DR.H.SOETRISNO HADI, SH.MM.MSI.
TAWASSUL
ISTIGHATSAH & TAWASSUL KAFIR • Ibn Baz : “Pelaku istighatsah dan tawassul dengan para Nabi dan wali adalah musyrik kafir. Tidak boleh menikah dengan mereka dan tidak boleh masuk ke Masjid al-Haram serta tidak boleh bermuamalah dengan mereka”. (Lihat : Ibn Baz, “Aqidah al-Shahihah wa ma Yudhaduha”, Riyadh : Dar al-Wathan, hal.22). • 2/3 umat Islam dunia kafir, karena telah mengatakan “ya Muhammad ya Jailani” (1996, Masjid Nabawi). Demi Allah, hanya kalianlah orang Islam, selain kalian adalah kafir musyrik, seluruh dunia telah syirik”.
MENGAPA TAWASSUL
• Manusia adalah makhluk yang lemah, faqir.
• Kebutuhan yang tidak pernah putus baik fisik, psikis, maupun sosial.
Keterbatasan Manusia
Allah Maha Kaya • Allah adalah segala-galanya, memiliki semua yang ada ini.
• Dia (Allah) Maha Kaya (alGhaniy)lagi maha Terpuji (alHamid)
• Diperlukan upaya optimal untuk bisa dekat (taqarrub) dan sampai kepadaNya dengan cara-cara yang dibenarkan syariat serta tidak menyimpang dari aqidah. Tawassul caranya.
Tawassul
REFERENSI (1) • As-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki alHusaini, “Mafahim Yajibu an-Tushashah”, Mekkah al-Mukaramah. • Abdullah bin Mubarak al-Bushi, “Mausu’at alIjma’ li Syaikh al-Islam Ibn Taymiyyah”, Maktabat al-Maurid, Saudi Arabia, Mesir, Cetakan I, 2009M. • Wahbah al-Zuhayli,”Al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu”, Dar al-Fikr, Damaskus, Syria, Cetakan ke-Sepuluh, 2007M-1428H.
REFERENSI (2) • Abou Bakr Jabir al-jazairy, “Minhaj al-Muslim : Kitab Aqaid wa Adab wa Akhlaq wa Ibadat wa Mu’amalat”, Dar al-Fikr, Beirut, Libanon, Cetakan ke Delapan, 1876M/1396H.
• Carl W.Ernst, “The Shambhala Guide to Sufism”, Shambhala Publications Inc., Massachusetts, 1997. • ‘Abdul Qadir Isa, “Haqa’iq at-Tasawwuf”, Dar alFikr, Beirut, Libanon, 2005.
TAWASSUL DIPERINTAH DALAM AL-QUR’AN
اَّلل اوابْ ات ُغوا الا ْي ِه الْ او ِس ا ا يَل او اجا ِه ُدوا اَي َأُّيه اا ذ ِاَّل اين أ امنُوا ات ذ ُقوا اذ ِ ذ ِ ُ ا ِ ْ ْ – )٣٥( ون ح ل ف ت ُك ل ع ل يِل ُ ُ ا ِِف اس ِب ِ ا “Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung” (QS.al-Maidah,35).
ASPEK TAFSIR • Allah swt menganjurkan hamba-Nya untuk : taqarrub (mendekatkan diri) ; tawaddud (kasih sayang) ; tawassul (mencari jalan) untuk memperoleh ridha Allah swt.
• Taqarrub dan tawassul dilakukan melalui amal saleh dan ucapan-ucapan yang baik. • Sehingga ia memohon dan tawassul kepada-Nya melalui “asma’ul husna”, sifat-sifatNya yang tinggi, beriman dan mencintai Allah dan Rasul-Nya, mencintai orang-orang saleh dan beriman. (Lihat : Syaikh Abou Bakr Jabir alJazairy, “Minhaj al-Muslim”, hal.75-76).
SIKAP SUNNY
Taqarrub
Tawaddud
Tawassul
DALIL-DALIL NAQLI TAWASSUL
TAWASSUL DENGAN UCAPAN DAN AMAL SALEH
ام ْن اَك ان يُ ِر ُيد الْ ِع ذز اة فا ِل ذ ِِل الْ ِع ذز ُة ا َِجي ًعا الا ْي ِه ي ا ْص اع ُد ْال ا َِك ُم ِ ذ ْ ُ ِ ِ ا ُ ون ر ك م ي ين اَّل و ه ع ف ر ي ح ل ا الص ل م ع ُ ا ذلط ِ ِّي ُب اوال ا ا ذ ُ ا ْ ُ ا ا ا ْ ُ ا ِ ال ذس ِيِّئا اب اش ِدي ٌد او ام ْك ُر ُأولا ِئ اك ه اُو ي ا ُب ُور ٌ ات لاه ُْم عا اذ )١٠( “Barang siapa menghendaki kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik, dan amal saleh Dia akan mengangkatnya. Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan mereka akan mendapat azab yang sangat keras, dan rencana jahat mereka akan hancur”(QS.Fathir,10)
TAWASSUL DENGAN AMAL SALEH
ِ اَي َأُّيه اا هالر ُس ُل ُ ُُكوا ِم ان ا ذلط ِ ِّي اب ات او ْ ا اْعلُوا اصا ِل ًحا ا ِ ِِّن ِب اما ِ )٥١( ون عا ِل ٌمي تا ْع املُ ا Allah berfirman, “Wahai para rasul! Makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal saleh. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS.al-Mukminun,51) Ragam amal saleh : 1. Berat seperti jihad, haji ; 2. Sedang : salat, tilawah ; 3. Ringan : tersenyum. Selama semua amal saleh itu dilakukan dengan motif yang tulus dan mengharapkan ridha-Nya, dapat dijadikan tawassul.
SUKSES : TAQWA,TAWASSUL,JIHAD Tawassul Taqwa
Jihad Beruntung (alMuflihun)
TAWASSUL DENGAN BERIMAN
اربذناا انذناا ا َِس ْعناا ُمناا ِد ًَي يُناا ِدي ِل إلمي ا ِان َأ ْن أ ِمنُوا ِب ا ِربِّ ُ ُْك فاآ امنذا اربذناا ِ ا ِ ا ِ ُ أ ذ ِّ )١٩٣( فاا ْغ ِف ْر لناا ذنُوباناا اوكف ْر اعنذا اس ِيِّئااتناا اوتا اوفناا ام اع ال ْب ار ِار
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu), "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah dosadosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang berbakti”(QS.Ali Imran,3:193).
TAWASSUL DENGAN ASMAUL HUSNA
ْ ذ ِ ْ ِ ِ ِ ا ْ أ ا ِ ح ل ُ ْ ا ون د ح ل ي ين اَّل وا ر ذ و ا ِب ه و ع د ا ف َن س ا ء ا َس ل ا َّلل او ُ ذ ا ا ُ ُ ا ُ ا ْ ُ ُ ا - ١٨٠( ون ِِف َأ ْ اَسائِ ِه اس ُي ْج از ْو ان اما اَكنُوا ي ا ْع املُ ا “Dan Allah memiliki Asmaa-ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS.al-A’raf,7:180).
ANALISIS TEKS (1) • Al-asma : yaitu sesuatu yang menunjukkan zat atau tiap lafal yang menjadi petunjuk atas makna (meaning), jika tidak dapat diuraikan. Jika diurai- kan maka berarti sifat. • Al-Husna : bentuk muannats dari kata “al-ahsan” artinya yang terbaik. Jadi “al-asma al-husna” artinya nama-nama Allah yang terbaik. • Fad’uhu biha : berdoalah dengan menggunakan “alasma al-husna” itu untuk maksud memuji pada Allah swt atau memohon hajat pada-Nya.
ANALISIS TEKS (2) • Wa dzaru : utruku (tinggalkanlah) • Yulhiduna fi asma’ihi : orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam mengguna kan nama Allah yang mulia dengan menguraikan nya menjadi Lata dari “Allah”, Uzza dari “Al-’Aziz” dan Manat dari “Al-Mannan”. • Sayujzawna : kelak mereka akan mendapatkan balasan di Akhirat atas perbuatan mereka.
SABAB AL-NUZUL (KONTEKS SOSIAL HISTORIS AYAT) • Sebagian kaum muslimin berdoa dengan menggunakan nama Allah. Di kali lain mereka berdoa dengan menyebut “ar-Rahman”. • Orang musyirikin berkata : “Muhammad dan sahabatnya mengaku bahwa mereka menyembah pada Tuhan Yang Esa. Bagaimana kenyataannya mereka berdoa dengan menyebut Tuhan dengan dua penyebutan “Allah” dan “ar-Rahman”. • Turunlah ayat ini, artinya bahwa semua nama itu adalah untuk menyebut Tuhan Yang Esa (Allah).
INFORMASI RASULULLAH SAW • “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama. Siapa yang menghitungnya akan masuk syurga. Dia itu ganjil suka dengan yang ganjil” (HR. Bukhari & Muslim). • Yang dimaksud dengan “ahshaha” menghitung, menghafal, dan memikirkan dalil-dalil-Nya.
• Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu meliputi : sifat-sifat yang melekat, diri-Nya, sifat terkait dengan nama, sifat terkait zat, dan sifat perbuatan-Nya (af’al).
KLASIFIKASI SIFAT-SIFAT ALLAH Zat Allah
Kekuasaan Allah
Sifat Perbuatan
Penciptaan
Ilmu Allah
Pengertianpengertian dalam al-Qur’an
Cinta & Kasih
Keagungan & Kemuliaan
ZAT ALLAH • • • • • • • • •
Al-Wahid (Maha Esa) Al-Ahad (Maha Esa) Al-Haq (Maha Benar) Al-Quddus (Maha Suci) Ash –Shomad (Maha Dibutuhkan) Al-Ghany (Maha Kaya) Al-Awwal (Maha Pertama) Al-Akhir (Maha Akhir) Al-Qayyum (Maha Berdiri Sendiri)
PENCIPTAAN Al-Khaliq (Maha Pencipta)
Al-Bari’ (Maha Pembuat)
Al-Badi’ (Maha Pencipta yang baru)
Al-Mushawwir (Maha Pembentuk)
CINTA & KASIH ALLAH • • • • • • • • • • • •
Ar-Rauf (Maha Pengasih) Al-Wadud (Maha Pecinta) Al-Lathif (Maha Halus) Al-Halim (Maha Penyantun) Al-’Afuw (Maha Pema’af) Asy-Syakur (Maha Pembalas Kebaikan) Al-Mu’min (Maha Pemberi Rasa Aman) Al-Bar (Maha Dermawan) Rafi’ud Darajat (Maha Tinggi Derajat-Nya) Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki) Al-Wahhab (Maha Pemberi) Al-Wasi’(Maha Luas).
KEAGUNGAN & KEMULIAAN ALLAH • • • • • • • • • • • • • • •
Al-Adhim (Maha Agung) Al-’Aziz (Maha Mulia) Al-’Aliy (Maha Luhur) Al-Muta’ali (Maha Suci) Al-Qawiy (Maha Kuat) Al-Qahhar (Maha Pemaksa) Al-Jabbar (Maha Perkasa) Al-Mutakabbir (Maha Megah) Al-Kabir (Maha Besar) Al-Karim (Maha Pemurah) Al-Hamid (Maha Terpuji) Al-Majid (Maha Mulia) Al-Matin (Maha Kuat) Adh-Dhahir (Maha Nyata) Dzul Jalali wal Ikram (Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan).
ILMU ALLAH Al-’Alim (Maha Mengetahui)
Asy-Syahid (Maha Menyaksikan)
Ar-Raqib (Maha Mengawasi)
Al-Hakim (Maha Bijaksana)
Al-Bashir (Maha Melihat)
Al-Bathin (Maha Tersembunyi)
As-Sami’(Maha Mendengar)
Al-Khabir (Maha Meneliti)
Al-Muhaimin (Maha Mnguasai)
KEKUASAAN & PENGATURAN • • • • • • • • • •
Al-Qadir (Maha Kuasa) Al-Wakil (Maha Mengurusi) Al-Waly (Maha Melindungi) Al-Hafidh (Maha Pemelihara) Al-Malik (Maha Merajai) Al-Maalik (Maha Memiliki) Al-Fattah (Maha Pembuka) Al-Hasib (Maha Memperhitungkan) Al-Muntaqim (Maha Penyiksa) Al-Muqit (Maha Pemberi Kecukupan)
SIFAT PERBUATAN ALLAH (1) • • • • • • • • • • • •
Al-Qabidh (Maha Pencabut) Al-Basith (Maha Meluaskan) Ar-Rafi’ (Maha Mengangkat) Al-Mu’izz (Maha Pemberi Kemuliaan) Al-Mudzil (Maha Pemberi Kehinaan) Al-Mujib (Maha Mengabulkan) Al-Ba’its (Maha Membangkitkan) Al-Muhshi (Maha Menghitung) Al-Mubdi (Maha Memulai) Al-Mu’id (Maha Mengulangi) Al-Muhyi (Maha Menghidupkan) Al-Mumit (Maha Mematikan)
SIFAT PERBUATAN ALLAH (2) Malikul –Mulki (Maha Menguasai Kerajaan)
Al-Baqi (Maha Kekal)
Al-Jami’ (Maha Mengumpulkan)
Al-Hadi (Maha Pemberi Petunjuk)
Al-Mughni (Maha Pemberi Kekayaan)
Al-Mu’thi (Maha Pemberi)
Al-Warits (Maha Mewarisi)
PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM AL-QUR’AN • • • • • • • • • • • • •
An-Nur (Maha Bercahaya) Ash-Shabir (Maha Penyabar) Ar-Rasyid (Maha Membimbing) Al-Muqsith (Maha Mengadili) Al-Wali (Maha Menguasai) Al-Jalil (Maha Luhur) Al-’Adl (Maha Adil) Al-Khafidl (Maha Menjatuhkan) Al-Wajid (Maha Kaya) Al-Muqaddim (Maha Mendahulukan) Al-Muakhir (Maha Mengakhirkan) Adh-Dharr (Maha Pemberi Bahaya) An-Nafi’(Maha Pemberi Mmanfaat).
DO’A & TESTIMONI • “Allahumma inni as’aluka bi-anni asyhadu annaka anta Allahu la ilaaha illa anta al-ahad al-shamad alladzi lam yalid wa lam yulad wa lam yakun lahu kufuwwan ahad”
• (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan menytakan kesaksian bahwa Engkaulah Allah yang tiada Tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, yang Maha dibutuhkan, yang tidak beranak, dan tidak diperanakkan dan tidak seorangpun yang setara dengan-Nya)(HR.Abu Daud,Tirmidzi, dan Nasai).
DOA RASULULLAH SAW • “Allahumma laa ilaaha illa Allah anta almannan badi’us samawati wa al-ardh dzul jalali wa al-ikram”.
• Ya Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Engkaulah pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, yang memiliki keagungan dan kemuliaan (HR.Abu Daud dan Tirmidzi).
TAWASSUL DENGAN SALAT
ُ ْ الَك ال ت ُِط ْع ُه او ١٩( اْس ْد اوا ْق ا َِت ْب “Sekali-kali jangan! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah)”(QS.al-’Alaq,19). Catatan : Pesan Rasulullah kepada Rabi’ah agar memperbanyak sujud (salat) agar dapat bertemu Rasulullah saw di Syurga (HR.Bukhari)
PETUNJUK RASULULLAH
CARA BERTAWASSUL • “Sesungguhnya Allah itu baik (tayyib), Dia tidak akan menerima kecuali yang baik (tayyiban)”(HR.Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad).
• “Ingatlah kepada Allah pada waktu senang, maka Allah akan memperhatikanmu di waktu susah”(HR. Tirmidzi). • Hadits Qudsy : “Cara mendekatkan diri yang lebih disukai Allah ialah dengan mengerjakan yang difardhukan. Dan hamba-Ku tak henti-hentinya mendekatkan dirinya kepadaKu dengan ibadah-ibadah sunnah, sehingga Aku mencintai nya”(HR.Bukhari & Muslim).
BENTUK TAWASSUL LAIN • Hadits Qudsy : “Jika hamba-Ku mendekat pada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat padanya sehasta. Dan jika ia mendekat pada-Ku sehasta, Aku akan mendekat padanya sedepa. Dan jika ia datang pada-Ku sambil berjalan, Aku akan datang kepadanya sambil berlari”(HR.Bukhari). • Hadits sahih tentang tiga orang penghuni gua yang tertutup batu, kemudian masing-masing berdoa dengan perbuatan baik yang telah dilakukannya agar terbuka, maka Allah-pun mengabulkan doanya. (HR.Bukhari & Muslim).
KETERANGAN RASULULLAH SAW • “Sedekat-dekat hamba kepada Tuhan-nya ialah pada saat dia bersujud”(HR.Muslim).
• Doa Rasulullah saw : “Hamba memohon kepada-Mu ya Allah dengan semua nama yang telah Engkau berikan bagi-Mu, atau Engkau turunkan nama itu dalam kitabMu. Atau Engkau tentukan nama itu dalam ilmu gaib di sisi-mu. Ya Allah, jadikanlah al-Qur’an penyubur hatiku, sinar di dadaku, pelipur kesedihanku dan menghilang kan kesusahanku” (HR.Ahmad dengan sanad yang baik).
FAKTA-FAKTA AL-QUR’AN
TAWASSUL NABI YUSUF
ِ ْل اوعال ذ ْم ات ِِن ِم ْن تاآْ ِو ِيل ا أل احا ِد ِ ْ ار ِ ِّب قا ْد أتا ْيت ا ِِن ِم ان الْ ُم يث فاا ِط ار ال ذس ام ااو ِات اوا أل ْر ِض َأنْ ات او ِل ِ ِِّي ِِف هادلنْ ايا اوال ِخ ار ِة - تا اوف ذ ِِن ُم ْس ِل ًما او َألْ ِح ْق ِِن ِِب ذلصا ِل ِح اي “Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.”(QS.Yusuf,12:101).
DIKABULKANNYA TAWASSUL NABI YUNUS
ون ا ْذ اذ اه اب ُمغاا ِض ًبا فا اظ ذن َأ ْن لا ْن ن ا ْق ِد ار عالا ْي ِه فاناا ادى ِِف ِ او اذا النه ِ ُ ِ الظلُ ام ه ات َأ ْن ال ا ا اَل اال َأنْ ات ُس ْب احان ااك ا ِ ِِّن ك ْن ُت ِم ان ِ ِ ِ ذ )فاا ْس ات اج ْبناا ا َُل او ا ذَن ْيناا ُه ِم ان الْ اغ ِّ ِم او اك اذ ِ اِل ن ُ ْن ِجي٨٧( الظا ِل ِم اي ٨٨( الْ ُم ْؤ ِم ِن اي Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.“ Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah .Kami menyelamatkan orangorang yang beriman. (QS.al-Anbiya,21:87).
TAWASSUL NABI MUSA
قاا ال ار ِ ِّب ا ِ ِِّن اظلا ْم ُت ن ا ْف ِِس فاا ْغ ِف ْر ِِل فا اغ اف ار ا َُل ان ذ ُه ه اُو ِ ِ – )١٦( الْ اغ ُف ُور ذالر ِح ُمي Dia (Musa) berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Maka Allah mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS.al-Qashash,28:16).
TAWASSUL NABI MUSA (2)
ِّ ِ ُ وَس ا ِ ِِّن ُع ْذ ُت ِب ار ِ ِِّب او ار ِبِّ ُ ُْك ِم ْن ك ُمتا اك ِ ِّ ٍِب ال اوقاا ال ُم ا ِ يُ ْؤ ِم ُن ِب اي ْو ِم الْ ِح اس ِاب Dan (Musa) berkata, "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari perhitungan.” (QS.al-Mu’min,40:27).
TAWASSUL IBRAHIM & ISMAIL
اوا ْذ يا ْرفا ُع ا ْب ارا ِه ُمي الْ اق اوا ِعدا ِم ان الْ ابيْ ِت اوا ْ اَسا ِعي ُل اربذناا تا اقبذ ْل ِ ِ - )١٢٧( ِ ِمنذا ان اذك َأنْ ات ال ذس ِمي ُع الْ اع ِل ُمي ِ Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“ (QS.alBaqarah,2:127).
TAWASSUL ADAM & HAWA
قااال اربذناا اظلا ْمناا َأنْ ُف اس ناا اوا ْن لا ْم تا ْغ ِف ْر لاناا اوتا ْر ا َْحناا لانا ُكونا ذن ِ )٢٣( اِس اين ِ ِ ِم ان الْ اخ Keduanya berkata, "Ya Tuhan Kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orangorang yang rugi” (QS.al-A’raf,7:23)
DALIL-DALIL ‘AQLI TAWASSUL
ALASAN RASIONAL TAWASSUL • Karena Allah swt Mahakaya (al-Ghaniyyu) sedangkan manusia miskin, maka bertawassul adalah cara rasional untuk bisa sampai pada Tuhannya Yang Mahakaya itu.
• Manusia umumnya tidak tahu apa yang diinginkan Tuhannya atau yang tidak disukai-Nya, baik perbuatan maupun ucapan. Maka bertawassul dengan perbuatan yang baik dan ucapan yang baik akan membawa orang untuk sampai kepada-Nya. • Kemegahan (al-’izzah) dan kebesaran (al-haybah) bukan hasil usaha manusia namun “gift” dari Allah swt, karenanya bertawassul menjadi keharusan untuk itu.
CARA-CARA BERTAWASSUL Asmaul Husna
Amal-amal yang Wajib (salat,zakat)
Cinta Orang Saleh/Iman
SifatsifatNya yang tinggi
Iman pada Allah & Rasul
BUKTI-BUKTI NYATA
ALLAH ITU DEKAT
يب اد ْع او اة ذادلا ِع ٌ اوا اذا اسآَ ا اِل ِع ابا ِدي اع ِ ِِّن فاا ِ ِِّن قا ِر ُ يب ُأ ِج ِ ِ ْ ْ ا ذ ِ ا ون ا اذا ادعا ِان فليا ْس ات ِجي ُبوا ِِل اول ُي ْؤمنُوا ِِب ل اعله ُْم يا ْر ُش ُد ا ِ - )١٨٦( “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdo'a kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (perintah-Ku) dan beriman kepada-Ku, agar mereka mendapat petunjuk”(QS.al-Baqarah,186).
SERULAH ALLAH
اَّلل َأ ِو ا ْد ُعوا ذالر ْ اَح ان َأ اَي اما تا ْد ُعوا فا ا ُِل ا أل ْ اَسا ُء قُ ِل ا ْد ُعوا ذ ا الْ ُح ْس اَن اوال ا َْته ْار ب اِصل ِت اك اوال ُ اُتا ِف ْت ِِباا اوابْ اتغ ِ ب ا ْ اي اذ ِ اِل - )١١٠( اس ِبيل Katakanlah (Muhammad), "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai namanama yang terbaik (Asma’ul Husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam shalat dan jangan (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.” (QS.al-Isra,110).
TAWASSUL YANG DISEPAKATI • Kaum muslimin sepakat disyariatkannya melakukan tawassul pada Allah swt dengan menggunakan amalamal saleh, seperti : puasa, salat, membaca al-Qur’an, sedekah.
• Hadits sahih tentang tiga orang terperangkap dalam gua kemudian mereka masing-masing berdoa dengan kebaikannya (amal saleh) yang pernah dilakukan (HR.Bukhari dan Muslim, Lihat : “Dalil al-Falihin”. Lihat pula : Syaikh Ibnu Taymiyyah, “Qa’idah Jalilah fi atTawassul wa al-Wasilah”).
TAWASSUL DENGAN RASULULLAH KARENA CINTA
َي َأُّيه اا ذ ِاَّل اين أ امنُوا ام ْن يا ْرتا ذد ِمنْ ُ ُْك اع ْن ِدي ِن ِه فا اس ْو اف ياآْ ِِت اَّلل ِب اق ْو ٍم ُ ُِي هُّبُ ْم او ُ ُِي هبون ا ُه َأ ِذ ذ ٍَّل عا اَل الْ ُم ْؤ ِم ِن اي َأ ِع ذز ٍة عا اَل ذُ ْ ون لا ْو ام اة ٍِ ِ ِ ِ ا ُ ُ ا ا ِ ا س ُ ب الِئ ف ا َي ال و اَّلل يل ِف ون د ه ا ُي ين ر ف َك ال ِا ا ا اِ ِ ذ ا اذ ِ اِل فا ْض ُل ذ ِ اَّلل او ِاس ٌع عا ِل ٌمي ()٥٤ اَّلل يُ ْؤ ِتي ِه ام ْن ي ا اشا ُء او ذ ُ -
TAWASUL DENGAN NABI MUHAMMAD SEBELUM KELAHIRANNYA • Nabi Adam bertawassul dengan Nabi Muhammad saw (HR.al-Hakim,Lihat : “Al-Mustadrak” ; Lihat juga al-Hafidz as-Suyuthi dalam “Khasha’ish an-Nabawiyah” ; Lihat Imam al-Bayhaqi dalam “Dala’il an-Nubuwwah”). • Syaikh Ibnu Taymiyyah dalam “Al-Fatawa” mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah tuan dari semua keturunan Adam, makhluk paling mulia dan paling utama.
• “Sesungguhnya Allah menciptakan alam semesta karena Muhammad. Andai tidak ada Muhammad tidak diciptakan ‘Arsy, Kursi, Langit, Bumi, Matahari dan Bulan”.