Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PROMOSI JABATAN SERTA PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM
Joni Satria Putra Marihot Manullang Program Studi Magister Sains Manamemen Fakultas Ekonomi Universitas Batam E-mail:
[email protected]
ABSTRACT The purpose of the work in an organization should be clearly defined and the ideal and challenging enough for the ability of employees. This means that the goal of the work charged to an employee must be in accordance with the employee 's ability, so he worked in earnest and disciplined. If the work is beyond the ability of an employee , the seriousness and discipline of employees is low. To improve the performance of the employee , the agency may perform a variety of ways. One way that can be achieved is by promotion. Objectivity and transparency in determining or assessing the employee to be promoted must be open so that the employee will be promoted will lead to feelings of pleasure and a sense of jealousy arise among employees can be avoided because they assume that the decisions made are correct agency. From the results of the test data obtained from the questionnaire question 96 respondents showed that the first structural model, direct promotion of discipline and significant effect on job performance, where the influence of successive 0.573 and 0.253. While in the second structural model, directly discipline, promotion and job performance have a significant effect on the performance in which the influence of successive 0.167; 0.152 and 0.659 as well as indirectly through work performance, discipline and promotion have a significant effect on performance . The third contribution of variable discipline, promotion, and job performance on employee performance by 75.7 % while the remaining 24.3 % was contributed by other factors outside of our mode . The conclusion of this study need to be considered in addition to the problem of promotion is necessary to enforce discipline so that it will achieve a better performance improvement again. Keywords : Discipline , Job Promotion , Job Satisfaction, Job Performance PENDAHULUAN Dinas Pendidikan Kota Batam terletak di Jl. Pramuka No.1 Sekupang Batam Propinsi Kepulauan Riau. Setiap lembaga atau organisasi mempunyai tujuan dari lembaga tersebut. Untuk mencapai tujuan dan maksud tersebut maka pegawai dituntut untuk lebih profesional dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya. Tujuan pekerjaan dalam suatu organisasi harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti bahwa tujuan pekerjaan yang dibebankan kepada seorang pegawai harus sesuai 38
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan, agar dia bekerja dengan sungguh-sungguh dan berdisiplin. Apabila pekerjaan itu diluar kemampuan pegawai, maka kesungguhan dan kedisiplinan pegawai menjadi rendah, misalnya pekerjaan untuk pegawai yang mempunyai latar belakang pendidikan sekolah menengah ditugaskan kepada pegawai yang berpendidikannya Sarjana atau sebaliknya. Hal ini tentunya akan membuat pegawai yang bersangkutan kurang berdisiplin dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam usaha memanfaatkan sumber daya manusia secara efektif dan efisien dituntut adanya manajemen personalia yang baik, karena manusia makhluk sosial yang mempunyai sifat, perilaku, dan kebutuhan yang sangat berbeda dengan faktor-faktor produksi lainnya. Inti dari semua ini adalah peningkatan pada sumber daya manusia yang lebih baik lagi. Pada umumnya setiap lembaga atau organisasi mengharapkan setiap pegawainya dapat bekerja dengan baik dan memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Hal ini dapat tercapai apabila setiap pegawainya memiliki keterampilan dan kinerja yang tinggi. Dengan kinerja yang tinggi pegawai akan terdorong untuk selalu bekerja dengan baik sehingga tujuan lembaga akan benar-benar tercapai dan terlaksana. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kedisiplinan berpengaruh langsung terhadap prestasi kerja. 2. Apakah promosi jabatan berpengaruh langsung terhadap prestasi kerja. 3. Apakah kedisiplinan berpengaruh langsung terhadap kinerja. 4. Apakah promosi jabatan berpengaruh langsung terhadap kinerja. 5. Apakah prestasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja. 6. Apakah kedisiplinan berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui prestasi kerja. 7. Apakah promosi jabatan berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui prestasi kerja.
KERANGKA TEORI Menurut Budiono (2006), kedisiplinan merupakan sikap atau perilaku yang menggambarkan kepatuhan kepada suatu aturan atau ketentuan. Kedisiplinan juga berarti suatu tuntutan bagi berlangsungnya kehidupan yang sama, teratur dan tertib,yang dijadikan syarat mutlak bagi berlangsungnya suatu kemajuan dan perubahan- perubahan ke arah yang lebih baik. Menurut Hasibuan (2007) menyatakan bahwa : “Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan kejabatan yang lain yang mempunyai status yang lebih tinggi. Biasanya perpindahann kejabatan yang lebih tinggi ini disertai dengan peningkatan gaji atau cepat lainnya, walaupun tidak selalu demikian. Menurut Mangkunegara (2008), prestasi kerja adalah “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan (2007) menjelaskan bahwa “Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.
39
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
1. Pengaruh Kedisiplinan terhadap Prestasi Kerja Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Management Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi pula prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal 2. Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Prestasi Kerja Perkembangan suatu perusahaan tergantung dari pegawai yang dimiliki perusahaan tersebut. Bila suatu perusahaan memiliki pegawai yang tidak berkualitas dan tidak kreatif serta tidak inovatif, maka perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya, karena perusahaan pesaing yang memiliki pegawai lebih berkualitas dan lebih kreatif akan lebih maju dan menghasilkan produk yang lebih inovatif. Sedangkan bagi perusahaan dengan pegawai yang berkualitas dan beretos kerja tinggi, maka akan mampu bertahan dengan mudah dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya di dunia bisnis dan akan menjadi perusahaan yang besar. Peran dari sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak dapat disamakan dengan peran sumber daya lainnya, karena memiliki karakteristik unik, yaitu bahwa setiap individu memiliki keinginan yang berbeda, tujuan hidup yang berbeda, dan memiliki persepsi tentang arti kerja yang berbeda sehingga mengakibatkan sikap mereka dalam bekerja juga berbeda serta pengelolaan sumber dayanya juga tidak sama. Seiring dengan perkembangan organisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin menghendaki perlakuan yang lebih manusiawi bagi para pegawai dalam suatu organisasi, saat ini manusia dengan segala potensi yang dimilikinya dianggap sebagai kekayaan (asset) perusahaan yang harus didayagunakan secara optimal guna mencapai tujuan perusahaan. Pada umumnya setiap perusahaan menghendaki agar para pegawainya dapat memberikan potensi kerja yang tinggi didalam melaksanakan pekerjaannya. Oleh karena itu perusahaan selanjutnya harus berupaya untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu agar pegawai dapat bergairah dalam melakukan pekerjaannya, salah satunya adalah dengan melakukan promosi jabatan yaitu untuk meningkatkan semangat kerja pegawai. Jika promosi jabatan direalisasikan kepada pegawai yang berprestasi tinggi maka akan memberikan rangsangan bagi para pegawai untuk meningkatkan semangat kerja. 3. Pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai. Kedisiplinan bisa diartikan suatu sikap yang taat dan patuh terhadap suatu peraturan yang berlaku, tanpa suatu adanya peraturan maka tidak akan tercapailah suatu kedisiplinan , dengan adanya suatu peraturanakan melatih seseorang untuk disiplin dalam segala hal , dan dengan sikap yang selalu disiplin membuat seseorang berhasil dengan apa yang seseorang tersebut impikan itulah sebabnya kedisiplinan adalah modal utama suatu keberhasilan. Untuk mencapai suatu keberhasilan seseorang harus mulai hidup disiplin. Kedisiplinan harus dimulai dari kecil agar di saat dewasa nanti seseorang tersebut biasa mencapai suatu keberhasilan. Dan kedisiplinan dapat dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan desa / masyarakat dan lingkungan kerja. 4. Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Kinerja Pegawai. Eksistensi dan kelangsungan hidup suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia yang merupakan faktor penggerak utama dalam operasioanalisasi perusahaan tersebut. Dalam hal ini pegawai berperan aktif dalam 40
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
menetapkan, mendukung serta melaksanakan rencana, proses, sistem, dan penentu terwujudnya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Bagaimanapun canggihnya teknologi yang dimiliki oleh suatu perusahaan, tanpa sumber daya manusia tidak akan berarti apa-apa, karena hanya dengan sumber daya manusialah segala teknologi yang dimiliki perusahaan dapat dioperasikan dan berfungsi dengan efektif dan efisien. Promosi jabatan merupakan apresiasi atau penghargaan dari perusahaan kepada pegawai, sehingga pegawai merasa berharga dan akhirnya pegawai akan menunjukkan semangat dan prestasi kerja yang lebih baik. 5. Pengaruh Prestasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai. Prestasi kerja dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan atau suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. 6. Pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja Pegawai melalui Prestasi Kerja. Disiplin merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku. Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dilakukan dengan latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja pegawai. 7. Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Kinerja Pegawai melalui Prestasi Kerja Setiap pegawai memiliki keinginan untuk selalu menjadi lebih baik, menduduki jabatan yang lebih tinggi, memperoleh upah atau gaji yang lebih tinggi, memperoleh status yang lebih tinggi, dan lain-lain. Salah satu bentuk pengembangan yang diinginkan pegawai adalah promosi. Karena dengan promosi ia akan memperoleh hal-hal yang diinginkan. Setelah mengetahui bagaiman motivasi kerja pegawainya, perusahaan perlu melakukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kualitas kerja dan prestasi kerja pegawainya. Salah satu tindakan tersebut adalah melalui promosi jabatan. Promosi jabatan ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hierarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula. Setiap pegawai mendambakan promosi karena dipandang sebagai penghargaan atas keberhasilan seseorang menunjukkan prestasi kerja yang tinggi dalam menunaikan kewajibannya dalam pekerjaan dan jabatan yang dipangkunya sekarang, sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuan dan potensi yang bersangkutan untuk menduduki posisi yang lebih tinggi dalam organisasi.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumul data yang utama. Proses pengumpulan data penelitian dilakukan melalui penyebaran instrumen 41
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
penelitian berupa kuesioner, yang kemudian untuk persyaratan pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Ada pun proses pengambilan data dalam penelitian ini mengangkat semua populasi sebagai sampel responden sebanyak 126 angket. Sehingga dapat dihitung ukuran sampel penelitian ini dari populasi 126 dengan mengambil tingkat kesalahan (d) adalah 5% yakni 96 responden. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Adapun pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji ChiSquare. Hasil pengujian normalitas dengan Chi-Square dari masing-masing variabel, yaitu kedisiplinan = 0,075 ; promosi jabatan = 0,092 ; prestasi kerja = 0,084 ; dan kinerja = 0,058 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa asumsi normalitas terpenuhi. Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah secara signifikan dua variabel mempunyai hubungan yang linear. Uji ini dilakukan dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dengan kriteria pengujian bahwa dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila nilai Linearity kurang dari 0,05. Model Struktural I adalah estimasi kedisiplinan dan promosi jabatan terhadap prestasi kerja. Hasil uji linearitas adalah bahwa nilai signifikan Linearity adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 ; maka dapat dikatakan bahwa syarat linearitas kedisiplinan dengan prestasi kerja terpenuhi. Model Struktural II adalah mengestimasi kedisiplinan dan promosi jabatan terhadap kinerja melalui prestasi kerja. Hasil uji linearitas adalah dilihat bahwa nilai signifikan Linearity adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 ; maka dapat dikatakan bahwa syarat linearitas kedisiplinan dengan kinerja terpenuhi. 1) Model Struktural I
Dengan Model Persamaan : X3 = PX3X1 + PX3X2 + e 2. Model Struktural II
42
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
Dengan Model Persamaan : Y = PYX1 + PYX2 + PYX3 + e2 Perkiraan kedisiplinan dan promosi jabatan terhadap prestasi kerja adalah nilai signifikan variabel yaitu kedisiplinan = 0,000 serta promosi jabatan = 0,002 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kedisiplinan dan promosi jabatan dalam model persamaan I adalah signifikan. Besarnya nilai R2 = 0,467 menunjukkan bahwa kontribusi kedisiplinan dan promosi jabatan terhadap prestasi kerja adalah sebesar 46,7 % sedangkan sisanya 53,3% merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Sementara untuk nilai e1 = √ (1- 0,467) = 0,7301. Dengan demikian diperoleh diagram jalur model struktur I sebagai berikut :
Koefisien Regresi Model Persamaan II Hasil perkiraan kedisiplinan, promosi jabatan dan prestasi kerja terhadap kinerja adalah bahwa nilai signifikan dari ketiga variabel yaitu kedisiplinan = 0,014 ; promosi jabatan = 0,017 dan prestasi kerja = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa ketiga variabel dalam model persamaan II adalah signifikan. Besarnya nilai R2 = 0,757 menunjukkan bahwa kontribusi kedisiplinan, promosi jabatan dan prestasi kerja terhadap kinerja adalah sebesar 75,7% sedangkan sisanya 24,3% merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Untuk nilai e2 = √ (1- 0,757) = 0,4930. Dengan demikian diperoleh diagram jalur model struktur II sebagai berikut:
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka dapat ditafsirkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap prestasi kerja. Nilai standard koefisien sebesar 0,573 menunjukkan bahwa apabila kedisiplinan ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan prestasi kerja sebesar 57,3%. 43
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
2. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan promosi jabatan terhadap prestasi kerja. Nilai standard koefisien sebesar 0,253 menunjukkan bahwa apabila promosi jabatan ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan prestasi kerja sebesar 25,3%. 3. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan prestasi kerja terhadap kinerja pegawai. Nilai standard koefisien sebesar 0,659 menunjukkan bahwa apabila prestasi kerja ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan kinerja sebesar 65,9%. 4. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai. Nilai standard koefisien sebesar 0,167 menunjukkan bahwa apabila kedisiplinan ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan kinerja sebesar 16,7% 5. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan promosi jabatan terhadap kinerja pegawai. Nilai standard koefisien sebesar 0,152 menunjukkan bahwa apabila promosi jabatan ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan kinerja sebesar 15,2%. 6. Secara tidak langsung terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai melalui prestasi kerja. 7. Secara tidak langsung terdapat pengaruh yang signifikan promosi jabatan terhadap kinerja pegawai melalui prestasi kerja. Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa variabel prestasi kerja lebih bermakna dalam meningkatkan kinerja pegawai daripada kedisiplinan dan promosi jabatan. Dalam proses penulisan karya ilmiah telah dilakukan dan diupayakan dengan sebaik dan semaksimal mungkin sesuai dengan prosedur dalam penelitian. Namun demikian walaupun telah diupayakan dengan sebaik dan semaksimal mungkin tentunya penelitian ini masih terjadi kesilafan-kesilafan yang tidak disadari, hal ini disebabkan keterbatasan serta kealpaan penulis dalam meneliti.Secara umum kendala yang dihadapi adalah masalah data yang diperoleh melalui angket pertanyaan. Seperti yang diketahui bahwa dalam menjawab atau mengisi angket pertanyaan, responden bersikap hati-hati dan terkadang tidak bersungguh-sungguh dalam menjawab pertanyaan yang diajukan sehingga hasil yang diperoleh masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya permasalahan terjadi adalah mengukur hal-hal yang bersifat kualitatif yang dituangkan dalam bentuk kuantitatif sehingga kemungkinan indikator dalam penelitian ini belum mengukur masing-masing variabel penelitian secara baik dan optimal
KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Analisa secara deskriptif diperoleh hasil bahwa variabel kedisiplinan dan promosi jabatan berjalan cukup baik, sementara variabel prestasi kerja dan kinerja pegawai belum menunjukkan hasil yang optimal. 2. Dalam Model Struktural I diperoleh : a. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap prestasi kerja. Nilai standard koefisien sebesar 0,573 menunjukkan bahwa 44
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
apabila kedisiplinan ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan prestasi kerja sebesar 57,3% b. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan promosi jabatan terhadap prestasi kerja. Nilai standard koefisien sebesar 0,253 menunjukkan bahwa apabila promosi jabatan ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan prestasi kerja sebesar 25,3% c. Simpulan dari Model Struktural I bahwa variabel kedisiplinan lebih bermakan daripada variabel promosi jabatan dalam meningkatkan prestasi kerja. 3. Dalam Model Struktural II diperoleh : a. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai. Nilai standard koefisien sebesar 0,167 menunjukkan bahwa apabila kedisiplinan ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan kinerja sebesar 16,7%. b. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan promosi jabatan terhadap kinerja pegawai. Nilai standard koefisien sebesar 0,152 menunjukkan bahwa apabila promosi jabatan ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan kinerja sebesar 15,2%. c. Secara langsung adanya pengaruh yang signifikan prestasi kerja terhadap kinerja pegawai. Nilai standard koefisien sebesar 0,659 menunjukkan bahwa apabila prestasi kerja ditingkatkan sebesar 100% maka akan diikuti pada peningkatan kinerja sebesar 65,9%. d. Secara tidak langsung terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap kinerja pegawai melalui prestasi kerja. Besarnya pengaruh tidak langsung yang diberikan adalah sebesar 54,5%. e. Secara tidak langsung terdapat pengaruh yang signifikan promosi jabatan terhadap kinerja pegawai melalui prestasi kerja. Besarnya pengaruh tidak langsung yang diberikan adalah sebesar 31,9%. f. Simpulan dari Model Struktural II Variabel prestasi kerja lebih bermakna daripada variabel kedisiplinan dan promosi jabatan dalam meningkatkan kinerja. Secara tidak langsung melalui prestasi kerja, variabel kedisiplinan lebih bermakna daripada variabel promosi jabatan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Implikasi dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut : 1. Implikasi Teoritik Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kedisiplinan, promosi jabatan dan prestasi kerja merupakan pengembangan konsep dalam peningkatan kinerja pegawai. 2. Implikasi Praktik Implikasi praktik dalam kajian penelitian ini melibatkan beberapa variabel yaitu kedisiplinan, promosi jabatan dalam kajiannya meningkatkan kinerja karyawan. Secara teoritis hal ini disebabkan karena kedua variabel tersebut akan meningkatkan prestasi kerja, sedangkan prestasi kerja akan berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai, sehingga peningkatan kedisiplinan dan promosi jabatan akan meningkatkan prestasi kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai. 45
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
3. Implikasi Metodologi Kajian penelitian kausal dapat dikembangkan atas dasar kajian teoritik dimana hasilnya dapat didukung dengan data ataupun tidak didukung dengan data. Namun penelitian tentang kinerja harus dilakukan verifikasi melalui penelitian yang akan datang guna untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito, 2005. Manajemen Personalia, Graha Indonesia, Jakarta Arikunto, Suharsimi, 2006, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, PT Rineka Cipta Dina Nurhayati, 2008, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Kerajinan AKP CRAFT Bantul. Universitas Negeri Yogyakarta Fathoni, Abdurrahmat, 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Ghozali, Imam, H. 2005. Analisis Multivariat deengan Program SPSS. Penerbit Universitas diponegoro. Semarang Hadari Nawawi, et.al. 2006. Kepemimpinan Yang Efektif. Yogyakarta : UGM Press Hani Handoko, 2010, Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia, Edisi kedua, BPFE UGM Yogyakarta Haris Budiono dan Amirullah, 2004. Pengantar Manajemen. Cetakan Kedua. Graha Ilmu, Yogyakarta Hasibuan, Malayu, SP., 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta Mangkunegara, Anwar Prabu, 2007, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung Mangkunegara, Anwar Prabu, 2008 Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Penerbit PT, Remaja Rosdakarya, Bandung Manullang dan Marihot Manullang. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE. Muhammad Zainur Roziqin. 2010. Kepuasan Kerja. Malang: Averroes Press. Moenir, 2008. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta Prawirosentono, Suryadi. 2008. Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE Yogyakarta. Robbins, Stephen, P. 2008, Organizational Behavior. New Jerse :Prentice Hall International, Inc. Santoso, Slamet, 2004, Dinamika Kelompok, Bumi Aksara, Jakarta Schuler & Jackson, 2007. Manajemen SDM. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Siagian, Sondang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1. Jakarta:Bumi Aksara. Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN. Yogyakarta Soekidjo Notoatmodjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta Surya Dharma, 2005. Manajemen Kinerja. Pustaka Pelajar, Jakarta 46
Zona Manajerial, ISSN 2087 – 7331
Volume 8 No. 2, Oktober 2016, 31- 47
Tata Subari. 2004, Analisis Sistem Informasi Timple, A.Dale. 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Kepemimpinan: PT Elex Media Komputindo, Jakarta Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Grasindo Jakarta Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat Yahya. A. Ramli J, dkk. 2009. Dicipline Problems among Secondary School Students in Johor Bahru,Malaysia. Europa Journal of Social Scienses. Volume 11, Number 4
.
47