KURIKULUM 2013
1
Drs Nurrahman Kosasih, MMPd
Tiara Elemementary School Principal
Implementasi Kurikulum 2013 Alur
Kurikulum 2013 SD
Pembelajaran : Tematik Terpadu
Proses Pembelajaran Saintifik
Penialain Autentik
3
KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
4
DASAR IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR
Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No, 19 tahun 2005 tentang SNP
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Standar KD dan Struktur Kurikulum SD
Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU RI NO 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional) 6
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL BERTANGGUNG JAWAB
BERIMAN DAN BERTAKWA MANUSIA INDONESIA
BERAKHLAK MULIA
DEMOKRATIS
MANDIRI
SEHAT
BERILMU
KREATIF
CAKAP
PT SMA/K SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
8
Apa Tematik Terpadu?
9
KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
A. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu.
dengan
Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.
B. Elemen-elemen Terkait dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh guru. 1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif. 2. Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna. 4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran. 5. Bergerak memacu Learning).
pembelajaran
6. Membuka pilihan-pilihan 7. Optimasi waktu secara tepat 8. Kolaborasi 9. Umpan balik segera 10.Ketuntasan atau aplikasi
(Movement
to
Enhance
D. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu. Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut. Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak, Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar. 12
E. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.
14
15
16
F. Tujuan pembelajaran Tematik Terpadu adalah : 1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu. 2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama. 3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. 4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik. 5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain. 6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas. 7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan. 8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuhkembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
17
G. Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik Terpadu 1. Berpusat pada anak 2. Memberikan pengalaman langsung 3. Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak 4. Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBM 5. Bersifat luwes 6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg minat dan kebutuhan anak
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Keterpaduan
Dalam Mapel (Integrasi Vertikal)
Intradisipliner : mengintegrasikan dimensi sikap, pengatahuan dan keterampilan
Antarmapel
Luar Mapel
(Integrasi Horisontal)
Multidisipliner : tanpa
Interdisipliner : menggabung
menggabungkan KD tiap mata pelajaran
kan KD beberapa mapel
(Inter-dependen)
Transdisipliner : mengaitkan berbagai mapel dgn permasy kehidupan . (Basis Konteks, melalui Observasi )
PERBEDAAN KONSEP TEMATIK DENGAN TEMATIK TERPADU TEMATIK
TEMATIK TERPADU
SK
SK
MAPEL SK SK 1
MAPEL 2
SK
SK
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SK
SK
•KD •INDIKATOR
•KD •INDIKATOR
TEMA SK
SK MAPEL 3
• MAPEL 2
SK
TEMA
SK
• MAPEL 1
SK
SK
MAPEL SK 4 SK
Kompetensi Inti 1, 2, 3, 4 • MAPEL 4
• MAPEL 3
•KD •INDIKATOR
•KD •INDIKATOR
Deskripsi Langkah Pembelajaran Langkah Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Mengamati mengamati dengan indra (observing) (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat
Menanya (questioning)
Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
Bentuk hasil belajar perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)
21
Lanjutan Langkah Pembelajaran Mengumpulkan informasi (experimenting)
Deskripsi Kegiatan Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasi-kan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpul-kan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan
Bentuk hasil belajar jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
22
Lanjutan Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Menalar/Menga mengolah informasi yang sosiasi(associati sudah dikumpulkan, ng) menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
Bentuk hasil belajar mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis faktafakta/konsep/teori/pendap at; mengembangkan interpretasi, struktur 23 baru,argumentasi, dan
Lanjutan Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Menalar/Menga mengolah informasi yang sosiasi(associati sudah dikumpulkan, ng) menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
Bentuk hasil belajar kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
24
Lanjutan Langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Mengomunikasi menyajikan laporan dalam kan bentuk bagan, diagram, atau (communicating) grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan
Bentuk hasil belajar menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalambentuk tulisan,grafis, media elektronik, multi media danlain-lain
*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.
25
G. Manfaat Pembelajaran Tematik Terpadu Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Menggunakan kelompok untuk bekerjasama, berkolaborasi, belajar berkelompok, dan memecahan konflik sehingga mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah sosial dengan saling menghargai. Mengoptimalisasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom). Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memroses informasi Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format ramah otak. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.
Lanjutan : Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar memungkinkan mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru melalui pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.
H. Model-model Pembelajaran Tematik Terpadu Menurut Robin Fogarty (1991) ada sepuluh model PTP, sebagai berikut : 1. Model penggalan (fragmented model). 2. Model keterhubungan (connected model). 3. Model sarang (nested model). 4. Model Urutan/Rangkaian (sequenced model). 5. Model berbagi (shared/participative model). 6. Model jaring laba-laba (webbed model). 7. Model galur (threaded model). 8. Model celupan (immersed model). 9. Model jejaring (networked model). 10. Model terpadu (integrated model). 28
Mengapa Tematik ?
29
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Kelas Awal SD Pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya, dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola, koordinasi tangan dan mata telah berkembang, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, mampu berbagi, dan mandiri.
Karakteristik Perkembangan Anak
(Lanj)
Usia Kelas Awal SD Perkembangan emosi o Telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan salah
Perkembangan kecerdasan o Ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu
Cara Anak Belajar Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret Anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut. 1. Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, 2. Mulai berpikir secara operasional, 3. Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan bendabenda, 4. Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan 5. Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat
Ciri Belajar Anak 1. Konkrit o Proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik
2. Integratif o Anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu
3. Hierarkis o Anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks
Belajar dan Pembelajaran Bermakna Belajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian yang bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya
Bagaimana Tematik ?
35
Model Alur Pengembangan Pembelajaran TEMA
ANALISIS SKL, KI, KD, INDIKATOR
SISWA
BUKU TEKS DAN PANDUAN GURU
PEMETAAN
JARINGAN TEMA
RPP
SILABUS
PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Pembelajaran Tematik Terpadu melalui beberapa tahapan yaitu : 1. Guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. 2. Guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi,. 3. Membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator, dengan tema 4. Membuat jaringan KD dan indikator 5. Menyusun silabus tematik 6. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengondisikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific.
GURU PESERTA DIDIK SARANA PRASARANA, SUMBER, MEDIA PENGATURAN RUANG KELAS PEMILIHAN METODE
Implikasi Bagi Guru Guru harus kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh
Implikasi Bagi Siswa Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media Memanfaatkan berbagai sumber belajar
Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
Menggunakan media atau alat pembelajaran yang semi konkrit atau konkrit
Implikasi terhadap Pengaturan ruangan Ruang n perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanaka baik di dalam kelas maupun di luar kelas Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
MELAKSANAKAN REVISI KTSP * Perhatikan alokasi jam belajar (ekuivalen 4 JP kelola dengan baik) * Pastikan mapel kelompok A terpenuhi * Muatan lokal terintegrasi di kelompok B * ekstrakurikuler (wajib, pilihan) * Perhatikan beban belajar saat penyusunan jadwal (akomodir PKB) * Menyusun Kalender Akademik Sekolah
MELAKSANAKAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN * Right man on the right place * Perhatikan persyaratan dapodik * Tugas fix selama 3 tahun
MENGEMBANGKAN BUDAYA SEKOLAH * Budaya belajar (guru, murid, WS) – Learning society * BLC (building learning comitment) * buat regulasi dan penanggungjawab keterlaksanaan BLC
A. Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan scientific (meliputi: mengamati, menanya, mengolah, dan mengomunikasikan untuk semua mata pelajaran) Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan scientific (McCollum : 2009) : o Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder), o Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), o Melakukan analisis ( Push for analysis) dan o Berkomunikasi (Require communication)
Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik sebagai berikut :
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Menalar/ Mengasosiasikan
Mengomunikasikan
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran 45
Langkah-Langkah Pembelajaran Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Sikap (Tahu Mengapa)
Keterampilan (Tahu Bagaimana)
Produktif Inovatif Kreatif Afektif
Pengetahuan (Tahu Apa)
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
46
Pendekatan saintifik Pendekatan saintifik ini biasanya tampak jelas ketika siswa terlibat dalam metode pembelajaran tertentu, yaitu : (1) Project Based Learning, (2) Problem Based Learning, dan (3) Discovery Learning.
a. Project Based Learning Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning = PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Bagaimana Pengelolaan Kelas Tematik ? 48
Pengelolaan siswa/kelas non klasikal 1. Pengelolaan kelas secara klasikal 2. Pengolaan secara individu Kegiatan ini dapat digunakan pada saat guru ingin melihat potensi atau masalah belajar setiap siswa dalam belajar. Kegiatan ini dapat pula dipakai untuk menghasilkan tugas–tugas yang diperlukan untuk pelajaran tertentu, misalnya mengarang, membuat refleksi, menceritakan kembali, membuat soal cerita (matematika), melakukan penelitian, dll 2. Pengelolan secara berpasangan Kegiatan ini sangat baik dipakai pada saat guru ingin: membangun kemampuan berkomunikasi membangun keterampilan bertanya jawab Dst 3. Pengelolaan secara berkelompok Siswa bekerja sama dalam kelompok
Lanjutan Kegiatan ini sangat baik dipakai pada saat guru ingin: siswa saling belajar dari temannya membangun kemampuan berkomunikasi membangun keterampilan bersosialisasi membangun sikap inklusif (menghargai perbedaan di antara sesama teman) membangun keterampilan bekerja dalam tim membangun keterampilan kepemimpinan
STRUKTUR KURIKULUM SD No
Komponen I Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi 4 Pekerti 2 PPKN 5 3 Bahasa Indonesia 8 4 Matematika 5 5 IPA 6 IPS Kelompok B 7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk 4 muatan lokal*) 8 Pend. Jasmani, OR & Kes 4 (termasuk muatan lokal). Jumlah 30
II
III
IV
V
VI
4
4
4
4
4
6 8 6
6 10 6
4 7 6 3 3
4 7 6 3 3
4 7 6 3 3
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
32
34
36
36
36
Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
51
Prosentase Penyajian Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran Diperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif. Setiap hari di rasionalkan selalu memadukan berbagai mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu
DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU TEMA KELAS I
WAKTU
TEMA KELAS II
1. Diri Sendiri
4 Minggu 1. Hidup Rukun
2. Kegemaranku
4 Minggu 2. Bermain di Lingkunganku 4 Minggu 3. Tugasku Seharihari 4 Minggu 4. Aku dan Sekolahku
3. Kegiatanku 4. Keluargaku
5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih, Sehat, dan 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 8. Peristiwa Alam
4 Minggu 5. Hidup Bersih dan Sehat 4 Minggu 6. Air, Bumi, dan Matahari 4 Minggu 7. Merawat Hewan dan Tumbuhan 4 Minggu 8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
WAKTU
TEMA KELAS III
WAKTU
4 Minggu 1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di Sekitar 4 Minggu 2. Pengalaman yang Mengesankan 4 Minggu 3. Mengenal Cuaca dan Musim 4 Minggu 4. Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul
3 Minggu
4 Minggu 5. Mari Kita Bermain dan Berolahraga 4 Minggu 6. Indahnya Persahabatan 4 Minggu 7. Mari Kita Hemat Energi untuk Masa Depan 4 Minggu 8. Berperilaku Baik dalam Kehidupan Sehari-hari 9. Menjaga Kelestarian Lingkungan
3 Minggu
3 Minggu 3 Minggu 3 Minggu
3 Minggu 3 Minggu
3 Minggu
3 Minggu
DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU TEMA KELAS IV 1 Indahnya Kebersamaan
WAKTU 3 Minggu
TEMA KELAS V 1. Bermain dengan Benda-benda di sekitar 2. Peristiwa dalam Kehidupan
WAKTU 8 Minggu
TEMA KELAS VI 1. Selamatkan makhluk hidup
WAKTU 6 Minggu
2. Selalu Berhemat Energi
3 Minggu
8 Minggu
2. Bhinneka Tunggal Ika
6 Minggu
3. Peduli terhadap Makhluk Hidup
3 Minggu
3. Kerukunan dalam Bermasyarakat 4. Sehat itu Penting
6 Minggu
3. Tokoh pejuang
6 Minggu
4. Berbagai Pekerjaan
3 Minggu
8 Minggu
4. Globalisasi
6 Minggu
5. Menghargai Jasa Pahlawan
3 Minggu
5. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia
6 Minggu
5. Wirausaha
6 Minggu
6. Indahnya Negeriku
3 Minggu
7. Organ Tubuh Manusia dan Hewan.
6. Kesehatan masyarakat
6 Minggu
7. Cita-citaku
3 Minggu 8. Sejarah Peradaban I ndonesia. 3 Minggu 9. Ekosisitem
8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan 3 Minggu Bergizi
10. Akrab denga lingkungan
10% baca 20 % dengar
30% lihat 50% lihat dan dengar 70% katakan
90% katakan dan lakukan Peter Sheal, 1989 How to Develop and Present Staff Training Courses
Buku Kelas I
Buku Kelas IV
4 KRITERIA GURU 1. 2. 3. 4.
Guru Biasa, Guru yang Biasa Bicara Guru Bagus, Guru yang Menerangkan Guru Hebat, Guru yang Mendemonstrasikan Guru Agung, Guru yang dapat memberi Inspirasi
Terima Kasih
59