editorial Mengamati isu energi di Indonesia merupakan hal yang sangat menarik. Selain dihadapkan pada ragam problematika yang bergerak dinamis, kita kerap pula dikejutkan oleh berbagai hal lainnya. Kejutan yang paling sering menyapa adalah kenyataan bahwa Indonesia sejatinya memiliki segudang potensi energi baru dan terbarukan yang dari waktu ke waktu kian terkuak keberadaannya. Hal ini tentu saja merupakan kabar gembira yang patut kita sambut dengan penuh rasa syukur. Informasi tersebut, sudah pasti membuka peluang dan harapan besar bagi Indonesia dalam mengelola sumber-sumber energinya. Terutama terkait dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi. Pengelolaan potensi sumber energi baru dan terbarukan ini tentunya harus mendapatkan perhatian serius dari semua elemen bangsa Indonesia. Dengan demikian, keberadaannya dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin demi kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia, dimana pun mereka berada. Berbagai informasi tentang semakin berwarnanya potensi energi baru dan terbarukan ini kian diperkaya dengan serangkaian perkembangan teknologi yang mendukung upaya memanfaatan energi tersebut secara efektif, efisien dan juga optimal. Salah satunya kami paparkan dalam rubrik Sajian Utama kali in, yaitu mengenai teknologi FSRU. Teknologi ini digadang-gadang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem distribusi gas bumi. Temuan dan implementasi teknologi ini dipercaya mampu mendukung terpeliharanya ketersediaan energi gas bumi pada titik-titik sentral distribusi yang keberadaannya tersebar di beberapa kawasan di Indonesia. Tentu saja, implementasi dari temuan sumber energi maupun teknologi pendukungnya akan semakin bermanfaat secara optimal apabila disokong oleh kebijakan yang dirumuskan sebagai hasil proses kerja keras dan diwujudkan secara cepat. Kerja keras dan cepat yang merupakan kunci kesuksesan sebuah wacana inilah yang kemudian menjadi kristalisasi etos kerja Menteri ESDM Jero Wacik. Dalam salah satu artikel pada rubrik Beranda, Anda dapat menyimak dengan jelas informasi seputar hal tersebut. Dan yang pasti, pemberdayaan dan pengelolaan energi yang dilakukan oleh KESDM adalah untuk semata-mata menciptakan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Mengiringinya, pembaca juga dapat menyimak ragam informasi mengenai gerak langkah seluruh direktorat jenderal yang berada di bawah koordinasi KESDM. Melalui kilasan berita tersebut, tampak jelas bahwa Pemerintah melalui KESDM berserta seluruh Direktoratnya senantiasa melakukan upaya terbaik untuk mendukung terciptanya pengelolaan energi nasional secara optimal. Sebagai penambah wawasan, simak pula artikel-artikel lainnya yang sarat dengan informasi maupun ilmu yang bermanfaat bagi Anda. Akhir kata, selamat menyimak sajian ESDM MAG edisi 4 kali ini. Kami berharap, semua yang tersaji disini dapat memberikan faedah dan kebaikan bagi kita semua. Selamat membaca dan menyimak
KESDM
Penanggung Jawab Sekretaris Jenderal Pengarah Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Keuangan, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan, Kepala Biro Hukum dan Humas, Pardamean Ronitua H., Buntje Harbunangin Redaktur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Kepala Bagian Penelaahan Hukum, Kepala Bagian Bantuan Hukum, Kepala Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Kepala Subbagian Peliputan dan Hubungan Media Editor Indra Tauhid Cahyandaru, Dian Eka Puspitasari, Vagunaldi, Dian Lorinsa, Arid Riza Abadi, Laksono Nur Brahmantyo Desainer Grafis Bambang Wijiatmoko, Pandu Satria Jati Fotografer Judhi Purdhiyanto, Arief Suryadi, Tursilowulan Wahyu Hastuti Sekretariat Hari Budiono, Lufti Ekaputra Setiadi, Bunga Adi Mirayanti, Subhana Nurhidayat, Safii, Khoiria Oktaviani Alamat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral - Jl. Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/ JKT 10013, Tel. / Faks. (021) 344 0649 , email.
[email protected]
3
contents
17
26 • Peningkatan Sumber Daya Manusia • Konferensi Tahunan Coaltrans Asia Ke-18 • Berinvestasi Di Indonesia • Masyarakat Disekitar Paiton Harus Menikmati Listrik • Peresmian PLTU Paiton 3 • Monitoring Pelaksanaan Gerakan Hemat Energi • Investasi Energi Di Irak 12 sajian utama Terminl LNG Optimalkan Pasokan Gas Dalam Negeri 17 sosok Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM, Kardaya Warnika, Energi Baru Terbarukan Suatu Kewajiban
3 editorial 6 surat pembaca 8 lensa • Kompak Dengan WAMEN Baru • Mendengarkan Keinginan Para Pelaku Industri • Tahun 2013 BBM Energi Mix Dipatok 9.7 Persen
4
20 beranda Meningkatkan Kerjasama Wilayah Baru Sektor Migas Demi Meningkatkan Kesejahteraan Bangsa 24 profil unit Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi 26 energi mix Potensi Besar Energi Alternatif
60 28 wacana Memanfaatkan Sumber-Sumber Energi Alternatif Sebagai Pengganti BBM 32 regulasi Memperkuat Ketahanan Energi Nasional 34 migas • Stiker Tanda Tidak Pakai BBM Bersubsidi • Menteri ESDM Resmikan Pameran Minyak dan Gas Bumi • 17.000 Target Pemerintah Konversi Kendaraan Umum • Kontrak Gas Berpotensi Tambah Kas Negara Rp 67,5 Triliun • ICP April 2012 Capai US$ 124,63 Per Barel • Q1 2012 : Tiga Lapangan Gas Beroperasi 38 lpe • 2 Presiden Paparkan Kebijakan Penghematan Energi • Jual Beli Lintas Negara Dimungkinkan • Menteri ESDM Resmikan Prolisdes 2011 di Bali • Dirjen Ketenagalistrikan Kunjungi P3B Jawa Bali • Menteri ESDM Sosialisaikan Penghematan Energi
20 • Jual Beli Lintas Negara Dimungkinkan • Dirjen Ketenagalistrikan Pimpin Rapat Konsultasi dengan KaDinas ESDM Provinsi 42 minerba • PerMen ESDM Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral • Coffee Morning Dirjen Minerba 44 ebt • Meningkatkan Penggunaan Energi Baru Terbarukan • Lima Kebijakan Penghematan Energi • Mulai 1 Juni Gerakan Hemat Energi Diberlakukan • Nota Kesepahaman Pengembangan Energi Terbarukan • Gerakan Nasional Penghematan Energi • Daerah Percontohan Penggunaan Listrik Energi Terbarukan • Manajemen Reservoir Dalam Pemanfaatan Energi Panas Bumi • Pengembangan PLTP Di Wilayah Jawa Barat • Pembangkit Listrik Yang Baru Dilarang Menggunakan BBM
• Peran Serta BI Dalam Mengembangkan Energi Baru Terbarukan • Hemat Energi Dengan Hybrid Sistem • Program Audit Energi Gratis • 28 Mei 2012 Diumumkan Kebijakan Penghematan Energi 50 badan geologi • Sumur Bor Hasilkan Air Bersih • 2011, Badan Geologi Alirkan Air Tanah di 255 Lokasi • Penyedotan Air Tanah Bisa Tinggikan Permukaan Air Laut • Olimpiade Geologi Indonesia 2012 • Status Gunung Ijen Turun Menjadi Wasapada
62 lingkungan • Mewujudkan Green Company • Menjaga Lingkungan Untuk Keberadaan Sebuah Pembangkit Listrik 66 potensi • Setrum Dari Laut • Energi Gelombang Laut Bermanfaat Sebagai Energi Hijau 70 keselamatan • Alat Pelindung Diri • Apresiasi Bagi Perusahaan Dibidang Industri Energi 74 GLOSSARY
54 balitbang • Pameran Conbuild Mining And Renewables Indonesia 2012 • Kegiatan Panitia Pelaksana Penghargaan Energi 2012 • Forum Monitoring Badan Litbang ESDM • Perencanaan P3GL Tahun 2013 56 teknologi • Energi Surya Sebagai Energi Alternatif Masa Depan Indonesia • ROV Robot Bawah Laut Multiguna
5
surat Pembaca TAMPILAN BAGUS WEBSITE ESDM Tampilan website ESDM yang kini terlihat bagus dan lengkap membuat saya memperoleh berbagai macam bahan yang berkaitan dengan energi. Semua bahan tersebut sangat membantu dalam pekerjaan saya. Semoga terus dapat menampilkan berita yang up to date. Terimakasih. Helmi Baskara Cikokol – Tangerang
ANSWER Bpk Helmi Baskara Yth Terima kasih atas komentarnya, semoga kami terus dapat meningkatkan isi serta tampilan website agar agar selalu up to date. Salam redaksi
CONVENTER KIT BAGI ANGKUTAN UMUM Belum lama ini saya membaca dari satu surat kabar jika tahun ini akan ada pemasangan conventer kit gratis bagi angkutan umum. Dan saya pun tertarik untuk mencoba memasangnya di beberapa angkutan kota yang saya miliki. Mohon informasinya untuk tempat pemasangannya. Terima kasih. Ahmad Yuda Pondok Kopi – Jakarta Timur
ANSWER Bpk Ahmad Yuda Yth, Terima kasih atas atas keinginan Bapak yang akan memasang conventer kit di angkutan umum yang Bapak miliki. Dan selanjutnya untuk tempat pemasangan alat tersebut tersebut akan kami beritahukan lebih lanjut. Terima kasih. Salam redaksi
6
PENDAFTARAN PERUSAHAAN JASA INSPEKSI TEKNIK (PJIT) MIGAS Kami ingin mengetahui syarat untuk mendaftarkan peru sahaan untuk dapat menjadi PJIT Migas. Mohon informasinya. Terima kasih. Yohanna Kuningan – Jakarta Selatan
ANSWER Ibu Yohanna Yth Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Untuk mengetahui informasi yang Ibu butuhkan, bisa menghubungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu, Gedung Plaza Centris Lantai 1. Jl HR Rasuna Said Kav. B-5 Jakarta Selatan. Salam redaksi
PENGURUSAN SURAT KETERANGAN TERDAFTAR (SKT) MIGAS
ARTIKEL TENTANG EBT
ANGGOTA MIGAS
PENGIRIMAN ARTIKEL
Kami memerlukan informasi syarat-syarat yang berkenaan dengan pengurusan SKT Migas. Atas informasinya kami ucapkan terima kasih.
Saya memerlukan artikelartikel yang berkaitan dengan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk penunjang penulisan skripsi saya. Mohon informasinya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Kami ingin menanyakan apa saja asosiasi atau organisasi dibidang minyak dan gas bumi serta syarat untuk menjadi anggotanya. Terima Kasih.
Sumianto Semarang
Lyna Devi Surabaya
Saya tertarik dengan rubrikrubrik yang ada dalam majalah ini, seperti rubrik teknologi dan potensi. Apakah diperkenankan jika nanti saya mengirimkan artikel yang berhubungan dengan energi dan sumber mineral? Dan kemana saya dapat mengirim artikel tersebut? Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
ANSWER Bpk Sumianto Yth Terima kasih atas pertanyaan yang dikirimkan kepada kami. Untuk mengetahui informasi syaratsyarat yang diperlukan, bisa menghubungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu,Gedung Plaza Centris Lantai 1. Jl HR Rasuna Said Kav. B-5 Jakarta Selatan. Salam redaksi
ANSWER Ibu Lyna Devi Yth, Terima kasih atas pertanyaan yang dikirimkan kepada kami. Untuk mengetahui berbagai macam informasi tentang EBT bisa mengunjungi website http://www.ebtke.esdm.go.id Salam redaksi
Indera Kusuma Bandung
ANSWER Bpk Indera Kusuma Yth, Terima kasih atas pertanyaan yang dikirimkan kepada kami. Di bidang Minyak dan gas bumi ada banyak asosiasi dan organisasinya, diantaranya IPA, ASPERMIGAS, HISWANA MIGAS, MASYARAKAT MIGAS INDONESIA dan sebagainya. Dan untuk menjadi anggotanya, bisa menghubungi salah satu dari organisasi tersebut. Salam redaksi
Untuk kritik, saran maupun artikel dapat dikirimkan ke:
Anton Jakarta
ANSWER Bpk Anton Yth, Terima kasih sebelumnya karena menyukai artikel yang kami sajikan dalam majalah ini. Untuk pengiriman artikel dapat dikirimkan ke redaksi kami untuk dipertimbangkan masuk dalam majalah kami. Salam redaksi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jl. Medan Merdeka Selatan No.18 Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013 Tel. / Faks. (021) 344 0649 email.
[email protected]
7
lensa
Konferensi Tahunan Coaltrans Asia Ke-18
Kompak Dengan WAMEN Baru diharapkan untuk mengemban tugas bersama ke depan,”ujar Jero Wacik.
“Karena kami sudah bergaul cukup lama, saya yakin akan kompak dengan Pak Rudi,” demikian dikatakan Menteri ESDM, Jero Wacik, tentang Wakil Menteri ESM yang baru, Rudi Rubiandini. (14/06/2012). “Kami pasangan yang klop dan masyarakat dapat melihat inilah pasangan yang kompak dan dapat
Kepada Wakil Menteri ESDM yang baru tersebut Jero Wacik meminta kepada beliau untuk selalu siap menghadapi segala tantangan dan beban tanggung jawab yang sangat berat untuk mengelola sektor energi sumber daya mineral Indonesia ke depan. Diakui oleh Jero Wacik jika Wakil Menteri, Rudi Rubiandini merupakan sosok yang pantas menggantikan
Widjajono Partowidagdo. “Sama hebatnya, di otaknya isinya angka-angka semua, beliau (Rudi) juga profesor,” ungkapnya. Oleh karena itu Jero Wacik menjamin jika ia akan kompak dengan Wakil Menteri ESDM yang baru, Rudi Rubiandini. “Saya yakin, bersama dengan Pak Wamen, kita akan mencapai hasil yang banyak di 2,5 tahun ini,” pungkas Jero Wacik.
Mendengarkan Keinginan Para Pelaku Industri “Pemerintah akan mendengarkan keinginan para pengusaha, saling mendengar persoalannya, sehingga melalui forum ini dapat terjadi saling pengertian yang menjembatani kepentingan industri dan kepentingan negara”, demikian dikatakan Menteri ESDM, Jero Wacik, dalam forum diskusi dengan stakeholders industri di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta. (20/6/2012). Dalam acara forum diskusi tersebut Menteri ESDM didampingi oleh Menteri Perindustrian, M.S. Hidayat serta Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso. Dijelaskan oleh Jero Wacik jika pihaknya tengah mengkaji ulang kenaikan harga gas bagi industri. Jero Wacik juga menambahkan, alasan PGN menaikkan harga gas di hulu sebesar 55 persen,
mencapai US 16 dolar per mmbtu,” ujar Jero Wacik. Sedangkan terkait dengan pasokan gas bagi industri, lapangn Tangguh dan Kangean akan segera menambah pasokan gas nasional. “Kita optimis tidak akan kekurangan pasokan. Selanjutnya Pemerintah akan menentukan nanti mana gas yang untuk pupuk, industri, maupun PLN,” imbuh Jero Wacik. dikarenakan produsen merasa keberatan dengan harga gas yang terlalu murah, hanya US 2-3 dolar per mmbtu. “Kemarin sudah kami bahas keinginan industri, ada yang mengusulkan agar harga gas jangan terlalu tinggi, kenaikan dilakukan bertahap, dan ada pula usulan kenaikan jangan dilakukan sebelum lebaran. Masukan akan kami kaji, namun kami juga minta pengertian industri, bahwa harga gas di hulu sangat murah dibanding harga gas ekspor yang sudah
Dalam forum ini pula Menteri Perindustrian, MS Hidayat menyampai kan resume neraca gas yang direview oleh Kementerian Perindustrian menunjukkan naiknya kebutuhan gas untuk industri dari tahun ke tahun. “Kami harap Kementerian ESDM mempertimbangkan aspek kelangsungan industri dalam meninjau kembali kebijakannya terkait harga gas,” pungkasnya.
Tahun 2013 BBM Energi Mix Dipatok 9.7 Persen Tahun 2013 target penggunaan BBM dalam energy mix sebesar 9,7 persen. Angka tersebut turun dari angka 2012 yang mencapai 13,83 persen. “Tahun 2013 ditargetkan energy mix untuk BBM sebesar 9,7%, biodiesel 0,25%, hidro 6,19%, panas bumi 4,8%, gas 22,12%, dan batubara 56,66%,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik dalam Raker dengan Komisi VII DPR di Jakarta (12/6/2012).
8
Jero Wacik menjelaskan, subsidi listrik dari tahun ke tahun cenderung naik, salah satunya disebabkan ketergantungan BBM di dalam pembangkit. Untuk mengatasinya, lanjut dia, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk melarang pembangunan pembangkit
Peningkatan Sumber Daya Manusia Dalam rangka pengembangan suatu bangsa dimasa kini maupun masa mendatang dukungan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak perlu dilakukan. “Pembangunan sumber daya manusia itu penting, hampir semua pejabat sering mengucapkan, membangun sumber daya manusia itu penting, saya sangat setuju dengan pernyataan itu, tetapi tidak banyak pemimpin yang melakukan dengan hatinya secara penuh untuk mendukung itu, saya mengajak, ucapan bahwa pembangunan sumber daya manusia itu penting harus diikuti dengan tingkah laku, tindakan yang mengikuti langkah itu,” demikian penuturan Menteri ESDM, Jero Wacik saat memberikan kuliah umum kepada wisudawan PTK AkamigasSTEM. (20/6/2012). Memberikan kuliah umum seperti ini menunjukkan keseriusannya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki kompentensi dibidangnya masingmasing. “ Komitmen membangun sumber daya manusia disitu tempatnya dan membangun kualitas sumber daya manusia itu harus kerja keras, serius dan harus dibuktikan tidak cukup hanya bicara,” tegas Jero Wacik.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi mencapai 6,5 persen, hal itu akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan batubara nasional, demikian sambutan Menteri ESDM, Jero Wacik ketika membuka konferensi tahunan batubara se-Asia “Coaltrans Asia ke-18”. Acara yang berlangsung 4-6 Juni 2012 ini diadakan di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali. “Pertumbuan ekonomi yang mencapai 6,5 persen itu berakibat naiknya kebutuhan dalam negeri, sehingga ekspor akan kita kontrol, agar komposisi ekspor dan domestik terjaga dengan baik,” ujar Jero Wacik. Meski begitu, lanjutnya, tidak berarti ekspor batubara dilarang. “Ekspor masih boleh, tetapi kita jaga, prioritas kepentingan domestik terpenuhi lebih dahulu,” tegas Jero Wacik. Dalam kesempatan ini pula Menteri ESDM mengajak para pengusaha batubara untuk ikut mengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. Ditambahkan oleh Jero Wacik jika kebijakan pengembangan subsektor pertambangan Indonesia berdasarkan filosofi pasal 33 ayat 3 dan ayat 4 UUD 1945, yang berbunyi bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. “Indonesia tetap membuka peluang kepada investor asing untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, tidak hanya untuk batubara tapi juga energi baru terbarukan,” pungkasnya.
Khusus untuk sektor ESDM sangat diperlukan sumber daya manusia yang baik serta memiliki kompetensi dalam mengelola sumber daya alam untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Semua ini berkaitan dengan sumber daya alam yang suatu saat nanti akan habis. Oleh karenanya sangat perlu pengembangan berbagai sumber energi alternatif baru dan terbarukan oleh sumber daya manuia yang kompeten agar ketercukupan kebutuhan energi dimasa datang dapat terealisasikan.
baru yang menggunakan BBM. ”Efisiensi di dalam PLN harus dilakukan, salah satunya dengan optimalisasi energy mix,” tegasnya. Menurut Menteri ESDM, peningkatan pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan peningkatan pertumbuhan kelompok ekonomi menengah yang cukup besar. “Akibatnya, pertumbuhan kebutuhan listrik sangat besar karena kelompok ini menyerap sekitar 53 persen kebutuhan listrik,” jelas Jero Wacik.
9
lensa
Monitoring Pelaksanaan Gerakan Hemat Energi
Berinvestasi Di Indonesia Untuk membangun industri pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Indonesia investor asal China kembali menyatakan kesiapannya, demikian keterangan pers oleh Menteri ESDM, Jero Wacik di Kantor Kementerian ESDM Jakarta (21/6/2012). Pagi tadi saya menerima China Nickel Resourches yang akan membangun smelter sekaligus peleburan bijih besi di Kalimantan Selatan dengan investasi pada fase pertama sebesar US$ 600 juta dolar dan fase selanjutnya US$ 1,5 miliar,” Jero Wacik. Perusahaan China Nickel Resourches tersebut juga telah mengundang Menteri ESDM untuk melakukan groundbreaking pada 4 Juli nanti. “Selambat-lambatnya 2014 sudah
berproduksi awal sehingga tidak perlu ekspor bijih besi lagi,” ungkap Jero Wacik. Sebelumnya Menteri ESDM Jero Wacik juga menerima kedatangan pengusaha asal Provinsi Chiangsu, China, yang tengah mencari lokasi pembangunan smelter. “Terkait penentuan lokasi, silakan cek saja lokasi mana yang paling cocok, opsinya mau di Kalimantan Timur atau di Sulawesi,” kata Jero Wacik.
Selain itu Menteri ESDM juga menerima kunjungan beberapa Negara sahabat, seperti duta besar Italia dan Norwegia yang datang bersama bersama para investor yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. “Semua menyatakan ketertarikannya berinvestasi di Indo nesia, karena menganggap prospek pertumbuhan Indonesia ke depan akan semakin baik,” kata Jero Wacik.
Kepada Wakil Presiden Menteri ESDM Jero Wacik telah menyampaikan laporan mengenai kegiatan monitoring selama 2 minggu pelaksanaan gerakan nasional penghematan energi. Di dalam laporan tersebut disebutkan, untuk wilayah Jabodetabek, penjualan pertamax naik 8,5%, sementara penjualan premium turun 2,4 %.
Masyarakat Disekitar Paiton Harus Menikmati Listrik Mendapatkan listrik merupakan hak setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali, oleh karena itu Menteri ESDM Jero Wacik memerintahkan PT PLN (Persero) untuk melistriki masyarakat sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton secara penuh. Demikian Menteri ESDM Jero Wacik dalam kata sambutannya pada peresmian PLTU Paiton Unit 3 Probololinggo (5/6/2012). Kemampuan suplai listrik sistem Jamali meningkat seiring masuknya pasokan listrik dari PLTU Paiton Unit 3, namun tidak berhenti disitu, apa gunanya listrik itu, tentu listrik itu harus digunakan untuk melistriki rumah-rumah rakyat yang belum dapat listrik, itu adalah memberi kesejahteraan kepada mereka,” ujar Jero Wacik. “Ini menjadi tugas dari Bupati Probolinggo dan Situbondo untuk
mencek rakyatnya, apa semua rakyatnya di Probolinggo dan Situbondo sudah mendapatkan listrik,” imbuh Jero Wacik. “Di Paiton dibuat pembangkit listrik sedemikian besar yang terkoneksi sehingga dapat melistriki hingga jakarta dan Bali, masa yang jauh-jauh mendapat listrik, yang di Situbondo dan Probolinggo tidak mendapat listrik,” tukas Menteri ESDM. Kesejahteran rakyat lanjut Jero Wacik, ”harus dilakukan dari energi dan sumber daya mineral dan saya penanggung jawabnya, jadi kalau tidak terjadi maka saya yang salah,” pungkasnya.
Peresmian PLTU Paiton 3 Menteri ESDM Jero Wacik meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton 3 (5/6/2012). PLTU ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik Jawa – Bali. “Dengan ini operasional Paiton unit 3 dibuka secara resmi. Semoga listrik memberikan kesejahteraan bagi Indonesia,” kata Jero Wacik.
10
PLTU Paiton 3 mensuplai tenaga listrik ke sistem kelistrikan Jawa-Bali sebesar 815 MW. Proyek ini merupakan pembangkit ekspansi yang menggunakan teknologi super critical (lebih efisien dari PLTU konvensional) dengan kapasitas unit terbesar pertama saat ini yang dikembangkan oleh swasta/Independent
“Artinya masyarakat sudah memulainya, yang biasanya menggunakan premium sudah mulai pindah ke Pertamax, bukan hanya Pemerintah dan BUMN, tapi swasta juga turut berpartisipasi dalam gerakan penghematan ini,” ujar Jero Wacik dalam keterangan pers-nya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta (19/6/2012). Meski begitu menurut Jero Wacik dalam pantauan selama dua minggu di Jabodetabek tersebut masih ditemukan satu dua pelanggaran, misalnya mobil dinas PNS, BUMN dan Pemda di wilayah Jabodetabek yang masih mengantri premium di SPBU. Pelanggaran yang terjadi tergolong sedikit dan mayoritas terjadi karena ketidaktahuan. Menurut Jero Wacik pelanggaran yang ditemukan tersebut merupakan pelanggaran kecil, tidak ada pelanggaran yang prinsipil. “Pada dasarnya semua menurut pada arahan presiden dan kepmen ESDM,” kata Jero Wacik.
Investasi Energi Di Irak Indonesia akan segera menindaklanjuti tawaran investasi energi di Irak, demikian disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik setelah melakukan pertemuan dengan Deputi Wakil Perdana Menteri Energi Irak, Hussain Al-Shahristani di Jakarta (27/6/2012). Ini merupakan pertemuan bilateral antara Indonesia-Irak yang membicarakan tentang energi. “Irak berencana meningkatkan produksi minyaknya dari 3 juta barel per hari menjadi 10 juta barel per hari, di sanalah kesempatan kita untuk berpartisipasi. Bila kita bisa ambil bagian 10 persen saja dari ladang-ladang tersebut, maka akan besar efeknya bagi Indonesia,” ujar Jero Wacik. Diungkapkan oleh Jero Wacik, jika saat ini Irak sedang melakukan rekonstruksi besar-besaran untuk memulihkan perekonomian dan infrastruktur. Oleh karenanya, Indonesia melihat Irak sebagai negara strategis terutama dalam program pembangunan sektor yang signifikan dan penting di Irak. Dan Indonesia tengah menjajaki kemungkinan untuk impor minyak mentah langsung dari Irak, sehingga memudahkan kilang indonesia memproduksi BBM. “Mengenai kuota dan teknis lainnya akan dibahas lebih lanjut dengan Pertamina. Kita akan segera siapkan tim untuk ke Irak,” imbuh Jero Wacik. Ditegaskan oleh Jero Wacik, jika kerjasama ini akan segera ditindaklanjuti karena menguntungkan bagi kedua Negara. Selain itu Pemerintah Indonesia juga mendorong keterlibatan pihak BUMN dan swasta untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur bagi pemulihan ekonomi Irak.
Power Producer (IPP), yaitu PT Paiton Energy Company dengan nilai investasi sebesar US$ 1,5 Milyar. PLTU Paiton 3 yang semula direncanakan beroperasi 22 April 2012 mampu beroperasi lebih cepat satu bulan pada 18 Maret 2012, sehingga menghasilkan potensi penghematan biaya bahan bakar Rp 1,1 Triliun apabila menggunakan Bahan Bakar Minyak. Dengan telah beroperasinya PLTU Paiton 3 ini, maka PT Paiton Energy Company menjadi pengelola pembangkit tenaga listrik terbesar di komplek pembangkitan Paiton dengan total kapasitas sebesar 2.035 MW atau sekitar 7% dari total kapasitas pembangkit di Jawa-Bali.
11
sajian utama
F
SRU adalah semacam tangki tempat penyimpanan sementara Liquefied Natural Gas (LNG) di atas sebuah kapal yang tertambat. Tangki inilah yang akan menampung sementara LNG yang dipasok dari luar. Selain itu, di atas kapal itu juga dilakukan proses regasifikasi LNG, sehingga gas yang dihasilkan dapat langsung dipasok kepada konsumen.
Optimalkan Pasokan Gas Dalam Negeri
Di Indonesia, fasilitas FSRU ini memang belum banyak. Sebab untuk membangun satu fasilitas FSRU terbilang mahal. Per unitnya bisa mencapai triliunan rupiah. Pembangunan FSRU di Jawa Tengah saja misalnya, investasi yang dibutuhkan mencapai 400 juta dolar atau sekitar 3,8 triliun rupiah. Yang pasti besarnya investasi yang harus dikeluarkan sangat tergantung pada besarnya FSRU yang akan dibangun disesuaikan dengan kebutuhan. FSRU terdiri atas dua komponen utama, terdiri dari sejumlah tangki penyimpanan LNG dan sebuah sistem regasifikasi, yang terdapat di atas kapal. Tipikal kapal FSRU memiliki panjang 350-400 meter dan lebar hingga 70 meter. Kapal ini memerlukan kedalaman air tertentu (pada umumnya 160 ft) untuk singgah.
Industri LNG di Tanah Air memasuki babak baru. Itu ditandai dengan telah dan akan dibangunnya fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) di beberapa daerah, seperti di Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Melalui fasilitas FSRU ini, diharapkan mampu mengoptimalkan pemenuhan pasokan gas di dalam negeri dan mencegah terjadinya kelangkaan.
12
Tangki LNG yang berbentuk kubah tertanam di atas kapal yang tertambat di dasar laut, dengan kapasitas penampungan yang bervariasi. Jumlah tangki ini biasanya lebih dari satu buah. Tangki inilah yang akan menampung LNG yang dipasok dari luar. LNG yang berasal dari kapal pemasok (LNG Carrier) disimpan sementara pada tangki penyimpanan sebelum akhirnya melalui proses regasifikasi. Proses regasifikasi LNG dilakukan langsung di atas kapal tanpa harus dialirkan atau dibawa ke pelabuhan terlebih dahulu. Unit regasifikasi biasanya ditempatkan di dek utama kapal dan biasanya disesuaikan dengan kondisi penerima gas alam. Pada proses ini, LNG yang berwujud cair akan dipanaskan sehingga kembali berwujud
gas. Gas alam ini kemudian siap untuk dialirkan ke masing-masing pengguna gas alam. Masing-masing bagian FSRU baik itu kapal, tangki LNG, dan unit regasifikasi harus memenuhi standar ketentuan yang berlaku. Utilitas dan sistem lain yang dibutuhkan untuk mendukung FSRU terdiri atas pembangkit listrik, instrumentasi dan kontrol, serta sistem dan standar keselamatan yang memadai. Tengah Disiapkan Beberapa FSRU Untuk mengatasi defisit gas, pemerintah tengah gencar membangun beberapa FSRU misalnya di Jawa Barat, Sumatera Utara dan Jawa Tengah atau Jawa Timur. Rapat dengan seluruh instansi terkait, dilakukan secara berkala dan dipimpin langsung oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Pengawasan dan monitoring pem bangunan FSRU merupakan salah satu program prioritas Ditjen Migas Kementerian ESDM. Pembangunan 3 FSRU ini merupakan amanat Inpres No. 01 tahun 2010 untuk mengatasi defisit gas di atas 200 MMSCFD. Dengan adanya infrastruktur LNG terminal ini, diharapkan pasokan gas ke tempat yang jauh dari sumber gas bumi dapat dilakukan dalam bentuk pengiriman LNG. Sebelumnya, pasokan kebutuhan gas bumi domestik hanya dilakukan dengan menggunakan jaringan pipa gas bumi. Pada medio Mei lalu, FSRU Teluk Jakarta mulai melakukan uji coba dengan mengalirkan gas untuk pembangkit milik PLN. Uji coba dimulai pada 15 Mei. “Seluruh pipa yang dibutuhkan sudah selesai dibangun,” ujar Evita ketika mengunjungi FSRU, Jumat, 4 Mei 2012. Ini adalah penampungan gas dan regasifikasi terapung pertama yang beroperasi di Indonesia. FSRU ini dioperasikan PT Nusantara Regas, perusahaan patungan antara PT Pertamina dan PT PGN Tbk. Pasokan gas alam cair FRSU berasal dari Kilang Bontang sebanyak 11,75 juta ton dengan kontrak selama sebelas tahun mulai tahun ini.
13
sajian utama
dana penyertaan modal Pertamina dan PGN. Selain jaringan pipa tersebut, Regas juga telah membangun fasilitas stasiun penerima gas onshore receiving facilities (ORF) yang berlokasi di Muara Karang. “Jaringan pipa dan fasilitasnya ini akan diselesaikan paling lambat pada 25 Januari 2012 pada tahap mechanical completion dan 12 Februari 2012 pada tahap commissioning atau siap operasi,” kata Direktur Utama PT Nusantara Regas Hendra Jaya
FSRU ini memiliki kapasitas total 3 juta metrik ton per tahun. Sementara pasokan dari Bontang hanya memenuhi separuh kapasitas terminal penampungan dan regasifikasi tersebut. Dengan adanya FSRU maka akan sangat membantu memasok gas di daerah-daerah yang defisit gas. “Saat ini Sumatera dan Pulau Jawa yang kekurangan gas karena demand-nya banyak di Sumatera dan Jawa. Supply-nya dari Kalimantan dan Papua jadi butuh transportasi,” pungkasnya. Sementara itu President Director Nusantara Regas Hendra Jaya, yang mengoperasikan FSRU Rengas pada saat melakukan uji coba mengalirkan gas dari terminal terapung penerima dan regasifikasi (FSRU) Teluk Jakarta ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang mengatakan, “Kita akan mulai commissioning yakni pelaksanaan pengiriman gas melalui pipa. Jumlahnya sekitar 60 mmscfd, karena masih uji coba sehingga bisa naik turun. Diharapkan secara teknis kita siap alirkan dengan kapasitas penuh sampai 220 mmscfd,” ujarnya. Lebih lanjut ia menambahkan, proses mengalirkan gas ke PLTGU memerlukan beberapa tahapan. Sejak kapal FSRU merapat setelah berlayar dari Jurong,
14
Singapura harus melalui proses pendinginan terlebih dahulu selama beberapa hari untuk memastikan segala peralatan aman dan berfungsi optimal. Setelah itu baru proses transfer LNG ke FSRU atau ship to ship dilakukan.
tahun. Dan dari kapasitas yang tersedia itu, pemanfaatan LNG nantinya akan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik khususnya pembangkit listrik milik PLN.
Prioritaskan Kebutuhan PLN FSRU Teluk Jakarta dibangun dan dioperasikan oleh PT Nusantara Regas, anak perusahaan patungan PT. Pertamina dan PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) yang dibentuk pada 14 April 2010 lalu. Sedangkan FSRU Sumatera Utara akan dibiayai pembangunannya oleh PGN, dan FSRU Jawa Tengah dibiayai Pertamina.
Sesuai Head of Agreement (HoA) perjanjian jual beli gas antara PT Nusantara Regas dengan PLN pada 12 Oktober 2010 yang lalu, volume gas yang dibutuhkan PLN untuk pembangkit Muara Karang dan Tanjung Priok mencapai ± 400 mmscfd. Dan saat ini, dari total kapasitas yang dibutuhkan, FSRU Teluk Jakarta baru mampu memenuhi sekitar 50% dari kapasitas. Itu sebabnya PT Nusantara Regas, saat ini sedang berupaya maksimal mencari tambahan pasokan untuk memenuhi kapasitas yang tersedia. Namun demikian meski baru terpenuhi 50% dari kebutuhannya, setidaknya PLN kini telah mampu mengganti BBM yang di subsidi pemerintah itu yang besarannya cukup signifikan.
Kapasitas FSRU Teluk Jakarta saat ini mampu menampung LNG sebanyak 3 juta ton per tahun dengan gas hasil regasifikasi sebanyak ± 500 mmscfd. Pasokan gas untuk kebutuhan fasilitas tersebut antara lain diharapkan berasal dari gas di Kalimantan Timur dengan volume sebesar 11,75 juta ton selama 11
Untuk memasok gas ke dua pembangkit listrik PLN itu, dilakukan melalui jaringan pipa bawah laut (Subsea pipe line) berdiameter 24 inci sepanjang 15 km. Untuk pembangunan jaringan pipanya, Nusantara Regas telah menginvestasikan dananya sebesar 39 juta dolar yang bersumber dari
Sementara itu Dirjen Migas Evita Legowo berharap adanya infrastruktur gas ini, maka LNG bisa dipasok untuk memenuhi kebutuhan domestik. “Harganya masih sedikit tinggi dari gas pipa, tetapi masih lebih rendah dari BBM, ini dapat memenuhi kebutuhan listrik dan industri,” ujarnya.
Percepatan Pembangunan Ekonomi Dalam upaya mempercepat pembangunan ekonomi, pemerintah memang telah mengeluarkan kebi jakan dengan membentuk Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau yang dikenal dengan MP3EI melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2010. Isi masterplan, salah satu dari 17 proyek groundbreaking-nya adalah Program Pembangunan Fasilitas FSRU di beberapa daerah. Dengan demikian, pembangunan fasilitas FSRU merupakan program yang sangat penting. Tujuan jangka panjangnya ditujukan mendukung program pemerintah melakukan diversifikasi energi guna mengatasi tantangan keberlanjutan energi di masa mendatang. Bahkan menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, penyelesaian FSRU akan dilakukan secara paralel dengan proyek pipa transmisi trans-Jawa yang terdiri dari ruas Gresik, Jawa Timur, hingga ke Semarang kemudian sampai ke Cirebon, Jawa Barat. “Nantinya baik FSRU maupun pipa akan selesai 2014,” katanya. Sementara, Pertagas sudah memperoleh komitmen pembelian gas dari lima perusahaan. Kelima pembeli itu menurut dia terdiri dari industri hingga perumahan. Permintaan gas masingmasing antara 50–100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Pipa trans-Jawa terdiri dari ruas pipa Semarang- Gresik sepanjang 250 kilometer (km) milik Pertagas dan Semarang-Cirebon
sepanjang 230 km milik PT Rakyasa Industri (Rekind). Rudi juga menjelaskan, status pipa tersebut nantinya akan open access sebagai solusi bagi pembeli dan penjual. Apabila proyek pipa trans-Jawa ini selesai, maka pasokan gas akan bisa dialirkan dari sumur gas maupun dari FSRU tersebut. Proyek FSRU Jateng direncanakan berkapasitas 3 juta ton atau 400 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Pekerjaan konstruksi FSRU Jateng diperkirakan selama 13 bulan. Pengembangan FSRU ini memang tidak lepas dari makin tingginya permintaan gas domestik di Indonesia dari tahun ke tahun. Pada 2008, misalnya, permintaan
gas domestik telah mencapai sekitar 2.000 mmscfd. Dan pada 2020, potensi permintaannya diperkirakan melonjak hingga 4.500 mmscfd. Tingginya potensi permintaan itu utamanya dipicu oleh pertumbuhan kebutuhan pada pembangkit listrik, industri, pupuk, transportasi dan rumah tangga. FSRU Teluk Jakarta maupun FSRU di beberapa daerah nantinya, pemanfaatannya memang sebagian besar akan diprioritaskan untuk melayani kebutuhan pasokan gas untuk pembangkit PLN dan industri. Alasannya, pemerintah berharap dengan adanya jaminan pasokan gas akan membuat perusahaan setrum negara ini akan menjadi lebih sehat.
Solusi Penyimpanan dan Transit LNG Unit proses dan penyimpan gas natural menjadi gas LNG dapat disiapkan di lokasi yang tak berjauhan dengan sumur gas. Upaya ini mampu meringkas waktu dan pengiriman LNG. Terminal apung untuk LNG kali pertama mulai dioperasikan pada awal tahun silam. Project terminal apung perdana ini berlabel FRSU (Floating Storage and Regasification Unit) sukses dirilis oleh the Golar Spirit. Untuk pertama kalinya di dunia, FSRU resmi dioperasikan dalam industri gas. Demikian rilis media yang dilansir dari Golar Spirit pada Januari 2009. Terminal Apung tersebut menggunakan badan kapal dari pengangkut LNG yang dialih fungsikan. Project tersebut dibiayai sepenuhnya oleh Petrobras dan mulai dirancang sejak April 2007. Keberadaan FSRU memberikan kemampuan Petrobras untuk memperoleh LNG dan memberikan pasokan natural gas untuk konsumsi domestik. Komisi penguji telah mencoba ruang regasifikasi yang memproses tiga tipikal gas berbeda. Dalam kesempatan itu Golar Management’s CEO, Gary Smith berkomentar bahwa ia merasa senang telah melihat FSRU sukses beroperasi. Keberhasiln ini menunjukan kecakapan teknis dan pengalaman Staf Golar yang tinggi dan kinerja optimal mitra teknis Golar Spirit. FSRU merupakan cerminan solusi inovatif dalam bidang industri LNG. Membuka celah bisnis tambahan dalam ruang baru pemasaran LNG juga makin menguatkan posisi Golar dalam percaturan bisnis gas. Keberhasilan rintisan FSRU oleh Golar Spirit mengilhami pemain industri gas lainnya untuk ikut membuka terminal dan pabrik bertipe apung ini. Beberapa mega kontrak pengembangan FSRU telah ditandatangani menunggu direalisasikan.
15
sajian utama
sosok
Tentang FSRU FSRU ditujukan untuk penyimpanan LNG. Terminal ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mengkonversi natural gas menjadi gas LNG. Terminal yang menggunakan badan kapal yang sebelumnya berfungsi sebagai pengangkut LNG ini terhubungkan dengan sumur lepas pantai dan terminal penyimpanan gas melalui pipa di dasar laut. Desain kapal sebagai terminal terbagi dalam beberapa tanki utama. Untuk tanki yang difungsikan sebagai pabrik yang mengolah kembali gas ditempatkan pada tanki depan. Sementara untuk ruang kontrol dan mesin utilitas berada di buritan kapal. Tanker LNG yang memuat gas dari kapal terminal apung akan berposisi secara berdampingan sisi dengan sisi ketika proses pemindahan muatan. Proses membuang jangkar, memuat gas dan mengangkat jangkar akan memakan waktu sekitar 24 jam. Proses dan sistem utilitas telah dipilih dan didesain untuk kemudahan pengoperasian dan perawatan. Desain FSRU berbasis pada beberapa aspek yang memudahkan pekerjaan bongkar muat gas dan proses pengubahan gas itu sendiri. Maka hal yang harus diperhatikan adalah, kapasitas penyimpanan LNG mencapai 129 ribu m3. Akomodasi (ruang inap dan kerja bagi pekerja terminal), masa menambat terminal apung (penambatan permanen) bertahan dalam puluhan tahun. Aspek teknis lainnya adalah kemampuan pengiriman gas keluar maksimal hingga 2,75 BSCMPA dengan tekanan gas keluar 85 bar. Terminal ini beroperasi di perairan dengan kedalaman air 50 hingga 150 m serta memperhatikan lokasi penempatan terminal dengan memperhitungkan kondisi lingkungan membuang jangkar, diantranya faktor cuaca, kecepatan angin dan pergerakan ombak. Bentuk FSRU bukanlah baru digagas dalam industri gas. Sebelumnya, terminal apung telah diimplementasikan dalam industri minyak bumi. Seperti kebanyakan teknologi minyak bumi yang diadopsi oleh industri gas, demikian pula keberadaan FSRU ini. Ia adalah satu upaya eksisting dari FSO (Floating Storage Oil).
16
Instalasi FSRU yang dapat dilakukan di atas perairan, dekat dengan sumur pengeboran sumber gas diyakini sebagai salah satu cara menekan biaya investasi. Lebih murah jika dibandingkan menyebar pipa bawah laut dan menghubungkannya dari sumur lepas pantai ke pabrik pengolahan gas atau gudang penyimpan LNG yang berada di daratan. Penghematan diklaim cukup besar dengan pengadaan terminal yang mampu beroperasi dengan penambatan tetap, dapat bertahan dalam hitungan puluhan tahun ini. Hanya saja beberapa hal tetap perlu diperhatikan. Yakni kecepatan angin, kondisi ombak dan beberapa penanda cuaca lainnya.
Deskripsi Sistem • Penambatan Terdapat turret (menara) di bagian depan kapal yang telah dimodifikasi bentuknya menyesuaikan haluan kapal. Turret akan berfungsi memberikan support sepanjang garis sauh, pengungkit fleksiblel dan terhubung dengan deretan kontrol / servis. Turret ditempatkan di atas piringan berputar yang memungkinkan pergerakan berputar hingga 360 derajat. • Side by Side Mooring System Terminal apung mengizinkan kapal pengangkut LNG untuk bersandar dalam memuat gas LNG ke dalam kapalnya. Salah satu yang penting diatur adalah jadwal kedatangan pengangkut LNG. Kemudian kapal pengangkut akan berposisi berdampingan saat harus memindahkan muatan ke atas kapalnya dari terminal apung. Perhatikan beberapa hal penting diantaranya : • Posisi Spatbor primer dan sekunder • Tali jangkar dari nilon. Tali ini harus terhubung dengan bagian kabel pengangkut LNG oleh belenggu (rantai) khusus. • Pemutar timah hitam untuk memandu tali nilon sangat dibutuhkan. • Kait pengungkit yang dapat terlepas dengan cepat terintegrasi dengan tuas pengungkit yang menyesuaikan dengan muatan gas.
Selama proses pemuatan material, kapal kargo memerlukan panduan dari dua kapal penarik berbobot 50 ton. Setelah melepas jangkar harus pula disebarkan tali melintang yang digunakan untuk membatasi gerakan horisontal kapal. • Loading Arms Batang pipa pengiriman ada tiga buah dengan panjang 16 inchi, dua diantaranya untuk mengirim LNG dan satu untuk pengembalian uap. Dengan demikian proses transfer membutuhkan waktu sekitar 16 jam. Dengan buang sauh, sandar dan angkat sauh total waktunya adalah 24 jam. Batang pipa yang digunakan sama halnya dengan terminal yang ada di kilang di pantai. Tentunya telah dimodifikasi untuk meredam guncangan antara kapal pengangkut dan FSRU. Terminal juga dilengkapi dengan tahanan yang berupa siku-siku yang mampu meredam guncangan sejauh sekitar 0,5 m saat bersisian dengan kapal pengangkut.
• LNG Regasification System LNG dikirimkan dari tanki ke unit regasifikasi. Di dalam ruang regasifikasi terdapat pompa pendorong dan pemanas uap. Pompa pendorong akan meningkatkan tekanan hingga 90 bar sebelum mendapat tekanan LNG dalam bentuk uap, setelah melalui proses penambahan tekanan akan melalui unit fiscal metering dan dikirim ke pipa di bawah laut melalui selang gas dan pengungkit fleksible. Data dari ruang regasifikasi adalah : Tekanan maksimum gas 85 bar, Aliran gas 240 ton/ jam dan temperatur minimal gas 0o C dan unit pengukur ditempatkan pada dek depan. Sebagai kapal yang layaknya unit pabrik dan terminal, telah pula dilengkapi dengan ruang tenaga utama. Bahan bakar untuk FSRU dan sistem elektrik di-support dari bahan bakar gas. Meski demikian disiapkan pula sumber elektrik cadangan seperti kerja mesin diesel dalam keadaan emergensi. Yang berasal dari support boiler berbahan bakar natural gas murni.
Energi Baru Terbarukan Suatu Kewajiban Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM, Kardaya Warnika Direktorat Jenderal pimpinannya baru seumur jagung. Jabatannya juga belum lama diemban. Namun, peranannya strategis demi keberlangsungan ketersediaan energi di Indonesia.
I
a adalah Kardaya Warnika. Dirinya dilantik menjadi Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM medio Juli 2011. Ditjen EBTKE sendiri terbentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.24 Tahun 2010 yang mulai berlaku 14 April 2010.
Peran Penting Salah satu pasal Perpres No. 24 Tahun 2010 menyebutkan, Ditjen EBTKE mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang energi baru, terbarukan dan konservasi energi. Menyadari peranan penting direktorat ini, maka pimpinannya pun harus sosok yang kaya pengalaman di bidang energi. Menurut Menteri ESDM Jero Wacik, Dirjen EBTKE Kardaya Warnika mempunyai kapasitas untuk menduduki jabatan itu karena pengalamannya selama 29 tahun 4 bulan di sektor ESDM. Maka, Kardaya dipercaya dapat melanjutkan peletakan dasar pembentukan dan pengembangan energi baru, terbarukan dan konservasi energi. Sebelumnya, Kardaya pernah menduduki posisi antara lain sebagai Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Investasi dan Produksi serta Ketua Ikatan Ahli Perminyakan Indonesia (IATMI). Konsep energi baru terbarukan sudah diperkenalkan pada tahun 1970-an. Energi baru terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alam seperti angin, matahari, panas bumi, biomassa maupun air yang dihasilkan dari sumber energi alamiah dan tidak akan habis jika dikelola dengan baik.
17
sosok
“Dulu, kita memang berjaya dalam hal produksi minyak. Tapi, sekarang kita masuk dalam kelompok negara importir, bukan lagi eksportir. Kita harus mencari energi lain. Di situlah masa depan kita digantungkan,” tandas Kardaya. Dua Cara Kardaya mengatakan, dewasa ini kebutuhan energi Indonesia jika diukur dengan minyak sebesar 3,8 juta barel per hari (bph). Dari jumlah itu, sebesar 95% masih didominasi oleh energi fosil, khususnya minyak bumi yang ketersediaannya semakin menipis. Bukan tak mungkin, dalam 23 tahun ke depan, Indonesia akan kehabisan cadangan minyak bumi dan dapat menyebabkan krisis energi. “Energi fosil itu didominasi oleh minyak. Padahal, saat ini kita sudah nett importir minyak. Jika terus mengandalkan cadangan yang sudah ada, maka diperkirakan 2019 Indonesia bisa menjadi nett importir energi,” ujar Kardaya. Dengan kondisi seperti ini, Kardaya meneruskan, hanya ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, menghemat penggunaan energi mengingat Indonesia terkenal sebagai negara yang boros dalam penggunaan energi. Penghematan energi di sini dilakukan secara massal, termasuk oleh rumah tangga. “Menurut Handbook of Energy and Economic Statistics 2010, pada 2009 sektor rumah tangga mengonsumsi energi listrik paling banyak. Sudah waktunya bagi bangsa Indonesia mulai melakukan penghematan energi,” tutur pria kelahiran Cirebon, 17 Agustus 1952 ini. Cara kedua yang dapat ditempuh ialah menemukan cadangan energi baru untuk dikonsumsi dengan memanfaatkan energi baru terbarukan. “Kalau kita mau selamat gunakan energi baru terbarukan. Ketahanan energi harus kita jaga dan tingkatkan, harus all out.
18
Baru jadi nett importir minyak saja sudah kelabakan, apalagi jadi nett importir energi. Oleh karenanya, pemanfaatan EBTKE merupakaan suatu keniscayaan yang harus dilakukan. Pengembangan energi baru terbarukan menjadi suatu keharusan dan kewajiban sebab ini juga investasi untuk masa depan,” tegasnya. Kardaya meneruskan, dalam sektor energi pada masa mendatang di hadapkan pada dua tantangan. Kedua tantangan itu adalah persoalan energi itu sendiri dan energi yang terkait dengan lingkungan. “Pemenuhan energi yang ramah lingkungan pada masa mendatang sudah menjadi keharusan,” kata pria yang pernah menimba ilmu di ITB dan UI ini. Nah, EBTKE sejalan dengan upaya mewujudkan green economy yang menyatupadukan kepentingan ekonomi sekaligus kelestarian alam. Energi baru terbarukan memiliki kelebihan lebih ramah lingkungan dibandingkan energi yang menggunakan fosil. Kardaya menyatakan, dengan teknologi yang semakin berkembang, maka harga energi yang dihasilkan dari energi baru terbarukan akan makin murah dari sebelumnya. “Saat ini, negara-negara di dunia tengah berlomba-lomba mengembangkan ener
gi terbarukan, terutama angin yang telah menjadi energi yang penting. Bahkan, pertumbuhannya sekitar 18-20% per tahun,” papar Kardaya. Sayangnya, pemanfaatan energi baru terbarukan di tanah air belum optimal. Panas bumi. Misalnya, dari potensi sebesar 29 ribu Megawatt (MW), pemanfaatannya baru mencapai 4,2%, atau setara dengan 1.231 MW. “Selama ini, masyarakat kita terlalu dimanjakan dengan subsidi BBM sehingga tidak sadar kalau ada energi lain,” tukasnya. Sinergi Jero Wacik menyampaikan, peman faatan EBTKE ditargetkan akan meningkat setiap tahun. Jika pada tahun 2011 hanya sebesar 5,7%, maka pada tahun 2025 mencapai 26%. Pada 2050, meningkat lagi menjadi 35%. Upaya menyebarluaskan pengembangan energi baru terbarukan sekaligus hemat energi telah dilakukan Ditjen EBTKE. Sosialisasi dan kampanye baik secara langsung maupun melalui beragam media informasi telah dilaksanakan. Ditjen EBTKE juga merangkul berbagai pihak dalam menciptakan kerjasama demi kepentingan bersama. Sinergi itu,
misalnya, bekerja sama dengan instansi pemerintah lainnya.
akan dikembangkan ialah biogas dengan memanfaatkan kotoran sapi di pesantren Cadang Pinggan.
Bentuk sinergi antar instansi pemerintah ini dapat dilihat dari kerjasama Kementerian ESDM dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) serta Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM). Kementerian ESDM berencana menggandeng kedua kementerian tersebut dalam menggunakan energi baru terbarukan.
Sebagai negara maritim, nelayan menjadi tulang punggung ekonomi rakyat di daerah pesisir. Namun, dari segi keadilan, mereka masih terpinggirkan. Subsidi BBM lebih dinikmati oleh masyarakat perkotaan. Padahal, nelayan membutuhkan solar dan minyak tanah untuk melaut. Oleh sebab itu, Ditjen EBTKE sedang menyiapkan lampu dari panel surya (solar cell) untuk memudahkan penerangan perahu nelayan yang berlayar di malam hari.
“Saya sudah bertemu dengan menteri perumahan rakyat. Kami akan mengembangkan penggunaan energi surya di rumah susun, asrama dan sebagainya,” kata Kardaya. Ke depan, lanjut Kardaya, pihaknya akan menggalakkan penggunaan listrik berasal dari energi surya untuk perumahan baru.
masih dikembangkan dalam skala kecil. Misalnya, pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), biofuel dari daun jarak dan juga singkong.
“Kami akan gencarkan dari awal perumahan dibangun menggunakan panel surya,” tutur pria yang meraih gelar Doktor (S3) bidang ekonomi energi di Universitas de Ijon, Perancis ini.
“Biasanya skalanya tidak terlalu besar. Koperasi bisa masuk,” Kardaya menuturkan.
Sementara dengan Kemenkop dan UKM, Kardaya menjelaskan, mayoritas proyek-proyek energi baru terbarukan
Kementerian ESDM juga berencana menggelar kompetisi hemat energi antar provinsi. Kompetisi ini diharapkan dapat mendorong perilaku hemat energi di kalangan pegawai pemerintah dan masyarakat luas. Selain Instansi Pemerintah Ditjen EBTKE juga mendorong pihak swasta dalam pemanfaatan energi baru terbarukan. Nota kesepahaman (MoU) telah disahkan antara Ditjen EBTKE dan sejumlah pelaku usaha swasta dengan fokus pada ekonomi rakyat serta usaha kecil dan menengah. Pemberian insentif kepada pihak swasta pun juga diberikan. Komunitas, lembaga sosial hingga masyarakat langsung juga tak luput dari perhatian. Di pesantren, misalnya, ada dua jenis energi baru terbarukan yang akan dikembangkan. Energi surya akan dimanfaatkan di pesantren Kempek, Palimanan. Energi lain yang
“Nelayan tidak perlu bolak-balik ke pantai untuk mengisi minyak tanah karena pada malam hari lampu yang bersumber dari panel surya akan menyala,” Kardaya memaparkan. Rencananya, lampu panel surya ini juga akan diimplementasikan di perkotaan, misalnya kepada para pedagang kaki lima atau pedagang yang menggunakan gerobak keliling di malam hari. Meski belum berkembang luas, peman faatan energi baru terbarukan di Indonesia mulai tumbuh. Belum lama ini, misalnya, Menteri ESDM meresmikan energi biomassa di Medan dengan bahan baku cangkang kelapa sawit, ampas jagung, sampah dan sisa penggergajian. Tenaga yang dihasilkannya 2 x 15 MW. Lebih lanjut, pemanfaatan energi baru terbarukan dapat memiliki multiflier effect seperti meningkatkan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa dan menumbuhkan kemandirian bangsa. Kardaya berharap, masyarakat dan swasta meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap minyak. “Konservasi energi harus dimulai dari sekarang dan bermula dari hal-hal kecil,” ucap Kardaya.
19
beranda
Meningkatkan Kerjasama Wilayah Baru Sektor Migas
wilyah kerja baru yang banyak untuk Indonesia,” ungkap Jero Wacik. “Target kita bukan menandatangani wilayah kerja. Target kita menghasilkan migas untuk masyarakat dan kesejahteraan Indonesia,” tambah Jero Wacik. “Kita mengembangkan ladang-ladang baru untuk anak-cucu agar di masa depan lebih banyak dapat minyak dan gas,” tegas beliau.
Demi Meningkatkan Kesejahteraan Bangsa
Pengawasan Ketat Pemerintah, kata Jero, akan mempermudah, mempercepat dan memperjelas proses administrasi. Namun proses pengawasan akan tetap dilakukan secara ketat agar para Kontraktor Kontrak Kerja Sama melakukan kewajiban. “Yang mendapatkan wilayah kerja supaya menghasilkan migas. Tentu tujuannya bukan cuma mendapatkan selembar kertas,” kata Jero. Jero meminta Evita dan Wakil Menteri Energi Rudi Rubiandini membuat sistem pengawasan atas pelaksanaan kontrak. Para pemegang kontrak akan diawasi kinerjanya secara berkala dan diberi peringatan jika tidak menunjukkan perkembangan. “Kalau tidak dihiraukan juga, nanti sampai kepada satu titik WK harus dicabut izinnya. Tidak boleh negara disandera begitu saja,” kata Jero.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menegaskan akan menargetkan 50 kerjasama wilayah baru untuk sektor migas tiap tahunnya. Hal ini disampaikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik dalam acara penandatanganan 10 kontrak kerjasama investasi bidang hulu migas, yang berlangsung Jum’at 20 Juli 2012 lalu.
20
“P
ak Wamen ber kontribusi men dorong Dirjen Migas agar setiap tahun paling tidak kita menandantangani 50 kontrak kerja baru,” ujar Jero Wacik di Kementerian ESDM. Agar terealisasi, ia meminta Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo mempermudah tender-tender migas.
Selaras, guna menggerakkan kinerja tersebut, Jero Wacik meminta kepada semua instansi yang mengatur birokrasi, mempermudah dalam hal adminsitrasi. Semua itu untuk tujuan kebutuhan energi nasional di Indonesia. “Beri kemudahan dipercepat urusan nya, administrasi dipermudah di perjelas, tidak boleh ada pejabat yang mempersulit, karena kita membutuhkan
Kontrak Kerja Sama Investasi di bidang hulu migas dengan total nilai investasi US$ 146,41 juta. Sepuluh wilayah kerja ini tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. “Tanda tangan ini mengandung komitmen tiga tahun. Kami memberi mereka kesempatan eksplorasi tiga tahun sampai enam tahun,” kata Evita. Kesepuluh kontrak yang ditandatangani adalah hasil Lelang Reguler Wilayah Kerja Migas Tahap 2 tahun 2011 dan Lelang Penawaran Langsung WK Migas Tahap I tahun 2012. Dari kedua lelang ini, didapatkan 13 kontrak, namun tiga kontrak belum ditandatangani karena belum menyelesaikan urusan
21
beranda
administrasi. Evita mengatakan saat ini ada lima blok yang dilelang dalam lelang reguler dan akan berakhir pada Juli 2012.
telah ditender : Satu Wilayah kerja Kuningan yang berlokasi di daratan Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan pemenang PT Ekuator Energi Kuningan. Komitmen kontraktor untuk tiga tahun masa eksplorasi berupa studi G&G US$ 1,05 juta, survei seismik 2D sepanjang 200 km dan pemboran 1 sumur eksplorasi. Total invesatasi komitmen eksplorasi sebesar US$ 9,95 juta. Sedangkan bonus tandatangan (Signature Bonus) yang diterima langsung pemerintah sebesar US$ 1 juta.
Jero Wacik meminta kepada seluruh pemenang blok migas yang kontraknya disetujui, agar memenuhi seluruh kewajibannya, termasuk membayar bonus tandatangan dan memenuhi komitmen eksplorasi selama tiga tahun pertama. “Target kita menghasilkan migas untuk rakyat Indonesia. Saya minta Dirjen Migas berserta Wamen, turun tangan membuat sistem untuk mengawasi sejak suatu WK ditandatangani. Setiap tahun harus ada progress apa yang sudah berkembang di setiap WK. Kami akan lakukan assessment, sewajarnya setelah satu tahun itu apa yang mestinya sudah terjadi,” ujarnya. Jika dalam peninjauan (assessment) terbukti ada delay atau pengunduran
22
waktu, Wacik meminta perusahaan migas tersebut diberi surat teguran atau semacam peringatan. Selanjutnya, jika surat peringatan juga tidak diindahkan, bisa saja WK tersebut dicabut. “Kalau peringatan sejak dini tidak dihiraukan, beri surat teguran. Ada ketentuan juga
kapan WK sebaiknya dicabut. BP Migas juga harus concern,” ujarnya. Adapun 10 lelang wilayah kerja minyak dan gas bumi tersebut adalah: • Lelang Reguler Wilayah Kerja Migas Tahap II Tahun 2011, yang
• Hasil lelang Penawaran Langsung Wilayah Kerja Migas Tahap I Tahun 2012 adalah sebagai berikut: - Wilayah kerja Bohorok yang berlokasi di daratan Sumatera dengan pemenang konsorsium Bukit Energy PTE Ltd-NZOG BohorokSurya Buana Lestarijaya Bohorok - Wilayah kerja Mahato yang berlokasi di daratan Riau dan Sumatera dengan pemenang
-
-
-
-
-
-
konsorsium Texcal Mahato EP Ltd-Bukit Energy Central SumatraCentral Sumatra Energy Mahato Wilayah kerja Bukit Batu yang berlokasi di daratan Riau dengan pemenang PT Geo Bukit Baru Wilayah kerja South Lirik yang berlokasi di daratan Riau, Jambi, dan Sumatera Barat dengan pemenang konsorsium Indrillco South Lirik, Texcal South LirikCentral Sumatra Energy South Lirik Wilayah kerja Palangkaraya yang berlokasi di daratan Kalimantan Tengah dengan pemenang Petcon Borneo Limited Wilayah kerja Babai yang berlokasi di daratan Kalimantan Tengah dengan pemenang Babai Tanjung Limited Wilayah kerja East Sepinggan yang berlokasi di lepas pantai Selat Makassar dengan pemenang Eni East Sepinggan Limited Wilayah kerja Aru yang berlokasi
di lepas pantai Papua Barat dengan pemenang konsorsium Niko Resources Limited-Statoil Indonesia Aru AS - Wilayah kerja Udan Emas yang berlokasi di daratan Papua Barat dengan pemenang Krisenergy BV - Untuk 3 tahun masa eksplorasi, komitmen pasti dari 9 kontraktor hasil lelang ini berupa berupa studi G&G US$ 13,28 Juta, survei seismik 2D sepanjang 1.950 km, Re-Processing Seismik 2D US$ 50 ribu, survei seismik 3D seluas 150 km2 dan pemboran 6 sumur eksplorasi. Total investasi komitmen pasti eksplorasi adalah US$ 136,41 juta. Sedangkan bonus tandatangan (Signature Bonus) yang akan diterima langsung oleh pemerintah US$ 12.200.076.
23
profil unit
terbarukan, dan konserilasi energi; serta Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi. Peningkatan peranan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional sudah lama dirasakan urgensi-nya, dimana berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk mendorong pengembangan EBT ini. Pembentukan Ditjen EBTKE merupakan salah satu terobosan penting. Selama ini, bidang EBTKE ditangani terpisah-pisah di beberapa Ditjen dalam lingkungan Kementerian ESDM. Secara umum, bidang EBTKE ditangani oleh salah satu direktorat di Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, yaitu Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Untuk jenis EBT, secara spesifik ditangani terpisah oleh Direktorat Jenderal lainnya, misalnya, Panas Bumi dan Pengelolaan Air Tanah di Ditjen Mineral Batu Bara dan Panas Bumi. Sedangkan, yang terkait Bahan Bakar Nabati, kebijakan niaga ditangani oleh Ditjen MIGAS.
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Lahirnya Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), merupakan langkah penting bagi bangsa dalam upaya percepatan pengembangan energi baru, terbarukan dan konservasi energi di Indonesia. Ditjen EBTKE ini, secara resmi dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.
24
Seiring semakin pentingnya peranan EBTKE, dirasakan perlu dibentuk
organisasi Pemerintah pada level Eselon I. Dengan demikian, diharapkan sinergi pengelolaan bidang EBTKE dapat lebih terjalin antar stakeholder, sehingga peranan EBTKE sebagaimana ditargetkan dalam Perpres No. 5 tahun 2006 sebesar 17% dan eleastisitas energi kurang dari 1 dapat tercapai. Tak lain, ini adalah panduan guna menuju “Indonesia Hijau”. Di sisi supply, tentu juga perlu disusun suatu Rencana Induk Diversifikasi Energi (RIDEN) yang akan menjadi panduan bagi perencanaan penyediaan energi dengan melakukan rasionalisasi energi fosil dan menyiapkan rencana bagi energi baru terbarukan untuk mengambil peran lebih besar. Sehingga, secara umum di dalam RIDEN terbagi dalam dua kelompok, yaitu Rencana Induk Pengembangan Energi Baru Terbarukan (RIPEBAT) yang saat ini tengah disesuaikan, dan rencana induk di bidang energi fosil untuk melakukan rasionalisasi peranan energi fosil dalam bauran energi nasional.
faatan sumber daya energi baik energi fosil maupun sumber daya EBT sangat berpengaruh pada kontribusi sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, saat ini tengah menyiapkan Program Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca yang diakibatkan oleh pembakaran energi fosil, atau Program “Reducing Emission from Fossil Fuel Burning” disingkat REFF-Burn. Program ini akan mencakup upaya pengurangan emisi gas rumah kaca pada tiga tahap, yakni pre fossil combustion (upaya pencegahan); during fossil combustion (upaya penangkalan); dan post fossil combustion (upaya penanggulangan) atau dikenal juga sebagai program “CEKALANG”. Program ini akan mengintegrasikan semua kegiatan energi bersih yang ada di Kementerian ESDM menjadi suatu program yang terpadu, yang pelaksanaannya tetap dilaksanakan oleh masing-masing Direktorat Jenderal sesuai klaster yang ditangani.
Berbicara tentang konteks perubahan iklim, kita tidak bisa lepas dari pembangunan energi bersih. Peman
D
irektorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan dipimpin oleh Direktur Jenderal. Ditjen EBTKE terdiri atas 5 unit kerja, antara lain Sekretariat Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi; Direktorat Panas Bumi; Direktorat Bioenergi; Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan; dan Direktorat Konsewasi Energi. Ditjen EBTKE mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Dalam melaksanakan tugasnya, Ditjen EBTKE menyelenggarakan beberapa fungsi, yakni Perumusan kebijakan di bidang energi baru, terbarukan, dan konservasi energi; Pelaksanaan kebijakan di bidang energi baru, terbarukan, dan konservasi energi; Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang energi baru,terbarukan, dan konservasi energi; Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang energi baru,
25
energi mix pengendalian waduk tersebut. Ketika pintu waduk terbuka, air akan mengalir sangat deras melalui terowongan air sehingga turbin berhasil diputar dan menggerakan generator. Munculah energi listrik.
Angin Perpindahan udara atau yang disebut dengan angin bisa menghasilkan sumber energi alternatif yang berasal dari energi kinetik. Sumber inilah yang kemudian digunakan masyarakat untuk menggerakkan kincir dan turbin hingga akhirnya menghasilkan sumber tegangan listrik.
Gelombang Laut Sekarang ini tidak hanya air sungai saja yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Gelombang permukaan air laut juga bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO). Prosesnya mengandalkan gerakan naik-turun atau gulungan ombak untuk menggerakkan turbin hingga akhirnya menghasilkan sumber energi listrik.
Bioenergi Bioenergi diturunkan dari biomassa, yaitu material yang dihasilkan oleh mahluk hidup berupa tanaman, hewan maupun mikroorganisme. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi. Misalnya, bioenergi tradisional, yaitu kayu bakar serta bioenergi yang lebih modern meliputi bioetanol, biogas, biodiesel dan lain-lain.
contohnya, dengan pembangkit bertenaga air yang hanya memerlukan biaya US$ 5 sen per KWh. Lalu, batubara US$ 6,5 sen per KWh atau gas US$ 8,2 sen per KWh.
Selain energi-energi di atas, ada berbagai energi lain yang juga prospektif. Sebut saja misalnya, biofuel dan gas alam. Kelebihan kedua energi itu antara lain ramah lingkungan dan padat karya. Ketersediaannya pun cukup melimpah. Gas alam, misalnya, diperkirakan tersedia selama 60 tahun. Umumnya, energi alternatif juga lebih ekonomis dibandingkan sumber energi berbahan baku fosil. Sumber energi yang menggunakan BBM memakan biaya US$ 200-300 sen per KWh. Bandingkan,
Potensi Besar
Energi Alternatif Umumnya, energi alternatif juga lebih ekonomis dibandingkan sumber energi berbahan baku fosil MENGUBAH tingkat ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) bukan hal mudah. Tapi, mau tak mau itu harus dilakukan. BBM masih menjadi bahan bakar utama di negeri ini, mencapai lebih dari 50% total pasokan energi nasional. Sementara itu, peran sumber energi lainnya masih sangat kecil. Padahal, potensi energi alternatif di tanah air terbilang besar. Berdasarkan Perpes No.5 Tahun 2006, pemerintah sudah mencanangkan target untuk memperbesar kontribusi sumber energi terbarukan dalam bauran energi sampai dengan 17%. Sejatinya, tidak sulit mencari energi alternatif di Indonesia.
26
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
Hal yang perlu dilakukan segera adalah tekad bulat para stakeholders untuk mengembangkannya. Berikut adalah sejumlah energi alternatif yang bisa dikembangkan di tanah air.
Matahari Sebagai negara tropis, Indonesia dianugerahi siraman sinar matahari yang banyak. Energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan sel surya atau dikenal dengan sebutan sel fotovoltaik. Contohnya saja, seperti pemanfaatan energi matahari untuk menghidupkan kalkulator, pemanas air, mobil, kompor dan sebagainya.
Potensi energi panas matahari di Indonesia sekitar 4,8 Kilo Watt hour/meter persegi (KWh/m²) atau setara dengan 112 ribu Giga Watt peak (GWp). Namun, saat ini energi matahari yang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 10 Mega Watt peak (MWp). Ini berarti, potensi energi matahari yang sudah dimanfaatkan bahkan masih jauh dari angka 1%.
Air Air merupakan sumber energi yang banyak digunakan masyarakat. Kekuatan air yang mengalir dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber energi alternatif untuk menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembuatan PLTA sendiri dimulai dengan menampung air sungai yang berarus deras ke dalam sebuah waduk. Kemudian, air dialirkan melalui pintu pengambil air. Pengaturannya dilakukan di pusat
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
27
wacana
Memanfaatkan
Sumber-Sumber Energi Alternatif Sebagai Pengganti BBM
28
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
Kelangkaan bahan bakar minyak yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi secara bersamasama. PENGHEMATAN
telah kita gerakkan sejak dahulu, karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan naik terus. Demikian pula harganya, sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah dengan mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable).
Sebenarnya sumber energi alternatif cukup tersedia. Misalnya saja, seperti energi matahari di musim kemarau atau musim kering, energi angin dan air. Tenaga air memang paling banyak dimanfaatkan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), namun bagi sumber energi lain belum kelihatan secara signifikan. Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana adalah energi biogas, energi bioetanol dan solar. Naiknya harga BBM semakin menyadarkan masyarakat untuk menggunakan minyak bumi secara bijak, efektif dan efisien. Cadangan minyak bumi yang semakin menipis, seharusnya menjadi pemikiran untuk mencari serta mengelola sumber energi lain untuk diberdayakan secara optimal. Di saat harga BBM melambung tinggi, maka penggunaan energi alternatif bisa menjadi sebuah pilihan baru bagi masyarakat luas untuk menentukan sumber energi yang digunakan dengan didasarkan pada kondisi ekonomi masing-masing. Secara tradisional, pertimbangan terhadap penggunaan energi umumnya dilakukan
dengan melihat harga yang termurah. Namun, setelah munculnya kesadaran masyarakat dunia untuk suatu bentuk dunia yang bersih lingkungan dan terciptanya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), maka faktor harga murah saja sudah tidak menjadi populer lagi. Apabila kita melihat dari sisi lain, sebenarnya permasalahan bahan bakar minyak (BBM) saat ini bisa membuka kesempatan bagi kita semua untuk mulai berpikir tentang pengembangan energi alternatif atau energi terbarukan secara lebih serius, bukan hanya sekedar wacana. Kondisi yang ada saat ini membuktikan bahwa kita tidak bisa hanya bergantung kepada satu jenis bahan bakar saja. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat ini energi alternatif memiliki peran yang sangat kecil di Indonesia, hanya sekitar 3% dari total pasokan energi nasional. Sementara minyak bumi masih terus menjadi unggulan energi utama. Hingga tahun lalu, minyak bumi memasok kebutuhan energi di tanah air sebesar 42%, disusul oleh batubara
03 | 2012 ESDMMAG • edisi 04
29
wacana bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Ketiga, semua kesepahaman dan blueprint energi yang ada dalam visi energi 2025 akan sia-sia jika Pemerintah tidak mempersiapkan kebijakan yang tepat dan tidak tumpang tindih dengan kebijakan lain yang berhubungan. Indonesia sebagai negara tropis yang selalu disinari oleh matahari sepanjang tahun harus bisa memanfaatkannya. Posisi Indonesia yang berada di jalur Katulistiwa merupakan anugerah yang tiada tara. Bayangkan, secara penuh 12 jam setiap jengkal tanah di negeri ini memperoleh hangatnya sinar matahari. Contoh nyata penggunaan energi matahari adalah dengan mengubahnya menjadi energi listrik. Di mana, solar cell converter akan mengubah partikel-partikel kimia menjadi listrik. Belum lagi air sungai yang selalu mengalir deras di berbagai wilayah Nusantara, serta biomasa yang dihasilkan oleh hutan-hutan tropis kita. sebesar 34% dan gas alam sebesar 21%. Menciptakan sebuah blueprint energi alternatif mutlak dilakukan oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Seperti yang sudah diperlihatkan oleh negaranegara lain. Ketersediaan energi merupakan salah satu kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu bangsa. Visi energi 2025 yang dibuat oleh pemerintah sebenarnya sudah tepat. Di tahun tersebut, diharapkan peran BBM sebagai energi utama nasional hanya tinggal 20%, gas alam dan batubara 30% serta energi terbarukan di level 17%. Namun, Visi Energi 2025 terkait energi altematif saat ini masih belum dilakukan implementasinya dengan penuh oleh pemerintah. Proses pengalihan bahan bakar berbasis minyak bumi sejauh ini lebih difokuskan kepada energi fosil lainnya yang jumlah cadangannya memang masih jauh lebih banyak, terutama gas alam dan batubara. Langkah ini cermat dan tidak salah, karena memang kita harus segera mencari strategi jangka pendek yang dapat mengatasi masalah yang ada saat ini, yaitu tingginya konsumsi BBM, sementara cadangan minyak bumi kita sangat tipis. Dengan kandungan gas alam sebesar
30
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
150 triliun kaki kubik, sepertinya strategi pemerintah untuk melakukan konversi BBM ke BBG sudah merupakan langkah yang tepat. Rencana konversi tersebut akan mampu menyelamatkan keuangan Negara yang saat ini “jebol” dikarenakan subsidi BBM yang sudah jauh di atas batas kewajaran. Konversi akan berhasil jika pembangunan prasarana dan sarana BBG sudah mulai dilaksanakan dari sekarang. Oleh karena itu, langkah-langkah yang harus diambil antara lain, Pertama, pemerintah bersama lembaga-lembaga terkait berencana untuk segera mengkonversi BBM ke BBG terhadap sebanyak 250 ribu kendaraan di Jawa dan Bali, yang terdiri dari 200 ribu kendaraan umum dan 50 ribu kendaraan pribadi roda empat. Strategi konversi ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah energi dalam beberapa tahun ke depan. Namun, langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah bagaimana pemerintah dan semua elemen bangsa bisa mewujudkan pemanfaatan energi alternatif secara masif, terutama fokus kepada sumber energi alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan. Kedua, langkah Pertamina yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian ESDM di tahun 2010 tentang komitmen pengembangan lima energi baru,
Sebenarnya, masih banyak sumber energi alternatif lainnya yang bisa didayagunakan secara optimal. Pemerintah harus berani membuat sebuah regulasi yang berisi tentang aturan, standarisasi serta penggunaan energi yang tepat guna. Teknologi yang digunakan haruslah teknologi yang menghasilkan pengganti minyak, sebagaimana minyak adalah energi yang tidak terbarukan. Yakni, teknologi yang mendukung penyediaan energi yang lestari (sustainable energy supply), teknologi energi yang bersih dan efisien untuk mendukung pelestarian lingkungan. Lembaga-lembaga terkait semisal Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi (Ditjen LPE), Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal), Badan Pusat Statistik Nasional (BPS), PT PLN (Persero) dan Universitas-
universitas harus bekerjasama menentukan program, kebijakan, penggunaan serta re-sourcing energi untuk jangka panjang. Kebijakan energi harus diarahkan untuk semakin mengurangi pemakaian energi yang tak terbarukan dan meningkatkan penggunaan energi yang terbarukan. Untuk memenuhi kebutuhan energi penduduk di masa mendatang maka mau tidak mau pengembangan sumber energi berupa gas, biomasa, dan air harus ditingkatkan pada tingkat tertentu. Harapan di masa mendatang, bentuk-bentuk energi pengganti yang telah terbukti layak di gunakan dan siap dipakai, tergantung kepada sumber daya manusia itu sendiri bagaimana mereka mampu mengolah sumber-sumber energi alternatif tersebut dengan baik. Sehingga, permasalahan minyak bumi tidak menjadi hal yang menakutkan bagi kehidupan manusia.
yaitu coal bed methane, shale gas, geothermal, algae dan angin, patut didukung oleh semua pihak. Dalam proses implementasinya, mengingat faktor-faktor geografis dan geologis yang dimiliki Indonesia, maka strategi energi alternatif tidak bisa dilakukan secara seragam di seluruh wilayah tanah air. Pemerintah harus dengan cermat melihat potensi energi di masing-masing daerah. Untuk menyuplai listrik di daerah-daerah terpencil, misalnya, daripada harus membangun jaringan listrik bertegangan tinggi yang tidak murah, lebih baik pemerintah membangun pusat pembangkit listrik bertenaga air (mikrohidro), surya atau angin. Selain itu, panas bumi juga harus terus dikembangkan karena kita memiliki potensi yang begitu besar. Bahkan, menurut data Kementerian ESDM, dengan potensi lebih dari 28.000 MW maka potensi panas bumi kita terbesar di dunia. Meskipun demikian, untuk membangun proyek panas bumi persoalan kepemilikan lahan sering menjadi kendala utama. Panas bumi merupakan energi yang memiliki banyak keunggulan, antara lain bersih dan ramah lingkungan. Sebagai bahan bakar utama untuk pembangkit listrik, panas bumi terbukti jauh lebih murah daripada BBM. Begitu pula dengan tenaga surya yang dapat menjadi pilihan energi alternatif
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
31
regulasi Meski begitu dalam menghadapi semua itu sebetulnya Indonesia sudah sangat siap dengan regulasi, yaitu Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang berisi strategi untuk menjamin keamanan energy di Indonesia. Kebijakan ini telah merumuskan bauran energi di tahun 2025 yang mengurangi konsumsi energi fosil dan menggantinya dengan energi baru terbarukan. Kebijakan lainnya yaitu UU No.30 Tahun 2007 tentang Energi yang mengarah terwujudnya kemandirian energy. PP no 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi, UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenaga listrikan yang didalamnya juga telah mendorong pengembangan sumber energi terbarukan sebagai penghasil listrik serta Blue Print Pengelolaan Energi Nasional 2006-2025. Sebagai Negara kepulauan Indonesia juga juga dianugerahi berbagai macam energi non fosil yang melimpah seperti batubara, coal bed metane (CBM), shale gas, panas bumi, tenaga surya, dan biofuel. Batubara diharapkan memberikan kontribusi terbesar dalam bauran energi nasional. Pada 2025, pemerintah mencanangkan batubara bisa mengontribusi bauran energi nasional sebesar 30,7%, disusul EBT 25,9%, dan gas 19,7 %.
Memperkuat Ketahanan
Dewasa ini isu ketahanan energi menjadi topik yang semakin relevan saat ini, terutama disebabkan peranannya yang sangat vital bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Ketahanan energi itu sendiri terdiri dari beberapa aspek yaitu ketersediaan pasokan, stabillitas harga dan akses terhadap pasokan energi.
32
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
tergantung kepada energi minyak bumi yang tidak terbarukan. Untuk wilayah Asia Pasifik, pertumbuhan ekonominya yang terbilang dinamis hanya mempunyai cadangan minyak yang sedikit dan menyebabkan kebutuhan minyak kawasan banyak tergantung pada kawasan lain.
Demikian pula dengan Kondisi energi Indonesia saat mengandalkan pada migas. minyak bumi dalam kondisi walaupun ekploitasi cadangan cenderung meningkat.
Untuk energi baru dan terbarukan Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa. Energi terbarukan seperti panas bumi, tenaga air, tenaga surya, tenaga angin, dan biofuel ini merupakan energi ramah lingkungan, tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim. Panas bumi di Indonesia memiliki potensi terbesar di dunia yaitu sebesar yaitu 29,038 GW. Meski begitu pemanfaatannya masih kecil yaitu sebesar 1.189 MW. Energi panas bumi merupakan energi setempat yang tidak dapat ditransportasikan dan memiliki karakteristik berbeda-beda untuk setiap lokasi (site specific).Pemanfaatan panas bumi dapat dalam bentuk pemanfaatan langsung (uap) dan pemanfaatan tidak langsung (listrik) serta dipergunakan hanya untuk kebutuhan dalam negeri. Sementara itu pemanfaatan energi terbarukan yang berasal tenaga air, tenaga surya, dan tenaga angin masih terbatas. Tenaga air dimanfaatkan hanya 7,54% dari potensi sebesar 75,670 MW. Biomass
digunakan hanya 3,25% dari sumber daya 49,810 MW. Kapasitas terpasang dari tenaga surya sebesar 13.5 Mw dan tenaga angin hanya 1.87 MW. Untuk biodiesel hanya dimanfaatkan sekitar 10% dari kapasitas produksi. Sedangkan untuk bietanol produksinya masih relatif kecil. Dan untuk lebih dapat memanfaatkan berbagai energi terbarukan tersebut adalah dengan melakukan investasi teknologi. Karena investasi teknologi merupakan keniscayaan agar Indonesia mampu memiliki kemandirian energi. Karena dengan hal tersebut maka peluang besar akan terbuka di sektor energi baru dan terbarukan ini seperti pemanfaatan Sel Surya, Geothermal, Mikrohidro, Bioenergi ataupun angin. Dana untuk kedepan Pemerintah tentunya akan lebih memperkuat ketahanan energi nasional melalui beragam perangkat kebijakan yang ditujukan untuk mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan. Semua kebijakan itu tentunya akan berguna mencapai tingkat bauran energi yang ditargetkan, meningkatkan efisiensi dan konservasi energi serta memperkuat peran Pemerintah sebagai regulator kebijakan energi. (dari berbagai seumber)
Indonesia merupakan produsen batubara terbesar nomor lima di dunia. Pada 2010, produksi batubara mencapai 275 juta ton dan saat ini sekitar 350 juta ton. Konsumsi dalam negeri sekitar 70 juta ton, 50% digunakan untuk pembangkit listrik. Sedangkan sisanya sekitar 75-80 % diekspor.
Energi Nasional PERTAMBAHAN penduduk dan gencarnya industrialisasi dunia di tengah keterbatasan sumber daya energi khususnya energi fosil, menyebabkan ketidakseimbangan permintaan dan penawaran. Diperkirakan hingga tahun 2030 konsumsi energi dunia masih
hanya mencapai 343 triliun kaki kubik. Dengan potensi tersebut cukup memenuhi kebutuhan gas lebih dari 100 tahun ke depan.
Indonesia. ini masih Cadangan menurun, gas bumi
Indonesia juga memiliki sumber gas non-konvensional cukup besar. Gas nonkonvesional adalah gas yang berasal dari reservoir dengan permebilitas rendah dan pengusahaannya menggunakan teknologi tertentu seperti perekahan. Jenis gas non-konvensional antara lain gas metana batubara (coal bed metane/ CBM), shale oil, shale gas, tight sand oil, dan metane hydrate. Untuk deposit CBM Indonesia diperkirakan mencapai 453 triliun kaki kubik (TVF), sementara itu untuk shale gas mencapai jumlah 574 triliun kaki kubik (TVF). Sebagai perbandingan, deposit gas konvensional
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
33
migas
17.000
Target Pemerintah Konversi Kendaraan Umum Pemerintah menargetkan 17 ribu angkutan umum akan terkonversi ke CNG di tahun 2012. Untuk merealisasikannya, pemerintah akan membagikan converter kit secara gratis.
Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2012 Tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak menyatakan, kendaraan instansi pemerintah tidak diperkenankan menggunakan BBM bersubsidi. Kebijakan ini efektif berlaku 1 Juni 2012.
S
ebagai persiapan, sejumlah kendaraan instansi pemerintah mulai dipasangi tanda sejak akhir Mei 2012. Tanda itu berupa stiker berwarna oranye bertulisan “Tidak Menggunakan BBM Bersubsidi”.
“Sudah diserahkan stiker agar ditempel di semua mobil milik pemerintah. Kalau plat merah gampang dikenali. (Kendaraan dinas) plat hitam prioritas dipasangi stiker. Keduanya tidak boleh pakai BBM subsidi,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik dalam jumpa pers usai acara Sosialisasi Kebijakan Penghematan BBM Bersubsidi di KESDM, Rabu (30/5). “Para menteri dan sekjen harus memelopori penghematan ini. Saudarasaudara, tanggal 1 (Juni) sebentar lagi. Stiker harus dipasang besok. Lusa mulai diperiksa di tempat parkir, apa ada mobil PNS yang belum dipasangi stiker,” Jero Wacik meneruskan.
34
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
Stiker Tanda Tidak Pakai BBM Bersubsidi Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2012 merupakan tindak lanjut terhadap pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang pelaksanaan gerakan nasional penghematan energi. Peraturan Menteri itu berupa pembatasan penggunaan bensin RON 88 untuk kendaraan dinas instansi pemerintah, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD. Regulasi ini diterapkan secara bertahap. Untuk Jabodetabek, kebijakan tersebut efektif berlaku 1 Juni 2012. Pada 1
Menteri ESDM Resmikan Pameran Minyak dan Gas Bumi
“Para menteri dan sekjen harus memelopori penghematan ini”.
Agustus 2012, regulasi mulai diterapkan di wilayah Jawa dan Bali lainnya. Sementara itu, mobil barang yang digunakan dalam kegiatan perkebunan dan pertambangan dilarang menggunakan solar bersubsidi mulai 1 September 2012.
M
enteri ESDM Jero Wacik meresmikan Konvensi dan Pameran Industri Minyak dan Gas Bumi ke36 di Jakarta Convention Center (JCC) Plenary Hall, Rabu pagi (23/5). Dalam sambutannya, Jero Wacik
S
ampai sejauh ini, baru sekitar 3.000 unit converter kit pada angkutan umum. Sedangkan kurang-lebih 14 ribu lainnya merupakan tambahan baru. Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi dan Keuangan Hadi Purnomo menjelaskan, tambahan 14 ribu unit converter kit tersebut tersebar di beberapa daerah. Perinciannya adalah DKI Jakarta sebanyak 6.500 unit, Banten 2.700 unit, Jawa Barat 2.900 unit dan Jawa Timur 1.900 unit.
MMSCFD. Alokasi gas tersebut diperoleh dari PT Pertamina EP, Medco E&P Indonesia, PT PHE ONWJ, PT PGN, JOB Talisman-Jambi Merang, PT PHE WMO, Santos (Madura Offshore) Pty Ltd dan PT Pembangunan Palembang Jaya. MoU pasokan gas ini telah dilakukan pada 23 April 2012 lalu di KESDM. Tahun 2013, kebutuhan gas untuk transportasi umum diperkirakan sebesar 44,4 MMSCFD dan 2014 sebesar 84,2 MMSCFD.
Masih menurut Hadi, kebutuhan gas untuk diversifikasi BBM ke CNG pada tahun ini sebesar 35,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Untuk Pulau Jawa, dibutuhkan 33,3 MMSCFD dan Sumatera 2,2
Sementara untuk bengkel, hingga akhir Desember diharapkan tersedia 28 unit. Saat ini, bengkel yang sudah mengaplikasikan teknologi konversi berjumlah 14 buah. Sedangkan untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), direncanakan pada akhir tahun dapat tersedia 54 buah. Jumlah SPBG kini berjumlah 13 buah.
meneruskan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada para pelaku industri migas.
Indonesia’s Energy Needs’, kerjasama antara pemerintah dan industri migas harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
“Pesan presiden yang pertama, pemerintah dan industri harus bekerja sama. Pemerintah harus mengerti kebutuhan industri migas, dan industri harus share kebutuhan pemerintah,” ujar Menteri Jero Wacik pada acara yang dikenal juga dengan sebutan The 36th Indonesian Petroleum Assosiation (IPA) Convention and Exhibition itu.
Pesan presiden yang kedua, lanjut Jero Wacik, dunia makin tergantung kepada energi. “Pada sisi ini, Indonesia beruntung memiliki sumber energi yang banyak. Oleh karena itu, tugas kita adalah mengelola dengan benar sehingga dapat memberikan kontribusi untuk bangsa maupun untuk kepentingan dunia,” katanya dalam ajang yang dihadiri sekitar 3.000 pelaku industi migas nasional tersebut.
Jero Wacik menambahkan, bila pemerintah berjalan sendiri, maka akan timpang. Sebaliknya, bila industri migas berjalan sendiri tanpa memikirkan rakyat juga tidak dapat berjalan. “Jadi, sesuai tema konvensi ‘Working Together to Meet
“Saya buka pintu lebar-lebar bagi industri migas. Saya akan dengar. Bila itu baik untuk negara dan saudara, maka akan kita kerjakan,” Jero Wacik menegaskan. Sementara itu, Presiden IPA Elisabeth Proust menyatakan, acara ini merupakan momentum untuk menyatukan pemain kunci industri migas Indonesia, menyediakan sebuah forum untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan bekerja sama untuk memberikan solusi terbaik.
Menurut Jero Wacik, kedua hal inilah yang harus dijabarkan dalam mengelola industri migas nasional. Jero Wacik akan membuka pintu dan mendengarkan keinginan yang disampaikan para pelaku industri migas.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
35
migas
Q1 2012 :
Kontrak Gas Berpotensi
Tambah Kas Negara Rp 67,5 Triliun
Menteri ESDM Jero Wacik turut menyaksikan penandatanganan sejumlah kontrak perjanjian jual beli gas di Kantor Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) Jakarta, Selasa (8/5). Sebagian kontrak itu merupakan amandemen.
D
alam sambutannya, Jero Wacik menghimbau untuk terus mendorong pemanfaatan gas dari sisi hulu. Pasalnya, saat ini konversi BBM ke BBG tengah massif dilakukan. “Jangan terus berbicara soal minyak. Kita harus segera meninggalkannya dan beralih ke gas yang lebih murah dan masih banyak tersedia di negeri ini,” kata Jero Wacik.
perubahan industri gas bumi. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kemampuan pasar domestik untuk membeli gas bumi dengan harga lebih tinggi meski terdapat peningkatan harga gas yang cukup signifikan dibandingkan harga sebelumnya.
ICP April 2012 Capai
US$ 124,63 Per Barel
H
Sementara itu, harga minyak mentah jenis minas (SLC) sebesar US$ 127,96 per
36
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
Menurut Priyono, harga gas sebelumnya tidak mendorong peningkatan kegiatan hulu migas di tanah air. Dalam jangka panjang, hal itu akan merugikan Indonesia karena menyebabkan banyak lapangan gas yang tidak dikembangkan. “Paradigma baru ini akan menjamin ketersediaan pasokan gas domestik yang berkesinambungan di masa yang akan datang,” kata Priyono.
“Kondisi ini menunjukkan sebagian pasar domestik telah memiliki kemampuan untuk membeli gas dengan harga keekonomian,” kata Priyono.
Penandatanganan kontrak-kontrak perjanjian itu berpotensi menambah penerimaan negara dari sektor gas bumi sebesar US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 67,5 triliun. “Untuk tahun ini saja, penerimaan negara dipastikan bertambah Rp 6 triliun (US$ 665 juta),” ujar Kepala BPMIGAS R. Priyono dalam sambutannya. Priyono menjelaskan, penandatanganan perjanjian ini menjadi tonggak awal
arga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude PriceICP) bulan April 2012 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 124,63 per barel. Angka ini turun US$ 3,51 per barel dari bulan Maret 2012 yang mencapai US$ 128,14 per barel.
Sebagai contoh, lanjutnya, harga gas Pertamina EP Region Sumatera Selatan ke PGN naik dari US$2,2 per juta British thermal unit (mmBtu) menjadi US$5,5 per mmBtu. Kedua pihak sepakat, harga ini akan meningkat lagi menjadi US$6 per mmBtu pada 2013. “Kondisi ini menunjukkan sebagian pasar domestik telah memiliki kemampuan untuk membeli gas dengan harga keekonomian,” kata Priyono.
barel. Angka ini juga berarti turun US$ 3,54 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 131,50 per barel. Tim Harga Minyak Indonesia mengemukakan, penurunan harga minyak mentah tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional. Perkembangan harga itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketegangan geopolitik di Timur Tengah
sedikit mereda dan Arab Saudi terus meningkatkan produksi minyak mentah untuk menahan peningkatan harga minyak dunia. Saat ini, produksi minyak mentah Arab Saudi mencapai 10 juta barel per hari. Angka ini naik 1,1 juta barel per hari dibandingkan produksi bulan yang sama tahun sebelumnya atau meningkat 0,1 juta barel per hari dibandingkan Maret 2012. Faktor berikutnya adalah melemahnya perekonomian dunia. Selain itu, proyeksi permintaan minyak global tahun 2012 pada bulan April 2012 menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan
Tiga Lapangan Gas Beroperasi Tiga lapangan gas dengan total potensi produksi sebesar 130 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) telah mulai berproduksi di kwartal pertama tahun 2012. memberikan tambahan pasokan gas untuk domestik,” ujar Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) Gde Pradnyana di Jakarta, Minggu (20/5).
K
etiga lapangan tersebut adalah Lapangan APN E&F di Blok Offshore Northwest Java (ONWJ) dengan operator Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Lapangan Wortel di Blok Sampang dengan operator Santos (Sampang) Ltd dan Lapangan Tembang Subsea di Blok B dengan operator Conoco Phillips Indonesia. “Lapangan-lapangan gas ini sudah mulai onstream di Q1 tahun 2012. Kita berharap proyek-proyek ini dapat
Tim Harga Minyak Indonesia mengemukakan, penurunan harga minyak mentah tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional. oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan manufaktur di Cina. Hal ini merupakan imbas melambatnya pertumbuhan perekonomian Cina. Di samping itu, menurunnya permintaan minyak mentah
Potensi produksi gas di Lapangan APN E&F adalah 50 MMSCFD. Sedangkan Lapangan Tembang Subsea berpotensi memproduksi gas sebesar 40 MMSCFD. Target untuk Lapangan Wortel adalah 40 MMSCFD untuk gas, 500 bpd untuk minyak dan 250 bpd untuk kondensat.
Namun, minyak dari lapangan ini diangkut ke pelabuhan terdekat dengan menggunakan truk. Selain itu, terbatasnya fasilitas jalan membuat pengangkutan sering mengalami kendala. Selesainya pemipaan ini diharapkan dapat menaikkan produksi minyak dari lapangan tersebut dari sebelumnya sekitar 1.300 barel per hari (bpd) menjadi 1.900 bpd. Gde menyampaikan penyelesaian proyek-proyek hulu migas tepat waktu merupakan kunci untuk segera menambah pasokan minyak dan gas nasional. BPMIGAS, sebagai badan yang mengawasi bisnis hulu migas, telah berupaya untuk memastikan poyek dapat selesai tepat waktu. Salah satunya adalah membentuk Komite Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi. Upaya lainnya ialah membentuk dinas baru yang akan mengawasi plan of development (POD). Penyelesaian proyek tepat waktu penting karena dapat menghindari pembengkakan biaya serta mengurangi unplanned shutdown.
Di luar tiga lapangan gas tersebut, proyek hulu migas lain yang rampung di kwartal pertama tahun 2012 adalah pemasangan pipa penyalur minyak (transfer line) dari Lapangan Tampi, Blok Merangin Dua, di Musi Rawas, Sumatera Selatan. Lapangan yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Sele Raya Merangin Dua ini sebenarnya sudah mulai berproduksi di tahun 2010.
Potensi produksi gas di Lapangan APN E&F adalah 50 MMSCFD. Sedangkan Lapangan Tembang Subsea berpotensi memproduksi gas sebesar 40 MMSCFD.
jenis direct burning dari Jepang akibat berakhirnya musim dingin juga turut berpengaruh.
4. Basket OPEC turun sebesar US$ 4,69 per barel dari US$ 122,93 per barel menjadi US$ 118,24 per barel.
Berikut perkembangan harga ratarata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan April 2012, dibandingkan Maret 2012, sebagai berikut: 1. WTI (Nymex) turun sekitar US$ 2,86 per barel dari US$ 106,21 per barel menjadi US$ 103,35 per barel. 2. Brent (ICE) turun sebesar US$ 4,05 per barel dari US$ 124,54 per barel menjadi US$ 120,49 per barel. 3. Tapis (Platts) turun sebesar US$ 5,76 per barel dari US$ 132,57 per barel menjadi US$ 126,81 per barel.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
37
lpe
Menteri ESDM Resmikan
Prolisdes 2011 di Bali
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik meresmikan Program Listrik Pedesaan (Prolisdes) seluruh Indonesia Tahun Anggaran 2011, pada Sabtu (12/5) lalu di Museum Gunung Api Batur, Bangli, Bali.
P
Presiden Paparkan Kebijakan
eresmian ini bersamaan dengan peresmian Pemanfaatan Air Tanah dari Sumur Bor di Provinsi Bali. Turut hadir pula Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Jarman M.Sc. dalam peresmian tersebut.
Penghematan Energi
Dalam sambutannya, Menteri ESDM mengajak Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, koperasi dan lembaga sosial kemasyarakatan untuk berpartisipasi aktif mengembangkan pembangkit listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan untuk listrik perdesaan, terutama di daerahdaerah terpencil.
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidatonya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/05), terkait kebijakan penghematan BBM dan listrik.
P
residen mengungkapkan, saat ini, Indonesia sedang mengalami beberapa permasalahan di dalam negeri, antara lain permasalahan peningkatan BBM dan Listrik. Dimana, subsidi BBM dan Listrik terus meningkat dari tahun 2010 sebesar 140 Trilyun dan di tahun 2011 menjadi 256 Trilyun. Besarnya anggaran subsidi BBM dan listrik ini berpotensi meningkatkan deficit anggaran negara, karena penerimaan negara lebih kecil dari belanja negara. Untuk mencegah defisit negara yang terus berlangsung Presiden menyampaikan dua agenda penting yang harus dilakukan. Agenda pertama adalah mencegah naiknya defisit anggaran dengan cara meningkatkan pendapatan negara, dan melakukan optimalisasi, termasuk penghematan anggaran belanja Negara. Sedangkan, agenda kedua adalah mengurangi subsidi BBM dan listrik, melalui gerakan penghematan secara nasional. Mengenai gerakan penghematan listrik sendiri Presiden menekankan pentingnya penghematan penggunaan listrik
38
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
dan air di kantor-kantor pemerintah, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD, serta penghematan penerangan jalanjalan. Penghematan tersebut akan mulai diberlakukan pada bulan Juni 2012. Presiden mengatakan, bahwa saat ini harus memulai menggunakan energi baru dan terbarukan, baik untuk transportasi, industri maupun pembangkit listrik. “Di masa depan, kita harus membangun sistem transportasi dan kendaraan yang tidak tergantung pada BBM. Untuk jangka pendek, kita mendorong penggunaan kendaraan hybrid, yaitu
“Di masa depan, kita harus membangun sistem transportasi dan kendaraan yang tidak tergantung pada BBM. kendaraan yang dapat digerakkan baik menggunakan BBM maupun tenaga listrik, yang jenis kendaraan ini mulai dipasarkan di Indonesia. Kendaraan jenis ini akan sangat menghemat penggunaan BBM,” papar Presiden. Selanjutnya presiden meminta kepada jajaran PLN untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan BBM. Sebaliknya, perluas dan tingkatkan pembangunan pembangkit listrik dengan energi baru dan terbarukan, seperti listrik tenaga surya, panas bumi, tenaga air, dan biomasa.
Selain menghimbau agar menjaga infrakstruktur, Menteri ESDM juga menekankan pentingnya gerakan penghematan (BBM, listrik dan air) oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini menjadi penting, mengingat terbatasnya anggaran
yang dimiliki oleh Pemerintah untuk subsidi energi,” ujarnya. Sementara itu, Sekjen ESDM Waryono Karno melaporkan, pembangunan Listrik Pedesaan tahun Anggaran 2011 ini mencakup pembangunan Jaringan Tegangan Menengah, Jaringan Tegangan Rendah dan Gardu Distribusi yang menjangkau sampai ke daerah pedesaan. Secara keseluruhan, pencapaian program Listrik Pedesaan seluruh Indonesia yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2011 mencapai 93,39%, dan mencapai output Jaringan Tegangan Menengah sebesar 9.059 Kms, Jaringan Tegangan Rendah sebesar 8.810 Kms dan Gardu Distribusi sebesar 372 Mva. “Pembangunan Listrik Perdesaan ini telah menyumbangkan kontribusi untuk
Dirjen Ketenagalistrikan
Kunjungi P3B Jawa Bali
D
irjen Ketenagalistrikan, Ir Jarman MSc pada Kamis (4/5) lalu mengunjungi Kantor Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa-Bali, PT PLN (Persero) yang terletak di Gandul, Depok, Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Ketenagalistrikan ingin mendapatkan masukan pola operasi dan outlook kelistrikan sampai akhir tahun 2012. Bauran energi dalam pembangkit listrik PT PLN (Persero) saat ini sangat menjadi perhatian Pemerintah. Oleh karena itu, Dirjen ingin mendapatkan laporan penggunaan BBM dalam pembangkitan listrik hingga akhir tahun 2012 nanti. Selain itu, Dirjen juga ingin mendapatkan masukan mengenai
meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia dari sebesar 67,2% pada 2010 menjadi 72,95% pada 2011,” terang Waryono Karno. Untuk Propinsi Bali sendiri, pada tahun 2011 telah dibangun gardu distribusi sebanyak 155 unit, JTM 87 Kms dan JTR sepanjang 178 Kms, sehingga saat ini rasio elektrifikasi di Provinsi Bali sudah mencapai 69%,” imbuhnya.
Interbus Transformer (IBT) yang sudah lama dan perlu peremajaan. Direktur Operasi Jawa Bali PT PLN, Ngurah Adnyana, menyampaikan berbagai macam hal seperti perubahan organisasi dalam P3B, penggunaan energi mix pembangkit, hingga berbagai tantangan yang dihadapi P3B dalam melistriki Jawa dan Bali. Struktur organisasi P3B Jawa – Bali mengalami sedikit perubahan organisasi, dengan tugas utama tetap pada operasi sistem. Tambahan struktur tersebut adalah satuan OPI (Operational Performance Improvement) dan Manajemen Aset untuk mengganti aset-aset yang telah usang. P3B juga betekad untuk melakukan debirokratisasi dalam organisasi, sehingga
“Pembangunan Listrik Perdesaan ini telah menyumbangkan kontribusi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia dari sebesar 67,2% pada 2010 menjadi 72,95% pada 2011,” lebih cepat dalam menjalankan programprogram yang telah direncanakan. Tiga hal yang menjadi perhatian P3B dalam menjalankan operasi sistem adalah Security, Quality, dan Economy. Yang paling penting adalah security atau keamanan. P3B Jawa Bali menyampaikan beberapa data, di antaranya kapasitas terpasang jawa bali hingga akhir 2011 adalah 28.070 MW dan hingga akhir 2012 diprediksi mencapai 29.570 dengan tambahan kapasitas PLTA 1500 MW di tahun ini. Dalam hal penggunaan bahan bakar sebagai pembangkit listrik, P3B optimis hingga akhir 2012 nanti bisa menekan penggunaan BBM sebagai pembangkit listrik hingga 5,6%. Presentase ini mengalami penurunan dari tahun 2011 yang sebesar 14,7%. P3B juga menyampaikan beberapa kemajuan dalam penambahan pelanggan pasang baru, penambahan travo dan gardu induk.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
39
lpe
Jual Beli Lintas Negara Dimungkinkan
J
ual beli tenaga listrik lintas negara antara Indonesia dengan negara lain dimungkinkan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2012, yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Ini merupakan bahasan pokok dalam Coffee Morning yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) pada tanggal 20 April 2012. Acara yang dibuka oleh Dirjen Ketenagalistrikan, Ir. Jarman, M.Sc. ini merupakan acara rutin tempat berbagi informasi antara DJK dengan stakeholders subsektor ketenagalistrikan.
Menteri ESDM Sosialisaikan
Penghematan Energi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik membuka acara Sosialisasi Penghematan BBM, Listrik, Manajemen Energi, dan Air Tanah di kantor Kementerian ESDM, Rabu (30/5).
menyampaikan bahwa latar belakang gerakan ini adalah rencana kenaikan BBM pada 1 April lalu yang tidak tercapai, sementara postur APBN sudah dibuat dengan asumsi harga BBM mengalami kenaikan. Selain melalui penghematan, Menteri menjelaskan bahwa Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan penerimaan melalui peningkatan pendapatan pajak, dan PNBN sektor Pertambahangan dan Migas. Menteri ESDM juga menjelaskan bahwa ia telah menandatangani empat Peraturan Menteri (PerMen) yang terkait dengan penghematan energi. PerMen yang pertama adalah PerMen ESDM No 12 tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan bakar Minyak, PerMen ESDM No 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Listrik, PerMen ESDM No 14 tahun 2012 tentang Manajemen Energi, serta PerMen ESDM No 15 Tahun 2012 tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah.
S non
40
osialisasi ini dihadiri para Pejabat di lingkungan Kementerian ESDM, Sekretaris Jenderal dan Sekretaris Menteri Kementerian dan Lembaga Negara serta Kepala Pemerintahan Kementerian, serta Sekretaris
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
perusahaan BUMN dan BUMD. Hadir pula Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Jarman, Msc memberikan sosialisasi mengenai penghematan listrik. Dalam
sambutannya,
Menteri
ESDM
Dalam hal penghematan listrik, Menteri menyampaikan bahwa PerMen ini memperkuat peraturan yang telah dikeluarkan di tahun 2008. Selain mulai mengatur penghematan energi di gedunggedung pemerintah, PerMen terbaru ini juga mengatur penghematan di rumahrumah dinas pemerintah.
antarnegara sudah merupakan hal yang wajar. Dicontohkan, Amerika Serikat membeli listrik dari Kanada, dan Jerman membeli listrik dari Perancis. Bahkan di Asia pun jual-beli listrik sudah dilakukan, seperti Laos yang menjual listrik ke Thailand. Daerah perbatasan Thailand Selatan juga melakukan jual-beli listrik dengan Malaysia. “Peak Load Thailand di malam hari, sedangkan Malaysia siang hari
karena merupakan daerah industri. Siang hari, Malaysia membeli listrik dari Thailand, sementara pada malam hari Thailand yang membeli listrik dari Malaysia. Ini adalah sesuatu yang menguntungkan,” jelas Dirjen. Beberapa kajian sudah dilakukan terkait jualbeli listrik di Indonesia dengan negara lain, di antaranya adalah introduksi antara Serawak dan Kalimantan Barat serta kajian interkoneksi antara Malaka dengan Sumatera. “Karena saat ini kebutuhan listrik masih sangat besar dan sebagian pembangkit masih memakai BBM, maka kita akan impor dari Serawak 55 MW untuk mengganti pembangkit yang memakai bahan bakar bersubsidi. Dirjen menegaskan, bahwa ekspor akan dilakukan jika kebutuhan lokal sudah terpenuhi.
Terbitnya PP Nomor 42 Tahun 2012 merupakan salah satu langkah dalam menghadapi diimplementasikannya Asean Power Grid, yakni jaringan interkoneksi transmisi negara-negara di Asean. Dalam sambutannya, Dirjen menyebutkan bahwa di negara-negara maju, interkoneksi
Dirjen Ketenagalistrikan Pimpin Rapat Konsultasi dengan KaDinas ESDM Provinsi
P
ada tanggal 20 April 2012 lalu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Jarman M.Sc. memimpin rapat konsultasi dengan Kepala Dinas ESDM Provinsi seluruh Indonesia, yang dilaksanakan selepas acara coffe morning. Topik yang diangkat dalam rapat konsultasi pertama ini ada tiga hal, yakni Perijinan Usaha Ketenagalistrikan, Regulasi Keteknikan Ketenagalistrikan, dan PPNS Ketenagalistrikan. “Dengan sistem ketenagalistrikan yang makin kompleks, masalah-masalah yang berkaitan dengan hal itu tidak boleh diabaikan,” ujar Dirjen saat membuka rapat. “Dalam waktu dekat, akan keluar instruksi presiden mengenai penghematan energi
dan akan berlaku pada 1 Mei 2012. Sebagai instansi pemerintah, kita diharapkan menjadi teladan dengan menerapkan dan membatu mensosialisaikan kepada masyarakat,” lanjutnya. Presentasi pertama bertema Perizinan Usaha Ketenagalistrikan disampaikan oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Satya Zulfanitra. Menurutnya, PLN maupun IPP wajib memperoleh IUPL, dan Kewenangan IUPL lintas propinsi berada di Menteri ESDM, sedangkan bila lintas kabupaten/ kota berada di tingkat Gubernur. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Agoes Triboesono, menyampaikan materi kedua tentang regulasi keteknikan di bidang
ketenagalistrikan. Menurutnya, dalam waktu dekat akan diluncurkan Peraturan Pemerintah mengenai jasa penunjang ketenagalistrikan yang saat ini masih dikonsultasikan dengan kementeriankementerian terkait. Materi terakhir tentang Penyidik Pegawai Negeri (PPNS) Ketenagalistrikan disampaikan oleh Satya Zulfanitera dibantu oleh seorang PPNS Ditjen Ketenagalistrikan, Agus Sufiyanto. Satya menjelaskan bahwa PPNS adalah penyidik khusus yang ahli dalam ketenagalistrikan. Bila ada tindak pencurian listrik atau hal-hal lain yang berkaitan dengan penyidikan, maka yang melakukan penyidikan bukan Polri atau Kejaksaan, namun PPNS Ketenagalistrikan.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
41
minerba
PerMen ESDM Nomor 7 Tahun 2012 Tentang
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral
Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012 diterbitkan dalam rangka untuk mengamankan terlaksananya amanat Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, khususnya terkait dengan kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri paling lambat tanggal 12 Januari 2014. dan Menteri BUMN, disepakati perlunya pengendalian ekspor bijih (raw material atau ore) mineral melalui penetapan Tata Niaga Ekspor Mineral dan pengenaan Bea Keluar untuk mendapatkan manfaat yang optimal bagi Negara. Pengaturan tata niaga ekspor mineral akan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan.
Pada tanggal 4 Mei 2012, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, mengadakan konferensi pers mengenai Peraturan Menteri (PerMen) Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Permurnian Mineral.
D 42
alam tiga tahun terakhir setelah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 diterbitkan, telah terjadi peningkatan ekspor bijih mineral secara besar-besaran, seperti meningkatnya ekspor bijih nikel sebesar 800%, bijih besi meningkat 700%, dan bijih bauksit meningkat 500%. Oleh karena itu, guna menjamin ketersediaan bahan baku untuk pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan, maka mutlak diperlukan adanya pengendalian ekspor bijih mineral.
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, khususnya terkait dengan kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri paling lambat tanggal 12 Januari 2014. Sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tersebut, belum tercermin suatu rencana yang komprehensif dari pemegang IUP Mineral untuk melaksanakan undang-undang dimaksud khususnya dalam pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian, dan/atau bentuk kerja sama pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri.
Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012 diterbitkan dalam rangka untuk mengamankan terlaksananya amanat
Sosialisasi terhadap Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 tahun 2012 tersebut, telah dilakukan kepada para pemangku
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
kepentingan, antara lain: Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/ Kota, Asosiasi (IMA, APBI, PERHAPI, ANI, APEMINDO), dan Kadin serta pemegang IUP Operasi Produksi dan pemohon IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan dan Pemurnian. Khusus untuk Pengolahan dan Pemurnian (smelter), dan pemegang IUP Operasi Produksi. Disamping itu, dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 tahun 2012 tersebut, Kementerian ESDM telah melaksanakan beberapa rapat koordinasi baik dengan instansi pemerintah pusat maupun daerah. Hasil sosialisasi yang telah dilakukan tersebut, pada prinsipnya sebagian besar pemangku kepentingan dapat menerima materi yang diatur dalam Peraturan Menteri dimaksud. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian tanggal 1 Mei 2012 yang dipimpin oleh Menko Bidang Perekonomian, dan dihadiri oleh Menteri ESDM, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian
Dalam tata niaga ekspor tersebut, ekspor mineral dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Kementerian ESDM. Pemberian rekomendasi didasarkan pada evaluasi administratif sejak diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012, yaitu Status IUP Mineral Clear and Clean (C&C); Pelunasan kewajiban pembayaran keuangan kepada negara; dan Penyampaian rencana kerja dan/ atau kerjasama dalam pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. Termasuk juga Penandatanganan Pakta Integritas; Pengenaan Bea Keluar sesuai ketentuan pemerintah; serta Kuota ekspor mineral dan jangka waktu. Di samping hal tersebut, pemerintah juga merencanakan akan mengenakan Bea Keluar terhadap ekspor mineral yang akan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Kementerian ESDM secara terus menerus intensif dalam melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti pelaksanaan dari Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012.
B
enang merah isu strategis sub sektor mineral dan batubara kembali hadir di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara pada tanggal 29 mei 2012 dalam gelaran acara Coffee Morning yang keempat. Masih menjadi pembicaraan hangat mengenai Rekonsiliasi IUP yang hingga akhir pengumuman ketiga tanggal 14 mei 2012 total IUP CnC sebanyak 4.293 IUP dengan uraian pengusahaan mineral sebanyak 2.534 IUP dan pengusahaan batubara sebanyak 1.759 IUP, dimana perusahaan yang Non CnC masih terus melangkapi kelengkapan dokumennya untuk menjadi CnC. Bagi perusahaan yang telah diumumkan CnC bisa memperoleh Sertifikat CnC, dimana persyaratan untuk mendapatkan Sertifikat CnC terbagi dalam tiga aspek, yaitu aspek administrasi, aspek teknis, dan aspek keuangan. Isu selanjutnya yang masih hangat di kalangan pelaku usaha pertambangan adalah Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2012, dalam hal ini tindak lanjut yang dilakukan Pemerintah c.q Ditjen Mineral dan Batubara terkait Permen tersebut. Hingga saat ini, pemerintah telah menghasilkan, antara lain Permendag No. 29/M-DAG/PER/5/2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan (7 Mei 2012); Permen ESDM No. 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Permen ESDM No. 07 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan Dan Pemurnian (16 Mei 2012); Permenkeu No. 75/PMK.011/2012 Tahun 2012
Coffee Morning Dirjen Minerba
tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar (tgl 16 Mei 2012); serta Perdirjen No. 574.K/30/DJB/2012 tentang Ketentuan Tata Cara dan Persyaratan Ekspor Produk Pertambangan (11 Mei 2012). Berikutnya adalah isu pengendalian ekspor batubara yang membutuhkan kebijakan Peraturan Menteri tentang Pengendalian Produksi dan Penjualan Batubara dan perlunya dilakukan peninjauan terhadap Kebijakan Batubara Nasional dan atau Rencana Strategis Produksi dan Penjualan Batubara Nasional agar adanya pengendalian produksi dan penjualan batubara yang ditetapkan setiap tahunnya. Dan, isu terakhir yang masuk dalam acara ini adalah Renegosiasi KK dan PKP2B. Dimana dalam kesempatan ini memberitahukan progress isu yang tersebut, yaitu Telah diterbitkannya Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2012 tentang Tim Evaluasi Untuk Penyesuaian Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara dengan keanggotannya yang lintas sektoral terkait, dan Persiapan untuk penandatanganan Amandemen Kontrak dengan 5 KK dan 10 PKP2B sudah setuju. Satu hal yang ditekankan oleh Dirjen Minerba, bahwa seluruh kebijakan pertambangan dibuat mengacu pada arahan Menteri ESDM yaitu “ESDM Untuk Kesejahteraan Rakyat”.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
43
ebt
Meningkatkan Penggunaan Lima Kebijakan Penghematan Energi Baru Terbarukan Energi
Mulai 1 Juni Gerakan Hemat Energi Diberlakukan
Indonesia harus membangun sebuah sistem transportasi serta kendaraan yang tidak tergantung lagi pada BBM.
D
alam upaya memperluas serta meningkatkan pembangunan pembangkit listrik, Presiden meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) untuk menggunakan energi baru terbarukan seperti listrik tenaga surya, energi panas bumi, tenaga air dan biomassa. Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato di Istana Negara tentang kebijakan penghematan. (29/05). Menurut Presiden ini merupakan salah satu langkah untuk mengurangi ketergantungan kepada BBM. Dan untuk kedepannya
“Untuk jangka pendek kita mendorong penggunaan kendaraan hybrid, yaitu kendaraan yang dapat digerakkan baik menggunakan BBM maupun tenaga listrik. Kendaraan jenis ini akan sangat menghemat penggunaan BBM,”ujar Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang Presiden telah menginstruksikan kepada kementerian Pendidikan Nasional, kementerian Ristek, kementerian BUMN serta kalangan perguruan tinggi untuk bersama-sama memulai mengembangkan kendaraan listrik buatan dalam negeri. “Sementara itu untuk mendorong percepatan investasi bagi terwujudnya kendaraan hybrid dan kendaraan listrik, pemerintah akan menerapkan kebijakan yang tepat, seperti pemberian kemudahan dan juga insentif fiskal,”tutur Presiden. Dengan digulirkannya kebijakan tersebut diharapkan kendaraan tersebut harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.
D
alam upaya penghematan energi serta pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan berbagai kebijakan. Kebijakan – kebijakan tersebut akan dituangkan kedalam Peraturan Presiden, Instruksi Presiden, Peraturan Menteri serta Keputusan Menteri. Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Kementerian ESDM (04/05) Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan jika untuk saat ini pengendalian utlak diperlukan. Oleh karena itu kebijakan terkait program pengendalian BBM bersubsidi dan listrik telah disiapkan. “Hingga akhir April, konsumsi BBM bersubsidi telah mencapai 14,1 juta kiloliter dan jika dibiarkan kuota BBM bersubsidi akan habis pada September nanti,” ujar Jero Wacik. Dipaparkan oleh Jero Wacik bahwa terdapat 5 poin utama dalam kebijakan tersebut. Pertama, seluruh kendaraan operasional Pemerintah dan BUMN harus menggunakan BBM non subsidi. Kedua, usaha perkebunan dan pertambangan dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Ketiga, mempercepat program konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG), yang akan dimulai di Pulau Jawa. Keempat, melarang PLN membangun pembangkit listrik baru berbasis BBM, dan menggantikan yang ada dengan non BBM. Terakhir, kampanye dan gerakan hemat energi secara masif, dimulai dari gedung-gedung dan rumah dinas pemerintah.
44
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
G
erakan hemat energi akan mulai diberlakukan mulai tanggal 1 Juni mendatang. Gerakan tersebut akan dimulai dari gedung pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN) serta pemerintah daerah (Pemda). Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kardaya Warnika di hotel Ambhara beberapa waktu yang lalu (10/05).
Menurut Kardaya Warnika posisi keenergian di Indonesia saat ini perlu mendapatkan penanganan yang serius. Karena saat ini Indonesia dihadapkan pada persoalan dengan pertumbuhan permintaan energi yang tinggi. Sementara itu dengan semakin menipisnya cadangan energi fosil, maka gas bumi dan batubara penggunaannya harus dilakukan seefisien mungkin. “Pemerintah melihat kebutuhan energi merupakan yang paling dasar dan supaya kedepannya kita selamat maka harus dikelola secara benar dari sisi demandnya,”tegas Kardaya. Salah satu upayanya yaitu dengan mengantisipasi melalui kebijakan konservasi energi dan diversifikasi penyediaan energi secara mandiri.
Nota Kesepahaman Pengembangan Energi Terbarukan
Dalam rangka kerja sama untuk mendukung pendanaan proyek energi terbarukan, telah ditandatangani nota kesepahaman bersama antara Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero).
A
cara tersebut berlangsung di kantor PIP, Gedung Graha Mandiri, Jakarta (16/05). Sedangkan nota kesepahaman ini ditandatangai oleh Kepala PIP, Soritaon Siregar dan Direktur Utama PLN, Nur Pamudji. Kerjasama ini didasari tekad PIP dalam mendukung pembiayaan pembangunan proyek pembangkit listrik yang bersumber energi terbarukan, seperti mini/micro hydro dan biomass.
“Salah satu upaya diversifikasi energi adalah dengan cara pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi listrik di bangunan gedung pemerintah, swasta, dan penerangan jalan umum,”paparnya. Kardaya Warnika menambahkan jika nantinya pemerintah akan mewajibkan penggunaan energi surya pada gedung pemerintah, swasta dan penerangan jalan, bukan berarti dilarang menggunakan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero). “Kalau bisa ada kontribusi PLTS, listrik PLN hanya untuk menutupi kekurangan pasokan saja, sehingga demand PLN berkurang dan perseroan dapat memasok untuk daerah yang belum teraliri listrik,” pungkas Kardaya.
Oleh karena itu dengan kerja sama ini, PIP akan mendapat dukungan dari PLN baik itu berupa sharing knowledge maupun dalam proses penilaian kelayakan suatu proyek pembangunan PLTMH. Selain itu PIP juga akan mendukung pembiayaan pembangunan proyek pembangkit listrik berbasis energi terbarukan yang telah memiliki Kesepakatan Jual Beli Listrik dengan PLN. Terutama pada proyek yang potensial untuk didanai dan memiliki manfaat sosial ekonomi yang signifikan namun belum memperoleh financial close.
Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) adalah salah satu pembangkit listrik yang bersifat ramah lingkungan. Namun dibandingkan dengan potensi PLTMH yang ada di Indonesia jumlah proyek PLTMH yang telah didanai relatif masih sedikit.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
45
ebt
Gerakan Nasional Penghematan Energi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan acara sosialisasi di Gedung Kementerian ESDM.
A
cara ini diperuntukkan bagi para para Pejabat dilingkungan Kementerian ESDM, Sekretaris Jenderal dan Sekretaris Menteri Kementerian dan lembaga negara serta Kepala Pemerintahan non Kementerian dan Sekretaris perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari pidato Presiden tentang Gerakan Nasional Penghematan BBM dan Listrik (30/05).
Menteri menjelaskan, yang dinamakan hemat adalah menggunakan sesuatu dengan seefisien mungkin. Misalnya seperti menyalakan lampu saat diperlukan dan mematikannya saat tidak diperlukan. Gerakan Nasional Penghematan BBM dan Listrik meliputi lima langkah. Pertama,
pengendalian sistem distribusi di setiap SPBU. Kedua, pelarangan BBM bersubsidi bagi mobil pemerintah, BUMN, dan BUMD. Ketiga, pelarangan penggunaan BBM Bersubsdi bagi kendaraan perkebunan dan pertambangan. Keempat, konversi BBM ke BBG untuk transportasi. Kelima, penghematan penggunaan listrik dan air di kantor-kantor Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD serta penghematan penerangan jalan-jalan.
listrik di wilayah tersebut dipenuhi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Lokomboro yang diresmikan akhir April lalu. Selain itu PLN juga sedang mengupayakan pemenuhan tenaga listrik dengan menggunakan tenaga air dan surya.
46
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
”Manajemen reservoir itu sangat penting untuk keberlanjutan panas bumi yaitu dengan menerapkan manajemen injection dan menjaga pengambilan steam tidak berlebihan,” tutur Suharso, Site Manager PT Chevron Gunung Salak, Ltd (03/05).
Pengembangan PLTP Di Wilayah Jawa Barat
Daerah Percontohan Penggunaan Listrik Energi Terbarukan
P
D
alam pemanfaatan sumber energi panas bumi, manajemen reservoir merupakan hal yang sangat penting. Dalam manajemen reservoir proses injection merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan secara hati-hati agar tidak timbul pengaruh yang negatif terhadap sumur. Karena tanpa melakukan manajemen reservoir secara berkelanjutan, pemanfaatan energi panas bumi ini tidak dapat dilakukan. Oleh karenanya manajemen reservoir harus selalu dilakukan. Dan dengan melakukannya secara baik maka penurunan produksi listrik panas bumi bisa dihindari.
PTLP Gunung Salak terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang berada di perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. PLTP ini mempunyai jumlah sumur (well) sebanyak 95 unit. Jumlah tersebut terdiri dari dari 67 unit sumur produksi, 14 sumur injection Brine, 8 sumur injection condensate dan 2 sumur monitoring. Sedangkan hingga saat ini kapasitas terpasang adalah sebesar 375 MW yang terdiri dari Unit 1: 60 MW, Unit 2: 60 MW Unit 3: 60 MW, Unit 4: 65 MW, unit 5: 65 MW dan Unit 6: 65 MW.
“Gerakan ini muncul karena rencana kenaikan BBM pada 1 April lalu tidak tercapai, sementara postur APBN sudah dibuat dengan asumsi harga BBM mengalami kenaikan,”ujar Jero Wacik. “Para Menteri dan sekjen harus memelopori penghematan ini, niatnya harus keras, inilah cara kita untuk menanggulangi situasi yang sekarang, saudara-saudar tanggal 1 sebentar lagi, sticker harus dipasang besok, lusa mulai di cek diparkiran, apa ada mobil pegawai negeri sipil (PNS) yang belum dipasangi sticker” tegasnya.
ulau Sumba, Nusa Tenggara Timur ditetapkan Pemerintah sebagai daerah percontohan penggunaan listrik energi terbarukan. Karena energi
Manajemen Reservoir Dalam Pemanfaatan Energi Panas Bumi
Menurut Direktur Utama PLN, NUr Pamuji, hingga saat ini kebutuhan listrik di Pulau Sumba ini terbilang kecil sehingga dapat dicukupi dengan memanfaatkan pembangkit listrik energi terbarukan. “Di Pulau Sumba ini aktivitas ekonominya ini belum terlalu berkembang sehingga kebutuhan listriknya praktis hanya untuk kebutuhan penerangan di rumah tangga. Sehingga bisa dicukupi
dari pemanfaatan energi baru terbarukan”, ujar Nur Pamudji usai peresmian Program Listrik Pedesaan di Bangli, Bali, (12/05). Nur Pamudji memaparkan jika saaat ini Pulau Sumba kebutuhan listriknya hanya sekitar 10 megawatt. “Kebutuhan energi listrik tersebut dipenuhi dari PLTA Lokomboro. Ke depan selain tenaga air, PLN juga akan membangun pembangkit listrik energi surya di Sumba,” kata Nur Pamudji. Dengan dioperasikannya PLTM Lokomboro potensi pengurangan penggunaan BBM dalam penyediaan listrik untuk wilayah NTT sepanjang tahun 2012 diperkirakan mencapai 1.226.940 liter atau setara dengan penghematan senilai Rp 11 milyar. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan di Pulau Sumba ini, diharapkan penggunaan BBM untuk pembangkit listrik dapat ditekan seminimal mungkin.
Dalam proyek 10.000 MW tahap II, pemerintah berencana mengembangkan PLTP pada tahun 20102016 sebesar 3967 MW.
R
encana tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 15/2010. Dari jumlah tersebut, sebanyak 737 MW akan digunakan pengembangan PLTP di wilayah Jawa Barat. Perincian pengembangan PLTP di Jawa Barat tersebut yaitu, 247 MW pengembangan pada lapangan eksisting yang telah berproduksi, 295 MW pengembangan pada lapangan eksisting yang belum berproduksi dan 195 MW pengembangan pada WKP baru. Untuk wilayah Jawa Barat terdapat 7 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi. 7 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) tersebut meliputi WKP Cibeureum Parabakti (potensi: 952 MW), WKP Pangalengan (potensi: 846 MW), WKP Kamojang-Darajat (potensi: 1.465 MW), WKP Karaha-Cakrabuana (potensi: 700 MW), (WKP Tangkuban Parahu (potensi:190
MW), WKP Tampomas (potensi: 100 MW) dan WKP Cisolok Cisukarame (potensi:183 MW). Selain itu masih ada pengusahaan panas bumi dalam skala yang lebih kecil, yaitu wilayah Cibuni (dikembangkan oleh Koperasi Jasa Keahlian/KJK Teknosa) dan Ciater, Tangkuban Perahu (dikembangkan oleh PT. Wahana Sambadha Sakti). Potensi energi panas bumi yang ada di Indonesia sekitar 28 ribu MW. Dari potensi sebesar itu sekitar 22% atau 6.096 MW berada diwilayah Jawa Barat. Terkait dengan hal tersebut pemerintah mendukung penyediaan serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang salah satunya berasal dari energi panas bumi. Sementara itu target bauran energi untuk energi baru dan terbarukan adalah sebesar 17% dengan 5% diantaranya merupakan energi panas bumi.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
47
ebt ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik seusai melakukan peresmian Program Listrik Pedesaan di Kabupaten Bangli Bali (12/05). Jero Wacik menuturkan, kebijakan ini bertujuan untuk menekan biaya subsidi listrik yang tahun ini mencapai Rp 93 triliun. “Tidak mungkin untuk terus bergantung pada listrik berbahan bakar BBM,” tegasnya. Dan menurut Jero Wacik sudah saatnya Indonesia meninggalkan BBM dan beralih pada energi terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi. “Tidak boleh lagi ada pembangkit listrik baru yang menggunakan BBM, semua harus non BBM. Listrik yang menggunakan BBM harganya 40 sen dolar per kWh, sementara itu listrik yang menggunakan gas, batubara, ataupun panas bumi hanya seperlima harganya,” pungkas Jero Wacik.
Pembangkit Listrik Yang Baru Dilarang Menggunakan BBM
D
alam upaya menjalankan gerakan penghematan dan konversi BBM yang akan diumumkan akhir Mei, Pemerintah akan memberlakukan kebijakan berupa pelarangan penggunaan bahan bakar
minyak (BBM) bagi operasional pembangkit listrik baru. “Guna menghemat penggunaan BBM, Pemerintah akan memberlakukan kebijakan pelarangan penggunaan BBM bagi pembangkit listrik baru di Indonesia,”
Peran Serta BI Dalam Mengembangkan Energi Baru Terbarukan
D
alam mendukung upaya pemerintah mengembangkan energi baru terbarukan, Bank Indonesia (BI) mendorong perbankan nasional untuk
48
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
turut berperan serta. “BI mendorong pengembangan energi baru terbarukan,”ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kardaya Warnika, di Jakarta (29/05). Menurut Kardaya, dukungan tersebut dapat berupa pinjaman dengan persyaratan mudah disertai bunga yang rendah.
merupakan sebagai faktor penyeimbang.
Pemanfaatan energi baru terbarukan sebagaimana paradigma pengelolaan energi ke depan merupakan penopang penyediaan energi nasional, sementara itu pemanfaatan energi fosil hanya
Sementara itu sumber energi terbarukan merupakan suatu energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang berkelanjutan, diantaranya panas bumi, angin, bioenergi, dan sinar matahari.
Sumber energi baru merupakan suatu energi yang dapat dihasilkan oleh teknologi baru, baik yang berasal dari sumber energi terbarukan maupun sumber energi tak terbarukan. Contohnya seperti gas metana batubara, batubara tercairkan, batubara tergaskan, nuklir maupun hidrogen.
Hemat Energi Dengan Hybrid Sistem yang sangat hemat BBM sekaligus dapat menggunakan listrik (hybrid system),” ujar Presiden.
S
alah satu solusi untuk penghematan energi pada sektor trasportasi adalah dengan menggunakan mobil dengan paduan bahan bakar BBM dan listrik (hybrid). Dan pemerintah akan terus mendukung pengembangannya sehingga dimasa yang akan datang moda transportasi tidak lagi menggunakan BBM sebagai bahan bakarnya. Demikian pernyataan Presiden usai menghadiri pertemuan dengan para Rektor, ahli dari perguruan tinggi, jajaran BUMN dan 5 Putra Bangsa yang selama ini mengembangkan transportasi electric car dibeberapa negara. ”Solusi penghematan disektor transportasi yang dikenal oleh dunia saat ini yaitu, mengembangkan kendaraan
Pertemuan ini bertujuan untuk bersamasama membangun tekad agar Indonesia menghadirkan moda transportasi yang hemat energi dan ramah lingkungan. Dan pemerintah akan terus berupaya mendorong pengembangan moda transportasi hybrid system, roadmap dan regulasi serta akan mengawal pengembangannya. “Saya senang, di perguruan tinggi, BPPT, LIPI dan Pindad dan sejumlah BUMN kendaraan dengan hybrid system terus dikembangkan,” lanjut Presiden. “Research and development and innovation untuk menghadirkan mobil listrik, motor listrik dan trasnportasi listrik itu memerlukan konsentrasi, pekerjaan yang sungguh-sungguh serta padat teknologi,” lanjut Presiden. “Semua itulah yang akan lebih kita elaborasikan, sehingga diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama Negara kita dapat menggunakan moda transportasi dengan sistem hybrid,”pungkas Presiden.
28 Mei 2012 Diumumkan Kebijakan Penghematan Energi
P
residen Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Mei 2012 mendatang akan mengumumkan kebijakan tentang penghematan energi. Kebijakan yang akan berlaku mulai 1 Juni 2012 tersebut meliputi penghematan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, listrik, air tanah dan manajemen energi. Sementara itu usai membuka Konvensi dan Pameran IPA ke-36 di JCC, Senayan, Jakarta (23/05) Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan,” target 28 Mei 2012 akan diumumkan oleh Presiden, sekalian juga Kepmennya akan keluar.” Terkait dengan gerakan hemat energi tersebut akan dikeluarkan empat keputusan menteri (Kepmen). “Ada 4 kepmen
yang akan saya keluarkan, ada Kepmen tentang pengendalian penggunaan BBM, penghematan pemakaian tenaga listrik, penghematan penggunaan air tanah, dan manajemen energi,”jelas Jero Wacik.
Program Audit Energi Gratis
D
alam menindak lanjuti Instruksi Presiden No. 13 tahun 2011, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral cq. Direktorat Jenderal Energi baru, Terbarukan Dan Konservasi Energi memberikan kesempatan melakukan audit energi gratis. Audit ini diberikan bagi 30 (tiga puluh) gedung pemerintah melalui Program Kemitraan Konservasi Energi. Direktur Konservasi Energi, Maryam Ayuni mengatakan,”Program audit energi bertujuan untuk membantu pengelola bangunan gedung pemerintah untuk melakukan upaya-upaya penghematan energi. Kegiatan audit akan dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2012 oleh tim auditor yang kompeten dan kredible dibidang konservasi energi.” “Biaya yang diperlukan untuk audit energi akan ditanggung oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,” imbuh Maryam. Dan selanjutnya jika ada instansi-instansi yang berminat dengan program ini dapat menyampaikan surat permohonan kepada Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM. Surat permohonan tersebut dilengkapi dengan surat pernyataan komitmen untuk mengikuti kegiatan audit energi melalui program Kemitraan Konservasi Energi. Program ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden untuk melakukan penghematan energi dan air kepada seluruh rakyat Indonesia termasuk jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah.
Penghematan menurut Jero Wacik yaitu jangan membuang sesuatu yang percuma. “Jadi gedung-gedung Pemerintah mematikan lampu pada saatnya, bila lembur jangan semua lampu dinyalakan, cukup lampu di tempat yang lembur saja, air tanah juga harus dihemat,” paparnya. Selain itu Jero Wacik juga akan segera memanggil Sekretaris Jenderal (Sekjen) pada setiap Kementerian untuk menjadi penanggung jawab melakukan pengawasan kebijakan penghematan energi tersebut.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
49
badan geologi
2011, Badan Geologi Alirkan Air Tanah di 255 Lokasi
P
ada 2011, Badan Geologi KESDM telah menyediakan air bersih melalui pengeboran air tanah di 255 lokasi di seluruh Indonesia.
“Penyediaan air bersih melalui pemboran sumur dalam di seluruh nusantara yang mengalami kekurangan air merupakan salah satu program prioritas KESDM melalui Badan Geologi,” ujar Jero Wacik dalam sambutannya.
M
enteri ESDM Jero Wacik bersama Kepala Desa Belantih Made Wardana meresmikan keran air bersih di Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Sabtu (12/5). Air bersih ini bersumber dari sumur bor yang memanfaatkan air tanah.
“Penyediaan air bersih melalui pemboran sumur dalam di seluruh nusantara yang mengalami kekurangan air merupakan salah satu program prioritas KESDM melalui Badan Geologi,” ujar Jero Wacik dalam sambutannya.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
tidak sederhana serta biaya yang mahal. Pengeboran air tanah pada akifer dalam umumnya merupakan alternatif terakhir sebagai sumber penyediaan air bersih.
Selain itu, kualitasnya cenderung lebih baik karena tidak banyak terganggu limbah di permukaan. Kekurangannya adalah pengambilan untuk pemanfaatannya memerlukan sarana dan teknologi yang
KESDM, melalui Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan, telah melaksanakan kegiatan penyediaan air bersih dengan pengeboran air tanah di seluruh Indonesia. Pada 12 Mei 2012
Penelitian sebelumnya menunjukkan temuan berbeda. Salah satu penelitian itu dikemukakan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). IPCC berpegang teguh pada asumsi bahwa air yang keluar dari tanah mengalir ke sungai untuk kemudian ditampung oleh bendunganbendungan. Ketersediaan bendungan diasumsikan sebagai penyeimbang bagi air tanah yang tersedot keluar.
Jero Wacik memaparkan, di seluruh Indonesia, telah dilakukan pengeboran 676 sumur untuk menyediakan air minum bagi penduduk yang kesulitan air besih. Tahun ini direncanakan akan ditambah sekitar 200 sumur bor lagi. “Bagi para kepala daerah yang daerahnya masih kekurangan air bersih, silakan dilaporkan. Kami akan lakukan survei, Bila di bawah tanah terdapat mata air, maka kami akan mengusahakannya,” katanya. Sebelumnya, Sekjen ESDM Waryono Karno menjelaskan, program ini telah menyediakan air bersih di sembilan lokasi yang tersebar di enam Kabupaten di Bali. Jumlah ini merupakan gabungan dari masa Kabinet Indonesia Bersatu I dan II. “Untuk tahun 2012, akan dilaksanakan pengeboran air dalam di tujuh lokasi,” tandas Waryono.
Di Bali sendiri, terdapat sembilan lokasi pengeboran air tanah. Debit totalnya mencapai 95.400 liter dan bisa dimanfaatkan oleh sekitar 26.500 warga. Sementara itu, 15 lokasi kegiatan penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah terdapat di Yogyakarta. Seluruh sumur bor tersebut menghasilkan debit total mencapai 37,46 liter per detik. Dengan asumsi standar kebutuhan air bersih sebesar 100 liter per orang per hari dan kapasitas pompa yang dinyalakan secara terus menerus, akan mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk 32.364 orang. Dengan pengaturan pompa digunakan selama delapan jam setiap hari, maka kapasitas air bersih akan mampu memenuhi kebutuhan 10.788 jiwa.
Penyedotan Air Tanah Bisa Tinggikan Permukaan Air Laut
Sumur Bor Hasilkan Air Bersih
Pembukaan keran air ini sekaligus menjadi simbolisasi peresmian Pemanfaatan Air Tanah dari Sumur Bor di seluruh Bali. Pemanfaatan air tanah merupakan salah satu penerapan program pengembangan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat perdesaan yang dilaksanakan KESDM bersama stakeholder.
50
Air tanah dalam merupakan air yang terdapat pada lapisan akifer dalam. Ketersediaan air tanah dalam memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan air permukaan atau air tanah dangkal. Ketersediaan air tersebut tidak tergantung musim sehingga diharapkan pada musim kemarau pun masih dapat dimanfaatkan.
lalu, misalnya, Menteri ESDM Jero Wacik meresmikan air tanah dari sumur bor di Bali. Seminggu sebelumnya, Kepala Badan Geologi R. Sukhyar meresmikan program serupa di Yogyakarta.
“Banyak orang berpikir, penyedotan air tanah hanya berdampak lokal. Padahal data barzu menunjukkan, bahwa secara akumulatif di seluruh dunia, air tanah merupakan penyebab meningkatnya permukaan air laut.” tutur Pokhrel.
P
“Asumsi ini akurat hingga tahun 1980,” kata Yadu Pokhrel dari Rutgers University di Piscataway, New Jersey, Amerika Serikat. Setelah tahun 1980, kata Pokhrel, keseimbangan air itu mengalami pergeseran. Penyedotan iar tanah justru memperkuat terjadinya aliran air ke laut dan turut mempertinggi permukaan air laut.
Dalam beberapa dekade terakhir ini, peningkatan permukaan air laut mencapai sekitar 3,1 mm per tahun. Dua faktor besar penyebab meningkatnya permukaan air laut adalah penyedotan air tanah dan mencairnya es di Antartika. Data tahun 2003 menunjukkan, bahwa air tanah menyumbang 34% bagi terjadinya peningkatan permukaan air laut. Laporan secara online Pokhrel dan para koleganya tentang hal ini dipublikasikan dalam Nature Geoscience edisi 20 Mei 2012.
Pakar hidrologi Yoshihide Wada dari Utrecht University, Belanda, menjelaskan, 70% air tanah yang dipergunakan untuk berbagai keperluan manusia, berpotensi mempertinggi permukaan air laut. Alasannya, begitu tersedot keluar dari dalam tanah, air mengalir menuju laut.
Bendungan-bendungan di seluruh dunia kini tak sepenuhnya dapat diandalkan menahan dan menampung air tanah. Hanya sekitar 18% air tanah yang mampu ditahan oleh bendungan-bendungan agar tak mengalir ke laut. Analisa Pokhrel dan kawan-kawan terhadap masalah ini menggunakan data penyedotan air tanah di seluruh dunia.
Sementara itu, tim peneliti di bawah pimpinan Wada menemukan fakta, bahwa faktor air tanah ini berdampak pada peningkatan permukaan air laut sebesar 0,57 mililiter per tahun. Laporan secara online Wada dan kawan-kawan muncul dalam Geophysical Research Letters edisi 8 Mei 2012.
enyedotan air tanah ternyata berdampak pada meningginya permukaan air laut. Semakin banyak air tanah yang disedot keluar, makin besar kemungkinannya turut mempertinggi permukaan air laut.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
51
badan geologi
Olimpiade Geologi Indonesia 2012
F
akultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran (Unpad) menyelenggarakan Olimpiade Geologi Indonesia (OGI) 2012. Acara yang diadakan tiap dua tahun sekali ini diikuti oleh sejumlah delegasi mahasiswa Teknik Geologi universitas seIndonesia.
OGI 2012 berlangsung di Kampus Unpad Jatinangor, Bandung, Jawa Barat, 7-12 Mei lalu. Rangkaian acara dibuka dengan opening ceremonial di Gedung Rektorat Unpad. Setelah itu, dilanjutkan dengan tes basic geology yang berlangsung selama tiga jam. Keesokannya, para peserta melakukan fieldwork di Sungai Cibeet, Formasi Jatiluhur. Kegiatan fieldwork yang dilakukan adalah Meassured Section. Pada 9 Mei 2012, peserta melakukan analisa petrografi dan paleontologi. Malam harinya, dilaksanakan
52
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
tes mining dan petroleum. Untuk tes mining, peserta diberi data tentang soil dan beberapa data lainnya. Sedangkan untuk petroleum, peserta diberi soal berupa data dua sumur, yaitu data log dan seismik untuk diinterpretasikan dan dianalisa bagaimana potensi kedua sumur tersebut. Selanjutnya, pembuatan laporan dilakukan pada 10 Mei 2012. Para peserta kemudian harus mengikuti presentasi keesokan harinya. Bidang yang dipresentasikan adalah bidang mining, petroleum, paleontologi dan geoteknik. Pada hari terakhir digelar geowisata ke daerah Lembang. Selain lomba, kegiatan lain dalam OGI 2012 adalah seminar bertajuk “Indonesia sebagai Laboratorium Geologi Dunia dan Mitigasi Bencana Geologi”. Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih juara umum pada OGI 2012.
Status Gunung Ijen Turun Menjadi Wasapada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Ijen menjadi waspada terhitung tanggal 13 Mei 2012 pukul 20:00 WIB. Sebelumnya, gunung ini bertatus siaga.
P
enurunan status dilakukan berdasarkan hasil pengamatan visual dan kegempaan serta analisis data. Sejak awal April hingga 13 Mei 2012, Data kegempaan (Gempa Vulkanik Dalam, Gempa Vulkanik Dangkal dan Tremor vulkanik) mencatat, Gunung Ijen secara berangsur mengalami penurunan jumlah dan energi gempa. Dari hasil analisa data deformasi menunjukkan, adanya fluktuasi deformasi yang dipengaruhi oleh variasi harian, bukan akibat deformasi Gunung Ijen. Meski statusnya turun, PVMBG tetap melakukan pemantauan secara berkesinambungan guna melakukan evaluasi aktivitas Gunung Ijen.
Gunung Ijen merupakan gunung api aktif yang memiliki danau kawah di puncak. Panjang dan lebar danau masing-masing sebesar 800 m dan 700 m serta kedalaman danau mencapai 180 m. Volume air danau kawahnya sekitar 30 juta m³. Tinggi puncaknya 2.386 meter dari permukaan laut. Secara administratif, gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Bondowoso dan Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Sejak 18 Desember 2011, status Gunung Ijen kerap berubah, dari waspada menjadi siaga dan sebaliknya. Erupsi Gunung Ijen yang tercatat dalam sejarah adalah berupa letusan-letusan freatik yang bersumber dari danau kawah. Erupsi freatik terakhir terjadi
pada tahun 1993 menghasilkan tinggi kolom asap berwarna hitam yang mencapai ketinggian 1.000 m. Potensi bahaya erupsi Gunung Ijen antara lain aliran gas racun, awan panas, lumpur panas, lava, hujan abu lebat dan lahar letusan yang dapat berupa air sangat asam. Selain itu, potensi bahaya lainnya adalah longsoran puing vulkanik dan lontaran batu pijar. Sehubungan dengan status waspada, PVMBG merekomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Ijen–termasuk wisatawan, pendaki dan penambang–untuk tidak mendekati kawah di puncak Gunung Ijen dalam radius 1 km. Bagi Masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Banyuputih yang berhulu di danau Kawah Ijen diminta untuk tetap mewaspadai air danau Kawah Ijen yang dapat meluap sewaktu-waktu.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
53
balitbang
Pameran Conbuild Mining And Renewables Indonesia 2012
B
adan litbang ESDM pada tanggal 2-5 Mei 2012 mengikuti Pameran ConBuild Mining and Renewables Indonesia 2012 yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JI Expo), Kemayoran, Jakarta. Pameran yang dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto ini diikuti oelh 200 peserta yang berasal dari dari China, Jerman, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, dan Singapura.
serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi membuat kebutuhan akan alat-alat sektor pertambangan ini menjadi sangatlah besar,” Ujar Joko Kirmanto. . Bersamaan
dengan
acara
pameran
tersebut diselenggarakan pula “Renewables Indonesia” yang menampilkan energi baru, teknologi air dan pengolahan limbah yang mengandalkan pada sumber daya energi berkelanjutan serta ramah lingkungan. Badan Litbang ESDM pun turut serta dengan menampilkan beberapa hasil pengembangan teknologi antara lain cyclon burner, colar, hasil survei potensi energi dan sumber daya mineral di perairan dan laut Indonesia, dan eksplorasi migas menggunakan radiasi nuklir alami.
Kegiatan Panitia Pelaksana Penghargaan Energi 2012
D
alam rangka mempersiapkan rencana kerja Badan Litbang ESDM tahun 2013, Badan Litbang ESDM menyelenggarakan forum monitoring pelaksanaan kolaborasi kegiatan tahun 2012 dan Sinergi rencana kegiatan tahun 2013. Dalam forum ini juga akan mengidentifikasi kendala dan
S
esuai dengan Keputusan Menteri Nomor 1010 K/73/MEM/2012 tentang Panitia Penghargaan Energi Tahun 2012 maka panitia pelaksana telah melakukan berbagai sosialisasi Penghargaan Energi Tahun 2012. Soasialisasi itu berupa menyampaikan Buku Pedoman kepada seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah se-Indonesia, Perguruan Tinggi, Perusahaan Sektor ESDM, Sinkronisasi Program/Kegiatan Pusat dan Daerah, dan Penjaringan langsung ke lapangan, serta memasang spanduk Penghargaan Energi 2012 di Kantor Kepala Dinas ESDM yang dikunjungi. Selain itu panitia pelaksana juga telah melakukan seleksi terhadap 9 calon dewan juri. Ke Sembilan calon tersebut berasal dari Asosiasi Sektor ESDM, Perguruan Tinggi, Praktisi, Tokoh Masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Semua calon
54
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan monitoring pelaksanaan kolaborasi kegiatan TAR batubara menjadi bahan bakar yang merupakan kegiatan kolaborasi antara Puslitbangtek Minerba dengan Puslitbangtek Migas “LEMIGAS”.
Forum Monitoring Badan Litbang ESDM
Dalam kata sambutannya Menteri PU Joko Kirmanto mengatakan pameran ConBuild Mining Indonesia 2012 dapat menjadi sumber inspirasi serta mampu menampilkan spektrum yang luas terkait solusi teknologi hijau. Ini tentunya dapat menjadi inovasi dalam rekayasa teknologi hijau yang disesuaikan dengan kondisi lokal.
“ConBuild Mining Indonesia 2012 menjadi forum bisnis khusus bagi alat berat, mesinmesin, kendaraan, produk dan teknologi konstruksi, serta gedung dan proyek-proyek pertambangan. Kondisi geografis Indonesia dengan wilayah yang sangat luas, bentang alam yang bervariasi, serta jumlah penduduk
Migas “LEMIGAS”, Kegiatan Mikroalgae kolaborasi antara Puslitbangtek KEBTKE dengan Puslitbangtek Migas “LEMIGAS”, Kegiatan Logam Tanah Jarang kolaborasi antara Puslitbangtek Minerba dengan Puslitbang Geologi Kelautan, Kegiatan Material Pengabsorpsi CO2 kolaborasi antara Puslitbangtek Minerba dengan Puslitbangtek Migas “LEMIGAS”.
hambatan dari pelaksanaan kegiatan litbang tahun 2012.
kolaborasi
Untuk kolaborasi kegiatan litbang tahun 2012 ada lima kegiatan yang akan dibahas yaitu Kegiatan Sumber Daya Migas di Cekungan Tarakan kolaborasi antara Puslitbang Geologi Kelautan dengan Puslitbangtek
Sementara itu untuk kegiatan di tahun 2013 juga ada lima kegiatan yang akan dikolaborasikan. Kelima kegiatan itu adalah yaitu Kegiatan Sumber Daya Migas, Energi Arus laut dan OTEC, Mikroalgae, Logam Tanah Jarang, dan TAR batubara sebagai umpan kilang migas. Dari lima rencana kegiatan terebut empat kegiatan merupakan lanjutan dari kegiatan tahun 2012, sedangkan satu kegiatan baru yaitu Energi Arus Laut dan OTEC.
SDM, Sarana Prasarana Penelitian dan Pendukung yang dimiliki. Tidak itu saja, kegiatan tersebut diharapkan melahirkan inovasi-inovasi baru. tersebut secara formal akan dibahas pada Rapat Perdana Panitia Penghargaan Energi yang akan berlangsung di Auditorium Lantai X, Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM (24/05/2012). Dari kesembilan calon dewan juri tersebut, 5 (lima) orang merupakan Dewan Juri Penghargaan Energi 2011 sedangkan 4 (empat) orang merupakan calon baru. Selanjutnya panitia pelaksana akan akan menyampaikan usulan kepada Menteri ESDM untuk mendapatkan persetujuan, dan kemudian akan ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM.
Perencanaan P3GL Tahun 2013
P
ada tanggal 7-9 Mei 2012 dilaksanakan forum perencanaan P3GL (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan ) tahun 2013. Forum yang dilaksanakan di Yogyakarta ini dihadiri oleh Kepala Badan Litbang ESDM, Bambang Dwiyanto, Kapus Litbangtek Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Ir. Hartono, M.Sc. sekalu Plh. Sekretaris Badan Litbang ESDM dan para Pejabat Struktural
yang membidangi Rencana dan Program di lingkungan Badan Litbang ESDM. Dalam arahannya Kepala Badan Litbang ESDM mengatakan jika dalam mengajukan suatu usulan kegiatan perencanaan tahun 2013 hendaknya dibuat lebih realistis terutama dalam upaya menggali sumber daya energi dan mineral yang ada di perairan dan laut Indonesia. Selain itu juga harus dapat memanfaatkan semua sumber daya yang ada mulai dari
Ditambahkan oleh Bambang untuk tidak sungkan berkolaborasi dan bersinergi dengan unit kerja yang lain, seperti migas dengan LEMIGAS, untuk mineral dan batubara dengan tekMIRA, sedangkan EBT dengan P3TKEBTKE. Pada kesempatan ini Kepala Badan Litbang ESDM menyamoaikan rasa bangganya terhadap Puslitbang Geologi Kelautan khususnya dalam mengelola dan memelihara Kapal Geomarin I. Kapal survey yang telah berusia 22 tahun ini pada bulan April yang lalu masih melakukan kegiatan survei di Buton dan Kendari. Terakhir Bambang mengingatkan agar dapat melaksanakan proses mengeksplisitkan tacit knowledge dan knowledge capture dari para senior baik yang akan dan sudah memasuki purnabakti. Dan yang tidak kalah pentingnya adalan mengembangkan Community of Practice (CoP) dalam pelaksanaan kegiatan litbang.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
55
teknologi
Energi Surya Sebagai
Energi Alternatif Masa Depan Indonesia Energi surya atau dalam dunia internasional lebih dikenal sebagai solar cell atau photovoltaic cell, merupakan sebuah divais semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n, yang mampu merubah energi sinar matahari menjadi energi listrik. Pengertian photovoltaic sendiri merupakan proses merubah cahaya menjadi energi listrik.
JIKA
kita melihat tingkat konsumsi energi di seluruh dunia saat ini, penggunaan energi diprediksikan akan meningkat sebesar 70% antara tahun 2000 sampai 2030. Sumber energi yang berasal dari fosil, yang saat ini menyumbang 87,7% dari total kebutuhan energi dunia diperkirakan akan mengalami penurunan disebabkan tidak lagiditemukannya sumber cadangan baru.
Cadangan sumber energi yang berasal dari fosil diseluruh dunia diperkirakan hanya sampai 40 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk batu bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan energi dunia dari tahun ke tahun (pertumbuhan konsumsi energi tahun 2004 saja sebesar 4,3%), serta tuntutan untuk melindungi bumi dari pemanasan global dan polusi lingkungan membuat tuntutan untuk segera mewujudkan teknologi baru bagi sumber energi yang terbaharukan. Di antara sumber energi terbaharukan yang saat ini banyak dikembangkan, seperti: turbin angin, tenaga air/ hydro power, energi gelombang air laut, tenaga surya,
56
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
tenaga panas bumi, tenaga hidrogen, dan bio-energi, maka tenaga surya atau solar sel merupakan salah satu sumber yang cukup menjanjikan. Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari sebenarnya hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar 69% dari total energi pancaran matahari. Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 1024 joule pertahun, dimana energi ini setara dengan 2 x 1017 Watt. Jumlah energi sebesar itu setara dengan 10.000 kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini. Dengan kata lain, dengan menutup 0,1% saja permukaan bumi dengan divais solar sel yang memiliki efisiensi 10% sudah mampu untuk menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini. Energi surya atau dalam dunia internasional lebih dikenal sebagai solar cell atau photovoltaic cell, merupakan sebuah divais semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n, yang mampu merubah energi sinar matahari menjadi
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
57
teknologi
energi listrik. Pengertian photovoltaic sendiri merupakan proses merubah cahaya menjadi energi listrik. Oleh karena itu, bidang penelitian yang berkenaan dengan energi surya ini sering juga dikenal dengan penelitian photovoltaic. Kata photovoltaic sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, photos yang berarti cahaya dan volta yang merupakan nama ahli fisika dari Italia yang menemukan tegangan listrik. Sehingga, secara bahasa dapat diartikan sebagai cahaya dan listrik photovoltaic. Efek photovoltaic pertama kali berhasil diidentifikasi oleh seorang ahli Fisika berkebangsaan Prancis, Alexandre Edmond Becquerel pada tahun 1839. Atas prestasinya dalam menemukan fenomena photovoltaic ini, Becquerel mendapat Nobel fisikia pada tahun 1903 bersama dengan Pierre dan Marrie Currie. Baru pada tahun 1883 divais solar sel pertama kali berhasil dibuat oleh Charles Fritts. Charles Fritts
58
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
saat itu membuat semikonduktor Selenium yang dilapisi dengan lapisan emas yang sangat tipis, sehingga berhasil membentuk rangkaian seperti hubungan semikonduktor tipe p dan tipe n. Pada saat itu efisiensi yang didapat baru sekitar 1%. Pada perkembangan berikutnya, seorang peneliti bernama Russel Ohl dikenal sebagai orang pertama yang membuat paten tentang divais solar sel modern. Efisiensi divais solar sel dan harga pembuatan solar sel merupakan masalah yang paling penting untuk merealisasikan solar sel sebagai sumber energi alternatif. Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara tenaga listrik yang dihasilkan oleh divais solar sel dibandingkan dengan jumlah energi yang diterima dari pancaran sinar matahari. Pada tengah hari yang cerah radiasi sinar matahari mampu mencapai 1000 watt/m2. Jika sebuah divais semikonduktor seluas 1 m2 memiliki efisiensi 10%, maka modul solar sel ini
mampu memberikan tenaga listrik sebesar 100 watt. Saat ini modul solar sel komersial berkisar antara 5 hingga 15% tergantung material penyusunnya. Tipe silikon kristal merupakan jenis divais solar sel yang memiliki efisiensi tinggi meskipun biaya pembuatannya relatif lebih mahal dibandingkan jenis solar sel lainnya. Pembangkit energi surya sebenarnya tergantung pada efisiensi mengkonversi energi dan konsentrasi sinar matahari yang masuk ke dalam sel tersebut. Professor Smalley, peraih Nobel bidang kimia atas prestasinya menemukan Fullerene, menyatakan bahwa teknologi nano menjanjikan peningkatan efisiensi dalam pembuatan sel surya antara 10 hingga 100 kali pada sel surya. Smalley menambahkan bahwa cara terbaik untuk mendapatkan energi surya secara optimal telah terbukti ketika sel surya dimanfaatkan untuk keperluan satelit ruang angkasa dan alat-alat yang diletakkan di ruang
angkasa. Penggunaan sel surya dengan meletakkannya di ruang angkasa dapat dengan baik dilakukan, karena teknologi nano diyakini akan mampu menciptakan material yang super kuat dan ringan yang mampu bertahan di ruang angkasa dengan efisiensi yang baik. Perkembangan yang menarik dari teknologi sel surya saat ini salah satunya adalah sel surya yang dikembangkan oleh Michael Gratzel. Gratzel memperkenalkan tipe solar sel photokimia yang merupakan jenis solar sel exciton yang terdiri dari sebuah lapisan partikel nano (biasanya titanium dioksida) yang di endapkan dalam sebuah perendam (dye). Jenis ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 oleh Gratzel, sehingga jenis solar sel ini sering juga disebut dengan sel Gratzel atau dyesensitized solar cells (DSSC). Sel Gratzel dilengkapi dengan pasangan redoks yang diletakkan dalam sebuah elektrolit (bisa berupa padat atau cairan).
Komposisi penyusun solar sel seperti ini memungkinkan bahan baku pembuat sel Gratzel lebih fleksibel dan bisa dibuat dengan metode yang sangat sederhana seperti screen printing. Meskipun solar sel generasi ketiga ini masih memiliki masalah besar dalam hal efisiensi dan usia aktif sel yang masih terlalu singkat, solar sel jenis ini diperkirakan mampu memberi pengaruh besar dalam sepuluh tahun ke depan mengingat harga dan proses pembuatannya yang sangat murah. Indonesia, sebenarnya sangat berpotensi untuk menjadikan solar sel sebagai salah satu sumber energi masa depannya. Hal ini mengingat posisi Indonesia berada pada khatulistiwa yang memungkinkan sinar matahari dapat optimal diterima di permukaan bumi di hampir seluruh Indonesia. Berdasarkan perhitungan Mulyo Widodo, seorang dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) yang
mengembangkan solar sel merk SOLARE di pasar komersial Indonesia, dalam kondisi puncak atau posisi matahari tegak lurus, sinar matahari yang jatuh di permukaan panel surya di Indonesia seluas satu meter persegi akan mampu mencapai 900 hingga 1000 Watt. Lebih jauh, pakar solar sel dari Jurusan Fisika ITB, Wilson Wenas menyatakan bahwa total intensitas penyinaran perharinya di Indonesia mampu mencapai 4500 watt hour/m2. Sehingga, itulah yang membuat Indonesia tergolong kaya akan sumber energi matahari ini. Dengan letaknya di daerah khatulistiwa, matahari di Indonesia mampu bersinar hingga 2.000 jam pertahunnya. Dengan kondisi yang sangat potensial ini, sudah saatnya pemerintah dan pihak universitas membuat satu pusat penelitian solar sel agar Indonesia tidak kembali hanya sebagai pembeli divais solar sel di tengah melimpahnya sinar matahari yang diterima di bumi Indonesia.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
59
teknologi Selanjutnya ada Heavy Workclass. ROV jenis ini memiliki kekuatan kira-kira 220 HP dan dapat mencapai kedalaman sampai dengan 3.500 meter. Jenis ROV terakhir disebut Trenching/burial. ROV jenis ini memiliki kekuatan lebih dari 200 HP dan dapat mencapai kedalaman sampai 6.000 m.
ROV
Robot Bawah Laut Multiguna Pada awal Agustus 2007, peristiwa kelam terjadi di langit Indonesia. Sebuah pesawat Adam Air dinyatakan hilang di perairan laut Masalembo, Sulawesi Barat. Enam bulan lamanya dibutuhkan untuk mencari kotak hitam (black box) pesawat tersebut. Sebuah robotlah yang mencari dan menemukan kotak hitam itu hingga ke dasar laut.
60
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
ROBOT itu disebut ROV. Pada dasarnya,
ROV (Remotely Operated Vehicle) adalah robot bawah laut yang dikendalikan oleh operator. Secara luas, ROV dikenal juga sebagai kapal selam mini tak berawak untuk kegunaan industri minyak dan gas lepas pantai. Tidak diketahui secara pasti siapa yang pertama kali membuat ROV. Tapi, setidaknya ada sejumlah peristiwa penting yang berhubungan dengan ROV. Salah satunya adalah peluncuran PUV (Programmed Underwater Vehicle) yang dibuat oleh Luppis-Whitehead Automobile di Austria pada tahun 1864. Sebutan ROV sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Dimitri Rebikoff tahun 1953. Ia membuat ROV dengan nama POODLE. Jenis Menurut Rizki (2008), ROV dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran, berat
dan kekuatannya. Jenis pertama adalah Micro-ROV. Jenis ROV ini memiliki ukuran dan berat yang sangat kecil. Berat bobotnya bisa di bawah 3 kg. ROV ini biasa digunakan untuk membantu penyelam, secara spesifik untuk mengakses tempat yang tidak bisa dijangkau seperti gua kecil dan jalur pipa. Jenis ROV kedua adalah Mini-ROV. Jenis ini memiliki bobot kurang-lebih 15 kg. ROV jenis mini dapat dikendarai oleh satu orang seperti kapal kecil. Mini-ROV memiliki kekuatan di bawah 5 daya kuda (HP/ horsepower). Biasanya dilengkapi sonar dan digunakan untuk survei bawah air. ROV jenis ini dapat mencapai kedalaman 1.000 hingga 7.000 m di bawah permukaan laut. Light Worcklass adalah jenis ROV berikutnya. Jenis ini memiliki kekuatan kira-kira 50 HP. Light Worcklass dibuat menggunakan polyethylene, stainless steel atau campuran alumunium. ROV jenis ini mampu mencapai kedalaman sekitar 2.000 m.
Sistem Kerja Bagian dan aplikasi ROV beragam tergantung tujuan penggunaannya. Secara umum, ROV terdiri atas vehicle (atau sering disebut ROV itu sendiri), yang terhubung oleh kabel umbilical ke ruangan kontrol dan operator di atas permukaan air (bisa di kapal, rig, atau barge). Melalui kabel umbilical, tenaga listrik dan hidrolik–juga perintah atau sinyal-sinyal kontrol–disampaikan dari ruang kontrol ke ROV secara dua arah. Kabel-kabel ROV dilapisi dengan tabung penuh minyak agar terhindar dari korosi air laut. Kabel-kebel tersebut juga berfungsi sebagai penambat dengan yang berada di atas permukaan air. ROV dilengkapi dengan peralatan atau sensor tertentu seperti kamera video, transponder, kompas, odometer, bathy (data kedalaman) dan lain-lain tergantung dari keperluannya. Kemampuan ROV bisa ditingkatkan dengan menambahkan sonar, magnetometer, kamera foto, manipulator atau lengan robotik, pengambil sampel air, alat pengukur kejernihan air, penetrasi cahaya, temperatur dan sebagainya. Kamera, lampu dan lengan manipulator umumnya berada di bagian depan atau belakang.
ROV juga memerlukan perangkat lunak navigasi tertentu. Posisi ROV dan data navigasi lainnya akan dikirimkan secara real time ke ruang kontrol. ROV ibarat mata dan tangan para pekerja. Seolah-olah, pekerja tersebut menyelam dan bekerja hingga dasar laut. Namun, rintangan bukan berarti tak ada. Arus laut yang besar dan topografi laut yang beragam merupakan sedikit dari rintangan tersebut. Maka, selain teknologi mutakhir, sistem kerja ROV juga perlu didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional di bidangnya. Dukungan peralatan suku cadang dan pelatihan bagi para operatornya perlu diterapkan secara berkelanjutan. Kegunaan ROV merupakan robot multiguna. Ia bisa menyelam hingga ke kedalaman tertentu. Fungsinya untuk mendukung berbagai keperluan seperti riset ilmiah, militer, bisnis, dokumentasi, penyelidikan hingga pencarian dan pertolongan (SAR). ROV juga bisa digunakan untuk keperluan bidang pertambangan, perminyakan dan gas lepas pantai. Kegunaan ROV di dunia pengeboran minyak dan gas lepas pantai antara lain menyertai para penyelam. Keberadaan ROV bisa meyakinkan bahwa para penyelam dalam keadaan aman dan siap memberi bantuan. ROV juga bisa
dimanfaatkan untuk pemeriksaan anjungan atau kilang minyak. Pemeriksaan itu mencakup visual sampai menggunakan alat tertentu untuk memantau dampak korosi, kesalahan konstruksi, mencari lokasi keretakan, estimasi biologi hingga pencemaran. Manfaat lain dari ROV dalam industri perminyakan dan pertambangan adalah memeriksa adanya kebocoran jalur pipa. ROV juga bisa menentukan perkiraan umur pipa dan memastikan bila instalasi pipa dalam kondisi baik. ROV juga bisa berfungsi untuk survei, baik visual atau gelombang suara, sebelum pemasangan pipa, kabel, dan fasilitas bawah laut lainnya. ROV pun bisa berfungsi sebagai pendukung pengeboran dan konstruksi. Dalam hal ini, peran ROV mencakup pemeriksaan visual, pemantauan pelaksanaan pengeboran dan konstruksi, sampai melakukan perbaikanperbaikan jika diperlukan. ROV juga bisa membantu proses pemindahan benda-benda berbahaya di dasar laut, terutama di sekitar fasilitas bangunan atau kilang minyak. ROV terbukti lebih bisa menekan biaya untuk menjaga daerah tersebut tetap aman dan bersih. Selain itu, ROV juga bisa dipakai untuk pekerjaan pemotongan bawah air (underwater thermal cutting) dan penutupan kebocoran sumur minyak bawah laut.
ROV tersusun dari satu set pengapung besar di atas sasis baja atau aluminium. Di bagian bawah konstruksi, terpasang alat-alat sensor yang berat. Komposisi ini–komponen ringan di atas, berat di bawah–akan menghasilkan pemisahan yang besar antara pusat apung dan pusat gravitasi. Maka, alat ini pun lebih stabil di dasar laut saat melakukan tugastugasnya. Ruang kontrol ROV di atas permukaan laut dapat menggunakan DGPS (Differential Global Positioning System) sebagai penentuan posisi utamanya. Sedangkan untuk posisi di bawah laut, sistem ROV dilengkapi dengan alat penentuan posisi bawah laut menggunakan gelombang suara (Acoustic Underwater Positioning). Salah satu metode ini adalah Ultra Short BaseLine (USBL), yang akan mengukur berbagai hal seperti jarak atau kedalaman. Sistem kerja
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
61
lingkungan
Mewujudkan
Green Company Pemanasan global (global warming) telah menjadi isu yang mendunia beberapa tahun belakangan. Sebagai entitas bisnis, perusahaan turut menyumbang besar terhadap penurunan daya dukung bumi, pencemaran lingkungan, polusi udara dan air serta dampak negatif lainnya. Terlebih lagi, bagi sejumlah perusahaan yang bergerak di industri yang memang berpotensi merusak lingkungan, seperti perusahaan pertambangan, kimia, perkayuan, otomotif dan lain-lain.
SEIRING gencarnya isu pemanasan global, gencar pula upaya-upaya untuk mencegah dampak negatifnya. Salah satunya adalah mewujudkan perusahaan hijau (green company). Upaya keras dan berkesinambungan diperlukan untuk mewujudkan green company. Go Green! jangan hanya sekadar slogan belaka. Sebuah perusahaan dapat mengawali langkahnya menjadi green company
62
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
planet mati karena efek pemanasan global, tentunya tidak ada perusahaan satu pun yang dapat menjalankan usaha bisnisnya. Sebabnya, sebagian besar uang pemerintah atau masyarakat akan digunakan untuk mengatasi bencana alam yang datang tidak kunjung berhenti, bukan digunakan untuk mengonsumsi barang atau jasa.
Menyeluruh Proses menjadi green company merupakan upaya yang menyeluruh. Upaya tersebut mencakup keseluruhan proses bisnis, mulai dari infrastruktur, pasokan bahan baku, pemilihan teknologi, produksi, hasil akhir hingga distribusinya ke konsumen. Pemilihan vendor ada baiknya juga memperhatikan unsur lingkungan. Sebagian perusahaan juga perlu memperhatikan proses pengolahan limbah atau daur ulang dari produk yang dihasilkannya.
Luas Green company adalah pilar penting bagi green economy yang bermuara pada pembangunan berkelanjutan. Efisiensi perusahaan berarti mengurangi cost. Alhasil, revenue perusahaan dapat meningkat. Tambah lagi, citra positif akan terbentuk. Maka, tak heran bila berbagai perusahaan multinasional telah mengarah menjadi green company. Selanjutnya, iklim bisnis yang kondusif akan terbentuk. Devisa suatu kawasan atau bahkan negara akan bertambah dengan sendirinya. Perusahaan-perusahaan hijau di daerah tersebut menghasilkan
produk hijau yang bisa diekspor dan diterima pasar dunia. Hal ini bisa tercapai dengan dorongan pemerintahan yang prolingkungan dan kondisi politik stabil.
Green company adalah upaya jangka panjang. Hasilnya baru bisa terlihat sekitar minimal lima tahun. Maka, sekecil dan sesederhana apapun inisiatif pelaku bisnis untuk membangun perusahaan hijau patut diapresiasi. Green company merupakan sebuah model yang menghasilkan pertumbuhan bisnis sekaligus mengurangi dampak lingkungan dan melestarikan alam.
Upaya menjadi green company bisa bermula dari komitmen top management. Top management bisa menyusun mekanisme atau aturan untuk mendukung terwujudnya green company. Ada baiknya pergunakan tools Plan, Do, Check dan Action (PDCA). Sinergikan tools tersebut dengan aturan lainnya, seperti sistem ISO 14001 (lingkungan), ISO 9001 manajamen mutu, atau OHSAS 18001 kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu, terapkan pula konsep 4R (reduce, reuse, recycle dan recovery).
dengan mengubah cara pandang dalam menjalankan usahanya. Sejatinya, green company adalah suatu strategi bisnis, menjadi perusahaan berkelanjutan dengan memperhatikan sumberdaya manusia, keuntungan dan lingkungan. Pernyataan Direktur Eksekutif Sierra Club patut disimak. Ia berkata, “Tidak ada bisnis yang dapat dilakukan di planet yang mati”. Maksudnya, jika bumi menjadi
Green company berarti penghematan, bukan pemborosan. Maka, efisiensi pemakaian berbagai sumberdaya dalam perusahaan mutlak dilakukan. Green company juga bermakna green people. Maka, keterlibatan karyawan untuk memiliki kebiasaan menjaga lingkungan tak bisa dikesampingkan. Dalam pengembangan komunitas, perusahaan didorong lebih kreatif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat di sekitar lokasi kerja seperti pengembangan sistem keuangan mikro untuk bisnis rakyat. Tak ketinggalan, edukasi betapa pentingnya kegiatan ekonomi berwawasan lingkungan kepada masyarakat luas juga perlu ditekankan. Kemitraan dengan pihak lain, seperti organisasi lingkungan, juga perlu dilakukan agar upaya mewujudkan green company lebih optimal.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
63
lingkungan
Indonesia adalah negeri kaya potensi sumberdaya alam, termasuk potensi sumber energi listrik yang tersebar di penjuru tanah air.
Menjaga Lingkungan Untuk Keberadaan Sebuah Pembangkit Listrik 64
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
SALAH
satunya adalah potensi air, dimana energy dari air tersebut dapat diubah menjadi tenaga listrik. Untuk itu diperlukan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) untuk mengubah energy listrik menjadi energy listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan sebuah teknologi yang memanfaatkan aliran air sebagai tenaga untuk memutar turbin dan dynamo atau generator sehingga menghasilkan energi listrik. PLTMH biasanya digunakan untuk melayani kebutuhan listrik bagi masyarakat pedesaan yang tidak terjangkau layanan listrik negara. Teknologi ramah lingkungan ini banyak diterapkan di banyak negara termasuk Indonesia. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan salah satu pilihan pengubahan energi yang paling ramah lingkungan karena tidak seperti pembangkit listrik berskala besar,
PLTMH tidak mengganggu aliran sungai secara signifikan. Tidak seperti pembangkit listrik lainnya yang menggunakan bahan bakar fosil (batu bara, bensin, solar, dan sebagainya), PLTMH sama sekali tidak menggunakan bahan bakar tersebut. Penerapan PLTMH, oleh karena itu, merupakan upaya positif untuk mengurangi laju perubahan iklim global yang sedang menjadi isu penting dewasa ini. PLTMH berkaitan erat dengan sumber air di daerah hulu sebagai energi utamanya. Oleh karena itu pembangunan PLTMH menjadikan masyarakat yang berada di sekitarnya akan semakin giat menjaga lingkungan, termasuk hutan demi terus tersedianya pasokan aliran sungai. Di sini masyarakat akan merasakan langsung jasa lingkungan yang seringkali tidak diperhitungkan. Listrik murah dan ramah
lingkungan ini tentunya berdampak positif bagi masyarakat. Dana untuk membeli bahan bakar bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, memajukan pendidikan karena anak-anak bisa belajar dengan baik di malam hari hingga memudahkan akses informasi melalui saluran televisi. Ditambah lagi peningkatan pendapatan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan produksi skala kecil yang akan menghasilkan pendapatan tambahan. Selain itu pembangunan PLTMH di daerah pedesaan tidak lepas dari peran kolektif masyarakat itu sendiri. Para anggota masyarakatlah yang mengelola secara mandiri dan membentuk lembaga pengelola, sehingga PLTMH bisa menjadi wahana belajar bagi masyarakat untuk memperkuat kebersamaan melalui aksi-aksi kolektif.
alternatif yang sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia. karena selain menggunakan teknologi yang sederhana namun juga mengajarkan kepada masyarakat yang berada di sekitar PLTMH untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.
PLTMH merupakan salah satu energi
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
65
potensi menjadi energi kinetik. Bandul yang dipasang sedemikian rupa di dalam ponton akan bergerak (bergoyang) jika ponton bergerak sesuai dengan alur gelombang. Untuk mendapatkan daya atau energi listrik, diperlukan gerak rotasi. Gunanya memutar dinamo. Dengan jumlah putaran per menit tertentu, gerak rotasi dapat menghasilkan energi listrik dari dinamo.
Potensial Indonesia memiliki garis pantai kurang lebih 81 ribu km yang juga terpanjang di dunia. Menurut Zamrisyaf, untuk area lautan dengan luas kurang-lebih satu km², energi gelombang laut dapat menghasilkan daya listrik sekitar 20 megawatt dengan biaya investasi Rp 20 juta per kilowatt atau total Rp 400 miliar. Jumlah tersebut sama dengan kekurangan daya listrik di Sumatera Barat saat ini. Nilai investasi pembangkit ini hampir sama dengan membangun sebuah pembangkit listrik tenaga air atau uap.
“Bahkan lebih mahal dibanding diesel. Tapi, setelah beroperasi, akan jauh lebih murah karena tenaga yang digunakan gratis,” jelas Zamrisyaf. Bila 10% saja pesisir pantai, masih menurut Zamrisyaf, dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, akan dihasilkan kurang-lebih 16 gigawatt (bila dihitung 20 kilowatt per meter gelombang). Sumatera Barat memiliki panjang pantai 375 kilometer. Jika 10% dimanfaatkan untuk energi gelombang laut, itu berarti dapat menghasilkan listrik setara dengan 750 megawatt. “Kalau digunakan, tak akan ada pemadaman bergilir lagi,” ujarnya. Pemanfaatan gelombang laut tidak hanya memiliki keuntungan dari sisi ekonomi. Kelebihan lainnya ialah tidak perlu bahan bakar, bebas limbah atau polusi dan termasuk energi yang dapat diperbaharui.
Setrum Dari Laut
Indonesia adalah negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Selain kaya akan keanekaragaman hayati, laut pun bisa dijadikan energi alternatif. Sayangnya, pemanfaatan energi ini belum banyak dilirik investor.
ENERGI gelombang laut adalah energi
yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Energi gelombang laut memanfaatkan kekuatan ombak sebagai energi pembangkit listrik.
Prinsip Kerja Pada dasarnya, prinsip kerja teknologi yang mengonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat dorongan pergerakan angin. Gelombang laut secara ideal berbentuk gelombang yang memiliki ketinggian puncak maksimal dan lembah minimal. Gelombang laut dapat menghasilkan listrik melalui berbagai teknik. Salah satunya yang banyak dikembangkan adalah teknik
66
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
osilasi kolom air (oscillating water column). Gelombang laut yang datang menekan udara pada kolom air. Lalu, diteruskan ke kolom atau ruang tertutup yang terhubung dengan turbin generator. Tekanan tersebut menggerakkan turbin generator pembangkit listrik. Sebaliknya, gelombang laut yang meninggalkan kolom air diikuti oleh gerakan udara dalam ruang tertutup yang menggerakkan turbin generator pembangkit listrik. Alternatif teknologi yang diprediksi tepat dikembangkan di pesisir pantai selatan Pulau Jawa adalah teknologi tapchan (tapered channel). Prinsip teknologi ini cukup sederhana. Gelombang laut yang datang disalurkan memasuki sebuah saluran runcing yang berujung pada sebuah bak penampung yang diletakkan pada sebuah ketinggian tertentu. Air laut yang berada
dalam bak penampung dikembalikan ke laut melalui saluran yang terhubung dengan turbin generator penghasil energi listrik. Teknologi ini tetap memerlukan bantuan mekanisme pasang surut dan pilihan topografi garis pantai yang tepat. Selain itu, ada pula Pembangkit Sistem Bandulan karya Zamrisyaf, peneliti asal Indonesia. Bila di negara lain kebanyakan pembangkit listrik ditanamkan di dalam laut, rancang bangun Sistem Bandulan berbentuk ponton yang ditempatkan mengapung di atas permukaan air laut. Di dalam ponton tersebut terdapat sejumlah peralatan utama, seperti bandul, pemindah gerak bandul menjadi gerak putar, transmisi putaran, roda gila (flywheel) dan dinamo. Bandul dalam pembangkit ini mengubah energi potensial berupa gelombang laut
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
67
potensi bakar fosil untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik batu bara menghasilkan gas karbon dioksida dalam jumlah banyak. Sebenarnya, sumber daya berkelanjutan dan ramah lingkungan saat ini banyak tersedia, salah satu teknologi berkelanjutan itu adalah “Daya Kinetik Ombak”, yaitu sebuah teknologi yang sudah diterapkan atau dikembangkan di beberapa negara.
Energi Gelombang Laut
Bermanfaat Sebagai Energi Hijau Asosiasi Energi Laut Indonesia (ASELI) mengusulkan Indonesia untuk mulai membangun pilot project energi arus laut dan gelombang laut dengan kapasitas minimal masing-masing 1 Megawatt (MW) pada 2014.
G
una merealisasikan pilot project tersebut, maka perlu diterapkan teknologi dua arah (double tracts strategy). Pertama, dengan cara percepatan pemerataan akses energi, kemudian, Kedua, pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM). Yang dimaksud dengan percepatan pemerataan akses energi yaitu dengan masih terbatasnya akses listrik untuk 80 juta penduduk di daerah kepulauan, terpencil atau perbatasan, sehingga energi laut dapat menjadi salah satu pilihan namun dengan tetap mempertimbangkan sumber energi lain untuk penyediaan listrik yang memadai. Sedangkan, yang dimaksud pengurangan ketergantungan pada BBM, yaitu dimana
68
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
subsidi yang mencapai 15 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan harga energi laut yang kompetitif terhadap BBM. Berangkat dari kenyataan tersebut, pengembangan energi laut skala menengah dan besar menjadi salah satu solusi. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki berbagai jenis lingkungan perairan yang khas. Karena itu berbagai jenis lingkungan perairan tersebut dapat mengakomodasi berbagai jenis teknologi yang berkembang di dalam maupun luar negeri. Disamping itu, kapasitas nasional dan tingkat kandungan dalam negeri energi laut relatif besar yang bisa memberikan multflier effect dengan menciptakan industri,
lapangan kerja dan perekonomian. Dengan potensi seperti ini, pemerintah selayaknya segera membuat pilot project dengan skala yang memadai, baik jenis arus, gelombang maupun panas laut dalam rangka memenuhi Undang-undang No.17 Tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional dan Undang-undang Energi No.30 Tahun 2007. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), untuk energi laut yang terdiri dari arus pasang surut, gelombang dan panas laut terdapat sumber daya energi laut Indonesia terbagi menjadi potensi teoritis sebesar 749.000 MW, potensi teknis 49.000 MW dan potensi praktis 43.000 MW. Saat ini, dampak pemanasan global terasa di seluruh penjuru dunia sehingga perubahan iklim menjadi perhatian utama setiap orang. Mereka juga sangat memperhatikan tentang krisis lingkungan yang terutama terjadi karena disebabkan oleh pembakaran bahan
Sebagai contoh, perusahaan Finlandia Energi-AW menghasilkan alat energi ombak yang disebut WaveRoller, yang tergantung pada gelombang dasar laut untuk menghasilkan tenaga listrik. Inspirasi teknologi hijau ini ditemukan pada tahun 1993 ketika pendiri perusahaan dan penyelam professional, Rauno Koivusaari, sedang menyelam di Lautan Baltik. Ketika ia menemukan kapal rusak, hampir saja ia tertabrak oleh pintu yang bergerak menutup dan membuka dikarenakan gerakan gelombang air di dasar laut. Melihat kejadian ini membuat Mr. Koivusaari berpikir untuk memproduksi energi dengan memanfaatkan gelombang dasar laut, dan rasa penasarannya itu mendorongnya untuk menciptakan Energi-AW. Pendekatan Energi-AW menggunakan “gelombang dasar” atau gerakan air di bawah permukaan laut. Untuk melakukan ini, WaveRoller (Gulungan Ombak) atau beberapa plat diletakkan di dasar laut sehingga bergerak maju dan mundur. Gaya gelombang laut pada alat itu akan menghasilkan energi yang dapat kita hubungkan dengan pompa piston, sehingga dengan generator listrik di darat energi itu dapat diubah menjadi energi listrik.
megawatt dari WaveRoller di perariran Portugal dalam kurun waktu dua tahun ini. Telah diperkirakan bahwa energi ombak ini mempunyai kemampuan menyumbang 10 persen dari keseluruhan kebutuhan listrik secara global tanpa menghasilkan emisi CO2. Lebih lanjut, gelombang dasar yang terjadi dekat pantai yang digunakan oleh WaveRoller merupakan sumber energi yang mudah didapatkan di mana-mana, karena terdapat di sepanjang garis pantai. Kerajaan Inggris merupakan salah satu negara yang memanfaatkan energi abadi yang ramah lingkungan ini. Sebuah perusaahan Inggris, Marine Current Turbines Limited (MCT) sedang dalam proses untuk memasang 12 megawatt sistem energi ombak Seagen di Stangford Lough di Pantai Irlandia Utara. Sistem ini terdiri atas 20 turbin kembar yang panjangnya 20 m dan dipancakan pada sumbu vertikal pada lempeng laut. Kecepatan ombak di daerah ini menyebabkan turbin itu berputar dengan kecepatan 10 sampai 20 kali per menit, sehingga para ahli mengatakan bahwa hal ini tak akan berpengaruh terhadap hewanhewan laut. Proyek ini dijadwalkan akan selesai sebelum musim panas 2008, dan jika berhasil maka perusahaan ini berencana untuk membuat pembangkit energi ombak di sepanjang pantai Inggris, sehingga diharapkan pada akhirnya dapat memenuhi 15 hingga 20 persen kebutuhan negara itu terhadap teknologi yang hijau. Sebagai peserta yang ikut menandatangani Protokol Kyoto, Inggris telah mengeluarkan undang-undang
agar dapat membuat langkah yang sesuai dengan hal itu. Sebuah proyek energi kinetik ombak yang lain di Atlantik juga terdapat di New York, AS, yaitu Roosevelt Island Tidal Energy (RITE), yang saat ini telah membangkitkan 1.000 kilowatt energi hijau setiap hari. RITE diakui sebagai pembangkit energi kinetik ombak aliran bebas yang pertama. Proyek ini masih dalam fase uji coba tetapi setelah selesai diharapkan telah terpasang 200 turbin di dasar Sungai Timur sehingga dapat membangkitkan energi listrik sebesar 10 megawatt untuk penduduk Kota New York. Sebelum tahun 2013, sekitar 25% energi yang digunakan di kota itu dihasilkan oleh energi ombak. Dalam masa-masa genting perubahaan iklim yang disebabkan oleh ulah manusia dalam menimbulkan pemanasan global, adalah sangat penting agar kita menggunakan semua daya kita untuk mengurangi emisi CO2. Tentu saja agar kita dapat memenuhi keinginan manusia untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap energi yang berasal dari bahan bakar fosil, maka kita harus mulai menggunakan alternatif sumber energi berkelanjutan. Pemecahan bagi masalah pemanasan global sudah ada, akan tetapi perlu diimplementasikan dalam skala yang luas oleh semua pemerintah dan negara di seluruh dunia. Oleh karena itu, marilah kita membuat suara hati kita terbuka dan melakukan perubahan sebelum semuanya terlambat.
Menurut perusahaan itu, teknik gulungan ombak ini berbeda dengan teknologi kelautan yang lain karena teknologi ini tidak terlihat, tidak menimbulkan polusi suara dan tidak terpengaruh oleh badai yang mungkin terjadi. Energi-AW juga menyatakan bahwa peralatan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat WaveRoller tidak mencemari lingkungan. Misalkan, mereka menggunakan minyak yang dibuat dari tanaman pada peralatan hidrolik yang digunakan pada sistem generator ombak yang inovatif ini. Perusahaan ini telah melakukan uji coba di Pantai Peniche, Portugal, dengan target utamanya adalah menghasilkan energi 10
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
69
keselamatan
Alat Pelindung Diri
Safety Helmet
Sarung Tangan
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi untuk melindungi dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
Berguna sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan serta bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).
Sabuk Keselamatan (safety belt)
Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa seperti mobil, pesawat, alat berat, dan lain-lain.
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Tali Pengaman (Safety Harness) Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Alat ini wajib digunakan ketika berada di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Sepatu ini kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
D
i setiap area tempat kerja bahaya dan ancaman (hazards) selalu ada dalam berbagai bentuk, seperti misalnya ujung atau tepi benda yang tajam, benda jatuh, percikan, bahan kimia, kebisingan dan banyak sekali situasi lainnya yang berpotensi berbahaya.
Oleh karena itu The Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mewajibkan perusahaan untuk untuk melindungi karyawan mereka dari bahaya (hazards) di tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera. Terkait dengan hal tersebut perusahaanperusahaan tersebut wajib menyediakan alat pelindung diri (APD) kepada karyawan mereka dan memastikan alat tersebut digunakan dengan tepat. Alat Pelindung Diri (APD) atau dalam Bahasa Inggris disebut Personal Protective Equipment (PPE) adalah seperangkat alat yang digunakan
70
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
Pelindung wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).
Sepatu pelindung (safety shoes) oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/ sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Alat pelindung diri merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering controls) dan administratif (work practice controls) tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir. Adapun alat pelindung diri (APD) tersebut adalah :
Penampilannya terlihat seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Penutup Telinga (Ear Plug/Ear Muff) Digunakan untuk melindungitelinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
Jas Hujan (Rain Coat) Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misalnya ketika bekerja pada waktu hujan).
Semua jenis Alat Pelindung Diri (APD) tersebut merupakan kelengkapan yang wajib digunakan di area kerja sebagaimana mestinya. Ini tentunya untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
71
keselamatan • • • •
PT Pertamina Hulu Energi WMO Petrochina International Jabung Ltd PT Pertamina EP Field Bunyu TAC Pertamina EP-Pilona Petro Tanjung Lontar Ltd • TAC Pertamina – PT Insani Mitrasani Gelam • JOB Pertamina Talisman (OK) Ltd
Apresiasi Bagi Perusahaan Dibidang Industri Energi Pada sebuah perusahaan energi menerapkan aspek Health, Safety and Environment (HSE) merupakan suatu keharusan. Karena dalam industri energi semua kegiatannya berpotensi menimbulkan dampak atau risiko bahaya yang dapat berakibat fatal terhadap pekerja, aset dan lingkungan hidup. MAKA tidak mengherankan jika para pelaku di dunia industry energi ini selalu berusaha menerapkan Health, Safety and Environment (HSE) secara ketat. Ini tentunya bukan hanya sekedar hak dan kewajiban semata, namun juga berhubungan dengan produktivitas kerja, strategi bisnis yang berkelanjutan serta keuntungan jangka panjang selain dari bagian dari sistem manajemen perusahaan itu sendiri. Penerapan HSE memerlukan komitmen serta tanggung jawab antara manajemen dan pekerja. Sosialisasi, pelatihan dan audit rutin pun perlu dilaksanakan agar HSE berjalan dengan baik. Dengan menerapkan HSE secara baik dan berkesinambungan tentunya berdampak positif tidak saja bagi industri energi tersebut namun juga bagi lingkungan sekitarnya.
72
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
Oleh karena itu Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM memberikan apresiasi pada perusahaan dibidang industri energi yang secara berkelanjutan menerapkan HSE. Salah satunya adalah Pemberian Tanda Penghargaan Keselamatan Kerja Minyak dan Gas Bumi Untuk Kategori Tanpa Kehilangan Jam Kerja Sebagai Akibat Kecelakaan. Ada beberapa bidang kegitan yang menerima penghargaan ini. Berikut perusahaan yang menerima penghargaan tersebut. Bidang Kegiatan Pemurnian dan Pengolahan, penerima penghargaan tersebut diantaranya : • PT Pertamina (Persero) • PT Migas Cepu • PT Badak NGL Bontang • PT Arun NGL Lhoksumawe
• P T Berau Ltd Tangguh LNG • PT Trans Pacific Petrochemical Indotama
Bidang Kegiatan Pemboran, penerima penghargaan tersebut diantaranya: • Conocophillips Indonesia Inc Ltd • JOB Pertamina-Petrochina East Java • JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang • Petrochina International Jabung Ltd Bidang Kegiatan Proyek Pembangunan, penerima penghargaan tersebut diantaranya: • PT Pertamina (Persero) Proyek Pembangunan LPG filling plant Panjang • PT Pertamina (Persero) Proyek Pembangunan DPPU Kualanamu • ConocoPhillips Indonesia inc, Ltd • PT Pertamina (Persero) Proyek Penggantian Fasilitas Soekarno-Hatta • Mobil Cepu Ltd Untuk Tanda Penghargaan Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
diberikan kepada PT Arutmin Indonesia Tambang Senakin dari kelompok pertambangan mineral dan batubara dan PT Pamapersada Nusantara Site Indominco Mandiri dari kelompok kontraktor utama jasa pertambangan. Sedangkan Tanda Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan mineral dan batubara dianugerahkan kepada PT Newmont Nusa Tenggara dari kegiatan pertambangan mineral dan PT Adaro Indonesia dari kegiatan pertambangan batubara. Selain itu juga ada penganugerahan Proper (program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan hidup) yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Dalam penganugerahan ini peringkat ditetapkan terdiri dari lima klasifikasi, yaitu emas, hijau, biru, merah, dan hitam. Peringkat emas bermakna perusahaan tersebut telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi dan/atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Peringkat hijau bermakna perusahaan telah melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery), dan
melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR/community development) dengan baik. Peringkat biru bermakna perusahaan itu telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan. Peringkat merah bermakna upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan tidak sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Peringkat hitam yang bermakna perusahaan tersebut sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan atau tidak melaksanakan sanksi administrasi. Dan untuk peringkat emas diberikan kepada lima perusahaan migas yang berhasil meraih kategori ini, yaitu PT Holcim Indonesia Tbk pada bagian Cilacap Plant, PT Pertamina Geothermal area Kamojang, Chevron Geothermal Salak Ltd, PT Medco E&P Indonesia bagian Rimau asset, dan PT Badak NGL. (dari berbagai sumber)
Bidang Kegiatan Pengangkutan dan Penjualan, penerima penghargaan tersebut diantaranya : • PT Pertamina (Persero) Upms S & D BBM • PT Pertamina (Persero) Upms Pelumas Bidang Kegiatan Distribusi Gas, penerima penghargaan tersebut diantaranya: • PT Transportasi Gas Indonesia • PT PGN (Persero) Tbk SBU DW I Jawa bagian barat • PT Pertamina Gas (wilayah barat dan timur) • PT Pertamina (Persero) upms gasdom Bagian Kegiatan Produksi, penerima penghargaan tersebut diantaranya: • Conoco Phillips Indonesia Inc Ltd • Exxonmobil oil Indonesia Inc • JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi • JOB Pertamina-Petrochina East Java
ESDMMAG • edisi 04 | 2012
73
!"#$$%&' A - Acid mine water (air asam tambang) Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengandung pirit dengan air dan oksigen - Acidizing (Pengasaman) Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur. - Adit (terowongan buntu) Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi. - Age (Umur) Zaman Geologi Suatu jangka waktu sejarah bumi yang diciptakan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu. - Agglomerate (gumpalan) Butiran padat yang saling bergumpal dengan kuat sebagai produk proses aglomerasi B - Banka drill (bor bangka) Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 35 m. - Barometer (barometer) Alat untuk mengukur tekanan absolut udara - Base rock (batuan dasar) Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditambang - Basin (cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. - Basin (Cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. C - Caking coal (batubara muai) Batubara yang mempunyai sifat mengembang jika dipanaskan - Calorie (kalori) "Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule" - Calorie (Kalori) Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C - Calorific Value (Nilai Panas) (lihat heating value) - Cap Rock (batuan tudung) Formasi (lapisan batuan) yang berada langsung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida. D - Dead Oil (Minyak Mati) Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi. - Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati) Berat air dalam ukuran ton yang dipindahkan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal. - Dead well (Sumur Mati) Sumur yang tidak berproduksi. - Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi) penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume. - Development Well (Sumur Pengembangan) Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan. F - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau
kesamping). - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping). - Feedstock (Bahan baku) Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut. - Ferrite( ferit) Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga" - Ferro-silicon (ferosilikon) "Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu." G - Gallon (Galon Amerika) Satuan ukuran isi yang besarya sama dengan 231 in3 atau 3.785 liter. - Garnerite (garnerit) Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24% - Gas Cap (Tudung Gas) Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir. - Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas) Tekanan tudung gas yang mendorong minyak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan. - Gas Injection (Injeksi Gas) Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan. H - Halite (halit) Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus. - Hard coal (batubara tua) Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg - Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas) Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa. - Heating value (Nilai Panas) Banyaknya panas yang terjadi pada pembakaran sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar. - Heavy Ends (Fraksi Berat) Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi. I - Igneus rock ( batuan beku) Batuan yang berasal dari pembekuan magma - Illuminating Oil (Minyak Lampu) (lihat burning oil) - Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia) Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia. - Inertinite (inertinit) Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglunitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti... - Injection/ input Well (Sumur injeksi) Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.
media air - Joint (Batang) Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter. K - Kaolin (kaolin) Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan sebagai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya. - Kerosene (Minyak tanah/ kerosin) Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor. - Kick (tendangan) Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasikan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepatcepat dikuasai untuk mencegah semburan liar. - Killed steel (baja tuntas) Baja yang telah mengalami proses deoksidasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan - Kinematik Viscosity (Viskositas Kinematik). Nilai hasil bagi viskositas mutlak dengan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes). L - Laterization (laterisasi) Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu - Leaching (pelindian) Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih - Leasing (kontrak sewa) System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis. - Life of mine (umur tambang ) Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun - Light Ends/ Light (Fraksi Ringan) Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak. M - Magma (magma) Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi. - Major Company (Perusahaan minyak Transnasional) Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran. - Map scale (skala peta) Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan. - Matte (mat) Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi - Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis) Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.
J
N
- Jet bit (Pahat Jet) Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor. - Jet Perforating (Pelubangan jet) Pembuatan lubang yang menembus selubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut. - Jig (jig) Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam
- Naphtha (Nafta) Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C - Natural coke (kokas alam) Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang. - Natural Gas (Gas Bumi) Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon
yang tercampur secara alamiah. - Natural Gasoline (Bensin Alam) Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut. - Net calorie value (nilai kalor bersih) Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandungan air. O - Ocean coal (batubara laut) Batubara yang terletak di bawah dasar laut - Octane Number (Angka Oktan) "Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjukkan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam... - Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai). Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar. - Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak) Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air. - Oil In Place (Minyak di tempat) jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi. P - Packer (Penyekat) Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung. - Pan (dulang) Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan - Paraffin (Parafin) Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka. - Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik). Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin. - Paraffin Destilate (Sulingan Parafin) Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalilinan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin. Q - Quaicksand (pasir apung) Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah - Quarry (kauri) Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit. R - Ramp (jalur angkut) Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang menghubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan. - Ration (nisbah) Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka - Reclamation (reklamasi) Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna. - Recovery ( Perolehan) Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasilkan dari suatu reservoir. - Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang Memompakan kembali gas yang diproduksikan kedalam reservoir untuk meningkatkan perolehan minyak. S - SAE. (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE). Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinyatakan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupakan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.
ESDMMAG • edisi 03 | 2012
75
Mari Wujudkan Swasembada Energi yang Berkelanjutan