No.18/1/DPSP
Jakarta, 5 Januari 2016
SURAT
EDARAN
Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/32/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Tata Cara Lelang Surat Berharga Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Berharga Negara
Sehubungan
dengan
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
10/13/PBI/2008 tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4888) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/19/PBI/2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 274, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5763) dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/18/PBI/2015 tentang Penyelenggaraan Transaksi, Penatausahaan Surat Berharga, dan Setelmen Dana Seketika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 273, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5762) serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.08/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.08/2013 tentang Lelang Surat Utang Negara Dalam Mata Uang Rupiah dan Valuta Asing di Pasar Perdana Domestik, perlu melakukan perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/32/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Tata Cara Lelang Surat Berharga Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Berharga Negara sebagai berikut: 1.
Ketentuan butir II.A.1.g.2) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 2)
Pengajuan penawaran Lelang SBN dalam Rupiah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a)
Lelang SUN dalam Rupiah Dalam hal Dealer Utama mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah untuk dan atas nama diri sendiri atau untuk ...
2
untuk dan atas nama pihak lain selain Bank Indonesia dan LPS, maka pengajuan penawaran dilakukan dengan tata cara sebagai berikut: (1)
pengajuan penawaran pada lelang Obligasi Negara dilakukan
dengan
cara
Penawaran
Pembelian
Kompetitif (Competitive Bidding) dan/atau Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding); (2)
pengajuan penawaran pada lelang SPN dilakukan dengan
cara
Penawaran
Pembelian
Kompetitif
(Competitive Bidding). b)
Lelang SBSN dalam Rupiah (1)
Dalam hal Peserta Lelang mengajukan penawaran Lelang SBSN dalam Rupiah untuk dan atas nama diri sendiri dan/atau melalui Peserta Lelang lain maka penawaran
hanya
dapat
dilakukan
dengan
cara
Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding). (2)
Dalam hal Peserta Lelang mengajukan penawaran Lelang SBSN dalam Rupiah untuk dan atas nama pihak lain selain
Bank
Indonesia
dan
LPS
maka
pengajuan
penawaran dilakukan dengan tata cara sebagai berikut: (a)
pengajuan penawaran pada lelang SBSN jangka pendek
dilakukan
dengan
cara
Penawaran
Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding); (b)
pengajuan penawaran pada lelang SBSN jangka panjang
dilakukan
Pembelian
dengan
Kompetitif
cara
Penawaran
(Competitive
Bidding)
dan/atau Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding). 2.
Ketentuan butir II.B.1.e.1)d) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: d)
Pengajuan
penawaran
dibatasi
paling
banyak
sebesar
Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding) dalam
lelang
SUN
pada
masing-masing
seri
SUN
yang
ditawarkan. 3. Ketentuan ...
3
3.
Ketentuan butir II.C.1.i diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: i.
Lelang SUN dalam valuta asing dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1)
Penawaran lelang SUN dalam valuta asing dilakukan dengan
mengajukan
(Competitive
Pembelian
Kompetitif
dan/atau
Penawaran
Pembelian
Bidding)
Nonkompetitif periode
Penawaran
waktu
(Non-competitive (window
Bidding)
time)
dalam
penawaran
yang
suatu telah
ditentukan dan diumumkan sebelumnya. 2)
Dalam hal Dealer Utama mengajukan penawaran lelang SUN dalam valuta asing untuk dan atas nama diri sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain selain Bank Indonesia dan LPS, maka pengajuan penawaran dilakukan dengan tata cara sebagai berikut: a)
penawaran pada lelang Obligasi Negara dalam valuta asing dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding) dan/atau Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding);
b)
penawaran
pada
lelang
dilakukan
dengan
SPN
cara
dalam valuta
Penawaran
asing
Pembelian
Kompetitif (Competitive Bidding). 3)
LPS dapat mengajukan penawaran lelang SUN dalam valuta asing berupa SPN dan Obligasi Negara dalam valuta asing dengan tata cara sebagai berikut: a)
penawaran dilakukan secara langsung tanpa melalui Dealer Utama; dan
b)
penawaran
hanya
untuk
Penawaran
Pembelian
Nonkompetitif (Non-competitive Bidding). 4)
Lelang SUN dalam valuta asing dilaksanakan pada hari Senin antara pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB atau pada hari kerja dan waktu lain yang ditetapkan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko untuk dan atas nama Menteri.
5)
Dalam hal terdapat perubahan jadwal lelang SUN dalam valuta asing, Bank Indonesia mengumumkan perubahan jadwal ...
4
jadwal pelaksanaan lelang sebagaimana dimaksud dalam angka 4) melalui Bloomberg, Sistem LHBU, dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan Bank Indonesia. 6)
Sarana yang digunakan untuk pengajuan penawaran lelang SUN dalam valuta asing adalah terminal Bloomberg atau sarana lain yang ditetapkan Bank Indonesia.
7)
Dalam hal Bank mengajukan penawaran lelang SUN dalam valuta
asing
bersangkutan
melalui harus
Dealer
menetapkan
Utama,
Bank
yang
Batas
Paling
Tinggi
Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari untuk lelang SUN dalam valuta asing bagi Dealer Utama. 8)
Peserta Transaksi yang tidak memiliki Rekening Surat Berharga yang mengajukan penawaran lelang SUN dalam valuta
asing
harus
menunjuk
Sub-Registry
untuk
pelaksanaan Setelmen hasil lelang SUN dalam valuta asing. 9)
Sub-Registry yang ditunjuk untuk pelaksanaan Setelmen hasil lelang SUN dalam valuta asing harus menetapkan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari untuk lelang SUN dalam valuta asing bagi Peserta Transaksi untuk kepentingan nasabah Sub-Registry.
10) Penetapan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari untuk lelang SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud dalam angka 7) dan angka 9) harus diatur dalam suatu perjanjian antara Bank atau SubRegistry dengan Dealer Utama. 11) Peserta Transaksi harus menyampaikan penawaran lelang SUN dalam valuta asing dengan informasi yang lengkap dan benar berdasarkan dokumen instruksi transaksi. 12) Peserta Transaksi bertanggung jawab atas kebenaran data penawaran pembelian lelang SUN dalam valuta asing. 4.
Di antara angka III dan angka IV disisipkan 1 (satu) angka baru yakni angka IIIA yang berbunyi sebagai berikut:
IIIA. LAIN-LAIN ...
5
IIIA. LAIN-LAIN Dalam hal terdapat situasi atau kondisi yang terjadi akibat adanya
gangguan
atau
kerusakan
pada
perangkat
keras,
perangkat lunak, jaringan komunikasi, aplikasi, maupun sarana pendukung teknologi informasi yang ada pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko dan/atau Bank Indonesia yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan Lelang SBN dan/atau Lelang SBN Tambahan pada tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, atau tahapan Setelmen maka Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko untuk dan atas nama Menteri terhadap pelaksanaan Lelang dan Setelmen melalui Sistem LHBU dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal 5 Januari 2016. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum.
BANK INDONESIA,
BRAMUDIJA HADINOTO KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN