Edisi 160 – 17 November 2011
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 1
Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu - Pdt. Noldy Sakul - Pdt. Sammy Lee Pemred: Handry Sigar Wapemred: Willy Wuisan Bendahara: Yoshen Danun Sekretaris Meilien Langi-M
General Controller: Yance Pua
HRD: Osvald Taroreh
Koordinator Produksi Pdtm. Dale Sompotan Harold Somba
Edisi 160 – 17 November 2011 BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi Handry Suwu, Pdtm. Davy Politon, Yoshen Danun, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu, Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan, Pdt. Raymond Lohonauman Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey Rubrik Kesaksian Fredy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana Samuel Rorimpandey, Herold Heydemans, Belly Wungkana, Pdtm. Dave Tielung, Jimy Moedjahedy, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe Web Master Nielson Assa Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan
Dartar Isi [1] COVER
1
[2] DAFTAR ISI
2
[3] EDITORIAL
3
[4] RENUNGAN
4
[5] OPINI
6
[6] INSPIRATIONAL STORY
8
[7] ROH NUBUAT
10
[8] ARTIKEL ROHANI
11
[9] TANYA JAWAB
12
[10] ARTIKEL ROHANI - 2
15
[11] PALAKAT BERITA
17
Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua Govert Waramori, Noldy Abraham Maluku Utara Erwin Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, SulSelBar & Tenggara Pdt. Steven Salainti, Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Ratahan Refli Ompi, Kotamobagu Maikel Makarewa
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 2
Edisi 160 – 17 November 2011
Komunikasi
Moldy R Mambu
B
anyak cara dilakukan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa isyarat berupa gerak tangan, gerak kepala, senyum, sinar mata yang tajam maupun redup atau dengan mengangkat kening maupun gerakan arah mulut adalah salah satu cara orang menyampaikan pesan. Arti komunikasi itu sendiri dalam pengertian sederhana adalah pengutaraan maksud atau isi hati dari seseorang kepada orang yang lain. Yang umum digunakan orang menyampaikan informasi adalah dengan bahasa llisan disamping bahasa tulisan. Sambil berbicara secara langsung pendapat, ide serta masalah disampaikan dan dibahas secara empat mata maupun secara forum. Semua cara yang ditempuh bermamfaat agar maksud yang ada didalam pikiran seseorang dapat diketahui pihak lain. Komunikasi yang cerdas cenderung menghasilkan ikatan emosional positip antar individu. Hal yang perlu disadari bahwa penyampaian pesan secara lisan dapat berbeda maknanya jika diaplikasi kedalam tulisan. Hal ini terjadi karena ketika diucapkan langsung maka ada faktor dominan lain yang menambah atau mengurangi makna kalimat yaitu mimik, intonasi, gerak tubuh, suasana sekitar. Sedangkan berkomunikasi secara tulisan tidak dapat menyertakan faktor-faktor tambahan tersebut sehingga setiap kata akan membawa makna sebagaimana arti harafiahnya. Dalam setiap komunikasi ikut serta faktor etika. Bila seseorang berbicara terus menerus secara satu arah tanpa membuka kesempatan kepada orang lain maka akan muncul kesulitan. Ingin menang sendiri didalam suatu percakapan cepat atau lambat akan berpengaruh kepada lawan bicara yang akan tergoda meninggalkan tempat apalagi kalau pembicaraan yang datar dan selalu mengarah kepada pribadi pembicara. Perlu diperhatikan bahwa kata-kata yang digunakan dalam pembicaraan adalah menunjukkan kwalitas kepribadian, kematangan serta level intelektual si pembicara. Sebaliknya pendengar yang baik akan menunggu gilirannya untuk membuat respons. Benturan frontal dalam berkomunikasi perlu dihindarkan. Jika terjadi silang pendapat ataupun ketidak sesuaian mengenai sesuatu ide, salah satu jalan keluar adalah tetap cool dan tidak menunjukkan reaksi berlebihan kemudian menunda pembicaraan. Memaksakan sebuah ide pada suatu situasi yang belum menerima dan dianggap matang kadang hasilnya tidak sesuai dengan yang diharap malahan akan kontra produktif. Majalah adalah wadah komunikasi yang mengkomunikasikan berita dan artikel-artikel rohani kesidang pembaca. Diharapkan adanya komunikasi dua arah melalui respons dan masukan dari sidang pembaca yang akan membantu penerbitan ini menganalisa diri melalui SWOT – Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats. Minggu ini Bait menurunkan renungan utama yang ditulis oleh Pdt. Dale Sompotan dengan judul bersama artikel dan berita lainnya. Tuhan kiranya memberkati kita semua didalam kesibukan pekerjaan dan pelayanan.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 3
Edisi 160 – 17 November 2011
Text : “Kata Yesus kepada mereka : „Makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.‟” Yohanes 4 : 34. Survei membuktikan beberapa ciri ciri kerohanian seseorang yang menurun : Kurang Belajar/Baca Alkitab Kurang/Jarang Berdoa Jarang Ke Gerej Suka mengadu domba Suka Mencari cari kesalahan orang lain Tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan gerejani Suka berbohong/berkata tidak benar Tidak jujur Penyebabnya mungkin bisa dinyatakan kebalikan dari ciri ciri diatas, tetapi mari kita lihat penyebab utama menurut Roh Nubuat Penyebab 1 : “Setiap jiwa yang bertobat kepada injil berada di bawah kewajiban suci kepada Tuhan Yesus, mengajar orang-
Bejana Advent Indonesia Timur
orang lain jalan keselamatan. Inilah semangat yang harus menggerakkan kita; namun demikian ada kelalaian tentang hal ini di jemaat-jemaat kita dan inilah sebabnya mengapa tidak ada lagi kerohanian dan semangat dalam kehidupan Kristiani kita.” Review And Herald, March 13, 1888. Melalaikan Kewajiban Suci Apa Itu Kewajiban Suci Kewajiban Suci = Mengajarkan orang lain jalan keselamatan Penyebab 2 : ”Kehidupan yang sebenarnya dari jemaat tergantung pada kesetiaannya melaksanakan perintah agung Tuhan [Yesus]. Melalaikan pekerjaan ini secara pasti mengundang kelemahan dan kemerosotan rohani. Dimana tidak ada usaha bagi orang-orang lain, kasih merosot, dan iman sirna.” Desires Of Ages 825. Melalaikan Perintah Agung Apa itu Perintah Agung Perintah Agung = Matius 28:19-20
Page 4
Edisi 160 – 17 November 2011
Setelah kita tau ciri ciri kerohanian yang menurun serta penyebab penyebabnya maka solusinya bagaimana ?, banyak solusi yang boleh kita definisikan tapi mari kita lihat solusi yang ditawarkan dalam Buku Roh Nubuatan Solusi 1 : “Kehidupan rohani jemaat dapat dipertahankan hiduphidup hanya apabila anggota-anggota membuat usaha perorangan memenangkan jiwa-jiwa kepada Kristus.” ST, December 20, 1899. Solusi 2 : “Pengikut-pengikut Kristus tidak dapat maju dan bertumbuh kearah tingkat kesempurnaan pria dan wanita di dalam Yesus Kristus kecuali mereka secara pribadi adalah pekerja-pekerja.” 15 MR 129. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa solusinya adalah kita harus menginjil, apa yang terjadi rupanya ketika seseorang itu menginjil ? apakah menginjil mempunyai keterkaitan erat dengan meningkatkan kerohanian ? Roh Nubuat : “Kalau anda pergi bekerja sebagaimana yang Kristus tentukan bagi murid-muridNya dan memenangkan jiwajiwa kepada kebenaran, anda akan merasa butuh pengalaman lebih dalam dan pengetahuan yang lebih besar dalam perkara-perkara ilahi, dan anda akan lapar dan haus akan kebenaran.” Review And Herald, March 13, 1888. “Hendaklah pendeta-pendeta dan orang-orang yang bertanggung jawab meyakinkan tiap-tiap anggota jemaat bahwa untuk bertumbuh rohani, mereka harus menanggung pekerjaan yang dibebankan Allah kepada mereka yaitu menuntun jiwa-jiwa kepada kebenaran. . . . Mereka akan memperoleh pengalaman yang berharga yang akan meningkatkan iman dan memberikan kekuatan di dalam Allah.” 1 NL 127,128. Efek Otomatis Jika Seseorang menginjil dengan Motif yang murni dan lurus : MENGINJIL – Rajin Baca Alkitab MENGINJIL – Rajin Berdoa MENGINJIL – Rajin Ke Gereja DLL
Roh Nubuat : “Allah mampu mencapai tujuanNya dalam menyelamatkan orang-orang berdosa tanpa pertolongan kita; tetapi agar kita dapat mengembangkan tabiat seperti Kristus, kita harus turut serta dalam pekerjaanNya. Agar kita dapat memasuki kesukaanNya, kesukaan melihat jiwa-jiwa yang ditebus oleh pengorbananNya, kita harus berpartisipasi dalam pekerjaanNya untuk menyelamatkan mereka.” Desire Of Ages 142. “Setiap jiwa yang benar-benar bertobat. . . . akan bertumbuh dengan cara menggerakkan kemampuankemampuan yang Allah berikan untuk memenangkan jiwa-jiwa kepada Yesus Kristus. Tugas yang ditunjuk surga ini dirancang untuk memperluas, memperdalam, dan menstabilkan pengalaman dan tabiat Kristen dan membawa mitra kerja Allah itu kepada suasana yang lebih tinggi, lebih suci, dimana kasih mereka kepada Kristus tetap bertambah-tambah dan kasih mereka kepada sesama melimpah terus menerus.” OHC 299. Kesimpulan : Prinsip Yesus soal menginjil : Yohanes 4 : 34 : “Kata Yesus kepada mereka : „Makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.‟” Yesus Juruselamat kita menganalogikan menginjil dengan makanan, betapa pentingnya makanan untuk fisik kita sebab itu kita dua atau tiga kali makan sehari demikian juga menginjil sangat penting untuk dijadikan seperti makanan karna itu sangat penting untuk rohani kita dalam hal ini untuk mengingkatkan iman kerohanian kita semua. Makanan untuk tubuh fisik yang terbatas dan akan mengalami kematian Tetapi menginjil untuk membina rohani yang kekal sampai ke surga. Mari kita tingkatkan iman kita lewat menginjil. AMIN.
2 Pertanyaan Penting : Mengapa kita perlu terlibat rancangan keselamatan yang Tuhan buat ? Apakah Tuhan tidak sanggup untuk membuat semua orang bertobat sehingga memerlukan usaha/kerja sama dari manusia ?
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 5
Edisi 160 – 17 November 2011
Undi Pada Proses Pemilihan Oleh : Redaksi BAIT Saat-saat seperti ini diberbagai jemaat mulai marak proses pemilihan pegawai jemaat. Pada jemaat-jemaat yang tergolong kecil proses pemilihan relative mudah dan tidak begitu berbelit, namun bila jemaat semakin besar, prosesnya pun semakin rumit. Tidak jarang trik-trik politik duniawi masuk dalam proses pemilihan sehingga tidak jarang pula menimbulkan perpecahan. Pada jemaat besar tertentu, begitu banyak figure yang dapat menjadi pemimpin atau ketua-ketua jemaat. Ada figure-figur tertentu berambisi untuk menduduki posisi tertentu dan berusaha melakukan cara-cara tertentu untuk mendapatkan posisi terhormat tersebut. Sebalikn ya pada jemaat-jemaat tertentu ada juga yang lsaling menolak untuk jabatan sebagai ketua-ketua jemaat sehingga sulit untuk mendapatkan kata sepakat. Pada berbagai komunitas tidak jarang dimunculkan usulan melakukan undian untuk mendapatkan pemimpin yang direstui Tuhan. Dalam Alkitab tidak ada ayat yang melarang diadakannya undi dalam pengambilan keputusan. Justru dalam Alkitab ada begitu banyak contoh diterapkannya sistem undi pada saat mengambil keputusan. Undi adalah salah satu contoh dari sekian banyak cara pengambilan keputusan. Di saat tertentu undi adalah pilihan yang terbaik walaupun tidak selamanya undi adalah pilihan yang terbaik. Di bawah ini ada beberapa contoh cara pengambilan keputusan, di antaranya : 1. Dengan Pemilihan Kisah 6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat
Bejana Advent Indonesia Timur
mereka untuk tugas itu, 6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." 6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Yosua 4:1. Setelah seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, demikian: 4:2 "Pilihlah dari bangsa itu dua belas orang, seorang dari tiap-tiap suku,
2. Musyawarah Yeremia 23:22 Sekiranya mereka hadir dalam dewan musyawarah-Ku, niscayalah mereka akan mengabarkan firman-Ku kepada umat-Ku, membawa mereka kembali dari tingkah langkahnya yang jahat dan dari perbuatan-perbuatannya yang jahat. 3. Diputuskan sepihak berdasarkan hikmat dan petunjuk Tuhan 1 Raja-raja 3 : 16 – 28 – Salomo memutuskan siapa pemilik bayi yang hidup. Kisah 27:1. Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar. Yohanes 1:43. Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
Page 6
Edisi 160 – 17 November 2011 4. Diundi Yosua 18:11. Maka keluarlah undian suku bani Benyamin menurut kaum-kaum mereka, dan daerah yang diundikan kepada mereka terdapat antara daerah bani Yehuda dan daerah bani Yusuf. Lukas 1:9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. 1 Tawarikh 6:63 Kepada keturunan Merari menurut kaum-kaum mereka diberikan dengan diundi dua belas kota dari suku Ruben, dari suku Gad dan dari suku Zebulon. 6:64 Jadi orang Israel memberikan kepada orang Lewi kota-kota itu dengan tanah-tanah penggembalaannya. Yunus 1:7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi. Kisah 1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, 1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Bejana Advent Indonesia Timur
Dengan hikmat dan tuntunan Roh Kudus, pengambil keputusan harus bisa memutuskan dengan cara apa keputusan harus diambil. Pada situasi tertentu melalui pemilihan adalah cara yang terbaik, lebih banyak orang yang dilibatkan dan suara terbanyak yang harus diikuti. Pada situasi tertentu pengambilan keputusan dengan musyawarah dapat menjadi pilihan yang terbaik sehingga usulan dari satu orang bisa menjadi pilihan yang terbaik bagi semua. Pada kondisi yang tidak memungkinkan diadakan musyawarah, waktu yangs angat mendesak don kondisi yang mengharuskan, keputusan sepihak dari seorang pemimpin justru adalah pilhan yang terbaik dan bila pilihan yang lain sulit dilakukan dengan resiko pertentangan atau justru perpecahan yang merusak, pengambilan keputusan dengan cara undi adalah pilihan yang terbaik. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menempatkan diri dengan baik dan bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat bagaimana seharusnya proses pengambilan keputusan dapat dilakukan. Tidak terkecuali dalam proses pemilihan pegawai jemaat atau pelayan Tuhan, Proses pemilihan dengan undi dapat saja dilakukan dan tentunya harus dengan berbagai pertimbangan yang matang dan proses penyesuaian aturan yang telah dibuat sebelumnya. Apapun proses pengambilan keputusan yang diambil, tanpa penyerahan yang sungguh, doa dan kerendahan hati maka keputusan yang didapat tidak bisa dijamin adalahmerupakan pilihan yang terbaik.***
Page 7
Edisi 160 – 17 November 2011
Inspirational Story
I LOVE you MOM, I LOVE you DAD! Oleh : Bredly Sampouw
Waktu kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu. Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam. Waktu kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu cara berjalan. Sebagai balasannya, kau kabur waktu dia memanggilmu. Waktu kau berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang. Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makananmu ke lantai. Waktu kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna. Sebagai balasannya, kau coret-coret rumah dan meja makan. Waktu kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah. Sebagai balasannya, kau memakainya bermain di kubangan lumpur. Waktu kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah. Sebagai balasannya kau berteriak “NEGGAK MAU”. Waktu kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola. Sebagai balasannya, kau melemparkan bola ke jendela tetangga. Waktu kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim. Sebagai balasannya, kau tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu. Waktu kau berumur 9 tahunm dia membayar mahal untuk kursus-kursus. Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak mau belajar. Waktu kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang
Bejana Advent Indonesia Timur
tahun. Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam. Waktu kau berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan teman-temanmu ke pertunjukkan sirkus. Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di barisan lain. Waktu kau berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara TV khusus untuk orang dewasa. Sebagai balasannya kau tunggu sampai dia keluar rumah. Waktu kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya. Sebagai balasannya, kau bilang dia tidak tahu mode. Waktu kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan. Sebagai balasannya, kau tidak pernah meneleponnya. Waktu kau berumur 15 tahun, dia ingin memelukmu setelah pulang kerja. Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu. Waktu kau berumur 16 tahun, dia mengajarimu mengemudi mobil. Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya. Waktu kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman. Waktu kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi.
Page 8
Edisi 160 – 17 November 2011
Waktu kau berumur 19 tahun, dia membiayai kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama teman-teman. Waktu kau berumu 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”. Sebagai balasannya, kau menjawab, “Ah cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang aja.” Waktu kau berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu. Sebagai balasannya, kau bilang, “Aku enggak mau seperti kamu.” Waktu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan terharu karena kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasanmu, kau bertanya kapan bisa main ke luar negeri. Waktu kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan ke temanmu betapa jeleknya furniture itu. Waktu kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu.” Waktu kau berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu. Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km. Waktu kau berumur 30 tahun, dia memberimu nasihat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan, “Sekarang zamannya sudah beda.” Waktu kau berumur 40 tahun, dia meneleponmu untuk memberi tahu pesta salah satu saudara dekatmu. Sebagai balasannya, kau jawab, “Aku sibuk sekali, nggak ada waktu.” Waktu kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orangtua yang numpang tinggal di rumah anaknya. Hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, dan itu menghantam hatimu bagaikan pukulan godam.
Inspirasi
Untuk Direnungkan : Seringkali kita disibukkan oleh pekerjaan
kita
tanpa
mempedulikan
orang
yang
memungkinkan kita memiliki pekerjaan itu. Sudah saatnya kita mengucapkan syukur dan terima kasih atas orang-orang yang mengasihi kita. Untuk Dilakukan : “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Efesus 6 : 1 Salah satu tipuan terbesar iblis yang memakan banyak korban adalah meyakinkan kita bahwa masih ada waktu untuk melakukan sesuatu yang baik. Selagi masih ada orang tua kita, kekasih kita, suami, istri dan saudara-saudara kita disekitar kita mari berbuatlah baiklah dengan dilandasi Kasih yang ikhlas tanpa memperhitungkan materi yang akan kita terima. Ingat tanpa mereka kita tidak seperti sekarang ini!
Jika orangtuamu masih ada, berikanlah kasih sayang dan
Ketika kita menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada
perhatian lebih dari yang pernah kau berikan selama ini. Jika
orang tua, kita juga sedang menanam bibit cinta untu hari
orangtuamu sudah tidak ada, ingatlah kasih sayang dan cinta
esok kepada keturunan kita. Laksana bau harum ditengah
yang telah diberikannya dengan tulus tanpa syarat kepadamu.
belukar bagi mereka yang menanam bunga cinta sekarang ini. “ Selagi kita hidup cintailah mereka yang sudah memberikan hidup untuk kita agar kita hidup.”
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 9
Edisi 160 – 17 November 2011
HIDUP YANG DISUCIKAN Bagian 2 Oleh Glen Rumalag Apa yang perlu disadari dalam hal penyucian? “Banyak orang yang mengaku suci sama sekali tidak menadari arti pekerjaan kasih karunia dalam hati.” HYD. 10. Apa yang terjadi jika kita menghidupkan penyucian tanpa menyadari kasih karunia Allah dalam hati kita? “Apabila diuji dan dicobai, mereka didapati seperti orang Farisi yang membenarkan diri.” HYD. 10. Bagaimana sebenarnya keadaan orang yang merasa suci hanya oleh karena usahanya sendiri tanpa persekutuan dengan Tuhan? “Orang-orang yang merasa suci oleh usaha mereka ini, bukan saja menipu diri sendiri, tetapi juga memberi suatu pengaruh untuk menuntun orang banyak kesasar, yaitu mereka yang sungguh-sungguh ingin menyesuaikan diri dengan kehendak Allah.” HYD. 10. Apakah bahanya menjadikan perasaan sebagai ukuran penyucian? “Penyucian menurut Kitab Suci tidak termasuk emosi yang meluap-luap. Inilah yang menyebabkan orang banyak dituntun kepada kekeliruan. Mereka menjadikan perasaan sebagai ukuran. Bila merasa senang atau bahagia, mereka mengaku sudah suci. Perasaan senang atau tidak senang bukanlah suatu bukti bahwa seorang telah atau belum suci.” HYD. 11. Apakah penyucian yang benar itu? “Penyucian yang benar ialah pekerjaan setiap hari, dan berkelanjutan seumur hidup. Semua orang yang setiap hari bergumul melawan segala pencobaan, mengatasi kecenderungan-kecenderungan hati yang berdosa, dan mengupayakan kesucian hati dan hidup, tak perlu mengaku sudah mengalami penyucian yang menyombongkan diri. Mereka akan merasa haus dan lapar akan kebenaran. Kepada mereka, dosa akan tampak sebagaimana adanya.” HYD. 11. Apa yang akan dihasilkan oleh praktek penyucian yang benar dan yang palsu? “Demikianlah halnya dengan semua orang yang berjalan dalam kerendahan hati, tidak berharap kepada diri, tetapi bergantung dengan gentar pada lengan Kristus. Sementara
Bejana Advent Indonesia Timur
mereka yang berharap pada diri dan yakin pada kesempurnaan tabiat akan kehilangan jubah kebenaran palsu mereka. Bila dihadapkan pada badai pencobaan namun orang-orang benar yang sungguh-sungguh mengasihi dan takut akan Allah, akan mengenakan jubah kebenaran Kristus baik dalam susah maupun senang.” HYD. 11,12. Catatan: Praktek penyucian yang benar, berasal dari hati, melakukan kehendak Tuhan, dan bergantung pada lengan Kristus, dalam arti, memiliki hubungan yang hidup dengan Kristus. Praktek penyucian yang salah adalah,melakukan perintah Tuhan tanpa didasari dari hati yang bertobat. Yesus menyebut hal ini sebagai kemunafikan. Pada waktu pencobaan datang, praktek penyucian yang benar akan mempertahankan imannya, sedangkan yang salah, akan dilemahkan oleh pencobaan. Penyucian yang benar akan melibatkan hubungan hidup dengan Allah. Apa yang dihasilkan dari hati ketika kita membina hubungan yang hidup dengan Allah? “Penyangkalan diri, pengorbanan diri, kedermawanan, kebaikan, kasih, kesabaran, ketabahan, merupakan buahbuah yang setiap hari dihasilkan oleh mereka yang bersungguh-sungguh berhubungan dengan Allah. Perbuatan mereka bisa jadi tidak dipublikasikan kepada dunia, tetapi mereka yang setiap hari bergumul dengan kejahatan akan memperoleh kemenangan berharga atas pencobaan dan kesalahan.” Catatan: Jika praktek kehidupan keagaaman kita tidak dihasilkan dari hati yang bertobat, maka praktek keagamaan kita, tidak lebih dari orang Farisi. Mereka melakukan sesuatu supaya dilihat orang, lih. Mat. 6:1. Sedangkan, jika kita membina hubungan yang hidup dengan Tuhan, maka motivasi kita dalam melakukan kehendak Tuhan akan diubah oleh Tuhan melalui hubungan yang hidup itu, motivasi keagamaan kita bukan lagi untuk dilihat manusia, tapi untuk dilihat Tuhan. Bisa jadi tidak ada orang yang melihat kita, tapi, kita tetap akan melakukan perintah Tuhan. Sedangkan praktek yang salah adalah, kita hanya melakukan kehendak Tuhan, jika ada yang melihat kita. Sedangkan pada waktu kita sendirian, kita akan gemar mengikuti keinginan daging. Nasihat bagi kita: Jadilah hamba Kristus, yang melakukan kegiatan keagamaan karena Tuhan yang memintakannya. Jangan jadi hamba dosa, yang melakukan kehendak Tuhan secara terpaksa,dan masih memiliki kegemaran dengan dosa, lih. Galatia 1:10KJV.
Page 10
Edisi 160 – 17 November 2011
Artikel
CERITERA DAVID KORESH DAN NEW MOUNT CARMEL Oleh: Jack Kussoy
M
inggu pagi 28 Februari 1993, sejumlah mobil dan truk bergerak ke arah New Mount Carmel di sebelah timur-laut Waco, Texas, k.l. 6 mil sebelah timur Interstate 35, 100 mil sebelah selatan Dallas. Begitu tiba di alamat Route 7, Box 555-B, Waco, dari dalam gandengan sapi truk-truk berloncatan agen-agen Biro Alkohol, Senjata Api dan Tembakau (Alcohol, Tobacco and Firearms, ATF) Departemen Keuangan A.S. yang lalu menyebar keliling “kompleks.” Sekitar jam 9.30 pagi letusan senjata api terdengar dan konflik bersenjata dimulai. Itu diikuti oleh 51 hari “stand off” antara kelompok Branch Davidian David Koresh dan pemerintah Federal Amerika Serikat. ATF telah merencanakan serangan 28 Februari itu dengan cermat, tetapi ketika pasukan tiba di lokasi, pengawalpengawal David Koresh sudah siaga. Sebabnya? Sehari sebelumnya, setasiun radio lokal sudah mendapat bocoran rencana itu dari salah satu sopir ambulans yang dikontrak oleh ATF untuk mendukung operasi itu. Jadi, ketika pasukan penyergap tiba, delapan wartawan surat kabar dan tiga wartawan radio sudah duluan tiba untuk meliput peristiwa itu. Sialnya lagi, salah seorang wartawan hilang jalan lalu minta tolong kepada tukang pos yang kebetulan lewat. Si wartawan tidak saja minta petunjuk jalan tapi juga kasih tahu bahwa ia mau meliput operasi ATF di Mt Carmel. Si tukang pos ternyata anggota Branch Davidian, malah saudara ipar Koresh. Begitulah penembak-penembak terlatih sudah siap di menara pengintai, jendela-jendela dan atap-atap bangunan menanti datangnya satuan ATF. ATF sudah lama melakukan pengintaian atas New Mount Carmel, kompleks sebesar 30 hektar, oleh karena laporan dan keluhan dari beberapa pihak. Sejak setahun sebelumnya beberapa kali kantor pos mengantarkan paket-paket yang ternyata berasal dari suplaier senjata api, amunisi dan bahan
Bejana Advent Indonesia Timur
peledak. Seorang petugas ekspedisi melaporkan bahwa ketika ia sedang memuat paket-paket untuk di antar ke Mt. Carmel, salah satu karton jatuh dan kelihatan isinya yakni granat tangan. Seorang “tetangga” [rumah-rumah luar kota saling berjauhan] banyak kali mendengar bunyi senjata api dari latihan-latihan menembak di kompleks itu sampai jauh malam. Laporan lain adalah pelecehan atas anak-anak, baik pemukulan secara fisik juga pelecehan seksual. Dan beberapa pasal masaalah lainnya seperti perizinan senjata api. Sebelum agen-agen ATF yang dengan langkah tegap dan surat perintah tugas di tangan sampai di pintu bangunan utama, bunyi-bunyi tembakan menggelegar. Agen-agen berhamburan mencari perlindungan sambil mencabut senjata. Setengah jam kemudian, setelah kedua pihak setuju gencatan senjata, ternyata empat anggota ATF dan enam anggota Davidian terkapar tewas. Beberapa agen terluka, begitu juga beberapa anggota Branch termasuk Koresh. Satuan ATF mundur sambil membuat barikade, dan dengan itu dimulailah “stand off,” senjata teracung dari kubu masing-masing tanpa menembak yang berlangsung 51 hari. Siapa David Koresh? Apa itu Branch Davidian? Lahir tahun 1959 dengan nama Vernon Wayne Howell dari ibu berumur 14 tahun, Bonny Sue Clark, Koresh tidak pernah mengenal ayahnya, Bobby Howell; pria itu meninggalkan Bonny Clark sebelum kelahiran putranya. Vernon, tidak tekun bersekolah, mengaku telah dilahirkan kembali di Gereja Baptist, kemudian pindah ke Seventh-day Adventist, agama ibunya. Senang menyanyi dan main gitar, ia pernah coba-coba nasib di Hollywood tanpa hasil. Tahun 1981 ia muncul di Waco, Texas dan bergabung dengan Branch Davidian. Branch Davidian dimulai tahun 1950-an sebagai pecahan dari Sheperd Rod, yang didirikan tahun 1930-an oleh Victor
Page 11
Edisi 160 – 17 November 2011 Houteff, seorang imigran Bulgaria, guru Sekolah Sabat yang dipecat dari SDA karena mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran gereja. Vernon Howell membangun “karier” dalam sekte Branch Davidian mulai dengan hubungan intim dengan Lois Roden, 76 tahun ketika Howell tiba, yang adalah nabiah dan pemimpin setelah kematian suaminya, Benjamin Roden, pendiri Branch Davidian. Halangan terakhir adalah George, putra Roden, yang merasa pewaris kepemimpinan. Lewat pertentangan yang lama dan berdarah, termasuk konflik bersenjata dan proses pengadilan, akhirnya Vernon Howell merebut kepemimpinan. Ciri yang sama dapat dilihat di semua gerakan offshoot atau murtad, nomor satu ajaran, dan kedua organisasi. Houteff setelah meninggalkan SDA memulai gerakan The Shepherd‟s Rod dan membentuk badan hukum The General Association of Davidian Seventh-day Adventists. Nama Davidian mengacu pada kepercayaan akan berdirinya kembali Kerajaan Daud di Israel sebelum kedatangan Yesus Kedua Kali. Houteff bekerja keras untuk “mereformasi” orang-orang Adventist, katanya untuk menyediakan diri bagi pertobatan sangat banyak orang dari luar gereja. Ia mengajarkan bahwa pemimpin gereja mesti seorang yang penuh karunia nubuat. Sesudah ia mati, di tahun 1955 terjadi perebutan kepemimpinan. Pemimpin baru muncul, Benjamin L. Roden yang menambahkan kata “Branch” pada nama kumpulan itu menjadi General Association of Branch Davidian SDA. Branch menurut Roden adalah nama Yesus. Tahun 1977, Lois, isteri Roden, menyatakan bahwa ia punya pekabaran baru dari Tuhan, antara lain bahwa Roh Kudus itu berkelamin perempuan. Itu memberinya status nabiah dan ia boleh duduk dalam dewan kepemimpinan General Association, otomatis menggantikan suaminya sebagai pemimpin setelah Benjamin mati tahun berikutnya. Lois menerbitkan majalah Shekinah [hadirat Allah di Tabut Perjanjian] dengan penekanan pada “She.” Ia banyak menulis di media-media sehingga memperoleh penghargaan dari beberapa asosiasi penerbitan. Lalu muncul Vernon Wayne Howell yang dalam waktu singkat menanjak ke posisi pemimpin berkat perkenan Lois. Ia dan Lois berkunjung ke Israel; ia juga pergi ke Australia dan New Zealand untuk me-rekrut pengikut. Howell yakin bahwa ia adalah reinkarnasi dari Raja Daud dan Cyrus, atau Koresh, Raja Persia yang mengizinkan orang-orang Yehudi di pembuangan Babylon untuk pulang dan membangun kembali Yerusalem dan kaabah. Dengan nama barunya David Koresh, ia menyatakan bahwa Allah telah menunjuknya untuk membangun Kaabah dan membinasakan Babylon. Bahwa akan terjadi perlawanan, dan Yesus memerintahkan murid-murid untuk menghunus pedang. Bahwa ia adalah Mesias, “Sinful Messiah,” yang berhak mendapat 140 orang istri, dan bahwa ia berhak atas semua perempuan yang ada di kompleks Mt
Bejana Advent Indonesia Timur
Carmel. Pasangan-pasangan suami isteri yang masuk Mt Carmel dipisahkan dan tidak boleh bertemu sebagai layaknya suami isteri. Pemeriksaan kemudian menunjukkan bahwa sampai anak-anak perempuan umur 12-13 tahunpun tidak luput dari tuntutan seksual sang Sinful Messiah. Ada lebih selusin anak di kompleks itu yang oleh Koresh disebut “my children.” Di antara doktrin-doktrin yang diajarkan oleh Houteff, Roden, Koresh, dan tokoh-tokoh lainnya yang menyimpang dari ajaran MAHK adalah: 1. Pemimpin tertinggi gereja mesti seorang yang dipenuhi karunia bernubuat. 2. “Kebangkitan istimewa” akan terjadi, oleh mana Ellen White dan Houteff akan menginjil ke seluruh dunia. 3. Gereja akan dibersihkan dari “lalang,” agar mampu menyelesaikan pekerjaan Tuhan. 4. Sesudah gereja dibersihkan, orang-orang suci akan kembali ke tanah perjanjian dimana 144,000 akan berdiri di Bukit Zion saat Anak Domba turun di awanawan. 5. Pengadilan orang-orang benar sudah dimulai tahun 1955. 6. Keluarga kita menggambarkan Ke-Allahan, dimana Ibu memerankan Roh Kudus. Sementara itu negosiasi untuk menyelesaikan “stand off,” konflik bersenjata antara pasukan Koresh di satu pihak dan di lain pihak pasukan pemerintah yang telah diambil-alih oleh FBI tidak membawa hasil. Tuntutan-tuntutan Koresh untuk berbicara di televisi, ajaran dan versinya mengenai konflik itu disiarkan lewat media massa, ternyata hanya untuk mengulur waktu dan publikasi. Ia tidak bermaksud meletakkan senjata, sebaliknya meyakinkan pengikut-pengikutnya bahwa apabila musuh yaitu angkatan bersenjata Amerika Serikat menyerang, saat itu seluruh dunia akan menyaksikan mujizat. Kejaksaan Agung A.S. menyimpulkan bahwa Koresh melawan pemerintah karena menolak untuk diperiksa sehubungan dengan berbagai pasal pelanggaran hukum dan keluhan dari berbagai pihak, malah mengadakan perlawanan bersenjata. Untuk menegakkan hukum dan menyelamatkan anak-anak, juga orang-orang Davidian yang merasa nyawanya terancam oleh Koresh apabila mereka menyerah, maka FBI melancarkan serangan terhadap Mount Carmel, Waco, Texas tgl. 21 Mei 1993. Beberapa saat sesudah tembak-menembak dimulai, api berkobar secara bersamaan di tiga lokasi dalam kompleks, menunjukkan bahwa api disulut oleh Branch Davidian sendiri atas komando Koresh yang memimpin pertempuran dengan Alkitab di tangan. Dari 131 warga Branch Davidian yang berada di Mount Carmel hari itu, 54 orang dewasa dan 21 anak tewas, umumnya akibat kebakaran. (disarikan dari beberapa sumber)
Page 12
Edisi 160 – 17 November 2011
Siapakah Jeff Pippenger ? Oleh: Pdt. Bryan Sumendap [
[email protected]]
Tanya: Pendeta, akhir-akhir ini saya membaca nama seseorang yang bernama Jeff Pippenger. Siapakah dia dan apakah peranannya di dalam gereja Advent?
Pembaca yang terhormat. Selamat berjumpa kembali dalam ruang Tanya Jawab. Pertanyaan pembaca kali ini cukup unik sehingga saya harus menggali Pak Google sedikit agar mendapat informasi yang lebih jelas lagi. Berikut ini adalah sedikit jawaban mengenai Jeff Pippenger walaupun tujuannya bukan untuk memberikan jawaban komprehensif tentang Jeff, melainkan “supaya-kita-semua-tahu” saja. Jeff Pippenger adalah seorang anggota awam Gereja MAHK yang juga seorang guru Alkitab berasal dari Bonnerville, negara bagian Arkansas, AS. Banyak orang mengenal dia di lingkaran Advent karena ajaran-ajarannya mengenai nubuatan Alkitab. Secara khusus dia menaruh perhatian istimewa terhadap gerakan Millerite dan nubuatan-nubuatan mengenai buku Daniel dan Wahyu.
Beberapa tahun yang lalu, Jeff dipercayakan untuk menjadi salah satu tim redaksi majalah Our Firm Foundation,1 yang dikelola oleh Ron Spears dan merupakan majalah dari organisasi Hope International, sebuah “ministry yang didirikan oleh kaum awam, dijalankan dan didukung oleh anggota MAHK untuk membantu GMAHK dalam menyerukan Injil Kekal…”2 Hope International adalah sebuah Independent Ministry yang dipimpin oleh Ron Spears. Oganisasi ini menuduh gereja akan berbagai hal sehingga Biblical Research Institute (BRI) menginvestigasi dan membuat laporan penuh, bahwa Hope International: (1) Telah menuduh bahwa GMAHK sudah murtad, (2) memiliki pandangan yang kabur mengenai GMAHK: (a) pengertian yang beragam mengenai doktrin/kepercayaan GMAHK, (b) merasa berat untuk menerima otoritas GMAHK, (c) menulis kembali sumpah baptisan GMAHK, (d) mendefinisi kembali rumah perbendaharaan Tuhan, (e) menjalankan percetakan sendiri, (f) menjalankan camp meeting sendiri Dia; (3) mendukung gerakan-gerakan pemberontakan, dan (4) sengaja memilih-milih kutipan Ellen G. White.3 Tidak heran pandangan-pandangan Jeff searah dengan Hope International. Jeff juga juga memproduksi suatu newsletter berjudul “Future News”4 Saat ini Jeff menjalankan sebuah sekolah Nubuatan (Prophecy School) dimana dia menjadi pembicara di berbagai tempat sambil mengajarkan nubuatan berdasarkan apa yang dipercaya oleh pendiri-pendiri gereja kita. Dia telah berbicara di berbagai tempat baik dalam ataupun luar negeri. Ada beberapa yang dia ajarkan adalah sesuai dengan prinsip dan 1
Ron Spears, “Editorial” Our Firm Foundation, July
1997 tersedia di: http://www.hopeint.org/pdfourfirmfoundation/OFF1107w.pdf 2
What is Hope International?
http://www.hopeint.org/about.htm 3 Laporan Mengenai Hope International, tersedia di: http://biblicalresearch.gc.adventist.org/Independent%20 Ministries/HopeInternationalRpt.htm 4
Majalah Future News, tersedia di: www.futurenews.org/newsletters/...pdf/2005_02.pdf
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 13
Edisi 160 – 17 November 2011 ajaran interpretasi nubuatan Gereja dan sejenak Jeff Pipinger terlihat seorang guru yang tulen. Namun jika kita memperhatikan lebih lanjut dia telah menambahkan beberapa ide baru yang diluar cara interpretasi kita, dalam kata lain sudah menyimpang! Jika anda berkesempatan menggelitik Mr. Google, dan meminta dia untuk mencari Jeff Pippinger, maka Mr. Google akan mengeluarkan ratusan link yang berhubungan dengan dia, baik dalam bentuk .doc, .pdf, bahkan video dan berbagai forum dan blog. Saya tidak berkesempatan membuka dan membaca semuanya. Walaupun Pippinger sangat bersemangat untuk mengingatkan umat Advent akan pentingnya kesediaan kita untuk mempersiapkan diri, tetapi dia akhirnya sudah membuat ajaran-ajaran ini menjadi tolok ukur keselamatan yang jika tidak kita percayai dan turuti, kita akan binasa. Dia bahkan sudah beralih untuk menuduh berbagai macam tuduhan kepada pimpinan GMAHK. Para pembaca diingatkan untuk berhati-hati mempelajari tulisan/ajaran dari Pippenger karena dia mengajarkan interpretasi nubuatan yang di luar pengertian GMAHK. Dari sekian banyak ajaran-ajaran salah dari Pippenger, berikut ini beberapa yang kami liput: 1.
2. 3.
4.
5. 6.
Interpretasi tentang the third woe (celaka ketiga) di Wahyu 9:12; 11:14 yang salah. Dia mengindikasi bahwa Islam adalah celaka ini. Interpretasi yang salah mengenai the daily sacrifice (korban harian) di Daniel 8. Menghidupkan kembali ajaran 2520 tahun yaitu ada dua 1260 hari, yang pertama bermula tahun 538 dan berakhir di 1798. 1260 yang kedua adalah yang tidak terlalu dikenal sebab ini merupakan interpretasi Miller, dimulai tahun 677SM dan berakhir di 538TM. Orang yang terakhir tercatat mengajarkan ini adalah Hiram Edson, tetapi Gereja akhirnya meninggalkan pandangan ini. Time of the end (waktu akhir) bagi umat Advent di mulai tahun 1989 ketika kuasa Komunis jatuh. Dia menginterpretasi Daniel 11:40-45 bahwa raja Utara adalah kepausan, raja Selatan adalah kuasa komunis ateis, lebih khusus Rusia dan tanah permai adalah Amerika Serikat. Hujan Akhir telah dimulai tahun 2001. Dia membuat hubungan antara runtuhnya Twin Towers, di New York pada September 11, 2001 sebagai kegenapan Wahyu 18 tanpa dasar Alkitab yang kokoh. Bahwa malaikat dari Wahyu 18 turun dari surga dan mengatakan, “Sudah jatuh, sudah jatuh Babilon!” dan merupakan awalnya masa
Bejana Advent Indonesia Timur
7.
pencobaan bagi umat Advent, karena Babilon telah runtuh.5 Dia menulis dokumen serangan ke General Conference setebal 730 halaman yang sama sekali tidak mempunyai dasar. Untuk menekankan semua ajarannya dia sering menggunakan tulisan Pena Inspirasi dan menggunakannya dia luar konteks. Juga, walaupun dia menggunakan ajaran-ajaran pendiri gereja kita, dia hanya memilih-milih saja mana yang cocok untuknya.
Jeff Pippinger tidak ada hubungan kerja dengan organisasi GMAHK. Beliau bagaikan penceramah keliling yang diundang untuk berbicara dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada kesempatan-kesempatan itu, banyak anggota GMAHK mengerti benar posisi gereja mengenai Nubuatan dan GMAHK akan bertukar pendapat dengan Jeff, namun menurut kesaksian-kesaksian mereka di forum-forum, Jeff akan membalas dengan emosi dan menuntut bahwa interpretasinya yang benar. Mungkin pada awalnya dia berniat baik, tetapi akhirnya roh mengkritik gereja timbul di dalam hatinya, sehingga tidak beda jauh dengan independent ministry lainnya, yang akhirnya kembali menyerang gereja. Kita harus berhati-hati mempelajari ajaran-ajaran Jeff Pippenger sebab metode interpretasi yang dia gunakan adalah dengan metode yang salah, sehingga membuat konklusikonklusi yang salah. Dia tidak menggunakan metode eksegesis yang benar, dan akhirnya hanya berspekulasi atau pendapat sendiri ketika menarik kesimpulan untuk ajaranajarannya. Walaupun dia menggunakan kutipan-kutipan dari Ellen G. White akan tetapi hampir semua kutipan yang dia gunakan diambil di luar konteks. Para pembaca yang budiman, waspadalah! Sekian dulu pertemuan kita kali ini. Salam dari desa Silang, Filipina
5
Ceramah “Final Warning Message” tersedia di: http://www.youtube.com/watch?v=lw_vS-DSwDw
Page 14
Edisi 160 – 17 November 2011
Diterjemahkan Oleh : Pdt Kalvein Mongkau
Pasal 4. HUBUNGAN DENGAN DARAH DI DALAM HUKUM-HUKUM Lanjutan …
3. Kisah Para Rasul 15. Kesimpulan dari Sidang Umum Gereja di Yerusalem. Isyu yang dipertaruhkan di sini adalah berapa banyak aturan yang bersifat ke-Yahudian secara khusus pada yang harus diadakan bagi orang-orang kafir yang bertobat. Kesimpulan dari sidang tersebut, sesudah diskusi yang mendalam, adalah bahwa, mereka, “harus menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah” (Kisah 15:20). Secara jelas, di dalam kasus ini, ada banyak aspek moral dan etika lainnya yang menuntun orang-orang Kristen itu, apakah orang Kristen adal Yahudi ataupun asal kafir, yang harus memelihara aturan itu. Hanyalah bagian kecil yang mewakili dari isyu yang didefinisikan secara lebih sempit yang sudah dipaparkan di sini. Oleh karena kebanyakan para petobat dari kekafiran secara umum adalah kelompok “yang takut akan Allah”, mereka yang sebelumya sudah menghadiri sinagog (tempat ibadah Yahudi) dan bahwa sebelum mendengar injil, mereka sudah harus seperti kebanyakan orang Yahudi yang sudah mengenal semua larangan mengenai diet makanan. Kebanyakan mereka nampak sudah menghindari-makananmakanan daging haram. Sidang di Yerusalem menyimpulkan di dalam arahannya dan larangan melawan memakan darah dan hewan-hewan yang mati dicekik, yakni isyu-isyu yang
Bejana Advent Indonesia Timur
datang dari hukum-hukum diet makanan Alkitab Perjanjian Lama. Fakta menunjukkan bahwa pokok bahasan dagingdaging haram tidak sebutkan lagi di Kisah 15 ini yang mungkin menunjukkan bahwa isyu tertentu tersebut sudah dimengerti. Di dalam Hukum-Hukum Imamat 17, larangan terhadap memakan darah sudah terangkai dengan hewanhewan halal, sebagaimana sudah dijelaskan di atas. Di dalam istilah isyu yang lebih luas, fakta bahwa sidang Yerusalem tidak lagi menasihatkan para petobat supaya jangan mencuri sperti yang terdapat dlam 10 Hukum Allah, dan bahwa secara jelas, berarti bahwa pencurian itu sekarang sudah berterima di kalangan para petobat ini. Isyu menekanan darah sudah harus ditekankan lebih dari yang sudah ada sebelumnya. Secara jelas di sini adalah sebuah arahan dari Sidang Umum Gereja Kristen Bumi di dalam mana larangan ini, sudah dikenal dari zaman Perjanjian Lama, yang dipegang sebagai ikatan-ikatan orang-orang Kristen. Jikalau seorang Kristen yang sedang merindukan melakukan terus-menerus yang berbasis pada penghapusan aturan terkait pembedaan daging haram yang mengkategorikanya dengan kayu salib, ia sudah harus paling tidak memelihara aturan ini yang sudah mengikat orang-orang Kristen mula-mula. Hal ini secara alamiah terbawa dengan indikasinya bahwa daging tersebut harus disediakan di dalam cara yang halal secara umum. Saya tidak secara pribadi
Page 15
Edisi 160 – 17 November 2011 mengawasi kelompok-kelompok Kristen tertentu yang mengikuti instruksi ini dari Sidang Gereja Kristen Mul-Mula. 4. Roma 14:2, 3, 14. "Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.” (Roma 14:2, 3, 14) Satu isyu yang perlu untuk dialamatkan di sini adalah, apakah situasi di antara orang-orang percaya di Roma yang menuntun kepada nasihat Paulus dialamatkan kepada mereka? Jikalau Paulus sedang mencoba mengatakan di sini bahwa semua segala sesuatu adalah halal ia sudah pasti ia bersalah dalam hal ini, paling tidak, terhadap ketidakkonsistensiannya. Di dalam 2 Korintus 6:16-18, ia mengutip Yesaya 52:11 dan mengatakannya di ayat 17, " Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu." Satu pendekatan terhadap situasi yang tercakup dalam Roma 14 adalah ditemukan di dalam pengujian beberapa hal yang relatif sama nasihatnya di dalam 1 Korintus 8. Di sana Paulus menulis kepada gereja Kristen di Korintus berkaitan dengan makanan yang dipersembahkan kepada berhala-berhala. “Kita semua mempunyai pengetahuan,” ia berkata selanjutnya, “Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: „tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.‟ Tetapi, „bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu.‟” (1 Kor 8:1, 4, 7). Garis pemikiran Paulus di sini adalah sebagai berikut: Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya. "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan." Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. Karena apabila orang melihat engkau yang mempunyai "pengetahuan", sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan berhala? Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang
untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu. (1 Kor 8:7-11). Surat Paulus kepada jemaat di Korintus ini mungkin dituliskan secara ringkas sesaat sebelum ia mengirim surat ke Roma, dan adalah asumsi beralasan bahwa 1 Korintus 8 dan Roma 14 mungkin terkait secara mendasar pada masalah yang sama. Siapa yang salah, siapa yang makan segala sesuatu? Ialah seorang manusia yang berpengetahuan, kuat di dalam pengetahuan bahwa orang kafir tidak memiliki eksistensi. Oleh karena itu, apakah makanan yang dipersembahkan kepada berhala yang dia tidak perlu membuat perbedaan. Siapa orang yang lemah yang hanya makan sayur-sayuran? Ia adalah seorang yang baru saja bertobat dari kekafiran, yang masih belum secara menyeluruh mengalahkan ketakutan terhadap dewa-dewa mereka sebelumnya, dan oleh karena itu, memakan daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala hendak menajiskan hati nuraninya. Bagi dia itu adalah najis dan tidak tahir. Menurut Roma 14 itu bukanlah najis di dalam dan terhadap itu sendiri, jadi itu disebabkan hanya karena orang lemah yang masih tetap berperasaan takut terhadap dewa-dewanya sebelum ia bertobat. Pembedaan antara haram dan halal tidak eksis (hadir) di dalam sifat alamiah makanan di dalam pertanyaan tersebut, melainkan perbedaan yang terletak di dalam pikiran pribadi-pribadi yang terkait. Oleh kaena itu , Paulus, menerapkan adanya saling bermurah hati dan menahan nafsu (memiliki panjang sabar) satu sama lain untuk menjauhi percekcokkan. Kosa kata yang Paulus gunakan di dalam Roma 14:14 harus pula diperhatikan secara berhati-hati. Paulus sungguh tidak mengatakan bahwa ia terbujuk bahwa tidak ada yang haram sama sekali di dalamnya, tetapi itu haram bagi seseorang yang memikirkannya haram, seperti yang sudah diterjemahkan di dalam Alkitab Revised Standard Version, RSV) sebagai contohnya. “Apakah yang sebenarnya ia katakan, “Saya tahu bahwa saya terbujuk di dalam Tuhan Yesus bahwa tidak yang najis di dalamnya, tetapi hal itu najis bagi seseorang yang memikirkan itu najis.” Kata Yunani yang digunakan di sini adalah koinon, "najis, dan tidak tahir," bukan akathartos, yang berarti "haram." Di tidak sedang merujuk kepada makanan-makanan atau daging-daging yang haram di dalam sifat alami mendasar mereka, sebagai kasus dengan hewan-hewan di dalam kelas haram. Ia sedang merujuk kepada daging halal dari hewan-hewan halal yang sudah dinajiskan atau sudah menjadi najis terkontaminasi dengan berhala-berhala ataupun ada daging haram yang sudah dipersembahkan kepada berhala-berhala bersama-sama dengan daging halal. Kosa kata dan maknanya adalah sama seperti yang sudah dijelaskan di atas dengan kasus Kisah Para Rasul 10. Kategori-kategori yang benar terhadap halal dan haram tetap tersisa di sini. Bersambung …..
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 16