14/41394.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
s
Te
rb uk a
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MTs
Disusun Oleh : Siti Insiyah
NIM : 017987575
U
ni
ve rs
ita
TAPM diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Megister Pendidikan Matematika
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA BANDAR LAMPUNG 2013
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U ni
ve r
si
ta
s
Te
rb
uk
a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U ni
ve r
si
ta
s
Te
rb
uk
a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
ii
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
iii
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA Jl. Cabe Raya, pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418 Telp. 021.7415050, Fax.021.7415588 BIODATA : : : : :
SITI INSIYAH 017987575 Tanjung Karang, 16 April 1968 Juli 2011 SDN. 27 Pasir Gintung Tanjung Karang lulus tahun 1982 SMP.N 1 Tanjung Karang lulus tahun 1985 SMA.N 4 Tanjung Karang lulus tahun 1988 D3 FKIP Jurusan Matematika UNILA lulus tahun 1992 S.1 FKIP Jurusan Matematika UNILA lulus Tahun 1998
Riwayat Pekerjaan
: Mengajar DI MTs. Negeri 2 Tanjung Karang dari Tahun 1994 S.d Sekarang
ita
s
Te
rb uk a
Nama NIM Tempat dan Tanggal Lahir Registrasi Pertama Riwayat Pendidikan
: 081279022068
Bandar Lampung, 5 Juli 2013
U
ni
No. Telp/HP
: Jl.Bunga Sedap Malam 7 No.24 Perumnas Waykandis Tanjung Senang Bandar Lampung.
ve rs
Alamat Tetap
SITI INSIYAH NIM. 017987575
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
iv
ABSTRACT The Effect of Contextual TeachingLearning Approach To The Mathematical Problem Solving Ability of Madrasah Tsanawiyah Student SITI INSIYAH Universita Terbuka Insiyah.siti @ gmail.com Keywords: contextual learning, influence, solving mathematical problems.
rb uk a
The research aimed to determine the effect of contextual Teaching learning (CTL) to mathematical problem solving ability a students MTs N 2 Bandar Lampung. Learning approach used in this study at a contextual learning approach (CTL) and the conventional learning approaches that are used to measure the influence of students' mathematical problem solving ability
ve rs
ita
s
Te
Sampel studied by the method of quasi-experimental design with pretest-posttest control group design. The study population was all students in class VIII in MTsN 2 Bandar Lampung as 356 students. The sampling technique was purposive sampling where samples were taken two classes VIII-E class is learned with contextual learning approach (CTL) and class VIII-A conventional learning approaches that learned, with the consideration that the two classes have the same relative level of ability. Instruments in the form of an essay about the research were as many as 8 points to bring to pass ¬ patkan data on the ability of early (pre-test the data) and mathematical problem-solving ability of students before and after learning
U
ni
The results are: (1) achieving an average improvement in classroom learning experiment has reached category sedangknan high at 0.710 in the control class average increase learning only 0, 595 in the category of being. (2) Average mathematical problem-solving ability of students who learned with contextual learning approach (CTL) more than students who learned with conventional learning approaches. Students who learned with contextual learning approach (CTL) reaches a value higher than the achievement of the students who learned with conventional learning. the class learned with contextual learning approach (CTL) average posttest 75.60, students learn as much as 77.5% complete, and can be said to be complete in kelasikal. While the class is learned with conventional learning approaches the average post-test only 66.69, students learn as much as 57.5% complete and incomplete declared in kelasikal In general, this study concluded that contextual learning approach (CTL) and a significant positive effect on students' mathematical
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
v
ABSTRAK Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTs
SITI INSIYAH Universitas Terbuka
[email protected] Pembelajaran kontektual, Pengaruh, Pemecahan masalah matematis.
rb uk a
Kata Kunci:
Te
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di MTsN 2 Bandar lampung. Pendekatan pembelajaran yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) dan pendekatan pembelajaran konvensional yang digunakan untuk mengukur pengaruh kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
U
ni
ve rs
ita
s
Sampel diteliti dengan metode quasi eksperimen dengan desain Pretest-Posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di MTsN 2 Bandar lampung sebanyak 356 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dimana sampel diambil dua kelas yaitu kelas VIII-E yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) dan kelas VIII-A yang dibelajarkan pendekatan pembelajaran konvensional, dengan pertimbangan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai tingkat kemampuan yang relatif sama. Instrumen dalam penelitian berupa soal berbentuk essay sebanyak 8 butir untuk mendapatkan data tentang kemampuan awal (data pre-test) serta kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran Hasil penelitian adalah: (1) pencapaian rata-rata peningkatan pembelajaran pada kelas ekperimen sudah mencapai katagori tinggi yaitu sebesar 0,710 sedangknan pada kelas kontrol rata-rata peningkatan belajar hanya 0, 595 pada katagori sedang. (2) Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) lebih baik dari siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) mencapai nilai lebih tinggi dari pada pencapaian nilai siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. pada kelas yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) rata-rata post-test 75,60, siswa tuntas
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
vi
belajar sebanyak 77,5% dan dapat dikatakan tuntas secara kelasikal. Sedangkan pada kelas yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional rata-rata post-test hanya 66,69 , siswa yang tuntas belajar sebanyak 57,5% dan dinyatakan tidak tuntas secara kelasikal
ita ve rs ni U
s
Te
rb uk a
Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di MTs .
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
vii
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
LEMBARPERNYATAANBEBASPLAGUUU
Te
rb
uk
a
TAPM yang beijudul Pengarub Pendekatan Pembelajar'2tn Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik: pencabutan ijazah dan gelar.
U ni
ve r
si
ta
s
Jakarta, 5 Juli 2013 Menyatakan,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
ix
KATA PENGANTAR
Assalumu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikamat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkah, rahnat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
rb uk a
Dalam penyusunan, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
Te
kepada:
1. Suami, yang telah memberikan dukungan, kasih dan kepercayaan yang
s
begitu besar.
ve rs
tesis ini.
ita
2. Bapak Dr Caswita, M.Si. selaku dosen pembimbing I dalam penulisan
3. Bapak Surachman Dimyati, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing II dalam
ni
penulisan tesis ini.
U
4. Ibu Suhaila selaku koordinator Pascasarjana Program Magister Pendidikan Matematika UPBJJ Universitas Terbuka Bandar Lampung.
5. Ibu Meli selaku asisten koordinator Pascasarjana Program Magister Pendidikan Matematika UPBJJ Universitas Terbuka Bandar Lampung. 6. Bapak Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. selaku Kepala UPBJJ Universitas Terbuka Bandar lampung. 7. Ibu Dra. Agnes P. Sudarmo selaku Ketua bidang MIPA Universitas Terbuka.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
x
8. Ibu Suciati, Ph.D. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka. 9. Ibu Afridayanti, M.Pd. yang telah banyak memberikan saran dan masukan 10. Sahabat- sahabat yang lain yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
rb uk a
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
ve rs
ita
s
Te
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
U
ni
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Penulis
14/41394.pdf
xi
DAFTAR ISI
rb uk a
i Layak uji......................................................................................................... ii Biodata ........................................................................................................... iii Abstrack…………………………………………………………………….. iv Abstrak............................................................................................................ v Pernyataan Plagiat…………………………………………………………... Lembar Persetujuan......................................................................................... vi Lembar Pengesahan........................................................................................ vii Kata Pengantar................................................................................................ viii ix Daftar Isi......................................................................................................... x Daftar Gambar................................................................................................ xi Daftar Tabel...............................................................................……………. Daftar Lampiran............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................... Perumusan Masalah........................................................................ Tujuan Penelitian............................................................................ Kegunaan Penelitian....................................................................... 1. Secara Praktis .......................................................................... ... 2. Secara Teoritis.............................................................................
Te
A. B. C. D.
1 10 10 10 11 12
s
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
U
ni
ve rs
ita
A. Kajian Teori................................................................................. 1. Belajar dan pembelajaran.......................................................... 2. Teori belajar Konstruktivisme................................................... 3. Pendekatan Pembelajaran......................................................... a. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual.............................. b. Pembelajaran Konvensional……………………………. 4. Matematika ............................................................................. 5. Pemecahan Masalah Matematis ............................................. B. Kerangka Berpikir......................................................................... C. Definisi Oprasional........................................................................ D. Hipotesis Penelitian……………………………………………...
13 13 16 18 19 26 29 32 40 44 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian........................................................................... B. Populasi dan Sampel..................................................................... 1.Populasi..................................................................................... 2. Sampel...................................................................................... C. Instrumen Penelitian..................................................................... 1. Uji Instrumen Penelitian……………………………………... 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen…………………………..… 3. Daya Pembeda Instrumen…………………………………… 4. Tingkat Kesukaran Butir Soal Instrumen……………………. D. Prosedur Pengumpulan Data ……………………………………
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
46 48 48 50 51 54 59 61 64 65
14/41394.pdf
xii
E. Metode Analisis Data................................................................... 1. Tahap Deskripsi Data................................................................ 2. Tahap Uji Persyaratan Analisis................................................. 3. Tahap Pengujian Hipotesis........................................................ 4. Hipotesis Statistik.....................................................................
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
rb uk a
A.Temuan penelitian........................................................................ 1. Deskripsi Data......................................................................... 2. Uji Persyaratan Analis............................................................. B. Pengujian Hipotesis..................................................................... C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
66 66 67 68 69 73 73 75 81 83
91 92
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
93
Te
A. Kesimpulan................................................................................... B. Saran..............................................................................................
LAMPIRAN LAMPIRAN…………………………………...................
U
ni
ve rs
ita
s
DAFTAR RIWAYAT.................................................................................
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
97
14/41394.pdf
xiii
DAFTAR TABEL Halaman 23
Tabel 3.1
Desain Penelitian..............................................................
47
Tabel 3.2.
Nilai rata-rata ulangan matematika semester ganjil Siswa kelas VIII tahun pelajaran 2012/2013..................
47
Tabel 3.3.
Pedoman bobot penskoran nilai tes hasil belajar..………
52
Tabel 3.4.
Pedoman penskoran tes kemampuan Pemecahan masalah Matematika........................................................
53
Rekapitulasi hasil perhitungan validitas kemampuan pemecahan masalah tematis..............................................
56
Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrument masalah matematis..........................................................................
61
Tabel 3.7. Rekapitulasi analisis daya pembeda butir soal kemampuan pemecahan masalah matematis.....................
63
Tabel 3.8. Rekapitulasi analisis tingkat kesukaran butir soal kemampuan pemecahan masalah matematis.....................
65
Tabel 3.9. Nilai gain ternormalisasi dan klasifikasinya.....................
69
Tabel 3.5.
ni
ve rs
ita
s
Tabel 3.6.
rb uk a
Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstua (CTL) dengan Pembelajaran Konvensional.................................
Te
Tabel 2.1
73
Tabel 4.2. Rekapitulasi N- Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis...........................................................................
74
Tabel 4.3. Output SPSS untuk Uji Normalitas Pre-test………………..
75
Tabel 4.4. Output SPSS untuk Uji Normalitas Post-test………………
76
Tabel 4.5. Output SPSS untuk Uji Normalitas data N-Gain (peningkatan kemampuan) pemecahan masalah matematis Siswa .....................................................................................
77
Tabel 4.6. Descriptive Statistics data pre-test ......................................
78
U
Tabel 4.1. Nilai Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa...................................................................................
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
xiv
Tabel 4.7. Analisis varian data pre-test ................................................
79
Tabel 4.8. Descriptive Statistics data post-test .....................................
79
Tabel 4.9.
80
Analisis varian data data post-test……………………… ......
80
Tabel 4.11. Analisis varian N-Gain…………………………………… ......
81
Tabel 4.12. Independent Samples Test data N-Gain..........................
82
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
Tabel 4.10. Descriptive Statistics data N-Gain...................................
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
xv
DAFTAR GAMBAR
...........................
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
Gambar 1. Hubungan antar variabel penelitian
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Halaman 44
14/41394.pdf
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 97
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS)..............................................
129
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal....................................................................
156
Lampiran 4 Lembar Validasi LKS.......................................................
159
Lampiran 5 Validasi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah matematis .......................................................... Lampiran 6 Soal Tes............ ................................................................
166
Lampiran 7 Kunci Jawaban..................................................................
170
161
Lampiran 8 Pedoman Penskoran Tes Soal I dan II.............................
190
Lampiran 9 Data Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis .........................................................................
192
ita
s
Te
rb uk a
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................
ve rs
Lampiran 10 Hasil Anates Lengkap Uji Coba.....................................
193 194
Lampiran 12 Data Pre-test Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis kelas kontrol .................................................
195
ni
Lampiran 11 Analisis Validitas Instrumen............................................
197
Lampiran 14 Data Post-test Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis kelas kontrol .................................................
199
Lampiran 15 Data Post -test Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis kelas eksperimen............................................
201
Lampiran 16 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Kelas Kontrol...........
203
Lampiran 17 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Kelas Eksperimen....
204
Lampiran 18 Normalitas Pre -test ......................................................
205
U
Lampiran 13 Data Pre -test Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis kelas eksperimen............................................
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
xvii
206
Lampiran 20 Normalitas N-Gain...........................................................
207
Lampiran 21 Hogenitas pre-test........................................................
208
Lampiran 22 Hogenitas post-test........................................................
209
Lampiran 23 Hogenitas N-Gain............................................................
210
Lampiran 24 Uji-t Hipotesis.................................................................
211
Te
rb uk a
Lampiran 19 Normalitas post-test........................................................
s
ita
ve rs
U
ni
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran
rb uk a
Belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui proses interaksi secara individu dengan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah
Te
tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi
ita
sendiri (self regulated).
s
yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya
ve rs
Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Hilgard dalam Sanjaya (2008:112) mengungkapkan
ni
learning is the process by wich an activity originates or changed through training
U
procedurs (wether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from change by factors not atributables to training Bagi Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
Menurut (A. Woolflolk, 2004); Belajar adalah suatu proses tindakan
yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi mereka dengan sekitarnya, atau dapat juga dikatakan perubahan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
14
tingkah laku yang dihasilkan dari pembelajaran Bill Gredier, 1986, menyatakan bahwa Learning is the process by which human beings acquire a vast variety of competencies, skill, and attitude. ( Gredier, dalam Dimyati & Mujiono, 2006 ), yang dapat diartikan
belajar merupakan suatu proses seseorang memperoleh
perubahan yang banyak dalam kompetensi, keterampilan dan sikap. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan dua makna: pertama, belajar merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu untuk
rb uk a
mendapatkan perubahan tingkah laku; kedua, perubahan tingkah laku yang terjadi harus secara sadar. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila setelah melakukan kegiatan pembelajaran ia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi
Te
suatu perubahan, yaitu pengetahuannya bertambah, keterampilannya meningkat,
s
dan sikapnya semakin positif. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan
ita
pengetahuan, tetapi proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
ve rs
menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari. Proses belajar hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat
U
ni
dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat disangsikan. Misalnya, ketika seorang guru menjelaskan suatu materi pelajaran, walaupun sepertinya siswa memperhatikan dengan seksama sambil mengangguk-anggukan kepala, maka belum tentu yang bersangkutan belajar. Mungkin mengangguk-anggukan kepala itu bukanlah memperhatikan materi pelajaran, akan tetapi karena ia sangat mengagumi gurunya tersebut. siswa yang demikian pada hakikatnya tidak belajar, karena tidak menampakkan gejala-gejala perubahan tingkah laku. Sebaliknya, ada siswa yang sepertinya tidak
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
15
memperhatikan, misalnya ia keliatan mengantuk, belum tentu ia tidak sedang belajar. Mungkin saja begitu itu cara siswa tersebut mencerna materi pelajaran. berdasarkan adanya perubahan perilaku yang ada, maka kita yakin sebenarnya ia telah melakukan proses belajar. Kita perlu memahami secara teoritis bagaimana terjadinya perubahan perilaku tersebut. Skinner (dalam Dimyati: 1999:9) berpendapat bahwa: “Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat belajar, maka responnya menjadi lebih baik, dan sebaliknya
rb uk a
bila ia tidak belajar maka responnya menurun”. Berdasarkan teori ini maka diperlukan adanya stimulus yang baik dari guru agar mendapatkan respon yan baik pula. Hal ini dapat diartikan bahwa bila guru memberikan suatu rangsangan
Te
kepada siswa untuk belajar maka siswa akan melakukan proses belajar.
s
Aspek yang perlu diperhatikan lagi adalah mencari penguatan positif, yaitu
ita
perilaku yang lebih disukai siswa. Untuk ini guru hendaknya dapat menyusun
ve rs
suatu desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga pembelajaran dapat menyenangkan bagi siswa.
Disisi lain menurut Gagne
(dalam Dimyati,1999:10): ”Belajar merupakan kegiatan kompleks.
Prestasi
U
ni
belajar merupakan kapabilitas, setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari: (i) stimulan yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar”. Pendapat ini dapat diartikan bahwa belajar adalah serangkaian proses kognitif yang mengubah sifat stimulusi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Dalam hal ini bila guru memberikan suatu stimulus maka siswa akan mengolah stimulus sebagai informasi yang dapat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
16
menjadikan siswa memiliki pengetahuan baru, lebih dari itu siswa tidak hanya mendapat pengetahuan baru tetapi juga keterampilan dan sikap positif. 2. Teori Belajar Konstruktivisme Teori belajar kontuktivisme merupakan revolusi dan usaha keras jean piaget dengan Vgotsky untuk merubah merevolusi teori beajar tradisional atau teori belajar behaviorisme yang ada sebelumnya.
Paradigma konstruktivisme
rb uk a
memandang manusia (siswa) sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Pikiran adalah instrument penting dalam menginterpretasikan kejadian, objek, dan pandangan terhadap dunia nyata, dimana
Te
interpretasi tersebut terdiri dari pengetahuan dasar manusia secara individu. (Budiningsih ,2004 : 59-61) Kemampuan awal tersebut akan menjadi dasar dalam
tidak
ita
s
mengkontruksi pengetahuan yang baru. Dalam hal ini jika pengetahuan siswa sesuai dengan pendapat guru maka guru harus
memakluminya dan
ve rs
dijadikan dasar pembelajaran dan bimbingan serta arahan kepada siswa. Konstruktivisme memahami hakikat belajar sebagai
manusia
atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi
ni
membangun
kegiatan
U
makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya (Baharudin
2010: 115-116).
Pemahaman manusia akan semakin mendalam dan menguat jika teruji dengan pengalaman-pengalaman yang baru. Secara
Filosofis
konstruktivisme
beranggapan
bahwa
pengetahuan
bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat tapi manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalamannya (Baharudin 2010: 116) . Menurut teori konstruktivisme proses belajar lebih diutamakan dari pada prestasi.
Proses
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
17
belajar diutamakan untuk mengelola siswa untuk memproses gagasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa dan lingkun belajarnya atau prestasi belajarnya yang dikaitkan dengan penghargaan dari luar seperti nilai, ijazah dan sebagainya. Pengelolaan siswa dan pengelolaan lingkungan merupakan sarana atau pendukung untuk mengelola siswa memproses gagasannya. Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang melandasi premis bahwa dengan erefleksikan
pengalaman, kita membangun, mengkontruksi pengetahuan
rb uk a
pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup (Suyono 2011: 105). Menurut teori konstruktivisme proses belajar lebih diutamakan dari pada prestasi. Proses belajar diutamakan untuk mengelola siswa untuk memproses gagasannya, bukan
Te
semata-mata pada pengelolaan siswa dan lingkun belajarnya atau prestasi
s
belajarnya yang dikaitkan dengan penghargaan dari luar seperti nilai, ijazah dan
ita
sebagainya. Pengelolaan siswa dan pengelolaan lingkungan merupakan sarana Pendekatan
ve rs
atau pendukung untuk mengelola siswa memproses gagasannya.
konstruktivisme menekankan bahwa peran utama dalam belajar adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatunya seperti
U
ni
media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pengkonstruksian tersebut. Siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dan pemikirannya tentang sesuatu yang dihadapinya.
Dengan cara
demikian siswa akan terbiasa dan terlatih untuk berpikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, mandiri, kritis, kreatif, dan mampu mempertanggung jawabkan pemikirannya secara rasional (Budiningsih ,2004 : 60). Dari beberapa pendapat para ahli di atas jelaslah bahwa belajar merupakan proses kompleks, yang dimulai dari proses berpikir, perubahan perilaku sampai
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
18
melibatkan mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian pembelajaran yang diciptakan di dalam kelas hendaknya dapat menuntun siswa ke arah dimana siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan, sikap,
dan
keterampilan
kehidupannya.
yang
menyenangkan
serta
bermakna
dalam
Dengan kata lain belajar merupakan perubahan tingkah laku
secara holistik setelah mengalami proses belajar secara keseluruhan
rb uk a
3. Pendekatan Pembelajaran Sejak peradaban manusia bermula, matematika memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai bentuk simbol, rumus, teorema, dalil,
Te
ketetapan, serta konsep digunakan untuk membantu perhitungan, pengukuran, penilaian, peramalan, dan lainnya, sehingga peradaban manusia berubah dengan
ita
perkembangan zaman.
s
pesat karena ditunjang dengan partisipasi matematika yang selalu mengikuti
ve rs
Pembelajaran yang terjadi di sekolah sampai saat ini masih cenderung didominasi paradigma lama (Sinaga, 2008: 1) dengan ciri-ciri: (a) pembelajaran
ni
bottom up, (b) guru aktif memindahkan berbagai konsep dan prinsip ilmu
U
pengetahuan ke dalam pikiran siswa, (c) siswa menerima pengetahuan secara pasif dan berusaha menghafalkannya yang diberikan guru, (d) lebih menekankan peranan guru dalam proses pembelajaran di kelas, (e) pembelajaran bersifat mekanistik, (f) siswa kurang diberi kesempatan menyampaikan ide-ide secara bebas dan 'terbuka, (g) lebih menekankan motivasi belajar secara eksternal. Ciriciri paradigma lama pembelajaran sangat berbeda dengan ciri paradigma baru pembelajaran, yakni: (a) pembelajaran top down, (b) siswa yang aktif menemukan berbagai konsep dan prinsip dengan bimbingan guru, (c) siswa dimampukan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
19
membangun
pengetahuan
berbasis
pengalaman
dan
pengetahuan
yang
dimilikinya, (d) lebih menekankan peranan siswa dalam proses pembelajaran, (e) pembelajaran lebih bervariasi dan siswa diberi kesempatan berkolaborasi dan mempresentasikan hasil kerja, (f) lebih rnenekankan motivasi belajar secara internal. Sampai saat ini, dampak pembelajaran berparadigma lama belum menunjukkan kualitas pendidikan yang sesuai harapan. Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem
rb uk a
pendidikan di seluruh dunia. Akibatnya, bagi negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai prioritas utama, akan tertinggal dari kemajuan segala bidang (terutama iptek), dibanding dengan negara lain yang memberikan
Te
tempat bagi matematika sebagai subyek vital. Di Indonesia, sejak bangku Sekolah
s
Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT), bahkan mungkin sejak play group,
ita
syarat penguasaan terhadap matematika jelas tidak dapat dikesampingkan. Agar
ve rs
dapat menjalani pendidikan selama di bangku sekolah sampai kuliah dengan baik dan lancar, tentu anak didik dituntut untuk dapat menguasai matematika dengan baik.
Ada beberapa pendekatan Matematika yang sedang dikembangkan
U
ni
diantaranya pendekatan Realitik yang mengedepankan system pembelajaran dengan obyek langsung dan pendekatan mekanistik yaitu pendekatan yang berangkat dari teori, kemudian rumus dan aplikasi ( Siswono, 2001: 14). (a) Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran kontekstual dapat diartikan suatu pembelajaran yang berhubungan dengan situasi tertentu. Pembelajaran CTL disebut juga pendekatan kontekstual sebab konsep belajar yang bisa menolong guru mengaitkan antara materi yang disampaikan atau diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
20
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan diterapkan dalam kehidupan sahari-hari siswa sebagai anggota masyarakat. Menurut Johnson (Kunandar,2007: 295) mengartikan pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya.
rb uk a
Demikian juga The Washington Stat Consortium for Contextual Teaching and Learning (Kunandar,2007: 295) mengartikan Pembelajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa memperkuat memperluas, dan menerapkan
Te
pengetahuan dan ketrampilan akademisnya dalam berbagai latar sekolah dan di
s
luar sekolah untuk memecahkan suatu persoalan yang ada dalam dunia nyata.
ita
Pembelajaran kontekstual terjadi ketika siswa menerapkan dan mengalami
ve rs
apa yang diajarkan dengan mengacu dengan masalah-masalah riil yang berasosiasi dengan peranan dan tanggung jawab mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, siswa, dan selaku pekerja.
Pembelajaran kontekstual akan
U
ni
mendorong siswa mengkonstruksi pengetahuan dan ketrampilan yang baru ketika siswa belajar. Siswa dapat menggali potensi yang ada dengan maksimal apabila guru memberikan peluang yang seluas-luasnya dan melatih siswa untuk mengaitkankan materi yang diajarkan degan situasi dunia nyata, mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual siswa dimungkinkan dapat belajar secara aktif, belajar melalui "mengalami” bukan menerima konsep
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
21
yang sudah ada, serta dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Center on Education and Work at the University of Wisconsin Madison (Kusnandar, 2007:
295) mengartikan pembelajaran
kontekstual adalah suatu konsepsi belajar mengajar yang membantu guru menghubungkan isi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam siswa sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan pekerja serta
meminta ketekuanan belajar.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
rb uk a
kehidupan
konsep atau kaidah yang siap diambil atau diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan member makna melalui pengalaman nyata. Berdasarkan pada tersebut,
pembelajaran
harus
Te
pernyataan
dikemas
menjadi
proses
s
"mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan (Depdiknas, 2003: 6).
ita
Pembelajaraan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama dari
ve rs
pembelajarn produktif yaitu: 1) konstrukivisme merupakan dasar berpikir (filosofi) adalah pengetahuan dibangun oleh siswa sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah sekumpulan fakta-
U
ni
fakta, dan konsep yang siap diambil dan diingat tapi siswa harus mengontruksi bukan menerima. 2) menemukan (inquiry) bagian utama dari pembelajaran kontekstual. Pengetahuan dan ktrampilan yang didapat siswa diharapkan bukan sekedar mengingat fakta-fakat, akan tetapi dapat dari menemukan dari diri siswa. 3) bertanya (questioning) dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi edukatif antara guru dengan siswa, dan antar siswa. Mengemukakan pertanyaan adalah strategi penting dalam pembelajaran kontekstual.
Bertanya
didalam
pembelajaran dilihat sebagai kegitan guru untuk mendorong, membimbing, dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
22
menilai kemampuan berpikir siswa. 4) masyarakat belajar (learning community) hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan siswa lain, hasil belajar didapat dari sharing antar siswa, antar kelompok, dan antara yang tahu dengan yang tidak tahu. 5) permodelan (modeling) pembelajaran ketrampilan dan pengetahuan tertentu bisa didapat dari kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to lern (cara belajar) serta guru
rb uk a
bukan satu-satunya model. Model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak atau elektronik. 6) refleksi (reflection)
adalah melihat
kembali atau merespon suatu kejadian. Kegiatan dan pengalaman bisa didapat dari
Te
pertanyaan langsung tentang apa-apa yang didapat hari itu, membuat catatan atau
s
jurnal dibuku siswa, kesan dan saran mengenai pelajaran hari itu, serta diskusi dan
ita
hasil karya. 7) penilaian sebenarnya (auntentic assessment) langkah penilaian
ve rs
yang menunjukkan pengetahuan dan ktrampilan sikap siswa secara nyata. Penilaian otentik ditekankan pada pembelajaran seharusnya menolong siswa mampu mempelajari sesuatu, bukan kepada didapatnya informasi di akhir periode.
U
ni
perbedaan pendekatan pembelajara secara rinci dapat dilihat berdasarkan Tabel 2.1 maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan suatu strategi atau metode yang dipilih oleh guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pendekatan pembelajaran tersebut dapat berupa pendekatan kontekstual maupun pendekatan pembelajaran konvensional. Pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran memungkinkan guru mengaitkan content atau isi materi pelajaran dengan dunia nyata siswa dan memotivasi siswa untuk membuat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
23
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya di dalam kehidupan siswa baik sebagai anggota keluarga maupun masyarakat. Tabel 2.1
Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (CTL) dengan Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran Kontekstual (CTL)
No Pembelajaran Konvensional Siswa ditempatkan objek belajar
2 Siswa belajar melalui kegiatan kelompok
2
Siswa lebih banyak belajar secara individual
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan 3 nyata secara riil
Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak
3
sebagai
rb uk a
1 Menempatkan siswa sebagai subjek belajar 1
4
Kemampuan diperoleh melalui latihan-latihan
5
Tujuan akhir adalah nilai atau angka.
Tindakan dibangun atas kesadaran diri 6 sendiri
Tindakan individu didasarkan oleh faktor dari luar dirinya
Pengetahuan yang dimiliki setiap individu 7 selalu berkembang sesuai dengan 7 pengalaman yang dialaminya
Kebenaran yang dimiliki bersifat absolut dan final
Siswa bertanggung jawab dalam 8 memonitor dan mengembangkan 8 pembelajaran mereka masing-masing
Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran
pembelajaran bisa terjadi dimana saja 9 dalam konteks dan setting yang berbeda 9 sesuai dengan kebutuhan
Pembelajaran konvensional pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas
4 Kemampuan didasarkan atas pengalaman
ni
ve rs
ita
s
6
Te
5 Tujuan akhir adalah kepuasan diri
U
Pemecahan masalah matematika merupakan kegiatan yang penting bagi
guru dan peserta didik untuk menyelesaikan masalah sesuai yang diharapkan, tetapi banyak kesulitan dan kendala yang dirasakan peserta didik, guru juga mengalami kesulitan untuk mengajarkan bagaimana peserta didik bisa menyelesaikan pemecahan masalah baik yang bersifat rutin maupun yang tidak rutin,
dengan
memungkinkan
menggunakan pula
siswa
pendekatan
menguatkan,
pembelajaran
memperluas,
dan
kontekstual menerapkan
pengetahuan dan keterampilan akademiknya dalam berbagai macam tatanan di
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
24
sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah dunia nyata dan masalah-masalah yang disimulasikan ,dimana masalah dalam matematika merupakan soal-soal yang belum diketahui prosedur pemecahannya oleh siswa. Pemecahan masalah merupakan upaya memperoleh solusi masalah dengan menerapkan pengetahuan matematika dan melibatkan keterampilan siswa berpikir dan bernalar. Masalah dalam pembelajaran matematika disini berperan sebagai:
rb uk a
1. justifikasi dalam mengajarkan matematika Konteks masalah yang nyata atau dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa matematika bermanfaat bagi kehidupannya
akan meyakinkan siswa bahwa
Te
2. sebagai motivasi yang spesifik mengenai suatu topik matematika
s
3. sebagai rekreasi Masalah matematika menjadi tantangan atau permainan yang
ita
menyenangkan bagi siswa agar semakin terampil dan mahir
ve rs
4. sebagai usaha mengembangkan suatu keterampilan baru Masalah diberikan dalam urutan tertentu untuk mengenalkan siswa pada materi
baru
dan
sebagai
konteks
untuk
bahan
diskusi
selanjutnya.
U
ni
Siswa diajarkan suatu teknik pemecahan masalah sebagai materi pelajaran, kemudian diberikan penugasan berupa latihan-latihan sehingga siswa dapat menguasai teknik tersebut. Pemecahan masalah merupakan seni dari matematika atau jantungnya matematika. Dalam hal ini, matematika merupakan pemecahan masalah itu sendiri. Pembelajaran matematika dimulai dari pemecahan masalah sebagai konteks untuk memperkenalkan atau memahami suatu konsep atau prinsip matematika, kemudian konsep atau prinsip yang telah berhasil dipahami tersebut diterapkan dalam soal-soal pemecahan masalah untuk melatih keterampilan siswa.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
25
Sumarmo, Utari (2006) berpendapat: Pemecahan masalah sebagai kegiatan menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan soal yang tidak rutin, mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari atau keadaan lain, dan membuktikan atau menciptakan atau menguji konjektur. Pemecahan masalah matematik yang rutin saja peserta didik masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya apalagi masalah yang tidak rutin. Disinilah peranan guru sangat penting untuk membimbing peserta didik untuk
rb uk a
menemukan secara mandiri inti permasalahan dan penyelesaiannya, melalui belajar berkelompok atau diskusi, bersosialisasi, membentuk komunitas belajar yang produktif, serta pengalaman belajar bersama untuk mengembangkan
Te
pengetahuannya.Fungsi pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika
s
menurut National Council of Teacher of Matematics (2000: 335), antara lain:
ita
(a) Pemecahan masalah adalah alat penting mempelajari matematika, banyak
ve rs
konsep matematika yang dapat dikenalkan secara efektif kepada siswa melalui pemecahan masalah. (b) Pemecahan masalah dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan alat
U
ni
sehingga siswa dapat memformulasikan, mendekati, dan menyelasaikan masalah sesuai dengan yang telah mereka pelajari disekolah.
(c) Selanjutnya menurut Dosson dan Hollander (dalan Amustofa,) Dengan menggunakan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran, peserta didik dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematis yang dikaitkan dengan kehidupan nyata bisa lebih mudah memahami konsep atau materi pelajaran, berkembang wawasannya, dan mampu mengkonstruksi pengetahaun yang didapatnya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
26
Pendekatan Pembelajaran Konvensional Pendekatan konservatif atau pendekatan konvensional memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagai mana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima. Menurut Wallace (1992: 13) pendekatan pembelajaran dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang
rb uk a
konservatif apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Otoritas seorang guru lebih diutamakan dan berperan sebagai contoh bagi
murid-muridnya
Te
2) Perhatian kepada masing-masing individu atau minat siswa sangat kecil. 3) Pembelajaran di sekolah lebih banyak dilihat sebagai persiapan akan masa
s
depan, bukan sebagai peningkatan kompetensi siswa di saat ini.
ita
4) Penekanan yang mendasar adalah pada bagaimana pengetahuan dapat diserap
ve rs
oleh siswa dan penguasaan pengetahuan tersebutlah yang menjadi tolok ukur keberhasilan tujuan, sementara pengembangan potensi siswa diabaikan. Sukandi
ni
Menurut
(2003)
mendeskripsikan
bahwa
Pendekatan
U
konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Di sini terlihat bahwa pendekatan konvensional yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pen-transfer” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima” ilmu.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
27
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan konvensional dapat dimaknai sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih banyak berpusat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, metode pembelajaran lebih banyak menggunakan ceramah dan demonstrasi, dan materi pembelajaran lebih pada penguasaan konsep-konsep bukan kompetensi. Sumber belajar dalam pendekatan pembelajaran konvensional lebih banyak berupa informasi verbal yang diperoleh dari buku dan penjelasan guru atau ahli.
rb uk a
Sumber-sumber inilah yang sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Oleh karena itu, sumber belajar (informasi) harus tersusun secara sistematis mengikuti urutan dari komponen-komponen yang kecil ke besar dan biasanya bersifat
Te
deduktif. Oleh sebab itu, pembelajaran diartikulasikan menjadi tujuan-tujuan
s
berupa prilaku yang diskrit. Apa yang terjadi selama proses belajar dan
ita
pembelajaran jauh dari upaya-upaya untuk terjadinya pemahaman. Siswa dituntut
ve rs
untuk menunjukkan kemampuan menghafal dan menguasai potongan-potongan informasi sebagai prasyarat untuk mempelajari keterampilan-keterampilan yang lebih kompleks. Artinya bahwa siswa yang telah mempelajari pengetahuan dasar
U
ni
tertentu, maka siswa diharapakan akan dapat menggabungkan sub-sub pengethauan tersebut untuk menampilkan prilaku (hasil) belajar yang lebih kompleks. Berdasarkan pandangan ini, pembelajaran konvensional merupakan aktivitas belajar yang bersifat linier. Pembelajaran yang bersifat linier didesain dengan kerangka kerja berupa serangkaian aktivitas belajar dalam suatu tata urutan yang sistematis dan hasil belajar (berupa prilaku) yang dapat ditentukan secara pasti (deterministik) serta
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
28
teramati. Beberapa prinsip yang melatar belakangi desian pembelajaran linier adalah: 1. mengidentifikasi dan merumuskan tujuan pembelajaran, 2. hasil belajar yang diharapkan harus terukur serta sesuai dengan standar validitas dan reliabilitas, 3. desain berorientasi pada perubahan tingkah laku pebelajar. Berdasarkan prinsip desain pembelajaran tersebut di atas, maka prosedur
mengikuti urutan-urutan sebagai berikut:
rb uk a
pembelajaran konvensional yang diimplementasikan dalam penelitian ini disusun
menjadi tujuan pembelajaran,
Te
1. mengidentifikasi indikator keberhasilan, yang selanjutnya dituangkan
ita
s
2. merancang dan menyusun isi bahan ajar konvensional (teks ajar dan LKS), 3. merancang dan menyusun instrumen tes untuk mengukur hasil belajar
ve rs
(pemahaman konsep dan ketertampilan berpikir kritis), 4. merancang dan menyusun skenario pembelajaran,
ni
5. mengimplementasikan program pembelajaran,
U
6. melaksanakan evaluasi.
Implementasi program pembelajaran terdiri dari langkah-langkah, yaitu:
apersepsi,
penjelasan konsep, dengan metode ceramah dan/atau demonstrasi,
latihan terbimbing,
memberikan balikan (feed back).
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
29
Keseluruhan pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran ini menggunakan latar (seting) belajar diskusi kelompok-kelompok kooperatif. 4. Matematika Banyak versi tentang definisi matematika, para tokoh matematika mendefinisikan sesuai dengan sudut pandang mereka.
Ada yang melihat bahwa matematika
adalah sekumpulan rumus-rumus dan angka-angka, ada yang mendefinisikan
rb uk a
matematika dari sudut bahasa. Menurut Tambunan (1997: 21) matematika adalah pengetahuan mengenai kuantitati dan ruang, yang sistimatis, teratur dan eksak. Selain itu matematika juga dipandang sebagai suatu bahasa, struktur logika,
Te
batang tubuh dari bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk menarik kesimpulan, esensi ilmu terhadap dunia fisik, dan sebagai aktivitas intelektual.
ita
s
Konsep-konsep matematika tersusun secara sistimatis, logis, dan terstruktur pengertian sistimatis disini materi-materi matematika tersusun secara
ve rs
hirarkis, mulai yang sederhana sampai pada konsep yang komplek, dan untuk menguasai materi tertentu harus menguasai materi prasaratnya lebih dulu.
ni
Pembentukan pembenaran matematika yang bersifat deduktif membutuhkan
U
penalaran logis. Sifat abstraksi matematika harus mampu diterjemahkan dalam bahasa dan logika siswa. Terstruktur artinya setiap konsep matematika terjalin dalam hubungan fungsional yang erat. Memperhatikan karakteristik konsep-konsep pada matematika, maka penyajian konsep matematika harus disajikan secara terkait antara yang satu dengan yang lain. Secara hirarkis dan menekankan pada proses deduktif. Guru mempunyai peran untuk mengubah paradigma siswa tentang matematika bukan lagi pelajaran yang sulit, hitung- hitungan yang membosankan serta tidak
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
30
terjangkau
oleh
logika
siswa.
Karena
sikap
demikian
menghambat
berkembangnya pemahaman dan penghayatan siswa tentang prinsip, nilai dan proses matematika yaitu tumbuhnya daya nalar, berfikir logis, sistimatik, kreatif, cerdas, rasa indah, terbuka, dan rasa ingin tahu Matematika adalah juga sebagai bahasa bahasa symbol yang mempunyai kemampuan analitis kuatitatif yang sangat diperlukan dalam pemecahan masalah sain dan disiplin ilmu yang lain.
Menurut
Suriasumantri (1998: 190)
rb uk a
matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pertanyaan yang ingin disampaikan. Lambang-lambang tersebut bersifat artificial, baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya.
ini
mensiratkan bahwa
matematika adalah
sebagai aktivitas
s
Definisi
Te
Tanpa itu, matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati.
ve rs
ilmu pengetahuan lain.
ita
entelektual,esensi ilmu dunia fisik , pola pikir dan ilmu atau pengetahuan bagi
Pemikiran logis diperlukan diseluruh disiplin ilmu dan profesi. Logika matematika mampu melatih bagaimana seseorang berfikir dengan logis dan
U
ni
sistimatis. Hal ini sesuai rasional pembelajaran matematika dalam panduan KTSP, yaitu untuk menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, sistimatis, logis, kreatif dan kemauan bekerja sama secara efektif maka dapat dikembangkan melalui belajar matematika karena matematika mempunyai struktur dan keterkaitan yang jelas antar konsepnya sehingga memunkinkan terampil berfikir logis. Karakteristik pendidikan matematika khusus. Pendidikan matematika perlu ditangani secara khusus. Tugas guru matematika bukan sekedar agar siswa memperoleh pengetahuan tapi mampu menumbuhkan kemampuan berfikir kritis,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
31
sistimatis, logis, kreatif, menumbuhkan daya nalar dan kemauan bekerja sama secara efektif. Contoh penanganan khusus pada pembelajaran matematika diantaranya dikemukakan Bruner yang dikenal dengan empat teorema belajar matematika, namun keempat teorema tersebut tidak dilakukan secara terpisah tapi secara simultan. Empat teorema dasar belajar matematika Bruner tersebut yang dikutip Tambunan (1997: 339) yaitu:
berbagai definisi matematika di atas, pada dasarnya
Te
Berdasarkan
rb uk a
(1) teorema konstruksi, cara terbaik siswa belajar konsep, dalil, aturan matematika adalah dengan menyusun penyajianya, (2) teorema notasi, penyajian matematika disesuaikan dengan perkembangan intelektual siswa, (3) teorema contrast dan variasi, menyatakan bahwa prosedur penyajian beranjak dari hal-hal kongkrit menuju kepada penyajian yang abstrak, dan (4) teorema konnektivitas, enyatakan bahwa setiap konsep, dalil dan ketrampilan lain.
s
matematika adalah ilmu yang bersifat hirarkis. Hirarki dalam hal ini mempunyai
ita
pengertian ada hubungan antara konsep yang satu dengan yang lain, untuk
ve rs
menguasai suatu konsep harus menguasai lebih dulu konsep yang menjadi prasarat. Selain bersifat hirarkis matematika juga berstruktur dalam arti antara bagian yang satu dengan bagian yang lain terjalin dalam hubungan funsional yang
U
ni
erat. Oleh karena itu untuk pencapaian penguasaan terhadap konsep dan prinsip matematika, pembelajaran matematika disajikan dalam bentuk yang terkait antara konsep yang satu dengan yang lain 5. Pemecahan Masalah Matematis Pemecahan masalah bagian dari kurikulum matematika yang amat penting baikdidalam pembelajaran maupun dalam penyelesaiannya, peserta didik dimungkinkan
mendapatkan
pengalaman
menggunakan
pengetahuan
dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
32
ktrampilan yang sudah didapatnya kemudian masalah. Hasil penyempurnaan kurikulum
diterapkan pada pemecahan yang terbaru adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu kelebihan dari kurikulum terbaru ini adalah dinyatakannya pemecahan masalah, penalaran (reasoning), komunikasi (comunication),
dan
menghargai
kegunaan
matematika
sebagai
tujuan
pembelajaran matematika SD, SMP, SMA, dan SMK disamping tujuan yang berkaitan dengan pemahaman konsep yang sudah dikenal guru. Pembelajaran
rb uk a
matematika umumnya kurang menyentuh pada akar permasalahan pada pemecahan masalah. Peserta didik terbiasa menghafal konsep-konsep matematika sehingga kemampuan penalaran dalam pemecahan masalah sangat minim.
Te
Kemampuan pemecahan masalah yang harus ditumbuhkan adalah:
s
1. Kemampuan mengerti konsep dan istilah matematika;
ita
2. Kemampuan mencatat kesamaan, perbedaan, dan analogi;
ve rs
3 Kemampuan untuk mengindentifikasi elemen terpenting dan memiliki prosedur yang bener.
4. Kemampuan untuk mengetahui hal yang tidak berkaitan;
U
ni
5. Kemampuan untuk menafsirkan dan menganalisis; 6. Kemampuan untuk memvisualisasi dan mengimplementasi kuantitas atau ruang; 7. Kemampuan untuk memperumum (generalisasi) berdasarkan beberapa contoh.; 8. Kemampuan untuk mengganti metode yang telah diketahui; 9. Mempunyai kepercayaan diri yang cukup dan merasa senang terhadap materinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
33
Senada dengan Dewey, Gagne (dalam Erman Suherman, 2003:
34)
menyatakan bahwa langkah yang harus dilakukan dalam pemecahan masalah matematis yaitu: (1) Menyajikan masalah dalam bentuk yang jelas (2) Menyatukan masalah dalam bentuk oprasional (3) Menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang diperkirakan baik.
rb uk a
(4) Mengetes hipotesis hipotesis dan melaukan kerja untuk memperoleh hasilnya Mengecek kembali hasil yang diperoleh
Selanjutnya , Dodson dan
Hollandem mengemukakan dalam mengembangkan kemampuan pemecahan
Te
masalah siswa, guru dapat memberikan hal-hal berikut:
U
ni
ve rs
ita
s
1. Ajari siswa dengan berbagai startegi yang dapat digunakan untuk berbagi masalah; 2. Berikan waktu yang cukup untuk siswa untuk mencoba masalah yang ada; 3. Ajaklah siswa untuk menyelesaikan masalah denga cara yang lain; 4. Setelah masalah terselesaikan, ajaklah siswa untuk melihat kembali, melihat kemungkinan lain, mengatakan dengan bahasa mereka sendiri, kemudian ajaklah untuk mencari penyelesain dengan cara yang lebih baik; 5. Jika kita berhadapan dengan masalah yang sulit, tidak berarti kita harus menghindar. Tetapi gunakan cukup waktu untuk mengulang dan mngerjakan masalah yang lebih banyak. Mulailah dengan mengerjakan masalah serupa, dan kemudian masalah-masalah yang menantang; 6. Fleksibelitas didalam pemecahan masalah merupakan perilaku belajar yang baik. Untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah peserta didik,
digunakan suatu soal pemecahan masalah. Soal disebut masalah apabila jika soal itu mengandung pertanyaan yang tidak rutin dan menantang untuk dijawab. Tetapi tidak setiap pertanyaan berupa masalah. Pertanyaan menjadi masalah bagi peserta didik, tetapi belum tentu menjadi masalah bagi peserta didik yang lain.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
34
Menurut Sujono (1988: 218), mengatakan sebagai berikut: “masalah matematika sebagai tantangan bila pemecahannya memerlukan kreativitas, pengertian dan pemikiran yang logis.” Suatu masalah bagi peserta didik mungkin saja tidak merupakan masalah bagi peserta didik yang lain atau merupakan masalah yang rutin saja. Pemecahan masalah dibedakan menjadi dua macam yaitu masalah rutin dan non rutin. Menurut Polya (dalam Ruseffendi, 1991), masalah rutin adalah masalah yang
rb uk a
dapat dipecahkan dengan mensubstitusikan data tertentu dengan contoh yang telah sering diberikan. Sedangkan masalah non rutin sering kali memerlukan lebih banyak pemikiran karena pemilihan prosedur-prosedur tertentu. Sedangkan
Te
menurut Hudojo (2003: 149) menyatakan: Soal-soal matematika dibedakan
s
menjadi dua yaitu: (1) soal latihan; dan (2) masalah. Soal latihan diberikan pada
ita
waktu siswa belajar matematika. Soal ini melatih peserta didik untuk terampil
ve rs
atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru diajarkan. Lain halnya dengan soal latihan, masalah tadi diharapkan peserta didik untuk menggunakan sintesis dan analisis. Untuk menyelesaikan suatu masalah, peserta didik harus menguasai
U
ni
konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya yaitu mengenai pengetahuan, keterampilan dan pemahaman, tetapi dalam hal ini peserta didik menggunakannya pada situasi atau hal yang baru. Menurut Polya (dalam Ruseffendi, 1991), untuk memecahkan suatu asalah ada empat langkah yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Memahami masalah. Kegiatan dapat yang dilakukan pada langkah ini adalah: apa (data) yang diketahui, apa yang tidak diketahui (ditanyakan), apakah informasi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
35
cukup, kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi, menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional (dipecahkan) 2. Merencanakan pemecahannya Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah: mencoba mencari atau mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan dengan masalah yang akan dipecahkan, mencari pola atau aturan, menyusun prosedur penyelesaian (membuat konjektur) 3.Menyelesaikan masalah sesuai rencana
rb uk a
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah: menjalankan prosedur yang telah dibuat pada langkah sebelumnya untuk mendapatkan penyelesaian. 4.Memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian
Te
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah: menganalisis dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, atau apakah dapat dibuat generalisasinya.” Sementara itu Resnick dan Ford (1981), mengemukakan bahwa ada tiga aspek
ita
masalah,yaitu:
s
yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam merancang strategi pemecahan
ve rs
1. Keterampilan siswa dalam merepresentasikan masalah 2. Keterampilan siswa dalam memahami ruang lingkup masalah, dan
ni
3. Struktur pengetahuan siswa.
U
Representasi matematis dapat berupa: grafik, diagram, sketsa, persamaan,
tabel, formasi bilangan, simbol/lambang, kata-kata, gambar, manipulatif objek, dan berpikir tentang ide-ide matematika. Representasi matematis ini berfungsi sebagai sarana bagi siswa mengkomunikasikan gagasannya ketika menghadapi masalah matematika. Semakin baik siswa mengkomunikasikan gagasannya, semakin baik pula siswa memahami hakikat masalah yang dihadapinya. Dan sejalan dengan itu, semakin bermakna pemahaman konsep atau pengetahuan matematika siswa, maka semakin baik pula kemampuan siswa untuk merancang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
36
strategi pemecahan masalah. Dilain pihak Posamentier dan Stepelman (1999) memaparkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah dilihat dari aspek lingkungan belajar dan guru, antara lain: menyediakan lingkungan belajar yang mendorong kebebasan siswa untuk berekspresi, menghargai pertanyaan siswa dan ide-idenya, memberi kesempatan bagi siswa untuk mencari dan menemukan solusi dengan caranya sendiri, memberi penilaian terhadap orisinalitas ide siswa dan mendorong pembelajaran
rb uk a
kooperatif yang mengembangkan kreativitas pemecahan masalah siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, bentuk kegiatan pemecahan masalah secara berkelompok dinilai lebih efisien daripada dilakukan secara individual.
Te
Faktor lain yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dari
s
aspek guru yaitu perlakuan motivasional terhadap siswa seperti memberikan
ita
toleransi dan pengertian. Dari uraian di atas soal pemecahan masalah matematis
ve rs
adalah soal matematika yang butuh penalaran dan logika yang baik yang menantang pikiran dan tidak cepat (otomatis) diketahui cara penyelesaian.
Hal
yang demikian dikarenakan dalam penyelesaiannya melibatkan pemilihan
U
ni
prosedur-prosedur matematika untuk memecahkan masalah tersebut. Sebaiknya guru jangan terlalu jauh memberikan cara penyelesaian, biarkanlah peserta didik menerka sebelum guru mengajarkannya. Berikanlah kesempatan dan keleluasaan peserta didik untuk mandiri dalam menyelesaikan pemecahan masalah. Berilah motifasi dan bimbingan agar peserta didik menjadi seorang pemecah masalah (problem solver) yang baik. Memberikan kesempatan kepada peserta didik memecahkan masalah sampai batas kemampuan terbaik mereka, sehingga akan timbul ide kreatif baru yang muncul. Peserta didik dalam pembelajaran bisa
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
37
menemukan secara mandiri permasalahan dan penyelesaiannya, dan peserta didik dapat juga mengkonstruksi pengetahuan dalam dirinya serta dapat menyelesaikan pemecahan masalah yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu hasil belajar matematika yang penting dikuasai oleh peserta didik. Karena setelah menempuh pendidikan peserta didik akan kembali kemasyarakat dan akan mengalami problem-problem atau masalah-masalah kemasyarakatan.
Ketrampilan dan
rb uk a
kemahiran peserta didik dalam menyelesaikan masalah nyata dalam kehiduapan sehar-hari akan membantu mereka mengatasi dan menghadapi masalah kehidupan sehingga mampu bertahan dari berbagai gempuran-gempuran masalah yang Kemampuan pemecahan masalah matematis sebagai hasil
Te
menghadangnya.
Salah satu faktornya adalah pemahaman konsep dalam
ita
belajar matematika.
s
belajar akan dipengaruhi oleh faktor-faktor keberhasilan peserta didik dalam
ve rs
matematika yang abstrak, dalam proses pembelajaran matematika harus dapat menghubungkan antara ide abstrak matematika kesituasi dunia nyata yang pernah dialami ataupun yang dipikirkan siswa, karena matematika muncul dari kehidupan
U
ni
nyata sehari-hari.
Dari uraian diatas terlihat bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual dan
kemampuan pemecahan masalah berkaitan erat. Kemampuan pemecahan masalah memungkinkan dapat dikembangkan dari pendekatan pembelajaran kontekstual peserta didik. Untuk memecahkan masalah sehari-hari peserta didik, dibiasakan dikaitkan dengan kehidupan nyata atau keseharian peserta didik yang berkaitan dengan materi atau konsep yang diajarkan dengan demikian peserta didik dapat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
38
mengkonstruksi sendiri pengalaman belajarnya sehingga pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih bermakna dibenak peserta didik. Penelitian yang relevan Penelitian yang membahas tentang pendekatan
pembelajaran kontekstual
kemampuan pemecahan masalah sudah banyak dilakukan.
Berikut ini
rb uk a
dikemukakan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini: 1. Siregar, Joni Rustam (2012)” kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa M.Ts harapan bangsa meulaboh dengan pendekatan
Te
kontekstual “ Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen semu, Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Swasta Harapan
s
Bangsa Meulaboh . Hasil penelitian menyimpulkan:(1) peningkatan
ita
kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran
ve rs
kontekstual lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran konvensional. (2) Peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diberi
ni
pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang diberi pembelajaran
U
konvensional. (3) Tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan kemampuan awal siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. (4) Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan kemampuan awal siswa terhadap
peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. 2. Sinaga, Dorhayani ( 2009) “Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa kelas X SMP Negeri 2 Rantau Selatan Rantau Prapat”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Populasi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
39
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Selatan Rantau prapat, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual efektif pada pembelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan dengan terpenuhinya kriteria keefektifan, yaitu : (1) ketuntasan belajar secara klasilcal adalah tercapai, (2) aktivitas siswa dengan pembelajaran kontekstual efektif, (3) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kontekstual baik., (4) respon siswa tehadap komponen dan kegiatan pembelajaran kontekstual positif, (5) pemecahan
masalah
matematika
siswa
yang
rb uk a
kemampuan
mengikuti
pembelajaran kontekstual lebih baik dibandingkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada
Te
pokok bahasan bangun ruang sisi datar.
s
3. Sitorus, Jonni. (20010) “Implementasi Pembelajaran, Kooperatif (Cooperetive
ita
Learning) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan
ve rs
Masalah” Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. dengan subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Dolok Masihul kelas VIII-6 dengan
U
ni
jumlah siswa 31 orang, hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Penerapan pembelajaran matematika realistik juga dapat meningkatkan kadar aktivitas aktif siswa. Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas terlihat bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual kemampuan pemecahan masalah dapat diterapkan pada setiap jenjang pendidikan yang berbeda, subjek yang berbeda, materi yang berbeda dan kemampuan yang berbeda. Sehubungan dengan hal tersebut diatas
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
40
peneliti merasa perlu untuk melihat hasil implementasinya di MTs Negeri 2 Bandar Lampung , kemampuan pemecahan masalah matematis siswa MTs pada pelajaran matematika dengan pokok bahasan kubus dan balok. Kerangka Berpikir
B.
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual merupakan suatu cara pembelajaran yang mengharuskan guru mengaitkan materi yang akan
rb uk a
diajarkan dengan situasi dunia nyata. Tujuan pembelajaan dengan pendekatan ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah matematis, serta membuat hubungan
Te
antara pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, keterlibatan
ita
s
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sangat diperhatikan. Dalam kelas peran guru tidak lagi sebagai orang yang mendominasi kegiatan pembelajaran,
ve rs
melainkan siswalah yang aktif bekerja. Siswa dihadapkan dengan benda-benda nyata sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai
ni
pembimbing/pengarah.
Keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan
U
pembelajaran akan membuat materi yang diterima menjadi lebih lama tersimpan dalam benak siswa, karena siswa melakukan dan bekerja sendiri sehingga terjadi proses berpikir dan pengolahan terhadap materi baru yang diterima. Siswa akan lebih termotivasi untuk melakukan aktivitas dalam belajar matematika karena pembelajarannya menggunakan media yang biasa dilihat dalam kehidupan seharihari.
Dalam pembelajaran ini maka siswa di kelas akan dibentuk menjadi
kelompok-kelompok, sehingga berpeluang untuk bekerja dalam sebuah tim serta
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
41
siswa memiliki kesempatan untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilannya. Keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah matematis. Siswa dikatakan paham apabila indikator-indikator pemecahan
rb uk a
masalah matematis tercapai. Adapun indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur siswa dikatakan paham yaitu jika siswa dapat memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana dan memeriksa
Te
kembali peosedur dan hasil penyelesaian masalah matematis. Dengan demikian
s
pembelajaran matematika disekolah terutama di MTs merupakan masalah jika
ita
konsep dasar diterima siswa secara salah maka sangat sukar untuk
ve rs
memperbaikinya. Dengan pendekatan pembelajaran kontektual mendorong siswa untuk melakukan pembelajaran secara aktif dan bermakna. Penelitian ini akan melihat bagaimana pengaruh pendekatan pembelajaran
U
ni
kontektual terhadap peningkatan pemecahan masalah matematis. pembelajaran kontektual
Pendekatan
diharapkan dapat meningkatkan pemecahan masalah
matematis dikelas karena proses belajar siswa diharapkan akan aktif dan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan. Penelitian ini merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengenal masalah-masalah yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi pada pembelajaran matematika dan untuk mengetahui usaha dalam mengatasinya. Dalam penelitian ini diperlukan evaluasi awal sebagai
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
42
upaya untuk menentukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang ada untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat agar pemahaman dapat ditingkatkan. Melihat seberapa besar pengaruh pengaruh pendekatan pembelajaran kontektual terhadap peningkatan pemecahan masalah matematis secara langsung Berikut ini akan dikemukakan kerangka fikir mengenai implementasi antar variabel. Penelitian
ini terdiri dari satu variabel bebas
dan satu variabel
rb uk a
terikat,yang menjadi variabel terikat adalah pembelajaran kontekstual (X) dan variabel bebasnya adalah pemecahan masalah matematis (Y).
Pembelajaran matematika, pada umumnya guru menyampaikan materi
Te
secara teoritik, sehingga siswa merasa sulit memahami dan kurang berminat
s
untuk belajar. Siswa dalam proses pembelajaran cenderung bersifat pasif karena
ita
tidak diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri konsep dari materi yang
ve rs
dibelajarkan. Pembelajaran kurang bermakna sehingga hasil belajar siswa kurang optimal.
Pembelajaran dengan Pendekatan kontekstual
membantu para siswa
U
ni
menemukan makna dalam pembelajaran dengan cara menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan nyata. Menggunakan pendekatan kontekstual siswa tidak mudah lupa dengan konsep dan materi yang telah diajarkan tetapi juga tidak mudah lupa dengan konsep yang sudah diperolehnya. Dengan pendekatan kontekstual siswa dikelas akan dibentuk menjadi kelompok-kelompok, agar berpeluang bekerja dalam sebuah tim dan memiliki kesempatan untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilannnya. Dalam pendekatan kontekstual guru berperan sebagai fasilitator.
Hubungan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
43
(interaksi) yang terjadi dengan pembelajaran kontetekstual adalah multi arah, yaitu dari guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa. Dalam pendekatan kontekstual ini guru aktif bertindak sebagai pembimbing , fasilitator, motivator dan director of learning serta siswa aktif dalam pembelajaran matematika. Tugas utama guru adalah membentuk karakter siswa pemberani, yang tidak hanya mengajarkan atau menyuapi siswa dengan berbagai informasi , tetapi mengarahkan siswa menjadai seorang pemikir dan yang baik dalam pemecahan masalah yang terkait dengan
rb uk a
problem solver
kehidupan sehari-hari. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran ini akan menumbuhkan disposisi matematika yaitu keinginan, kesadaran, dan
Te
dedikasi yang kuat dalam diri siswa untuk belajar matematika serta melaksanakan
s
kegiatan matematika terhadap pelajaran matematika. Dengan adanya disposisi
ita
matematika pada diri siswa akan berdampak pada hasil belajar menjadi lebih
ve rs
optimal. Hubungan antar varibel tersebut akan terlihat jelas dan mudah jika disajikan dalam diagram berikut:
U
ni
Gambar 1: Hubungan Antar Variabel Penelitian
X
Y
Keterangan : X Y
:
:
Pembelajaran kontekstual (CTL) Pemecahan masalah matematis
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
44
C. Definisi Operasional
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan satuan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pada pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ini, materi yang disampaikan tidak lagi sebagai
rb uk a
sesuatu yang dihafal oleh siswa semata, namun sesuatu yang harus difahami. . siswa di kelas akan dibentuk menjadi kelompok-kelompok, sehingga berpeluang untuk bekerja dalam sebuah tim serta siswa memiliki kesempatan untuk
Te
menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilannya. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
merupakan data
ita
s
kuantitatif yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran berupa nilai setelah siswa menyelesaikan menjawab soal-soal tes yang
ve rs
ditunjukkan oleh kemampuan siswa menyelesaikan masalah matematis berupa soal tes yang diberikan setelah siswa dibelajarkan dengan pendekatan kontektual
ni
(CTL), kemampuan yang meliputi: materi pokok kubus dan balok. Kemampuan
U
pemecahan masalah matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam upaya memperoleh solusi masalah dengan menerapkan pengetahuan matematika dan melibatkan ketrampilan peserta didik berpikir dan bernalar, bukti keberhasilan siswa atas usahanya dalam belajar yang berbentuk nilai atau angka dengan pencapaian minimal 65% dari kompetensi yang belajarkan atau dengan kata lain siswa tersebut mencapai Kretria Ketuntasan Minimum (KKM) sesuai dengan ketetapan sekolah. Penguasaan kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan gambaran tentang taraf penguasaan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
45
siswa terhadap semua materi mata pelajaran yang telah dipelajari dalam satu sub pokok bahasan. Total nilai yang diperoleh siswa merupakan jumlah nilai keseluruhan yang menggambarkan tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah secara matematis pada mata materi kubus dan balok. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis dalam penelitian ini dibatasi pada
rb uk a
keterampilan kognitifnya saja.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan uraian di atas, maka hipotesis dalam
Pendekatan
Te
penelitian ini adalah sebagai berikut :
pembelajaran kontekstual berpengaruh positif terhadap
U
ni
ve rs
ita
s
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa MTs.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experimen dengan desain
rb uk a
Pretest-Posttest Control Group Design, yaitu menggunakan dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas lainnya sebagai kontrol serta diawal maupun diakhir eksperimen kedua kelompok mendapatkan tes yang sama.
Kelas
Te
eksperimen menggunakan pendekatan pembelajaran kontektual (CTL), sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
Pada kelas kontrol
ita
s
pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah, metode diskusi, serta metode penugasan.
ve rs
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, satu variabel bebas ( X ) dan satu variabel terikat ( Y ).
Variabel bebas ( X ) dalam penelitian ini adalah
ni
pembelajaran kontektual (CTL), dan yang menjadi variabel terikat ( Y ) adalah
U
kemampuan pemecahan masalah matematis. Untuk lebih jelasnya berikut desain penelitian yang dikemukakan oleh
Furchan (1982: 354). Tabel.3.1. Desain Penelitian Pre-test O1 O2
Perlakuan X
Post-test O3 O4
Keterangan: X
= Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
47
O1 O2 O3 O4
= = = =
pembelajaran kontektual (CTL) Prettest pada kelas eksperimen Prettest pada kelas kontrol. Posttest pada kelas eksperimen Posttest pada kelas kontrol.
Selama penelitian diamati respon dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol dan kemudian dibandingkan
hasilnya
untuk
mengetahui
pengaruh
penerapan
model
rb uk a
pembelajaran kontektual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan: a) observasi lokasi penelitian,
Te
b) menentukan subyek penelitian, c) menentukan populasi dan teknik sampling, d)
s
pengumpulan data penelitian, e) ujicoba instrumen, f) uji validitas dan reliabilitas
ita
instrumen, g)pengumpulan data dan h)analisis data.
ni
1. Populasi
ve rs
B. Populasi dan Sampel
U
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun mengukur, kuantitatif ataupun kualitatif, dari karekteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas ( Sudjana 1992). Penelitian ini dilaksanakan di MTs N 2 Bandar Lampung , dilakukuan pada siswa kelas VIII tahun ajaran 2012/2013 . Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII banyak siswa 356 orang yang didistribusikan dalam 9 rombongan belajar. Karekteristik populasi dalam penelitian ini memiliki kemampuan kognitif rendah. Pemahaman konsep matematika siswa tehadap
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
48
materi-materi esensial dilihat dari nilai evaluasi materi sebelumnya masih sangat kurang ,misalnya pemahaman pada konsep bilangan bulat dan oprasi hitung aljabar.
Hasil belajar siswa umumnya masih rendah, ini terlihat dari hasil
ulangan harian atau uji blok lebih 75% siswa yang tidak mencapai Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM)
yang ditetapkan oleh sekolah sebesar
65,00.
Kondisi siswa dalam kelas saat kegiatan pembelajaran berlangsung kurang aktif,
rb uk a
sebagian besar siswa hanya memperhatikan penjelasan guru dan mencatat. Selain itu siswa kurang berani bertanya atau mengungkapkan pendapatnya . Setiap kelas memiliki tingkat kemampuan belajar yang bervariasi dan tingkat
Te
kemampuan yang heterogen dengan penyebaran yang seimbang hal ini tanpak
s
pada hasil semester terganjil tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari
ita
diskripsi Tabel 3.2, semua rombongan belajar bukan merupakan kelas unggulan
ve rs
sehingga semua rombongan belajar memiliki karekteristik yang sama, meliputi kemampuan akademik,potensi/intake dan kondisi sosial ekonomi. tanpak bahwa rata-rata kemampuan kognitif seluruh siswa kelas VIII dalam mata
U
ni
pelajaran matematika relatif berimbang. Pemilihan siswa kelas VIII MTs N 2 Bandar Lampung sebagai populasi
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a. MTs N 2 Bandar Lampung merupakan salah satu reguler berbasis agama Islam yang banyak diminati oleh para calon siswa SD di Bandar Lampung, namun hasil belajar matematikanya masih rendah,seperti tanpak tabel 3.1 sehingga perlu adanya penelitian untuk mengatasi hal tersebut.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
49
b. Siswa kelas VIII seharusnya sudah dibekali dengan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis, agar tidak mengalami kesulitan belajar pada jenjang berikutnya. Tabel 3.2 Nilai Rata-rata Ulangan Matematika Semester Ganjil Siswa Kelas VIII Tahun Pelajaran 2012/2013
42,68 44,44%
ve rs
2. Sampel
Siswa yang mencapai KKM 50% 60% 45% 38% 45% 46% 35% 38% 43%
rb uk a
: :
ita
Rata-rata Nilai keseluruhan Rata-rata pencapaian KKM
Rata-rata Nilai kelas 42,10 40,25 41,32 44,1 46,3 42,24 41,84 40,66 45,38
Te
VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G VIII H VIII I
Banyak Siswa 40 40 40 38 40 40 40 38 40
s
Kelas
ni
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan cara-cara
U
tertentu .( Sudjana 1992). Cara pengambilan Sampel ditentukan secara purposive, Menurut Arikunto (2006: 139), purposive adalah pengambilan sampel dengan cara meng-ambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu yaitu dalam penelitian ini pertimbangan waktu penelitian relatif singkat dan setiap siswa dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama dijadikan sampel dengan menggunakan kelas yang sudah ada. Penentuan kelas eksperimen dilakukan dengan dasar bahwa semua kelas memiliki kondisi yang homogen, pada penelitian ini subyek penelitian tidak
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
50
dipilih secara acak, tetapi peneliti menggunakan kelas-kelas yang sudah terbentuk sebelumnya dimana masing-masing kelas berjumlah
40 siswa. Berdasarkan
nilai rata-rata hasil ujian smester ganjil kelas VIII perolehan nilai rerata kelas VIII-A, VIII-E dan VIII-C dibanding dengan kelas yang lain adalah kelas yang memiliki nilai paling mendekati nilai rerata seluruhnnya, begitupun untuk persentase
ketuntasan
perbandingannya
relatif
paling
seimbang.
data diatas maka rasional yang memenuhi ketentuan
rb uk a
Berdasarkan
belajar
untuk
dijadikan sampel adalah ketiga kelas tersebut , sehingga diputuskan untuk menjadikan kelas VIII-E sebagai kelas ekperimen dan kelas VIII-A sebagai kelas
Te
kontrol, sedangkan kelas VIII-C akan digunakan untuk menguji dan menganalisis penelitian yang
s
kesahihan instrumen test sebelum diujikan pada kelas
ita
sesungguhnya.
ve rs
2. Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilakukan di bulan Maret 2013,
sedangkan
ni
pengumpulan dan analisis data hasil penelitian dilaksanakan pada bulan April
U
2013. Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa (Y) yang dibelajarkan dengan pendekatan kontektual (X) diukur dari pencapaian hasil belajar siswa dengan menggunakan tes kemampuan kognitif yang dicapai siswa setelah ia mempelajari pokok bahasan Kubus dan Balok dari materi pelajaran matematika kelas VIII pada semester genap tahun plejaran 2012/2013. Proses penyusunan instrumen didasarkan atas indikator-indikator yang diturunkan dari silabus pembelajaran matematika yang dituangkan dalam kisi-kisi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
51
seperti yang diuraikan dalam bab terdahulu. Soal tes akan dijelaskan satu persatu meliputi konsepsi dan hasil ujicoba. Pada bagian konsepsi akan dijabarkan dalam definisi konseptual dan definisi oprasional serta kisi-kisi instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis.
Tes kemampuan pemecahan
masalah matematis digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
rb uk a
penguasaan kemampuan pemecahan masalah matematis yang
meliputi
kemampuan memahami masalah, menyusun dan merencakan strategi pemecahan, melaksanakan strategi pemecahan untuk memperoleh penyelesaian, dan
Te
melakukan peninjauan ulang atau mencoba cara yang lain. Nilai tes hasil belajar
Pedoman bobot penskoran nilai tes hasil belajar
ita
suatu soal matematis.
s
tersebut diperoleh berdasarkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
ve rs
berdasarkan langkah-langkah dalam memecahkan masalah dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut
Pedoman Bobot Penskoran Nilai Tes Hasil Belajar
ni
Tabel 3. 3.
Bobot skor langkah-langkah dalam memecahkan masalah MengidenMerencanakan Menyelesaikan Menafsir Skor tifikasi penyelesaian masalah sesuai kan masalah Masalah rencana Solusi 3 4 4 3 14 3 4 4 3 14 3 4 4 3 14 3 4 4 3 14 3 4 4 3 14 3 4 4 3 14 3 4 4 3 14 3 4 4 3 14
U
Nomor soal 1 2 3 4 5 6 7 8 Skor Maksimal
24
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
32
32
24
112
14/41394.pdf
52
Berdasarkan pedoman bobot penskoran nilai tes hasil belajar tersebut, setiap langkah dalam memecahkan masalah mempunyai rubik penskoran sebagai pada Tabel 3.4. berikut Tabel 3. 4 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Skor Keterangan 0 Jika salah menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Jika tidak menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan dari soal, dan tidak menuliskan sketsa penyelesaian soal. 1 Jika menuliskan salah satu saja apa yang diketahui atau ditanyakan dari soal. 2 Jika menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tetapi salah satunya salah 3 Jika benar menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Atau tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tetapi langsung menuliskan sketsa penyelesaian soal. Kemampuan 0 Jika tidak menuliskan sketsa/gambar merencanakan /model/rumus/algoritma. penyelesaianmasalah. 1 Jika salah menuliskan sketsa/gambar (Menuliskansketsa/ /model/rumus/algoritma. gambar/model/rumus/ 2 Jika kurang tepat menuliskan sketsa/ algoritma untuk gambar /model/rumus/algoritma. memecahkan 3 Jika hanya sebagian yang benar dalam masalah menuliskan sketsa/gambar/model/rumus/ algoritma 4 Jika benar menuliskan sketsa/ gambar /model/ rumus/Algoritma Kemampuan 0 Jika tidak menuliskan penyelesaikan menyelesaikan masalah dari soal. masalah sesuai 1 Jika salah menuliskan penyelesaian rencana. masalah dari soal. (Menyelesaikan 2 Jika sistematis dalam menuliskan masalah dari soal penyelesaian masalah dari soal tetapi matematika dengan benar solusinya. benar, lengkap, 3 Jika benar menuliskan penyelesaian soal sistematis) tetapi tidak lengkap/ sistematis. 4 Jika benar, lengkap, dan sistematis
rb uk a
Aspek yang diukur Kemampuan mengidentifikasi masalah.(menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dari soal matematika)
ve rs
U
ni
2)
ita
s
Te
No 1)
3)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
53
No 4)
Aspek yang diukur
Skor
Kemampuan menafsirkan solusinya
0 1 2
rb uk a
3
Keterangan menuliskan penyelesaian masalah dari soal. Jika tidak menjawab apa yang ditanyakan atau tidak menuliskan kesimpulan Jika salah menjawab apa yang ditanyakan atau tidak menuliskan kesimpulan 2 Jika kurang tepat menjawab apa yang ditanyakan atau tidak menuliskan kesimpulan Jika benar dan tepat menjawab apa yang ditanyakan atau tidak menuliskan kesimpulan
1. Uji Instrumen Penelitian
Te
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data pretest dan post test. Data pretest diperlukan dalam penelitian ini sebagai data kemampuan awal siswa
ita
s
sedangkan data post test adalah data yang diperoleh setelah proses pembelajaran.
ve rs
Data pretest dan post test digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontektual (CTL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Pengumpulan data dilakukan
ni
dengan menggunakan Instrumen berupa soal berbentuk essay berjumlah 8 butir
U
soal. Soal tersebut sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu terhadap kelas yang memiliki karekter yang mirip dengan kelas ekperimen tetapi masih dalam populasi, untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Validitas soal dicari dengan menggunakan korelasi product moment pearson,
sedangkan
reliabilitas, tingkat kesukaran dan dayabeda soal tes dicari dengan menggunakan perangkat anates V4.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
54
Sebelum dilakukan penelitian ini dilakukan ujicoba instrumen dan dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen dengan tahapan sebagai berikut: 1. Review ahli, yaitu evaluasi yang dilakukan oleh ahli tentang ketepatan isi, konstruksi, bahasa yang digunakan, dan kesesuaian item dengan indikator dalam hal ini pengujian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan
rb uk a
guru mitra yang telah mumpuni dan bepengalaman dalam mengajarkan materi kubus dan balok.
2. Evaluasi satu-satu, yaitu evaluasi yang dilakukan oleh penyusun intrumen
Te
secara bersama 3 siswa dengan tujuan mengetahui kemungkinan adanya
s
kesulitan responden dalam memahami isi soal test.
ita
3. Evaluasi kelompok kecil, yaitu evaluasi yang dilakukan oleh kelompok
ve rs
kecil ( 10 orang siswa) dengan tujuan mengidentifikasi kekurangan / kelemahan angket setelah dievaluasi satu-satu.
ni
Uji coba lapangan, yaitu mengujicobakan soal test pada kondisi yang mirip
U
dengan kondisi populasi, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Dalam uji coba ini akan dilakukan pada kelas VIII-C yang berjumlah 40 orang siswa sebagai responden di luar sampel tetapi masih dalam populasi . Pengujian Validitas Instrumen Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Menurut Arikunto (2003:65) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sedangkan instrumen yang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
55
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan teknik (1) content validity, (2) face validity, dan (3) analisis butir. Adapun langkahnya, pertama adalah merujuk pada teori-teori yang sudah dibahas dalam kajian teori/pustaka. Hal ini merupakan pembatas tentang apa yang akan diukur sehingga melahirkan butir-butir pernyataan yang sesuai dengan informasi atau data yang diperlukan (content validity). Langkah selanjutnya dengan
meminta pertimbangan
kepada
teman
sejawat
rb uk a
dilakukan
yang
berkompeten mengenai instrumen yang telah dibuat. Instrumen ini kemudian diperbaiki dan dikembangkan sesuai dengan masukan-masukan yang diperoleh
Te
(face validity).
s
Instrumen yang telah diperbaiki berdasarkan masukkan dari teman sejawat,
ita
selanjutnya diujikan kepada 40 orang siswa. Untuk mengetahui apakah suatu alat
ve rs
ukur mempunyai validitas secara empirik adalah dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap butir dengan skor total.
Apabila skor semua
pernyataan yang disusun berdasarkan konsep berkorelasi positif denga skor total
ni
maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut valid. Validitas semacam ini
U
disebut validitas butir. Untuk mengetahui validitas butir item dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:
rxy
nXiYi Xi Yi
nX X nY Y 2 i
Keterangan :
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
2
2
2
i
i
i
14/41394.pdf
56
rxy
: Koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
Xi Yi
: Skor tiap butir : Skor total : Banyaknya objek (siswa)
n
(Sugiyono, 2008: 255) Setelah didapatkan koefisien korelasi antar butir soal dengan skor total, selanjutnya digunakan uji-t dengan kriteria uji jika thitung > ttabel berarti valid dan
rb uk a
sebaliknya jika thitung < ttabel berarti tidak valid. Adapun rumus uji-t adalah:
ita
ve rs
n
= nilai uji-t = koefisien korelasi Product Moment Pearson antara skor butir dengan skor total = jumlah responden (banyaknya subjek)
s
thitung r
Te
(Sugiyono, 2008: 257) r n2 t hitung 1 r 2 Keterangan:
Instrumen kemampuan pemecahan masalah matematis terdiri dari 8 butir soal dalam bentuk soal essay pemberian skor disesuaikan dengan rambu-rambu
U
ni
penskoran pada Tabel 3.4 diatas. Berdasarkan data perhitungan validitas instrumen kemampuan pemecahan masalah matematis pada lampiran 11, dapat dibuat rekapitulasi seperti Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas KemampuanPemecahan Masalah Matematis No Item 1
Koefisien Korelasi
Nilai t hitung
0,775
7,551
2
0,805
8,365
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Nilai t tabel (dk = n-2) 2,021 2,021
Keputusan Valid Valid
14/41394.pdf
57
3
6,545 8,232
2,021
Valid
4
0,728 0,804
2,021
Valid
5
0,741
6,793
2,021
Valid
6
0,733
6,644
2,021
Valid
7
0,755
7,088
2,021
Valid
8
0,777
7,619
2,021
Valid
Hasil analisis validitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa setiap butir soal hitung
< nilai t
sehingga setiap butir soal dapat
Te
dipakai sebagai alat uji instrumen
tabel
rb uk a
valid, karena memiliki nilai t
s
2. Pengujian Reabilitas Instrumen
ita
Reliabilitas adalah konsistensi atau keajekan dari suatu butir soal, artinya
ve rs
suatu butir tes mempunyai reliabilitas uraian / essay jika butir tes tersebut mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur ini sesuai
ni
pendapat Sugiyono (2007:121) mengungkapkan, instrumen yang reliabel adalah
U
instrumen yang bisa dugunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
k 1 Keterangan: r k ∑
= nilai reliabilitas = Jumlah item yang valid = Jumlah varian skor tiap-tiap item
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
1
∑
14/41394.pdf
58
St
= Varian total
Dimana varian total dapat dicari melalui rumus:
Xt 2
St
( X t ) 2 N
N
Keterangan:
Te
rb uk a
St = varian total Xt = Skor total N = jumlah responden
Kriteria derajat reliabilitas :
ita
s
r11 ≤ 0,20 ; derajat reliabilitas sangat rendah 0,20 < r11 ≤ 0,40 ; derajat reliabilitas rendah
ve rs
0,40 < r11 ≤ 0,60 ; derajat reliabilitas sedang 0,6 0 < r11 ≤ 0,80 ; derajat reliabilitas tinggi
ni
r11 > 0,80 ; derajat reliabiitas sangat tinggi
U
Setelah nilai reliabilitas didapat, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan
dengan nilai tabel r Product Moment dengan derajat kebebasan (dk = n-1 = 40 – 1 = 39), signifikansi 0,05. Jika r
hitung
>r
tabel
maka alat ukur tersebut dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data. Hasil perhitungan validitas di peroleh dengan program Anates diperoleh hasil sebagai berikut
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
59
Analisis Reabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas instrumen
kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa diuji dengan prangkat anatesV4 pada piranti komputer setelah dilakukan pengolahan data didapat hasil uji analisis seperti pada lampiran 10
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
ita
Tabel. 3.6
s
Te
rb uk a
yang ditunjukkan Tabel 3.6 sebagai berikut:
Jumlah butir yang Valid
Reliabilitas
Interpretasi
Soal matematika bentuk uraian
8 butit
0,93
Sangat kuat
U
ni
ve rs
Instrumen Variabel
Dari hasil perhitungan yang tampak pada hasil analisis di atas didapat
Reliabilitas Tes= 0,93 jika dikonsultasikan dengan kriteria derajat reliabilitas 0,93 > 0,80 ; derajat reliabiitas sangat tinggi, ini dapat diartikan bahwa instrumen kemampuan pemecahan masalah matematis sebagai alat ukur dalam penelitian ini
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
sangat andal untuk digunakan
14/41394.pdf
60
3. Daya Pembeda Instrumen Uji daya pembeda digunakan untuk mengetahui sejauh mana tes kemampuan pemecahan masalah matematis dapat membedakan peserta didik pada kelompok kemampuan tinggi dan peserta didik pada kelompok kemampuan rendah. Daya
D
AB
rb uk a
pembeda butir soal dapat dihitung dengan rumus:
N ( skormaks skormin )
U
ve rs
D ∑A ∑B N Skormaks Skormin
= = = = = =
indeks daya pembeda butir soal jumlah skor kelompok atas jumlah skor kelompok bawah 25% peserta tes skor maksimal tiap butir soal skor mininal tiap butir soal
ni
Keterangan:
ita
s
Te
(Whitney dan Sabers dalam Nasution, 2005: 5.19)
Untuk mempermudah perhitungan analisis daya pembeda butir soal akan digunakan piranti komputer berupa AnatesV4 . Kreteria daya pembeda soal berdasarkan panduan analisis tes file.upi.edu/direktori bahan_evaluasi-asesmen sebagai berikut: Negatif -9% 10% - 19 % 20% - 29 % 30% - 49 %
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
= = = =
sangat buruk, harus dibuang. buruk, sebaiknya dibuang. agak baik, kemungkinan perludirevisi baik
14/41394.pdf
61
50 % keatas = sangat baik
Analisis daya pembeda butir soal Untuk mempermudah perhitungan analisis daya pembeda butir soal akan digunakan piranti komputer berupa AnatesV4 . Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 10 dapat dibuat rekapitulasi seperti
Rekapitulasi Analisis Daya Pembeda Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
ve rs
Tabel 3.7
ita
s
Te
rb uk a
Tabel 3.7 berikut:
ni
No. Soal Indeks Daya Pembeda(%)
Kategori
37,66
Baik
2
43,51
Sangat Baik
3
42,21
Sangat Baik
4
38,96
Baik
5
48,70
Sangat Baik
6
46,10
Sangat Baik
7
36,36
Baik
U
1
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
62
8
46,75
Sangat Baik
Daya beda butir soal mempunyai pengertian seberapa jauh butir soal tersebut dapat membedakan kemampuan individu peserta tes. Butir soal yang yang didukung potensi daya beda yang baik akan mampu membedakan peserta tes yang memiliki kemampuan tinggi(pandai) yang di kelompokkan sebanyak 25%
rendah (kurang pandai)
rb uk a
siswa yang mendapatkan nilai teratas dan peserta tes yang memiliki kemampuan yang di kelompokkan sebanyak 25%
siswa yang
mendapatkan nilai terendah. Dari tabel diata terlihat indeks daya pembeda butir
Te
soal no.1,4,dan 7 dalam katagori baik, sedangkan butir 2,3,6 dan 8 soal dalam
ve rs
ita
s
katagori sangat baik.
4. Tingkat Kesukaran Butir soal Instrumen
ni
Tingkat kesukaran merupakan salah satu karakteristik butir soal yang dapat
U
menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah termasuk mudah, sedang atau sukar.
Perhitungan tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesukaran
soal bagi para peserta didik. Tingkat kesukaran butir soal dapat
dihitung dengan rumus berikut:
X 100%
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
63
Untuk mempermudah perhitungan analisis tingkat kesukaran butir soal instrumen kemampuan pemecahan masalah matematis di uji dengan menggunakan prangkat anatesV4 pada piranti komputer. Kreteria tingkat kesukaran (tingkat kemudahan) soal berdasarkan panduan analisis tes file.upi.edu/direktori bahan_evaluasiasesmen sebagai berikut: = = = = =
sangat sukar sebaiknya dibuang sukar sedang mudah sangat mudah sebaiknya dibuang
Te
Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
rb uk a
0 – 15% 16% – 30% 31% – 70% 71% – 85% 86% – 100%
s
Untuk mempermudah perhitungan analisis tingkat kesukaran butir soal kemampuan pemecahan masalah matematis di uji dengan
ita
instrumen
ve rs
menggunakan prangkat anatesV4 pada piranti komputer. Tingkat kesukaran butir soal berdasarkan lampiran 10. maka didapat rekapitulasi
ni
seperti Tabel 3.8. berikut:
U
Tabel 3.8. Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Indeks Tingkat Kesukaran Kategori Butir Soal (%) 51,30 55,52 56,82 55,19 45,13 51,62 45,45 53,90
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
14/41394.pdf
64
Untuk setiap butir soal yang valid semua pada kategori sedang. Butir soal yang dianggap sangat bermanfaat (useful)
adalah butir soal yang memiliki
mempunyai tingkat kesukaran dalam katagori sedang (Nasoetion 2005 : 5.16).
3. Prosedur Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data pre-test (kemampuan awal)
rb uk a
dan data post-test kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diperoleh melalui instrumen tes. Instrumen tes kemampuan awal merupakan cara untuk mengukur tingkat kemampuan awal siswa yang terdiri dari 8 butir soal
Te
berbentuk essay, pemberian skor disesuaikan dengan rambu-rambu penskoran
s
pada Tabel 3.4 diatas, adapun materi yang diujikan adalah pokok bahasan Kubus
ve rs
ita
dan Balok.
ni
E. Metode Analisis Data
U
Analisis data penelitian dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Untuk melihat keberartian perbedaan kedua sampel maka digunakan uji-t. Uji-t hanya dapat digunakan jika data sampel memenuhi dua syarat, yaitu sampel berasal dari polulasi yang berdistribusi normal, dan kedua kelas memiliki varians yang homogen. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis data hasil belajar siswa, dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas. Agar perhitungan menjadi lebih mudah analisis dilakukan
menggunakan program
komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0. for Window.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
65
Analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis, yang sebelumnya didahului dengan deskripsi data penelitian dari variabel terikat(Y) dalam bentuk tabel data . Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis.
rb uk a
1. Tahap deskripsi data Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah mengubah skor mentah menjadi skor baku(nilai ahir), membuat tabulasi data ,
Te
mengukur N-Gain ternormalisasi data untuk melihat peningkatan kemampuan pemecahan matematis siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan pendekatan
ve rs
ita
s
kontektual.
ni
2. Tahap uji persyaratan análisis
U
Uji persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji
homogenitas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya
sebaran data yang akan dianalisis. Uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen.
a. Uji Normalitas Pada penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data post-test dan data gain kemampuan pemecahan masalah matematis setiap variabel yang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
66
akan dianalisis harus berdistribusi normal, sehingga harus dilakukan pengujian normalitas data. Untuk menguji normalitas data dilakukan dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. dilakukan
Agar perhitungan menjadi lebih mudah analisis
menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and
Service Solution) 16.0. for Window.
rb uk a
b. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui apakah data yang dibandingkan mempunyai varian yang homogen atau tidak, maka perlu diuji homogenitas variannya terlebih dahulu
Te
dicari masing-masingn varian dari tabel Descripteves menggunakan program
s
komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0. for Window.
ve rs
Dimana rumusnya adalah:
ita
Kemudian dibandingkan dengan Ftabel.
F
Varianb Variank
U
ni
Keterangan: Varian b = varian terbesar Varian k = varian terkecil
Kriteria: Varian dari kedua kelompok data dikatakan homogen jika: Fhitung Ftabel (Sugiyono, 2008: 275)
3. Tahap Pengujian Hipotesis Data dianalisis
untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran
kontektual (CTL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Analisis data dilakukan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
perhitungan gain ternormalisasi (N-Gain) dan uji
14/41394.pdf
67
perbedaan dua rata-rata menggunakan uji –t untuk membandingkan ada atau tidaknya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajar kan dengan pendekatan pembelajaran konvensionan.
rb uk a
a. Perhitungan N-Gain
Untuk menguji hipotesis dilakukan perhitungan gain ternormalisasi (N-
Adapun N-Gain rumusnya adalah
S S S S post
pre
ita
max
pre
s
g
Te
Gain) dari skor pre-tes dan pos-tes (Hake, dalam Ikhsanuddin, 2007: 194).
ve rs
Dengan:
= pos tes
S pre
= pre tes
S max
= skor maksimum pre tes dan pos tes
ni
S post
U
Tabel. 3.9. Nilai gain ternormalisasi dan klasifikasinya Rata- rata gain ternormalisasi
Klasifikasi
g > 0,7
Tinggi
0,3 ≥ g ≥ 0,7
Sedang
g < 0,3
rendah
b. Uji Perbedaan dua rata-rata
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
68
Uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji -t. untuk membandingkan ada atau tidaknya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontektual (CTL ) dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan
pendekatan
pembelajaran
konvensionan.
Analisis
dilakukan
menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution)
rb uk a
16.0. for Window. 4. Hipotesis Statistik
Te
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikir yang telah diuraikan diatas,
ita
s
maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis dengan rumusan sebagai berikut :
ve rs
Hipotesis
Terdapat pengaruh positif pendekatan pembelajaran kontektual (CTL)
U
ni
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. H0 :
Rata-rata gain kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan kontektual (CTL) tidak lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional
H1 :
Rata-rata gain kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan kontektual (CTL) lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional.
Hipotesis statistik: H0 :
g
≤
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
g
14/41394.pdf
69
H1 :
g
>
g
Kriteria Uji : Jika thitung > ttabel maka terima H1 dan tolak H0 Dalam menguji hipotesis terdapat beberapa kemungkinan, yaitu:
maka
rb uk a
1. Jika data berasal dari kelompok data yang berdistribusi normal dan homogen digunakan uji statistik parametrik yaitu uji-t . Hipotesis statistik
tersebut diuji dengan mengonsultasikan nilai thitung dari tabel Paired Samples
Te
Test terhadap nilai ttabel (distribusi-t), tingkat signifikansi ( = 0,05) dengan df atau dk (derajat kebebasan) = jumlah data – 1 atau 40-1=39 sehingga ttabel =
ita
s
t0,95;39 = 2,021. Untuk memudahkan dalam mengolah data maka peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.
ve rs
2. Jika data berasal dari kelompok data yang berdistribusi normal dan tidak homogen maka statistik yang digunakan adalah uji-t’. Sudjana (2008:241)
U
ni
rumus yang digunakan adalah: t'
X1 X 2 2
2
S1 S 2 n1 n2
kriteria pengujian yang sebagai mana yang dikemukakan oleh Sudjana terima H0 jika:
t'
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
w1 t1 w2 t 2 w1 w2
14/41394.pdf
70
2
2
S1 S ;W2 2 n1 n2
W1
Dimana:
; t1 t 1 n1 1 ; t 2 t 1 n2 1
3. Jika data berasal dari kelompok data yang berdistribusi tidak normal maka dilanjutkan dengan uji statistik nonparametrik yaitu uji Mann-Whitney U. dengan langkah-langkah sebagai berikut:
anggota
rb uk a
a. Gabungkan kedua sample independent dan beri jenjang pada tiap mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan
terbesar.
Te
b. Hitung jumlah jenjang masing-masing sampel dan notasikan dengan R1 dan R2 Ui
n1 n2 ni ni 1 Ri 2
s
Statistik Uji
dimana i= 1,2
ve rs
ita
a.
Dari dua nilai U diambil U= min {U1,U2}, nilai yang paling besar ditandai n1 , dengan pendekatan kurva normal maka : 20 n2
ni
dengan U’. Bila
:
standar deviasi
:
U
Mean
Ada
:
E (U )
(U )
n1 n2 2
n1 n 2 n1 n 2 1 12
U E (U ) Z (U )
Kriteria Uji : tolak H0 jika
Z hitung Z tabel, selain itu H0 diterima. Bila
maka nilai U hitung dapat dibandingkan dengan U tabel .
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
n1 20 n2
14/41394.pdf
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
71
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
14/41394.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan kajian teoritik, dapat dikemukakan kesimpulan, implikasi, dan beberapa saran yang berkaitan dengan hipotesis yang
rb uk a
ada dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Rata-rata gain kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
Te
dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) lebih baik dari pada ssiwa yang dibelajarkan secara konvensional di kelas VIII
ita
s
di MTsN 2 Bandar Lampung, ini dapat dibuktikan dengan analisis pencapaian rata-rata peningkatan siswa yang dibelajarkan dengan
ve rs
pendekatan kontekstual mencapai katagori tinggi
yaitu sebesar
0,710
sedangkan siswa yang dibelajarkan secara konvensional rata-rata
U
ni
peningkatan belajar hanya 0, 595 pada katagori sedang.
2.
Pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, hal ini terlihat dari analisis uji beda rata-rata gain kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan kontektual (CTL) lebih baik dari siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
92
B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian ini dikemukakan beberapa saran berikut. 1. Bagi guru disarankan untuk memperhatikan materi yang sesuai yang dapat dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontektul (CTL) .sehingga mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta
2. Pendekatan pembelajaran
rb uk a
didik. kontektual (CTL) dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan pemecahan
Te
masalah matematis siswa di MTs.
pembelajaran
tidak
ita
dalam
s
3. Guru harus menyadari bahwa pendekatan pembelajaran kontektual (CTL) hanya
ve rs
pemecahan masalah matematis
siswa
ditujukan
untuk
meningkatkan
tetapi juga untuk memberikan
pemahaman dan kesadaran kepada siswa tentang potensi dan aplikasinya
U
ni
dalam menyelesaika berbagai masalah dalam kehiduan sehari-hari.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
97
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
: MTs.N 2 Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke
:I
rb uk a
Sekolah
A. Kompetensi yang akan dicapai
Te
1. Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-
ita
2. Kompetensi Dasar
s
bagiannya, serta menentukan ukurannya. 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta
ve rs
bagian-bagiannya. 3. Indikator
1. Menentukan bidang sisi suatu kubus
ni
2. Menentukan rusuk dan banyaknya rusuk suatu kubus
U
3. Menentukan titik sudut dan banyaknya titik sudut suatu kubus 4. Menentukan diagonal bidang suatu kubus 5. Menentukan diagonal ruang suatu kubus 6. Menentukan bidang diagonal suatu kubus
4. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran diharapkan peserta didik dapat : 1. Mengenal unsur-unsur suatu kubus. 2. Menentukan bidang sisi, rusuk, titik sudut, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal kubus. 3. Menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang melibatkan unsur-
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
98
unsur suatu kubus.
B. Materi Pembelajaran
1. Kubus
rb uk a
s
Te
Gambar diatas menunjukkan sebuah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan semua rusuknya sama panjang. Bangun ruang seperti itu dinamakan kubus. Kubus ABCD.EFGH mempunyai unsur-unsur meliputi:
ita
1) Sisi/Bidang kubus adalah bidang yang membatasi kubus 2) Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan
ve rs
terlihat seperti kerangka yang menyusun kubus tersebut. 3) Titik Sudut pada kubus adalah titik tempat pertemuan tiga rusuk pada suatu kubus.
ni
4) Diagonal bidang kubus adalah suatu ruas garis yang menghubungkan
U
dua titik
sudut yang saling berhadapan dalam satu sisi/bidang pada
kubus.
5) Diagonal ruang kubus adalah suatu ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang pada kubus.
C. Model Pembelajaran Strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
99
1. Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran matematika di
kelas.
2. Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yaitu menentukan bidang sisi, rusuk, titik sudut, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal kubus dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. 4. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali tentang persegi.
rb uk a
5. Guru memberikan penjelasan singkat tentang teknik pembelajaran dengan strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual serta tugas– tugas dan aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran.
Te
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara mengaitkan materi unsur-unsur kubus dengan permasalahan sehari-hari yaitu setelah
s
siswa mempelajari materi tentang unsur-unsur kubus, siswa dapat
ita
menunjukkan unsur-unsur pada bak sampah yang berbentuk kotak seperti halnya unsur-unsur pada kubus.
ve rs
b) Kegiatan Inti (60 menit)
1. Guru membagikan LKS 1 kepada seluruh siswa. LKS tersebut berisi tentang bagaimana cara menentukan bidang sisi, rusuk, titik sudut,
ni
diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal kubus dan
U
menggunakannya dalam pemecahan masalah.(5 menit)
2. Siswa secara individu diminta untuk menuangkan gagasan/ide mengenai cara memecahan masalah dalam LKS 1 yang diberikan, dalam bentuk catatan kecil dan yang akan menjadi bahan untuk melakukan diskusi . (10 menit) 3. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 4 – 5 siswa. 4. Siswa berdiskusi mengenai hasil catatannya yang berisi langkah mengerjakan LKS 1 yaitu dengan saling menukar ide/gagasan agar diperoleh kesepakatan – kesepakatan dalam kelompok.. (30 menit)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
100
Catatan: Guru memonitor jalannya diskusi dan membantu siswa seperlunya jika sangat diperlukan pada tahap ini. 5. Siswa menuliskan semua jawaban atas permasalahan dalam LKS 1 yang diberikan secara lengkap, jelas, dan mudah dibaca . (8 menit) 6. Satu atau beberapa kelompok mewakili satu kelas mempresentasikan LKS nya, sedangkan kelompok yang lain diminta untuk memberi tanggapan.(7 menit) c) Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Guru beserta siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
rb uk a
dipelajari tentang unsur-unsur kubus.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami. tentang unsur-unsur balok.
s
E. Alat dan Sumber Belajar
Te
3. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu
: LKS 1 (Terlampir)
Sumber Belajar
:
ita
Alat
ve rs
Cholik Adinawan, M dan Sugijono.(2006). Matematika untuk SMP Kelas VIII 2B Semester 2. Jakarta: Erlangga. Dewi Nuharini, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya
ni
untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
U
Nunik Avianti Agus.2007. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah.Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.
F. Penilaian Teknik
: Tes
Bentuk Instrumen
: Tertulis (uraian)
Instrumen (terlampir) Pedoman Penskoran (terlampir)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
101
Mengetahui,
B.Lampung,
Guru Mapel Matematika
rb uk a
Kepala MTsN 2 B.Lampung
Drs. Ridwan Hawari,MM
Siti Insiyah, S.Pd
NIP. 196804161994122003
Te
NIP. 196804151994031005
s
ita
ve rs
U
ni
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
April 2013
14/41394.pdf
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
: MTs.N 2 Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII / 2
Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit
Pertemuan ke
: 2
rb uk a
Sekolah
1. Standar Kompetensi
Te
A. Kompetensi yang akan dicapai
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
s
serta menentukan ukurannya.
ita
2. Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, serta bagian-bagiannya.
ve rs
3. Indikator
1. Menentukan bidang sisi suatu balok 2. Menentukan rusuk dan banyaknya rusuk suatu balok
ni
3. Menentukan titik sudut dan banyaknya titik sudut suatu balok
U
4. Menentukan diagonal bidang suatu balok 5. Menentukan diagonal ruang suatu balok 6. Menentukan bidang diagonal suatu balok
4. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran diharapkan peserta didik dapat : 1. Mengenal unsur-unsur suatu balok 2. Menentukan bidang sisi, rusuk, titik sudut, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal balok 3. Menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang melibatkan unsur-unsur suatu balok
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
103
B. Materi Pembelajaran
rb uk a
Balok
Bangun ruang ABCD.EFGH di atas memiliki tiga pasang sisi berhadapan
Te
yangsama bentuk dan ukurannya, di mana setiap
sisinya berbentuk persegi
panjang. Bangun ruang seperti ini disebut balok.
s
ita
Balok di atas mempunyai unsur-unsur meliputi:
ve rs
1) Sisi/bidang balok adalah bidang yang membatasi balok. 2) Rusuk pada balok adalah garis potong antara dua sisi bidang balok dan terlihat seperti kerangka yang menyusun balok tersebut.
ni
3) Titik sudut pada balok adalah adalah titik potong antara dua rusuk
U
pada balok.
4) Diagonal bidang pada balok adalah suatu ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu
sisi/bidang pada balok. 5) Diagonal ruang pada balok adalah suatu ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang pada kubus/balok. 6) Bidang diagonal pada balok adalah dua buah diagonal bidang pada balok tertentu dimana kedua diagonal bidang beserta dua rusuk kubus/balok yang sejajar dan membentuk suatu bidang di dalam ruang balok bidang tersebut.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
104
C. Model Pembelajaran Strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan (15 menit) 1. Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran matematika di kelas. 2.Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran. 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan
rb uk a
pembelajaran yaitu menentukan bidang sisi, rusuk, titik sudut, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
4.Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali tentang
Te
persegi panjang.
5.Guru memberikan penjelasan singkat tentang teknik pembelajaran
s
dengan strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual serta tugas– pembelajaran.
ita
tugas dan aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa pada saat
ve rs
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara mengaitkan materi unsur-unsur balok dengan permasalahan sehari-hari yaitu setelah siswa mempelajari materi tentang unsur-unsur balok, siswa dapat
ni
menunjukkan unsur-unsur pada almari berbentuk balok seperti halnya
U
unsur-unsur pada balok.
b) Kegiatan Inti (90 menit) 1.Guru membagi LKS 2 kepada seluruh siswa. LKS tersebut berisi tentang bagaimana cara menentukan bidang sisi, rusuk, titik sudut, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.(10 menit) 2. Siswa secara individu diminta untuk menuangkan gagasan/ide mengenai cara memecahan masalah dalam LKS 2 yang diberikan, dalam bentuk catatan kecil dan yang akan menjadi bahan untuk melakukan diskusi .
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
105
(15 menit) 3. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 4 – 5 siswa. ( 5 menit) 4. Siswa berdiskusi mengenai hasil catatannya yang berisi langkah mengerjakan LKS 2 yaitu dengan saling menukar ide/gagasan agar diperoleh kesepakatan – kesepakatan dalam kelompok.. (40 menit) Catatan: Peneliti memonitor jalannya diskusi dan membantu siswa seperlunya jika sangat diperlukan pada tahap ini. 5. Siswa menuliskan semua jawaban atas permasalahan dalam LKS 2 yang diberikan secara lengkap, jelas, dan mudah dibaca . (10 menit)
rb uk a
6. Satu atau beberapa kelompok mewakili satu kelas mempresentasikan LKS nya, sedangkan kelompok yang lain diminta untuk member
c) Kegiatan Penutup (15 menit)
Te
tanggapan.(10 menit)
1.Guru beserta siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
s
dipelajari tentang menentukan bidang sisi, rusuk, titik sudut, diagonal
ita
bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
ve rs
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami 3. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu
U
ni
tentang jaring-jaring kubus.
E. Alat dan Sumber Belajar Alat
: LKS 2 (Terlampir)
Sumber Belajar
:
Cholik Adinawan, M dan Sugijono.(2006). Matematika untuk SMP Kelas VIII 2B Semester 2. Jakarta: Erlangga. Dewi Nuharini, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Nunik Avianti Agus.2007. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah.Jakarta:Pusat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
106
Perbukuan Depdiknas.
F. Penilaian Teknik
: Tes
Bentuk Instrumen
: Tertulis (uraian)
Instrumen (terlampir) Pedoman Penskoran (terlampir)
rb uk a
B.Lampung,
Te
Mengetahui,
ve rs
Drs. Ridwan Hawari,MM
ita
NIP. 196804151994031005
ni
U
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Guru Mapel Matematika
s
Kepala MTsN 2 B.Lampung
April 2013
Siti Insiyah, S.Pd NIP. 196804161994122003
14/41394.pdf
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
: MTs.N 2 Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke
:3
1. Standar Kompetensi
Te
A. Kompetensi yang akan dicapai
rb uk a
Sekolah
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, dan bagian-bagiannya,
s
serta menentukan ukurannya.
ita
2. Kompetensi Dasar
5.1 Membuat jaring-jaring kubus dan balok
ve rs
3. Indikato
1. Menemukan cara menyusun enam persegi menjadi kubus 2. Membuat jaring-jaring kubus
ni
3. Menemukan macam jaring-jaring kubus
U
4. Menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka kubus
4. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran diharapkan peserta didik dapat : 1. Menemukan cara menyusun enam persegi menjadi kubus 2. Membuat jaring-jaring kubus 3. Menemukan macam jaring-jaring kubus 4. Menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka kubus
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
108
B. Materi Pembelajaran 1. Jaring-Jaring Kubus Jika suatu bangun ruang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan menjadi bangun datar, maka bangun datar tersebut disebut jaring-jaring. Sehingga gabungan dari enam persegi kongruen yang membentuk kubus dinamakan jaring-jaring kubus. Kubus pada gambar 1
rb uk a
dibawah ini jika direbahkan menjadi bangun datar maka akan membentuk jaring-jaring kubus seperti pada Gambar 2.
Te
s
ita
ve rs
U
ni
Gambar 1
Gambar 2
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
109
C. Model Pembelajaran Strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
rb uk a
1. Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran matematika di kelas.
2. Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
Te
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yaitu menemukan cara menyusun enam persegi menjadi
s
kubus, membuat jaring-jaring kubus, menemukan macam jaring-jaring
ita
kubus, dan menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka kubus.
ve rs
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali tentang unsur-unsur pada kubus. 5. Guru memberikan penjelasan singkat tentang teknik pembelajaran
ni
dengan strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual serta tugas–
U
tugas dan aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran.
6. Guru memberikan motivasi dengan cara mengaitkan materi jarringjaring kubus dengan permasalahan sehari-hari yaitu: Daffa ingin membuat tempat pensil yang berbentuk kubus berbahan karton. Setelah membeli karton yang diinginkan, Daffa membuat enam persegi yang kongruen. Ia ingin menyusun keenam persegi tersebut hingga terbentuk suatu kubus. Bagaimana susunan persegi tersebut, sehingga Daffa dapat membuat tempat pensil dengan baik?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
110
b) Kegiatan Inti (60 menit) 1. Guru membagi LKS 3 kepada seluruh siswa. LKS tersebut berisi tentang bagaimana cara menyusun enam persegi menjadi kubus, membuat jaring-jaring kubus, menemukan macam jaring-jaring kubus, dan menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka kubus. (5 menit) 2. Siswa secara individu diminta untuk menuangkan gagasan/ide mengenai cara memecahan masalah dalam LKS 3 yang diberikan, dalam bentuk catatan kecil dan yang akan menjadi bahan untuk melakukan diskusi .
rb uk a
(7 menit)
3. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 3 – 5 siswa.
4. Siswa berdiskusi mengenai hasil catatannya yang berisi langkah mengerjakan LKS 3 yaitu dengan saling menukar ide/gagasan agar
Te
diperoleh kesepakatan – kesepakatan dalam kelompok.. (30menit) Catatan: Peneliti memonitor jalannya diskusi dan membantu siswa
s
seperlunya jika sangat diperlukan pada tahap ini.
ita
5. Siswa menuliskan semua jawaban atas permasalahan dalam LKS 3 yang diberikan secara lengkap, jelas, dan mudah dibaca . (10 menit)
ve rs
6. Satu atau beberapa kelompok mewakili satu kelas mempresentasikan LKS nya, sedangkan kelompok yang lain diminta untuk memberi
ni
tanggapan.(8 menit)
U
c) Kegiatan Penutup (10 menit) 1.Guru beserta siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari tentang jaring-jaring kubus. 2.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami. 3. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang jaring-jaring balok.
E. Alat dan Sumber Belajar Alat
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
: LKS 3 (Terlampir), karet gelang, dan enam persegi
14/41394.pdf
111
kongruen.
Sumber Belajar
:
Cholik Adinawan, M dan Sugijono.(2006). Matematika untuk SMP Kelas VIII 2B Semester 2. Jakarta: Erlangga. Dewi Nuharini, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
rb uk a
Nunik Avianti Agus.2007. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah.Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.
Te
F. Penilaian : Tes
Bentuk Instrumen
: Tertulis (uraian)
ita
Instrumen (terlampir)
s
Teknik
Pedoman Penskoran (terlampir)
ve rs
ni
Mengetahui,
U
Kepala MTsN 2 B.Lampung
B.Lampung,
April 2013
Guru Mapel Matematika
Drs. Ridwan Hawari,MM
Siti Insiyah, S.Pd
NIP. 196804151994031005
NIP. 196804161994122003
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
: MTs.N 2 Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII / 2
Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit
Pertemuan ke
:4
A. Kompetensi yang akan dicapai 1. Standar Kompetensi
Te
rb uk a
Sekolah
s
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, 2. Kompetensi Dasar
ita
serta menentukan ukurannya.
ve rs
5.1 Membuat jariang-jaring kubus, dan balok 3. Indikator
1. Menemukan cara menyusun enam persegi panjang mambentuk balok
ni
2. Membuat jaring-jaring balok
U
3. Menemukan macam jaring-jaring balok 4. Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka balok.
4. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran diharapkan peserta didik dapat : 1. Menemukan cara menyusun enam persegi panjang mambentuk balok 2. Membuat jaring-jaring balok 3. Menemukan macam jaring-jaring balok 4. Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka balok.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
113
B. Materi Pembelajaran 1. Jaring-Jaring Balok Jika suatu bangun ruang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan menjadi bangun datar, maka bangun datar tersebut disebut jaring-jaring. Balok pada gambar 1 dibawah ini jika direbahkan menjadi bangun datar
rb uk a
maka akan membentuk jaring-jaring balok seperti pada Gambar 2.
Te
s
ve rs
Gambar 1
U
ni
ita
Gambar 2
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
114
C. Model Pembelajaran Strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan (15 menit) 1. Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran
rb uk a
matematika di kelas.
2. Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan
Te
pembelajaran yaitu menemukan cara menyusun enam persegi panjang menjadi balok, membuat jaring-jaring balok, menemukan macam
s
jaring-jaring balok, dan menyelesaiakan soal pemecahan masalah
ita
masalah yang berkaitan dengan kerangka balok. 4. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali tentang
ve rs
unsur-unsur pada balok
5. Guru memberikan penjelasan singkat tentang teknik pembelajaran dengan strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual serta tugas–
ni
tugas dan aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa pada saat
U
pembelajaran.
6. Guru memberikan motivasi dengan cara mengaitkan materi jarringjaring balok dengan permasalahan sehari-hari yaitu: Diko ingin membuat tempat kelereng yang berbentuk balok berbahan karton. Setelah membeli karton yang diinginkan, rudi membuat tiga pasang persegi panjang yang kongruen. Ia ingin menyusun persegi panjang tersebut hingga terbentuk suatu balok. Bagaimana susunan persegi panjang tersebut, sehingga Diko dapat membuat tempat kelereng dengan baik?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
115
b) Kegiatan Inti (90 menit) 1. Guru membagi LKS 4 kepada seluruh siswa. LKS 4 berisi tentang bagaimana cara menemukan balok dengan menyusun enam persegi panjang, membuat jaring-jaring balok, menemukan macam jaringjaring balok, dan menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka balok. (10 menit) 2. Siswa secara individu diminta untuk menuangkan gagasan/ide mengenai cara memecahan masalah dalam LKS 4 yang diberikan,dalam bentuk catatan kecil dan yang akan menjadi bahan untuk melakukan diskusi .
rb uk a
(10 menit)
3. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 3 – 5 siswa. (5 menit) 4. Siswa berdiskusi mengenai hasil catatannya yang berisi langkah mengerjakan LKS 4 yaitu dengan saling menukar ide/gagasan agar
Te
diperoleh kesepakatan – kesepakatan dalam kelompok.. (40 menit) Catatan: Peneliti memonitor jalannya diskusi dan membantu siswa
s
seperlunya jika
ita
sangat diperlukan pada tahap ini. 5. Siswa menuliskan semua jawaban atas permasalahan dalam LKS 4 yang
ve rs
diberikan secara lengkap, jelas, dan mudah dibaca . (15 menit) 6. Satu atau beberapa kelompok mewakili satu kelas mempresentasikan LKS nya, sedangkan kelompok yang lain diminta untuk member
U
ni
tanggapan.(10 menit)
c) Kegiatan Penutup (15 menit) 1. Guru beserta siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari tentang menemukan cara menyusun enam persegi menjadi balok, membuat jaring-jaring balok, menemukan macam jaring-jaring balok, dan menyelesaiakan soal pemecahan masalah masalah yang berkaitan dengan kerangka balok. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan halhal yang belum dipahami 3. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi unsure-unsur kubus
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
116
dan balok, jaring-jaring kubus dan balok untuk persiapan tes.
E. Alat dan Sumber Belajar Alat
: LKS 4 (Terlampir), karet gelang, dan enam persegi panjang yang terdiri dari 3 pasang persegi panjang dengan ukuran yang berbeda.
Sumber Belajar
:
2B Semester 2. Jakarta: Erlangga.
rb uk a
Cholik Adinawan, M dan Sugijono.(2006). Matematika untuk SMP Kelas VIII Dewi Nuharini, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Nunik Avianti Agus.2007. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII
Te
Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah.Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas. F. Penilaian
ita
s
: Tes
Bentuk Instrumen
: Tertulis (uraian)
ve rs
Teknik Instrumen (terlampir)
U
ni
Pedoman Penskoran (terlampir)
Mengetahui, Kepala MTsN 2 B.Lampung
B.Lampung,
April 2013
Guru Mapel Matematika
Drs. Ridwan Hawari,MM
Siti Insiyah, S.Pd
NIP. 196804151994031005
NIP.196804161994122003
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
: MTs.N 2 Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII / 2
Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit
Pertemuan ke
:5
1. Standar Kompetensi
Te
A. Kompetensi yang akan dicapai
rb uk a
Sekolah
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
ita
2. Kompetensi Dasar
s
serta menentukan ukurannya.
5.1 Menghitung luas permukaan serta volume kubus dan balok
ve rs
3. Indikator
1. Menyatakan rumus luas sisi kubus dan balok 2. Menuliskan rumus luas permukaan kubus dan balok
ni
3. Menghitung luas permukaan kubus dan balok
U
4. Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus dan balok.
4. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran diharapkan peserta didik dapat : 1. Menuliskan rumus luas permukaan kubus dan balok 2. Menghitung luas permukaan suatu kubus dan balok 3. Menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang melibatkan luas permukaan kubus dan balok.
B. Materi Pembelajaran
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
118
1). Luas Permukaan Kubus Luas permukaan kubus adalah jumlah luas seluruh permukaan atau bidang pada suatu kubus. Untuk menentukan luas permukaan kubus perlu diketahui hal-hal berikut: 1) Banyak bidang pada kubus atau balok. 2) Bentuk dari masing-masing bidang. Kemudian digunakan berbagai rumus luas bangun datar yang telah
ve rs
Gambar 1
ita
s
Te
rb uk a
dipelajari, yaitu luas persegi.
Oleh karena itu kubus memiliki 6 buah bidang dan setiap bidangnya
ni
berbentuk persegi, maka:
U
Luas permukaan kubus = 6 x Luas Persegi = 6 x (s x s) = 6 x s2
Untuk kubus dengan panjang rusuk-rusuknya s, maka: luas permukaan kubus = 6 x s2
2). Luas Permukaan Balok
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
119
Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh permukaan atau bidang balok tersebut. Untuk menentukan luas permukaan balok, perlu diketahui hal-hal berikut: 1) Banyak bidang pada kubus atau balok. 2) Bentuk dari masing-masing bidang. Kemudian digunakan berbagai rumus luas bangun datar yang telah dipelajari, yaitu luas persegi panjang.
Gambar 1
rb uk a
Te
s
Bidang alas sama dan sebangun dengan bidang atas, maka:
ita
Luas bidang alas dan atas
= 2 x (p x l) = 2pl
Bidang depan sama dan sebangun dengan bidang belakang, maka:
ve rs
Luas bidang depan dan belakang
= 2 x (p x t) = 2pt
Bidang kiri sama dan sebangun dengan bidang kanan, maka: = 2 x (l x t) = 2lt
Jadi luas permukaan balok = 2 x (pl + pt + lt)
U
ni
Luas bidang kiri dan kanan
C. Model Pembelajaran Strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan (15 menit) 1. Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran matematika di kelas. 2. Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
120
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yaitu menuliskan rumus luas permukaan kubus dan balok, menghitung luas permukaan kubus dan balok, menyelesaikan soal pemecahan masalah yang melibatkan luas permukaan kubus dan balok. 4. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali tentang luas suatu persegi. 5. Guru memberikan penjelasan singkat tentang teknik pembelajaran dengan strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstualserta tugas–tugas
rb uk a
dan aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran. 6. Guru memberikan motivasi dengan cara mengaitkan materi luas permukaan kubus dan balok dengan permasalahan sehari-hari yaitu: 1. Adi ingin memberi hadiah untuk adiknya yang sedang
Te
berulang tahun berupa jam beker berbentuk kubus. Jika ukuran jam beker tersebut 20 cm. Berapa ukuran luas kertas kado minimal
s
untuk membungkus jam beker tersebut tanpa lipatan?
ita
2. Paman ingin membuat sebuah etalase toko yang berbentuk balok dengan ukuran (140 x 35 x 65)cm. Rangka etalase
ve rs
terbuat dari batang aluminium dan permukaannya ditutup kaca. Berapakah uang yang luas kaca yang dibutuhkan oleh Paman untuk membuat etalase tersebut ?
ni
b) Kegiatan Inti (90 menit)
U
1. Guru membagi LKS 5 kepada seluruh siswa. LKS tersebut berisi tentang bagaimana cara menentukan luas permukaan kubus dan balok, menghitung luas permukaan kubus dan balok, serta menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus dan balok. (10 menit) 2. Guru meberikan sedikit penjelasan mengenai materi luas permukaan kubus dan balok kepada siswa untuk memancing siswa menuliskan ide dalam catatan kecil. (10 menit) 3. Siswa secara individu diminta untuk menuangkan gagasan/ide mengenai cara memecahan masalah dalam LKS 5 yang diberikan, dalam bentuk
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
121
catatan kecil dan yang akan menjadi bahan untuk melakukan diskusi . (10 menit) 4. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 4 – 5 siswa. 5. Siswa berdiskusi mengenai hasil catatannya yang berisi langkah mengerjakan LKS- 5 yaitu dengan saling menukar ide/gagasan agar diperoleh kesepakatan-kesepakatan dalam kelompok.. (40 menit) Catatan: Peneliti memonitor jalannya diskusi dan membantu siswa seperlunya jika sangat diperlukan pada tahap ini. 6. Siswa menuliskan semua jawaban atas permasalahan dalam LKS 5 yang
rb uk a
diberikan secara lengkap, jelas, dan mudah dibaca . (10 menit) 7. Satu atau beberapa kelompok mewakili satu kelas mempresentasikan LKS nya, sedangkan kelompok yang lain diminta untuk member
c) Kegiatan Penutup (15 menit)
Te
tanggapan.(10 menit)
s
1. Guru beserta siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
ita
dipelajari tentang luas permukaan kubus dan balok. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal
ve rs
hal yang belum dipahami
3. Guru memberi soal-soal latihan kepada siswa untuk dikerjakan di
ni
rumah.
U
E. Alat dan Sumber Belajar Alat
: LKS 5 (Terlampir)
Sumber Belajar
:
Cholik Adinawan, M dan Sugijono.(2006). Matematika untuk SMP Kelas VIII 2B Semester 2. Jakarta: Erlangga. Dewi Nuharini, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Nunik Avianti Agus.2007. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah.Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
122
F. Penilaian Teknik
: Tes
Bentuk Instrumen
: Tertulis (uraian)
Instrumen (terlampir)
rb uk a
Pedoman Penskoran (terlampir)
Te
Mengetahui,
Guru Mapel Matematika
ve rs
ita
s
Kepala MTsN 2 B.Lampung
B.Lampung, April 2013
Siti Insiyah, S.Pd
NIP. 196804151994031005
NIP.196804161994122003
ni
Drs. Ridwan Hawari,MM
U
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
: MTs.N 2 Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke
:6
A. Kompetensi yang akan dicapai
s
1. Standar Kompetensi
Te
rb uk a
Sekolah
ita
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
ve rs
2. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung luas permukaan serta volume kubus dan balok. .
ni
3. Indikator
U
1. Menemukan rumus volume kubus dan balok 2. Menghitung volume kubus dan balok 3. Menyelesaian soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok.
4. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai pembelajaran diharapkan peserta didik dapat : 1. Menemukan rumus volume kubus dan balok 2. Menghitung volume kubus dan balok 3. Menyelesaian soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
124
B. Materi Pembelajaran 1. Volume Kubus Untuk menyatakan ukuran besar suatu bangun ruang digunakan volume. Volume suatu bangun ruang ditentukan dengan membandingkan terhadap
Lapis 3
3 x 3 = 9 kubus satuan
Te
rb uk a
volume kubus satuan, misalnya 1cm3
Lapis 2
s
3 x 3 = 9 kubus satuan
ita
Lapis 1
3 x 3 = 9 kubus satuan
ve rs
Jumlah = 27 kubus satuan Jadi volume kubus = s x s x s = s3
ni
U
1. Volume Balok Untuk menyatakan ukuran besar suatu bangun ruang digunakan
volume. Volume suatu bangun ruang ditentukan dengan membandingkan terhadap volume balok satuan, misalnya 1 cm3
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
125
rb uk a
Gambar 1
Te
= p x l
Bagian tinggi tersusun atas
= t
ita
s
Bagian alas tersusun atas
Banyaknya balok yang menyusun gambar di atas = p x l x t
ve rs
Jadi volume balok = p x l x t
ni
C. Model Pembelajaran
U
Strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a) Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1. Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran matematika di kelas. 2. Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran 3 Guru menanyakan kepada siswa apakah ada kesulitan pada soal pekerjaan rumah tentang luas permukaan kubus dan balok. 4. Guru mebahas soal yang dianggap sulit oleh siswa. 5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yaitu menentukan rumus volume kubusdan balok,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
126
menghitung volume kubus dan balok, menyelesaian soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok. 6. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali tentang luas suatu persegi. 7. Guru memberikan penjelasan singkat tentang teknik pembelajaran dengan strategi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual serta tugas– tugas dan aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran. 8. Guru memberikan motivasi dengan cara mengaitkan materi volume a)
rb uk a
kubus dan balok dengan permasalahan sehari-hari yaitu:
Bak kamar mandi di rumah Anis berbentuk kubus dengan ukuran 1 meter. Berapa liter air yang dapat dimuat oleh bak mandi Anis tersebut ?
Te
b) Bak truk milik Ayah berukuran (3 x 2 x 1,5) meter. Jika bak truk tersebut akan diisi pasir sampai penuh rata. Berapa meter kubik
s
pasir yang dibutuhkan oleh Ayah ?
ita
b) Kegiatan Inti (60 menit)
ve rs
1. Guru membagi LKS 6 kepada seluruh siswa. LKS tersebut berisi tentang bagaimana cara menentukan rumus volume kubus dan balok, menghitung volume kubus dan balok, serta menyelesaikan soal
ni
pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan
U
balok. (5 menit )
2. Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai materi volume kubus dan balok kepada siswa untuk memancing siswa menuliskan ide dalam catatan kecil (5 menit) 3. Siswa secara individu diminta untuk menuangkan gagasan/ide mengenai cara memecahan masalah dalam LKS 6 yang diberikan, dalam bentuk catatan kecil dan yang akan menjadi bahan untuk melakukan diskusi . (7 menit) 4. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 4 – 5 siswa. 5. Siswa berdiskusi mengenai hasil catatannya yang berisi langkah
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
127
mengerjakan LKS 6 yaitu dengan saling menukar ide/gagasan agar diperoleh kesepakatan-kesepakatan dalam kelompok.. (30 menit) Catatan: Peneliti memonitor jalannya diskusi dan membantu siswa seperlunya jika sangat diperlukan pada tahap ini. 6. Siswa menuliskan semua jawaban atas permasalahan dalam LKS 6 yang diberikan secara lengkap, jelas, dan mudah dibaca . (5 menit) 7. Satu atau beberapa kelompok mewakili satu kelas mempresentasikan LKS nya, sedangkan kelompok yang lain diminta untuk memberi tanggapan.(8 menit)
rb uk a
c) Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Guru beserta siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari tentang volume kubus dan balok.. hal yang belum dipahami
Te
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal
s
3. Guru memberikan soal tentang volume kubus dan balok untuk
ita
dikerjakan di rumah untuk menambah pemahaman siswa pada materi
ve rs
tersebut.
Alat
ni
E. Alat dan Sumber Belajar
U
Sumber Belajar
: LKS 6 (Terlampir) :
Cholik Adinawan, M dan Sugijono.(2006). Matematika untuk SMP Kelas VIII 2B Semester 2. Jakarta: Erlangga. Dewi Nuharini, Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Nunik Avianti Agus.2007. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah.Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
128
F. Penilaian Teknik
: Tes
Bentuk Instrumen
: Tertulis (uraian)
Instrumen (terlampir) Pedoman Penskoran (terlampir)
B.Lampung, April 2013 Guru Mapel Matematika
rb uk a
Mengetahui, Kepala MTsN 2 B.Lampung
Drs. Ridwan Hawari,MM NIP. 196804151994031005
Siti Insiyah, S.Pd NIP.196804161994122003
U
ni
ve rs
ita
s
Te
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 129
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS 1)
NAMA
: ……………………….....
NO. PRESENSI/KELAS
: …………………/…….....
KELOMPOK
: …………………………..
rb uk a
Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar
Te
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya. Indikator
s
1. Menentukan bidang sisi suatu kubus
ita
2. Menentukan rusuk dan banyaknya rusuk suatu kubus 3. Menentukan titik sudut dan banyaknya titik sudut suatu kubus
ve rs
4. Menentukan diagonal bidang suatu kubus 5. Menentukan diagonal ruang suatu kubus
U
ni
6. Menentukan bidang diagonal suatu kubus
KUBUS
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini Rony mendapatkan kado ulang tahun dari ayahnya berupa mainan. Mainan tersebut adalah rubik. Rubik merupakan mainan yang melatih otak untuk berfikir bagaimana caranya agar setiap sisi pada rubik
berwarna sama seperti gambar rubik di bawah ini.
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 130
Gambar rubik di samping, apakah merupakan suatu bangun ruang ?Jika iya, bangun ruang apakah yang menyerupai rubik tersebut ? Jawab : ………………............................................................................. …………………………………………………………………. B. Unsur-Unsur Kubus
1. BIDANG/SISI H
G
ve rs
A
C
ita
D
Te
F
s
E
B
U
ni
Perhatikan gambar di bawah ini
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
rb uk a
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
Bidang / Sisi
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 131
Pertanyaan: 1. Andaikan kedua bangunan tersebut hanya sampai plafon, tidak mepunyai pintu dan jendela, menyerupai bangun ruang apakah bangun di atas? Gambarkan sketsa gambar bangun ruang tersebut dan beri nama KLMN.OPQR. 2. Sebutkan bidang/sisi pada kubus KLMN.OPQR dan berapa banyaknya bidang/sisi pada kubus tersebut.
rb uk a
Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
Te
..............................................................................................................................
ita
s
..............................................................................................................................
ve rs
2. RUSUK H
F Rusuk
U
ni
E
G
D
A
C B
Pertanyaan : Jika ada kubus ABCD.EFGH; KLMN.OPQR; dan STUV.WXYZ, tentukan banyak rusuk pada ketiga kubus tersebut dan tentukan banyaknya rusuk pada masing-masing kubus. Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. [Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 132
3. TITIK SUDUT H
G
E
F Titik Sudut D
C B
rb uk a
A
Pertanyaan :
Gambarkan kubus EFGH.IJKL dan sebutkan titik sudut pada kubus
Te
tersebut.
s
Jawab :
ita
.............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
ve rs
.............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
ni
..............................................................................................................................
U
4. DIAGONAL BIDANG H
G
E
F Diagonal Bidang D
A
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
C B
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 133
Pertanyaan : Tentukan dan sebutkan banyaknya diagonal bidang suatu kubus ABCD.EFGH. Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
rb uk a
.............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
H
Te
5. DIAGONAL RUANG G F
C
B
ni
A
ve rs
D
Diagonal Ruang
ita
s
E
U
Pertanyaan : Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan banyaknya diagonal ruang pada kubus tersebut dan sebutkan diagonal ruangnya. Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 134
6. BIDANG DIAGONAL
H
G
E
F Bidang Diagonal D B
rb uk a
A
C
Pertanyaan :
Te
ABGH merupakan salah satu bidang diagonal pada kubus ABCD.EFGH . Sebutkan bidang diagonal lain pada kubus tersebut dan sebutkan
ve rs
Jawab
ita
s
banyaknya bidang diagonal.
.............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
ni
..............................................................................................................................
U
.............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 135
KESIMPULAN Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini
H
G F
D
C
A
B
Bidang / Sisi
2.
Rusuk
3.
Titik Sudut
4.
Diagonal Bidang
U
ni
ve rs
1.
5.
Diagonal Ruang
6.
Bidang Diagonal
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Banyaknya
s
Unsur-Unsur Kubus
ita
No.
Te
Isilah tabel di bawah ini
rb uk a
E
Tuliskan
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 136
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS 2)
NAMA
: ………………………......
NO. PRESENSI/KELAS
: …………………/………..
KELOMPOK
: …………………………..
rb uk a
Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar
Te
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya. Indikator
s
1. Menentukan bidang sisi suatu balok
ita
2. Menentukan rusuk dan banyaknya rusuk suatu balok 3. Menentukan titik sudut dan banyaknya titik sudut suatu balok
ve rs
4. Menentukan diagonal bidang suatu balok 5. Menentukan diagonal ruang suatu balok
U
ni
6. Menentukan bidang diagonal suatu balok
BALOK Teman-teman, gambar apakah gambar di samping ?
Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini ya… 1. Berbentuk apakah kardus kemasan obat mata (pada halaman 1)? Jawab :…………………………………….............................................
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 137
2. Menyerupai bangun ruang apakah kardus kemasan obat mata tersebut ? Jawab : ………………………………………………………………….. 3. Buatlah sketsa bangun ruang yang menyerupai kardus kemasan obat mata tersebut? Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
rb uk a
.............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
ve rs
ita
s
Te
Gambar :
ni
Marilah kita belajar tentang unsur-unsur balok
U
A. Unsur-Unsur Balok 1. BIDANG/SISI H
G
E
F Bidang / Sisi D
A
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
C B
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 138
Soal : Andi membeli truk mainan untuk adiknya. Kontainer pada truk tersebut berbentuk balok. Sketsalah gambar balok tersebut dan beri nama balokn EFGH.IJKL. Berbentuk apakah sisi suatu balok tersebut? Sebutkan bidang/sisi pada balok tersebut. Jawab :
rb uk a
.............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
ni
ve rs
1. RUSUK
ita
s
Te
..............................................................................................................................
Rusuk
U
t l p
Teman-teman…Cobalah kalian membuat 3 macam balok yang berbeda. Lalu sebutkan rusukrusuknya masing-masing balok itu ya…
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 139
Jawab :
.............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
rb uk a
..............................................................................................................................
Te
2. TITIK SUDUT
H
G
F
Titik Sudut C
B
ni
A
ve rs
D
ita
s
E
U
Soal :
Tentukan titik sudut yang lain pada balok ABCD.EFGH di atas dan sebutkan.
Jawab : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 140
3. DIAGONAL BIDANG
t
Diagonal Bidang
l p
rb uk a
Soal :
Tentukan diagonal bidang balok ABCD.EFGH dan sebutkan
Te
diagonal bidang pada balok ABCD.EFGH selain FH ! Jawab :
s
..............................................................................................................................
ita
.............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
ve rs
.............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
4. DIAGONAL RUANG
ni
H
F
U
E
G Diagonal Ruang
D A
C B
Diskusikan dengan temanmu, berapa banyaknya diagonal ruang suatu balok, dan sebutkan diagonal ruang pada balok ABCD.EFGH di atas Jawab :
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 141 .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
H
rb uk a
5. BIDANG DIAGONAL
G
E
F
Te
Bidang Diagonal
D
C
B
ve rs
ita
s
A
ni
Selesaikan soal berikut ini ya teman-teman ……
U
Pak Jono mempunyai beberapa balok kayu untuk membuat meja lipat. Sketsalah gambar balok kayu dan beri nama balok KLMN.OPQR dan tentukan bidang diagonal pada balok tersebut, serta sebutkan jumlah bidang diagonalnya.
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 142
KESIMPULAN Tuliskan kesimpulan dari unsur-unsur suatu balok ABCD.EFGH di bawah ini !
H
G F
D
C B
Unsur - Unsur Kubus Bidang / Sisi
2.
Rusuk
3.
Titik Sudut
4.
Diagonal Bidang
5.
Diagonal Ruang
ita
ve rs
ni
U
6.
s
1.
[Type text]
Bidang Diagonal
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Te
A
No.
rb uk a
E
Banyaknya
Tuliskan
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 143
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS 3)
NAMA
: ……………………….....
NO. PRESENSI/KELAS
: …………………/………..
KELOMPOK
: …………………………..
rb uk a
Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar
Te
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya. Indikator
ita
s
1. Menemukan cara menyusun enam persegi menjadi kubus 2. Membuat jaring-jaring kubus
ve rs
3. Menemukan macam jaring-jaring kubus 4. Menyelesaiakan soal pemecahan masalah masalah yang berkaitan dengan
JARING-JARING KUBUS
U
ni
kerangka kubus.
Pernahkah kalian membuat kotak tempat menyimpan kelereng atau cepit rambut yang berbentuk kubus seperti pada gambar di bawah ini?
Bagaimana kotak pada gambar di samping di buat ? Jelaskan !
Jawab : .................................................................................... .……………………………………........................... .
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 144
Kotak tempat menyimpan kelereng atau cepit rambut yang berbentuk kubus seperti pada gambar di atas jika direbahkan menjadi bangun datar seperti di bawah ini :
rb uk a
Te
Gambar di atas adalah gambar jaring-jaring suatu kubus.
ita
s
Teman-teman lakukan kegiatan berikut ini ya…
ve rs
Kegiatan 1
1. Gunakanlah 6 persegi kongruen dan karet yang diberikan oleh guru untuk membuat beberapa kemungkinan jaring-jaring
ni
kubus !
U
2. Setelah kalian memperoleh beberapa kemungkinan jaring-jaring kubus, maka gambarkan macam-macam jaring-jaring kubus yang kalian peroleh !
Teman-teman, gambarlah model jaring-jaring kubus yang kalian temukan dalam kotak berikut !
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 145
rb uk a
Gambar macam-macam jaring-jaring kubus yang kalian peroleh :
3. Dapatkah kalian menyimpulkan dari kegiatan yang telah kalian lakukan
mengenai banyaknya jaring-jaring yang telah kalian temukan ?
Te
Jawab :
…………………………………………………………………………
s
……………….…………………………………………………………
ita
……………………………….
Jika teman-teman sudah paham tentang jaring-jaring kubus.
ve rs
Kerjakan soal dibawah ini ya… Kegiatan 2
ni
Tomi mempunyai kawat sepanjang 156 cm. Ia akan
U
menggunakannya untuk membuat kerangka sangkar burung yang berbentuk kubus. Berapa panjang rusuk kubus agar kawat tidak bersisa ? Buat sketsa gambarnya ! Penyelesaian :
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 146
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS 4)
: ………………………
NO. PRESENSI/KELAS
: …………………/……………………
KELOMPOK
: …………………………..
rb uk a
NAMA
Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya.
Te
Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta
ita
Indikator
s
bagian-bagiannya.
1. Menemukan cara menyusun enam persegi panjang mambentuk balok
ve rs
2. Membuat jaring-jaring balok
3. Menemukan macam jaring-jaring balok 4. Menyelesaiakan soal pemecahan masalah masalah yang berkaitan dengan
U
ni
kerangka balok.
JARING-JARING BALOK
Gambar apakah ini ?
Teman-teman masih ingat kan, pada LKS 3 tentang bagaimana kubus dibuat ?Nah, sekarang mari kita membuat jaring-jaring balok ya….. teman, marilah kita rebahkan kotak yang berbentuk balok tersebut menjadi bidang datar…nah, itu yang disebut jarring-jaring balok seperti gambar di bawah ini
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 147
rb uk a
Ilustrasi :
Arif memotong karton menjadi 3 pasang persegi panjang yang tiap pasangnya merupakan persegi panjang yang kongruen. Tiap pasangnya
Te
mempunyai warna yang sama. Bagaimanakah Arif membuat suatu balok dari karton tersebut ?
U
ni
ve rs
ita
s
Gambar Karton :
Bantulah Arif membuat balok dengan karton dan temukan jarring-jaring baloknya:
Mari kita lakukan kegiatan berikut ini Kegiatan 1 1. Gunakanlah 3 pasang persegi panjang dan karet yang diberikan oleh guru untuk membuat beberapa kemungkinan jaring-jaring balok !
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 148
2. Setelah kalian memperoleh beberapa kemungkinan jaring-jaring balok, maka gambarkan macam-macam jaring-jaring balok yang kalian peroleh ! Nah, gambarkan jaring-jaring balok yang kalian temukan di kotak di bawah ini ya…
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
Gambar macam-macam jaring-jaring balok :
Soal :
Pak Rahmat rencananya akan membuat kerangka kandang ular
ni
berbentuk balok menggunakan batangan-batangan besi.
U
Apabila panjang 7 dm, lebarnya 4 dm dan tinggi 5 dm. Berapakah panjang kerangka batangan besi yang dibutuhkan Pak Rahmat untuk membuat kerangka kandang ular tersebut? Penyelesaian :
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 149
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS 5)
: ………………………....
NO. PRESENSI/KELAS
:………………………/…..
KELOMPOK
: …………………………..
rb uk a
NAMA
Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Te
Kompetensi Dasar 5.5 Luas Permukaan Kubus dan Balok Indikator
ita
Alat dan Bahan
s
Siswa dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok
ve rs
Model kubus yang terbuat dari karton, gunting dan spidol Petunjuk mengerjakan : Kerjakan LKS berkelompok Kegiatan 3)
U
ni
1. Luas permukaan kubus Guntinglah (iris) pada setiap rusuknya kemudian direbahkan di atas meja sehingga menjadi rangkaian bangun datar, dan tidak ada bangun datar yang saling menutupi Jawab pertanyaan di bawah ini: 1.
Apakah bangun datar yang didapat memiliki bentuk yang sama?
_________________________________________________________ 2.
Berbentuk bidang apakah masing-masing bidang hasil potongan?
__________________________________________________________ 3.
Berapa banyaknya bangun datar yang didapat?
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 150 Untuk mengukur luas permukaan kubus ukrlah panjang sisi masing-masingbangun datar pada soal no. 3, hitung luasnya kemudian jumlahkan seluruh luas tiap bangun datar tersebut. Karena kubus memiliki ……buah bidang, dan tiap bidang berbentuk ……………..maka: Luas permukaan kubus = …….. x ……... = …….. x (……. x……..) = ………
Luas Permukaan Kubus
rb uk a
untuk kubus yang panjang rusuk-rusuknya s, maka:
Kesimpulan
= ……….. x s2
1.
Te
= ………
Kegiatan 5)
ita
s
Bahan: model balok dari kotak odol, spidol/pena, dan gunting Langkah-langkah:
ve rs
Buatlah jaring-jaring balok dari kardus yang sudah disediakan
U
ni
1.
1 2
5
3
6
4 *Keterangan : p = panjang, l = lebar, t = tinggi
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 151 2. Berilah angka 1 – 6 pada setiap sisi 3.
Ukurlah panjang rusuknya
4.
Hitunglah luas dari masing-masing bidang yang bernomor 1 – 6
Luas permukaan balok = Luas 1 + Luas 2 + Luas 3 + Luas 4 + Luas 5 + Luas 6 = (p x l) + (p x t) + (p x l) + (p x t) + (l x t) + (l x t) = [ ……x (p x l)] + [ ……x (p x t)] + [ ……x (l x t)] = ……. x (pl + pt + lt)
= ……. x ……… cm2 = ……… cm2 Apa yang dapat kamu simpulkan?
Te
Kesimpulan:
rb uk a
= ……. x ( ……… cm2 + ……… cm2 + ……… cm2)
ita
s
Jadi, secara umum Luas Permukaan Balok dapat dinyatakan dengan rumus:
ve rs
Luas Permukaan Balok = ……. x (pl + pt + lt)
U
ni
Apa yang dapat kamu simpulkan
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 152
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS 6)
: ……………………….......
NO. PRESENSI/KELAS
:………………………/…..
KELOMPOK
: …………………………..
rb uk a
NAMA
Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. 5.6 Volume Kubus dan Balok Indikator
Te
Kompetensi Dasar
ita
Alat dan Bahan
s
Siswa dapat menghitung volume kubus dan balok
ve rs
Model kubus yang terbuat dari karton, gunting dan spidol Petunjuk mengerjakan :Kerjakan LKS berkelompok
ni
Kegiatan 5)
1.
U
Apersepsi
Pernahkah kamu memperhatikan kumpulan batu bata yang akan digunakan untuk membangun rumah? Dapatkah kamu menyusun kumpulan batu bata itu menjadi bentuk balok atau kubus?
Misalkan, kamu ingin membuat kotak makanan berbentuk kubus atau balok dari sehelai karton dengan ukuran tertentu. Berapa luas karton yang dibutuhkan untuk membuat kotak makanan jika rusuknya memiliki ukuran tertentu? Masalah ini dapat diselesaikan dengan cara menghitung luas permukaan balok dan kubus
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 153 Perhatikan gambar berikut ini Diberikan beberapa kubus satuan , tentukan luas permukaan kubus tersebut sehingga membentuk kubus seperti pada gambar 5.1 (b) dan 5.1 (c)
(b)
(c)
rb uk a
(a)
Gambar 5.1
Te
Diskusikan:
gambar 5.1 menunjukkan pembentukan berbagai kubus dari kubus satuan. Gambar 5.1(a)
s
adalah kubus satuan.
ita
Untuk membuat kubus satuan pada gambar 5.1(b),
ve rs
Diperlukan 8 kubus satuan =….. x ….. x ….. Untuk membuat kubus satuan pada gambar 5.1(c),
ni
Diperlukan 27 kubus satuan =….. x ….. x …..
U
Dengan demikian, volume atau isi suatu kubus dapat ditentukan dengan cara mengalikan ………………….. kubus tersebut sebanyak tiga kali. Sehingga, Volume kubus = ……………. x …………….. x ……………. = ….. x …. . x ….. Apa yang dapat kamu simpulkan?
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 154 Kesimpulan Jadi, secara umum Volume Kubus dapat dinyatakan dengan rumus
Volume Kubus
= ….. ..x ……. x ….... = …..
Kegiatan 6)
Te
rb uk a
Perhatikan gambar berikut ini!
s
(b)
(c)
ita
(a)
ve rs
Gambar 5.2
Diskusi
ni
Gambar 5.2 menunjukkan pembentukan berbagai balok dari kubus satuan. Gambar 5.2(a)
U
adalah kubus satuan.
Untuk membuat balok satuan pada gambar 5.2(b), Diperlukan 4 kubus satuan =….. x ….. x ….. Untuk membuat balok satuan pada gambar 5.2(c), Diperlukan 12 kubus satuan =….. x ….. x …..
Dengan demikian, volume atau isi suatu balok dapat ditentukan dengan cara mengalikan ukuran ……………., ………………… dan ……………….. balok tersebut Sehingga,
volume balok
= …………... x ……….….. x …………... = ….. x ….. x …..
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 2 LKS 155 Kesimpulan Jadi secara umum Volume balok dapat dinyatakan dengan rumus:
Volume Balok = …………... x ……….….. x …………...
Evaluasi 1.
Tuliskan rumus volume balok !
Tuliskan rumus volume kubus !
s
2.
Te
……………………………………………………
rb uk a
= ….. x ….. x …..
Jika luas alas sebuah kubus 169 cm2 , hitunglah volume kubus tersebut !
ve rs
3.
ita
……………………………………………………
……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………….
ni
…………………………………………………………………………….
4.
U
……………………………………………………………………………. Jika diketahui sebuah balok kayu berukuran panjang, lebar, dan tingginya berturut-turut 12 cm, 6 cm dan 5 cm. Tentukan volum balok tersebut ! ……………………………………………………………………………. …………………………………….............................................................
[Type text]
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
156
rb uk a
Lampiran 3
KISI-KISI TES 1 DAN 2
Te
KISI-KISI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS : MTs Negeri 2 Bandar Lampung : Matematika : VIII - A
Keterangan:
ve
rs
ita
s
Sekolah Mata Pelajaran Kelas
Soal 1 s.d 8 memuat indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu:
ni
1. Kemampuan memahami masalah
U
2. Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah 3. Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana 4. Kemampuan menafsirkan solusinya
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Jumlah soal Waktu Bentuk soal
:8 : 2 x 45 menit : Uraian
14/41394.pdf
157
Kompetensi Dasar
Kelas /Sem
Materi
Indikator Soal
5.
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian- bagiannya.
VIII A/II
Kubus dan Balok
1) Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan diagonal ruang kubus.
1
2) Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan diagonal ruang balok
2
3) Menyelesaiakan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka kubus
3
4) Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan erangka balok.
4
5) Menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus.
5
6) Menyelesaikan soal Pemecahan masalah yang
6
Te s
ve
rs
5.2 Membuat Jaring-jaring ubus, balok, prisma dan limas.
ita
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya.
rb uk a
No. Standar Kompetensi
U
ni
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kubus dan Balok
No. Soal
14/41394.pdf
158
berkaitan dengan luas permukaan balok. 7
8) Menyelesaian soal Pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume balok.
8
ita
s
Te
rb uk a
7) Menyelesaian soal Pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume kubus.
Bandar Lampung April, 2013 Guru Mata Pelajaran Matematika
ni
ve
rs
Mengetahui, Kepala MTsN 2 Bandar Lampung
Siti Insiyah, S.Pd NIM. 196804161994122003
U
Drs.H.Ridwan Hawari,MM NIP.19680415 199403 1 005
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
159
Lampiran 4
Lembar Validasi LKS
rb uk a
Keterangan : beri tanda √ jika LKS telah memenuhi indikator validasi
Beri tanda x jika LKS belum memenuhi indikator validasi
Te
Indikator Validasi
1
U
ni
ve
rs
ita
s
Konten LKS berupa: 1. Kesesuaian dengan Standar Kompetensi (SK) dalam KTSP 2006 2. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar (KD) dalam KTSP 2006 Konstruk Kesesuaian LKS dengan tahapan kemampuan Pemecahan Masalah Matematis sebagai berikut : 1. Kemampuan memahami masalah
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
LKS
2
3
4
5
6
14/41394.pdf
160
rb uk a
2. Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah 3. Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana 4. Kemampuan menafsirkan solusinya
Te
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
ita rs ve ni U
Saran Penilai
Bandar Lampung, 21 Maret 2013 Penilai, Ridha Wuryani, M.Pd.
s
14/41394.pdf
161
Lampiran 5
rb uk a
VALIDASI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Bapak/Ibu dimohon memvalidasi butir soal tes berikut dengan cara member tanda chek list ( √ ) pada salah satu dari kolom 6,7,8,9 atau 10. Arti singkatan pada kolom tersebut, sebagai berikut :
U
ni
ve
rs
ita
s
Te
SV : Sangat Valid KV : Kurang Valid TV : Tidak Valid V : Valid CV : Cukup Valid Atas bantuan Bapak/Ibu diucapkan terima kasih. Kompetensi Dasar No Indikator Tahapan Pemecahan Soal Masalah 1 2 3 4 5.1.Mengidentifikasi 1 Siswa diberikan Kemampuan memahami sifat‐sifat kubus, soal cerita yang masalah balok,prisma, dan berkaitan dengan Kemampuan merencanakan limas serta bagian‐ diagonal ruang penyelesaian masalah bagiannya kubus. Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana Kemampuan menafsirkan solusinya
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tahapan Berfikir 5 C.3
Validasi SV V CV KV TV 6 7 8 9 10
14/41394.pdf
162
s
rs
ve
ni
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
rb uk a
Tahapan Pemecahan Masalah 4 Kemampuan memahami masalah Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana Kemampuan menafsirkan solusinya Kemampuan memahami masalah Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana Kemampuan menafsirkan
ita
3 Siswa diberikan soal cerita yang berkaitan dengan diagonal ruang balok. Siswa diberikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka kubus.
U
No Soal 1 2 5.1.Mengidentifikasi 2 sifat‐sifat kubus, balok,prisma, dan limas serta bagian‐ bagiannya 5.2.Membuat 3 jaring‐jaring kubus, balok, prisma dan limas.
Te
Kompetensi Dasar
Tahapan Berfikir 5 C.3 C.3
Validasi SV V CV KV TV 6 7 8 9 10
14/41394.pdf
163
solusinya
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
s
Tahapan Pemecahan Masalah 4 Kemampuan memahami masalah Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana Kemampuan menafsirkan solusinya Kemampuan memahami masalah Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana
ita
3 Siswa diberikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan kerangka balok. Siswa diberikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus
rs
ve
ni
U
No Soal 1 2 5.2.Membuat 4 jaring‐jaring kubus, balok, prisma dan limas. 5.3 Menghitung luas 5 permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
Te
Kompetensi Dasar
rb uk a
Tahapan Berfikir 5 C.3 C.3
Validasi SV V CV KV TV 6 7 8 9 10
14/41394.pdf
164
Kemampuan menafsirkan solusinya
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
s
rs
ve
ni
rb uk a
Tahapan Pemecahan Masalah 4 Kemampuan memahami masalah Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana Kemampuan menafsirkan solusinya Kemampuan memahami masalah Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana Kemampuan menafsirkan
ita
3 Siswa diberikan soal pemecahan masalah yang berkaitan luas permukaan balok. Siswa diberikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume kubus.
U
No Soal 1 2 5.3 Menghitung luas 6 permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. 7
Te
Kompetensi Dasar
Tahapan Berfikir 5 C.3 C.3
Validasi SV V CV KV TV 6 7 8 9 10
14/41394.pdf
165
solusinya
ita
s
rb uk a
3 Siswa diberikan soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan volume balok
Tahapan Pemecahan Masalah 4 Kemampuan memahami masalah Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana Kemampuan menafsirkan solusinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tahapan Berfikir 5 C.3
Validasi SV V CV KV TV 6 7 8 9 10
B. Lampung, 21 Maret 2013 Penilai,
Ridha Wuryani, M.Pd.
U
ni
ve
rs
No Soal 1 2 5.3 Menghitung luas 8 permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
Te
Kompetensi Dasar
14/41394.pdf
LAMPIRAN 6 SOAL TEST
166
SOAL PRETEST Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan !
1.
Mita membeli satu kotak tusuk gigi di mini market. Kotak tusuk gigi tersebut berbentuk kubus. Jika panjang rusuk kotak tersebut adalah 8 cm, berapa ukuran tusuk gigi terpanjang yang bisa termuat pada diagonal
2.
rb uk a
ruang kotak tersebut ?
Ruang utama rumah Daffa mempunyai ukuran 10 m x 8 m x 6 m. . Misalkan ruangan tersebut diberi nama ruangan ABCD EFGH .Daffa ingin meletakkan pita pada pojok atas kanan (titik G) sampai pojok bawah
Te
kiri (titik A) ruanga, untuk menghiasi ruangan pada waktu pesta ulang tahun. Berapakah panjang pita yang dibutuhkan untuk diletakkan pada
3.
ita
tersebut ?
s
pojok kanan sampai pojok bawah kiri tanpa kelebihan panjang pada pita Diko ingin membuat kerangka kandang marmut yang terbuat dari
ve rs
batang aluminium yang panjangnya 40 cm dan berdiameter 1cm. Diko membeli batang aluminium di toko bangunan. Harga batang aluminium di toko tersebut Rp 15.000, 00 per meter. Diko hanya membawa uang
ni
Rp.60.000, 00. Apakah uang Diko cukup untuk membeli batang
U
aluminium yang dibutuhkan untuk membuat kerangka kandang marmut? Jika uang Diko tidak cukup, berapakah kekurangan uang Diko untuk membeli batang aluminium tersebut ?
4.
Iwan mempunyai kawat sepanjang 8 meter. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat kerangka jebakan tikus yang berbentuk balok dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 12,5 cm, dan tinggi 7,5 cm. Berapakah banyak kerangka jebakan tikus yang dapat dibuat oleh Andi ?
5.
Andi akan memberi hadiah berupa televisi kepada adiknya. Televisi tersebut diletakkan pada suatu kardus yang berbentuk kubus dengan panjang rusuk kardus adalah 0,6 meter. Kardus tersebut akan dibungkus
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 6 SOAL TEST
167
menggunakan kertas kado. Berapa luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus kardus yang berisi televisi dengan rapi dan tanpa lipatan ? 6.
Pak Diki ingin membuat sebuah etalase toko yang berbentuk balok yang berukuran 120 cm x 50 cm x 80 cm. Rangka etalase dibuat dari batang aluminium dan permukaannya ditutup kaca. Harga kaca Rp 40.000,00 per meter persegi. Pak Diki mempunyai uang Rp 225.000,00. Apakah uang Pak Diki mempunyai sisa untuk membeli kaca yang dibutuhkan
rb uk a
membuat etalase toko ? Jika ada sisa uang, berapa sisa uang dari membeli kaca tersebut ? 7.
Nisa dan teman-teman relawan akan mengirim bantuan berupa susu kotak berbentuk kubus kepada pengungsi korban banjir di suatu
Te
daerah. Susu kotak tersebut akan dimasukkan ke dalam kardus A yang berbentuk balok. Panjang rusuk susu kotak tersebut adalah 6 cm dan volume kardus A adalah 5.400 cm3. Berapa jumlah maksimum susu 8.
ita
s
kotak yang bisa termuat dalam kardus A ? Sebuah bak mobil yang berbentuk balok mempunyai ukuran 3,5 m x 2 m x
ve rs
1,5 m. Bak mobil tersebut akan diisi dengan kardus-kardus yang berisi gula yang berukuran 50 cm x 35 cm x 15 cm cm. Jika berat 1 dus gula 15 kg, berapa berat maksimum gula (kg) yang dapat dimuat dalam bak
U
ni
mobil tersebut ?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 6 SOAL TEST
168
SOAL POST-TEST Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar serta menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan !
1. Lita membeli satu kotak tusuk gigi di super market. Kotak tusuk gigi tersebut berbentuk kubus. Jika panjang rusuk kotak tersebut adalah 9 cm,
rb uk a
berapa ukuran tusuk gigi terpanjang yang bisa termuat pada diagonal ruang kotak tersebut ?
2. Ruang tamu Ibu Eli mempunyai ukuran 8 m x 6 m x 4 m. . Misalkan ruangan tersebut diberi nama ruangan ABCD EFGH .Ibu Eli ingin
Te
meletakkan pita pada pojok atas kanan (titik G) sampai pojok bawah kiri (titik A) ruangan, untuk menghiasi ruangan pada waktu pesta ulang tahun
s
anaknya. Berapakah panjang pita yang dibutuhkan untuk diletakkan pada
ve rs
pita tersebut ?
ita
pojok atas kanan sampai pojok bawah kiri tanpa kelebihan panjang pada 3. Toni ingin membuat kerangka kandang hamster yang terbuat dari batang aluminium yang panjangnya 50 cm dan berdiameter 1cm. Toni
ni
membeli batang aluminium di toko bangunan. Harga batang aluminium di toko tersebut Rp 18.000, 00 per meter. Toni hanya membawa uang
U
Rp.90.000, 00. Apakah uang Toni cukup untuk membeli batang
aluminium yang dibutuhkan untuk membuat kerangka kandang hamster
Jika uang Toni tidak cukup, berapakah kekurangan uang Toni untuk membeli batang aluminium tersebut ? 4. Fadhil mempunyai kawat sepanjang 8,2 meter. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat kerangka jebakan tikus yang berbentuk balok dengan ukuran panjang 18 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 8 cm. Berapakah banyak kerangka jebakan tikus yang dapat dibuat oleh Fadhil ?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 6 SOAL TEST
169
5. Pak Ali akan memberi hadiah berupa televisi kepada adiknya. Televisi tersebut diletakkan pada suatu kardus yang berbentuk kubus dengan panjang rusuk kardus adalah 0,8 meter. Kardus tersebut akan dibungkus menggunakan kertas kado. Berapa luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus kardus yang berisi televisi dengan rapi dan tanpa lipatan ?
rb uk a
6. Pak Joko ingin membuat sebuah etalase toko yang berbentuk balok yang berukuran 110 cm x 40 cm x 60 cm. Rangka etalase dibuat dari batang aluminium dan permukaannya ditutup kaca. Harga kaca Rp 50.000,00 per meter persegi. Pak Joko mempunyai uang Rp 250.000,00. Apakah
Te
uang Pak Joko mempunyai sisa untuk membeli kaca yang dibutuhkan membuat etalase toko ? Jika ada sisa uang, berapa sisa uang dari membeli
s
kaca tersebut ?
ita
7. Chika dan teman-teman relawan akan mengirim bantuan berupa
ve rs
susu kotak berbentuk kubus kepada pengungsi korban banjir di suatu daerah. Susu kotak tersebut akan dimasukkan ke dalam kardus A yang berbentuk balok. Panjang rusuk susu kotak tersebut adalah 5 cm dan
ni
volume kardus A adalah 5.000 cm3. Berapa jumlah maksimum susu kotak yang bisa termuat dalam kardus A ?
U
8. Sebuah bak mobil yang berbentuk balok mempunyai ukuran 3,5 m x 2 m x 1,5 m. Bak mobil tersebut akan diisi dengan kardus-kardus yang berisi gula yang berukuran 50 cm x 35 cm x 15 cm cm. Jika berat 1 dus gula 15 kg, berapa berat maksimum gula (kg) sehingga dapat dimuat dalam bak mobil tersebut ?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 170
KUNCI JAWABAN UJI COBA DAN PRETEST No. 1.
Jawaban
Aspek A
Diketahui
: Rusuk kotak tusuk gigi = 8 cm.
Ditanyakan
: Ukuran tusuk gigi terpanjang yang bisa
A
termuat pada kotak tersebut. :
rb uk a
Jawab
Ukuran tusuk gigi terpanjang = ukuran panjang diagonal ruang.
Misalkan diagonal ruang = DF
Te
Sketsa gambar :
B
B
D
U
ni
ve rs
ita
s
F
Segitiga BDF adalah segitiga siku-siku di B, dengan panjang BF = 8 cm. Untuk menghitung panjang DF diperlukan mencari panjang BD terlebih dahulu sebagai berikut :
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
C
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 171
D AD = 8 cm ; AB = 8 cm
A
B
rb uk a
Segitiga ABD adalah segitiga siku-siku di A maka : dengan teorema Pythagoras
BD2 = AD2 + AB2
= 82 + 82
Te
= 64 + 64 BD2 =128
ita
s
BD = 8√2
ve rs
Panjang BD = 8√2 sehingga bisa mencari panjang DF dengan teorema Pythagoras
DF2 = BD2 + BF2
ni
= (8√2 ) 2 + 82
U
= 128 + 64 DF2 = 192
DF = √192 = 8√3 Jadi ukuran tusuk gigi terpanjang yang bisa termuat pada
2.
kotak tersebut adalah 8√3 cm
D
Diketahui
A
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
: Ukuran ruangan : Panjang
= 10 m
Lebar
=8m
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 172
Tinggi Ditanyakan
=6m
: Panjang pita yang dibutuhkan untuk diletakkan pada pojok atas kanan (titik G)
A
sampai pojok bawah kiri (titik A) tanpa kelebihan panjang pada pita tersebut .
Sketsa gambar : Diagonal ruang AG
U
ni
ve rs
ita
s
Te
1. DIAGONAL RUANG
rb uk a
Jawab :
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
B
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 173
C
G
C
rb uk a
A
Segitiga ACG adalah segitiga siku-siku di C, dengan
Te
panjang CG = 6 m. Untuk menghitung panjang AG
diperlukan mencari panjang AC terlebih dahulu sebagai
ita
s
berikut :
B
ni
A
ve rs
C
U
AB = 10 m ; BC = 8 m dengan teorema Pythagoras
AC2 = BC2 + AB2 = 82 + 102 = 64 + 100 AC2 = 164 AC = √164
Panjang AC = √164 sehingga bisa mencari panjang AG
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 174
AG2 = AC2 + CG2
dengan teorema Pythagoras
= (√164) 2 + 62 = 164 + 36 AG2 = 200 AG = √200 = 10√2
rb uk a
Jadi panjang pita yang dibutuhkan untuk diletakkan pada pojok atas kanan (G) sampai pojok bawah kiri ruangan
3.
Diketahui
: Rusuk
Te
(A) tanpa kelebihan panjang pada pita tersebut 10√2 m
= 40 cm.
A
ita
s
Diameter = 1cm
Harga batang aluminium Rp 15.000, 00
ve rs
per meter.
Uang Diko = Rp 60.000, 00
U
ni
Ditanyakan :
Apakah uang Diko cukup untuk membeli batang aluminium yang dibutuhkan untuk membuat kerangka kandang marmut?
(Jika
uang
Diko
tidak
cukup,
berapakah
kekurangan uang Diko untuk membeli batang aluminium tersebut ?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
A
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 175
Jawab : Jumlah panjang rusuk kubus = 12 x rusuk
B
Sehingga jumlah panjang rusuk kubus = 12 x 40 = 480 Jumlah panjang rusuk pada kubus = 480 cm = 4,8 m
C
rb uk a
Total harga batang aluminium = 4,8 x Rp 15.000, 00 = Rp 72.000,00
Jadi uang uang Diko tidak cukup untuk membeli batang
D
aluminium untuk membuat kerangka kandang marmut.
Te
Kekurangan uang Diko untuk membeli batang aluminium tersebut adalah Rp 72.000,00 – Rp 60.000,00
ita
Diketahui : Panjang kawat = 8 meter.
A
ve rs
4.
s
= Rp 12.000, 00
ni
Ukuran kerangka balok (20 x 12,5 x 7,5) cm.
U
Ditanyakan : Banyaknya kerangka jebakan
A
tikus yang dapat dibuat oleh Andi.
Jawab : Jumlah panjang rusuk balok = 4 (p + l + t)
B
Sehingga jumlah panjang kawat = 4 (p + l + t)
C
= 4 (20 + 12,5 + 7,5) = 4 (40)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 176
= 160 cm 8 meter = 800 cm 800
Banyaknya kerangka =
160
=
5
Jadi banyaknya kerangka jebakan tikus yang dapat
D
5.
rb uk a
dibuat oleh Andi adalah 5 kerangka.
Diketahui
: Panjang rusuk kardus = 0,6 meter.
Ditanyakan
: Luas kertas kado minimal yang
Te
diperlukan untuk membungkus kardus yang berisi televisi dengan rapi dan
ve rs
Jawab :
ita
s
tanpa lipatan
Luas permukaan kubus = 6s2
ni
Luas permukaan kubus = luas kertas kado
U
Sehingga luas kertas kado = 6s2 = 6 (0,6) 2 = 6 (0,36) = 2,16 Jadi luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus kardus yang berisi televisi dengan rapi dan tanpa lipatan adalah 2,16 m2.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
A A
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 177
6.
Jawab : Luas permukaan balok = 2 (pl + pt + lt)
rb uk a
Sehingga luas permukaan balok = luas kaca
B-C
= 2 (120.50 + 120.80 + 50.80)
Te
= 2 (6000 + 9600 + 4000) = 2 (19600)
ita
s
= 39200 cm2
ve rs
= 3, 92 m2
ni
Biaya untuk membeli kaca dalam pembuatan etalase toko
U
adalah 3,92 x Rp 40.000,00 = Rp 156.800,00 Sisa uang pak Diki = Rp 225.000, 00 - Rp 156.800,00 = Rp 68.200,00 Jadi sisa uang pak Diki dari membeli kaca dalam pembuatan etalase toko adalah Rp 68.200,00
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
D
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 178
7.
Diketahui
: Panjang rusuk kotak susu = 6 cm
A
Volume kardus A = 5400 cm3
Ditanya
: Jumlah maksimum susu kotak yang bisa
A
: Volum kubus = s3
Jawab
Volum kubus = volume kotak susu
B-C
Te
= 63
Sehingga
rb uk a
termuat dalam kardus A.
= 216
ita
s
Jumlah susu kotak yang bisa termuat dalam kardus A =
ve rs
= 25
Jadi jumlah maksimum susu kotak yang bisa termuat D
U
ni
dalam kardus A adalah 25 kotak
8.
Diketahui
:
Ukuran bak mobil = (3,5 x 2 x 1,5) m3
A
Ukuran keranjang = (50 x 35 x 15) cm3 Berat kardus yang berisi gula = 15 kg. Ditanyakan : Banyak maksimum kg gula yang dapat dimuat dalam bak
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
A
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 179
mobil Jawab
:
Volume balok = p x l x t B Volume bak mobil = 3,5 x 2 x 1,5 = 10,5 m3= 10.500.000 cm3 C
rb uk a
Volume kardus gula = 50 x 35 x 15 = 26.250 cm3 Jumlah kardus gula yang dapat dimuat dalam bak mobil .
. .
= 400 keranjang telur
Te
adalah =
Sehingga banyak maksimum kg gula yang dapat dimuat
ita
s
dalam bak mobil = 400 x 15 = 6.000 kg.
ve rs
Jadi berat banyak maksimum kg gula yang dapat dimuat
U
ni
dalam bak mobil adalah 6.000 kg.
Keterangan : A = Kemampuan memahami masalah B = Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah C = Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana D = Kemampuan menafsirkan solusinya (sumber : Polya dalam Ruseffendi, 1991)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
D
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 180
KUNCI JAWABAN POSTEST No. 1.
Jawaban
Aspek A
Diketahui
: Rusuk kotak tusuk gigi = 9 cm.
Ditanyakan
: Ukuran tusuk gigi terpanjang yang bisa
A
Jawab
rb uk a
termuat pada kotak tersebut. :
Ukuran tusuk gigi terpanjang = ukuran panjang diagonal
Te
ruang.
B
s
Sketsa gambar :
F
U
ni
ve rs
ita
Misalkan diagonal ruang = DF
B
D
Segitiga BDF adalah segitiga siku-siku di B, dengan panjang BF = 8 cm. Untuk menghitung panjang DF diperlukan mencari panjang BD terlebih dahulu sebagai berikut :
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
C
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 181
D AD = 9 cm ; AB = 9 cm
B
rb uk a
A
Segitiga ABD adalah segitiga siku-siku di A maka : dengan teorema Pythagoras
BD2 = AD2 + AB2
Te
= 92 + 92
= 81 + 81
ve rs
ita
s
BD2 = 162 BD = 9√2
Panjang BD = 9√2 sehingga bisa mencari panjang DF DF2 = BD2 + BF2
ni
dengan teorema Pythagoras
U
= (9√2 ) 2 + 92 = 162 + 81 DF2 = 243
DF = √243 = 9√3 Jadi ukuran tusuk gigi terpanjang yang bisa termuat pada
2.
kotak tersebut adalah 9√3 cm
D
Diketahui
A
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
: Ukuran ruangan :
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 182
Ditanyakan
Panjang
=9m
Lebar
=7m
Tinggi
=5m
: Panjang pita yang dibutuhkan untuk
A
diletakkan pada pojok atas kanan (titik G)
rb uk a
sampai pojok bawah kiri (titik A) tanpa
Te
kelebihan panjang pada pita tersebut .
ve rs
ita
s
Jawab :
U
ni
Sketsa gambar : Diagonal ruang AG
1. DIAGONAL RUANG
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
B
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 183
G
C
rb uk a
A
C
Segitiga ACG adalah segitiga siku-siku di C, dengan panjang CG = 5 m. Untuk menghitung panjang AG
Te
diperlukan mencari panjang AC terlebih dahulu sebagai berikut :
A
ve rs
ita
s
C
B
ni
AB = 9 m ; BC = 7 m
U
dengan teorema Pythagoras
AC2 = BC2 + AB2 = 72 + 92 = 49 + 81 AC2 = 130 AC = √130
Panjang AC = √130 sehingga bisa mencari panjang AG
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 184
AG2 = AC2 + CG2
dengan teorema Pythagoras
= (√130) 2 + 52 = 130 + 25 AG2 = 155 AG = √155
rb uk a
Jadi panjang pita yang dibutuhkan untuk diletakkan pada pojok atas kanan (G) sampai pojok bawah kiri ruangan
(A) tanpa kelebihan panjang pada pita tersebut √155 m
Te
: Rusuk
= 50 cm.
A
s
Diketahui
ita
3.
ve rs
Diameter = 1 cm
Harga batang aluminium Rp 18.000, 00
Uang Toni = Rp 90.000, 00
U
ni
per meter.
Ditanyakan : Apakah uang Diko cukup untuk membeli batang aluminium yang dibutuhkan untuk membuat kerangka kandang marmut?
(Jika
uang
Toni
tidak
cukup,
berapakah
kekurangan uang Toni untuk membeli batang aluminium tersebut ? Jawab :
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
A
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 185
Jumlah panjang rusuk kubus = 12 x rusuk Sehingga jumlah panjang rusuk kubus = 12 x 50 = 600 Jumlah panjang rusuk pada kubus = 600 cm = 6 m Total harga batang aluminium = 6 x Rp 18.000, 00
B
= Rp 108.000,00 Jadi uang uang Toni tidak cukup untuk membeli batang
C
rb uk a
aluminium untuk membuat kerangka kandang hamster.
Kekurangan uang Toni untuk membeli batang aluminium tersebut adalah Rp 108.000,00 – Rp 90.000,00
D
Te
= Rp 18.000, 00
: Panjang kawat = 8,2 meter.
s
Diketahui
A
ita
4.
ve rs
Ukuran kerangka balok (18 x 15 x 8) cm.
A
ni
Ditanyakan : Banyaknya kerangka jebakan
U
tikus yang dapat dibuat oleh Andi.
Jawab :
Jumlah panjang rusuk balok = 4 (p + l + t)
B
Sehingga jumlah panjang kawat = 4 (p + l + t)
C
= 4 (18 + 15 + 8) = 4 (41) = 164 cm
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 186
8,2 meter = 820 cm 820
Banyaknya kerangka =
164
=
5
Jadi banyaknya kerangka jebakan tikus yang dapat
D
dibuat oleh Andi adalah 5 kerangka. Diketahui
: Panjang rusuk kardus = 0,8 meter.
A
Ditanyakan
: Luas kertas kado minimal yang
A
rb uk a
5.
diperlukan untuk membungkus kardus
tanpa lipatan
s
Jawab :
Te
yang berisi televisi dengan rapi dan
ita
Luas permukaan kubus = 6s2
ve rs
Luas permukaan kubus = luas kertas kado
U
ni
Sehingga luas kertas kado = 6s2 = 6 (0,8) 2 = 6 (0,64) = 3,84 Jadi luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus kardus yang berisi televisi dengan rapi dan tanpa lipatan adalah 3,84 m2.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 187
6.
Jawab : Luas permukaan balok = 2 (pl + pt + lt) Sehingga luas permukaan balok = luas kaca
B-C
= 2 (110.40 + 110.60 + 40.60) = 2 (4400 + 6600 + 2400)
= 26.800 cm2 = 2, 68 m2
rb uk a
= 2 (13400)
Te
Biaya untuk membeli kaca dalam pembuatan etalase toko
s
adalah 2,68 x Rp 45.000,00 = Rp 120.600,00
ve rs
Rp 23.400,00
ita
Sisa uang pak Diki = Rp 150.000, 00 - Rp 126. 600,00 =
Jadi sisa uang pak Diki dari membeli kaca dalam D
7.
U
ni
pembuatan etalase toko adalah Rp 23.400,00
Diketahui
: Panjang rusuk kotak susu = 5 cm
A
Volume kardus A = 5000 cm3
Ditanya
: Jumlah maksimum susu kotak yang bisa termuat dalam kardus A.
Jawab
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
: Volum kubus = s3
A
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 188
Volum kubus = volume kotak susu = 53
Sehingga
B-C
= 125 Jumlah susu kotak yang bisa termuat dalam kardus A =
= 40
dalam kardus A adalah 40 kotak
Diketahui
:
Ukuran bak mobil = (3,5 x 2 x 1,5) m3
D
A
Te
8.
rb uk a
Jadi jumlah maksimum susu kotak yang bisa termuat
Ukuran keranjang = (50 x 35 x 15) cm3
ve rs
Ditanyakan :
ita
s
Berat kardus yang berisi gula = 15 kg.
Banyak maksimum kg gula yang dapat dimuat dalam bak
ni
mobil
A
:
U
Jawab
Volume balok = p x l x t B Volume bak mobil = 3,5 x 2 x 1,5 = 10,5 m3= 10.500.000 cm3 Volume kardus gula = 50 x 35 x 15 = 26.250 cm3 Jumlah kardus gula yang dapat dimuat dalam bak mobil
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
C
14/41394.pdf
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN 189
adalah =
.
. .
= 400 keranjang telur
Sehingga banyak maksimum kg gula yang dapat dimuat dalam bak mobil = 400 x 15 = 6.000 kg.
Jadi berat banyak maksimum kg gula yang dapat dimuat
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
dalam bak mobil adalah 6.000 kg.
U
ni
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
D
14/41394.pdf
Lampiran 8 190
PEDOMAN PENSKORAN TES SOAL I DAN II Keterangan
0
Jika salah menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Jika tidak menuliskan apa yang diketahui, ditanyakan dari soal, dan tidak menuliskan sketsa penyelesaian soal. Jika menuliskan salah satu saja apa yang diketahui atau ditanyakan dari soal. Jika menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tetapi salah satunya salah Jika benar menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Atau tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tetapi langsung menuliskan sketsa penyelesaian soal. Jika tidak menuliskan sketsa/gambar /model/rumus/ algoritma. Jika salah menuliskan sketsa/gambar /model/rumus/ algoritma. Jika kurang tepat menuliskan sketsa/ gambar /model/ rumus/algoritma. Jika hanya sebagian yang benar dalam menuliskan sketsa/gambar/model/rumus/ algoritma Jika benar menuliskan sketsa/ gambar /model/ rumus/ Algoritma Jika tidak menuliskan penyelesaikan masalah dari soal. Jika salah menuliskan penyelesaian masalah dari soal.
1 2 3
Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah. (Menuliskan sketsa/gambar/ model/rumus/algoritma untuk memecahkan masalah
0 1 2 3
ita
2)
rb uk a
Kemampuan Memahami masalah (menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dari soal matematika)
Skor
Te
1)
Aspek yang diukur
s
No
Kemampuan menyelesaikan masalah sesuai rencana. (Menyelesaikan masalah dari soal matematika dengan benar, lengkap, sistematis)
0
Kemampuan menafsirkan solusinya
0
U
ni
3)
ve rs
4
4)
1 2 3 4
1 2 3
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Jika sistematis dalam menuliskan penyelesaian masalah dari soal tetapi benar solusinya. Jika benar menuliskan penyelesaian soal tetapi tidak lengkap/ sistematis. Jika benar, lengkap, dan sistematis menuliskan penyelesaian masalah dari soal. Jika tidak menjawab apa yang ditanyakan atau tidak menuliskan kesimpulan Jika salah menjawab apa yang ditanyakan atau tidak menuliskan kesimpulan Jika kurang tepat menjawab apa yang ditanyakan atau tidak menuliskan kesimpulan Jika benar dan tepat menjawab apa yang ditanyakan atau tidak menuliskan kesimpulan
14/41394.pdf
Lampiran 8 191
Nilai Akhir =
100
U
ni
ve rs
ita
s
Te
rb uk a
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
193
Lampiran 10
HASIL ANATES LENGKAP UJI COBA
REKAP ANALISIS RELIABELITAS INSTRUMEN
REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 57,45
rb uk a
Simpang Baku= 18,86 KorelasiXY= 0,87 Reliabilitas Tes= 0,93
Te
Butir Soal= 8
1
1
2
2
3
3
4
4
T 6,25
DP(%)
T. Kesukaran
Korelasi
Sign. Korelasi
37,66
Sedang
0,778
Sangat Signifikan
ita
No Btr Asli
ve rs
No
s
Jumlah Subyek= 40
43,51
Sedang
0,838
Sangat Signifikan
5,83
42,21
Sedang
0,745
Sangat Signifikan
5,94
38,96
Sedang
0,818
Sangat Signifikan
5
9,00
48,70
Sedang
0,766
Sangat Signifikan
6
7,19
46,10
Sedang
0,775
Sangat Signifikan
7
7
7,37
36,36
Sedang
0,746
Sangat Signifikan
8
8
7,33
46,75
Sedang
0,780
Sangat Signifikan
6
U
5
ni
8,00
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
194
RELIABILITAS TES ================
Rata2= 57,45 Simpang Baku= 18,86 KorelasiXY= 0,87
No. Subyek
Kode/Nama Subyek Skor Ganjil
2
9
i
3
19
t
4
29
ae
5
30
af
6
4
7
22
Skor Total
40
50
90
45
43
88
43
44
87
42
45
87
35
49
84
d
40
42
82
w
39
40
79
3
c
40
38
78
28
ad
37
41
78
5
e
35
42
77
1
a
37
34
71
12
35
ak
38
33
71
13
23
x
35
31
66
14
17
r
28
33
61
15
24
y
31
30
61
16
40
ao
29
32
61
17
27
ac
37
23
60
18
31
ag
27
33
60
19
12
l
30
28
58
ve rs
8
10 11
ni
9
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Te
v
s
21
ita
1
Skor Genap
U
No.Urut
rb uk a
Reliabilitas Tes= 0,93
14/41394.pdf
195 13
m
28
29
57
21
10
j
25
30
55
22
11
k
29
26
55
23
25
z
30
25
55
24
33
ai
27
27
54
25
37
a
30
24
54
26
20
u
25
25
50
27
16
q
24
24
48
28
7
g
25
22
47
29
38
m
30
36
al
31
6
f
32
32
ah
33
26
ab
34
14
o
35
34
36
8
U
40
47
20
25
45
22
20
42
20
18
38
15
21
36
16
18
34
aj
19
14
33
h
14
18
32
18
s
15
17
32
2
b
16
15
31
15
p
12
16
28
39
an
10
16
26
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
ita
s
Te
21
ni
38 39
26
ve rs
37
rb uk a
20
14/41394.pdf
196
KLOMPOK UNGGUL & ASOR Kelompok Unggul No
1
No Urt
2
3
4
5
Kode/Nama Subyek
Skor
1
2
3
4
5
21 v
90
11
14
11
12
9
2
9 i
88
14
10
11
10
10
3
19 t
87
10
14
11
7
14
4
29 ae
87
10
12
14
13
12
5
30 af
84
8
10
10
14
8
6
4 d
82
8
8
10
11
10
7
22 w
79
9
11
14
8
8
8
3 c
78
14
12
10
12
8
9
28 ad
78
8
10
14
9
7
10
5 e
77
11
1 a
U
ni
Simpang Baku
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Te
s
ita
ve rs
Rata2 Skor
71
rb uk a
1
8
8
10
12
9
8
10
5
7
12
9,82 10,82 10,91 10,45 9,73 2,32
2,04 2,59
2,42 2,15
14/41394.pdf
197
No
6
No Urt
7
8
Kode/Nama Subyek
Skor
6
7
8
1
21 v
90
14
9
10
2
9 i
88
9
10
14
3
19 t
87
14
8
9
4
29 ae
87
10
6
10
5
30 af
84
6
4 d
82
7
12 w
79
8
3 c
78
9
28 ad
78
10
5 e
11
1 a
U
ni Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
13
12
7
8
14
7
8
7
Te
rb uk a
9
14
8
8
14
77
10
8
12
71
10
12
s
ve rs
Simpang Baku
ita
Rata2 Skor
12
9
7
10,45
8,91 10,82
2,70
1,81
2,71
14/41394.pdf
198
Kelompok Asor
No 1
2
No Urt
3
4
5
No Subyek
Kode/Nama Subyek Skor
1
2
3
4
5
36 al
45
6
8
6
9
2
2
6 f
42
8
4
3
7
5
3
32 ah
38
5
5
8
6
2
4
26 ab
36
5
6
4
5
2
5
14 o
34
6
34 aj
33
7
8 h
32
8
18 s
32
9
2 b
31
10
15 p
28
11
39 an
U
ni
Simpang Baku
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
3
5
6
4
5
5
4
9
3
2
4
3
3
5
4
4
3
5
5
2
4
6
4
5
4
2
4
5
3
2
4
4
2
3
2
Te s
ita 26
4,55
4,73 5,00 5,00 2,91
1,57
1,49 2,14 1,84 1,30
ve rs
Rata2 Skor
rb uk a
1
14/41394.pdf
199
No 6 No Urt
7
8
No Subyek
Kode/Nama Subyek Skor
6
7
8
36 al
45
4
6
4
2
6 f
42
3
6
6
3
32 ah
38
3
5
4
4
26 ab
36
6
4
4
5
14 o
34
4
2
5
6
34 aj
33
4
3
3
7
8 h
32
8
18 s
32
9
2 b
31
10
15 p
28
11
39 an
26
U
ni
ve rs
Simpang Baku
ita
Te
s
Rata2 Skor
rb uk a
1
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
6
3
4
5
4
4
2
4
2
3
3
6
4
2
5
4,00 3,82 4,27 1,26 1,40 1,19
14/41394.pdf
200
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 40 Butir Soal= 8 No Butir Baru No Butir Asli
Korelasi
Signifikansi
1
0,778
Sangat Signifikan
2
2
0,838
Sangat Signifikan
3
3
0,745
Sangat Signifikan
4
4
0,818
Sangat Signifikan
5
5
0,766
Sangat Signifikan
6
6
0,775
Sangat Signifikan
7
7
0,746
Sangat Signifikan
8
8
0,780
Sangat Signifikan
ita
s
Te
rb uk a
1
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: P=0,05
P=0,01
0,576
0,708
60
0,250
0,325
0,482
0,606
70
0,233
0,302
0,423
0,549
80
0,217
0,283
25
0,381
0,496
90
0,205
0,267
30
0,349
0,449
100
0,195
0,254
40
0,304
0,393
125
0,174
0,228
0,354
>150
0,159
0,208
10 15
U
ni
20
50
df (N-2)
ve rs
df (N-2)
0,273
P=0,05
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
P=0,01
14/41394.pdf
201
REKAP ANALISIS DAYA PEMBEDA INSTRUMEN DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 40 Klp atas/bawah(n)= 11 Butir Soal= 8
rb uk a
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab
t
DP(%)
1
9,82
4,55
5,27 2,32
1,57
0,84
6,25
2
2
10,82
4,73
6,09 2,04
1,49
0,76
8,00
43,51
3
3
10,91
5,
5,91 2,59
2,14
1,01
5,83
42,21
4
4
10,45
5,00
5,45 2,42
1,84
0,92
5,94
38,96
5
5
9,73
2,91
6,82 2,15
1,30
0,76
9,00
48,70
6
6
10,45
4,00
6,45 2,70
1,26
0,90
7,19
46,10
7
7
8,91
3,82
5,09 1,81
1,40
0,69
7,37
36,36
8
8
10,82
4,27
6,55
1,19
0,89
7,33
46,75
s
ita
ve rs
ni U Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Te
1
2,71
37,66
14/41394.pdf
202
REKAP ANALISIS TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN
TINGKAT KESUKARAN =================
Jumlah Subyek= 40 Butir Soal= 8
Tafsiran
1
1
51,30
2
2
55,52
3
3
56,82
4
4
55,19
Sedang
5
5
45,13
Sedang
6
6
ita
No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%)
rb uk a
Nama berkas: D:\TESIS IIN\ANATES IIN.AUR
51,62
Sedang
7
45,45
Sedang
8
53,90
Sedang
U
ni
8
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Sedang
Te
s
ve rs
7
Sedang
Sedang
14/41394.pdf
203
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL =============================== Jumlah Subyek= 40 Butir Soal= 8
No Butir Baru No Butir Asli
Korelasi Signifikansi
1
0,778
Sangat Signifikan
2
2
0,838
Sangat Signifikan
3
3
0,745
Sangat Signifikan
4
4
0,818
Sangat Signifikan
5
5
0,766
Sangat Signifikan
6
6
0,775
Sangat Signifikan
7
7
0,746
8
8
0,780
Sangat Signifikan Sangat Signifikan
ita
s
Te
rb uk a
1
ve rs
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 10
P=0,01
df (N-2)
P=0,05
P=0,01
0,576
0,708
60
0,250
0,325
0,482
0,606
70
0,233
0,302
20
0,423
0,549
80
0,217
0,283
25
0,381
0,496
90
0,205
0,267
30
0,349 0,449
100
0,195
0,254
40
0,304 0,393
125
0,174
0,228
50
0,273 0,354
>150
0,159
0,208
U
ni
15
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
LAMPIRAN 11
8
12 4 8 12 6 6 8 3 10 6 3 4 4 2 3 3 7 4 8 4 9 8 6 7 7 4 10 8 6 9 8 5 3 3 12 6 4 3 2 8
7 2 7 9 6 6 7 4 14 9 7 7 5 5 6 5 7 4 9 7 10 14 6 6 2 4 4 14 10 13 7 4 8 3 10 4 8 5 5 7
7.619 0.777 285
s
7
Total Skor
rb uk a
10 2 7 14 3 3 3 6 9 7 7 7 14 4 3 3 8 5 8 4 14 7 9 6 7 6 6 8 10 12 11 3 4 4 8 4 4 3 4 7
Te
12 5 8 10 5 5 5 4 10 9 9 6 10 5 2 9 6 2 14 9 9 8 14 8 7 2 9 7 12 8 8 2 9 2 8 2 8 8 2 7
6.643 0.733 270
ve rs ni
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
7 4 12 11 12 7 6 5 10 8 5 7 6 4 3 8 8 5 7 6 12 8 7 10 9 5 7 9 13 14 9 6 7 3 9 9 7 8 3 9
ita
5 4 10 10 10 3 4 3 11 2 6 11 6 6 5 5 6 5 11 5 11 14 7 8 7 4 8 14 14 10 4 8 6 9 10 6 10 6 2 7
6.793 0.741 290
t hitg
10 6 12 8 8 4 6 3 10 6 7 7 4 5 4 8 10 3 14 8 14 11 9 8 7 6 6 10 8 10 6 5 8 4 6 8 5 5 4 9
6.545 0.728 296
r hitg
8 4 14 8 8 8 8 4 14 8 11 9 8 3 2 7 9 4 8 7 11 9 8 8 9 5 10 8 10 8 7 5 9 5 8 6 8 9 4 7
8.365 0.805 294
Jml
Nomor Item Pernyataan 3 4 5 6
2
7.551 0.775 307
U
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1
8.323 0.804 309
No. Res
7.088 0.755 252
ANALISIS VALIDITAS INSTRUMEN
71 31 78 82 58 42 47 32 88 55 55 58 57 34 28 48 61 32 79 50 90 79 66 61 55 36 60 78 83 84 60 38 54 33 71 45 54 47 26 61
NA 63 28 70 73 52 38 42 29 79 49 49 52 51 30 25 43 54 29 71 45 80 71 59 54 49 32 54 70 74 75 54 34 48 29 63 40 48 42 23 54
194
14/41394.pdf
205 Lampiran 18
NORMALITAS PRE-TEST
NPar Tests [DataSet1] D:\TESIS IIN\SPSS\PRE-T.sav One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KELAS_KONTROL
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
Negative
ita
ve rs
a. Test distribution is Normal.
s
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
40
17.3000
16.7250
8.05176
8.89825
.178
.124
.178
.111
-.072
-.124
1.128
.783
.157
.572
Te
Positive
40
rb uk a
N
U
ni
SAVE OUTFILE='D:\TESIS IIN\SPSS\PRE-T.sav' /COMPRESSED.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
KELAS_EKPERIMEN
14/41394.pdf
206 Lampiran 19
NORMALITAS POST-TEST
NPar Tests [DataSet1] D:\TESIS IIN\SPSS\POST-T.sav
NPar Tests
rb uk a
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KELAS_EKPERIMEN KELAS_KONTROL N Mean Std. Deviation Absolute
ita
Positive Negative
ve rs
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
U
ni
a. Test distribution is Normal.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
s
Most Extreme Differences
40
75.6000
66.7500
10.57282
8.64914
.190
.112
.130
.112
-.190
-.072
1.200
.706
.112
.702
Te
Normal Parametersa
40
14/41394.pdf
207
Lampiran 20
NORMALITAS N-GAIN NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=PENINGKATAN N_GAIN /MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
rb uk a
[DataSet1] D:\TESIS IIN\SPSS\GAIN-T.sav
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Te
KELAS_EKPERIMEN N
KELAS_KONTROL
40
40
.7058
.5953
.12019
.10763
Absolute
.155
.069
Positive
.073
.069
-.155
-.048
Kolmogorov-Smirnov Z
.980
.434
Asymp. Sig. (2-tailed)
.292
.992
Normal Parametersa
Mean
ve rs
Most Extreme Differences
ita
s
Std. Deviation
ni
Negative
U
a. Test distribution is Normal.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
14/41394.pdf
208
Lampiran 21
HOGENITAS PRE-TEST DESCRIPTIVES VARIABLES=NILAI_AWAL PRE_TEST /STATISTICS=MEAN STDDEV VARIANCE MIN MAX.
Descriptives
rb uk a
[DataSet1] D:\TESIS IIN\SPSS\PRE-T.sav Descriptive Statistics Minimum 40
5.00
KELAS_EKPERIMEN
40
.00
Valid N (listwise)
40
35.00 30.00
Mean
Std. Deviation 8.05176
64.831
16.7250
8.89825
79.179
ita ve rs
Varianb Variank
F
79.179 64.831
U
ni
F
Fhitung = 1.208
Ftabel(0.05)(31)(31) = 1,690 Fhitung = 1.208 < Ftabel = 1,690
Kesimpulan : Data mempunyai varian yang sama atau homogen.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Variance
17.3000
s
KELAS_KONTROL
Maximum
Te
N
14/41394.pdf
209 Lampiran 22
HOGENITAS POST-TEST
DESCRIPTIVES VARIABLES=NILAI_AHIR POST_TEST /STATISTICS=MEAN STDDEV VARIANCE MIN MAX.
Descriptives
rb uk a
[DataSet1] D:\TESIS IIN\SPSS\POST-T.sav
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
40
54.00
KELAS_KONTROL
40
50.00
Valid N (listwise)
40
94.00
Te
KELAS_EKPERIMENL
Std. Deviation 10.57282
111.785
66.7500
8.64914
74.808
F
111.785 74.808
ita
Varianb Variank
U
ni
ve rs
F
Fhitung = 1.518
Ftabel(0.05)(31)(31) = 1,690 Fhitung = 1.518< Ftabel = 1,690
Kesimpulan : Data mempunyai varian yang sama atau homogen.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Variance
75.6000
s
88.00
Mean
14/41394.pdf
210 Lampiran 23
HOGENITAS N-GAIN GET FILE='D:\TESIS IIN\SPSS\GAIN-T.sav'. DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT. DESCRIPTIVES VARIABLES=PENINGKATAN N_GAIN /STATISTICS=MEAN STDDEV VARIANCE MIN MAX.
Descriptives
rb uk a
[DataSet1] D:\TESIS IIN\SPSS\GAIN-T.sav
Descriptive Statistics Minimum 40
.46
KELAS_KONTROL
40
.37
Valid N (listwise)
40
Mean
Std. Deviation
.7058
.12019
.014
.86
.5953
.10763
.012
ita ve rs
Varianb Variank
ni
F
U
F
0.14 0.12
Fhitung = 1.666 Ftabel(0.05)(31)(31)
=
1,690
Fhitung = 1.666 < Ftabel = 1,690
Kesimpulan : Data mempunyai varian yang sama atau homogen.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Variance
.93
s
KELAS_EKPERIMEN
Maximum
Te
N
14/41394.pdf
211 Lampiran 24
Uji-t hipotesis
T-Test Group Statistics Peningkatan
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
kelas ekperimen
40
.71
.120
.019
kelas kontrol
40
.59
.108
.017
rb uk a
N_GAIN
N
Te
Independent Samples Test Levene's Test
t-test for Equality of Means
ve rs
ita
Variances
s
for Equality of
F
N_GAIN
Sig.
t
Mean
Std.
95% Confidence
Error
Interval of the
Sig. (2- Differen Differen df
tailed)
ce
ce
Difference Lower
Upper
Equal
.502
.481
4.236
78
.000
.108
.026
.057
.159
4.236 77.129
.000
.108
.026
.057
.159
ni
variances
U
assumed Equal
variances not assumed
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka