Edisi 165 – 22 Desember 2011
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 1
Edisi 165 – 22 Desember 2011
Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu - Pdt. Noldy Sakul - Pdt. Sammy Lee
BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Pimpinan Ministry : Handry Sigar, Willy Wuisan, Yoshen Danun, Lucky Mangkey Pemred Handry Sigar Wapemred Willy Wuisan Sekretaris Meilien Langi-M Bendahara Yoshen Danun
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan
General Controller Yance Pua, Ellen Mangkey HRD Pdtm. Davy Politon, Pdtm. Dale Sompotan Koordinator Produksi Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan, Pdt. Raymond Lohonauman Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana Samuel Rorimpandey, Herold Heydemans, Belly Wungkana, Pdtm. Dave Tielung, Jimy Moedjahedy, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe Web Master Nielson Assa Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan
Dartar Isi [1] COVER
1
[2] DAFTAR ISI
2
[3] EDITORIAL
3
[4] RENUNGAN
4
[5] OPINI
5
[6]
9
INSPIRATIONAL STORY
[7] Artikel Rohani 1
10
[8] Artikel Rohami 2
13
[9] Tanya Jawab
15
[10] Patfinder
17
[11] Palakat Berita
19
Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua Govert Waramori, Noldy Abraham Maluku Utara Erwin Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, SulSelBar & Tenggara Pdt. Steven Salainti, Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Ratahan Refli Ompi, Kotamobagu Maikel Makarewa
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 2
Edisi 165 – 22 Desember 2011
Lebih Berharga Dari Permata Pdt. Dale Sompotan Pd
BAITERS...! ari ini (22 Desember 2011) adalah hari Ibu, ketika bangun pagi ini saya mulai berpikir kepada siapa-siapa saja (Ibu) yang perlu saya berterima kasih, saya kemudian daftarkan paling tidak seperti ini 1. Ibu saya, 2. Istri Saya, 3. Oma Saya, 4. Oma Istri saya, 5. Tante Tante Saya dan istri, 6. Ibu – Ibu di Jemaat yang kami layani Dll. Saudara bisa membuat daftar saudara sendiri, saya kemudian meng “sms” sesuai dengan urutan diatas, menyampaikan ucapan terima kasih dan mengucapkan selamat hari Ibu.
H
Tanpa label sebuah ayat tak lengkap rasanya sms itu, jadi mencari ayat apa kira kira yang cocok untuk dikirimkan, saya dapati ayat emas sehubungan dengan Ibu (istri) yang terdapat didalam Amsal 31:10 "Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata." Istri yang cakap itu seperti apa ? menurut Soleman sesuai dengan ayat ayat selanjutnya disebutkan apabila saya boleh diringkaskan menurut saya sebagai berikut : 1. Rajin, 2. Mengutamakan keluarganya, 3. Menyediakan makanan buat seisi rumahnya. Tanpa mengabaikan bagian yang lain, nomor 3 sangat penting untuk dilakukan seorang Ibu (istri) Makanan Jasmani sangat penting untuk disiapkan didalam sebuah rumah tangga, makanan yang sehat tentunya. Walaupun masih jauh lebih penting makanan “rohani” tetapi makanan jasmani yang disiapkan seorang istri juga memegang peranan yang tak kalah penting untuk memelihara kelangsungan kehidupan keluarga didunia ini. Pembaca BAIT dimana saja berada khususnya buat Ibu Ibu... Istri yang cakap akan jauh lebih berkilau dari pada permata yang paling mahal sekalipun, Harga sebuah batu pertama berjuta juta bahkan sampai ratusan juta, istri yang cakap melebihi nilainya dari harga permata itu, istri yang cakap akan lebih berkilau memancarkan sinarnya melebihi kilauan permata. Dan untuk kaum adam, bersyukurlah kepada Tuhan untuk istri yang cakap yang Tuhan tempatkan disamping kita, bersyukurlah kepada Tuhan untuk Ibu yang cakap yang sudah melahirkan kita, bersyukurlah kepada Tuhan untuk Ibu-Ibu yang cakap yang ada disekitar kita. Sajian BAIT kali ini kiranya memberikan berkat rohani bagi pembaca sekalian dimana saja berada, semoga memberikan manfaat rohani sebesar-besarnya, ijinkan saya mengucapkan SELAMAT HARI IBU, kiranya Tuhan Yesus selalu memberkati para Ibu-Ibu dimana saja berada. Dan tak lupa pula atas nama TIM REDAKSI BAIT kami mengucapkan MERRY CHRISMASS AND HAPPY NEW YEAR buat pembaca setia BAIT dimana saja berada.
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 3
Edisi 165 – 22 Desember 2011
ni adalah satu pertanyaan yang menarik untuk drenungkan. Mengapa? Karena dewasa ini sifat “diakonos” itu semakin terkikis erosi mementingkan diri sendiri, menjadikan kita kesulitan untuk melihat dalam kehidupan berjemaat sifat ini. Pengalaman kami bekerja selama 14 tahun disatu lembaga gereja – saya dapati ada keragu-raguan untuk menunjukkan sifat seorang pelayan karena sifatnya birokratif – dalam formalitas hanya terlihat dalam upacara basuh kaki, tanpa makna kehidupan – benar-benar formalitas.
I
Rasul Paulus punya prospek kehidupan duniawi yang sungguh nyata, seorang yang patut dihormati dan dilayani. Tapi demi pelayanannya kepada Tuhannya maka pengalaman-pengalaman buruk menimpa kehidupannya (2 Korintus 11:23-27), dia bermegah atas kelemahannya (2 Korintus 11:30), bisa bermegah secara duniawi (2 Korintus 11:18) dia sebagai pelayan Allah dalam kesengsaraan (2 Korintus 6:4-10).
Perhatian ini harus perhatian yang sungguh-sungguh dalam arti bahwa dia melayani bukan karena ada sesuatu keuntungan yang dapat diperolehnya, bukan pula mengharapkan pamrih, melainkan karena ingin memenuhi suatu keperluan sebagaimana Tuhan hendak memakai dia. Pelayanan disini merupakan pernyataan kasih Kristus yang sejati. Berbuat sebagaimana kepada Tuhan bukan kepada manusia (Kolose 3:23)
Paulus mempunyai konsep bagaikan seorang hamba yang taat (Titus 9:10). Rasul Paulus mencamkan dasar utama pelayanan gereja di Pilipi – yaitu apa yang seharusnya dikerjakan oleh seorang pelayan. Ia menulis, “.....dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendakna dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi orang lain juga” (Pilipi 2:3,4).
Pelayanan itu sungguh karena sipelayan memandang orang yang dilayaninya memang layak untuk dilayani. Orang itu tidak dipandang sebagai suatu penghalang, melainkan suatu kesempatan yang menyatakan: “Sungguh suatu kehormatan untuk melayani anda!”
Ciri pertama seorang pelayan ialah mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
Bejana Advent Indonesia Timur
Pelayanan itu merupakan suatu keikhlasan karena sipelayan sungguh-sungguh ingin coba membantu orang lain dalam kesulitan mereka ditengah-tengah tanggung jawabnya sendiri; membantu orang lain agar berhasil dalam “urusan mereka”. Ini berarti melakukan apa yang diperlukan bagi orang itu, bukan melakukan hal-hal yang ingin atau disukai
Page 4
Edisi 165 – 22 Desember 2011 sipelayan. Seorang pelayan dipanggil untuk benar-benar memperhatikan apa yang ingin dilakukan orang lain. Ciri Kedua: seorang pelayan ialah bahwa ia melepaskan haknya. Paulus melanjutkan nasihanya kepada Jemaat di Pilipi: “Hendaknya kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yesus Kristus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba” (Pilipi 2:5-7) Jika seorang memutuskan untuk mengutamakan kepentingan orang lain lebih dahulu daripada kepentingannya sendiri, ia akan dihadapkan pada kenyataan bahwa hal itu melepaskan banyak hal yang diberikan dunia kepada manusia. Setelah seorang mengajukan diri secara sukarela untuk menjadi pelayan Kristus, tindakan berikutnya ialah melepaskan hakhaknya secara sukarela dan mengikuti jejakNya. Pelayanpelayan Kristus bersedia melepaskan hak untuk menerima penghargaan, jika perlu. Banyak hal yang hendak dilaksakan Allah didalam dunia ini merupakan pekerjaan yang tidak mendapat pujian manusia. Secara pribadi kita akan dipanggil, mungkin bukan hanya sekali melainkan sering, untuk melakukan hal-hal yang tidak mendatangkan keuntungan bagi kita. Tapi bila kita menjadi pelayan, kita akan melepaskan hak kita untuk menerima penghargaann atau pujian, demi melaksakan tugas bagi kerajaan Allah. Dirumah dan lingkungan tempat saya dibesarkan tidak ada seorangpun yang merokok. Karena itu saya tidak pernah tahan terhadap bau asap rokok. Akibatnya direstoran dan tempat-tempat lain saya selalu resah jika berada didekat orang-orang yang merokok. Tetapi mereka yang merokok adalah pribadi-pribadi, dan jika saya mau memenangkan mereka bagi Kristus, saya harus melepaskan hak saya atas kenyamanan dan kenikmatan menghirup udara bersih. Jadi, melayani sesama berarti kta harus bersedia menanggung keadaan yang bagi kita tidak enak demi orang lain yang tidak merasa terganggu oleh keadaan itu. Paulus menulis mengenai Timotius: “Karena tidak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu sebab semuanya mencari kepentingan sendiri, bukan kepentingan Yesus Kristus” ( Pilipi 2:20). Bagaimanakah dengan semua orang yang mengikuti Paulus? Dimanakan mereka? Rupanya mereka terlalu sibuk. Mereka tidak melakukan sesuatu yang amoral, yang melanggar hukum, atau yang bertentangan dengan Firman; mereka hanya mengerjakan pekerjaan mereka sendiri. Namun mereka tidak memperhatikan orang lain, berbeda dengan Timotius.
Bejana Advent Indonesia Timur
Banyak diantara kita dalam semangat meyani Tuhan, juga membuat kesalahan yang sama. Kita menentukan Tuhan kapan, dimana, bagaimana akan melayani, dan siapa yang akan kita layani. “Tuhan,” kita berkata, “saya mau melayani Engkau. Inilah yang saya akan lakukan: saya akan menjadi pemain piano digereja, menyanyi dalam paduan suara, dan membantu dalam sekolah sabat, memberikan sumbangan dana untuk kegiatan gereja, rajin mengadakan KKR”. Tetapi, itukah yang Tuhan kehendaki Anda lakukan? Mungkin saja, karena tidak ada salahnya bermain piano digereja, bukan? Tetapi, benarkah Tuhan menghendaki hal itu bagi Anda? Yesus berkata, “Barangsiapa melayani Aku ia harus mengikut Aku dan dimana Aku berada, disitupun pelayanKu akan berada”. Ciri ketiga seorang pelayan bahwa ia bersedia membayar harga atau risiko sebagai pelayan. Seorang pelayan bukan saja mengorbankan haknya, malah lebih daripada itu ia juga bersedia mengorbankan apapun yang dipunyainya, jika perlu. Dalam hal inilah jelas terlihat perbedaan antara berbuat beberapa kebaikan untuk orang lain dan menjadi pelayan yang sejati. Berbuat beberapa kebaikan bagi orang lain adalah relatif mudah; hal itu biasa terjadi dalam dunia perdangangan. Banyak perusahaan besar memberikan ppelayanan yang baik kepada langganannya demi keuntungan dan nama baik perusahaannya. Tetapi seorang pelayan melakukan pekerjaan baiknya sebagai suatu kebiasaan hidupnya karena ia sedang melayani Allah (Kolose 3:23). Karena itu ia dapat diminta untuk melayani meskipun hal itu tidak menghasilkan keuntungan apa-apa bagi dirinya. Dan memang demikianlah sering terjadi dalam pekerjaan Tuhan – banyak yang Tuuhan kehendaki agar kita lakukan dalam hidup kita ini menuntut kita untuk berkorban, dan bukan untuk menerima upah sebagai imbalannya. Rupa-rupanya dalam abad 20 ini kita telah kehilangan makna dari kata “berkorban” . Kebanyakan orang sekarang melayani menurut kemauannya sendiri, dan itupun dilakukan dengan sisa tenaganya. Tidak banyak yang mau melayani bila pelayanan itu menuntut suatu pengorbanan atau pembayaran. Menjadi pelayan Allah berarti bahwa Anda menjadi milikNya dan karena itu dengan sepenuhnya menyediakan diri untuk melakukan perintahNya. Dalam melayani Kristus pilihan itu tergantung pada kita, apakah kita mau melayani atau tidak; kita dapat memtuskan berapa jauh kita mau melayani dengan menyatakan berapa besar kesediaan kita bagiNya, berapa besar keseiaan kita bagiNya, berapa besar kerelaan kita untuk menyediakan bagi diri bagi melakukan kehendakNya. Seorang pelayan, sesuai dengan sifatnya, akan melakukan pekerjaannya yang tidak dapat dinilai dengan uang sekalipun anda membayarnya.
Page 5
Edisi 165 – 22 Desember 2011 Ilustrasi: Dalam suatu acara pelelangan telah berkumpul peminat barang yang akan dilelang – rumah yang besar beserta perabotan rumah tangga yang mewah milik seorang hartawan. Juru lelang mulai melelang dengan menawarkan harga USD 10 untuk gambar anak hartawan itu yang meninggal dalam satu kecelakaan pesawat terbang. Tidak ada yang mau menawar gambar tersebut – pada saat penawaran itu mau ditutup, seorang wanita paruh baya menawar dengan harga USD 15 – orang-orang tidak peduli yang penting mereka ingin menawar barang yang lain. Gambar sang anak
jatuh kepada ibu ini dan juru lelang langsung menutup acara lelang tersebut. Mengapa? Dalam surat wasiat yang ditandatangani pemilik harta itu tertera klausul yang menyatakan penawar tertingi gambar anaknya akan memiliki semua hartanya. Dan sang ibu itu yang menjaga dan membesarkan akan tuannya itu memiliki semua harta yang tadinya untuk anaknya yang dikasihinya. Ibu pelayan tuannya itu sangat mencintai keluarga hartawan itu dan dia melayani mereka dengan sepenuh hati.
MALAIKAT LAYAWAY Oleh: Jack Kussoy
H
arian USA Today Rabu, 21 Desember 2011 memuat tulisan menarik berjudul “Layaway Angel” di halaman depan. Ibu Yoneira dan Anna Noriega mendapat surprise di Toserba K-Mart di Costa-Mesa, California. Ketika kedua perempuan itu datang untuk membayar cicilan “layaway,” kasir member tahu bahwa mereka boleh membawa pulang barang yang mereka cicil selama ini tanpa harus membayar sisa hutangnya. Layaway adalah suatu kebiasaan berbelanja yang unik di antara masyarakat konsumen yang kurang mampu di Amerika. Layaway adalah membeli barang di toko dengan cara mencicil, harga barang sudah disetujui antar pembeli dan toko, dan barangnya baru diserahkan bila pembayaran sudah lunas. Layaway sudah dipraktekkan di masyarakat jauh sebelum jasa kartu kredit dan debit dikenal. Itu digunakan oleh mereka yang memerlukan barang yang harganya relatif tinggi, si pembeli belum punya cukup dana, dan bersedia menabung untuk itu. Bedanya, ia menabung langsung di toko, barang tersebut oleh toko dianggap sudah terjual, dan disendirikan sampai lunas dibayar. Layaway dilakukan untuk berbagai keperluan. Bapak atau ibu yang mengantisipasi keperluan tertentu putra-putri mereka misalnya untuk kenaikan kelas atau Hari Natal, mencari barang atau alat tersebut di toko meskipun tidak/belum punya uang. Mereka membikin persetujuan dengan toko, dan mulai membayar cicilan. Tiap bulan, tiap minggu atau kapan saja si bapak atau ibu lewat di toko itu, dan punya uang sedikit di kantong, mereka mampir untuk menyetor. Demikian selama beberapa bulan sampai harga barang lunas terbayar. Tidak jarang kejadian bagi mereka yang pas-pasan, saatnya sudah tiba barang atau alat itu
Bejana Advent Indonesia Timur
digunakan oleh si anak, namun apa daya belum mampu membayar sisa hutang. Tahun ini banyak muncul “Malaikat Layaway,” para donor yang peduli akan keluarga-keluarga yang berkekurangan di negeri ini. Donordonor misterius ini mendatangi toko-toko dan melunasi sisa hutang layaway. Ada donor yang hanya memesan agar dana bantuannya digunakan untuk mainan dan pakaian anak-anak tidak peduli siapapun mereka. Begitu juga para penerima bantuan tidak diberi tahu nama si penyumbang. Di Lafayette, Indiana, sebuah toko K-Mart melaporkan adanya sumbangan sebanyak $4,000, cukup untuk melunasi rekening layaway dari 15 keluarga. “Ini bagus sekali,” kata manager toko Vic Sutherland. “Dengan situasi ekonomi seperti ini, sulit membayangkan kedermawanan ini.” Shannelle Armstrong, jurubicara Sears Holding Corp yang adalah pemilik 1,300 toko K-Mart di AS, melaporkan bahwa sejauh ini lebih dari $412,000 uang sumbangan sudah diterima, cukup untuk melunasi lebih dari 1,000 rekening layaway. Jurubicara WalMart Dianne Gee di Haleyville, Alabama mengatakan seorang lelaki menyumbangkan $11,000 untuk dikreditkan pada rekening layaway 75 keluarga. Gelombang sumbangan tahun ini telah dimulai kurang lebih tiga minggu lalu ketika seorang perempuan melunasi penuh tiga rekening layaway di toko K-Mart di Grand Rapids, Michigan, demikian USA Today. Begitu berita ini mucul di media, malaikat-malaikat layaway lain bermunculan. Jumat minggu lalu, seorang lelaki masuk ke K-Mart di Hayward, California dan menyerahkan $10,000 tunai.
Page 6
Edisi 165 – 22 Desember 2011 Semua rekening layaway ditotal, jumlahnya $9,800, masih ada sisa $200. Si Bapak berbalik dan di pintu keluar ia menyerahkan sisa yang $200 kepada petugas Bala Keselamatan yang seharian mengerincingkan bel sumbangan di situ. Si penyumbang tidak meninggalkan namanya. Asisten manager Darlene Beverly menilpon para pemilik rekening. Ada yang menjerit, banyak yang menitikkan airmata, katanya. Air mata kegirangan dan syukur, tentunya. ===== Lelucon LAYAWAY Kisah layaway ini benar-benar terjadi, lebih sepuluh tahun yang lalu.
Seorang nyonya secara kebetulan mendapat informasi bahwa putranya yang baru tamat SMA membeli jam tangan yang mahal secara layaway. Sembilan ratus tujuh puluh lima dolar, harga waktu itu! Si perempuan sangat berang karena sang putra belum punya pekerjaan; bayar sekolah saja masih bergantung kepada ayah-ibu. Untuk harga jam tangan yang sebanyak $975 dolar itu, dalam k.l. dua bulan si anak muda sudah berhasil menyetor cicilan kira-kira $50. Si mama mendesak anaknya untuk segera mengantarkannya ke toko itu dengan maksud membatalkan pembelian dan mengambil kembali cicilan yang sudah dibayarkan. Pergilah mereka, ibu dan anak, ke toko tersebut. Beberapa jam kemudian mereka kembali ke rumah, business like, dengan membawa dua jam tangan semacam itu, untuk anak itu dan bapaknya.
Inspirational Story SEBELUM TERLAMBAT Oleh : Bredly Sampouw
S
uatu hari seorang guru meminta muridnya membuat daftar semua nama murid di kelas pada dua lembar kertas, dan memberikan tempat kosong di setiap nama. Kemudian ia meminta mereka memikirkan hal terbaik mengenai teman mereka dan menuliskannya. Tugas itu ternyata menyita sisa waktu pelajaran untuk diselesaikan. Ketika para murid meninggalkan kelas, setiap orang menyerahkan hasilnya. Sabtu siang, sang guru menuliskan nama setiap murid di kertas terpisah, lalu membuat daftar apa yang telah dikatakan oleh murid yang lain mengenai murid itu. Pada Senin, ia memberikan daftar itu ke setiap murid. Tidak lama kemudian, seluruh kelas mulai tersenyum. “Sungguh?” ia mendengar suara bisik-bisik. “Aku tidak tahu bahwa aku berarti untuk orang lain!” dan, “Aku tidak tahu kalau yang lain sangat menyukaiku.” Begitulah komentar yang didengar oleh sang guru. Tidak ada orang yang menyinggung daftar itu di kelas lagi. Ia tidak pernah tahu apakah para murid membicarakannya di luar kelas atau mengatakannya kepada orangtua mereka, tetapi itu tidak masalah. Latihan itu telah sampai kepada tujuannya. Para murid sangat bahagia dengan komentar itu dan menyukai satu sama lain. Beberapa tahun kemudian, salah seorang murid itu tewas terbunuh di vietnam. Sang guru menghadiri pemakamannya.
Bejana Advent Indonesia Timur
Ia tidak pernah melihat seorang tentara dalam peti jenasah militer sebelumnya. Muridnya sangat tampan dan dewasa. Seluruh gereja dipenuhi oleh teman-temannya. Satu persatu orang yang mencintainya menghampiri peti jenasah itu. Sang guru adalah orang terakhir yang mengucapkan salam perpisahan. Ketika ia berdiri disana, salah seorang tentara yang bertugas sebagai pengangkut peti jenasah itu menghampirinya. “Apakah kamu guru matematika Mark.?” Tanyanya. Sang guru mengangguk, “Iya.” Kemudian tentara itu melanjutkan, “Mark banyak membicarakan dirimu.” Setelah pemakaman, bekas teman sekelas Mark bersama-sama pergi ke tempat makan siang. Ayah dan Ibu Mark ada disana. Sangat jelas terlihat bahwa mereka tidak sabar untuk berbicara dengan guru Mark. “Kami ingin memperlihatkan sesuatu kepadamu,” kata ayah Mark, sambil mengambil dompet dari sakunya. “Mereka menemukan benda ini pada Mark ketika ia tewas. Kami kira Anda mungkin akan mengenalinya.” Sambil membuka dompet itu, ayah Mark dengan sangat hati-hati mengeluarkan dua lembar kertas yang sudah diisolasi, dilipat berkali-kali. Sang guru langsung mengenalinya. Kertas itu dibuat olehnya, berisi daftar kebaikan Mark yang ditulis oleh temanteman sekelasnya. “Terima kasih karena telah melakukan hal
Page 7
Edisi 165 – 22 Desember 2011 itu,” kata ibu Mark. “Seperti yang anda lihat, Mark menyimpannya sebagai salah satu hartanya.” Semua mantan teman kelas Mark mulai bekumpul. Charlie tersenyum dengan malu-malu sambil berkata, “Aku juga masih menyimpan daftarku. Daftarku berada di bagian atas laci meja belajarku di rumah.” Istri Chuck berkata, “Chuck memintaku meletakkannya dalam buku harianku.” Kemudian Vicki, teman sekelas yang lain, mengambil buku sakunya, kemudian megeluarkan dompetnya dan memperlihatkan daftarnya yang sudah kusam dan lecek kepada orang yang lain. “Aku membawanya bersamaku setiap waktu,” ujar Vicki. “Aku rasa kita semua menyimpan daftar kita masing-masing,” sambungnya. Saat itu, sang guru terduduk dan menangis. Ia menangis karena Mark dan seluruh temannya tidak akan mungkin melihat Mark kembali. Begitu banyak orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita dan kita tidak mengetahui kapan hari itu akan tiba. Jadi katakanlah kepada orang yang Anda kasihi dan cintai, bahwa mereka sangat penting dan spesial dalam kehidupan Anda. Katakanlah kepada mereka sebelum terlambat. Inspirasi
Bejana Advent Indonesia Timur
Untuk Direnungkan : Pujian yang baik akan membuat orang cendrung melakukan apa yang dipujikan kepadanya. Sudahkah anda memuji diri Anda karena anda ciptaan Tuhan? Sudahkah anda memuji orang di sekitar Anda karena mereka berharga dimata Anda? Untuk Dilakukan : “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” Roma 12 : 10 Jika mengeluarkan pujian membutuhkan energi yang sama dengan mengatakan kritik, mengapa kita tidak memilih pujian? Setiap manusia pasti ada kelebihan dan kekurangannya, tetapi tidak ada manusia di dunia ini yang tidak mau dirinya diberikan pujian yang baik serta positif tentunya. Apa jadinya hidup seseorang kalau dias tidak pernah mendapatkan pujian dari orang lain apakah keluarganya, temannya bahkan saudaranya sendiri!. Untuk itu marilah kita belajar memberikan pujian kepada sesama, orang lain karena pujian yang positif akan membangkitkan semangat persahabatan antara manusia. Berikanlah pujian selagi orang itu masih hidup, jangan terlambat, karena jikalau dia sudah tiada percuma pujian itu diberikan. “Karena itu pujilah Dia yang menjadikan alam semesata ini, karena hanya kepada-Nyalah pujian dan syukur patut diberikan.”
Page 8
Edisi 165 – 22 Desember 2011
Makna Natal Dalam Tiga Dimensi: Masa Lalu, Masa Sekarang dan Natal Masa Depan Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
III. Makna Natal Dalam Tiga Dimensi: Masa Lalu, Masa Sekarang dan Natal Masa Depan C.
Dimensi Masa Yang Akan Datang Natal Yesus Kristus: Implikasi Eskatologis
i dalam surat I Petrus 1:3 terbaca bahwa “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,…..” Ini menunjukkan bahwa rasul Petrus tidak terfokus kepada perayaan kelahiran Yesus Kristus pada saat ia menekankan rahmat Yesus Kristus yang telah melahirkan kembali kita (dirinya dan orang-orang Kristen di zamannya) di mana dilahirkan kembali bukan pada konteks kelahiran tetapi kepada konteks kebangkitan Yesus Kristus. Jadi sepatutnya kita sebagai orang-orang Kristen dilahirkan kembali secara rohani pada konteks kebangkitan Yesus Kristus karena itu akan berorientasi secara sempurna kepada peristiwa eskatologis dari kedatangan Kristus kedua kali dimana bagi mereka yang telah mematikan segala dosanya di dalam
D
Bejana Advent Indonesia Timur
Kristus maka secara rohani akan dibangkitkan kepada kelahiran baru pada masa kini. Inilah yang Petrus maksudkan sebagai kelahiran baru oleh kebangkitan Kristus kepada suatu hidup yang penuh harapan. Sehingga pada saat ia berkata bahwa “Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua (dimensi masa sekarang) dan saksi penderitaan Kristus (dimensi masa lalu), yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak” (dimensi masa yang akan datang), sebagaimana yang ia tuliskan dalam 1 Petrus 5:1, maka ia sedang membawa setiap orang Kristen terfokus atau berorientasi kepada dimensi masa yang akan datang dari Yesus Kristus. Dimensi masa depan Natal Yesus Kristus adalah jaminan kelahiran baru segala eksistensi bukan dalam pengertian reinkarnasi tetapi memberikan jaminan keselamatan yang kekal secara eskatologis bahwa orang-
Page 9
Edisi 165 – 22 Desember 2011 orang percaya akan diobahkan dari tubuh yang fana mengenakan tubuh yang baka (1 Korintus 15:52-54).
IV. Fokuskan Natal Yesus Kristus Pada Dimensi Masa Lalu Masa Sekarang dan Masa Depan Selaku umat percaya maka sudah selayaknya kita berorientasi kepada tiga dimensi waktu eksistensi Yesus yakni masa lalu kepada peristiwa kelahiran Kristus kurang lebih 2000 tahun lalu, dimensi masa sekarang kepada kesetiaan menghadiri setiap pertemuan ibadah sebagai orang Kristen agar kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya sehingga kita memiliki konsistensi untuk tetap memfokuskan perhatian dan padangan iman kita kepada dimensi masa depan Yesus Kristus yakni kepada pengharapan akan janji kedatanganNya kedua kali. Karena “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibrani 13:8). Mereka yang hanya terfokus perayaan kelahiran Yesus Kristus berarti perhatian mereka hanya terpaku kepada dimensi masa lalu Kristus. Karena bagi mereka sekali selamat sudah selamat sehingga mereka tidak akan pernah menganggap penting untuk mengadakan pertobatan yang sungguh-sungguh demi mengantisipasi peristiwa kedatanganNya yang kedua kali di dalam dan melalui pertobatan dan pembenahan serta pertumbuhan iman kehidupan masa kini. Mereka yang hanya terfokus kepada minat-minat masa kini pasti mudah terjerumus kepada perkara-perkara sekuler yang bersifat sementara dimana tidak ada minat sama sekali untuk mendalami Kitab Suci yang memaparkan misi dan rencana keselamatan yang diwujudkan di dalam penjelmaan melalui kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus maka mereka tidak pernah terkenang kepada kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus bahkan mereka tidak merasa takut menghadapi penghakiman Allah. Dengan demikian mereka tidak percaya juga terhadap janji pemenuhan pahala dan kehidupan kekal kepada mereka yang benar-benar telah menang dari segala ujian dan pencobaan masa kini. Sedangkan bagi mereka yang benar-benar memfokuskan perhatian mereka kepada ketiga dimensi waktu Yesus yang eksis di masa lalu, masa sekarang dan masa depan maka mereka tidak akan kehilangan arah dan pandangan hidup selaku orang Kristen karena ia akan tetap mengisi pikiranpikirannya dengan berbagai pengetahuan Alkitab terkait penjelmaan Yesus melalui kelahiran-Nya, kehidupan dan pelayanan Kristus yang mengangkat manusia dari
Bejana Advent Indonesia Timur
keberdosaan, teladan penurutan yang yang sempurna terhadap hukum-hukum Allah, kematian-Nya di atas kayu salib, kebangkitan, dan pelayanan pengantaraan-Nya di sorga sebagai Imam Besar Pernanjian Baru (Ibrani 7:25; 9:15) dan kedatagan-Nya yang kedua kali. Sebagai orang percaya yang memiliki akses ke sorga maka pada masa sekarang ini sementara kita menanti kedatangan-Nya sebagai raja maka Yesus tidak hanya duduk atau tidur di sorga tetapi Ia adalah oknum yang hidup-hidup dan aktif untuk bekerja dalam mengantarai manusia dengan Allah pada saat mereka melayangkan doa-doa syafaat di hadapan hadirat Allah Bapa bahkan memanjatkan permohonan pengampunan atas dosadosa yang sengaja dan tidak sengaja (1 Yoh. 2:1; 1 Yoh. 5:15-17). Sedangkan pada saat Ia masih berada di dunia ini Yesus pernah berkata kepada orang-orang pada jaman itu di dalam Yohanes 5:17: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga, apalagi ketika Yesus naik ke sorga sesudah kebangkitan-Nya. Secara implisit, pekerjaan Yesus yang sedang duduk di sebelah kanan Allah Bapa sejak kenaikan-Nya bukan hanya mengajak Bapa-Nya ngobrol-ngobrol hal-hal yang tidak berguna tetapi hal-hal yang berguna bagi kepastian keselamatan kita semua. Jadi kalau kita hanya terfokus kepada peringatan sejarah kelahiran Yesus Kristus maka orientasi pemikiran kita seolah-olah hanya kepada bayi Yesus Kristus di masa lalu. Sehingga orang akan cenderung mensakralkan eksistensi bayi Yesus dan tidak terfokus lagi kepada Yesus Juruselamat yang pernah bertumbuh dalam kasih karunia dan pengetahuan akan firman Allah sehingga Ia boleh dilayakkan menjadi pokok keselamatan abadi bagi umat manusia (Ibrani 5:7-9). Segala kepenuhan Allah berdiam di dalam diri Yesus Kristus (Kolose 1:19) dan dengan kepenuhan Allah di dalam Yesus Kristus membuat kita beroleh kasih karunia (Yohanes 1:16). Kepenuhan Allah itu adalah kuasa berupa kodrat ilahi yang tidak dapat dipindahkan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan. Mengambil bagian dalam kuasa atau kodrat ilahi itu menolong dan menyanggupkan umat-umat Allah agar luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia (2 Petrus 1:4). Kuasa atau kodrat ilahi ini dapat diperoleh dengan cara menghidupkan satu ketergantungan total kepada Allah melalui doa-doa penyerahan diri secara terus-menerus. Menyadari bahwa saat di dalam kondisi kemanusiaan-Nya yang rentan terhadap pencobaan dan kecenderungan untuk berdosa maka Yesus melatih dan mengadakan ketergantungan secara total dan berkelanjutan kepada BapaNya (Yesaya 50:4; Markus 1:15; Ibrani 5:7-9). Bersambung…..
Page 10
Edisi 165 – 22 Desember 2011
Hari ini……., saat orang ramai menciumi ibunya saat semua anak mendekap ibunya saat orang ramai mengucapkan “selamat hari ibu” akupun tersentak ……….. ingin kudekap engkau ibu walaupun raut wajahmu sudah mengkerut walaupun telapak tanganmu sudah kasar tapi aku rindu engkau mengusap pipiku mengusap seperti saat aku masih kecil membelai aku dengan kasih di hari seperti ini…. Aku jadi terkenang saat kita masih di kampung Di malam hari saat kita berbaring hendak tidur Engkau kemudian mendongeng…. Dongen kampung yang indah dan penuh makna Diiringi alunan suara jangkrik…..dan burung malam Di malam yang indah itu, Engkau bercerita cerita Alkitab Walaupun sangat sederhana… Tentang Samuel, tentang Yesus, tentan Yusup Tapi aku tak pernah bosan mendengarnya
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 11
Edisi 165 – 22 Desember 2011
Ibu…….. Engkalulah wanita paling mulia di dunia Aku masih teringat Saat engkau menyuruh aku menimba air di sumur Aku tidak mau, karena sedang asyik main kelereng Akhirnya engkau mengejar aku….. Dan aku kabur……. Saat aku pulang ke rumah, tersedia makanan di meja makan Piringku terisi penuh, seperti aku tidak pernah bersalah Memang engkau berhati mulia Ibu… Aku mohon maaf sekarang….. Sayang engkau telah tiada….. Maka akupun hanya bisa menyesal Kenapa aku nakal waktu kecil… Maafkan aku ibu… Istirahatlah dengan tenang di sana… Semoga aku bisa jadi orang tua seperti ibu SELAMAT HARI IBU
Bersambung ke Bagian 2 Bejana Advent Indonesia Timur
Page 12