ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MODAL (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR & KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) WELLANITHA Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRAK Pertumbuhan perusahaan sering dipakai sebagai tolok ukur dalam menilai perkembangan suatu perusahaan. Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri pada perusahaan manufaktur industri dasar & kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2007-2011 dengan sampel penelitian yang memenuhi kriteria sebanyak 20 perusahaan. Dari hasil uji t menunjukkan bahwa return on assets, plowback ratio, dan debt to equity ratio berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan modal sendiri, sedangkan inventory turnover dan dividend payout ratio tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel return on assets, debt to equity ratio, plowback ratio, inventory turnover, dan dividend payout ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri. Dan pengaruh paling dominan terhadap pertumbuhan modal sendiri adalah debt to Equty Ratio Kata kunci: pertumbuhan modal sendiri, return on assets, debt to equity ratio, ratio, inventory turnover, dividend payout ratio
plowback
PENDAHULUAN Pertumbuhan perusahaan sering dipakai sebagai tolok ukur dalam menilai perkembangan suatu perusahaan (Yuhasril, 2006). Di dalam dunia bisnis, pengertian pertumbuhan menunjukkan semakin meningkatnya ukuran dan aktivitas perusahaan dalam jangka panjang. Beberapa metode alat untuk mengukur pertumbuhan perusahaan, antara lain kenaikan penjualan dan kenaikan aktiva. Tetapi alat ukur yang melibatkan semua keputusan dalam fungsi manajemen keuangan adalah pertumbuhan modal sendiri. Pertumbuhan modal sendiri perusahaan adalah hasil persentase dari peningkatan modal sendiri dibandingkan dengan jumlah modal sendiri sebelumnya (Maryati,2001). Suatu perusahaan yang mempunyai laju pertumbuhan tinggi akan mempunyai modal yang cukup untuk membiayai pertumbuhannya tersebut. Semakin tinggi tingkat atau laju pertumbuhan perusahaan, maka makin besar kebutuhan untuk membelanjai pertumbuhan perusahaan tersebut. Semakin besar kebutuhan dana untuk membelanjai pertumbuhannya maka perusahaan tersebut makin cenderung untuk menahan sebagian besar dari keuntungan yang diperoleh (Maryanti 2001). Berdasarkan latar belakang penelitian dan riset terdahulu dalam bidang pertumbuhan modal, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Analisis Pengaruh pertumbuhan modal sendiri pada variabel return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER), plowback ratio (PR), Inventory Turnover (ITO) dan dividend payout ratio (DPR) secara simultan dan secara parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek indonesia periode tahun 2007-2011 dan faktor yang paling berpengaruh dominan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Kerangka Pemikiran Return on Asset
Debt to Equity Ratio
Plowback Ratio
Y
Inventory Turnover
Deviden Payout Ratio
TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan sehingga menjadi perhatian berbagai pihak yang berkepentingan (Sawir,2003). Kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan hasil dari proses kegiatan aktivitas perusahaan yang bersangkutan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak yang ada dalam perusahaan maupun yang berada di luar perusahaan. Informasi yang berguna tersebut misalnya tentang kemampuan perusahaan untuk melunasi utang-utang jangka pendek, kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman, dan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan besarnya modal sendiri (Sawir,2003). Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan merupakan elemen yang terjadi dalam siklus perusahaan(Riyanto,1995). Ukuran pertumbuhan dalam perusahaan tergantung dari kegiatan perusahaan. Pengertian pertumbuhan dalam manajemen keuangan pada umumnya menunjukkan peningkatan ukuran skala perusahaan. Biasanya dalam mengukur pertumbuhan dilakukan dengan menghitung input atau outputnya, yaitu dengan menggunakan ukuran fisik perusahaan, seperti luas tanah, gedung, peralatan kantor, dan aktiva tetap lainnya.
Return on Asset (ROA) Return on assets (ROA) menurut Riyanto (1995) mempunyai nama lain yaitu rentabilitas ekonomi. Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase. Laba yang dimaksud adalah laba yang berasal dari operasi perusahaan, sedang laba yang diperoleh dari luar operasi perusahaan tidak diperhitungkan. Sedangkan menurut Husnan (1998), Rentabilitas ekonomi didefinisikan sebagai perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang menggambarkan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya (Sawir, 2001). Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio leverage yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang perusahaan. Besar kecilnya penggunaan utang dalam perusahaan akan mempunyai pengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri, dan besar kecilnya rentabilitas modal sendiri akan berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri.
Retention Rate (Plowback Ratio) Plowback ratio merupakan rasio yang menunjukkan tingkat keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen (Riyanto, 1995). Plowback ratio juga merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara perubahan laba ditahan dengan laba bersih setelah bunga dan pajak.
Inventory Turnover (ITO) Inventory Turnover merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Rasio ini menunjukkan frekuensi perputaran persediaan barang. Dari rasio ini dapat ditentukan berapa lama rata-rata persediaan tersebut ada digudang (average day’s inventory), yaitu dengan membagi jumlah hari dalam satu tahun dengan angka perputaran persediaan (Halim, 1999). Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.
Dividend Payout Ratio (DPR) Dividend payout ratio (DPR) merupakan persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend (Riyanto, 1995). Sementara itu, Husnan (1998) menjelaskan bahwa teori kebijakan dividen yang optimal diartikan sebagai rasio pembayaran dividen yang ditetapkan dengan memperhatikan kesempatan untuk menginvestasikan dana serta preferensi yang dimiliki para investor mengenai dividen daripada capital gain.
Hipotesis Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian yang telah dibahas, maka faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal adalah return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER), plowback ratio (PR), Inventory Turnover (ITO) dan dividend payout ratio (DPR) sehingga hipotesis penulisan ini pengaruh pertumbuhan modal sendiri pada variabel return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER), plowback ratio (PR), Inventory Turnover (ITO) dan dividend payout ratio (DPR) secara simultan dan parsial pada perusahaan manufaktur sektor kimia di bei periode tahun 2007-2011.
METODOLOGI PENELITIAN Populasi Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011, yang berisi 60 perusahaan. Pemilihan Sampel Adapun kriteria sampling yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Perusahaan yang selama periode pengamatan tidak mengalami kerugian. 2. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEJ sebelum tahun 2012 karena meneliti untuk tahun pengamatan 2007-2011 3.Perusahaan manufaktur sektor kimia yang membagikan dividen secara konsisten dan mempunyai inventory selama tahun 2007-2011. Tahapan Penelitian Uji Asumsi Klasik Pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik pada persamaan regresi berganda. Pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel bebas sebagai estimator atas variabel terikat tidak bias. Disini akan dilakukan empat uji asumsi klasik regresi, yaitu: Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan grafik normal P-P Plot dan uji Kolmogorov Smirnov (Sumariyanti, 2009).
Uji Autokorelasi Autokorelasi artinya korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Jadi pengujian ini untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya.
Hasil Perhitungan Autokorelasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
.453a
.205
.163
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .22887
1.985
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel-variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain (Pratisto,2004). Jadi pengujian ini untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Sumariyanti,2009). Collinearity Statistics Toleranc Model 1
e
VIF
Roa
.781
1.280
Der
.750
1.333
Pr
.816
1.225
Ito
.810
1.234
Dpr
.979
1.021
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan tingkat keakuratan data. Dengan kata lain, heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Dalam model regresi diharapkan tidak terjadi heteroskedastisitas ( Sumariyanti,2009).
Uji Regresi Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel ROA, DER, PR, DPR, dan ITO sebagai variabel bebas (independen variable) terhadap pertumbuhan modal sendiri sebagai variabel dependen (dependen variable) maka digunakan model analisis regresi berganda. Model analisis regresi berganda adalah: Keterangan: Y = Pertumbuhan modal sendiri (G) a = Konstanta X1 = Rasio antara EBIT dengan total aktiva X2 = Rasio antara total utang dengan total modal sendiri X3 = Rasio antara perubahan laba ditahan dengan EAT X4 = Rasio antara harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan X5 = Rasio antara dividen per share dengan earning per share ei =disturbance term (kesalahan pengganggu), artinya nilai-nilai dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan. Uji Determinasi Tingkat ketepatan suatu garis dapat diketahui dari besar kecilnya koefisien determinasi atau koefisien R2 (R Square). Nilai koefisien R Square dalam analisis regresi dapat digunakan sebagai ukuran menyatakan kesesuaian garis regresi yang diperoleh. R2 = 1, berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R2 = 0, berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Sumariyanti,2009). Uji Hipotesis Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji - t) Uji statistik t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial(Sumariyanti,2009). Kesimpulan yang diambil adalah dengan melihat signifikansi (α) ata perbandingan antara F hitung dan F tabel dengan ketentuan: Apabila t hitung < t tabel dan α > 5% : tidak mampu menolak H0 Apabila t hitung > t tabel dan α < 5% : menolak H0 Uji Signifikansi Simultan (Uji - F) Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai variabel dependen(Sumariyanti,2009).Dalam uji F kesimpulan yang diambil adalah dengan melihat signifikansi (α) dan perbandingan antara F hitung dan F tabel dengan ketentuan: Apabila F hitung < F tabel dan α > 5% : tidak mampu menolak H0; Apabila F hitung > F tabel dan α < 5% : menolak H0
PEMBAHASAN Deskriptif Data
Std. N pertumbuhan
Minimum Maximum
Mean
Deviation
100
-.75
1.61
.1591
.25014
Roa
100
-7.72
43.24
12.4256
10.37867
Der
100
.01
17.66
1.6218
2.77853
Pr
100
-2.14
47.16
5.8284
7.10443
Ito
100
1.41
197.24
8.6932
21.52483
Dpr
100
.00
148.06
31.6808
21.45625
Valid N (listwise)
100
modal sendiri
Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan atau model regresi berdasarkan hasil pengolahan data pada penelitian ini adalah:
Uji Determinasi Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary Model 1
R .453
R Square a
.205
Adjusted R Square .163
Std. Error of the Estimate .22887
Dari tabel di atas dapat diketahui koefisien determinasi (R2) sebesar 0,205. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,205, maka dapat diartikan bahwa 20,5% pertumbuhan modal sendiri dapat dijelaskan oleh kelima variabel bebas yang terdiri dari Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) , Plowback Ratio (PR), Inventory Turnover (ITO) dan Divident Payout Ratio (DPR). Sedangkan sisanya sebesar 79,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Uji Parsial (T-test) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh ROA, DER, PR, ITO dan DPR secara parsial terhadap pertumbuhan modal sendiri (G). Hal ini dapat diketahui dengan melihat hasil t signifikan dengan α=5%. Jika hasil t signifikan > α maka Ha ditolak tetapi jika t signifikan < α maka Ha diterima. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Uji Parsial (t test) Coefficientsa
Variabel
T
Sig.
Keputusan
Roa
3.011
.003
Diterima
Der
2.406
.006
Diterima
Pr
2.516
.033
Diterima
Ito
-.221
.826
Ditolak
Dpr
-.337
.184
Ditolak
Uji Simultan (F-Test) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh ROA, DER, PR, ITO dan DPR secara simultan terhadap pertumbuhan modal sendiri (G). Hal ini dapat diketahui dengan melihat hasil F signifikan dengan α=5%. Jika F signifikan > α maka Ha ditolak tetapi jika hasil F signifikan < α maka Ha diterima. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Uji Simultan (F test) b
ANOVA
Sum of Squares
Model 1
Df
Mean Square
Regression
1.270
5
.254
Residual
4.924
94
.052
Total
6.194
99
F 4.851
Sig. .001a
Hasil analisis regresi linier berganda pada table menunjukkan bahwa variabelvariabel independen yaitu return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER), plowback ratio (PR), inventory turnover (ITO) dan dividend payout ratio (DPR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri (G). Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikan sebesar 0.001 atau dibawah tingkat signifikansi 5%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di Bab terdahulu, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Secara parsial saat periode penelitian menunjukkan bahwa variabel Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) , dan Plowback Ratio (PR) berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Sedangkan Inventory Turnover (ITO) dan Dividend Payout Ratio (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri.
2.Secara keseluruhan pada saat periode penelitian menunjukkan bahwa Return on Asset ROA), Debt to Equity Ratio (DER) , Plowback Ratio (PR), Inventory Turnover (ITO) dan Dividend Payout Ratio (DPR) secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri sebesar 20,5% dan sisanya sebesar 79,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. 3.Return on Asset mempunyai pengaruh paling dominan terhadap pertumbuhan modal sendiri pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2011. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena masih terdapatnya keterbatasan penelitian seperti : 1.Periode penelitian ini hanya terbatas pada periode tahun 2007 – 2011, sehingga hasil kesimpulan ini kurang dapat digeneralisasikan untuk periode-periode yang lain. 2.Rasio keuangan yang digunakan dalam model penelitian ini baru menggunakan rasio profitabilitas, solvabilitas saja dan belum memasukkan rasio likuiditas, sehingga masih banyak variabel yang belum terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan modal sendiri. Saran 1.Bagi Investor Bagi investor yang akan menanamkan investasinya di BEI sebaiknya harus benar-benar teliti dalam menganalisa saham sehingga mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alat analisa yang dapat dipakai seperti menggunakan faktor-faktor yang terbukti mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri secara signifikan dalam penelitian ini seperti Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) , dan Plowback Ratio (PR) Untuk itu perlu bagi investor untuk menggunakan rasio tersebut untuk kepentingan analisa investasi, sebab dari hasil penelitian menunjukkan ROA, DER dan PR merupakan faktor yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan modal sendiri. Selain itu besarnya kontribusi faktor lain (variabel lain) dalam pengaruhnya terhadap pertumbuhan modal sendiri, maka sebaiknya investor harus memperhatikan faktor eksternal perusahaan, seperti kondisi politik, kurs valuta asing , tingkat suku bunga SBI dan lain sebagainya. 2.Saran Penelitian Lanjutan Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya periode penelitian yang digunakan ditambah sehingga menghasilkan informasi yang lebih mendukung. Jumlah sampel yang digunakan dapat ditambah dan dapat diperluas ke beberapa sektor perusahaan. Jumlah rasio keuangan yang dijadikan sebagai model penelitian diperbanyak sehingga nantinya diharapkan kesimpulan yang diperoleh lebih sempurna. DAFTAR PUSTAKA Bursa Efek Indonesia. n.d. Indonesian Capital Market Directory 2007-2011. Jakarta: Bursa Efek Indonesia. Eugene F.Brighram & Joel F.Houston. 2006. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”. Buku dua. Edisi kesepuluh. Jakarta : Pnerbit Salemba empat.
Elim,Meyulinda dan Yusfarida. Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan penjualan, dan ROA terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Ekonomi. Vol 1, No 1. Hlm 88-103 Hasan, Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), Edisi. 2, Jakarta: Bumi Aksara, 2002 Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi 1, Yogyakarta: BPFE. James Van Horne dan Marianus Sinaga, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid 2, Erlangga, 1994. James Van Horne & M. Wachowcz, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi. 9, Terjemahan: Heru Sutojo, Jakarta: Salemba Empat, 1997. Maryati, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri pada Perusahaan Industri Semen yang Terdaftar di BEJ, Jurnal Telaah Bisnis Vol. 2, 2001 . Pratisto, Arif, 2004, Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan lPercobaan dengan SPSS 12, Jakarta: Gramedia. Robert D Mason dan Douglas A Lind, Tehnik Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jilid 2, Erlangga, 1999. Riyanto, Bambang. 2001. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Riyanto, Bambang. 2008. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Yogyakarta: Yayasan Badan penerbit Gajah Mada. Sawir, Agnes, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001. Saidi.2004. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ Tahun 1997-2002”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 11 (1) :44-58. Salvatore,D. 2002. Managerial Economics dalam Perekonomian Global. Edisi Kempat.Jilid Pertama. Jakarta : Penerbit Erlangga. Sri Handini.1996. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Modal Sendiri pada Industri Barang-barang Konsumsi yang Terdaftar di BEJ tahun Pengamatan 1992-1994, Tesis Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Edisi 4, BPFE Yogyakarta, 1996. Suad Husnan & Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1998. Weston, J. Fred & Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jilid 1, ed. 9, Jakarta: Erlangga, 2002. Yuhasril. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Telah Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Program Sarjana Universitas Mercu Buana.