Nani Saptariani - RMI
Draf Ringkasan Lokasi Nama Lokasi Nama MK Letak
Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor Wilayah Ekologi (Ecoregion) (dan kode): Hutan Pegunungan Jawa Barat Negara: Indonesia Kawasan: ekosistem halimun Cantumkan koordinat Google Earth dan lampiran peta , menunjukkan letak dalam konteks negara Koordinat google earth : 6˚39’00.02” S ; 106˚32’12.66”E
Deskripsi
Geologi : Sebagian besar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun terdiri dari batuan vulkanik seperti breksi, lava basalt dan andesit dari masa Pliocene-lower Pleistocene dan beberapa starata dari masa pra-Pliocene. Selain itu terdapat batuan sedimen dibagian utara yang awalnya merupakan kubah, terutama terdiri dari batuan debu calcareous. Hal yang menarik serta luar biasa didaerah sekitar kawasan ekosistem Halimun ini adalah adanya kandungan emas, perak dan batuan kwarsa. Tanahnya terdiri atas 12 tipe tanah dan dapat digolongkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu andosol dan latosol. Untuk tujuan pertanian, tanah di kawasan Halimun mempunyai kesuburan kimiawi yang minim sampai cukup, namun sifat-sifat fisikanya cukup bagus. Tanah dan batuannya dapat dikatakan mempunyai porositas dan permeabilitas yang baik sebagai daerah tangkapan. Tanah di kawasan ini juga peka terhadap erosi. Tekstur tanah umumnya didominasi oleh partikel seukuran debu yang mudah tercuci. Sifat-sifat tanah juga menunjukan sifat vulkanik tua. Perkembangan tanah menunjukan adanya evolusi tanah dari vulkanik tua yang sebenarnya sedang mengalami proses transisi dari andosol dan latosol Topografi : Berdasarkan Peta Topografi, kawasan Halimun sebagian besar datarannya terletak pada ketinggian di bawah 1.400 m dpl, dengan sebaran 1.000 - 1.400 m dpl (40,3%). Berdasarkan analisa kemiringan lahan menunjukan bahwa kawasan Halimun terdiri dari perbukitan dengan kemiringan terbanyak lebih dari 45% (75,7% dari luas areal). Ketinggian 500 m dpl - 1.929 m di atas permukaan laut. Ukuran : ???? luas desa Cisarua :1, 411 ha Jelaskan iklim yang ada di lokasi, bersama data suhu dan curah hujan bulanan : Tipe iklim : A (Schmidt dan Ferguson ); Curah hujan rata-rata per tahun: 4.000-6.000 mm; Kelembaban : 5 % sampai 6 % ; Temperatur : 20 C sampai 30º C Sediakan peta lokasi terperinci, termasuk komunitas berbatasan, rute akses jalan dan udara, hotel, sekolah dan infrastruktur lain. Berdasarkan data monografi Desa Cisarua tahun 2002, Desa Cisarua memiliki batas-batas administrasi yang meliputi: Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Curug Bitung Kecamatan Nanggung
Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Desa Malasari : Berbatasan dengan Desa Curug Bitung : Berbatasan dengan Desa Bantar Karet
Aksesibilitas Desa Cisarua berjarak sejauh ± 10 km dari pusat Kecamatan Nanggung dan ± 65 km dari Ibu Kota Kabupaten (Cibinong). Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Aksesibilitas ke Desa Cisarua dari Kota Bogor Jalur Kondisi Jalan - Bogor – Bubulak Jalan Aspal - Bubulak – Leuwiliang Jalan Aspal - Leuwiliang – Nanggung Jalan Aspal - Nanggung – Cisarua Jalan Aspal dan Batu – batuan Sumber: Data Monografi Desa Cisarua, 2002
Alat Transportasi Angkot Angkot Angkot Ojeg
Waktu Tempuh 30 Menit 45 menit 2 Jam 15 Menit
Biaya (Rp) 3000 3500 7000 15000
Untuk saat ini akses untuk mencapai pusat Desa Cisarua sangat mudah untuk dilakukan karena kondisi jalan sudah cukup bagus yang pada umumnya sudah aspal. Lebih dari itu jalur menuju Desa Cisarua pada dasarnya cenderung mudah karena cukup banyaknya alat transportasi yang digunakan. Berikut adalah jarak menuju Desa Cisarua. Tabel 2. Orbitasi, Waktu Tempuh dan Letak Desa Cisarua No. Orbitasi dan Jarak Tempuh Waktu 1 Jarak ke Ibu Kota Kecamatan 15 menit 2 Jarak ke Ibu Kota Kabupaten 150 menit 3 Jarak ke Ibu Kota Provinsi 4 Waktu Tempuh ke pusat Fasilitas 45 Menit terdekat, ekonomi, kesehatan, pemerintahan
Jarak 10 km 55 km 210 km
Fasilitas umum yang terdapat di Desa Cisarua meliputi fasilitas pemerintahan (kantor pemerintahan desa), pendidikan (16 sekolah), keagamaan (masjid di setiap kampung), dan fasilitas umum lainnya seperti sarana jalan berbatu dan pos ronda disetiap wilayah rukun warga. Fasilitas kesehatan di Desa Cisarua belum tersedia dengan baik, baik bangunan fisik puskemas maupun pelayanan bidan
Faktor sosial-ekonomi
Buatlah daftar sumber daya hidup dan tidak hidup yang sekarang diekstraksi dari lokasi Anda, bubuhkan pengukur nilai produk ini dalam mata uang setempat (per item, kilo, berkas, dsb.). Tunjukkan berapa lazimnya penghasilan seorang pekerja yang dibayar per jam atau per hari. Asets Umumnya masyarakat desa cisarua hidup dalam lingkungan yan cukup nyaman, seperti rumah yang terbuat dari tembok semen dengan lantai yang memadai (semen atau kramik),dan atap genting. Namun demikina tidak semua rumah memiliki kamar mandi dalam rumah. Hanya beberapa orang memelihara sapi/kerbau (hanya 3 KK), dan rata-rata kerbau yang dimiliki berkisar 3 ekor. Kambing dan domba lebih umum dipelihara, dengan kisaran 3 – 5 ekor per KK. Sekitar 2/3 penduduk memelihara ayam/bebek secara subsisten. Hampir 88% penduduk memiliki alat pencuci emas (gulundungan), dan 60%nya adalah penduduk yang memiliki lahan kelola untuk bertani kurang dari 0,75 ha . Ini berarti pengelolaan emas menjadi sumber pendapatan yang penting bagi masyarakat, khususnya yang memiliki lahan sangat kurang. Pendapatan (income) Walaupun mayoritas masyarakat di desa cisarua adalah petani, tetapi pertanian bukanlah kontribusi utama dalam income mereka. Rata-rata pendapatan masyarakat adalah Rp325,000/bln/kk, dan kontribusi pendapatan dari pertanian adalah 27,89% nya. Berikut table pendapatan /kk Sumber Pendapatan Pertanian (rata-rata ≤ 0,75 ha) Padi sawah Kebun Lading Kolam ikan Peternakan Total Pendapatan dari pertanian Selain Pertanian Buruh tani Kegiatan sosial
Gurandil
Keterangan
Rata-rata pendapatan/bln/kk
20 liter padi x Rp 45.000
90.000 50.000 60.000 25.000 100.000 325.000 (27,89 %)
Rp 20.000/hari X 7 Guru ngaji, hadir dalam pertemuan2, kondangan, penceramah dll
140.000 100.000
500.000
Buruh potong kayu Total pendapatan selain pertanian TOTAL PENDAPATAN /BLN
140000 840.000 (72,11%) 1.165.000
Tabel diatas menunjukan bahwa pendaptan selain dari pertanian memberikan kontribusi yang cukup significant pada pendapatan keluarga, dan hal ini menunjukan bahwa kegiatan pertanian yang dilakukan saat ini tidak bisa menjadi sandaran hidup terlebih pada masyarakat yang mengakss dan dapat mengontrol lahan-lahan degan luasan kecil. Dan berrdasarkan batas garis kemiskinan dari BPS untuk daerah pedesaan dan berdasarkan batas garis kemiskinan yang ditetapkan oleh pemerintah propinsi Jawa Barat (2002) yaitu Rp 1,5 juta/bulan/kk, maka mayoritas masyarakat di Desa Cisarua berada dibawah garis kemiskinan
Keanekaragaman hayati
Siapkan sebuah ulasan tentang keanekaragaman hayati kawasan, termasuk jenis ekosistem dan sebuah estimasi kekayaan spesies untuk sebanyak mungkin kelompok (rujuk data dari lokasi yang sama kalau perlu). Kawasan Halimun merupakan kawasan ekosistem hutan hujan tropis yang tersisa di Jawa Barat bagian barat dan Banten. Dengan 3 ekosistem utama didalamnya yaitu ekosistem hutan hujan dataran rendah (500-1000mdpl), hutan sub-pegunungan (1000-1500 mdpl), dan hutan hujan pegunungan ( 1500-1929 mdpl) yang menjadi daerah tangkapan air (water catchment area) yang sangat penting. Terdapat 5 sungai besar seperti S. Ciberang, S. Ciujung, S. Cidurian, S. Cikaniki, dan S. Cisadane yang mengalir ke bagian barat laut jawa, dan 9 sungai lainnya seperti S. Cisarua, S.Cikadung, S. Cisungsang, S. Cibareno, S. Sukawayana, S. Cimaja, S. Cimadur, S. Cinutug, dan S.Cisiit yang megalir ke bagian selatan laut jawa. Kawasan Halimun juga merupakan rumah bagi 71 jenis mamalia, 5 jenis primate, 244 jenis burung, 49 jenis raptil, 30 jenis amphibi, 124 famili serangga, 77 jenis kupu-kupu, 36 jenis molusca, 50 jenis ikan, 110 jenis semut, 26 jenis capung, 128 Kumbang Kumis Panjang, 60 Belalang, Jangkrik dan Kecoa, dan Total ± 4500 jenis flora, seperti ; 258 jenis anggrek, 845 jenis tumbuhan berbunga, 12 jenis bamboo, 13 jenis rotan, 92 jenis tumbuhan obat, 144 tumbuhan hias, 10 famili fungi/jamur, dan 35 jenis jamur tanah
Buatlah daftar semua riset mutakhir tentang keanekaragaman hayati lokasi (sediakan rujukan lengkap bagi semua karya selama dasawarsa terakhir). Halimun Status Over View, RMI. 2004 Data Penelitian BCP-JICA 1999-2002 http://www.bplhdjabar.go.id/kategori/kehati/etnobotani.cfm?doc_id=165 : Etnobotani Gn. Halimun http://www.bci.or.id/news/tahun/2008/bulan/04/tanggal/16/id/34/ : (paper) Populasi Elang Jawa di
Gunung Halimun Terancam Punah www.id.emb-japan.go.jp/oda/en/projects/protech/odaprojects_protech_2003_jabar.htm: ODA Project-TN HalimunSalak Management Project biodiversity.sci.kagoshima-u.ac.jp/suzuki/halimun/HalimunPlantE.pdf : Plnat on Gn. Halimun Especially along loop trail http://www.ditjenphka.go.id/index.php?a=kn&s=k&i=18&t=2 Siapkan sebuah daftar tipe vegetasi, termasuk tipe utama lahan hutan, padang rumput dan komunitas serupa, dan lahan budi daya, tunjukkan apakah ada yang mermerlukan tindakan konservsasi tertentu. Penutupan Lahan di TNGHS Tahun 2001 Tabel. Kondisi Penutupan Lahan di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Hasil Interpretasi Lansat Tahun 2001
No
Luas (Ha)
Penutupan Lahan
Total
Kab. Sukabumi 23020.73
Kab. Lebak 32482.24
75600.88
1
Hutan alam
Kab. Bogor 20097.91
2
Hutan tanaman
3322.61
2093.33
6615.86
12031.8
3
Kebun campuran
1101.09
1394.04
2807.62
5302.75
4
Kebun teh
522.59
360.04
0.00
882.63
5
Kebun karet
695.63
14.24
1255.84
1965.71
6
Semak
1455.54
393.05
2138.37
3986.96
7
Rumput
36.28
32.53
35.32
104.13
8
Lahan terbangun
7.12
20.40
79.98
107.5
9
Ladang
213.85
588.61
782.82
1585.28
10
Sawah
846.34
1232.46
4746.20
68.25
11
Badan air
0.00
17.42
73.14
90.56
12 13
Lahan terbuka
355.42
376.49
332.22
1064.13
No data
1786.22
721.80
1301.65
3809.67
30,440.59
30,265.14
52,651.27
113,357
Total
Berdasarkan Anwar, S dan Setiawan, Y (2005), kondisi penutupan lahan di TNGHS tahun 2001
Khusus Kampung Parigi-Desa Cisarua : Luas Kp. Parigi berdasarkan hasil peta partisipatif adalah 397.535 Ha, terbagi ke dalam : Lahan Garapan (SPPT) : 21.465 Ha; Lahan Pinus : 87.650 Ha, Lahan Karet : 58.710 Ha, dan Lahan Tumpang Tindih : 205.240 Ha. Tipe Vegetasi yang ada adalah : Tanaman Produksi (karet) Tanaman Buah (talun), Tanaman Pangan (pertanian/kebun).
Siapkan sebuah daftar flora endemik. Sedapat mungkin cantumkan nama Indonesia, daerah dan ilmiahnya, dan tunjukkan mana yang terancam atau dalam bahaya (menurut kategori IUCN). Tumbuhan langka di kawasan Halimun : Pulasari (Alyxia reinwardt)i, Anyang-anyang/ki ambit (Elaeocarpus grandifloru)s, Symplocos odoratissima, Rotan/Howe Bogo (Calamus adspersus), dan Rotan/Howe geureung/howe cacing (Calamus ciliaris) (Sumber : Uji dan Sujadi 2002)
Flora yang ada di setiap tipe ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, adalah sebagai berikut:
Ekosistem Hutan Hujan Tropis Pegunungan (Zona Collin) ; Ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun Salak merupakan hutan hujan tropis pegunungan terluas di Pulau Jawa. Kawasan ini juga merupakan habitat berbagai jenis satwa, tumbuhan dan jasad renik. Pada ketinggian antara 500 - 1000 m dpl (zona collin), jenis tumbuhannya antara lain : rasamala ( Altingia exelsa ), puspa ( Schima wallichii ), saninten ( Castanopsis javanica ), kiriung anak ( Castanopsis acuminatissima ), pasang ( Quercus gemeliflora ). Hutan Hujan Tropis Pegunungan (Zona Sub Montana) ; Pada keting- gian antara 1000-1400 m dpl (zona sub-montana), terdapat beberapa jenis seperti Huru kapas Acer laurinum , Ganitri ( Elaeocarpus ganitrus ), Ki Merak (Eurya acuminatissima) , buni ( Antidesma bunius ), beringin ( Ficus spp), kayu manis ( Cinnamomun sp), kileho ( Saurauia pendula ) dan kimerak ( Weinmania blumei ). Hutan Hujan Tropis Pegunungan (Zona Montana ) ; Sementara pada ketinggian diatas 1500 m dpl (zona montana ) didominasi oleh jenis-jenis Podocarpus seperti kibima ( Podocarpus blumei ), kiputri ( Podocarpus imbricatus ) dan jamuju ( Dacrycarpus imbricatus ). Disamping jenis-jenis tersebut di atas, terdapat sekitar 75 jenis anggrek yang diantaranya merupakan jenis langka seperti Bulbophylum binnendykii, B. angustifolium, Cymbidium ensifolium, dan Dendrobium macrophyllum. Beberapa jenis flora endemik di kawasan ini, antara lain Palahlar (Dipterocarpus hasseltii), dan Ki Bengang (Neesia altisima).
Siapkan sebuah daftar mamalia dan unggas endemik yang terdapat dalam kawasan. Sedapat mungkin, cantumkan nama-nama Indonesia, daerah dan ilmiahnya. Juga tunjukkan mana yang terancam atau dalam bahaya (menurut kategori the International Union for Conservation of Nature [IUCN]) Mamalia endemik di kawasan halimun diantaranya owa ( Hylobates moloch ), surili ( Presbytis comata ), lutung budeng ( Trachypithecus auratus ), kancil ( Tragulus javanicus ), kijang ( Muntiacus muntjak ), macan tutul ( Panthera pardus) , dan anjing hutan ( Cuon alpinus ). Mamalia lainnya : Musang (Paradoxurus hermaproditus); Babi hutan (Sus scrofa); Tupai (Tupaia sp); Sigung (Mydaus javanensis); Trenggiling (Manis javanica); Kucing hutan (Prionailurus bengalensis); 5 species mamalia kecil adalah endemic Jawa, seperti 2 species dari binatang pengerat (rats) : Maxomys bartelsi and
Niviventer lepturus, 1 species kelelawar ; Megaerops kusnotoi, and 2 species shrews; Crocidura brunnea and Hylomys suillus). 4 species mamalia kecil yang dilindungi seperti tupai (Ratufa bicolor), porcupine (Hystrix javanica), lemur terbang (Cynocephalus variegatu), and pangolin (Manis javanica).
Ada 56 jenis burung 16 jenis burung termasuk yang dilindungi (PP No.7/1999); 6 jenis diantaranya masuk kedalam lampiran 2 CITES yang dilindungi
perdagangannya, elang jawa termasuk jenis yang terancam punah oleh IUCN No.
Jenis Burung
Nama Indonesia
Status Perlindungan
1
Ciconia episcopus
Bangau Sandang lawe Dilindungi
2
Pernis ptilorhynchus
Elang Sikep madu
8
Dilindungi, CITES Lamp.2 Accipiter soloensis Alap-alap cina Dilindungi, CITES Lamp.2 Spilornis cheela Elang ular bido Dilindungi, CITES Lamp.2 Ictinaetus malayensis Elang hitam Dilindungi, CITES Lamp.2 Spizaetus bartelsi Elang Jawa Dilindungi, CITES Lamp.2 Microchierax Alap-alap capung Dilindungi, CITES fringillarius Lamp.2 Alcedo meninting Raja udang meninting Dilindungi
9
Todirhamphus chloris Cekakak sungai
Dilindungi
10
Megalaima javensis
Tulung tumpuk
Dilindungi
11
Tepus pipi perak
Dilindungi
12
Stachyris melanothorax Stachyris thoracica
Tepus leher putih
Dilindungi
13
Anthreptes singalensis Burung madu belukar Dilindungi
14
Nectarinia sperata
15
Aethopyga siparaja
3 4 5 6 7
16
Arachnothera longirostra *) highest importan value
Burung madu pengantin B. madu sepah raja
Dilindungi
Pijantung kecil
Dilindungi*
Dilindungi
Species burung lainnya yang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat antara lain : Rhinomyas olivacea, Cinclidium diana, Ficedula hyperythra, dan Ficedula dumetoria. Ada 10 jenis burung yang sangat penting dalam konteks konservasi, 9 diantaranya masuk kedalam species yang dilindungi, 5 diantaranya adalah endemic Jawa, dan 4 diantaranya adalah burung yang sudah sulit dijumpai. Burungburung tersebut adalah : Otus rufescens (Rare; Protected), Otus angelinae (Endemic; Protected), Otus lempiji(Endemic; Rare; Protected), Harpactes reinwardtii (Endemic; Protected), Psaltria exilis (Rare; Protected), Rhipidura euryura (Rare; Protected), Rhipidura phoenicura
(Endemic; Protected), Aethopygia eximia (Protected), Arachnothera longirostra (Protected), and Erythrura hyperythra(Endemic).
Siapkan sebuah daftar spesies pendatang. Sedapat mungkin cantumkan nama Indonesia, daerah dan ilmiahnya, dan tunjukkan apakah spesies menyebabkan masalah dan sejauh mana Jenis eksotik yang memerlukan kajian dan pengendalian Maesopsis eminii (suku Rhamnaceae) dan Kaliandra merah (Calliandra calothyrsus)
Siapkan informasi tentang spesies lain yang istimewa (boleh jadi unik secara taksonomi, bernilai bagi pengobatan dan khasiat lain), spesies panji-panji potensial, dsb. Beberapa taxa yang sangat penting antara lain : Altingia excelsa (Hamamelidaceae), Schima wallichii(Theaceae), Dipterocarpus hasseltii (Dipterocarpaceae), Lauraceae, Fagaceae, Euphorbiaceae, Moraceae, Rubiaceae, Arecaceae, Zingiberaceae and Orchidaceae. A. excelsa and S. wallichii adalah 2 taxa yang paling dominant dan menjadi 2 komponen utama canopy hutan dan menjadi target utama illegal logging karena nilai kayu yang cukup tinggi Ficus spp adalah genus yang sangat penting, baik dari segi jumlah maupun dari segi fungsi ekolog. Di pulau jawa diketahui ada 73 species Ficus,14 diantaranya ada di kawasan halimun, dan hampir semuanya menghasilkan buah-buahan untuk makanan binatang. Sehingga Ficus terhitung sebagai sumber penting bagi penyediaan makanan bagi binatang hutan.
Kepemilikan lahan dan aspek-aspek legislatif lain
Siapkan sebuah daftar instrumen-instrumen legal yang berkaitan dengan lokasi Anda, beri angka berdasarkan keefektivannya pada saat sekarang. 1. Kehutanan UU UU No. 41 Tahun 2008 tentang Kehutanan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosisitemnya UU No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati) PP PP No. 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di bidang Kehutanan kepada Daerah PP tentang Perum Perhutani PP No. 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyususnan Rencana Pengelolaan Hutan, pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan
Kementrian Kepmenhut No. 634/Kpts-II/1996 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan Kepmenhut No. 635/Kpts-II/1996 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas Kepmenhut No 149/Kpts-II/1999 tentang Pedoman Reklamasi Bekas Tambang dalam Kawasan Hutan Kepmenhut No. 32/Kpts-II/2001 tentang Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan Kepmenhut No. 70/Kpts-II/2001 tentang Penetapan Kawasan Hutan, Perubahan Status dan Fungsi Kawasan Kepmenhut No. 175/Kpts-II/2003 tenKawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi Terbatas Pada Kelompok Hutan Gunung Halimun dan Kelompok Hutan Gunung Salak seluas + 113.357 (Seratus Tiga Belas Ribu Tiga ratus Lima Puluh Tujuh) Hektar di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten menjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak Kepmenhut No. 48/Kpts-II/2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 70/Kpts-II/2001 tentang Penetapan Kawasan Hutan, Perubahan Status dan Fungsi Kawasan Hutan Permenhut P.19 tahun 2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam Surat Edaran Menhut No S.75 Tahun 2004 tentang Surat Edaran Masalah Hukum Adat dan Tuntutan Kompensasi/Ganti rugi oleh Masyarakat Hukum Adat Permenhut No. 56/Menhut-II/2006 tentang Penunjukan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun dan Perubahan Fungsi tang Pedoman Zonasi Taman Nasional Permenhut P7 Tahun 2005 tentang Hak Pemungutan Hasil Hutan Masyarakat Hukum Adat pada Areal Hutan Produksi
2 HAM UU No. 11 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Ecosoc 3. Pemerintahan Daerah (belum teridentifikasi)
Siapkan sebuah daftar tradisi dan praktek budaya apa saja yang dapat relevan bagi konservasi hidupan liar dalam lokasi Anda dan dikenai sanksi sosial, beri angka berdasarkan keefektivannya pada saat sekarang. Tradisi Sidekah bumi (ritual adat yang dilakukan sebelum melakukan bertani, yaitu memohon keselamatan, kesuburan, dan keberkahan kepada Tuhan YME untuk kehidupan seharihari)
Penilaian
Zikir Mulud Selamatan Ngidam Padi Selamatan Tandur Kearifan pengaturan pemanfaatan lahan melalui tipe pengelolaan : Gunung kayuan: daerah bergunung dan resapan air perlu ditanami tanaman keras Pasir Huwian : Bukit perlu ditanami dengan padi huma, palawija, dan tanaman buah Lamping Awian : lahan-lahan miring ditanami dengan bambu-bambuan (tanaman penahan erosi tanah) Lebak Sawahan : lahan landai cocok untuk jadi sawah Legok Balongan : kubangan air dimanfaatkan untuk kolam ikan Hukum yang berlaku dalam pengelolaan pertanian : Raweui Teureyeun Rampek Capekeun, Sijabrig Dipipir Sijambrong Dikolong, Bruk Dijuruk Brok Dipanto Ngalayah Ditengah Imah Kegiatan social lainnya ; Ngumpulin beras perelek setiap bulan 1 ltr/KK Arisan ibu-ibu setiap minggu Pengumpulan uang kas Rp 500/orang/bln Liliuran (kerja bareng disawah or fasilitas umum)
Nilai-nilai Konservasi
Buatlah daftar dan jelaskan nilai-nilai konservasi kunci (dengan kutipan terkait sedapat mungkin). Buatlah daftar dan jelaskan praktek-praktek sejarah atau budaya yang berkaitan dengan lokasi yang mungkin relevan bagi konservasi hidupan liarnya.
Layanan ekologi
Buatlah daftar dari semua layanan ekologi yang menurut Anda dapat disediakan oleh lokasi Anda Layanan penyedian produk pertanian seperti padi, palawija, buah-buahan, dll, layanan sumber air, layanan keindahan alaim (scenic beauty), layanan hasil tambang (emas, perak, bentonit) Layanan pengaturan pengendalian iklim
Ancaman
Menggunakan klasifikasi IUCN lengkap, buatlah sebuah daftar dari semua ancaman yang menurut Anda paling penting bagi lokasi Anda dan bagi spesies apa saja yang dikenal dalam lokasi itu. Beri peringkat keparahan relatif pada tiap ancaman dengan skala 1-3, yaitu 1=rendah, 2=sedang, 3=tinggi. 1. Hilangnya/ degradasi habitat (dipicu oleh manusia)---3 2. Spesies asing penyerbu (berdampak lanmgsung pada spesies)--1
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Pengelolaan
Panen [berburu/mengumpulkan] ---1 Kematian karena kecelakaan ---1 Penganiayaan ---1 Pencemaran (polusi) (berdampak pada habitat dan/atau spesies) ----3 Bencana alam---- 2 Perubahan dalam dinamika spesies asli ---1 Faktor-faktor intrinsic ---1 Gangguan oleh manusia ---3 Lain-lain --1 Tidak diketahui --2
Buatlah daftar lembaga atau lembaga-lembaga, departemen, dan kelompok-kelompok yang terlibat dalam pengelolaan lokasi atau yang mempengaruhi lokasi dan pengelolaannya melalui berbagai cara. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
BKSDA/TN Gunung Halimun Salak PHPA Departeman Kehutanan Dinas Kehutanan dan Pertanian Kab. Bogor BPN PT. Heavindo RMI BCI Kelompok Tani Sekarsari, Desa Cisarua Masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Naggung Kabupaten Bogor yang tergabung dalam organisasi PATEN (paguyban Petani Naggung) 11. Sekolah SMP N Nanggung Bogor 12. Sekolah SMP Sidamulya Bogor
Adakah rencana (atau rencana-rencana) pengelolaan/pengembangan untuk lokasi (pastikan memperoleh salinannya)? Belum diketahui kecuali TNGHS Pemangku kepentingan lokal manakah yang terlibat dalam pengelolaan lokasi? Bagaimana mereka terlibat Kelompok Tani Nanggung (PATEN). Mereka akan terlibat dalam pengembangan dan memperkuat system agroforestri sebagai konsep konservasi kawasan versi masyarakat . Saat ini mereka sudah dan sedang mengembangkan system K2LPR (Kawasan Kebun Lindung Produksi
Persepsi
Rakyat) dan KDTK (Desa dengan tujuan konservsi) Deskripsikan lokasi proyek Anda menggunakan semua kriteria dan deskripsi subyektif yang menurut Anda paling sesuai.
Kriteria Skala
Deskripsi yang disarankan sedang
Kriteria Warna
Deskripsi yang disarankan Cerah, kalem
Tutupan (Enclosure)
Terpapar/terbuka
Aroma/ bau
Harum, bau, seger,
Keanekaragaman (Diversity)
tinggi
Suara
Bising, sunyi, lembut
Gerakan
Aktif
Kelangkaan
Kurang, unik, sedikit
Keserasian
Seimbang, sepadan
Keamanan
Nyaman
Kealamian (Naturalness)
transisi
Rangsang
Kerapian
Kurang tertata rapih
Keindahan
Tekstur
Halus, kasar, lembut
Cantik, bersih, memukau