat menggambarkan kajian mengenai efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata. Karakteristik Pengunjung -
Usia Jenis Pekerjaan Tingkat Pendidikan Tingkat Pengeluaran Motivasi
Efektifitas Media Komunikasi Pemasaran - Kognitif - Afektif - Konatif
Strategi Media Komunikasi Pemasaran -
Keragaman media Frekuensi Penerimaan pesan
Keterangan:
Mempengaruhi
Gambar 2 Kerangka pemikiran faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran
16
Hipotesis Penelitian 1. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek kognitif dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. 2. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek afektif dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. 3. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek konatif dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. Definisi Operasional Rumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik pengunjung, yaitu keadaan spesifik pengunjung yang berkaitan langsung dengan dirinya sejak lahir sampai penelitian ini berlangsung, dapat diukur dengan: a. Usia adalah lamanya seseorang hidup, terhitung sejak dia dilahirkan hingga saat menjadi responden penelitian. Usia responden digolongkan untuk analisis deskriptif dan dikelompokkan berdasarkan rentang usia Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2009) jenis data berupa jenis data ordinal. Umur dapat diukur dengan kategori sebagai berikut:, Yaitu: - Masa dewasa awal (18-29 tahun) - Usia pertengahan (30-50 tahun) - Usia tua (> 50 tahun) b. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden dan dalam jenjang tahun, untuk analisis deskriptif pendidikan dikelompokkan ke dalam kategori. Indikator dalam pengelompokkan pendidikan berdasarkan data lapang yang diperoleh. Variabel pendidikan termasuk jenis data interval. - Pendidikan rendah, tamat SD dan SMP - Pendidikan sedang, tamat SMA dan Diploma - Pendidikan tinggi, tamat Sarjana dan Pascasarjana c. Pekerjaan adalah kegiatan atau kesibukan utama yang dijalankan oleh responden saat ini untuk memperoleh nafkah/pendapatan. Variabel ini merupakan jenis data nominal, jenis pekerjaan dibedakan atas: - PNS - Pegawai swasta/wiraswasta - Tidak bekerja (mahasiswa/pelajar dan IRT) d. Pengeluaran adalah rata-rata uang (rupiah) yang dikeluarkan dalam setiap bulan. Variabel ini merupakan jenis data interval untuk uji statistik. - Rendah (Rp 1000000 – Rp 2500000) - Sedang (Rp 2600000 – Rp 6000000) - Tinggi (> 6000000) e. Motivasi berkunjung adalah dorongan pengunjung untuk berkunjung ke Kuntum Nurseries. Diukur berdasarkan jawaban responden melalui tindakan yang dilakukan responden untuk mencari informasi,
17
menginformasikan kepada pihak lain. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif motivasi digolongkan menjadi: - Rendah (Skor 1-3) - Sedang (Skor 4-6) - Tinggi (Skor 7-11) 2. Strategi media komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyampaikan informasi kepada responden untuk datang ke Kuntum Nurseries. a. Keragaman media adalah jenis media promosi yang akan digunakan untuk memberikan informasi mengenai produk yang dipasarkan kepada responden. Diukur berdasarkan jawaban responden mengenai jumlah jenis media yang digunakan responden dalam memperoleh informasi mengenai Kuntum Nurseries, media-media tersebut seperti media cetak (brosur), media internet (web, facebook), media elektronik (televisi), media ruang publik (billboard) dan media Word Of Mouth. Indikator pengukuran media promosi dibagi menjadi 1. Tidak, dan 2 Ya. Variabel ini merupakan jenis data interval saat uji statistik, dan untuk analisis deskriptif media-media tersebut. Jumlah pertanyaan untuk jenis media promosi berjumlah 6 pertanyaan. Akumulasi skor dikategorikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian dikategorikan menjadi: - Rendah jika skor 6-7 - Sedang jika skor 8-10 - Tinggi jika skor 12 b. Frekuensi penerimaan pesan yaitu banyaknya atau seringnya responden dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kuntum Nurseries dalam waktu sebulan. Berdasarkan rata-rata skor lapang yang diperoleh frekuensi dapat dikelompokkan menjadi: (1) Jarang, dengan frekuensi kunjungan 1– 2 kali dalam sebulan; (2) Sedang, dengan frekuensi kunjungan 3–4 kali dalam sebulan; (3) Sering, dengan frekuensi kunjungan 5–6 kali dalam sebulan. Variabel frekuensi termasuk jenis data interval. 3. Efektivitas media komunikasi pemasaran adalah media komunikasi pemasaran yang digunakan dalam pemasaran dapat dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak kognitif, afektif, dam konatif. a. Pengetahuan (Kognitif) adalah tingkat pengetahuan dan persepsi responden mengenai agrowisata Kuntum Nurseries. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi: - Rendah jika skor <8 - Sedang jika skor 8-19 - Tinggi >19 b. Perasaan (Afektif) adalah respon yang berkenaan dengan emosi, keinginan, dan rasa suka yang dimiliki oleh responden mengenai apakah Kuntum Nurseries disukai atau tidak disukai oleh responden dan apakah Kuntum Nurseries baik atau tidak. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi: - Rendah jika skor <8
18
- Sedang jika skor 8-12 - Tinggi jika skor >12 c. Perilaku (Konatif) adalah menunjukan tindakan responden atau kecenderungan perilaku yang akan dilakukan oleh responden. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi: - Rendah jika skor <8 - Sedang jika skor 8-12 - Tinggi jika skor >12
19
PENDEKATAN LAPANG
Metode Penelitian Pendekatan pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung dengan pendekatan kualitatif untuk memperkaya analisis. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries dan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Metode kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Singarimbun dan Effendi (1989) mengatakan penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Lokasi dan Waktu Penentuan lokasi untuk penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu Agrowisata Kuntum Nurseries. Lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa Kuntum Nurseries merupakan agrowisata yang cukup banyak dikunjungi wisatawan. Pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries yang akan dijadikan responden sesuai dengan karakteristik pengunjung yang akan menjadi responden pada penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan dari juli 2013 sampai dengan April 2014. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi. Teknik Pemilihan Responden Pemilihan sampel responden pada penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling yaitu dengan membagi responden berdasarkan pembagian waktu pengambilan data yaitu weekday dan weekend dengan tujuan agar mengurangi kemungkinan adanya bias dan keseragaman dalam pengambilan data. Pemilihan responden dalam cluster weekend dan weekday ditentukan secara systematic random sampling yaitu dengan mengambil unit sampel secara sistematis berdasarkan suatu kelipatan angka. Responden dipilih berdasarkan urutan kendaraan responden yang datang ke lokasi pada saat penelitian yang kemudian dipilih sebagai responden berdasarkan angka kelipatan. Pengambilan data di lapang pembagian waktu weekday terdiri dari lima hari dan weekend terdiri dari dua hari. Pada saat weekday, dipilih angka 5 sebagai angka kelipatan, sehingga responden yang dipilih pada setiap harinya saat weekday adalah urutan kendaraan responden yang datang pada urutan 1, 5, dan kelipatan 5 seterusnya. Penelitian pada saat weekend dipilih angka 2 sebagai angka kelipatan, sehingga responden yang dipilih setiap harinya saat weekend adalah urutan kendaraan responden yang datang pada urutan 1, 2, dan kelipatan angka 2 seterusnya, setiap orang yang datang tersebut dipilih satu individu sebagai responden.
20
Tabel 3 Populasi dan Sampel Penelitian No 1 2
Cluster Weekday Senin-Jumat Weekend Sabtu-Minggu
Populasi 75/hari 375/minggu 100/hari 200/minggu
Sampel 20 orang 20 orang
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung dewasa Agrowisata Kuntum Nurseries. Jumlah rata-rata pengunjung pada saat weekday adalah 75/hari dan jumlah rata-rata pengunjung pada saat weekend adalah 100/hari. Jumlah responden untuk weekend dan weekday ditentukan secara nonproposional yaitu weekend sebanyak 20 responden dan weekday sebanyak 20 responden. Jumlah responden yang diambil berjumlah 40 orang, berdasarkan pada jumlah minimum pengambilan responden dalam penelitian sosial yaitu 30 orang. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner dan hasil wawancara dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries dan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kuesioner, pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries untuk mengkaji tentang pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan media yang digunakan, dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet. Data yang telah dikumpulkan nantinya akan diolah dan disimpulkan. Penyimpulan hasil penelitian dilakukan dengan mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten. Seluruh hasil penelitian akan dituliskan dalam rancangan skripsi. Kelemahan Penelitian Kelemahan dari penelitian ini adalah jadwal kunjungan dan jumlah pengunjung Kuntum Nurseries tidak dapat dipastikan sehingga tidak memungkinkan membuat kerangka sampling untuk pemilihan responden. Teknik Pengolahan Data Data hasil kuesioner terhadap responden diolah kemudian dianalisis secara statistik deskriptif untuk menggambarkan efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap perubahan sikap konsumen. Hasil analisis diinterpretasikan untuk memperoleh suatu kesimpulan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.
21
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual baik dalam bentuk gambar maupun tulisan yang digunakan untuk menggambarkan data. Data kuantitatif diuji dengan menggunakan uji statistik analisis regresi linear berganda dengan nilai signifikansi sebesar α (0,05). Uji statistik analisis regresi linear berganda menurut Sunyoto (2011) adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas (x) dan variabel terikat (y), dan dalam pengukuran pengaruh variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Jenis data yang digunakan untuk analisis regresi linear berganda adalah jenis data interval dan rasio, dan untuk data yang bukan interval dan rasio (nominal dan ordinal) dimasukkan sebagai variabel dummy dalam pengolahan data. Sunyoto (2011) menyatakan bahwa variabel dummy juga termasuk dalam variabel kuantitatif, meskipun memiliki karakteristik tertentu variabel ini tetap dapat mempengaruhi hasil estimasi persamaan regresi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer software Statistic Program for Social Science (SPSS) for Windows Version 16.0 untuk mempermudah dalam pengolahan data.
22
23
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Agrowisata Kuntum Nurseries. Kuntum Nurseries merupakan salah satu unit bisnis yang bergerak di bidang pertanian. Lebih jelasnya gambaran umum mengenai lokasi penelitian dapat dijabarkan menjadi sejarah singkat Kuntum Nurseries, visi, misi dan program kerja Kuntum Nurseries, struktur organisasi Kuntum Nurseries, agrowisata yang ditawarkan, produk yang dipasarkan dan jenis media komunikasi pemasaran yang digunakan yang pelaksanaannya dimulai sejak tanggal 12 Juni 2002 (Hutagalung 2011). Sejarah Singkat Kuntum Nurseries Kuntum Nurseries merupakan salah satu kompleks lahan yang dijadikan sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik. Agrowisata Kuntum Nurseries termasuk dalam klasifikasi agrowisata bisnis, rekreasi, dan scientific dimana Agrowisata Kuntum Nurseries ini selain kegiatan wisata dilakukan secara bersama-sama dengan kegiatan bisnis dalam agro tetapi Kuntum Nurseries juga kegiatan wisatanya yang dilakukan dengan tujuan berekreasi dan kegiatan pendidikan dalam bidang agro. Selain itu Kuntum Nurseries didorong oleh kepedulian terhadap lingkungan maka diperlukan penunjang untuk melestarikan lingkungan yang telah tertata. Sebagai bentuk kepedulian tersebut, dikembangkan pembudidayaan dan penelitian tanaman hias, obat, perkebunan, di area Kuntum Nurseries. Agrowisata Kuntum Nurseries adalah kawasan agrowisata terpadu yang menggabungkan konsep nursery, tempat rekreasi dan pendidikan. Objek wisata ini berada di Jl Raya Tajur No 291 Bogor. Wilayah Agrowista Kuntum Nurseries ini juga selain sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik, menyediakan tempat wisata pemancingan, wisata ternak, wisata kebun, dan wisata kuliner. Arah pelaksanaan pengembangan budidaya tanaman di Kuntum Nurseries Bogor ditekankan pada pengembangan lahan yang ramah lingkungan, dengan penggunaan sarana produksi tanaman, seperti benih atau bibit tanaman, pupuk dan obat-obatan yang menggunakan bahan organik yang pekaksanaannya dimulai sejak tanggal 12 Juni 2002. Visi, Misi, dan Program Kerja Agrowista Kuntum Nurseries Visi dan misi dalam sebuah organisasi sangat penting untuk mengarahkan tujuan organisasi serta menjadi pedoman dalam menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Visi dan misi tujuan harus dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pihak yang menjalankan visi dan misi tersebut. Jika dirumuskan dan dijalankan dengan baik, pernyataan visi, misi dan tujuan akan memiliki dampak yang positif dalam pencapaian target dalam tujuan organisasi. Visi dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah “menyebarluaskan penggunan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas secara memadai dan berkesinambungan untuk mewujudkan dan melestarikan wilayah yang ramah lingkungan”.
24
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Misi dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah: Menyediakan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas (tanaman hias, obat, buah, perkebunan dan kehutanan). Menyediakan sayuran, buah-buahan makanan dan minuman organik. Melakukan penelitian teknis budidaya tanaman langka. Melaksanakan sosialisasi tentang penggunaan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas. Melaksanakan pelatihan, penyuluhan dan pembinaan kepada petani, anakanak sekolah maupaun masyarakat umum. Menyelenggarakan seminar, workshop dan lain-lain tentang budidaya pertanian organik. Program kerja dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah: Melakukan seleksi tanaman yang digunakan sebagai sumber benih/bibit dan sebagai pohon induk. Melakukan perbanyakan tanaman dengan kemitraan penangkar yang telah diseleksi. Memberikan saran dan penjelasan terkait pertanian organik kepada instansi pemerintah, swasta maupun perorangan. Menyediakan sarana alat-alat pertanian, pupuk organik dan pestisida alami. Membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan kursus bagi para pelajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi maupun masyarakat umum. Meningkatkan produksi hasil pertanian antara lain: sayuran, buah-buahan, makanan, minuman dan produk herbal tanpa menggunakan pupuk kimia buatan pabrik dan pestisida kimia. Struktur Organisasi Kuntum Nurseries
Organisasi dapat diartikan sebagai wadah, sistem atau kegiatan kelompok orang yang saling bekerjasama untuk mencapai satu tujuan tertentu, dan untuk itu diperlukan suatu terstruktur dalam pengaturan dan tanggungjawab. Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan usaha yang memiliki struktur organisasi yang sangat sederhana. Sruktur organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries terdiri dari Pimpinan Perusahaan, Bagian Pemasaran, Bagian Keuangan, dan Bagian Operasional. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Struktur organisasi agrowisata Kuntum Nurseries dapat dilihat pada Gambar 3.
25
Pimpinan
Bagian pemasaran
Bagian keuangan
Bagian produksi
Bagian penelitian
Gambar 3 Struktur organisasi agrowisata Kuntum Nurseries Agrowisata yang ditawarkan Kuntum Nurseries Segmentasi Agrowisata Kuntum Nurseries adalah semua kalangan yang menginginkan hiburan di alam terbuka dengan lingkungan pertanian. Konsumen Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas berasal dari Jabodetabek karena mereka ingin mengunjungi tempat Agrowisata Kuntum Nurseries tanpa harus menempuh jarak jauh ke Puncak untuk mendapatkan pariwisata yang sama. Selain itu adapun pengunjung yang berasal dari luar wilayah Jadobetabek seperti Korea dan Jepang mereka berkunjung ingin melakukan studi banding, penelitian dan pariwisata yang berhubungan langsung dengan pertanian. Fasilitas Agrowisata Kuntum Nurseries terbagi atas dua yaitu wisata yang berada diluar Kuntum Farmfield dan wisata Kuntum Farmfield. Wisata yang berada diluar Kuntum Farmfield sasarannya adalah semua kalangan karena untuk masuk ke area tersebut tidak dikenakan biaya dan pengunjung hanya akan mengeluarkan biaya untuk membeli produk-produk, sedangkan wisata Kuntum Farmfield sasarannya adalah semua kalangan juga tetapi untuk masuk ke area wisata Kuntum Farmfield pengunjung akan dikenakan biaya untuk masuk dan menikmati fasilitas-falisitas yang berada didalam wisata Kuntum Farmfield seperti wisata ternak, wisata kebun, wisata kebun dan pemancingan. Agrowisata Kuntum Nurseries memposisikan produk mereka sebagai pusat wisata edukasi dan pengembangan produk-produk organik sehingga produk yang dihasilkan akan lebih aman ketika dikonsumsi dan juga bagi lingkungan. Fasilitas-fasilitas yang menarik untuk dinikmati para pengunjung yang datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries, yaitu terdapat tiga kolam pemancingan di Kuntum Nurseries untuk pengunjung yang hobi dengan memancing. Hasil pancingan yang didapatkan oleh pengunjung dapat dibawa pulang dapat juga langsung dimasak di tempat sambil menikmati pemandangan alam. Kuntum Nurseries memiliki fasilitas yang cukup diminati oleh pengunjung yang datang seperti café & resto, terapi ikan, games tangkap ikan, pendopo, wisata kuliner, panen sayur organik, panen buah-buahan organik. Selain itu juga terdapat beberapa kegiatan yang menarik bagi para pengunjung yang datang khususnya anak-anak, pelajar di Taman Kanak-Kanak (TK) atau di Sekolah Dasar (SD). Kuntum Nurseries menyediakan arena wisata edukasi di alam seperti games tangkap ikan, memberi makan ternak seperti kelinci, marmut, burung, bebek, ayam, ikan, kambing dan memberi susu kepada anak kambing. Adapun wisata edukasi lainnya yaitu belajar menanam sayuran dan
26
buah-buahan, panen sayuran dan buah-buahan dan arena balap mobil mainan. Ini merupakan kegiatan favorit yang diminati oleh anak-anak atau pelajar, karena manfaat dari kegiatan ini selain bisa berekreasi tetapi juga menambah pengetahuan dan pengalaman baru serta dapat belajar mengenai edukasi pertanian. Agrowisata Kuntum Nurseries selain menikmati fasilitas-fasilitas yang ada pengunjung juga dapat membeli tanaman karena Kuntum Nurseries merupakan sentra belanja tanaman diantaranya seperti tanaman hias, obat, buah, bunga, perkebunan, kehutanan, pupuk organik, benih/bibit tanaman dan media tanaman. Adapun Kuntum Nurseries menjual G’LiSS art & Gallery dengan bermacammacam variasi. Kuntum Nurseries merupakan tempat wisata yang tepat untuk pengunjung yang ingin berlibur melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari dan sarana edukasi di alam bebas dengan suasana yang masih sejuk dan asri yang jauh dari keramaian kota dan polusi udara di kota. Berikut adalah Tabel daftar harga fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kuntum Nurseries. Tabel 4 Daftar harga dan fasilitas-fasilitas di Kuntum Nurseries No 1. 2.
Jenis Tiket Masuk Pendopo
3.
Pemancingan
4
Wisata Edukasi
5. 6.
Tanaman Snack
7.
Catering
Keterangan Harga (Rp) 1 orang 20 000 200 000 < 50 orang dikenakan charge Dapat digunakan untuk reunian, arisan, pernikahan, ulang tahun, kumpul keluarga, meeting, pelatihan, gathering, kumpulkumpul dengan teman 10 000 Tiket pancing / orang 30 000 Ikan hasil pancing / kg 2 000 Pakan ikan 30 000 Games tangkap ikan / kg 10 000 Games tangkap ikan / orang / 2 ekor 60 000 Panen / bakul/ orang dengan memetik sendiri berbagai macam sayuran dan buah-buahan organik 25 000 Stek / cangkok / okulasi / orang 5 000 Rumput kelinci / sapi / kambing 5 000 Susu sapi / kambing / pakan ayam / pakan marmut 25 000 Kelas membatik (TK) 40 000 Kelas membatik (SD- umum) 300 000 Penyuluhan herbal (tanaman obat) Snack / porsi ( rebus kacang tanah, 20 000 ubi dan pisang) + kopi + the Catering / porsi 30 000 s/d …..
27
Produk yang dipasarkan Kuntum Nurseries Sarana dan prasarana di Kuntum Nurseries antara lain seperti mushola, tempat parkir, toilet dan tempat sampah organik dan anorganik. Selain itu adapun produk yang dipasarkan kuntum nurseries diantara yaitu: a. Sentra tanaman Sentra tanaman dibagi kedalam tiga jenis yaitu tanaman hias, tanaman obat, dan tanaman buah. Tanaman hias merupakan tanaman berupa bunga-bunga hias, perdu semak bunga, tanaman merambat, tanaman dalam ruangan, sansevieria, aglonema, anthurium, puring, philodendron, bromeliad, palem dan pohon. Tanaman buahnya seperti alpukat, anggur hijau, jambu, durian, belimbing, jeruk, sirsak, kedongdong dan lain-lain. Sedangkan untuk tanaman obat-obatan mencapai hingga 191 jenis. b. Toko sarana budidaya dan hasil pertanian Toko sarana hasil pertanian Agrowisata Kuntum Nurseries menjual alat dan sarana pertanian serta pelengkapan untuk pengunjung yang mencintai bercocok tanam. Toko Agrowisata Kuntum Nurseries ini juga menjual berbagai hasil produksi pertanian organik berupa beras, sayuran, buah-buahan dan lain-lain, serta aneka produk herbal dan produk kesehatan lainnya. c. Paket wisata Farmfield Wisata Farmfield Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan wilayah agrowisata yang didesain bagi pengunjung sebagai pusat pembelajaran, penelitian dan rekreasi. Ada tiga jenis wisata yang ada di wilayah ini yaitu: 1) Wisata kebun, beberapa kegiatan yang ditawarkan meliputi jalan-jalan dikebun sayur dan buah organik dan melakukan panen bersama. 2) Wisata ternak, merupakan salah satu wisata di Kuntum Nurseries dimana pengunjung dapat menikmati suasana alami dan bermain bersama hewan-hewan ternak. 3) Wisata ikan, merupakan wisata yang ada di Kuntum Nurseries pengunjung dapat menikmati dengan tiga area wisata ikan diantaranya yaitu: a) Pemancingan ikan b) Feeding fish, wisata dengan memberi makan ikan-ikan hias maupun biasa c) Fish spa atau terapi ikan d. Toko ikan hias Toko ini menyediakan produk-produk berbagai jenis ikan hias, tanaman air, pakan ikan, akuarium, dan alat-alat aksesoris lainnya. e. G’LiSS art & Gallery G’LiSS art & Gallery merupakan salah satu sentra yang menjual aneka furniture, seperti: sofa, kursi makan, daybed, kursi taman, buffet, dan lemari yang semuanya terbuat dari kayu dan juga produk seni dan kerajinan, seperti: lampu hias, pot-pot dari gerabah, patung, lukisan, aksesoris interior rumah, peralatan rumah tangga, aneka bunga kering dan lain-lain.
28
Media komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries Perkembangan Agrowisata Kuntum Nurseries tidak terlepas dari strategi promosi yang digunakan oleh Kuntum Nurseries dalam pemasarannya. Misalnya dengan menggunakan media-media promosi dalam komunikasi pemasarannya, seperti media penyiaran yaitu media televisi atau radio, media cetak yaitu majalah atau surat kabar, media internet yaitu website, blog, atau media jejariang sosial, dan media komunikasi lisan yaitu media word of mouth. Penggunaan media promosi ini dilakukan untuk membuat khalayak datang mengunjungi tempat wisata dengan menikmati fasilitas-fasilitas yang terdapat di tempat agrowisata tersebut. Agrowisata Kuntum Nurseries ini menggunakan media-media promosi sebagai alat untuk memberi tahu, mempengaruhi, dan membujuk masyarakat luas agar datang mengunjungi tempat wisata tersebut. Kuntum Nurseries menggunakan berbagai jenis media komunikasi pemasaran dalam pemasarannya. Komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries sudah menggunakann beragam media, dari media cetak berupa brosur, media ruang publik berupa billboard. Pemasaran melalui media elektronik berupa pemasaran melalui stasiun televisi (TransTV, Trans7, MNC, dan RCTI), selain itu Kuntum Nurseries juga sudah menggunakan pemasaran melalui media internet, diantaranya web (www.kuntum-nurseries.com) dan facebook (www.facebook.com/kuntum.farmfield). Selain itu adapun pemasarannya menggunakan media word of mouth, Kuntum Nurseries juga terkenal di mata pengunjung dari cerita keluarga atau kerabat dekat mereka yang memberi tahu mengenai adanya tempat wisata ini beserta dengan fasilitas-fasilitas yang menjadi daya tarik tempat wisata ini. Tentu ini dapat dikatakan sebagai salah satu media promosi melalui media komunikasi lisan yaitu media word of mouth.
29
PROFIL PENGUNJUNG AGROWISATA KUNTUM NURSERIES Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries diamati dalam penelitian ini meliputi usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan, dan motivasi berkunjung. Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dibagi menjadi kategori weekday dan kategori weekend. Karakteristik pengunjung secara keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 5. Tabel 5 Jumlah dan persentase pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan karakteristik pengunjung Karakteristik Kategori Pengunjung Usia Masa dewasa awal (18–29 tahun) Usia pertengahan (30–50 tahun) Usia Tua (>50 tahun) Pendidikan
Pekerjaan
Pengeluaran Per bulan
Motivasi
Jumlah
%
Total (%)
18
45.0
20
50.0
2
5.0
100.00
Tamat SMP Tamat SMA Tamat Sarjana
0 13 27
0.0 32.5 67.5
100.00
PNS Pegawai swasta Tidak bekerja
7 25 8
17.5 62.5 20.0
100.00
Rendah (Rp 1000000-Rp 2500000) Sedang (Rp 2600000-Rp 6000000) Tinggi (Rp >6000000)
11
27.5
21
52.5
8
20.0
100.00
Rendah Sedang Tinggi
14 26 0
35.0 65.0 0.0
100.00
Usia Usia adalah lamanya seseorang hidup, terhitung sejak dia dilahirkan hingga saat menjadi responden penelitian. Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, berdasarkan usia yang diamati pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan rentang usia Havighurst. Menurut Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2009) usia dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu dewasa
30
awal (18-29 tahun), dewasa pertengahan (30-50 tahun), dan dewasa tua (> 50 tahun). Berdasarkan hasil data dari 40 responden didapat data pada Tabel 5 menunjukan bahwa karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries berusia mulai dari 18 tahun sampai dengan 50 tahun. Usia 30-50 tahun (dewasa pertengahan) cenderung mendominasi sebanyak 50.0 persen. Adapun 45.0 persen dari jumlah responden pada usia dewasa awal (18-29 tahun). Selain itu 5.0 persen terdapat responden berusia diatas 50 tahun (usia tua). Menurut salah seorang pengunjung yang termasuk kedalam karakteristik usia dewasa pertengahan menyebutkan bahwa berkunjung ke Kuntum Nurseries merupakan rutinitas hampir setiap bulannya. Adapun pengunjung usia 30-50 tahun yang mengunjungi Kuntum Nurseries didominasi oleh ibu-ibu yang memiliki anak bersekolah TK dan SD yang ingin menikmati langsung wisata edukasi agar menambah pengetahuan, pengalaman anak dan banyak diantara pengunjung yang menyukai fasilitas memancing, games ikan, mengenal jenis tanaman dan hewan-hewan peliharaan dll. Pada saat di lapang juga banyak didapatkan rombongan maupun keluarga yang sedang menikmati fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries. Selain itu juga pada fasilitas di pendopo terdapat diantaranya pengunjung yang sedang mengadakan acara meeting bersama rekan kerja disana, acara resepsi dan acara reunian. Mayoritas diantara mereka adalah yang melakukan kegiatan-kegiatan tersebut adalah pengunjung yang berumur 30-50 yaitu termasuk dalam kategori dewasa pertengahan. Pendidikan Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden. Menurut Sumarwan (2004) tingkat pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang. Tingkat pendidikan dibagi kedalam tiga golongan yaitu pendidikan rendah, sedang, dan tinggi. Penggolongan pendidikan ini dilihat dari lama tahun responden memperoleh pendidikan formal. Pendidikan rendah adalah mereka yang bersekolah selama 6-9 tahun, atau berpendidikan terakhir SD dan SMP. Pendidikan sedang adalah mereka yang bersekolah selama 12-13 tahun, atau berpendidikan terakhir SMA dan Diploma. Pendidikan tinggi untuk mereka yang bersekolah selama 16-20 tahun, atau yang berpendidikan terakhir sarjana atau pascasarjana. Berdasarkan data dari 40 responden yang berkunjung ke Kuntum Nurseries. Tabel 5 menunjukan mayoritas berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 67.5 persen untuk berpendidikan sedang sebanyak 32.5 persen. Pengunjung yang termasuk dalam kategori tinggi ini kebanyakan dari mereka melakukan kunjungan dengan motif liburan untuk melepas kepenatan dan rutinitas sehari-sehari yaitu dengan menikmati fasilitas wisata edukasi, wisata kebun, fasilitas memancing. Pendopo pun merupakan salah satu fasilitas favorit yang disukai dalam kategori tersebut karena pengunjung dapat mengadakan acara meeting bersama rekan kerja. Selain itu juga dalam penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pengunjung yang datang adalah mayoritas kelompok pengunjung yang sudah bekerja atau berpenghasilan.
31
Pekerjaan Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh responden sebagai sumber utama yang menghasilkan uang. Mayoritas pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan orang-orang yang memiliki pekerjaan. Tabel 5 menunjukan, berdasarkan data dari 40 responden didapatkan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries yang bekerja memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda, ada yang bekerja sebagai pegawai swasta persen 62.5 persen. Adapun pengunjung yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 17.5 persen dan pengunjung yang tidak bekerja sebanyak 20.0 persen. Pengunjung yang tidak bekerja merupakan ibu rumah tangga dan pelajar. Dari wawancara yang dilakukan dilapang banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa mereka datang ke Kuntum Nurseries adalah untuk refreshing melepas kepenatan dari rutinitas mereka. Pengunjung yang termasuk dalam kategori bekerja tersebut yang diantaranya melakukan kegiatan seperti memancing, wisata kebun dan wisata kuliner. Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengunjung yaitu: “…Saya sengaja ngeluangin waktu saya gini buat liburan sama keluarga terus tempat ini yang saya pilih. Tempat ini cukup terjangkau ya terus lumayan banyak juga fasilitasnya, jadi saya ngerasa tempat ini cocok buat saya sama keluarga saya…” (EP, 34 tahun). Pengeluaran Pengeluaran adalah rata-rata uang (rupiah) yang dikeluarkan setiap bulan. Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan jumlah pengeluaran per bulan dapat digolongkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Pengeluaran per bulan yang tergolong rendah berada pada rentang pengeluaran 1 juta rupiah– 2.5 juta rupiah; pengeluaran per bulan yang tergolong sedang berada pada rentang pengeluaran 2.5 juta rupiah– 6 juta rupiah; dan pengeluaran per bulan yang tergolong tinggi berada pada rentang pengeluaran lebih dari 6 juta rupiah. Berdasarkan Tabel 5 dari 40 responden 52.5 persen mayoritas pengunjung yang berkunjung ke Agrowisata Kuntum Nurseries tingkat pengeluarannya sedang. Pengunjung yang pengeluaran rendah 27.5 persen dan pengunjung yang pengeluaran tinggi 20.0 persen. Tingkat pengeluaran per bulan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas tergolong sedang, karena, harga-harga paket wisata yang ditawarkan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries relatif terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh segala kalangan. Motivasi Motivasi adalah dorongan yang membuat seseorang berkunjung ke Agrowisata Kuntum Nurseries. Agrowisata di Kuntum Nurseries terbagi menjadi wisata edukasi, sentra belanja tanaman, pemancingan, dan wisata kuliner. Motivasi pengunjung pada penelitian ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries motivasi berkunjung yang sedang 65.0 persen,
32
berada pada rentang skor (4-6). Motivasi yang berkunjung rendah 35.0 persen. Pada saat weekday biasanya Kuntum Nurseries ramai dengan rombongan sekolah yang datang untuk menikmati paket wisata edukasi, sedangkan pada saat weekend ramai dengan keluarga yang sedang berekreasi santai, wisata kuliner dan para pekerja yang menghilangkan kepenatan di pemancingan. Tabel 6 Jumlah dan persentase motivasi pengunjung Kuntum Nurseries berdasarkan urutan tertinggi hingga terendah Motivasi Wisata yang ditawarkan menarik Tempat dan suasana unik Rekreasi Menikmati alam Membeli sayuran Membeli tanaman Fasilitas lengkap Wisata kuliner Pemancingan Membeli media tanaman
Jumlah
30 25 23 23 12 11 11 10 9 3
Persentase (%)
75.0 62.5 57.5 57.5 30.0 27.5 27.5 25.0 22.5 7.5
Mayoritas pengunjung melakukan kunjungan ke Kuntum Nurseries dengan motivasi untuk wisata edukasi, tempat dan suasana yang unik, dan rekreasi. Motivasi untuk yang lain hanya dimiliki oleh segelintir responden saja, karena menurut salah satu responden keinginan untuk berkunjung kadang muncul setelah mendengar dari salah satu kerabat atau melalui pencarian website. berikut disertakan kutipannya: “...motivasi buat datang ke Kuntum sih awalnya cuma dengar dari kerabat sama sodara saya aja, belum tentu ada niatan kalau saya langsung datang tanpa tau didalamnya ada apa aja...” (S, 23)
33
STRATEGI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN Strategi media komunikasi pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang berusaha menyampaikan informasi kepada responden dengan melalui alat media. Strategi media komunikasi pemasaran ini terdiri dari ragam media komunikasi pemasaran dan frekuensi penerimaan pesan. Strategi media komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 7. Tabel 7 Jumlah dan presentase pengunjung Kuntum Nurseries berdasarkan strategi media komunikasi pemasaran
Strategi Media Komunikasi Pemasaran
Kategori
Keragaman media
Frekuensi penerimaan pesan
Website Media Word of Mouth Facebook Brosur Televisi Billboard Sedang (3-4 kali) Sering (5-6 kali) Jarang (1-2 kali)
Jumlah Responden (Orang) 30 20 16 4 3 3 21 17 2
% 75.0 50.0 40.0 10.0 7.5 7.5 52.5 42.5 5.0
Keragaman Media Keragaman media adalah jenis media promosi yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan dan keberadaan Kuntum Nurseries kepada responden. Berdasarkan hasil yang diperoleh keragaman media yaitu terdiri dari media cetak seperti: brosur; media internet seperti: website dan facebook; media elektronik seperti: televisi, media ruang publik seperti billboard dan media word of mouth. Berdasarkan hasil data dari 40 responden didapat data pada Tabel 7 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries mendapatkan informasi melalui media internet (website) dan media word of mouth cenderung mendominasi. Adapun 75.0 persen dan 50.0 persen dari jumlah responden secara keseluruhan didominasi oleh media internet yaitu website dan media word of mouth. Hal ini dkarenakan pengunjung yang datang ke Kuntum Nurseries yaitu dengan mengakses dan mendengar informasi mengenai Kuntum Nurseries dengan melalui mengakses website dan media word of mouth. Hal ini dikarenakan juga pengunjung Kuntum Nurseries mayoritas berasal dari luar bogor seperti Jakarta, Bandung, Depok dan Bekasi. Selain itu 40.0 persen dengan melalui jejaring social yaitu (facebook) dan 10.0 persen terdapat melalui media cetak, 7.5 persen terdapat melalui media ruang publik dan 7.5 persen melalui media elektronik. Menurut salah seorang pengunjung menyebutkan bahwa
34
informasi mengenai Kuntum Nurseries belum dikelola lebih baik. Hal ini dikarenakan, jangkauan penyampaian informasi mengenai Kuntum Nurseries melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola masih sempit, serta kurang rutinnya pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran. seperti salah satu kutipan responden berikut: “... saya datang kesini karna ngliat dari website aja kalo ga cerita dari teman atau sodara saya yang sudah pernah kesini, kan kadangkadang website jarang di update ya tentang informasinya jadi cari tau aja ke temen...” (RO,29) Frekuensi Penerimaan Pesan Frekuensi penerimaan pesan adalah banyaknya atau tingkat keseringan responden dalam menerima/mengakses informasi mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries. Frekuensi penerimaan pesan ini dapat merepresentasikan tingkat keseringan responden dalam menerima/mengakses pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Karena semakin tinggi frekuensi penerimaan pesan responden menerima pelaksanaan komunikasi pemasaran maka semakin sering juga mereka berkunjung ke Agrowisata Kuntum Nurseries. Pada Tabel 7 menunjukan bahwa dari 40 responden mayoritas mengunjungi agrowisata Kuntum Nurseries terlihat bahwa 52.5 persen pengunjung termasuk kedalam kategori sedang dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kuntum Nurseries selama satu bulan. 42.5 persen yaitu pengunjung yang termasuk kategori sering dalam menerima/mengakses mengenai informasi Kuntum Nurseries dan 5.0 persen pengunjung termasuk kategori jarang dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kuntum Nurseries. Hal ini dikarenakan, jangkauan penyampaian informasi mengenai Kuntum Nurseries melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola masih sempit, serta kurang rutinnya pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran. Media yang digunkan dirasa masih kurang disebarkan kepada masyarakat luas oleh responden. Salah satu responden juga mengakui pernah menemukan website Kuntum Nurseries kurang di update, terutama pada saat terjadi perubahan harga dan fasilitas terbaru, seperti salah satu kutipan responden berikut: “….Itu websitenya kayanya ga pernah di update ya, soalnya waktu itu saya liat di website harganya beda sama pas waktu datang langsung, eh ternyata pas ke sini ada fasilitas baru juga padahal di website ga ada…” (NM, 23 tahun)
35
EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN
Efektivitas media komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan menggunakan alat media komunikasi pemasaran dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran. Suatu kegiatan komunikasi pemasaran diperlukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang efektif agar informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Komunikasi dapat dinilai efektif jika pesan yang disampaikan oleh sumber dapat diterima dan dipahami oleh penerima sesuai dengan apa yang dimaksud dengan pengirim. Efektivitas media komunikasi pemasaran dapat diketahui dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries dapat dilihat dalam Tabel 8. Tabel 8 Jumlah dan persentase pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor berdasarkan efektivitas media komunikasi pemasaran Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Aspek kognitif Aspek afektif Aspek konatif
Kategori Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Responden (Orang)
0 28 12 0 18 22 0 18 22
% 0.0 70.0 30.0 0.0 45.0 55.0 0.0 45.0 55.0
Total (%)
100.00 100.00 100.00
Aspek Kognitif Aspek kognitif merupakan aspek yang berkenaan dengan aspek pengetahuan responden mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Aspek kognitif terbagi menjadi tiga golongan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8 menunjukan bahwa dari 40 responden mayoritas pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries memiliki pengetahuan yang sedang. Responden yang memiliki pengetahuan sedang adalah sebanyak 70.0 persen, responden yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 30.0 persen. Masih banyak pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries yang belum mengetahui keberadaan tempat tersebut. Selain itu pengunjung juga tidak mengetahui semua hal mengenai Kuntum Nurseries. Pengunjung cenderung hanya mengetahui sebagian produk yang ditawarkan Kuntum Nurseries. Mereka cenderung tidak mengetahui paket-paket wisata lain dan fasilitas lain yang
36
ditawarkan Kuntum Nurseries, sehingga pengetahuan responden pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas tergolong sedang. Aspek Afektif Aspek afektif merupakan aspek yang berkenaan dengan emosi, keinginan, rasa suka dan tidak suka yang dimiliki responden terhadap Agrowisata Kuntum Nurseries. Aspek afektif ini dapat dlihat dari rasa suka pengunjung terhadap Agrowisata Kuntum Nurseries setelah mendapat informasi dari media komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung. Aspek afektif dibagi menjadi tiga golongan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8 menunjukan bahwa sikap pengunjung dari 40 responden pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries menunjukan mayoritas pengunjung sebanyak 55.0 persen memiliki aspek afektif yang termasuk kategori tinggi. Pengunjung yang memiliki aspek afektif yang termasuk kategori sedang sebesar 45.0 persen. Hal ini dikarenakan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries merasa pelaksanaan media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries sudah cukup menarik minat dan perhatian pengunjung, baik dari pelayanan waraniaga, media yang digunakan dan fasilitas yang ditawarkan. Adapun pengunjung yang menyukai berbagai tanaman ataupun sayuran organik yang ditawarkan Kuntum Nurseries. Mereka tertarik dengan informasi yang disampaikan melalui media komunikasi pemasaran yang digunakan dan fasilitas atau permainan yang terdapat di Kuntum Nurseries. Aspek Konatif Aspek konatif adalah tindakan pengunjung untuk membeli dan menggunakan produk yang berkenaan dengan perilaku pengunjung, baik untuk mengunjungi Agrowisata Kuntum Nurseries ataupun untuk mencari informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan. Aspek konatif yang dimiliki oleh responden pada penelitian ini termasuk pada kategori sedang. Pada Tabel 8 menunjukan bahwa dari 40 responden mayoritas pengunjung termasuk kedalam kategori tinggi, dengan presentase 55.0 persen. Adapun untuk kategori sedang 45.0 persen. Hal ini menunjukan bahwa responden merasa tertarik sehingga terbujuk untuk melakukan kunjungan dan mereka juga merasa tertarik dengan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan Kuntum Nurseries. Mereka merasa pelaksanaan media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries sudah cukup menarik minat dan perhatian pengunjung, baik dari pelayanan waraniaga, media yang digunakan dan fasilitas yang ditawarkan.
37
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN KUNTUM NURSERIES Efektivitas media komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan menggunakan alat media komunikasi pemasaran dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran. Suatu kegiatan komunikasi pemasaran diperlukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang efektif agar informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Komunikasi dapat dinilai efektif jika pesan yang disampaikan oleh sumber dapat diterima dan dipahami oleh penerima sesuai dengan apa yang dimaksud dengan pengirim. Efektivitas media komunikasi pemasaran dapat dipengaruhi oleh karakteristik pengunjung seperti: usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran dan motivasi; strategi media komunikasi pemasaran seperti: keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas media komunikasi pemasaran dilakukan sekaligus, dengan memasukkan semua variabel pengaruh sebagai variabel independen dan melihat pengaruhnya ke masingmasing aspek. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif Aspek kognitif merupakan aspek yang berkenaan dengan aspek pengetahuan responden terhadap Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor secara keseluruhan. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries terhadap aspek kognitif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji statistik yang dilakukan terhadap aspek kognitif yaitu dengan memasukan seluruh variabel independen atau variabel pengaruh seperti: usia; pekerjaan; pendidikan; pengeluaran; motivasi; keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. Hasil pengujian regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut: Y= (2.375 x 10-15) - 0.154x1 + 0.070x2 - 0.140x3 + 0.288x4 + 0.100x5 - 0.303x6 + 0457x7 Hipotesis: usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek kognitif Untuk melihat nilai signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif dapat dilihat dalam Tabel 9. Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi linear berganda dapat diketahui signifikasi pengaruh variabel dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilihat dari aspek kognitif).
38
Tabel 9 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif
Variabel Usia (x1) Pekerjaan (x2) Pendidikan (x3) Pengeluaran (x4) Motivasi (x5) Keragaman media (x6) Frekuensi penerimaan pesan (x7)
T -1.011 .436 -.798 1.597 -.738 -2.152 3.336
Sig 0.320 0.666 0.431 0.120 0.466 0.039 0.002
Collinearity Statistics Tolerance VIF 0.741 1.350 0.677 1.477 0.563 1.775 0.532 1.880 0.945 1.058 0.870 1.149 0.919 1.088
Collinearity Statistic digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi pada data yang diuji. Multikolinieritas berarti bahwa tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai Tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Pada Tabel 9 dikolom Collinearity Statistic menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji. Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R Square (R²) yang menunjukan angka 0.447 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh variabel dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif) adalah sebesar 44.7 persen dan sisanya 55.3 persen merupakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. pada bagian berikut ini akan dijelaskan pengaruh masing-masing peubah (x) terhadap aspek kognitif (y). Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif Pengujian pengaruh usia terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh usia terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung H1 = Usia berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai signifikansi usia(x1), sebesar 0.320 maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia(x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia > 0.05 dan dapat
39
disimpulkan juga bahwa berapapun usia pengunjung Kuntum Nurseries tidak memiliki pengaruh terhadap pengetahuan mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Pekerjaan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pekerjaan terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pekerjaan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung H1 = Pekerjaan berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai signifikansi pekerjaan(x2) sebesar 0.666, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pekerjaan(x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pekerjaan > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel pekerjaan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Adapun hal ini disebabkan pengunjung Kuntum Nurseries yang bekerja maupun tidak bekerja tidak memberikan perbedaan dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat wisata edukasi kerena pengunjung yang bekerja maupun tidak bekerja sama-sama memberikan keputusan untuk memilih tempat tersebut setelah mendengar rekomendasi atau cerita dari teman atau kerabat dekatnya mengenai Kuntum Nurseries Pengaruh Pendidikan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif Pengujian pengaruh pendidikan terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Hal ini menunjukan semakin tinggi pendidikan pengunjung maka akan semakin meningkat tingkat pengetahuan mengenai Kuntum Nurseries. Uji hipotetsis pengaruh pendidikan terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pendidikan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung H1 = Pendidikan berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai signifikansi pendidikan(x3) sebesar 0.431, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan(x3) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pendidikan > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa apapun pendidikan terakhir pengunjung
40
tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Pengeluaran terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif Pengujian pengaruh pengeluaran terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pengeluaran terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pengeluaran tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung H1 = Pengeluaran berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai signifikansi pengeluaran(x4) sebesar 0.120, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengeluaran(x4) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pengeluaran > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel pengeluaran tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Hal ini juga disebabkan berapapun pengeluaran pengunjung setiap bulannya tidak akan mengeluarkan banyak biaya untuk datang ke Kuntum Nurseries karena harga fasilitas yang ada sangat terjangkau untuk semua kalangan. Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif Pengujian pengaruh motivasi terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh motivasi terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Motivasi tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung H1 = Motivasi berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai signifikansi motivasi(x5) sebesar 0.466, maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi(x5) terima H0 karena nilai signifikansi variabel motivasi > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel motivasi tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor.
41
Pengaruh keragaman Media terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif Pengujian pengaruh keragaman media terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, motivasi dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh keragaman media terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Keragaman media tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung H1 = Keragaman media berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai signifikansi keragaman media(x6) sebesar 0.03, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keragaman media(x6) terima H1 karena nilai signifikansi variabel keragaman media < 0.05 memiliki pengaruh terhadap aspek kognitif. Hal ini menunjukan semakin banyak alat media yang digunakan untuk komunikasi pemasaran maka pengunjung semakin mengetahui informasi mengenai Kuntum Nurseries dan semakin meningkat tingkat pengetahuan pengunjung, sehingga pengunjung akan lebih sering untuk mengunjungi tempat tersebut. Semakin tinggi tingkat pengetahuan dan pengenalan pengunjung mengenai Kuntum Nurseries maka pengunjung akan semakin sering mengetahui perkembangan-perkembangan informasi mengenai Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif
Efektivitas
Media
Pengujian pengaruh frekuensi penyampaian pesan terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi dan keragaman media). Uji hipotetsis pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Frekuensi penerimaan pesan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung H1 = Frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai signifikansi frekuensi penerimaan pesan(x7) sebesar 0.002, maka dapat disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan(x7) terima H1 karena nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan < 0.05 memiliki pengaruh terhadap aspek kognitif. Hal ini menunjukan semakin banyak alat media yang digunakan untuk komunikasi pemasaran maka pengunjung semakin tinggi tingkat keseringan responden menerima masing-masing bentuk media pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries maka tingkat
42
pengetahuan dan pengenalan pengunjung mengenai Kuntum Nurseries akan semakin tinggi. Semakin sering pengunjung menerima pesan pelaksanaan komunikasi pemasaran maka informasi yang didapat oleh pengunjung mengenai Kuntum Nurseries akan semakin banyak, sehingga pengetahuan pengunjung mengenai Kuntum Nurseries semakin tinggi. Tabel 10 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek kognitif pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor Variabel
Usia (x1) Pekerjaan (x2) Pendidikan (x3) Pengeluaran (x4) Motivasi (x5) Keragaman media (x6) Frekuensi penerimaan pesan(x7)
Signifikansi 0.320 0.666 0.431 0.120 0.466 0.039
Keterangan Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Signifikan mempengaruhi
0.002 Signifikan mempengaruhi
Tabel 10 menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran yang signifikan mempengaruhi terhadap aspek kognitif pengunjung yaitu variabel keragaman media dan variabel frekuensi penerimaan pesan. Pada variabel-variabel lain tidak signifikansi mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek kognitif pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif Aspek afektif merupakan aspek yang berkenaan dengan emosi, keinginan, rasa suka dan tidak suka yang dimiliki responden terhadap agrowisata Kuntum Nurseries. Aspek afektif ini dapat dlihat dari rasa suka pengunjung terhadap Agrowisata Kuntum Nurseries setelah mendapat informasi dari media komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries terhadap aspek afektif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji statistik yang dilakukan terhadap aspek afektif yaitu dengan memasukan seluruh variabel independen atau variabel pengaruh seperti: usia; pendidikan; pekerjaan; pengeluaran; motivasi; keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. Hasil pengujian regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut: Y= (2.706 x 10-16) + 0.294x1 + 0.250x2 - 0.015x3 + 0.075x4 - 0.087x5 - 0.156x6 + 0.328x7 Hipotesis: usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek afektif
43
Untuk melihat nilai signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif dapat dilihat dalam Tabel 11. Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi linear berganda dapat diketahui signifikasi pengaruh variabel dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilihat dari aspek afektif). Tabel 11 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif
Variabel Usia (x1) Pekerjaan (x2) Pendidikan (x3) Pengeluaran (x4) Motivasi (x5) Keragaman media (x6) Frekuensi penerimaan pesan (x7)
t 1.713 1.390 -0.076 0.370 -0.570 -0.979 2.130
Sig 0.096 0.174 0.940 0.714 0.572 0.335 0.041
Collinearity Statistics Tolerance VIF 0.741 1.350 0.677 1.477 0.563 1.775 0.532 1.880 0.945 1.058 0.870 1.149 0.919 1.088
Collinearity Statistic digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi pada data yang diuji. Multikolinieritas berarti bahwa tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai Tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Pada Tabel 11 dikolom Collinearity Statistic menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji. Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R Square (R²) yang menunjukan angka 0.302 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh variabel dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif) adalah sebesar 30.2 persen dan sisanya 69.8 persen meruapakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. pada bagian berikut ini akan dijelaskan pengaruh masing-masing peubah (x) terhadap aspek afektif (y). Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif Pengujian pengaruh usia terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh usia terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
44
H1 = Usia berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai signifikansi usia(x1), sebesar 0.096, maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia(x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa berapapun usia pengunjung tidak mempengaruhi tingkat keinginan, suka dan emosi pengunjung mengenai Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Pekerjaan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pekerjaan terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pekerjaan tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung H1 = Pekerjaan berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai signifikansi pekerjaan(x2), sebesar 0.174, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pekerjaan(x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pekerjaan > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel pekerjaan tidak mempengaruhi aspek afektif pengunjung, apapun pekerjaan pengunjung tidak akan berpengaruh terhadap tingkat keinginan, suka dan emosi pengunjung mengenai Kuntum Nurseris, Bogor. Pengaruh Pendidikan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif Pengujian pengaruh pendidikan terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pendidikan terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pendidikan tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung H1 = Pendidikan berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai signifikansi pendidikan(x3), sebesar 0.940, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan(x3) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pendidikan > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel pendidikan tidak mempengaruhi
45
aspek afektif pengunjung, apapun jenjang pendidikan formal terakhir pengunjung tidak akan berpengaruh terhadap tingkat keinginan, suka dan emosi pengunjung mengenai Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Pengeluaran terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif Pengujian pengaruh pengeluaran terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pengeluaran terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pengeluaran tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung H1 = Pengeluaran berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai signifikansi pengeluaran(x4), sebesar 0.714, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengeluaran(x4) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pengeluaran > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel pengeluaran tidak mempengaruhi aspek afektif pengunjung, berapapun jumlah rata-rata uang yang dikeluarkan dalam setiap bulan pengunjung tidak akan berpengaruh terhadap tingkat keinginan, suka dan emosi pengunjung mengenai Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif Pengujian pengaruh motivasi terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh motivasi terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Motivasi tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung H1 = Motivasi berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai signifikansi motivasi(x5), sebesar 0.572, maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi(x5) maka tolak H1 dan terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah H0 dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak mempengaruhi aspek afektif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Sekuat apapun motivasi berkunjung pengunjung tidak mempengaruhi terhadap tingkat keinginan, suka dan emosi pengunjung mengenai Kuntum Nurseries, Bogor.
46
Pengaruh Keragaman media terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif Pengujian pengaruh keragaman media terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh keragaman media terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Keragaman media tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung H1 = Keragaman media berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai signifikansi keragaman media(x6), sebesar 0.335, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keragaman media(x6) terima H0 karena nilai signifikansi variabel keragaman media > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel keragaman media tidak mempengaruhi aspek afektif pengunjung. Apapun media komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Kuntum Nurseries sebagai media promosi tidak mempengaruhi aspek afektif yang diterima oleh pengunjung Kuntum Nurseries. Hal ini dapat dikarenakan penggunaan media komunikasi tersebut masih belum maksimal, sehingga belum mampu menjangkau masyarakat secara luas. Pengaruh Frekuensi Penyampaian Pesan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif Pengujian pengaruh frekuensi penyampaian pesan terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi dan keragaman media). Uji hipotetsis pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Frekuensi penerimaan pesan tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung H1 = Frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai signifikansi frekuensi penerimaan pesan(x7), sebesar 0.041, maka dapat disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan(x7) terima H1 karena nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan < 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan mempengaruhi aspek afektif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Hal ini menunjukan semakin banyak alat media yang digunakan untuk komunikasi pemasaran maka banyaknya atau tingkat keseringan responden menerima masingmasing bentuk media pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries semakin tinggi maka tingkat emosi, keinginan, dan rasa suka
47
yang dimiliki oleh pengunjung terhadap Kuntum Nurseries akan semakin tinggi. Semakin sering pengunjung menerima pesan pelaksanaan komunikasi pemasaran maka ketertarikan dan tingkat kesukaan pengunjung akan semakin meningkat. Pengunjung yang lebih sering menerima beberapa pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries, akan mengetahui perkembangan-perkembangan Kuntum Nurseries, Bogor. Tabel 12 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek afektif pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor Variabel Usia (x1) Pekerjaan (x2) Pendidikan (x3) Pengeluaran (x4) Motivasi (x5) Keragaman media (x6) Frekuensi penerimaan pesan(x7)
Signifikansi 0.096 0.174 0.940 0.714 0.572 0.335
Keterangan Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi
0.041 Signifikan mempengaruhi
Tabel 12 menunjukan bahawa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran hanya frekuensi penerimaan pesan pengunjung yang signifikan mempengaruhi aspek afektif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran lainnya tidak signifikan mempengaruhi aspek afektif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Hal ini dikarenakan terdapat variabel kontrol yang tidak terlihat namun mempengaruhi aspek afektif pengunjung. Seperti fakta yang ditemukan di lapangan, rasa suka pengunjung terhadap aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan Kuntum Nurseries dapat disebabkan oleh selera pengunjung. Pengunjung yang menyukai fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries dapat disebabkan karena pengunjung tersebut menyukai wisata edukasi untuk anak-anaknya. Selain itu pengunjung yang memiliki cinta ramah lingkungan juga mempengaruhi rasa suka pengunjung terhadap aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Jika pengunjung sudah memiliki cinta ramah lingkungan dan terbiasa mengonsumsi produk-produk herbal maka pengunjung akan memiliki perhatian tersendiri pada produk-produk yang ditawarkan oleh Kuntum Nurseries, sehingga secara tidak langsung pengunjung akan memperhatikan promosi yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries, Bogor.
48
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif Aspek konatif merupakan aspek tindakan pengunjung untuk membeli dan menggunkan produk yang berkenaan dengan perilaku pengunjung, baik untuk mengunjungi Agrowisata Kuntum Nurseries ataupun untuk mencari informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries terhadap aspek konatif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji statistik yang dilakukan terhadap aspek konatif yaitu dengan memasukan seluruh variabel independen atau variabel pengaruh seperti: usia; pendidikan; pekerjaan; pengeluaran; motivasi; keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. Hasil pengujian regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut: Y= (2.084 x 10-16) + 0.191x1 + 0.320x2 - 0.084x3 - 0.115x4 - 0.145x5 - 0.096x6 + 0.391x7 Hipotesis: usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek konatif Untuk melihat nilai signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif dapat dilihat dalam Tabel 13. Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi linear berganda dapat diketahui signifikasi pengaruh variabel dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilihat dari aspek konatif). Tabel 13 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif
Variabel Usia (x1) Pekerjaan (x2) Pendidikan (x3) Pengeluaran (x4) Motivasi (x5) Keragaman media (x6) Frekuensi penerimaan pesan (x7)
T 1.098 1.755 -0.419 -0.557 -0.939 -0.599 2.501
Sig 0.281 0.089 0.678 0.581 0.355 0.553 0.018
Collinearity Statistics Tolerance VIF 0.741 1.350 0.677 1.477 0.563 1.775 0.532 1.880 0.945 1.058 0.870 1.149 0.919 1.088
Collinearity Statistic digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi pada data yang diuji. Multikolinieritas berarti bahwa tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai
49
Tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Pada Tabel 13 dikolom Collinearity Statistic menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji. Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R Square (R²) yang menunjukan angka 0.281 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh variabel dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif) adalah sebesar 28.1 persen dan sisanya 71.9 persen meruapakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. pada bagian berikut ini akan dijelaskan pengaruh masing-masing peubah (x) terhadap aspek konatif (y). Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif Pengujian pengaruh usia terhadap aspek konatif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh usia terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung H1 = Usia berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai signifikansi usia(x1), sebesar 0.281, maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia(x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel usia tidak mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Pekerjaan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap aspek konatif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pekerjaan terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pekerjaan tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung H1 = Pekerjaan berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai signifikansi pekerjaan(x2), sebesar 0.089, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pekerjaan(x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pekerjaan > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa apapun pekerjaan pengunjung tidak mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor.
50
Pengaruh Pendidikan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif Pengujian pengaruh pendidikan terhadap aspek konatif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pendidikan terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pendidikan tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung H1 = Pendidikan berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai signifikansi pendidikan(x3), sebesar 0.678, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan(x3) tolak H1 dan uji hipotesis H0 diterima. Karena nilai signifikansi variabel pendidikan > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa apapun jenjang pendidikan formal terakhir pengunjung tidak signifikansi mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Pengeluaran terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif Pengujian pengaruh pengeluaran terhadap aspek konatif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, motivasi, keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pengeluaran terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Pengeluaran tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung H1 = Pengeluaran berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai signifikansi pengeluaran(x4), sebesar 0.581, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengeluaran(x4) tolak H1 dan uji hipotesis H0 diterima. Karena nilai signifikansi variabel pengeluaran > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa berapapun pengeluaran pengunjung tiap bulannya tidak signifikansi mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif Pengujian pengaruh motivasi terhadap aspek konatif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, keragaman media
51
dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh motivasi terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Motivasi tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung H1 = Motivasi berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai signifikansi motivasi(x5), sebesar 0.355, maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi(x5) maka. terima H0 karena nilai signifikansi variabel motivasi > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel motivasi tidak mempengaruhi aspek konatif pengunjung. Sekuat apapun motivasi pengunjung tidak mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Keragaman media terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif Pengujian pengaruh keragaman media terhadap aspek konatif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh keragaman media terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Keragaman media tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung H1 = Keragaman media berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai signifikansi keragaman media(x6), sebesar 0.553, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keragaman media(x6) terima H0 karena nilai signifikansi variabel keragaman media > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel keragaman media tidak mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Pengaruh Frekuensi Penerimaan Pesan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif Pengujian pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap aspek konatif pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi dan keragaman media). Uji hipotetsis pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 = Frekuensi penerimaan pesan tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung H1 = Frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
52
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai signifikansi frekuensi penerimaan pesan(x7), sebesar 0.018, maka dapat disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan(x7) terima H0 karena nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan < 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan signifikansi mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Jika frekuensi penerimaan pesan semakin tinggi maka aspek konatif semakin tinggi. Semakin sering pengunjung menerima pesan pelaksanaan komunikasi pemasaran maka pengunjung semakin tertarik dan terdorong untuk mengunjungi Kuntum Nurseries. Beberapa pengunjung mendapatkan pesan komunikasi pemasaran tidak hanya 1 kali, sebagian besar pengunjung akan mencari informasi yang lengkap sebelum mengunjungi Kuntum Nurseries, sehingga akan mencari informasi melalui beberapa media komunikasi pemasaran. Tabel 14 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek konatif pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor Variabel Usia (x1) Pekerjaan (x2) Pendidikan (x3) Pengeluaran (x4) Motivasi (x5) Keragaman media (x6) Frekuensi penerimaan pesan(x7)
Signifikansi 0.281 0.089 0.678 0.581 0.355 0.553
Keterangan Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi Tidak signifikan mempengaruhi
0.018 Signifikan mempengaruhi
Tabel 14 menunjukan bahawa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran hanya variabel frekuensi penerimaan pesan yang signifikan mempengaruhi aspek konatif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran lainnya tidak signifikan mempengaruhi aspek konatif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries. Hal ini dikarenakan terdapat variabel kontrol yang tidak terlihat namun mempengaruhi aspek konatif pengunjung. Seperti fakta yang ditemukan di lapangan, tindakan pengunjung untuk membeli dan menggunakan produk yang berkenaan dengan perilaku pengunjung, baik untuk mengunjungi Kuntum Nurseries dapat disebabkan oleh keinginan pengunjung. Pengunjung yang menyukai fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries dapat disebabkan karena pengunjung tersebut menyukai wisata edukasi untuk anak-anaknya, sehingga pengunjung melakukan tindakan pembelian produk dan mengunjungi kembali. Selain itu pengunjung yang memiliki cinta ramah lingkungan juga mempengaruhi tindakan pengunjung terhadap aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Jika pengunjung sudah memiliki cinta ramah lingkungan dan terbiasa mengkonsumsi produk-produk herbal maka pengunjung akan memiliki perhatian tersendiri pada produk-produk yang ditawarkan oleh
53
Kuntum Nurseries, sehingga secara tidak langsung pengunjung memperhatikan promosi yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries, Bogor.
akan
54
55
PENUTUP
Kesimpulan Sesuai dengan hasil-hasil penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya dapat dibuat beberapa kesimpulan seperti berikut ini: 1. Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas berusia pertengahan (30-50 tahun), pendidikan terakhir pengunjung yaitu tamatan sarjana, pekerjaan pengunjung sebagai bekerja sebagai pegawai swasta, pengeluaran per bulan pengunjung yaitu (Rp 2500000-Rp 6000000), serta motivasi pengunjung datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries untuk menikmati fasilitas wisata edukasi. 2. Strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries menggunakan beberapa media yaitu: website dan promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Keragaman media dinilai telah baik dalam mencapai tujuan komunikasi pada setiap tahapan oleh pengunjung. Frekuensi penerimaan pesan pengunjung tergolong kategori sedang yaitu 3-4 kali dalam sebulan atau 1 kali dalam minggu menerima/mengakses informasi mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries, karena masih kurangnya penyebaran dan kurangnya update dalam mengelola media komunikasi pemasaran. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries adalah karakteristik pengunjung dan strategi media komunikasi pemasaran. Karakteristik pengunjung mempunyai kontribusi yang besar untuk variabel, tetapi masih kurang memiliki pengaruh yang kuat. Strategi media komunikasi pemasaran pada variabel keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan dipengaruhi oleh aspek kognitif. Pada aspek afektif dan konatif hanya variabel frekuensi penerimaan pesan yang signifikansi mempengaruhi. 4. Efektivitas media komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries belum terbukti efektif. Hal ini disebabkan media komunikasi pemasaran belum menyebarluas kepada pengunjung. Pengaruh keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan terhadap aspek kognitif, afektif dan konatif dapat dilihat dari daya tarik pesan yang mampu mempengaruhi emosi, keinginan, dan rasa suka yang dimiliki oleh pengunjung dan juga mampu mempengaruhi tindakan pengunjung sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak Agrowisata Kuntum Nurseries. Saran Saran yang dapat diberikan sesuai hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah: 1. Pihak Kuntum Nurseries sebaiknya lebih meningkatkan dan memperluas penyebaran media komunikasi pemasaran yang dilakukan. Rancangan pesan dalam berbagai media komunikasi pemasaran juga disusun lebih menarik agar lebih dapat mendorong keinginan pengunjung untuk mencari tahu dan datang ke Kuntum Nurseries.
56
2. Pihak Kuntum Nurseries perlu meningkatkan strategi komunikasi pemasaran dan menyusun pesan dalam setiap media komunikasi pemasaran lebih menarik, lengkap, serta jelas agar dapat meningkatkan pengetahuan pengunjung, meningkatkan rasa kesukaan dan ketertarikan terhadap Kuntum Nurseris, sehingga dapat membuat pengunjung mau berkunjung atau berkunjung kembali ke Kuntum Nurseries. 3. Pihak Kuntum Nurseries sebaiknya mengumpulkan data jumlah pengunjung yang datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries agar dapat mengevaluasi peningkatan atau penurunan jumlah pengunjung.
57
DAFTAR PUSTAKA Abdullah S. 2012. Rekayasa sistem pengembangan agrowisata berbasis masyarakat. [disertasi]. [internet]. [dikutip 11 Oktober 2012]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. Dapat diunduh dari: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55298. 209 hal. Amalia R. 2012. Hubungan Efektifitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kebun Raya Cibodas dengan Perilaku Pengunjung. [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor. 81 hal. Arindi W. 2012.Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran terhadap Perilaku Konsumen (Kasus Pemasaran Produk Teh Walini). [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor. 67 hal. [Deptan]. Departemen Pertanian. [ID]. 2005. Agrowisata meningkatkan pendapatan petani. [internet]. [diunduh 10 Maret 2013]. Dapat di unduh dari http://database.deptan.go.id. Hutagalung RP. 2011. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan dalam Pengembangan Agrowisata (Studi Kasus pada Agrowisata Kuntum Nurseries). [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor. 145 hal. Kennedy JE, Soesmanegara RD. 2006. Marketing Communication : Taktik Strategi. Jakarta [ID] : PT. Bhuana Ilmu Populer. 216 hal. Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid ke-1 Edisi Millennium. Jakarta [ID]: PT. Prenhallindo Kusumastuti Y. 2009. Komunikasi Bisnis Membangun Hubungan Baik Dan Kredibilitas. Bogor [ID] : IPB Press. 198 hal. Morissan MA. 2001. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta [ID] : Kencana Prenada Media Group. 376 hal. Mugniesyah SS. 2009. Materi Kuliah Pendidikan Orang Dewasa 3 Maret 2009 (Hasil Revisi Buku Tahun 2006). Putri DA. 2011. Hubungan Komunikasi Pemasaran Dengan Perilaku Pengunjung Agrowisata Kebun Raya Bogor. [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor. 70 hal. Santoso T. 2011. Marketing Strategic, Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing. Yogyakarta [ID] : Oryza. 226 hal. Scott D. 2009. The new rules of marketing & pr (jurus jitu menggunakan rilis berita, blog, podcasting, pemasaran viral & media online untuk menjangkau pembeli secara langsung). Jakarta [ID]: Publishing One. 393 hal. Setiadi NJ. 2010. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta [ID]: Kencana. Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta [ID]: LP3ES. 346 hlm. Situmorang J. 2010. Pemasaran Viral – Viral Marketing. Jurnal Administrasi Bisnis. Nomor 1 Volume 6. [internet]. [dikutip 19 Oktober 2012]. Dapat diunduh dari: http://journal.unpar.ac.id/index.php/JABCebis/article/viewFile/12/12. 71 hal Sunyoto D. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.Jakarta [ID] Sumarwan. 2004. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta [ID]: Ghalia Indonesia. 367 hal.
58
Suparman T. 1996. Komunikasi pemasaran pariwisata Indonesia di Taiwan. Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi. Bidang Ilmu Sosial, Program PascaSarjana Universitas Indonesia. Shimp T.A. 2003. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu, edisi ke-5 jilid 1. Jakarta [ID]: Erlangga. 603 Hal. Singarimbun M Effendi S. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta [ID]: Pustaka LP3ES. 346 hal. Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta [ID]: ANDI OFFSET. Tubbs SL and Moss S. 1996. Human Communication. Bandung [ID]: PT. Remaja Rosdakarya. Yassiranda M. 2011. Strategi Komunikasi Pemasaran Kawasan Ekowisata Berbasis Masyarakat (kasus: Taman Nasional Gunung Halimun Salak). [skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor.
59
LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal pelaksanaan penelitian tahun 2013-2014 Kegiatan Penyusunan Proposal Skripsi
Kolokium
Perbaikan Proposal Skripsi
Pengambilan Data Lapang
Pengolahan dan Analisis Data
Penulisan Draft Skripsi
Uji Petik
Sidang Skripsi
Perbaikan Laporan Skripsi
Mei
Juni
3 4
3
4
September 1
2
3
Oktober 4 1
2
3
November 4 1
2
3
Maret 4
1
2
3
April 4 1
2
3
4
60
Lampiran 2 Sketsa lokasi enelitian (Kuntum Nurseries, Bogor)
61
Lampiran 3 Daftar nama responden penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama Responden TS HW YS FN W DAF NA ES F TF DS RS J AM BP HJ SA YD LO AS BH ZR AS E S C D TF J EP I L FM OA NM D TT IP ST TD
Umur 24 42 58 23 25 20 18 42 47 31 30 29 40 38 37 25 23 24 22 24 23 33 33 40 37 33 36 39 43 34 33 37 60 22 23 33 22 31 20 28
Kategori weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekday weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend weekend
62
Lampiran 4 Kuesioner No. Responden: KUESIONER SURVEI Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam rangka penulisan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh: Nama/NRP : Sri Wahyuni/I34090104 Departemen/Fakultas : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat/Fakultas Ekologi Manusia Universitas : Institut Pertanian Bogor Peneliti meminta kesediaan anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara jujur, jelas, dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk keperluan akademik. Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. Nama : Alamat : A. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar 1. Berapa usia Anda saat ini? …….......... tahun 2. Apa pendidikan terakhir Anda saat ini? a. SD atau sederajat b. SMP atau sederajat c. SMA atau sederajat d. Perguruan tinggi 3. Apa pekerjaan Anda saat ini? a. Pegawai Negeri Sipil b. Wiraswasta/Pegawai Swasta c. Tidak bekerja (Pelajar & Ibu Rumah Tangga) 4. Berapa pengeluaran Anda dalam sebulan? ................................ Rupiah 5. Apa motivasi Anda berkunjung ke Kuntum Nurseries? (Anda dapat mengisi lebih dari satu) a. Rekreasi b. Tempat dan suasana yang memiliki keunikan berbeda c. Menikmati keindahan alam d. Wisata yang ditawarkan menarik e. Membeli tanaman ( hias, obat, buah, perkebunan, kehutanan) f. Membeli media tanaman g. Pemancingan h. Wisata kuliner i. Membeli sayuran dan buah-buahan organik j. Fasilitas lengkap k. Promosi yang ditawarkan menarik
63
B. STRATEGI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai Keragaman media Pernyataan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ya
Tidak
Apakah anda pernah melihat informasi mengenai Kuntum Nurseries melalui Brosur Apakah anda pernah melihat informasi mengenai Kuntum Nurseries melalui Web Apakah anda pernah melihat informasi mengenai Kuntum Nurseries melalui Facebook Apakah anda pernah melihat informasi mengenai Kuntum Nurseries melalui program stasiun televisi Apakah anda pernah melihat informasi mengenai Kuntum Nurseries melalui Bilboard Apakah anda pernah diceritakan oleh kerabat atau teman dekat anda mengenai Kuntum Nurseries
C. FREKUENSI PENERIMAAN PESAN Seberapa sering anda mengakses atau menerima kegiatan promosi Kuntum Nurseries selama 1 bulan terakhir? (boleh isi lebih dari satu) 1. Brosur:…………………….……kali 2. Website:…………………………kali 3. Facebook:……………………....kali 4. Televisi:……………………...…kali 5. Billboard:……………………….kali 6. Word of Mouth:………….……..kali D. ANALISIS EFEKTIFITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN 1.
KOGNITIF Dimana lokasi Kuntum Nurseries? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………..………………………………………………………
2.
Apa saja fasilitas yang Anda ketahui di Kuntum Nurseries? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………..
3.
Apa saja yang dijual di Kuntum Nurseries? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………..
64
4.
Media promosi apa saja yang digunakan oleh Kuntum Nurseries? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………...………………………………………………………...
5.
Jenis wisata edukasi apa saja yang ditawarkan oleh agrowisata Kuntum Nurseries? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………..
6.
Jenis tanaman apa saja yang di jual di Kuntum Nurseries? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………...……………………………………………
7.
Hewan apa saja yang ada di Kuntum Nurseries? …………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
65
AFEKTIF Pernyataan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Setelah melihat alat promosi, Saya menyukai wisata-wisata yang ditawarkan Kuntum Nurseries Setelah melihat alat promosi, Saya senang Kuntum Nurseries berorientasi Wisata Edukasi Setelah melihat alat promosi, Saya merasa tertarik dari cerita yang disampaikan oleh teman dan keluarga saya mengenai Kuntum Nurseries Setelah melihat alat promosi, Saya tertarik dengan pemancingan di Kuntum Nurseries Setelah melihat alat promosi, saya tertarik untuk menggunakan salah satu paket wisata edukasi Setelah melihat alat promosi, Saya menyukai fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries Setelah melihat alat promosi, saya menyukai tanaman dan hewan yang ada di Kuntum Nurseries KONATIF
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pernyataan 2Setelah melihat alat promosi, Saya akan menginformasikan Kuntum Nurseries kepada kerabat/keluarga 2Setelah melihat alat promosi, Saya akan mengajak saudara/keluarga untuk mengunjungi Kuntum Nurseries 2Setelah melihat alat promosi, Saya akan mencari informasi terbaru mengenai Kuntum Nurseries 2Setelah melihat alat promosi, Saya akan berkunjung kembali ke Kuntum Nurseries 2Setelah melihat alat promosi, saya akan menggunakan paket pemancingan di Kuntum Nurseries 2Setelah melihat alat promosi, Saya akan menggunakan paket wisata edukasi di Kuntum Nurseries 2Setelah melihat alat promosi, saya akan lebih memilih wisata edukasi Kuntum Nurseries dibandingkan wisata alam yang lain
66
38. Apa saran Anda mengenai alat media promosi yang digunakan Agrowisata Kuntum Nurseries? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. Panduan Pertanyaan Wawancara Informan Gambaran tentang Agrowisata Kuntum Nurseries 1. Siapa pendiri Kuntum Nurseries? 2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Kuntum Nurseries? 3. Apa visi, misi, dan tujuan Kuntum Nurseries? 4. Mengapa Kuntum Nurseries disebut agrowisata atau wisata edukasi? 5. Apakah yang menjadi alasan berdirinya agrowisata Kuntum Nurseries? 6. Dari mana saja asal tempat tinggal pegawai Kuntum Nurseries? 7. Ada berapa jumlah pegawai di Kuntum Nurseries? 8. Apa saja fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh Kuntum Nurseries? 9. Berapa harga atau tiket masuk dari fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh Kuntum Nurseries? 10. Kapan biasanya waktu pengunjung datang banyak? 11. Kapan biasanya waktu pengunjung datang sepi? 12. Media-media apa saja yang digunakan dalam pemasaran Kuntum Nurseries? 13. Apa keunggulan dari agrowisata Kuntum Nurseries? 14. Apa kekurangan dari agrowisata Kuntum Nurseries? 15. Apakah ada perbedaan dari setiap promosi yang dilakukan?
67
Lampiran 5 Hasil uji regresi linear berganda Model Summary
Model 1
R .669
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.447
.327
a. Predictors: (Constant), Zscore:
.82064746
frekuensi penerimaan pesan,
Zscore: pengeluaran, Zscore: motivasi, Zscore: keragaman media, Zscore: usia, Zscore: pekerjaan, Zscore: pendidikan
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
a
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
.000
1.000
Tolerance
VIF
2.375E-15
.130
-.154
.153
-.154
-1.011
.320
.741
1.350
Zscore: pekerjaan
.070
.160
.070
.436
.666
.677
1.477
Zscore: pendidikan
-.140
.175
-.140
-.798
.431
.563
1.775
.288
.180
.288
1.597
.120
.532
1.880
Zscore: motivasi
-.100
.135
-.100
-.738
.466
.945
1.058
Zscore: keragaman media
-.303
.141
-.303
-2.152
.039
.870
1.149
.457
.137
.457
3.336
.002
.919
1.088
Zscore: usia
Zscore: pengeluaran
Zscore: frekuensi penerimaan pesan
a. Dependent Variable: Zscore: kognitif
68
Model Summary
Model
R
1
R Square
.550
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.302
a. Predictors: (Constant), Zscore:
.150
.92215815
frekuensi penerimaan pesan,
Zscore: pengeluaran, Zscore: motivasi, Zscore: keragaman media, Zscore: usia, Zscore: pekerjaan, Zscore: pendidikan
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
a
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig. .
Tolerance
VIF
2.706E-16
.146
Zscore: usia
.294
.172
.294 1.713
.096
.741
1.350
Zscore: pekerjaan
.250
.179
.250 1.390
.174
.677
1.477
Zscore: pendidikan
-.015
.197
-.015 -.076
.940
.563
1.775
.075
.202
.370
.714
.532
1.880
Zscore: motivasi
-.087
.152
-.087 -.570
.572
.945
1.058
Zscore: keragaman media
-.155
.158
-.155 -.979
.335
.870
1.149
Zscore: frekuensi penerimaan pesan
.328
.154
.328 2.130
.041
.919
1.088
Zscore: pengeluaran
a. Dependent afektif
Variable:
Zscore:
000
.075
1.000
69
Model Summary
Model
R
1
.530
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.281
a. Predictors: (Constant), Zscore:
.123
.93638426
frekuensi penerimaan pesan,
Zscore: pengeluaran, Zscore: motivasi, Zscore: keragaman media, Zscore: usia, Zscore: pekerjaan, Zscore: pendidikan
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
a.
(Constant)
Std. Error
2.084E-15
.148
Zscore: usia
.191
.174
Zscore: pekerjaan
.320
Zscore: pendidikan
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
.000
1.000
.191
1.098
.281
.741
1.350
.182
.320
1.755
.089
.677
1.477
-.084
.200
-.084
-.419
.678
.563
1.775
Zscore: pengeluaran
-.115
.206
-.115
-.557
.581
.532
1.880
Zscore: motivasi
-.145
.154
-.145
-.939
.355
.945
1.058
Zscore: keragaman media
-.096
.161
-.096
-.599
.553
.870
1.149
Zscore: frekuensi penerimaan pesan
.391
.156
.391
2.501
.018
.919
1.088
Dependent
konatif
B
a
Variable:
Zscore:
70
Lampiran 6 Dokumentasi
Pemancingan Kuntum Nurseries
Responden penelitian
Produk hasil pertanian organik
Kegiatan wisata edukasi
Kegiatan wisata edukasi
Kegiatan wisata edukasi
71
Billboard Kuntum Nurseries
Website Kuntum Nurseries
Produk gallery mabel
Facebook Kuntum Nurseries
72
73
RIWAYAT HIDUP Sri Wahyuni merupakan putri kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Rusli Suwandi dan Rahmawati. Penulis memulai pendidikan Nya di Taman Kanak-Kanak (TK) TK Al-Qur’an pada tahun 1996-1997. Penulis melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) SDN Ciheuleut II Bogor pada tahun 1997-2003, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) SLTP PGRI 5 Bogor pada tahun 2003-2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) SMA Negeri 7 Bogor pada tahun 2006-2009. Setelah lulus dari jenjang pendidikan SMA, penulis melanjutkan pendidikan Nya di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009 melalui jalur Ujian Talenta Mandiri IPB (UTMI) dan diterima di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selama penulis menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan. Pengalaman dalam kepanitiaan yaitu Divisi HUMAS acara Comunication Day (COMDAY). Divisi DANUS dalam acara DUTA FEMA, dan Divisi PAK pada Masa Perkenalan Departemen. Demikian riwayat hidup penulis dari mulai pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan sekarang yaitu pendidikan sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia.