Authors :
Yayan A. Israr, S. Ked Christopher A.P, S. Ked
Faculty of Medicine – University of Riau Pekanbaru, Riau 2009
© Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com
INDUKSI PERSALINAN
Definisi Induksi persalinan adalah usaha agar persalinan mulai berlangsung sebelum atau sesudah kehamilan cukup bulan dengan jalan merangsang timbulnya his.1 Tujuan Induksi Tujuan melakukan induksi antara lain:2 •
Mengantisipasi hasil yang berlainan sehubungan dengan kelanjutan kehamilan
•
Untuk menimbulkan aktifitas uterus yang cukup untuk perubahan serviks dan penurunan janin tanpa meyebabkan hiperstimulasi uterus atau komplikasi janin
•
Agar terjadi pengalaman melahirkan yang alami dan seaman mungkin dan memaksimalkan kepuasan ibu
Indikasi Indikasi melakukan induksi persalinan antara lain:3 1. Ibu hamil tidak merasakan adanya kontraksi atau his. Padahal kehamilannya sudah memasuki tanggal perkiraan lahir bahkan lebih (sembilan bulan lewat). 2. Induksi juga dapat dilakukan dengan alasan kesehatan ibu, misalnya si ibu menderita tekanan darah tinggi, terkena infeksi serius, atau mengidap diabetes. 3. Ukuran janin terlalu kecil, bila dibiarkan terlalu lama dalam kandungan diduga akan beresiko/membahayakan hidup janin. 4. Membran ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda awal persalinan. 5. Plasenta keluar lebih dahulu sebelum bayi. Indikasi induksi persalinan berdasarkan tingkat kebutuhan penanganan, antara lain:2 a. Indikasi darurat: 1) Hipertensi gestasional yang berat 2) Diduga komplikasi janin yang akut 3) PJT (IUGR) yang berat 4) Penyakit maternal yang bermakna dan tidak respon dengan pengobatan 5) APH yang bermakna dan Korioamnionitis © Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com
b. Indikasi segera (Urgent) 1) KPD saat aterm atau dekat aterm 2) PJT tanpa bukti adanya komplikasi akut 3) DM yang tidak terkontrol 4) Penyakit iso-imun saat aterm atau dekat aterm c. Indikasi tidak segera ( Non urgent ) 1) Kehamilan ‘post-term’ 2) DM terkontrol baik 3) Kematian intrauterin pada kehamilan sebelumnya 4) Kematian janin 5) Problem logistik (persalinan cepat, jarak ke rumah sakit) Untuk dapat melakukan induksi persalinan perlu dipenuhi beberapa kondisi di bawah ini, yaitu:1 1. Sebaiknya serviks uteri sudah matang, yakni serviks sudah mendatar dan menipis dan sudah dapat dilalui oleh sedikitnya 1 jari, serta sumbu serviks mengarah ke depan. 2. Tidak ada disproporsi sefalopelvik (CPD). 3. Tidak terdapat kelainan letak janin yang tidak dapat dibetulkan. 4. Sebaiknya kepala janin sudah mulai turun ke dalam rongga panggul. Apabila kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi maka induksi persalinan mungkin tidak memberikan hasil yang diharapkan.1 Untuk menilai keadaan serviks dapat dipakai skor bishop. Bila nilai lebih dari 8 induksi persalinan kemungkinan akan berhasil.4 SKOR PELVIK MENURUT BISHOP SKOR Pembukaan serviks Pendataran serviks Penurunan kepala diukur dari bidang H III (cm) Konsistensi serviks Posisi serviks
0 0 0 – 30% -3
1 1-2 40 – 50% -2
2 3-4 60 – 70% -1 0
Keras kebelakang
Sedang Searah sumbu jalan lahir
Lunak Kearah depan
3 5-6 80% +1 +2
© Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com
Kontra Indikasi Induksi Kontra indikasi induksi antara lain:4 A. B. C. D. E. F. G. H.
Disproporsi sefalopelvik Insufisiensi plasenta Malposisi dan malpresentasi Plasenta previa Gemelli Distensi rahim yang berlebihan Grande multipara Cacat rahim
Risiko Melakukan Induksi Risiko induksi persalinan yang mungkin terjadi diantaranya adalah:3 1. Adanya kontraksi rahim yang berlebihan. Itu sebabnya induksi harus dilakukan dalam pengawasan yang ketat dari dokter yang menangani. Jika ibu merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan, biasanya proses induksi dihentikan dan dilakukan operasi caesar. 2. Janin akan merasa tidak nyaman sehingga dapat membuat bayi mengalami gawat janin (stress pada bayi). Itu sebabnya selama proses induksi berlangsung, penolong harus memantau gerak janin. Bila dianggap terlalu beresiko menimbulkan gawat janin, proses induksi harus dihentikan. 3. Dapat merobek bekas jahitan operasi caesar. Hal ini bisa terjadi pada yang sebelumnya pernah dioperasi caesar, lalu menginginkan kelahiran normal. 4. Emboli. Meski kemungkinannya sangat kecil sekali namun tetap harus diwaspadai. Emboli terjadi apabila air ketuban yang pecah masuk ke pembuluh darah dan menyangkut di otak ibu, atau paru-paru. Bila terjadi, dapat merenggut nyawa ibu seketika. Proses Induksi Ada dua cara yang biasanya dilakukan oleh untuk memulai proses induksi, yaitu kimia dan mekanik. Namun pada dasarnya, kedua cara ini dilakukan untuk mengeluarkan zat prostaglande (prostaglandin) yang fungsinya sebagai zat penyebab otot rahim berkontraksi.2 1. Secara kimia, si ibu akan diberikan obat-obatan khusus. Ada yang diberikan dengan cara diminum, dimasukan ke dalam vagina, diinfuskan, atau pun disemprotkan pada hidung. Biasanya, tak lama setelah salah satu cara kimia itu dilakukan, ibu hamil akan merasakan datangnya kontraksi. © Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com
2. Secara mekanik, biasanya dilakukan dengan sejumlah cara, seperti menggunakan metode stripping, vibrator, kateter, serta memecahkan ketuban.2 Induksi secara Kimia/ Medikamentosa 1. Prostaglandin E2 •
Sediaan vaginal : - Lebih mudah diberikan - Lebih mudah di pindahkan - Lebih sedikit kemungkinan diletakkan di ekstra amnion - Lebih sedikit meyebabkan ketidaknyamanan pasien
•
•
Efek prostaglandin E2 antara lain:2
Kontraksi miometrium
Pada serviks menyebabkan pemecahan kolagen dan deposit proteoglikan
vasodilator
Bronkodilator
Efek motilitas GI dan sekresi
Cara dan Dosis:2
Intraserviks (Prepidil). Prostaglandin E2 0.5 mg dalam saluran serviks
Vaginal (Prostin E2 vaginal gel). Prostaglandin E2 1 atau 2 mg dalam fornix posterior
Vaginal (Cervidil vaginal insert). Prostaglandin E2 10 mg, dalam fornix posterior
Misoprostol, dosis 25ug/6jam, rata rata hanya diperlukan 2 kali intravaginal.
• Keuntungan:2 •
Menigkatkan penerimaan pasien
•
Menurunkan angka persalinan operatif
•
Kebutuhan berkurang untuk induksi dengan oksitosin
•
Dapat digunakan pada ketuban pecah dini
• Kerugian2 •
Efek samping -
hiperstimulasi
-
CVS events
-
nausea, vomiting, diare
© Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com
• Perhatian:2 •
Hindari menempatkan dekat ke myometrium
•
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan SC sebelumnya
•
Jangan diulangi lebih sering dari setiap 6 jam
•
Tunggu 6 jam sebelum infus oksitosin diikuti dengan jel
•
Dapat dimulai 30 menit setelah Cervidil di keluarkan
•
Tidak digunakan untuk augmentasi
2. Oksitosin •
Efek:2 •
Kontraksi miometrium
•
Serviks - tidak ada efek langsung
•
Vasoaktif -
•
Aktivitas antidiuretik -
•
Kemungkinan hipotensi dengan pemberian iv bolus
Kemungkinan intoksikasi air dengan oksitosin dosis tinggi
Pedoman2 •
Serviks harus sudah matang (favourable)
•
Penolong harus berpengalaman dan adanya sarana untuk operasi SC
•
Auskultasi atau EFM tergantung pada indikasi
•
Pemberian -
intravenous
-
Konsentrasi bermacam tapi hindari pemberian air bebas yang besar
Teknik Drip Oksitosin Tekhnik infus oksitosin berencana yaitu:4 1. Semalam sebelum drip oksitosin, hendaknya penderita sudah tidur pulas 2. Pagi harinya penderita diberi pencahar 3. Infus oksitosin hendaknya dilakukan pagi hari dengan observasi yang baik 4. Disiapkan cairan RL 500 cc yang diisi dengan sintosinon 5 IU 5. Cairan yang sudah mengandung 5 IU sintosinon dialirkan secara intravena melalui aliran infus dengan jarum abocath no 18 G 6. Jarum abocath dipasang pada vena dibagian volar bawah
© Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com
7. Tetesan dimulai dengan 8 mU permenit dinaikan 4 mU setiap 30 menit. Tetesan maksimal diperbolehkan sampai kadar oksitosin 30-40 mU. Bila sudah mencapai kadar ini kontraksi rahim tidak muncul juga, maka berapapun kadar oksitosin yang diberikan tidak akan menimbulkan kekuatan kontraksi. Sebaiknya infus oksitosin dihentikan.
© Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiknjosastro Hanifa. Ilmu Kebidanan, Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1999.805-807 2. Yasmini. Induksi Persalinan. http:// www.FkUI.com [Diakses 16 September 2008]. 3. Persalinan
Normal
dengan
Induksi.
conectique.com/tips_solution/pregnancy/baby_delivery/article.
http://www. [Diakses
16
September 2008]. 4. Harsary P. Induksi Persalinan. http:// ksuheimi.blogspot.com. premature-rupture of membrane.html [Diakses 16 September 2008].
© Files of DrsMed – FK UNRI (Http://yayanakhyar.wordpress.com