Vol. 1, No. 2 Juni 2010
ISSN 2088-2130
E-LEARNING MENGGUNAKAN STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (LTSA) Muhammad Yusuf1), Sri Wahyuni2), Mohamad Saim3) Jurusan Teknik informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo, Email :
[email protected], 2)Universitas Trunojoyo, Email :
[email protected] 3)Universitas Trunojoyo, Email :
[email protected]
ABSTRAK Pada penelitian ini dirancang sebuah E-Learning berbasis web yang menggunakan standar Learning Technology System Architecture (LTSA), yaitu sebuah standar internasional untuk penunjang sistem pembelajaran yang didukung oleh teknologi informasi. Standar ini dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). E-Learning ini diharapkan dapat membantu masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa di luar jam pelajaran seperti pencarian informasi mengenai materi elektronika pembelajaran dan komunikasi antara guru dan murid. Aplikasi E-Learning ini diimplementasikan pada Sekolah Menengah Kejuruan untuk Pembelajaran Elektronika. Materi yang disajikan meliputi informasi mengenai komponen elektronika mulai dari definisi, fungsi, hingga cara pengukuran. Disamping itu, juga membuka kesempatan bagi siswa untuk saling berinteraksi dengan guru, operator dan Admin. Isi atau materi tidak sepenuhnya berasal dan atau dihimpun oleh Admin, guru juga berperan untuk menambah materi. Didalamnya juga terdapat evaluasi pembelajaran yang nantinya menghasilkan output berupa nilai yang bisa diakses oleh siswa. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan basisdata MySQL. Kata kunci : e-Learning, Learning Technology System Architecture, Elektronika
ABSTRACT This research develop web based E-Learning that using Learning Technology System Architecture (LTSA) standard, is a international standard for supporting learning system with information technology. This standard is created from Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). This E-Learning hopefully can help solve the teacher and student problem outside the learn hours, like searching information about electronic materials learning and communication between teacher and student. Implementation of E-Learning Application to Vocational School for Electronics Learning. Materials that can be accessed are information about electronic components from definition, function, and way of measure. With this E-Learning, student can doing interaction with teacher, operator and admin. Content and material not just from Admin, but Teacher can add materials. And including learning evaluation that student can access the result. This system develop with PHP programming and MySQL database. Keywords : e-Learning, Learning Technology System Architecture, Electronic
131
Jurnal Ilmiah SimanteC Vol. 1, No. 2 Juni 2010
PENDAHULUAN Saat ini untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, tidak perlu membuang waktu dan tenaga untuk datang ke tempat yang memiliki informasi tersebut, melainkan dapat memperolehnya engan mengakses internet. Internet sendiri telah memberikan nilai penting tersendiri dalam bidang pelatihan dan pendidikan yang pengadaannya cepat, metode lebih efektif, dan persiapannya lebih singkat. Maka dari itu aplikasi yang saat ini sangat baik untuk dikembangkan di bidang pendidikan adalah e-Learning. Banyak diantara sekolah kejuruan yang masih menerapkan pembelajaran secara konvensional khususnya di daerah pedesaan disebabkan juga karena tidak tersedianya file/data base materi yang cukup komplek untuk disampaikan pada siswa-siswinya, tidak sedikit artikel yang bisa didapatkan mengenai elektronika dari internet namun keberadaannya tidak tersusun dengan baik. maupun siswa kejuruan dalam pembelajaran elektronika serta memberikan solusi terhadap keterbatasan ruang dan waktu dalam penyajian materi. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah merancang ELearning untuk pembelajaran elektronika berbasis web yang mudah dipahami oleh siswa kejuruan dan bagaimana E-Learning yang dibangun dapat mengacu pada standar Learning Technology System Architecture (LTSA) sehingga dapat memfasilitasi guru dan siswa untuk proses belajar-mengajar dengan baik. Tujuannya adalah
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. E-Learning Pertama kali pemanfaatan teknologi internet untuk pendidikan dipelopori oleh sekolah militer di Amerika Serikat (1983). Sejak itu tren teknologi internet untuk pendidikan berkembang pesat dan lebih dari 100 perguruan tinggi di Amerika Serikat telah memanfaatkannya. Begitu
pula teknologi ini berkembang pesat di negara-negara lain. Hasil survei yang dilakukan James W. Michaels dan Dirk Smilie (Andito M. Kodijat, 2002) saat ini provider di dunia ada sekitar 25% pendidikan tinggi yang menawarkan programnya melalui internet. Sedangkan pemanfatan teknologi internet untuk pendidikan di Indonesia secara resmi dimulai sejak dibentuknya telematika pada tahun 1961. Masih ditahun yang sama dibentuk Asian Internet Interconnections Initiatives. Jaringan yang dikoordinir oleh ITB ini bertujuan untuk pengenalan dan pengembangan teknologi internet untuk pendidikan dan riset, pengembangan backbone internet pendidikan dan riset di kawasan Asia-Pasific bersama-sama perguruan tinggi di kawasan ASEAN dan Jepang, serta pengembangan informasi internet yang meliputi aspek ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, sosial, dan ekonomi[1]. Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley yang menyatakan[2]: ”e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain” LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: ”e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone” Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning.
132
Muhammad Yusuf dkk, e-Learning Menggunakan Standar…
Dalam prakteknya e-Learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah[1]: a) Computer Based Learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; b) Computer Assisted Learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Technology Based, pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video
tape, video text, video messaging). 2. Technology Based Web-Learning, pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, telecollaboration). Apabila dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang konvensional/tradisional, e-Learning memang memiliki beberapa kelebihan diantaranya[3]: 1. E-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. 2. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik. 3. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahanbahan belajar setiap saat dan berulangulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. 4. Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan 5. Guru akan lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir dan mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
Disamping itu e-Learning juga mempunyai beberapa kelemahan yang cenderung diantaranya : 1. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-Learning ini. 2. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi akan cenderung gagal. 3. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-Learning. 4. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan. 5. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan 2.2. Learning Technology Standar Architecture (LTSA) Standar LTSA merupakan standar internasional sistem pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan IEEE 1484 Learning Standards Committee (LTSC) oleh Farance Incorporational, divisi Edutool, yang merupakan arsitektur tingkat tinggi yang berfokus pada masalah teknologi pembelajaran, pelatihan berbasis komputer, sistem pendukung performasi elektronik, instruksi berbantuan komputer, dan lain-lain. Dapat juga diartikan sebagai suatu kerangka kerja untuk mengetahui sistem yang ada dan yang akan dibangun. Gambar 2.1. berikut ini adalah layer-layer yang ada pada standar LTSA. LTSA menspesifikasikan lima lapisan (layer), tetapi hanya layer 3 yang bersifat normative. Setiap layer menggambarkan sebuah sistem pada level yang berbeda.
Gambar 2.1 Arsitektur L.T.S.A [4]
133
Jurnal Ilmiah SimanteC Vol. 1, No. 2 Juni 2010
Layer yang lebih tinggi memiliki prioritas yang lebih besar dan berpengaruh dalam analisis dan perancangan sistem. Berikut ini adalah lima layer yang dispesifikasikan LTSA[4]: Layer 1 yaitu Learner and Environment Interaction. Layer ini berfokus kepada akuisisi, transfer, pertukaran, formulasi dan penemuan pengetahuan dan atau informasi melalui interaksi dengan lingkungan.
bukan merupakan hal yang diperlukan untuk mengerti isi dari standar LTSA. Hal ini tidak termasuk spesifikasi teknis dan bukan berasal dari bagian terintegrasi dari standar LTSA[5]. Dari standar LTSA diatas, apabila diidentifikasikan ke dalam sistem eLearning maka dihasilkan sebagai berikut:
Layer 2 yaitu Learner Related Design Features. Layer ini berfokus kepada pengaruh yang dimiliki learner pada perancangan dari sistem pembelajaran. Layer 3 yaitu System Components. Layer ini mendeskripsikan komponen dasar arsitektur yang diidentifikasi pada layer 2. Layer 4 yaitu Implementation Perspective and Priorities. Layer ini mendeskripsikan sistem pembeajaran dari berbagai perspektif dengan mengacu pada layer 3. Setiap stakeholder memiliki perspektif yang berbeda terhadap sistem pembelajaran. Analisis terhadap perspektif dapat menghasilkan verifikasi dan validasi komponen LTSA pada system, penentuan komponen LTSA yang tidak perlu dan perlu ditekankan pada system dan indikasi berbagai prioritas perancangan level tinggi dan level rendah. Layer 5 yaitu Operational Components and interoperability (codings, APIs, protocols) . Layer ini mendeskripsikan komponen dan antar muka yang bersifat generic dari arsitektur pembelajaran berbasis teknologi informasi seperti yang diidentifikasi pada layer 4. Pada arsitektur sistem LTSA terdapat 5 layer, namun hanya layer 3 yang merupakan layer normatif, layer lainnya temasuk layer informatif. Normatif adalah istilah yang digunakan dalam LTSA sebagai petunjuk pada spesifikasi sistem secara teknis pada implementasi yang akan dilakukan. Sedangkan Informatif adalah istilah pada LTSA yang cukup membantu dalam perancangan arsitekturnya, namun
Gambar 2.3 Arsitektur e-Learning Keterangan; a. Pada media penyimpanan Learning Resources Merupakan sumber materi, di dalamnya terdapat berbagai materi pelajaran yang dapat dijadikan referensi. b. Coach Mendistribusikan materi dan soal latihan dari Learner Resources. Memberikan kunci jawaban beserta pembahasan pada tahap evaluasi. Menerima laporan atas hasil evaluasi, berupa nilai. c. Delivery/Media Dapat juga dikatakan sebagai interface bagi learner entity untuk mengakses materi pembelajaran/latihan soal d. Pada Learner Entity terdapat input dan output sebagai berikut: Masukan yang diterima pada proses learner entity yakni materi & soal latihan. Sedangkan output berupa jawaban yang telah dikerjakan yang selanjutnya diproses sebagai evaluasi. e. Pada Evaluation terdapat input dan output sebagai berikut:
134
Muhammad Yusuf dkk, e-Learning Menggunakan Standar…
Evaluasi dari jawaban serta eLearning yang diterapkan, oleh user yang berinteraksi. Keluaran berupa nilai yang selanjutnya menjadi masukan bagi coach dan dapat diketahui juga oleh learner entity.
METODOLOGI
3.
4.
Gambar 3.1. berikut ini menggambarkan metodologi yang dilakukan:
5.
6.
7.
Gambar 3.1. Metodologi Penelitian Berikut ini adalah Penjelasan dari langkahlangkah yang dilakukan yakni: 1. Perumusan Masalah Merumuskan mengenai permasalahan yang akan diteliti yakni Bagaimana merancang E-Learning yang menggunakan Standar Learning Technology System Architecture (LTSA) untuk pembealajaran Elektronika. 2. Studi Pustaka Mencari dan mempelajari literatur berbagai referensi dari buku, jurnal, paper, dan referensi lain yang terkait
dengan E-Learning dan Standar Learning Technology System Architecture (LTSA) Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data dengan melalui observasi, wawancara dan brainstorming dengan guru, siswa, kepala sekolah dan staf yang terkait dengan E-Learning ini. Perancangan Sistem Perancangan aplikasi/sistem yaitu menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang meliputi : Use Case Diagram dan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Untuk perancangan basis data menggunakan Conceptual Data Modelling (CDM) dan Physical Data Modelling (PDM). Implementasi Tahap ini adalah membuat perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Ujicoba dan Validasi Aplikasi yang dibangun akan diujicoba baik dari segi performance maupun kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem. Jika terdapat kesalahan, dilakukan pebaikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dan untuk validasi akan dipresentasikan kepada pengguna. Jika ada kekurangan, maka akan diperbaiki sampai dianggap valid dan sesuai kebutuhan pengguna. Dokumentasi Laporan Penyusunan laporan yang dijelaskan dalam dasar teori dan metode yang digunakan pada tugas akhir ini serta hasil dari implementasi sistem yang telah dibuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN. Perancangan sistem E-Learning menggunakan standar Learning Technology system Architecture (LTSA) ini dilakukan dengann menggunakan Unified Modelling Language (UML) yakni berupa Use Case Diagram seperti Gambar 4.1. berikut ini
135
Jurnal Ilmiah SimanteC Vol. 1, No. 2 Juni 2010
Tahap selanjutnya adalah merancang basis data menggunakan Conceptual Data Modelling (CDM) dan Physical Data Modelling (PDM). Dan Gambar 4.3 berikut ini adalah Conceptual Data Modelling yang dirancang untuk aplikasi E-Learning ini .
Update Materi/Content
Update Latihan Soal
Manajemen User
Login
Guru
tb_kelas Relationship_19
id_kelas
I <M> kelas VA255 ket LVA
tb_userkelas
Admin
Menghapus Topik Diskusi
tb_level id_userkelas I <M> id_level I <M> Relationship_20 tgl DT Relationship_17 level VA50 Identifier_1 Identifier_1
Mengakses Materi
tb_login
Mengerjakan Soal Latihan <>
Siswa
id_user I <M> nama VA100 alamat VA100 temp_lahir VA100 tgl_lahir D email VA100 telp I
Relationship_3 tb_kota id_kota I <M> kota VA100 Relationship_4
id_informasi I <M> judul VA255 informasi LVA tgl DT
tb_user
Identifier_1
Menambah Topik Diskusi
tb_informasi
Relationship_2
Relationship_1
id_login I <M> username VA100 password VA32
Identifier_1
Identifier_1
Identifier_1
tb_komentar
Identifier_1 Relationship_6
Relationship_11
Identifier_1 tb_materi
Relationship_10 Relationship_8 tb_propinsi
Skor/Hasil Latihan
Relationship_5
id_komentar I <M> komentar VA255
Relationship_18 Relationship_12
id_propinsi I <M> propinsi VA255 Identifier_1
id_materi I <M> Relationship_7 judul VA255 materi LVA tgl DT
tb_forum id_forum I <M> tb_soal judul VA255 id_soal I <M> isi LVA Relationship_13 soal LVA Identifier_1 jawaban A1
tb_file
Identifier_1
tb_pilihan
Identifier_1
id_file I <M> file VA255 tgl DT
tb_pelatihan id_pelatihan I <M> skor VA10
Identifier_1
Relationship_9
id_pilihan I <M> skor VA10 ket LVA Identifier_1
Identifier_1
Mengakses Forum tb_jawaban
<>
Relationship_15 Relationship_14 id_jawaban I <M> Identifier_1
tb_guestbook id_guestbook I <M> nama VA100 email VA100 komentar VA255
Relationship_16
Identifier_1
Evaluasi
Gambar 4.3. Conceptual Data Modelling (CDM)
Gambar 4.1. Diagram Use Case Selanjutnya adalah membuat Activity Diagram yang meliputi Manajemen User, Menambah topik diskusi, Menghapus Topik Diskusi, Melakukan update materi, Guru memasuki forum, Guru melakukan Update soal, Siswa mengakses materi, Mengakses topik diskusi dan mengerjakan soal latihan. Dan Gambar 4.2. berikut ini salah satu dari Activity Diagram yang dibuat yakni Activity Diagram Siswa mengerjakan soal.
Sedangkan Gambar 4.4. berikut ini adalah Physical Data Modelling (PDM) dari rancangan basis data E-Learning ini. FK_TB_USERK_RELATIONS_TB_KELAS
tb_kelas id_kelas integer kelas varchar(255) ket long varchar
tb_userkelas id_userkelas integer tb_level id_user integer FK_TB_USERK_RELATIONS_TB_USER FK_TB_LOGIN_RELATIONS_TB_LEVEL id_level integer id_kelas integer level varchar(50) tgl timestamp
tb_login tb_informasi FK_TB_INFOR_RELATIONS_TB_USER integer FK_TB_LOGIN_RELATIONS_TB_USER id_informasi integer integer FK_TB_KOMEN_RELATIONS_TB_INFOR id_user integer integer tb_user judul varchar(255) tb_komentar varchar(100) id_user integer informasi long varchar varchar(32) id_komentar integer id_kota integer tgl timestamp id_user integer nama varchar(100) FK_TB_USER_RELATIONS_TB_KOTA id_forum integer alamat varchar(100) id_informasi integer temp_lahir varchar(100) tb_kota id_materi integer tgl_lahir date komentar varchar(255) id_kota integer email varchar(100) FK_TB_KOMEN_RELATIONS_TB_USER id_propinsi integer telp integer FK_TB_KOMEN_RELATIONS_TB_FORUM FK_TB_KOTA_RELATIONS_TB_PROPI kota varchar(100) id_login id_user id_level username password
Start
FK_TB_FORUM_RELATIONS_TB_USER
tb_propinsi id_propinsi integer propinsi varchar(255)
Login Siswa
tb_file id_file id_user file tgl
Mengerjakan Soal Latihan
integer integer varchar(255) timestamp
id_guestbook nama email komentar
Posting Jawaban
End
Gambar 4.2. Activity Diagram User Siswa Mengerjakan Soal Latihan
tb_materi FK_TB_SOAL_RELATIONS_TB_MATER id_materi judul materi tgl
tb_forum
integer tb_soal integer FK_TB_PELAT_RELATIONS_TB_MATER id_soal integer varchar(255) id_materi integer long varchar soal long varchar jawaban char(1) tb_pelatihan
id_pelatihan id_user id_materi skor
id_pilihan FK_TB_PILIH_RELATIONS_TB_SOALid_soal skor ket
integer integer integer varchar(10)
integer FK_TB_KOMEN_RELATIONS_TB_MATER varchar(255) long varchar timestamp
tb_pilihan integer integer varchar(10) long varchar
tb_jawaban tb_guestbook
Melihat Skor & Pembahasan
FK_TB_FILE_RELATIONS_TB_USER FK_TB_PELAT_RELATIONS_TB_USER id_forum id_user judul isi
integer varchar(100) varchar(100) varchar(255)
id_jawaban id_pilihan FK_TB_JAWAB_RELATIONS_TB_PELAT id_soal id_pelatihan
FK_TB_JAWAB_RELATIONS_TB_SOAL integer integer FK_TB_JAWAB_RELATIONS_TB_PILIH integer integer
Gambar 4.3. Physical Data Modelling (PDM) Dari desain basis data tersebut, dilakukan perincian untuk masing tabel yang ada di
136
Muhammad Yusuf dkk, e-Learning Menggunakan Standar…
basis data. Salah satunya adalah tabel 4.2. berikut ini adalah Tabel Tugas.
c. Mengakses nilai d. Mengikuti forum e. Mengganti profil dan password pribadi
Tabel 4.2. Tabel Tugas
1
Nama Atribut id_tugas
2
id_user
3 4
No
Tipe Data
Ukuran
Keterangan
integer
11
primary key
integer
11
id_kursus
integer
11
judul
varchar
255
5
tugas
mediumtext
6
Mulai
datetime
7
Akhir
datetime
8
Tgl
date
9
id_pertemuan
integer
11
10
toleransi
integer
11
11
Jenis
integer
1
Dalam E-Learning ini terdapat beberapa user yang mempunyai hak akses masingmasing yaitu : (1) Admin a. Mengelola data profil seluruh user yakni user operator, user guru dan user siswa b. Manajemen bidang studi pada tiap user guru c. Mengelola forum d. Mengganti thema e. Mengganti password pribadi
Selanjutnya Gambar 4.4. berikut ini adalah interface utama dari aplikasi yang dibuat :
Gambar 4.4. Interface Utama ELearning
Dan Gambar 4.5. berikut ini adalah Tampilan Daftar Guru.
(2) Operator a. Membantu mengelola profil user yakni terbatas user guru dan user siswa b. Membantu peran admin; mengelola informasi c. Mengelola forum d. Mengganti password pribadi (3) Guru a. Menambah materi/bahan ajar b. Membuat soal latihan c. Melakukan evaluasi/penilaian terhadap hasil tugas siswa d. Mengikuti forum e. Mengganti profil dan password pribadi (4) Siswa a. Mengakses/download materi sebagai referensi b. Mengakses latihan soal baik pilihan ganda maupun isian
Gambar 4.5. Tampilan Daftar Guru
KESIMPULAN DAN SARAN Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil yaitu :
137
Jurnal Ilmiah SimanteC Vol. 1, No. 2 Juni 2010
1. Dengan adanya standar Learning Technology Standar Architecture (L.T.S.A) maka pelaku yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar dapat menjalani aktivitasnya dengan baik yakni terpenuhinya kebutuhan guru dan siswa, peserta didik dapat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Siswa juga diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Aplikasi ini merupakan penunjang proses pembelajaran selain pertemuan antara guru dan siswa di dalam kelas. 2. E-Learning memudahkan manajemen data pembelajaran berbasis online, yakni menyediakan layanan (upload and share) untuk mempermudah proses publikasi konten. Sehingga dengan demikian memudahkan instruktur untuk menempatkan materi ajarnya sesuai dengan silabus yang dibuat. Pengajar mengupload materi, dan menyediakan referensi bagi siswa kapanpun dan dimanapun berada. Begitu pula dengan kemudahan publikasi informasi yang dapat dikelola oleh user Admin dan Operator. 3. Berdasarkan hasil perbandingan antara Moodle dengan e-Learning pada aplikasi ini, maka dapat disimpulkan bahwa kedua aplikasi tersebut sesuai dengan standard LTSA. Akan tetapi eLearning SMKN 1 Sampang yang dibuat lebih spesifik terhadap kebutuhan sekolah tersebut, dan lebih sederhana dalam hal installasi software yang digunakan Dan Saran untuk pengembangan penelitian ini adalah : 1. Menambah variasi materi dan tipe soal sehingga memiliki nuansa yang lebih menarik. 2. Meningkatkan fitur pada aplikasi/perangkat lunak untuk semakin meningkatkan apresiasi user dalam memanfaatkan e-Learning.
DAFTAR PUSTAKA [1]. Wahono, SR, 2003, Pengantar e-
Learning dan pengembangannya, , Diakses tanggal 3 Mei 2010. [3]. Afifuddin Andi, 2007, Penggunaan Metode e-Learning dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah pada Mata Pelajaran TIK Tingkat SMP, http://media.diknas.go.id/media/docu ment/4929.pdf, Diakses pada tanggal 3 Mei 2010. [4]. Frank F., Joshua., Specification, 1999.
LTSA
[5]. Utami, RD., Roestam, R., Syarif, A. Aplikasi eDuCourse (Distance Learning) Mengadopsi Standar Learning Technology System Architecture (LTSA), 2006. [6] Empy E.,Hartono Z., e-Learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset, 2005. [7]. Islahudin Hervin. Sistem Rekomendasi Bahan Ajar untuk eLearning, 2006 [8]. Sugiri, A. Elektronka Dasar dan Peripheral Komputer. Yogyakarta : Andi Offset, 2004. [9]. Kadir, A. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Yogyakarta : Andi Offset, 2009. [10]. Muslich Mashur. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung : Bumi Aksara, 2008.
138