EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 “ISSN 1978-
ITEKS 2497” Intuisi Teknologi Dan Seni
PERANCANGAN ALAT PENETRAL LAMPU SEIN SEPEDA MOTOR OTOMATIS BERBASIS ARDUINO R3 1,2,3
Candra Wicaksana1, Hartono2 YB. Praharto3 Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto Jln. Semingkir No.1, Purwokerto email: penulis
[email protected]
ABSTRAK Sebagai alat komunikasi di jalan raya, lampu sein tentu saja tidak boleh salah dalam penggunakannya karena dampaknya adalah persepsi atau asumsi yang keliru dari lawan “bicara” kita.Ada beberapa kemungkinan yang terjadi dalam penggunaan lampu sein yang salah saat berkendara di jalan, salah satunya adalah pengendara lupa mematikan lampu sein setelah selesai berbelok. Untuk mengurangi salah persepsi saat berkendara, penulis merancang alat penetral lampu sein sepeda motor otomatis yang bekerja apabila saklar lampu sein di geser ke kanan atau kekiri, dengan menggunakan sensor kompas sebagai input derajat posisi untuk kontroler.Arduino Uno R3 dapat membaca sensor kompas MHC5883L dengan cukup cepat. Data yang didapat dari 15 kali pengujian pada belokan yang berbeda, alat yang dirancang dapat menetralkan lampu sein sepeda motor setelah selesai berbelok atau berubahnya posisi derajat sebanyak lebih dari 30°. Kata Kunci :Alat penetral lampu sein sepeda motor, Arduino Uno R3, Sensor Kompas MHC5883L. 1. PENDAHULUAN Alat komunikasi pada saat berkendara di jalan bukanlah berupa kata-kata ataupun bahasa tubuh, melainkan secara resmi adalah klakson dan lampu. Untuk lampu sendiri terbagi ke dalam beberapa tipe lampu yaitu mulai dari lampu jauh, lampu dekat, lampu senja, lampu rem, lampu stop dan lampu sein kanan dan kiri. Sebagai alat komunikasi tidak boleh salah menggunakannya karena dampaknya adalah persepsi atau asumsi yang keliru dari lawan “bicara” pengendara lain.Ada beberapa kemungkinan yang terjadi dalam penggunaan lampu sein pada saat berkendara di jalan. Pertama biasanya pengendara tidak menyalakan lampu sein saat akan berbelok, ini tentu saja akan mengejutkan pengendara lain yang berada di belakang kita. Yang kedua menyalakan lampu sein kanan saat akan berbelok kekiri atau sebaliknya, hal ini juga akan merugikan pengendara lain karna komunikasi tidak berjalan baik. Dan yang ketiga ini merupakan kebiasaan buruk yang sering dilakukan pengendara tidak terkecuali penulis, yaitu lupa mematikan lampu sein setelah berbelok. Bila hal tersebut dilakukan, pengendara yang lain pasti akan berfikir bahwa kita akan berbelok atau berpindah lajur.
Untuk mengurangi salah komunikasi saat berkendara di jalan, penulis akan merancang sebuah alat yang mampu menetralkan lampu sein ketika pengendara sudah perpindah posisi (berbelok) dengan menggunakan sensor kompas MHC5883L dan Arduino Uno R3 sebagai kontrolernya. Sensor tersebut akan mengirimkan data berupa derajat posisi dari sensor itu sendiri. Prinsip kerjanya yaitu ketika lampu sein kanan atau kiri ditekan maka mikrokontroler akan mengunci posisi terahir dari sensor dan menjadikannya referensi, ketika posisis sensor berubah (-45 / +45 derajat) atau dalam keadaan kendaraan berbelok maka mikrokontroler akan mematikan lampu sein[1]. 2. KAJIAN LITERATUR DAN PEGEMBANGAN HIPOTESIS Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu kit microkontroler yang berbasis pada ATMega328.Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler bekerja, tinggal hubungkan ke power suplay atau sambungan melalui USB ke PC maka Arduino Uno dapat digunakan. Arduino Uno ini memiliki 14 pin digital/ output, 6 analog input, sebuah resonator keramik
65
EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 “ISSN 1978-2497”
ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni
16MHz, koneksi USB, sambungan power input, ICSP header dan sebuah tombol reset seperti ditunjukan pada Gambar 1 [2].
Gambar 2. Konfigurasi Pin ATMega328 A. MHC5883L COMPASS 3-AXIS
MHC5883l HMC5883L compas 3-axis merupakan sebuah modul sensor medan magnet yang menggunakan IC HMC5883L dari Honeywell. Sensor ini adalah sensor yang sangat sensitif sekali terhadap rotasi dan arah hadap sensor, dikarenakan sensor ini menggunakan medan magnet sebagai acuan dari pendeteksiannya. Data yang telah didapat untuk 4 buah mata angin yaitu;
Gambar 1. Arsitektur CPU AVR ATMega Arduino uno R3 merupakan teknologi baru yang memberikan kemudahan bagi penggunanya. Arduino uno R3 merupakan mikrokontroler ATMega 328 yang sudah dijadikan sebuah kit dengan sepesifikasi sebagai berikut :
Tabel 1. Kebenaran arah mata angin pada sensor MHC5883L Arah Mata Angin Utara Selatan Timur Barat
a. Catu daya 5 Volt b. Tegangan input (rekomendasi) 7-12 Volt c. Tegangan input (batasan) 6-20 Volt d. Pin I/O Digital 14 (of whitch 6 provide PWM output) e. Pin input Analag 6 f. Arus DC per Pin I/O 40 mA g. Arus DC per Pin I/O untuk PIN 3.3 Volt 50 mA h. Flash Memory 32 KB (ATMega328) dimana 0.5 KB digunakan oleh bootloder i. SRAM 2 KB (ATMega328) j. EEPROM 1 KB (ATMega328) k. Clok Speed 16 MHz
Data 255<X<257 79<X<81 16<X<18 148<X<150
Sensor ini memiliki port koneksi ke mikrokontroler yaitu SDA, SCL, VCC dan GND, sehingga port I2C ini adalah port I/O dari sensor ini. Spesifikasi : 1. Memerlukan catu daya 3,3 VDC dengan konsumsi arus yang rendah (hingga 100 uA). 2. Memiliki sensor magnet dengan jenis Magnetoresistif 3 sumbu. 3. Memiliki jangkauan pembacaan medan magnet sampai dengan ±8 Gauss dengan resolusi 5 miligauss. 4. Memiliki akurasi kompas hingga 1º sampai 2º.
Adapun konfigurasi dari system / pinATMega
328 pada gambar 2, 66
EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 “ISSN 1978-2497”
ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni 5. Kecepatan keluaran maksimal data hingga 160 Hz (Singel Measurement Mode). 6. Kecepatan keluaran maksimal data 0,75 Hz s.d. 75 Hz (Continuous Measurement Mode). 7. Menggunakan antarmuka I2C yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam sistem mikrokontroler. 8. Memiliki dimensi modul yang kecil dan ringkas sehingga mudah ditempatkan pada bagian aplikasi.
Perancangan perangkat keras yang terdiri dari mekanik saklar lampu sein pada sepeda motor terdapat Arduino Uno R3, sensor kompas MHC5883L 3-axis, relay dan LCD.Perancangan perangkat lunak terdiri dari pembuatan program bahasa C dan simulasi menggunakan softwareArduino dan softwareProteus 7 Profesional. 3. METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Blok diagram sistem penetral lampu sein sepeda motor
B. PEMROGRAMAN ARDUINO
Arduino adalah sebuah modul mikrokontroler dengan port input dan output yang diprogram menggunakan bahasa C Arduino. Modul Arduino terdiri dari beberapa type, yang membedakan hanya fitur fiturnya saja sedangkan dari segi pemrograman sama saja. Beberapa type tersebut antara lain : Arduino Uno, Arduino Leonardo, Arduino Due, dll. Kelebihan Modul Arduino antara lain : 1. Mudah digunakan, cocok sekali untuk pemula. 2. Fungsi Library (code program tinggal pakai) untuk mengakses hardware sangat banyak. Hardware tersebut antara lain bluetooth, berbagai macam sensor GSM board, GPS, dll. Software yang dibutuhkan : 1. Compiler / IDE Arduino 2. Menggambar board Aplikasi 3. Simulasi menggunakan Aplikasi Proteus
Lampu Sein
Input Saklar (Kiri dan Kanan)
kontrol
LCD Karakter
Rangkaian Kontrol Lampu Sein
Catu Daya
Arduino Uno R3
Sensor Kompas
Menetralkan Rangkaian
Gambar 4. Blok diagram sistem kontrol penetral lampu sein sepeda motor Adapun fungsi dari tiap blok dalam Gambar tersebut adalah sebagai berikut: a. Saklar lampu sein yang digunkan hanya berfungsi untuk memberi arus ke coil relay yang terdapat pada rangkaian kontrol lampu sein. Saklar terdiri dari 3 tombol, yaitu tombol kiri untuk mengaktifkan lampu sein sebelah kiri, tombol kanan untuk mengaktifkan lampu sein sebelah kanan dan tombol tengah untuk menetralkan lampu sein secara manual saat lampu sein kiri atau kanan sedang menyala. b. Rangkaian kontrol lampu sein merupakan rangkaian kontrol relay dengan pengunci. Relay di fungsikan sebagai saklar lampu sein tetapi coil relay hanya di beri arus sesaat, maka relay harus diberi pengunci arus pada coil relay agar relay tetap aktif saat tombol atau saklar tidak di tekan. c. Lampu sein pada gambar blok diagram adalah lampu sein sepeda motor dengan sistem flip-flop menggunakan Flasher. Lampu sein menyala ketika kontak relay pada rangkaian kontrol lampu sein menyala.
C. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
Perancangan dan pembuatan papan skor ini terdiri dari dua bagian, yaitu perancangan dan pembuatan perangkat keras serta perancangan dan pembuatan perangkat lunak. Perancangan dan pembuatan alat dilakukan secara bertahap untuk memudahkan analisis sistem.
Gambar 3. Sakelar stang kanan dan kiri sepeda motor Yamaha Mio Series [3]
67
EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 “ISSN 1978-2497”
ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni d. Kit Arduino Uno R3 pada sistem ini merupakan komponen yang mengatur kerja dari sistem. Saat catu daya pada Arduino aktif maka Arduino akan memulai pembacaan sensor kompas MHC5883L dan menjadikan data pertama yang dibaca sebagai nilai start dari derajat posisi. Ketika data derajat dari pembacaan sensor berubah dari nilai start dan melebihi nilai referensi maka Arduino akan mengaktifkan relay pemutus arus pada coil relay yang difungsikan sebagai saklar lampu sein. e. Sensor kompasMHC5883L merupakan pembaca arah mata angin yang di tampilkan dalam bentuk digital. Data akan dibaca oleh Arduino menggunakan komunikasi serial I2C yang kemudian diolah untuk menentukan langkah berikutnya. f. LCD karakter berfungsi sebagai display atau tampilan data dari pembacaan sensor kompas MHC5883L. LCD juga di fungsikan sebagai tampilan status dari lampu sein yang sedang aktif.
Dalam perancangan ini digunakan rangkaian dan komponen hardware seperti : rangkaian input output (push button dan relay pengunci saklar), rangkaian kontrol (Aruino uno R3, LCD karakter 16x2 dan sensor kompas HMC5883L). 1. Rangkaian Input-Output Dalam rangkaian input output ini terdiri dari beberapa komponen seperti push button, resistor, transistor, dioda dan relay. Pada gambar 5.push button digunakan sebagai inputan rangkaian, dimana berfungsi menyaklar ground ke pin basis dari transistor TIP dengan pull-up sebagai kondisi normal. Sistem kerja dari rangkaian tersebut yaitu apabila push button saklar kanan atau saklar kiri ditekan maka akan memberikan logika low ke basis transistor TIP32 yang memiliki sifat aktif low. Ketika transistor TIP32 dalam kondisi close maka salah satu coil relay terhubung ke ground yang mengakibatkan relay aktif. Relay yang digunakan dalam rangkaian ini memiliki 2 com. Com yang pertama digunakan sebagai back-up ground pada relay dengan transistor TIP31 sebagai pemutusnya, sehingga saat push button saklar kanan atau saklar kiri dilepas yang membuat transistor TIP32 dalam kondisi open tidak akan membuat relay mati. Sistem back-up ground pada rangkaian tersebut tentunya harus diberi pemutus untuk mematikan suplay tegangan pada relay, dalam hal ini digunakan transistor TIP31. Transistor TIP31 bersifat aktif high sehingga bila push button netral ditekan maka sementara transistor akan open selama push button netral ditekan dan saat kondisi tersebut maka relay akan mati. Com kedua pada relay digunakan sebagai suplay daya untuk rangkaian lampu sein sepeda motor. Pemberian dioda pada coil relay bertujuan agar tegangan kejut saat relay mati tidak masuk ke kolektor transistor TIP32. 2. Rangkaian Kontrol Dalam rangkaian kontrol ini terdiri dari beberapa komponen seperti : Arduino uno R3, sensor kompas MHC5883L dan LCD karakter 16x2. Pada gambar 6.Arduino uno r3 digunakan sebagai kontrol dari sistem yang dibuat.Sensor kompas MHC5883L digunakan sebagai sensor pendeteksi perubahan derajat arah mata angin, yang digunakan sebagai referensi kontroler pada sistem. LCD karakter 16x2 digunakan sebagai display dari pembacaan sensor kompas.
D. BAGIAN HARDWARE
Pada sebuah alat kontrol tentunya diperlukan rangkaian hardware sebagai jembatan antara program dengan keluaran, dalam hal ini lampu sein sepeda motor. Berikut rangkaian kerja pada gambar 5.
Gambar 5. Rangkaian skematik input output
68
EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 “ISSN 1978-2497”
ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni Sistem kerja dari rangkaian kontrol ini yaitu pembacaan data sensor kompas menggunakan komunikasi serial, dalam hal ini pin data sensor masuk ke pin PC4 dan PC5 pada Arduino. LCD karakter terhubung dengan pin PB3, PB4, PD2, PD3, PD4 dan PD5 mengikuti library dari Arduino itu sendiri. Pin PC0, PC2 dan PC3 digunakan sebagai inputan Arduino. Push button ditekan maka akan memberi ground ke basis transistor, selain itu juga memberikan ground ke pin inputan Arduino. Push button netral berfungsi untuk memutus suplay tegangan pada relay sehingga lampu sein berhenti berkedip, selain push button Arduino juga akan memberikan logika low atau ground pada basis
Variabel adalah suatu simbol dalam program yang berfungsi untuk mewakili suatu nilai/menyimpan nilai tertentu yang sifatnya dinamis, dapat berubah-ubah selama program dijalankan. Dalam pemrograman bahasa C, untuk menggunakan variabel harus mendeklarasikannya terlebih dahulu agar compilermengenalinya. Bentuk umum untuk mendeklarasikan variabel dalam bahasa C adalah tipe data name variable.[4] Start
Inisialisasi
Baca Sensor
Pengolahan Data
Tampilan LCD
Kontrol Perubahan Derajat
End
Gambar 7.Flowchart keseluruhan program Inisialisasi Port
secara otomatis sesuian kontrol yang telah dibuat pada pemrograman Arduino. Skematik rangkaian kontrol pada gambar 6,
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Sistem Pada pengujian sistem ini terdiri dari pengujian masing-masing piranti seperti saklar lampu sein, arduino uno R3, LCD, sensor MHC5883L dan pengujian keseluruhan sistem. Selain itu pengujian juga dilakukan untuk beberapa jenis belokan, pengujian langsung menggunakan sepeda motor yang dijalankan di jalan raya.
Gambar 6.Skematik rangkaian kontrol E. Bagian Software
Pada bagian ini membahas tentang pemrograman Arduino yang digunakan pada sistem penetral lampu sein.Inisialisasi merupakan langkah awal dari pemrograman pada sistem ini dilanjut dengan pembacaan sensor kompas MHC5883L yang kemudian data hasil pembacaan dioleh menjadi data digital yang disesuaikan.Langkah berikutnya yaitu mensinkronkan hasil bacaan sensor dengan nilai setpoint yang telah ditentukan sebelumnya, apabila nilai data belum sinkron maka langkah yang diambil adalah pengulangan pada pembacaan sensor. Ketika data sensor dan data setpoint telah sinkron maka Arduino akan memberikan nilai keluaran yang digunakan sebagai penetral lampu sein.
4.2 Pengujian Arduino Uno R3 Pengujian pada kit Arduino bertujuan untuk mengetahui apak Arduino masih berfungsi dengan baik. Pengujian dilakukan dengan memberi pin A5 ke push button dan pin A0 ke led. Sistem kerja dari pengujian ini apabila push button yang dihubungkan ke ground di tekan maka led akan mati dan jika tidak ditekan maka led akan menyala. Hasil dan gambar pengujian dapat dilihat pada tabel 2.
69
EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 “ISSN 1978-2497”
ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni
Tabel 2. Hasil pengujian Arduino No 1 2
Push Button Ditekan Tidak ditekan
Led Mati Menyala
Gambar 10. Contoh tampilan arah mata angin pada LCD dan hasil dari pengujian dapat dilihat pada tabel 3.sebagai berikut, Tabel 3. Pengujian sensor MHC5883L No Arah Mata Angin Derajat Posisi 1 Utara 0 2 Timur Laut 40 3 Timur 90 4 Tenggara 135 5 Barat Daya 225 6 Barat 270 7 Barat Laut 315
Gambar 8. Pengujian Arduino 4.3 Pengujian LCD Pada pengujian LCD ini memastikan LCD dapat menampilkan huruf dan angka yang nantinya akan digunakan dalam menjalankan sistem yang dibut. LCD yang digunkan adalah LCD karakter 16x2 dengan lampu latar hijau muda. Pengujian dilakukan dengan cara menampilkan nama dan nim dari penulis, dan hasil dapat dilihat pada gambar 9.
4.5 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Pengujian sistem merupakan pengujian dari apa yang ingin dicapai dari perancangan ini. Setiap komponen seperti saklar, Arduino, LCD, sensor MHC5883L, dan relay kontrol digunakan secara bersamaan. Sistem dipasang pada sepeda motor dan difungsikan di jalan raya. Beberapa karateristik belokan dijalan raya digunakan sebagai literatur yang akan di uji dari perancangan ini, sebagai contoh disebuah pertigaan yang berbentuk ( Y ) atau ( T ) tentunya mempunyai perbedaan derajat posisi saat sepeda motor berbelok. data dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Pengujian kalibrasi secara manual
Gambar 9. Penampilan karkter pada pengujian LCD 4.4 Pengujian Sensor MHC5883L Pengujian sensor MHC8553L meliputi pengujian dari pembacaan sensor itu sendiri. Sensor memberikan data digital dan sistem akan mengolahnya sehingga menjadi data real yang mudah dibaca. Sistem akan menampilkan derajat posisi sumbu X dari sensor, sedangkan data yang digunakan adalah 0 – 360 yang akan mempermudah dalam membaca dan mengolah data. Pada pengujian ini agar dapat menentukan arah mata angin dari berbagai posisi dan menampilkannya pada LCD (gambar 10.)
70
No
Posisi Start (°)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
129 213 144 329 202 156 123 94 156 260 325 22 104 75 133
Posisi Finis (°) 206 145 236 247 245 104 48 163 109 345 6 70 56 14 186
Perubahan (°)
Keterangan
77 68 92 82 43 52 75 69 47 85 41 48 48 61 53
Belok Kanan Belok Kiri Belok Kanan Belok Kanan Belok Kanan Belok Kiri Belok Kiri Belok Kanan Belok Kiri Belok Kanan Belok Kanan Belok Kanan Belok Kiri Belok Kiri Belok Kanan
EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 “ISSN 1978-2497”
ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni
Proses Pengujian sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pengujian untuk kalibrasi atau menentukan derajat minimal dari beberapa jenis belokan yang dijadikan sempel, dalam hal ini dilakukan secara manual dan penulis menggunakan 15 sempel belokan yang ada di jalan raya kota Purwokerto. Pengujian kalibrasi dilakukan dengan cara menggeser kekanan atau kekiri saklar lampu sein saat akan berbelok, maka sistem akan menampilkan pada LCD derajat posisi sesaat saklar di aktifkan (start). Setelah sepeda motor selesai berbelok, saklar netral harus ditekan agar lampu sein berhenti dan memberikan input pada sistem yang akan menampilkan derajat posisi saat selesai berbelok (finis). Selisih dari kedua data yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai derajat dari salah satu belokan yang telah diuji, dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut,
Data yang diperoleh akan dijadikan data setpoint pada sistem dan akan ditampilkan pada LCD. Selain menampilkan data setpoint sistem juga akan menampilkan selisih antara data setpoint dengan data sekarang. Pengujian dari salah satu sempel belokan akan dikatakan berhasil apabila setelah sepeda motor selesai berbelok lampu sein netral dengan sendirinya tanpa menekan saklar netral pada saklar lampu sein, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5. 5. KESIMPULAN Setelah melakukan beberapa proses, mulai dari pencarian data, parancangan sistem dan merealisasikan alat penetral lampu sein sepeda motor, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Perancangan penetral lampu sein sepeda motor ini menggunakan Arduino Uno R3 sebagai kontrolernya. Arduino Uno R3 mampu menggunkaan clock eksternal hingga 16MHz yang cukup cepat untuk membaca data dari sensor kompas MHC5883L, karena dibutuhkan sensitifitas yang tinggi dalam pembacaan sensor saat pengaplikasian di jalan raya. b. Sesaat lampu sein menyala maka mikrokontroler ikut menyala dan sistem mulai berjalan. Nyalanya lampu sein digantikan dengan kontak relay yang diberi sistem pengunci pada relay tersebut. Dari perubahan tersebut maka mekanik dari saklar lampu sein sepeda motor tidak berubah secara tampilan. c. Data yang didapat dari 15 kali pengujian pada belokan yang berbeda, alat yang dirancang dapat menetralkan lampu sein sepeda motor setelah selesai berbelok atau berubahnya posisi derajat sebanyak lebih dari 30°.
Tabel 5. Pengujian Sistem No
Derajat Belokan
Hasil
Keterangan
1
77
TRUE
Belok kanan
2
68
TRUE
Belok Kiri
3
92
TRUE
Belok Kanan
4
82
TRUE
Belok Kanan
5
43
TRUE
Belok Kanan
6
52
TRUE
Belok Kiri
7
75
TRUE
Belok Kiri
8
69
TRUE
Belok Kanan
9
47
TRUE
Belok Kiri
10
85
TRUE
Belok Kanan
11
41
TRUE
Belok Kanan
12
48
TRUE
Belok Kanan
13
48
TRUE
Belok Kiri
14
61
TRUE
Belok Kiri
15
53
TRUE
Belok Kanan
Pengujian yag kedua yaitu pengujian realisasi dari sistem yang dibuat, dimana hasil dari pengujian kalibrasi tersebut di terapkan pada sistem. Sempel yang di tentukan saat pengujian kalibrasi di ulang dengan urutan yang sama, pengulangan kejadian perkara dilakukan secara otomatis. Pengujian sistem dilakukan dengan cara menggeser kekanan atau kekiri saklar lampu sein saat akan berbelok dan akan menyimpan data derajat posisi sesaat kalar di aktifkan.
71
EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 “ISSN 1978-2497”
ITEKS Intuisi Teknologi Dan Seni
REFERENSI [1] Kurikulum, 2013. ”Sistem Lampu Sein/Tanda Belok (Turn Signal System) Sepeda Motor” http://kurikulumbaru.blogspot.com/2013/10/sistem-lampuseintanda-belok-turn.html dibaca 02 Juni 2015 [2] Djuandi, feri. 2011. “Pengenalan Arduino” [3] 2005, “Subtitusi Sakelar Yamaha Mio Serise” http://motor.otomotifnet.com/, dibaca 13 Juli 2015 [4] “Pengetahuan Pemrograman Bahasa C untuk modul Arduino” https://pccontrol.wordpress.com/2013/07/18/ pengetahuan-dasar-pemrograman-c-untukarduino/, dibaca 02 Juni 2015
72