Volume : 5 No. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 1412-7709
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment)
BAP EDAL
PEMERINTAH ACEH BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
BAPEDAL
Volume : 5 No. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 1412-7709
Jurnal RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment) Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat di dalam pengelolaan lingkungan hidup dan penyebarluasan informasi
lingkungan
Pengendalian
hidup,
Dampak
Badan
Lingkungan
(BAPEDAL) Aceh menerbitkan sebuah jurnal
sebagai
media
pengembangan
informasi. Jurnal
Rona
Lingkungan
Hidup
merupakan salah satu media bagi peneliti dan pemerhati lingkungan hidup untuk penyebarluasan hasil penelitian atau ulasan kebijakan
yang
berhubungan
dengan
permasalahan lingkungan hidup. Jurnal
Rona
Lingkungan
Hidup
merupakan jurnal enam bulanan yang diterbitkan
setiap
bulan
Maret
dan
September.
Dewan Redaksi : Pengarah : Kepala BAPEDAL Aceh Penanggung jawab : Mountie Syurga, ST, MM (Kepala Bidang Program Informasi dan Tata Ruang Lingkungan) Sekretaris : Safrida Afriana, ST, MEM Ketua Redaksi : M. Daud, S.Hut, M.Si Staf Redaksi : Afrianti, S.Si Rostina, SP Saifuddin, SP T.M. Fahrizal, SP Herryanto, S.Hut Yuli Hartati, A.Md Syarifah Maulidya, SP Badriah Hasballah, S.Hut Rr. Chandra T. Ratih, A.Md Dewi Erawaty Utami, SP Cut Intan Mutia, S.Kep Dedy Satria, ST, M.Si Elva Rahmi, MT Sri Hartini, SE M. Yusuf, SE Jusman Abdul Munir Bendahara Alvan Ade Reza, ST
Redaksi Staf Ahli Redaksi : Sekretaris/Kabid BAPEDAL ACEH Staf Ahli BAPEDAL ACEH Jurnal Rona Lingkungan Hidup ini diterbitkan enam bulan sekali Redaksi Jurnal Rona Lingkungan Hidup Bapedal Aceh menerima kiriman tulisan,/paper/makalah mengenai lingkungan. Redaksi berhak menyunting naskah/tulisan tanpa merubah substansinya. Naskah /tulisan dikirim ke alamat Redaksi Jurnal Rona Lingkungan Hidup Bapedal Aceh.
BAPEDAL ACEH Jl. Tgk. Malem No.2 Banda Aceh 23121 Telp. (0651) 635722 Faks.: (0651) 32456 www. Bapedalda.acehprov.go.id
Volume : 5 No. 2 SEPTEMBER 2012
ISSN : 1412 - 7709
Jurnal
RONA LINGKUNGAN HIDUP (Journal of Environment) Daftar Isi Daftar Isi ………………………………………………………………………………..
i
SCREENING OF NITRATE LEVEL FROM WELL IN BANDA ACEH AND ACEH BESAR DISTRICTS Cut Yulvizar ..........................................................................................................
1
PRAKIRAAN DAMPAK PENYEBARAN TEMPERATUR LAUT AKIBAT OUTLET PLTU DI PERAIRAN SUAK PUNTONG KABUPATEN NAGAN RAYA Ichsan Setiawan ......................................................................................................
8
HIDROLISIS PENTOSAN DAN SELULOSA DARI AMPAS Saccharum arundinaceum UNTUK PEMBUATAN FURANALDEHIDE DAN GLUKAN Mirna Rahmah Lubis ..............................................................................................
14
PENGARUH EKSTRAK DAUN Nerium oleander TERHADAP PERKEMBANGAN DAN MORTALITAS Crocidolomia pavonana F. PADA TANAMAN SAWI Alfian Rusdy1, Hasnah2, Elva Yusrida3 .................................................................
21
ASESMEN KONSUMSI ENERGI PADA SISTEM PENGKONDISIAN UDARA GEDUNG BERATAP BETON (STUDI KASUS KANTOR YAYASAN LEUSER INTERNASIONAL BANDA ACEH) Zuraihan1, Syahiddin Dahlan Said2, Muhammad Zaki3 .........................................
29
PUDDLING BEHAVIOUR KUPU-KUPU DI KAWASAN WISATA SUNGAI SARAH ACEH BESAR Suwarno1, Ellena Yusti2 ……………………………................................................
42
STUDI PEMBIAYAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH (Studi Kasus Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh) Syahrial Faujar ……………………………............................................................
50
i
ii
PENGARUH KERACUNAN ALUMINIUM TERHADAP JARINGAN OTAK TIKUS PUTIH (Rattus sp) M. Nur Salim1, Dahniar2, Dian Masyitha3 .............................................................
60
KUALITAS LAHAN SAWAH PASCATSUNAMI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE Karsani ...................................................................................................................
66
KERACUNAN TIMBAL Suherni ...................................................................................................................
81
KARAKTERISTIK FISIKA DAN KIMIA TANAH DI LAHAN REHABILITASI MANGROVE KABUPATEN ACEH JAYA Zuriana Siregar ......................................................................................................
92
PRAKIRAAN DAMPAK PENYEBARAN TEMPERATUR LAUT AKIBAT OUTLET PLTU DI PERAIRAN SUAK PUNTONG KABUPATEN NAGAN RAYA Ichsan Setiawan Jurusan Ilmu Kelautan, Koordiatorat Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala Jl. Putro Phang, Darussalam, Banda Aceh, 23111 Email:
[email protected]
Abstract - The sea water is regularly used for cooling generator engine in steam power electricity industry (PLTU). After used the waters were discharged back into the sea, this condition will affect the temperature distribution in the sea at vicinity area. The present study was examined the initial condition of water temperature distribution in Suak Puntong. Hydrodynamic modeling was utilized to evaluate the distribution of temperature in Suak Puntong the outlet of PLTU. The bathymetry, tides and velocity of wind data were used to generate the model. The results showed that the current was ranged between 0.14 to 0.42 m/s and the temperature at the outlet was 31C and the temperatures were decreased with increasing the distance from the outlet for instance the temperature was 29.5C at 400 m distance from outlet. Key words: forecasting, temperature distribution, current, modeling.
I. PENDAHULUAN Kegiatan rencana pembangunan PLTU Melaboh/Nagan Raya tidak terlepas dari daerah laut. Pada dasarnya, PLTU membutuh air laut dengan masukan di bagian inlet dan keluaranya di bagian outlet. Lokasi rencana PLTU Meulaboh/Nagan Raya terletak di suak puntong kabupaten Nagan Raya tepatnya berada koordinat lintang 45 LU - 47 LU dan 9611 BT - 9613 BT (Gambar 1). Proyek rencana pembangunan PLTU Meulaboh/Nagan Raya di Kampung Suak Puntong ini bertujuan untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kampung Suak Puntong, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi NAD, memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada guna memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatkan kapasitas tenaga listrik terpasang pada jaringan listrik di Sumatera Utara, NAD, dan Riau. Adapun manfaatnya adalah untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik pada sistem jaringan listrik Sumatera Utara, NAD, dan Riau, Mengurangi 8
subsidi BBM untuk sektor kelistrikan, Diversifikasi energi alternatif dan merealisasikan program pemerintah untuk mengurangi Penggunaan BBM (40%) bagi pembangkit tenaga listrik (PLN, 2006). Berdasarkan tema tersebut, sehingga dalam penelitian ini perlu dikaji sirkulasi arus rona lingkungan awal, sirkulasi arus dan penyebaran temperatur laut akibat keluaran outlet PLTU yang dapat memperkiraan dampak terhadap lingkungan laut. II. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan hidrodinamika dan penyebaran temperatur pada objek di perairan Suak Puntong Kabupaten Nagan Raya dengan input data batimetri perairan (http://www.ngdc.noaa.gov/mgg/gebco/), pasang surut laut berdasarkan komponen harmonik pasang surut dari Dinas HidroOseanografi (1997) dan kecepatan arah angin dominan dari BMKG Bandara Cut Nyak Dhien Kabupaten Nagan Raya. Selanjutnya dilakukan analisis lingkungan perairan tanpa PLTU dan prakiraan dampak keberadaan PLTU terhadap
Gambar 1: Lokasi
Rencana Proyek Pembangunan PLTU
lingkungan perairan sekitar. Analisis perairan tersebut berupa aliran arus dan penyebaran temperatur.
u u u u v fv g t x y x ru u 2 v 2 a C D wx wx wy h h 2
Pemodelan Hidrodinamika dan Penyebaran Temperatur Prediksi penyebaran temperatur dari pembangunan PLTU dari segi oseanografi sangatlah tergantung dari model hidrodinamika laut dan model penyebaran temperatur. Dalam menganalisis dampak yang ditimbulkan, maka prediksi tersebut diselesaikan dengan model hidrodinamika yang digabungkan dengan model penyebaran temperatur laut. Model Hidrodinamika Pola sirkulasi arus pada rencana kegiatan pembangunan PLTU, dilakukan dengan memilih model hidrodinamika laut, karena memudahkan pelaksanaan teknis. Pola sirkulasi arus dimodelkan dengan menggunakan persamaan hidrodinamika 2 dimensi yang diberikan sebagai berikut: Persamaan momentum arah x (Barat – Timur/Timur – Barat):
2
(1)
2u 2u Ah 2 2 y x
Persamaan momentum arah y (Utara – Selatan/Selatan – Utara): v v v u v fu g t x y x rv u 2 v 2 a C D wy wx wy h h 2
2
(2)
2v 2v Ah 2 2 y x
Persamaan kontinuitas: (u h) (v h) Q t x y A
(3)
dimana u dan v menyatakan kecepatan arus yang dirata-ratakan terhadap kedalaman yang didefinisikan sebagai:
9
u
1 udz h h0
,
v
1 vdz h h0
(4)
dan adalah elevasi muka laut, h h0 kedalaman total, h 0 kedalaman air rata-rata, densitas air laut rata-rata, a densitas udara, CD koefisien gesekan angin, r=Cf koefisien gesekan dasar, f coriolis, t waktu, x, y koordinat kartesian arah barat - timur dan utara – selatan, wx, wy kecepatan angin arah x dan y, Ah koefisien viskositas eddy horizontal, serta Q debit air pada inlet/outlet. Model Penyebaran Temperatur Laut Kondisi perairan sekitaran Suak Puntong yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, maka kondisi suhu dan salinitas dipengaruhi oleh kondisi Samudera Hindia. Faktor penyebaran temperatur di sekitar proyek adalah sirkulasi arus laut dan debit inlet/oulet PLTU Meulaboh/Nagan Raya. Dengan demikian penyebaran temperatur disimulasikan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: T T T 2T 2T u v K x 2 K y 2 (5) t x y x y dengan T : temperatur laut (C) Kx,Ky : koefisien difusi turbulen arah x dan y (m2/dt). Persamaan hidrodinamika dan penyebaran termperatur diselesaikan dengan metode beda hingga explisit. Nilai awal simulasi dalam perairan ini dianggap dalam keadaan tenang. Pada syarat batas terbuka diberikan pasang surut berdasarkan komponen harmonik dan syarat batas kecepatan tegak lurus bidang terbuka berupa kondisi radiasi, syarat batas kecepatan sejajar bidang batas berupa gradien kecepatan sama dengan nol, pada inlet/outlet diberikan debit air serta untuk batas tertutup diberikan komponen kecepatan arah normal adalah sama dengan
10
nol. Selain itu pada model penyebaran temperatur diberikan suhu awal outlet PLTU. Desain Model Simulasi model hidrodinamika dilakukan di perairan Suak Puntong berdasarkan domain pada Gambar 1 dengan luas daerah 2 mil x 2 mil dengan lebar grid arah x dan y (x dan y) 60 meter dengan langkah waktu t 1,5 s, AH = 10 m2/s dan r = 0,003 serta debit inlet/outlet Q = 90.000 m3/s. Data input model hidrodinamika pada simulasi ini terdiri dari 2 skenario sebagai berikut: (1) dengan input batimetri, syarat batas pasang surut, kecepatan angin (2) dengan input batimetri, syarat batas pasang surut, kecepatan angin dan debit inlet/outlet PLTU. Simulasi penyebaran temperatur diberikan nilai awal temperatur pada titik outlet sebesar 31°C. Suhu pengukuran pada rencana pembangunan PLTU yang telah diukur adalah 29 °C. Sehingga pada domain model (di luar titik outlet) diberikan suhu awal 29 °C. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Sirkulasi Arus Hasil pola arus digambarkan pada saat air menuju pasang, air pasang tertinggi, air menuju surut dan air pada saat surut terendah yang ditunjukkan pada Gambar 2 - Gambar 9.
Gambar 2. Pola arus sekitaran lokasi proyek dengan kecepatan angin 6 m/s barat saat air menuju pasang.
Gambar 5. Pola arus sekitaran lokasi proyek dengan kecepatan angin 6 m/s barat saat air surut terendah.
Gambar 3. Pola arus sekitaran lokasi proyek dengan kecepatan angin 6 m/s barat saat air pasang tertinggi.
Gambar 6. Pola arus sekitaran lokasi proyek dengan kecepatan angin 6 m/s barat saat air menuju pasang dengan treatment intake/outlet PLTU.
Gambar 4. Pola arus sekitaran lokasi proyek dengan kecepatan angin 6 m/s barat saat air menuju surut.
Gambar 7. Pola arus sekitaran lokasi proyek dengan kecepatan angin 6 m/s barat saat air pasang tertinggi dengan treatment intake/outlet PLTU.
11
Gambar 8. Pola arus sekitaran lokasi proyek dengan kecepatan angin 6 m/s barat saat air menuju surut dengan treatment intake/outlet PLTU.
Penyebaran Temperatur Simulasi penyebaran temperatur akibat arus yang disebabkan angin barat pada Gambar 10 – Gambar 12 menunjukkan bahwa distribusi temperatur antara simulasi setelah 3 hari, 7 hari dan 15 hari tidak signifikan peningkatannya. Temperatur laut sejauh 400 meter dari sumber outlet setelah 3 hari sebesar 29,512 C, setelah 7 hari, sebesar 29,519 C dan setelah 15 hari sebesar 29,528 C.
Gambar 9. Pola arus sekitaran lokasi proyek dengan kecepatan angin 6 m/s barat saat air surut terendah dengan treatment intake/outlet PLTU.
Dari Gambar 2 – Gambar 5 akibat angin barat terlihat bahwa pola sirkulasi arus bergerak menuju tenggara dengan kecepatan arus maksimum 0,14426 m/s saat air menuju pasang, 0,13588 m/s saat air pasang tertinggi, 0,13554 saat air menuju surut dan 0,14476 saat air surut terendah. Sedangkan Gambar 6 – Gambar 9 menunjukkan pola arus dengan treatment inlet/outlet PLTU menghasilkan sirkulasi arus dengan kecepatan arus maksimum 0,33684 m/s saat air menuju pasang tertinggi, 0,42346 m/s saat air pasang tertinggi, 0,35424 saat air menuju surut terendah dan 0,38260 saat air surut terendah. Pada treatment inlet/outlet PLTU ditunjukkan secara umum menuju tenggara, akan tetapi disekitaran inlet/outlet PLTU terlihat bahwa arus menuju timur dan timur laut pada bagian intake dan menuju barat daya pada bagian outlet. Dengan treatment inlet/outlet PLTU menunjukkan peningkatan kecepatan arus disekitar inlet/outlet bila dibandingkan tanpa treatment.
12
Gambar 10. Simulasi penyebaran temperatur laut di sekitaran lokasi proyek (C) setelah 3 hari operasi PLTU akibat arus yang disebabkan angin barat.
Gambar 11. Simulasi penyebaran temperatur laut di sekitaran lokasi proyek (C) setelah 7 hari operasi PLTU akibat arus yang disebabkan angin barat.
3. Penyebaran temperatur dari sumber outlet sampai radius 400 m mencapai 29,5 C. 4. Dampak penyebaran temperatur yang terjadi diperkirakan tidak memberikan dampak yang signifikan penting terhadap kehidupan biota laut.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 12. Simulasi penyebaran temperatur laut di sekitaran lokasi proyek (C) setelah 15 hari operasi PLTU akibat arus yang disebabkan angin barat.
Kegiatan saat operasional PLTU terhadap komponen pola arus menimbulkan dampak yang membawa temperatur air dari outlet PLTU menuju ke laut lepas dengan radius 400 meter mencapai 29,5 C dan membawa kualitas air dari sumber oulet yang diperkirakan dapat mengganggu kehidupan biota laut. Walaupun demikian, dampak terhadap populasi ikan di sekitar lokasi kegiatan tidak terjadi, yang disebabkan oleh perubahan kualitas air ini hanya dalam waktu aktivitas bongkar muat bahan baku dilaksanakan dalam kurun waktu yang tidak kontinu, setelah itu akan pulih kembali. Selain itu aktifitas nelayan terletak sekitar 7 km dari rencana lokasi proyek.
Dinas Hidro-Oseanografi, 1997, Katalog Konstanta Pasang Surut Nasional, Jakarta. GEBCO home page http://www.ngdc.noaa.gov/mgg/geb co/ Koutitas, C.G., 1988, Mathematical Models in Coastal Engineering, Pentech Press Limited, London. PT PLN (Persero) Pikitring Sumut, Aceh, dan Riau, 2006, Rencana Pembangunan PLTU Meuaboh/Nagan Raya, PT PLN (Persero) Pikitring Sumut, Aceh, dan Riau.
IV. KESIMPULAN 1. Penyebaran Temperatur di sekitaran PLTU dapat disimulasikan dengan gabungan model Hidrodinamika 2D horizontal dan Model Penyebaran Temperatur. 2. Kecepatan arus yang terbentuk berdasarkan pasang surut dan angin dominan 6 m/s berkisar 0,14 – 0,42 m/s.
13
PETUNJUK PENULISAN NASKAH JURNAL RONA LINGKUNGAN HIDUP Naskah yang akan dikirimkan ke redaksi merupakan hasil penelitian, review artikel atau kajian kebijakan, yang berhubungan dengan permasalahan lingkungan hidup dan dilaksanakan pada 5 tahun terakhir. Naskah tersebut belum pernah dipublikasikan maupun sedang dipertimbangkan penerbitannya di jurnal lain. Pengiriman Naskah, Naskah sebanyak 2 eksemplar disertai dengan copi plasdisk dikirim ke alamat berikut : Redaksi Jurnal Rona Lingkungan Hidup Bapedal Aceh, Jln. Tgk. Malem No. 2 Banda Aceh. Naskah yang layak dan telah dikoreksi oleh team editor akan dimuat dan diterbitkan dalam Jurnal Rona Lingkungan Hidup. Naskah yang ditolak akan dikembalikan ke pemiliknya, sedangkan naskah yang ditunda penerbitanya akan disimpan oleh redaksi dan akan diperioritaskan pada penerbitan berikutnya. Bahasa. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Format. Naskah terdiri dari Judul, Nama Penulis, Abstrak, Kata Kunci, Pendahuluan, Bahan dan Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan, Ucapan Terima Kasih (bila diperlukan), Notasi, dan Daftar Pustaka. Naskah diketik dengan Microsoft Word pada kertas A4 (215 mm x 297 mm) dalam bentuk ketikan 1 spasi dengan huruf Times New Roman 12 pitch. Margin kiri 3,5 cm, margin kanan 2 cm, margin atas 3 cm dan margin bawah 3 cm setiap halaman diberi nomor. Nama Penulis. Ditulis lengkap (tanpa gelar) disertai nama instansi tempat penulis bekerja serta alamat email. Abstrak. Untuk tulisan berbahasa Indonesia, abstraknya ditulis dalam bahasa Inggris sedangkan tulisan dalam bahasa Inggris abstraknya ditulis dalam bahasa Indonesia. Abstrak tidak melebihi 250 kata yang berisikan uraian singkat inti permasalahan, tujuan, metode dan keluaran utama penelitian. Abstrak diketik dengan huruf Times New Roman 10 pitch. Kata Kunci. Ditulis dalam bahasa Inggris, sebanyak-banyaknya 5 buah dan dicantumkan di bawah abstrak. Pendahuluan. Pendahuluan menjelaskan latar belakang penelitian, permasalahan, tinjauan pustaka yang sangat penting serta tujuan penelitian. Metode
penelitian memuat tentang waktu dan lokasi, bahan dan alat utama, rancangan penelitian, variabel yang diamati serta analisis statistika yang digunakan. Hasil dan Pembahasan. Hasil Pembahasan digabung menjadi satu kesatuan yang utuh. Data yang telah tertera dalam hasil penelitian, baik dalam bentuk tabel maupun gambar tidak perlu diuraikan, namun harus diinterprestasikan. Hasil penelitian yang diperoleh dapat dibandingkan dengan penelitian lain yang dipublikasikan. Setiap gambar dan tabel diberi judul dan keterangan singkat yang diletakkan di bawah untuk gambar dan di atas untuk tabel. Kesimpulan dan saran merupakan rangkuman/inti dari suatu hasil penelitian. Daftar Pustaka. Cara mengacu daftar acuan dilakukan dengan menuliskan nama penulis pertama dan tahun penerbitan di dalam kurung, misalnya (Afean dkk.,1991) untuk penulis lebih dari dua orang atau (Lu dan Wilkins. 1996) untuk penulis dua orang. Penulisan Daftar Pustaka harus memuat semua nama penulis. Morton dkk, tidak dibolehkan. Judul harus lengkap. Daftar pustaka disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Daftar pustaka dari suatu jurnal ilmiah ditulis ; Lu, Y. dan Wilkins, E., 1996, Heavy Metal Removal by Caustic-Treated Yeast Immobilized in Alginate, J. Hazardous Materials, 49 (1) 165179. Daftar pustaka dari suatu buku ditulis ; Eckenfelder, W.W.Jr., 1989, Industrial Water Pollution Control, McGraw-Hill, New York. Daftar pustaka dari suatu prosiding ditulis ; Berbner. S, dan Loffler. F., 1994, Pulse Jet Cleaning of Rigid Ceramic Filters Sepating Hard and Brown Coal Fly Ashes at High Temperature. Proceeding of The 11th International Piitsburgh Coal Conference, Pittsburgh, 12-16 September, 1357-1363. Daftar pustaka dari suatu paten ditulis ; Afeyan, N.B., Regnier, F., dan Dean, R, Jr., 1991, US Patent 5,019,270, May 28. Daftar pustaka dari suatu tesis/disertasi ditulis ; Kuriwan, T., 1997, Bioaccumulution of Arsenic, PhD Thesis, Kagoshima University, Japan.