USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM)
IbM KELOMPOK TANI LABU DI DESA DURIN SIMBELANG KECAMATAN PANCUR BATU
Oleh Dra. Nila Handayani, M.Pd
NIDN : 0013015705
( Ketua Tim Pengusul )
Dr.Saut Purba, M.Pd
NIDN : 0006086111
(Anggota Tim Pengusul )
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016
i
ii
iii
DAFTAR ISI Hal
Halaman Pengesahan .......................................................................................
i
Identitas dan Uraian Umum .............................................................................
ii
Daftar Isi ..........................................................................................................
iv
Ringkasan .........................................................................................................
v
Bab 1 : Pendahuluan ..................................................................................... 1.1. ANALISIS SITUASI .................................................................
1
1. Kondisi Mitra .....................................................................
5
2. Informasi Kondisi Mitra Baik Secara Kualitatif Maupun Kuantitatif .............................................................
6
3.Eksistens Mitra Terhadap Lingkungan ..............................
7
1.2. PERMASALAHAN MITRA......................................................
8
1. Identifikasi Permasalahan yang Dihadapi Mitra ................
9
2. Justifikasi Pengusul bersama mitra ......................................
9
Bab 2. Solusi dan Target Luaran................................................................
10
Bab 3. Metode Pelaksanaan 1. Metode Yang Ditawarkan ................................................
12
2. Rencana Kegiatan ............................................................
13
Bab 4. Kelayakan Perguruan Tinggi ..........................................................
14
Bab 5. Biaya Dan Jadwal Kagiatan 5.1. Anggaran Biaya ............................................................................
16
5.2. Jadwal Kegiatan ............................................................................
19
Daftar Pustaka ..............................................................................................
20
Lampiran-Lampiran : 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul ..........................................
21
2. Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada kedua mitra ................
28
3. Peta Lokasi wilayah .............................................................................
33
4. Dua buah surat pernyataan Kesediaan Bekerjasama ...........................
34
iv
RINGKASAN Buah Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.) mempunyai bentuk yang bervariasi mulai dari pipih, lonjong ataupun panjang dengan alur yang berjumlah antara 15 hingga 30 alur. Buah yang masih muda berwarna hijau dan menjadi kuning kecoklatan ketika tua..Labu kuning termasuk jenis tanaman menjalar sehingga untuk budidayanya butuh penyangga, seperti teralis atau para-para setinggi 2-3 meter. Panen pertama dilakukan pada umur 50-60 hari setelah tanam, dan untuk berikutnya dilakukan dengan interval 2-3 kali setiap minggu. Untuk kebutuhan benih dilakukan dengan cara memanen pada saat buah mulai menguning dan tangkai buahnya mengering. Pembuatan benih dilakukan dengan cara memotong melintang, kemudian bijinya dicuci bersih. Setelah itu biji dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari hingga kadar airnya mencapai 8-10%. Daunnya berfungsi sebagai sayur dan bijinya bermanfaat untuk dijadikan kuaci. Air buahnya berguna sebagai penawar racun binatang berbisa, sementara bijinya menjadi obat cacing pita. Bagian yang digunakannya adalah buah. Daging buahnya pun mengandung antioksidan sebagai penangkal kanker. Labu kuning juga dapat digunakan untuk penyembuhan radang, pengobatan ginjal, demam, diare, dan diabetes mellitus. Dari hasil wawancara tim IbM dengan Bapak Sekretaris Desa Bapak Jumpa Sembiring Desa Durin Simbelang, setiap kepala keluarga mempunyai 1 rante (20 x 20 m) lahan labu, jika tidak masa musim menghasilkan 800 kg/ dua minggu sekali, dan jika masa musim dapat menghasilkan 1- 1,5 ton setiap minggunya . Berarti desa pertanian labu ini menghasilkan 5 ton setiap minggu yang diperoleh dari 5 dusun Hasil panen pertanian labu tersebut hasilnya hanya dijual ke penggalas atau agen (orang yang datang mengambil ke ladang) dengan harga tolak Rp 1500 sampai Rp 2000 per/ kg , namun harga di pasar labu menjadi seharga Rp 6000/kg. Menurut beliau pertanian labu ini menjadi salah satu potensi daerah yang dapat dikembangkan dalam bentuk wirausaha / industri rumah tangga Berdasarkan kondisi mitra tersebut, masyarakat petani labu ingin mengembangkan usahanya dengan mengoptimalkan daya guna labu secara teknologi pengolahan labu dijadikan mi labu, hasil olahan mi labu (mi goring,bakwan dan schotel mi labu), hasil teknologi pengolahan labu dilakukan dengan menggunakan teknologi tepat guna yang sederhana , murah dan mudah untuk melakukannya. . Salah satu keinginan dapat dilakukan dengan teknologi pengolahan labu berbagai bentuk olahan , Labu dijadikan mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel mi labu merupakan bisnis yang prospek ke depannya dapat dikembangkan sebagai bentuk wira usaha baru bagi masyarakat petani labu Target yang ingin dicapai dalam kegiatan program IbM ini adalah mengoptimalkan daya guna labu secara teknologi pengolahan labu dijadikan mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel mi labu dan alat pencetak mi Metode yang dilakukan oleh team dalam kegiatan IbM ini metode pendekatan yang digunakan yaitu metode sosialisasi, metode pelatihan produksi, pelatihan kewirausahaan (manajemen usaha) dan pelatihan penggunaan alat dan pendampingan.
v
BAB 1 ` PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS SITUASI Buah Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.) merupakan tanaman Cucurbita moschata Durch. ini memiliki beberapa nama daerah, yaitu Labu parang ( Melayu), Waluh (Sunda), Waluh (Jawa Tengah). Tanaman labu kuning berasal dari Ambon (Indonesia). Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima Duchenes, Cucurbita ficifolia Bouche, Cucurbita mixta, Cucurbita moschata Duchenes, dan Cucurbita pipo L. Kelima spesies cucurbita tersebut di Indonesia disebut labu kuning (waluh), karena mempunyai ciri-ciri yang hampir sama. Buah labu kuning berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur (15-30 alur). Ukuran pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 gram per hari. Seperti daun tumbuhan pada umumnnya, warna daun labu adalah hijau, tapi pada daun labu pada pemukaaannya kasar. Labu tumbuh merambat atau menjalar dengan kait pada batangnya dan jarang berkayu. Kait pada batang labu berbentuk melingkar seperti spiral. Batang tumbuhan ini berwarna hijau muda dan berbulu halus serta berakar lekat. Panjang batangnya mencapai lebih dari 5 meter.. Daun tanaman labu merupakan daun tunggal yang memiliki pertulangan daun majemuk menjari. Daunnya menyebar di sepanjang batang. Bentuk daunnya menyerupai jantung dan bertangkai. Buah labu mempunyai bentuk yang bervariasi mulai dari pipih, lonjong ataupun panjang dengan alur yang berjumlah antara 15 hingga 30 alur. Buah yang masih muda berwarna hijau dan menjadi kuning kecoklatan ketika tua..Labu kuning termasuk jenis tanaman menjalar sehingga untuk budidayanya butuh penyangga, seperti teralis atau para-para setinggi 2-3 meter. Tanaman ini tumbuh baik di daerah tropis, dari dataran rendah hingga ketinggian 1.500 m Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi hangat dengan temperatur 18-27 derajat. Batangnya merambat mencapai 5 – 10 meter, cukup kuat, berbulu agak tajam, dan bercabang banyak. Labu Kuning berkembang biak secara generatif, dan bisa juga secara vegetatif. Jarak tanamnya 1-1,5 m antar baris, dan 60-120 cm antar tanaman dengan baris. Penanaman dapat dilakukan di tanah tegalan, pekarangan, maupun di sawah setelah panen padi, baik monokultur maupun tumpangsari. Untuk menjaga kesuburan, dosis pupuk yang direkomendasikan 100 kg/ha N, 40 kh/ha P dan 80 kg/ha K.
1
Labu umumnya memiliki banyak biji yang berbentuk pipih, bundar telur, sampai bundar memanjang. Bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Permukaan biji buram, licin. Biji terdapat bagian tegah-tengah buah. Panen pertama dilakukan pada umur 50-60 hari setelah tanam, dan untuk berikutnya dilakukan dengan interval 2-3 kali setiap minggu. Untuk kebutuhan benih dilakukan dengan cara memanen pada saat buah mulai menguning dan tangkai buahnya mengering. Pembuatan benih dilakukan dengan cara memotong melintang, kemudian bijinya dicuci bersih. Setelah itu biji dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari hingga kadar airnya mencapai 8-10%. Bagian yang digunakannya adalah buah.Daunnya berfungsi sebagai sayur dan bijinya bermanfaat untuk dijadikan kuaci. Air buahnya berguna sebagai penawar racun binatang berbisa, sementara bijinya menjadi obat cacing pita. Daging buahnya pun mengandung antioksidan sebagai penangkal kanker. Labu kuning juga dapat digunakan untuk penyembuhan radang, pengobatan ginjal, demam, diare, dan diabetes mellitus. Cara membuat labu kuning, yaitu 60 gram labu parang (labu kuning) dan 1 buah pare diiris-iris menurut selera lalu dimasak dengan cara ditumis atau masakan lain sesuai selera, kemudian dimakan. Sedangkan, pemakaian konsumsi dua kali sehari. Rasa buah labu agak pahit, sedikit pedas dan sejuk. Berkhasiat melancarkan darah, vital energi, dan menghilangkan sumbatan, kolagogum, peluruh haid, anti radang, peluruh kentut, antibakteri, pengelat (astringent). Senyawa kurkumin berkhasiat sebagai kolagoga, yaitu meningkatkan sekresi cairan empedu yang berperan dalam pemecahan lemak dan memperlancar pengeluaran ke usus, sehingga dapat menurunkan kadar lemak darah yang tinggi. Labu kuning juga bisa menjadi obat bagi pria yang mengalami disfungsi ereksi atau impoten, serta meningkatkan gairah pada pria normal. Zat gizi dalam labu, diantaranya : 1.
Vitamin A dan beta karoten. Beta karoten adalah pigmen warna kuning-oranye yang jika dicerna di dalam tubuh kita, akan berubah menjadi vitamin A. fungsi vitamin A dan beta karoten antara lain berguna bagai kesehatan mata dan kulit, kekebalan tubuh serta reproduksi. Selain itu, zat gizi ini mempunyai manfaat sebagai antioksidan sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kanker dan penyakit jantung.
2. Vitamin C. Salah satu jenis vitamin yang larut dalam air ini, sangat diperlukan untuk metabolisme C juga berperan pada fungsi kekebalan tubuh dan sebagai tubuh. Vitamin antioksidan. 2
3.
Zat besi. Zat gizi ini terutam diperlukan dalam pembentukan darah, khususnya hemoglobin (Hb). Makanan yang mengandung zat besi perlu, karena belak zat besi dari ibu saat bayi dilahirkan akan berangsur-angsur habis.
4. Kalium. Fungsi utama kalium adalah menunjang kelancaran metabolisme tubuh. Hal ini penting dalam menjaga keseimbangan air dan elektrolit (asam-basa) di dalam sel tubuh. Kelebihan lain dari labu kuning adalah kandungan seratnya yang tinggi, bermanfaat mengurangi resiko sembelit. Di samping itu, kandungan lemak labu kuning juga rendah, sehingga tak perlu takut balita mengalami kegemukan asal dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Labu Kuning (Cucurbita moschata D.) merupakan komoditas pertanian yang cocok dikembangakn sebagai alternatif pangan. Buah ini memiliki kandungan gizi yang cukup dan bermanfaat untuk kesehatan. Labu Kuning atau waluh identik dengan buah di bulan puasa. Maklum, selama Ramadhan buah ini dicari untuk bahan dasar kolak. Bukan hanya kolak, Labu Kuning juga bisa untuk aneka bahan makanan, mulai dari nasi tim bayi, aneka kue (dawet, lepet, jenang, dodol) hingga tepung labu. Bahkan, DPN HKTI tengah mengembangkan komoditas ini untuk bahan baku mie yang kemudian dikenal dengan nama Mie Tani. Sebagai bahan pangan, Labu Kuning ini kaya vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat. Buah ini juga mengandung zat yang berguna bagi kesehatan, antara lain zat karotenoid yang berbentuk betakaroten. Karena itu labu ini dijuluki “raja betakaroten,” yang berfungsi melindungi mata dari serangan katarak. Juga serangan kanker, jantung, diabetes, disentri, ginjal, demam, dan diare. Serta mengandung penawar racun dan cacing pita. Bobot buahnya rata-rata 35 kg. Meskipun memiliki manfaat yang cukup banyak, sayangnya di Indonesia labu kuning belum dibudidayakan secara khusus. Kecamatan Pancurbatu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang. Kecamatan Pancurbatu mempunyai luas wilayah 190,97 / km2, terbagi atas 25 desa, Kecamatan Pancurbatu adalah merupakan areal pertanian yang mempunyai luas wilayah 516,085 hektar, areal pertanian sawah dan ladang seluas 224,100 hektar yang rata-rata ditanami dengan labu , jambu biji , belimbing dan buah sirsak. Berdasarkan survey tim pelaksana IbM ke Kecamatan Pancurbatu , wilayah yang paling luas ditanami dengan labu adalah Desa Durin Simbelang. Desa ini merupakan sentra penghasil labu yang paling banyak di Kabupaten Deli Serdang .
3
Desa Durin Simbelang Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang merupakan penghasil labu yang terbesar di Kabupaten Deli Serdang. Desa Durin Simbelang terdiri dari 5 dusun. Desa Durin Simbelang memiliki luas daerah 353 hektar yang 12 hektar ditanami dengan labu. Desa Durin Simbelang memiliki jumlah penduduk 694 KK . Tingkat pendidikan formal penduduk desa Durin Simbelang ayah tamat SLTA dan SLTP sedangkan pendidikan ibu tamat SLTP dan SD. Rendahnya tingkat pendidikan , menunjukkan masih tergolong rendah tingkat pendidikan formal hal ini tentunya berpengaruh terhadap pemilihan pekerjaan. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Desa Durin Simbelang sebagian besar (75 %) bekerja sebagai petani dan 25 % bekerja sebagai tenaga lepas ( bertukang, becak motor, dan dagang ) Dari hasil wawancara tim IbM dengan Bapak Sekretaris Desa Bapak Jumpa Sembiring Desa Durin Simbelang, setiap kepala keluarga mempunyai 1 rante (20 x 20 m) lahan labu, jika tidak masa musim menghasilkan 800 kg/ dua minggu sekali, dan jika masa musim dapat menghasilkan 1- 1,5 ton setiap minggunya . Berarti desa pertanian labu ini menghasilkan 5 ton setiap minggu yang diperoleh dari 5 dusun Hasil panen pertanian labu tersebut hasilnya hanya dijual ke penggalas atau agen (orang yang datang mengambil ke ladang) dengan harga tolak Rp 1500 sampai Rp 2000 per/ kg , namun harga di pasar labu menjadi seharga Rp 6000/kg. Menurut beliau pertanian labu ini menjadi salah satu potensi daerah yang dapat dikembangkan dalam bentuk wirausaha / industri rumah tangga. Menurut beliau, karena masyarakat belum mampu mengolah labu, perawatan hariannya sulit dan dijual dengan harga tolak relative murah merupakan suatu masalah karena panen labu boleh dikatakan musimnya tidak pernah berhenti sehingga sangat menguntungkan para petani jika labu ini
bila diberdayakan semaksimal
mungkin. Salah satu pilihan yang dapat dikembangkan untuk menaikkan harga jual labu pada dasarnya dapat diperoleh apabila para petani memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam teknologi pengolahan labu, labu dijadikan mi labu kuning, dan olahan dari mi labu kuning serta dibekali dengan pengetahuan berwirausaha. Ketersediaan bahan baku yang tidak mengenal musim, tinggi kandungan gizi dan dengan harga yang relative murah adalah factor lain yang mendorong pengembangan usaha teknologi pengolahan produk Mi Labu serta hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel
mi labu, sebab secara konseptual kesinambungan pengadaan
bahan baku produksi adalah aspek esensial dari sebuah proses produksi. 4
1. Kondisi Mitra Saat ini Dusun Dua dan Dusun Empat Desa Durin Simbelang merupakan dusun yang memiliki luas areal pertanian labu yang luas dari dusun-dusun lainnya yang ada di Desa Durin Simbelang . Desa Durin Simbelang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Pancurbatu. Jarak Desa Durin Simbelang dengan Unimed memiliki jarak tempuh berkisar 30 km. Dusun dua terdiri dari 123 KK yang memiliki tingkat pendidikan SLTA sebanyak 30 KK, 70 KK tingkat SLTP dan 23 KK tingkat SD. Sedangkan Dusun Empat Desa Durin Simbelang memiliki jumlah KK sebanyak 148 KK rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang hampir sama dengan Dusun dua yaitu masih tingginya tingkat pendidikan SLTP dan SD. Tingginya tingkat pendidikan SLTP dan SD menunjukkan masih tergolong rendah tingkat pendidikan formal hal ini tentunya berpengaruh terhadap pemilihan pekerjaan. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Dusun dua dan dusun empat sebagian besar adalah bekerja sebagai petani, bertukang,dan becak motor. Secara umum status sosial dan ekonomi rendah dengan penghasilan di bawah garis kemiskinan untuk Propinsi Sumatera Utara yaitu Rp 234.712. Sebagai desa labu Desa Durin Simbelang merupakan salah satu areal pertanian labu di Kecamatan Pancurbatu. Hasil pertanian labu jika musim buah menghasilkan 5 ton setiap minggunya. Masyarakat petani labu ini ingin mengembangkan usahanya untuk meningkatkan penghasilan. Salah satu keinginan dapat dilakukan dengan teknologi pengolahan labu berbagai bentuk olahan , Labu dijadikan mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel
mi labu merupakan bisnis yang prospek ke depannya dapat dikembangkan
sebagai bentuk wira usaha baru bagi masyarakat petani labu. Namun
karena keterbatasan
pengetahuan dan teknologi tepat guna dalam pengolahan, hal ini belum terlaksana dan mereka juga belum pernah mendapat pengarahan ataupun pengetahuan tentang teknologi pengolahan labu , labu dijadikan mi labu, kemudian hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel
mi labu . Masyarakat petani labu juga belum pernah mengajukan permohonan
kredit ke lembaga perbankan
dalam rangka ingin mengembangkan usaha, hal ini karena
keterbatasan wawasan dan pengetahuan serta kurangnya pengalaman masyarakat. Hasil survey 20 Pebruari 2016 dan 15 Maret 2016 di Dusun dua dan Dusun Empat Desa Durin Simbelang, sebagian besar masyarakat sebagai petani labu. Hasil panen labu biasanya dijual kepada agen yang datang ke lokasi. Berdasarkan wawancara dengan ketua kelompok Tani 5
Sidomuncul Bapak Paino dan ketua kelompok tani Subur Bapak Rasmi Sembiring, labu ini biasanya dipasarkan oleh petani itu sendiri ataupun dipasarkan kepada agen yang datang ke lokasi pertanian labu kemudian agen akan memasarkan ke berbagai pasar daerah Kota Medan. Berdasarkan kondisi mitra tersebut, masyarakat petani labu
ingin mengembangkan
usahanya dengan mengoptimalkan daya guna labu secara teknologi pengolahan labu dijadikan mi labu, kemudian hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel labu, hasil teknologi pengolahan
mi
labu dilakukan dengan menggunakan teknologi tepat guna
yang sederhana , murah dan mudah untuk melakukannya.
2 . Informasi Kondisi Mitra Baik Secara Kualitatif Maupun Kuantitatif Usaha masyarakat petani labu di Dusun Dua dan Dusun Empat Desa Durin Simbelang Kecamatan Pancurbatu bergerak di bidang pertanian. Penghasilan masyarakat setiap kali panen adalah sebagai berikut : a. Masyarakat petani labui Dusun Dua dan dusun Empat Desa Durin Simbelang memiliki lahan pertanian labu 2000 m2 sampai 5000 m2 dalam setiap keluarga b. Lahan labu seluas 2000 m2 sampai 5000 m2 biasanya menggunakan modal selain harga bibit
Rp 5.000 perbatang, juga membutuhkan biaya perwatan yang cukup besar
jumlahnya berupa pupuk kandang Rp 3200 perkarung, NPK Rp 3500 per kg, Gandasi daun Rp 23.000 per kg dan gandasi bunga Rp 24.000 per kg ,pestisida dan prata berupa Decis Rp 167.000, perfekthan Rp 70.000 per liter, herbisida Rp 70.000, sementara harga jual labu berkisar Rp 2000 per kg, jika setiap panen selama dua minggu sekali setiap 3000 m2 menghasilkan 300 kg, sehingga setiap dua
minggu sekali petani labu
menghasilkan Rp 600.000 dalam setiap lahan c. Kemudian agen (pengumpul) menjual kepada pedagang perantara dengan harga Rp 3000 per kg, lalu pedagang pengecer menjual kepada konsumen dengan harga Rp 4000 sampai Rp 6000 per kg. Mengingat cukup besar potensi masyarakat petani labu dan didukung dengan potensi sumberdaya alam seperti luasnya lahan pertanian labu di Lingkungan dua dan lingkungan Empat Desa Durin Simbelang, kiranya diperlukan suatu upaya untuk membudayakannya. Salah satunya yaitu memberikan pengetahuan dan teknologi pengolahan labu secara tepat guna, kegiatan teknologi pengolahan labu, dilakukan dengan labu dijadikan mi labu, hasil olahan mi labu 6
diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel
mi labu, yang secara langsung dapat
dipasarkan dalam bentuk mi labu ( mentah ) ataupun dalam bentuk olahan mi labu, misal mi goring,bakwan dan schotel
mi labu), sehingga menjadi bekal/modal dan sekaligus peluang
untuk berwirausaha dan mampu berkembang menjadi usaha bagi masyarakat petani
labu
sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi keluarga petani labu 3. Eksistensi Mitra Terhadap Lingkungan a. Dari segi IPTEKS, masyarakat petani labu akan memperoleh pengetahuan tentang zat gizi dan teknologi pengolahan labu secara tepat guna , labu dijadikan mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel mi labu b. Dari segi ekonomi, masyarakat petani labu Dusun Dua dan Dusun Empat Desa Durin Simbelang Kecamatan Pancurbatu belum dapat menciptakan usaha baru untuk membuat teknologi pengolahan labu menjadi mi labu, hasil olahan mi labu (mi goring,bakwan dan schotel mi labu, karena selama ini masyarakat tidak memiliki pengetahuan bahwa labu bisa menjadi mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel , mi labu dengan menggunakan teknologi tepat guna. Untuk itu masyarakat petani labu perlu diberikan bekal berupa pengetahuan kewirausahaan dan keterampilan teknologi pengolahan labu menjadi mi labu, hasil olahan mi labu (mi goring,bakwan dan schotel
mi labu, sehingga para petani labu mampu menciptakan usaha baru dengan
berwirausaha yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan keluarga petani labu dan Dinas Perindustrian akan dapat membantu memanfaatkan hasil-hasil sumberdaya alam terutama pertanian labu c.
Eksistensi mitra terhadap pemerintah terutama Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan Perindustrian akan dapat membantu memanfaatkan hasil-hasil sumberdaya alam terutama labu yang selama ini belum dimanfaatkan sebagai teknologi pengolahan , labu diolah menjadi
mi labu, kemudian hasil olahan mi labu berupa mi goring,
bakwan dan schotel mi labu, memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan melalui wirausaha labu diolah menjadi mi labu, hasil olahan mi labu menjadi mi goring, bakwan dan
schotel
mi
labu, dan
secara tidak langsung eksistensinya sangat
berpengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya
7
1.2. PERMASALAHAN MITRA Hasil panen pertanian labu hasilnya dijual di pasar. Tidak selamanya hasil panen tersebut habis terjual padahal labu merupakan salah satu jenis bahan pangan yang tidak dapat bertahan lama kesegarannya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan kesegaran labu sehingga mempengaruhi harga labu ini menjadi lebih rendah. Agar kerugian tidak terlalu besar maka labu yang belum laku terjual terpaksa dijual dengan harga relative murah atau dijadikan konsumsi keluarga. Kondisi tersebut pada dasarnya dapat dicegah apabila para petani labu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam diversifikasi pengolahan labu. Labu yang dijual tidak hanya dalam keadaan segar tetapi dalam bentuk hasil olahan lain. Salah satu pilihan yang dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahn tersebut adalah dengan teknologi pengolahan labu dijadikan mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel mi labu, untuk peningkatan keterampilan dan pendapatan labu keluarga petani labu Melihat kondisi di atas kiranya perlu dilakukan pemberdayaan kelompok tani labu untuk meningkatkan pendapatan keluarga petani labu dengan memberikan keterampilan dalam teknologi pengolahan labu, labu diolah menjadi mi labu, mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel mi labu, karena daerah ini merupakan penghasil labu, masih tingginya tingkat pendidikan di SD dan SLTP , atau masih tergolong rendah tingkat pendidikan, dan labu hanya dijual dalam bentuk mentah saja serta belum ada teknologi pengolahan labu menjadi mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel dari mi labu,. Hasil teknologi pengolahan labu menjadi mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel dari mi labu ini dapat dipasarkan masih dalam bentuk mi labu mentah ataupun hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel dari mi labu, dapat dipasarkan langsung ke konsumen karena desa ini dekat dengan tempat pariwisata
( Tuntungan, sembahe,
Brastagi ) dan dekat dengan pasar perbelanjaan ( Pasar Pancur Batu,Pasar Padang Bulan, dan pasar Brastagi) di Kecamatan Pancur Batu Masalah yang umum muncul pada masyarakat petani labu
yaitu terbatasnya
pengetahuan dan teknologi tepat guna dalam hal pengolahan labu. Hasil pengamatan team, usaha pertanian labui sudah dilakukan secara turun temurun, dari generasi ke 8
generasi, dari tahun ke tahun bahkan sampai sekarang terus mengalami peningkatan sesuai dengan permintaan pasar. Namun demikian karena keterbatasan pengetahuan dalam teknologi pengolahan, perkembangan terbatas hanya sebagai hasil pertanian dipasarkan dalam bentuk labu. Katerbatasan pengetahuan dan teknologi pengolahan labu merupakan kendala dalam menghadapi persaingan pasar dalam hal pengolahan labu menjadi mi labu kemudian mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel dari mi labu 1. Identifikasi Permasalahan Yang Dihadapi Mitra a. Masyarakat petani labu belum pernah mengolah labu menjadi mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring,bakwan dan schotel
dari mi labu menjadi
tekonologi pengolahan mi labu , hal ini karena keterbatasan teknologi tepat guna dalam hal pengolahan pangan b. Masyarakat petani labu belum memiliki pengetahuan pengolahan labu menjadi mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu. c. Masyarakat petani labu belum memiliki Alat Pencetak mi labu , karena dengan alat ini mi labu dapat dihasilkan dalam jumlah yang banyak , terus menerus, cepat dan hasilnya lebih berkualitas d. Masyarakat petani labu juga belum memiliki keterampilan menggunakan mesin alat pencetak mi labu 2. Justifikasi Permasalahan Bersama Mitra Berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara dengan kelompok
tani,
Sidomuncul dan kelompok tani Subur, masyarakat petani labu, dan kepala desa, mereka menyatakan permasalahannya dalam hal pengembangan usaha yang tadinya hanya sebagai petani labu
ingin menjadi seorang wirausaha dalam hal mengelola dan
mengembangkan labu menjadi mi labu, hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel
dari mi labu
yang dapat dipasarkan dalam keadaan mi labu
mentah atau hasil olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu sesuai dengan permintaan pasar. Hal inilah yang harus ditangani agar mampu berkembang dan terbentuk usaha yang mandiri secara ekonomis
9
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
SOLUSI YANG DITAWARKAN Masalah Yang Ditemukan
Solusi Yang Ditawarkan
Luaran
Labu Berlimpah
Memberdayakan labu
Ada Penganekaragaman
menjadi Mi labu dan hasil
olahan labu
olahan mi labu Antusias Kelompok Tani
Tidak Ada Pengetahuaan
Tingginya antusias kelompok
Meningkatnya jumlah anggota
tani
kelompo tani
Memberikan Pembekalan
Ada pengetahuan mengolah
mengolah labu pada kelompok pengetahuan mengolah labu
labu pada kelompok tani
tani Tidak ada keterampilan
Memberikan pelatihan
Ada keterampilan mengolah
mengolah labu menjadi mi
keterampilan mengolah labu
labu menjadi mi labu dan
labu dan hasil olahan mi labu
menjadi mi labu dan hasil
hasil olahan mi labu pada
olahan mi labu
kelompok tani
Memberikan alat teknologi
Ada alat teknologi untuk
mesin pencetak mi labu
membuat mi labu
Tidak ada produksi membuat
Menciptakan produksi
Ada produksi membuat mi
mi labu dan hasil olahan mi
membuat mi labu dan hasil
labu dan hasil olahan mi labu
labu (mi goring,bakwan dan
olahan mi labu (mi
(mi goring,bakwan dan sshotel
sshotel mi labu)
goring,bakwan dan sshotel mi
mi labu)
Tidak ada alat teknologi
labu) Tidak ada wirausaha membuat
Pembekalan wirausaha mi
Ada wirausaha menjual mi
mi labu
labu mentah dan hasil olahan
labu mentah dan hasil olahan
mi labu (mi goring,bakwan
mi labu (mi goring,bakwan
dan schotel mi labu)
dan schotel mi labu)
Tidak ada peningkatan
Memasarkan mi labu dan hasil
Ada peningkatan pendapatan
pendapatan petani labu
olahan mi labu (mi
petani labu dari memasarkan
goring,bakwan dan schotel mi
mi labu dan hasil olahan mi 10
labu)
labu (mi goring,bakwan dan schotel mi labu)
1. Target Luaran Kegiatan Program IbM ini adalah dihasilkannya : a. Mesin pencetak mi b. Mi dari labu c. Hasil olahan mi labu dalam bentuk mi labu goreng, bakwan dan schotel mi labu 2. Spesifikasi 1. Spesifikasi mi dari mi labu a. Memiliki kandungan gizi, protein , kalsium,karbohidrat , b. Tahan lama, higienes, dan beragam c. Rendah lemak bermanfaatan bagi orang yang tinggi kolesterol d. Mi labu sebagai salah satu bentuk diversifikasi pangan yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan berbagai macam kue dari mi labu 2. Spesifikasi Mesin Pencetak Mi dari Labu a. Ukuran mesin
: 28 x 34 x 86 cm
b. Material rangka Utama : Baja Konstruksi jenis S 10 C (AISI 1010) c. Material Rangka Pendukung: Baja Konstruksi jenis S 10 C (AISI 1010 d. Material Pelat
: - Untuk kedudukan bearing, baja S 20 CK (AISI 1023), T = 8 mm - Untuk jalur adonan, pelat stainless steel, T = 0.5 mm
e. Material Poros & Roler
:
f. Bearing Penyangga Roler : g. Penggerak
Baja S 15 CK (AISI 1017), SKF seri 6002 ZZ (23 buah)
: Elektromotor 1,5 HP (1400 Rpm), (1 buah)
11
RENCANA TARGET CAPAIAN LUARAN No
Jenis Luaran
Indikator Capaian
1
Publikasi ilmiah di Jurnal/prosiding
Draft
2
Publikasi pada media masa (cetak/elektronik)
Tidak ada
3
Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam Ada bidang ekonomi
4
Peningkatan kuantitas dan kualitas produk
Ada
5
Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat
Ada
6
Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat (mitra Ada masyarakat umum)
7
Jasa, model,rekayasa social,system,produk/barang
8
Hak kekayaan intelektual (paten,paten sederhana,hak Tidak Ada cipta,merek
dagang,rahasia
dagang,desain
Produk atau penerapan
produk
industry, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi 9
Buku Ajar
Tidak Ada
12
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
1. Metode yang ditawarkan Untuk Mendukung Realisasi Program IbM Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka dalam kegiatan IbM ini metode pendekatan yang digunakan adalah metode sosialisasi, metode pelatihan produksi, pelatihan kewirausahaan (manajemen usaha) dan pelatihan penggunaan alat dan pendampingan Dari permasalahan yang telah dikemukakan, dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, metode pendekatan yang ditawarkan untuk memecahkan masalah tersebut secara operasional adalah sebagai berikut : a. Memberikan teknologi pengolahan mi dari labu dan keamanan pangan dengan metode sosialisasi dan pelatihan produksi, karena mi dari labu ini bertujuan untuk dijual kepada masyarakat umum baik dalam bentuk mi labu atau olahan dari mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu dengan terjaminnya mutu yang baik serta aman untuk dikonsumsi. Tujuan sosialisasi dan pelatihan produksi ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknik pengolahan mi labu dan olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu , sanitasi dan hygiene makanan untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan sehingga dapat dijadikan peluang pengembangan usaha b. Memberikan mesin
alat pencetak mi dengan metode pendampingan untuk
penggunaan alat pada masyarakat petani labu . c. Memberikan pelatihan kepada petani labu tentang labu
yang akan dijadikan mi
selanjutnya olahan dari mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu Memberikan pelatihan manajemen usaha ( kewirausahaan), sehingga dapat meningkatkan social ekonomi masyarakat petani labu 13
2. Rencana Kegiatan dan Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Program No 1
Aplikasi Metode Kegiatan Pendekatan -Memberikan Sosialisasi pengetahuan tentang labu diolah menjadi mi
2
Memberikan Pelatihan teknologi Produksi pengolahan mi dari labu dan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu
3
Memberikan alat pencetak mi
Pelatihan penggunaan alat melalui demonstrasi dan pendampingan
4.
Memberikan pelatihan manajemen usaha
Pelatihan manajemen usaha
Target
Partisipasi Mitra
Masyarakat memahami tentang nilai dan manfaat mi labu yang dapat diolah menjadi aneka ragam olahan mi labu mi dari labu dan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu
Menyediakan tempat, dan hadir pada kegiatan, aktif dalam diskusi dan Tanya jawab untuk yang tidak dimengerti
Mi dari labu dan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu yang mengandung Vitamin A, Betakarotine,Zat Besi vitamin C dan kalium yang tinggi menggunakan teknologi tepat guna Dapat memasarkan Mi dari labu, dan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu dengan membuat promosi berupa leflet
Menyediakan bahan baku labu, ikut kegiatan, diskusi dan praktek
Menyediakan tempat,peralatan, membawa bahan baku labu dan hadir pada setiap kegiatan, aktif dalam diskusi dan Tanya jawab untuk yang tidak dimenegerti
Membentuk team untuk pemasaran dan promosi mi labu dan olahan mi labu
14
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Tim pengusul kegiatan program IbM ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, yang terdiri dari dosen Jurusan PKK Prodi Tata Boga, dan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unimed. . Dra. Nila Handayanai, M.Pd sebagai pakar ahli di bidang bakery pastry, dan pakar di bidang Teknologi Pangan , hal ini dapat dilihat dalam lampiran biodata ketua pelaksana, berbagai kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah dilaksanakan, Dr. Saut Purba,M.Pd pakar di bidang korosi dan pelapisan , kagiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat dilihat pada lampiran biodata masing-masing anggota pelaksana. Dengan bergabungnya pakar-pakar ini diharapkan semua persoalan mitra dapat diselesaikan terutama yang berkaitan dengan teknik pengolahan mi labu dan olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu dengan menggunakanan teknologi tepat guna. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu kelompok masyarakat petani labu mampu mengolah labu menjadi olahan mi labu diolah menjadi mi goring, bakwan dan schotel
mi labu dan
dari mi labu,
ini yang
diproduksi dapat dijual kepada masyarakat luas dalam keadaan mi labu ( mentah) maupun hasil olahan mi labu (matang) menjadi mi goring, bakwan dan schotel dari mi labu sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi para petani labu. . a. Kualifikasi Tim Pelaksana terdiri dari : 1. Ketua Pelaksana : a. Nama b. Pangkat/Golongan/NIP c. Jabatan Fungsional d. Bidang Keahlian
e. Fakultas/Program Studi f. Waktu untuk kegiatan ini
: Dra. Nila Handayani, M.Pd : Pembina Utama/IV C/195701131982032001 : Lektor Kepala : Teknologi Pangan dan bakery pastry (menyelesaikan pembuatan mi labu , olahan mi labu (mi labu goring, bakwan dan schotel mi labu) menggunakan teknologi tepat guna : Teknik/PKK : 12 jam/minggu 15
g.Alamat Kantor h. Alamat
2 Anggota Pelaksana 1 : a. Nama b. NIP c.Tempat/Tgl. Lahir d.Pangkat /Golongan e. Bidang Keahlian f. Jurusan g. Waktu untuk kegiatan h. Alamat/telp/Faks i.Alamat rumah
3. Mahasiswa 1 : a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIM d. Fakultas /Jurusan/ e. Waktu untuk kegiatan 4. Mahasiswa 2 : a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIM d. Fakultas /Jurusan e.Waktu untuk kegiatan
: Jl.Williem Iskanadar Pasar V Timur Medan Estate : Jl. Sentosa Lama No. 6 Medan
: Dr. Saut Purba,M.Pd : 196108061987031012 : Medan, 6 Agustus 1961 : Pembina/ IV a : Korosi dan pelapisan/menyelesaikan alat mesin pencetak mi labu : Teknik Mesin FT – UNIMED : 8 jam/minggu : Jl.Williem Iskandar/061-6613365,6613276 (061)6614002-6613319 : Jl. Kapten B.Sihombing Perumahan Medan Estate Blok 7
: Dwi Novalia : Perempuan : 5133142006 : Teknik/Tata Boga/Unimed : 6 jam/minggu
: Mega Wahyu Ningrum : Perempuan : 5133142021 : Teknik/Tata Boga/Unimed : 6 jam/minggu
16
BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1. Anggaran Biaya Rencana biaya yang diusulkan pada kegiatan IbM Kelompok Tani Labu Di Desa Durin Simbelang Kecamatan Pancur Batu tertera pada tabel berikut ini : 1. Honorarium No 1 2 3
Pelaksana Ketua Pelaksana Anggota Pelaksana Mahasiswa
Jumlah Pelaksana 1
Jumlah jam/minggu 12
Jumlah Minggu 32
Honor/jam (Rp) 18.000
Total Biaya 6.912.000
1
8
32
15.000
3.840.000
2
6 SUB TOTAL
32
11.000
4.224.000 14.976.000
2. Bahan Habis : No
Pengeluaran
1 2 3 4 5 6 7 8 19 10 11 12 13 14 15 16
Labu Ayam Cumi Udang Bakso Bawang merah Bawang putih Cabe merah Garam Cabe rawit Tomat Timun Jahe Daun pre Tepung Terigu Saus cabe/tomat
Jumlah Bahan 5 kg 30 kg 20 kg 20kg 20 kg 25 kg 10 kg 10 kg 5 bungkus 5 kg 5 kg 5 kg 5kg 1 kg 100 kg 10 botol
Harga Satuan (Rp) 5000 27.000 28.000 65.000 60.000 22.000 16.000 18.000 3.000 12.000 12.000 6.000 12.000 12.000 16.000 20.000
Jumlah Harga (Rp) 250.000 810.000 560.000 1.300.000 1.200.000 550.000 160.000 180.000 15.000 60.000 60.000 30.000 60.000 12.000 1.600.000 200.000 17
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Telur Tepung kanji Tepung maizena Minyak makan Susus cair Macaroni Blueband Keju Tepung panir Tepung beras Kecap Bangau
200 butir 50 kg 20 kg 50 kg 20 kotak 10 kg 20 kg 10 kotak 15 kg 5 kg 5 botol SUB TOTAL
1.000 20.000 8.000 18.000 20.000 10.000 35.000 16.000 25. 000 4.500 25.000
200.000 1.000.000 160.000 900.000 400.000 100.000 700.000 160.000 375.000 22.500 125.000 11.189.500
3. Peralatan No
Jenis Alat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Mesin Pencetak Mi Kompor gas Blender Timbangan Pisau Baskom Panci Loyang panjang Tabung gas Gas Saringan Kuali besar Sendok penggoreng Promosi 14 Leaflet
Jumlah
Harga Satuan (Rp) 9.000.000 300.000 550.000 400.000 30.000 36.900 60.000 30.000 450.000 85.000 30.000 100.000 20.000
1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 6 buah 5 buah 4 buah 6 buah 1 buah 2 tabung 2 buah 2 buah 2 buah 100 lembar SUB TOTAL
3000
Jumlah Harga (Rp) 9.000.000 600.000 550.000 400.000 180.000 184.500 240.000 180.000 450.000 170.000 60.000 200.000 40.000 300.000 12.554.500
4. Perjalanan : No
Perjalanan
1
Transport dari Unimed ke lokasi untuk pengurusan izin (2 org PP) Perjalanan ke lokasi ketua dan anggota (4x32 minggu Perjalanan Mahasiswa ke lokasi (2
2 3
Jumlah
Harga Satuan (Rp)
2 kl
35.000
Jumlah Harga (Rp) 70.000
128 kl
30.000.
3.840.000
64 kl
30.000
1.920.000 18
4
org x 32 minggu) Konsumsi di lapangan 160 kl ketua,anggota dan mahasiswa (5 orgx32 minggu) SUB TOTAL
15.000
2.400.000
8.230.000
5. Pengeluaran Lain No
Jenis Pengeluaran
1 2
Dokumentasi (foto digital cetak) Catridge tinta printer cannon BJC 2100PX 3 Kertas HVS Sinar Dunia A4 80 gram 4 Penggandaan Laporan 5 Evaluasi di lapangan 6 Desimninasi Sub Total Jumlah biaya seluruhnya (1+2+3+4+5) (Lima Puluh Juta Rupiah)
Jumlah 1 paket 1 buah
Harga Satuan (Rp) 325.000 375.000
Jumlah Harga (Rp) 325.000 375.000
2 rim
50.000
100.000
20 ex 3 kali 1 keg
50.000 250.000 500.000
1.000.000 750.000 500.000 3.050.000 50.000.000
Rekapitulasi Biaya Kegiatan Program IbM : NO Komponen 1 Honorarium 2 Bahan Habis 3 Peralatan 4 Perjalanan 5 Pengeluaran Lain-Lain JUMLAH BIAYA SELURUHNYA
Jumlah (Rp) 14.976.000 11.189.500 12.554.500 8.230.000 3.050.000 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah)
19
5.2. Jadwal Kegiatan No
Kegiatan April
1
2
3 4 5
Persiapan -Persiapan (Koordinator tim pelaksana dengan LPM dan Usaha Mitra) -Pengurusan Perizinan -Penyusunan dan jadwal kegiatan -Pembagian tugas kerja Operasional Kegiatan -Pembukaan Kegiatan -Temu usaha (Tim pelaksana dengan mitra) untuk pemantapan kegiatan -Pengumpulan bahan dan peralatan yang dibutuhkan -Sosialisasi mi labu dan zat gizi mi -Demonstrasi penggunaan mesin pencetak mi/uji coba mesin Pelatihan produksi mi dari labu Penyerahan alat ke usaha mitra/pelatihan cara menggunakan alat -Pendampingan Pelatihan manajemen usaha -Evaluasi tahap-tahap kegiatan Penyusunan Laporan Seminar hasil kegiatan Penggandaan Laporan
Mei
Juni
Bulan Juli Agust Sept
Okto Nov
x x x x x x
x x x
x x
x x x
x
x
x x
x x x
20
DAFTAR PUSTAKA Adikahriani dan Fatma. 2006. Buku Panduan Praktikum Pengawetan Makanan.Medan Heds Project dan PKK Unimed Carla Maharani.2013.Olahan Mie.Demedia.Jakartaya.Jakarta Made Astawan..2005.Membuat Mi dan Bihun.Penebar Swad Suryanti.2008.Membuat Mi Sehat. Penebar Swadaya. Jakarta Tim Dapur Demedia.2008. Variasi Masakan MI. Demedia.Jakarta Zely Indahan.2010. Aneka Menu Sehat Serba Mie.Familia. Yogyakarta
21
Lampiran Lampiran Lampiran 1: Biodata Ketua/Anggota Tim Peneliti/Pelaksana 1. Biodata Ketua Pelaksana A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar)
Dra. Nila Handayani, M.Pd
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Jabatan Fungsional
IV C /Lektor Kepala
4
NIP/NIK/Identitas Lainnya
19570113 1982032001
5
NIDN
0013015705
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Takengon, 13 Januari 1957
7
Email
[email protected]
8
Nomor Telepon/HP
081370545055
9
Alamat Kantor
Jl. William Iskandar Pasar V Medan Estate
10 Nomor Telepon/Faks
Faks (061) 6614002, 6613319
11 Lulusan yang telah dihasilkan
S-1 = 100. orang; S-2 = ..... orang; S-3 = ..... orang 1. 2. 3. 4. 5. 6.
12 Mata Kuliah yang Diampuh
Pengetahuan Bahan Makanan Bakery Pastry Pameran Teknologi Pangan Unit Produksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
Nama Perguruan Tinggi
IKIP Medan
UNIMED
Bidang Ilmu
PKK
TP
S-3
22
Tahun Masuk-Lulus
1985 – 1988
2006 – 2008
Judul skripsi/Tesis/Desertasi
Studi tentang usaha makanan rantangnan dalam meningkatkan taraf hidup keluarga di jalan Prof H M Yamin SH Kecamatan Medan Tembung Dra. Tarafiah K Srg
Pengaruh metode kerja kelompok dan kreativitas terhadap hasil belajar pameran program studi tataboga unimed medan
Nama Pembimbing/Promotor
-
Prof. Dr. Harun Sitompol, M. Pd Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir (bukan Skripsi, tesis, Maupun Desertasi) No. Tahun Judul Penelitian
1
2010
2
2011
Model Learning By Doing Dalam Pembelajaran Pengetahuan Bahan Makanan Pada Program Studi Tata Boga Pengembangan Kurikulum Berwawasan Peduli Dan Berbudaya Lingkungan
Pendanaan Sumber*
JML (juta Rp)
Dikjen Dikti
Rp. 25.000.000.-
Unimed
Rp. 10.000.000.-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
1
2011
Upaya Peningkatan Keterampilan Dan Pendapatan Melalui Pelatihan Teknologi Pengolahan Mie Dari MacamMacam Sayuran Pada Ibu-Ibu Rumah Tangga Keluarga Petani Sayur Didesa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan
Sumber*
JML (juta Rp)
Dipa Unimed
Rp. 15.000.000.-
23
E.Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun 1
Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Perfektif Filsafat
2
Konflik Dalam Pernikahan Dini
3
Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kecemasan Istri Premenopause
Warta (pusat studi gender dalam perlindungan anak Keluarga sehat sejahtera
ISSN : 0854 – 1574 No. 1 tahun XXI Mei 2011
Keluarga sehat sejahtera
Vol : 10 No : 20 Des 2012
Volume : 9 No : 18 Des 2011
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Seminar Seminar Internasional Kekerasan Terhadap 9 Desember 2010 1 Perlindungan Perempuan dan Perempuan dalam presfektif UNIMED Anak Terhadap Bahaya Trafiking Filsafat dan Eklpoitasi Seksual Workshop Program Pendidikan Panduan Pendidikan Profesi 13 Desember 2010 2 Profesi Guru (PPG), pendidikan Guru (PPG) UNIMED Tata Boga Fakultas Teknik UNIMED G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
1 Dst
24
25
2. Biodata Anggota Tim Pengusul : A.Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Lengkap Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dan tanggal lahir E-mail Nomor Telepon/Hp Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Lulusan yang telah dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu
Dr.Saut Purba.M.Pd Laki-laki Lektor Kepala 19610608 198703 1021 0006086111 Medan,6 Agustus 1961
[email protected] 061-7385660/081908031998 Jln.Willem Iskandar 061-6625973/061-614002-61331 S-1 =110 orang, S-2 = 6 orang,S3 =1.Statistik Terapan 2.Manajemen Industri 3.Teknik Pengelasan 4.Komunikasi Organisasi 5.Budaya Dan Kepemimpinan Organisasi 6.Evaluasi Kinerja 7.Metode Penelitian
B.Riwayat Pendidikan S- 1 Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu
IKIP Medan
S-2 IKIP Malang
Pendidikan Teknik Mesin Tahun Masuk/Lulus 1981/1986 Judul Kemampuan Skripsi/Tesis/Desertasi Mengajar Guru-guru Mekanika Teknik SMK Negeri Kota Medan
Manajemen Pendidikan 1991/1994 Hubungan Motivasi Kerja,Pengalaman Mengajar dan Tingkat Pendidikan Dengan Performansi Mengajar Guru STM Negeri Medan
Nama
Prof.Dr.Williem
Drs.Sahala Sianipar
S-3 UNJ Manajemen Pendidikan 2007/2011 Pengaruh Budaya Organisasi,Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dekan Universitas Swasta di Propinsi Sumatera Utara Prof.Dr.Aris.Pontuluran 26
Pembimbing/Promotor
Mantja Prof.Drs. Efendi.
Prof.Dr.Thamrin Abdullah.
C.Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
Judul Penelitian Sumber
1
2007
2
2008
3
2009
Pengaruh Pendekatan Mengajar dan Kemampuan Mekanika Teknik Pengaruh Srategi Pembelajaran dan Kemampuan Kimia Teknik Terhadap Hasil Belajar Korosi Pengaruh Metode Penemuan dan Bakat Teknik Terhadap Hasil Belajar PILPT
Dikti
Pendanaan Jumlah 10.000.000
Dikti
10.000.000
Dikti
10.000.000
D.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
1
2004
2
2005
3
2006
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pembuatan Briket Biomassa Penyuluhan Kebersihan Lingkungan Hidup Pembuatan Alat Pembengkok Pipa
Pendanaan Sumber UNIMED
Jumlah 1.200.000
UNIMED 2.000.000 DIKTI 15.000.000
E.Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No 1
2
Judul Artikel Ilmiah Pengaruh Strategi Mengajar Keseluruhan dan Bagian Serta Kemampuan Mekanika Teknik Terhadap Hasil Belajar Elemen Mesin Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kemampuan
Nama Jurnal Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera
Volume/Nomor/Tahun Volume 7 No.2 / November 2006
Volume 8 no.15/Juni 2010 27
3
Awal Terhadap Hasil Belajar Fisika Analisa Jenis-Jenis Korosi Pada Baja Tahan Karat
(JKSS) Majalah Ilmiah Teknik
Volume 13 no.2 Mei 2011
F.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)dalam 5 Tahun Terakhir NO Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar 1 Seminar Hasil Penelitian Teaching Grant-TPSDP
G.Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Buku
Judul Artikel Ilmiah Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Teknik Mahasiswa Teknik Mesin FT-Unimed
Tahun
H.Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No Judul/Tema HKI Tahun
Waktu dan Tempat 2006/Jakarta
Jumlah Halaman
Jenis
Penerbit
Nomor P/ID
I.Pengalaman Merumuskan Kebikajan Publik/Rekayasa sosial lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Respon Sosial Lainnya yang Telah Penerapan Masyarakat Diterapkan
J.Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah,asssiasi atau institusi lainnya) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah IbM dengan Judul :” IbM Kelompok Tani Labu Di Desa Durin Simbelang Kecamatan Pancur Batu
Medan, Mei 2016
28
Dr.Saut Purba M.Pd NIP .19610608 198703 1021
Lampiran 2 : Gambaran IPTEKS Yang Akan Ditransfer Kepada Mitra Mesin Pencetak Mi
Gambar 1 Mesin Pencetak Mie (pandangan depan)
29
Gambar 2. Mesin Pencetak mie Diagram Alir Proses Pembuatan Mi Dari Labu
Proses Produksi LABU
1. 2. 3. 4.
Pembersihan Bahan Baku Pada air mengalir Dikukus Diblender Disaring
Persiapan
Persiapan Bahan Timbang semua bahan sesuai ukuran
Persiapan Peralatan Peralatan disesuaikan dengan fungsinya
30
Pencampuranan Adonan Dengan Bahan Lain Penggilingan/Pencetakan Mi Mi Dari Labu Perebusan
Penirisan
1.
Diagram Alir Hasil Olahan Mi Labu a. MI Labu Formula Bahan Baku Yang Digunakan Bahan Baku
Komposisi
Mi Labu
250 gram
Cumi
50 gram
Udang
50 gram
Bumbu(bawang,pala,merica,terasi,ebi) 150 gram Tauge
50 gram
Daun Sawi
100 gram
Minyak Makan
50 gram
MI Labu 3
Sawi, Tauge
31
Tumis Minyak
Bumbu
Udang,Cumi
Mi Labu Goreng
3. Bakwan Mi Labu Formula Bahan Baku Yang Digunakan Bahan
Komposisi
Mi Labu
150 gram
Wortel
50 gram
Daun Bawang
1 tangkai
Tepung terigu
5 sdm
Tepung Beras
3 sdm
Telur
1 btr
Bumbu (bwng merah/putih,kemiri,merica)
50 gram
Minyak goreng
150 gram Mi Labu (seduh, tiris dan potong)
Tepung
Campur
Bumbu
32
Cetak
Goreng
Bakwan Mi Labu
2. Sshotel Mi Labu Formula Bahan Baku Yang Digunakan Bahan
Komposisi
Mi Labu
150 gram
Macaroni
150 gram
Udang
50 gram
Daun Bawang
1 tangkai
Tepung terigu
5 sdm
Susu cair
100 ml
Telur
1 btr
Bumbu (bwng merah/putih,kemiri,merica,lada)
50 gram
Tepung panir
100 gram
Minyak goreng
150 gram
Mi Labu (seduh, tiris dan potong)
33
Tepung
Campur
Bumbu
Kukus
Cetak
Goreng
Lampiran 3 : Peta Lokasi Wilayah Kedua Mitra
34
35
36
37
38