Updating Tabel Komposisi Pangan Indonesia Melalui Metode “Borrowing” Hari Gizi Nasional ke 57 Jakarta, 25 Januari 2017
Apa itu TKPI ??
DABM 1964 KZPI 1990 KZGMS 1993 KZGMI 2001
Tabel Komposisi Pangan Indonesia, merupakan kumpulan data mengenai berbagai macam jenis bahan makanan yang ada di Indonesia disertai komponen (zat gizi) yang dimilikinya.
Komponen (Zat gizi): air, energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, tembaga, natrium, kalium, seng, retinol, β-karoten, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin C. Bahan Makanan: Bahan makanan single/tunggal Bahan makanan campuran/komposit Bahan makanan mentah dan matang
KEGUNAAN TKPI
Sumber: Infood-Smiling, 2012
Mengapa TKPI perlu di update
Persentase Missing Nutrient Values pada Makanan Single dan Komposit pada TKPI ZAT GIZI
MAKANAN SINGLE n (%)
MAKANAN KOMPOSIT n (%)
Serat
91 (13)
109 (27)
Kalsium
148 (21)
63 (16)
Fosfor
148 (21)
63 (16)
Zat besi
143 (20)
60 (15)
Natrium
249 (36)
150 (38)
Kalium
256 (38)
175 (44)
Tembaga
287 (41)
197 (50)
Persentase Missing Nutrient Values pada Makanan Single dan Komposit pada TKPI ZAT GIZI
MAKANAN SINGLE n (%)
MAKANAN KOMPOSIT n (%)
Seng
259 (37)
184 (46)
Retinol
222 (31)
141 (35)
β-Karoten
190 (27)
199 (50)
Tiamin
127 (18)
78 (20)
Riboflavin
232 (33)
186 (47)
Niasin
238 (34)
175 (44)
Vitamin C
164 (23)
81 (21)
KEGIATAN UPDATING TKPI LATAR BELAKANG: • Pentingnya fungsi TKPI (DKBM) dalam kebijakan pemerintah dan kebutuhan akan adanya standar Nasional untuk penerapan mutu dan kecukupan gizi • TKPI (DKBM) di Indonesia adalah TKPI 2009 (dikeluarkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia) • SK Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/526/2016 mengenai pembentukan dan tugas Kelompok Kerja (diantaranya adalah POKJA – III) • Rencana Kerja Kelompok Kerja: – Jangka Pendek (TKPI Borrowing) – Jangka Panjang
KEGIATAN UPDATING TKPI
1. Penyusunan Pedoman TKPI dengan teknik ‘Borrowing’ 2. Analisa Nutrient Gap 3. Pengecekan data soft copy terhadap text Book 4. Pemberian nama ilmiah/taksonomi dan Inggris 5. Pencantuman berat yang dapat dimakan (BDD) untuk bahan makanan single dan komposit
KEGIATAN UPDATING TKPI
5. Penambahan jenis bahan makanan (data BKP) 6. Pemberian nama makanan disertai dengan diskripsinya – Contoh: susu, cair; jagung pipil kuning, rebus, ikan teri, tawar, kering
KEGIATAN UPDATING TKPI
7. Imputasi nilai gizi pangan – Makanan single/tunggal mentah/fresh – Makanan single yang mengalami proses pemasakan sederhana rebus, kukus, goreng
TEKNIK “BORROWING” NILAI GIZI PADANAN BAHAN MAKANAN Taksonomi Bagian Bahan Makanan Warna Bahan Makanan Potongan Bahan Makanan Bentuk
KALKULASI : PENYETARAAN GRAM SOLID YIELD AND RETENTION FACTORS
DOKUMENTASI: NAMA BAHAN KADAR AIR NILAI GIZI RUJUKAN
SUMBER RUJUKAN DATA IMPUTASI
• • • • • •
ASEAN FCT MALAYSIAN FCT THAILAND FCT VIETNAM FCT USDA NDB BATAN (hasil penelitian)
ZAT GIZI
Zat gizi yang tidak dilakukan imputasi: • Retinol: – Beberapa berasal dari data vitamin A yand dikonversi – Relevansi penggunaan kurang • Total Karoten – Relevansi penggunaan kurang • Vitamin C: – Metode analisa outdated: Titrasi
ZAT GIZI
• Konversi RAE tidak dapat dilakukan, karena memerlukan data lain untuk formula RAE (µg) µg retinol + 1/12 µg β-carotene + 1/24 other vit A carotenoids, atau µg retinol + 1/12 µg β-carotene equivalents (β-carotene equivalents = 1 β-carotene + 0,5 α-carotene + 0,5 β-cryptoxanthin) • Konversi carbohydrate available, tidak dapat dilakukan: 100 – (abu+alkohol+protein+lemak+serat)
KETERBATASAN PADA PROSES UPDATING TKPI • Penentuan taksonomi berdasarkan nama pangan yang ada pada TKPI, karena tidak ada sampel dan foto yang tersedia untuk pangan tersebut • Berat yang dapat dimakan pada (BDD) TKPI dengan sumber data KZGMI 2001, ditentukan dengan meminjam BDD bahan makanan sejenis yang ada pada TKPI atau Malaysian FCT • Bahan makanan single dengan proses pemasakan sederhana, imputasi zat gizi tidak mempertimbangkan penambahan garam
HASIL KEGIATAN IMPUTASI
• Bahan makanan yang sulit ditentukan taksonominya, sebanyak 5,2% (38/718) • BDD sulit ditentukan 10% • Bahan Makanan yang tidak ditemui padanan sebanyak 7% (51/718)
PERSENTASE MISSING NUTRIENT VALUES PADA MAKANAN SINGLE SEBELUM DAN SETELAH IMPUTASI DATA ZAT GIZI
SEBELUM IMPUTASI (%)
SETELAH IMPUTASI (%)
Serat
13
11
Kalsium
21
0,8
Fospor
21
0,3
Zat besi
20
0,4
Sodium
36
14
Kalium
37
15
Tembaga
41
18
PERSENTASE MISSING NUTRIENT VALUES PADA MAKANAN SINGLE SEBELUM DAN SETELAH IMPUTASI DATA ZAT GIZI
SEBELUM IMPUTASI (%)
SETELAH IMPUTASI (%)
Seng
37
19
Retinol
32
32
β-karoten
27
14
Tiamin
18
12
Riboflavin
33
18
Niacin
34
18
Vitamin C
23
23
KELOMPOK BAHAN MAKANAN DENGAN MISSING NUTRIENT VALUE TERBANYAK SETELAH IMPUTASI ZAT GIZI
KELOMPOK BAHAN MAKANAN
MISSING NUTRIENT VALUES (%)
Sodium
Ikan Kacang Bumbu Susu Daging dan Unggas
27,9 21,1 13,5 11,8 9,8
Kalium
Ikan Kacang Sayur Buah
27,7 20,2 14,1 13,6
KELOMPOK BAHAN MAKANAN DENGAN MISSING NUTRIENT VALUE TERBANYAK SETELAH IMPUTASI ZAT GIZI
KELOMPOK BAHAN MAKANAN
MISSING NUTRIENT VALUES (%)
Seng
Ikan Kacang Daging dan unggas
32,3 25,7 15,7
Β-karoten
Daging dan unggas Ikan Buah Sayur
27,5 22,1 17,5 13,0
Hasil Kegiatan POKJA III – TKPI (Borrowing) • Update Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) dari 1.114 jenis Bahan Makanan terhadap: 1 dari 6 analisis proksimat 13 jenis zat gizi dari total 29 zat gizi
• Penyempurnaan TKPI ini akan selesai akhir Februari 2017.
KEGIATAN LANJUT Jangka Pendek: • Penambahan untuk data asam lemak dan amino, supplement TKPI – (GAIN) • Pembentukan Website sebagai portal data TKPI - (GAIN) Jangka Panjang: • Imputasi makanan komposit – Analisis – bedah resep • Menentukan data jenis serat yang ada pada TKPI (crude fiber vs dietary fiber)
KEGIATAN LANJUT • Penambahan data TKPI untuk makanan pabrikan. – Analisis – Membuat kesepakatan dengan BPOM – Meminjam data label makanan (dapat memanfaat mahasiswa poltekkes jurusan gizi, sebagai bagaian tugas dari mata kuliah) • Mengganti data yang outdated: (analisis lab) – Susu (1964) dan minyak (1964) – Daun teh dan kopi bubuk menjadi bentuk infusion
TERIMA KASIH