FILSAFAT ILMU
Drs. Dede Kosasih, M.Si.
DEFINISI Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya Ilmu Pengetahuan : bukan satu, melainkan banyak (plural) bersifat terbuka (dapat dikritik) berkaitan dalam memecahkan masalah
Lanjutan . . .
Jadi, Filsafat Ilmu Pengetahuan mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu secara rasional
Filsafat Ilmu (Pengetahuan) : Cabang filsafat yang mempelajari teori pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan yang berkaitan dengan kebenaran ilmu tertentu. Filsafat Ilmu Pengetahuan disebut juga Kritik Ilmu, karena historis kelahirannya disebabkan oleh rasionalisasi dan otonomisasi dalam mengeritik dogma-dogma dan tahayul
MEMBANGUN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN “TERTENTU” Jika Ilmu Pengetahuan Tertentu dikaji dari ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka perlu mempelajari esensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok atau intisari atau dasar atau kenyataan yang benar dari ilmu tersebut. Contohnya : Membangun Filsafat Ilmu Teknik perlu menelusuri dari aspek : Ontologi > eksistensi (keberadaan) dan essensi (keberartian) ilmu-ilmu keteknikan. Epistemologi > metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu keteknikan Aksiologi > manfaat dari ilmu-ilmu keteknikan.
ASPEK ONTOLOGI Aspek ontologi dari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan secara : a. Metodis; Menggunakan cara ilmiah b. Sistematis; Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan c. Koheren; Unsur-unsurnya harus bertautan,tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan d. Rasional; Harus berdasar pada kaidah berfikir yang benar (logis) e. Komprehensif; Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional – atau secara keseluruhan (holistik) f. Radikal; Diuraikan sampai akar persoalannya, atau esensinya g. Universal; Muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja.
ASPEK EPISTEMOLOGI Epistemologi juga disebut teori pengetahuan atau kajian tentang justifikasi kebenaran pengetahuan atau kepercayaan. Untuk menemukan kebenaran dilakukan sebagai berikut [AR Lacey] : 1. Menemukan kebenaran dari masalah 2. Pengamatan dan teori untuk menemukan kebenaran 3. Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan kebenaran 4. Falsification atau operasionalism (experimental operation, operation research) 5. Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaran 6. Metode hipotetico – deduktif 7. Induksi dan presupposisi/teori untuk menemukan kebenaran fakta
Lanjutan . . . Untuk memperoleh kebenaran, perlu dipelajari teori-teori kebenaran. Beberapa alat/tools untuk memperoleh atau mengukur kebenaran ilmu pengetahuan adalah sbb. : Rationalism; Penalaran manusia yang merupakan alat utama untuk mencari kebenaran Empirism; alat untuk mencari kebenaran dengan mengandalkan pengalaman indera sebagai pemegang peranan utama Logical Positivism; Menggunakan logika untuk menumbuhkan kesimpulan yang positif benar Pragmatism; Nilai akhir dari suatu ide atau kebenaran yang disepakati adalah kegunaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis. Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang dinamis, tersusun sebagai teori-teori yang saling mengeritik, mendukung dan bertumpu untuk mendekati kebenaran
Teori Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu disiplin ilmu, dan dianggap benar Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu : pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih Teori memerlukan tingkat keumuman yang tinggi, yaitu bersifat universal supaya lebih berfungsi sebagai teori ilmiah
Tiga syarat utama teori ilmiah : 1. Harus konsisten dengan teori sebelumnya 2. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris 3. Dapat mengganti teori lama yang tidak cocok dengan pengujian empiris dan fakta
Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi ilmu pengetahuan : Axioma pernyataan yang diterima tanpa pembuktian karena telah terlihat kebenarannya Postulat suatu pernyataan yang diterima “benar” semata-mata untuk keperluan berkomunikasi Presumsi suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau percobaan-percobaan, meskipun tidak konklusif dianggap sebagai benar walaupun kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benar Asumsi suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya maupun kemungkinan benar tidak tinggi
Filsafat Ilmu Pengetahuan selalu memperhatikan : dinamika ilmu, metode ilmiah, dan ciri ilmu pengetahuan. 1. Dinamis :
dengan aktivitas/perkembangan pengetahuan sistematik dan rasional yang benar sesuai fakta dengan prediksi dan hasil ada aplikasi ilmu dan teknologi, dinamika perkembangan karena ilmu pengetahuan bersimbiose dengan teknologi
2. Metode Ilmiah : 3. Ciri Ilmu :
dengan berbagai ukuran riset yang disesuaikan.
perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : sifat ilmu dan klasifikasi ilmu
Lanjutan . . . Sistematik Konsisten (antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan) Sifat ilmu
Eksplisit (disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil) Ilmiah, benar (pembuktian dengan metode ilmiah
Salah satu Klasifikasi Ilmu : Ilmu Pengetahuan
Ilmu Alam (Natural Wissenschaft) Ilmu Alam / Eksakta Ilmu Moral
Ilmu Sosial Ilmu Humaniora
pendahuluan FILSAFAT
HISTORIS
SISTEMATIS
AKSIOLOGI
AKSIOLOGI
For What (Untuk Apa, Apa Nilainya) A. Filsafat
= Ilmu tanpa batas dan universal untuk menemukan pengetahuan secara menyeluruh dan dapat diungkapkan dengan jelas B. Filsafat = Ilmu yang mencari kebenaran paling dalam tentang seluruh kenyataan. Usaha menjawab secara metodis, sistematis koheren tentang seluruh fakta / kenyataan C. Filsafat = Ilmu pengetahuan umum untuk mencari kebenaran seluruh fakta / kenyataan Filsafat (Aksiologi) : Adalah untuk mencari kebenaran tentang seluruh fakta / kenyataan. Kegunaannya : 1. Menemukan kebenaran 2. Menimbulkan keyakinan 3. Menemukan ide
ASPEK AKSIOLOGI Tujuan dasarnya :
menemukan kebenaran atas fakta “yang ada” atau sedapat mungkin ada kepastian kebenaran ilmiah
Contohnya : Pada Ilmu Mekanika Tanah dikatakan bahwa kadar air tanah mempengaruhi tingkat kepadatan tanah tersebut. Setelah dilakukan pengujian laboratorium dengan simulasi berbagai variasi kadar air ternyata terbukti bahwa teori tersebut benar.
Definisi Aksiologi
Berasal dari kata axios (Yunani) yang berarli nilai dan logos yang berarti teori Aksiologi adalah teori tentang nilai (Runers) Jujun S. : teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh
Lanjutan…
Prof. Dr. Bramel : Aksiologi terbagi dalam 3 bagian, 1. tingkah laku moral yang berwujud etika 2. ekspresi etika yang berwujud estetika (seni & keindahan) 3. Kehidupan Sosio-politik yang berwujud ideologi
Ensyclopedia of Philosophy : aksiologi disamakan dengan value and valuation yang terdiri 3 bentuk Nilai (baik, menarik dan bagus) lebih luas (kewajiban, kebenaran dan kesucian) Nilai sebagai kata benda konkret Nilai sebagai kata kerja (menilai, memberi nilai, dinilai)
Bidang Aksiologi
Cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis dan tingkatan nilai serta hakekat nilai. Contoh nilai alamiah dan jasmaniah (subur dan besih) Contoh nilai psikologis (berpikir rasa dan karsa, cinta, estetika, etika dan logika Contoh nilai ketuhanan (memahami realitas alam, eksistensi Allah)
LOGIKA Sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai (secara filsafat adalah logika, etika dan estetika)
NILAI
ETIKA
ESTETIKA
BURUNG CENDRAWASIH DARI PAPUA
TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA
WASSALAM WASSALAM &&
Hatur Nuhuuuuuuuuuuuun!!