Draft Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Arsitektur Disajikan dalam Rapat Kerja Nasional ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA (APTARI) 4-5 Juni 2015 Jogjakarta Plaza Hotel - Yogyakarta
1 of 27
Pengantar Salam Arsitektur!
Akhir tahun 2015 yang hanya tinggal beberapa bulan lagi akan menjadi tonggak baru bagi dunia kerja di Indonesia. Penerapan Pasar Bebas ASEAN yang akan di mulai pada akhir tahun ini akan membuat persaingan untuk masuk dunia kerja semakin keras. Hal ini terjadi karena tenaga kerja asing, khususnya dari kawasan ASEAN akan bebas masuk ke Indonesia. Berbagai kesepakatan telah dibuat oleh para petinggi negara ASEAN yang terkait dengan ketenagakerjaan dan industri untuk mengatur mekanisme masuknya tenaga kerja lintas negara ASEAN baik melalui standar pendidikan maupun sertifikasi keahlian. Meskipun peluang yang sama juga berlaku bagi tenaga kerja Indonesia ke negara lain di kawasan ASEAN, namun jika melihat kesiapan teknis dan non teknis pekerja Indonesia untuk bersaing dengan tenaga kerja dari kawasan ASEAN tampaknya rasa khawatir yang sangat besar menghantui masyarakat Indonesia. Dengan jumlah peluang dan kesempatan kerja di bidang keyasaan dan pembangunan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan negara-negara lainnya, Indonesia diperkirakan akan menjadi tujuan pencari kerja asing dari ASEAN. Jika mengacu pada program kerja pemerintah Indonesia lima tahun kedepan maka dapat dibayangkan besarnya kebutuhan tenaga rekayasawan termasuk arsitek. Namun demikian peluang tersebut justru menjadi persoalan bagi tenaga kerja nasional karena selain jumlah tenaga kerja yang tersedia terbatas secara formal banyak juga tenaga kerja Indonesia yang belum tersertifikasi. Akan sangat menyedihkan bila tenaga kerja kita hanya menjadi penonton di tempatnya sendiri karena tak mamu bersaing dengan tenaga kerja yang masuk dari negara lain dari kawasan ASEAN. Tantangan tenaga kerja Indonesia untuk bersaing secara terbuka di pentas ASEAN ini juga termasuk untuk bidang arsitektur. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ASEAN Architect oleh semua perwakilan negara ASEAN yang terkait dengan profesi arsitek maka ke depan hanya mereka yang terdaftar dalam sajalah yang dapat bersaing masuk kerja di lingkungan negara ASEAN. Sebagai gambaran hingga saat ini hanya 33 arsitek Indonesia yang
terdaftar
sebagai
ASEAN
architects.
Memang
tidak
semua
proyek
fisik
membutuhkan arsitek tetapi jika melihat besarnya volume pembangunan di negara kita maka kebutuhan akan arsitek juga sangat besar, mencapai ratusan ribu arsitek dari
2 of 27
berbagai jenjang keahlian. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian semua pihak terkait termasuk juga lembaga pendidikan arsitek di negeri ini. APTARI sebagai forum yang menaungi lembaga pendidikan tinggi arsitektur di Indonesia harus memikirkan tantangan baru yang tidak sederhana. Pelaksanaan pendidikan mungkin tidak bisa lagi dilakukan sebagai sekedar proses produksi lulusan. Tetapi juga ikut bertanggung jawab untuk menjadikan lulusan nya agar mampu bersaing dengan arsitek lulusan ASEAN yang masuk ke Indonesia. Keharusan Indonesia untuk membuka diri dan melaksanakan perdagangan bebas ASEAN, mau tidak mau telah memaksa kita, pendidikan tinggi arsitektur untuk secepatnya menata diri. Kalau kita sebagai lembaga pendidikan tinggi mahasiswa arsitektur terlambat mempersiapkan diri dengan baik, kita akan menelan kekalahan demi kekalahan, dan pada gilirannya lulusan kita terpaksa hidup di bawah dominasi profesional negara lain. Dan jika mengacu pada waktu yang tersisa untuk menyongsong 2016, maka jelas tugas yang sedemikian rumit perlu segera ditangani. Menyangkut pendidikan arsitektur di Indonesia, sesungguhnya APTARI sudah pernah merumuskan pedoman kurikulum bagi penyelenggara pendidikan tinggi arsitektur. Pedoman yang ada berisi ketentuan kompetensi dasar lulusan yang harus diberikan kepada para mahasiswanya. Namun demikian rumusan tersebut disusun lebih untuk jenjang
pendidikan
sarjana
dan
lagi
dibuat
belum
dengan
mempertimbangkan
diberlakukannya pasar bebas ASEAN. Selain itu banyak juga dokumen-dokumen peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang perlu diacu untuk menjadikan lulusan yang dihasilkan diakui oleh pasar ASEAN. Ketentuan-ketentuan tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pendidikan profesi maupun Lembaga Akreditasi Mandiri - yang bukan dilakukan oleh BAN PT - merupakan situasi dan kebutuhan terkini yang perlu dipikirkan bersama. Tuntutan untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai ujung tombak pembangunan sumberdaya manusia Indonesia tampaknya juga semakin kuat dengan dipisahkannya pendidikan tinggi dari kementerian pendidikan nasional. Merujuk pada paparan kondisi di atas maka kiranya APTARI bersama anggotanya untuk duduk bersama membicarakan persoalan-persoalan yang terkait tugas pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang bisa bergaul dan berkompetisi di kawasan ASEAN. Bagaimanapun kita sadar bahwa terdapat beberapa permasalahan di luar hal-hal tersebut diatas yang perlu ditindak lanjuti yaitu: 1) Kualitas pendidikan arsitektur nasional yang belum merata; 2) Durasi pendidikan dasar arsitektur nasional yang 5 tahun kompatibel dengan persyaratan dunia 5 tahun & PPArs belum bisa diselenggarakan secara nasional
3 of 27
dan 3) Kuantitas sarjana arsitek yang cenderung menurun setiap tahun disertai kurangnya sarana prasarana tidak memadai lebih khususnya di Indonesia Timur. Maka
untuk
menyongsong
pelaksanaan
Pasar
Bebas
ASEAN
ini
APTARI
akan
melaksanakan kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia yang di selengarakan di Yogyakarta yang bertemakan “Pasar Bebas ASEAN dan Tantangan Pendidikan Arsitek Indonesia yang lebih berkualitas” ini bertujuan untuk mengidentifikasi persoalan - persoalan di bidang pendidikan arsitektur dan merumuskan kembali pedoman kurikulum yang kompatibel dengan tuntutan perubahan. Hal ini dapat dilihat sebagai bentuk mempersiapkan dan menyesuaikan diri dalam perhelatan dunia ASEAN ECONOMY COMMUNITY 2015. Draf ini adalah lembaran kerja yang diharapkan dapat didiskusikan, dilengkapi, dimatangkan dan diputuskan menjadi pedoman awal dalam Rakernas tersebut oleh para Anggota agar secara kolektif pendidikan Arsitektur Indonesia siap dalam menghadapi tantangan besar di atas.
Ketua APTARI
Dr. Ir. A. Adib Abadi, M. Sc.
4 of 27
Bab 1 Landasan Hukum dan Referensi 1.1
Landasan Hukum Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)
Dalam menyusun kebijakan akademik dan kurikulum di program studi arsitektur perlu mengacu pada peraturan-peraturan sebagai berikut: • UU RI no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. • UU RI no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. • Peraturan Presiden no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) • Peraturan Menteri no 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). • Peraturan Menteri no 154 tahun 2014 tentang
Rumpun Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.
1.2
Rujukan
Dalam menyusun kebijakan akademik dan kurikulum di program studi arsitektur dapat merujuk berikut: • Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi 2008 • Unesco-UIA Charter (2005) „Design, Knowledge, Skills‟ • 13 Butir Kompetensi IAI • ASEAN MRA for Architectural Services • Piagam Deklarasi Pendidikan Arsitektur Indonesia 2010 • NAAB 2009 Conditions for Substantial Equivalency for Professional Degree Programs in Architecture • KAAB-2014 Conditions & Procedures for Professional Degree Programs in Architecture • UU no: 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. • SK DirJen Dikti No.43/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi (??)
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 5 of 27
Bab 2 Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Arsitektur 2.1
Gelar Lulusan
Sesuai dengan Peraturan Menteri No 154 tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi direkomendasikan nomenklatur sebagaimana Tabel 1 berikut. Tabel 1. Rekomendasi Program Studi dan Gelar Jenjang
Program Studi (B. Indonesia)
Terminologi Gelar Internasional
Singkatan
SKPI
No Kode
Diploma (D3) Gambar Arsitektur
Architectural Ahli Madya A.Md. Ars. Gambar 52.602.01.0 Drafting Arsitektur 1
Sarjana (S1)
Arsitektur
Architecture
Sarjana Arsitektur
S.Ars.
Profesi
Arsitektur
Architecture
Arsitek
Ar.
Magister (S2) Arsitektur
Architecture
Magister Arsitektur
M.Ars.
Arsitektur 81.602.01
Doktor (S3)
Architecture
Doktor Arsitektur
Dr. Ars.
Arsitektur 91.602.01
Arsitektur
Arsitektur 61.602.01 Arsitek
73.602.01
Dalam wacana yang lebih lebar di banyak negara dibuka adanya perbedaan yang relatif kuat antara “arsitektur desain” (sering hanya disebut sebagai architecture yang merupakan sekolah profesional merancang arsitektur) dan “teknik arsitektur” (yang sering disebut
dengan
architectural
engineering
yang
lebih
berkembang
pada
aspek
keteknikannya.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 6 of 27
2.2
Kerangka Kualifikasi Lulusan
Sesuai dengan Peraturan Presiden no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) dan Peraturan Menteri no 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). maka ditentukan level kemampuan lulusan sesuai jenjang sebagaimana Tabel 2 berikut. Tabel 2. Kemampuan Kerja Lulusan
Level
Kemampuan Kerja dalam KKNI
Jenjang
9
Melakukan pendalaman dan perluasan IPTEKS baru melalui riset,
Doktor
menyelesaikan
masalah
dengan
pendekatan
multi
atau
dan
teruji,
transdisiplin 8
Mengembangkan
IPTEKS
melalui
riset,
inovasi
Magister
menyelesaikan masalah dengan pendekatan inter/multi disiplin 7
Mengelola sumber daya, mengevaluasi secara komprehensif untuk
pengembangan
strategis
organisasi,
Profesi
menyelesaikan
masalah dengan pendekatan monodisiplin. 6
Mengaplikasikan, mengkaji, membuat desain, manfaatkan IPTEKS
Sarjana
dalam menyelesaikan masalah prosedural. 5
Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih berbagai
Diploma 3
metode, memformulasi penyelesaian masalah prosedural.
Secara garis besar kompetensi yang diharapkan dari setiap lulusan di setiap jenjang adalah sebagai mana Tabel 3 berikut:
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 7 of 27
Tabel 3. Garis Besar Kompetensi Lulusan Jenjang
Kompetensi
Diploma Arsitektur
Ahli madya yang mampu merepresentasikan secara teknis (gambar, model, pemodelan informasi bangunan) konstruksi arsitektural baik manual maupun digital
Sarjana
Sarjana yang mampu merancang dan menguasai ilmu arsitektur pada tingkat dasar
Profesi
Lulusan yang siap mengembangkan diri menjadi arsitek profesional
Magister
Magister yang menguasai state of the art perancangan & ilmu arsitektur
Doktor
Doktor yang mampu mengembangkan state of the art ilmu arsitektur
Dalam SNPT dimungkinkan dikembangkan Magister Terapan dan Doktor Terapan. Dalam nomenklatur baru ini perlu dirumuskan kompetensi penciri untuk jenjang Magister dan Doktor Terapan tersebut terlebih lagi karena secara esensial ilmu arsitektur adalah ilmu praksis.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 8 of 27
2.3
Profil Sarjana Arsitektur
Sarjana Arsitektur yaitu Sarjana yang mampu merancang dan menguasai ilmu arsitektur pada tingkat dasar. Peran yang dapat dilakukan oleh lulusan sarjana arsitektur setelah menyelesaikan proses pembelajaran di program studi terkait terinci di Tabel.
Tabel 4. Profil Lulusan Sarjana Arsitektur Profil Lulusan Sarjana A. Praktisi Arsitektur - Perancang Bangunan Sederhana B. C. D. -
Praktisi Terkait Arsitektur Kontraktor Bangunan/Builder Pengembang/Developer Pengelola Proyek Pembuat kebijakan Arsitektur Akademisi atau peneliti Arsitektur Pendidik arsitektur Aktivis ‘Design’ (Kritikus, Kurator, Seniman Asitektur, LSM) Non-Arsitektur Perbankan Managemen Marketing Insan Film Dan lain-lain
Level Pengetahuan
Dasar
Dasar
Dasar
Dasar
Kompetensi Utama Perlu dilakukan kajian terhadap kompetensi UIA (UIA Charter 2005), IAI, NAAB, KAAB dan bench marking terhadap Sekolah-sekolah Arsitektur di Dunia. Secara umum, untuk menjadi perancang bangunan diperlukan kompetensi rujukan sebagai berikut: Tabel 5. Kompetensi Rujukan dan Pengelompokannya untuk Jenjang Sarjana Merancang
1
Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain.
2
Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah perancangan, melakukan analisis.
3
Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam eksplorasi desain.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 9 of 27
Tabel 5. Kompetensi Rujukan dan Pengelompokannya untuk Jenjang Sarjana 4
Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu solusi desain.
Berargumentasi:
1
Pengetahuan tentang teori dan metoda merancang.
2
Memahami prosedur dan proses desain.
3
Mampu menjelaskan keputusan desain dengan bekal teori dan metoda merancang.
Mengkaji
1
Pengetahuan tentang preseden sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal dan dunia.
2
Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas desain arsitektur.
3
Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan standar untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan penggunaan lingkungan binaan.
4
Pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi.
5
Memahami proses desain teknis dan integrasi struktur, teknologi konstruksi dan sistem utilitas menjadi kesatuan fungsional yang efektif.
Mengkomunikasikan (Berkomunikasi)
1
Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar, pemodelan dan evaluasi.
2
Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual, elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 10 of 27
Bab 3 Capaian Pembelajaran Pendidikan Arsitektur 3.1
Capaian Pembelajaran
Sudah dirumuskan DIKTI, capaian pembelajaran di perguruan tinggi dikelompokkan dalam 4 aspek sebagaimana Gambar 1.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 11 of 27
3.1.2 Rincian Capaian Pembelajaran Program Studi Sarjana Arsitektur (Level 6) Tabel 6. Capaian Pembelajaran Program Studi Sarjana Domain
Capaian Pembelajaran
SNPT Sikap
1
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2
Menjunjung
tinggi
nilai
kemanusiaan
dalam
menjalankan
tugas
berdasarkan agama, moral dan etika; 3
Berkontribusi
dalam
peningkatan
mutu
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; 4
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5
Menghargai
keanekaragaman
budaya,
pandangan,
agama,
dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
8
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9
Menunjukkan
sikap
bertanggungjawab
atas
pekerjaan
di
bidang
keahliannya secara mandiri;
Ketrampilan
10
Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
11
Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif.
1
mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 12 of 27
Tabel 6. Capaian Pembelajaran Program Studi Sarjana teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
Umum
sesuai dengan bidang keahliannya; 2
Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
3
mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni;
4
Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
5
mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
6
mampu
memelihara
dan
mengembangkan
jaringan
kerja
dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya. 7
mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;
8
mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
di
bawah
tanggung
jawabnya,
dan
mampu
mengelola
pembelajaran secara mandiri; 9
mampu
mendokumentasikan,
menyimpan,
mengamankan,
dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
Ketrampilan Khusus
1
Mampu menyusun konsep rancangan arsitektur yang mengintegrasikan hasil kajian aspek perilaku, lingkungan, teknis, dan nilai-nilai yang terkait dengan arsitektur.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 13 of 27
Tabel 6. Capaian Pembelajaran Program Studi Sarjana 2
Mampu
merancang
arsitektur
secara
mandiri
dengan
metode
perancangan yang berbasis riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang kreatif,
yang
merupakan
penyelesaian
masalah
arsitektur
yang
kontekstual, dan teruji secara teoretis terhadap kaidah arsitektur. 3
Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil rancangan dalam bentuk grafis, tulisan, dan model yang komunikatif dengan teknik manual maupun digital.
4
Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur.
5
Mampu memanfaatkan kemampuan merancangnya untuk membantu melakukan pengawasan dan/atau pelaksanaan pembangunan lingkungan dan bangunan.
6
Pengetahuan 1
Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif.
Menguasai konsep teoritis tentang arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, sistem struktur dan utilitas bangunan.
2
Menguasai
prinsip
sains
bangunan,
landscape,
perencanaan
dan
perancangan kota, permukiman, arsitektur Nusantara, ekologi, dan pemaknaan dalam arsitektur.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 14 of 27
3.1.3 Rincian Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Arsitek (Level 7) Tabel 7. Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Arsitek Domain
Capaian Pembelajaran
SNPT Sikap
1
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2
Menjunjung
tinggi
nilai
kemanusiaan
dalam
menjalankan
tugas
berdasarkan agama, moral dan etika; 3
Berkontribusi
dalam
peningkatan
mutu
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; 4
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5
Menghargai
keanekaragaman
budaya,
pandangan,
agama,
dan
6
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
Ketrampilan
7
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
8
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9
Menunjukkan
10
keahliannya secara mandiri; Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
11
Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif.
1
mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang
Umum
sikap
bertanggungjawab
atas
pekerjaan
di
bidang
spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
2
mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 15 of 27
Tabel 7. Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Arsitek 3
mampu menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan, prosedur baku, dan kode etik profesi yang dapat diakses oleh masyarakat akademik
4
mampu mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan
secara
ilmiah
dan
etika
profesi,
kepada
masyarakat terutama masyarakat profesinya; 5
mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya
6
sendiri dan oleh sejawat; mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja;
7
mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
8
strategis organisasi; mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
9
bidang profesinya; mampu bekerja sama
10
menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; mampu mengembangkan dan memelihara jaringan
11
masyarakat profesi dan kliennya; mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai
12
dengan kode etik profesinya; mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;
13
mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan
dengan
profesi
lain
yang
sebidang kerja
dalam dengan
nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau 14
pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya; mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan
Ketrampilan
1
Khusus
hasil kerja profesinya; Mampu merancang arsitektur secara mandiri dan kelompok, hingga menghasilkan karya arsitektur yang memenuhi kaidah arsitektur dan syarat keterbangunan, sesuai dengan kebutuhan pengguna dan klien, yang merupakan penyelesaian masalah arsitektur yang nyata dan kontekstual,
2
serta bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan. Mampu menyusun dokumen rancangan bangunan yang meliputi program rancangan, rancangan teknis, persyaratan teknis dan biaya pembangunan,
3
yang sesuai dengan standar pelaksanaan pembangunan. Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur dan keterlaksanaan pembangunan.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 16 of 27
Tabel 7. Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Arsitek 4
Mampu bekerjasama dengan klien dan dengan disiplin lain yang terkait dalam
Pengetahuan
proses
perancangan,
pelaksanaan,
dan
pengawasan
proyek
5
arsitektur, sesuai kode etik profesi. Memiliki sikap etis dan estetis, komunikatif, adaptif, apresiatif, dan
1
partisipatif. Menguasai aplikasi konsep arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, sistem struktur dan utilitas bangunan, rancangan tapak, dan adaptibilitas
2
terhadap lingkungan. Menguasai prinsip manajemen proyek, teknik dan proses konstruksi, penyusunan dokumen rancangan dan pelelangan, pelestarian bangunan dan lingkungan, peraturan bangunan dan kota, dan etika profesi.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 17 of 27
Bab 4 Rekomendasi Bahan Kajian, Kualifikasi Dosen & Sarana Prasarana Dalam penyusunan kurikulum, bahan kajian sangat penting didefinisikan. Di SNPT tersurat bahwa bahan kajian merupakan unit / komponen pengetahuan atau materi yang harus dipelajari yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai untuk mencapai capaian pembelajaran yang direncanakan. Walaupun bahan kajian dapat dipilih sendiri oleh sebuah program studi namun APTARI memandang perlu adanya koridor yang disepakati bersama dan terus dikembangkan dalam bentuk forum dosen pengampu bahan kajian yang terkait (bidang keilmuan / keahlian).
4.1
Rekomendasi untuk Program Sarjana
4.1.1 Bahan Kajian Daftar Bahan Kajian di bawah ini masih berupa tema-tema dasar yang belum dirinci kedalaman maupun keluasannya. Kedalaman dan keluasan sangat dipengaruhi oleh jenjang pendidikan.
Tabel 8. Rekomendasi Bahan Kajian No
Bahan Kajian
Bahasa Inggris
1
Perancangan Kreatif
Creative Design
2
Riset Analisis &
Analitical Research of Architectural Programmming
Pemrograman Arsitektur 3
Ruang & Organisasinya
Space & Spatial Organization
4
Keterbangunan
Buildability
5
Metoda dan Prinsip
Design Methods & Priciples
Penjelasan
Perancangan 6
Pengembangan Desain
Design Development
7
Sejarah & Humaniora
History and Humanity
8
Seni Visual Terapan
Applied Visual Art
9
Standar dan Peraturan
Building Codes & Regulations
Bangunan
Pedoman Capaian Pembelajaran
Pengetahuan tentang pranata pembangunan yang meliputi peraturan bangunan setempat, standar bangunan Page 18 of 27
Tabel 8. Rekomendasi Bahan Kajian No
Bahan Kajian
Bahasa Inggris
10
Struktur, Bahan dan
Structure, Material & Construction
Konstruksi
Penjelasan
11
Teknologi Bangunan
Building Technology
12
Ketrampilan Komunikasi
Communication Skills
13
Menulis Ilmiah dan Kreatif
Scientific & Creative Writing untuk membuat Skripsi, Logbook, Portofolio Design, Design Report, Technology Report)
Perancangan Kota
Urban Design
14
verbal, grafis (manual, CAD), model, kolaborasi
4.1.2 Rekomendasi Kualifikasi Pengajar / Dosen Program Sarjana Tabel 9. Rekomendasi Kualifikasi Pengajar Bahan Kajian No
Bidang Kajian
Kualifikasi Minimal Pengajar
1
Perancangan Kreatif
S2 Design Arsitektur
2
Riset Analisis & Pemrograman Arsitektur
S2 Arsitektur by Research
3
Ruang & Organisasinya
S2 Arsitektur
4
Keterbangunan
S2 Teknologi Bangunan
5
Metoda dan Prinsip Perancangan
S2 Design Arsitektur
6
Pengembangan Desain
S2 Design Arsitektur
7
Sejarah & Humaniora
S2 Sejarah Arsitektur, Sosial-Budaya
8
Seni Visual Terapan
S2 Seni, Arsitektur
9
Standar dan Peraturan Bangunan
S2 Design Arsitektur, Arsitek Profesional
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 19 of 27
Tabel 9. Rekomendasi Kualifikasi Pengajar Bahan Kajian 10
Struktur, Bahan dan Konstruksi
S2 Teknologi Bangunan, Struktur/Konstruksi
11
Teknologi Bangunan
S2 Design Arsitektur, Computer Grafis
12
Ketrampilan Komunikasi
S2 by Design, by Course, by Research
13
Menulis Ilmiah dan Kreatif
S2 Arsitektur by Design, by Course, by Research
14
Perancangan Kota
S2 Arsitektur Urban Design, by design, by Course, by Research
4.1.3 Rekomendasi Fasilitas Pembelajaran (Laboratorium) Program Sarjana Tabel 9. Rekomendasi Fasilitas Pembelajaran Rumusan Kompetensi
Fasilitas Pembelajaran
1. Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, Studio Perancangan Arsitektur berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain. 2. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, Studio Perancangan Arsitektur merumuskan
masalah,
melakukan
analisis
(kompetensi S1). 3. Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam Studio Perancangan Arsitektur eksplorasi desain. 4. Kemampuan faktor,
untuk
merekonsiliasi
mengintegrasikan
menerapkan
berbagai Studio Perancangan Arsitektur
pengetahuan
keterampilan
dalam
dan
penciptaan
suatu solusi desain. 5. Pengetahuan
tentang
teori
dan
metoda Ruang Kelas (kuliah)
merancang. 6. Memahami prosedur dan proses desain.
Ruang Kelas (kuliah)
7. Pengetahuan tentang preseden sejarah dan Ruang Kelas (kuliah) budaya dalam arsitektur lokal dan dunia.
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 20 of 27
Tabel 9. Rekomendasi Fasilitas Pembelajaran 8. Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya Ruang Kelas (kuliah) terhadap kualitas desain arsitektur. 9. Kesadaran akan peraturan yang relevan, Ruang Kelas (kuliah), online pedoman teknis dan standar untuk perencanaan, Perpustakaan desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan peraturan dan standar penggunaan lingkungan binaan. 10. Pengetahuan konstruksi.
teknis
struktur,
bahan,
untuk
akses
dan Ruang Kelas (kuliah), Laboratorium Teknologi/Struktur Bangunan.
11. Memahami proses desain teknis dan integrasi Ruang Kelas (kuliah), Laboratorium struktur, teknologi konstruksi dan sistem utilitas Teknologi/Fisika Bangunan. menjadi kesatuan fungsional yang efektif. 12. Kemampuan untuk bertindak dan untuk Laboratorium Modelling, Computer mengkomunikasikan ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar, pemodelan dan evaluasi. 13. Dapat memanfaatkan kemampuan membuat Laboratorium model manual, elektronik, dan grafis untuk Perancangan mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain
Modelling,
Studio
Modelling, Studio 14. Dapat memanfaatkan kemampuan membuat Laboratorium Perancangan Kota & Permukiman. model manual, elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain, BIM (Building Information Modelling)
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 21 of 27
Standar Kompetensi Tabel 10. Standar Kompetensi Elemen Kompetensi Acuan A. DESIGN
Kelompok Kompetensi
APTARI
Tingkat Kompetensi S1
PPArs
S2 Desain
A. PERANCANGAN (Kemampuan Berkarya)
Ability to engage imagination, Kemampuan untuk think creatively, innovate and berimajinasi, berpikir kreatif, provide design leadership. berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain.
Utama
Mamp Mamp Mamp u u u
Ability to gather information, define problems, apply analyses and critical judgement and formulate strategies for action.
Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, melakukan analisis (S1).
Utama
Mamp Mamp Mamp u u u
Ability to think threedimensionally in the exploration of design.
Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam eksplorasi desain.
Utama
Mamp Mamp Mamp u u u
Utama
Mamp Mamp Mamp u u u
Ability to reconcile divergent Kemampuan untuk factors, integrate knowledge merekonsiliasi berbagai and apply skills in the creation faktor, mengintegrasikan of a design solution. pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu solusi desain.
B. PENGUASAAN ILMU DAN KETERAMPILAN B. KNOWLEDGE
B-I. Penguasaan Ilmu
B1. Cultural and Artistic Studies
B1. Budaya dan Studi Artistik
Ability to act with knowledge Kemampuan untuk bertindak of historical and cultural dengan pengetahuan tentang precedents in local and world preseden sejarah dan budaya architecture. dalam arsitektur lokal dan dunia.
Pendukung
Paha m
Ability to act with knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design.
Pendukung
Sadar Mamp Mamp u u
Understanding of heritage Memahami isu-isi pusaka Pendukung issues in the built environment. budaya di lingkungan binaan.
Sadar Sadar Paham
Awareness of the links between Kesadaran akan kaitan antara Pendukung architecture and other creative arsitektur dan disiplin kreatif disciplines. lainnya.
Sadar Sadar Sadar
Pedoman Capaian Pembelajaran
Kemampuan merancang yang menerapkan pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas desain arsitektur.
Paha Mamp m u
Page 22 of 27
Tabel 10. Standar Kompetensi Elemen Kompetensi Acuan B2. Social Studies
Kelompok Kompetensi
APTARI
Kemampuan untuk menyusun KAK proyek melalui definisi dari kebutuhan pengguna masyarakat dan klien, dan untuk meneliti dan menetapkan persyaratan kontekstual dan fungsional untuk berbagai jenis lingkungan binaan.
An understanding of the social Pemahaman tentang konteks context in which built sosial di mana lingkungan environments are procured, of binaan berada, persyaratan ergonomic and space ergonomis dan ruang dan isu requirements and issues of kesetaraan dan akses. equity and access. An awareness of the relevant codes, regulations and standards for planning, design, construction, health, safety and use of built environments.
B3. Environmental Studies
S1
PPArs
S2 Desain
B2. Ilmu Sosial
Ability to act with knowledge Kemampuan untuk bertindak of society, and to work with dengan pengetahuan clients and users that represent masyarakat, dan untuk society’s needs. bekerja dengan klien dan pengguna yang mewakili kebutuhan masyarakat. Ability to develop a project brief through definition of the needs of society users and clients, and to research and define contextual and functional requirements for different types of built environments.
Tingkat Kompetensi
Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan standar untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan penggunaan lingkungan binaan.
Pendukung
Paha m
Paha Mamp m u
Pendukung
Paha m
Paha Paham m
Pendukung
Paha m
Paha Paham m
Utama
Sadar Sadar Sadar
B3. Studi Lingkungan Hidup
Ability to act with knowledge Kemampuan untuk bertindak of natural systems and built dengan pengetahuan tentang environments. sistem alam dan lingkungan dibangun.
Pendukung
Sadar Paha Mamp m u
Understanding of conservation and waste management issues.
Pendukung
Sadar Paha Paham m
Pedoman Capaian Pembelajaran
Memahami isu-isu konservasi dan pengelolaan limbah.
Page 23 of 27
Tabel 10. Standar Kompetensi Elemen Kompetensi
Kelompok Kompetensi
Tingkat Kompetensi
APTARI
Understanding of the life cycle of materials, issues of ecological sustainability, environmental impact, design for reduced use of energy, as well as passive systems and their management.
Pemahaman tentang daur bahan, isu keberlanjutan ekologis, dampak lingkungan, desain untuk pengurangan penggunaan energi, serta sistem pasif & pengelolaan energi.
Pendukung
Sadar Paha Paham m
Awareness of the history and Kesadaran akan sejarah dan practice of landscape praktek arsitektur lansekap, architecture, urban design, as rancang kota, serta well as territorial and national perencanaan wilayah dan planning and their relationship nasional dan hubungannya to local and global demography dengan demografi lokal dan and resources. global dan sumber daya.
Pendukung
Sadar Sadar Sadar
Awareness of the management of natural systems taking into account natural disaster risks.
Pendukung
Sadar Sadar Sadar
B4. Technical Studies Technical knowledge of structure, materials, and construction.
Kesadaran pengelolaan sistem alam yang menjadi risiko bencana alam.
S1
PPArs
S2 Desain
Acuan
B4. Studi Teknis Pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi.
Utama
Paha m
Paha Paham m
Understanding of the processes Memahami proses desain of technical design and the teknis dan integrasi struktur, integration of structure, teknologi konstruksi dan construction technologies and sistem utilitas menjadi services systems into a kesatuan fungsional yang functionally effective whole. efektif.
Utama
Paha m
Paha Paham m
Understanding of services systems as well as systems of transportation, communication, maintenance and safety.
Memahami sistem utilitas serta sistem transportasi, komunikasi, perawatan dan keselamatan bangunan.
Pendukung
Sadar Paha Paham m
Awareness of the role of technical documentation and specifications in design realisation, and of the processes of construction, cost, planning and control.
Kesadaran peran dokumentasi teknis dan spesifikasi dalam pelaksanaan desain, dan proses konstruksi, perencanaan biaya, dan kontrol.
Pendukung
Sadar Sadar Sadar
Ability to act with innovative Kemampuan untuk bertindak Pendukung technical competence in the use dengan kompetensi teknis of building techniques and the yang inovatif dalam understanding of their penggunaan teknik bangunan
Sadar Paha Paham m
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 24 of 27
Tabel 10. Standar Kompetensi Elemen Kompetensi
Kelompok Kompetensi
Acuan
APTARI
evolution.
dan pemahaman evolusi mereka.
B5. Design Studies
Tingkat Kompetensi S1
PPArs
S2 Desain
B5 Studi Perancangan
Knowledge of design theory and methods.
Pengetahuan tentang teori dan metoda merancang.
Utama
Paha m
Paha Paham m
Understanding of design procedures and processes.
Memahami prosedur dan proses desain.
Utama
Paha m
Paha Paham m
Knowledge of design precedents and architectural criticism.
Pengetahuan tentang preseden desain dan kritik arsitektur.
Pendukung
Paha m
Paha Mamp m u
B6. Professional Studies
B6 Studi Profesional
Ability to act with knowledge Kemampuan untuk bertindak of professional, business, dengan pengetahuan tentang financial and legal contexts. konteks profesional, bisnis, keuangan dan hukum.
Pendukung
Sadar Paha Paham m
Ability to understand different forms of procurement of architectural services.
Pendukung
Sadar Paha Paham m
Awareness of the workings of Kesadaran kerja industri Pendukung the construction and konstruksi dan development industries, pembangunan, dinamika financial dynamics, real estate keuangan, investasi real estat, investment, and facilities dan manajemen fasilitas. management.
Sadar Sadar Sadar
Kemampuan untuk memahami berbagai bentuk pengadaan jasa arsitek.
Awareness of the potential roles Kesadaran potensi peran of architects in conventional arsitek di kegiatan and new areas of activity and in konvensional maupun an international context. kegiatan bidang baru, serta dalam konteks internasional.
Pendukung
Sadar Sadar Sadar
Understanding of business principles and their application to the development of built environments, project management and the functioning of a professional consultancy.
Pendukung
Sadar Paha Paham m
B-II. SKILL
Pedoman Capaian Pembelajaran
Memahami prinsip-prinsip bisnis dan aplikasinya pd pengembangan lingkungan binaan, manajemen proyek dan fungsi konsultan profesional.
B-II. PENGUASAAN KETERAMPILAN
Page 25 of 27
Tabel 10. Standar Kompetensi Elemen Kompetensi
Kelompok Kompetensi
Tingkat Kompetensi
APTARI
Ability to act and to communicate ideas through collaboration, speaking, numeracy, writing, drawing, modelling and evaluation.
Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar, pemodelan dan evaluasi.
Utama
Mamp Mamp Mamp u u u
Ability to utilise manual, Dapat memanfaatkan electronic, graphic and model kemampuan membuat model making capabilities to explore, manual, elektronik, dan develop, define and grafis untuk mengeksplorasi, communicate a design proposal. mengembangkan, menetapkan dan mengkomunikasikan proposal desain.
Utama
Mamp Mamp Mamp u u u
Pemahaman sistem evaluasi, yang menggunakan manual dan / atau cara elektronik untuk penilaian kinerja lingkungan dibangun.
Pendukung
Sadar Paha Paham m
Mampu menyusun tulisan ilmiah
Umum
Sadar Sadar Sadar
Understanding of systems of evaluation, that use manual and/or electronic means for performance assessments of built environments.
S1
PPArs
S2 Desain
Acuan
C. Sikap dan Perilaku Dalam Berkarya Understanding of professional Memahami etika profesional ethics and codes of conduct as dan kode etik seperti yang they apply to the practice of diterapkan pada praktek architecture and of the arsitektur dan tanggung architects’ legal responsibilities jawab hukum arsitek di where registration, practice and tempat arsitek terdaftar atau building contracts are berpraktek. concerned. Memahami etika akademis
Umum
Sadar Paha Paham m
Umum
Paha m
Paha Paham m
D. Landasan Kepribadian Memahami nilai-nilai agama dalam kehidupan pribadi dan masyarakat
Umum
Paha m
Paha Paham m
E. Pemahaman Kaidah Berkehidupan dalam Masyarakat Memahami peran sebagai warganegara, dan mampu menggunakan bahasa nasional dan internasional Pedoman Capaian Pembelajaran
Umum
Paha m
Paha Paham m
Page 26 of 27
Tabel 11. Standar Kelompok Keahlian
No.
Kelompok Keahlian
1.
Sejarah dan Teori Arsitektur
2.
Ilmu dan Teknologi Bangunan
3.
Perancangan Kota dan Permukiman
Pedoman Capaian Pembelajaran
Page 27 of 27