FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke:
09
PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU
Fakultas
PSIKOLOGI Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA.
KONSEP PENGETAHUAN • Dalam Encyclopedia of Philosophy, pengetahuan didefinisikan sebagai kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).
Hubungan antara metode dengan kebenaran ilmu pengetahuan
• Kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian ilmiah, artinya suatu kebenaran tidak mungkin muncul tanpa adanya tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. • Secara metafisis kebenaran ilmu bertumpu pada objek ilmu, melalui penelitian dengan dukungan metode serta sarana penelitian maka diperoleh suatu pengetahuan. • Semua objek ilmu benar dalam dirinya sendiri, karena tidak ada kontradiksi di dalamnya. Kebenaran dan kesalahan timbul tergantung pada kemampuan menteorikan fakta.
FILSAFAT ILMU •
• • • •
Pertanyaan seorang awam kepada seorang filsosuf. Bagaimanakah caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar? Filosul menjawab: “ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu” (lihat: Jujun :19). Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimuali dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri: apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah ciri-cirinya yang hakiki membedakan ilmu dengan pengetahuan lain yang bukan ilmu? – Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? – Kriteria apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? – Mengapa kita mesti mempelajari ilmu? Apa kegunaan yang sebenarnya? – Apakah ilmu telah mencakup segenab pengetahuan yang seyogyanya saya ketahui dalam kehidupan ini? Apakah kelebihan dan kekurangan ilmu? Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
4
Pengertian Ilmu • Ilmu berasal dari bahasa Arab :’alima, ya’lamu, ‘ilman artinya mengerti dan memahami benarbenar. • Dalam bahasa Inggris disebut science, bahasa Latin scientia (pengetahuan). • Ilmu dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metodemetode tertentu, dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan tertentu. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
5
Ciri-ciri utama ilmu menurut terminologi • Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktikan sedangkan iman pengetahuan berdasarkan keyakinan. • Ilmu adalah seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis. • Ilmu tidak memerlukan kepastian karena di dalamnya ada hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan. • Konsep ilmu melalui pembuktian metode-metode terbuka kepada pencari ilmu. Melalui metodologi ilmu menuntut pengamatan dan berfikir metodis, tertata rapi. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
6
Beberapa definisi tentang Ilmu • Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar maupun dari bangunnya dari dalam (Moh, Hatta) • Ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik secara serentak (Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag). • Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komperehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana. (Karl Pearson) Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
7
ljt • Ilmu adalah sebagai pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur, terbuka dan kumulatif
Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
8
• Filsafat Ilmu adalah merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan (Amsal : 17-18) berikut: – Secara Ontologis : Pertanyaan landasan ontologis adalah objek apa yang ditelaah? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut? Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (berpikir, merasa dan mengindera) yang menghasilkan ilmu? Dari landasan ontologis ini adalah dasar untuk mengklasifikasikan pengetahuan dan sekaligus bidangbidang ilmu. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
9
Secara epistemologis • Bagaimana proses pengetahuan yang berserakan dan takteratur itu menjadi Ilmu? • Bagaimana prosedur dan mekanismenya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? • Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? • Cara/tehnik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
10
Secara aksiologis : • Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? • Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? • Bagaimana korelasi antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral? Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
11
Persamaan dan perbedaan Filsafat dan Ilmu • Keduanya mencari rumusan sebaik-baiknya menyelidik objek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya. • keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebabnya. • keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan. • keduanya mempunyai metode dan sistem. • .Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
12
Signifikansi Filsafat Ilmu • Filsafat ilmu menjadi sangat penting artinya untuk melihat rancang bangun keilmuan, baik ilmu alam, kemasyarakatan (social) dan humanities, sekaligus menganalisis konsekwensi logis dari pola pikir yang mendasarinya. Sehingga ekses-ekses yang ditimbulkan dapat dipahami dan akhirnya dapat dikontrol dengan baik (lihat Muslih: 14-19). • Sampai saat ini sudah banyak temuan yang berharga di bidang ilmu, sehingga kita mengenal beberapa disiplin ilmu. – Bagaimana rancang bangun ilmu-ilmu tersebut? – Struktur logis yang bagaimana yang bekerja di balik kelahiran, pertumbuhan dan perkembangan ilmu-ilmu tersebut? – Bagaimana pengaruh pola pikir demikian ini pada pola hidup pribadi dan masyarakat? – Kita telah merasakan bagaimana produk ilmu telah merubah perilaku masyarakat, seperti dengan kelahiran ilmu dan teknologi. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
13
ljt • Bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan? Jawabnya adalah “Saya berpikir, maka saya ada). Sejarah telah membuktikan dari ilmuan dengan memposisikan sarana rasio dengan pengalaman dalam proses pengetahuan manusia (secara epistemology). • Epistomologi berarti pengetahuan tentang ilmu, dengan tiga persoalan pokok: – Apakah sumber pengetahuan itu? – Darimanakan pengetahuan yang benar itu datang dan bagaimana kita mengetahuinya? – Apakah pengetahun itu benar? – Bagaimana kita dapat membedakan yang benar dan yang salah?
• Tiga persoalan itu objek formal epistomologi yang sekaligus objek formal dari filsafat ilmu. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
14
ljt • Akibat renaissance telah merubah kehidupan manusia dengan berkembangnya secara pesan ilmu pengetahuan, seperti fisika. Disiplin sains menjadi primadona yang telah mewujudkan rekayasa teknologi yang membawa hidup manusia menjadi mudah, cepat, dinamis dan seterusnya. • Dari pola pikir menjadi pola hidup, bahkan menjadi pandangan hidup menandai kemajuan dari ilmu sosiologis. • Pola pikir saintik yang digunakan ilmu fisika dalam melihat fenomena alam, juga diterapkan kepada ilmu social. • Pola pikir saintifik yang mengusung naturalisasi dan rasionalisasi pada akhirnya memunculkan peradaban modern, yakni peradaban yang menuntuk efisiensi, kompetitif, dinamis dll.
Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
15
ljt • Pentingnya filsafat ilmu untuk melihat rancang bangun keilmuan, baik ilmu alam, sosial dan humanities (agama), sekaligus menganalisis konsekuensi logis dari pola pikir yang mendasarinya. • Sehingga ekses-ekses yang ditimbulkan dapat dipahami dan akhirnya dapat dikontrol dengan baik. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
16
Fenomena Filsafat Ilmu • Dalam membangun wawasan keilmuan sebagai upaya pengembangan keilmuan lebih lanjut, problematika filsafat ilmu dapat diidentifikasikan sebagai berikut: – Mempelajari struktur fundamental keilmuan (fundamental structure) suatu ilmu. – Perspektif apa yang digunakan suatu ilmu dalam memahami objek kajiannya. – Suatu perspektif tertentu ternyata dapat dipakai oleh disiplin ilmu lain. Ilmu yang semula anak cabang filsafat dan telah menjadi dawasa. – Filsafat ilmu menjadi sangat identik dengan kerangka teori (theoretical framework), yang berperan menentukan permasalahan (problem). Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
17
ljt • •
•
Mempelajari struktur logis (logical structure) suatu ilmu Logika apakah yang bermain dibelakang suatu ilmu tertentu dapat dilihat dari konsekwensi sosiologis yang ditimbulkannya, akibatnya masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, karena memiliki logika sendiri-sendiri. Dengan melihat struktur logis suatu ilmu, akan dipahami tipe-tipe argumen yang digunakan, sekaligus sebagai landasan logis dalam membuat argumen ilmiah. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
18
ljt • •
•
Sesuai dengan sifat heuristik dari filsafat, filsafat ilmu berusaha mencari terobosan baru agar suatu ilmu tetap dapat survive, marketable, aktual, berguna dan lain-lain. Filsafat adalah alat intelektual yang teurs menerus diperlukan yang berkembang secara ilmiah, filsafat menenamkan kebiasaan dan melatih akal pikiran untuk bersikap kritis – analistis dan mampu melahirkan ide-ide segar yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, orang menjauhi filsafat dapat dipastikan akan mengalami kekurangan energi dan kelesuan darah dalam arti kekurangan ide segar sekaligus melakukan bunuh diri intelektual (Muslih: 26-27). Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
19
ljt • •
•
melakukan kritik (analisis kritis) Kritik sering menimbulkan persoalan, karena berkonotasi mencari kesalahan, padahal kritik dapat menimbulkan kajian kritis (kritisme) yaitu memahami duduk persoalan. Kritik merupakan sifat dasar dari filsafat, Oleh sebab itu filsafat ilmu tidak henti-hentinya melakukan kritik terhadap setiap ilmu dan perkembangannya, terutama diarahkan keselarasan tiga aspek: epistemologi, metafisika dan aksiologis. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
20
ljt • Proses dan hasil keilmuan dari ilmu apapun, sangat ditentukan oleh landasan filosofis yang mendasarinya, yang berfungsi memberikan kerangka, mengarahkan bentuk dan corak keilmuan yang dilahirkan. • Landasan filosofis yang dimaksud adalah asumsi dasar, paradigma dan kerangka teori. Ketiga hal ini bersifat historis dan sistematis. (Lihat bagan : Muslih 30-31) • Berdasarkan bagan itu bahwa ilmu-ilmu lahir ditentukan oleh kerangka teori. • Kerangka ilmu lahir dari paradigma tertentu, paradigma tertentu lahir berdasarkan asumsi-asumsi. • Asumsi dasar keilmuan diidentifikasikan oleh filsafat menjadi beberapa aliran pemikiran, meliputi: rasionalisme, empirisme, kritisme dan intuisionisme. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
21
Manfaat dan Tujuan Filsafat Ilmu •
Apakah gunanya kita belajar filsafat ilmu? Manfaat yang diambil dari belajar filsafat ilmu (Keraf:25-27) adalah: – membantu mahasiswa semakin kritis dan bersikap ilmiah. Sikap tidak mudah percaya, tidak mau menerima begitu saja berbagai teori, pendapat, pandangan dari mana saja. Oleh sebab itu seorang mahasiswa harus selalu meragukan dan mempertanyakan apa saja. – berkenalan dengan metode ilmu pengetahuan yang berguna dalam melakukan penelitian ilmiah. Mahasiswa dibantu untuk mengembangkan kemampuan analisis ilmiahnya dengan menggunakan metode ilmiah tertentu, yaitu melihat segala suatu dalam kehidupan ini sebagai sebuah masalah atau pertanyaan sehingga tanggap terhadap berbagai persoalan dan terdorong mencari secara ilmiah teoritis apa penyebab persoalan tersebut dan memecahkannya. – Kemampuan ilmiah yang harus kita miliki adalah: mampu melihat sebuah peristiwa (fakta, data, informasi, tindakan dan semacamnya) sebagai sebuah masalah ilmiah, mampu membuat analisa atas peristiwa tersebut, mampu mengajukan pemecahan atas masalah tersebut dan mampu membuat prediksi atau ramalan tentang berbagai kemungkinan serta solusinya. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
22
ljt •
• •
•
Membantu mahasiswa setelah bekerja nantinya dengan berbagai proses yang selalu dihadapkan kepada usahausaha pemecahan masalah tertentu secara lebih rasional, tuntas dan memuaskan. Dari filsafat ilmu kita mendapat kemampuan teknis dalam masing-masing ilmu untuk memecahkan persoalan dari sudut pandang ilmu masing-masing. Ilmu juga bersifat pragmatis yang tidak berhenti kepada rasa ingin tahu manusia, melainkan membantu manusia memecahkan persoalan dalam kehidupannya, seperti persoalan modernisasi, problem globalisasi yang melahirkan kemiskinan, kebodohan dan berbagai penyakit. Dalam sejarah ilmu pengetahuan mampu mengurangi penderitaan manusia dan meningkatkan kesejahteraan. Dr. Syahrial: Fil-Ilmu.
23
Tujuan filsafat ilmu • •
•
• •
Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu. memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajunan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis. menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan nonilmiah. Mendorong calon ilmuwan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan perkembangnya. agama tidak ada pertentangan mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan Dr. Syahrial: Fil-Ilmu. 24 agama
Sifat dan tingkatan kebenaran ilmu • Kebenaran mempunyai banyak aspek, dan bahkan bersama ilmu dapat didekati secara terpilah dan hasil yang bervariasi atas objek yang sama. • Popper memandang teori adalah sebagai hasil imajinasi manusia, validitasnya tergantung pada persetujuan antara konsekuensi dan fakta observasi.
Standarisasi Ilmu • Filsafat adalah merupakan contoh dari suatu sistem yang mempertahankan kebenaran hingga mengarah ke bentuk solid. • Lingkungan dari berbagai budaya sepertinya mengadopsi kebenaran yang berbeda satu dengan lainnya karena di sana tidak ada jalan untuk membandingkan secara transkultural.
Teoti-Teori Kebenaran Menurut Filsafat • Ilmu pengetahuan terkait erat dengan pencarian kebenaran, yakni kebenaran ilmiah. • Ada banyak yang termasuk pengetahuan manusia, namun tidak semua hal itu langsung kita golongkan sebagai ilmu pengetahuan
Terima Kasih Dr. Syahrial Syarbaini, MA.