Komite Akreditasi Nasional
DPILS 22 Rev. 0
SYARAT DAN ATURAN TAMBAHAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN ENERGI (LSSME)
Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti , Blok IV, Lt. 4 JI. Jend. Gatot Subroto , Senayan , Jakarta 10270 -Indonesia Tel. : 62 21 5747043 , 5747044 Fax. : 62 21 57902948. 5747045 Email :
[email protected] Website : http://www.kan.or.id
Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download I Uncontrolled when downloaded
~ICAN
Komlle Akredlt••! Nlslonal
Bagian: DPLS 22
Revisi 0
Tanggal 11 November 2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Diperiksa oleh Direktur Akreditasi L mbaga Sertifikasi
Disetujui oleh :
Sekretaris Jenderal Komite Akreditasi Nasional (K AN)
~ICAN
Komlle Akredlta.1 Naslon al
Revisi: 0
Bagian: DPLS 22
Tanggal: 11 November 2014
SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI
LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN ENERGI
1.
PENDAHULUAN
1.1 Sesuai d'engan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dinyatakan bahwa Komite Akreditasi Nasional (KAN) menetapkan akreditasi Lembaga Penilai'an Kesesuaian (LPK) sesuai dengan kompetensi dan kredibilitas yang dimilikinya.
1.2 Berkaitan dengan hal tersebut dalam menjalankan akreditasi terhadap Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Energi untuk selanjutnya disebut LSSME , KAN memiliki persyaratan-persyaratan dan aturaniprosedur yang harus dipenuhi oleh LSSME . 1.3 Dalam hal penerapan akreditasi dan sertifikasi SNI ISO 50001 Sistem Manajemen Energi, KAN menerbitkan Dokumen Pendukung Lembaga Sertifikasi (DPLS) 22 tentang Sistem Manajemen Energi (SME). Dokumen ini merupakan penjelasan lebih rinci tentang syarat dan aturan dalam pemberian akreditasi kepada LSSME.
2.
RUANG LlNGKUP
2.1 Dokumen ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai persyaratan tambahan yang menjelaskan secara rinci penerapan Dokumen Pendukung Umum (DPUM) 01 bagi lembaga sertifikasi yang melaksanakan sertifikasi sistem manajemen energi berdasarkan SNI ISO 50001 :2011, Sistem manajemen energi -
Persyaratan dengan pedoman
penggunaan - untuk diakreditasi KAN .
2.2 Persyaratan lainnya diluar dari DPLS 22 ini tetap mengacu pada DPUM 01 . 3.
PERSYARATAN UMUM a. SNI
ISO
IEC
17021 :2011 ,
Penilaian
kesesuaian
-
Persyaratan
lembaga
penyelenggara audit dan sertifikasi sistem manajemen; b. ISO 50003:2014 , Energy management systems - Requirements for bodies providing audit and certification of energy management systems;
c. Syarat dan Aturan Akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian (DPUM 01) ; d. IAF MD 2:2007 Transfer of Accredited Certification of Management Systems; e. IAF MD 3:2008 Advanced Survailance and Recertification (ASRP) ; 1 dari 5
~ICAN
Korn te Akredltasl Naslonal
Bagian DPLS 22
Revisi: 0
Tanggal : 11 November 2014
f. IAF MD 4:2008 Use of Computer Assisted Auditing Techniques ("CAATJ for
Accredited Certification of Management Systems; g. IAF MD 7:2010 Harmonisation of Sanctions; h. IAF MD 10:2013 Assessment of Certification Body Management of Competence in
Accordance with ISOIIEe 17021 :2011 ; i. IAF MD 11 :2013 Audits of Integrated Management System;
J. I'AF MD 15:2014 IAF Mandatory Document for Collect of Data to Provide Indicators of Management System Certification Bodies' Performance.
4.
PERMOHONAN AKREDITASI
4.1 Sesuai dengan DPUM 01 butir 2.1.
4.2 Untuk pemenuhan butir 2.1 DPUM 01, LSSME dapat menyampaikan calon yang telah memohonkan sertifikasi SME pada saat permohonan akreditasi sebagai pengganti telah menerbitkan sertifikat kesesuaian.
5.
ASESMEN AWAL
5.1 Sesuai dengan DPUM 01 butir 2.5 5.2 Untuk LSSME yang belum pernah memproses sertifikasi SME hingga keputusan sertifikasi,
asesemen
dalam
rangka
akreditasi
awal
dilakukan
setelah
LSSME
melaksanakan proses sertifikasi hingga audit tahap 1 pad a minimal 1 klien .
6.
PENYAKSIAN ASESMEN (WITNESS)
6.1 Penentuan lingkup Penyaksian Asesmen 6.1.1 Penentuan lingkup penyaksian asesmen sesuai dengan DPUM 01 butir 2.9.1, kecuali ketentuan potensi resiko dalam DPUM 01 diganti dengan kompleksitas. 6.1.2 Penentuan kompleksitas mengacu pada Annex A (butir A2) dari ISO 50003:2014. 6.1 .3Dalam satu siklus akredi.tasi, penyaksian asesmen harus melingkupi semualevel kompleksitas energi yang dimiliki untuk lingkup akreditasi (Tinggi , Sedang dan Rendah).
2 dari 5
~ICAN
Komlte Akredllasl Naslonal
Bagian DPLS 22
Revisi: 0
Tanggal : 11 November 2014
Tabel1. Komposisi jumlah penyaksian asesmen untuk LSSME berdasarkan level kompleksitas Komposisi
Level kompleksitas
Level
Tinggi : Sedang : Rendah
Kompleksitas
Tinggi
Sedang
Rendah
Komposisi 1
60%
30%
10 %
60%
40%
-
Komposisi 3
60%
-
40%
Komposisi 4
-
60%
40 %
Komposisi 2 I
6.1.4 Jika lembaga sertifikasi memiliki lingkup akreditasi dengan satu level kompleksitas, maka tidak ada komposisi.
6.2 Penentuan
J'Umlah Penyaksian Asesmen untuk Akreditasi Awal dan Perluasan
'R uang Lingkup 6.2.1 Penentuan jumlah penyaksian asesmen untuk akreditasi awal dan perluasan ruang lingkup akreditasi lSSME akan ditentukan berdasarkan label 2 dibawah ini .
label 2. Jumlah Penyaksian Asesmen untuk Akreditasi Awal dan Perluasan Ruang Lingkup Jumlah
Jumlah
Lingkup Akreditasi
Penyaksian Asesmen
1-4
1
>5
2
6.2.2 lipe audit yang akan disaksikan adalah sertifikasi awal/re-sertifikasi atau audit survailen yang mencakup semua persyaratan sertifikasi. 6.2.3 lerhadap LSSME yang belum memproses sertifikasi hingga keputusan sertifikasi , penyaksian asesmen dilakukan pada klien pertama yang diaudit.
6.3 Penentuan Jumlah Penyaksian Asesmen dalam Siklus Akreditasi 6.3.1 Penyaksian asesmen dalam satu siklus akreditasi dilakukan dengan distribusi yang merata pada tahun berjalan siklus akreditasi, dengan minimal jumlah penyaksian asesmen dilakukan 1 (satu) penyaksian per tahun . 3 dari 5
~ICAN
Kamile Akredijasl Nasianal
Bagian DPLS 22
Revisi: 0
Tanggal : 11 November 2014
6.3.2 Jika jumlah penyaksian yang diharuskan dalam 1 siklus adalah 2 (dua) penyaksian asesmen [jumlah sertifikat yang dikeluarkan oleh LSSME kurang dari 50 sertifikat), penyaksian asesmen pertama paling lambat dilakukan pada tahun kedua akreditasi.
Tabel 3. Jumlah penyaksian asesmen dalam siklus akreditasi untuk LSSME
Jumlah Sertifi'k at yang Dikeluarkan
l
Jumlah Penyaksian Asesmen
1-50
2
51-200
4
201-400
6
401-600
10
>600
11
Contoh: Setelah akreditasi awal , LS telah mengeluarkan 100 sertifikat maka jumlah penyakS'ian asesmen yang harus dilakukan dalam siklus akreditasi adalah 4 penyaksian asesmen. Selama tahun pertama dari akreditasi, jumlah penyaksian asesmen yang harus dilakukan adalah 1 penyaksian . Setelah satu tahun akreditasi diberikan, sertifikat yang
telah dikeluarkan adalah 203 sertifikat maka
jumlah penyaksian asesmen yang harus dilakukan dalam siklus akreditasi adalah 6 penyaksian asesmen. Selama tahun kedua dari akreditasi , jumlah penyaksian asesmen yang harus dilakukan adalah 2 penyaksian. Setelah satu tahun akreditasi diberikan, sertifikat yang
telah dikeluarkan adalah 405 sertifikat maka
jumlah penyaksian asesmen yang harus dilakukan dalam siklus akreditasi adalah 8 penyaksian asesmen. Selama tahun kedua dari akreditasi, jumlah penyaksian asesmen yang harus dilakukan adalah 3 penyaksian . Setelah satu tahun akreditasi diberikan , sertifikat yang
telah dikeluarkan adalah 508 sertifikat maka
jumlah penyaksian asesmen yang harus dilakukan dalam siklus akredltasi adalah 10 penyaksian asesmen. Selama tahun kedua dari akreditasi , Jumlah penyaksian asesmen yang harus dilakukan adalah 4 penyaksian.
7.
KEPUTUSAN AKREDITASI
7.1 Sesuai dengan DPtJM 01 butir 2.11
7.2 LSSME yang pada saat asesmen awal belum melakukan proses sertifikasi hingga tahap keputusan sertifikasi, harus menyampaikan rekaman pelaksanaan sertifikasi terhadap klien pertama yang diaudit hingga tahap keputusan untuk ditinjau kembali oleh Tim Asesmen KAN. 4 dari 5
~1cAN
Ko rnlle Akredliasl Naslonal
Bagian DPLS 22
Revisi: 0
Tanggal: 11 November 2014
7.3 Tim Asesmen KAN harus menyampaikan laporan tambahan terhadap kegiatan pada butir 7.2 diatas sebelum pemberian pertimbanQ'an teknis oleh panitia teknis .
8. RUANG LlNGKUP AKREDITASI 8.1 RuanQ' lingkup akreditasi LSSME mengacu Table 2 -
Technical Area pad a ISO
50003:2014 adalah :
a. Industri - Kecil hingga Sedang; b. Industri - Besar; c. Bangunan ;
d. Bangunan kompleks; e. Transpor;
f.
Pertambangan ;
g. Pertanian ; h. Pasokan Energi.
9.
PERU BAHAN RUANG LlNGKUP AKRiEDITASI
9.1 LSSME melampirkan formulir perubahan lingkup akreditasi yaitu : -
Formulir aplikasi ,
-
Formulir data pemohon ,
-
Panduan Mutu dan Prosedur yang terkontrol dan termutakhir,
-
Daftar auditor/ validator/ verifikator/ tenaga ahli/ evaluator/ kompetensi pemeriksa/ pengawas/ keputusan sertifikasi dengan menggunakan formulir,
-
Daftar
kl:ien
yang
telah
disertifikasi
(untuk
perruasan
lingkup
akreditasi
reakreditasi) ,
-
Daftar komite untuk melindungi ketidakberpihakan atau mengatur dewan
-
Legalitas badan hukum,
-
Rekaman audit internal dan tinjauan manajemen,
-
Slip pembayaran dari biaya aplikasi.
5 dari 5
dan