Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
EFEK MARKETING MIX DAN WORD OF MOUTH TERHADAP SIKAP KONSUMEN BERBELANJA DAVID LASYAROHNI
[email protected] Tri Yuniati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out the significant influence of marketing mix which consists of: product, price, promotion, place, and words of mouth to the customer decision to shop on Giant Kebraon Surabaya. The population is the customer who has ever purchased product on Giant Kebraon Surabaya and the samples are 100 respondents. The multiple regression analysis is employed in this research in order to calculate the magnitude of regression coefficient to the great influence of product, price, promotion, place, and word of mouth to customer decision to shop on Giant Kebraon Surabaya. The result of the test shows that the influence of product, price, promotion, place, and word of mouth variables to the customer decision to buy product on Giant Kebraon Surabaya is significant. This result is supported by the acquisition of correlation level 78.1% which describes the simultaneous correlation among independent variables to the customer decision to purchase product on Giant Kebraon Surabaya is firm. The result of the test also describes the variables which have been used in this research i.e.: product, price, promotion, place, and word of mouth, each of them has positive and significant influence to the customer decision to shop on Giant Kebraon Surabaya. Keywords: Marketing Mix, Word of Mouth, and Customer Decision INTISARI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikan bauran pemasaran yang terdiri dari: produk, harga, promosi, tempat, dan informasi mulut ke mulut terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja pada Giant Kebraon Surabaya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk di Giant Kebraon Surabaya dengan jumlah sampel yang diambil sebesar 100 responden. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa regresi berganda yang tujuannya untuk menghitung besarnya koefisien regresi guna menunjukkan besarnya pengaruh variabel produk, harga, promosi, tempat, dan informasi mulut ke mulut terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja pada Giant Kebraon Surabaya. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel produk, harga, tempat, promosi, dan informasi dari mulut ke mulut terhadap keputusan konsumen membeli produk di Giant Surabaya adalah signifikan. Hasil ini didukung dengan perolehan tingkat korelasi sebesar 78,1 % yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas tersebut secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli produk di Giant Kebraon Surabaya memiliki hubungan yang erat. Hasil pengujian juga menunjukkan variabel yang digunakan dalam model penelitian yaitu produk, harga, promosi, tempat, dan informasi mulut ke mulut masing-masing mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja pada Giant Kebraon Surabaya. Kata Kunci : Bauran Pemasaran, Mulut ke Mulut, dan Keputusan Konsumen
PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini persaingan perusahaan ritel semakin ketat, banyaknya pesaing menunjukkan pentingnya kualitas yang dirasakan saat ini. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang berbenah diri menjadi bisnis modern karena banyaknya bisnis ritel modern yang baru. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut para pelaku bisnis untuk mengubah paradigma lama pengelolaan ritel tradisional menuju pengelolaan paradigma ritel modern. Penguasaan pasar (market share) merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mempertahankan usahanya, berkembang, dan mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
2
Dengan mengacu pada kondisi jenis usaha ritel saat ini, proyek industri ritel modern masih menjanjikan pertumbuhan yang cukup baik. Banyaknya alternatif pilihan tempat pembelanjaan yang semakin meningkat sekarang, konsumen akan di hadapkan banyak pilihan akan tempat belanja yang beragam. Oleh karena itu, pedagang harus bisa benar-benar memanfaatkan keadaan ini untuk berlomba memberikan yang terbaik bagi konsumenya. Hal ini yang paling utama adalah kepuasan konsumen, jika konsumen merasa puas, tidak menutup kemungkinan akan kembali ke tempat itu di lain waktu. Untuk itu, hal yang pertama kali yang harus ditentukan pedagang adalah bagaimana pengaruh marketing mix (produk, harga, tempat, dan promosi) dan word of mouth dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. Selain itu juga untuk mengikuti perkembangan pedagang harus cepat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada. Giant merupakan ritel modern yang melakukan bisnis eceran dengan berhubungan langsung dengan konsumen akhir bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Perusahaan PT Hero Supermarket merupakan tempat belanja yang menjual makanan, minuman, dan kebutuhan pokok lainnya, yang bersaing dengan ritel-ritel modern. Barang yang dijual seperti snack, makan-makanan ringan, minum-minuman bersoda, berenergi, dan lainlainnya. Meskipun demikian tidak lah gampang untuk mewujudkan kepuasan konsumen secara menyeluruh. Konsumen yang dihadapi saat ini berbeda dengan konsumen dasa warsa lalu, kini pelanggan semakin terdidik dan menyadari hak-haknya. Di tambah lagi persaingan antara perusahaan ritel yang lainnya dengan brand seperti hypermart, Carrefour, dan lainnya yang sama sama berlabel supermarket dan sama sama beorientasi pada kebutuhan pokok konsumen. Untuk menghadapi kondisi seperti ini, maka perusahaan dituntut untuk lebih mengutamakan strategi pemasaran pada tindakan memperbaiki faktorfaktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian di Giant Kebraon Surabaya. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Marketing Mix Dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Berbelanja Pada PT Hero Supermarket, Tbk (Giant Kebraon) Surabaya” Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah faktor marketing mix yang terdiri dari product, price, promotion, place, dan word of mouth memiliki pengaruh signifikan dan yang paling dominan terhadap keputusan pembelian berbelanja pada PT Hero supermarket, Tbk (Giant Kebraon) Surabaya?. Sedangkan tujuan penelitian adalah unutk Mengetahui apakah faktor marketing mix yang terdiri dari product, price, promotion, place, dan word of mouth memiliki pengaruh signifikan dan yang paling dominan terhadap keputusan pembelian berbelanja pada PT Hero supermarket, Tbk (Giant Kebraon) Surabaya. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang terus dan menentukan laba. Kegiatan pemasaran merupakan suatu upaya untuk memperkenalkan suatu jenis produk kepada konsumen untuk melakukan transaksi atau pertukaran guna mendistribusikan produk mereka. Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2010:10). Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran suatu
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
3
pertukaran dari satu pihak ke pihak lainnya untuk menyampaikan nilai kepada konsumen guna mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi. Marketing Mix Marketing mix adalah senjata atau alat pemasaran yang meliputi produk, harga, saluran distribusi dan promosi yang biasanya dipadukan sedemikian rupa oleh perusahaan, sehingga baik secara parsial maupun secara bersama-sama akan dapat mempengaruhi konsumen untuk menjadi tertarik kemudian membeli dan akhirnya puas dengan produk ditawarkan. (Gitosudarmo, 2009:14). Dalam pemasaran barang di kenal dengan istilah 4P, yaitu : product, price, place, dan promotion. Dalam pemasaran jasa oleh (Angipora, 2009:24). Product (produk). Produk merupakan elemen penting dalam bauran pemasaran. Besaran suatu harga yang ditetapkan untuk sebuah produk akan sangat tergantung dari nilai yang dimiliki atas produk tersebut. Nilai tersebut muncul berdasarkan kekuatan atribut-atribut produk yang melekat, semakin kuat manfaat dan keunggulan suatu produk, maka semakin tinggi nilai atas produk tersebut. Atribut yang dimaksud adalah baik yang berwujud maupun tidak berwujud, yang di didalamnya meliputi warna, harga, nama baik perusahaan, nama baik pengecer, dan pelayanan. Sedangkan menurut Kotler, (2010:07) produk adalah apa saja yang dapat di tawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakaianya. Price (Harga). Harga adalah sejumlah nilai yang pertukarkan guna memperoleh suatu produk, biasanya diperhitungkan dengan nilai uang. Penetapan harga harus sesuai dengan manfaat dari produk yang ditawarkan. Perusahaan harus dapat menetapkan harga secara kompetitif terhadap harga produk pesaing, dan menyatu pandangan unsur harga dengan 4P lainnya. Oleh karena itu penetapan tingkat harga sebuah produk harus mempertimbangkan dengan besarnya biaya produksi,manfaat produk dan tingkat daya beli konsumen di pasar (cost to the customer). Menurut Angipora, (2009:275) dalam penetapan harga meliputi 4 tahap yaitu : 1) Mengestimasi permintaan untuk barang tersebut, Pada tahap ini seharusnya produsen perlu membuat estimasi permintaan barang atau jasa yang dihasilkan secara total. Hal ini untuk lebih memudahkan dilakukan terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan barang baru. 2) Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan, Kebijaksanaan penentuan harga tentu harus memperhatikan kondisi persaingan yang ada dipasar serta sumber-sumber penyebab lainnya. Sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari: a) Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain, b) Barang pengganti, c) Barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen. 3) Menentukan market share, Bagi perusahaan yang ingin bergerak dan maju lebih cepat tentu selalu mengharapkan market share yang lebih besar. Memang harus disadari bahwa harapan untuk mendapatkan market share yang lebih besar harus ditunjang oleh kegiatan promosi dan kegiatan lain dari perssaingan non harga, disamping dengan penentuan harga tertentu. Usaha peningkatan market share yang diharapkan tersebut akan sangat dipengaruhi oleh kapasitas produksi yang ada, biaya ekspansi dan mudahnya memasuki persaingan. 4) Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar, Ada beberapa strategi harga yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar yang sesuai yaitu: a) Skim the cream pricing (penetapan harga penyaringan), Strategi ini berupa penetapan harga yang setinggi-tingginya. Kebijaksanaan penetapan harga ini memiliki tujuan untuk menutupi biaya penelitian pengembangan dan promosi. b) Penetration pricing (penetapan harga penetrasi), Merupakan strategi harga yang serendah-rendahnya untuk mencapai pasar-pasar missal secara cepat yang bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang sebesar-besarnya dalam waktu relative singkat. c) Mempertimbangkan politik
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
4
pemasaran perusahaan, Faktor lainnya harus dipertimbangkan dalam penentuan harga adalah mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan melihat pada barang, sistem distribusi dan program promosinya. Place (Tempat). Distribusi tempat adalah merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan agar yang dijual dapat mudah diperoleh dan tersedia pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat, dan jumlah yang tepat, yaitu dapat diperoleh dimana konsumen biasanya membeli produk tersebut. Kemudahan dan kenyamanan tempat dalam memperoleh barang merupakan salah satu faktor utama untuk mempertahankan product life cycle (convenience). Promotion (promosi). Menurut Angipora, (2009:28) promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, memperngaruhi, dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan. Adapun alat utama dalam bauran promosi adalah : a) Advertising, yaitu non-personal presentation dan promosi atas suatu ide, organisasi, produk atau jasa oleh sponsor. b) Sales promotion, suatu kegiatan jangka pendek untuk menarik konsumen melalui promosi yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada pembeli untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. c) Public relation, aktivitas pemasaran yang dirancang untuk mempromosikan citra dan produk perusahaan. d) Personal selling, yaitu melakukan interaksi secara langsung kepada satu atau beberapa pembeli yang potensial untuk menjelaskan keunggulan produk yang ditawarkan dan melakukan tnya jawab hingga pemesanan pembelian. e) Publicity, adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawas dari sponsor. Word Of Mouth. menurut Kotler dan Keller (2008:204) mengemukakan bahwa word of mouth communication atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Pengertian Perilaku Konsumen Dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir, konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian. Oleh karena itu perusahaan perlu mempelajari perilaku konsumen. perilaku konsumen adalah studi unit pembeli dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuatan barang, jasa, pengalaman, serta ide. Sunarto, (2010:03). Menurut David L. Louden dan Albert J. Dela Bitta (dalam Angipora, 2009:94), perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan menggunakan barang dan jasa. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Kotler dan Amstrong (2010:200) mengelompokkan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut : 1) Faktor Budaya; memiliki pengaruh yang tertulis dan terdalam dalam perilaku konsumen. Pemasaran harus memahami harus peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya, dan kelas sosial pembeli. 2) Faktor Sosial; Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, peran sosial, dan status yang melingkupi konsumen tersebut. 3) Faktor Pribadi; keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. 4) Faktor Psikologis; perilaku konsumen dipengaruhi empat faktor psikologis : motivasi, presepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
5
Proses Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Amstrong (2010:224) melewati tahap tertentu yang digambarkan terdapat pada halaman berikut : 1) Pengenalan kebutuhan, Dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakannya adanya perbedaan antara keadsaa aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh simultan internal ketika salah satu kebutuhan normal seperti : lapar, haus, sex sehingga naik ketingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. 2) Pencarian informasi, Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu ke dalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan itu. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja), sumber komersional (iklan, penjualan, pengecer dan situs), sumber publik (media massa, organisasi pemberi peringkat) dan sumber berdasrkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan produk). 3) Evaluasi alternatif, Tahap ketiga dari proses keputusan pembelian konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merk alternatif di dalam serangkaian pilihan. 4) Keputusan pembelian, Tahap proses keputusan pembelian oleh konsumen dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian. Ada dua faktor yang muncul di antara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian yaitu faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah situasi yang tak terduga. 5) Perilaku setelah pembelian, Tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian bersasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Yang menentukan pembeli puas atau atau tidak puas terhadap pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa, jika produk memenuhi harapannya, maka konsumen akan sangat senang. Rerangka Pemikiran
Rerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting, adapun gambar rerangka berfikir dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini: Marketing Mix : - Produk - Harga - Tempat - Promosi
Keputusan Pembelian
Word of Mouth
Gambar 1 Rerangka Pemikiran Sumber : Kotler dan Armstrong, (2010 : 250)
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
6
Perumusan Hipotesis Berdasarkan kajian teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas diatas, hipotesis yang merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang hendak dianalisa secara empiric adalah: 1) Diduga ada pengaruh secara signifikan variabel produk, harga, promosi, tempat dan Word of mouth secara terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk di Giant Kebraon Surabaya. 2) Diduga ada pengaruh diantara variabel produk, harga, promosi, tempat dan Word of mouth yang paling dominan terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk di Giant Kebraon Surabaya. METODA PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berbelanja di Giant Kebraon Surabaya. Sedangkan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan metode purpose sampling yaitu sebuah sampel yang menyesuaikan diri dengan kriteria dan syarat-syarat tertentu. Menurut Maholtra (2010:589) menyatakan bahwa” jumlah sampel adalah 5 × jumlah variabel”. Dalam penelitian ini jumlah variabel sebanyak 18, maka besarnya sampel adalah 18 × 5 = 90 orang. Untuk mengantisipasi distorsi pada data hasil penelitian maka jumlah responden ditambah 10% dari total yang ada sehingga dapat dikalkulasi 90 ×10% = 9 dengan demikian jumlah sampel sebanyak 99 orang responden. Dalam penelitian ini untuk menghindari distorsi, maka penulis menambahkan sampel menjadi 100 orang responden, dengan kriteria usia 17 tahun – 50 tahun. Teknik Pengumpulan Data Variabel dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah suatu pernyataan yang dapat menggantikan atau memberikan makna untuk suatu istilah atau konsep tertentu, yang menggambarkan tingkah laku atau gejala yang diamati sehingga tidak salah diinterprentasikan. Definisi operasional variabel yang abstrak ke tingkat yang lebih realistis, kongrit, sehingga gejala tersebut mudah dikenal. Variabel Independent 1. Produk (Prd) Merupakan tanggapan responden atas sesuatu yang ditawarkan oleh Giant Kebraon ke masyarakat untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk dalam penelitian ini diukur dari indikator : a) Variasi produk atau barang, b) Variasi model, c) Variasi mutu dan kualitas produk 2. Harga (Hrg) Merupakan tanggapan responden atas strategi harga yang ditawarkan pada Giant Kebraon untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Harga dalam penelitian ini diukur dalam indikator : a) Harga dibanding pesaing, b) Kemudahan pembayaran 3. Tempat (Tmp) Merupakan tanggapan responden atas lokasi atau keberadaan Giant Kebraon Surabaya dalam rangka menyediakan produk guna memenuhi kebutuhan konsumen. Tempat dalam penelitian ini diukur dalam indikator : a) Lokasi strategis, b) Mudah dijangkau, c) Suasana aman, d) Suasana nyaman
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
7
4. Promotion (Prm) Merupakan tanggapan responden atas kegiatan yang dilakukan oleh Giant Kebraon dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, memperngaruhi, dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dijual. Promosi dalam penelitian ini diukur dari indikator : a) Iklan dari media cetak, b) Catalog Harga, c) Premi/Hadiah 5. Word of Mouth / Mulut Ke Mulut (WM) Adalah rekomendasi dari mulut ke mulut yang membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian di Giant Kebraon. Adapun indicator Word of Mouth dalam penelitian ini adalah : a) Informasi dari Keluarga, b) Informasi dari teman atau rekan kerja Variable Dependent 6. Keputusan Pembelian Konsumen (KP) Merupakan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen untuk membeli atau berbelanja di Giant Kebraon Surabaya dalam memenuhi keinginan atau kebutuhannya Keputusan konsumen berbelanja dalam penelitian ini diukur dari indikator : 1) Kelengkapan produk, 2) Harga yang lebih murah, 3) Tempat yang nyaman dan mudah dijangkau, 4) Referensi dari teman. Pengukuran atau pembobotan pada variabel-variabel di atas akan menggunakan skala likert. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009:86) bahwa “rentang nilai yang digunakan untuk menskor adalah 4 sampai dengan 1, namun pertanyaan-pertanyaan tambahan tidak memiliki bobot tertentu melainkan hanya digunakan dalam pembahasan nanti (bersifat deskriptif) bentuk jawaban berbeda-beda tergantung dari definisi operasional tetapi range nilainya sama, a. Sangat mempengaruhi skor 4 b. Mempengaruhi skor 3 c. Tidak mempengaruhi skor 2 d. Sangat tidak mempengaruhi skor 1 Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif, yaitu suatu analisis yang digunakan melalui suatu pengukuran yang berupa angka-angka dengan menggunakan metode statistik, tahap analisis data dilakukan sebagai berikut: 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 2. Uji Asumsi Klasik 3. Uji Multikolinieritas 4. Uji Autokorelasi 5. Uji Heteroskesdasitas 6. Uji Normalitas 7. Regresi Linier Berganda Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Adapun bentuk umum dari regresi linier berganda secara matematis adalah sebagai berikut : KP = = a + b1Prd + b2Hrg+ b3Tmp+ b4Prm+ b5WM Dimana: KP = Keputusan Pembelian Prd = Produk Hrg = Harga Tmp = Tempat
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
Prm WM a b1...5
8
= Promosi = Word of Mouth = Konstanta = Koefisien regresi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskriptif Tanggapan Responden berkaitan dengan Produk Merupakan tanggapan responden berkaitan dengan sesuatu yang ditawarkan oleh Supermarket Giant Kebraon Surabaya ke masyarakat untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Terdapat 3 indikator yang digunakan dalam mengukur variabel produk sebagai berikut : - Variasi produk atau barang - Variabel model - Variasi mutu dan kwalitas produk Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1 Tanggapan Responden Berkaitan Produk
Sumber Data : Diolah
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa rata-rata tanggapan responden berkaitan dengan produk yang ditawarkan Supermarket Giant Kebraon Surabaya menyatakan setuju atas semua aspek produk yang meliputi; variasi produk atau barang, model serta variasi mutu dan kwalitas produk pada ritail tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (setuju) dengan total skor sebesar 160 atau 53,3%. Untuk lebih jelasnya gambaran tanggapan responden yang berkaitan dengan semua indikator produk yang ditawarkan Supermarket Giant Kebraon Surabaya terlihat yang memberikan jawaban setuju sebanyak 53,3%, disusul yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 42,3%; yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 4,3%; dan sisanya yang memberikan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 0,0%. Deskriptif Tanggapan Responden Berkaitan dengan Harga Merupakan tanggapan responden berkaitan dengan strategi harga yang ditawarkan pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya Terdapat 2 indikator yang digunakan dalam mengukur variabel harga sebagai berikut : - Harga dibanding pesaing - Kemudahan pembayaran Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner diperoleh hasil sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
9
Tabel 2 Tanggapan Responden Berkaitan Harga
Sumber Data : Diolah
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa rata-rata tanggapan responden berkaitan dengan strategi harga yang ditawarkan Supermarket Giant Kebraon Surabaya menyatakan sangat setuju atas semua aspek harga yang meliputi; harga dibanding pesaing serta kemudahan pembayaran pada ritail tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 4 (sangat setuju) dengan total skor sebesar 108 atau 54,0%. Untuk lebih jelasnya gambaran tanggapan responden yang berkaitan dengan semua indikator harga yang ditawarkan Supermarket Giant Kebraon Surabaya terlihat yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 54,0%, disusul yang memberikan jawaban setuju sebanyak 39,5%; yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 6,0%; dan sisanya yang memberikan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 0,5%. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Tempat Merupakan tanggapan responden berkaitan dengan lokasi atau keberadaan Supermarket Giant Kebraon Surabaya dalam rangka menyediakan produk guna memenuhi kebutuhan mereka. Terdapat 4 indikator yang digunakan dalam mengukur variabel tempat sebagai berikut : - Lokasi strategis - Mudah dijangkau - Suasana aman - Suasana nyaman Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3 Tanggapan Responden Berkaitan Tempat
Sumber Data : Diolah
Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa rata-rata tanggapan responden berkaitan dengan lokasi keberadaan Supermarket Giant Kebraon Surabaya menyatakan setuju atas semua aspek lokasi yang meliputi; lokasi strategis, mudah dijangkau, memiliki suasana aman serta suasana nyaman pada ritail tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
10
diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (setuju) dengan total skor sebesar 207 atau 51,8%. Untuk lebih jelasnya gambaran tanggapan responden yang berkaitan dengan semua indikator tempat atau lokasi keberadaan Supermarket Giant Kebraon Surabaya terlihat yang memberikan jawaban setuju sebanyak 51,8%, disusul yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 32,3%; yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 15,3%; dan sisanya yang memberikan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 0,8%. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Promosi Merupakan tanggapan responden berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Supermarket Giant Kebraon Surabaya dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, memperngaruhi, dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dijual pada ritail tersebut. Terdapat 3 indikator yang digunakan dalam mengukur variabel promosi sebagai berikut : - Iklan dari media cetak - Catalog Harga - Premi/Hadiah Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4 Tanggapan Responden Berkaitan Promosi
Sumber Data : Diolah
Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa rata-rata tanggapan responden berkaitan dengan promosi yang dilakukan oleh Supermarket Giant Kebraon Surabaya menyatakan setuju atas semua aspek promosi yang meliputi; iklan dari media cetak, katalog harga serta premi/hadiah yang diberikan oleh ritail tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (setuju) dengan total skor sebesar 170 atau 56,7%. Untuk lebih jelasnya gambaran tanggapan responden yang berkaitan dengan semua indikator promosi yang dilakukan oleh Supermarket Giant Kebraon Surabaya terlihat yang memberikan jawaban setuju sebanyak 56,7%, disusul yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 37,0%; yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 6,3%; dan sisanya yang memberikan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 0,0%. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Informasi dari Mulut ke Mulut Merupakan tanggapan responden berkaitan dengan informasi yang mereka terima dari mulut ke mulut tentang keberadaan Supermarket Giant Kebraon Surabaya sebagai supermarket yang menyediakan kebutuhan sehari-hari Terdapat 2 indikator yang digunakan dalam mengukur variabel mulut ke mulut sebagai berikut : - Informasi dari Keluarga - Informasi dari teman atau rekan kerja
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
11
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5 Tanggapan Responden Berkaitan Mulut ke Mulut
Sumber Data : Diolah
Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa rata-rata tanggapan responden berkaitan dengan informasi dari mulut ke mulut tentang keberadaan Supermarket Giant Kebraon Surabaya menyatakan setuju atas semua aspek tersebut yang meliputi; informasi dari Keluarga maupun informasi dari teman atau rekan kerja tentang keberadaan ritail tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (setuju) dengan total skor sebesar 119 atau 59,5%. Untuk lebih jelasnya gambaran tanggapan responden yang berkaitan dengan semua indikator informasi dari mulut ke mulut tentang keberadaan Supermarket Giant Kebraon Surabaya terlihat yang memberikan jawaban setuju sebanyak 59,5%, disusul yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 37,5%; yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 3,0% dan sisanya yang memberikan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 0,0%. Analisis Tanggapan Responden Berkaitan dengan Keputusan Pembelian Merupakan tanggapan responden berkaitan dengan pengambilan keputusan yang mereka lakukan untuk membeli atau berbelanja di Supermarket Giant Kebraon Surabaya guna memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Terdapat 4 indikator yang digunakan dalam mengukur variabel keputusan pembelian sebagai berikut : - Kelengkapan produk yang ditawarkan - Pembelian dikarenakan harga - Pembelian dikarenakan tempat strategis - Pembelian dikarenakan referensi dari teman Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 6 Tanggapan Responden Berkaitan Keputusan Pembelian
Sumber Data : Diolah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
12
Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa rata-rata tanggapan responden berkaitan dengan keputusan melakukan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya menyatakan setuju atas semua aspek tersebut yang meliputi; kelengkapan produk yang ditawarkan, pembelian dikarenakan harga yang ditawarkan, pembelian dikarenakan tempat strategis serta pembelian dikarenakan referensi dari teman tentang ritail tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (setuju) dengan total skor sebesar 225 atau 56,3%. Untuk lebih jelasnya gambaran tanggapan responden yang berkaitan dengan semua indikator keputusan melakukan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya terlihat yang memberikan jawaban setuju sebanyak 56,3%, disusul yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 32,5%; yang memberikan jawaban tidak setuju sebanyak 11,3%; dan sisanya yang memberikan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 0,0%. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. (Ghozali, 2010:42) Uji Validitas Uji validitas dilakukan atas item-item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap–tiap pertanyaan dengan skor total yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritis r product moment. Tujuan dari uji validitas data adalah untuk melihat apakah variabel atau pertanyaan yang diajukan mewakili segala informasi yang seharusnya diukur atau validitas menyangkut kemampuan suatu pertanyaan atau variabel dalam mengukur apa yang harus diukur. Tabel 7 Hasil Uji Validitas
Sumber Data : Diolah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
13
Berdasarkan pada tabel 7 , dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan mengenai dari seluruh variabel 18 item, mempunyai nilai r hasil > dari r tabel, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh item pertanyaan yang berjumlah 18 item tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Analisis Regresi Berganda Setelah persyaratan regresi linier berganda dari uji asumsi klasik terpenuhi maka pengujian regresi linear berganda dapat dilakukan. Adapun model analisis dalam penelitian ini adalah: KP = = a + b1Prd + b2Hrg+ b3Tmp+ b4Prm+ b5WM Dimana: KP = Keputusan Pembelian Prd = Produk Hrg = Harga Tmp = Tempat Prm = Promosi WM = Word of Mouth a = Konstanta b1...5 = Koefisien regresi Regresi linear berganda digunakan untuk melihat hubungan antara variabel terikat (variabel yang dijelaskan) dan variabel bebas (variabel yang menjelaskan). Tabel 8 Hasil Uji Regresi Berganda Koefisien Variabel Bebas Sig. R Regresi Produk 0,250 0,039 0,211 Harga 0,281 0,036 0,214 Tempat 0,263 0,002 0,310 Promosi 0,319 0,009 0,266 Worth of Mouth 0,513 0,003 0,302 Konstanta 1,547 Sig. F 0,000 R 0,781 2 R 0,610 Sumber Data : Diolah
persamaan regresi yang didapat adalah: KP = 1,547 + 0,250Prd + 0,281Hrg+ 0,263Tmp+ 0,319Prm+ 0,513WM Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) merupakan intersep garis regresi dengan sumbu Y jika X = 0, yang menunjukkan bahwa besarnya variabel dependen yang digunakan dalam model penelitian sebesar konstanta tersebut. Besarnya nilai konstanta (a) adalah 1,547 menunjukkan bahwa jika variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut = 0, maka keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya sebesar 1,547 2. Koefisien regresi produk (b1) sebesar 0,250, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel produk dengan keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Kondisi ini menunjukkan semakin baik produk yang ditawarkan pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk berbelanja pada ritail tersebut. Dengan kata lain jika variabel produk
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
3.
4.
5.
6.
14
naik 1 satuan mendorong keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya naik sebesar 0,250 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Koefisien regresi harga (b2) sebesar 0,281, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel harga dengan keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Kondisi ini menunjukkan semakin baik strategi harga yang ditawarkan pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk berbelanja pada ritail tersebut. Dengan kata lain jika variabel harga naik 1 satuan mendorong keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya naik sebesar 0,281 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Koefisien regresi tempat (b3) sebesar 0,263, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel tempat dengan keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Kondisi ini menunjukkan semakin baik tempat atau lokasi keberadaan Supermarket Giant Kebraon Surabaya akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk berbelanja pada ritail tersebut. Dengan kata lain jika variabel tempat naik 1 satuan mendorong keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya naik sebesar 0,263 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Koefisien regresi promosi (b4) sebesar 0,319, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel promosi dengan keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Kondisi ini menunjukkan semakin baik kegiatan promosi yang dilakuakn oleh Supermarket Giant Kebraon Surabaya akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk berbelanja pada ritail tersebut. Dengan kata lain jika variabel promosi naik 1 satuan mendorong keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya naik sebesar 0,319 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Koefisien regresi word of mouth (b5) sebesar 0,319, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara variabel word of mouth dengan keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Kondisi ini menunjukkan semakin baik informasi dari mulut ke mulut yang diterima oleh konsumen tentang Supermarket Giant Kebraon Surabaya akan semakin meningkatkan keputusan konsumen untuk berbelanja pada ritail tersebut. Dengan kata lain jika variabel word of mouth naik 1 satuan mendorong keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya naik sebesar 0,513 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
Koefisien Determinasi (R) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase kontribusi yang diberikan oleh variabel produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Hasil pengujian yang telah dilakukan tampak pada tabel 9 dapat sebagai berikut : Tabel 9 Model Summary
Sumber Data : Diolah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
15
Dari tabel 9 diketahui R square sebesar 0,610 atau 61,0% yang menunjukkan sumbangan atau kontribusi dari variabel produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya adalah besar. Sedangkan sisanya (100 % - 61,0% = 39,0%) dikontribusi oleh faktor lainnya. Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan (R) sebesar 0,781 atau 78,1%. Hasil ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya memiliki hubungan yang erat. Uji F Uji kelayakan digunakan untuk menguji variabel dalam penelitian yang terdiri produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut layak atau tidak digunakan dalam model penelitian. Uji kelayakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini menggunakan uji F. Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi Uji F > 0.05, maka variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut tidak layak digunakan model penelitian. 2. Jika nilai signifikansi Uji F < 0.05, maka variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut layak digunakan model penelitian. Hasil pengujian yang telah dilakukan tampak pada tabel 10 sebagai berikut. Tabel 10 Anova
Sumber Data : Diolah
Dari tabel 10 di atas didapat tingkat signifikan uji F = 0,000 < 0,05 (level of signifikan), yang mengindikasikan bahwa pengaruh variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Hasil ini mengindikasikan model penelitian layak dilanjutkan pada analisa berikutnya. Kondisi juga mencerminkan bahwa naik turunnya keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya ditentukan seberapa baik marketing mix yang dilakukan ritail serta tersebut. Uji t Uji hipotesis yang kedua adalah uji t yaitu menguji koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui apakah masing-masing produk, harga, tempat, promosi dan informasi
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
16
dari mulut ke mulut (word of mouth) mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi Uji t > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) secara parsial tidak berpengaruh signifikan keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. 2. Jika nilai signifikansi Uji t < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Tabel 11 Hasil Perolehan Tingkat Signifikan Variabel
Sig
Keterangan
Produk
0,039
Signifikan
Harga
0,036
Signifikan
Tempat
0,002
Signifikan
Promosi
0,009
Signifikan
Word of Mouth
0,003
Signifikan
Sumber Data : Diolah
1. Uji Parsial Pengaruh Variabel Produk Terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya Dari hasil pengujian yang telah dilakukan seperti tampak pada tabel 11 diperoleh tingkat signifikan variabel produk = 0,039 < = 0,050 (level of signifikan), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kondisi ini menunjukkan pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya adalah signifikan. 2. Uji Parsial Pengaruh Variabel Harga Terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya Dari hasil pengujian yang telah dilakukan seperti tampak pada tabel 11 diperoleh tingkat signifikan variabel harga = 0,036 < = 0,050 (level of signifikan), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kondisi ini menunjukkan pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya adalah signifikan. 3. Uji Parsial Pengaruh Variabel Tempat Terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya Dari hasil pengujian yang telah dilakukan seperti tampak pada tabel 11 diperoleh tingkat signifikan variabel tempat = 0,002 < = 0,050 (level of signifikan), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kondisi ini menunjukkan pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya adalah signifikan. 4. Uji Parsial Pengaruh Variabel Promosi Terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya Dari hasil pengujian yang telah dilakukan seperti tampak pada tabel 11 diperoleh tingkat signifikan variabel promosi = 0,009 < = 0,050 (level of signifikan), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kondisi ini menunjukkan pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya adalah signifikan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
17
5. Uji Parsial Pengaruh Variabel Word of Mouth Terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya Dari hasil pengujian yang telah dilakukan seperti tampak pada tabel 11 diperoleh tingkat signifikan variabel word of mouth = 0,003 < = 0,050 (level of signifikan), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kondisi ini menunjukkan pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya adalah signifikan. Koefisien Determinasi Partial (r2) Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh dari variabel produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya Tabel 12 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel
R
r2
Produk
0,211
0,0447
Harga
0,214
0,0458
Tempat
0,310
0,0963
Promosi
0,266
0,0708
Word of Mouth
0,302
0,0911
Sumber Data : Diolah
Dari korelasi parsial diatas maka dapat diperoleh koefisien determinasi parsial dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Koefisien korelasi determinasi parsial variabel produk sebesar 0,0447 yang menunjukkan kotribusi yang diberikan variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya sebesar 4,47%. 2. Koefisien korelasi determinasi parsial variabel harga sebesar 0,0458 yang menunjukkan kotribusi yang diberikan variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya sebesar 4,58%. 3. Koefisien korelasi determinasi parsial variabel tempat sebesar 0,0963 yang menunjukkan kotribusi yang diberikan variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya sebesar 9,63%. 4. Koefisien korelasi determinasi parsial variabel promosi sebesar 0,0708 yang menunjukkan kotribusi yang diberikan variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya sebesar 7,08%. 5. Koefisien korelasi determinasi parsial variabel word of mouth sebesar 0,0911 yang menunjukkan kotribusi yang diberikan variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya sebesar 9,11%. Dari hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya adalah tempat karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
18
SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN Simpulan Dari hasil analisa serta pengujian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Hasil pengujian menunjukkan variabel produk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) secara bersamasama berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Hasil ini mengindikasikan model penelitian layak dilanjutkan pada analisa berikutnya. Kondisi juga mencerminkan bahwa naik turunnya keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya ditentukan seberapa baik marketing mix yang dilakukan ritail serta tersebut. 2) Hasil pengujian diperoleh korelasi berganda sebesar 78,1% yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel tersebut terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya memiliki hubungan yang erat. 3) Hasil pengujian secara parsial menunjukkan dari empat variabel yang dijadikan model penelitian yaitu roduk, harga, tempat, promosi dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) masing-masing menunjukkan pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya. 4) Variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan keputusan pembelian pada Supermarket Giant Kebraon Surabaya adalah tempat karena mempunyai koefisien determinasi parsialnya paling besar yaitu sebesar dibandingkan variabel lainnya. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu antara lain: 1) Tidak semua bauran pemasaran dalam penelitian dapat dimasukkan dalam penelitian. 2) Tidak mempertimbangkan variabel-variabel yang mungkin akan mempengaruhi hasil analisis penelitian, misalnya variabel-variabel bauran pemasaran lain seperti pelayanan. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa hal yang perlu disempurnakan baik oleh praktisi maupun teoritisi, antara lain : 1) Hendaknya manajemen Supermarket Giant Kebraon Surabaya memperhatikan kenyamanan tempat berbelanja bagi pengunjung dengan menjaga serta memperhatikan tingkat kebersihan serta menata interaior desain ruangan agar terlihat nyaman dan menarik agar dapat menumbuhkan perasaan senang dan nyaman pada para konsumen ketika berada pada supermarket tersebut. 2) Diharapkan harga yang diberikan hendaknya dipertahankan karena konsumen merasa harga yang ditawarkan telah sesuai dengan apa yang mereka dapat dari Supermarket Giant Kebraon Surabaya sehingga mempengaruhi tingkat kepuasan mereka dengan demikian meraka akan kembali lagi jika ingin berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. 3) Hendaknya manajemen Supermarket Giant Kebraon Surabaya juga memperhatikan kualitas maupun macam ukuran produk, menambah jumlah varian-varian dari produk atau barang-barang yang ditawarkan misalnya : alat-alat perbengkelan, mainan anak-anak serta ATK. Hal ini akan memberikan banyak pilihan kepada konsumen dalam membeli produk atau barang-barang yang ditawarkan oleh Supermarket Giant Kebraon Surabaya. Hendaknya manajemen lebih meningkatkan promosi agar konsumen lebih mengenal akan Supermarket Giant Kebraon Surabaya, tentang ragam produk apa saja yang dimiliki, serta kelebihan-kelebihannya sehingga konsumen berminat untuk membeli produk guna memenuhi kebutuhan sehari-hari pada minimarket tersebut.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 4 (2014)
19
Daftar Pustaka Angipora. M.P. 2009. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ghozali. I. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitosudarmo. I. 2009. Manajemen Operasi. Edisi kedua. Yogyakarta. Penerbit BPFE. Kotler. P Dan K.L. Keller.2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid Kesatu. Jakarta. Penerbit Erlangga. Kotler. P Dan G.Amstrong. 2010. Dasar-daasar pemasaran. Edisi Ketigabelas . Jakarta. PT. Indeks kelompok Gramedia. Kotler. P. 2010. Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas. Jilid Dua. Jakarta. Penerbit PT.Indeks. Maholtra. N. K. 2010. Marketing Research: An Applied Orientation. Third Edition.Copy Right. Prienctice Hall Inc. Sugiyono. 2009. Metode Peneitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeth. Sunarto. 2010. Perilaku konsumen. Yogyakarta. Penerbit Amus.