Draft publikasian
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah 30 Oktober 2002
Kata Pengantar
Terselenggaranya sistem manajemen keuangan yang sehat merupakan salah satu kunci perwujudan good governance. Di dalam sistem dimaksud tercakup beberapa prasyarat yang harus dipenuhi tatkala transparansi dan akuntabilitas menjadi barometer. Di antara prasyarat itu adalah jaminan bahwa segala peristiwa penting kegiatan pemerintah terekam dengan baik dengan ukuran-ukuran yang jelas dan dapat diikhtisarkan melalui proses akuntansi ke dalam bentuk laporan dimana kita bisa melihat segala yang terjadi dan terdapat di dalam ruang entitas itu, yakni entitas pemerintah. Di samping fungsi transparansi dan akuntabilitas, akuntansi dapat menyajikan informasi yang diperlukan berbagai pihak untuk berbagai kepentingan. Untuk itu kita perlu membangun prosedur, teknik, metode, dan standar akuntansi yang layak. Upaya profesional yang independen yang telah dilakukan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah—dengan dukungan berbagai lembaga terkait—telah tertuang pada naskah Draft Publikasian (Exposure Draft) ini yang terdiri dari (1) Kerangka Konseptual, (2) Penyajian Laporan Keuangan, (3) Pelaporan Realisasi Anggaran, dan (4) Pelaporan Arus Kas. Tahun depan dan beberapa tahun seterusnya, Komite telah mengantisipasi kesibukan yang lumayan padat. Sederet standar akuntasi yang lebih terinci sudah menunggu untuk dikembangkan. Termasuk di antara yang mendesak adalah Standar Akuntansi Aset Tetap, Standar Akuntansi Utang Pemerintah, dan Standar Akuntansi Proyek Investasi. Dalam penyusunan Draft Publikasian ini, digunakan berbagai acuan sebagai bahan bandingan, terutama standar akuntansi internasional untuk sektor publik yang diterbitkan oleh Public Sector Committee dari International Federation of Accountants (IFAC),
manual Goverment Finance Statistics Manual dari International Monetary Fund (IMF), standar akuntansi yang diberlakukan oleh Goverment Accounting Standards Board (GASB) maupun oleh Federal Accounting Standards Advisory Board (FASAB) di Amerika Serikat, dan juga standar akuntansi yang telah berlaku di lingkungan komersial terbitan Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Draft Publikasian ini sengaja disebarluaskan untuk mendapat tanggapan dari berbagai pihak sebagai masukan bagi perbaikan draft ini. Praktisi, akademisi, dan khalayak pengguna informasi dinantikan partisipasinya, sehingga keinginan untuk mewujudkan standar akuntansi yang layak di lingkungan pemerintah dapat diwujudkan dalam tempo yang tidak terlalu lama. Jakarta, 30 Oktober 2002 Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP)
Draft Publikasian ini diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah dan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran-saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah.
Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 5 Desember 2002. (Form Tanggapan) Tanggapan dikirimkan ke:
Sekretariat Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah Gedung BAPEKSTA Lantai 8, Departemen Keuangan Jln. Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta, 10710 Telepon/Facsimile 3443009 Email
[email protected]
Salinan dari Draft Publikasian ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah. Penggandaan Draft publikasian ini oleh individu atau organisasi/lembaga dianjurkan dan diijinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DRAFT PUBLIKASIAN
Daftar Isi PENDAHULUAN Tujuan Ruang Lingkup DEFINISI TUJUAN LAPORAN KEUANGAN TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN STRUKTUR DAN ISI Pendahuluan Identifikasi Laporan Keuangan Periode Pelaporan Tepat Waktu Laporan Realisasi Anggaran Neraca Klasifikasi Aset Lancar Aset Nonlancar Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang -i-
1–6 1 2–6 7 8 – 11 12 – 13 14 – 21 22 – 85 22 – 23 24 – 28 29 – 30 31 32 – 37 38 – 55 38 – 41 42 – 43 44 – 49 50 – 52 53 - 55
Informasi yang Harus Disajikan di Neraca Informasi Yang Disajikan Dalam Neraca Atau Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan Kinerja Keuangan Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan Struktur Penyajian Kebijakan – Kebijakan Akuntansi PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA TANGGAL EFEKTIF PERSYARATAN MASA TRANSISI LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT NERACA
- ii -
56 – 60 61 – 68 69 – 70 71 – 72 73 – 75 76 – 85 76 – 80 81 – 85 86 87 88 - 89
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan DRAFt publikasian
1
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI
2
PEMERINTAH
3
NO. 01
4
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
5 6
Pernyataan standar, yang ditulis dalam tipe huruf tebal miring, harus
7
dibaca sebagaimana diartikan dalam paragraf komentar dalam standar
8
ini. Paragraf komentar ditulis dengan tipe huruf biasa dan sebagaimana
9
diartikan dalam ”Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah”.
10 11
PENDAHULUAN
12
Tujuan
13
1.
Tujuan standar ini adalah untuk menggambarkan penyajian laporan
14
keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam
15
rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap
16
anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk
17
tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi
18
kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Untuk mencapai
19
tujuan tersebut, standar ini menetapkan seluruh pertimbangan dalam
20
rangka penyajian laporan keuangan, pedoman struktur laporan
21
keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan. Laporan
22
keuangan disusun dengan menerapkan basis kas untuk pengakuan pos-
23
pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta basis akrual untuk
24
pengakuan
25
pengukuran, dan pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan
pos-pos
aset,
kewajiban,
dan
ekuitas.
Pengakuan,
PSAP No.01 - 1
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
peristiwa-peristiwa
2
Pemerintah lainnya.
yang
lain, diatur
dalam
Standar
Akuntansi
3 4
Ruang Lingkup
5
2.
Standar ini harus diterapkan dalam penyajian seluruh laporan
6
keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan
7
dengan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja,
8
dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos
9
aset, kewajiban, dan ekuitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
10 11
3.
Laporan keuangan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk
12
memenuhi kebutuhan pengguna. Yang dimaksud dengan pengguna
13
adalah
14
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), investor/kreditor, manajemen
15
pemerintah, dan lembaga internasional. Laporan keuangan meliputi
16
laporan keuangan yang disajikan terpisah atau bagian dari laporan
17
keuangan yang disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti laporan
18
tahunan.
19
4.
masyarakat,
Dewan
Perwakilan
Rakyat
(DPR)/Dewan
Standar ini diterapkan untuk entitas pemerintah secara keseluruhan
20
dalam menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat,
21
pemerintah daerah, dan laporan keuangan konsolidasian.
22
5.
statistik keuangan pemerintah.
23 24
Laporan keuangan konsolidasian dimaksudkan untuk menyajikan
6.
Entitas pemerintah diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi
25
dan menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan basis akrual,
26
baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, maupun
27
dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas. PSAP No.01 - 2
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
DEFINISI
2
7.
Istilah-istilah berikut ini digunakan dalam standar dengan
3
pengertian berikut:
4
Arus Kas adalah arus masuk dan keluar kas dan setara kas.
5
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
6
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
7
dan dari mana manfaat ekonomi/sosial di masa depan
8
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
9
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
10
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan
11
jasa bagi masyarakat umum dan untuk pemeliharaan sumber-
12
sumber daya karena alasan sejarah dan budaya.
13
Aset tak berwujud
14
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
15
untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
16
digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
17
intelektual.
18
Belanja adalah semua pengeluaran kas umum negara/kas daerah
19
yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun
20
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh kembali
21
pembayarannya oleh pemerintah.
22
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh
23
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa
24
itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima
25
atau dibayarkan.
adalah aset nonkeuangan yang dapat
PSAP No.01 - 3
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh
2
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
3
diterima atau dibayar.
4
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang
5
merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
6
Entitas ekonomi adalah suatu kelompok entitas yang terdiri dari
7
satu entitas pengendali dan satu atau lebih entitas kendalian.
8
Entitas kendalian adalah suatu entitas yang berada di bawah
9
kendali entitas lainnya.
Entitas yang mengendalikan entitas
10
lainnya dikenal sebagai entitas pengendali.
11
Entitas pengendali adalah suatu entitas yang mempunyai satu
12
atau lebih entitas kendalian.
13
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat
14
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah.
15
Kebijakan
16
konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik
17
yang dipilih oleh suatu entitas dalam penyusunan dan penyajian
18
laporan keuangan.
19
Kendali adalah kekuatan untuk mengendalikan kebijakan
20
keuangan dan operasi entitas lainnya.
21
Kewajiban adalah utang masa kini dari suatu entitas yang timbul
22
dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya akan menimbulkan
23
arus keluar sumber-sumber yang dimiliki suatu entitas.
akuntansi
adalah
prinsip-prinsip,
dasar-dasar,
PSAP No.01 - 4
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu
2
entitas ekonomi yang disajikan seolah-olah seperti entitas
3
tunggal.
4
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang
5
diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan.
6
Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan
7
suatu entitas.
8
Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam
9
menyajikan laporan keuangan.
10
Materialitas. Informasi dikatakan material jika tidak tersajikannya
11
atau salah saji akan mempengaruhi keputusan atau penilaian
12
pengguna tersebut yang dibuat atas dasar laporan keuangan.
13
Materialitas tergantung pada hakikat atau besarnya pos atau
14
kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan khusus di mana
15
kekurangan atau salah saji terjadi.
16
Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban
17
antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan
18
transaksi wajar.
19
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan
20
pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu
21
dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran
22
pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan
23
atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan
24
dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran
25
pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali
PSAP No.01 - 5
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan
2
penyertaan modal oleh pemerintah.
3
Pendapatan adalah semua penerimaan kas umum negara/kas
4
daerah yang menambah ekuitas dana dalam periode tahun
5
anggaran
6
pusat/daerah, yang tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah
7
pusat/daerah.
8
Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan
9
maksud untuk mendukung operasional pemerintah.
bersangkutan
yang
menjadi
hak
pemerintah
10
Piutang transfer adalah hak suatu entitas untuk menerima
11
pembayaran dari entitas lain sebagai akibat ketentuan perundang-
12
undangan.
13
Selisih kurs adalah selisih yang timbul karena penjabaran valuta
14
asing pada kurs yang berbeda.
15
Setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang
16
siap dikonversikan menjadi kas dengan jumlah tertentu serta
17
bebas dari perubahan nilai signifikan.
18
Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan
19
dan belanja selama satu periode pelaporan.
20
Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode
21
pelaporan.
22
Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas
23
kepada entitas lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
24
hasil.
PSAP No.01 - 6
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
Utang transfer adalah kewajiban suatu entitas untuk melakukan
2
pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan
3
perundang-undangan.
4 5
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
6
8.
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
7
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas.
8
Tujuan umum laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi
9
mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas suatu entitas yang
10
bermanfaat bagi para pengguna
dalam membuat dan mengevaluasi
11
keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan
12
pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi
13
yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
14
akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya,
15
dengan:
16
(a)
menyediakan informasi mengenai sumber daya, alokasi, dan penggunaan sumber daya;
17
(b)
18
menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;
19
(c)
20
menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi
21
kemampuan entitas untuk mendanai aktivitasnya dan memenuhi
22
kewajiban serta komitmennya; dan (d)
23
dan perubahannya.
24 25
menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas
9.
Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan
26
prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk
27
memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang
28
berkelanjutan,
sumberdaya
yang
dihasilkan
dari
operasi
PSAP No.01 - 7
yang
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
berkelanjutan, serta resiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan
2
keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:
3
(a)
indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran; dan
4 5
(b) indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai
6
dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh
7
DPR/DPRD.
8
10.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas dalam hal:
9 10
1. aset;
11
2. kewajiban;
12
3. ekuitas dana;
13
4. pendapatan;
14
5. belanja;
15
6. pembiayaan; dan
16
7. arus kas.
17
11.
Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi
18
tujuan sebagaimana terdapat dalam paragraf 8, namun tidak dapat
19
sepenuhnya memenuhi tujuan tersebut. Informasi tambahan, termasuk
20
laporan non keuangan, dapat dilaporkan bersama-sama dengan laporan
21
keuangan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif
22
mengenai aktivitas suatu entitas selama satu periode.
23 24
TANGGUNG JAWAB LAPORAN KEUANGAN
25
12.
26
Tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan keuangan berada pada pimpinan entitas.
PSAP No.01 - 8
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
13.
Tanggung
jawab
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian
2
pemerintah pusat berada pada Menteri Keuangan. Tanggung jawab
3
penyusunan laporan keuangan konsolidasian pemerintah daerah berada
4
pada Kepala Daerah. Tanggung jawab penyusunan laporan keuangan
5
konsolidasian secara nasional berada pada Menteri Keuangan.
6 7
KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN
8
KEUANGAN
9
14.
Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu set laporan
10
keuangan pokok adalah:
11
(a)
Laporan Realisasi Anggaran;
12
(b)
Neraca;
13
(c)
Laporan Arus Kas;
14
(d)
Catatan atas Laporan Keuangan
15
15.
Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap
16
entitas pelaporan, kecuali laporan arus kas yang disajikan oleh unit yang
17
memegang fungsi perbendaharaan.
18
16.
Komponen-komponen tersebut pada paragraf 14 dikenal juga
19
dengan berbagai istilah di antara pemerintah pusat dan daerah.
20
Laporan Realisasi Anggaran dikenal juga dengan istilah Laporan
21
Perhitungan Anggaran. Laporan Arus Kas dikenal juga dengan
22
istilah Laporan Aliran Kas. Sedangkan Nota Perhitungan
23
Anggaran merupakan bagian dari Catatan atas Laporan
24
Keuangan.
25 26
17.
Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumber daya dan kewajiban entitas pada tanggal pelaporan dan arus sumber daya selama
PSAP No.01 - 9
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
periode berjalan. Informasi ini diperlukan pengguna untuk melakukan
2
penilaian terhadap kemampuan entitas dalam menyelenggarakan
3
kegiatan pemerintahan di masa mendatang.
4
18.
Pemerintah dibatasi dengan anggaran dalam bentuk apropriasi atau
5
otorisasi anggaran. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai
6
apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan
7
anggaran yang telah ditetapkan. Laporan Realisasi Anggaran memuat
8
anggaran dan realisasi.
9
19.
Entitas menyajikan tambahan informasi untuk membantu para
10
pengguna dalam memperkirakan kinerja entitas dan pengurusan aset,
11
seperti halnya dalam pembuatan dan evaluasi keputusan mengenai
12
alokasi sumber daya. Tambahan informasi ini meliputi rincian mengenai
13
output entitas dan outcomes dalam bentuk indikator kinerja, laporan
14
kinerja, tinjauan program dan laporan lain mengenai pencapaian kinerja
15
entitas selama periode pelaporan.
16
20.
berbasis akrual dan laporan perubahan ekuitas.
17 18
Suatu entitas diperkenankan menyajikan laporan kinerja keuangan
21.
Entitas mengungkapkan informasi tentang ketaatan pada peraturan perundang-undangan.
19 20 21
STRUKTUR DAN ISI
22
Pendahuluan
23
22.
Standar ini mensyaratkan adanya pengungkapan tertentu pada lembar
24
muka (on the face) laporan keuangan, mensyaratkan pengungkapan pos-
25
pos lainnya dalam lembar muka laporan keuangan atau dalam catatan
26
atas laporan keuangan, dan merekomendasikan format sebagai lampiran PSAP No.01 - 10
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
standar ini yang dapat diikuti oleh suatu entitas sesuai dengan situasi
2
masing-masing.
3
23.
Standar ini menggunakan istilah pengungkapan dalam arti yang seluas-
4
luasnya, meliputi pos-pos yang disajikan dalam setiap lembar muka
5
laporan keuangan maupun dalam catatan atas laporan keuangan.
6
Pengungkapan yang disyaratkan dalam Standar Akuntansi Pemerintah
7
lainnya disajikan sesuai dengan ketentuan dalam standar tersebut.
8
Kecuali ada standar yang mengatur sebaliknya, pengungkapan yang
9
demikian dibuat pada lembar muka laporan keuangan yang relevan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
10 11 12
Identifikasi Laporan Keuangan
13
24.
jelas dari informasi lainnya dalam dokumen terbitan yang sama.
14 15
Laporan keuangan harus diidentifikasi dan dibedakan secara
25.
Standar Akuntansi Pemerintah hanya berlaku untuk laporan keuangan
16
dan tidak untuk informasi lain yang disajikan dalam suatu laporan
17
tahunan atau dokumen lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pengguna
18
untuk dapat membedakan informasi yang disajikan menurut Standar
19
Akuntansi Pemerintah dari informasi lain, namun bukan merupakan
20
subyek yang diatur dalam standar ini.
21
26.
Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara
22
jelas. Di samping itu, informasi berikut harus secara jelas
23
dikemukakan, dan diulang bilamana perlu untuk memperoleh
24
pemahaman yang memadai atas informasi yang disajikan:
25
(a) nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya;
26
(b) cakupan laporan keuangan, apakah suatu entitas tunggal
27
atau suatu entitas ekonomi; PSAP No.01 - 11
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
(c) tanggal pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan
1 2
keuangan,
yang
3
laporan keuangan;
sesuai
dengan
komponen-komponen
4
(d) mata uang pelaporan; dan
5
(e) tingkat ketepatan yang digunakan dalam penyajian angkaangka pada laporan keuangan.
6 7
27.
Persyaratan dalam paragraf 26 dapat dipenuhi dengan penyajian judul
8
dan judul kolom yang singkat pada setiap halaman laporan keuangan.
9
Pertimbangan diperlukan untuk memperoleh cara terbaik dalam
10
penyajian informasi tersebut. Sebagai contoh, ketika laporan keuangan
11
dibaca secara elektronik, halaman-halaman terpisah mungkin tidak
12
digunakan; hal-hal di atas selanjutnya cukup sering disajikan untuk
13
meyakini pemahaman yang memadai atas informasi yang diberikan.
14
28.
Laporan keuangan seringkali lebih mudah dimengerti bilamana
15
informasi disajikan dalam ribuan atau jutaan rupiah. Penyajian demikian
16
ini dapat diterima
17
diungkapkan dan informasi yang relevan tidak hilang.
sepanjang tingkat ketepatan
dalam penyajian
18 19
Periode Pelaporan
20
29.
Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam
21
setahun. Dalam situasi tertentu, tanggal laporan suatu entitas
22
berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan dengan suatu
23
periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari satu tahun,
24
entitas harus mengungkapkan informasi berikut:
25
(a)
alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun.
PSAP No.01 - 12
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
(b)
1
fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk laporan
2
tertentu seperti arus kas dan catatan-catatan terkait tidak
3
dapat diperbandingkan. Laporan keuangan interim diatur dalam standar yang lain.
4 5
30.
Dalam situasi tertentu suatu entitas harus mengubah tanggal
6
pelaporannya, misalnya sehubungan dengan adanya perubahan tahun
7
anggaran. Pengungkapan
8
penting agar pengguna menyadari kalau jumlah-jumlah yang disajikan
9
untuk periode sekarang dan jumlah-jumlah
atas perubahan tanggal pelaporan adalah komparatif tidak dapat
10
diperbandingkan. Contoh selanjutnya adalah dalam masa transisi dari
11
akuntansi berbasis kas ke akrual, suatu entitas mengubah tanggal
12
pelaporan entitas-entitas yang berada dalam entitas ekonomi untuk
13
memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
14 15
Tepat Waktu
16
31.
Kegunaan laporan keuangan berkurang bilamana laporan tidak tersedia
17
bagi pengguna dalam suatu periode tertentu setelah tanggal pelaporan.
18
Faktor-faktor yang dihadapi seperti kompleksitas operasi suatu entitas
19
bukan merupakan alasan yang cukup atas kegagalan pelaporan yang
20
tepat waktu. Batas waktu penyampaian laporan adalah sesuai dengan
21
peraturan perundang-undangan.
22 23
Laporan Realisasi Anggaran
24
32.
Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan
25
pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap
26
ketentuan perundang-undangan. PSAP No.01 - 13
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
33.
Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan
2
pemakaian sumber daya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah
3
dalam satu periode pelaporan.
4
34.
Laporan realisasi anggaran harus menyajikan pos-pos sebagai berikut:
5
(a)
6
(b) Belanja
7
(c)
8
(d) Dana Cadangan
9
(e)
Surplus/Defisit
10
(f)
Pembiayaan.
11
35.
Pendapatan Transfer
Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara
12
anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dengan realisasinya dalam
13
satu periode pelaporan.
14
36.
Laporan realisasi anggaran harus disertai informasi tambahan yang
15
menyelaraskan hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti
16
kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang
17
material antara anggaran dan realisasinya serta daftar-daftar yang merinci
18
lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.
19
37.
PSAP no. 02 mengatur persyaratan-persyaratan untuk penyajian laporan realisasi anggaran dan pengungkapan informasi terkait.
20 21 22
Neraca
23 24
Klasifikasi
25
38.
26
Setiap entitas harus mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi
PSAP No.01 - 14
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang dalam
2
neraca.
3
39.
Setiap entitas harus mengungkapkan setiap pos aset dan
4
kewajiban yang mencakupi jumlah-jumlah yang diharapkan akan
5
diterima atau dibayar dalam waktu dua belas bulan setelah
6
tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan
7
diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari dua belas bulan.
8
40.
Apabila suatu entitas menyediakan barang-barang yang akan digunakan dalam
9
menjalankan kegiatan pemerintahan, perlu adanya klasifikasi
10
terpisah antara aset lancar dan nonlancar dalam neraca untuk
11
memberikan informasi mengenai barang-barang yang akan digunakan
12
dalam periode akuntansi berikutnya dan yang akan digunakan untuk
13
keperluan operasi jangka panjang.
14
41.
Informasi tentang tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan
15
bermanfaat untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas.
16
Informasi tentang tanggal penyelesaian aset nonkeuangan dan kewajiban
17
seperti persediaan dan cadangan juga bermanfaat untuk mengetahui
18
apakah aset dan kewajiban diklasifikasikan sebagai aset lancar dan
19
nonlancar.
20 21
Aset Lancar
22
42.
23
Suatu aset harus diklasifikasikan sebagai aset lancar jika: (a)
diharapkan untuk direalisasikan
dalam, atau dimiliki
24
untuk dijual atau dipakai dalam waktu 12 (dua belas bulan)
25
sejak tanggal pelaporan, dimiliki khususnya untuk dijual
26
atau diharapkan segera untuk direalisasikan dalam waktu
27
12 (dua belas bulan) dari tanggal pelaporan, atau PSAP No.01 - 15
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
(b)
2
Semua aset lainnya harus diklasifikasikan sebagai aset nonlancar.
3
kas dan aset setara kas.
43. Aset lancar meliputi kas dan setara kas, piutang, dan persediaan. Pos-pos
4
piutang
meliputi antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan
5
angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima
6
dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
7
Aset Nonlancar
8
44.
yang bersifat jangka panjang, dan aset tak berwujud.
9 10
Aset nonlancar mencakupi operasi pemerintah, aset keuangan
45.
Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi permanen, aset tetap,
11
dan aset lainnya untuk mempermudah pemahaman atas pos-pos aset
12
nonlancar yang disajikan di neraca.
13
46.
Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang diadakan
14
dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi dalam jangka
15
waktu lebih dari dua belas bulan. Investasi permanen terdiri dari:
16
(a)
Penyertaan modal dalam badan usaha milik negara/daerah,
17
lembaga keuangan negara, badan hukum milik negara, badan
18
internasional dan badan hukum lainnya bukan milik negara;
19
(b)
Pinjaman kepada badan usaha milik negara/daerah, lembaga
20
keuangan negara, pemerintah pusat/daerah, dan pihak lainnya
21
termasuk pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan;
22
(c)
dialihkan kepada fihak ketiga; dan
23 24 25
Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat
(d)
Investasi permanen lain yang dimiliki dengan maksud untuk menghasilkan pendapatan.
PSAP No.01 - 16
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
47.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
2
dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
3
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
4
48.
Aset tetap terdiri dari:
5
(a)
Tanah;
6
(b)
Peralatan dan mesin;
7
(c)
Gedung dan bangunan;
8
(d)
Jalan, irigasi dan jaringan;
9
(e)
Aset tetap lainnya; dan
10
(f)
Konstruksi dalam pengerjaan.
11
49.
Aset nonlancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset lainnya. Termasuk dalam aset lainnya adalah dana cadangan dan aset tak berwujud.
12 13 14
Kewajiban Jangka Pendek
15
50.
Suatu kewajiban harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
16
pendek jika diharapkan untuk dibayar dalam waktu dua belas
17
bulan setelah tanggal pelaporan.
18
Semua
19
kewajiban jangka panjang..
20
51.
kewajiban
lainnya
harus
diklasifikasikan
sebagai
Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama
21
seperti aset lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang
22
transfer pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian
23
yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya.
24 25
52.
Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga
PSAP No.01 - 17
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
pinjaman, utang jangka pendek dari pihak ketiga, utang perhitungan
2
fihak ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang.
3 4
Kewajiban Jangka Panjang
5
53.
Suatu entitas harus tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka
6
panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan untuk
7
diselesaikan dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal
8
pelaporan jika:
9
(a)
jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari dua belas bulan;
10
(b)
11
entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang;
12
(c)
13
maksud tersebut didukung
dengan adanya suatu
14
perjanjian pendanaan kembali (refinancing), atau adanya
15
penjadualan
16
diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.
kembali
terhadap
pembayaran,
yang
17
Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka
18
pendek sesuai dengan paragraf ini, bersama-sama dengan
19
informasi yang mendukung penyajian ini, harus diungkapkan
20
dalam catatan atas laporan keuangan.
21
54.
Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun
22
berikutnya mungkin diharapkan untuk dapat didanai kembali (refinancing)
23
atau digulirkan (roll over) berdasarkan kebijakan entitas dan diharapkan
24
tidak akan segera menyerap dana entitas. Kewajiban yang demikian
25
dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pembiayaan jangka
26
panjang dan harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
27
Namun dalam situasi di mana kebijakan pendanaan kembali tidak berada
PSAP No.01 - 18
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
pada entitas (seperti dalam kasus tidak adanya persetujuan pendanaan
2
kembali), pendanaan kembali ini tidak dapat dipertimbangkan secara
3
otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan sebagai pos jangka pnedek
4
kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan kembali sebelum
5
persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi kewajiban
6
pada tanggal pelaporan adalah jangka panjang.
7
55.
Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu
8
(covenant) yang menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi
9
kewajiban jangka pendek (payable on demand) jika persyaratan tertentu
10
yang terkait dengan posisi keuangan peminjam dilanggar. Dalam
11
keadaan demikian, kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban
12
jangka panjang hanya jika:
13
(a)
pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai konsekuensi adanya pelanggaran, dan
14
(b)
15
tidak mungkin terjadi pelanggaran berikutnya dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
16 17 18
Informasi yang Harus Disajikan di Neraca
19
56.
Neraca harus mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos
20
berikut:
21
(a)
kas dan setara kas;
22
(b)
piutang pajak dan bukan pajak yang timbul dari peraturan perundang-undangan;
23 24
(c)
piutang dari penjualan;
25
(d)
persediaan;
26
(e)
investasi permanen;
PSAP No.01 - 19
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
(f)
1
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan;
2 3
(g)
kewajiban jangka pendek;
4
(h)
utang transfer;
5
(i)
kewajiban jangka panjang;
6
(j)
ekuitas dana.
7
57.
Pos-pos selain yang disebutkan pada paragraf 56 harus disajikan
8
dalam neraca jika Standar Akuntansi Pemerintah mensyaratkan,
9
atau jika penyajian demikian perlu untuk menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu entitas.
10 11
58.
Contoh format neraca disajikan dalam lampiran 1 standar ini. Lampiran
12
hanya merupakan ilustrasi dan bukan merupakan bagian dari standar.
13
Tujuan lampiran ini adalah mengilustrasikan penerapan standar untuk
14
membantu dalam klarifikasi artinya.
15
59.
Pertimbangan apakah pos-pos tambahan disajikan secara terpisah
16
didasarkan pada penilaian dari:
17
(a)
Sifat, likuiditas, dan materialitas aset;
18
(b)
Fungsi pos-pos tersebut dalam entitas;
19
(c)
Jumlah, sifat, dan jangka waktu kewajiban.
20
60.
Aset dan kewajiban yang berbeda dalam sifat dan fungsi kadang-kadang
21
diukur dengan dasar pengukuran yang berbeda. Sebagai contoh, aset
22
tertentu dicatat atas dasar biaya perolehan atau penilaian kembali, oleh
23
karena itu dasar pengukuran yang berbeda untuk setiap aset
24
mengindikasikan bahwa sifat dan fungsi aset tersebut juga berbeda
25
sehingga aset tersebut harus disajikan secara terpisah.
26
PSAP No.01 - 20
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
Informasi Yang Disajikan Dalam Neraca Atau
2
Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan
3
61.
Suatu entitas harus mengungkapkan, baik dalam neraca maupun
4
dalam catatan atas laporan keuangan subklasifikasi pos-pos yang
5
disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang sesuai dengan
6
operasi
7
disubklasifikasikan lebih lanjut, bilamana perlu, sesuai dengan
8
sifatnya, dan jumlah terutang atau piutang pada entitas
9
pengendali, entitas kendalian, asosiasi dan pihak-pihak yang
10
memiliki hubungan istimewa lainnya diungkapkan secara
11
terpisah.
12
62.
entitas
yang
bersangkutan.
Suatu
pos
harus
Rincian yang tercakup dalam subklasifikasi di neraca atau di catatan atas
13
laporan keuangan tergantung pada persyaratan dari Standar Akuntansi
14
Pemerintah dan materialitas jumlah pos yang bersangkutan. Faktor-
15
faktor yang disebutkan dalam paragraf 60 dapat digunakan dalam
16
menentukan dasar bagi subklasifikasi.
17 18
63.
Pengungkapan akan bervariasi untuk setiap pos, misalnya: (a)
sesuai dengan standar yang mengatur tentang aset tetap;
19 20
(b)
piutang dirinci menurut jumlah piutang dari pajak, retribusi, penjualan, pihak terkait, uang muka, dan jumlah lainnya;
21 22
aset berwujud harus diklasifikasikan berdasarkan kelompok
(c)
persediaan diklasifikasikan lebih lanjut sesuai dengan standar
23
yang
24
diklasifikasikan menjadi barang pakai habis, tak pakai habis,
25
bekas pakai, dan persediaan untuk dijual;
26
(d)
mengatur
akuntansi
untuk
persediaan,
utang transfer dianalisis menurut entitas penerimanya;
PSAP No.01 - 21
seperti
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
(e)
cadangan diklasifikasikan sesuai dengan peruntukannya;
2
(f)
komponen ekuitas dana diklasifikasikan menjadi ekuitas dana lancar, ekuitas dana cadangan, dan ekuitas dana investasi.
3
(g)
4
Pengungkapan kepentingan pemerintah dalam entitas kendalian
5
adalah sebesar penyertaan yang diberikan, metode penilaian,
6
berikut besarnya akumulasi surplus/defisit yang diperolehnya.
7
64.
Hakikat kepentingan pemerintah dalam entitas kendalian adalah sebesar
8
penyertaan yang diberikan berikut besarnya akumulasi surplus defisit
9
yang diperoleh.
10
65.
Setiap entitas harus mengungkapkan secara terpisah dalam
11
neraca atau dalam catatan atas laporan keuangan:
12
(a)
Ekuitas Dana Lancar, termasuk akumulasi sisa lebih perhitungan anggaran (Saldo Anggaran Lebih);
13 14
(b)
Ekuitas Dana Investasi;
15
(c)
Ekuitas Dana Cadangan, meliputi deskripsi mengenai hakikat dan tujuan setiap cadangan.
16 17
66.
Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban
18
jangka pendek. Ekuitas dana lancar meliputi akumulasi sisa lebih
19
perhitungan anggaran, cadangan piutang, cadangan persediaan, dan dana
20
yang harus disediakan untuk pembayaran kewajiban jangka pendek.
21
67.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang
22
tertanam dalam aset nonlancar dikurangi dengan kewajiban jangka
23
panjang.
24
68.
Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang
25
dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-
26
undangan.
27 PSAP No.01 - 22
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
Laporan Kinerja Keuangan
2
69.
Suatu
entitas
yang
menyajikan
laporan
berbasis
akrual
3
sebagaimana dimaksud pada paragraf 20 maka laporan keuangan
4
pokok dilengkapi dengan laporan kinerja keuangan. Laporan
5
Kinerja Keuangan sekurang-kurangnya
6
sebagai berikut:
7
(a)
Pendapatan dari kegiatan operasional
8
(b)
Belanja berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi
menyajikan pos-pos
ekonomi.
9 10
(c)
11
Penambahan pos-pos, judul dan subtotal harus disajikan dalam
12
laporan kinerja keuangan jika standar ini mensyaratkannya, atau
13
jika diperlukan untuk menyajikan dengan wajar kinerja keuangan
14
suatu entitas.
15
70.
Surplus atau defisit
Dalam hubungannya dengan laporan kinerja keuangan, kegiatan
16
operasional mengacu pada fungsi, program, dan kegiatan suatu entitas
17
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
18
Penambahan pos-pos pada laporan kinerja keuangan dan deskripsi yang
19
digunakan serta susunan pos-pos dapat diubah apabila diperlukan untuk
20
menjelaskan kinerja. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi
21
materialitas dan sifat serta fungsi komponen pendapatan dan belanja.
22 23
Laporan Perubahan Ekuitas
24
71.
Suatu entitas yang menyajikan laporan perubahan ekuitas
25
sebagaimana dimaksud pada paragraf 20 maka harus menyajikan
26
sekurang-kurangnya pos-pos: PSAP No.01 - 23
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
(a)
Surplus/defisit tahun berjalan;
2
(b)
Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya seperti
3
disyaratkan dalam standar-standar lainnya, yang diakui
4
secara langsung dalam ekuitas neto. (c)
5
Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan
6
koreksi kesalahan yang mendasar diatur dalam suatu
7
standar terpisah.
8
72.
Di samping itu, suatu entitas harus menyajikan dalam laporan atau dalam catatan atas laporan keuangan:
9
(a)
10
Saldo akumulasi surplus atau defisit pada awal periode dan
11
pada tanggal pelaporan, serta perubahannya selama
12
periode berjalan. (b)
13
Apabila komponen ekuitas neto diungkapkan secara
14
terpisah, rekonsiliasi antara nilai tiap komponen ekuitas
15
neto pada awal dan akhir periode harus mengungkapkan
16
masing-masing perubahannya secara terpisah.
17 18
Laporan Arus Kas
19
73.
Laporan arus kas adalah laporan untuk memberi informasi mengenai
20
arus masuk dan keluar
21
pemerintah selama satu periode pelaporan.
22
74.
Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pembiayaan, dan non-anggaran.
23 24
kas dan setara kas dari suatu entitas
75.
PSAP No. 03 menyatakan persyaratan-persyaratan untuk penyajian
25
laporan arus kas dan pengungkapan yang berhubungan dengan arus kas.
26
Standar tersebut menyatakan bahwa informasi arus kas bermanfaat bagi PSAP No.01 - 24
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
pengguna laporan keuangan dengan menyediakan dasar dalam
2
penaksiran kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas,
3
serta kebutuhan entitas dalam penggunaan arus kas tersebut.
4 5
Catatan Atas Laporan Keuangan
6
Struktur
7
76.
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi yang
8
biasanya disajikan dalam Nota Perhitungan APBN/APBD dalam
9
rangka pengungkapan yang memadai, antara lain : (a)
10
Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan,
11
ekonomi
12
APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang
13
dihadapi dalam pencapaian target; (b)
14
makro,
pencapaian
target
Undang-undang
Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan;
15
(c)
16
Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan
17
keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih
18
untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-
19
kejadian penting lainnya; (d)
20
Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Standar
21
Akuntansi Pemerintah yang belum disajikan dalam lembar
22
muka laporan keuangan; dan (e)
23
Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk
24
penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar
25
muka laporan keuangan.
26 27
77.
Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan PSAP No.01 - 25
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
Laporan Arus Kas harus mempunyai referensi silang dengan
2
informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
3
78.
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci
4
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
5
Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula dalam Catatan
6
atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
7
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintah serta pengungkapan-
8
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas
9
laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.
10 11
79.
Agar
dapat
digunakan
oleh
pengguna
dalam
memahami
dan
12
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan
13
atas Laporan Keuangan biasanya disajikan dengan susunan sebagai
14
berikut:
15
(a)
informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro,
16
pencapaian target Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut
17
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;.
18
(b)
pelaporan;
19 20
(c) (d)
pernyataan tentang dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan;
23 24
pernyataan tentang ketaatan terhadap Standar Akuntansi Pemerintah;
21 22
informasi tentang ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun
(e)
informasi yang menjelaskan pos-pos laporan keuangan sesuai
25
dengan urutan sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam
26
lembar muka laporan keuangan;
27
(f)
informasi lainnya, termasuk informasi nonkeuangan.
PSAP No.01 - 26
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
80.
Dalam keadaan tertentu masih dimungkinkan untuk mengubah susunan
2
penyajian atas pos-pos tertentu dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
3
Misalnya informasi tingkat bunga dan penyesuaian nilai wajar dapat
4
digabungkan dengan informasi jatuh tempo surat-surat berharga.
5 6
Penyajian Kebijakan – Kebijakan Akuntansi
7
81.
Bagian kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan
8
harus menjelaskan hal-hal berikut ini:
9
(a)
basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
10 (b)
11
sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang
12
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi
13
Standar Akuntansi Pemerintah diterapkan oleh suatu
14
entitas; (c)
15
memahami laporan keuangan.
16 17
setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk
82.
Pengguna laporan keuangan perlu mengetahui basis–basis pengukuran
18
yang digunakan sebagai landasan dalam penyajian laporan keuangan.
19
Apabila lebih dari satu basis pengukuran digunakan dalam penyusunan
20
laporan keuangan, maka informasi yang disajikan cukup memadai untuk
21
dapat mengindikasikan aset dan kewajiban yang menggunakan basis
22
pengukuran tersebut.
23
83.
Dalam
menentukan
apakah
manajemen
suatu harus
kebijakan
akuntansi
mempertimbangkan
perlu
24
diungkapkan,
25
pengungkapan tersebut dapat membantu pengguna untuk memahami
26
setiap transaksi yang tercermin dalam laporan keuangan. Kebijakan-
PSAP No.01 - 27
apakah
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
1
kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk disajikan
2
meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut:
3
(a)
Pengakuan pendapatan;
4
(b)
Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian;
5
(c)
Penyertaan-penyertaan;
6
(d)
Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud dan tidak berwujud;
7 8
(e)
Kontrak-kontrak konstruksi;
9
(f)
Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
10
(g)
Investasi dalam surat-surat berharga;
11
(h)
Kemitraan dengan pihak ketiga;
12
(i)
Biaya penelitian dan pengembangan;
13
(j)
Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri;
14
(k)
Pembentukan dana cadangan;
15
(l)
Pembentukan dana kesejahteraan pegawai;
16
(m)
Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai.
17
84.
Setiap entitas perlu mempertimbangkan sifat kegiatan-kegiatan dan
18
kebijakan-kebijakan yang perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan
19
keuangan. Sebagai contoh, pengungkapan informasi untuk pengakuan
20
pajak, retribusi dan bentuk-bentuk lainya dari iuran wajib (nonreciprocal
21
revenue), penjabaran mata uang asing, dan perlakuan akuntansi terhadap
22
selisih kurs.
23
85.
Kebijakan akuntansi bisa saja menjadi signifikan walaupun nilai pos-pos
24
yang disajikan dalam periode berjalan dan sebelumnya tidak material.
25
Selain itu perlu pula diungkapkan kebijakan akuntansi yang dipilih dan
26
diterapkan yang tidak diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintah ini.
PSAP No.01 - 28
PSAP No.01 : Penyajian laporan keuangan Draft PUBLIKASIAN
2
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
3
86.
1
Suatu entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut ini apabila
4
belum diinformasikan dalam bagian mana pun dari laporan
5
keuangan, yaitu:
6
(a)
domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi dimana entitas tersebut beroperasi;
7
(b)
8
penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya;
9
(c)
10
ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan operasionalnya.
11 12 13
TANGGAL EFEKTIF
14
87.
Standar Akuntansi Pemerintah berlaku efektif
untuk laporan
15
keuangan yang mencakupi periode mulai tanggal 1 Januari 2004.
16
Penerapan lebih dini sangat dianjurkan.
17 18
PERSYARATAN MASA TRANSISI
19
88.
Semua ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintah berlaku
20
sejak tanggal efektif. Suatu entitas harus menerapkan seluruh
21
ketentuan dalam standar ini selambat-lambatnya 31 Desember
22
2004.
23 24
89.
Laporan keuangan konsolidasian belum diwajibkan sampai dikeluarkannya standar akuntansi pemerintah yang mengatur tentang hal tersebut.
25 PSAP No.01 - 29