BAB HI METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2005 sampai dengan seiesai,
sedangkan lokasi penelitian dilakukan di PT. Astra Daihatsu Motor berkantor
pusat di Jl Gaya Motor III No 5,Sunter II, Jakarta 14330. Kantor pusat berfiingsi sebagai pusat pengendalian manajemen dan marketing. Pabrik sebagai tempat penghasil produk yang berlokasi di beberapa tempat.
B.
Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Astra Daihatsu motor, adalah merupakan sebuah perusahaan yang
berstatus Penanaman Modal Asing (PMA), dimana kepemilikannya di kuasai oleh tiga perusahan dalam dan luar negri, yaitu: 1.
PT. Astra Internasional Tbk (Indonesia).
2.
Daihatsu Motor Co.,Ltd. (Jepang)
3.
Toyota Tsusho Corporation. (Jepang).
Dalam praktek pelaksanaan bisnisnya, ketiga perusahaan memiliki fungsi yang berbeda pada kerangka aliran operasional bisnisnya dimana
Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corp memegang tiga fungsi utama yaitu : (1) Pengembangan produk, (2) Transfer pengembangan teknologi industri, (3) CKD Eksport
25
26
FT. Astra Daihatsu Motor, memiliki fungsi sebagai; (1) Memproduksi produk Daihatsu dengan lisensi dari DMC Jepang.
(2) memproduksi komponen lokal dengan persetujuan dari DMC. (3) Ekspor
produksi komponen , pesanan DMC dan dikirim ke DMC. (4) Penjualan lokal melalui Astra Internasional Tbk - DSO (Daihatsu Sales Operation), (5) Investasi untuk Fasilitas Produksi.
PT. Astra Internasional Tbk. memegang fungsi : (1) Pemesanan, (2) Distribusi Produk, (3) Koordinasi akttvitas penjualan, (4) Investasi untuk jaringan penjualan (cabang), (5) Pengaturan dan perekrutan Dealer (6) Aktivitas penjualan CBU dan komponen.
Sejarah perkembangan bisnis PT. Astra Daihatsu Motor, telah tiga kali mengalami pergantian nama, yaitu
pada tahun
1976 bernama PT. Astra
International - Motor Vehicle Division, kemudian pada tahun 1987 berubah menjadi PT. National Astra Motor, dan baru pada tahun 1991 berubah menjadi PT. Astra Daihatsu Motor. Pada tahun 1976 PT. Astra Internasional memiliki dua motor Vehicle Division yaitu Toyota Motor Vehicle Division dan Daihatsu Motor Vehicle
Division. Lalu pada tanggal 31 mei 1978 PT. Daihatsu Indonesia (DI) didirikan dengan bidang usaha industri komponen kendaraan bermotor niaga.
Hasil
produksinya dijual kepada PT. Nasional Astra Motor dan perusahaan-perusahaan karoseri. PT. NAM mengirrmkan komponen-komponen itu ke PT. Gaya Motor untuk
dirakit,
sedangkan
perusahaan-perusahaan
karoseri
komponen-komponen itu untuk memproduksi minibus dan jeep.
menggunakan
27
Pada tahun 1983 PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI)
didirikan
dengan bidang usaha
industri
mesin
kendaraan bermotor merek
'Daihatsu'. Hasil produksinya dijual kepada PT. NAM yang mengirimnya ke PT. GM untuk dirakit. PT. Nastional Astra Motor didirikan pada tanggal
1
Juni
1987 dan
merupakan Agen Tunggal Pemegang merek dari kendaraan bermotor merek
'Daihatsu'.
PT.
NAM
mengimpor
Komponen-komponen
untuk
keperluan
produksi PT. Gaya Motor, sebuah perusahaan perakitan kendaraan bermotor merek
'Daihatsu",
'Peugeot',
'BMW,
'Isuzu',
dan
'Nissan\truk.
Sesudah
kendaraan tersebut selesai dirakit, PT. NAM akan menjualnya kepada PT. Astra Internasional - MVD (PT AI-MVD) sebagai distributornya. Disamping menjual
kepada PT AI-MVD, PT. NAM juga melayani penjualan ke kantor-kantor pemerintah dan kedutaan asing.
Lalu pada tahun 1991 PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (PT DEMI) diakuisisi oleh PT. Daihatsu Indonesia (PT DI) menjadi Plant 1 PT DI (untuk body) dan Plant 2 PT DI (untuk engine).
PT. Astra Daihatsu Motor adalah hasil merger dari tiga perusahaan yang
bergerak dibidang otomotif, masing-masing PT. Nasional Astra Motor (PT NAMO, PT Daihatsu Indonesia (PT DI), dan PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (PT DEMI) pada tahun 1992. sesudah merger, dalam PT Astra Daihatsu motor, PT Nasional Astra Motor akan berfungsi sebagai kantor pusat dan akan menangani fungsi-fungsi pembelian lokal dan impor, penjualan, pengendalian
persediaan, perencanaan, dan pengendalian produksi, keuangan, akuntansi umum,
28
dan akuntansi biaya. Kantor pusat akan melakukan pembayaran untuk semua jenis pembelian, baik yang dilakukan oleh kantor pusat sendiri maupun oleh plant. PT DI dan PT DEMI, selanjutnya disebut sebagai Plant 1 dan Plant 2, akan
berfungsi sebagai pabrik dan akan menangani fungsi-fiingsi pembelian lokal dan impor,
pengendalian
persediaan,
perencanaan
dan
pengendalian
produksi,
engineering, dan akuntansi biaya. Plant tidak mempunyai fungsi penjualan keuangan.
Plant mempunyai kas Plant untuk mengani biaya-biaya pengeluaran yang berhubungan dengan Plant, kecuali untuk biaya-biaya tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan. Penjualan scrap yang sebelum merger dilakukan oleh masing-masing Plant, akan dilakukan oleh kantor pusat dan akan dibukukan
sebagai pengurangan terhadap biaya produksi di Plant yang bersangkutan. Kemudian tahunl997 didirikan PT. ADM- Casting Plant dan pada tahun 1998 didirikan juga PT. ADM- Assy Plant. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, dari sejak tahun 1988 hingga Desember 2004, total penjualan
mencapai 610.111 unit, yang merupakan hasil penjualan di dalam negeri maupun luar negeri, yaitu untuk jenis kendaraan roda empat dengan merek Daihatsu, yaitu pada kelas Van Zebra, Taft, dan taruna, rocky, hiline, xenia, avanza, sedangkan di kelas sedannya adalah charade classy. Adapun jenis kendaraan yang di produksinya adalah 1.
Xenia
2.
Avanza
3.
Zebra
29
4.
Taruna
5.
Classy
6.
Ceria
7.
Charade
8.
Taff
9.
Rocky
Secara
struktural,
PT.
Astra
Daihatsu
Motor
terbagi
menjadi
lima
Direktorat besar yaitu, Diretorat Marketing, Direktorat Technical, Direktorat
Enginering, Direktorat Manufactiring, Direktorat Finance dan Administration.. Adapun lokasi PT ini tersebar dilima lokasi yaitu : 1.
PT. Astra Daihatsu Motor Head Office.
2.
PT. Astra Daihatsu Motor Stamping Plant ( Plant 1)
3.
PT. Astar Daihatsu Motor Engine Plant (Plant II)
4.
PT. Astar Daihatsu Motor Casting Plant (Plant III)
5.
PT. Astra Daihatsu Motor Assembling (Plant IV )
2. Visi dan Misi
PT.
Astra Daihatsu
usahanya mempunyai
visi
Motor di
dan
menjalankan aktivitasnya. Visi sebagai berikut:
misi
dalam pendirian dan pengembangan
yang dapat
dan misi
dijadikan
dasar dalam
PT. Astra Daihatsu Motor adalab
30
Visi 1.
Mencapai kemakmuran dan kebahagian bagi seluruh keluarga ADM melalui Kontribusi perusahaan dalam masyarakat otomotif nasional.
2.
Untuk mengola sistem operasi melalui kultur ADM asli yang berdasarkan pada rasa hormat dan kejujuran sesama karyawan ADM.
3.
Memberi
pelayanan
mencurahkan
perhatian
bagi pada
kehidupan lingkungan
yang yang
baik
dengan
aman melalui
aktivivitas dan produk ADM. Misi
1.
Menempati peringkat keempat dalam pasar otomotif dan menjadi
pemimpin untuk kendaraan kelas Mobil kompak di Indonesia dengan mendapatkan kepercayaan penuh pada merek Daihatsu melalui aktivitas dan kualitas kelas nomor satu.
2.
3.
Menjadi bagian dari perusahaan otomotif kelas dunia.
Struktur Organisasi
Setiap perusahaan sangat
membutuhkan struktur organisasi yang dapat
memberikan gambaran dengan jelas tentang pola interaksi atau hubungan antara
bagian dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan dapat mempermudah masing-masing bagian untuk mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas dan wewenang serta kepada siapa mereka harus bertanggung jawab
31
sehingga dapat menunjang kelancaran kegiatan usaha dalam mencapai tujuan perusahaan. Bentuk sruktur organisasi PT. Astra Daihatsu Motor adalah bentuk garis di mana kekuasaan mengalir secara langsung dari direktur ke divisi dan kemudian terus ke karyawan-karyawan di bawahnya. Struktur organisasi digambarkan dengan suatu bagan organisasi. Bagan organisasi PT. Astara Daihatsu Motor adalah sebagai berikut:
Administration
Finance &
Human Resources
General Affair
Accounting & Control
Finance
Assy Plant
Casting Plant
Engine Plant
Stamping Plant
Manufacturing
(BOD)
_l
Production Control
Purchasing
Production Engineering
Quality Control
Development
Parts
Service
Overseas Marketing
Domestic Marketing
DIVISION
Board of Director
Engineering
Technical
Marketing
DIRECTORATE
STkUHTUR OkGaNISaSI
ASTHA DAIHATSU MOTOR
32
Berdasarkan
bagan
struktur organisasi PT. Astra Daihatsu Motor
tersebut, tiap-tiap departemen memiliki tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya masing-masing. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Presiden Directorate
a.
Bertugas mengkoordinir
dan bertanggungjawab
atas
seluruh jalannya
kegiatan perusahaan dengan dibantu oleh 5 (lima) orang director. b.
Memiliki wewenang secara langsung atas laporan dart setiap departemen director.
c.
Menetapkan kebijakan dan sasaran mutu serta kebijakasanaan perusahaan dalam penerapan sistem mutu.
d.
Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijaksanaan yang ditetapkan.
e.
Menetapkan
tindakan/kegiatan yang
diperlukan
untuk
kemajuan
serta
pengembangan perusahaan.
2. Marketing Directorate
a.
Mengkoordinir atas seluruh kegiatan penjualan dan pemasaran
b.
Memberikan fasilitas purna jual untuk seluruh konsumen.
c.
Memberikan layanan service kepada pembeli sebagai suatu jaminan bagi produk yang telah dibelinya.
d.
Berusaha untuk menaikkan omzet penjualan.
e.
Melakukan
penyediaan
suku
cadang
penggunaan kendaraan bagi konsumen.
untuk
mendukung
kelancaran
33
3. Technical Directorate
a.
Bertanggungjawab atas jalannya produksi mulai dari tahap perencanaan sampai tahap pengecekan akhir.
b.
Melakukan
pendesainan,
pengembangan,
serta
pendokumentasian
atas
produk yang akan diproduksi. c.
Membuat
perencanaan
industri,
termasuk jadwal
pelaksanaan, jumlah
produk yang akan diproduksi, serta jumlah tenaga kerja yang akan dipakai. d.
Melakukan pelaksanaan kegiatan produksi berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan.
e.
Mengeloia pengadaan persediaan bahan baku dan bahan pembantu untuk kegiatan produksi.
4. Engineering Directorate
Bagian Direktorat ini bertugas menjaga kualitas produk, koordinasi dengan perusahaan pemasuk bahan baku, dan kegiatan rekayasa lainnya agar diperoleh produk yang berkualitas baik, biaya produksi tidak melebihi budget yang telah ditetapkan.
5. Manufacturing Directorate a.
Mengoptimalkan efisiensi dan efektifkas kerja di departemen
b. Menyusun rencana anggaran dengan mempertimbangkan usaha di masingmasing departemen.
c.
Menyusun rencana kebijakan dan prosuder kerja.
34
d.
Memastikan kualitas produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
e.
Memaksimalkan efisiensi biaya dalam kegiatan operasional departemen.
f.
Membantu
manajemen
pengurangan
dalam
fasilitas peralatan
analisa
dan
atau mesin
usulan
penambahan
untuk menunjang
atau
sasaran
perusahaan
6. Finance dan Administration Directorate
a.
Bertugas untuk mengkoordinir jalannya keungan perusahaan baik internal
maupun eksternal. b.
Melakukan perencanaan dan pengontrolan terhadap seiuruh keuangan dan asset perusahaan.
c.
Menyusun
laporan
keuangan
bulanan
dan
tahunan
bagi
pimpinan
perusahaan dan pihak-pihak Iain yang berkepentingan. d.
Melakukan manajemen informasi dan organisasi untuk tiap-tiap departemen
di dalam perusahaan, termasuk penetapan budget per departemen. e.
Mencatat transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan dan
memeriksa kebenaran dan kelengkapan catatan-catata tersebut. f.
Menangani masalah-masalah perpajakan dan asuransi perusahaan.
g.
Melakukan pengawasan terhadap harta, kewajiban dan modal perusahaan.
7. Human Resources Division
a.
Bertanggungjawab atas penyediaan tenaga kerja dan pengembangan sumber daya manusia.
35
b.
Mengkoordinasikan kegiatan dan administrasi penilaian karya.
c.
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan hubungan kerja yang baik dan berkembang antara perusahaan dan karyawan
d.
Memberikan fasilitas dan jaminan sebaik-baiknya bagi karyawan
e.
Mengadakan pelatihan (training) untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya tnanusia.
4. Bidang Usaha dan Kegiatan Perusahaan
Bidang usaha PT. Astra Daihatsu Motor adalah industri komponen dan perakitan kendaraan bermotor yang bermerek Daihatsu. Pada umumnya aktivitas
awal dari perusahaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan perusahaan, pembelian maupun pemakaian bahan baku. PT. Astra Daihatsu Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif, Proses produksi diawal dengan pengadaan bahan baku baik bahan baku impor maupun local. Bahan baku impor
(Import Material) didatangkan dari Jepang dan Malaysia dalam bentuk suku cadang yang belum dirakit atau biasa yang disebut CKD (Complete Knock Down), setelah
proses
produksi
dilakukan,
perusahaan
akan
melakukan perakitan
kendaraan terhadap komponen-komponen secara total. Aktivitas produksi dan perakitan tetap merupakan bagian aktivitas utama dari kegiatan perusahaan untuk memenuhi standarisasi mutu kendaraan yang harus selalu diawasi oleh PT. Astra Daihatsu Motor.
Keberhasilan perusahaan untuk memasarkan produk dengan sukses salah satunya akan bergantung kepada bagian pemasarannya. Untuk meningkatkan
36
penjualannya bagian pemasaran PT. Astra Daihatsu Motor melakukan promosi terhadap produknya
yang diantarnya melalui media massa.
Keberhasilan ini
dapat ditunjukkan dari terserapnya produk kepasar dengan tetap memperoleh keuntungan yang diharapkan serta tercapainyan pangsa pasar tertentu. PT. Astra Daihatsu Motor bukan merupakan type perusahaan yang menjual produk akhirnya ke
konsumen
melainkan
melalui
distributor
terbesarnya
yaitu
PT.
Astra
Internasional lalu kemudian melalui beberapa dealer, dengan demikian PT. Astra Daihatsu
Motor
hanya
menentukan
biaya
target
yang
diperlukan
dengan
menyeimbangkan harga jual yang sudah diketahui agar memperoleh keuntungan yang diharapkan. Dalam proses produksi, PT. Astara Daihatsu Motor sudah merencanakan
dan menetapkan produksi sesuai dengan jenis dan type kendaraan disertai wama
dan aksesoris yang akan digunakan. Sedangkan produksi yang sifatnya pesanan dari dealer (kosumen), biasanya perubahan rancangannya hanya pada pilihan warna kendaraan dan aksesoris saja. Dengan adanya permintaan dan keinginan
dari konsumen, menjadi masukan bagi bagian produksi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Selain aktivitas-aktivitas tersebut, juga terdapat aktivitas pendukung yang
cukup
berperan untuk menunjang operasional perusahaan.
Aktivitas yang
dimaksud adalah aktivitas yang berkaitan dengan finance dan administrasi. Pada aktivitas yang bersifat finansial, hubungannya sudah pasti erat dengan mobilitas keuangan perusahaan. Aktivitas ini pada dasarnya melakukan akumulasi antara
biaya dan pendapatan. Pencatatan yang dilakukan pada aktivitas ini berguna untuk
37
mengetahui apakah biaya target yang ditetapkan untuk masing-masing aktivitas
sudah tercapai sesuai dengan yang diinginkan atau malah menyimpang dari tujuan atau standar yang ditetapkan. Aktivitas ini juga memungkinkan perusahaan
mengetahui seberapa besar pengeluaran yang dialokasikan pada aktivitas-akivitas
utama dan berapa jumlah pemasukan yang diterima. Sementara pada aktivitas administrasi ini terdapat bukti autentik mengenai rencana, proses kegiatan dan
hasil yang telah dicapai. Bagian administrasi akan melakukan pencatatan setiap kegiatan
yang
berhubungan
dengan
operasional
perusahaan
selain
juga
menyimpan arsip-arsip berkaitan dengan kepegawaian. Aktivitas finansial dan administrasi
memang tidak berhubungan
langsung dengan
aktivitas yang
dilakukan perusahaan untuk memperoleh bahan baku. Tetapi peranannya sebagai aktivitas yang menunjang operasional perusahaan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, aktivitas tersebut harus tetap dianalisa dan diperhitungkan dalam penentuan
biaya target. Terutama penentuan biaya target untuk sumber daya yang dikeluarkan selama aktivitas tersebut berlangsung.
Adapun proses produksi selanjutnya adalah sebagai berikut: A. PT. Astra Daihatsu Motor- Stamping Plant (Plant 1)
Plant I ini dikenal dengan nama PT. Astra Daihatsu Motor Stamping plant, yang berada di Jalan Gaya Motor III No 2. Sunter II Jakarta Utara, didirikan pada
bulan Mei 1978, dimana produk yang dihasilkan pabrik ini adalah komponen hasil pencetakan karena tekanan (press) untuk badan (body) kendaraan. Kapasitas produksi pabrik ini adalah 90.000 unit/tahun. Dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 893 orang , terbagi atas 2 departemen yaitu departemen produksi dan
38
departemen maintenance. Adapun sistem produksi yang dipergunakan adalah sistem ban beijalan, dimana 1 operator mengerjakan 1 pekerjaan khusus, yang ditata sedemikian rupa berdasarkan SOP (prosedur operasi standar) yang telah ditentukan.
B. PT. Astra Daihatsu Motor- Engine Plant (Plant 2)
Plant II ini dikenal dengan nana PT. Astra Daihatsu Motor Engine Plant, beralamt di Jalan Gaya Motor Barat No 1. Sunter II Jakarta Utara, didirikan pada
bulan April 1983, dimana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah komponen hasil perakitan mesin, transmisi, produk setir, dan Rear axle. Kapasitas produksi pabrik ini
adalah 90.000 unit/tahun dengan jam kerja terbagi atas 2
kelompok kerja (shift). Total pekerja yang bekerja di pabrik ini adalah 565 orang
terbagi
atas
2
departemen
yaitu
departemen
produksi
dan
departemen
maintenance. Adapun sistem produksi yang dipergunakan adalah sistem ban berjalan terdiri dari beberapa pos produksi HC dan DL, dimana 1 operator mengerjakan 1 pekerjaan khusus, yang ditata sedemikian rupa berdasarkan SOP
(prosedur operasi standar) yang telah ditentukan.
C. PT. Astra Daihatsu Motor- Casting Plant (Plant 3)
Plant III ini di kenal dengan PT. Astra Daihatsu Motor Casting Plant, beralamat di Jalan Maligi Raya No 1 Kawasan Industri KIIC Karawang, didirikan pada bulan Januari 1997, di mana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah
hasil pengecoran komponen mesin, transmisi, yang terbuat dari aluminium.
39
Kapasitas pabrik ini adalah 3.800 ton/tahun dengan jam kerja terbagi atas 2
kelompok kerja (shift). Dengan total pekerja adalah 274 orang terbagi atas 2 departemen yaitu Departemen produksi dan Departemen Maintenance. Berbeda dengan kedua pabrik yang lainnya, sistem produksi yang dipergunakan tidaklah sistem ban berjalan, melainkan sistem produksi yang mandiri yaitu operator
mengerjakan hingga tercapai produk akhir, ada karateristik yang khas dari sistem ini bahwa 1 mesin ditangani oleb hanya 1 operator, dimana penanganannya hingga menghasilkan produk akhir, sedangkan dalam konsep ban berjalan 1 mesin di tangani oleh beberapa orang operator secara berurutan. Kebebasan untuk bekerja lebih tampak pada pabrik ini karena keberhasilan produk lebih dihasilkan
karena keberhasilan
individual,
sedangkan pada sistem ban berjalan lebih
dikarenakan keberhasilan tim/grup.
D. PT. Astra Daihatsu motor- Assembling Plant (Plant 4) Plant IV ini dikenal dengan nama PT. Astra Daihatsu Motor Assembling
Plant, beralamat di Jalan Gaya Motor Barat No 3. Sunter II Jakarta Utara, didirikan pada buJan Desember 1998, dimana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah perakitan kendaraan secara total. Semua produk hasil Stamping
Plant, Engine Plant, Casting Plant, serta dari pemasok-pemasok komponen dari Astra dan luar Astra untuk merek Daihatsu di rakit di sini sehingga menghasilkan
produk kendaraan utuh. Pabrik ini juga merakit produk-produk rakitan terurai (CKD-Completely Knock Down), dan juga mengecek kualitas dari produk-
produk rakitan utuh (CBU-Completely Built Up). Kapasitas pabrik ini adalah
40
105.000 unit/tahun dengan jam kerja terbagi atas 2 kelompok kerja (shift). Dengan total pekerja sebanyak 2562 orang terbagi atas 2 departemen yaitu
departemen produksi dan departemen maintenance. Adapun sistem produksi yang dipergunakan adalah sistem ban berjalan terdiri dari beberapa pos produksi, yaitu produksi welding (pengeiasan), pos produksi assembling (perakitan) dan pos
produksi painting (pengecetan). Pos produksi dalam kerangka struktur organisasi disebut sub-seksi. Proses produksinya sama dengan yang telah diterapkan pada pabrik-pabrik lain yaitu 1 operator mengerjakan
1 pekerjaan khusus, yang ditata
sedemikian rupa mengacu pada sistem production line (jalur produksi) dan berdasarkan SOP (prosedur operas) standar) yand telah ditentukan.
C,
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan
adalah metode Deskriptif,
yang
bertujuan untuk mengungkapkan penerapan target costing yang nyata terjadi didalam PT. Astra Daihatsu Motor selama penelitian ini berlangsung.
D.
Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini, maka Penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Riset
ini
dilakukan
untuk
memperoleh
data
sekunder
yang
ada
hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini
41
yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan yang dilakukan dengan mengadakan penelaahan buku-buku referensi 2. Penelitian Lapangan (FieldResearch)
Yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada perusahaan dengan mencatat secara sistematis sedangkan data yang akan diperoleh penulis
adalah bersifat primer, serta melakukan
wawancara langsung dengan
pimpinan departemen yang bersangkutan.
E.
Dell nisi OperasionaJ Variable
a. Target Costing yaitu Perbedaan harga jual produk atau jasa yang
diperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba persatuan yang diharapkan. (Mulyadi 2001)
b. Efisiensi ( Berkaitan dengan produktivitas), yang berarti produktivitas dapat dinyatakan sebagai efisiensi yang mengubah sumber daya menjadi komoditi atau jasa. (Milton F Usry and Lawrance H. Hammer, 1999)
c. Biaya Produksi yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan pengolahan (manufacture) atau mengubah bahan baku menjadi barang yang siap dijual atau dikonsumsi, maupun biaya pelaksanaan atau pemberi jasa/pelayanan. (Munawir 2002)
F.
Metode Analisa Data
Data dan informasi yang diperoleh dari PT. Astra Daihatsu Motor diolah
dan dianalisa guna mencapai tujuan dari penelitian skripsi ini, adapun metode
42
analisa data yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan maksud mengungkapkan penerapan target costing yang nyata terjadi didalam perusahaan
dimana penelitian ini berlangsung. Data yang diperoleh diklasifikasikan secara kuantitatif dan kualitatif. 1. Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah suatu cara analisis yang menggunakan rumusrumus untuk menentukan target cost dan
angka-angka untuk menjelaskan
pemahaman tentang data yang digunakan. 2. Analisa Kualitatif
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan target costing terhadap efisiensi biaya produksi, dimana hasil tersebut dapat diketahui dengan melihat sistem penentuan target costing pada PT. Astra Daihatsu Motor dan hasil yang diperoleh dari penerapan tersebut.