PANDUAN PRAKTIS
PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI 2016
PERTANYAAN 1. Lulusan perguruan tinggi bapak/ibu bila dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi lain, mana yang lebih “bermutu”?
2. Apa “tolok ukur” nya ? 3. Siapa yang mengakui ?
[email protected]
SISTEMATIKA PANDUAN KPT 2016 A.
B.
PENDAHULUAN 1. 2.
Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan TinggI Pengertian yang digunakan dalam panduan
3.
Kaitan kurikulum dengan SN Dikti 2015.
TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM 1.
Tahap Perancangan Kurikulum • Perumusan capaian pembelajaran; • Pembentukan mata kuliah; • Penyusunan mata kuliah (kerangka kurikulum).
2. Tahap pembelajaran • Perencanaan Pembelajaran • Proses pembelajaran • Proses asesmen pembelajaran
3. Tahap evaluasi program pembelajaran.
PENGERTIAN (menurut UU Pendidikan Tinggi no 12/2012) 1. Kurikulum Pendidikan Tinggi (ps 35 ayat (1) dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. 2. Kurikulum Pendidikan Tinggi untuk program sarjana dan program diploma (ps 35 ayat 5) wajib memuat mata kuliah (ps 35 ayat 1) : 1. Agama; 2. Pancasila; 3. Kewarganegaraan; dan 4. Bahasa Indonesia.
UUPT
KKNI
(UU DIKTI) no 12/2012
Perpres no 8/2012
PERGURUAN TINGGI PRODI
SNPT (SN DIKTI) Permen no 44/2015
• Penjenjangan • Penyetaraan • Deskripsi
Standar Nasional Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pembiayaan Pembelajaran Standar Nasional Penelitian (8 standar) Standar Nasional PKM (8 standar)
PRODI
KURIKULUM
a
Perumusan capaian pembelajaran
b
Pembentukan mata kuliah
c
Penyusunan rencana pembelajaran
d
Proses & Penilaian Pembelajaran
Pakar, alumni, Stakeholders
Forum prodi sejenis
Bidang studilaboratorium
Seluruh dosen prodi
Tim khusus Ekuivalensi
Studi kebutuhan dan keilmuan
Perumusan capaian pembelajaran
Pengembangan bahan kajianmateri ajar
Penyusunan kerangka kurikulum
Penyiapan dokumen kurikulum
1
2
P1 Presentasi di forum akademik
• • • •
Penyamaan paradigma Penetapan kebijakan Pembentukan tim universitas Penyiapan panduan
3
P2
4
P3
Penetapan “ciri” (mata kuliah) Universitas
5
P4
Program pelaksanaan kurikulum
SK Penyiapan pelaksanaan : • Peraturan akademik • Peraturan ekuivalensi • Sistem Penjaminan Mutu • Sistem informasi • Sistem beban dosen • Sistem insentif
Rancangan
Konsep Kurikulum
Pembelajaran
Rencana Pembelajaran Semester
Dosen
Maha siswa
Sumber belajar
Evaluasi Program Pembelajaran
Luaran
Lulusan memiliki capaian pembelajaran
Rancangan
Pembelajaran
Luaran
Profil
CP
Mata kuliah
Rangkaian mata kuliah (Struktur kurikulum)
Rencana Pembelajaran Semester
Dosen
Maha siswa
Sumber belajar
Evaluasi Program Pembelajaran
Lulusan memiliki capaian pembelajaran
Standar pembiayaan pembljrn
Konsep kurikulum
Standar pengelolaan pembljrn
Standar proses pembljrn
Rencana Pembelajaran Semester
Standar Penelitian Standar Sar-Pras dan Standar PKM pembelajaran Standar Standar Penilaian Standar Isi pembljrn pembljrn dosen
Dosen
Maha siswa
Sumber belajar
Standar Kompetensi Lulusan
Lulusan memiliki capaian pembelajaran
Evaluasi Program Pembelajaran
[email protected]
DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN
Penguasaan pengetahuan
Sikap dan tata nilai
Kemampuan kerja
Wewenang & tanggung jwb
Standar Nasional Pendidikan Tinggi 2015
[email protected]
Ketentuan dan parameter rumusan capaian pembelajaran lulusan program studi CAPAIAN PEMBELAJARAN
• Ditetapkan dalam SN DIKTI • Prodi dapat menambah
Dirumuskan oleh forum prodi sejenis
Hasil rumusan akhir diusulkan ke Dirjen Belmawa dikaji dan ditetapkan oleh Menteri Tim Belmawa Ristekdikti 2016
Capaian pembelajaran lulusan program studi
KARAKTER LULUSAN PT SENDIRI ?
RUMPUN ILMU PROGRAM STUDI ?
KESEPAKATAN + CIRI KHUSUS PRODI X ?
STANDAR + KELEBIHAN LULUSAN ?
[email protected]
Deskripsi capaian pembelajaran lulusan program studi sesuai SN DIKTI 44/2015
penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran : kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi
kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi
RUMUSAN SIKAP YANG HARUS DIMILIKI SETIAP LULUSAN 1. 2.
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius ; menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika; 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; 5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; 6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara ; 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; 9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; 10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
11 ………… (program studi/perguruan tinggi bisa menambah). (misal prodi Kependidikan : mempunyai ketulusan, komitmen, dan kesungguhan hati untuk mengembangkan sikap, nilai, dan kemampuan peserta didik.)
Ketrampilan umum lulusan PROGRAM SARJANA 1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya; 2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; 3. mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni; 4. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi; 5. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; 6. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya. 7. mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya; 8. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; 9. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
Ketrampilan umum lulusan PROGRAM MAGISTER 1. mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajian berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis atau bentuk lain yang setara dan diunggah dalam laman perguruan tinggi, serta makalah yang diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal internasional. 2. mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya; 3. mampu menyusun ide, hasil pemikiran dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta menkomunikasikan melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas; 4. mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya dan memosisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan inter atau multi disipliner; 5. mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian ,analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data; 6. mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas; 7. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; 8. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
Ketrampilan umum lulusan PROGRAM PROFESI 1. 2. 3.
4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya; mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif; mampu menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik; mampu mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya; mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja; mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi; mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya; mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya; bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya; mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya; mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;
TAHAPAN PERANCANGAN KURIKULUM Visi dan misi Universitas & Program Studi
• Analisis perkembangan keilmuan dan keahlian • Analisis kebutuhan pasar & pemangku kepentingan
Masukan Asosiasi & Stake holders
Profil Lulusan Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi
Tugas Bidang studi/ Laboratorium Peta/gugus keilmuan
Rumusan Capaian Pembelajaran Pemilihan bahan kajian : keluasan, kedalaman, tingkat penguasaan
Matriks bahan kajian dengan sikap, ketrampilan umum dan ketrampilan khusus
KKNI ,SN Dikti, Renstra Dikti
Pengetahuan
Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi
Keterlibatan semua dosen
Konsep mata kuliah dan besarnya sks
Konsep kurikulum
Ketetapan Program studi
Susunan mata kuliah & Rancangan pembelajaran
Konsep & Strategi pembelajaran
(DOKUMEN KURIKULUM)
PERANCANGAN KURIKULUM DAPAT DIBAGI DALAM 3 TAHAP: a. Tahap perumusan capaian pembelajaran Bagi prodi yang telah beroperasi, tahap ini merupakan tahap evaluasi kurikulum lama, yakni mengaji seberapa jauh capaian pembelajaran telah terbukti dimiliki oleh lulusan, dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan. Informasi untuk pengkajian ini bisa didapatkan melalui penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan, dan perkembangan keilmuan/keahlian. Dalam tahap ini akan dihasilkan rumusan capaian pembelajaran baru. Pada program studi baru, maka tahap pertama ini akan dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keimuan prodi, melalui kebijakan universitas dalam pengembangan prodi, disamping juga melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan. Hasil kajian akan memunculkan “profil lulusan” yang akan dihasilkan. Profil ini dimaknai sebagai gambaran peran di dunia kerja atau bidang kehidupan setelah mahasiswa lulus. Semua tahap ini rumusan capaian pembelajaran yang dihasilkan harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SN Dikti dan KKNI.
b. Tahap pembentukan dan penyusunan mata kuliah Pada tahap ini rumusan pengetahuan yang harus dikuasai (diajarkan) dari suatu program studi diurai menjadi bahan kajian dan ditetapkan tingkat penguasan, keluasan, dan kedalamannya. Penetapan ini perlu melibatkan kelompok/ bidang/lab. yang ada di program studi, dengan mengacu pada rumpun, cabang, dan ranting keilmuan yang terkait dengan prodi. Untuk membungkus bahan kajian menjadi mata kuliah, harus dimulai dengan membuat matrik antara rumusan sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitan keduanya. Penetapan besaran sks sebuah mata kuliah didasarkan pada perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memiliki “ kemampuan” yang dibebankan pada mata kuliah tersebut.
c. Penyusunan struktur /kerangka kurikulum Tahap ini adalah menyusun mata kuliah ke dalam semester. Pola susunan mata kuliah perlu memperhatikan hal berikut : a. beban sks rata-rata di setiap semester yakni 18-20 sks, b. ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan kemampuan dan integrasi antar mata kuliah. c. Strategi pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi capaian pembelajaran lulusan. Susunan mata kuliah yang dilengkapi dengan uraian unsur capaian pembelajaran yang dibebankan pada matakuliah tersebut dan rencana pembelajaran setiap mata kuiah, merupakan dokumen kurikulum. Karena kurikulum juga memiliki arti pembelajaran maka proses pelaksanaan dan cara penilaian atau asssement merupakan satu kesatuan pengertian kurikulum.
Visi dan misi Universitas & Program Studi
• Analisis perkembangan keilmuan dan keahlian • Analisis kebutuhan pasar dan pemangku kepentingan PROFIL LULUSAN
Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi
RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Masukan Asosiasi & Stake holders
Pengetahuan
PROFIL LULUSAN PRODI SEKRETARIS
PROFIL LULUSAN SEKRETARIS
1
2
MANAGER
COMUNICATOR
KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI
PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI
Mampu merancang pengelolaan sumber daya perusahaan.
•
Konsep teoretis manajemen aset.
Mampu meningkatkan pelayanan administrasi , berdasarkan analisis masalah perusahaan, dengan metode pengembangan yang tepat , dan dengan memanfaatkan IPTEKS yang terkait.
•
Konsep dan Prinsip-prinsip manajemen Metode penelitian kalitatif dan kuantitatif. Program komputer terapan.
Mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien dalam menghadapi pelanggan dan memberi usulan penyelesaian berdasarkan data yang tersedia.
• • • •
Konsep teoretis ilmu komunikasi Teknik pengembangan Interpersonal skills dan interapersonal skills
[email protected]
PROFIL SARJANA GIZI
KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI Mampu merancang dan melaksanakan pelayanan gizi untuk berbagai kasus gizi secara mandiri.
1
PENYELIA GIZI
Mampu mengembangkan pelayanan gizi, berdasarkan analisis masalah gizi, dengan metode pengembangan yang tepat , dan dengan memanfaatkan IPTEKS yang terkait.
Mampu beradaptasi dalam menghadapi masalah gizi dan memberi usulan penyelesaian berdasarkan data yang tersedia. Mampu memformulasi kebijakan gizi untuk klien individu, kelompok masyarakat, dan organisasi, dalam konteks isyu nasional terkini.
2
PENASEHAT GIZI
Mampu berkomunikasi secara efektif dan sopan baik dalam pelayanan gizi di lingkup kerjanya maupun di luar bidang kerjanya. Mampu mengidentifikasi, memformulasikan, dan menyusun solusi masalah gizi ke dalam program pengembangan gizi. Memiliki kemampuan belajar yang terstruktur untuk pengembangan diri, keilmuan , dan karier.
Dikaji apakah rumusan ini setara dengan “Capaian pembelajaran” level 6 KKNI dan SN Dikti 2015
Memiliki kemampuan berfikir (meta kognitif) dan mampu mengkomunikasikan hasil pemikirannya secara akademis dan etis.
3
AKADEMISI
Mampu melakukan penelitian bidang gizi untuk menyelesaikan masalah gizi dengan bimbingan. Mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu gizi, pangan, biomedik, manajemen, sosial dan humaniora, serta metode pengembangan , ke dalam bentuk pelayanan gizi.
4
BIROKRAT
Menguasai konsep manajemen gizi untuk dapat melakukan pengawasan program pelayanan gizi dalam sebuah organisasi.
[email protected]
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR Sarjana
Magister
Doktor
Keterampilan khusus a. mampu menyusun konsep rancangan a. mampu mengembangan keilmuan a. mampu melakukan arsitektur yang mengintergrasikan hasil arsitektur melalui penelitian pendalaman atau perluasan kajian aspek perilaku, lingkungan, teknis, dan dengan pendekatan inter atau keilmuan arsitektur melalui nilai-nilai yang terkait dengan arsitektur; multidisiplin, yang tersusun dalam riset dengan pendekatan inter b. mampu merancang arsitektur secara mandiri tesis yang teruji terhadap kaidah dan multidisiplin atau dengan metode perancangan yang berbasis ilmiah dan arsitektur, dan dapat transdisiplin yang menghasilkan riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang dipublikasikan dalam publikasi karya ilmiah yang teruji dan kreatif, yang merupakan penyelesaian berkala ilmiah nasional original yang diakui secara masalah arsitektur yang kontekstual, dan terakreditasi, atau: nasional maupun internasional teruji secara teoretis terhadap kaidah b. mampu menghasilkan rancangan dalam bentuk publikasi saintifik arsitektur; arsitektur yang kreatif, orijinal, pada jornal ilmiah yang c. mampu mengkomunikasikan pemikiran dan disertai dengan kajian teoretiknya, terakreditasi; hasil rancangan dalam bentuk grafis, tulisan, yang merupakan solusi hasil kajian b. mampu menyusun kebijakan dan model yang komunikatif dengan teknik masalah arsitektur yang kontekstual, dalam menyelesaikan masalah manual maupun digital; dan teruji terhadap kaidah arsitektur yang bermanfaat d. mampu menyajikan beberapa alternatif arsitektur, serta tersusun dalam bagi masyarakat; solusi rancangan dan membuat keputusan laporan yang dapat dipublikasikan c. mampu merencanakan peta pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan dalam publikasi ilmiah nasional jalan riset arsitektur, mengelola arsitektur. terakreditasi; riset , dan mendesiminasikan e. mampu memanfaatkan kemampuan c. mampu menghasilkan paper/karya manfaat hasil risetnya hingga merancangnya untuk membantu melakukan ilmiah salah satu bidang keilmuan bermanfaat bagi pengawasan dan/atau pelaksanaan arsitektur dan mempresentasikan pengembangan ilmu pembangunan lingkungan dan bangunan. dalam suatu forum ilmiah. pengetahuan dan peningkatan kemaslahatan manusia.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SARJANA
MAGISTER
DOKTOR
Penguasaan Pengetahuan • menguasai konsep teoritis tentang arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, sistem struktur dan utilitas bangunan; • menguasai prinsip sains bangunan, landscape, perencanaan dan perancangan kota, permukiman, arsitektur nusantara, ekologi, dan pemaknaan dalam arsitektur.
• menguasai teori arsitektur, • menguasai teori -teori dan filosofi arsitektur, perancangan arsitektur, dan teori bidang lain estetika, simbol dalam yang terkait arsitektur, sains (kebudayaan, seni, ilmu bangunan/perencanaan sosial, lingkungan, dan perancangan pembangunan), dan kota/permukiman/landsca filsafat ilmu. pe; • menguasai konsep teoritis arsitektur nusantara, dan metode penelitian serta publikasi ilmiah.
URAIAN TAHAP PERTAMA
Perumusan CP dilakukan melalui tahapan berikut: a. Penetapan profil lulusan yaitu menetapkan peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya. Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seyogyanya profil program studi disusun oleh kelompok prodi sejenis, sehingga terjadi kesepakatan yang dapat diterima dan dijadikan rujukan secara nasional. Untuk dapat menjalankan peran-peran yang dinyatakan dalam profil tersebut diperlukan “kemampuan” yang harus dimiliki. b. Perumusan kemampuan yang diturunkan dari profil dapat melibatkan pemangku kepentingan jang akan memberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas antara institusi pendidikan dengan pemangku kepentingan yang akan menggunakan hasil didiknya. Hal ini dapat menjamin mutu kemampuan lulusan. Perumusan kemampuan lulusan harus mencakup empat unsur untuk menjadikannya sebagai capaian pembelajaran (CP), yakni unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus seperti yang dinyatakan dalam SN DIKTI 2015. c. Penentuan sejumlah kemampuan (CP) wajib merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yang berkaitan dengan unsur ketrampilan khusus (kemampuan kerja) dan penguasaan pengetahuan, sedangkan yang mencakup sikap dan keterampilan umum dapat mengacu pada rumusan yang telah ditetapkan dalam SN DIKTI sebagai standar minimal, yang memungkinkan ditambah sendiri untuk memberi ciri lulusan perguruan tingginya.
Deskripsi Capaian Pembelajaran Lulusan Prodi
Ditetapkan dalam SN Dikti
Tingkat keluasan dan kedalaman materi pembelajaran mengacu pada Standar Isi Pembelajaran (lihat tabel1)
Mengacu pada unsur kemampuan kerja deskripsi KKNI (lihat tabel 2)
Dirumuskan oleh forum prodi sejenis CAPAIAN PEMBELAJARAN
Tabel 2 : Kata kunci untuk rumusan ketrampilan khusus PROGRAM
KATA KUNCI KEMAMPUAN KERJA DALAM KKNI
LEVEL
Doktor/Doktor Terapan/Spesialis ll
Melakukan pendalaman dan perluasan IPTEKS baru melalui riset, menyelesaikan masalah dengan pendekatan multi atau transdisiplin
9
Magister/Magister Terapan/Spesialis l
Mengembangkan IPTEKS melalui riset, inovasi dan teruji, menyelesaikan masalah dengan pendekatan inter/multidisiplin
8
Profesi
Mengelola sumber daya, mengevaluasi secara komprehensif untuk pengembangan strategis organisasi, menyelesaikan masalah dengan pendekatan monodisiplin.
7
Sarjana/ Sarjana Terapan
Mengaplikasikan, mengkaji, membuat desain, manfaatkan IPTEKS dalam menyelesaikan masalah prosedural.
6
Diploma III
Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih berbagai metode, memformulasi penyelesaian masalah prosedural.
5
Diploma II
Menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik, memilih metode baku, menyelaraskan masalah faktual
4
Diploma I
Melaksanakan serangkaian tugas spesifik, menyelesaikan masalah yang lazim.
3
Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran (tercantum dalam Standar Isi Pembelajaran SN Dikti 2015) a.
lulusan program diploma satu paling sedikit menguasai konsep umum, pengetahuan, dan keterampilan operasional lengkap; b. lulusan program diploma dua paling sedikit menguasai prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu; c. lulusan program diploma tiga paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum; d. lulusan program diploma empat dan sarjana paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam; e. lulusan program profesi paling sedikit menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu; f. lulusan program magister, magister terapan, dan spesialis satu paling sedikit menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu; g. lulusan program doktor, doktor terapan, dan spesialis dua paling sedikit menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu.
Catatan : • Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran bersifat kumulatif dan/atau integratif. • Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah.
BIDANG IPTEKS yang dipelajari
1
2
3
4
TINGKAT KELUASAN (bahan kajian)
Pharmaceutical Public Health
1. Health promotion 2. Medicines information and advice
Pharmaceutical Care
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Assessment of medicines Compounding medecines Dispensing Accurately dispense Medicines Monitor medicines therapy Patient consultation and diagnosis
Organisation and management
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Budget and reimbursement Human Resources management Improvement of service Procurement Supply chain and management Supply chain and management Work place management
Profesional/ Personal
1. 2. 3. 4. 5.
Communication skills Continuing Professional Development Legal and regulatory practice Professional and ethical practice Quality Assurance and Research in the work place 6. Self-management
TINGKAT KEDALAMAN (misal) Diploma
Sarjana
Apoteker
Pengetahuan faktual
Prinsip prinsip
teori aplikatif
Prinsip prinsip
konsep teoretis
teori dan teori aplikatif
Pengetahuan prosedural
Konsep dan prinsip
Tidak diajarkan/ Pengetahuan faktual
Pengetahuan
prosedural
teori aplikatif
teori aplikatif
Tabel 1: Tingkat penguasaan pengetahuan sesuai Standar Isi Pembelajaran PROGRAM
KATA KUNCI PENGUASAAN PENGETAHUAN
LEVEL
Doktor/Doktor Terapan/ Spesialis ll
menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu
9
Magister/Magister Terapan/Spesialis l
menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan dan ketrampilan tertentu
8
menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu
7
menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam
6
Diploma III
menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum
5
Diploma II
menguasai prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu
4
Diploma I
menguasai konsep umum, pengetahuan, dan keterampilan operasional lengkap;
3
Profesi
Sarjana/ Sarjana Terapan
Catatan : Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran bersifat kumulatif dan/atau integratif
RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Kelompok bidang studi / Laboratorium Peta keilmuan (nomenklatur)
Keterlibatan semua dosen
Pemilihan bahan kajian : tingkat penguasaan, keluasan, dan kedalaman
Matriks bahan kajian dengan sikap, ketrampilan umum ketrampilan khusus dan pengetahuan.
Konsep mata kuliah dan besarnya sks
Tim Belmawa DIKTI 2013
Pengertian sks dan konsep kurikulum
URAIAN TAHAP KE DUA a.
Pemilihan bahan kajian Pada kurikulum lama (yang berbasis isi), bahan kajian biasanya sudah dituliskan dalam rincian materi ajar (silabus) di setiap mata kuliah. Dalam proses evaluasi kurikulum, materi ajar bisa diperbaharui atau dikembangkan sesuai perkembangan IPTEKS, dan dapat diklasifikasi ke dalam kelompok bidang kajian atau di klasifikasi menurut inti keilmuan (prodi), IPTEKS penunjangnya, IPTEKS pelengkap, yang diunggulkan, ciri PT dan sebagainya sesuai cabang ilmu dan keahlian yang dibangun dan dipelajari pada prodi. Penggambaran/pemetaan bidang keilmuan/keahlian prodi ini dapat mengacu pada nomenklatur rumpun ilmu, dan dengan menetapkan tingkat pemahaman, kedalaman, dan keluasan dari setiap bidang kajian akan menunjukkan kekhususan prodi. Bidang kajian yang khusus ini dapat dijadikan bahan kajian minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan prodi dan disepakati oleh forum prodi sejenis sebagai “rumusan pengetahuan” dari unsur capaian pembelajaran lulusan prodi.
b.
Pembuatan matriks untuk memetakan keterkaitan mata kuliah dengan CP. Baris dari matriks diisi dengan unsur sikap dan ketrampilan umum (yang telah ditetapkan dalam SNPT sesuai jenjang prodi), dan ketrampilan khusus yang disusun oleh forum prodi sejenis; sedangkan “rumusan pengetahuan” dapat diisikan pada jalur vertikal dari matriks, yang dalam kurikulum lama yang berbasis isi, kolom vertikal ini dapat diisi dengan mata kuliah yang sudah ada saat ini. Dengan matriks dapat dipetakan kaitan antara sikap dan ketrampilan/ kemampuan dengan pengetahuan/mata kuliah, sehingga bisa dipetakan ada tidaknya keterkaitan tersebut. Dengan menandai (contreng) adanya keterkaitan, maka bisa dievaluasi apakah mata kuliah (atau konsep kurikulum) sudah sesuai dengan CP. Bila terdapat mata kuliah yang tidak terkait dengan rumusan sikap dan ketrampilan, maka mata kuliah tersebut bisa dihapus.
c.
Pembentukan mata kuliah Matriks dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum baru dengan menyusun mata kuliah dalam bungkus yang berbeda. Secara umum ada dua cara dalam membentuk mata kuliah, yakni yang parsial yang hanya berisi satu bahan kajian, dan yang intergrasi yang berisi berbagai bahan kajian. Pertimbangan pembentukan mata kuliah (parsial/ terintergrasi) didasarkan pada pertimbangan efektivitas penguasaan bahan kajian bagi mahasiswa. Pendekatan terintergrasi dimaksudkan selain secara keilmuan terintergrasi, juga bila dibelajarkan secara intergratif hasil akan lebih baik. Konsep ini yang dikembangkan menjadi bentuk blok.
d.
Penetapan besarnya sks mata kuliah. Besarnya sks suatu mata kuliah dimaknai sebagai waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memiliki kemampuan yang dirumuskan dalam sebuah mata kuliah tersebut. Unsur penentu perkiraan besaran sks adalah – tingkat kemampuan yang harus dicapai; (lihat standar kompetensi lulusan untuk setiap jenis prodi dalam SN Dikti) – kedalaman dan keluasan bahan kajian yang harus dikuasai; (lihat standar Isi Pembelajaran dalam SN Dikti) – metode/strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai kemampuan tersebut. (Standar Proses Pembelajaran)
capaian pembelajaran
MATA KULIAH PADA KURIKULUM SAAT INI SEMESTER …..
Mata kuliah A
SEMESTER …..
SIKAP
KETRAMPILAN UMUM
KETRAMPILAN KHUSUS
PENGETAHUAN
[email protected]
capaian pembelajaran MATA KULIAH PADA KURIKULUM SAAT INI SEMESTER …..
Agama
Pancasila
B.Indonesia
Kewarganegaraan
Teori survei
SEMESTER II
V
V
V
V
Bisa dihapus
V
V
V
V
V
V
SIKAP Menerapkan etika profesi KETRAMPILAN UMUM Mampu menyusun skripsi
Mampu mengambil keputusan
V
KETRAMPILAN KHUSUS Mampu merancang ………………….. Mampu melaksanakan………………..
Bahan kajian
V
Tidak ada kontribusi
V
PENGETAHUAN Menguasai konsep ilmu komunikasi
V
Menguasai prinsip lingkungan
[email protected]
Bhs Indonesia
CAPAIAN PEMBELAJARAN Bahan kajian
SIKAP Menerapkan etika profesi
Tingkat penguasaan
Metode pembelajaran
V
Bertakwa kpd Tuhan YME Bangga pada tanah air Ind. KETRAMPILAN UMUM Mampu menyusun skripsi
V
Tata tulis
Teori aplikatif
Presetasi -Diskusi
Mampu mengambil keputusan
V
Silogisme
konsep
Kolaboratif
KETRAMPILAN KHUSUS Mampu merancang …………
V
Mampu melaksanakan ………
V
PENGETAHUAN Menguasai konsep ilmu kom. Menguasai prinsip lingkungan
V
EVALUASI MATA KULIAH YANG ADA SAAT INI (KURIKULUM LAMA) 1.
2.
3.
4.
Tahap ini merupakan tahapan evaluasi untuk memeriksa seberapa jauh mata kuliah yang ada di kurikulum saat ini, memiliki keterkaitan dan atau berkontribusi dalam menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran yang telah dirumuskan. Sebagai contoh mata kuliah bahasa Indonesia : apabila dalam kotak yang terkait dengan rumusan ketrampilan umum (mampu menyusun skripsi) dicontreng (v), bisa dipertanyakan materi yang diajarkan saat ini apakah benar telah menyumbang kemampuan untuk menyusun skripsi (misal, membuat kalimat yang benar, penggunaan titik koma dalam kalimat; menyusun paragraf; penulisan referensi; dan sebagainya). Bila dalam pembimbingan masih banyak mahasiswa yang belum mampu menyusun kalimat dengan benar, dan lain sebagainya, maka saatnyalah dosen dapat mengevaluasinya dan mengembangkan materi ajarnya sesuai CP yang diharapkan. Setiap contreng (v) berarti ada uraian materi ajar yang direncanakan dalam mata kuliah tersebut, dan harus bisa dicek secara faktual (ada dokumennya) baik dalam silabus maupun dalam rencana pembelajarannya, jadi tidak bisa hanya “diperkirakan” mata kuliah ini berkontribusi dalam CP. Sebuah rumusan CP (misal satu rumusan kemampuan umum atau sikap) dapat dibebankan kepada beberapa mata kuliah, di sini diperlukan pemetaan yang lengkap yang perlu diketahui oleh seluruh dosen yang terlibat dalam program studi. Bila setelah dievaluasi diketahui ada suatu mata kuliah (misal dalam tabel di atas, mk Teknik Survai) ternyata kurang atau tidak ada kontribusinya, maka mata kuliah tersebut dapat diusulkan untuk dihapus atau meteri yang masih diperlukan dari mata kuliah tadi dititipkan ke dalam mata kuliah lain yang terkait. Dalam usaha membentuk sikap ( bagian dari pemenuhan CP lulusan), tidak selalu hanya dibebankan ke dalam mata kuliah tertentu saja, misal membentuk ‘ketaqwaan kepada Tuhan YME’ hanya dibebankan pada mata kuliah Agama. Pembentukan “ beberapa sikap” dapat dibebankan ke dalam beberapa mata kuliah tidak melalui materi ajarnya tetapi dengan melalui “proses pembelajaran”. Contoh pembentukan sikap kejujuran, semua mata kuliah dapat membangunya dengan menerapkan norma penulisan makalah secara benar dan memberi sanksi tegas bagi yang melakukan pengutipan karya tanpa cara penulisan yang benar , hal ini untuk membentuk sikap kejujuran akademik.
RUMUSAN KETRAMPILAN KHUSUS DAN PENGETAHUAN LULUSAN PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN KETRAMPILAN KHUSUS a. b. c. d. e.
f.
mampu menerapkan prinsip-prinsip matematika dan sains alam, serta prinsip rekayasa (engineering principles) untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks (complex engineering problem); mampu menemukan sumber masalah rekayasa melalui proses penyelidikan, analisis, interpretasi data dan informasi berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa; mampu melakukan riset yang mencakup identifikasi, formulasi dan analisis masalah rekayasa; mampu merumuskan alernatif solusi untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial dan lingkungan; mampu merancang sistem, proses, dan komponen dengan pendekatan analitis dan mempertimbangkan standar teknis, aspek kinerja, keandalan, kemudahan penerapan, keberlanjutan, serta memperhatikan faktorfaktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial dan lingkungan; mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang sesuai untuk melakukan aktivitas rekayasa.
PENGUASAAN PENGETAHUAN a.
b. c. d. e.
menguasai konsep teoretis sains-rekayasa (engineering sciences), prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau komponen; menguasai konsep sains alam dan prinsip dalam mengaplikasikan matematika rekayasa; menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, atau komponen; menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum; menguasai pengetahuan tentang teknik komunikasi dan perkembangan teknologi terbaru dan terkini
KETRAMPILAN KHUSUS PRODI KETEKNIKAN
1
mampu menerapkan prinsip-prinsip matematika dan sains alam, serta prinsip rekayasa (engineering principles) untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks (complex engineering problem);
TERMODINAMIKA
LAB. TEKNIK FISIKA I
V
• Matematika rekayasa • Prinsip rekayasa • Fisika, • Biologi.
V
2
mampu menemukan sumber masalah rekayasa melalui proses penyelidikan, analisis, interpretasi data dan informasi berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa;
V
Bahan kajian
V
Bahan kajian
3
mampu merumuskan alernatif solusi untuk menyelesaikan masalah rekayasa kompleks dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial dan lingkungan;
V
Bahan kajian
4
mampu merancang sistem, proses, dan komponen dengan pendekatan analitis dan mempertimbangkan standar teknis, aspek kinerja, keandalan, kemudahan penerapan, keberlanjutan, serta memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial dan lingkungan;
V
Bahan kajian
V
Bahan kajian
5
mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang sesuai untuk melakukan aktivitas rekayasa.
V
Bahan kajian
V
Bahan kajian
6
……….. (bisa ditambah sendiri)
V
Bahan kajian
V
Bahan kajian
• Praktikum hk Ohm • Prak. Mikrobilogi • Prak. Akustik
Pengt
Menerapkan etika profesi
v
v
Mampu berfikir logis
v
v
Mampu menyusun skripsi
v
v
Mampu mengkaji masalah
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
kuliahv v Desain Arsitektur
v
v
v
v
Estetika
Sain Ars
Teori Ars
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
vMata v
Mampu menyusun konsep ranc Mampu merancang arsitektur
v
Mampu mengkomunikasikan …
landscape
v
Strukur tek
v
v
v
v
permodelan
v
Ars Nusntr
v
CIRI PT
pemukiman
Teori desain
Bertaqua kpd Tuhan YME
Lingkungan
Peranc. Ars
Ketrampilan umum
perkotaan
Ketrampilan khusus
Ketrampilan umum
Sikap
Ketrampilan khusus
IPTEK pendukung
CAAD
INTI KEILMUAN
statistika
Sikap
Logika
Pengetahuan
BAHAN KAJIAN YANG DIKEMBANGKAN PRODI
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
(terintegrasi)
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Mampu menyajikan alternatif
v
v
v
v
v v v Mk CAAD
v
v
v
v
v
v
Menguasai teori desain
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Menguasai prinsip perenc kota
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
PROFIL LULUSAN
SIKAP DAN KETRAMPILAN
1
2
3
Mata kuliah A bersifat integratif KONSEP BLOK Mata kuliah B bersifat parsial
BAHAN KAJIAN
MATA KULIAH
Kegiatan tatap muka 50 menit
Kegiatan terstruktur 60 menit
Kegiatan mandiri 60 menit
KULIAH
kegiatan tatap muka 110 menit
kegiatan mandiri 60 menit
RESPONSI/TUTORIAL/SEMINAR
PENGERTIAN SATUAN KREDIT SEMESTER
170 menit kegiatan di laboratorium/studio/bengkel
PRAKTIKUM/STUDIO/BENGKEL
sks adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
PRINSIP SATUAN KREDIT SEMESTER 1. Satuan kredit semester (sks) adalah : • Satuan waktu belajar yang dirancang agar mahasiswa memiliki kemampuan tertentu (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap) • Menitik beratkan pada waktu proses belajar. • Merupakan beban belajar mahasiswa, dan secara konseptual tidak terkait dengan beban dosen, apalagi honorarium. (hasil studi ke Inggris, Perancis, Jepang, dan Thailand)
2. Unsur penentu dalam memperkirakan besarnya sks suatu mata kuliah: • tingkat kemampuan yang harus dicapai; (lihat Standar Kompetensi Lulusan dalam SN Dikti 2015) • kedalaman dan keluasan bahan kajian yang harus dikuasai; (lihat Standar Isi Pembelajaran dalam SN Dikti 2015) • strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai kemampuan tersebut. (lihat Standar Proses Pembelajaran dalam SN Dikti 2015)
3.
Dengan ukuran waktu belajar mahasiswa 8-10 jam per hari maka per minggu rata-rata 48-60 jam setara dengan 18-20 sks per semester.
MATA KULIAH DAN BESARNYA SKS
Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi
Ketetapan Program studi
Struktur kurikulum & Rancangan pembelajaran DOKUMEN KURIKULUM BARU
Tim Belmawa DIKTI 2014
Konsep kurikulum
Pengetahuan Konsep & Strategi pembelajaran
• Berdasar logika keilmuan. • Asumsi dasar, ada prasyarat. • Parsial, integrasi diakhir
Huminity, Social science, profesional practice & Ethic
Engineering Displine Specialization
Mathematic & Basic Science
Engineering Design
Basic Engineering (Engineering Principle)
Basic Engineering (Engineering Principal)
Engineering Design
Mathematic & Basic Science
Engineering Disipline Specialization
Humanistic,social science , profesional practice & ethic
MEMBANGUN STRUKTUR KURIKULUM (model struktur kurikulum)
• Berdasar strategi pembelajaran • Prasyarat dieliminir dalam proses pembelajaran • Integrasi lebih awal. (EEDP,2000)
[email protected]
STRUKTUR MATAKULIAH
Sem
Etika 2
Tugas Akhir
Wawasan Tekno. & Komunikasi Ilmiah 3
Proposal Tugas Akhir 4
Desain Arsitektur 5 8
Techno preneurship 3
Makna Arsitektur 3
Penelitian Arsitektur 3
Desain Arsitektur 4
Pilihan 1 3
Pilihan 2 3
20
Arsitektur Kiwari 3
Ekologi Arsitektur 3
Desain Arsitektur 3
Pilihan 1 3
Pilihan 2 3
20
Perkembangan Arsitektur 3
Teori Arsitektur 3
Desain Arsitektur 2
Utilitas 3
20
8
Peng. Teori Perum & Desain Perkotaan 3
Arsitektur Nusantara 3
Arsitektur Lansekap 3
Desain Arsitektur 1
Sistem Struktur 3
Sains Arsitektur & Teknologi 3
20
Wawasan Kebangsaan 3
CAD 3
Konstruksi Bangunan 3
Fisika Bangunan 2
18
Bahasa Inggris 3
Pengantar Arsitektur 2
Mekanika Teknik 2
Matematika Arsitektur 2
18
VIII VII
VI
V
IV
III II I
Agama 2
sks 10
8
8
8
8
Dasar Desain Arsitektur 2 7
Dasar Desain Arsitektur 1 7
18
144
BUILDING SCIENCE AND TECHNOLOGY
STRUCTURE PRINCIPLE
ARCHITECTURAL DESIGN
DESIGN PRINCIPLE & ARCHITECTURE THEORY
CITY PLANNING AND ENVIRONMENT
SOCIAL SCIENCE, ETHICS,AND HUMINITIES
Pengembangan kemampuan integratif
Mengembangkan kemampuan desain
Melatih ketrampilan dasar desain
Meletakan dasar IPTEKS
[email protected]
Sumber : Harden R.M., & Stamper N. (1999); What is a spiral curriculum? ; Medical Teacher, 21, 141-3.
Ijasah
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJASAH
Predikat Kelulusan 1
Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan
2
Juara II lomba karya ilmiah tingkat Regional.
3
Penari latar Raja Ndangdut
4
Kerja praktek 2 bulan di “PT Tak Sejahtera”
5
Pelatihan ‘Industri kreatif’
TRANSKRIP 1
Pancasila
C
2
Agama
A
3
Kewarganegaraan
B
Sangat Bhs. Indonesia memuaskan
4
B
5
Dasar Manajemen
C
7
Statistika
C
8
Ekonomi makro
C
.
………………..
45
Tugas Akhir
DEKAN :
…
B
IPK = 2,80 Tim Belmawa Kemenristek dikti 2016
Jodha Akbar Ph.D
[email protected]
menurut Kepmendikbud no 232/U/2000 dan no 045/U/2002 KOMPETENSI UTAMA
KOMPETENSI PENDUKUNG
KOMPETENSI LAINNYA
kemampuan khusus prodi hasil kesepakatan prodi sejenis.
Kemampuan yang ditambahkan oleh prodi (PT)
Kemampuan tambahan sebagai ciri lulusan perguruan tinggi
Masukkan rumusan kompetensi yang sesuai ke dalam unsur deskripsi CP dari SN Dikti CAPAIAN PEMBELAJARAN
[email protected]
[email protected]
STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Perguruan tinggi wajib: menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran;
menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan;
menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen; menyampaikan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.
STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi
Program studi wajib : melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah; menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan; melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu yang baik; melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran; dan melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran
Masa dan Beban Belajar No
Program
Beban Belajar Minimum (sks)
Masa Studi (tahun)
Untuk memenuhi CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN program, mahasiswa wajib menempuh Beban Belajar Minimum dalam Masa Studi sbb.: 1
Diploma 1
36 sks
maksimum 2 th
2
Diploma 2
72 sks
maksimum 3 th
3
Diploma 3
> 108 sks
maksimum 5 th
4
Diploma 4 dan Sarjana
>144 sks
maksimum 7 th
5
Profesi
24 sks
3 th (setelah menyelesaikan program Diploma 4/Sarjana)
6
Magister, Magister terapan, dan Spesialis
36 sks
4 th (setelah menyelesaikan program Diploma 4/Sarjana)
7
Doktor, Doktor terapan, dan Subspesialis
42 sks
7 th (setelah menyelesaikan program Magister/Magister terapan/ Spesialis)
Pasal 15 1. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks. 2. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. 3. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan perguruan tinggi dapat menyelenggarakan semester antara. 4. Semester antara sebagaimana dimaksud diselenggarakan: a. selama paling sedikit 8 (delapan) minggu; b. beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks; c. sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. 5. Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara.
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
PROGRAM STUDI
VISI-MISI PT
PROFIL LULUSAN
KURIKULUM
[email protected]
9
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
8 7 6
Kebijakan Universitas terkait KKNI & SN DIKTI 2015
5 4 3 2 1
[email protected] Tim Belmawa DIKTI 2014
mengutamakan penguasaan IPTEKS
mengutamakan pencapaian kompetensi Tim Belmawa DIKTI 2014
mengutamakan kesetaraan mutu (capaian pembelajaran)
HITUNGAN BEBAN STUDI • BELAJAR : – minimal 8 jam/ hari – maksimal 10 jam/hari
• Perminggu dihitung 6 hari, maka : – minimal : 8 jam x 6 hari = 48 jam/minggu – maksimal : 10 jam x 6 hari = 60 jam/minggu
• Hitungan sks : – 1 sks rata-rata 3jam/minggu dalam 1 semester minimal 48 jam : 3 jam = 16 sks maksimal 60 jam : 3 jam = 20 sks
Rata-rata = 18 sks per semester
• S1 selama 8 semester = 8 x 18 sks = 144 sks (minimal) = 8 X 20 sks = 160 sks (maksimal)
• Jadi beban normal mahasiswa = 18-20 sks per Semester.
terdiri dari : 50 menit kegiatan tatap muka 60 menit kegiatan terstruktur 60 menit kegiatan belajar mandiri 170 menit Mata kuliah 8 sks :
8 x170’ = 1.360 menit 23 jam/minggu
8 sks : 8 x170’ = 1.360 menit 22,6 jam/minggu Hari ke 1 : Jam 09.00 – 12.00 Jam 13.00 – 16.00 Hari ke 2 : Jam 09.00 – 12.00 Jam 13.00 – 16.00 Hari ke 3 : Jam 09.00 – 12.00
Mg
Pembelajaran
waktu
1
Di kelas/lab
Di luar kelas/di rmh
2
Tatap muka
Tugas
3
Kuliah dan diskusi
3x50’
3x110’
4
Kuliah dan diskusi
3x50’
3x110’+ 3x60’
5
Presentasi
3x100’
Praktikum
3x160’ di lab atau 3x50’di lab
3x110’ di rmh
3x50’
3x 110
8
3x50’
3x100
9
3x50’
3x100 + 3x60’
10
3x100’
0
6 7
11 12 … 16
Tugas desain
jumlah
3x160’x3mg
3x160’x1mg
3x160’x4mg