Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 :63 - 68
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Dian Fatrisya Fakultas Ekonomi Universitas Batam Jl. Abulyatama No. 5 Batam 29400 E-mail:
[email protected] Abstract This study aims to determine the effect of financial performance using variable Return on Assets to the value of the company is mneggunakan variable Tobin's Q as well as to determine the effect on the value of the company's financial performance with the allocation of the cost of Corporate Social Responsibility (Cost of social responsibility) as a moderating variable. This study uses secondary data that is 4 State-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010-2013. Sampling technique using purposive sampling method. Data were tested using multiple regression analysis, hypothesis testing and test Moderating Regression Analysis. Based on the results of the study showed that: a) The results of the analysis of the coefficients of the regression model Y = 0.554 + 0.703 ROA 0.963 + 7.147 BYCSR interaction between X1X2 b) shows the results of hypothesis testing: simultaneously (Test F) the independent variable is Return On Asset significant effect on the value of the company with a significance level of 0.001 <0.05, while corporate Social Responsibility and the interaction between the Return on Assets and corporate Social Responsibility does not significantly affect the value of State-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange. Keywords: Return on Assets, Corporate Social Responsibility, The Value Of The Company PENDAHULUAN Corporate Social Responsibility (CSR) adalah gagasan yang membuat perusahaan tidak hanya bertanggung jawab dalam hal keuangan saja, melainkan juga terhadap masalah sosial dan lingkungan yang timbul disekitar perusahaan agar perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan, seperti pendapat Sari (2012) yang menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan lebih luas lagi, sampai kepada hal kemasyarakatan. Corporate social Responsibility (CSR) bertujuan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya. Oleh sebab itu, Corporate Social Responsibility (CSR) sangat berperan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Heinkel et al, (2001) perusahaan harus menganggap Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai strategi jangka panjang yang menguntungkan, bukan sebagai aktivitas yang merugikan. Selain itu, Chariri
63
Zona Keuangan ISSN 2087 – 7277
Volume 7 No. 2 : 63 - 68
(2008) mengemukakan pendapat bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dapat digunakan sebagai alat manajerial untuk menghindari masalah sosial dan lingkungan. Suatu perusahaan memang tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab sosial dan lingkungan sekitar. Banyak perusahaan yang seakan berlomba-lomba untuk meng-expose diri mereka dalam melakukan kegiatan yang berorientasi sosial, seperti PT. Djarum dengan program Djarum Foundation, PT. Unilever Indonesia dengan program Markas Pertualangan Taro (MPT), AQUA dengan program 1=10 Liter, dan masih banyak lagi program CSR lainnya. Namun pada kasus lain, PT. Lapindo Brantas malah mengabaikan bencana yang terjadi akibat perusahaannya, banyak para korban lumpur yang harus kehilangan tempat tinggal, harta benda dan juga pekerjaan mereka akibat eksploitasi gas. Sedangkan perusahaan terkesan mengabaikan dan lebih memperdulikan aset-asetnya daripada mengatasi masalah yang terjadi akibat ulah mereka. Peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh masih lemahnya pelaksanaan CSR di Indonesia. LANDASAN TEORI Teori Stakeholder Stakeholder merupakan semua pihak yang keberadaannya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh suatu perusahaan, seperti : karyawan, masyarakat, perusahaan pesaing dan pemerintahan. Daud dan Abrar (2008) berpendapat bahwa kelompok tersebut menjadi pertimbangan paling penting untuk perusahaan mengungkapkan informasinya. Menutut teori stakeholder, perusahaan merupakan entitas yang beroperasi bukan hanya untuk kepentingan perusahaan itu sendiri melainkan juga harus memberikan manfaat kepada stakeholder-nya. Oleh sebab itu, dukungan dari stakeholder sangat mempengaruhi keberadaan suatu perusahaan. Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan perusahaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu perusahaan. Sedangkan kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2004). Standar Pengukuran Kinerja Keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dunia usaha pada era globalisasi saat ini menunjukkan persaingan yang semakin kuat. Berkembangnya program unggulan guna meningkatkan kinerja perusahaan menjadi suatu hal serius yang harus dilakukan setiap perusahaan agar mempunyai performansi kinerja yang baik. Oleh karena itu tiap perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya untuk menjadi perusahaan yang mempunyai daya saing unggul di kelas dunia. Pengukuran kinerja perusahaan di Badan Usaha MilikNegara (BUMN) selama ini masih menekankan faktor hasil finansialnya saja, sedangkan persaingan pada era globalisasi saat ini menggunakan alat ukur/metode pengukuran kinerja yang tidak hanya berdasarkan hasil tetapi juga proses sehingga menjadikan pengukuran kinerja perusahaan lebih komprehensif. Jika dikaitkan dengan rencana strategis perusahaan, pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum menunjukkan posisi strategis perusahaan. Maka Kementerian BUMN
64
Zona Keuangan ISSN 2087 – 7277
Volume 7 No. 2 : 63 - 68
melakukan beberapa perubahan terkait sistem pengukuran kinerja. Sistem pengukuran yang awalnya dilakukan dengan berdasarkan analisis laporan keuangan berubah menjadi sistem pengkuran berbasis KPKU. Keputusan perubahan ini berdasarkan Surat Sekretaris Kementerian BUMN NO. S-153/S.MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 perihal Pelaporan Kinerja mengenai Kriteria Penilaian Kinerja Unggulan (KPKU) BUMN yang bertujuan meningkat persaingan global. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar. Menurut Keown, dkk. (2006:249) nilai pasar adalah nilai yang berlaku dipasaran. Nilai ini ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan di pasar. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para profesional. Para profesional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris. Konsep Akuntansi Sosial Tujuan perusahaan semata-mata tidak hanya terbatas pada terciptanya laba yang maksimum, melainkan juga mempunyai tanggung jawab terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat seluruhnya, terutama perusahaan-perusahaan milik negara tidak lepas dari tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat. Hal inilah yang mendorong terciptanya akuntansi sosial. Pelaksanaan akuntansi sosial perusahaan muncul dari visi manajemen perusahaan, karena visi manajemen perusahaan kedepan mengharuskan adanya pengungkapan informasi tambahan dalam laporan keuangan perusahaan. Akuntansi sosial merupakan sesuatu yang berwujud kesadaran untuk mengembalikan sebagian manfaat yang diperoleh BUMN kepada masyarakat. Dikutip dari Mutiara Maemunah (2005:89), menyatakan bahwa “akuntansi sosial adalah proses seleksi variabel kinerja sosial perusahaan, pengukuran yang dilaksanakan secara sistematis untuk mengembangkan informasi yang berguna bagi evaluasi kinerja sosial perusahaan, dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang bersangkutan didalam maupun diluar negeri. Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial) Tanggung Jawab Sosial adalah komitmen berkelanjutan dari para perilaku bisnis untuk berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, sementara pada saat yang sama meningkatkan kualitas hidup dari para pekerja dan kelaurganya demikian pula masyarakat lokal dan masyarakat secara luas. METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Pengukuran Skala 1. Efektivitas & Kinerja Return On Asset Efisiensi Keuangan = Laba Bersih Setelah Pajak Penggunaan (X1) Total Aktiva Rasio Aktiva perusahaan & Gitman (2006:68) Tingkat
65
Zona Keuangan ISSN 2087 – 7277
2.
3.
Pengungkap an CSR (X2)
Nilai Perusahaan (Y)
Pengembalian Investasi. Butir-butir item pengungkapan yang dilakukan perusahaan melalui laporan tahunan. Nilai Pasar Saham
Volume 7 No. 2 : 63 - 68
Alokasi Biaya CSR = Biaya Tanggung jawab sosial
pada waktu (t) Laba bersih pada waktu (t-1)
Rasio
x 100%
Tsoutsoura (2004 :18) Tobin’s Q: Q = ( EMV + D ) / ( EBV + D) Smithers dan Wright ( 2007:37) Dimana : q = Nilai Perusahaan EMV = Nilai Pasar Ekuitas D = Total Hutang EBV = Total Aktiva
Rasio
Sumber: Persepsi Peneliti, 2014 Populasi dan Sampel Populasi yang diteliti adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) non keuangan yang telah go-public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengungkapkan laporan tanggung jawab sosial baik dalam kerangka annual report maupun yang terpisah dalam kurun waktu 2010-2013 sebanyak 202 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik yang digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah yang memiliki kriteria : a. Perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013 dalam kelompok Badan Usaha Milik Negara non keuangan yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut-turut. b. Perusahaan sampel melakukan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan selama 2010-2013. c. Perusahaan sampel mengungkapkan besarnya biaya alokasi tanggung jawab sosial. d. Perusahaan sampel tidak mengalami kerugian selama tahun 2010-2013. Teknik Analisis Data Terdapat beberapa teknik untuk menganalisis data, yaitu: 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel yang diteliti telah sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan dan menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Data penelitian ini terdiri dari, minimum, maximum, mean, standard deviasi. 66
Zona Keuangan ISSN 2087 – 7277
Volume 7 No. 2 : 63 - 68
2. Pengujian asumsi klasik dengan bantuan Software SPSS versi 16. Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. 3. Teknik analisa regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Uji persamaan regresi digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh dua variabel bebas (X) atau lebih secara bersama-sama (simultan) dengan variabel terikat (Y). Uji ini digunakan sebagai bukti kelayakan atas persamaan tersebut. 4. Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji koefisien determinasi (R²), Uji F dan uji t. Uji koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan variabel independen kepada variabel dependen. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan sedangkan uji t untuk mengetahui apakah secara parsial Kinerja keuangan dan Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai perusahaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Secara parsial dengan uji t dapat diketahui bahwa ROA memiliki thitung sebesar 2,289 sedangkan ttabel sebesar 2,131 sehingga thitung < ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,041 yang artinya lebih kecil dari taraf nyata signifikansi sebesar 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial ROA berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Ulupui (2007) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini menunjukan bahwa semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Hasil ini konsisten dengan teori dan pendapat Mogdiliani dan Miller yang menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari asset perusahaan. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Secara parsial dengan uji variabel biaya Corporate Social Responsibility memiliki thitung sebesar -0,733 sedangkan ttabel -2,131 sehingga thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,478 yang artinya lebih besar dari taraf nyata signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Biaya Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nurlaela dan Islahuddin (2008) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Corporate Social Responsibility Memoderasi Hubungan Antara Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Secara parsial dengan uji t bahwa interaksi X1X2 memiliki thitung sebesar 0,707 sedangkan ttabel sebesar 2,131 sehingga thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,493 yang artinya lebih besar dari taraf nyata signifikansi sebesar 0,05. Maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial interaksi X1X2 tidak berpengaruh signifikansi terhadap nilai
67
Zona Keuangan ISSN 2087 – 7277
Volume 7 No. 2 : 63 - 68
perusahaan. Artinya bahwa variabel alokasi biaya Corporate Social Responsibility tidak mampu memoderasi hubungan antara variabel Return On Asset dengan nilai perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert, 2007, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelegent Guide To Indonesian Capital Market), Penerbit Mediasoft Indonesia, Jakarta. Belkaoui, Ahmed Riahi, 2004, Teori Akuntansi Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat Jakarta. Brigham, Eugene F. Dan Houston, Joel F, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Hendriksen, Eldon S, 2006, Teori Akuntansi Edisi Keempat, Terjemahaan Marinus Sinaga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Horngren, T., Charles, 2007, Akuntansi di Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2004, Standar Akuntansi Keuangan 2004, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Maemunah, Mutiara, 2005, ”Pengungkapan Dan Penerapan Akuntansi Sosial Dalam Laporan Keuangan Konvensional”, Jurnal Keuangan Dan Bisnis, Oktober, hal. 88-96. Mulyadi, 2006, Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Munawir, S., 2006, Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Rahman, Reza, 2009, Corporate Social Responsibility Antara Teori Dan Kenyataan, Penerbit Media Pressindo, Yogyakarta. Smithers, Amdrew dan Wright, Stephen, 2007, Valuing Wall Street, McGraw Hill. Solihin, Ismail, 2008, Corporate Social Responsibility From Charity To Sustainability, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Suranta, Eddy Dan Pratana Puspita Merdistusi, 2004, ”Income Smoothing, Tobin’s Q, Agency Problems Dan Kinerja Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali. Suta, I Putu Gede Ary, 2007, Kinerja Pasar Perusahaan Publik di Indonesia: Suatu Analisis Reputasi Perusahaan, Yayasan SAD Satria Bhakti, Jakarta. Ulupui, I. G. K. A., 2007, ”Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas , Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Akuntansi Dan Bisnis, Januari, hal. 88-102. Weston, J. Fred dan Copeland, Thomas E., 2008, Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta. Yuniasih, Ni Wayan dan Wirakusuma, Made Gede, ”Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Bali.
68