LAMPIRAN V SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/23/DPM TANGGAL 24 DESEMBER 2014 PERIHAL OPERASI PASAR TERBUKA
LAMPIRAN V PEMBELIAN DAN PENJUALAN SBN SECARA OUTRIGHT DARI BANK INDONESIA DI PASAR SEKUNDER .......................................................... 2 I.
CONTOH PERHITUNGAN PEMENANG LELANG PENJUALAN SBN .... 2
II.
CONTOH PERHITUNGAN PEMENANG LELANG PEMBELIAN SBN .... 3
III.
PERHITUNGAN HARGA SETELMEN PEMBELIAN/PENJUALAN SBN. 4 A.
Rumus perhitungan Harga Setelmen per unit: ........................... 4
B.
Contoh perhitungan Harga Setelmen per unit: ........................... 5
2
PEMBELIAN DAN PENJUALAN SBN SECARA OUTRIGHT DARI BANK INDONESIA DI PASAR SEKUNDER I.
CONTOH PERHITUNGAN PEMENANG LELANG PENJUALAN SBN SOR dan Multiple Yield untuk SUN INDOGB 29 09/14 Target Indikatif Target Yield
: Rp1,5 Triliun : 8,405% (99,80%)
Rincian Penawaran: Penawaran No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nominal Kumulatif Kumulatif (Rp Miliar) (Rp Miliar) (%) 100,00 150,00 100,00 50,00 400,00 500,00 250,00 100,00 200,00 150,00
100,00 250,00 350,00 400,00 800,00 1.300,00 1.550,00 1.650,00 1.850,00 2.000,00
5,00 12,50 17,50 20,00 40,00 65,00 77,50 82,50 92,50 100,00
Yield (%) 8,35 8,35 8,35 8,41 8,41 8,41 8,41 8,41 8,42 8,42
Price (%) 99,90 99,90 99,90 99,80 99,80 99,80 99,80 99,80 99,70 99,70
RRT Yield RRT Price (%) (%) 8,35000 8,35000 8,35000 8,35688 8,38094 8,39019 8,39258 8,39333 8,39628 8,39810
99,90000 99,90000 99,90000 99,88750 99,84375 99,82692 99,82258 99,82121 99,80811 99,80000
Hasil Nominal Kumulatif Dimenangka (Rp n (Rp Miliar) Miliar) 100,00 100,00 150,00 250,00 100,00 350,00 44,23 394,23 353,85 748,08 442,31 1.190,38 221,15 1.411,54 88,46 1.500,00 0 1.500,00 0 1.500,00
Jumlah penawaran yang masuk melebihi target indikatif, maka tidak semua peserta memenangkan lelang. Pemenang lelang ditentukan sebagai berikut: 1. Pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran dengan yield yang sama atau lebih kecil dari SOR (Stop Out Rate) yaitu 8,405% (harga = 99,80%). Dengan demikian pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran yield yang sama dengan dan lebih kecil dari 8,405%, yaitu peserta 1 s.d. peserta 8; 2. Peserta 4 s.d. peserta 8 memenangkan lelang secara proporsional sesuai bobot jumlah penawaran masing-masing dibandingkan jumlah penawaran untuk yield 8,405%. Rincian jumlah yang dimenangkan secara proporsional dapat dilihat pada tabel di atas. Contoh perhitungan untuk nilai nominal yang dimenangkan peserta 4 adalah sebagai berikut: Peserta 4 = (50 : (1.650 - 350)) x (1.500 - 350) = Rp44 miliar.
II. Contoh …
3
II.
CONTOH PERHITUNGAN PEMENANG LELANG PEMBELIAN SBN SOR dan Multiple Yield untuk SUN INDOGB 12 10/10 Target Indikatif Target Yield
: Rp 1,5 Triliun : 8,405% (99,80%)
Rincian Penawaran: Penawaran No
Nominal (Rp Miliar)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
100,00 200,00 150,00 50,00 400,00 500,00 250,00 100,00 150,00 100,00
Kumulatif Kumulati (Rp Miliar) f (%) 100,00 300,00 450,00 500,00 900,00 1.400,00 1.650,00 1.750,00 1.900,00 2.000,00
5,00 15,00 22,50 25,00 45,00 70,00 82,50 87,50 95,00 100,00
Yield (%) 8,42 8,42 8,42 8,42 8,41 8,41 8,41 8,35 8,35 8,35
Price (%) 99,70 99,70 99,70 99,70 99,80 99,80 99,80 99,90 99,90 99,90
RRT Yield RRT Price (%) (%) 8,42057 8,42057 8,42057 8,42057 8,41365 8,41056 8,40972 8,40631 8,40186 8,39927
99,70000 99,70000 99,70000 99,70000 99,74444 99,76429 99,76970 99,77714 99,78684 99,79250
Hasil Nominal Kumulatif Dimenangkan (Rp Miliar) (Rp Miliar) 100,00 100,00 200,00 300,00 150,00 450,00 50,00 500,00 347,83 847,83 434,78 1.282,61 217,39 1.500,00 0 1.500,00 0 1.500,00 0 1.500,00
Jumlah penawaran yang masuk melebihi target indikatif, maka tidak semua peserta memenangkan lelang. Pemenang lelang ditentukan sebagai berikut: 1. Pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran dengan yield yang sama atau lebih besar dari SOR (Stop Out Rate) yaitu 8,405% (harga = 99,80%). Dengan demikian pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran yield yang sama atau lebih besar dari 8,405%, yaitu peserta 1 s.d. peserta 7; 2. Peserta 5 s.d. peserta 7 memenangkan lelang secara proporsional sesuai bobot jumlah penawaran masing-masing dibandingkan jumlah penawaran untuk yield 8,405%. Rincian jumlah yang dimenangkan secara proporsional dapat dilihat pada tabel di atas. Contoh perhitungan untuk nilai nominal yang dimenangkan peserta 5 adalah sebagai berikut: Peserta 5 = (400 : (1.650 – 500)) x (1.500 – 500) = Rp348 miliar.
III. PERHITUNGAN …
4
III. PERHITUNGAN HARGA SETELMEN PEMBELIAN/PENJUALAN SBN A. Rumus perhitungan Harga Setelmen per unit: 1. Dalam hal SUN berupa Obligasi Negara dengan Kupon (termasuk ORI) Ps = P + AI dimana,
F c N× N c a n − N × × P= + d d n E k -1+ F -1+ i E k =1 E 1 + i 1 + n n
∑
c a AI = N × × n E 2.
Dalam hal SUN berupa Obligasi Negara tanpa kupon (zero coupon bond)
N
Ps =
D
(1 + i )365 3.
Dalam hal SUN berupa SPN
Ps =
N D 1+ i x 365
dimana, Ps = N = AI = c = i = n
=
D
=
a
=
d
=
Harga Setelmen per unit Nilai nominal SUN per unit Bunga Berjalan (accrued interest) per unit SUN Tingkat kupon (coupon rate) dalam persentase Imbal hasil sampai jatuh tempo (yield to maturity) dalam persentase sampai dengan 5 (lima) desimal Frekuensi pembayaran kupon dalam setahun Jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen sampai dengan tanggal jatuh tempo Jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode kupon sampai dengan tanggal setelmen Jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen sampai dengan tanggal pembayaran kupon …
5
B.
E
=
F
=
k
=
kupon berikutnya Jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode kupon sampai dengan tanggal pembayaran kupon berikutnya, dimana pelaksanaan setelmen terjadi Jumlah frekuensi pembayaran kupon yang tersisa dari tanggal setelmen sampai dengan tanggal jatuh tempo 1, 2, 3, …, F
Contoh perhitungan Harga Setelmen per unit: 1. SUN berupa Obligasi Negara dengan Kupon (termasuk ORI) Pada tanggal 14 Juli 20XX dengan penyelesaian pada hari yang sama, Bank Indonesia membeli/menjual Obligasi Negara dengan nilai nominal per unit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan kupon sebesar 12,125% (dua belas koma seratus dua puluh lima persen) per tahun. Obligasi Negara ini jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 20XX dan kupon dibayarkan di belakang pada tanggal 15 Februari dan 15 Agustus setiap tahunnya. Jika yield yang ditawarkan sebesar 8,21000% (delapan koma dua puluh satu ribu persen) dan setelmen dilakukan pada tanggal 14 Juli 20XX, maka harga setelmen per unit SUN dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: N = Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) c = 12,125% (dua belas koma seratus dua puluh lima persen) i = 8,21000% (delapan koma dua puluh satu ribu persen) n = 2 (dua) kali dalam satu tahun (semi annually) yaitu setiap tanggal 15 Februari dan 15 Agustus a = 149 (seratus empat puluh sembilan) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode kupon (16 Februari 20XX) sampai dengan tanggal setelmen (14 Juli 20XX) d = 32 (tiga puluh dua) hari yaitu jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu hari) sesudah tanggal setelmen (15 Juli 20XX) sampai dengan tanggal pembayaran kupon berikutnya (15 Agustus 20XX) E = 181 (seratus delapan puluh satu) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal dimulainya periode kupon sampai dengan tanggal pembayaran kupon berikutnya, dimana pelaksanaan setelmen terjadi (16 Februari 20XX sampai dengan 15 Agustus 20XX) F = 4 (empat) kali, yaitu jumlah pembayaran kupon yang tersisa dari tanggal setelmen sampai dengan tanggal …
6
k
tanggal jatuh tempo = 1, 2, 3,…, F
Harga bersih per unit dihitung sebagai berikut :
12,125%$ Rp1.000.000 # &Rp1.000.000 x 12,125% 149 2 = * + # − 2 181 ! 8,21% # (1 + ,% 1 + " 2 Rp1.000.000
= Rp880.027,69 + Rp226.910,54 – Rp49.906,77 = Rp1.057.031,45 Dimana bunga berjalan (accrued interest) per unit dihitung sebagai berikut: AI = Rp1.000.000 x 12,125%/2 x 149/181 = Rp49.906,77 Harga Setelmen per unit dihitung sebagai berikut: Ps = P + AI = Rp1.057.031,45 + Rp49.906,77 = Rp1.106.938,22 = Rp1.106.938,00 Jadi Harga Setelmen per unit SUN setelah dibulatkan adalah sebesar Rp1.106.938,00 (satu juta seratus enam ribu sembilan ratus tiga puluh delapan rupiah). 2.
SUN berupa Obligasi Negara tanpa kupon (zero coupon bond) Pada tanggal 14 Juli 20XX dengan penyelesaian pada hari yang sama, Bank Indonesia membeli/menjual Obligasi Negara dengan nilai nominal per unit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). Obligasi Negara ini jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 20XX. Jika yield yang ditawarkan sebesar 12,50000% (dua belas koma lima persen) dan setelmen dilakukan pada tanggal 14 Juli 20XX, maka harga setelmen per unit Obligasi Negara dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: N = Rp1.000.000,00 i = 12,50000% D = 581 (lima ratus delapan puluh satu) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen (15 Juli 20XX) sampai dengan tanggal jatuh tempo (15 Februari 20XX) Ps = -
Rp1.000.000
(1 + 12,50000%.
Ps = Rp829.041,74
/ 1 0/
= Rp829.042,00 3. SUN …
7
3.
SUN berupa SPN Pada tanggal 14 Juli 20XX dengan penyelesaian pada hari yang sama, Bank Indonesia membeli/menjual SPN dengan nilai nominal per unit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). SPN ini jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 20XX. Jika yield yang ditawarkan sebesar 12,00000% (dua belas persen) dan setelmen dilakukan pada tanggal 14 Juli 20XX, maka harga setelmen per unit SPN dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: N = Rp1.000.000,00 i = 12,00000% D = 248 (dua ratus empat puluh delapan) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal setelmen (14 Juli 20XX) sampai dengan tanggal jatuh tempo (19 Maret 20XX) Ps = -
Rp1.000.000
248 1 + (12,00000% 365
1
Ps = Rp924.612,42 = Rp924.612,00
KEPALA DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER,
FILIANINGSIH HENDARTA