DRAF WAWANCARA “MODAL SOSIAL DALAM OPERASIONAL CREDIT UNION” Idenditas Nama
:
Pekerjaan
:
Pertanyaan (Untuk Nasabah) 1. Sejak kapan anda mengenal CU Cinta Kasih, ? 2. Apa yang mendasari anda pada akhirnya memilih menjadi nasabah di CU Cinta Kasih ? 3. Kapan pertama sekali anda melakukan pinjaman kepada CU Cinta Kasih ? 4. Bagaimana perkembangan kehidupan anda setelah melakukan kegiatan simpan pinjam di CU Cinta Kasih, ? 5. Menurut anda, bagaimana pelayanan CU Cinta Kasih terhadap nasabah? 6. Apakah CU Cinta Kasih melakukan advokasi terhadap anda atau anggota lain dalam penentuan alokasi penggunaan dana bagi nasabah peminjam ? 7. Menurut anda, adakah manfaat positif dari proses simpan meminjam di CU Cinta Kasih 9. Adakah kesulitan dalam melakukan pinjaman di CU Cinta Kasih ? 10. Seberapa besar nominal yang pernah anda pinjam di Credit Union ? 11. Apakah pinjaman tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan usaha anda?
85
Pertanyaan (Untuk Pengurus Credit Union ) 1. Berapa banyak jumlah pengurus dalam CU Cinta Kasih, dan seperti apa periodeisasi nya berjalan ? 2. Apakah ada permasalahan dalam internal pengurus terkait program dan kepengurusan ? 3. Bagaimana cara dari Pengurus dalam menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut ? 4. Dalam penetapan program-program Credit Union, apakah masih mempertimbangkan nilai-nilai modal sosial kepada nasabah? 5 Bagaimana sistematika nasabah dalam melakukan pinjaman, dan apa saja yang menjadi pertimbangan pengurus dalam meloloskan permohonan pinjaman tersebut? 6. Apa yang dilakukan pengurus apabila dalam proses berjalannya pinjaman ada nasabah atau anggota yang mengalami masalah dalam penyelesaian hutang kepada Credit Union ? 7 Apakah ada proses advokasi terhadap anggota yang mengalami masalah dalam pembayaran pinjaman, adakah tindakan penyitaan terhadap aset ? dan untuk pinjaman yang tidak menggunakan agunan bagaimana prosesnya? 8. Sejauh ini, menurut anda apakah cara kerja Credit Union dapat dikatakan berhasil, dan apa saja indikatornya menurut anda?
86
TRANSKRIP WAWANCARA
Informan Kunci 1. Bapak P. Samosir, SE (Manager CU Cinta Kasih P.Brayan – Medan) Beliau adalah salah satu pengurus di CU Cinta Kasih P.Brayan – Medan, dan juga sebagai Manager pada lembaga tersebut. Beliau bergabung dengan CU Cinta Kasih berkisar 4 tahun yang lalu. Ia memilih bergabung dengan CU karena jenuh dengan pola hidup konsumtif perkotaan yang memaksa pengeluaran menjadi tinggi. Bapak kelahiran daerah Rianiate ini mengungkapkan bahwa banyak keuntungan dari menjadi anggota di CU, salah satunya adalah proses peminjaman modal usaha yang tidak sulit seperti di bank konvensional lainnya. Pemberian program pendidikan bagi anggota dan penambahan jaringan adalah kunci sukses sebuah usaha. Permasalahan kredit menunggak adalah konsekuensi wajar dari sebuah lembaga keuangan, namun yang menjadi faktor pembeda dari lembaga lain adalah, kerja sama dan tanggung jawab. Dimana eksekusi persoalan pada kredit yang macet bukan pada penyitaan agunan ataupun penutupan rekening anggota melainkan advokasi terhadap anggota penyelesaian masalah bersama-sama selama anggota masih dapat diajak bekerja sama. Ditataran pengurus juga tidak pernah mengalami masalah yang krusial, karena semua pekerjaan telah tersistematis dalam pengelolaannya. Karena pendidikan lah yang menjadi bangun dasar lembaga maka, karakter yang diciptakan adalah model kerjasama dan kejujuran.
87
2. Martunas Turnip (Staff CU Cinta Kasih P.Brayan – Medan) Beliau bergabung menjadi staff di lembaga tersebut masih terbilang muda sekitar 6 bulan. Beliau menuturkan bahwa ada peningkatan yang cukup baik di tahun 2012, dan CU Cinta Kasih telah memperluas wilayah kerjanya menjadi tingkat Propinsi Sumatera Utara, ia juga sering melakukan advokasi kepada kelompok binaan dan unit binaan CU tersebut. Beberapa permasalahan yang masih sering muncul adalah masih ada anggota CU yang tidak tahu proses peminjaman di CU itu sendiri, sehingga periode tahun ini bidang pendidikan menjadi fokus kerja, agar tiap-tiap anggota dapat memberdayakan CU sebagai mitra usahanya dalam bidang modal usaha.
3. MT.Butarbutar (Anggota CU) Beliau menjadi anggota di CU Cinta Kasih melalui kelompok binaan CU di daerah Payabakung, Deliserdang. Dasar peminjaman yang dilakukan adalah untuk pengembangan usaha pertanian dan peternakan, peminjaman yang ia lakukan tidak menggunakan agunan, hanya saja beliau menjelaskan tujuan pinjaman tersebut kepada ketua kelompok dan ada bentuk survey yang dilakukan oleh CU. Perkembangan pinjaman tersebut memiliki daya guna terhadap usaha yang digeluti oleh Bapak MT Butarbutar, namun ada faktor diluar usaha yang menyebabkan pengeluaran modal menjadi besar. Hal ini merupakan faktor eksternal usaha, dan beliau diberi kesempatan untuk melakukan pemulihan usaha hingga dapat kembali membayar pinjamannya ke pihak CU.
88
4. R. Sitepu (Anggota dan juga Ketua Kelompok Desa Serba Jadi I) Beliau menuturkan perkembangan mitra usaha yang dikembangkan pihak CU, sangat memberikan manfaat kepada petani, dalam transaksi pupuk dan pestisida, dengan model pinjaman dimuka, dan dicicil melalui hasi panen memberikan kesempatan petani melakukan pengelolaan uang kepada hal-hal produktif lainnya. Dengan bentuk pinjaman mikro, maka semakin sempit peluang tengkulak untuk meminjamkan uang ke petani, dan program pendidikan yang diberikan membuka wacana berpikir para petani di daerahnya. 5. Sihombing (Anggota CU ) Beliau menuturkan bahwa perbedaan mendasar CU dengan lembaga lainnya adalah pada bidang pendidikan dan advokasi, suasana di CU lebih bersahabat karena pihak CU memberikan pandangan-pandangan tentang peluang usaha yang kita tekuni. Walaupun harapannya suku bunga bisa diturunkan menjadi 2 % pada Rapat Anggota Tahunan berikutnya, agar semakin meringankan bunga yang diemban para peminjam, memang sebenarnya bunga itu juga akan kembali pada bentuk deviden ke anggota.
89
Lampiran Foto
Keterangan Foto : Aktivitas nasabah pada kantor CU. Cinta Kasih P.Brayan
Keterangan Foto : Papan Statistik Keanggotan CU Cinta Kasih P.Brayan – Medan.
90