Warga Kalijodo Keluhkan Lambatnya Proses Pemindahan Ke Rusunawa Marunda Selasa, 23 Februari 2016 | 12:33
Kawasan Kalijodo, Jakarta, Jumat (19/2). Pemprov DKI telah melakukan sosialisasi sebelum melakukan penertiban kawasan Kalijodo yang dihuni 1.340 kepala keluarga itu untuk dijadikan ruang terbuka hijau. [ANTARA/Wahyu Putro A]
[JAKARTA] Warga yang tinggal di kawasan lokalisasi prostitusi Kalijodo, yang bermukim di Jalan Kepanduan II, RW05, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluhkan lambannya proses pemindahan warga ke Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda. Selain karena terbatasnya jumlah truk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tersedia, warga juga mengeluhkan lambannya birokrasi di Posko Warga sehingga mereka harus berulang kali datang ke posko di tengah kesibukan untuk mengemas barang-barang yang akan dipindahkan. Salah satunya yakni, Suyatmi (53), warga Jalan Kepanduan II Nomor 24, RT04/RW05, Kelurahan Pejagalan, yang sudah dua hari menunggu proses pemindahan barang dari pihak Kecamatan Penjaringan. "Setiap kali saya sudah siap mau pindahin barang disuruh ke Posko, sampai di Posko saya malah disuruh balik ke rumah karena truknya sudah penuh, dari hari Minggu masak iya di
1
ping pong seperti ini," ujar Suyatmi, Selasa (23/2) siang kepada Suara Pembaruan. Ia meminta Pemkot Jakarta Utara lebih serius untuk membantu proses pemindahan warga Kalijodo, pasalnya meski sudah menunggu waktu cukup lama namun dirinya tidak juga mendapat kesempatan untuk memindahkan barang-barangnyake Rusunawa Marunda. "Kalau kita pindahin sendiri, uang buat nyewa mobilnya darimana, sedangkan untuk bertahan hidup di sana saja kami gak ada, kalau bisa jumlah truknya lebih banyak lagi," tambahnya. Hal serupa juga diungkapkan Nova (40), Jalan Kepanduan II Nomor 19, RT04/RW05, Kelurahan Pejagalan, yang mengaku bingung bagaimana nasib tiga orang anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP. "Sekarang aja mereka masih sekolah disini (Pejagalan), sedangkan mereka sebentar lagi mau ujian, sedangkan kalau kita mau mengurus surat-surat pindah itu prosesnya berbelit-belit, mereka juga ada yang minta biaya perizinan," kata Nova. Ia mengaku sudah mendaftar perpindahan untuk ke Rusun Marunda namun hingga hari ini belum juga dilakukan verifikasi dan pendataan ulang oleh petugas kecamatan terkait. "Sekarang anak-anak saya jadi pada gak konsentrasi belajar, mereka udah pada malas mengaji dan kalau belajar juga bawaannya takut karena di depan rumah banyak polisi yang berlalu-lalang," lanjut Nova. Sementara itu, salah salu warga lainnya, Sri Perawati (56) warga Jalan Kepanduan II Nomor 6, RT04/RW05, Kelurahan Pejagalan, mengaku sangat kecewa dengan proses pengundian yang dilakukan oleh petugas Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta. "Saya kemarin hari Minggu sudah ikut pengundian, namun karena jumlah rusun terbatas, makanya saya dapet di lantai 4 Blok A11, itu mah sama saja mau bunuh saya perlahan-lahan, apa tega saya yang sudah tua seperti ini," kata Sri. Ia mengaku hanya bisa pasrah tinggal di Rusunawa Marunda karena dirinya selalu merasa tidak tentang bila masih tinggal di tempat tinggalnya di Rusunawa Marunda namun belum mengurus perpindahan. "Sekarang masih tinggal disini (Kalijodo) pak, soalnya barang-barangnya belum semua habis dipindahin dari rumah, jadi tidurnya masih di rumah yang lama, nanti kalau barangnya sudah habis dipindah semua baru pindah ke Rusunawa Marunda," tutupnya. 2
Menurut hasil pengamatan SP di lokasi, sejumlah warga sudah mulai membongkar bangunannya sendiri dan memindahkan barang-barang mereka ke bagian depan sudut rumah untuk mempermudah pemindahan ke truk Satpol PP. Sebagian dari mereka mengaku sudah menunggu sejak pagi untuk diangkut barang-barangnya dari rumah mereka, namun belum juga didatangi oleh truk Satpol PP untuk proses pemindahan barang-barang. [C-7/L-8]
"Saya Mau Tetap di Kalijodo, Cucu Masih Sekolah, Sayang Ditinggal Begitu Saja" Selasa, 23 Februari 2016 | 14:34 WIB http://megapolitan.kompas.com/read/2016/02/23/14341111/.Saya.Mau.Tetap.di.Kalijodo.Cucu.Masih.Sekolah.Sayang.Ditinggal.Begitu.Saja.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
Dian Ardiahanni/Kompas.com Sejumlah barang milik warga Kalijodo yang akan diangkut menuju ke Rusun Marunda, Jakarta Utara, Selasa (23/2/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com — Tak semua warga Kalijodo, Jakarta Utara, mengemasi barang-barangnya untuk pindah ke rusun yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. Seorang warga RT 03 RW 05, Eneng (52), lebih memilih tetap tinggal di Kalijodo. (Baca: Warga Kalijodo Bawa Barang Bekas dari Bar-bar yang Dikosongkan ke Rusunawa) "Saya mah mau tetap di sini. Cucu masih pada sekolah, sayang, masa mau ditinggal begitu saja," ucap Eneng saat ditemui Kompas.com di Kalijodo, Jakarta Utara, Selasa
3
(23/2/2016). Eneng berpendapat, Rusun Marunda terlalu jauh dari tempat sekolah kedua cucunya. Dengan demikian, dia memilih untuk mengontrak rumah yang dekat lokasinya dari sekolah sang cucu. "Ya, daripada harus ngongkos berkali-kali, ya mendingan ngontrak dekat sini sajalah," tambahnya. Hal serupa diutarakan warga RT 03 RW 05 lainnya, Asdi (28). Dia lebih memilih untuk tetap tinggal di kawasan Kalijodo karena dekat dengan lokasi kerjanya. "Enggak kebayang deh kalau tinggal di sana (Rusunawa Marunda). Jauh banget mau kerjanya," ucap Asdi. Menurut Asdi, saat ini dia hanya memerlukan waktu lebih kurang 10 menit untuk sampai ke tempat kerjanya di kawasan Jembatan Lima. Jika pindah ke Rusunawa Marunda, Asdi mengkhawatirkan keselamatan dirinya apabila harus pulang kerja dari kawasan Jembatan Lima malam hari. "Ngeri zaman sekarang kalau malam hari banyak begal. Belum lagi banyak mobil besar di daerah sana," tutup Asdi. Warga lainnya, Budi (45), menyampaikan hal senada dengan Asdi dan Eneng. Rusun Marunda dinilainya terlalu jauh dari lokasi dia mencari nafkah selama ini. "Dari sini (Kalijodo) cuma 15 menit-an. Kalau dari sana (Rusun Marunda) bisa dua jam kali. Belum macetnya, nyalip di antara truk-truk begitu juga ngeri," tutur Budi. Meskipun demikian, ia mengaku belum tahu akan pindah ke mana setelah Kalijodo ditertibkan. Namun, Budi lebih memilih untuk mengontrak rumah dibandingkan pindah ke rusun. Sementara itu, warga lainnya mulai mengemasi barang mereka untuk pindah ke Rusun Marunda. Untuk mengangkut barang, Pemprov DKI Jakarta menyediakan truk sampah. (Baca:
4
Barang Milik Warga Kalijodo Diangkut Truk Sampah ke Rusun).
5
6